peningkatan kelancaran membaca alqur’an...

87
PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE QIRA’ATI PADA PESERTA DIDIK KELAS 1 MI YAUMI RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam ( PAI ) Oleh M U S R I A H NIM: 073111170 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN

MELALUI METODE QIRA’ATI PADA PESERTA DIDIK KELAS 1

MI YAUMI RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam ( PAI )

Oleh

M U S R I A H NIM: 073111170

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2011

Page 2: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu
Page 3: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

KEMENTERIAN AGAMA R.I.INSTITUT AGAMA ISLAM MEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka ( Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:Judul : Peningkatan Kelancaran Membaca AL-qur’an Melalui

Metode Qira’ati Pada Peserta Didik Kelas I MI YaumiRinginharjo Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun Ajaran2010/2011

Nama : Musriah NIM : 073111170 Jurusan : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji FakultasTarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syaratmemperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 2 Mei 2011

Ketua, Sekertaris,

Dr.Musthofa, M.Ag. Dr. Hamdani Mu’in,M.Ag.NIP: 19710403 199603 1 002 NIP: 19725405 199903 1 001

Penguji I, Penguji II,

Siti Tarwiyah,S.S. M.Hum. Drs.Ahmad Hasmi Hashona, M.ANIP: 19721108 199903 2 001 NIP: 19640308 199303 1 002

Pembimbing,

Drs.Sajid Iskandar Setyohadi NIP: 1948021219870

Page 4: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau di terbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 14 Maret 2011

Deklarator,

Musriah

NIM 073111170

Page 5: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

ABSRTAK

Musriah NIM: 073111170 “ Peningkatan kelancaran Membaca al-Qur’anMelalui Metode Qira’ati pada Peserta didik Kelas I MI Yaumi Ringinharjo Kec.Gubug kab. Grobogan Tahun Ajaran 2010/2011 ” Skripsi, Semarang, FakultasTarbiyah IAIN Walisongo, 2011.

Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui : (1) bagaimana Penggunaan metodeQira’ati di kelas I MI Yaumi Ringinharjo, kec.Gubug, kab.Grobogan ( 2 ) bagaimanapeningkatan kelancaran membaca al-Qur’an Peserta didik MI Yaumi Ringinharjokec.Gubug kab. Grobogan melalui penerapan metode Qira’ati. Peneliti ini menggunakan studi tindakan ( action research ) pada siswa kelas IMI Yaumi Ringinharjo, kec.Gubug, kab. Grobogan. Dari hasil observasi secaralangsung di kelas I MI Yaumi Ringinharjo, kec. Gubug, kab Grobogan menunjukkanbahwa dalam pelaksanaan pembelajaran al-qur’an tujuan dan kurikulumpembelajarannya disesuaikan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. metode Qira’ati adalah suatu metode dalam belajar membaca al-Qur’an langsungtidak mengeja memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan ilmutajwidnya. Pembelajaran membaca dan menghafal al-Qur’an dapat dilakukan sejakkecil, karena itu dapat memberikan kemampuan dasar kepada anak. Peran orang tuasangat penting menanamkan kecintaan pada al-Qur’an yang suci mulai masa kecil, halini akan menjadi modal yang besar pada masa dewasanya kelak dan memjadikangenerasi Qur’ani.

Setelah dilaksanakan tindakan melalui penerapan metode Qira’ati dalampembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantupeserta didik dan bagi siapapun yang mau mempelajari baca tulis al-qur’andiharapkan peserta didik dapat membaca al-Qur’an dengan lancar, benar dan fasih,siswa menjadi aktif dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3tahap yaitu tahap prasikuls, siklus I, dan siklus II. Pada tahapan prasiklus rata-ratasebesar 64,75 dan prosentase siswa adalah 60 %. Pada tahap siklus I setelahdilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 72,5 dan nilaiprosentase siswa sebesar 75%. Sedang pada siklus II setelah dilakukan tindakan nilairata-rata siswa mengalami peningkatan menjadi 80,25 dan nilai prosentase menjadi85% . Dari tiga tahapan tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkannyametode pembelajaran Qira’ati dengan sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa ada peningkatan hasilbelajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode Qira’ati. Hasil penelitiantersebut diharpkan dapat memberikan pengetahuan kepada semua pihak ( siswa , gurudan orang tua ) untuk dapat meningkatkan hasi, belajar siswa pada mata pelajaran al-Quarn Hadis.

Page 6: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

MOTTO

) :(

Artinya “….dan bacalah Al-Qur’an itu dengan pelan-pelan.”(Al-Muzzamil: 4).1

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, ( Jakarta : Yayasan PenyelenggaraanPenterjemah Al-Quran,hlm. 391.

Page 7: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ayahanda (Sayidi) dan Ibunda (Kastini) tercinta, yang tiada henti-hentinya

mencurahkan kasih sayang dan cinta untuk kami. Dengan penuh keikhlasan kau

bimbing aku, kau berikan semangat kepadaku, dan kau panjatkan do’a untuk

kesuksesanku.

2. Suamiku tercinta (Mas Sulaiman), ku ucapkan banyak terimakasih atas semua

pengorbananmu. Kau ikhlaskan materi, tenaga, dan kau bantu dalam

menyelesaikan karya ini. Tak lupa juga semangat yang selalu kau berikan,

sehingga aku bisa menyelesaikan studiku.

3. Ketiga putriku (Titik Hidayati, Tutik Inayati, dan Tatik Ilmiyati) kalianlah

penyemangat terbesar buat mama.

4. Adik-adikku tersayang (Sugiarto, Moh. Roni, Sri Handayani, Shofiatul Istiqomqh,

Misbachul Munir, dan Qoni’atun Nikmah), do’a kalian telah mengantarkan aku

untuk mewujudkan suatu harapan….

5. Teman-temanku senasib seperjuangan yang selalu menemani dalam keadaan suka

maupun duka, sehingga dapat terselesainya penulisan skripsi ini.

Page 8: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada uswah kita Rasulullah SAW,

sahabat, keluarga dan orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan

risalah-risalah beliau.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang berjudul

Peningkatan Kelancaran Membaca Al-qur an Melalui Metode Qiro ati Pada Peserta

Didik Kelas 1 MI Yaumi Ringinharjo Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun Ajaran

2010/2011 . Ini tidak mungkin akan selesai tanpa adanya dukungan, bantuan,

bimbingan, dan saran-saran dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dr. A. Suja’I, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ahmad Muthohar, M. Ag, selaku Ketua Program Kualifikasi S.1 Guru R. A. dan

Madrasah di IAIN Walisongo Semarang.

3. Drs. Sajid Iskandar Setyohadi, selaku dosen pembimbing yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

4. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali ilmu pengetahuan dan

keterampilan selama kuliah di IAIN Walisongo Semarang.

5. Kepala Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan

karyawan yang telah memberikan pelayanan kepustakaan yang penulis perlukan

dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Sulaiman, S.Pd.I, selaku kepala MI Yaumi Ringinharjo, Gubug,Grobogan

yang telah memberikan izin penelitian dan segala bantuannya sampai penelitian

selesai.

7. Keluarga Besar MI Yaumi Ringinharjo yang membantu terlaksanannya penelitian

ini.

Page 9: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

8. Ayahanda Sayidi dan Ibunda Kastini yang telah mengasuh, mendidik, mendo’akan

dengan tulus ikhlas dan penuh kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

9. Suamiku tercinta Mas Sulaiman, dan ketiga putri ku (Titik Hidayati, Tutik Inayati,

dan Tatik Ilmiyati) yang selalu membantu dan memberikan motivasi.

10. Adik-adik ku tersayang (Sugiarto, Moh. Roni, Sri Handayani, Shofiatul

Istiqomqh, Misbachul Munir, dan Qoni’atun Nikmah), syukron katsir atas

pengertian dan do’anya, kalian sangat berarti telah mengiringi langkah ini.

11. Ustadz K. Muhlasin atas ilmu yang diberikan selama ini, yang senantiasa

memberikan do’a dan motivasinya.

12. Semua teman-teman yang turut serta membantu dalam menyelesaikan skripsi dan

semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah

membalas dengan pahala yang setimpal.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfa’at bagi penulis pada khususnya, dan para

pembaca pada umumnya. Amiien….

Semarang, 14 Maret 2011

Penulis,

MusriahNIM 073111170

Page 10: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

DAFTAR ISI

Halaman judul

………………………………………………………………………….

i

Persetujuan Pembimbing

……………………………………………………………….

ii

Pengesahan

…………………………………………………………………………….

iii

Deklarasi

……………………………………………………………………………….

iv

Abstrak

…………………………………………………………………………………

V

Motto

………………………………………………………………………………….

vi

Persembahan

……………………………………………………………………………

vii

Kata Pengantar

…………………………………………………………………………

viii

Daftar Isi

……………………………………………………………………………….

x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………… 1

B. Penegasan Istilah ……………………………………………………… 2

C. Identifikasi Masalah ………………………………………………….. 4

D. Rumusan Masalah ……………………………………………….. ….. 4

E. Tujuan Penelitian ……………………………………………….......... 5

F. Manfaat Penelitian ………………………………………………. …. 5

G. Kajian Pustaka …………………………………………………......... 5

H. Metode Penelitian ………………………………………………......... 8

BAB II KELANCARAN MEMBACA AL- QUR’AN DENGAN METODE

QIRA’ATI

13

A.Kelancaran membaca al-Qur’an 13

1. Pengertian kelancaran membaca al-Qur’an 13

2. Tujuan membaca al-Qur’an 17

Page 11: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

B. Metode Qira’ati ……………………………………………………… 18

1. Pengertian metode qira’ati ………………………………………… 18

2. Kurikulum metode qira’ati ………………………………………… 20

3. Guru dan perannya dalam proses belajar mengajar metode qira’ati . 24

4. Evaluasi pengajaran qira’ati ………………………………….. …. 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian ………………………………………… 31

B. Subyek penelitian ……………………………………………………. 32

C. Prosedur Penelitian ………………………………………………….. 32

1. Model Penelitian ………………………………………………….. 32

2. Sikuls kegiatan …………………………………………………… 33

3. Teknik pengumpulan data ……………………………………….. 37

4. Metode pengolahan data ………………………………………….. 38

5. Indikator keberhasilan ……………………………………………. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi situasi dan kondisi tempat ………………………………. 40

1. Keadaan Guru …………………………………………………….. 40

2. Sarana dan prasarana ……………………………………………… 42

B. Pelaksanaan prasiklus ………………………………………………… 43

C. Pelaksanaan Siklus I ………………………………………………… 47

1. Perencanaan ………………………………………………………. 47

2. Tindakan …………………………………………………………. 47

3. Observasi …………………………………………………………. 48

4. Hasil penelitian …………………………………………………… 48

5. Refleksi.……………………………………………………………. 52

D. Pelaksanaan Siklus II ………………………………………………… 53

1. Perencanaan ………………………………………………………. 53

2. Tindakan …………………………………………………………. 53

3. Observasi ………………………………………………………… 54

4. Analisis Data …………………………………………………….. 54

5. Refleksi …………………………………………………………… 57

E. Pembahasan dan Hasil Penelitian …………………………………… 58

Page 12: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………... 60

B. Saran …………………………………………………………………. 60

C. Penutup ………………………………………………………………. 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

Lampiran : 3

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru Siklus I

Guru Yang diamati : Muslikhin, S.Pd.I Satuan Pendidikan : MI Yaumi Ringinharjo Mata Pelajaran : Quran Hadis Hari atau tanggal : Jum’at, 12 Nofember 2010 Jam Pelajaran : 1 dan 2 Tindakan Mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak1 Appesepsi - Guru melakukan Appersepsi - Guru memberikan motifasi - Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai2 Penerapan Pembelajaran dengan metode Qira’ati - Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan metode

Qira’ati - Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam

pembelajaran dengan metode Qira’ati - Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas - Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam

PBM - Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran3 Menutup Pelajaran - Guru menyimpulkan materi yang disampaikan - Guru mengulang meteri yang telah disampaikan - Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

Kesimpulan :

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I kurang optimal, hal ini

terbukti adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang belum terlaksanan.

Oleh karena itu, diharpakna adanya pelaksanaan siklus II sebagai perbaikan untuk

mengoptimalkan penerapan metode Qira’ati dalam penyampaian materi al-Qur’an

Hadis.

Page 14: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

Lampiran : 4

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru Siklus II

Guru Yang diamati : Muslikhin, S.Pd.I Satuan Pendidikan : MI Yaumi Ringinharjo Mata Pelajaran : Quran Hadis Hari atau tanggal : Jum.at, 26 Nofember 2010 Jam Pelajaran : 1 dan 2 Tindakan Mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak1 Appesepsi

- Guru melakukan Appersepsi

- Guru memberikan motifasi

- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai

2 Penerapan Pembelajaran dengan metode Qira’ati

- Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan metode

Qira’ati

- Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam

pembelajaran dengan metode Qira’ati

- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas

- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam

PBM

- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran

3 Menutup Pelajaran

- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan

- Guru mengulang meteri yang telah disampaikan

- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

Kesimpulan :Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus II sudah optimal, halini terbukti guru sudah melaksanakan semua langkah penerapan pembelajaran.

Page 15: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

Lampiran : 5

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh GuruPra Silkus

Guru Yang diamati : Muslikhin, S.Pd.I

Satuan Pendidikan : MI Yaumi Ringinharjo

Mata Pelajaran : Quran Hadis

Hari atau tanggal : Jum’at, 22 Oktober 2010

Jam Pelajaran : 1 dan 2

Tindakan Mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak

1 Sebelum kegiatan inti dalam pembelajaran dimulai, guru

memberikan appersepsi terlebih dahulu

2 Dalam penyampaian materi guru menerapkan metode ceramah

saja

3 Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan beberapa

metode dan strategi pembelajaran yang dapat menjadikan siswa

aktif dan kreatif

4 Dalam pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran

agar siswa dapat mengembangkan ide-idenya

5 Pertanyaan yang dilontarkan oleh guru masih menimbulkan

jawaban serentak

6 Guru memberikan motifasi atau rangsangan kepada siswa

untuk melontarkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

7 Terdapat interaksi antara guru dan siswa

8 Guru melaksanakan evaluasi setelah pembelajaran berlangsung

9 Guru mengulang materi pada akhir pembelajaran

Page 16: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

NOTA DINAS Semarang 14 Maret 2011

KepadaYth. Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongodi Semarang

Assalamu alaikum wr.wb,

Dengan ini diberitahukan bahwa, saya telah melakukan bimbingan, arahan dankoreksi naskah skripsi dengan :

Judul : PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN

MELALUI METODE QIRA’ATI PADA PESERTA DIDIK

KELAS 1

MI YAUMI RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

TAHUN AJARAN 2010/2011

Nama : Musriah

NIM : 073111170

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

Wassalamu alaikum wr. wb.

Pembimbing ,

Drs. Sajid IskandarSetyohadi NIP: 1948021219870

Page 17: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

ii

Page 18: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, banyak anak yang mempunyai keterbatasan ilmu

pengetahuan baik umum maupun ilmu agama. Melihat fenomena tersebut,

kaitannya dengan ilmu agama karena sumber hukum agama yang paling

dominan adalah Al-Qur’an, siswa harus diberi pengetahuan tentang Al-Qur’an

yang cukup. Langkah pertama yang harus dipersiapkan orang tua terhadap

anak-anaknya yaitu membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya.

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada nabi

Muhammad saw sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam

semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk,

pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya.

Bukan itu saja, tetapi Al-Qur’an juga adalah kitab suci yang paling sempurna

diturunkan Allah, yang isinya mencakup sebagai pokok-pokok syari’at yang

terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Oleh karena itu

setiap orang yang mempercayai Al-Qur’an, akan bertambah cinta kepadanya,

cinta untuk membaca, untuk mempelajari dan memahaminya. Hal itu

mengingat Al-Qur’an telah dijamin oleh Allah swt. tidak dapat dipalsu dan

terpelihara keasliannya sebagai firman Allah dalam Surat Al-Hijr ayat 9:

):(

Artinya “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dansesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9)1

Pada perkembangan dan kemajuan dalam bidang pendidikan, adanya

tantangan zaman serta kebutuhan masyarakat untuk belajar Al-Qur’an

memunculkan metode praktis dalam belajar membaca Al-Qur’an seperti

1 Soenarjo dkk, Alquran dan Terjemahannya, (Jakarta: Yayasan PenyelenggaraanPenterjemah/Penafsiran Al-Qur'an, 1971), hlm. 391.

Page 19: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

2

metode Baghdadiyah, Abjadiyah, Iqro’, Yanbu’a dan Qiro’ati. Oleh sebab itu

peserta didik dapat belajar secara cepat dan mudah.

Salah satu kegiatan utama belajar adalah mambaca juga merupakan

sesuatu prinsip dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun ilmu agama.

Asas ini tidak terkecuali kasus, bagaimana agar umat ini kokoh dalam aqidah

maupun syari’ah dan memiliki akhlakul karimah. Ternyata posisi kokohnya

syari’ah, menjadikan agama bisa dipahami, dikenal dan diajarkan serta

diwariskan melalui proses awal membaca, dan belajar membaca Al-Qur’an

merupakan langkah yang tepat.

Mengenai cara mengajarkan membaca Al-Qur’an seharusnya sudah

dimulai sejak siswa itu mulai bisa lancar berbicara. Membaca Al-Qur’an pun

tidak begitu saja asal baca, tetapi dianjurkan membaca dengan tartil yaitu

dengan bacaan yang pelan dan tenang sesuai dengan firman Allah

) :(

Artinya “….dan bacalah Al-Qur’an itu dengan pelan-pelan.”(Al-Muzzamil: 4).2

Mengingat demikian tinggi dan pentingnya membaca Al-Qur’an dan

memahami isi kandungannya secara baik dan benar, diperlukan metode

prkatis belajar membaca Al-Qur’an. Dalam kaitannya dengan latar belakang

itu yang akan dibahas adalah metode qiro’ati.

B. Penegasan Istilah

Agar terhindar dari kesalahan terhadap istilah yang terdapat dalam

judul, perlu dipertegas istilah-istilah yang berkaitan dengan masalah-masalah

pokok untuk diambil pengertiannya secara global.

Adapun istilah-istilah yang dimaksud antara lain :

1. Peningkatan kelancaran membaca

a. Peningkatan berasal dari kata ‘tingkat’ yang berarti proses, cara,

perbuatan.

2 Ibid., hlm. 988

Page 20: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

3

b. Kelancaran berasal dari kata ‘lancar’ yang berarti keadaan lancarnya 3

c. Membaca artinya melisankan apa yang tertulis.

Sedangkan peningkatan kelancaran membaca berarti proses tingkat

kemampuan membaca menjadi lebih baik dan seoptimal mungkin.

2. Membaca Al-Qur'an

a. Membaca berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis

dengan melisankan atau hanya di hati,4

b. Al-Qur’an ini adalah Al-Qur’an yang diajarkan di kelas I MI Yaumi

Ringinharjo Kecamatan Gubug Kab. Grobogan Tahun ajaran

2010/2011.

Jadi yang dimaksud membaca Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an

secara baik dan benar sesuai petunjuk Rasulullah SAW, yang sampai

kepada umatnya secara mutawatir.

3. Metode Qira’ati

a. Metode berasal dari bahasa Inggris dikenal term, method dan way yang

terjemahannya dengan metode ( Cara ) dan jalan, dan dalam bahasa

Arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata al-

thariqah,al manhaj,dan al wasilah, Al thariqah berarti jalan, al manhaj

berati sistem dan alwasilah berarti mediatoratau perantar. Dengan

demikian, kata arab yang paling dekat dengan arti methode adalah al

thatiqah.

Dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat yang berhubungan dengan

pembelajaran dan metode pembelajaran. Ayat pertama (5 ayat yang

merupakan wahyu pertama), berbicara tentang keimanan dan

pembelajaran, yaitu: yaitu surat Al-Alaq ayat 1 – 5.

3 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Indonesia, ( Jaskarta: Balai Pustaka,2002 ), Ed.3.cet.2.hlm.

4 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : PN Balai Pustaka,1976 ), cet,VIII, hlm.11

Page 21: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

4

Artinya “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yangmenciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidakdiketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5).5

b. Metode Qira’ati adalah suatu metode dalam belajar membaca Al-Qur’an

yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai

dengan kaidah ilmu tajwidnya.6

4. Peserta didik kelas I MI Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan.

Peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek pendidikan yang

merupakan bimbingan orang lain (pendidik) untuk membantu

mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta

membimbingnya menuju kedewasaan. 7

C. Identifikasi Masalah

Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah

penggunaan metode qira’ati dapat meningkatkan kelancaran peserta didik kelas

1 MI Ringinharjo dalam membaca Al-Qur’an ?”

Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan upaya untuk

meningkatkan kelancaran peserta didik dalam membaca Al-Qur’an melalui

tindakan kelas. Diharapkan, dengan menggunakan metode Qira’ati, kelancaran

peserta didik dalam membaca Al-Qur’an akan meningkat.

D. Rumusan Masalah

Dalam melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut.

5 Soenarjo dkk,. Op. Cit., hlm. 1079.6 H. Dachlan Salim Zarkasi, Metode Praktis Belajar Membaca Alquran, ( Semarang :

YPA Raudlatul Mujawwidin, 1990 ), t.hlm .7 Dr. H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. 1,

hlm. 47.

Page 22: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

5

1. Dapatkah penggunaan metode Qira’ati pada peserta didik mampu

meningkatkan kelancaran membaca Al-Qur’an ?

2. Bagaimana peningkatan kelancaran membaca Al-Qur’an peserta didik MI

Yaumi melalui metode Qira’ati ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kelancaran membaca

Al-Qur’an peserta didik kelas I MI Yaumi Ringinharjo Kecamatan Gubug

Kabupaten Grobogan dalam menggunakan metode qira’ati, dan untuk

memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik kelas I MI Yaumi

Ringinharjo dalam mata pelajaran Al-Qur’an khususnya pada materi pokok

surat al-Ikhlas dan surat al-Lahab.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut

1. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kelancaran membaca Al-Qur’an, dan kompetensi peserta didik di bidang

Al-Qur’an khususnya materi pokok surat al-Ikhlas dan surat al-Lahab

dapat dicapai.

2. Bagi guru, peneliti ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam

meningkatkan kelancaran peserta didik dalam membaca Al-Qur’an dan

meningkatkan kemampuan dasar guru dalam menerapkan pembelajaran

Al-Qur’an.

3. Bagi sekolah / Madrasah, diperoleh panduan inovatif metode qira’ati yang

diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di MI Yaumi

Ringinharjo.

G. Kajian Pustaka

Untuk menghindari adanya plagiarisme, penulis sertakan beberapa

judul skripsi yang ada relevansinya dengan skripsi penulis. Isi skripsi-skripsi

Page 23: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

6

tersebut sebagai pembanding yang sama-sama mengkaji metode dalam

membaca al-Qur’an. Penulis menemukan skripsi di antaranya:

1. Kaid Fitani (3199219)8 Problematika Pengajaran Al-Qur’an dengan

Metode Qira’ati dan Solusinya (Studi Kasus di TPQ Walisongo Jrakah

Tugu Semarang, 2004)

Menurut peneliti menentukan problematika penelitian yang terdapat

yaitu:

a. Pengajaran al-Qur'an dengan metode qira’ati bukan berasal dari qira’ati

pusat akan tetapi ada pada TPQ Walisongo Jrakah

b. Karena keterbatasan tempat atau kelas yang tidak sesuai dengan jumlah

siswa, pengajaran dalam melaksanakan pembelajaran kurang efektif

dan efisien.

c. Dibutuhkan guru profesional dalam mengajar al-Qur’an agar mencapai

hasil yang lebih baik.

Kaid Fitani berkesimpulan bahwa, metode qira’ati adalah metode

atau cara penyampaian pelajaran kepada siswa dengan tidak mengeja,

tetapi langsung membaca bunyi huruf yang sudah berharakat (huruf

hijaiyah). Sesuai dengan judul dan permasalahan yang diangkat

kesimpulan problema dalam pengajaran al-Qur'an dengan metode qira’ati

bukan berasal dari qira’ati pusat akan tetapi ada pada TPQ Walisongo

Jrakah dalam keterbatasan tempat atau kelas yang tidak sesuai dengan

jumlah siswa, sehingga pengajaran dalam melaksanakan pembelajaran

kurang efektif dan efisien, untuk itu dibutuhkan profesionalisme guru

dalam mengajar harus ditingkatkan agar mencapai hasil yang maksimal.

2. Muthoifah (3101408)9. Judul Skripsi: “Studi tentang Evaluasi

Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Metode Qira’ati di TPQ Al-Ikhlas

8 Kaid Fitani, “Problematika Pengajaran Al-Qur'an dengan Metode Qiro’ati DanSolosinya (Studi Kasus di TPQ Walisongo Jrakah Tugu Semarang)“, Skripsi Fakultas TarbiyahIAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2004 t.d.)

9 Muthoifah “Studi Tentang Evaluasi Pembelajaran Membaca Al-Qur'an dengan MetodeQira’ati di TPQ Al-Ikhlas Kelurahan Patebon Semarang“, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN

Page 24: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

7

Kelurahan Patebon Semarang”. Dalam penelitiannya, penulis menjelaskan

bahwa: Evaluasi digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran

serta menyeleksi siswa yang akan melanjutkan jilid berikutnya sehingga

guru dapat mendiagnosis kelemahan siswa dengan memberi program

remedial kepada siswa.

Muthoifah menyimpulkan bahwa evaluasi berfungsi untuk

memahami dan membantu perkembangan kemampuan santri dalam

membaca Al-Qur'an. Evaluasinya berupa pre-test, tes harian (formatif),

kenaikan jilid (tes sumatif), EBTAQ yang diselenggarakan koordinator

cabang qira’ati Semarang. Keberhasilan pembelajaran membaca Al-Qur'an

dengan metode qira’ati dipengaruhi kompetensi guru, ketelitian, keuletan

santri dan teknik pembelajaran yang digunakan serta dukungan wali santri.

Selain itu fungsi evaluasi juga digunakan untuk mengetahui keberhasilan

pembelajaran serta menyeleksi siswa yang akan melanjutkan jilid

berikutnya sehingga guru dapat mendiagnosis kelemahan siswa dengan

memberi program remedial kepada siswa.

3. Achmad Muadib dalam skripsinya yang berjudul “Studi Komparatif

Efektivitas dan Keberhasilan Pembelajaran Al-Qur'an TPQ 08 Sabilul

Huda Karangayu Cepiring yang Menggunakan Metode Qira’ati dengan

Siswa Pengajian Mushala Miftahul Ulum Kalirejo Kangkung yang

Menggunakan Metode Baghdadiyah”. Penulis menegaskan bahwa:

a. Studi komparatif menggunakan metode qira’ati keberhasilannya adalah

siswa dapat membaca dengan cepat dan mudah.

b. Studi komparatif menggunakan metode non qira’ati (baghdadiyah)

adalah siswa pasif guru yang aktif sehingga dalam pembelajaran Al-

Qur’an lama waktunya tidak semudah belajaran Al-Qur’an dengan

metode qira’ati. Metode baghdadiyah lebih ditekankan pada masalah

pengenalan huruf, baru pengenalan bacaan sedangkan metode qira’ati

lebih mengutamakan pengenalan bacaan dari pada pengenalan huruf.

Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang2005 t.d.)

Page 25: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

8

Penulis menegaskan bahwa dasar yang melatarbelakangi penyusunan

buku panduan qia’ati; Pertama, adalah firman Allah Surat Al-Muzammil

ayat 4. Kedua, bahwa Metode Baghdadiyah perlu dimodifikasikan atau

disempurnakan agar menjadi suatu metode yang mudah yang bersifat

praktis, yaitu metode yang mudah dipergunakan dalam praktik pada proses

belajar mengajar membaca Al-Qur'an.10

H. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada awal semester gasal tahun pelajaran

2010/2011 di kelas 1 MI Yaumi Ringinharjo. Peserta didik dengan jumlah 20

peserta didik terdiri dari 12 putra dan 8 putri. Kemampuan membaca Al-

Qur’an rata-rata masih rendah. Pelajaran Al-Qur’an yang diteliti pada materi

pokok surat al-Ikhlas dan surat al-Lahab. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam tiga siklus. Analisia data yang

digunakan adalah Analisis Deskriptif Kuantitatif dan Analisis Deskritif

Kualitatif. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart

dengan tahapan perencanaan tindakan dan observasi serta refleksi setiap

siklus.

1. Desain Penelitian

Kemmis dan Tanggart dalam Wiriaatmadja, mengemukakan bahwa

penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui empat rangkaian kegiatan

yang dilakukan dalam siklus berulang yang merupakan ciri penelitian

tindakan. Keempat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam setiap siklus

tersebut berupa: 1) Rencana tindakan (action plan) 2) Tindakan (action),

3) Pengamatan (observation), 4) Refleksi (reflection).11 Ada beberapa ahli

yang mengemukakan model penelitian Tindakan Kelas dengan bagan yang

10 Achmad Muadib, Studi Komparatif Aktifitas dan Keberhasilan Pembelajaran Al-Qur'an Antara TPQ 08 Sabilul Huda Karangayu Cepiring yang menggunakan Metode Qiro’atidengan Siswa Pengajian Mushala Miftahul Ulum Kalirejo Kangkung yang Menggunakan MetodeBaghdadiyah, (Semarang: Skripsi Sarjana Tarbiyah IAIN Walisongo, 2000 E.d. )

11 Rochiyati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk MeningkatkanKinerja Guru dan Dosen, (Bandung: Remaja Rusda Karya, 2007), hlm. 13.

Page 26: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

9

berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim

dilalui sesuai dengan bagan sebagai berikut.12

Kendati pada gambar siklus terdiri dari dua siklus, akan tetapi

banyaknya bukanlah sesuatu yang pasti, karena jumlah tersebut diambil

berdasarkan pertimbangan dalam refleksi apakah sesuatu yang ditargetkan

sudah tercapai atau belum. Dengan demikian, bila target belum tercapai,

dimungkinkan dapat ditambah menjadi 3 siklus dan seterusnya. Sedangkan

untuk langkah-langkah pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengumpulkan dari

berbagai sumber dan cara. Adapun dalam penelitian ini, pengumpulan data

menggunakan berbagai cara yaitu:

12 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara 2006), hlm. 16.

Perencanaan

Refleksi Siklus I Tindakan

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

?

Refleksi Tindakan

Page 27: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

10

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

berkaitan dengan pelaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan

bila responden tidak terlalu besar.13 penelitian ini digunakan observasi

partisipan, yakni peneliti terlibat langsung dalam proses kegiatan

pembelajaran dan bekerja sama dengan guru bidang Al-Qur’an.Metode

ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistematis seperti

keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan, antusias mengikuti

pelajaran, semangat peserta didik dalam belajar, perhatian saat

pelajaran berlangsung, bertanya pada guru, minat prestasi di depan

kelas, dan hasil dari implementasi metode qira’ati.

Indikator minat peserta didik tersebut penulis identifikasi saat

pembelajaran sedang berlangsung. Peneliti membuat lembar observasi

peserta didik sebagai bahan untuk menilai keaktifan peserta didik di

kelas. Melalui lembar observasi ini peneliti dapat diketahui sejauh

mana aktifitas peserta didik.

Berdasarkan beberapa indikator tersebut peneliti membuat

beberapa aspek pengamatan, dengan kriteria penilaian tiap aspek

adalah : 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik). Sedangkan

klasifikasi kelancaran membaca peserta didik di kelas dinilai menurut

prosentase pelafalannya yaitu kurang, jika keaktifan peserta didik lebih

< 50%, cukup jika pelafalan peserta didik 50%-70%, dan baik jika

pelafalan peserta didik > 70%.

b. Dokumentasi

Digunakan metode dokumentasi karena sering kali diperoleh

makna lebih sahih kebenarannya, yakni mencari data mengenai hal-hal

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan

sebagainya.14

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2006), Cet. 2, hlm. 203.14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: RinekaCipta, 2002), hlm. 206.

Page 28: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

11

Penggunaan metode dokumentasi ini untuk memperoleh data

sebagai pelengkap dari data-data yang didokumentasikan. Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang absensi

kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik dan aktivitas peserta didik

berupa foto selama kegiatan pembelajaran.

c. Metode Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengkur keterampilan atau bakat pengetahuan intlegensi

kemampuan individu atau kelompok.15 Tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes lisan untuk menilai hasil belajar siswa pada

pelajaran al-Qur’an hadis setelah diterapkan metode qira’ati.

3. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini diukur dari

hal-hal sebagai berikut:

a. Peserta sebagian besar (75%) terlibat secara aktif dalam pembelajaran

atau guru telah mengurangi dominasinya dalam pembelajaran.

b. Nilai hasil belajar peserta didik mencapai batas keberhasilan klasikal

85 %) dari seluruh peserta didik yang telah mencapai keberhasilan

individual (nilai 60).

4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah suatu cara menganalisis data yang diperoleh

selama peneliti mengadakan penelitian sehingga akan diketahui kebenaran

atas suatu permasalahan. Untuk penelitian tindakan kelas analisis data tidak

dilaksanakan pada akhir penelitian, namun dilakukan sepanjang proses

penelitian, sebagaimana pendapat Sukma Dinata, bahwa analisis dan

interpretasi data dapat dilakukan sepanjang proses penelitian. Proses

penelitian tindakan bersifat spiral dialektik, yaitu diawali dengan

pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi, pembuatan

15 Ibid, hlm. 127.

Page 29: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

12

rencana, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis dan interpretasi data lagi,

dan seterusnya. 16

Data yang terkumpul akan mempunyai arti jika dianalisis sesuai

dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, analisis data dalam penelitian ini

terbagi menjadi dua. Pertama, analisis kuantitatif, berupa angka

prosesntase keaktifan peserta didik yang diketahui melalui penelitian

lembar observasi peserta didik serta hasil tes peserta didik. Data kuantitatif

berupa nilai hasil belajar peserta didik tersebut dapat dianalisis secara

deskriptif. Oleh karena itu, peneliti menggunakan analisis statistik

deskriftif, misalnya dengan mencari nilai rata-rata atau prestasi

keberhasilan belajar dan lain-lain.17 Kedua, analisis kualitatif berupa

deskriptif data yang menggambarkan hasil pengamatan observasi terhadap

aktivitas peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran.

16 Sukma Dinata dan Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2006), Cet. II, hlm .155.

17 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 131.

Page 30: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

13

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara 2006

________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jogjakarta:Reneka Cipta, 2002

Dinata, Sukma dan Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, Cet. II, 2006

Kaid Fitani, “Problematika Pengajaran Al-Qur'an dengan Metode Qiro’ati danSolusinya (Studi Kasus di TPQ Walisongo Jrakah Tugu Semarang)“,Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang:Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2004.E.d.

Muadib, Achmad, “Studi Komparatif Aktivitas dan Keberhasilan PembelajaranAl-Qur'an antara TPQ 08 Sabilul Huda Karangayu Cepiring yangmenggunakan Metode Qiro’ati dengan Siswa Pengajian MushalaMiftahul Ulum Kalirejo Kangkung yang Menggunakan MetodeBaghdadiyah”, Semarang: Skripsi Sarjana Tarbiyah IAINWalisongo, 2000.E.d.

Muhadjir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998

Muthoifah, “Studi Tentang Evaluasi Pembelajaran Membaca Al-Qur'an denganMetode Qiro’ati di TPQ Al-Ikhlas Kelurahan Patebon Semarang“,Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang:Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2005

Nizar, H. Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, Cet. 1, 2002

Poerwadarminta, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN BalaiPustaka, Cet. VIII, 1976

Soenarjo dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan PenyelenggaraanPenterjemah/Penafsiran Al-Qur’an, 1971

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,Cet. 2, 2006.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3,Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 2, 2002.

Wiriaatmadja, Rochiyati, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk MeningkatkanKinerja Guru dan Dosen, Bandung: Remaja Rusda Karya, 2007

Page 31: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

14

Zarkasi, H. Dachlan Salim, Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur'an,Semarang: YPA Raudlatul Mujawwidin, 1990. 2

Page 32: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

13

BAB II

KELANCARAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN METODE QIRA’ATI

A. Kelancaran Membaca Al-Qur’an

1. Pengertian Membaca Al-Qur’an

Kelancaran berasal dari kata dasar lancar. Dalam kamus besar bahasa

indonesia lancar berarti tidak tersangkut sangkut; tidak terputus-putus; tidak

tersendat-sendat; fasih; tidak tertunda-tunda. 1Lancar dalam membaca Al-

Qur’an berarti fasih dalam membaca Al-Qu’an.

Yang dimaksud dengan kelancaran membaca Al-Qur’an berarti keadaan

lancarnya membaca Al-Qur’an disertai dengan kefasihan, tartil, dan sesuai

dengan kaidah tajwidnya.

Membaca al-Qur’an dan mempelajari huruf al-Qur’an, amat penting bagi

anak- anak kita kaum muslimin. Sebab itu mereka harus bisa membaca

lancar, cepat, tepat dan benar sesuai dengan mahrajnya dan kaidah tajwidnya.

Menurut Soedarso, membaca adalah aktifitas yang kompleks dengan

mengarahkan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, meliputi menggunakan

pengertian, hayalan, mengamati dan mengingat-ingat.2

Sedangkan menurut Drs. Nurhadi, membaca adalah sebuah proses

yang kompleks dan rutin. Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat

berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal dapat

berupa integensi (IQ), minat, sikap, bakat, motifasi, tujuan membaca. Faktor

eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan

( sederhana, berat, mudah-sulit ) faktor lingkungan atau faktor latar belakang

social ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.

Membaca pada hakekatnya adalah proses berfikir. Seorang ahli

membaca yang bernama Ed ward L. Torandike, Reading as Thinking dan

Reading as Reasoning artinya, bahwa proses membaca itu sebenarnya

taubahnya dengan proses ketika seseorang sedang berfikir dan bernalar.

1. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar bahasa Inodonesia, ( Jakarta :Balai Pustaka, 2002 ) Ed. 3 Cet. 2 hlm. 633.

2. Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Evektif, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm.4.

Page 33: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

14

Dalam proses membaca ini terlibat aspek-aspek berfikir seperti mengingat,

memahami, membeda-bedakan, membandingkan, menemukan,

menganalisis, mengorganisasi, dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang

terkandung dalam bacaan.3 Sedangkan menurut H.Dachlan Salim zarkasyi

dalam bukunya berjudul empat langkah pendirian TKQ /TPQ metode

Qira’ati mengatakan bahwa keberhasilan belajar mengajar al-Quran

ditentukan oleh beberapa faktor. Misalnya, faktor mengajar, lingkungan,

sarana anak didik dan juga sistim serta metode yang dipakai. Faktor-faktor

tersebut saling terkait satu sama lain tanpa meremehkan faktor-faktor yang

lain, maka faktor “metode” dan “ pengajar” al-Qur’an memegang peran yang

penting dan menentukan. 4. Adapun untuk dapat membaca al-Qur’an dengan

baik, tentu harus dapat memahami dan menguasai beberapa kriteria yaitu

fasih, tartil dan menguasai ilmu tajwid.

Agar lebih jelas di bawah ini akan dibahas ketiga kriteria tersebut

a.. Fasih

Fasih berasal dari kata dasar yang artinya berbicara dengan

tenang, fasih.5 Berdasarkan pengertian tersebut, fasih berkaitan

dengan pengucapan lisan, sedangkan tidak semua orang dalam

pengucapan lisan itu sama, sebagai mana difirmankan Allah swt.

dalam surat al-Qasas ayat 34

ÓÅ• r&urÜcrã•» yduq èdßx|Á øùr&ÓÍh_ÏB$ZR$|¡ Ï9ã&ù#Å™ö‘r' sùzÓÉë tB#[ä ÷ŠÍ‘ûÓÍ_è%Ïd‰|Áãƒ(þ’ ÎoTÎ)

ß$% s{ r&b r&Âcq ç/ Éj‹s3 ãƒÇÌÍÈ

Artinya :

“ Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya dari pada aku,maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk

3 . Nur Hadi , Membaca Cepat dan Evektif, ( Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2008)hlm. 13.4 Ibid hlm. 19.5 Mahmud Yunus, Kamas Arab Indonesia , ( Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Penafsiran alQuran,

1973)hlm. 317.

Page 34: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

15

membenarkan ( perkataan ) ku , sesungguhnya aku khawatirmereka akan mendustakanku. (Q.surat al-Qasas ayat 34). 6

Ayat tersebut memberikan pengertian bahwa nabi Musa As.

Itu kurang terang dalam mengucapkan huruf atau menyampaikan

wahyu dari Allah swt, maka beliau memohon kepada Allah agar

mengutus Harun saudaranya untuk membantu dalam

menyampaikan wahyu, sehingga apa yang diucapkan menjadi

jelas dan mudah difahami.

Apabila seorang ingin fasih dalam membaca al-Qur’an

hendaknya yang sering latihan dan mengetahui tentang mahraj-

mahraj, huruf dan sifat-sifatnya.

b. Tartil

Tartil yaitu membaca al-Qur’an dengan pelan-pelan, baik dan

benar sesuai tajwid. 7 Sedangkan menurut H.A Badushun Badawi

dalam bukunya berjudul Panduan pengajaran al-Qur’an metode

Qira’ati Korcap Kendal mengatakan bahwa tartil adalah

membaguskan bacaan huruf atau kalimat atau ayat-ayat secara pelan

tidak tergesa-gesa, satu persatu tidak bercampur aduk, ucapanya

teratur, terang dan sesuai dengan hukum-hukum tajwid. 8.

Adapun hukum membaca al-Qur’an secara tartil adalah

disunahkan sabagaimana disebutkan Imam al Ghazali dalam kitab

Ihya Ulumuddin

6 Departemen agama Republik Indonesia, Al quran dan Terjemahannya., ( Jakarta : YayasanPenyelenggara Penterjemah al Quran, 1989 ), hlm. 615.

7 Ahmad Warsono Munawir, Kamus Al Munawir, ( Yugyakarata : Pustaka Progresif1997) hlm.4718 A.Baduhun Badawi , Loc.Cit, hlm 29.

Page 35: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

16

Artinya :

“ ketahuilah , bahwa tartil itu disunahkan tidak semata-matabagai pemahaman artinya, karena bagi orang ‘Ajam yangtidak mengerti akan arti al-Quran juga disunahkan tartil danpelan-pelan dalam membaca . Karena yang demikian itulebih mendekatkan pada memuliakan Nya dan menghormatisecara membekas hati dari pada terburu-buru dan cepat-cepat ” .

Dalam pembahasan mengenai tartil ini, tidak lepas dari

pengucapan lisan. Oleh karena itu, guru mempunyai peran yang

sangat penting dalam belajar membaca al-Qur’an. Karena belajar

membaca al-Qur’an mengacu pada keterampilan khusus, maka

guru harus lebih banyak memberikan contoh, dan

mengajarkannya berulang-ulang. Apabila guru salah dalam

mengajarkan akan berakibat fatal bagi murid, karena bacaan al-

Qur’an merupakan bahasa wahyu .

c. Penguasaan ilmu tajwid

Perkataan tajwid berasal dari kata dasar yang artinya

membaguskan.9 Sedangkan menurut istilah, ada beberapa pendapat

yang mendefinisikan ilmu tajwid yaitu :

1. Muhammad Al-Mahmud, dalam bukunya Hidayatul mustafid

menjelaskan .

Artinya :

“ Tajwid adalah ilmu yang berfungsi untuk mengetahui

hak dari masing-masing huruf dan sesuatu yang patut bagi

9 . Muhammad Yunus. Op.Cit. hlm.94.

Page 36: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

17

masing-masing huruf tersebut berupa sifat-sifat huruf,

bacaan panjang dan selain itu seperti tarqiq, tafhim dan

sebagainya ”.

2. Ustaz Ismail Tekan, bahwa ilmu tajwid ialah suatu cabang

pengetahuan untuk mempelajari cara-cara membaca al-Qur’an.10

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa tajwid

merupakan suatu disiplin ilmu dengan kaidah-kaidah tertentu

yang harus dipenuhi dalam pengucapan-pengucapan huruf serta

mahrajnya. Untuk menguasai tajwid dengan benar diperlukan

banyak latihan, praktik dan menirukan baik ucapan maupun

bacaannya.

Adapun tujuan ilmu tajwid adalah untuk memelihara

bacaan al-Qur’an dari kesalahan membaca sehingga sebagian

ulama’ berpendapat bahwa mempelajari ilmu tajwid itu wajib,

agar dalam membaca al-Qur’an bisa baik dan benar sesuai

dengan kaidah tajwid.

Penerapan kriteria fasih, tartil dan penguasaan ilmu

tajwid pada pengajaran al-Qur’an dengan metode qira’ati itu

dipraktikkan secara bertahab sejak awal seseorang belajar

membaca al-Qur’an dan tidak terpisah menjadi bagian tersendiri.

Oleh karena itu bagi pengajar al-Qur’an dengan metode qira’ati

harus benar-benar orang yang mumpuni dalam ilmu al-Qur’an

atau orang yang telah lulus tashih.

2. Tujuan Membaca al-Qur’an

Menurut pendapat para ulama’ diiantara tujuan mempelajari al

Qur’an antara lain :

a.. Menjaga dan memelihara kehormaan dan kesucian al-Qur’an.

b. Agar murid mampu membaca al-Qur’an denganbaik dan benar sesuai

dengan kaidah ilmu tajwidnya.

c. agar murid suka dan senang membiasakan dirinya membaca al-Qur’an.

10 . Ustz Islail Tekan, Tajwid al-Quranul Karim, ( Jakarta : Pustaka al Husna baru, 2003) hlm. 13.

Page 37: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

18

d. Menanamkan aqidah dab akhlak yang mulia, serta membentuk pribadi anak

yang sholeh, yang beriman, berilmu dan beramal sholeh.

e. Sebagai pengetahuhan dasar yang merupakan penenaman perasaaan

keagamaan, sehingga nantinya dapat mengambil pelajaran dan dapat

mengamalkan semua ajaran-ajaran yang terkandung di dalamkitab suci al-

Quran.

B. Metode Qira’ati

1. Pengertian Metode Qira’ati

Yang dimaksud dengan metode qira’ati adalah suatu metode dalam

belajar membaca Al-qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan

bacaan tartil sesesuai denagan kaidah ilmu tajwidnya.11 Selain itu metode

qira’ati juga merupakan suatu metode yang menggunakan jenis lagu al-Qur’an

dengan menempatkan huruf-huruf pada tempatnya, makhraj dalam

kedudukannya yang sesuai menurut fungsinya seperti keras lembutnya, tinggi

rendahnya, terang dan samarnya.

Penemuan dan penyusunan metode praktis belajar membaca Al-

qur’an qira’ati membutuhkan perjalanan masa yang cukup lama dengan usaha,

penelitian, pengamatan dan ujicoba selama bertahun-tahun. Dengan penuh

ketekunan dan kesabaran, bapak KH. Dachlan Salim zarkasyi selalu

mengadakan pengamatan dan penelitian pada majlis pengajaran al-qur’an di

mushala-mushala, masjid-masjid atau majlis tadarus al-Qur’an. Dari hasil

pengamatan dan penelitian ini ia mendapatkan masukan-masukan dalam

penyusunan metode qira’ati. Hal-hal yang dirasa perlu dan penting untuk

diketahui dan dipelajari anak-anak ia tulis, beserta contoh-contohnya yang

kemudian diujicobakan kepada anak didiknya. Sehingga dengan demikian

penyusunan metode Qira’ati ini bukan berupa satu paket sekali jadi dari hasil

otak-atik akal melainkan dari hasil pengamatan, penelitian dan percobaan.

11. A. Baduhun Badawi, Panduan pengajaran al Qur’an metode qiro’atiKorcab Kendal, (Kendal ; LPP TKQ/TPQ, 1997 ), Hlm. 13.

Page 38: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

19

sehingga metode Qira’ati ini mempunyai gerak yang dinamis sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan.12

Buku metode praktis membaca al Qur’an Qira’ati, diprakarsai oleh

tiga tokoh yaitu KH. Dachlan Salim Zarkasyi, Ustadz ahmad DJunaidi, dan

ustadz Sukri Taufiq. Pengambilan nama “ Qira’ati ” yang berarti “ bacaanku

” yang bernama “ inilah bacaanku “ ( bacaan al Qur’an ) yang benar sesuai

dengan kaidah tajwid.13 Kata Qira’ati diambil dari ayat al Qur’an tentang arti

kata Qira’ati dalam firman Allah dalam surat Al Muzzammil ayat 4,

….È@Ïo?u‘urtb#uä ö• à)ø9$#¸x‹ Ï?ö• s?ÇÍÈ

artinya “…… dan bacalah al-Qur’an itu dengan berlahan-lahan”

( almuzzammil.. 4 )

Awal penyusunan buku Qira’ati pada tanggal 1 Juli 1986 ini

sumber pengambilannya dari buku Qira’ati sepuluh jilid yang disusun pada

tahun 1963. Pada tahun inilah KH. Dachlan Salim Zarkasyi menemukan

metode praktis yang sekaligus memasukkan bacaan tajwid.

Adapun yang membedakan metode Qira’ati dengan metode-

metode non Qira’ati ( Baghdadiyah ) yaitu pada metode Qira’ati memasukkan

materi bacaan muskilat (yaitu bacaan yang perlu hati-hati saat membacanya)14. Sebagai materi pelajaran belajar al-Qur’an mafatihussuwar sedangkan pada

metode qira’ati tidak ada. Di samping itu mengenai buku-buku metode

Qira’ati teknis penyebarannya bersifat tertutup, buku Qira’ati hanya

didapatkan di pusat penyelenggaraan Qira’ati, ditempat-tempat koordinator

Qira’ati yang telah ditunjuk sehingga dapat diketahui para pengajar al-Qur’an

yang belum ditashih karena para pembeli kitab Qira’ati untuk sebuah

12 Dachlan Salim Zarkasyi, Empat Langkah Pendirian TKQ/TPQ metode Qiro’ati, ( SemarangYPA Raudlatul Mujawidin, 1996 ) , t Hlm.

13 Ibid t.hlm.14 A. Baduhun Badawi Op.cit, hlm. 53.

Page 39: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

20

TKQ/TPQ yang baru harus ditest dulu atau di tashih dan bagi yang belum

lulus diharuskan ikut pembinaan15.

2. Kurikulum Metode Qira’ati

Kurikulum merupakan program dan pengalaman belajar serta hasil-

hasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan

kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah

tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan

pribadi dan kompetensi sosial anak didik.16. Dari pengertian tersebut dapat

diketahui bahwa kurikulum berisi program dan pengalaman belajar atau

proses pengajaran.

Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan ( pengajaran ),

Kurikulum memilki komponen yang saling terkait dan berinteraksi.

Komponen tersebut meliputi: tujuan, isi ( Materi ), strategi atau model. serta

media17.

Agar lebih transparan dari pengertian komponen kurikulum, maka

di bawah ini akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Tujuan

Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai dalam pendidikan

(pengajaran) secara keseluruhan, yang meliputi rumusan tingkah laku

dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki oleh siswa setelah

menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses

pengajaran.

Sedangkan tujuan mempelajari al-Qur’an menurut Prof. Dr. H.

Mahmud Yunus, adalah sebagai berikut.

1. Memelihara kitab suci dan membacanya serta memperhatikan apa-

apa isinya, untuk jadi petunjuk dan pengajaran bagi kita dalam

kehidupan didunia.

15 Bunyamin Dachlan, Memahami Qiro’ati, ( Semarang, YPA Raudlatulmujawidin, t.th ). hlm, 16.

16. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, ( Bandung, Sinar Baru,1991) hlm 5-6.

1717. Subandijah, Pengembangan dan Inofasi Kurikulum, ( Jakarta : PT.GrafindoPersada,1996),hlm

Page 40: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

21

2. Mengingat hukum agama, yang termaktub dalam al-Qur’an, serta

menguatkan keimanan dan mendorong berbuat kebaikan dan

menjahui kejahatan.

3. Mengharapkan keridhaan Allah dengan menganut i’tikat yang baik

untuk mengikuti segala suruhan-Nya dan menjahui larangan-Nya.

4. Menanamkan akhlak yang mulia dengan mengambil ibrah dan

pelajaran serta sesuai teladan yang baik dari riwayat yang termaktub

dalam al-Qur’an.

5. Menanamkan rasa keagamaan dalam hati dan menumbuhkannya,

sehingga bertambah tetap keimanan dan bertambah dekat hati

kepada Allah Swt.18

Selain tujuan diatas Bunyamin Dachlan dalam Memahami

Qira’ati mengatakan bahwa tujuan pengajaran al-Qur’an dengan

metode qira’ati yaitu:

a. Menjaga dan memelihara kehormatan dan atau kesucian al-Qur’an

dari segi bacaan yang benar (tartil) sesuai dengan kaidah tajwid.

b. Menyebarkan ilmu bacaan al-Qur’an, bukan menjual buku.

c. Mengingatkan guru ngaji agar berhati-hati dalam mengajar al-

Qur’an.

d. Meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan atau pengajaran al-

Qur’an.19

Dari tujuan metode qira’ati tersebut jelas bahwa untuk

mengajarkan membaca al-qur’an pada anak-anak harus hati-hati

dan perlu meningkatkan kualitas atau mutu dari pengajaran al-

Qur’an itu, salah satunya dengan tidak menjual buku metode

qira’ati secara bebas di pasaran. Akan tetapi buku qira’ati hanya

didapatkan di pusat penyelenggaraan qira’ati, di tempat-tempat

koordinator qira’ati yang telah ditunjuk sehingga dapat diketahui

para pengajar al-Qur’an yang belum ditashih. Perlunya

18 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hida KaryaAgung. 19977) hlm. 54-55.19 Bunyamin Dachlan, Loc. Cit. ,hlm 15.

Page 41: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

22

pentashihan ini karena banyaknya orang menerjunkan diri

mengajar al-Qur’an, padahal mereka belum benar-benar tahu seluk

beluk mengajar al-Qur’an.

b. Materi

Materi dalam proses pengajaran sebagai bahan pelajaran yang akan

disampaikan, yang memiliki dasar pokoknya yaitu melihat tujuan yang

akan dicapai dan jenis pendidikan yang akan dikembangkan. Oleh karena

ada beberapa kriteria yang tepat untuk memilih materi dalam proses

pengajaran. Adapun kriterianya yaitu:

1. Materi pelajaran yang dipilih harus jelas kedudukannya dalam konteks

ilmiyah, sehingga jelas apa yang harus dipelajari, bagaimana cara

mempelajari dan jelas manfaatnya bagi anak didik atau manusia pada

umumnya.

2. Materi pelajaran dapat bertahan sebagai pengetahuan ilmiah yang relatif

lama.

3. Mata pelajaran yang dipilih bermanfaat dan memiliki kontribusi tinggi

terhadap perkembangan anak didik dan perkembangan masyarakat.20

Dari kriteria tersebut, dapat diketahui bahwa materi pelajaran harus

mempunyai orientasi yang jelas dan kontribusi yang bermanfaat baik bagi

anak didik ketika dalam usia belajar sampai selesai dan mampu

mengembangkan setelah proses pengajaran serta bermanfaat bagi

masyarakat.

c. Metode Pengajaran

Dalam proses pengajaran setrategi menunjuk pada metode yang

dipilih dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan menerapkan metode

yang sesuai, diharapkan tercipta interaksi edukatif antara siswa dan guru.

Metode mengajar yaitu sistem penggunaan teknik-teknik dalam

interaksi dan komunikasi antara guru dan murid dalam pelaksanaan

program belajar mengajar sebagai proses pendidikan. 21. karenanya

20 Nana Sudjana, Loc. Cit., hlm 34.21 .Zakiyah Darojah, Kepribadian guru, ( Jakarta : BulanBintang, 1980 ) hlm 47.

Page 42: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

23

penerapan metode dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan dan

materi yang disampaikan.

d. Media

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa)

sehingga dapat mendorong proses belajar pada dirinya.22

Uraian di bawah ini mengemukakan pentingnya fungsi media

dalam pembelajaran. Fungsi tersebut yaitu :

1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa/mahasiswa dan membantu

memudahkan mengajar bagi guru/dosen.

2. Memberikan pengalaman lebih nyata ( yang abstrak menjadi lebih

kongkrit )

3. Menarik perhatian siswa lebih besar ( jalannya pelajaran tidak

membosankan )

4. Semua indra murid dapat diaktifkan, kelemahan suatu indra dapat

diimbangi oleh kekuatan indra yang lainnya.

5. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. 23

Dalam proses pembelajaran, ada beberapa jenis media yang

digunakan, namun dibawah ini akan dijelaskan media yang digunakan

dalam pengajaran metode qira’ati. Media yang digunakan adalah

sebagai berikut :

a. Media Grafis

Metode grafis sering disebut juga sebagai media visual dua

dimensi. Dalam media grafis. Pesan yang akan disampaikan dapat

dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi.Oleh sebab karena itu

simbol-simbol yang ada perlu difahami secara tepat dan benar agar

proses penyampaian pesan dapat behasil secara efektif.

22 . Asnawir dan M.Basyirudin Usman, Media Pembelajaran ( Jakarta : CiputatPers, 2002) hlm.11.23 . Ibid, hlm.24-25

Page 43: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

24

Media grafis ini berfungsi untuk menarik perhatian,

memperjelas penyajian, mengilustrasikan materi yang mungkin akan

cepat dilupakan apabila tidak digrafiskan. Dalam pembelajaran

metode qira’ati media grafis yang digunakan berupa lembar peraga

yang berisi uraian materi. Contoh :

) = --- ----( = # # # =

b. Media Audio

Media Audio yaitu media yang berkaitan dengan indra

pendengan, dalam media ini pembelajaran yang akan disampaikan

dalam lambang auditif yang bersifat verbalis, misalnya dalam bentuk

kata-kata atau bahasa lisan.

Untuk pengajaran qira’ati, media audio yang dipergunakan

berupa kaset.Kaset tersebut berupa instrument serta contoh dan

panduan dalam membaca huruf arab. 24

3. Guru dan peranannya dalam proses Belajar Mengajar Metode Qira’ati

Dalam proses belajar mengajar unsur yang tidak dapat

ditinggalkan adalah adanya guru atau tenaga yang handal. Guru yang

berkualitas akan mengahantarkan muridnya atau santrinya berhasil

dengan baik, karena ketartilan bacaan santri atau anak terletak pada

kemampuan guru dalam penyampaian materi dan ketelitian guru dalam

memberikan nilai kepada anak. Sebagai contoh kalau anak yang belum

mampu membaca dengan tartil tapi sudah dinaikkan pelajarannya maka

24 . Dachlan Zarkasyi, Qiro’ati Metode Prkatis Belajar membaca al-Qur’an JilidIV ( semarang: YPA. Raudlatul Mujawwidin, 1990) hlm.5.

Page 44: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

25

sudah tentu mutu bacaan tidak bertambah baik tetapi sebaliknya. Untuk

itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru antara lain :

1. Sebaiknya guru mengerti dan memahami kemampuan dirinya dalam

hal bacaan al-Qur’an.

2. Sebaiknya guru mengenal dengan baik dan menguasai, serta bisa

menggunakan metode pengajaran al-Qur’an yang tepat dan benar.

3. Sabaiknya guru benar-benar menguasai bahan yang akan diajarkan

yakni tahapan-tahapan dan target-target yang mau diajarkan dalam

buku qira’ati.

4. Sebaiknya guru tidak gegabah dalam mengajarkan al-Qur’an. Guru

harus lebih teliti, waspada dan tegas dalam mengajarkan al-Qur’an

dan memberikan nilai dalam buku prestasi.

5. Guru harus selalu membiasakan bacaan yang benar pada dirinya

sendiri dan juga kepada anak didiknya.

6. Sebaiknya guru memahami kondisi dan kemampuan serta kecerdasan

anak didiknya.

7. Menguasai keadaan kelas dengan baik dan dalam mengajar

hendaknya dilandasi niat yang ikhlas menanamkan jiwa berjuang

dijalan Allah Swt.25

a. Syarat-syarat Menjadi Guru

Guru yang memiliki tugas mengajar tidaklah mudah, karena

profesi ini menutut banyak terhadap posisinya agar system

pengajaran berjalan dengan baik dan siswa mampu menangkap

apa yang disampaikan. Seorang guru juga harus memiliki

kemampuan profesional, kapasitas keilmuan yang memadai dan

mempunyai sifat mendidik atau social educational.

Bahkan untuk menjadi guru yang benar-benar professional

harus memiliki syarat-syarat tertentu :

1. Secara administrative harus mendaftar dengan berbagai syarat

yang dibutuhkan.

25. A. Baduhun Badawi,Loc. Cit, hlm.26.

Page 45: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

26

2. Secara teknis harus mempunyai ijazah keguruan.

3. Secara psikis harus sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan

bertindak, mampu mengendalikan emosi, konsekuen, ramah,

berani, tanggungjawab dan memiliki rasa pengabdian yang

tinggi.

4. Secara fisik memiliki badan yang sehat, tidak cacat tubuh yang

memungkinkan mengganggu pekerjaan, tidak memiliki

penyakit menular. 26

Sedangkan menurut Dr. Zakiyah Darajat mengatakan

bahwa faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadian.

Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia

menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya,

ataukah akan menjadi perusak atau penghancur hari depan anak

didiknya. 27 Selanjutnya persyaratan diatas ada beberapa aspek

yang diperhatikan, yaitu :

1. Aspek kematangan jasmani, dapat dilihat dari biologis dan

usia sehingga dikatakan secara jasmani telah dewasa.

2. Aspek kematangan rohani, yaitu telah matang dalam

bertindak dan berfikir sehingga sikap dan penampilannya

menjadi semakin mantap.

3. Aspek kematangan atau kedewasaan kehidupan sosial, ini

terlihat harus berinteraksi dalam masyarakat, memiliki rasa

tanggungjawab dan tidak mau merugikan orang lain.28

Sedangkan menurut Bunyamin Dachlan dalam

bukunya berjudul memahami qira’ati mengatakan bahwa

sayarat untuk menjadi guru ngaji menggunakan qira’ati

adalah sebagai berikut :

26 . Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ( Jakarta : Raja WaliPress, 1992) hlm.124-125.

27 . Zakiyah Darojat, Loc.Cit, hlm. 16.28 Sardiman A.M, Loc. Cit, hlm. 126-129.

Page 46: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

27

a) Lulus tashih, jika yang bersangkutan belum atau tidak

lulus tes maka harus mau untuk dibina ( sesuai dengan

kemampuannya, dimulai dari qira’ati jilid berapa )

b) Untuk guru yang sudah lulus maka yang bersangkutan

diharuskan untuk mengikuti pembinaan metodologi

pengajaran qira’ati.29

Dari uraian di atas jelaslah bahwa untuk menjadi

guru atau pengajar harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Demikian halnya dengan pengajaran al-Qur’an dengan

metode qira’ati harus lulus tashih telebih dahulu. Hal ini

dimaksudkan agar para pengajar al-Qur’an dengan buku

qira’ati dapat mengajarkan membaca al-Qur’an dengan tepat

dan benar.

b. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Dalam duania pendidikan guru mempunyai peran

yang sangat penting yaitu sebagai pengajar, pembimbing dan

sekaligus pendidik. Maka seorang guru harus memeiliki

kemampuan untuk melaksanakan akan peranannya itu.

Menurut adams dan Decey bahwa peran dan

kompetensi guru dalam proses belajar mengajar antara lain :

guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing,

pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana,

superfisor, mutifator dan konselor.

Sedangkan menurut Sardiman A.M., peran guru di

sekolah tidak hanya sebagai transmitter dan ide, tetapi juga

berperan sebagi trasformator dan katalisator dari nilai dan

sikap.

29 . Bunyamin Dachlan, Loc.Cit., hlm. 16.

Page 47: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

28

Beberapa peran guru dalam proses belajar mengajar,

yaitu :

1. Informator, disini guru sebagai sumber informasi kegiatan

akademik maupun umum.

2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik.

3. Motifator, untuk meningkatkan kegairahan dan

pengembangan kegiatan belajar siswa, menumbuhkan

aktivitas dan daya cipta sehingga terjadi dinamika dalam

proses belajar mengajar.

4. Direktor atau pengarah, guru harus dapat membimbing

dan mengarahkan belajar siswa sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai.

5. Inisiator, yaitu guru sebagai pencetus ide-ide kreatif yang

dapat dicontoh oleh siswa.

6. Transmitter, guru bertindak sesuai dengan kebijaksanaan

dan pengetahuan.

7. Fasilitator, guru memberikan fasilitas dan kemudahan

dalam proses belajar mengajar hingga tercipta suasana

belajar yang serasi dengan perkembangan siswa, dan

interaksi belajar mengajar bejalan efektif.

8. Mediator, guru sebagi penengah dan pemberi jalan keluar

dalam kegiatan belajar.

9. Evaluator, guru mempunyai otoritas menilai siswa

sehingga dapat membentuk bagaimana berhasil atau

tidak.30

Dalam proses belajar mengajar qira’ati guru lebih

banyak berperan sebagai motifator yang menumbuhkan

semangat dan dinamika peserta didik untuk aktif pada

saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

30. Sardiman A.M. Of.Cit., 142 -144.

Page 48: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

29

4. Evaluasi Pengajaran Qira’ati

Evaluasi adalah suatu poroses yang sistematis untuk menentukan

atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran

telah dicapai oleh siswa.31 Evaluasi juga bisa disebut sebagai tes hasil

belajar, untuk mengukur sasaran belajar yang representatife. Meskipun

penekanannya pada pengukuran tes hasil belajar yang ditentukan, namun

jangan dipandang sebagai hasil akhir dari pengajaran, karena masih

banyak manfaat lain yang diambil dari pengukuran dari hasil belajar.

Untuk lebih jelasnya fungsi dan evaluasi pendidikan yaitu :

a. Mengetahui kesanggupan anak, sehingga anak itu dapat

dibantu memilih jurusan, sekolah atau jabatan yang sesuai

dengan bakatnya

b. Mengetahui hingga manakah anak itu mencapai tujuan

pelajaran dan pendidikan

c. Menunjukan kekurangan dan kelemahan murid-murid

sehingga mereka dapat diberi bantuan yang khusus untuk

mengatasi kekurangan itu

d. Menunjukkan kelemahan metode mengajar yang digunakan

oleh guru, kekurangan murid sering bersumber pada cara-

cara mengajar yang buruk

e. Memberi petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran

yang hendak dicapai

f. Memberi dorongan kepada murid-murid untuk belajar

dengan giat, anak akan bergiat belajar apabila diketahuinya

bahwa tes atau ulangan akan diadakan.32

Untuk dapat melakukan penilaian pengajaran,

diperlukan adanya alat evaluasi, secara garis besar alat

evaluasi terbagi menjadi dua macam, yaitu test dan non test.

31 . M. Nglim Purwanto, M.p., Prinsip-prinsip danTeknik Evaluasi Pengajaran, (bandung, Remaja Rosda Karya, 1984 ), hlm 3.

32. Zuahrini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, ( Solo: Romadlani, 1993 ) hlm.148-149.

Page 49: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

30

Kemudian test dan non test ini sering disebut teknik

evaluasi.33

Sedangkan untuk mengukur kemampuan anak dalam

membaca al-Quran dengan metode qira’ati diadakan suatu

evaluasi belajar dengan cara memberi test lisan dalam

membaca al-Qur’an.

33 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : BinaAksara, 1987 ) hlm, 23.

Page 50: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1.Tempat Penelitian

Tempat penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo. Terletak

di desa Ringinharjo Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Tepatnya

terletak di sebelah utara ± 10 Km dari Kota Gubug. Batas sebelah timur

desa Sarimulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak, sebelah utara

desa Trimulyo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, sebelah Barat desa

Tlogomulyo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Lokasi sekolahnya di

desa dan jauh dari jalan raya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan menurut prosedur yang telah direncanakan

oleh guru dan peneliti, yaitu pada semester gasal tepatnya pada bulan

Oktober 2010 dengan tiga kali siklus, mulai dari tanggal 1 Oktober sampai

dengan 3 Desember 2010. Penelitian dilaksanakan di kelas 1 MI Yaumi

Ringinharjo. Sebelum pelaksanaan tiap siklus, dilakukan observasi awal

yang dilakukan sebelum tindakan kelas yaitu pada tanggal 19 Juli 2010.

Dalam observasi awal ini juga digunakan untuk mengetahui kondisi

pembelajaran di MI Yaumi Ringinharjo. Untuk jadwal penelitiannya

sebagai berikut.

NO RENCANA KEGIATANWAKTU MINGGU KE

1 2 3 3 4 5 6 7 8 9

1 Observasi awal x

2 Persiapan

3 Menyusun konsep

pelaksanaan

x

Menyepakati jadwal dan tugas x

Menyusun instrumen x

Diskusi konsep pelaksanaan x

3 Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan alat x

31

Page 51: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

32

Pelaksanaan pra siklus x

Pelaksanaan siklus I x

Pelaksanaan siklus II x

Pelaksanaan siklus III x

Koordinasi Akhir x

4 Pembuatan laporan X

Menyusun konsep x X

Menyelesaikan laporan x

B. Subjek Penelitian

Peserta didik yang diteliti adalah peserta didik kelas 1 MI Yaumi

Ringinharjo semester 1 tahun pelajaran 2009/2010. Yang jumlahnya 20

peserta didik, terdiiri dari 12 Putra dan 8 Putri.

C. Prosedur Penelitian

Suharsimi Arikunto mengatakan “Penelitian tindakan kelas adalah

suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan”.

Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi

harus mengandung suatu pengertian, bahwa tindakan yang dilakukan

berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari

sebelumnya.Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah Inggris adalah

Class Action Research (CAR).1

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dan dalam menangani

proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Penelitian ini menggunakan data deskriptif dan kuantitatif yang

menggunakan perhitungan statistik sederhana.

1. Model Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari

Kemmis dan Taggart yang terdiri dari bebeapa siklus tindakan dalam

pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan-tindakan

1 Suharsini Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT BumiAksara,2006),hlm.2.

Page 52: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

33

pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan

refleksi.

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart

Dst.2

2. Siklus kegiatan

Siklus kegiatan dirancang dengan penelitian Tindakan Kelas

(PTK) Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran membaca al-Quran melalui metode qira’ati.

Tahapan penelitian ini disusun melalui siklus penelitian. Setiap siklus

terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Penelitian di rencanakan dalam tiga tahapan yaitu pra siklus, siklus 1

dan siklus 2. Pelaksanaan tiap tahapan akan diambil satu kelas dengan

kolaborator guru pengampu mata pelajaran al-Quran hadist yaitu

Muslikhin, S.Pd.I .

2. Rochiati Wiraatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas , ( Bandung , RemajaRosdakarya, 2005) hlm.66

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi PelaksanaanSIKLUS II

Pengamatan

?

Page 53: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

34

a. PraSiklus

Pada tahapan prasiklus ini diteliti pembelajaran al-Qur’an

hadist secara langsung di kelas I MI Yaumi Ringinharjo. Dalam

pembelajaran al-Quran hadist di kelas I MI Yaumi Ringinharjo belum

menggunakan model pembelajaran secara aktif dan masih

menggunakan metode ceramah yang siswanya masih belum banyak

ikut aktif dalam proses pembelajaran, dan cenderung terjadi

komunikasi yang pasif. Artinya, seolah-olah guru yang bicara dan

siswa atau peserta didik hanya mendengarkan dan keberanian untuk

bertanya terhadap suatu masalah yang belum jelas yang ada dibenak

mereka belum dapat diungkapkan secara maksimal.3

Diakhir pembelajaran peneliti memberikan tes lesan untuk

menilai hasil belajar siswa pelajaran al-Qur’an hadist sebelum

diterapkan metode qira’ati.

b. Siklus I

Pelaksanaan siklus I menggunakan kelas I MI Yaumi

Ringinharjo yang diampu oleh bapak Muslikhin, S.Pd.I. Langkah-

langkah dalam siklus I dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1) Perencanaan

a) Perencanaan skenario pemebelajaran dengan metode qira’ati

yang akan diterapkan dalam pembelajaran al-Qur’an hadist.

Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan peserta didik

benar-benar berada pada suasana penyadaran diri untuk

termotivasi belajar dengan menekankan pada keaktifan peserta

didik dalam proses pembelajaran dan berada pada konsentrasi

terhadap meteri pengajaran al-Qur’an hadist yang sedang

dibahas atau dipelajari.

b) Menentukan pokok bahasan yaitu surat al-Ikhlas dan al-Lahab.

c) Menyusun RPP dengan pokok bahasan surat al-Ikhlas dan al-

Lahab dengan metode qira’ati, yang di dalamnya menggunakan

metode membuat wawancara untuk siswa, lembar observasi

3 . Hasil pengamatan di kelas I MI Yaumi Ringinharjo, tanggal 18 Oktober 2010.

Page 54: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

35

untuk guru pengampu dan lembar catatan lapangan aktivitas

selama proses pembelajaran al-Qur’an hadist.

d) Menjelaskan kepada siswa tentang metode qira’ati dan

bagaimana cara melaksanakannya. Hal ini bertujuan agar siswa

siap mengikuti pembelajaran dengan metode qira’ati.

2). Tindakan

a) Peneliti memberikan informasi awal tentang jalanya

pembelajaran yang menerapkan metode qira’ati dan tugas yang

harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan

penuh suasana kehangatan. Guru Qur’an hadits bertindak

sebagai pengamat.

b) Inti pelaksanaan tindakan yaitu guru memberikan apersepsi

pengenalan materi Qs. al-Ikhlas dan Qs. al-Lahab atau guru

membacakan per lafal, siswa menirukan. Guru memberi contoh

membaca ayat perayat, siswa disuruh menirukan. Guru

memberi contoh membaca ayat pertama sampai selesai ayatnya,

siswa disuruh menirukan, guru menunjuk siswa secara individu

untuk membaca siswa yang lain menyimak. Kemudian disuruh

suka relawan untuk melafalkan pada bagian ayat tertentu yang

dianggap sulit. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru

menghentikan atau menyela di beberapa tempat untuk

menekankan poin-poin tertentu. Kemudian guru memunculkan

beberapa pertanyaan. Guru dapat membuat diskusi-diskusi

singkat jika siswa menunjukkan minat dalam bagian tertentu.

Kemudian guru melanjutkan dengan menguji apa yang ada

dalam teks tersebut.

3) Pengamatan

a) Pada tahap ini peneliti dan guru Qur’an hadits melakukan

observasi pelaksanaan tindakan untuk mengetahui seberapa

jauh efek kemajuan tindakan pembelajaran dengan metode

qira’ati. Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat.

Page 55: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

36

b) Mengamati kelancaran membaca, makhorijul huruf dan

kebenaran tajwidnya. Hasil analisis data pada tahapan ini

kemudian digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus

berikutnya. Selain itu juga, diperhatikan berbagai kendala yang

muncul pada saat pelaksanaan tindakan.

4) Refleksi

a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan

sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran metode qira’ati

pada siklus II, termasuk kemungkinan mengubah cara

pembelajaran dibuat kelompok.

b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II .

c. Siklus II

Setelah evaluasi pada siklus I dilakukan, maka tahap

selanjutnya adalah melakukan kegiatan tindakan pada siklus II

dengan langkah-langkah sebagai berikut

1) Perencanaan

a) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan

masalah yang dihadapi oleh siswa.

b) Pengembangan skenario pembelajaran berikutnya dengan

metode qira’ati sebagai upaya peningkatan kelancaran

membaca al-Qur’an hadits.

2) Tindakan

a) Pelaksanaan tindakan II sebagai penyempurnaan

pembelajaran dengan metode qira’ati berdasarkan hasil

refleksi siklus I.

3) Pengamatan

a) Observasi pelaksanaan tindakan ini untuk mengetahui

seberapa jauh kemajuan tindakan II dengan metode qira’ati.

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat. Faktor-faktor yang diamati adalah kelancaran siswa

dalam membaca Qur’an hadits.

Page 56: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

37

4) Refleksi

a) Yang diteliti adalah hasil dari tahapan observasi yang

meliputi kelancaran membaca siswa selama proses

pembelajaran Qur’an hadits, cara guru mengajar, serta

kendala-kendala yang ditemui selama kegiatan pembelajaran.

Semua itu dikumpulkan untuk selanjutnya dikaji dan dibahas

bersama dengan guru Qur’an hadits, hal apa saja yang perlu

diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada

tindakan berikutnya. Jika permasalahan dirasa cukup maka

tindakan dihentikan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini, penelitian menggunakan beberapa metode untuk

menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh

peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai

berikut

a. Metode observasi

Observasi (pengamatan) adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik

gejala-gejala yang diselidiki.4 Observasi merupakan pengamatan

dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada

obyek penelitian.5

Pengamatan dilakukan pada tiap siklus untuk membuat

kesimpulan pelaksanaan pembelajaran yang akan direfleksikan

pada siklus berikutnya.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan data yang berupa tulisan,

dokumen, sertifikasi, buku, majalah, peraturan-peraturan, struktur

organisasi, jumlah guru, jumlah siswa, kurikulum dan sebagainya.6

4 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,Metodologi Penelitian,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2005),Cet.7, hlm. 70.

5 S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan.(Jakarta:Rineka Cita,2000),hlm.158.6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Teori dan Praktek,(Jakarta:Rineka

Cipta, 1999), hlm.230.

Page 57: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

38

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

jumlah siswa, guru, dan yang lainnya yang menjadi sampel dalam

penelitian tindakan kelas ini.

c. Metode Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan atau bakat pengetahuan intelegensi

kemampuan individu atau kelompok.7

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lisan

untuk menilai hasil belajar siswa pada pembelajaran Qur’an hadist

setelah diterapkan metode qira’ati.

d. Metode Driil (Latihan)

Metode driil yaitu metode dalam pendidikan dan pengajaran

dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang

sudah diberikan. Metode ini merupakan metode ulang pelajaran

yang telah diberikan dan juga melatih anak berfikir secara cepat

serta memperkuat daya tangkap anak terhadap pelajaran .

4. Metode Pengolahan Data

a. Analisis Kualitatif

Analisis ini digunakan untuk menganalisis upaya peningkatan

hasil belajar Qur’an hadis kelas I MI Yaumi Ringinharjo melalui

metode Qira’ati dari hasil observasi lapangan, wawancara dan

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian.

b. Analisis kuantitatif

Analisis ini dipergunakan untuk menganalisis jumlah Siswa

yang mengalami peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran

Qur'an hadis yang diperoleh dari tindakan siklus I, dan II.

Data tersebut dapat diolah dengan materi prosentasi

7. Ibid, hlm.127

Page 58: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

39

Fdengan menggunakan rumus : P = N x 100 % 8

P : Prosentase jawaban

F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diketahui

prosentase peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran Qur’an

hadis dengan metode qira’ati.

5. Indikator Keberhasilan

a. Indikator pelafalan surat al-Ikhlas

INDIKATORSKOR

5 4 3 2 1

Kefasihan

Tartil

Tajwidnya

Pelafalan ayat

Kelancaran

Indikator dari penelitian ini adalah apabila terjadi

peningkatan kelancaran membaca siswa sekurang-kurangnya 65 %

dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu 70 seluruh

siswa dalam kelas.

b. Indikator Hasil belajar

Indikator keberhasilan hasil belajar dari penelitian ini

didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah

ditetapkan untuk mata pelajaran Qur’an hadis kelas I MI Yaumi

Ringinharjo, yaitu apabila pererta didik memiliki rata-rata 70,

sedangkan prosentase yang telah mencapai 80 % dari seluruh siswa

dalam kelas.

8 . Ana Sujana, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2006 ),hlm. 46.

Page 59: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Situasi dan kondisi Tempat

Madrasah Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo Gubug terletak di desa

Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan tepatnya terletak di

sebelah utara ± 10 Km dari jalan raya kota Gubug dengan batas-batas sebagai

berikut.

1. Sebelah selatan desa Tlogomulyo kecamatn Gubug.

2. Sebalah barat desa Trimulyo kecamatan Guntur kabupaten Demak.

3. Sebelah utara desa Solowire kecamatan bonagung kebupatan Demak.

4. Sebelah timur desa Sarimulyo kecamatan Dempet kabupaten Demak.

Dengan lokasi yang demikian, menjadikan MI Yaumi Ringinharjo

kecamatan Gubug kurang strategis karena jauh dari jalan raya sehingga

kurang memadai dan lambat untuk berkembang.

1. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

a. Keadaan guru

Guru adalah ujung tombak sebuah lembaga pendidikan, karena di

tangan guru keberhasilan proses pembelajaran, baik yang berkaitan

dengan kualitas guru maupun kuantitas guru. Kualitas guru meliputi

kemampuan guru, kompetensi guru sehingga dengan demikian guru

merupakan unsur yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh

karena itu kuantitas dan kualitas tenaga pendidikan selalu diupayakan

oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan akhirnya

meningkatkan kualitas anak didik dan lembaga pendidikan tersebut

melalui out put yang membanggakan. Madrasah Ibtidaiyah Yaumi

Ringinharjo kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan memiliki tenaga

edukatif 10 orang termasuk kepala Madrasah. Guru-guru Madrasah

Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo terbagi mejadi dua kelompok yaitu guru

tetap dan guru tidak tetap. Adapun guru tetap berjumlah 6 orang.

Sedang guru tidak tetep berjumlah 4 orang. Jadi jumlah guru Madrasah

Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug kabupaten Grobogan

sebanyak 10 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel

berikut.

Page 60: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

41

TABEL I

DAFTAR GURU MADRASAH IBTIDAIYAH YAUMI

RINGINHARJO GUBUG GROBOGAN.1

NO NAMA GURU JABATAN

1 Sulaiman, S.Pd.I Kepala Madrasah

2 Lilik Al Imroh Guru Kelas

3 Musriah Guru Kelas

4 Luluk Hayati, S.Pd. Guru Kelas

5 Muniah Guru Kelas

6 M.Sutrimulyo, A.Ma Guru Kelas

7 Muslikhin, S.Pd.I Guru Kelas

8 Nur Aini, S.Pd.I Guru PAI

9 Kistanti, S.Pd Guru Matematika

10 Budi Suryaningsih, S.Pd Guru PKN

b. Keadaan Karyawan

Untuk membantu kelancaran unsur administrasi, baik yang

berhubungan dangan guru maupun dengan siswa. Madrasah Ibtidaiyah

Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug mempunyai tenaga administrasi

hanya satu orang dengan tabel sebagai berikut.

TABEL II

DAFTAR KARYAWAN MADRASAH IBTIDAIYAH YAUMI

RINGINHARJO GUBUG 2

NO NAMA GURU JABATAN

1 Abdul Fatah, S.E Tata usaha

c. Keadaan Siswa

Siswa merupan subjek dalam pendidikan yang selalu

membutuhkan arahan, bimbingan dan arahan dari guru. Madrasah

1. Dokumentasi MI Yaumi Ringinharjo kec. Gubug. Disalin pada tanggal 5 Januari 20112 .Dokumen tasi MI Yaumi Ringinharjo kec. Gubug, disalin tanggal 5 Januari 2011.

Page 61: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

42

Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug berdiri sejak tahun

2003 sampai dengan saat ini mempunyai siswa sebanyak 123 siswa

yang terdiri darai 6 rombongan belajar. Kondisi siswa Madrasah

Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug adalah sebagai

berikut.

TABEL III

DAFTAR JUMLAH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

YAUMI RINGINHARJO GUBUG 3

NO KELAS L P JUMLAH

1 I 12 8 20

2 II 11 11 22

3 III 11 11 22

4 IV 11 11 22

5 V 15 8 23

6 VI 8 6 14

TOTAL 68 55 123

2. Sarana Prasarana

Dalam upaya untuk menunjang tujuan pendidikan di Madrasah

Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo kecamatan Gubug , diperlukan sarana dan

prasarana yang memadai serta pemenfaatannya secara optimal.

Adapun sarana dan prasaran yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Yaumi

Ringinharjo kecamatan Gubug, antara lain :

a. 6 ruang teori /kelas

b. 1 ruang guru

c. 1 ruang kepala Madrasah

d. 1 masjid tempat ibadah

e. 1 ruang perpustakaan

f. 2 ruang WC

g. Lapangan upacara /olah raga

h. Gudang

3. Dokumentasi MI Yaumi Ringinharjo, Gubug,disalin pada tanggal 6 Januari 2011

Page 62: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

43

Sarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Yaumi Ringinharjo

kecamatan Gubug selain ruangan yang tersebut di atas, ditambah dengan

peralatan olah raga, kepramukaan dan alat administrasi seperti komputer

dan ketik manual.

B. Pelaksanaan Prasiklus

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti perlu mengetahui kondisi

awal dari subyek yang diteliti, sehingga dapat mengambil tindakan

terhadap permasalahan yang muncul di lapangan. Observasi awal ini

bertujuan untuk mengidentifikasi permaslahan yang berkaitan dengan

kelancaran membaca al-qur’an peserta didik kelas I MI Yaumi Ringinharjo

kec. Gubug Kab. Grobogan. Kegiatan observasi awal atau tahapan pra

siklus ini dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam observasi awal

ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran di MI

Yaumi, khususnya dalam membaca al-Quran yang dilakukan dengan

menggunakan metode lain selain metode qiraati.

Dari hasil observasi awal tersebut, peneliti menemukan beberapa

permasalahan yang berkaitan dengan kondisi pembelajaran di kelas I MI

Yaumi Ringinharjo kec. Gubug kab. Grobogan, di antaranya.

1. Pembelajaran berlangsung pasif, guru belum dapat memotivasi peserta

didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran

2. Kondisi kelas tidak kondusif, guru belum mampu mengorganisasi kelas

dengan baik, sehingga banyak peserta didik yang tidak melakukan

aktivitas belajar dengan baik namun dibiarkan oleh guru

3. Metode yang digunakan dalam membaca al-Qur’an masih

menggunakan metode baghdadiyah, sehingga banyak peserta didik

yang belum lancar membacanya.

Dengan melihat atau mengamati secara langsung pembelajaran yang

ada di kelas, kemudian dicatat yang terjadi selama pembelajaran

berlangsung. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut.

Page 63: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

44

1. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa

TABEL IV

Aktivitas peserta didik dalam mengikuti

PBM Qur’an Hadis pada tahab Prasiklus

No Aspek yang Diamati Nilai

rata-rata

1 Peserta didik serius dalam melafalkan bacaan

al-Qur’an

3

2 Peserta didik mengerjakan perintah guru

dengan baik

3

3 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru 3

4 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 3

Jumlah 12

prosentase 60 %

Kriteria Cukup

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %

Skor maksimal

= 12 x 100 % 20

= 60 %.

Kriteria penilaian :

0%-39% = Sangat Kurang

40%-55% = Kurang

56%-65% = Cukup

66%-76% = Baik

80%-100% = Sangat Baik

Pada pengamatan tahapan Prasiklus ini dapat disimpulkan bahwa

siswa belum terlibat aktif secara penuh dalam proses pembelajaran. Terlihat

dengan nilai rata-rata keaktifan 60 %. Keaktifan siswa adalah sebagai

indikator adanya semangat belajar dalam proses pembelajaran. Metode yang

digunakan guru belum sepenuhnya melibatkan siswa secara aktif, siswa

lambat memahami, karena harus mengeja dengan menyebutkan huruf,

tanda baca dan kemudian pada bunyi lafal yang dikehendaki. Sebagian

Page 64: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

45

siswa membacanya tidak lancar, sehingga terlihat jelas bahwa partisipasi

siswa kurang atau dengan kata lain tingkat keaktifan siswa sangat rendah.

2. Hasil pengamatan tindakan guru

Hasil pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran, guru

sebelum diadakan tindakan melakukan pembelajaran masih

menggunakan metode lama sehingga membuat siswa menjadi kurang

lancar, fasih dalam membaca al-Qur’an.

3. Hasil evaluasi

a) Hasil Penilaian Pelafalan Surat al-Ikhlas

TABEL V

Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Prasiklus

No Nama Siswa

Kelancaran Kefasihan TajwidnyaSkor Nilai

Skor Skor Skor

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Andri Cahyono 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 66

2 Ilham Hendi Saputra 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7 77

3 Saniatul Usma 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

4 Ahmad Sidik 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

5 Anisa Rizkiani 0 0 1 0 1 0 1 0 0 6 66

6 Azza Maulana Ahsan 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

7 Ari Kurniawan 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 55

8 Anisa Setiawati 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 66

9 Dimas Ardian 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 66

10 Lisma Nita 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 55

11 M. Ainul Yaqin 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

12 M. Abdul Jabar 0 0 1 0 1 0 0 1 0 7 77

13 M.Nafiil Harir 0 1 0 0 0 1 0 0 1 8 88

14 Naila Hidayah 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5 55

15 Ngatiah 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 55

16 St. Rohmatul Hasanah 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

17 Syarif Hidayatullah 0 1 0 0 0 1 0 0 1 8 88

18 Tatik Ilmiyati 0 0 1 0 0 1 0 1 0 8 88

Page 65: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

46

19 Yaqut Nuris Tsuraya 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 55

20 Johan Pangestu 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 44

JUMLAH 1368

RATA-RATA 69.3

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %

Skor maksimal

Keterangan :

Penilaian pelafalan surat al-Ikhlas

a. Lancar

Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf dan tajwid benar

Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf dan tajwid benar

Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf dan tajwid benar

b. Fasih

Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf benar

Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf benar

Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf benar

c. Tajwid

Skor 3 : Semua bacaan tajwidnya benar

Skor 2 : Sebagian besar tajwidnya benar

Skor 1 : Sebagian kecil tajwidnya benar

- Kriteria Hasil Belajar

< 70 = tidak tuntas

70 = Tuntas dengan ketentuan belajar adalah 80 %

- Ketuntasan Belajar ( % ) = Ftb x 100 % N

Peserta didik yang tuntans belajar ( Ftb ) = 10

Peserta didik yang hadir ( N ) = 20

Ftb x 100 % = 10 x 100 % = 50 %. N 20

Dari hasil pembelajaran sebelum tindakan dengan rata-rata dan

ketuntasan belajar sebesar 50 % nilai tersebut tergolong rendah, sedangkan

nilai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) sebagimana yang telah

Page 66: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

47

ditetapkan oleh guru al-Qur’an Hadist yaitu 70. Dari data di atas terdapat 10

siswa yang belum tuntas.

Dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran pada tahap pra

siklus di atas peneliti dan guru kolaborator merefleksi terhadap beberapa

permasalahan di atas, kemudian disepakati beberapa alternatif pemecahan

maslah yang akan diterapkan pada tahapan siklus I, yaitu :

a. Ditetapkan dan disepakati penerapan metode Qira’ati sebagai upaya

untuk meningkatkan kelancaran membaca al-Qur’an.

b. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan metode Qira’ati sebagai metode pembelajaran.

C. Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Dari hasil prasiklus di atas, peneliti kemudian menyusun rencana

pembelajaran berkaitan dengan aktivitas kelancaran membaca al-Qur’an

dengan kompetensi dasar “peserta didik dapat melafalkan surat al-lahab”

dengan menggunakan metode qiro’ati. Materi pokok yang disampaikan

pada siklus ini adalah “surat al-Lahab” (Nyala api)

Dalam tahapan perencanaan ini, peneliti menyiapkan RPP, lembar

observasi, lembar refleksi, dan evaluasi yang digunakan untuk merekam

aktivitas mereka selama proses pembelajaran. Menyiapkan sumber belajar

yaitu buku al-qur’an dan hadist.

2. Pelaksanaan Tindakan

a) Guru siap mengajarkan materi pokok surat al-Lahab (Nyala api) di

kelas 1 MI Yaumi Ringinharjo, pada tanggal 12 November 2010

b) Guru memberikan apersepsi tentang hasil prasiklus

c) Guru memberikan apersepsi dan motivasi mengenai pentingnya materi

surat al-Lahab (Nyala api )

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran dengan metode qira’ati

e) Penerapan tindakan pembelajaran dengan metode qira’ati yang telah

disusun dan direncanakan dengan guru.

f) Inti pelaksanaan tindakan yaitu guru memberikan contoh melafalkan

ayat-perayat peserta didik menirukan. Guru memberikan potongan

kertas yang tertulis perlafal surat al-Lahab. Guru menunjuk siswa

Page 67: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

48

perindividu untuk melafalkan surat al-Lahab yang tertulis di potongan

ketas. Ketika bacaan-bacaan tersebut di baca, guru menghentikan atau

menyela dibeberapa lafal untuk dibenarkan bacaan-bacaan yang

kurang benar, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan,

kemudian guru memberikan latihan pendalaman untuk menguji apa

yang ada dalam teks tersebut.

g) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

h) Guru memberkan tugas atau PR secara individu kepada para peserta

didik tentang materi pokok yang sedang dipelajari.

3. Hasil Observasi

Pada tahap ini peneliti dan guru qur’an Hadist melakukan

observasi pelaksanaan tindakan untuk mengetahui seberapa jauh efek

kemajuan tindakan pembelajaran dengan metode qira’ati. Pengamatan

dilakukan bersama dengan pelaksanan tindakan dengan menggunakan

lembar observasi yang telah dibuat. Hasil analisis data pada tahapan ini

kemudian digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus

berikutnya. Selain itu juga diperhatikan berbagai kendala yang muncul

pada saat pelaksanaan tindakan.

4. Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaannya guru melakukan tindakan pembelajaran

dengan hasil sudah cukup baik yakni sesuai dengan prosedur yang

tercantum dalam Rencana Pembelajaran (RP). Tetapi peserta didik

mengikuti pembelajaran kurang begitu antusias dikarenakan peserta

didik belum terbiasa dengan penerapan metode qira’ati mulai dari

tindakan kelancaran membaca, melafalkan, dan mengidentifikasi. Faktor

inilah yang menjadi pembelajaran dengan metode qira’ati pada silkus I

kurang kondusif. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut.

a) Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa

Page 68: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

49

TABEL VI

Aktivitas Peserta Didik dalam Mengikuti

PBM Qur’an Hadist pada Tahap Siklus I

No Aspek yang Diamati Nilairata-rata

1 Peserta didik serius dalam melafalkan bacaan

al-Qur’an

4

2 Peserta didik mengerjakan perintah guru

dengan baik

3

3 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru 3

4 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 4

Jumlah 13

prosentase 65 %

Kriteria Cukup

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %

Skor maksimal

= 13 x 100 % 20

= 65 %.

Kriteria penilaian :

0%-39% = Sangat Kurang

40%-55% = Kurang

56%-65% = Cukup

66%-76% = Baik

80%-100% = Sangat Baik

Pada pengamatan ini aktivitas klasikal siswa sebesar 65 %. Pada

siklus I mengalami peningkatan. Peserta didik mulai responsif terhadap

metode yang digunakan oleh guru, yaitu metode qiro’ati. Peserta didik

juga sudah mulai berani menjawab pertanyaan dari guru dengan benar.

Permasalahan yang dihadapi pada siklus I adalah Aktivitas belajar siswa

ini terjadi dimana banyak peserta didik yang masih kurang paham

dengan langkah-langkah metode qiro’ati. Peserta didik masih banyak

Page 69: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

50

yang belum lancar dan tartil dalam melafalkanya. Namun dengan

menerapkan metode qiro’ati, peserta didik merasa senang karena mereka

merasa dilibatkan langsung dalam pembelajaran, lain halnya dengan

metode yang biasa diterapkan oleh guru melalui metode ceramah.

b) Hasih pengamatan tindakan guru

Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kinerja guru kurang optimal.

Hal ini terbukti dengan pelaksanaan proses pembelajaran belum

terlaksana sacara utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran

dalam rencana pembelajaran yang belum dilaksanakan, yaitu kurang

optimal dalam mengorganisasi kelas dan kemampuan menciptakan

komunikasi dua arah. Guru harus mampu mengelola kelas dengan baik

sehingga kondisi kelas menjadi kondusif. Meskipun guru perlu memberi

kelonggaran kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri lewat

bermain, namun guru tetap harus mengontrol kelas sehingga selalu

kondusif. Permasalahan lain yang dihadapi guru adalah dalam

menciptakan komunikasi dua arah. Peserta didik perlu diajak untuk

berkomunikasi secara aktif sehingga tidak terkesan bahwa pembelajaran

berlangsung satu arah.

c) Hasil Penilaian Surat Al-Lahab Pada Tahap Siklus I

TABEL VII

Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Siklus I

No Nama Siswa

Kelancaran Kefasihan TajwidnyaSkor Nilai

Skor Skor Skor

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Andri Cahyono 0 0 1 0 1 0 0 1 0 7 77

2 Ilham Hendi Saputra 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7 77

3 Saniatul Usma 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

4 Ahmad Sidik 0 0 1 0 1 0 0 0 1 8 88

5 Anisa Rizkiani 0 0 1 0 1 0 0 2 0 7 77

6 Azza Maulana Ahsan 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

7 Ari Kurniawan 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 55

Page 70: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

51

8 Anisa Setiawati 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 66

9 Dimas Ardian 0 0 1 0 1 0 0 1 0 7 77

10 Lisma Nita 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 55

11 M. Ainul Yaqin 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

12 M. Abdul Jabar 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 77

13 M.Nafiil Harir 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8 99

14 Naila Hidayah 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

15 Ngatiah 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 55

16 St. Rohmatul Hasanah 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

17 Syarif Hidayatullah 0 1 0 0 0 1 0 0 1 8 88

18 Tatik Ilmiyati 0 0 1 0 0 1 0 1 0 8 88

19 Yaqut Nuris Tsuraya 0 0 1 0 1 0 0 1 0 7 77

20 Johan Pangestu 0 1 0 0 1 0 1 0 0 5 55

JUMLAH 1496

RATA-RATA 74.8

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %

Skor maksimal

Keterangan :

Penilaian pelafalan surat al-Ikhlas

a. Lancar

Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf dan tajwid benar

Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf dan tajwid benar

Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf dan tajwid benar

b. Fasih

Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf benar

Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf benar

Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf benar

c. Tajwid

Skor 3 : Semua bacaan tajwidnya benar

Skor 2 : Sebagian besar tajwidnya benar

Skor 1 : Sebagian kecil tajwidnya benar

Page 71: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

52

- Kriteria Hasil Belajar

< 70 = tidak tuntas

70 = Tuntas dengan ketentuan belajar adalah 80 %

- Ketuntasan Belajar ( % ) = Ftb x 100 % N

Peserta didik yang tuntans belajar ( Ftb ) = 15

Peserta didik yang hadir ( N ) = 20

Ftb x 100 % = 15 x 100 % = 75 %. N 20

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir

pembelajaran pada siklus I didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada

tahap siklus I yaitu 74.8 dengan ketuntasan belajar sebesar 75 %. Dari

data yang diperoleh pada siklus I ada 5 peserta didik yang belum tuntas.

Berbeda dengan sebelumnya peserta didik yang belum tuntas ada 8

peserta didik.

Dilihat dari tabel di atas perbandingan aktivitas siswa dan hasil

Penilaian akhir pada tahap prasiklus yang masih menggunakan metode

lama (tidak semua peserta didik terlibat) dan tindakan siklus I yang

menggunakan metode pembelajaran dengan metode qiro’ati menunjukan

adanya sebuah peningkatan.

d) Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian sklus I, kemudian dilakukan

refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan yang telah

diterapkan untuk diterapkan pada tahap selanjutnya. Hasil refleksi

tersebut adalah:

a) Memberikan motifasi untuk semangat belajar kepada siswa. Dengan

penyampaian materi yang seyogyanya guru mengetahui terlebih

dahulu apa saja yang dikuasai oleh siswa. Setelah itu berikan apa

yang mereka suka agar mereka juga menyukai apa yang diajarkan

oleh guru, misal dengan cara memberi hadiah ( Permen ) bagi siswa

yang mau bertanya.

b) Pada saat pembelajaran berlangsung kontak pandang guru terhadap

siswa tidak hanya tertuju pada seseorang saja.

Page 72: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

53

c) Memaksimalkan pembelajaran melalui metode qira’ati.

d) Memberikan kesempatan kepada siswa yang masih belum aktif

dalam pembelajaran untuk bertanya, menjawab dan memberi

tanggapan.

D. Pelaksanaan siklus II

Seperti pada tahapan prasilkus dan siklus I, observasi dilakukan oleh

peneliti dan guru kolaborator untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang

berdampak pada pemahaman terhadap materi pelajaran. Pada silkus II ini

dilakukan dikelas I MI Yaumi Ringinharjo dengan materi ajar “surat al

Lahab ” ( nyala api ) yang dilaksanakan pada tanggal 26 Nofember 2010.

Tindakan yang telah dirumuskan pada silkus I di atas akan diterapkan pada

silkus II yaitu :

1. Perencanaan

Perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan

dalam skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

Kegiatan yang dilakukan antara lain :

a) Menyusun rencana pembelajaran dan menerapkan metode qira’ati

b) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran

c) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi pelajaran di

Rumah.

d) Mempersiapkan evaluasi akhir siklus I.

2. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan skenario yang telah

direncanakan adalah sebagai berikut.

a) Guru memberikan apersepsi tentang melafalkan surat al Lahab ayat

pertama sampai dengan ayat ke lima siswa disuruh menirukan

b) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya berbuat jujur

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

d) Guru menerangkan secara garis besar tentang pokok bahasan Qs.al

Lahab ( Nayala api )

e) Kemudian guru menyuruh anak untuk menyusun potongan ayat-ayat

yang telah disediakan oleh guru, sehingga menjadi susunan ayat

yang sempurna

Page 73: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

54

f) Guru memberikan latihan pendalaman untuk menguji apa yang ada

dalam tek tersebut

g) Guru besama peserta didik menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

3. Observasi

Observasi pelaksanaan tindakan ini untuk mengetahui seberapa

jauh kemajuan tindakan II dengan metode qira’ati. Pengamatan dilakukan

bersama dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar

observasi yang telah dibuat. Faktor-faktor yang diamati adalah keaktivan

siswa, dalam proses belajar Qur’an hadist.

4. Analisis Data

Dari tindakan siklus II ini secara garis besar guru sudah mampu

melaksanakan pemebelajaran dengan baik sehingga siswa dapat menikuti

pembelajaran secara antosiasi. Secara rinci dapat diuraikan sebagai

berikut

a) hasil pengamatan aktivitas belajar siswa

TABEL VIII

Aktivitas Peserta Didik dalam mengikuti

PBM Quran Hadist pada Silkus II

No Aspek yang Diamati Nilairata-rata

1 Peserta didik serius dalam melafalkan bacaan al-

Qur’an

4

2 Peserta didik mengerjakan perintah guru dengan

baik

4

3 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru 4

4 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 4

Jumlah 16

prosentase 80 %

Kriteria Sangat

Baik

Page 74: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

55

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %

Skor maksimal

= 16 x 100 % 20

= 80 %.

Kriteria penilaian :

0%-39% = Sangat Kurang

40%-55% = Kurang

56%-65% = Cukup

66%-76% = Baik

80%-100% = Sangat Baik

Pada pengamatan kali ini siswa hampir secara keseluruhan terlibat

aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran dengan ketuntasan

klasikal sebesar 80 %. Siswa hampir keseluruhan serius membaca dan

meyimak bacaan, mengerjakan perintah guru, sehingga dalam proses

pembelajaran tidak tergantung sepenuhnya pada guru dan siswa sudah dapat

membaca dengan lancar.

Hal ini disebabkan karena sebagian siswa telah memahami matri

dalam pembelajaran dengan metode Qiraati. Hasil tersebut juga terbukti

karena siswa sudah mendapatkan pengalaman dari siklus I dan bimbingan

dari guru dalam melaksanakan metode Qira’ati. Dalam siklus II ini sebagian

besar siswa sudah ada timbal balik anata guru dan murid, maupun murid

dengan murid.

b) Hasil pengamatan tindakan guru

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengelolaan tindakan yang guru

lakukan pada siklus II diperoleh data bahwa kinerja guru sudah optimal

( telampir pada lampiran 4 ).

Hal ini dikarenakan guru sudah mampu melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran ( RP )

melalui tahapan yang ada dalam pembelajaran dengan metode Qira’ati.

Page 75: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

56

c) Hasil Evaluasi

TABEL IX

Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Silkus II

No Nama Siswa

Kelancaran Kefasihan TajwidnyaSkor Nilai

Skor Skor Skor

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Andri Cahyono 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 77

2 Ilham Hendi Saputra 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7 77

3 Saniatul Usma 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

4 Ahmad Sidik 0 0 1 0 1 0 0 0 1 8 88

5 Anisa Rizkiani 0 0 1 0 0 1 1 0 0 7 77

6 Azza Maulana Ahsan 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

7 Ari Kurniawan 0 0 1 0 1 0 1 0 0 6 66

8 Anisa Setiawati 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 77

9 Dimas Ardian 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 77

10 Lisma Nita 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 66

11 M. Ainul Yaqin 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

12 M. Abdul Jabar 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

13 M.Nafiil Harir 0 0 1 0 0 1 0 0 1 9 99

14 Naila Hidayah 0 1 0 0 1 0 0 1 1 77 77

15 Ngatiah 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

16 St. Rohmatul Hasanah 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 77

17 Syarif Hidayatullah 0 1 0 0 0 1 0 0 1 8 88

18 Tatik Ilmiyati 0 0 1 0 0 1 0 1 0 8 88

19 Yaqut Nuris Tsuraya 0 0 1 0 1 0 0 1 0 7 77

20 Johan Pangestu 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6 66

JUMLAH 1562

RATA-RATA

78.1

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %

Skor maksimal

Page 76: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

57

Keterangan :

Penilaian pelafalan surat al-Ikhlas

a. Lancar

Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf dan tajwid benar

Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf dan tajwid benar

Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf dan tajwid benar

b. Fasih

Skor 3 : Semua bacaan makhorijul huruf benar

Skor 2 : Sebagian besar makhorijul huruf benar

Skor 1 : Sebagian kecil makhorijul huruf benar

c. Tajwid

Skor 3 : Semua bacaan tajwidnya benar

Skor 2 : Sebagian besar tajwidnya benar

Skor 1 : Sebagian kecil tajwidnya benar

- Kriteria Hasil Belajar

< 70 = tidak tuntas

70 = Tuntas dengan ketentuan belajar adalah 80 %

- Ketuntasan Belajar ( % ) = Ftb x 100 % N

Peserta didik yang tuntans belajar ( Ftb ) = 17

Peserta didik yang hadir ( N ) = 20

Ftb x 100 % = 17 x 100 % = 85 %. N 20

Setelah dilakukan tindakan pada siklus II ini, hasil belajar siswa

meningkat bila dibanding dengan hasil belajar siswa pada siklus

sebelumnya, yaitu dengan nilai rata-rata 78.1 dengan ketuntansan belajar

sebesar 85 %.

5. Refleksi

Page 77: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

58

Pada siklus II ini terjadi peningkatan yang signifikan baik pada

aspek nilai belajar peserta didik, aktivitas peserta didik maupun aktivitas

guru. Indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada akhir

silkus. Padasiklus ini, nilai rat-rata hasil belajar peserta didik sebesar

78.1 dengan kategori baik. Berarti siklus II lebih baik dari pada siklus I

yang rata-ratanya hanya 74.8. Hal ini juga menunjukkan bahwa

kelancaran membaca al Qur’an peserta didik sudah baik.

E. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Pembahasan yang diuraikan di sini lebih banyak didasarkan atas

hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan refleksi. Dari awal pengamatan

sebelum tindakan guru masih menggunakan metode non Qiro’ati siswa

belum terlihat aktif secara penuh dalam pembelajaran.

Dalam pengamatan siklus I diperoleh antara lain guru dalam

melaksanakan penerapan pembelajaran metode Qira’ati diawali dengan

tahapan penyajian materi di kelas, tetapi pengelolaan waktu kegiatan

pembelajaran kurang baik karena ada tahapan-tahapan yang tidak

dilakukan. Tahapan yang tidak dilakukan yaitu guru kurang memberikan

motivasi kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran, serta guru belum

membimbing siswa melafalkan ayat-perayat, sehingga siswa kesulitan

dalam membaca.

Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada silkus

II oleh guru sudah baik dengan bukti pengelolaan waktu yang sudah sesuai

dengan rencana pembelajaran dan pemberian semangat oleh guru kepada

siswa sudah merata. Pemberia semangat ini berupa motivasi kepada siswa

untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Di samping itu, siswa juga sudah

mampu melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran metode Qiraati dengan

baik. Terbukti dengan peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

Dalam penelitian ini siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar

melelui metode qira’ati terjadi peninggkatan. Dari data pengamatan

aktivitas, hal ini terbukti dengan peningkatan aktivitas siswa yang terjadi

dari 60 % sebelum tindakan meningkat menjadi 65 % pada siklus I, dan

pada siklus II sebesar 80 %.

Page 78: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

59

Selain peningkatan yang terjadi terhadap aktivitas siswa, dalam

penelitian ini juga terjadi terhadap hasil belajar siswa dengan bukti nilai

rata-rata pra siklus 69.3 dengan ketuntasan belajar 50 % yang masih di

bawah KKM. Maka setelah diberi tindakan melalui metode qira’ati

meningkatan menjadi 74.8 dan ketuntasan belajar 75% pada siklus I dan

pada siklus II nilai rata-rata 78.1 serta ketuntansan belajar 85 %.

Dari observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan dari tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan

hasil belajar siswa darai tahapan pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut.

TABEL X

Perbandingan Tes Hasil Belajar

No Jenis Penilaian Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai tertinggi 88 99 99

2 Nilai terendah 44 55 66

3 Nilai Rata-rata 69.3 74.8 78.1

4 ProsentaseKetuntasan

50 % 75 % 85 %

TABEL XI

Perbandingan Prosentase aktivitas Siswa

No Aktivitas Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Jumlah aktivitas Siswa 10 13 16

2 Prosentase aktivitas siswa 60 % 65 % 80 %

Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa dari tahap pra siklus, siuklus I, dan siklus II.

Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian ini

pada siklus II.

Page 79: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

60

Page 80: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode

qiraati untuk meningkatkan kelancaran membaca al-Quran peserta didik kelas

I MI Yaumi Ringinharjo Kecamatan. Gubug Kabupaten Grobogan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut .

1. Penerapan metode qiraati dalam meningkatkan kelancaran membaca

alquran mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang

diinginkan dan mengoptimalkan belajar peserta didik hal ini dapat dilihat

dari nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 72,5

dan pada siklus II meningkat menjadi 82,25.

2. Dengan penerapan metode qiro’ati dapat meningkatkan kelancaran

membaca al-Qur’an siswa di Kelas I MI Yaumi ditunjukkan dengan

adanya perubahan dalam proses pembelajaran dan juga adanya

peningkatan nilai skor tes akhir siklus. Hal ini dapat dilihat dari siklus I

dan siklus II. Secara berurutan sebesar 75 % dan 85 %.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, serta mengingat pentingnya metade

qiro’ati yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, penulis mengajukan

beberapa saran

1. Kepada guru pelajaran al-Qur’an Hadits atau guru lainnya.

a. Peran guru sebagai fasilitator dan pengontrol dalam pembelajaran

perlu ditingkatkan dengan baik, agar siswa benar-benar dapat

memanfaatkan waktunya dengan baik untuk memahami materi.

b. Sebaiknya membiasakan model pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif dan menyenangkan dalam setiap pembelajaran yang dapat

menstimulus keaktifan siswa, sehingga para siswa pun akan merasa

senang dan tidak jenuh mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 81: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

61

c. Pelajaran aktif qiro’ati dalam KBM sebaiknya terus dikembangkan

dan digalakkan, tidak hanya sebatas pada penelitian ini saja, akan

tetapi di setiap proses pembelajaran agar terjadi perubahan yang

progresif.

2. Kepada sekolah atau pengelola sekolah

a. Mendorong dan memfasilitasi peran guru mata pelajaran untuk selalu

meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran salah satunya

dengan workshop atau pelatihan.

b. Melengkapi sarana prasarana atau fasilitas penunjang yang dibutuhkan

agar tercapai selalu proses pembelajaran aktif.

C. Penutup

Demikian tulisan ini diakhiri dengan mengucap syukur alhamdulillah,

mudah-mudahan tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi siapapun yang dapat memetik ilmu, hikmah dan pengetahuan tulisan

ini.

Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penelitian ini dari awal hingga akhir. Semoga bantuan yang

telah diberikan mendapat balasan dan dapat diterima sebagai amal baik di

hadapan Allah SWT.

Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis

menyadari bahwa penulis skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan dan

kekurangan. Hal ini semata-mata keterbatansan penulis milki untuk itu kritik

dan saran selalu penulis harapkan demi kesempurnan penulisan skipsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita memohon ampun atas segala dosa

dan kehidupan, dan hanya kepada-Nya kita berserah diri, teriring do’a

sehingga usaha dan amal baik kita selalu berbuah keridhaan-Nya.

Page 82: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara 2006

________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jogjakarta:Reneka Cipta, 2002

Dinata, Sukma dan Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, Cet. II, 2006

Kaid Fitani, “Problematika Pengajaran Al-Qur'an dengan Metode Qiro’ati danSolusinya (Studi Kasus di TPQ Walisongo Jrakah Tugu Semarang)“,Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang:Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2004.t.d.

Muadib, Achmad, “Studi Komparatif Aktivitas dan Keberhasilan PembelajaranAl-Qur'an antara TPQ 08 Sabilul Huda Karangayu Cepiring yangmenggunakan Metode Qiro’ati dengan Siswa Pengajian MushalaMiftahul Ulum Kalirejo Kangkung yang Menggunakan MetodeBaghdadiyah”, Semarang: Skripsi Sarjana Tarbiyah IAIN Walisongo,2000.t.d.

Muhadjir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998

Muthoifah, “Studi Tentang Evaluasi Pembelajaran Membaca Al-Qur'an denganMetode Qiro’ati di TPQ Al-Ikhlas Kelurahan Patebon Semarang“,Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang:Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2005.t.d.

Nizar, H. Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, Cet. 1, 2002

Poerwadarminta, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN BalaiPustaka, Cet. VIII, 1976

Soenarjo dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan PenyelenggaraanPenterjemah/Penafsiran Al-Qur’an, 1971

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,Cet. 2, 2006.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3,Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 2, 2002.

Wiriaatmadja, Rochiyati, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk MeningkatkanKinerja Guru dan Dosen, Bandung: Remaja Rusda Karya, 2007

Page 83: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

2

Zarkasi, H. Dachlan Salim, Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur'an,Semarang: YPA Raudlatul Mujawwidin, 1990.

Bunyamin Dachlan, Memahami Qiro’ati, Semarang, YPA Raudlatul mujawidin

Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung,Sinar Baru, 1991

-------------- Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grasindo Persada,2006

Subandijah, Pengembangan dan Inofasi Kurikulum, Jakarta : PT.GrafindoPersada,1996

Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: Hida Karya Agung.1997

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama ( Surabaya : Fak.TarbiyahIAIN Sunan Ampel, 1983

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung :Remaja Rosda Karya, 1997

Tayar Yusuf, Ilmu Prkatik Mengajar Metode Khusus pengajaran Agama bandung: PT. Al- Ma’arif, 1986.

Asnawir dan M.Basyirudin Usman, Media Pembelajaran Jakarta : Ciputat Pers,2002

Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta : Raja WaliPress, 1992

M. Nglim Purwanto, M.p., Prinsip-prinsip danTeknik Evaluasi Pengajaran,bandung, Remaja Rosda Karya, 1984

Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Evektif, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1993

Nur Hadi , Membaca Cepat dan Evektif, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2008Rochiati Wiraatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas ,Bandung , Remaja

Rosdakarya, 2005Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,Metodologi Penelitian, Jakarta:PT Bumi

Aksara, 2005S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan.(Jakarta:Rineka Cita,2000

Page 84: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Musriah

NIM : 073111170

Tempat Tanggal lahir : Grobogan, 09 Juni 1970

Fak / Jurusan : Tarbiyah /PAI

Alamat : Gayas RT, 03/Rw 06 Ringinharjo, Gubug, Grobogan

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negri Ringinharjo II : Lulus tahun 1984

2. MTs Sabilurrahman Gubug : Lulus tahun 1987

3. MA Yaumi Gubug : Lulus tahun 1990

4. S.I IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah semester VIII.

Ringinharjo, 14 Maret 2011

Penulis,

Musriah

Page 85: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

Lampiran : 3

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru Siklus I

Guru Yang diamati : Muslikhin, S.Pd.I Satuan Pendidikan : MI Yaumi Ringinharjo Mata Pelajaran : Quran Hadis Hari atau tanggal : Jum’at, 12 Nofember 2010 Jam Pelajaran : 1 dan 2 Tindakan Mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak1 Appesepsi - Guru melakukan Appersepsi - Guru memberikan motifasi - Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai2 Penerapan Pembelajaran dengan metode Qira’ati - Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan metode

Qira’ati - Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam

pembelajaran dengan metode Qira’ati - Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas - Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam

PBM - Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran3 Menutup Pelajaran - Guru menyimpulkan materi yang disampaikan - Guru mengulang meteri yang telah disampaikan - Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

Kesimpulan :

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I kurang optimal, hal ini

terbukti adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang belum terlaksanan.

Oleh karena itu, diharpakna adanya pelaksanaan siklus II sebagai perbaikan untuk

mengoptimalkan penerapan metode Qira’ati dalam penyampaian materi al-Qur’an

Hadis.

Page 86: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

Lampiran : 4

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru Siklus II

Guru Yang diamati : Muslikhin, S.Pd.I Satuan Pendidikan : MI Yaumi Ringinharjo Mata Pelajaran : Quran Hadis Hari atau tanggal : Jum.at, 26 Nofember 2010 Jam Pelajaran : 1 dan 2 Tindakan Mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak1 Appesepsi

- Guru melakukan Appersepsi

- Guru memberikan motifasi

- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai

2 Penerapan Pembelajaran dengan metode Qira’ati

- Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan metode

Qira’ati

- Guru menekankan bagian-bagian terpenting dalam

pembelajaran dengan metode Qira’ati

- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas

- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam

PBM

- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran

3 Menutup Pelajaran

- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan

- Guru mengulang meteri yang telah disampaikan

- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

Kesimpulan :Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus II sudah optimal, halini terbukti guru sudah melaksanakan semua langkah penerapan pembelajaran.

Page 87: PENINGKATAN KELANCARAN MEMBACA ALQUR’AN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain...pembelajaran membaca al-Qur’an khususnya di kelas I MI Yaumi sangat membantu

Lampiran : 5

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh GuruPra Silkus

Guru Yang diamati : Muslikhin, S.Pd.I

Satuan Pendidikan : MI Yaumi Ringinharjo

Mata Pelajaran : Quran Hadis

Hari atau tanggal : Jum’at, 22 Oktober 2010

Jam Pelajaran : 1 dan 2

Tindakan Mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak

1 Sebelum kegiatan inti dalam pembelajaran dimulai, guru

memberikan appersepsi terlebih dahulu

2 Dalam penyampaian materi guru menerapkan metode ceramah

saja

3 Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan beberapa

metode dan strategi pembelajaran yang dapat menjadikan siswa

aktif dan kreatif

4 Dalam pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran

agar siswa dapat mengembangkan ide-idenya

5 Pertanyaan yang dilontarkan oleh guru masih menimbulkan

jawaban serentak

6 Guru memberikan motifasi atau rangsangan kepada siswa

untuk melontarkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

7 Terdapat interaksi antara guru dan siswa

8 Guru melaksanakan evaluasi setelah pembelajaran berlangsung

9 Guru mengulang materi pada akhir pembelajaran