perkembangan kemampuan kog nitif melalui bermain...
TRANSCRIPT
PERKEMKO
Diaj
F
MBANGANOTAK ANG
INSA
ukan KepadMemenu
FAKULTAUNIVERS
N KEMAMPGKA PADAAN HARAP
TAHUN A
JURNA
da Program Suhi sebagian
Gelar S
AYUDIA
AS KEGURUSITAS MUH
PUAN KOGA ANAK KEPAN NGAWAJARAN 20
AL PUBLIK
Studi PendidPersyaratan
Sarjana Pend
Oleh:
IA ETY ERA53B111036
UAN DAN IHAMMADI
2013
GNITIF MEELOMPOK
WEN KLAT013/2014
KASI
dikan Anak Un Guna Memdidikan
RYANI 6
ILMU PENYAH SURA
ELALUI BEK B DI TKITTEN
Usia Dini unmperoleh
DIDIKAN AKARTA
ERMAIN T
ntuk
Y
N
N
T
r
N
N
P
J
N
D
Yang bertan
Nama
NIK
Telah memb
ringkasan sk
Nama
NIM
Program Stu
Judul Skrips
Naskah artik
Demikian pe
UNIVEFAKUL
Jl. A. Yani T
Surat P
nda tangan di
: D
: 3
baca dan me
kripsi/tugas a
:
:
udi :
si :
kel tersebut,
ersetujuan in
ERSITAS MTAS KEGTromol Pos I – Pab
Website: h
Persetujuan
i bawah ini p
Drs. Ilham S
354
encermati na
akhir dari m
Ayudia Ety
A53B11103
Pendidikan
Perkembang
Kotak Ang
Harapan Ng
layak dan d
ni dibuat, sem
MUHAMMGURUAN D
elan, Kartasura Telphttp://www.ums.ac.i
n Artikel P
pembimbing
Sunaryo, M.P
askah artikel
ahasiswa:
Eryani
36
Anak Usia D
gan Kemam
gka pada An
gawen Klate
apat disetuju
moga dapat
MADIYAHDAN ILMp. (0271) 717417, Fid Email: ums@u
Publikasi Il
g skripsi/tuga
Pd., AUD
publikasi ilm
Dini
mpuan Kogn
nak Kelomp
n Tahun Aja
ui untuk dipu
dipergunaka
Surakar
P
H SURAKAU PENDIDFax : 715448 Surakums.ac.id
lmiah
as akhir:
miah, yang m
nitif melalu
pok B di T
aran 2013/20
ublikasikan.
an seperluny
rta, 1 Oktobe
Pembimbing
ARTA DIKAN karta 57102
merupakan
ui Bermain
TKIT Insan
014
ya.
er 2013
g
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN KOTAK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TKIT
INSAN HARAPAN NGAWEN KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
Ayudia Ety Eryani, A53B111036, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui bermain kotak angka pada anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan 2 siklus yang dilakukan peneliti berkolaborasi dengan guru kelompok B. Subyek penelitian adalah anak-anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten dengan jumlah anak 22. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan bermain kotak angka kemampuan kognitif anak dapat berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan. Sebelum tindakan, dari hasil observasi diperoleh hasil kemampuan kognitif anak sebesar 34,66%. Dari siklus I diperoleh hasil kemampuan kognitif anak berkembang menjadi 64,20% dan pada siklus II berkembang menjadi 87,36% dengan tingkat pencapaian minimal 80%. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa bermain kotak angka dapat mengembangkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten Tahun Ajaran 2013/2014 terbukti dan dapat diterima kebenarannya. Kata kunci: kemampuan kognitif, bermain kotak angka
A. PENDAHULUAN
Kemampuan kognitif diperlukan oleh anak untuk mengembangkan
pengetahuannya tentang apa yang ia lihat, dengar, rasa, raba ataupun cium
melalui panca indera yang dimilikinya. Kognitif berhubungan dengan
intelegensi.
Dalam Sujiono (2008) metode yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan kognitif anak di Taman Kanak-kanak antara
lain: bermain, pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan syair,
percobaan/eksperimen, bercerita, karyawisata, dramatisasi. Dalam penelitian
ini metode yang digunakan adalah bermain menggunakan kotak angka dengan
warna dan ukuran kotak yang tidak sama.
Dunia anak adalah dunia bermain. Elizabeth B. Hurlock (1999) dalam
Sujiono (2008) mengatakan bahwa usia 3 – 5 tahun adalah masa permainan.
Bermain dengan benda/alat permainan dimulai sejak usia satu tahun pertama
dan akan mencapai puncaknya pada usia 5 – 6 tahun. Anak-anak akan lebih
menikmati dunianya jika pembelajaran yang dilakukan ada unsur bermain.
Di TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten, kemampuan kognitif anak
belum digali dengan baik. Anak lebih sering mengerjakan lembar kerja yang
sudah disediakan dari sekolah dan bukan buatan guru ataupun dibuat anak
sendiri. Anak menjadi pasif dan hanya mengerjakan lembar kerja yang sudah
disediakan. Kemampuan kognitif anak menjadi kurang berkembang sehingga
anak merasa bosan dengan kegiatan yang dilakukan. Anak kurang menikmati
kegiatan yang dilakukan dan ingin segera cepat selesai.
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Perkembangan kognitif anak masih monoton
2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
3. Metode yang digunakan bersifat konvensional
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, perlu
adanya pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada:
1. Kemampuan Kognitif dalam hal menyebutkan warna, mengurutkan
bilangan, menyusun pola sesuai warna, menyusun benda dari besar ke
kecil dan dari kecil ke besar
2. Bermain Kotak Angka yaitu bermain dengan kotak-kotak yang terbuat dari
kertas berwarna warni dengan ukuran kotak yang berbeda-beda.
Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti adalah “Apakah
dengan Bermain Kotak Angka dapat Mengembangkan Kemampuan Kognitif
Anak di TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten?” Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan kognitif anak di TKIT Insan Harapan Ngawen
Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan kemampuan kognitif
anak melalui bermain kotak angka di TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten
Tahun Ajaran 2013/2014.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di TKIT Insan Harapan yang terletak di
Desa Kebonan Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini
adalah anak-anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten dengan
jumlah anak 22 yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang berkolaborasi dengan guru kelas dan observer.
Penelitin tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan (action
research), dan penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti terdiri dari dua
siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Setiap
pertemuan terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Sebelum melaksanakan siklus, peneliti terlebih dahulu mengadakan
pra siklus. Pra siklus merupakan observasi awal yang dilakukan untuk
mendapatkan situasi dan kondisi awal kemampuan kognitif anak sebagai
bahan pertimbangan yang digunakan dalam penelitian. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengetahui kondisi awal anak dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Dalam kegiatan ini peneliti melakukan pencatatan yang berhubungan dengan
kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencatat respon anak dalam
pembelajaran yang diberikan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui
masalah yang sebenarnya dan dapat digunakan untuk menentukan langkah-
langkah yang diambil dalam mengatasi masalah tersebut.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi, catatan lapangan dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi disebut juga pengamatan merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang
berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang
diamati atau diteliti. Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan
pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan semua alat
indera yang dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba dan pengecap.
Observasi sebagai alat pemantau merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tindakan setiap siklus. Pengamatan dilakukan dalam hal
pencapaian indikator dengan bermain kotak angka.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan (field notes) adalah catatan yang digunakan untuk
mencatat kejadian yang muncul selama pembelajaran yang tidak teramati
dalam lembar observasi. Catatan lapangan berguna untuk mencatat
berbagai temuan guru selama proses tindakan dilakukan. Misalnya catatan
tentang jenis tindakan yang diberikan guru pada siklus atau putaran
tertentu dan aktifitas anak selama pembelajaran.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, buku, agenda dan sebagainya. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
Dalam metode dokumentasi ini peneliti memegang chek-list untuk
mencatat variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat variabel yang
dicari, peneliti memberikan tanda √ di tempat yang sesuai.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis komparatif yang didasarkan pada hasil observasi kegiatan
pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisis data
merupakan pengolahan data yang telah terkumpul untuk membuktikan
hipotesis yang telah dirumuskan.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabulasi skor kemampuan kognitif anak
2. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada semua butir amatan
3. Menghitung persentase kemampuan kognitif anak, dengan cara:
100%
Skor maksimum dicari dengan cara:
4 8 32
Hasil persentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom %
4. Menghitung rata-rata persentase kemampuan kognitif anak
∑
5. Rata-rata persentase pencapaian dibandingkan dengan indikator hasil
proses pencapaian siklus.
6. Penelitian ini akan berhasil jika anak sudah mencapai persentase yang
telah ditentukan peneliti pada setiap siklusnya.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil belajar, observasi dan refleksi diperoleh hasil secara
ringkas yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1 Rincian Pelaksanaan Kegiatan Mengembangkan Kemampuan Kognitif melalui Bermain Kotak Angka
Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II Hasil observasi pembelajaran
Kemampuan kognitif anak masih sangat rendah
RBP yang telah dibuat, waktu yang disediakan selama 40 menit perlu ditambah, guru masih kesulitan membagi anak menjadi 4 kelompok, pada saat bermain anak sangat antusias walaupun masih ada anak yang belum tahu cara bermain
Kemampuan kognitif anak lebih berkembang dengan bermain kotak angka, anak lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas, perkembangan kemampuan kognitif anak masih belum merata, masih ada anak yang belum mampu mengelompokkan benda berdasarkan ukuran, masih ada anak yang memerlukan waktu lebih lama untuk bermain, ada anak yang tidak mau melakukan kegiatan
Refleksi Anak-anak kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang diberikan guru
Proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan disepakati
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan baik. Kelemahan yang ada pada siklus I dapat teratasi dengan baik, dan membuat kualitas pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan pembelajaran terlihat dari tercapainya indikator yang telah ditetapkan.
Persentase kemampuan yang dicapai
34,66% 64,20% 87,36%
Kemampuan indikator yang diharapkan
- 60% 80%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui kemampuan kognitif anak
dari siklus I dan siklus II mengalami perkembangan. Dari kegiatan pra siklus
peneliti menemukan bahwa kemampuan kognitif anak masih rendah. Hal ini
disebabkan karena kegiatan yang dilakukan membuat anak merasa terbebani.
Anak merasa bosan dengan kegiatan yang dilakukan. Peneliti kemudian
berkolaborasi dengan guru kelompok B untuk mengatasi permasalahan yang
ada guna mengembangkan kemampuan kognitif anak.
Persentase setiap siklus menunjukkan bahwa perkembangan
kemampuan kognitif menunjukkan ketidakstabilan. Persentase perkembangan
sebelum tindakan dengan siklus I mencapai 29,54%. Hal ini karena anak
merasa antusias dan merasa senang bermain dengan kotak angka dari yang
belum bisa menjadi tahu dan mengerti. Dari siklus I ke siklus II
perkembangan mencapai 23,16% dikarenakan anak sudah mulai memahami
cara bermain kotak angka.
Perkembangan kemampuan kognitif setiap anak berbeda-beda.
Kemampuan kognitif setiap anak berbeda-beda karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Perbandingan perkembangan kognitif anak secara rinci dapat
dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2 Perbandingan Pencapaian Persentase Kemampuan Kognitif Anak melalui Bermain Kotak Angka
No Nama Perbandingan Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Aida 37,50 68,75 87,50 2 Aufa 46,88 71,88 96,88 3 Amel 34,38 68,75 84,38 4 Adib 25,00 53,13 75,00 5 Axel 34,38 75,00 93,75 6 Ayyas 28,13 59,38 84,38 7 Azzis 28,13 59,38 84,38 8 Citra 34,38 62,50 84,38 9 Daffa 37,50 62,50 87,50 10 Denis 28,13 59,38 84,38 11 Farel 28,13 56,25 81,25 12 Kayla 46,88 78,13 96,88 13 Keisya 43,75 78,13 96,88 14 Lana 46,88 71,88 93,75 15 Marcell 28,13 56,25 81,25 16 Nabil 40,63 65,63 90,63 17 Nadea 28,13 62,50 81,25 18 Pandu 31,25 62,50 87,50 19 Ryan 28,13 56,25 81,25 20 Thea 37,50 62,50 93,75 21 Zacky 28,13 56,25 81,25 22 Zalfa 40,63 65,63 93,75
Rata-rata satu kelas 34,66 64,20 87,36
B
yang per
siklus I
anak yan
anak yan
H
pada tab
Tabel 3
Ta
Pra SiSiklusSiklus
pemb
Gam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Berdasarkan
rsentasenya
indikator ki
ng persentas
ng persentas
Hasil perban
bel 3
PerbandingSiklus, Sikl
ahap B
klus s I s II
Dari dat
belajaran be
mbar 1 Graf
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
00%
Pra Sik
4%
96%
0
tabel 2 dike
masih di baw
inerja yang
senya di baw
e pencapaian
ndingan dari
gan Data Frlus I dan Sik
Belum Berkembang
ƒ % 1 40 0 0 0
ta di atas
rmain kotak
fik Perband
klus Siklus
0%
%
0%0%
91
0%
etahui bahw
wah target y
ditargetkan
wah 60%. A
nnya di baw
pra siklus,
rekuensi daklus II
Mulai Berkemba
ƒ %21 90 00 0
apabila d
k angka adala
dingan Tind
s I Siklus
0%0%
1%
4%9%
9
wa pada siklu
yang ditetapk
adalah 60%
Akan tetapi p
ah target yan
siklus I dan
an Persentas
ang
BerkemSesu
Hara% ƒ
6 00 20 0 1
digambarkan
ah sebagai b
akan Berm
II
%
96%
B
M
BH
B
us I ada beb
kan oleh pen
%, namun m
pada siklus
ng ditetapka
n siklus II da
se Pembelaj
mbang uai
apan
BerSan
% ƒ 0 0
91 2 4 21
n dalam gr
erikut:
ain Kotak A
Belum Berkemb
Mulai Berkemb
Berkembang SeHarapan
Berkembang Sa
erapa anak
neliti. Pada
masih ada 8
II hanya 1
an peneliti.
apat dilihat
jaran Pra
rkembang ngat Pesat
% 0 9
96
rafik hasil
Angka
bang
bang
esuai
angat Pesat
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan kognitif
anak dari sebelum tindakan sampai siklus II mengalami perkembangan. Dari
hasil pembahasan ada butir amatan yang sulit dicapai oleh anak. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4 Analisis Pencapaian Skor setiap Butir Amatan yang Dicapai Anak
No Tindakan Butir Amatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pra Siklus 32 31 25 22 43 33 32 26
2 Siklus I 68 55 52 47 65 57 57 51
3 Siklus II 86 80 72 67 87 77 76 70
Butir amatan yang mudah dilakukan anak yaitu membedakan konsep
besar kecil dan mengelompokkan benda berdasarkan warna. Sebagian besar
anak mulai bisa membedakan warna yang satu dengan yang lain. Butir amatan
yang sulit dicapai yaitu mengurutkan benda berdasarkan 4 pola warna. Anak
masih sulit mengurutkan benda berdasarkan pola sebelumnya.
Pada siklus II anak sangat antusias dan bersemangat dalam bermain
kotak angka. Semua anak ikut terlihat dan sudah mengerti cara bermain
menggunakan kotak angka yang disediakan guru. Anak sangat menikmati
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Hasil pencapaian persentase pencapaian setiap anak pada siklus I tabel
5 berikut:
Tabel 5 Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Setiap Anak pada Siklus I
No Nama Skor Persentase Pencapaian
Indikator Kinerja
Status Pencapaian
1 Aida 22 68,75
60%
Sudah 2 Aufa 23 71,88 Sudah 3 Amel 22 68,75 Sudah 4 Adib 17 53,13 Belum 5 Axel 24 75,00 Sudah 6 Ayyas 19 59,38 Belum 7 Azzis 19 59,38 Belum 8 Citra 20 62,50 Sudah 9 Daffa 20 62,50 Sudah
10 Denis 19 59,38 Belum 11 Farel 18 56,25 Belum 12 Kayla 25 78,13 Sudah 13 Keisya 25 78,13 Sudah 14 Lana 23 71,88 Sudah 15 Marcell 18 56,25 Belum 16 Nabil 21 65,63 Sudah 17 Nadea 20 62,50 Sudah 18 Pandu 20 62,50 Sudah 19 Ryan 18 56,25 Belum 20 Thea 20 62,50 Sudah 21 Zacky 18 56,25 Belum 22 Zalfa 21 65,63 Sudah
Jumlah pencapaian anak dalam 1 kelas
452 1.412,50 Jumlah anak yang tuntas
14
Rata-rata pencapaian anak dalam 1 kelas
20,55 64,20 Persentase anak yang tuntas
63,64%
Hasil pencapaian persentase pencapaian setiap anak pada siklus I tabel
6 berikut:
Tabel 6 Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Setiap Anak pada Siklus II
No Nama Skor Persentase Pencapaian
Indikator Kinerja
Status Pencapaian
1 Aida 28 87,50
80%
Sudah 2 Aufa 31 96,88 Sudah 3 Amel 27 84,38 Sudah 4 Adib 24 75,00 Belum 5 Axel 30 93,75 Sudah 6 Ayyas 27 84,38 Sudah 7 Azzis 27 84,38 Sudah 8 Citra 27 84,38 Sudah 9 Daffa 28 87,50 Sudah
10 Denis 27 84,38 Sudah 11 Farel 26 81,25 Sudah 12 Kayla 31 96,88 Sudah 13 Keisya 31 96,88 Sudah 14 Lana 30 93,75 Sudah 15 Marcell 26 81,25 Sudah 16 Nabil 29 90,63 Sudah 17 Nadea 26 81,25 Sudah 18 Pandu 28 87,50 Sudah 19 Ryan 26 81,25 Sudah 20 Thea 30 93,75 Sudah 21 Zacky 26 81,25 Sudah 22 Zalfa 30 93,75 Sudah
Jumlah pencapaian anak dalam 1 kelas
615 1.921,88 Jumlah anak yang tuntas
21
Rata-rata pencapaian anak dalam 1 kelas
27,95 87,36% Persentase anak yang tuntas
95,45%
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa melalui bermain kotak angka kemampuan kognitif anak
dapat berkembang. Hal ini dapat dilihat dari hasil sebelum tindakan
kemampuan kognitif anak sebesar 34,66%. Dari tindakan siklus I kemampuan
kognitif anak berkembang menjadi 64,20%. Karena tingkat pencapaian
minimal belum memenuhi kemudian dilanjutkan dengan siklus II yang
menunjukkan kemampuan kognitif anak berkembang menjadi 87,36% dengan
target pencapaian minimal 80%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bermain
kotak angka dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak kelompok B di
TKIT Insan Harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Petunjuk Teknis Proses Belajar Mengajar di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Balai Pustaka.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Perkembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sujiono, Yuliani Nurani. 2008. Metode Perkembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.