perhitungan pembebanan pada poros

Upload: sakurarythem

Post on 04-Jun-2018

263 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    1/10

    Perhitungan Pembebanan Pada Poro

    A. Berdasarkan bentuknya

    Poros lurus Poros engkol sebagai penggerak utama pada silinder mesin

    Sifat-Sifat Poros Yang Harus Diperhatikan

    Kekuatan poros

    Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending

    moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam perancangan poros perlumemperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi

    tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut.

    Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.

    Kekakuan poros

    Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan

    pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan

    ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karenaitu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan

    disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.

    Putaran kritis

    Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesintersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran

    mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada

    turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapatmengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros

    perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran

    kritisnya.

    Korosi

    Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapatmengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Oleh karena

    itu pemilihan bahan-bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritasutama.

    B. Materi al poros

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    2/10

    Material yang biasa digunakan dalam membuat poros adalah carbon steel (baja karbon), yaitu

    carbon steel 40 C 8, 45 C 8, 50 C 4, dan 50 C 12. Namun, untuk poros yang biasa digunakan

    untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel)dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa

    diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom

    vanadium, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannyahanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perludipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh

    kekuatan yang sesuai.

    C. Perh itungan Poros

    1. Pembebanan tetap (constant loads)

    .: Untuk Poros yang hanya terdapat momen puntir saja

    Dimana :

    T = Momen puntir pada poros, J = Momen Inersia Polar, r = jari-jari poros = d o/2, = torsional

    shear stress

    Untuk poros solid (solid shaft), dapat dirumuskan :

    Sehingga momen puntir pada poros adalah:

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    3/10

    Sedangkan momen inersia polar pada poros berongga (hollow shaft) digunakan :

    Dimana dodan diadalah diameter luar dan dalam

    Sehingga didapat :

    Dengan mensubstitusikan, di/d

    o= k

    Maka didapat,

    Daya yang ditransmisikan oleh poros dapat diperoleh dari :

    Dimana : P = daya (W), T = moment puntir (N.m), N = kecepatan poros (rpm)

    Untuk menghitung sabuk penggerak (belt drive), dapat digunakan :

    Dimana :

    T1dan T2: tarikan pada sisi kencang (tight) dan kendor (slack).

    R = jari-jari pulley

    .: Untuk Poros yang hanya terdapat bending momen saja

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    4/10

    Dimana :

    M = momen lentur pada poros, I = momen inersia, O = bending momen, y = jari-jari poros = d/2

    Untuk poros solid (solid shaft), besarnya momen inersia dirumuskan :

    Setelah disubtitusikan didapatkan persamaan :

    Sedangkan untuk poros berongga (hollow shaft), besarnya momen inersia dirumuskan :

    Sehingga :

    .: Untuk Poros dengan kombinasi momen lentur dan momen puntir

    Jika pada poros tersebut terdapat kombinasi antara momen bending dan momen puntir maka

    perancangan poros harus didasarkan pada kedua momen tersebut. Banyak teori telah diterapkan

    untuk menghitung elastic failure dari material ketika dikenai momen lentur dan momen puntir,misalnya :

    Maximum shear stress theory atau Guests theory: Teori ini digunakan untuk materialyang dapat diregangkan (ductile), misalnya baja lunak (mild steel).

    Maximum normal stress theory atau Rankines theory: Teori ini digunakan untuk

    material yang keras dan getas (brittle), misalnya besi cor (cast iron).

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    5/10

    Terkait dengan Maximum shear stress theory atau Guests theory bahwa besarnya maximum

    shear stress pada poros dirumuskan :

    Dengan mensubtitusikan nilai b dan , didapat:

    Pernyataan dikenal sebagai equivalent twisting moment yang disimbolkan dengan .Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

    Selanjutnya, berdasarkan maximum normal stress theory, didapat :

    Dengan cara dan proses yang sama seperti sebelumnya, maka akan didapatkan

    2. Pembebanan berubah-ubah (fluctuating loads)

    Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai pembebanan tetap (constant loads)

    yang terjadi pada poros. Dan pada kenyataannya bahwa poros justru akan mengalami

    pembebanan puntir dan pembebanan lentur yang berubah-ubah. Dengan mempertimbangkanjenis beban, sifat beban, dll. yang terjadi pada poros maka ASME (American Society of

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    6/10

    Mechanical Engineers) menganjurkan dalam perhitungan untuk menentukan diameter poros

    yang dapat diterima (aman) perlu memperhitungkan pengaruh kelelahan karena beban berulang.

    Dalam hal ini untuk momen puntir digunakan factor koreksi Kt dan untuk momen bending

    digunakan factor koreksi Km. Sehingga persamaan untuk Te dan Me menjadi,

    Tabel 1 :factor koreksi

    3. Menentukan nilai safety factor

    Untuk menentukan safety factor (ns) pada poros, kami menggunakan metode Pugsley.Penentuan safety factor (ns) dengan menggunakan metode Pugsley dapat ditentukan melalui

    persamaan:

    dimana :

    nsx= safety factor untuk karakteristik A,B, dan C

    A = kualitas material, pembuatan, perawatan, dan pemerikasaan

    B = kontrol dari beban berlebih yang diberikan ke alat

    C = ketelitian dari analisa beban, data percobaan atau mengalami kemiripan dengan alat yang

    sejenis.

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    7/10

    nsy= safety factor untuk karakteristik D dan E

    D = Bahaya ke manusia

    E = Dampak Ekonomi

    Tabel 1.1 memberikan harga nsxuntuk berbagai kondisi A,B, dan C. Untuk menggunakan tabel

    ini, digunakan beberapa karakterisrik untuk keterangan-keterangan seperti Very Good (vg),Good (g), Fair (f), atau Poor (p). Tabel 1.2 memberikan harga n syuntuk berbagai kondisi D dan

    E. Untuk menggunakan tabel tersebut, digunakan salah satu karekteristik seperti Very serious

    (vs), Serious (s), atau Not serious (ns). Menempatkan harga dari nsxdan nsy dalam persamaandiatas menghasilkan harga safety factor.

    Penentuan harga A, B, C, D, dan E:

    A = vg, karena poros merupakan salah satu komponen terpenting

    B = g, karena poros hanya menerima beban yang konstan. C = g, perhitungan yang akurat dalam merancang poros. Akan tetapi banyak variable

    yang tidak diketahui sehingga banyak menggunakan asumsi

    D = vs, karena tidak ada factor yang membahayakan bagi pengguna.

    E = ns, karena tidak ada perkara hukum.

    Tabel 1.1

    Karakteristik safety faktor A, B, dan C

    vg = very good

    g = goodf = fairp = poor

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    8/10

    Tabel 1.2

    Karakteristik safety faktor D dan E

    ns = not serious

    s = seriousvs = very serious

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    9/10

    BantalanBantalanadalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,sehjnga putaran atau gerakanbolak-baliknya dapat berlangsung secara halus,aman dan panjang umur.Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainya bekerja denganbaik.Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh system akan menurun atau takdapat bekerja secara semestinya.Jadi,bantalan dalam permesinan dapat disamakan perananyadengan pondasi pada gedung

    Klasifikasi bantalanBantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    1.Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros

    a.Bantalan luncurPada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan porosditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.

    b.Bantalan gelindingPada bentalann ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melaluielemen gelinding seperti bola(peluncur),rol atau rol jarum dan rol bulat.

    2.Atas dasar arah beban poros

    a.Bantalan radialArah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros.

    b.Bantalan aksialArah beban bantalan sejajar dengan sumbu poros.

    c.Bantalan gelinding khususBantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.

    Bantalan poros engkol

  • 8/13/2019 Perhitungan Pembebanan Pada POROS

    10/10

    Crank pin & journal poros menerima beban yang berat saat mesin berputar, oleh karena itu diperlukan

    bantalan (biasa disebut metal) yang dilumasi oli untuk mengurangi beban gesekan tersebut agar mesin

    bisa berputar lembut dan mendapatkan performa yang bagus.

    2. Macam Bantalan

    Pada poros engkol dan bagian lain yang berputar dengan kecepatan tinggi dan berbeban berat biasanya

    menggunakan bantalan tipe sisipan (insert type bearing). bantalan tipe ini mempunyai kemampuan

    untuk mencegah gesekan yang baik.

    Berikut beberapa tipe dari bantalan sisipan:a. Logam Putih

    Logam putih adalah lapisan baja yang dilapisi timah putih, timah hitam, seng dan bahan lain, tipe ini

    biasanya digunakan pada mesin dengan beba ringan.

    b. Logam Kelmet

    Logam kelmet adalah lapisan baja yang dilapisi timah hitam dan tembaga, logam kelmet lebih kuat

    dan tahan lama dibandingkan dengan logam putih, oleh karena itu biasanya digunakan pada mesin yang

    berbeban labih tinggi.

    c. Alumunium

    Pada tipe ini lapisan baja dilebur dengan alumunium, sehingga tipe ini memiliki efek pelepasan panas

    yang bagus, tipe ini sekarang lebih populer dan banyak digunakan pada mesin bensin.

    3. Celah Oli Bantalan

    Pada bantalan tersebut selain harus memiliki bahan yang bagus juga memerlukan pelumasan untuk

    meminimalisir keausan, nah agar oli bisa mengalir pada bantalan, diperlukan celah yang cukup. Pada

    umumnya celah oli ini berkisar antara 0,02-0,06 mm dan bisa berbeda pada tiap tipe mesin.

    http://i1198.photobucket.com/albums/aa453/teechno/OTOMOTIF%20Dasar/img071a.jpg