312873219 proposal penelitian plastik biodegradble

Upload: labbqii

Post on 03-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    1/33

    SINTESIS DAN KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARILIMBAH KULIT UDANG, LIDAH BUAYA DAN SORBITOLSEBAGAI ALTERNATIF PENGEMAS MAKANAN

    Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Seminar Tugas AkhirDosen Pengampu: Himmatul Baroroh, M.Si

    Oleh:M. Iqbal Maghfur12630017

    JURUSAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIMMALANG

    2015

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    2/33

    BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPlastik merupakan salah satu komponen utama dalam bidang industri yangberfungsi sebagai pengemasan suatu produk termasuk makanan. Pengemasanmerupakan hal terpenting untuk mempertahankan kualitas bahan pangan karenapengemas mampu bertindak sebagai penahan migrasi uap air, gas, aroma dan zatzatlain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya. Pemanfaatan plastik sebagaikemasan sering dipilih karena bersifat aman, kuat, dan ekonomis.Dewasa ini plastik sintetik diproduksi dunia untuk digunakan diberbagaisektor industri. Produk produk barang konsumsi dengan kemasan plastikcenderung meningkat seiiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Namun,plastik merupakan bahan pengemas yang dapat mencemari lingkungan karenamempunyai karakter yang nonbiodegradable, selain itu plastik dapat mencemaribahan pangan yang dikemas karena adanya zat-zat tertentu yang berpotensi sebagaikarsinogen yang dapat berpindah ke dalam bahan pangan yang dikemas ( Mc Hughdan Krochta, 1994 ). Permasalahan tersebut menjadi suatu topik yang menarikuntuk ditinjau kembali. Bersamaan dengan perkembangan sains dan teknologi sertaperhatian manusia terhadap lingkungan yang semakin meningkat maka banyakdilakukan penelitian untuk menemukan bahan pengemas yang lebih ramahterhadap lingkungan.Pemakaian plastik yang ringan dan umum dipakai satu kali, mengakibatkanlimbah plastik sangat banyak. Padahal limbah plastik tidak bisa terurai sepenuhnya

    oleh mikroba. Apabila dibakar akan memberikan kontribusi CO2 seperti pemanasanglobal yang sangat tidak baik untuk kelestarian alam. Seperti firman Allah SWT:

    Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatantangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Qs. Ar-rum: 41).

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    3/33

    Salah satu alternatif untuk menggantikan plastik adalah edible film karenasifatnya yang biodegradable, dan bertindak sebagai penghalang untuk pengambilanoksigen serta transfer uap air. Sehingga edible film tidak berbahaya dan dapatdimakan ( Krochta, 1992 ).Berdasarkan fakta dan kajian ilmiah yang ada, patimerupakan salah satu jenis polisakarida yang terdiri dari dua fraksi yang dapatdipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa ( 10-20%) dan fraksitidak terlarut disebut amilopektin ( 80-90% ) (Fessenden, 1994). Polisakaridaseperti pati dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Pati seringdigunakan dalam industri pangan sebagai biodegradable film untuk menggantikanpolimer plastik karena ekonomis, dapat diperbaharui, dan memberikan karakteristikfisik yang baik (Bourtoom, 2007). Edible film yang terbuat dari pati bersifatisotropik, tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun dan biodegradable (Flores dkk.,2007). Film yang terbuat dari pati juga lebih kuat dan fleksibel jika dibandingkandengan plastik dari lemak dan protein (Baldwin dkk., 1995). Pati terdapat dalamgandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian, dan lidah buaya (YuliDarni,2008). gandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian sebagian besardigunakan sebagai makanan pokok, sehingga dalam penelitian ini digunakan patilidah buaya agar tidak mengganggu produksi makanan pokok terutama diIndonesia. Selain itu lidah buaya merupakan tumbuhan yang mudah didapatkan dan

    dibudidayakan.Salah satu sumber daya yang sangat potensial untuk dijadikan bahan dasarpembuatan edible film adalah khitosan. Khitosan biasanya terdapat dalam kulitudang yang merupakan turunan dari polisakarida. Pada saat ini limbah udang dankepiting yang berupa kepala dan karapas sudah semakin banyak diiringi denganmeningkatnya konsumsi manusia terhadap udang itu sendiri. Limbah udangtersebut dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran udara yang berbau busukakibat penguraian bakteri. Limbah ini apabila diolah dengan seksama akanmenghasilkan produk yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, salah satunyaproduk edible film.Dalam pembuatan edible film dari khitosan diperlukan suatu bahanpendukung untuk memperkuat sifat mekaniknya yaitu plasticizer. Plasticizer

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    4/33

    merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam suatu bahan pembentuk film untukmeningkatkan fleksibilitasnya, karena dapat menurunkan gaya intermolekulersepanjang rantai polimernya sehingga film akan luntur ketika dibengkokkan(Garcia et al. dalam Rodriguezet al. 2006). Menurut penelitian yang dilakukan olehRahmi Yulianti dan Erliana Ginting memberikan hasil bahwa gliserol yangdigunakan sebagai Plasticizer mempunyai kekuatan peregangan dan pemanjanganlebih rendah dibandingkan dengan sorbitol sebagai Plasticizer (Yulianti, 2011).Kelarutan sorbitol baik dalam alcohol panas dan sedikit larut dalam alcohol dingin,selain itu sorbitol mempunyai sifat yang sangat stabil terhadap asam, enzim, dansuhu sampai 140

    Sehingga dalam penelitian ini digunakan sorbitol sebagai

    plasticizer untuk pembuatan edible film dari khitosan dan pati lidah buaya.

    1.2 Rumusan Masalah1. Berapakah konsentrasi terbaik dari pati lidah buaya dan khitosan untukmembuat edible film?2. Berapakah konsentrasi sorbitol dalam pembuatan edible film?3. Bagaimana karakteristik sifat mekanik edible film pada konsentrasi terbaikdari pati lidah buaya, khitosan, dan sorbitol sebagai plasticizer?4. Berapa lama penguraian edible film bisa menjadi netral kembali?

    1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui perbandingan konsentrasi terbaik dari pati lidah buayadan khitosan dalam pembuatan edible film?2. Untuk mengetahui konsentrasi sorbitol dalam pembuatan edible film?3. Untuk mengetahui karakteristik sifat mekanik edible film pada konsentrasiterbaik dari pati lidah buaya, khitosan, dan sorbitol sebagai plasticizer?4. Untuk mengetahui berapa lama penguraian edible film bisa menjadi netralkembali?

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    5/33

    1.4 ManfaatManfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui karakteristik EdibleFilm dari bahan terbaik (secara literatur) yaitu pati lidah buaya, khitosan, dansorbitol sebagai plasticizer.

    1.5 Batasan Masalah1. Konsentrasi pati lidah buaya dan khitosan yang digunakan dalam penelitianini adalah 100%, 25%:75%, 50%:50%, 75%:25%, 100%.2. Konsentrasi sorbitol yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%,0,0125%, 0,025%3. Karakteristik sifat mekanik dalam penelitian ini adalah ketebalan, kekuatantarik, kekuatan pemanjangan, laju transmisi uap air, spectra IR dan SEMpada sampel terbaik.4. Untuk mengetahui lama penguraian edible film digunakan jamurAspergillus Niger.

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    6/33

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Hasil Penelitian TerdahuluNurdiana (2002) menggunakan bahan utama khitosan dan sorbitol sebagaiplasticizer mendapatkan hasil bahwa penambahan sorbitol akan mempengaruhikekuatan tarik dimana semakin besar konsentrasi sorbitol maka kekuatan tarikedible film akan semakin menurun, tetapi meningkatkan nilai persen perpanjangan.Nilai ketebalan edible film akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnyakonsentrasi sorbitol. Penambahan sorbitiol akan mengakibatkan turunnya nilai lajutransmisi baik untuk laju transmisi oksigen maupun laju transmisi uap air.Nurhesa (2012) menggunakan pati kulit singkong dengan penambahansorbitol sebanyak 1,5; 2; dan 2,5 mL serta penambahan asam asetat sebanyak 1,5mL mendapatkan hasil bahwa Tensile strength bioplastik dengan variasi sorbitolmasing-masing adalah 26,70 MPa, 49,00 MPa, dan 37,85 Mpa, sedangkanelongation masing-masing adalah 25%, 106, 67%, dan 65%, sehingga bioplastikpaling baik adalah yang paling tinggi harga tensile stength dan elongation-nyayaitu pada volume sorbitol 2 mL. Ketahanan bioplastik terhadap jamur Aspergillusniger adalah semakin cepat dengan penambahan sorbitol yaitu 67,04 %, 78,86 %,dan 77,07 %, sehingga yang tercepat ada pada 78,86 % dengan volume sorbitol 2mL.Utomo, Wahyu Arief., dkk (2013) menggunakan pati lidah buaya, khitosan,aquades, dan tambahan asam cuka sebanyak 5% dengan parameter pengaruh suhu

    dan lama pengeringan mendapatkan hasil analisa dari lima parameter plastikbiodegradable diperoleh sifat fisikokimiawi yang meliputi kuat tarik, elongasi,swelling, dan ketebalan yang terbaik yaitu pada perlakuan suhu 50 C dan waktupengeringan 2 jam. Pada perlakuan ini diperoleh nilai kuat tarik 104,648 MPa;elongasi 2,778 %; rerata swelling (ketahanan terhadap air) 22,571% dan ketebalanrata-rata 218,444 m dengan waktu degradasi selama 7 hari.

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    7/33

    Yulianti dan Ginting (2012) yang 4 varietas pati yaitu ubi kayu, ubi jalar,ganyong, dan garut dengan interaksi plasticizer yang digunakan yaitu sorbitol dangliserol mendapatkan hasil bahwa pati garut dan pati ubi jalar lebih sesuai untukbahan pembuatan edible film dibandingkan dengan pati ubi kayu dan ganyong.Penggunaan gliserol dan sorbitol tidak memberikan pengaruh yang signifikanterhadap sifat fisik edible fim yang dibuat dari kedua jenis pati tersebut.

    Tabel 2.1 Sifat fisik edible film dari beberapa jenis pati dan plasticizer (Yuliantidan Ginting, 2012).Perlakuan

    Ketebalan

    Tingkat

    Kekuatan

    Pemanjangan

    (mm)

    Kecerahan

    Peregangan

    (%)

    (L*)

    (N)

    Pati & GliseroUbi kayu

    0,02

    81,5

    0,9

    2,0

    Ganyong

    0,03

    80,4

    0,4

    1,5

    Ubi Jalar

    0,03

    81,0

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    8/33

    1,3

    2,0

    Garut

    0,03

    80,9

    1,5

    2,6

    Ubi kayu

    0,02

    81,3

    0,9

    1,4

    Ganyong

    0,03

    80,3

    1,2

    1,7

    Ubi Jalar

    0,03

    80,7

    1,6

    2,1

    Garut

    0,03

    81,7

    1,7

    2,6

    Pati & Sorbitol

    L*= berkisar dari hitam (0) sampai putih (100)

    Indriyanto, Irfan., dkk (2014) menggunakan tepung pektin lidah buaya yang

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    9/33

    dibuat dari lidah buaya jenis aloe vera barbandies dengan penambahan variasikonsentrasi gliserol 20%, 25%, 30%, 35%, dan penambahan larutan khitosan 5ml,10ml, 15ml, 20ml mendapatkan hasil bahwa, gliserol memiliki kuat tarik tertinggipada penambahan 20% yaitu sebesar 5,88 Mpa, nilai kuat tarik tertinggi plastikbiodegradable dari pektin lidah buaya dengan penambahan kitosan padapenambahan kitosan 20 mL yaitu sebesar 12,06 Mpa, nilai elongasi terbaik pada

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    10/33

    bioplastik tanpa penambahan kitosan yaitu sebesar 11,43%, nilai ketahanan airterbaik plastic biodegradable dari pektin lidah buaya pada penambahan kitosan 20mL yaitu sebesar 11,05%, nilai biodegradability terbaik plastik terbaik pada plastiktanpa penambahan kitosan yaitu sebesar 77,28%, berdasarkan uji FT-IR plastikbiodegradable terdapat gugus fungsi O-H, N-H amina, CH alkan dan CO gugusfungsi tersebut merupakan gugus yang bersifat polar sehingga plastik merupakanbahan yang ramah lingkungan, pada aplikasi plastik biodegradable sebagaipembungkus jenang diketahui bahwa jenang yang dibungkus plastik biodegradablemempunyai tekstur, bau dan bentuk yang hampir sama dengan jenang yangdibungkus dengan plastik sintetis.Sara, Nathaliya Edyson M (2015) menggunakan bahan utama whey produksamping dangke (diperoleh dari kabupaten Enrekang) dengan variasi konsentrasisorbitol sebagai plasticizer 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa edible film yang dihasilkan memiliki nilai ketebalan berkisarantara 0,029-0,042 mm, kekuatan tarik antara 10,30-12,30 N, kemuluran antara20,0073,33 %, laju transmisi uap air antara 1,0563,250 (g/m2.h), nilai warna L(kecerahan) edible film antara 84,280 - 90,717, nilai warna a (kehijauan) -4,3782,908 dan nilai warna b (kekuningan) antara -0,123 3,745. Penambahankonsentrasi sorbitol tidak berpengaruh (P0,05) terhadap nilai ketebalan, lajutransmisi uap air dan nilai warna L (kecerahan), namun berpengaruh nyata(P

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    11/33

    Donhowe dan Fennema (1994) membagi komponen utama penyusun ediblefilm ke dalam hidrokoloid, lipid, dan komposit (campuran hidrokoloid dan lipid).Hidrokoloid dapat berupa protein, turunan selulosa, alginat, pectin, pati, danpolisakarida lain. Lipid yang umum digunakan antara lain lilin, asil gliserol, danasam lemak. Edible film komposit dapat berupa film emulsi lipid-hidrokoloid.Sifat dari ketiga kelompok tersebut mempunyai karakteristik masing masing. Film dari bahan dasar lipid mempunyai laju transmisi uap air dan kekuatanmekanik yang rendah, sedangkan protein dan karbohidrat bersifat kuat tapi lajutransmisi uap airnya tinggi. Komposit film, yang merupakan gabungan dari proteindan lipid atau gabungan dari karbohidrat dan lipid, mempunyai laju transmisi lebihrendah dibanding film dengan bahan dasar protein dan lipid, akan tetapi memilikikekuatan mekanik yang lebih kuat dibanding film dengan bahan dasar lipid (Ruan,dkk., 1998).Edible film dapat berperan sebagai lapisan yang dapat didegradasi olehbakteri dan terbuat dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Film ini dapatmengganti petroleum-based film atau upaya untuk meningkatkan kepedulianlingkungan. Saat ini film yang dapat didegradasi berasal dari protein danpolisakarida (Parris, dkk., 1995).Secara garis besar, mekanisme pembentukan film dengan bahan dasarpolisakarida yaitu dengan memutuskan bagian polimer untuk membentuk kembalirantai polimer menjadi matriks film atau gel. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh

    penguapan larutan hidrofilik, ikatan hydrogen, elektrolitik, dan ikatan ionic(Buttler, dkk., 1996).Pengembangan edible film pada makanan selain dapat memberikan kualitasproduk yang lebih baik dan memperpanjang daya tahan, juga dapat merupakanbahan pengemas yang ramah lingkungan. Edible film memberikan alternatif bahanpengemas

    yang

    tidak

    berdampak

    pada

    pencemaran

    lingkungan

    karena

    menggunakan bahan yang dapat diperbaharui dan harganya murah (Bourtoom,2007).Polisakarida seperti pati dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatanedible film. Pati sering digunakan dalam industri pangan sebagai biodegradable

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    12/33

    film untuk menggantikan polimer plastik karena ekonomis, dapat diperbaharui, danmemberikan karakteristik fisik yang baik (Bourtoom, 2007). Pati terdapat dalamgandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian, dan lidah buaya (Yulianti danGinting, 2012). gandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian sebagian besardigunakan sebagai makanan pokok, sehingga dalam penelitian ini digunakan patilidah buaya agar tidak mengganggu produksi makanan pokok terutama diIndonesia. Selain itu lidah buaya merupakan tumbuhan yang mudah didapatkan dandibudidayakan.

    Tabel 2.2 Standar Film Pada Kondisi UmumGrade

    Kekuatan Tarik

    Elongasi (%)

    (kgf/15mm)

    Transmisi

    Transmisi

    Oksigen

    uap air

    (ml/m2/24 jam)

    (ml/m2/jam)

    1.

    20 min

    1000 min

    0,1 maks

    1 maks

    2.

    15 min

    700 min

    0,5 maks

    1,5 maks

    3.

    10 min

    500 min

    1 maks

    2 maks

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    13/33

    4.

    7,0 min

    300 min

    2 maks

    3 maks

    5.

    5,0 min

    100 min

    5 maks

    5 maks

    6.

    4,0 min

    70 min

    10 maks

    7 maks

    7.

    3,0 min

    50 min

    30 maks

    10 maks

    2,0 min

    30 min

    50 maks

    15 maks

    8.

    1,5 min

    20 min

    100 maks

    20 maks

    9.

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    14/33

    1,0 min

    10 min

    200 maks

    25 maks

    10.

    0,7 min

    5 min

    Lebih dari 200

    30 maks

    11.

    0,5 min

    -

    -

    40 maks

    12.

    0,3 min

    -

    -

    50 maks

    13.

    0,2 min

    -

    -

    100 maks

    14.

    0,1 min

    -

    -

    200 maks

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    15/33

    2.2.2 Lidah BuayaLidah buaya masuk pertama kali ke Indonesia sekitar abad ke- 17. Tanamantersebut dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman lidah buaya dimanfaatkansebagai tanaman hias yang ditanam sembarangan di pekarangan rumah dandigunakan sebagai kosmetika untuk penyubur rambut. Sekitar tahun 1990, tanamanini baru digunakan untuk industri makanan dan minuman (Furnawanthi, 2002).Terdapat beberapa jenis Aloe yang umum dibudidayakan, yaitu Aloesorocortin yang berasal dari Zanzibar, Aloe barbadensis Miller, dan Aloe vulgaris.Namun lidah buaya yang saat ini dibudidayakan secara komersial di Indonesiaadalah Aloe barbadensis Miller atau yang memiliki sinonim Aloe vera Linn(Suryowidodo, 1988).Lidah buaya dapat tumbuh di daerah yang kering. Hal ini dikarenakan lidahbuaya dapat menutup stomatanya sampai rapat pada musim kemarau untukmelindungi kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya juga dapat hidup di daerahberiklim dingin, karena lidah buaya termasuk tanaman CAM (crassulance acidmetabolism). Tanaman CAM adalah tanaman sukulen yang memiliki daging dauntebal dan memiliki kebiasaan untuk tidak membuka stomatanya pada siang hari.Saat malam hari stomata daun ini akan membuka, memungkinkan uap air masukdan tidak terjadi penguapan air, sehingga air di dalam tubuhnya dapatdipertahankan (McVicar, 1994).Kandungan dalam lidah buaya menyebabkan tanaman ini menjadi tanamanmultikhasiat. Kandungan tersebut berupa aloin, emodin, resin, lignin, saponin,antrakuinon, vitamin, mineral,pati, dan lain sebagainya. Selain itu lidah buaya

    tidak menyebabkan keracunan baik pada tanaman ataupun pada hewan, sehinggadapat digunakan dalam industri dengan diolah menjadi gel, serbuk, ekstrak, pakanternak, atau berbagai produk yang lain (Suryowidodo, 1988).Pati merupakan polisakarida berupa polimer dari a-D-glukos . P ti terd p tp

    d

    sel

    k

    r d

    n biji t

    n

    m

    n seb

    g

    i p

    rtikel y

    ng tid

    k l

    rut

    ir y

    ng disebutgr

    nul

    . P

    ti d

    p

    t dicern

    deng

    n cep

    t oleh tubuh d

    n merup

    k

    n sumber energiy

    ng penting d

    l

    m b

    h

    n p

    ng

    n. H

    mpir seteng

    h d

    ri p

    ti y

    ng dih

    silk

    ndigun

    k

    n p

    d

    pembu

    t

    n sirup d

    n gul

    . P

    ti, digun

    k

    n d

    l

    m berb

    g

    i p

    ng

    n

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    16/33

    ol

    h

    n seperti s

    us, puding d

    n pengisi pie, sert

    d

    l

    m berb

    g

    i industri sepertiindustri tekstil, kert

    s sert

    seb

    g

    i b

    h

    n b

    ku p

    d

    pembu

    t

    n pl

    stikbiodegr

    d

    ble (D

    videk dkk., 1990).

    2.2.3 Khitos

    nKhitin merup

    k

    n b

    h

    n y

    ng p

    ling b

    ny

    k di

    l

    m setel

    h selulos

    .Turun

    n d

    ri khitin y

    itu khitos

    n. N

    m

    khitin ber

    s

    l d

    ri b

    h

    s

    yun

    ni y

    ituchiton y

    ng

    rtiny

    m

    ntel sur

    t (co

    t of m

    il) (Sh

    hidi, dkk., 1999).Kulit ud

    ng d

    n c

    ngk

    ng kepiting limb

    h se

    food merup

    k

    n sumberpotensi

    l pembu

    t

    n khitin d

    n khitos

    n, y

    itu biopolymer y

    ng sec

    r

    komersilberpotensi d

    l

    m berb

    g

    i bid

    ng industri. M

    nf

    t khitin d

    n khitos

    n di berb

    g

    ibid

    ng industri moderen cukup b

    ny

    k, di

    nt

    r

    ny

    d

    l

    m industri f

    rm

    si,biokimi

    , bioteknologi, biomedik

    l, p

    ng

    n, gizi, kert

    s, tekstil, pert

    ni

    n,kosmetik, membr

    n d

    n keseh

    t

    n. Dis

    mping itu, khitin d

    n khitos

    n sert

    turun

    nny

    mempuny

    i sif

    t seb

    g

    i b

    h

    n pengemulsi ko

    gul

    si d

    n peneb

    lemulsi (Purw

    nti, A. 2010).Kulit ud

    ng meng

    ndung protein 25- 40%, k

    lsium k

    rbon

    t 45-50%, d

    nkhitin 15- 20%, tet

    pi bes

    rny

    k

    ndung

    n komponen tersebut terg

    ntung p

    d

    jenis ud

    ng d

    n temp

    t hidupny

    . C

    ngk

    ng kepiting meng

    ndung protein 15,6023,90%, k

    lsium k

    rbon

    t 53,70-78,40%, d

    n khitin 18,70-32,20% y

    ng jug

    terg

    ntung p

    d

    jenis kepiting d

    n temp

    t hidupny

    (Purw

    nti, A. 2010).Khitin merup

    k

    n biopolymer y

    ng terd

    p

    t d

    l

    m ekso skeleton

    invertebr

    t

    d

    n polis

    k

    rid

    terbes

    r setel

    h selulos

    (Kittur, dkk., 1998). Khitin,poly-b-(1-4)-N-Glukosamin, terdapat pada inatang ineverte rata laut, serangga,fungi, dan jamur. Khitin dan khitosan merupakan senyawa golongan kar ohidratyang dihasilkan dari lim ah hasil laut, khususnya golongan udang, kepiting, ketam,dan kerang (Angka dan Suhartono, 2000).Secara kimiawi khitin merupakan polimer-(1,4)-2-asetamida-2-dioksi-Dglukosa yangtidak dapat dicerna oleh mamalia. Khitin tidak larut dalam airsehingga penggunaannya ter

    atas. Namun dengan modifikasi struktur kimianyamaka akan diperoleh senyawa turunan khitin yang mempunyai sifat kimia yang

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    17/33

    le

    ih

    aik. Salah satu turunan khitin adalah khitosan, suatu senyawa yangmempunyai rumus kimia poli -(1,4)-2-amino-2-dioksi-D-glukosa yang dapatdihasilkan dari proses hidrolisis khitin menggunakan

    asa kuat (proses deasetilasi)Per

    edaan khitin dan khitosan terletak pada kandungan nitrogennya. Bilakandungan total nitrogennya kurang dari 7%, maka polimer terse

    ut adalah khitindan apa

    ila kandungan total nitrogennya le

    ih dari 7% maka dise

    ut khitosan(Sanjaya, I Gede, 2011).

    2.2.3.1 Ekstraksi KhitosanPenelitian tentang cara pengolahan dan pemanfaatan kulit udang telah anyak dilakukan. Menurut Prasetyo (2004), derajat deasetilasi khitosan ditentukanoleh

    e

    erapa faktor, yaitu konsentrasi NaOH, suhu dan lama proses deasetilasinya(Prasetyo, 2004). Peneliti lainnya, Srijanto dan Imam (2005) mempelajari pengaruhsuhu reaksi terhadap derajat deasetilasi khitosan, dimana dengan naiknya suhureaksi, maka derajat deasetilasi khitosan yang diperoleh juga meningkat. Hasilpenelitiannya menunjukkan pada suhu 140, 130, dan 100 C diperoleh derajatdeasetilasi khitosan erturutturut se esar 83,26; 82,66; dan 74,29% denganmenggunakan

    asa kuat dan lama reaksi 4 jam (Srijanto dan Imam, 2005). Hasilpenelitian Alamsyah, dkk., 2007 menunjukkan proses deasetilasi yang dilakukandengan menggunakan NaOH 50% pada suhu 140 C selama 4 jam diperoleh

    khitosan larut air dengan derajat deasetilasi se

    esar 70%. Alamsyah juga menelititentang pengaruh urutan proses isolasi khitin, hasilnya tahap demineralisasideproteinasi menghasilkan rendemen khitin dan derajat deasetilasi yang le ih aikdi andingkan dengan proses deproteinasi-demineralisasi (Alamsyah, dkk., 2007).Hasil penelitian Larita menunjukkan

    ahwa proses deasetilasi khitin yangdilakukan dengan menggunakan NaOH 60%, suhu 120- 140C serta lama reaksi 90menit diperoleh khitosan dengan derajat deasetilasi hanya se esar 56,52% (Larita,2006). Weska dan Moura melaporkan kondisi optimum yang didapatkan untukreaksi deasetilasi khitin yaitu pada konsentrasi NaOH 48%, suhu 130oC dan lamareaksi 90 menit menghasilkan khitosan dengan derajat deasetilasi 90% (Weska danMoura, 2006). Erna melaporkan, dengan kondisi reaksi yang sama dengan

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    18/33

    penelitian Weska dan Moura yaitu NaOH 48%, suhu 130oC dan lama reaksi 90menit menghasilkan khitosan dengan derajat deasetilasi yang jauh le

    ih kecil yaitu erturut-turut 60,63; 63,31; dan 60,31% untuk cangkang kepiting, kulit udangwindu dan kulit udang manis. Hal ini mungkin dise

    a

    kan karena kandunganmineral pada kulit udang dan cangkang kepiting yang

    er

    eda. Penelitian Weskadan Moura dilakukan di Jepang. sedangkan penelitian Erna dilakukan di Bali, Ernajuga melaporkan dari proses demineralisasi cangkang kepiting dengan HCl 1,5 Mtanpa pemanasan, rendemen khitin yang diperoleh hanya 9,54%, sedangkan dalampustaka, khitin yang diperoleh dari cangkang kepiting se

    esar 18,70-32,30%(Ernawati, 2008).Mengingat khitin dan khitosan hasil pengolahan kulit udang dan cangkangkepiting memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka sangatlah penting untukmengolah kulit udang atau cangkang kepiting dalam pemanfaatannya se

    agaiedi le film.Pada umumnya mutu khitosan terdiri e erapa parameter yaitu o otmolekul, kadar air, kadar a u, kelarutan, warna, dan derajat deasetilasi (ornum,1992). Syarat-syarat khitosan komersial dapat dilihat pada ta

    el 2.1

    Ta el 2.1 syarat-syarat khitosan komersialSifat

    Nilai Khusus

    Ukuran partikel

    Butiran u uk

    Kadar air (% k)

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    19/33

    >2000

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    20/33

    Berikut adalah

    entuk struktur molekul Khitin dan Khitosan (Shahidi, dkk., 1999).

    Gam ar 2.1 Struktur Molekul Khitin (Shahidi, dkk., 1999).

    Gam

    ar 2.2 Struktur Molekul Khitosan (Shahidi, dkk., 1999).

    2.2.3.2 Khitosan Se

    agai Edi

    le FilmBahan

    ahan yang

    isa digunakan dalam pem

    entukan edi

    le film adalahprotein, polisakarida, lemak, waxes, dan turunannya (Canes, dkk., 1998). Larutanpolisakarida iasa digunakan dalam hu ungnannya dengan pengental sehinggadapat menaikkan kekentalan ketika dikeringkan. Polisakarida yang dapatmem

    entuk edi

    le film termasuk turunan selulosa, khitosan, tepung, dekstrin,tepung konjac, pulullan, alginat, keragenan, dan pati (Buttler, dkk., 1996). Filmdengan ahan khitosan mempunyai sifat yang kuat, elastis, fleksi el dan sulit untukdiro ek. Ke anyakan dari sifat mekanik se anding dengan polimer komersialdengan kekuatan sedang (Buttler, dkk., 1996).

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    21/33

    Hoagland dan Parris (1996) mengemukakan alasan dalam mem

    uat filmdengan

    ahan dasar khitosan:1. Khitosan merupakan turunan khitin, polisakarida paling

    anyak di

    umisetelah selulosa.2. Khitosan dapat mem

    entuk film dan mem

    rane dengan

    aik.3. Sifat kationik selama pem

    entukan film merupakan interaksi elektrostatikdengan anionik.Khitosan film mempunyai nilai permea ilitas air yang cukup dan isadigunakan untuk meningkatkan umur simpan produk segar, dan se

    agai cadanganmakanan dengan nilai aktivitas air yang le

    ih tinggi (Kittur, dkk., 1998). Buttler,dkk., (1996) mengamati ahwa khitosan film merupakan penghalang yang aikterhadap oksigen tetapi penghalang yang kurang terhadap uap.Kemampuan dari khitosan film di

    atasi oleh permea

    ilitas kelem

    a

    anyang relative tinggi. Salah satu kegunannya yaitu se agai pengemas roti, dimanadifusi kelem a an yang melalui kemasan dapat digunakan dalam menyeim angkankelem a an kulitnya yang rendah (Caner, dkk., 1998).

    2.2.4 Sor itol Se agai PlasticizerPlasticizer adalah ahan yang ditam ahakan dalam pem uatan edi le film.Berfungsi untuk mengatasi sifat rapuh lapisan film. Plasticizer ter agi atas

    e

    erapa jenis pem

    uatan edi

    le film yaitu: a) mono, di-, dan oligosakarida;

    )poliol (seperti gliserol dan turunannya, polyetilen glikol, sor itol); dan c) lipid dan

    turunannya (asam lemak, monogliserida dan esternya, asetogliserida, pospholipidadan emulsifier lain) (Krisna, 2011).Sor itol pertama kali ditemukan oleh ahli kimia dari Perancis yaitu JosephBoosingault pada tahun 1872 dari iji tanaman unga ros. Proses hidrogenasi gulamenjadi sor itol mulai erkem ang pada tahun 1930. Secara alami sor itol jugadapat dihasilkan dari

    er

    agai jenis

    uah (Lukita dan Susanti, 2011). Rumus kimiasor itol dapat dilihat pada Gam ar 2.3.

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    22/33

    Gam

    ar 2.3 Struktur Molekul Sor

    itol (Soesilo, dkk., 2005).

    Sor

    itol adalah senyawa monosakarida polyhidrik alkohol. Nama kimia laindari sor itol adalah hexitol atau glusitol dengan rumus kimia C6H14O6 digunakanse

    agai agen pengontrol kelem

    a

    an sedangkan untuk fungsi spesifiknya se

    agaiplasticizer. Sor

    itol merupakan suatu poliol (alkohol gula)

    ahan pemanis yangditemukan dalam

    er

    agai produk makanan, kemanisan sor

    itol sekitar 60% darikemanisan sukrosa (gula te u) dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Le ihlanjut dikemukakan

    ahwa sor

    itol

    ersifat nonkarsinogenik (tidak menye

    a

    kankanker) dan dapat

    erguna

    agi orang-orang penderita dia

    etes, secara kimiawisor

    itol sangat reaktif dan sta

    il. Sor

    itol dapat

    erada pada suhu tinggi dan tidakmengalami reaksi Maillard (pencoklatan) (Nofita, 2011).Film yang menggunakan plasticizer sor

    itol dapat menghasilkan kekuatantarik film yang le ih esar di andingkan film dengan plasticizer gliserol. Hal inimenunjukkan ahwa efisiensi sor itol dalam pengujian kekuatan tarik film se agaiplasticizer le

    ih

    esar daripada gliserol (Wirawan, dkk., 2012). Poliol sepertisor itol merupakan plasticizer yang cukup aik untuk mengurangi ikatan hidrogeninternal sehingga akan meningkatkan jarak intermolekul. Penggunaan sor itolse agai plasticizer diketahui le ih efektif, sehingga dihasilkan film denganpermea

    ilitas oksigen yang le

    ih rendah

    ila di

    andingkan dengan menggunakangliserol (Widyaningsih, dkk., 2012).

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    23/33

    Edi

    le film dengan plasticizer sor

    itol memiliki nilai permea

    ilitas uap airyang le

    ih

    esar dari pada dengan plasticizer gliserol. Hal ini dise

    a

    kan karenasor itol memiliki ukuran molekul yang le ih esar di andingkan gliserol yangakan memper

    esar volume

    e

    as antar rantai polimer sehingga mempermudahtransfer molekul air. Dari segi sifat film yang ter

    entuk, film dengan plasticizergliserol le ih fleksi el dan elastis daripada film dengan plasticizer sor itol(Wirawan, dkk., 2012).

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    24/33

    2.3 Kerangka Berpikir

    Studi litearut

    Diskusi pemecahan masalah

    Penelitian

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    25/33

    2.4 HipotesisPati merupakan polisakarida

    erupa polimer dari a-D-glukos

    . P

    ti terd

    p

    tp

    d

    sel

    k

    r d

    n biji t

    n

    m

    n seb

    g

    i p

    rtikel y

    ng tid

    k l

    rut

    ir y

    ng disebutgr

    nul

    . P

    ti d

    p

    t dicern

    deng

    n cep

    t oleh tubuh d

    n merup

    k

    n sumber energiy

    ng penting d

    l

    m b

    h

    n p

    ng

    n. H

    mpir seteng

    h d

    ri p

    ti y

    ng dih

    silk

    ndigun

    k

    n p

    d

    pembu

    t

    n sirup d

    n gul

    . P

    ti, digun

    k

    n d

    l

    m berb

    g

    i p

    ng

    nol

    h

    n seperti s

    us, puding d

    n pengisi pie, sert

    d

    l

    m berb

    g

    i industri sepertiindustri tekstil, kert

    s sert

    seb

    g

    i b

    h

    n b

    ku p

    d

    pembu

    t

    n pl

    stikbiodegr

    d

    ble (D

    videk dkk., 1990).Ho

    gl

    nd d

    n P

    rris (1996) mengemuk

    k

    n

    l

    s

    n d

    l

    m membu

    t filmdeng

    n b

    h

    n d

    s

    r khitos

    n:4. Khitos

    n merup

    k

    n turun

    n khitin, polis

    k

    rid

    p

    ling b

    ny

    k di bumisetel

    h selulos

    .5. Khitos

    n d

    p

    t membentuk film d

    n membr

    ne deng

    n b

    ik.6. Sif

    t k

    tionik sel

    m

    pembentuk

    n film merup

    k

    n inter

    ksi elektrost

    tikdeng

    n

    nionik.Pl

    sticizer

    d

    l

    h b

    h

    n y

    ng dit

    mb

    h

    k

    n d

    l

    m pembu

    t

    n edible film.Berfungsi untuk meng

    t

    si sif

    t r

    puh l

    pis

    n film. Pl

    sticizer terb

    gi

    t

    sbeber

    p

    jenis pembu

    t

    n edible film y

    itu:

    ) mono, di-, d

    n oligos

    k

    rid

    ; b)poliol (seperti gliserol d

    n turun

    nny

    , polyetilen glikol, sorbitol); d

    n c) lipid d

    nturun

    nny

    (

    s

    m lem

    k, monogliserid

    d

    n esterny

    ,

    setogliserid

    , pospholipid

    d

    n emulsifier l

    in) (Krisn

    , 2011).Sesu

    i deng

    n beber

    p

    ul

    s

    n liter

    tur tersebut m

    k

    penulis mel

    kuk

    nhipotesis b

    hw

    p

    ti d

    ri lid

    h bu

    y

    , khitos

    n d

    ri limb

    h kulit ud

    ng, d

    nsorbitol y

    ng digun

    k

    n seb

    g

    i pl

    sticizer d

    p

    t membentuk edible film. MenurutUtomo, W

    hyu Arief., dkk (2013) y

    ng menggun

    k

    n p

    ti lid

    h bu

    y

    , khitos

    n,

    qu

    des, d

    n t

    mb

    h

    n

    s

    m cuk

    seb

    ny

    k 5% edible film d

    p

    t terur

    i olehlingkung

    n sel

    m

    7 h

    ri. Sehingg

    d

    l

    m peneliti

    n ini dit

    mb

    hk

    n pl

    sticizery

    ng berfungsi untuk meng

    t

    si sif

    t r

    puh l

    pis

    n film. Dih

    r

    pk

    n d

    ripen

    mb

    h

    n pl

    sticizer tersebut d

    p

    t men

    mb

    h w

    ktu pengur

    i

    n edible film.H

    l ini dik

    ren

    k

    n w

    ktu 7 h

    ri untuk pengur

    i

    n edible film dir

    s

    terl

    lu cep

    t.

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    26/33

    BAB IIIMETODOLOGI3.1 Des

    in Peneliti

    nPeneliti

    n ini disusun menggun

    k

    n r

    nc

    ng

    n

    c

    k lengk

    p f

    ctori

    ldeng

    n du

    f

    ktor d

    n tig

    ul

    ng

    n. F

    ktor pert

    m

    d

    l

    h perb

    nding

    nkonsentr

    si p

    ti d

    n kitos

    n y

    itu 100%, 25%:75%, 50%:50%, 75%:75%, 100%,sed

    ngk

    n f

    ktor y

    ng kedu

    d

    l

    h konsentr

    si sorbitol seb

    g

    i pl

    sticizer y

    itu0%, 0,0125, 0,025. Sel

    njutny

    dil

    kuk

    n k

    r

    kteristik sif

    t mek

    nik terh

    d

    pedible film dim

    n

    b

    t

    s

    n sif

    t mek

    nik y

    ng digun

    k

    n

    d

    l

    h keteb

    l

    n,keku

    t

    n t

    rik, keku

    t

    n pem

    nj

    ng

    n, spektr

    IR d

    n SEM p

    d

    s

    mpel terb

    ik.Digun

    k

    n j

    mur Aspergillus Niger untuk menget

    hui ber

    p

    l

    m

    pengur

    i

    nedible film menj

    di netr

    l kemb

    li (terur

    i).

    3.2 Al

    t d

    n B

    h

    nAl

    t y

    ng digun

    k

    n d

    l

    m peneliti

    n ini

    d

    l

    h c

    w

    n, desik

    tor, ner

    c

    n

    litik, pipet, gel

    s

    rloji, be

    ker gl

    ss, gel

    s ukur, peng

    duk, k

    c

    , b

    skom,incub

    tor, hot pl

    te, m

    gnetic stirrer,

    l

    t untuk

    n

    lisis keteb

    l

    n (Micro-c

    lMessmer), keku

    t

    n pem

    nj

    ng

    n (P

    per Tensile Strength).B

    h

    n b

    h

    n y

    ng digun

    k

    n d

    l

    m peneliti

    n ini

    d

    l

    h ekstr

    k p

    tilid

    h bu

    y

    , limb

    h kep

    l

    ud

    ng, sorbitol,

    s

    m

    set

    t, b

    h

    n b

    h

    n kimi

    untukpembu

    t

    n kitos

    n (HCl 0,1 N, N

    OH 3,5%, Aqu

    des, N

    OH pek

    t 60% d

    n

    s

    m

    set

    t), b

    h

    n untuk

    n

    lisis k

    d

    r

    ir d

    n l

    ju tr

    nsimisi u

    p

    ir d

    n oksigen.

    3.3 Metode Peneliti

    nMetode y

    ng digun

    k

    n d

    l

    m pembu

    t

    n kitos

    n d

    ri limb

    h kulit ud

    ngberd

    s

    rk

    n p

    d

    Pusp

    w

    ti d

    n Simpen (2010), d

    l

    m pembu

    t

    n ekstr

    k p

    tilid

    h bu

    y

    digun

    k

    n metode ekstr

    ksi.Metode y

    ng digun

    k

    n d

    l

    m pembu

    t

    n edible film, pert

    m

    p

    ti d

    nkitos

    n dil

    rutk

    n d

    l

    m

    s

    m

    set

    t deng

    n perb

    nding

    n konsentr

    si 100%,25%:75%, 50%:50%, 75%:75%, 100%. L

    rut

    n dihomogenk

    n deng

    n m

    gneticstirrer

    g

    r l

    rut

    n tersuspensi deng

    n sempurn

    . L

    rut

    n tet

    p di

    duk, kemudi

    n

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    27/33

    dit

    mb

    h deng

    n pl

    sticizer (sorbitol) deng

    n konsentr

    si 0%, 0,0125, 0,025%.Pen

    mb

    h

    n ini dil

    kuk

    n sedikit demi sedikit

    g

    r inter

    ksi berj

    l

    n sempurn

    .Pl

    stik jilid (mik

    ) d

    n k

    c

    seb

    g

    i cet

    k

    n edible film dibersihk

    n.B

    gi

    n pinggir k

    c

    dib

    t

    si deng

    n selotip untuk menceg

    h kelu

    rny

    l

    rut

    n.L

    rut

    n ditu

    ng di

    t

    s k

    c

    , l

    lu dir

    t

    k

    n s

    mp

    i kepinggirny

    .Setel

    h itu dikeringk

    n dib

    w

    h sin

    r m

    t

    h

    ri kemudi

    n dibi

    rk

    n p

    d

    suhu k

    m

    r sel

    m

    24 j

    m untuk melengk

    pi pengering

    n d

    n sup

    y

    dingin.Setel

    h terbentuk kemudi

    n dilep

    sk

    n d

    ri cet

    k

    n sec

    r

    perl

    h

    n l

    h

    n

    g

    rfilm tid

    k rus

    k. Film disimp

    n d

    l

    m

    luminium foil untuk mempert

    h

    nk

    nke

    d

    n d

    n kemudi

    n di

    n

    lisis.

    3.3 An

    lisisAn

    lisis y

    ng dil

    kuk

    n d

    l

    m penleiti

    n ini meliputi

    n

    lisis fisik p

    d

    edible film y

    itu keteb

    l

    n, keku

    t

    n t

    rik, keku

    t

    n pem

    nj

    ng

    n, sert

    org

    noleptik. An

    lisis untuk menget

    hui l

    m

    pengu

    r

    i

    n edible film digun

    k

    nj

    mur Aspergillus Niger.

    3.3.1 An

    lisis Keteb

    l

    n (Yuli

    sih d

    n Sugi

    rto, 2000)Untuk mengukur keteb

    l

    n film digun

    k

    n

    l

    t micro-c

    l Messmer deng

    nketeliti

    n 0,1 m p

    d

    lim

    temp

    t y

    ng berbed

    . Nil

    i r

    t

    r

    t

    ny

    merup

    k

    nnil

    i y

    ng di

    mbil untuk nil

    i keteb

    l

    n film.

    3.3.2 An

    lisis Keku

    t

    n T

    rik (KT) d

    n Persent

    se pem

    nj

    ng

    n (%E)(Yuli

    sih d

    n Sugi

    rto, 2000)

    Keku

    t

    n t

    rik d

    n persent

    se pem

    nj

    ng

    n diukur deng

    n menggun

    k

    n

    l

    t p

    per tensile strength deng

    n contoh uji (vertic

    l d

    n horizont

    l) berukur

    np

    nj

    ng leb

    r minim

    l 22 cm x 1,5 cm. Untuk ti

    p

    n

    lisis diperluk

    n s

    mpel 16lemb

    r (untuk pl

    stik tipis)

    t

    u kur

    ng d

    ri 16 lemb

    r (untuk pl

    stik teb

    l

    t

    uku

    t). Nil

    i keku

    t

    n t

    rik diperoleh deng

    n pers

    m

    n berikut:16N

    16 x Nil

    i beb

    n t

    rikKeku

    t

    n t

    rik (kgf/cm2) =(kgf)

    NA (cm2)

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    28/33

    P

    d

    s

    t bers

    m

    n diukur pul

    perp

    nj

    ng

    n putus (elong

    si). Persent

    seperp

    nj

    ng

    n putus d

    p

    t dihitung deng

    n pers

    m

    n berikut:

    Persen perp

    nj

    ng

    n putus % =

    Perp

    nj

    ng

    n contoh uji (mm) x100%P

    nj

    ng contoh uji (180 mm)

    Nil

    i 180 mm

    d

    l

    h j

    r

    k

    nt

    r

    kedu

    klem penjepit (

    t

    s d

    n b

    w

    h)sehingg

    contoh uji y

    ng mend

    p

    t beb

    n t

    rik

    d

    l

    h 180 mm.

    G

    mb

    r 3.1P

    per

    Tensile Strength

    3.3.3 L

    ju Tr

    nsmisi U

    p Air Metode C

    w

    n (ASTM, 1989)L

    ju tr

    nsmisi u

    p

    ir terh

    d

    p film diukur menggun

    k

    n metode c

    w

    n.Sebelum pengukur

    n, film disimp

    n d

    l

    m ru

    ng

    n bersuhu 25

    , RH 50% sel

    m

    24 j

    m untuk pengkondisi

    n.

    C

    w

    n diisi deng

    n

    ir d

    n s

    mpel film disimp

    n menutupi c

    w

    n tersebutd

    n ditimb

    ng. Lu

    s

    n film y

    ng menutupi c

    w

    n dihitung. Sel

    njutny

    c

    w

    ndisimp

    n d

    l

    m incub

    tor p

    d

    suhu 25 C sel

    m

    24 j

    m. Setel

    h 24 j

    m c

    w

    nditimb

    ng. Kehil

    ng

    n ber

    t sel

    m

    penyimp

    n

    n dihitung seb

    g

    i fungsi w

    ktu.Kemudi

    n dihitung deng

    n menggun

    k

    n rumus:nAxt

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    29/33

    Dim

    n

    : - n = Juml

    h u

    p

    ir (ml)- A = Lu

    s

    n film (cm2)- n = W

    ktu (j

    m)

    3.3.4 Or

    g

    noleptikOrg

    noleptik dil

    kuk

    n terh

    d

    p 30 p

    nelis. P

    d

    n

    lisis org

    noleptik inimemiliki nil

    i 1-7 (s

    ng

    t tid

    k suk

    s

    mp

    i suk

    ). Peni

    l

    i

    n y

    ng diberik

    np

    nelis meliputi pen

    mp

    k

    n, w

    rn

    , tekstur, d

    n b

    u.

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    30/33

    DAFTAR PUSTAKA

    Angk

    , S. L. d

    n M. T. Suh

    rtono. 2000. Bioteknologi H

    sil L

    ut. IPB. Bogor

    Buttler, B. L., P. J. Verg

    nt, R. F. Testin, J. M. Bunn, d

    n J. L. Wiles. 1996.Mech

    nic

    l Properties B

    rrier Properties Of Edible Chitos

    n Films

    s Effected byComposition

    nd Stor

    ge. Journ

    l Of food Science. Vol 61. No 05. H

    rv

    rdUniversity

    Bourtoom, T. 2008. Edible films

    nd co

    tings: ch

    r

    cteristics

    nd properties.Journ

    l Intern

    tion

    l Food

    Donhowe, I. G. d

    n Fennem

    m O. 1994. Edible Film

    nd Co

    tings:Ch

    r

    cteristics, Form

    tion, Definition,

    nd Testing Methods. D

    l

    m EdibleCo

    ting

    nd Film to Improve Food Qu

    lity. Krocht

    , J. M., B

    ldwin E. A.

    ndC

    rriedo M. N. (eds). Technomic Publishing Comp

    ny. Inc. Pennsylv

    ni

    H

    rris, Helmi. 1999. K

    ji

    n Teknik Formul

    si Terh

    d

    p K

    r

    kteristik Edible Filmd

    ri P

    ti Ubi K

    y, Aren, d

    n S

    gu untuk Pengem

    s Produk P

    ng

    n semi B

    s

    h.IPB. Bogor. Desert

    si

    Indriy

    nto, Irf

    n., SriW

    hyuni., d

    n Win

    rni Pr

    tjojo. 2014. Peng

    ruh Pen

    mb

    h

    nKitos

    n Terh

    d

    p K

    r

    kteristik Pl

    stik Biodegr

    d

    ble

    Pektin Lid

    h Bu

    y

    .

    Journ

    l Of Chemic

    l Science. Vol 03. No 02. Universit

    s NEgeri Sem

    r

    ng.Sem

    r

    ng

    Kittur, F. S., K. R. Kum

    r, d

    n R. N. Th

    r

    n

    th

    n. 1998. Function

    l P

    ck

    gingProperties Of Chitos

    n Films. Lebesm Unters Forsch

    Krisn

    , D.D. 2011. Peng

    ruh Regel

    tin

    si d

    n Modifik

    si Hidroterm

    l Terh

    d

    pSif

    t Fisik p

    d

    Pembu

    t

    n Edible Film d

    ri P

    ti K

    c

    ng Mer

    h (Vign

    Angul

    ris

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    31/33

    Sp.). Tesis Progr

    m Studi M

    gister Teknik Kimi

    . Universit

    s Diponegoro.Sem

    r

    ng.

    Lukit

    , A.D d

    n Sus

    nti. 2011. P

    brik Sorbitol d

    ri Tepung Singkong (M

    nihotesculent

    ) deng

    n Proses Hidrogen

    si K

    t

    litik. Teknik Kimi

    Sur

    b

    y

    . InstitutTeknologi Sem

    r

    ng, Sem

    r

    ng.

    Nofit

    , T. 2011. Peng

    ruh Pemberi

    n C

    rboxymethyl Cellulose d

    n Sorbitol p

    d

    Pembu

    t

    n Edible Film deng

    n B

    h

    n D

    s

    r Whey Terh

    d

    p K

    d

    r Air, pH,Keteb

    l

    n d

    n W

    ktu Kel

    rut

    n. Tesis Progr

    m P

    sc

    S

    rj

    n

    Universit

    s And

    l

    s,P

    d

    ng.

    Nurdi

    n

    , D

    ni. 2002. K

    r

    kteristik FisikEdible Film D

    ri Khitos

    n Deng

    nSorbitol Seb

    g

    i Pl

    sticizer. IPB. Bogor. Skripsi

    Nurhes

    , D

    nny. 2012. Peng

    ruh Pen

    mb

    h

    n Pl

    sticizer Sorbitol UntukPembu

    t

    n Biopl

    stik D

    ri P

    ti Kulit Singkong. UIN Sun

    n K

    lij

    g

    Yogy

    k

    rt

    .Yogy

    k

    rt

    . Skripsi

    Ru

    n, R. R., L. Xu, d

    n P.L. Chen. 1998. W

    ter V

    pour Perme

    bility

    nd TensileStrenght of Cellulos

    -B

    sed Composite Edible Film. Journ

    l Of Agric. Engl

    nd

    Yuli

    nti, R

    hmi., d

    n Erlin

    Ginting. 2012. Perbed

    n K

    r

    kteristik Fisik EdibleFilm d

    ri Umbi-umbi

    n y

    ng Dibu

    t deng

    n Pen

    mb

    h

    n Pl

    sticizer. Jurn

    l

    Peneliti

    n Pert

    ni

    n T

    n

    m

    n P

    ng

    n. VOL. 31 NO. 2. B

    l

    i Peneliti

    n T

    n

    m

    nK

    c

    ng-k

    c

    ng

    n d

    n Umbi-umbi

    n. M

    l

    ng

    S

    nj

    y

    , I Gede d

    n Puspit

    , Ty

    s. 2011 Peng

    ruh Pen

    mb

    h

    n Khitos

    n d

    nPl

    sticizer Gliserol p

    d

    K

    r

    kteristik Pl

    stik Biodegr

    d

    ble d

    ri P

    ti KulitSingkong. L

    bor

    torium Pengol

    h

    n Industri Jurus

    n Teknik Kimi

    F

    kult

    sTeknologi Industri ITS.

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    32/33

    S

    r

    , N

    th

    liy

    Edyson M., 2015. K

    r

    kteristik Edible Film Berb

    h

    n D

    s

    r WheyD

    ngke d

    n Ag

    r Deng

    n Pen

    mb

    h

    n Konsentr

    si Sorbitol. Universit

    sH

    s

    nuddin. M

    k

    s

    r. Skripsi

    Sh

    hidi, F., Ar

    chchi J. K. V. d

    n Jeon Y. J., 1999. Food Aplic

    tion. D

    l

    m Chitin

    nd Chitos

    n, Chemistry, Biochemistry, Physic

    l Properties,

    nd Aplic

    tions.S

    nford, P. Thorllef, A. d

    n Gudmund Skj

    k-Bre

    k. Elsevier Sci. New York

    Utomo, W

    hyu Arief., B

    mb

    ng Dwi Argo, d

    n Moch

    m

    d B

    gus Herm

    nto.2013.

    Peng

    ruh Suhu D

    n L

    m

    Pengering

    n Terh

    d

    p K

    r

    kteristik

    Fisikokimi

    wi Pl

    stik Biodegr

    d

    ble D

    ri Komposit P

    ti Lid

    h Bu

    y

    (AloeVer

    )-Kitos

    n. Jurn

    l Bioproses Komodit

    s Tropis Vol. 1 No. 1. Universit

    sBr

    wij

    y

    . M

    l

    ng

    P

    rris, S. H., J. B. Hendrickson, D. J. Cr

    m, G. S. H

    mm

    nd. 1988. Kimi

    Org

    nik2. ITB. B

    ndung

    Purw

    nti, A. 2010. An

    lisis Ku

    t T

    rik d

    n Elong

    si Pl

    stik Kitos

    n Terpl

    stis

    siSorbitol. Jurn

    l Teknologi, Volume 3 Nomor 2, Desember 2010. Jurus

    n Teknik

    Kimi

    . Institut S

    ins d

    n Teknologi AKPRIND. Yogy

    k

    rt

  • 7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble

    33/33