perbandingan sifat senyawa ion dan senyawa kovalen print

12
PERCOBAAN II PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah dapat mengetahui dan menjelaskan pengaruh jenis ikatan suatu senyawa sifat fisis dan sifat kimia dari senyawa tersebut. II. TINJAUAN PUSTAKA Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu. Kekuatan daya tarik-menarik ini menentukan sifat-sifat kimia dari satu zat dan cara ikatan kima berubah jika suatu zat bereaksi digunakan untuk mengetahui jumlah energi yang dilepas atau diabsorsi selama terjadinya reaksi. Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom bergantung dari struktur elektron atom. Misalnya : energi ionisasi dan kontrol afinitas elekton dimana atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori besar yaitu ikatan ion dan ikatan kovalen (Brady, 1998). Teori mengenai ikatan ion yang sampai sekarang diterima adalah yang dikemukakan oleh KÖSSEL pada tahun 1916. Ia mengemukakan bahwa atom unsur yang sangat elektropositif dapat melepaskan 1 atau 2 elektron yang dilepaskan oleh atom unsur yang elektopositif. Disebut 1

Upload: davidafton

Post on 24-Apr-2015

269 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

PERCOBAAN II

PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan praktikum ini adalah dapat mengetahui dan menjelaskan

pengaruh jenis ikatan suatu senyawa sifat fisis dan sifat kimia dari senyawa tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu

senyawa kimia dapat bersatu. Kekuatan daya tarik-menarik ini menentukan sifat-sifat

kimia dari satu zat dan cara ikatan kima berubah jika suatu zat bereaksi digunakan

untuk mengetahui jumlah energi yang dilepas atau diabsorsi selama terjadinya reaksi.

Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom bergantung dari struktur

elektron atom. Misalnya : energi ionisasi dan kontrol afinitas elekton dimana atom

menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori

besar yaitu ikatan ion dan ikatan kovalen (Brady, 1998).

Teori mengenai ikatan ion yang sampai sekarang diterima adalah yang

dikemukakan oleh KÖSSEL pada tahun 1916. Ia mengemukakan bahwa atom unsur

yang sangat elektropositif dapat melepaskan 1 atau 2 elektron yang dilepaskan oleh

atom unsur yang elektopositif. Disebut ikatan ion karena terjadinya perpindahan

elektron diantara atom untuk membentuk partikel yang bermuatan listrik dan

mempunyai daya tarik-menarik. Daya tarik-menarik diantara ion-ion yang bermuatan

berlawanan merupakan suatu ikatan ion (Syarifuddin,1994).

Pembentukan ikatan ion dapat terjadi dari reaksi atom yang memiliki afinitas

elektron tinggi. Misalnya: Barium bereaksi dengan Klor, maka setiap Barium

melepaskan 2 elektron valensi (6S2) untuk membentuk Ba2+. Jadi, 2 atom Klor dan

setiap atom Klor menerima 1 elektron, dibutuhkan untuk mengimbangi. Karena pada

umumnya, unsur-unsur disebelah kiri dari daftar periodic mempunyai potensial

ionisasi yang rendah dan unsur-unsur disebelah kanan mempunyai afinitas elektron

yang tinggi, maka ikatan ion dapat terbentuk bila antara unsur-unsur tersebut

bereaksi (Sastrohamidjojo, 2001).

1

Page 2: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,

termometer, gelas piala, elektroda karbon, lampu spritus, sudip kaca dan pipet

tetes.

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah urea, naftalena,

kristal NaCl, KI, MgSO4 dan isopropil alkohol.

IV. PROSEDUR KERJA

A. Perbandingan Titik Leleh

1. Sejumlah urea kecil ( 1-2 sudip) dimasukkan kedalam tabung reaksi

dan dimasukkan pula termometer didalamnya

2. Tabung reaksi dipanaskan menggunakan lampu spritus dan amati

perubahannya

3. Suhu pada saat urea mulai meleleh dan saat seluruh sampel urea dalam

tabung reaksi meleleh dicatat

4. Percobaan ini dilakukan sebanyak 3 kali

5. Dilakukan prosedur yang sama untuk senyawa naftalena, kecuali NaCl,

KI, dan MgSO4 langsing dicari data titik lelehnya berdasarkan buk

referensi.

B. Perbandingan Kelarutan

1. Tabung reaksi 1 diisi dengan air dan tabung reaksi 2 didisi dengan

karbontetraklorida

2. Sedikit urea ditambahkan pada setiap tabung reaksi dan kocok

3. Diamati urea dalam tabng 1 dan 2, apakah larut?

4. Dilakukan prosedur yang sama untuk neftalena, isoprofil alcohol, NaCl,

KI dan MgSO4

5. Diamati kelarutan dari setiap senyawa dalam masing-masing tabung.

C. Perbandingan Daya Hantar

1. Gelas piala diisi dengan 50 ml akuades

2. Elektroda karbon dihubungkan dengan arus listrik dan lampu

2

Page 3: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

3. Elektroda yang telah dihubungkan, dimasukkan kedalam

gelas piala berisi akuades dan diamati perubahan yang terjadi

4. Diulangi prosedur 1–3, dengan menambahkan beberapa tetes

isoprofil alkohol dan diamati perubahan yang terjadi

5. Dilakukan prosedur yang sama, masing-masing dengan

menambahkan urea, naftalena, NaCl, KI dan MgSO4.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Perbandingan Titik Leleh

No Percobaan Pengamatan

1.

2.

Percobaan Sampel Urea

Dimasukkan urea ke dalam tabung

reaksi.

Dipanaskan tabung reaksi yang

berisi urea dan dicatat suhunya.

Percobaan Naftalena

Dimasukkan Naftalena ke dalam

tabung reaksi.

Dipanaskan tabung reaksi yang

berisi naftalena dan dicatat

suhunya.

Berubah dari padat menjadi

cair (meleleh)

Tawal = 570 C

Takhir = 650 C

Berubah dari padat menjadi

cair (meleleh)

Tawal = 390 C

Takhir = 550 C

2. Perbandingan Kelarutan

SenyawaKelarutan

Dalam air Dalam CCl4

Urea Larut Larut

Naftalena Tidak larut Larut

Isopropil alkohol Larut Larut

NaCl Larut Tidak larut

KI Larut Larut

MgSO4 Larut Tidak larut

3. Perbandingan Daya Hantar

3

Page 4: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

No Senyawa Hasil Pengamatan

1 Akuades Tidak ada gelembung, lampu tidak menyala

2 Akuades + Urea Tidak ada gelembung, lampu tidak menyala

3 Akuades + Naftalena Tidak ada gelembung, lampu tidak menyala

4 Akuades + NaCl Ada banyak gelembung, lampu menyala

5 Akuades + KI Ada banyak gelembung, lampu menyala

6 Akuades + MgSO4 Ada sedikit gelembung, lampu tidak menyala

B. Pembahasan

1. Perbandingan Titik Leleh

Dalam percobaan ini terdapat perbedaan titik leleh antara yang

diperoleh dari buku referensi dengan hasil percobaan. Titik leleh untuk

setiap senyawa yang diketahui dari buku referensi adalah sebagai

berikut : Urea 1330C, Naftalena 800C, NaCl 8000C, KI 7230C dan MgSO4

11850C. Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

pada Urea percobaan 1 dengan suhu awal 57 0C akan menghasilkan

kisaran titik leleh sebesar 65 0C. Untuk senyawa Naftalena pada

percobaan 1 suhu awal 39 0C akan menghasilkan kisaran titik leleh

sebesar 55 0C (Sukardjo,1990)

Dari data diatas perbedaan titik leleh setiap senyawa pada

buku referensi dengan hasil percobaan sangat berbeda jauh,

misalnya pada urea dimana hasil percobaan titik leleh yang diperoleh

dengan kisaran 65 0C sedangkan pada buku referensi titik lelehnya

sebesar 1330C. Hal ini berarti bahwa titik leleh suatu senyawa

dipengaruhi pada temperatur awal senyawa tersebut sebelum dipanaskan

dengan temperatur ruangan dan pada senyawa tersebut hanya mengalami

ikatan kovalen saja, dimana nilai kisaran yang diperoleh < 3500C.

Selain itu, perbedaan titik leleh pada tiap-tiap senyawa dikarenakan

diantara senyawa–senyawa tersebut ada yang hanya bisa mengalami ikatan

ion dimana jika senyawa itu memiliki nilai kisaran > 3500C sampai 10000C

dan ada pula senyawa yang dapat mengalami ikatan kovalen dimana nilai

kisaran yang diperoleh < 3500C. Seperti halnya pada senyawa NaCl, KI

4

Page 5: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

dan MgSO4 yang tidak dapat dilakukan secara langsung karena memiliki

titik leleh senyawa ion yang sangat tinggi dibandingkan titik leleh senyawa

kovalen yang ada pada senyawa urea dan naftalena.

2. Perbandingan Kelarutan

Pada percobaan ini kelarutan air dan karbon tetraklorida apabila

ditambahkan dengan beberapa senyawa seperti urea, naftalena, KI, MgSO4-

, Isoprofil alkohol dan NaCl akan mengalami perbedaan . Hal ini dapat

dilihat pada urea dan isopropil alkohol akan larut jika diberi akuades dan

karbon tetraklorida. Sedangkan untuk senyawa KI, MgSO4 dan NaCl akan

larut jika diberi akuades, tapi jika diberi karbon tetraklorida hanya

senyawa KI yang larut sedangkan yang lainnya seperti MgSO4 dan NaCl

tidak larut. Untuk Naftalena akan larut jika diberi karbon tetraklorida dan

tidak akan larut apabila diberi akudes. Seperti yang kita ketahui, bahwa

salah satu sifat senyawa ion adalah larut dalam larutan polar, pada

percobaan ini praktikan menggunakan air sebagai larutan polar tersebut.

Dari percobaan tersebut dapat dikatakan bahwa, senyawa ion akan larut

dalam air, karena ion – ion akan terpisah satu sama lain apabila dilarutkan

dalam air. Pada percobaan ini urea, NaCl, KI, MgSO4 dan isopropil

alkohol akan larut bila dilarutkan dalam air. Dalam percobaan ini senyawa

ion adalah NaCl, KI, dan MgSO4.

Senyawa yang dapat larut baik pada pelarut air maupun karbon

tetraklorida disebabkan karena senyawa tersebut menjadi bersifat ionik

terhadap pelarutnya dimana pelarut tersebut termasuk dalam pelarut polar.

Sedangkan senyawa yang tidak dapat larut dengan pelarut tersebut karena

senyawa tersebut menjadi bersifat kovalen sehingga sangat sulit untuk

senyawa tersebut berinteraksi dengan pelarut yang sifatnya polar. Jadi,

larut tidaknya suatu senyawa tergantung pada sifat dari senyawa yang akan

dilarutkan dengan sifat pelarutnya (polar dan non polar).

3. Perbandingan Daya Hantar

Dalam percobaan ini digunakan 6 senyawa sebagai bahan

percobaannya yaitu : senyawa KI, NaCl, MgSO4, Urea, Naftalena, dan

Isoprofil alkohol. Percobaan yang pertama dilakukan pada gelas piala yang

5

Page 6: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

berisi akuades kemudian dimasukkan elektroda karbon yang telah

dihubungkan dengan listrik dan lampu. Akhirnya didapatkan data bahwa

lampu tidak menyala. Namun dalam percobaan ini urea dan naftalena

lampu tidak menyala, sedangkan pada NaCl lampu menyala, KI lampu

menyala dan MgSO4 tidak menyala tetapi ada sedikit gelembung udara.

Dari data perbandingan daya hantar listrik antara senyawa ion dengan

senyawa kovalen, diperoleh bahwa akuades tidak dapat menghantarkan

arus listrik sehingga lampu tidak menyala. Perlakuan diatas juga dilakukan

pada naftalena dan menghasilkan hasil yang sama yaitu lampu tidak

menyala. Hal ini menyatakan bahwa akuades adalah larutan non elektrolit.

Dari hasil percobaan diatas dapat diketahui bahwa larutan yang

termasuk elektrolit yaitu senyawa NaCl, KI dan MgSO4 karena zat-zat

tersebut terurai menjadi ion positif dan ion negatif sehingga dapat menjadi

penghantar yang baik. Sedangkan senyawa urea dan naftalena tidak dapat

dikatakan sebagai penghantar yang baik karena senyawa tersebut tidak

dapat terionisai secara sempurna.

VI. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Jenis ikatan yang dimiliki suatu senyawa akan mempengaruhi sifat fisis

dan kimia yang terjadi pada senyawa tersebut seperti titik leleh, larut-

tidaknya senyawa tersebut terhadap senyawa pelarutnya serta polar-

nonpolarnya senyawa tersebut.

2. Larut dan tidaknya suatu senyawa tergantung dengan sifat dari senyawa

yang akan dilarutkan tehadap pelarutnya.

3. Senyawa kovalen bukan merupakan penghantar yang baik dan sebagian

kecil saja yang dapat larut terhadap air. Sedangkan senyawa ionik

merupakan penghantar yang baik dan umum dapat larut dengan baik

terhadap air.

4. Urea, naftalena dan isopropril alokohol merupakan senyawa kovalen.

Sedangkan NaCl, KI, dan MgSO4 merupakan senyawa ion.

DAFTAR PUSTAKA

6

Page 7: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

Brady, J. E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Penerbit : Bina rupa Aksara. Jakarta Barat

Fahrurrozie, A. 2010. Efesiensi Inhibisi Cairan Ionik Turunan Imidazolin Sebagai Inhibitor Korosi Baja Karbon Dalam Larutan Elektrolit Jenuh Karbon Dioksida.http://jurnal_sains_dan_teknologi_kimia.htmlDiakses pada tanggal 26 Oktober 2012

Petrucci, R. H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Penerbit : Erlangga. Jakarta.

Sastrohamidjojo, H. 2001. Kimia Dasar. Penerbit : Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Sukardjo, 1990. Ikatan kimia. Penerbit : Rineka Cipta.Yogyakarta. Syarifuddin, N. 1994. Ikatan Kimia. Penerbit : Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

7

Page 8: Perbandingan Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen Print

PERCOBAAN II

PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN

OLEH

NAMA : HERLYNEUS PAURANAN

NIM : J1B112034

KELOMPOK : V (LIMA)

ASISTEN : SUSI WAHYUNI

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2012

8