periksalah diri kita sendiri. yeremia 15:10-21. pdt.hallie jonathans

31
PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans 1

Upload: senta

Post on 16-Feb-2016

89 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

1

PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI.YEREMIA 15:10-21.

Pdt.Hallie Jonathans

Page 2: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

2

Dalam Perikop terakhir dari Pasal 15 ini, kita berjumpa dengan keluhan Nabi Yeremia sehubungan dengan tugasnya yang menghasilkan kontroversi publik terhadap dirinya. Perikop ini dikenal dengan sebutan : Kesendirian Yeremia atau Loneliness of Jeremiah. Sebutan lain adalah The Cross of Jeremiah

Page 3: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

3

Semua sebutan itu dapat kita lihat dalam ekspresi kuat yang dinyatakan dalam ayat 17: “Dalam tekanan tangan-Mu, aku duduk sendirian”. Apa sebabnya? Sebab Tuhan , katanya telah memenuhi Nabi Yeremia dengan geram (indignation).

Page 4: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

4

Yeremia bagaikan Yerusalem yang terpencil. Juga Nabi Yeremia berada terpencil di tengah Yerusalem. Ia dijauhi, terpencil dan terisolasi bahkan ditolak (desolation, isolation, rejected) oleh Umat Tuhan itu. Inilah yang disebut Kesendirian Ganda, Doubly Alone.

Page 5: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

5

Ia menjadi buah perbantahan dan buah percideraan bagi seluruh negeri. Tentang semua hal ini Yeremia menjelaskan bahwa ia telah melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya. Juga ia telah membela Umat Tuhan di hadapan Tuhan.

Page 6: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

6

Ini juga Tugas Ganda Nabi Yeremia. Ia menjelaskan sebabnya, yakni keadaan yang sama sekali di luar kemampuannya untuk mengatasinya. Ia tak dapat mematahkan Besi dari Utara, Besi dari Utara dan Tembaga.

Page 7: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

7

Betapa sendirinya Yeremia. H. Wheeler Robinson berkata:”The penalty of leadership is loneliness”.Huku-man atas kepemimpinan adalah rasa kesendirian. Kesendirian atau rasa sendiri itu jutru berada di tengah kebersamaan umat beragama yang cukup kental.

Page 8: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

8

Namun Yeremia merasakan kesendirian yang membawanya langsung pada keberagamaan secara sendiri atau secara pribadi. Personal Religion. Mengapa? Sebab Yeremia merasakan tekanan atas jiwanya. Siapakah yang memperhatikan keadaan atau kesendirian jiwanya?

Page 9: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

9

Entah apa pandangan Saudara bahwa Yeremia adalah seorang Penyair dan juga seorang Nabi. Bahkan ia juga adalah Nabi Penangis, the Weeping Prophet. Dalam bahasa Belanda ada istilah yeremieren untuk menyatakan seseorang menangis. Ia sungguh sedih dan sendirian , tanpa Allah di dunia ini.

Page 10: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

10

Ada dua macam kesendirian atau solitude. Yang pertama adalah keadaan seseorang yang mengalami penyekatan dalam ruang. Ia tak boleh berjumpa dengan orang lain. Yang kedua adalah isolasi jiwa. Seorang dalam penyekatan dalam ruang masih bisa merasa bebas jiwanya dan dapat membaca buku bahkan menulis buku di tahanan.

Page 11: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

11

Tetapi seorang yang mengalami isolasi terhadap jiwanya adalah seperti yang dirasakan oleh Tuhan Yesus Kristus di salib. Ia merasa sendiri ditinggalkan Allah Bapa-Nya. Tuhan Yesus berkata: ”Lihat, saatnya (jamnya) datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu dicerai-beraikan masing-masing ke tempatnya, sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku”(Yoh. 16:32).

Page 12: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

12

Kekuatan kenabian Yeremia nampak tertekan. Ia merasakan permusuhan, perlawanan, yang diberikan justru oleh keluarga dan para sahabatnya, bahkan umat Tuhan, yang dialamatkan terhadapnya. Fervid complaint itulah yang diterimanya, keberatan yang penuh amarah, sangat panas suasana perlawanan, sangat emosional. Bagi Yeremia, surga dan dunia telah kehilangan keindahannya.

Page 13: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

13

Bahkan Yeremia mengalami saat di mana Allah mengambil segala miliknya, sebab harta kekayaannya dan perbendaharaannya dibuat Allah menjadi ram-pasan sebagai ganjaran atas segala dosa Yeremia. Apakah dosa Yeremia? Apakah sebab ia menyandang Corporate Personality, Kepribadian Korporatif, sebab ia adalah wakil Allah dan juga wakil umat Tuhan itu?

Page 14: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

14

Seorang Nabi yang dipilih oleh Allah dan yang berdiri di tengah umat-Nya dalam konflik yang amat dalam antara Yahweh dengan Umat-Nya. Dan dalam tugas kenabiannya ia mengalami krisis yang tertinggi dalam menjalankan tugas dalam kepribadian ganda itu. Ia merasakan adanya transisi dari Allah yang Kosong menjadi Allah Sang Musuh, God the Void to God the Enemy. Ia seakan bertanya, apakah Allah kini adalah musuhnya? Seperti dalam Ayub 13:24: “Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?”

Page 15: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

15

Apa jawab Allah terhadap Yeremia? Jawabnya adalah : Bertobatlah. Kembalilah kepada-Ku. Lihat juga Yeremia 3:22, Kembalilah hai anak-anak yang murtad, Aku akan menyembuhkan engkau dari murtadmu. Yeremia harus mengakui kesalahannya. (Yeremia 3:13). Apa salahnya? Salahnya adalah arogansinya dalam menyatakan semua yang dirasakannya terhadap Allah.

Page 16: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

16

Yah, kesendiriannya dan pengakuan atas rasa kesendirian yang hebat adalah dosa terhadap Allah. Itulah sebabnya atas arogansi atau pretensi-pretensi egonya itu ia dituntut untuk bertobat, berbalik kepada Allah. Allah tidak mau Yeremia mememlihara dan merasa benar tentang “ego pretentions”nya.

Page 17: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

17

Garis pikiran ini penting, sebab kalau tidak kita semua hanya membenarkan sikap Yeremia yang kita pikir tanpa cela di hadapan Allah. Atas orang yang amat dekat dengan Allah , Allah menghendaki suatu hubu-ngan tanpa cela atau celah sedikitpun. Tak usah berbicara tentang penderitaan dan luka tubuh, hati dan jiwa kita kepada Allah seolah Allahlah yang bersalah.

Page 18: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

18

Bahkan Yeremia sempat menyebut Allah sebagai sungai yang curang dan air yang tidak dapat dipercayai. Allah tahu semua persoalan kita. Kita serahkan diri kita kepada-Nya untuk digunakan terus dalam kerja-Nya di ladang-Nya.

Page 19: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

19

Allah kita adalah sempurna. Ia tahu apa yang dilakukan-Nya. Ia juga tahu tentang penugasan-Nya atas kita. Kita tak usah mengajak Allah berdiskusi tentang kehendak-Nya atas kita. Sebaliknya biarlah kita terus mempercayakan diri kita kepada-Nya secara bulat.

Page 20: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

20

Apakah Anda pernah merasakan derita seperti Yeremia? Jangan menyalahkan Allah. Allah tetap menyebut Yeremia berdosa. Sehingga dalam Yeremia 15:19, Allah bersabda :”Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku. Dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku” (you shall be as My mouth).

Page 21: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

21

Mau menjadi hamba Allah? Janganlah menyalahkan Allah. Carilah dan periksa diri kita sendiri, apakah kita memiliki pretensi-pretensi egoistis dalam diri kita. Saya berpendapat bahwa kita sebagai hamba Tuhan sering berada dalam isolasi kejiwaan seperti ini, merasa sendiri sambil melawan Allah atau menyalahkan Allah.

Page 22: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

22

Itulah Matemathika Allah yang tidak mau menerima perselingkuhan kita dengan berhala atau kekuatan superpower apapun sebab akibatnya akan sangat parah.

Page 23: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

23

• Parah secara Nasional , • Juga Parah secara Internasional, • Serta Parah juga secara

Covenantal, Ikatan Perjanjian antara Tuhan dengan umat-Nya.

Page 24: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

24

Oleh sebab itulah Allah membuka Perjanjian Baru dalam Pengorbanan di Salib ganti kita dan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus bagi kehidupan yang berkemenangan bagi kita.

Page 25: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

25

Perjanjian Baru itu dinyatakan dalam Yeremia 31:31. Taurat-Nya juga bukan lagi di atas loh batu tetapi di dalam batin kita, dan menuliskannya dalam hati kita. Maka Aku, kata Tuhan, akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (ayat 33).

Page 26: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

26

Mari kita kembali kepada Allah. Kita akan merasakan persekutuan yang begitu besar dengan dan oleh-Nya. Tuhan Yesus berhasil mengatasi kesendirian-Nya dengan berdoa:”Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”(Lukas 22:42).

Page 27: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

27

Pada puncak sengsara-Nya Tuhan berseru di atas kayu salib :“Eloi-Eloi, lama sabachtani”. Artinya: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”(Markus 15:34). Dalam puncak kesendirian-Nya Tuhan Yesus mampu bahkan menyelamatkan seorang Pembunuh di kayu salib sebelahnya, dan pada jam tiga sore itu, tatkala mataharipun tak bersinar, Tabir Bait Suci terbelah dua, Tuhan Yesus berseru dengan suara nyaring:”Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku”.

Page 28: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

28

Mampukah kita berdiri sebagai Nabi Yeremia dengan Corporate Personalitynya yang mewakili Tuhan dan Umat Tuhan sekaligus? Mari kita pun menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, agar ia menggunakan diri kita dalam bahkan suatu kepribadian ganda atau suatu corporate personality melaksanakan kehendak-Nya seperti yang difirman -kan-Nya dalam Kitab Yeremia kepada kita.

Page 29: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

29

Lihatlah dalam ayat 20 dan 21, Allah menjadikannya Tembok yang Berkubu dari Tembaga. Mereka akan memeranginya tetapi tidak akan dapat mengalahkan Yeremia. Allah menyertainya, menyertai kita, untuk menyelamatkan dan melepaskan kita dari tangan orang jahat.

Page 30: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

30

Good-bye Loneliness! Selamat Tinggal Kesendirian. Allah beserta kita di tengah juang dan gumul kita. Bukan penyertaan yang murah. Ia harus mati ganti kita, korban-Nya diterima Allah Bapa, dan kita dibenarkan di hadapan-Nya lalu berada dalam hubungan yang diperdamaikan dengan Allah selamanya. Selamat menjelang Jum’at Agung dan Paskah 2012.

Page 31: PERIKSALAH DIRI KITA SENDIRI. YEREMIA 15:10-21. Pdt.Hallie Jonathans

31

Terpujilah Allah yang adalah Penolong dan Pengharapan kita.

Amin.