pertumbuhan dan perkembangan wajah postnatal

9
Pertumbuhan dan perkembangan wajah postnatal Lebar wajah ketika bayi lahir adalah duapertiga besar wajah dewasa , tinggi wajahadalah setengahnya dan kedalaman wajah adalah sepertiga kedalaman dewasa. Bagianrangka wajah yang terletak di bawah bidang Frankfort adalah kira-kira seperdelapan besarcranium ketika bayi lahir. Pada saat dewasa besarnya meningkat menjadi sepertiga besarcranium. Atau dengan kata lain, region infraorbitalis atau bagian rangka wajah yangberhubungan mastikasi, tumbuh lebih besar setelah bayi lahir daripada cranium, regioolfactoris dan regio orbitalis dari wajah. Kecepatan pertumbuhan dari lahir hinggadewasa Sewaktu lahir, kepala membentuk sekitar seperempat dari tinggi total tubuh. Padaorang dewasa, kepala membentuk seperdelapan dari tinggi total tubuh. Oleh karena itu antaralahir sampai maturitas, tubuh tentunya tumbuh lebih pesat baik pada proporsimaupun ukuran, dibandingkan kepala. Pada waktu lahir, lengan terlihat sepertiga dari panjangbadan, namun setelah dewasa hampir setengahnya. Terlihat ada pertumbuhan yang lebihpada tungkai bawah daripada yang atas selama kehidupan postnatal. Perubahan inimerupakan pola pertumbuhan normal, yang menunjukkan pertumbuhan sefalokaudal. Padawajah dan kepala, tingkat pertumbuhan sefalokaudal sangat mempengaruhi proporsi danmenyebabkan perubahan proporsi melalui pertumbuhan. Proffit dan Fields (1993, 2007)membagi kraniofasial menjadi empat daerah pertumbuhan karena cara pertumbuhanmasing-masing daerah berbeda yaitu :

Upload: nurbaetty-rochmah

Post on 22-Jan-2016

514 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan Dan Perkembangan Wajah Postnatal

Pertumbuhan dan perkembangan wajah postnatal

Lebar wajah ketika bayi lahir adalah duapertiga besar wajah dewasa , tinggi wajahadalah setengahnya dan kedalaman wajah adalah sepertiga kedalaman dewasa. Bagianrangka wajah yang terletak di bawah bidang Frankfort adalah kira-kira seperdelapan besarcranium ketika bayi lahir. Pada saat dewasa besarnya meningkat menjadi sepertiga besarcranium. Atau dengan kata lain, region infraorbitalis atau bagian rangka wajah yangberhubungan mastikasi, tumbuh lebih besar setelah bayi lahir daripada cranium, regioolfactoris dan regio orbitalis dari wajah. Kecepatan pertumbuhan dari lahir hinggadewasa Sewaktu lahir, kepala membentuk sekitar seperempat dari tinggi total tubuh. Padaorang dewasa, kepala membentuk seperdelapan dari tinggi total tubuh. Oleh karena itu antaralahir sampai maturitas, tubuh tentunya tumbuh lebih pesat baik pada proporsimaupun ukuran, dibandingkan kepala. Pada waktu lahir, lengan terlihat sepertiga dari panjangbadan, namun setelah dewasa hampir setengahnya. Terlihat ada pertumbuhan yang lebihpada tungkai bawah daripada yang atas selama kehidupan postnatal. Perubahan inimerupakan pola pertumbuhan normal, yang menunjukkan pertumbuhan sefalokaudal. Padawajah dan kepala, tingkat pertumbuhan sefalokaudal sangat mempengaruhi proporsi danmenyebabkan perubahan proporsi melalui pertumbuhan. Proffit dan Fields (1993, 2007)membagi kraniofasial menjadi empat daerah pertumbuhan karena cara pertumbuhanmasing-masing daerah berbeda yaitu :

1.Kranial vault

2.Basis cranium

3.Maksila

4.Mandibula

2.4.1 Pertumbuhan Kranium

Pertumbuhan kranium terjadi sangat cepat pada tahun pertama dan kedua stulanghlahir dan lambat laun akan menurun kecepatannya. Pada anak usia 4-5

Page 2: Pertumbuhan Dan Perkembangan Wajah Postnatal

tahun, besar kraniumsudah mencapai 90% kranium dewasa. Kranium terbagi dua yaitu :

1.Ruang kranial (kranial vault)

Ruang kranial adalah bagian kranium yang membentuk tutup kepala ataumenutupi otak terdiri dari sejumlah tulang pipih yang terbentuk langsung melaluipembentukan tulang intramembranus, tanpa didahului pembentukan cartilago(Proffit dan Fields, 2007). Fungsi utama ruang kranial adalah melindungi otak.Pertumbuhan kranial vault akan sejalan dan seiring dengan pertumbuhan otak itusendiri. Kebanyakan pertumbuhan pada daerah ini sudah selesai seluruhnya padausia 7 tahun.

2.Basis cranium

Merupakan dasar kranium terletak dibawah otak dan merupakan batas antarakranium dan wajah. Fungsinya selain mendukung dan melindungi otak dan tulangspinal, juga berguna untuk menegakan tubuh, melindungi persendian tengkorak,kolumna vertebra, mandibula dan sebagian maksila. Fungsi terpenting lainyaadalah sebagai daerah penyangga diantara otak, wajah dan regio faringeal, dimanapertumbuhan berjalan dengan cara berlainan (Moyers,1988). Pertumbuhan basis kranium dipengaruhi oleh suatu keseimbangan yang kompleks antara pertumbuhan sutura, perpanjangan sinkondariosis, pergerakan kortikal yang luas serta remodeling.Basis kranium terbagi dua yaitu :

a.Basis kranium anterior

b.Basis kranium posterior

Basis kranium anterior dimulai dari sela tursika sampai nasion, sedangkan basis kranial posterior dimulai dari basis osipital sampai sela tursika (Ranly,1980). Pertumbuhan basis kranium anterior lebih cepat selesei dibandingkan basis cranium posterior. Basis kranium posterior akan terus meluas karena adanya speno osipital sinkondariosis. Spen oosipital sinkondariosis adalah suatukartilago yang menghubungkan tulang spenoid dengan tulangosipital. Pertumbuhan basis kranial ke arah antero-posterior terjadi denganadanya pertumbuhan

Page 3: Pertumbuhan Dan Perkembangan Wajah Postnatal

endokondarial pada speno-osipital sinkondariosis,pertumbuhan sutura spheno ethmoidalis dan sutura fronto ethmoidalis.

Pertumbuhan basis cranium mempunyai efek langsung terhadap pertumbuhan muka bagian tengah dan mandibula. Kranium, yang tumbuh dengan cepat sebelum lahir, akan terus tumbuh dengan cepat sampai usia 1 tahun, utk tempat otak. Setelah itu laju pertumbuhan menurun dan pada usia 7 tahun,cranium sudah mencapai 90% . Sejak usia ini, kranium akan membesardengan perlahan sampai maturitas. Wajah berkembang ke arah depan dan bawah dalam kaitanya dengan kranium. Bertambah lebarnya rangka wajahpostnatal terutama dipengaruhi oleh deposisi permukaan dan resorpsi internalpada cavitas orbitalis, cavum nasi, cavitas paranasalis dan cavum oris.

2.4.2 Pertumbuhan Maksilla

Terbentuk pada pertengahan masa kehamilan akan menunjukan semua elemendewasa, berbeda dalam berbagai aspek dengan tulang dewasa. Perbedaan utama terletak pada ukuran procesuss alveolaris yang kecil, kurangnya kedalaman sinus maksilaris.Procesuss alveolaris mandibula dan maksila berkembang di sekitar benih gigi yangsedang tumbuh semasa fetus. Bila pembentukan gigi terganggu dan gigi gagal bererupsi,procesussessus alveolaris tidak dapat berkembang. Bersama dengan erupsi gigi geligi,alveolus dan cryptus tempat berkembangnya gigi di dalam procesussessus alveolarisakan digantikan dengan socket . Perubahan tinggi vertikal mandibula, maksila dan tinggiwajah secara keseluruhan terutama disebabkan karena pertumbuhan procesuss alveolarisyang berlangsung setelah usia 3 tahun dan hampir seluruhnya merupakan hasil dariproses tsb setelah dekade pertama kehidupan. Pertumbuhan selanjutnya dari cavum oris umumnya disebabkan deposisi tulang disepanjang regio alveolaris, pada permukaan bawah palatum dan pada fasies facialis mandibula serta maksila. Fasies lingualis procesuss alveolaris umumnya teresorpsi dlm batasan tertentu tetapi penambahan lebar palatum biasanya diakibatkan karena pertumbuhan procesuss alveolaris ke arah bawah dan keluar. Setelah bayi lahir procesuss alveolaris dan rangka wajah pendukung akan tumbuh dengan cepat dan pada saat

Page 4: Pertumbuhan Dan Perkembangan Wajah Postnatal

gigi geligi susu sudah tumbuh sempurna, lingua tentunya sudah mempunyai ruangan yang cukup di dalam arcus dentalis. Gigi geligi dan gingiva Gigi geligi atas dan bawah, didukung oleh procesuss alveolaris tempat terletaknya soket gigi, umumnya membentuk arcus yang sesuai dengan bentuk lengkung.Tiap gigi terbentuk dari jaringan kalsifikasi , enamel, dentin, cementum dan cavum pulpa yang terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, dan saraf. Tiap gigi melekat pada procesuss alveolaris melalui ligamentum periodontal.

Pertumbuhan postnatal maksila seluruhnya terjadi dengan osifikasi intramembran karena tidak terdapat cartilago. Pertumbuhan maksila terjadi melalui 2cara yaitu aposisi sutura-sutura yang menghubungkan maksila dengan kranium dan basiskranial serta remodeling tulang. Sementara maksila tumbuh ke bawah dan depan,permukaan anteriornya mengalami remodeling. Hampir seluruh permukaan anteriormaksila mengalami resorpsi, kecuali daerah kecil disekitar spina nasalis anterior.Sementara terjadi pertumbuhan maksila ke bawah dan depan , ruangan antara suturayang terbuka diisi oleh proliferasi tulang. Aposisi terjadi pada kedua sisi sutura sehinggatulang - tulang tempat perlekatan maksila bertambah besar. Tepi posterior maksila yangmerupakan daerah tuberositas mengalami aposisi shg menambah ruangan untuk tempaterupsi gigi molar tetap. Panjang maksila bertambah setelah umur dua tahun yang terjadi akibat dari tuberositas maksila dan dengan pertumbuhan sutura sepanjang tulang palatal. Aposisi permukaan terjadi sebelah anterior lengkung tulang maksila.

Pertumbuhan Mandibula

Mandibula merupakan tulang kraniofasial yang sangat mobil dan merupakantulang yang sangat penting karena terlibat dlm fungsi fungsi vital antara lain :pengunyahan, pemeliharaan jalan udara, berbicara dan ekspresi wajah (Moyers,1988). Mandibula adalah tulang pipih berbentuk U dengan mekanisme pertumbuhanmelalui proses osifikasi endokondarial dan aposisi

Page 5: Pertumbuhan Dan Perkembangan Wajah Postnatal

periosteal (osifikasi intramembranous) dan padanya melekat otot-otot dan gigi. Menurut Proffit dan Fields (2007),pertumbuhan mandibula ada dua macam :

1. Pola pertama, bagian posterior mandibula dan basis kranium tetap, sementara dagubergerak ke bawah dan depan.

2. Pola kedua, dagu dan korpus mandibula hanya berubah sedikit sementara pertumbuhan sebagian besar terjadi pada tepi posterior ramus, koronoid dan kondilus mandibula. Gerakan pertumbuhan mandibula pada umumnya dipengaruhioleh perubahan-perubahan yang terjadi di maksila. Dagu bergerak ke bawah dan depan hanya sebagai akibat pertumbuhan kondilus dan tepi posterior ramusmandibula. Korpus mandibula bertambah panjang melalui aposisi tepi posteriornya,sementara ramus bertambah tinggi melalui osifikasi endokondarial pada kondilus dan remodeling tulang. Selain tumbuh ke bawah dan ke depan, mandibula juga tumbuh kelateral melalui aposisi permukaan lateral korpus, ramus dan alveolaris mandibula.Untuk mengimbangi aposisi lateral, terjadi resorpsi pada permukaan

lingualnya. Procesuss alveolaris pembentukannya dikontrol oleh erupsi gigidan diresorpsi bila gigi tanggal dan diekstraksi. Gigi pada kedua lengkung tidak menjadi protrusif ketika maksila dan mandibula tumbuh dan berpindah tempat, karenaadanya relasi intercuspal gigi. Pertumbuhan procesuss alveolaris sangat aktif selamaerupsi dan berperan sangat penting selama erupsi dan awal hubungan antar bonjoldan terus memelihara hubungan oklusal selama pertumbuhan vertikal maksila danmandibula.

2.4.4 Pertumbuhan Dan Perkembangan Cavum Oris Postnatal

Labium oris

Menurut penelitian dari Frazer, labium oris terbentuk seluruhnya dariprocesuss maksilaris. Mesoderma maksilaris tampak meluas ke bagian bawahprocesuss frontonasalis sampai kedua perluasan dari setiap sisi saling bertemu pada garis median. Pipi terbentuk dari jaringan yang berasal baik dari

Page 6: Pertumbuhan Dan Perkembangan Wajah Postnatal

procesuss mandibularis maupun procesuss maksilaris. Pada kedua sisi cavum oris pada region pipi terlihat adanya kantung kecil dari cavum oris yang meluas keluar, terletak tidak terlalu jauh antara procesuss maksilaris di bagian atas dan procesuss mandibularis dibagian bawah. Batas luar dari kantung tsb terletak pada epitelium cavum oris, meluasdari procesuss maksilaris ke procesuss mandibularis dan mengelilingi permukaandalam pipi.

Lingua

Lingua yang terlihat pada cavum oris adalah permukaan atas atau dorsum lingua,terutama bagian duapertiga anterior dan facies ventral atau inferior. Selama masakehidupan fetus dan tahun pertama kelahiran, lingua umumnya relatif besar dalamcavum oris dan sering meluas di antara gingiva, terutama di bagian depan sehinggaberkontak dengan labium oris dan pipi. Lingua berperan penting dalam proses pengunyahan, menelan, mengisap dan bicara. Pada keadaan istirahat dan ketika cavum oris tertutup, lingua akan mengisi cavum oris, terletak bersandar terhadap permukaan lingual gigi geligi di balik permukaan inferior palatum molle dan palatum durum. Ujung lingua biasanya berkontak dengan palatum durum di balik incisivus atas.