perkembangan kemampuan kog nitif melalui bermain...

15
PERKEM KO Diaj F MBANGAN OTAK ANG INSA ukan Kepad Memenu FAKULTA UNIVERS N KEMAMP GKA PADA AN HARAP TAHUN A JURNA da Program S uhi sebagian Gelar S AYUDI A AS KEGURU SITAS MUH PUAN KOG A ANAK KE PAN NGAW AJARAN 20 AL PUBLIK Studi Pendid Persyaratan Sarjana Pend Oleh: IA ETY ER A53B111036 UAN DAN I HAMMADI 2013 GNITIF ME ELOMPOK WEN KLAT 013/2014 KASI dikan Anak U n Guna Mem didikan RYANI 6 ILMU PEN YAH SURA ELALUI BE K B DI TKIT TEN Usia Dini un mperoleh DIDIKAN AKARTA ERMAIN T ntuk

Upload: lamdieu

Post on 18-Aug-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERKEMKO

Diaj

F

MBANGANOTAK ANG

INSA

ukan KepadMemenu

FAKULTAUNIVERS

N KEMAMPGKA PADAAN HARAP

TAHUN A

JURNA

da Program Suhi sebagian

Gelar S

AYUDIA

AS KEGURUSITAS MUH

PUAN KOGA ANAK KEPAN NGAWAJARAN 20

AL PUBLIK

Studi PendidPersyaratan

Sarjana Pend

Oleh:

IA ETY ERA53B111036

UAN DAN IHAMMADI

2013

GNITIF MEELOMPOK

WEN KLAT013/2014

KASI

dikan Anak Un Guna Memdidikan

RYANI 6

ILMU PENYAH SURA

ELALUI BEK B DI TKITTEN

Usia Dini unmperoleh

DIDIKAN AKARTA

ERMAIN T

ntuk

Y

N

N

T

r

N

N

P

J

N

D

Yang bertan

Nama

NIK

Telah memb

ringkasan sk

Nama

NIM

Program Stu

Judul Skrips

Naskah artik

Demikian pe

UNIVEFAKUL

Jl. A. Yani T

Surat P

nda tangan di

: D

: 3

baca dan me

kripsi/tugas a

:

:

udi :

si :

kel tersebut,

ersetujuan in

ERSITAS MTAS KEGTromol Pos I – Pab

Website: h

Persetujuan

i bawah ini p

Drs. Ilham S

354

encermati na

akhir dari m

Ayudia Ety

A53B11103

Pendidikan

Perkembang

Kotak Ang

Harapan Ng

layak dan d

ni dibuat, sem

MUHAMMGURUAN D

elan, Kartasura Telphttp://www.ums.ac.i

n Artikel P

pembimbing

Sunaryo, M.P

askah artikel

ahasiswa:

Eryani

36

Anak Usia D

gan Kemam

gka pada An

gawen Klate

apat disetuju

moga dapat

MADIYAHDAN ILMp. (0271) 717417, Fid Email: ums@u

Publikasi Il

g skripsi/tuga

Pd., AUD

publikasi ilm

Dini

mpuan Kogn

nak Kelomp

n Tahun Aja

ui untuk dipu

dipergunaka

Surakar

P

H SURAKAU PENDIDFax : 715448 Surakums.ac.id

lmiah

as akhir:

miah, yang m

nitif melalu

pok B di T

aran 2013/20

ublikasikan.

an seperluny

rta, 1 Oktobe

Pembimbing

ARTA DIKAN karta 57102

merupakan

ui Bermain

TKIT Insan

014

ya.

er 2013

g

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN KOTAK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TKIT

INSAN HARAPAN NGAWEN KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Ayudia Ety Eryani, A53B111036, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui bermain kotak angka pada anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan 2 siklus yang dilakukan peneliti berkolaborasi dengan guru kelompok B. Subyek penelitian adalah anak-anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten dengan jumlah anak 22. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan bermain kotak angka kemampuan kognitif anak dapat berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan. Sebelum tindakan, dari hasil observasi diperoleh hasil kemampuan kognitif anak sebesar 34,66%. Dari siklus I diperoleh hasil kemampuan kognitif anak berkembang menjadi 64,20% dan pada siklus II berkembang menjadi 87,36% dengan tingkat pencapaian minimal 80%. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa bermain kotak angka dapat mengembangkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten Tahun Ajaran 2013/2014 terbukti dan dapat diterima kebenarannya. Kata kunci: kemampuan kognitif, bermain kotak angka

A. PENDAHULUAN

Kemampuan kognitif diperlukan oleh anak untuk mengembangkan

pengetahuannya tentang apa yang ia lihat, dengar, rasa, raba ataupun cium

melalui panca indera yang dimilikinya. Kognitif berhubungan dengan

intelegensi.

Dalam Sujiono (2008) metode yang dapat digunakan untuk

mengembangkan kemampuan kognitif anak di Taman Kanak-kanak antara

lain: bermain, pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan syair,

percobaan/eksperimen, bercerita, karyawisata, dramatisasi. Dalam penelitian

ini metode yang digunakan adalah bermain menggunakan kotak angka dengan

warna dan ukuran kotak yang tidak sama.

Dunia anak adalah dunia bermain. Elizabeth B. Hurlock (1999) dalam

Sujiono (2008) mengatakan bahwa usia 3 – 5 tahun adalah masa permainan.

Bermain dengan benda/alat permainan dimulai sejak usia satu tahun pertama

dan akan mencapai puncaknya pada usia 5 – 6 tahun. Anak-anak akan lebih

menikmati dunianya jika pembelajaran yang dilakukan ada unsur bermain.

Di TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten, kemampuan kognitif anak

belum digali dengan baik. Anak lebih sering mengerjakan lembar kerja yang

sudah disediakan dari sekolah dan bukan buatan guru ataupun dibuat anak

sendiri. Anak menjadi pasif dan hanya mengerjakan lembar kerja yang sudah

disediakan. Kemampuan kognitif anak menjadi kurang berkembang sehingga

anak merasa bosan dengan kegiatan yang dilakukan. Anak kurang menikmati

kegiatan yang dilakukan dan ingin segera cepat selesai.

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Perkembangan kognitif anak masih monoton

2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat

3. Metode yang digunakan bersifat konvensional

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, perlu

adanya pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada:

1. Kemampuan Kognitif dalam hal menyebutkan warna, mengurutkan

bilangan, menyusun pola sesuai warna, menyusun benda dari besar ke

kecil dan dari kecil ke besar

2. Bermain Kotak Angka yaitu bermain dengan kotak-kotak yang terbuat dari

kertas berwarna warni dengan ukuran kotak yang berbeda-beda.

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti adalah “Apakah

dengan Bermain Kotak Angka dapat Mengembangkan Kemampuan Kognitif

Anak di TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten?” Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan kognitif anak di TKIT Insan Harapan Ngawen

Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan kemampuan kognitif

anak melalui bermain kotak angka di TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten

Tahun Ajaran 2013/2014.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di TKIT Insan Harapan yang terletak di

Desa Kebonan Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini

adalah anak-anak kelompok B TKIT Insan Harapan Ngawen Klaten dengan

jumlah anak 22 yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas yang berkolaborasi dengan guru kelas dan observer.

Penelitin tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan (action

research), dan penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan

tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti terdiri dari dua

siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Setiap

pertemuan terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Sebelum melaksanakan siklus, peneliti terlebih dahulu mengadakan

pra siklus. Pra siklus merupakan observasi awal yang dilakukan untuk

mendapatkan situasi dan kondisi awal kemampuan kognitif anak sebagai

bahan pertimbangan yang digunakan dalam penelitian. Kegiatan ini bertujuan

untuk mengetahui kondisi awal anak dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.

Dalam kegiatan ini peneliti melakukan pencatatan yang berhubungan dengan

kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencatat respon anak dalam

pembelajaran yang diberikan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui

masalah yang sebenarnya dan dapat digunakan untuk menentukan langkah-

langkah yang diambil dalam mengatasi masalah tersebut.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik observasi, catatan lapangan dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi disebut juga pengamatan merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang

berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang

diamati atau diteliti. Pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan semua alat

indera yang dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba dan pengecap.

Observasi sebagai alat pemantau merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari tindakan setiap siklus. Pengamatan dilakukan dalam hal

pencapaian indikator dengan bermain kotak angka.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan (field notes) adalah catatan yang digunakan untuk

mencatat kejadian yang muncul selama pembelajaran yang tidak teramati

dalam lembar observasi. Catatan lapangan berguna untuk mencatat

berbagai temuan guru selama proses tindakan dilakukan. Misalnya catatan

tentang jenis tindakan yang diberikan guru pada siklus atau putaran

tertentu dan aktifitas anak selama pembelajaran.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, buku, agenda dan sebagainya. Dengan

metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.

Dalam metode dokumentasi ini peneliti memegang chek-list untuk

mencatat variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat variabel yang

dicari, peneliti memberikan tanda √ di tempat yang sesuai.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis komparatif yang didasarkan pada hasil observasi kegiatan

pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisis data

merupakan pengolahan data yang telah terkumpul untuk membuktikan

hipotesis yang telah dirumuskan.

Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabulasi skor kemampuan kognitif anak

2. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada semua butir amatan

3. Menghitung persentase kemampuan kognitif anak, dengan cara:

100%

Skor maksimum dicari dengan cara:

4 8 32

Hasil persentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom %

4. Menghitung rata-rata persentase kemampuan kognitif anak

5. Rata-rata persentase pencapaian dibandingkan dengan indikator hasil

proses pencapaian siklus.

6. Penelitian ini akan berhasil jika anak sudah mencapai persentase yang

telah ditentukan peneliti pada setiap siklusnya.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil belajar, observasi dan refleksi diperoleh hasil secara

ringkas yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1 Rincian Pelaksanaan Kegiatan Mengembangkan Kemampuan Kognitif melalui Bermain Kotak Angka

Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II Hasil observasi pembelajaran

Kemampuan kognitif anak masih sangat rendah

RBP yang telah dibuat, waktu yang disediakan selama 40 menit perlu ditambah, guru masih kesulitan membagi anak menjadi 4 kelompok, pada saat bermain anak sangat antusias walaupun masih ada anak yang belum tahu cara bermain

Kemampuan kognitif anak lebih berkembang dengan bermain kotak angka, anak lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas, perkembangan kemampuan kognitif anak masih belum merata, masih ada anak yang belum mampu mengelompokkan benda berdasarkan ukuran, masih ada anak yang memerlukan waktu lebih lama untuk bermain, ada anak yang tidak mau melakukan kegiatan

Refleksi Anak-anak kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang diberikan guru

Proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan disepakati

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan baik. Kelemahan yang ada pada siklus I dapat teratasi dengan baik, dan membuat kualitas pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan pembelajaran terlihat dari tercapainya indikator yang telah ditetapkan.

Persentase kemampuan yang dicapai

34,66% 64,20% 87,36%

Kemampuan indikator yang diharapkan

- 60% 80%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui kemampuan kognitif anak

dari siklus I dan siklus II mengalami perkembangan. Dari kegiatan pra siklus

peneliti menemukan bahwa kemampuan kognitif anak masih rendah. Hal ini

disebabkan karena kegiatan yang dilakukan membuat anak merasa terbebani.

Anak merasa bosan dengan kegiatan yang dilakukan. Peneliti kemudian

berkolaborasi dengan guru kelompok B untuk mengatasi permasalahan yang

ada guna mengembangkan kemampuan kognitif anak.

Persentase setiap siklus menunjukkan bahwa perkembangan

kemampuan kognitif menunjukkan ketidakstabilan. Persentase perkembangan

sebelum tindakan dengan siklus I mencapai 29,54%. Hal ini karena anak

merasa antusias dan merasa senang bermain dengan kotak angka dari yang

belum bisa menjadi tahu dan mengerti. Dari siklus I ke siklus II

perkembangan mencapai 23,16% dikarenakan anak sudah mulai memahami

cara bermain kotak angka.

Perkembangan kemampuan kognitif setiap anak berbeda-beda.

Kemampuan kognitif setiap anak berbeda-beda karena dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Perbandingan perkembangan kognitif anak secara rinci dapat

dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2 Perbandingan Pencapaian Persentase Kemampuan Kognitif Anak melalui Bermain Kotak Angka

No Nama Perbandingan Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Aida 37,50 68,75 87,50 2 Aufa 46,88 71,88 96,88 3 Amel 34,38 68,75 84,38 4 Adib 25,00 53,13 75,00 5 Axel 34,38 75,00 93,75 6 Ayyas 28,13 59,38 84,38 7 Azzis 28,13 59,38 84,38 8 Citra 34,38 62,50 84,38 9 Daffa 37,50 62,50 87,50 10 Denis 28,13 59,38 84,38 11 Farel 28,13 56,25 81,25 12 Kayla 46,88 78,13 96,88 13 Keisya 43,75 78,13 96,88 14 Lana 46,88 71,88 93,75 15 Marcell 28,13 56,25 81,25 16 Nabil 40,63 65,63 90,63 17 Nadea 28,13 62,50 81,25 18 Pandu 31,25 62,50 87,50 19 Ryan 28,13 56,25 81,25 20 Thea 37,50 62,50 93,75 21 Zacky 28,13 56,25 81,25 22 Zalfa 40,63 65,63 93,75

Rata-rata satu kelas 34,66 64,20 87,36

B

yang per

siklus I

anak yan

anak yan

H

pada tab

Tabel 3

Ta

Pra SiSiklusSiklus

pemb

Gam

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Berdasarkan

rsentasenya

indikator ki

ng persentas

ng persentas

Hasil perban

bel 3

PerbandingSiklus, Sikl

ahap B

klus s I s II

Dari dat

belajaran be

mbar 1 Graf

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

00%

Pra Sik

4%

96%

0

tabel 2 dike

masih di baw

inerja yang

senya di baw

e pencapaian

ndingan dari

gan Data Frlus I dan Sik

Belum Berkembang

ƒ % 1 40 0 0 0

ta di atas

rmain kotak

fik Perband

klus Siklus

0%

%

0%0%

91

0%

etahui bahw

wah target y

ditargetkan

wah 60%. A

nnya di baw

pra siklus,

rekuensi daklus II

Mulai Berkemba

ƒ %21 90 00 0

apabila d

k angka adala

dingan Tind

s I Siklus 

0%0%

1%

4%9%

9

wa pada siklu

yang ditetapk

adalah 60%

Akan tetapi p

ah target yan

siklus I dan

an Persentas

ang

BerkemSesu

Hara% ƒ

6 00 20 0 1

digambarkan

ah sebagai b

akan Berm

II

%

96%

B

M

BH

B

us I ada beb

kan oleh pen

%, namun m

pada siklus

ng ditetapka

n siklus II da

se Pembelaj

mbang uai

apan

BerSan

% ƒ 0 0

91 2 4 21

n dalam gr

erikut:

ain Kotak A

Belum Berkemb

Mulai Berkemb

Berkembang SeHarapan

Berkembang Sa

erapa anak

neliti. Pada

masih ada 8

II hanya 1

an peneliti.

apat dilihat

jaran Pra

rkembang ngat Pesat

% 0 9

96

rafik hasil

Angka

bang

bang

esuai 

angat Pesat

Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan kognitif

anak dari sebelum tindakan sampai siklus II mengalami perkembangan. Dari

hasil pembahasan ada butir amatan yang sulit dicapai oleh anak. Hal ini dapat

dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4 Analisis Pencapaian Skor setiap Butir Amatan yang Dicapai Anak

No Tindakan Butir Amatan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pra Siklus 32 31 25 22 43 33 32 26

2 Siklus I 68 55 52 47 65 57 57 51

3 Siklus II 86 80 72 67 87 77 76 70

Butir amatan yang mudah dilakukan anak yaitu membedakan konsep

besar kecil dan mengelompokkan benda berdasarkan warna. Sebagian besar

anak mulai bisa membedakan warna yang satu dengan yang lain. Butir amatan

yang sulit dicapai yaitu mengurutkan benda berdasarkan 4 pola warna. Anak

masih sulit mengurutkan benda berdasarkan pola sebelumnya.

Pada siklus II anak sangat antusias dan bersemangat dalam bermain

kotak angka. Semua anak ikut terlihat dan sudah mengerti cara bermain

menggunakan kotak angka yang disediakan guru. Anak sangat menikmati

kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.

Hasil pencapaian persentase pencapaian setiap anak pada siklus I tabel

5 berikut:

Tabel 5 Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Setiap Anak pada Siklus I

No Nama Skor Persentase Pencapaian

Indikator Kinerja

Status Pencapaian

1 Aida 22 68,75

60%

Sudah 2 Aufa 23 71,88 Sudah 3 Amel 22 68,75 Sudah 4 Adib 17 53,13 Belum 5 Axel 24 75,00 Sudah 6 Ayyas 19 59,38 Belum 7 Azzis 19 59,38 Belum 8 Citra 20 62,50 Sudah 9 Daffa 20 62,50 Sudah

10 Denis 19 59,38 Belum 11 Farel 18 56,25 Belum 12 Kayla 25 78,13 Sudah 13 Keisya 25 78,13 Sudah 14 Lana 23 71,88 Sudah 15 Marcell 18 56,25 Belum 16 Nabil 21 65,63 Sudah 17 Nadea 20 62,50 Sudah 18 Pandu 20 62,50 Sudah 19 Ryan 18 56,25 Belum 20 Thea 20 62,50 Sudah 21 Zacky 18 56,25 Belum 22 Zalfa 21 65,63 Sudah

Jumlah pencapaian anak dalam 1 kelas

452 1.412,50 Jumlah anak yang tuntas

14

Rata-rata pencapaian anak dalam 1 kelas

20,55 64,20 Persentase anak yang tuntas

63,64%

Hasil pencapaian persentase pencapaian setiap anak pada siklus I tabel

6 berikut:

Tabel 6 Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Setiap Anak pada Siklus II

No Nama Skor Persentase Pencapaian

Indikator Kinerja

Status Pencapaian

1 Aida 28 87,50

80%

Sudah 2 Aufa 31 96,88 Sudah 3 Amel 27 84,38 Sudah 4 Adib 24 75,00 Belum 5 Axel 30 93,75 Sudah 6 Ayyas 27 84,38 Sudah 7 Azzis 27 84,38 Sudah 8 Citra 27 84,38 Sudah 9 Daffa 28 87,50 Sudah

10 Denis 27 84,38 Sudah 11 Farel 26 81,25 Sudah 12 Kayla 31 96,88 Sudah 13 Keisya 31 96,88 Sudah 14 Lana 30 93,75 Sudah 15 Marcell 26 81,25 Sudah 16 Nabil 29 90,63 Sudah 17 Nadea 26 81,25 Sudah 18 Pandu 28 87,50 Sudah 19 Ryan 26 81,25 Sudah 20 Thea 30 93,75 Sudah 21 Zacky 26 81,25 Sudah 22 Zalfa 30 93,75 Sudah

Jumlah pencapaian anak dalam 1 kelas

615 1.921,88 Jumlah anak yang tuntas

21

Rata-rata pencapaian anak dalam 1 kelas

27,95 87,36% Persentase anak yang tuntas

95,45%

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan bahwa melalui bermain kotak angka kemampuan kognitif anak

dapat berkembang. Hal ini dapat dilihat dari hasil sebelum tindakan

kemampuan kognitif anak sebesar 34,66%. Dari tindakan siklus I kemampuan

kognitif anak berkembang menjadi 64,20%. Karena tingkat pencapaian

minimal belum memenuhi kemudian dilanjutkan dengan siklus II yang

menunjukkan kemampuan kognitif anak berkembang menjadi 87,36% dengan

target pencapaian minimal 80%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bermain

kotak angka dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak kelompok B di

TKIT Insan Harapan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Petunjuk Teknis Proses Belajar Mengajar di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Balai Pustaka.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Perkembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2008. Metode Perkembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.