penyakit system gastro 2
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari hara an
hidu endudukn!a. Demikian juga Indonesia sebagai salah satu Negara
berkembang" dengan erkembangan !ang #uku baik" makin tinggi hara an
hidu n!a di ro!eksikan da at men#a ai lebih dari $% tahun ada tahun &%%% !ang
akan datang.
Pada tahun &%%% jumlah oranglanjut usia di ro!eksikan sebesar $"&'( dan
ada tahun &%&% sebesar 11")*(. Dari USA+Bureau o, the -ensus" bahkan
Indonesia akan mengalami ertambahan arga lansia terbesar seluruh dunia"anatar tahun 1//% sam ai &%&0" !aitu sebesar *1*(.
Hal ini semua meru akan gambaran ada seluruh Negara+negara di dunia
berkat kemajuan ilmu engetahuan dan teknlogi dan kemajuan dalam kondisi
sosio+ekonomin!a masing+masing.
Bidang gastrointestinal" ada o ulasi usia lanjut sebenarn!a tidak ada
kelainan !ang sangat khas. alau un terrda at erubahan seluler dan struktural
se erti organ tubuh lainn!a" ,ungsi sistem gastrointestinal ada umumn!a da at
di ertahankan sebagaimana manusia sehat. 2angguan ,ungsi biasan!a terjadi
a abila terda at roses atologis ada organ tertentu" atau bilamana terjadi stress
lain !ang mem erberat beban dari organ !ang sudah mulai menurun ,ungsi dan
anatomin!a.
I.& 3ujuan dan 4an,aat
I.&.1 3ujuan
I.&.& 4an,aat
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
2/27
BAB II
PE4BAHASAN
II.1 Proses menua ada sistem gastro+intestinal
A. 5ongga mulut
2igi geligi mulai ban!ak !ang tanggal" disam ing jjuga terjadi
kerusakan gusi karena roses degnerasi. 6edua hal ini sangat mem engaruhi
roses mastikasi makanan. Lansi mulai sukar" kemudian lama kelamaan
malas" untuk makan makanan berkonsentrasi keras. 6elenjar sali7a menurun
roduksin!a" sehingga mem engaruhi roses erubahan kom leks
karbohidrat menjadi disakarida 8karena en9im t!alin menurun: juga ,ungsi
ludah sebagai eli#an makanan berkurang" sehingga roses menelan lebih
sukar. Pentol enge#a di ujung lidah menurun jumlahn!a" terutama untuk
rasa asin" sehingga lansia #enderung untuk makan makanan !ang lebih asin.
B. ;aring dan eso hagus
Ban!ak lansia sudah mengalami kelemahan otot olos sehingga roses
menelan sering sukar. 6elemahan otot eso hagus sering men!ebabkan roses
atologis !ang disebut hernia hiatus.
-. Lambung
3erjadi atro,i mukosa. Atro,i dari sel kelenjar" sel arietal dan sel #hie,
akan men!ebabkan sekresi asam lambung" e sin dan ,a#tor instriksik
berkurang. Ukuran lambung ada lansia menjadi lebih ke#il" sehingga da!a
tam ing makanan menjadi berkurang. Proses erubahan rotein menjadi e ton terganggu. 6arena sekresi asam lambung berkurang rangsang rasa
la ar juga berkurang.
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
3/27
D. Usus halus
4ukosa usus halus juga mengalami atro,i" sehingga luas ermukaan
berkurang" sehingga jumlah 7ili berkurang dan selanjutn!a juga menurunkan
roses absorbs. Di daerah duodenum en9im !ang dihasilkan oleh an#reas
d,an em edu juga menurun" sehingga metabolism karbohidrat" rotein dan
lemak menjadi tidak sebaik se aktu muda. 6eadaan se erti ini sering
men!ebabkan gangguan !ang disebut sebagai< maldigesti dan mal absorbsi.
E. Pan#reas
Produksi en9im am!lase" tri sin dan li ase akan menurun sehingga
ka asitas metabolism karbohidrat" rotein dan lemak juga akan menurun.
Pada lansia sering terjadi an#reatitis !ang dihubungkan dengan batu em edu.
Batu em edu !ang men!umbat am ula =ateri akan men!ebbkan otot+digesti
arenkim an#reas oleh en9im elastase dan ,os,oli ase+A !ang diakti,kan oleh
tri sin dan>atau asam em edu.
;. Hati
Hati ber,ungsi sangat enting dalam roses metabolism karbohidrat" rotein dan lemak. Disam ing juga memegang eranan besar dalam roses
detoksikasi" sirkulasi" en!im anan 7itamin" kon!ugasi bilirubin dan lain
sebagain!a. Dengan meningkatn!a usia" se#ara histologik dan anatomi# akan
terjadi erubahan akibat atro,i sebagian besar sel" berubah bentuk menjadi
jaringan ,ibrous. Hal ini akan men!ebabkan enurunan ,ungsi hati dalam
berbagai as ek !ang telah disebut tadi. Hal ini harus diingat terutama dalam
emberian obat+obatan.
2. Usus Halus
4ukosa usus halus juga mengalami atro,i" sehingga jumlah 7illi
berkurang dan juga selanjutn!a menurunkan roses absor si. Di daerah
duodenum en9im !ang dihasilkan oleh ankreas dan em edu juga menurun"
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
4/27
sehingga metabolism karbohidrat" rotein dan lemak menjadi tidak sebaik
se aktu muda. 6eadaan se erti ini sering men!ebabkan gangguan !ang
disebut sebagai < maldigesti dan malabsorbsi.
H. Usus Besar dan 5ektum
Pada usus besar kelokan+kelokan embuluh darah meningkat sehingga
motilitas kolon menjadi berkurang. 6eadaan ini akan men!ebabkan absorbs
air dan elektrolit meningkat 8 ada kolon sudah tidak terjadi absorbs makanan:"
,eses menjadi lebih keras" sehingga keluhan sulit buang air meru akan
keluhan !ang sering dida at ada lansia. 6osti asi juga disebabkan karena
eristaltik kolon !ang melemah gagal mengkosongkan re#tum. Prosesde,ekasi !ang seharusn!a dibantu oleh kontraksi dinding abdomen sudah
melemah. alau un demikian harus di#atat bah a konsti asi tidak selalu
meru akan keadaan ,isiologi" dan asesmen !ang teliti harus dilaksanakan
sebelum menentukan en!abkan konsti asi" dan karenan!a" tera in!a.
II.& 2angguan dan Pen!akit ada Saluran -erna
Usia lanjut meru akan o ulasi !ang memerllukan erhatian khusus karena berbagai en!akit !ang timbul ada usia tua sering kali meru akan en!akit
!ang berat" misaln!a keganasan. 6eadaan ini berlaku baik ada saluran #erna
atas mau un ba ah. Berdasarkan ada emikiran tersebut ada setia asien
usia lanjut" emeriksaan endosko i sebaikn!a dilakukan sebelum memberikan
tera i s esi,ik untuk men!elesaikan roblem !ang dijum ai ada saluran #erna
atas mau un ba ah. 8Barbara 2" 4iglioli 4" 1///:
A. Eso,agus
Berbagai en!akit eso,agus ada usia lanjut seru a dengan !ang terjadi
ada usia muda. Eso,agitis Barret meru akan salah satu en!akit !ang ebih
sering dijum ai ada usia lanjut. Pen!akit ini ditandai dengan meta llasia
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
5/27
intestinalis sam ai dis lasia mukosa eso,agus. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan berdasarkan emeriksaan histo atologi mukosa eso,agus. Bio si
mukosa eso,agus seban!ak kira+kira ' tem at melalui endosko i meru akan
#ara !ang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis eso,agitis Barret. Sam ai
daat ini eso,agitis Barret meru akan ,aktor risiko !ang amat kuat untuk
adenokarsinoma eso,agus. 8Harrison 5 et al" &%%$:
a. 2angguan 4otilitas
Se erti telah dikemukakan" dengan roses menua bisa terjadi gangguan
motilitas otot olos eso,agus. Akan teta i enelitian menunjukkan bah a hal
tersebut jarang sekali menimbukan gejala atau kalau ada sangat ringan.
Penderita lansia dengan keluhan dis,agia 8kesulitan menellan atau n!eri aktu
menelan: harus die7aluasi akan adan!a en!akit eso,agus. A abila mungkin"
e7aluasi dengan sineradiogra,i meru akan ilihan ertama" !ang kemudian
bisa dilengka i dengan emeriksaan endosko i dan emeriksaan otolaringeal.
1. Dis,agia oro,aringealPen!akit !ang mem engaruhi hi o,arings dan eso,agus bagian atas
mengakibatkan ketidakmam uan untuk menga ali roses menelan" dan
oeh karenan!a juga bolus tidak sam ai ke eso,agus. Akibat keadaan ini"
kom likasi !ang sering terjadi adalah in,eksi bolus berulang" as irasi dan
regurgitasi nasal. Pada usia lanjut en!ebab en!akit ini adalah gangguan
motilitas rimer 8dis,ungsi kriko+,aringeal en!akit neurologik sentral
atau eri,er dan berbagai gangguan metabolik" terutama diabetes melitus
dan dis,ungsi tiroid:. Da atan klinik dan engobatan sama dengan a a
!ang dilaksanakan ada usia muda. 85euben et al" 1//?:
&. Dis,agia eso,ageal2angguan motilitas dan obstruksi intrinsik da at berakibat terjadin!a
kesulitan atau asase makanan tak lengka mealui eso,agus. 2ejala sering
beru a dis,agia atau n!eri dada atau keduan!a bersama+sama. Pen!ebab
gangguan motilitas terutama adalah akalasia" kelainan eso,agus s astik
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
6/27
dan bebera a en!akit jaringan ikat. Pada kelainan ini enatalaksanaann!a
sama dengan a abila terjadi ada de asa muda. Dis,agia ti e ini ada
lansia juga bisa disebabkan adan!a kom resi mekanik oleh degenerasi
aorta 8dis,agia aortika:" embesaran atrium kiri" aneurisma toraks atau
mediastinal setelah roses bedah toraks. 85euben et al" 1//?:
). Pen!akit re,luks gastro+intestinal 82E5D@gastro+eso hageal re,lu
disease:Pen!akit !ang umum disemua golongan umur" teta i insidensi
meningkat sesuai dengan eningkatan usia" men#a ai un#ak ada usia
?%+$% tahun" laki+laki lebih ban!ak dari ada anita. Data e idemiologik
berdasarkan popullasi based study menggunakan kriteria diagnosis n!eridada disertai muntah asam (acid regurgitation) setidakn!a sekali dalam
seminggu" terda at ada 10+&%( o ulasi de asa. ;aktor+,aktor en!ebab
2E5D antara lain< 1: 4ekanisme anti-reflux barrier terganggu &:
4ekanisme embersihan material dari lambung terganggu ): umlah dan
kuallitas material dari lambung *: ;ungsi ertahanan mu#osal menurun"
dan 0: sensiti7itas mukosa eso hagus. Sedangkan untuk menimbulkan
eso,agitis" di erlukan & ,aktor enting !akni kualitas material dari
lambung dan laman!a material tersebut bersentuh dengan mukosa
lambung 8Porro 2B et al" 1///:. ;aktor+,aktor !ang ber engaruh ada
ato,isiologi 2E5D da at dilihat ada tabel<
3abel 1. ;aktor+,aktor !ang ber engaruh ada ato,isiologi 2E5D
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
7/27
1. 2angguan ada anti reflux barrier S hingter eso,agus in,erior Crural diaphragma
&. 4aterial !ang berasal dari lambung
Asam lambung dan e sinEn9im ankreas dan asam em edu). Akti7itas lambung
Perlambatan engosongan lambungPeningkatan sekresi asam lambung
*. 4ekanisme ertahanan mukosa eso,agusClearence eso,agus < Peristaltik rimer dan sekunder
Netralisasi asam oleh #airan ludahHernia hiatus
Pertahanan mukosa < La isan mukus !ang menutu i4ukosa eso,agus
0. Sensiti7itas eso hagusDiambil dari < Porro 2B et al" 1///
Berbagai 9at !ang menurunkan kom etensi s,ingter eso,agus
ba ah termasuk #oklat" alkohol" lemak" tembakau dan mungkin
ka,ein da at mem erberat 2E5D. 8 5euben et al" 1//?:
b. Hernia Hiatus
Hernia hiatus meningkat meningkat re7alensin!a dengan meningkatn!a
usia" menjadi sekitar ?%+/%( ada usia $% tahun 8=ander -44EN" 1//1:.
alau un mungkin asimtomatik" seringkali menimbulkan gejala+gejala
re,luks" dis,agia" hemorhagia akibat ulserasi e tik ada eso,agus dan
7ol7ulus lambung 8 ada enderita dimana seluruh lambung hernia ke rongga
toraks:.
Doagnosis bisa ditegakkan dengan emeriksaan ,oto barium dan
eso,agusko i. Penatalaksanaan bisa dimulai dengan #ara non+,armakologik"
antara lain tidur dengan ke ala tinggi" mengurangi membungkuk" mengurangi
jumlah makanan" menurunkan berat badan ada mereka !ang gemuk dan
berhenti merokok. 3eta i ,armakologik bisa ditambahkan diantaran!a obat
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
8/27
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
9/27
lanjut. 3am ilan en!akit dan gangguan lambung ada usia lanjut termasuk
en!akit e tik sering tidak khas.
a. 2angguan motilitas gastro+intestinal rimer
2angguan motilitas gastro+intestinal rimer adalah gangguan !ang
tidak berhubungan dengan en!akit tertentu. 3am ilan klinik"
ato,isiologi dan engobatann!a ber7ariasi. 2astro+ aresis idio atik dan
dis e sia ,ungsional bisa terjadi ada usia lanjut.
b. 2angguan motilitas gastro+intestinal sekunder
Berbagai en!ebab !ang sering terda at ada o ulasi usia lanjut"
antara lain gangguan neuro+muskuler" gangguan 7askuler+kolagen dan
obat+obatan" da at men!ebabkan gangguan motilitas gastro+intersinal. Di
sam ing hal itu" gastro+ aresis juga bisa diakibatkan tindakan bedah di
saluran #erna !ang merubah anatomi dan mem engaruhi mekanisme
mengontrol motilitas.
Nero ati diabetik meru akan kelainan !ang umum !ang
me" engaruhi iner7asi saluran #erna dan mem engaruhi motilitas.6elainan degenerati, susunan sara, otonom ada usia lanjut misaln!a
sindroma Sh!+Drager dan hi otensi ortostatik idio atik bisa
mengakibatkan kom likasi gastro aresis.
Berbagai kelainan susunan sara, usat" antara lain trauma medula
s inalis" kelainan SSP arosismal 8misaln!a 7ertigo" migrain: dan lesi
intrakranial juga dila orkan disertai dengan gangguan engosongan
lambung.
Hi ertiroidisme da at men!ebabkan er#e atan engosongan lambung
dan laluan di intestinum. Sebalikn!a" hi ertiroidisme men!ebabkan
erlambatan engosongan lambung dan seudo+obtruksi intestinal.
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
10/27
Bebera a obat" antara lain< agonis adrenergik" agonis do aminergik"
antagonis kolinergik dan o iat menghambat akti7itas kontraktil dan
melambatkan engosongan lambung. Agonis kolinergik dan serotonin
akan meningkatkan motilitas lambung.
Dalam hal emeriksaan" tes engosongan lambung dengan
radiosintigra,i da at mengukur engosongan lambung se#ara kuantitati,"
sedang manometrik gaster da at mengukur kontraktilitas lambung dan
intestinum tenue dengan mengukur tekanan intraluminern!a. Sa!ang
bah a inter retasi tes sangat sukar" sedangkan eralatan manometrik
jarang tersedia alau un di rumah sakit besar.
Penatalaksanaan ada gangguan motilitas bisa beru a modi,ikasi
diet atau dengan obat+obatan. 2ejala enderita dengan gastro aresis bisa
dikurangi dengan emberian makanan sedikit demi sedikit" atau dengan
merubah kom osisi 8misaln!a dengan meningkatkan #airan: sehingga
meningkatkan engosongan lambung. 5etensi lambung ersisten
meru akan indikasi enggunaan obat ro+motilitas 8betanekol"
metoklo ramid" sisa rid: untuk meningkatkan kontraktilitas. Bila
keadaan men!ebabkan gangguan !ang sangat berat" tindakan bedah
mungkin di erlukan.
#. Ulkus e tikum
Ulkus e tikum da at terjadi di eso,agus" lambung dan
duodenum. Sekitar 1>) enderita dengan ulkus duodenum berusia diatas
?% tahun. alau un asam lambung ada lansia sudah menurun" insidensi
ulkus di lambung masih lebih ban!ak dibandingkan ulkus duodenum.Pria lebih ban!ak dibandingkan anita 8 ada usia muda erbandingan
anita < ria @ 0+1%
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
11/27
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
12/27
gangguan imunitas terhada ,aktor intrinsik dan secretory canalicular
structure sel arietal. 2astritis jenis ini dihubungkan dengan anemia
ernisiosa. -iri+#iri klinik asien se erti ini adalah< usia tua" menderita
gastritis kronik" redominassi kor us dan hi ergastrinemia. Akhir+akhir
ini ban!ak enelitian da at membuktikan eran in,eksi helicobacter
pylori ada atogenesis gangguan imunitas terhada sel arietal.
3erda at bebera a jenis 7irus !ang da at mengin,eksi mukosa
lambung" misaln!a enteric rotavirus . =irus biasan!a men!ebabkan
gastritis akut. Selain 7irus dan kuman helicobacter pylori, gastritis juga
da at disebabkan oleh jamur.
6lasi,ikasi histo atologik menurut hitehead 81/$&: adalah sebagai
berikut <
1. 2astritis kronik su er,isialis bila sebukan sel radang kronik
terbatas ada lamina ro ria mukosa su er,isialis dan edema
!ang memisahkan kelenjar+kelenjar mukosa" sedangkan sel+sel
kelenjar teta utuh.&. 2astritis kronik atro,ik bila sel+sel radang kronik men!ebar lebih
dalam disertai distorsi dan destruksi sel+sel kelenjar mukosa !ang
lebih n!ata.). 4eta lasia intestinalis dimana terjadi erubahan+ erubahan
histo atologik kelenjar mukosa lambung menjadi kelenjar
mukosa usus halus !ang mengandung sel goblet. Perubahan
tersebut da at terjadi ham ir ada seluruh segmen lambung"
teta i da at ula han!a meru akan ber#ak+ber#ak ada bebera a
bagian lambung.
hitehead juga menjelaskan tentang atro,i gaster (gastric atrophy)
!ang meru akan kelanjutan dan meru akan stadium akhir dari gastritis
kronik atro ik. Pada saat ini struktur kelenjar menghilang dan ter isah satu
dengan lain se#ara n!ata oleh jaringan ikat. 4enurut distribusi
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
13/27
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
14/27
sebagai akibat kombinasi antara roses menua dan in,eksi karena
kuman ini. 8Asaka et al" 1//1:
Diagnosis
Pada usia lanjut gatritis kronik seringkali asimtomatik atau beru a
keluhan !ang tak khas !ang tidak memberikan in,ormasi enting intuk
menegakkan diagnosis 84# 2uigan" 1//1:. Diagnosis karenan!a ditegakkan
atas dasar emeriksaan endosko i dan histo atologik. Bio si harus dilakukan
se#ara sistematis sesuai dengan Update Sydney Sistem. Se#ara endosko ik
selain ditentukan to igra,i juga bentuk lesi" antara lain eritematosa>eksudati,"
erosi datar" erosi terangkat" hemoragik" dan edema rugae. Sedangkan se#ara
histo atologik sebaikn!a men#aku ) kom onen utama !aitu etiologik"
to ogra,i" dan mor,ologik. Etiologik menegaskan ada tidakn!a kuman
Heli#oba#ter ilori" sedangkan mor,ologik menerangkan tentang in,lamasi
8akut>kronik:" akti7itas" atro,i" meta lasia intestinalis. Pada semua 7ariabel
din!atakan gradasin!a 84isie ie9" 1//%:.
Pemeriksaan en!aring dengan urea breath test dan serologi seringkali
di erlukan untuk menentukan adan!a in,eksi Heli#oba#ter ilori" juga untuk menilai keberhasilan eradikassi. Hasil ositi, ada enderita tan a keluhan
bukan meru akan indikasi engobatan karena tinggiin!a angka in,eksi"
terutama ada enderita usia lanjut 83!tgat" 1//%:.
Pengobatan
Pada gastritis kronik oto+imun" engobatan ditujukan ada anemia ernisiosa !ang diakibatkann!a. =itamin B+1& arenteral da at mem erbaiki
keadaan anemian!a 84#2uigan"1//1:. Eradikasi Helo#oba#ter ilori
dianjurkan untuk gastritis kronik !ang berhubungan dengan in,eksi kuman
tersebut. Eradikasi da at mengembalikan gambaran histo atologi menjadi
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
15/27
normal 83!tgat" 1//%:. Berbagai kombinasi engobatan untuk eradikasi kuman
da at dilihat ada tabel <
3abel kombinasi obat untuk eradikasi Heli#oba#ter !lori
3ri le drugs 8diberikan 1+& minggu:
Bismuth tri le thera ! < -olloidal bismuth subnitrat 8DEN L: * 1&% mg>hari
Pilih & diantara ) < 4etronida9ol * 0%% mg>hari dan Amoksisilin * 0%% mg>hari
3etrasiklin * 0%% mg>hari
PPI based tri le thera ! < me rasol & &% mg>hari" Amoksisilin & 1%%% mg>hari
atau 4etronidasol & *%%+0%% mg>hari
Fuadru le 3hera ! 8bila tera i standar dengan tera i tri le gagal: <
6ombinasi antara PPI 8lihat diatas:" -BS 8* 1&% mg>hari: dengan & ma#am antibiotika
di ilih dari amoksisilin" klaritromisin" tetrasiklin atau metronida9olDari < kelom ok studi Heli#oba#ter P!lori Indonesia 81//?:
II.) 2angguan ada Hati
A. He atitis 6ronik Akti,
6eadaan ini ditandai dengan nekrosis ie#emeal disertai nekrosis
bridging atau kola s multi+lobuler dengan in,iltrasi lim,ositik dan sel lasma.
Bersama dengan kelainan+kelainan tersebut" ada &>) enderita ditemukan
antibod! otot olos dalam darahn!a. alau un keadaan ini meru akan
keadaan !ang rediominan ada usia muda" terda at un#ak insidensi ke+&
setelah meno ause. Perubahan histologik he atitis kronik akti, bisa
dida atkan men!ertai kolitis ulserati, atau setelah ter a ar obat tertentu"misaln!a met!ldo a" isonia9id" nitro,urantoin" oksi,enistan dan ketokonasol.
8;6UI:
3era i
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
16/27
leh karena erjalanan en!akit ber7ariasi" tera i dengan steroid han!a
diberikan ada mereka !ang menunjukkan gejala. Penderita harus dimonitor
teratur dengan e7aluasi klinik" emeriksaan biokimia i dan bilamana erlu
dilakukan bio s!. Penderita dengan en!ait !ang berat mungkin memerlukan
engobatan steroid jangka anjang. 8;6UI:
B. Sirosis Bilier Primer
alau un en!akit ini khas ada anita usia ertengahan" kadang bisa
dijum ai ada usia lanjut. 2ambaran klinis !ang sering dijum ai antara lain
ruritus" igmestasi kulit" sindroma malabsorbsi" jari tubuh" embesaran hati
dengan te i rata" s lenomegali" antibod! anti+mitokondria !ang 8G:"
eningkatan kadar Ig4 atau eningkatan ,os,atase alkalin serum. 8;6UI:
Bebera a enderita menunjukkan gejala !ang mengesankan terkenan!a
bebera a sistem lain antara lain< sindroma -5S3 8 calcinosis, aynaud!s
disease, selerodactily and telangi-ectasia :" en!akit tiroid atau sindroma
Sjogren. 8;6UI:
Pengobatan
Pada enderita lansia" en!akit ini sering asim tomatik dan oleh
karenan!a tidak memerlukan engobatan. Penderita !ang dengan ikterus
sebaikn!a diberikan 7itamin larut lemak A dan D 8untuk men#egah
osteomalasia: dan 6" su lemen kalsium serta kolesteramin untuk mengobati
ruritus. 8;6UI:
-. Sirosis He atis
Sirosis adalah suatu keadaan atologis !ang menggambarkan stadium
akhir ,ibrosis he ati# !ang berlangsung rogresi, !ang ditandai dengan
distorsi dari arsitektur he ar dan embentukan nodulus regenerati7e.
2ambaran ini terjadi akibat nekrosis he atoselular. aringan enunjang
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
17/27
retikulin kola s disertai de osit jaringan ikat" distorsi jaringan 7as#ular" dan
regenerasi nodularis arenkim hati. 8IPD:
Pada usia lanjut sirosis menunjukkan erjalanan en!akit dan gejala
se erti !ang terda at ada de asa lain. 6eadaan ini bisa disebabkan oleh
he atitis 7irus" alkoholisme" gangguan imunitas" kolestasis berke anjangan"
overload 9at besi" malnutrisi" bypass jejuno+ileal atau bisa timbul sebagai
sirosis kro togenik !ang tak jelas en!ebabn!a. 8;6UI:
II.* Pen!akit 6andung Em edu dan 3raktus Biliaris
A. Batu em edu
Insidensi batu em edu meningkat seiring meningkatn!a umur. Pen!akit
ini ditemukan ada oto si ada sekitar 1>) enderita berusia lebih dari $%
tahun. Akan teta i han!a sedikit enderita !ang menunjukkan gejala. 2elaja
antara lain< ikterus ringan dalam jangka aktu singkat atau ikterus obstrukti,
berat" kolesistitis" kolangitis atau kolik bilier. Diagnosis aling baik dengan
menggunakan US2 dan E5-P. Pada bebera a enderita mungkin di erlukan
koleangiogra,i. 8;6UI:
Penatalaksanaan tergantung dari lokalisasi dan ti e batu" kom likasi
saluran em edu dan keadaan kesehatan umum enderita. Pemberian asam
urso+deoksikolat atau asam kenodeoksikolat bisa di#oba untuk melarutkan
batu radiolusen. Pada enderita dengan batu radio+o ak !ang mengalami
serangan kolesistitis atau kolangitis" harus dilakukan kolesistektomi. Pada
enderita !ang lemah !ang tidak ,it untuk anastesia umum teta i disertai
ikterus obstrukti," E5-P dengan a ilektomi meru akan tera i ilihan.
8;6UI:
B. 6arsinoma kandung em edu
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
18/27
Pen!akit ini khas ada anita lansia" dengan ,rekuensi %"&+0(. 3erda at
hubungan erat dengan batu emedu. 4ani,estasi utama biasan!a beru a
ikterus obstrukti," n!eri kuadran erut kanan atas dan enurunan berat badan.
Pada emeriksaan ,isik biasan!a teraba masa keras di hi okondrium kanan.
Diagnosis ditegakkan dengan emeriksaan US2 dan E5-P. Pengobatan
dengan o erasi" teta i sa!ing rognosisn!a buruk" '0( meninggal 1 tahun
setelah mani,estasi en!akit timbul. Seringkali han!a tindakan aliati, !ang
bisa dikerjakan" beru a insersi rosthesis untuk mengurangi ikterus" karena
tumor biasan!a ino erable. 8;6UI:
-. 6arsinoma saluran em edu 8kolangiokarsinoma:
Pen!akit ini #enderung mengenai ria disbanding anita. 2ambaran
klinik antara lain ikterus obstrukti," !ang sering kali intermiten" n!eri"
enurunan berat badan dan he atomegali n!ata. Diagnosis biasn!a dibuat
dengan E5-P. Prognosis tergantung dari letak tumor. Penderita dengan tumor
!ang berasal dari am ula memberikan rognoss jauh lebih baik ketimbang
bila berasal dari bagian kandung em edu lainn!a. Pada keadaan !ang berat
tersebut" han!a tera i aliati, dan atau radiotera i da at dilakukan. 8;6UI:
II.* Pen!akit ada ankreas
A. Pankreatitis akut
6ejadian ankreatitis akut ada enderita diatas usia 0% tahun &+) kali
lebih tinggi disbanding enderita muda. Insidensi ada ria sama dengan
anita. 2ambaran klinis diantaran!a adalah n!eri e igastrik !ang dijalarkan
ke unggung" tum ah" kon,usio atau tidak sadar" kadang terda at e,usi leura
atau bahkan bisa terda at gambaran E62 abnormal. Pada emeriksaan
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
19/27
am!lase serum meningkat 8mungkin normal bila di eriksa setelah bebera a
hari:" li ase gula darah dan bilirubin meningkat ula. ;a#tor en!ebab antara
lain batu em edu" iskemia" hi otermia dan kera#unan karbon monoksida.
Pada usia lanjut s!m tom dan kom likasi lebioh berat" sehingga angka
mortalitas ankreatitis akut #uku tinggi. 8;6UI:
Penatalaksanaan antara lain dengan rehidrasi arenteral" analgesia dan
as irasi #airan duodenum. Penderita diuasakan untuk menurunkan stimulasi
ankreas. La arotomi dilakukan terhada enderita !ang mengalami
kom likasi misaln!a abses ankreas atau seudokista. 3indakan o erati, tidak
harus dihindari han!a karena ,a#tor usia. 8;6UI:
B. Pankreatitis kronis
Biasan!a sebagai akibat ankreatitis akut berulang" !ang berjalan
men!elina . 2ambaran klinik anatara lain n!eri" mual dan muntah ada
se aruh enderita" enurunan berat badan" diare 8 alau un lebih jarang
disbanding enderita muda: dan glukosuria 8dua kali lebih sering dibanding
de asa muda:. Pemeriksaan !ang di erlukan untuk menegakan diagnosis
menunuukkan diantaran!a ,oto olos erut !ang mem erlihatkan adan!akalsi,ikasi ankreas dan tes Lundh !ang menunjukan enurunan akti,itas
tri sin. Penatalaksanaan enderita dengan diare dan malabsorbsi memerlukan
tera i dengan ekstrak ankreas. 8;6UI:
-. 6arsinoma ankreas
Pen!akit ini mem un!ai insidensi un#ak ada usia lanjut diatas '% tahun
dengan gambaran klinik klasik beru a ikterus obstrukti, tan a n!eri.
2ambaran klinik lain diantaran!a anoreksia" enurunan berat badan"
embesaran hati" melena dan thrombosis 7ena dalam. 3indakan diagnosis
ilihan adalah US2 dan E5-P. 8;6UI:
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
20/27
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
21/27
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
22/27
Bagian usus !ang terkena adalah ileum denganatau tan a en!ebaran
ke kolon kanan. Pada sekitar *%( enderita" kolon distal ikut terkena. Bila
mengenai ileum" gejala obstruksi dan kom likasi lain !angmen!ebabkan
tindakan bedah sering terjadi. Pada en!akit !ang han!a mengenai kolon
jarang di erlukan tindakan bedah.
2ambaran klinik beru a gejala gastrointestinal" antara lain diare" n!eri
erut dan anus" serta simtom sistemik !ang tak jelas" misaln!a kon,usio.
Diagnosis seringkali sulit" meningkat gejalan!a miri dengan en!akit
di7ertikular !ang sering dijum ai ada usia lanjut. 3era i keadaan akut
seru a dengan !ang diberikan ada kolitis ulserati7a" !aitu emberian
sul,asalassin dengan atau tan a kortikosteroid. Penambahan metronidasolmemberikan en!embuhan !ang lebih baik" terutama bila lesi mengenai
kolon dan erianal. Pemberian asatio rin selain memberikan en!embuhan
baik bila terda at ,istula erianal juga bisa digunakan sebagai engganti
kortokosteroid. 3indakan bedah sering kali di erlukan bila terjadi kom likasi
eronitis" abses atau ,istula. Pada keadaan dimana tera i kom likasi
medikamentosa belum memberikan hasil se erti !ang dihara kan"
mengistirahatkan usus dengan kolostomi erlu di ertimbangkan. 3indakan
su orti, beru a emberian nutrisi !ang adekuat 8kalau erlu dengan nutrisi
arenteral:" koreksi anemia" gangguan elektrolit dan #airan akan
mem er#e at en!embuhan.
d. Pen!akit Di7ertikuler
Pen!akit ini sering ditemukan ada usia lanjut. Pre7alesin!a
meningkat dari 1'( ada golongan umur *+0/ tahun menjadi sekitar *&(
ada usia diatas '% tahun. 2ambaran klinis biasan!a beru a n!eri erut
ba ah 8$'( enderita:" konsti asi dan diare 8/( enderita:" teraba massa di,ossa iliaka kiri" hematokesia" nausea" dan 7omitus" inkontenensia ,ekal dan
gejala uriner. 6om likasi !ang sering terjadiantara lain ,istula kandung
kemih atau ke 7agina" er,orasi disertai eritonitis" embentukan abses
konsti asi. Penatalaksanaan beru a emberian antibiotika ada enderita
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
23/27
dengan gejala di7erti#ulitis. Pemberian diet tinggi serat ada enderita
dengan keluhan konsti asi. Pada kom likasi er,orasi" abses dan ,istula
di erlukan tindakan bedah.
e. 6olitis Pseudomembranosa
Pen!akit ini timbul akibat emakaian antibiotika s e#trum luas !ang
men!ebabkan enekanan ,lora bakteri komersal di usus besar dan
ertumbuhan tak terkontrol kuman Clostridium difisile dikolon. 2ambaran
klinik beru a terjadin!a diare 8sering kali hebat: tak ber#am ur darah" tan a
disertai demam. Biasan!a terda at lekositosis dan kadar albumin !ang
rendah. Diagnosis ditegakkan dengan ri a!at emakaian antibiotika bers ektrum luas" gambaran klinis serta kultur Clostridium difisile atau
adan!a toksin kuman ,eses. Serta sigmidosko ik jelas terlihat membrankolon
dengan ber#ak+ber#ak eksudat !ang terda at diatas !ang kemerahan ta i tak
ra uh.
3era i beru a enghentian antibiotika s e#trum luas" dan emberian
7ankomisin atau metronidasol guna menekan Clostridium.
,. Sindroma Usus Besar Iritable
Sindroma usus besar iritable 8 irritable bo"el syndrome : meru akan
bagian dari en!akit gangguan ,ungsional usus 8 functional bo"el disorder :
!ang mengenai usus bagian tengah dan ba ah. Selain SUBI ini gangguan
lain adalah erut kembung ,ungsional 8 functional abdominal bloating :"
,un#tional diarrhea 8 functional diarrhea : dan gangguan usus ,ungsional non
s esi,ik 8 Unspecified functional bo"el disorder :.
Bebera a sur7e! o ulasi di negara Barat menunjukkan SUBI atauIBS terjadi ada 10+&%( o ulasi remaja dan de asa dan lebih ban!ak
dida ati ada anita. 2ejalan!a hilang timbul se anjang aktu
mengakibatkan angka absentee" konsultasi medi# dan belanja obat !ang
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
24/27
tinggi. Hal ini berdam ak ada kualitas hidu " sosial ekonomi keluarga dan
Negara.
Biasan!a enderita mengalami gejala ada ) area" !aitu< gangguan
gastro+intestinal" gangguan somatik non gastro+intestinal dan gangguan
sikologik. 2angguan gastro+intestinal lainn!a adalah ada saluran #erna
bagian atas beru a n!eri ulu hati dan dis e sia. 2angguan somatik non
gastro+intestinal beru a ,ibro+mialgia" ,atigue>rasa #a ek" n!eri ke ala" n!eri
unggung" d!suria dan n!eri el7is. 2angguan sikologik bisa beru a
de resi" angsietas" ani#" somatisasi dan lain+lain. alau un gejala tersebut
sering terda at ada enderita IBS>SUBI teta i harus diingat bah a ada
enderita ini terutama ada usia lanjut sering ula terda at komorbitas.6eluhan utama biasan!a beru a erut tidak enak 8 abdominal discomfort :"
atau n!eri erut 8 abdominal pain : !ang berhubungan dengan de,ekasi atau
erubahan ola de,ekassi disertai gangguan de,ekasi. 6riteria diagnosis
SUBI dan gejala !ang mendukung diagnosis da at dilihat dari table berikut <
3abel ). 6riteria diagnosis sindroma usus besar irritable 8SUBI:
6eluhan erut tak enak atau n!eri selama 1& minggu atau lebih 8tak erluberurutan: dalam
aktu 1 tahun sebelumn!a disertai & dari ) gejala <
• 4embaik setelah de,ekasi dan#atau• Serangan berhubungan dengan erbuatan ,rekuensi de,ekasi dan#atau• Serangan berhubungan dengan erubahan bentuk tinja
-atatan < tanda kelainan struktural atau metabolik !ang menerangkan terjadin!a gejala
Jbentuk tinja menga#u ada skala tinja Bristol
3abel *. 2ejala !ang mendukung diagnosis IBS>SUBI
1. De,ekasi kurang dari ) >minggu&. De,ekasi lebih dari ) >minggu). 3inja keras atau kental>lengket 8 lumpy:*. 3inja han#ur 8 mushy: atau #air 0. 4engejan aktu de,ekasi?. Urgensi 8de,ekasi tak da at ditunda:$. 4erasa de,ekasi tidak tuntas 8 incomplete :
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
25/27
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
26/27
h. 6olitis Ulserati7a
Se erti ada en!akit #rohn" kolitis ulserati7a mem un!ai insidens
bimodal" dengan un#ak kedua terjadi setelah usia 0% tahun. Berat dan
luasn!a kolon !ang terkena ber7ariasi. Pada sebagian besar enderita"
han!a re#tum !ang terkena" akan teta i ada enderita lain da at meluas
hingga keseluruh kolon. Pada enderita dengan en!akit !ang ekstensi,"
risiko terjadi n!a keganasan ada 1% tahun ertama #uku besar" akan
teta i ada kelainan !ang terbatas risiko tersebut ke#il. 6om likasi !ang
berat adalah terjadin!a er,orasi dan megakolon toksik .
2ejala klinis biasan!a tidak jauh berbeda dengan terda at ada usia
muda. Diagnosis ditegakkan atas dasar emeriksaan klinik" sigmoidosko iatau radoigra,ik dengan kontras barium" serta biosko i.
Se erti ada enderita muda"tera i beru a emberian sul,asalasin dan
kortikosteroid lokal atau oral untuk keadaan akut>eksaserbasi akut. Untuk
men#egah kekambuhan diberikan dosis emeliharaan sul,asalasin.
3indakan bedah di erlukan bila tera i medikamentosa gagal" bila terjadi
kom likasi megakolon toksik atau bila terjadi en!akit !ang ekstensi,
selama 1% tahun" sehingga menurunkan kemungkinan timbuln!a
keganasan.
i. 6arsinoma 6olon dan 5ektum
4eru akan keganasan !ang #uku sering dida atkan ada usia
lanjut. Insidensin!a meningkat bersama dengan lanjutn!a usia. 6eadaan
rekondisi terjadin!a keganasan ini adalah kolitis ulserati7a" oli kolon
atau adenoma. Ditandai dengan gejala diare" inkontenensia ,ekal"
konsti asi dan erdarahan er re#tal dengan atau tan a diare dan anemiade,isiensi besi. Biasan!a da at diraba adan!a masa didaerah kolon.
Diagnosis ditegakkan dengan emeriksaan radiologik dengan kontras
barium. Pemeriksaan sigmoidosko i atau kolonosko i disertai
emeriksaan histologik akan lebih mengkon,irmasikan diagnosis. leh
-
8/15/2019 Penyakit System Gastro 2
27/27
karena biasan!a dida atkan ada stadium lanjut dengan metastasis !ang
#uku luas 8ke tulang dan hati:" angka sur7i7al 0 tahun setelah reseksi
!ang dilanjutkan dengan sitostatika han!a berkisar ?0+'%(.