penyimpangan hukum mendel

6
Biologi Media Centre – Pola-pola hereditas mempelajari berbagai macam cara pewarisan sifat, yang meliputi: Pautan (linkage) Pindahsilang (crossing over) Pautan sex (sex linkage) Gagal berpisah (non disjunction) Determinasi sex Gen lethal 1. Pautan Pautan/Tautan (linkage) adalah suatu keadaan dimana terdapat banyak gen dalam satu kromosom. Pengertian ini biasanya mengacu pada kromosom tubuh (autosom). Akibatnya bila kromosom memisah dari kromosom homolognya, gen-gen yang berpautan tersebut selalu bersama. Semisal suatu genotif AaBb mengalami pautan antar gen dominan dan antar gen resesif, maka A dan B terdapat dalam satu kromosom, sedangkan a dan b terdapat pada kromosom homolognya. Bila terjadi pembelahan meiosis maka gamet yang terbentuk ada dua macam, yaitu AB dan ab. Ciri Pautan: - semisal pada AaBb, gamet hanya 2 macam - jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1 2. Pindah Silang (crossing over) Pindah silang (crossing over) merupakan peristiwa pertukaran gen karena kromosom homolog saling melilit saat meiosis. Misalkan suatu genotif AaBb mengalami pindah silang saat pembelahan meiosis akan diperoleh gamet sebanyak empat macam, yaitu AB, ab, Ab, dan aB. Dua yang pertama (homogamet) disebut kombinasi parental (KP) yang merupakan hasil peristiwa pautan, dan

Upload: musliy-adi

Post on 29-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Penyimpangan Semu hukum mendelBy, MusliyAdi

TRANSCRIPT

Page 1: Penyimpangan Hukum Mendel

Biologi Media Centre – Pola-pola hereditas mempelajari berbagai macam cara pewarisan sifat, yang meliputi:

Pautan (linkage) Pindahsilang (crossing over) Pautan sex (sex linkage) Gagal berpisah (non disjunction) Determinasi sex Gen lethal

1. Pautan

Pautan/Tautan (linkage) adalah suatu keadaan dimana terdapat banyak gen dalam satu kromosom. Pengertian ini biasanya mengacu pada kromosom tubuh (autosom). Akibatnya bila kromosom memisah dari kromosom homolognya, gen-gen yang berpautan tersebut selalu bersama.

Semisal suatu genotif AaBb mengalami pautan antar gen dominan dan antar gen resesif, maka A dan B terdapat dalam satu kromosom, sedangkan a dan b terdapat pada kromosom homolognya. Bila terjadi pembelahan meiosis maka gamet yang terbentuk ada dua macam, yaitu AB dan ab.

Ciri Pautan: - semisal pada AaBb, gamet hanya 2 macam - jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1

2. Pindah Silang (crossing over)

Pindah silang (crossing over) merupakan peristiwa pertukaran gen karena kromosom homolog saling melilit saat meiosis. Misalkan suatu genotif AaBb mengalami pindah silang saat pembelahan meiosis akan diperoleh gamet sebanyak empat macam, yaitu AB, ab, Ab, dan aB.

Dua yang pertama (homogamet) disebut kombinasi parental (KP) yang merupakan hasil peristiwa pautan, dan

dua yang terakhir (heterogamet) disebut kombinasi baru (KB) atau rekombinan (RK) yang merupakan hasil peristiwa pindahsilang.

Page 2: Penyimpangan Hukum Mendel

Prosentase terbentuknya kombinasi baru saat terjadi pindah silang disebut Nilai Pindah Silang (NPS) yang dapat dihitung dengan rumus berikut:

Ciri Pindah silang: - semisal pada AaBb, gamet 4 macam - jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1 : 1 : 1

3. Pautan Sex

Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen tertentu yang selalu terdapat pada kromosom sex. Adanya pautan sex menyebabkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Ada dua jenis pautan sex, yaitu pautan X dan pautan Y.

Contoh: persilangan antara lalat Drosophilla melanogaster bermata merah dan putih.

P :        jantan mata putih     X     betina mata merah                    XmY                            XMXM

F1 :        XMY        : jantan mata merah              XMXm      : betina mata merah

P2 :        XMY        x         XMXm

FZ :        XMY        : jantan mata merah              XmY        : jantan mata putih              XMXM      : betina mata merah              XMXm      : betina mata merah

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa gen yang menyebabkan warna mata pada lalat terdapat pada kromosom X. Mata merah disebabkan gen dominan M, dan mata putih disebabkan gen resesif m. Hasil persilangan pada F, induk jantan yang bermata putih mewariskan gen m pada anak betina, sedangkan induk betina yang bermata merah mewariskan gen M pada anak jantan.

Ingat Pada anak jantan, X berasal dari induk betina Pada anak betina, X berasal dari kedua induk Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross inheritance)

4. Gagal Berpisah (non disjunction)

Page 3: Penyimpangan Hukum Mendel

Gagal berpisah (non disjunction) merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan diri saat pembelahan meiosis. Akibatnya terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah kromosomnya.

Contohnya persilangan antara Drosophilla melanogaster dimana lalat betina mengalami gagal berpisah. Lalat betina yang mengalami gagal berpisah membentuk tiga macam kemungkinan gamet yaitu X, XX, dan 0. Bila lalat jantan yang mengalami gagal berpisah kemungkinan gametnya adalah X, Y, XX, YY, dan 0.

P    :    XY            x        XX (gagal berpisah)

G    :    X                    X           Y                    XX                                 0

F    :    XX     : betina normal           XY     : jantan normal           XXX    : betina super (biasanya mati)           XXY    : betina (fertil)           XO     : jantan (steril)           YO     : jantan (lethal)

Gamet hasil gagal berpisah pada: - betina : X, XX, 0 - jantan : X, Y, XX, YY, 0

5. Determinasi sex

Determinasi sex adalah cara penentuan jenis kelamin pada hewan dan manusia yang dilambangkan dengan huruf tertentu.

Khusus pada Drossophila, penentuan jenis kelamin didasarkan pada Index Kelamin yang merupakan rasio antara jumlah kromosom X dengan jumlah pasangan autosom. Bila rasionya lebih besar atau sama dengan setengah, jenis kelaminnya jantan. Bila lebih besar atau sama dengan satu jenis kelaminnya betina. Dan bila lebih besar dari setengah dan lebih kecil dari satu lalat tersebut merupakan lalat intersex.

    Contoh:     AAXX            IK = 2X/2A   = 1    lalat betina                     AAXY            IK = X/2A     = 0,5 lalat jantan                     AAXXX          IK = 3X/2A   = 1,5 lalat betina                     AAXXY          IK = 2X/2A   = 1    lalat betina                     AAXO           IK = X/2A     = 0,5 lalat jantan

Page 4: Penyimpangan Hukum Mendel

                    AAAXX          IK = 2X/3A   = 0,6 lalat intersex

Pada makhluk hidup lain penentuan jenis kelaminnya seperti pada tabel berikut:

6. Gen Lethal

Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal resesif.

Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.

Contoh: persilangan antara tikus kuning dengan sesamanya

p    :    tikus kuning         x         tikus kuning             Kk                                    Kk

F    :    KK        : tikus kuning (lethal)           2Kk       : tikus kuning           kk         : normal

Rasio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = 2 : 1 karena tikus kuning homozigot dominan selalu lethal.

Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.

Contoh: persilangan antara jagung berdaun hijau dengan sesamanya

p    :    jagung berdaun hijau  x    jagung berdaun hijau                 Hh                                Hh

F    :    HH    : berdaun hijau           2Hh   : berdaun hijau           hh     : berdaun pucat (albino) – lethal

Dari pesilangan di atas hanya tiga yang kemungkinannya dapat hidup yaitu yang bergenotif HH dan Hh. Sedangkan yang bergenotif hh mati karena tidak dapat membentuk klorofil.