penyakit system gastro 2

Upload: hmhida

Post on 05-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari hara an

    hidu endudukn!a. Demikian juga Indonesia sebagai salah satu Negara

    berkembang" dengan erkembangan !ang #uku baik" makin tinggi hara an

    hidu n!a di ro!eksikan da at men#a ai lebih dari $% tahun ada tahun &%%% !ang

    akan datang.

    Pada tahun &%%% jumlah oranglanjut usia di ro!eksikan sebesar $"&'( dan

    ada tahun &%&% sebesar 11")*(. Dari USA+Bureau o, the -ensus" bahkan

    Indonesia akan mengalami ertambahan arga lansia terbesar seluruh dunia"anatar tahun 1//% sam ai &%&0" !aitu sebesar *1*(.

    Hal ini semua meru akan gambaran ada seluruh Negara+negara di dunia

    berkat kemajuan ilmu engetahuan dan teknlogi dan kemajuan dalam kondisi

    sosio+ekonomin!a masing+masing.

    Bidang gastrointestinal" ada o ulasi usia lanjut sebenarn!a tidak ada

    kelainan !ang sangat khas. alau un terrda at erubahan seluler dan struktural

    se erti organ tubuh lainn!a" ,ungsi sistem gastrointestinal ada umumn!a da at

    di ertahankan sebagaimana manusia sehat. 2angguan ,ungsi biasan!a terjadi

    a abila terda at roses atologis ada organ tertentu" atau bilamana terjadi stress

    lain !ang mem erberat beban dari organ !ang sudah mulai menurun ,ungsi dan

    anatomin!a.

    I.& 3ujuan dan 4an,aat

    I.&.1 3ujuan

    I.&.& 4an,aat

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    2/27

    BAB II

    PE4BAHASAN

    II.1 Proses menua ada sistem gastro+intestinal

    A. 5ongga mulut

    2igi geligi mulai ban!ak !ang tanggal" disam ing jjuga terjadi

    kerusakan gusi karena roses degnerasi. 6edua hal ini sangat mem engaruhi

    roses mastikasi makanan. Lansi mulai sukar" kemudian lama kelamaan

    malas" untuk makan makanan berkonsentrasi keras. 6elenjar sali7a menurun

    roduksin!a" sehingga mem engaruhi roses erubahan kom leks

    karbohidrat menjadi disakarida 8karena en9im t!alin menurun: juga ,ungsi

    ludah sebagai eli#an makanan berkurang" sehingga roses menelan lebih

    sukar. Pentol enge#a di ujung lidah menurun jumlahn!a" terutama untuk

    rasa asin" sehingga lansia #enderung untuk makan makanan !ang lebih asin.

    B. ;aring dan eso hagus

    Ban!ak lansia sudah mengalami kelemahan otot olos sehingga roses

    menelan sering sukar. 6elemahan otot eso hagus sering men!ebabkan roses

    atologis !ang disebut hernia hiatus.

    -. Lambung

    3erjadi atro,i mukosa. Atro,i dari sel kelenjar" sel arietal dan sel #hie,

    akan men!ebabkan sekresi asam lambung" e sin dan ,a#tor instriksik

    berkurang. Ukuran lambung ada lansia menjadi lebih ke#il" sehingga da!a

    tam ing makanan menjadi berkurang. Proses erubahan rotein menjadi e ton terganggu. 6arena sekresi asam lambung berkurang rangsang rasa

    la ar juga berkurang.

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    3/27

    D. Usus halus

    4ukosa usus halus juga mengalami atro,i" sehingga luas ermukaan

    berkurang" sehingga jumlah 7ili berkurang dan selanjutn!a juga menurunkan

    roses absorbs. Di daerah duodenum en9im !ang dihasilkan oleh an#reas

    d,an em edu juga menurun" sehingga metabolism karbohidrat" rotein dan

    lemak menjadi tidak sebaik se aktu muda. 6eadaan se erti ini sering

    men!ebabkan gangguan !ang disebut sebagai< maldigesti dan mal absorbsi.

    E. Pan#reas

    Produksi en9im am!lase" tri sin dan li ase akan menurun sehingga

    ka asitas metabolism karbohidrat" rotein dan lemak juga akan menurun.

    Pada lansia sering terjadi an#reatitis !ang dihubungkan dengan batu em edu.

    Batu em edu !ang men!umbat am ula =ateri akan men!ebbkan otot+digesti

    arenkim an#reas oleh en9im elastase dan ,os,oli ase+A !ang diakti,kan oleh

    tri sin dan>atau asam em edu.

    ;. Hati

    Hati ber,ungsi sangat enting dalam roses metabolism karbohidrat" rotein dan lemak. Disam ing juga memegang eranan besar dalam roses

    detoksikasi" sirkulasi" en!im anan 7itamin" kon!ugasi bilirubin dan lain

    sebagain!a. Dengan meningkatn!a usia" se#ara histologik dan anatomi# akan

    terjadi erubahan akibat atro,i sebagian besar sel" berubah bentuk menjadi

    jaringan ,ibrous. Hal ini akan men!ebabkan enurunan ,ungsi hati dalam

    berbagai as ek !ang telah disebut tadi. Hal ini harus diingat terutama dalam

    emberian obat+obatan.

    2. Usus Halus

    4ukosa usus halus juga mengalami atro,i" sehingga jumlah 7illi

    berkurang dan juga selanjutn!a menurunkan roses absor si. Di daerah

    duodenum en9im !ang dihasilkan oleh ankreas dan em edu juga menurun"

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    4/27

    sehingga metabolism karbohidrat" rotein dan lemak menjadi tidak sebaik

    se aktu muda. 6eadaan se erti ini sering men!ebabkan gangguan !ang

    disebut sebagai < maldigesti dan malabsorbsi.

    H. Usus Besar dan 5ektum

    Pada usus besar kelokan+kelokan embuluh darah meningkat sehingga

    motilitas kolon menjadi berkurang. 6eadaan ini akan men!ebabkan absorbs

    air dan elektrolit meningkat 8 ada kolon sudah tidak terjadi absorbs makanan:"

    ,eses menjadi lebih keras" sehingga keluhan sulit buang air meru akan

    keluhan !ang sering dida at ada lansia. 6osti asi juga disebabkan karena

    eristaltik kolon !ang melemah gagal mengkosongkan re#tum. Prosesde,ekasi !ang seharusn!a dibantu oleh kontraksi dinding abdomen sudah

    melemah. alau un demikian harus di#atat bah a konsti asi tidak selalu

    meru akan keadaan ,isiologi" dan asesmen !ang teliti harus dilaksanakan

    sebelum menentukan en!abkan konsti asi" dan karenan!a" tera in!a.

    II.& 2angguan dan Pen!akit ada Saluran -erna

    Usia lanjut meru akan o ulasi !ang memerllukan erhatian khusus karena berbagai en!akit !ang timbul ada usia tua sering kali meru akan en!akit

    !ang berat" misaln!a keganasan. 6eadaan ini berlaku baik ada saluran #erna

    atas mau un ba ah. Berdasarkan ada emikiran tersebut ada setia asien

    usia lanjut" emeriksaan endosko i sebaikn!a dilakukan sebelum memberikan

    tera i s esi,ik untuk men!elesaikan roblem !ang dijum ai ada saluran #erna

    atas mau un ba ah. 8Barbara 2" 4iglioli 4" 1///:

    A. Eso,agus

    Berbagai en!akit eso,agus ada usia lanjut seru a dengan !ang terjadi

    ada usia muda. Eso,agitis Barret meru akan salah satu en!akit !ang ebih

    sering dijum ai ada usia lanjut. Pen!akit ini ditandai dengan meta llasia

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    5/27

    intestinalis sam ai dis lasia mukosa eso,agus. Diagnosis ditegakkan

    berdasarkan berdasarkan emeriksaan histo atologi mukosa eso,agus. Bio si

    mukosa eso,agus seban!ak kira+kira ' tem at melalui endosko i meru akan

    #ara !ang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis eso,agitis Barret. Sam ai

    daat ini eso,agitis Barret meru akan ,aktor risiko !ang amat kuat untuk

    adenokarsinoma eso,agus. 8Harrison 5 et al" &%%$:

    a. 2angguan 4otilitas

    Se erti telah dikemukakan" dengan roses menua bisa terjadi gangguan

    motilitas otot olos eso,agus. Akan teta i enelitian menunjukkan bah a hal

    tersebut jarang sekali menimbukan gejala atau kalau ada sangat ringan.

    Penderita lansia dengan keluhan dis,agia 8kesulitan menellan atau n!eri aktu

    menelan: harus die7aluasi akan adan!a en!akit eso,agus. A abila mungkin"

    e7aluasi dengan sineradiogra,i meru akan ilihan ertama" !ang kemudian

    bisa dilengka i dengan emeriksaan endosko i dan emeriksaan otolaringeal.

    1. Dis,agia oro,aringealPen!akit !ang mem engaruhi hi o,arings dan eso,agus bagian atas

    mengakibatkan ketidakmam uan untuk menga ali roses menelan" dan

    oeh karenan!a juga bolus tidak sam ai ke eso,agus. Akibat keadaan ini"

    kom likasi !ang sering terjadi adalah in,eksi bolus berulang" as irasi dan

    regurgitasi nasal. Pada usia lanjut en!ebab en!akit ini adalah gangguan

    motilitas rimer 8dis,ungsi kriko+,aringeal en!akit neurologik sentral

    atau eri,er dan berbagai gangguan metabolik" terutama diabetes melitus

    dan dis,ungsi tiroid:. Da atan klinik dan engobatan sama dengan a a

    !ang dilaksanakan ada usia muda. 85euben et al" 1//?:

    &. Dis,agia eso,ageal2angguan motilitas dan obstruksi intrinsik da at berakibat terjadin!a

    kesulitan atau asase makanan tak lengka mealui eso,agus. 2ejala sering

    beru a dis,agia atau n!eri dada atau keduan!a bersama+sama. Pen!ebab

    gangguan motilitas terutama adalah akalasia" kelainan eso,agus s astik

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    6/27

    dan bebera a en!akit jaringan ikat. Pada kelainan ini enatalaksanaann!a

    sama dengan a abila terjadi ada de asa muda. Dis,agia ti e ini ada

    lansia juga bisa disebabkan adan!a kom resi mekanik oleh degenerasi

    aorta 8dis,agia aortika:" embesaran atrium kiri" aneurisma toraks atau

    mediastinal setelah roses bedah toraks. 85euben et al" 1//?:

    ). Pen!akit re,luks gastro+intestinal 82E5D@gastro+eso hageal re,lu

    disease:Pen!akit !ang umum disemua golongan umur" teta i insidensi

    meningkat sesuai dengan eningkatan usia" men#a ai un#ak ada usia

    ?%+$% tahun" laki+laki lebih ban!ak dari ada anita. Data e idemiologik

    berdasarkan popullasi based study menggunakan kriteria diagnosis n!eridada disertai muntah asam (acid regurgitation) setidakn!a sekali dalam

    seminggu" terda at ada 10+&%( o ulasi de asa. ;aktor+,aktor en!ebab

    2E5D antara lain< 1: 4ekanisme anti-reflux barrier terganggu &:

    4ekanisme embersihan material dari lambung terganggu ): umlah dan

    kuallitas material dari lambung *: ;ungsi ertahanan mu#osal menurun"

    dan 0: sensiti7itas mukosa eso hagus. Sedangkan untuk menimbulkan

    eso,agitis" di erlukan & ,aktor enting !akni kualitas material dari

    lambung dan laman!a material tersebut bersentuh dengan mukosa

    lambung 8Porro 2B et al" 1///:. ;aktor+,aktor !ang ber engaruh ada

    ato,isiologi 2E5D da at dilihat ada tabel<

    3abel 1. ;aktor+,aktor !ang ber engaruh ada ato,isiologi 2E5D

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    7/27

    1. 2angguan ada anti reflux barrier S hingter eso,agus in,erior Crural diaphragma

    &. 4aterial !ang berasal dari lambung

    Asam lambung dan e sinEn9im ankreas dan asam em edu). Akti7itas lambung

    Perlambatan engosongan lambungPeningkatan sekresi asam lambung

    *. 4ekanisme ertahanan mukosa eso,agusClearence eso,agus < Peristaltik rimer dan sekunder

    Netralisasi asam oleh #airan ludahHernia hiatus

    Pertahanan mukosa < La isan mukus !ang menutu i4ukosa eso,agus

    0. Sensiti7itas eso hagusDiambil dari < Porro 2B et al" 1///

    Berbagai 9at !ang menurunkan kom etensi s,ingter eso,agus

    ba ah termasuk #oklat" alkohol" lemak" tembakau dan mungkin

    ka,ein da at mem erberat 2E5D. 8 5euben et al" 1//?:

    b. Hernia Hiatus

    Hernia hiatus meningkat meningkat re7alensin!a dengan meningkatn!a

    usia" menjadi sekitar ?%+/%( ada usia $% tahun 8=ander -44EN" 1//1:.

    alau un mungkin asimtomatik" seringkali menimbulkan gejala+gejala

    re,luks" dis,agia" hemorhagia akibat ulserasi e tik ada eso,agus dan

    7ol7ulus lambung 8 ada enderita dimana seluruh lambung hernia ke rongga

    toraks:.

    Doagnosis bisa ditegakkan dengan emeriksaan ,oto barium dan

    eso,agusko i. Penatalaksanaan bisa dimulai dengan #ara non+,armakologik"

    antara lain tidur dengan ke ala tinggi" mengurangi membungkuk" mengurangi

    jumlah makanan" menurunkan berat badan ada mereka !ang gemuk dan

    berhenti merokok. 3eta i ,armakologik bisa ditambahkan diantaran!a obat

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    8/27

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    9/27

    lanjut. 3am ilan en!akit dan gangguan lambung ada usia lanjut termasuk

    en!akit e tik sering tidak khas.

    a. 2angguan motilitas gastro+intestinal rimer

    2angguan motilitas gastro+intestinal rimer adalah gangguan !ang

    tidak berhubungan dengan en!akit tertentu. 3am ilan klinik"

    ato,isiologi dan engobatann!a ber7ariasi. 2astro+ aresis idio atik dan

    dis e sia ,ungsional bisa terjadi ada usia lanjut.

    b. 2angguan motilitas gastro+intestinal sekunder

    Berbagai en!ebab !ang sering terda at ada o ulasi usia lanjut"

    antara lain gangguan neuro+muskuler" gangguan 7askuler+kolagen dan

    obat+obatan" da at men!ebabkan gangguan motilitas gastro+intersinal. Di

    sam ing hal itu" gastro+ aresis juga bisa diakibatkan tindakan bedah di

    saluran #erna !ang merubah anatomi dan mem engaruhi mekanisme

    mengontrol motilitas.

    Nero ati diabetik meru akan kelainan !ang umum !ang

    me" engaruhi iner7asi saluran #erna dan mem engaruhi motilitas.6elainan degenerati, susunan sara, otonom ada usia lanjut misaln!a

    sindroma Sh!+Drager dan hi otensi ortostatik idio atik bisa

    mengakibatkan kom likasi gastro aresis.

    Berbagai kelainan susunan sara, usat" antara lain trauma medula

    s inalis" kelainan SSP arosismal 8misaln!a 7ertigo" migrain: dan lesi

    intrakranial juga dila orkan disertai dengan gangguan engosongan

    lambung.

    Hi ertiroidisme da at men!ebabkan er#e atan engosongan lambung

    dan laluan di intestinum. Sebalikn!a" hi ertiroidisme men!ebabkan

    erlambatan engosongan lambung dan seudo+obtruksi intestinal.

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    10/27

    Bebera a obat" antara lain< agonis adrenergik" agonis do aminergik"

    antagonis kolinergik dan o iat menghambat akti7itas kontraktil dan

    melambatkan engosongan lambung. Agonis kolinergik dan serotonin

    akan meningkatkan motilitas lambung.

    Dalam hal emeriksaan" tes engosongan lambung dengan

    radiosintigra,i da at mengukur engosongan lambung se#ara kuantitati,"

    sedang manometrik gaster da at mengukur kontraktilitas lambung dan

    intestinum tenue dengan mengukur tekanan intraluminern!a. Sa!ang

    bah a inter retasi tes sangat sukar" sedangkan eralatan manometrik

    jarang tersedia alau un di rumah sakit besar.

    Penatalaksanaan ada gangguan motilitas bisa beru a modi,ikasi

    diet atau dengan obat+obatan. 2ejala enderita dengan gastro aresis bisa

    dikurangi dengan emberian makanan sedikit demi sedikit" atau dengan

    merubah kom osisi 8misaln!a dengan meningkatkan #airan: sehingga

    meningkatkan engosongan lambung. 5etensi lambung ersisten

    meru akan indikasi enggunaan obat ro+motilitas 8betanekol"

    metoklo ramid" sisa rid: untuk meningkatkan kontraktilitas. Bila

    keadaan men!ebabkan gangguan !ang sangat berat" tindakan bedah

    mungkin di erlukan.

    #. Ulkus e tikum

    Ulkus e tikum da at terjadi di eso,agus" lambung dan

    duodenum. Sekitar 1>) enderita dengan ulkus duodenum berusia diatas

    ?% tahun. alau un asam lambung ada lansia sudah menurun" insidensi

    ulkus di lambung masih lebih ban!ak dibandingkan ulkus duodenum.Pria lebih ban!ak dibandingkan anita 8 ada usia muda erbandingan

    anita < ria @ 0+1%

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    11/27

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    12/27

    gangguan imunitas terhada ,aktor intrinsik dan secretory canalicular

    structure sel arietal. 2astritis jenis ini dihubungkan dengan anemia

    ernisiosa. -iri+#iri klinik asien se erti ini adalah< usia tua" menderita

    gastritis kronik" redominassi kor us dan hi ergastrinemia. Akhir+akhir

    ini ban!ak enelitian da at membuktikan eran in,eksi helicobacter

    pylori ada atogenesis gangguan imunitas terhada sel arietal.

    3erda at bebera a jenis 7irus !ang da at mengin,eksi mukosa

    lambung" misaln!a enteric rotavirus . =irus biasan!a men!ebabkan

    gastritis akut. Selain 7irus dan kuman helicobacter pylori, gastritis juga

    da at disebabkan oleh jamur.

    6lasi,ikasi histo atologik menurut hitehead 81/$&: adalah sebagai

    berikut <

    1. 2astritis kronik su er,isialis bila sebukan sel radang kronik

    terbatas ada lamina ro ria mukosa su er,isialis dan edema

    !ang memisahkan kelenjar+kelenjar mukosa" sedangkan sel+sel

    kelenjar teta utuh.&. 2astritis kronik atro,ik bila sel+sel radang kronik men!ebar lebih

    dalam disertai distorsi dan destruksi sel+sel kelenjar mukosa !ang

    lebih n!ata.). 4eta lasia intestinalis dimana terjadi erubahan+ erubahan

    histo atologik kelenjar mukosa lambung menjadi kelenjar

    mukosa usus halus !ang mengandung sel goblet. Perubahan

    tersebut da at terjadi ham ir ada seluruh segmen lambung"

    teta i da at ula han!a meru akan ber#ak+ber#ak ada bebera a

    bagian lambung.

    hitehead juga menjelaskan tentang atro,i gaster (gastric atrophy)

    !ang meru akan kelanjutan dan meru akan stadium akhir dari gastritis

    kronik atro ik. Pada saat ini struktur kelenjar menghilang dan ter isah satu

    dengan lain se#ara n!ata oleh jaringan ikat. 4enurut distribusi

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    13/27

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    14/27

    sebagai akibat kombinasi antara roses menua dan in,eksi karena

    kuman ini. 8Asaka et al" 1//1:

    Diagnosis

    Pada usia lanjut gatritis kronik seringkali asimtomatik atau beru a

    keluhan !ang tak khas !ang tidak memberikan in,ormasi enting intuk

    menegakkan diagnosis 84# 2uigan" 1//1:. Diagnosis karenan!a ditegakkan

    atas dasar emeriksaan endosko i dan histo atologik. Bio si harus dilakukan

    se#ara sistematis sesuai dengan Update Sydney Sistem. Se#ara endosko ik

    selain ditentukan to igra,i juga bentuk lesi" antara lain eritematosa>eksudati,"

    erosi datar" erosi terangkat" hemoragik" dan edema rugae. Sedangkan se#ara

    histo atologik sebaikn!a men#aku ) kom onen utama !aitu etiologik"

    to ogra,i" dan mor,ologik. Etiologik menegaskan ada tidakn!a kuman

    Heli#oba#ter ilori" sedangkan mor,ologik menerangkan tentang in,lamasi

    8akut>kronik:" akti7itas" atro,i" meta lasia intestinalis. Pada semua 7ariabel

    din!atakan gradasin!a 84isie ie9" 1//%:.

    Pemeriksaan en!aring dengan urea breath test dan serologi seringkali

    di erlukan untuk menentukan adan!a in,eksi Heli#oba#ter ilori" juga untuk menilai keberhasilan eradikassi. Hasil ositi, ada enderita tan a keluhan

    bukan meru akan indikasi engobatan karena tinggiin!a angka in,eksi"

    terutama ada enderita usia lanjut 83!tgat" 1//%:.

    Pengobatan

    Pada gastritis kronik oto+imun" engobatan ditujukan ada anemia ernisiosa !ang diakibatkann!a. =itamin B+1& arenteral da at mem erbaiki

    keadaan anemian!a 84#2uigan"1//1:. Eradikasi Helo#oba#ter ilori

    dianjurkan untuk gastritis kronik !ang berhubungan dengan in,eksi kuman

    tersebut. Eradikasi da at mengembalikan gambaran histo atologi menjadi

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    15/27

    normal 83!tgat" 1//%:. Berbagai kombinasi engobatan untuk eradikasi kuman

    da at dilihat ada tabel <

    3abel kombinasi obat untuk eradikasi Heli#oba#ter !lori

    3ri le drugs 8diberikan 1+& minggu:

    Bismuth tri le thera ! < -olloidal bismuth subnitrat 8DEN L: * 1&% mg>hari

    Pilih & diantara ) < 4etronida9ol * 0%% mg>hari dan Amoksisilin * 0%% mg>hari

    3etrasiklin * 0%% mg>hari

    PPI based tri le thera ! < me rasol & &% mg>hari" Amoksisilin & 1%%% mg>hari

    atau 4etronidasol & *%%+0%% mg>hari

    Fuadru le 3hera ! 8bila tera i standar dengan tera i tri le gagal: <

    6ombinasi antara PPI 8lihat diatas:" -BS 8* 1&% mg>hari: dengan & ma#am antibiotika

    di ilih dari amoksisilin" klaritromisin" tetrasiklin atau metronida9olDari < kelom ok studi Heli#oba#ter P!lori Indonesia 81//?:

    II.) 2angguan ada Hati

    A. He atitis 6ronik Akti,

    6eadaan ini ditandai dengan nekrosis ie#emeal disertai nekrosis

    bridging atau kola s multi+lobuler dengan in,iltrasi lim,ositik dan sel lasma.

    Bersama dengan kelainan+kelainan tersebut" ada &>) enderita ditemukan

    antibod! otot olos dalam darahn!a. alau un keadaan ini meru akan

    keadaan !ang rediominan ada usia muda" terda at un#ak insidensi ke+&

    setelah meno ause. Perubahan histologik he atitis kronik akti, bisa

    dida atkan men!ertai kolitis ulserati, atau setelah ter a ar obat tertentu"misaln!a met!ldo a" isonia9id" nitro,urantoin" oksi,enistan dan ketokonasol.

    8;6UI:

    3era i

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    16/27

    leh karena erjalanan en!akit ber7ariasi" tera i dengan steroid han!a

    diberikan ada mereka !ang menunjukkan gejala. Penderita harus dimonitor

    teratur dengan e7aluasi klinik" emeriksaan biokimia i dan bilamana erlu

    dilakukan bio s!. Penderita dengan en!ait !ang berat mungkin memerlukan

    engobatan steroid jangka anjang. 8;6UI:

    B. Sirosis Bilier Primer

    alau un en!akit ini khas ada anita usia ertengahan" kadang bisa

    dijum ai ada usia lanjut. 2ambaran klinis !ang sering dijum ai antara lain

    ruritus" igmestasi kulit" sindroma malabsorbsi" jari tubuh" embesaran hati

    dengan te i rata" s lenomegali" antibod! anti+mitokondria !ang 8G:"

    eningkatan kadar Ig4 atau eningkatan ,os,atase alkalin serum. 8;6UI:

    Bebera a enderita menunjukkan gejala !ang mengesankan terkenan!a

    bebera a sistem lain antara lain< sindroma -5S3 8 calcinosis, aynaud!s

    disease, selerodactily and telangi-ectasia :" en!akit tiroid atau sindroma

    Sjogren. 8;6UI:

    Pengobatan

    Pada enderita lansia" en!akit ini sering asim tomatik dan oleh

    karenan!a tidak memerlukan engobatan. Penderita !ang dengan ikterus

    sebaikn!a diberikan 7itamin larut lemak A dan D 8untuk men#egah

    osteomalasia: dan 6" su lemen kalsium serta kolesteramin untuk mengobati

    ruritus. 8;6UI:

    -. Sirosis He atis

    Sirosis adalah suatu keadaan atologis !ang menggambarkan stadium

    akhir ,ibrosis he ati# !ang berlangsung rogresi, !ang ditandai dengan

    distorsi dari arsitektur he ar dan embentukan nodulus regenerati7e.

    2ambaran ini terjadi akibat nekrosis he atoselular. aringan enunjang

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    17/27

    retikulin kola s disertai de osit jaringan ikat" distorsi jaringan 7as#ular" dan

    regenerasi nodularis arenkim hati. 8IPD:

    Pada usia lanjut sirosis menunjukkan erjalanan en!akit dan gejala

    se erti !ang terda at ada de asa lain. 6eadaan ini bisa disebabkan oleh

    he atitis 7irus" alkoholisme" gangguan imunitas" kolestasis berke anjangan"

    overload 9at besi" malnutrisi" bypass jejuno+ileal atau bisa timbul sebagai

    sirosis kro togenik !ang tak jelas en!ebabn!a. 8;6UI:

    II.* Pen!akit 6andung Em edu dan 3raktus Biliaris

    A. Batu em edu

    Insidensi batu em edu meningkat seiring meningkatn!a umur. Pen!akit

    ini ditemukan ada oto si ada sekitar 1>) enderita berusia lebih dari $%

    tahun. Akan teta i han!a sedikit enderita !ang menunjukkan gejala. 2elaja

    antara lain< ikterus ringan dalam jangka aktu singkat atau ikterus obstrukti,

    berat" kolesistitis" kolangitis atau kolik bilier. Diagnosis aling baik dengan

    menggunakan US2 dan E5-P. Pada bebera a enderita mungkin di erlukan

    koleangiogra,i. 8;6UI:

    Penatalaksanaan tergantung dari lokalisasi dan ti e batu" kom likasi

    saluran em edu dan keadaan kesehatan umum enderita. Pemberian asam

    urso+deoksikolat atau asam kenodeoksikolat bisa di#oba untuk melarutkan

    batu radiolusen. Pada enderita dengan batu radio+o ak !ang mengalami

    serangan kolesistitis atau kolangitis" harus dilakukan kolesistektomi. Pada

    enderita !ang lemah !ang tidak ,it untuk anastesia umum teta i disertai

    ikterus obstrukti," E5-P dengan a ilektomi meru akan tera i ilihan.

    8;6UI:

    B. 6arsinoma kandung em edu

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    18/27

    Pen!akit ini khas ada anita lansia" dengan ,rekuensi %"&+0(. 3erda at

    hubungan erat dengan batu emedu. 4ani,estasi utama biasan!a beru a

    ikterus obstrukti," n!eri kuadran erut kanan atas dan enurunan berat badan.

    Pada emeriksaan ,isik biasan!a teraba masa keras di hi okondrium kanan.

    Diagnosis ditegakkan dengan emeriksaan US2 dan E5-P. Pengobatan

    dengan o erasi" teta i sa!ing rognosisn!a buruk" '0( meninggal 1 tahun

    setelah mani,estasi en!akit timbul. Seringkali han!a tindakan aliati, !ang

    bisa dikerjakan" beru a insersi rosthesis untuk mengurangi ikterus" karena

    tumor biasan!a ino erable. 8;6UI:

    -. 6arsinoma saluran em edu 8kolangiokarsinoma:

    Pen!akit ini #enderung mengenai ria disbanding anita. 2ambaran

    klinik antara lain ikterus obstrukti," !ang sering kali intermiten" n!eri"

    enurunan berat badan dan he atomegali n!ata. Diagnosis biasn!a dibuat

    dengan E5-P. Prognosis tergantung dari letak tumor. Penderita dengan tumor

    !ang berasal dari am ula memberikan rognoss jauh lebih baik ketimbang

    bila berasal dari bagian kandung em edu lainn!a. Pada keadaan !ang berat

    tersebut" han!a tera i aliati, dan atau radiotera i da at dilakukan. 8;6UI:

    II.* Pen!akit ada ankreas

    A. Pankreatitis akut

    6ejadian ankreatitis akut ada enderita diatas usia 0% tahun &+) kali

    lebih tinggi disbanding enderita muda. Insidensi ada ria sama dengan

    anita. 2ambaran klinis diantaran!a adalah n!eri e igastrik !ang dijalarkan

    ke unggung" tum ah" kon,usio atau tidak sadar" kadang terda at e,usi leura

    atau bahkan bisa terda at gambaran E62 abnormal. Pada emeriksaan

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    19/27

    am!lase serum meningkat 8mungkin normal bila di eriksa setelah bebera a

    hari:" li ase gula darah dan bilirubin meningkat ula. ;a#tor en!ebab antara

    lain batu em edu" iskemia" hi otermia dan kera#unan karbon monoksida.

    Pada usia lanjut s!m tom dan kom likasi lebioh berat" sehingga angka

    mortalitas ankreatitis akut #uku tinggi. 8;6UI:

    Penatalaksanaan antara lain dengan rehidrasi arenteral" analgesia dan

    as irasi #airan duodenum. Penderita diuasakan untuk menurunkan stimulasi

    ankreas. La arotomi dilakukan terhada enderita !ang mengalami

    kom likasi misaln!a abses ankreas atau seudokista. 3indakan o erati, tidak

    harus dihindari han!a karena ,a#tor usia. 8;6UI:

    B. Pankreatitis kronis

    Biasan!a sebagai akibat ankreatitis akut berulang" !ang berjalan

    men!elina . 2ambaran klinik anatara lain n!eri" mual dan muntah ada

    se aruh enderita" enurunan berat badan" diare 8 alau un lebih jarang

    disbanding enderita muda: dan glukosuria 8dua kali lebih sering dibanding

    de asa muda:. Pemeriksaan !ang di erlukan untuk menegakan diagnosis

    menunuukkan diantaran!a ,oto olos erut !ang mem erlihatkan adan!akalsi,ikasi ankreas dan tes Lundh !ang menunjukan enurunan akti,itas

    tri sin. Penatalaksanaan enderita dengan diare dan malabsorbsi memerlukan

    tera i dengan ekstrak ankreas. 8;6UI:

    -. 6arsinoma ankreas

    Pen!akit ini mem un!ai insidensi un#ak ada usia lanjut diatas '% tahun

    dengan gambaran klinik klasik beru a ikterus obstrukti, tan a n!eri.

    2ambaran klinik lain diantaran!a anoreksia" enurunan berat badan"

    embesaran hati" melena dan thrombosis 7ena dalam. 3indakan diagnosis

    ilihan adalah US2 dan E5-P. 8;6UI:

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    20/27

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    21/27

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    22/27

    Bagian usus !ang terkena adalah ileum denganatau tan a en!ebaran

    ke kolon kanan. Pada sekitar *%( enderita" kolon distal ikut terkena. Bila

    mengenai ileum" gejala obstruksi dan kom likasi lain !angmen!ebabkan

    tindakan bedah sering terjadi. Pada en!akit !ang han!a mengenai kolon

    jarang di erlukan tindakan bedah.

    2ambaran klinik beru a gejala gastrointestinal" antara lain diare" n!eri

    erut dan anus" serta simtom sistemik !ang tak jelas" misaln!a kon,usio.

    Diagnosis seringkali sulit" meningkat gejalan!a miri dengan en!akit

    di7ertikular !ang sering dijum ai ada usia lanjut. 3era i keadaan akut

    seru a dengan !ang diberikan ada kolitis ulserati7a" !aitu emberian

    sul,asalassin dengan atau tan a kortikosteroid. Penambahan metronidasolmemberikan en!embuhan !ang lebih baik" terutama bila lesi mengenai

    kolon dan erianal. Pemberian asatio rin selain memberikan en!embuhan

    baik bila terda at ,istula erianal juga bisa digunakan sebagai engganti

    kortokosteroid. 3indakan bedah sering kali di erlukan bila terjadi kom likasi

    eronitis" abses atau ,istula. Pada keadaan dimana tera i kom likasi

    medikamentosa belum memberikan hasil se erti !ang dihara kan"

    mengistirahatkan usus dengan kolostomi erlu di ertimbangkan. 3indakan

    su orti, beru a emberian nutrisi !ang adekuat 8kalau erlu dengan nutrisi

    arenteral:" koreksi anemia" gangguan elektrolit dan #airan akan

    mem er#e at en!embuhan.

    d. Pen!akit Di7ertikuler

    Pen!akit ini sering ditemukan ada usia lanjut. Pre7alesin!a

    meningkat dari 1'( ada golongan umur *+0/ tahun menjadi sekitar *&(

    ada usia diatas '% tahun. 2ambaran klinis biasan!a beru a n!eri erut

    ba ah 8$'( enderita:" konsti asi dan diare 8/( enderita:" teraba massa di,ossa iliaka kiri" hematokesia" nausea" dan 7omitus" inkontenensia ,ekal dan

    gejala uriner. 6om likasi !ang sering terjadiantara lain ,istula kandung

    kemih atau ke 7agina" er,orasi disertai eritonitis" embentukan abses

    konsti asi. Penatalaksanaan beru a emberian antibiotika ada enderita

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    23/27

    dengan gejala di7erti#ulitis. Pemberian diet tinggi serat ada enderita

    dengan keluhan konsti asi. Pada kom likasi er,orasi" abses dan ,istula

    di erlukan tindakan bedah.

    e. 6olitis Pseudomembranosa

    Pen!akit ini timbul akibat emakaian antibiotika s e#trum luas !ang

    men!ebabkan enekanan ,lora bakteri komersal di usus besar dan

    ertumbuhan tak terkontrol kuman Clostridium difisile dikolon. 2ambaran

    klinik beru a terjadin!a diare 8sering kali hebat: tak ber#am ur darah" tan a

    disertai demam. Biasan!a terda at lekositosis dan kadar albumin !ang

    rendah. Diagnosis ditegakkan dengan ri a!at emakaian antibiotika bers ektrum luas" gambaran klinis serta kultur Clostridium difisile atau

    adan!a toksin kuman ,eses. Serta sigmidosko ik jelas terlihat membrankolon

    dengan ber#ak+ber#ak eksudat !ang terda at diatas !ang kemerahan ta i tak

    ra uh.

    3era i beru a enghentian antibiotika s e#trum luas" dan emberian

    7ankomisin atau metronidasol guna menekan Clostridium.

    ,. Sindroma Usus Besar Iritable

    Sindroma usus besar iritable 8 irritable bo"el syndrome : meru akan

    bagian dari en!akit gangguan ,ungsional usus 8 functional bo"el disorder :

    !ang mengenai usus bagian tengah dan ba ah. Selain SUBI ini gangguan

    lain adalah erut kembung ,ungsional 8 functional abdominal bloating :"

    ,un#tional diarrhea 8 functional diarrhea : dan gangguan usus ,ungsional non

    s esi,ik 8 Unspecified functional bo"el disorder :.

    Bebera a sur7e! o ulasi di negara Barat menunjukkan SUBI atauIBS terjadi ada 10+&%( o ulasi remaja dan de asa dan lebih ban!ak

    dida ati ada anita. 2ejalan!a hilang timbul se anjang aktu

    mengakibatkan angka absentee" konsultasi medi# dan belanja obat !ang

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    24/27

    tinggi. Hal ini berdam ak ada kualitas hidu " sosial ekonomi keluarga dan

    Negara.

    Biasan!a enderita mengalami gejala ada ) area" !aitu< gangguan

    gastro+intestinal" gangguan somatik non gastro+intestinal dan gangguan

    sikologik. 2angguan gastro+intestinal lainn!a adalah ada saluran #erna

    bagian atas beru a n!eri ulu hati dan dis e sia. 2angguan somatik non

    gastro+intestinal beru a ,ibro+mialgia" ,atigue>rasa #a ek" n!eri ke ala" n!eri

    unggung" d!suria dan n!eri el7is. 2angguan sikologik bisa beru a

    de resi" angsietas" ani#" somatisasi dan lain+lain. alau un gejala tersebut

    sering terda at ada enderita IBS>SUBI teta i harus diingat bah a ada

    enderita ini terutama ada usia lanjut sering ula terda at komorbitas.6eluhan utama biasan!a beru a erut tidak enak 8 abdominal discomfort :"

    atau n!eri erut 8 abdominal pain : !ang berhubungan dengan de,ekasi atau

    erubahan ola de,ekassi disertai gangguan de,ekasi. 6riteria diagnosis

    SUBI dan gejala !ang mendukung diagnosis da at dilihat dari table berikut <

    3abel ). 6riteria diagnosis sindroma usus besar irritable 8SUBI:

    6eluhan erut tak enak atau n!eri selama 1& minggu atau lebih 8tak erluberurutan: dalam

    aktu 1 tahun sebelumn!a disertai & dari ) gejala <

    • 4embaik setelah de,ekasi dan#atau• Serangan berhubungan dengan erbuatan ,rekuensi de,ekasi dan#atau• Serangan berhubungan dengan erubahan bentuk tinja

    -atatan < tanda kelainan struktural atau metabolik !ang menerangkan terjadin!a gejala

    Jbentuk tinja menga#u ada skala tinja Bristol

    3abel *. 2ejala !ang mendukung diagnosis IBS>SUBI

    1. De,ekasi kurang dari ) >minggu&. De,ekasi lebih dari ) >minggu). 3inja keras atau kental>lengket 8 lumpy:*. 3inja han#ur 8 mushy: atau #air 0. 4engejan aktu de,ekasi?. Urgensi 8de,ekasi tak da at ditunda:$. 4erasa de,ekasi tidak tuntas 8 incomplete :

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    25/27

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    26/27

    h. 6olitis Ulserati7a

    Se erti ada en!akit #rohn" kolitis ulserati7a mem un!ai insidens

    bimodal" dengan un#ak kedua terjadi setelah usia 0% tahun. Berat dan

    luasn!a kolon !ang terkena ber7ariasi. Pada sebagian besar enderita"

    han!a re#tum !ang terkena" akan teta i ada enderita lain da at meluas

    hingga keseluruh kolon. Pada enderita dengan en!akit !ang ekstensi,"

    risiko terjadi n!a keganasan ada 1% tahun ertama #uku besar" akan

    teta i ada kelainan !ang terbatas risiko tersebut ke#il. 6om likasi !ang

    berat adalah terjadin!a er,orasi dan megakolon toksik .

    2ejala klinis biasan!a tidak jauh berbeda dengan terda at ada usia

    muda. Diagnosis ditegakkan atas dasar emeriksaan klinik" sigmoidosko iatau radoigra,ik dengan kontras barium" serta biosko i.

    Se erti ada enderita muda"tera i beru a emberian sul,asalasin dan

    kortikosteroid lokal atau oral untuk keadaan akut>eksaserbasi akut. Untuk

    men#egah kekambuhan diberikan dosis emeliharaan sul,asalasin.

    3indakan bedah di erlukan bila tera i medikamentosa gagal" bila terjadi

    kom likasi megakolon toksik atau bila terjadi en!akit !ang ekstensi,

    selama 1% tahun" sehingga menurunkan kemungkinan timbuln!a

    keganasan.

    i. 6arsinoma 6olon dan 5ektum

    4eru akan keganasan !ang #uku sering dida atkan ada usia

    lanjut. Insidensin!a meningkat bersama dengan lanjutn!a usia. 6eadaan

    rekondisi terjadin!a keganasan ini adalah kolitis ulserati7a" oli kolon

    atau adenoma. Ditandai dengan gejala diare" inkontenensia ,ekal"

    konsti asi dan erdarahan er re#tal dengan atau tan a diare dan anemiade,isiensi besi. Biasan!a da at diraba adan!a masa didaerah kolon.

    Diagnosis ditegakkan dengan emeriksaan radiologik dengan kontras

    barium. Pemeriksaan sigmoidosko i atau kolonosko i disertai

    emeriksaan histologik akan lebih mengkon,irmasikan diagnosis. leh

  • 8/15/2019 Penyakit System Gastro 2

    27/27

    karena biasan!a dida atkan ada stadium lanjut dengan metastasis !ang

    #uku luas 8ke tulang dan hati:" angka sur7i7al 0 tahun setelah reseksi

    !ang dilanjutkan dengan sitostatika han!a berkisar ?0+'%(.