peningkatan hasil belajar pkn tentang · pdf fileresource based learning dapat meningkatkan...

146
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG ORGANISASI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL RESOURCES BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 01 JATISAWIT, JATIYOSO, KARANGANYAR TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ANISA YULIANINGSIH K7108089 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: phamtuyen

Post on 07-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG ORGANISASI

SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL

RESOURCES BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV

SDN 01 JATISAWIT, JATIYOSO, KARANGANYAR

TAHUN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

ANISA YULIANINGSIH

K7108089

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Anisa Yulianingsih

NIM : K7108089

Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

PKn TENTANG ORGANISASI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT

PUSAT MELALUI MODEL RESOURCE BASED LEARNING PADA

SISWA KELAS IV SDN 01 JATISAWIT, JATIYOSO, KARANGANYAR

TAHUN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain

itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 5 Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Anisa Yulianingsih

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG ORGANISASI

SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL

RESOURCE BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV

SDN 01 JATISAWIT, JATIYOSO, KARANGANYAR

TAHUN 2011/2012

Oleh:

Anisa Yulianingsih

K7108089

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA\

Juli 2012

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Anisa Yulianingsih. PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG

ORGANISASI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI

MODEL RESOURCE BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN

01 JATISAWIT, JATIYOSO, KARANGANYAR TAHUN 2011/2012. Skripsi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli

2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn

Tentang Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Melalui Model Resource

Based Learning.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek

penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso,

Karanganyar yang berjumlah 16 siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswa

perempuan. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data

adalah dengan tes, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Validitas data

menggunakan teknik triangulasi data dan metode. Analisis data menggunakan

teknik analisis interaktif. Prosedur penelitian adalah dengan menggunakan model

siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa nilai rata-rata kelas pada kondisi

awal adalah 55,81 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 37,5%. Pada

siklus I, nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 75,63 dengan presentase

ketuntasan klasikal sebesar 62,5%. Kemudian pada siklus II, nilai rata-rata kelas

meningkat lagi menjadi 84,5 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar

87,5%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa melalui pembelajaran

resource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso,

Karanganyar dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.

Simpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar PKn tentang Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dapat ditingkatkan melalui model

pembelajaran resource based learning pada siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit,

Jatiyoso, Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

Kata kunci: hasil belajar PKn, Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat,

model pembelajaran Resource Based Learning.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Anisa Yulianingsih. THE USE OF RESOURCE BASED LEARNING

MODEL TO INCREASE LEARNING OUTCOMES ON PKN ABOUT

ORGANIZATION OF CENTRAL GOVERNMENT SYSTEM AMONG

FOURTH GRADE STUDENTS OF SDN 01 JATISAWIT, JATIYOSO,

KARANGANYAR OF 2011/2012 ACADEMIC YEAR. Skripsi, Teacher

Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta. July

2012

Purpose of the research is to increase outcomes of PKn Learning about

organization of central government system through the use of Resource Based

Learning model.

The research is a classroom action research. Subject of the research is

fourth grade students of SDN 01 Jatisawit of Jatiyoso, Karanganyar amounting to

16 individuals consisted of 6 male and 10 female of students. Data sources of the

research are teachers and student. Data collecting technique used by test,

observation, interview, and documentation study techniques. Data validity is

examined by using data and method triangulations. Data analysis used in the

research is interactive analysis technique. Procedure of the research is cycle

model. The research is conducted in two cycles. Each cycle consists of four

stages, namely, planning, implementation, observation, and reflection.

Result of this research, it was found that average class grade of initial

condition was 55.81 with classical completeness percentage of 37.5%. At cycle I,

the average class grade increased to 75.63 with classical completeness percentage

of 62.5%. Then, at cycle II, the average class grade increased further to 84.5 with

classical completeness percentage of 87.5%. Result of the research indicated that

the use of resource based learning is able to increase learning outcomes of PKn

about organization of central government system among fourth grade students of

SDN 01 Jatisawit of Jatiyoso, Karanganyar, from initial condition to cycle I and

from cycle I to cycle II.

Conclusion of the research is the learning outcomes of PKn about

organization of central government system can be increased by using resource

based learning model among fourth grade students of SDN 01 Jatisawit of

Jatiyoso, Karanganyar of 2011/2012 Academic Year.

Key words: learning outcomes of PKn, organization of central government

system, Resource Based Learning model

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Allah menyukai pekerjaan yang dilakukan terus-menerus walaupun pekerjaan itu

kecil atau sedikit.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan

menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

(QS. Muhammad: 7 )

“Ketahuilah pertolongan itu ada bersama dengan kesabaran, jalan keluar itu akan

selalu beriringan dengan cobaan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

(HR. Tirmidzy)

“Percaya akan kemampuan diri sendiri serta berkemauan keras akan menghasilkan

suatu kebanggan dan rasa syukur atas nikmat dari Sang Pencipta”

(Penulis)

“Bersyukur atas sesuatu yang kita miliki dan bersabar atas ujian adalah kunci

kebahagiaan menjalani kehidupan.”

(Penulis)

“Lakukan apa yang masih bisa kamu usahakan”

(Penulis)

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu ya Robb, kupersembahkan karya ini untuk orang-

orang terkasih yang selalu menyertai hari-hariku, terutama:

Ayah dan ibuku,

Imam Mustari dan Murti, terimakasih atas segala kasih sayang, dukungan,

serta doa yang telah kalian berikan kepadaku selama ini. Aku bangga

menjadi putri kalian.

Paman dan Bibiku (Orang Tua Kedua Bagiku)

Warsi dan Alm. Suparno yang telah memberi semangat dalam hidupku. Terima

kasih atas segala pengertian yang telah diberikan kepadaku.

Saudara-saudaraku yang selalu memberi warna dalam hidupku, memberi

keindahan serta dorongan untuk tetap maju dan bersabar.

Almamaterku, UNS

Terimakasih telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat

dan memberikanku banyak ilmu sebagai bekal

untuk menjalani kehidupanku kelak

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn

TENTANG ORGANISASI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT

MELALUI MODEL RESOURCE BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV

SDN 01 JATISAWIT, JATIYOSO, KARANGANYAR TAHUN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai

pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Suwarto WA, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar yang telah memberi

kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Guru kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar yang telah

memberikan bimbingan dan telah merelakan waktu untuk berkolaborasi

dengan penulis dalam penelitian ini.

8. Para siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar yang telah

bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Semua pihak yang turut dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin

disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Meskipun demikian, penelit berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 5 Juli 2012

Peneliti

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN ..............................................................................

HALAMAN PENGAJUAN ..................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................

HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................

HALAMAN MOTTO ...........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

DAFTAR TABEL .................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................

B. Rumusan Masalah .....................................................................................

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................

C. Kerangka Berpikir .....................................................................................

D. Hipotesis ....................................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................

B. Subjek Penelitian .......................................................................................

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xii

xiv

xvi

xviii

1

1

7

7

7

9

9

47

48

50

51

51

52

52

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Sumber Data Penelitian .............................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................

F. Validitas Data ............................................................................................

G. Teknik Analisis Data .................................................................................

H. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................................

I. Prosedur Penelitian ...................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................

A. Deskripsi Pratindakan ...............................................................................

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus.......................................................

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................................

D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..............................................

A. Simpulan ...................................................................................................

B. Implikasi ....................................................................................................

C. Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN ..........................................................................................................

52

53

56

56

59

59

66

66

69

108

114

119

119

119

121

123

126

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Sub Komponen Rumpun Bahan Pelajaran PKn ........................................

2.2. Fase-fase Perilaku Guru dalam Model Resource Based Learning ...........

2.3. Fase-fase Perilaku Guru dalam Pembelajaran PKn melalui Model

ResourceBased Learning ...........................................................................

4.1. Distribusi Data Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN 01

Jatisawit pada Kondisi Awal .....................................................................

4.2. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata,

dan Ketuntasan Belajar secara Klasikal pada Kondisi Awal ....................

4.3 Distribusi Data Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siklus I ........................

4.4. Distribusi Data Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I ...............................

4.5. Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I ..............................................

4.6. Distribusi Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Siklus I ..............................................

4.7. Perbandingan Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat antara Pratindakan dan Siklus I ...................

4.8. Distribusi Data Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siklus II .......................

4.9. Distribusi Data Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II ..............................

4.10. Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I ..............................................

4.11. Distribusi Data Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Siklus II ............................................

4.12. Perbandingan Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat antara Siklus I dan Siklus II ........................

4.13. Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Aspek Psikomotorik dalam

Pembelajaran PKn Siklus I dan Siklus II ..................................................

4.14. Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Aspek Afektif dalam

Pembelajaran PKn Siklus I dan Siklus II ..................................................

12

40

45

67

68

77

79

81

82

83

96

98

101

102

104

109

110

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

4.15. Perbandingan Kemampuan Guru Mengajar PKn Siklus I dan Siklus

II ................................................................................................................

4.16. Perbandingan Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat antara Pratindakan, Siklus I, Siklus II .........

112

113

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Bagan Keanggotaan MPR Orde Reformasi ..............................................

2.2. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ..........................................

3.1. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman........................................

3.2. Alur Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas .........................................

4.1. Grafik Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN 01 Jatisawit pada

Kondisi Awal ............................................................................................

4.2. Grafik Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata, dan

Ketuntasan Belajar secara Klasikal pada Kondisi Awal ...........................

4.3. Grafik Data Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siklus I ..............................

4.4. Grafik Data Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I .....................................

4.5. Grafik Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I ...................................

4.6. Grafik Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat Siswa Siklus I .....................................................................

4.7. Grafik Perbandingan Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat antara Pratindakan dan Siklus I ...................

4.8. Grafik Data Hasil Belajar Aspek Psikomotor Siklus II ............................

4.9. Grafik Data Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II ...................................

4.10. Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I ..............................................

4.11. Grafik Data Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Siklus II ............................................

4.12. Grafik Perbandingan Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat antara Siklus I dan Siklus II ........................

4.13. Grafik Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Aspek Psikomotorik

dalam Pembelajaran PKn Siklus I dan Siklus II .......................................

4.14. Grafik Perbandingan Prosentase Hasil Belajar Aspek Afektif dalam

Pembelajaran PKn Siklus I dan Siklus II ..................................................

4.15. Grafik Perbandingan Kemampuan Guru Mengajar PKn Siklus I dan

Siklus II .....................................................................................................

18

50

58

60

67

68

77

79

81

83

84

97

99

101

103

104

109

111

112

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

4.16. Grafik Perbandingan Hasil Belajar PKn tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat antara Pratindakan, Siklus I, Siklus

II……………………………………………………………………

113

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rincian Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian .....................................

2. Hasil Wawancara Sebelum Tindakan .............................................................

3. Hasil Belajar PKn Tentang Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat Siswa Kelas IV SDN 01 Jatisawit Pratindakan .....................................

4. Silabus PKn Kelas IV SD ...............................................................................

5. RPP Siklus I ...................................................................................................

6. Kisi-kisi LKS Siklus I .....................................................................................

7. LKS Siklus I Pertemuan 1 ...............................................................................

8. Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 1 .....................................................

9. Kriteria Penilaian LKS Siklus I Pertemuan 1 .................................................

10. LKS Siklus I Pertemuan 2 ...............................................................................

11. Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 2 .....................................................

12. Kriteria Penilaian LKS Siklus I Pertemuan 2 .................................................

13. RPP Siklus II ...................................................................................................

14. Kisi-kisi LKS Siklus II ....................................................................................

15. LKS Siklus II Pertemuan 1 .............................................................................

16. Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 1 ....................................................

17. Kriteria Penilaian LKS Siklus II Pertemuan 1 ................................................

18. Kuis Teka-teki Silang Siklus II Pertemuan 1 ..................................................

19. Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Kuis Teka-teki Silang ........................

20. LKS Siklus II Pertemuan 2 .............................................................................

21. Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 2 ....................................................

22. Kriteria Penilaian LKS Siklus II Pertemuan 2 ................................................

23. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II .................................................

24. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ................................................................

25. Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Siklus I Pertemuan 1 ..........................

26. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ................................................................

127

128

131

132

135

147

149

150

151

152

153

154

155

170

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

27. Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Siklus I Pertemuan 2 ..........................

28. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ...............................................................

29. Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Siklus II Pertemuan 1 ........................

30. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ..............................................................

31. Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Siklus II Pertemuan 2 ........................

32. Pedoman Pengamatan Pemberdayaan Sumber Belajar ...................................

33. Lembar Pengamatan Pemberdayaan Sumber Belajar Siklus I

Pertemuan 1 .....................................................................................................

34. Lembar Pengamatan Pemberdayaan Sumber Belajar Siklus I

Pertemuan 2 .....................................................................................................

35. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I .....................................................

36. Lembar Pengamatan Pemberdayaan Sumber Belajar Siklus II

Pertemuan 1 .....................................................................................................

37. Lembar Pengamatan Pemberdayaan Sumber Belajar Siklus II

Pertemuan 2 .....................................................................................................

38. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus II ...................................................

39. Pedoman Pengamatan Afektif Siswa .............................................................

40. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial Siklus I Pertemuan 1 ....................

41. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial Siklus I Pertemuan 2 ....................

42. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I ..............................................................

43. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial Siklus II Pertemuan 1 ..................

44. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial Siklus II Pertemuan 2 ..................

45. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II ............................................................

46. Pedoman Penilaian Kemampuan Guru ...........................................................

47. Lembar Penilaian Kemampuan Guru ..............................................................

48. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan

Pembelajaran ...................................................................................................

49. Daftar Nilai Hasil Belajar PKn Tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus I dan Siklus II .........................................

50. Hasil Wawancara Guru Setelah Tindakan ......................................................

184

188

187

188

189

191

193

195

198

199

202

205

206

208

210

212

213

215

217

218

231

235

238

239

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

51. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus I Pertemuan 1 ..........................................

52. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus I Pertemuan 1 ..........................................

53. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus I Pertemuan 2 ..........................................

54. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus I Pertemuan 2 ..........................................

55. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus II Pertemuan 1 .........................................

56. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus II Pertemuan 1 ........................................

57. Bukti Nilai Siswa Tertinggi Siklus II Pertemuan 2 .........................................

58. Bukti Nilai Siswa Terendah Siklus II Pertemuan 2 ........................................

59. Sumber Belajar ................................................................................................

60. Foto Kegiatan Proses Pembelajaran ................................................................

61. Surat Keterangan Penelitian Kepala SDN 01 Jatisawit...................................

62. Surat Keputusan Dekan FKIP UNS ................................................................

63. Surat Permohonan Ijin Research/ Try Out ......................................................

64. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ......................................................

65. Surat Undangan Penelitian Untuk Dosen ........................................................

66. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..........................................

241

242

243

244

245

246

247

248

249

251

253

254

255

256

257

258

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang berlangsung di Indonesia diharapkan dapat

mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki semangat,

komitmen kuat, dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan

semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus

untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan

kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai

generasi penerus. Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan yang

memasung hak-hak asasi manusia, hak-hak warganegara untuk dapat menjalankan

prinsip-prinsip demokrasi.

Kehidupan yang demokratis didalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non

pemeritahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi

terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi serta demi peningkatan

martabat kemanusian, kesejahteraan, kebahagiaan, kecerdasan dan keadilan.

Untuk merealisasikan hal tersebut dipelajarilah mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan diberbagai tingkat sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar

hingga Perguruan Tinggi.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga

Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Mardoto, 2009).

Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) juga merupakan

mata pelajaran memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa (Arnie Fajar,2009:141).

Pembelajaran PKn ini diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal

memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan

dihadapi. Namun Pendidikan Kewarganegaraan ditingkat Sekolah Dasar yang

mengajarkan materi sosial politik seperti sistem pemerintahan pusat dan

organisasi-organisasinya mengalami permasalahan. Widyawati Boediningsih

(2008) menjelaskan bahwa susunan organisasi pemerintahan pusat adalah badan-

badan kenegaraan yang diatur dalam UUD 1945, yang disebut lembaga-lembaga

Negara. Para siswa dalam materi ini dituntut untuk mengenal, mengetahui dan

mampu mengidentifikasi fungsi-fungsi lembaga-lembaga yang ada di dalamnya.

Materi tersebut dirasakan memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup

tinggi oleh peserta didik ditingkat SD.

Secara umum permasalahan yang timbul dari mata pelajaran PKn adalah

kurang ketertarikan siswa dengan materi-materi yang terkandung dalam

pembelajaran PKn. Siswa kurang tertarik karena mereka menganggap bahwa mata

pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Materi-materi

yang tercakup didalamnya begitu banyak, hanya mengandalkan kegiatan

menghafal dan menghafal saja serta sulit dipahami. Hal tersebut akhirnya juga

mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi Pkn yang sedang dipelajari.

Secara umum hanya siswa yang pandai menghafal saja yang hasil belajarnya baik

sedangkan yang merasa kesulitan menghafal hasil belajarnya kurang.

Permasalahan tersebut juga terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jatisawit,

Jatiyoso, Karanganyar.

Setelah dilakukan wawancara (lihat lampiran 2 halaman 128) dan

observasi di SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar khususnya kelas IV pada

mata pelajaran PKn tentang organisasi sistem pemerintahan pusat, rata-rata hasil

belajar siswa tergolong rendah dan banyak siswa yang belum tuntas atau lulus dari

KKM yang telah ditetapkan (lihat lampiran 3 halaman 130). Dari kegiatan

observasi ditemukan faktor-faktor yang mendukung timbulnya permasalahan

tersebut. Faktor tersebut datang dari luar (eksternal) yang juga dapat menimbulkan

faktor dalam (internal) diri siswa muncul. Faktor luar terdapat pada pembelajaran

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang dilakukan oleh guru. Guru dalam pembelajaran PKn khususnya materi

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat masih menggunakan paradigma

lama dimana guru hanya memberikan pengetahuan kepada siswa secara pasif. Hal

yang dimaksudkan adalah guru masih menggunakan pembelajaran yang bersifat

konvensional yaitu guru terlalu sering menggunakan metode ceramah saat

pembelajaran dan terkadang guru hanya memberi tugas kepada siswa yang ada

didalam buku paket tanpa memberi sedikit penjelasan mengenai materi yang

sedang diajarkan. Sedangkan kegiatan siswa hanya mengerjakan tugas guru dan

secara umum pekerjaan anak sama persis satu dengan yang lain. Guru kurang

memperhatikan kondisi dan keaktifan siswanya baik dalam kegiatan bertanya

maupun menjawab atau berpendapat. Selain hal tersebut, guru juga kurang kreatif

dalam menyajikan materi yang sedang diajarkan. Secara umum, guru hanya

berpijak pada satu sumber belajar saja untuk mendukung keberhasilan materi yang

diajarkan yaitu hanya berpedoman pada buku paket PKn saja tanpa ada sumber

belajar yang lain. Guru kurang kreatif memberdayakan kemampuan siswa untuk

mencari dan menggali informasi sebagai perbandingan dengan materi yang ada

dibuku paket dan juga menggali informasi lain lewat berbagai sumber belajar

lainnya secara bebas untuk menambah pangetahuan serta pemahaman siswa.

Faktor dari guru tersebut akhirnya berimbas pula kepada siswa yang

sedang belajar. Karena pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru,

sebagian besar siswa selalu merasa bosan dan jenuh sehingga proses pembelajaran

pun tidak bermakna bagi siswa. Apalagi mata pelajaran PKn materi organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat sangat sulit dipahami oleh siswa usia SD

karena tingkatannya sudah membahas tentang sosio-politik dan juga anak masih

asing dengan badan organisasi di dalamnya. Materi organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat ini mengharuskan siswa mengenal dan mengetahui

wewenang maupun tugas dari badan atau oraganisasi yang ada. Secara umum

siswa hanya mampu menghafal persis pada buku paket tanpa memiliki penalaran

yang lain dari materi ini (itu pun bagi siswa yang berhasil menghafal). Bagi yang

tidak, mengakibatkan siswa menjadi kurang percaya diri dan terlihat begitu pasrah

terhadap materi yang sedang dipelajari. Siswa terlihat diam dan ada juga siswa

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

yang terlihat mengantuk saat dijelaskan oleh guru. Kediaman siswa tersebut

bukanlah kediaman dimana siswa sudah mengerti dan paham tetapi setelah

ditanya ternyata siswa diam karena merasa bingung dan kurang mengerti materi

yang baru saja disampaikan oleh guru. Akhirnya sikap yang diambil siswa adalah

diam supaya guru kelas tetap berceramah sehingga guru tanpa meminta siswa

bertanya atau berpendapat (harapan siswa yang kurang percaya diri). Hal lain

yang melatarbelakangi kepasifan siswa adalah sumber belajar yang kurang kreatif

yang disediakan guru. Guru hanya berpijak pada satu buku paket saja dan ceramah

yang disampaikan guru hanya persis isinya didalam buku paket istilah lain adalah

guru hanya membaca nyaring materi yang ada di buku. Siswa kurang ikut

berpartisipasi dalam pengadaan sumber belajar, selain itu keaktifan siswa dalam

hal bertanya dan memberi tanggapan belum terlihat pada saat pembelajaran

berlangsung.

Permasalahan tersebut juga terjadi pada siswa kelas IV SDN 01, Jaisawit,

Jatiyoso, Karanganyar. Data yang diperoleh dari hasil belajar tentang organisasi

sistem pemerintahan pusat oleh guru kelas IV menunjukan bahwa hanya 6 siswa

atau 37,5 % dari 16 siswa yang nilai hariannya lebih dari atau sama dengan batas

ketuntasan (KKM 73) dan yang belum tuntas mencapai 10 siswa atau 62,5 % dari

16 siswa yang ada (lihat lampiran 3 halaman 130). Kenyataan yang demikian

dapat diindikasikan bahwa pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai

organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN 01

Jaisawit, Jatiyoso, Karanganyar masih kurang sehingga hasil belajar siswa rendah.

Kondisi ini dapat dijadikan sebagai landasan yang melatarbelakangi adanya upaya

meningkatkan hasil belajar PKn siswa tentang organisasi pemerintahan ditingkat

pusat.

Berdasarkan observasi awal pada siswa kelas IV SDN 01 Jaisawit,

Jatiyoso, Karanganyar dapat disimpulkan bahwa yang melatarbelakangi timbulnya

permasalahan pada hasil belajar siswa tentang organisasi sistem pemerintahan

tingkat pusat diantaranya adalah (1) siswa kurang berminat dan kurang percaya

diri karena materi ini sulit untuk dipahami dan sulit untuk dinalar. Siswa hanya

diam dan termenung saat diterangkan oleh guru karena merasa putus asa. (2)

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Siswa kurang aktif dan kreatif baik dalam bertanya serta menyampaikan pendapat

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa hanya duduk, diam dan

mendengarkan ketika guru memberi penjelasan. (3) Kurangnya sumber belajar

yang disediakan oleh guru. Guru hanya terpaku pada satu sumber belajar yaitu

buku paket dan guru kurang memberdayakan siswa untuk mencari sumber belajar

yang relevan dengan materi ajar yang diajarkan. (4) Kurangnya partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.(5) Guru masih

menggunakan model atau strategi pembelajaran yang bersifat konvensional atau

menggunakan one way method. (6) Proses pembelajaran yang bersifat kaku,

kurang fleksibel dan kurang demokratis.

Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka anak akan menjadi

pasif selamanya dan pengetahuan anak tidak akan meningkat sehingga hasil

belajar yang dicapai siswa tetap buruk dan mengecewakan. Cara mengajar guru

maupun sikap, pengetahuan dan pemahaman siswa perlu ditingkatkan agar hasil

belajar PKn tentang organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas

IV SDN 01 Jatisawit mencapai maksimal hingga melebihi atau sama dengan batas

ketuntasan yakni ≥ 73. Salah satu cara mengatasi permasalahan-permasalahan

yang timbul adalah mengubah cara mengajar guru yang masih menggunakan

model konvensional yang bersifat monoton. Guru harus mampu memilih dan

menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menghasilkan

siswa yang aktif dan kreatif baik dalam beraktivitas maupun keikutsertaan dalam

menyiapkan sumber belajar. Salah satu model pembelajaran yang fleksibel dan

menuntut siswa aktif serta kreatif baik menyiapkan sumber belajar sendiri maupun

menemukan dan memecahkan masalah sendiri adalah model pembelajaran

Resource Based Learning.

Materi organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat memanglah sangat

rumit dan sulit dicerna oleh anak usia ditingkat SD. Jika hanya dengan satu

sumber belajar yaitu buku paket saja anak masih akan tetap merasa kesulitan.

Kesulitan tersebut timbul karena anak belum mengetahui secara langsung

bagaimana dan seperti apa organisasi tersebut. Sehingga diperlukan model

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pembelajaran yang sesuai dengan materi tersebut yaitu salah satu solusinya adalah

menggunakan model pembelajaran resource based learning.

Model pembelajaran Resource Based Learning merupakan salah satu

model pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Nasution (2011:

18) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan resource based learning adalah

segala bentuk belajar yang menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah

sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan belajar

yang bertalian dengan itu, jadi bukan dengan cara konvensional dimana guru

menyampaikan bahan pelajaran kepada murid. Resource Based Learning ini

mengedepankan interaksi antara siswa atau peserta didik dengan sumber belajar

artinya siswa terlibat secara aktif dengan berbagai sumber daya belajar baik yang

berupa non-cetak maupun cetak. Sehingga guru bukanlah sumber belajar satu-

satunya di kelas saat pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan model

pembelajaran Resource Based Learning pada materi organisasi pemerintahan

tingkat pusat, siswa akan dihadapkan dengan beraneka sumber belajar secara

bebas, seperti koran, artikel dari internet, majalah, komik, video, rekaman suara,

dan lain sebagainya. Siswa tidak akan belajar dengan satu sumber saja yaitu guru

yang membaca nyaring materi dalam buku paket tetapi siswa juga akan berperan

secara aktif dalam penentuan sumber belajar yang mereka perlukan. Dalam

Resource Based Learning ini guru hanya sebagai fasilitator dan motivator dalam

pembelajaran yang berlangsung. Siswa akan menemukan dan memecahkan

masalah sendiri dan guru hanya membimbing. Siswa juga akan menggali

pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri sehingga hasil belajarnya pun akan

menjadi lebih baik.

Sejalan dengan permasalahan-permasalahan diatas maka peneliti akan

mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar PKn Tentang

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Melalui Model Resource Based

Learning Siswa Kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar Tahun

2011/2012.”

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

B. Rumusan Masalah

Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai arah penelitian maka

disajikan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Apakah

model Resource Based Learning (RBL) dapat meningkatkan hasil belajar PKn

tentang organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar tahun 2011/2012?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar PKn tentang organisasi sistem pemerintahan pusat

melalui model Resource Based Learning (RBL) pada siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar Tahun 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan 2 manfaat yakni manfaat secara teoritis dan

manfaat secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

Memperkaya khazanah teori/keilmuan yang terkait dengan proses

pembelajaran PKn pada materi organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat

menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) .

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian secara praktis dibagi menjadi 3 antara lain:

a. Bagi Siswa

1) Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang organisasi sistem

pemerintahan pusat akan bertambah karena menggunakan berbagai

sumber belajar untuk memperoleh informasi yang lebih banyak

sehingga dapat meningkat pula hasil belajar siswa tentang organisasi

sistem pemerintahan pusat tersebut.

2) Siswa akan merasakan pembelajaran yang bermakna karena terlibat

aktif dalam pemberdayaan sumber belajar dan pencarian informasi

untuk menjawab dan memecahkan masalah sendiri.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Bagi Guru Kelas

1) Untuk memberikan alternatif baru mengenai model pembelajaran yang

inovatif dan kreatif, sehingga guru dapat termotivasi untuk dapat

menerapkan model Resource Based Learning demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

2) Guru dapat menerapkan model Resource Based Learning untuk

meningkatkan hasil belajar PKn tentang sistem organisasi

pemerintahan tingkat pusat.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan perbaikan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar

di sekolah yang terkait dengan pembelajaran PKn tentang organisasi

siste pemerintahan pusat dengan menggunakan model Resource Based

Learning.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk pengadaan model

pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran di sekolah yakni

model pembelajaran Resource Based Learning atau pembelajaran

berdasarkan berbagai sumber belajar.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Pembahasan pada bab II ini berkaitan dengan: (A) Tinjauan Pustaka, (B)

Penelitian yang Relevan, (C) Kerangka Berpikir, dan (D) Hipotesis Tindakan.

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Hasil Belajar PKn Tentang Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat

a. Pengertian Belajar

Kegiatan belajar sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Menurut

Nana Sudjana berpendapat, “Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri seseorang” (2005:28). Martinis berpendapat,

“Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan, dan

sikap” (2006:96). Sedangkan Arnie Fajar berpendapat, “Belajar merupakan

suatu proses perubahan dalam diri seseoarang yang ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-lain”

(2009:10).

Gage (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana

organisma berubah perilakunya diakibatkan pengalaman (Martinis, 2009:98).

Sementara itu, Wolfolk & Nicolich (1989) berpenadat, “Learning always

involves a change in the person who is learning. The cange may be for better

or for the worse, deliberate or unintentional. To qualify as learning, this

change must be brought about by experience, by the interaction of a person

with his or her environment” (Ratno Harsanto, 2007:87). Kegiatan belajar

selalu memberi perubahan pada seseorang yang belajar. Perubahan tersebut

terjadi karena adanya pengalaman interaksi pembelajar dengan orang lain atau

lingkungannya. Sehingga kegiatan belajar terjadi apabila ada orang lain

sebagai sumber informasi atau lingkungan yang dapat dijadikan sumber

belajar.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Proses belajar membawa seseorang pada perkembangan pribadi

seutuhnya yaitu meliputi perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Seperti taksonomi belajar yang disusun oleh Benyamin S. Bloom,

mengklasifikasikan belajar menjadi 3 ranah yang meliputi:

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif berorientasi kepada kemampuan “berpikir” yang

mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu mengingat,

sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa

menghubungkan gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya

dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ranah kognitif adalah subtaksonomi yang

mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat

“pengetahuan” sampai ketingkat yang paling tinggi yaitu “evaluasi”.

Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang

berbeda-beda. Keenam tingkat tersebut:

a) Pengetahuan (knowledge)

b) Pemahaman (comprehension)

c) Penerapan (application)

d) Analisis (analysis)

e) Sintesis (synthesis)

f) Evaluasi (evaluation)

2) Ranah Afektif

Ranah afektif merupakan ranah yang berhubungan dengan

perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan

penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Berikut aspek-aspek dalam

ranah afektif:

a) Menerima (receiving)

b) Tanggapan (responding)

c) Menilai

d) Organisasi (organization)

e) Karakterisasi (characterization)

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berorientasi kepada

keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau

tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.

Ranah psikomotor ini meliputi:

a) Gerakan seluruh badan

b) Gerakan yang terkoordinasi

c) Komunikasi nonverbal

d) Kebolehan dalam berbicara

e) Kebolehan dalam berbicara

Berdasarkan uraian pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan proses yang aktif, proses perubahan diri seseorang dimana

perubahan tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang

diperoleh dari pengalaman.

b. Pengertian Pembelajaran PKn

Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, mata pelajaran pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

berubah menjadi pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan dalam kurikulum

2004 disebut sebagai mata pelajaran kewarganegaraan (citizenship).

Rusminiati menjelaskan bahwa “Pkn merupakan mata pelajaran yang

bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik” (2008:1). Sedangkan

menurut Arnie Fajar, “Mata pelajaran kewarganegaraan merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri dari beragam dari segi

agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga

Negara yang cerdas terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh

pancasila dan UUD 1945” (2009:141-142). Mata pelajaran kewarganegaraan

tersebut harus bersifat dinamis dan mampu menarik perhatian siswa yaitu

dengan cara belajar membantu peserta didik mengembangkan pemahaman,

baik materi maupun intelektual dan partisipatori dalam kegiatan sekolah. Isi

pengetahuan dari mata pelajaran PKn ini diorganisasikan secara interdisipliner

dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti politik, hukum, tatanegara, psikologi,

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dan berbagai bahan kajian lainnya yang berasal dari kemasyarakatan, nilai-

nilai budi pekerti, dan hak asasi manusia dengan penekanan kepada hubungan

antara warga negara dan warga negara, warga negara dan pemerintahan

negara, serta warga negara dan warga dunia.

Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah untuk memberikan

kompetensi-kompetensi sebagai berikut:

1) Berpikir secara kritis,

2) rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

3) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lain.

5) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peecaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi dan

komunikasi.

Menurut kurikulum Berbasis Kompetensi (2001) dijelaskan bahwa

mata pelajaran Kewarganegaraan ini memiliki ciri khas yaitu pengetahuan,

keterampilan, dan karakter kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut merupakan

bekal bagi peserta didik untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional

yang memadai untuk menjadi warga Negara yang baik. Ruang lingkup mata

pelajaran PKn dikelompokkan kedalam komponen rumpun bahan pelajaran

dan subkomponen rumpun bahan pelajaran tertera pada tabel 2.1

Tabel 2.1. Sub Komponen Rumpun Bahan Pelajaran PKn

ASPEK SUB ASPEK

Sistem Berbangsa dan

Bernegara

1. Persatuan bangsa dan Negara

2. Nilai dan norma (agama, kesusilaan,

kesopanan, dan hukum)

3. Hak Asasi Manusia

4. Kebutuhan hidup warga Negara

5. Kekuasaan politik

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

6. Masyarakat demokratis

7. Pancasila dan konstitusi Negara

8. Globalisasi

Dalam rangka mewujudkan warga Negara yang baik, materi Pkn sudah

diajarkan di sekolah-sekolah dasar. Pembahasan materi PKn SD bermanfaat

untuk mengetahui sejauh mana muatan nilai, moral, dan norma yang

terkandung dalam setiap SK (Standar Kompetensi). Materi PKn SD

merupakan materi dasar untuk mengembangkan model-model pembelajaran

PKn SD.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa mata

pelajaran PKn adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan dijenjang SD

(memiliki ruang lingkup tertentu) yang mengajarkan dan menanamkan nilai

sikap dan moral untuk menjadi warga Negara yang baik yang berbudi pekerti

luhur dan demokratis.

c. Pengertian Hasil Belajar PKn

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai

bagaimana belajar atau bagaimana informasi diperoleh siswa kemudian

bagaimana informasi itu diproses dalam pikiran siswa. Gagne menyatakan

untuk terjadi belajar pada siswa diperlukan kondisi belajar, baik kondisi

internal maupun eksternal, (Arnie Fajar , 2009:9). Kondisi internal merupakan

peningkatan (arising) memori siswa sebagai hasil belajar terdahulu.

Sedangkan kondisi eksternal meliputi aspek atau benda yang dirancang atau

ditata dalam suatu pembelajaran. Berlandaskan suatu teori belajar diharapkan

suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa sebagai hasil

belajar. Hasil belajar tersebut sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi

kemampuan siswa. Ruhland dan Brewer (2001) dalam International Journal

for the Scholarship of Teaching and Learning berpendapat “argue that

learning outcomes should not only demonstrate what students know, but

should also capture the changes that occur in their cognitive and affective

development as a result of their college experiences”. Hasil belajar tidak

hanya menunjukkan apakah siswa tahu, tetapi juga harus menangkap

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perubahan yang terjadi pada kognitif mereka dan pengembangan afektif

sebagai hasil dari pengalaman pendidikan mereka.

Menurut Nana Sudjana, “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku

siswa setelah melalui proses pembelajaran” (2005:30). Menurut Gagne, “Hasil

belajar merupakan interaksi stimulus dari luar dengan pengetahuan internal

siswa” (Arnie Fajar, 2009:9-10). Sebagai hasil belajar (learning outcomes),

Gagne mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 5 kelompok yaitu:

(1) Intelectual skill (keterampilan intelektual) yaitu kemampuan

mempresentasikan konsep dan lambing. (2) Verbal information

(Informasi Verbal) yakni kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik secara lisan maupun tertulis. (3) Cognetive

Strategy (Strategi kognitif termasuk ranah kognitif) yaitu kecakapan

menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. (4)

Attitude (Ranah Afektif) yaitu kemampuan menerima atau menolak

objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. (5) Motor skill

(keterampilan motorik dari ranah psikomotorik) yaitu kemampuan

melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani, (Agus Suprijono,

2011:5-6).

Gagne menekankan pentingnya kondisi internal dan kondisi eksternal

dalam suatu pembelajaran agar siswa memperoleh hasil belajar yang

diharapkan. Dengan demikian sebaiknya memperhatikan atau menata

pembelajaran yang memungkinkan mengaktifkan memori siswa yang sesuai

agar informasi yang baru dapat dipahaminya.

Agus Suprijono berpendapat, “Hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

keterampilan. Sementara menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik” (2011:5). Howard Kingsley membagi tiga

macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan

dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat

diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah (Nana Sudjana,

2005:45).

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan –tujuan belajarnya

melalui kegiatan belajar. Pada umumnya penilaian hasil belajar dilakukan

dalam bentuk formatif maupun sumatif. Penilaian dalam bentuk formatif

dilakukan pada akhir pengajaran guru baik secara lisan maupun tertulis

sedangkan penilaian dalam bentuk sumatif dilakukan pada akhir program atau

akhir semester. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penilaian formatif

untuk mengevalusi hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar tersebut

bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan

materi pembelajaran yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan (Ahmad Rohani,2004:179-180) :

1) Sasaran penilaian

Sasaran evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang

mencakup bidang kognitif, afektif, dn psikomotor secara seimbang.

2) Alat penilaian

Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes

maupun non tes sehingga diperoleh hasil belajar yang obyektif. Penilaian

hasil belajar hendaknya dilakukan secara berkesinambungan agar

diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan peserta didik yang

sebenarnya.

3) Prosedur pelakasanaan tes

Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan

sumatif. Penilaian formatif dilakukan setiap pengajaran berlangsung yakni

pada akhir pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses

pembelajaran selanjutnya dan meningkatkan motivasi dan usaha belajar

peserta didik. Selain itu agar guru mengetahui bagaimana kemampuan

siswa dalam penguasaan materi yang telah diberikan. Pelaksanaan tes ini

bisa dilakukan secara formal melalui pemberian tes secara tertulis atau

secara informal melalui pertanyaan secara lisan kepada peserta didik.

Hasilnya dicatat untuk bahan penilaian dan untuk menentukan derajat

keberhasilan peserta didik. Penilaian formatif juga bisa dilakuakn dalam

bentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa baik secara individual maupun

kelompok.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah nilai yang didapat akibat adanya perubahan pada

diri seseorang baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah

memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang dipelajarinya melalui proses

belajar sehingga dengan nilai tersebut dapat diketahui sejauh mana kemajuan

yang dialami oleh seseorang. Dan untuk hasil belajar PKn mengandung

pengertian nilai yang diperoleh (kognitif, afektif, dan psikomotorik) seseorang

setelah memperoleh pengetahuan dalam penguasaan materi pelajaran yang

dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam

pembelajaran PKn.

d. Pengertian Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

Pembelajaran PKn yang mengangkat materi sistem pemerintahan pusat

merupakan bagian kelompok dari aspek kekuasaan politik dalam ruang

lingkup PKn. Pembelajaran PKn SD kelas IV materi organisasi sistem

pemerintahan pusat diambil dari silabus KTSP yang terdiri dari:

Standar Kompetensi

3 Mengenal Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

Kompetensi Dasar

3.2 Menyebutkan organisasi sistem pamerintahan tingkat pusat seperti

presiden, wakil presiden dan para menteri

Menurut S. Pamudji, “Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan

yang utuh, dimana didalamnya terdapat komponen-komponen yang pada

gilirannya, merupakan sistem tersendiri yang mempunyai fungsi masing-

masing, saling berhubungan satu sama lain menurut pola, tata atau norma

tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan” (1985: 9 – 10). Sedangkan Inu

Kencana Syafei berpendapat, “Sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu

rangkaian, yang kait-mengait satu sama lain” (2011: 5). Maka dari dua

pengertian menurut pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah suatu kesatuan pola yang saling berhubungan dan berkaitan antara satu

dengan yang lain, dimana kesatuan ini memiliki tujuan bersama yang ingin

dicapai.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pemerintahan merupakan suatu ilmu dan seni. Pemerintahan dikatakan

sebagai seni karena berapa banyak pemimpin pemerintahan yang tanpa

pendidikan pemerintahan mampu berkiat serta dengan kharismatik

menjalankan roda pemerintahan. Pemerintahan dikatakan sebagai suatu

disiplin ilmu pengetahuan karena memenuhi syarat-syaratnya yaitu dapat

dipelajari dan diajarkan, memiliki objek (material maupun formal), universal

sifatnya, sistematis serta spesifik (khas). Menurut Inu Kencana Syafiie (2011:

8) pemerintahan berasal dari kata perintah dimana paling sedikit kata

“perintah” tersebut memiliki empat unsur yaitu ada dua pihak yang

terkandung, kedua pihak tersebut memiliki saling hubungan, pihak yang

memerintah memiliki wewenang, dan pihak yang diperintah memiliki

ketaatan. Sedangkan menurut W.S. Sayre dalam Inu Kencana (2011: 9),

Government is the best as the organized agency of the state, expressing and

axercing its authority. Pemerintah dalam definisi terbaik adalah sebagai

organisasi dari Negara yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya.

Sejalan dengan dua pendapat ahli tersebut dapat diakitkan dengan

pendapat Dadang, “Sistem pemerintahan adalah suatu kesatuan yang terdiri

atas beberapa unsur yang memerintah dalam suatu Negara yang saling

melengkapi untuk mencapai tujuan Negara yang bersangkuatan” (2008:127).

Dengan demikian maka sistem pemerintahan Indonesia adalah suatu kesatuan

yang terdiri atas berbagai unsur yang memerintah dalam Negara Indonesia

yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan Negara.

Sistem pemerintahan dibagi atau dipisahkan menjadi dua yakni

pemerintahan dalam arti luas dan pemerintahan dalam arti sempit.

1) Pemerintahan dalam arti sempit hanya meliputi lembaga yang mengurus

pelaksanaan roda pemerintahan (disebut eksekutif).

2) Pemerintahan dalam arti luas, selain eksekutif termasuk juga lembaga

yang membuat peraturan perundang-undangan (disebut legislatif) dan yang

melaksanakan peradilan (disebut yudikatif). Lembaga Negara yang

termasuk kedalam:

a) Eksekutif yakni presiden dan wakil presiden.

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b) Legislatif meliputi:

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Di Indonesia yang membedakan lembaga ini dengan

lembaga legislatif adalah karena lembaga ini adalah gabungan dari

DPR (legislatif) dengan DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Jumlah

anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang yang terdiri

atas 560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan

anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat

anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Pada masa orde baru, MPR merupakan lembaga tinggi

Negara sedangkan kini MPR tidak lagi menjadi lembaga tinggi

Negara karena tidak lagi meminta pertanggungjawaban semua

lembaga tinggi Negara, fungsi tertinggi hanya untuk pembentukan

dan penetapan konstitusi saja. Sedangkan memilih presiden dan

wakil presiden RI kini diserahkan kepada rakyat. Berikut adalah

keanggotaan MPR semasa orde reformasi:

Gambar 2.1. Bagan Keanggotaan MPR Orde Reformasi

(2) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Pemilihan umum selama ini cenderung lebih proposional

ketimbang distrik maka untuk mengoptimalkan perwakilan dari

daerah-daerah diperlukan keberadaan DPD. Pada periode tahun

2009 – 2014 terdapat 132 orang anggota DPD, keanggotaan DPD

MPR

(Majelis

Perwakilan

Rakyat)

DPR

(Dewan Perwakilan

Daerah)

DPR

( Hanya partai saja

berdasarkan kemenangan

Pemilu)

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

diambil dari masing-masing 33 provinsi dengan kuota tergantung

jumlah kepadatan penduduk dengan ketentuan:

(a) Provinsi yang berpenduduk sampai dengan 1.000.000 orang

harus mendapat dukungan paling sedikit 1.000 pemilih.

(b) Provinsi yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 sampai dengan

5.000.000 orang harus mendapat dukungan paling sedikit 2.000

pemilih.

(c) Provinsi yang berpenduduk lebih dari 5.000.000 sampai dengan

10.000.000 orang harus mendapat dukungan paling sedikit

3.000 pemilih.

(d) Provinsi yang berpendudukan lebih dari 10.000.000 sampai

dengan 15.000.000 orang harus mendapat dukungan paling

sedikit 4.000 pemilih.

(e) Provinsi yang berpenduduk lebih dari 15.000.000 orang harus

mendapat dukungan paling sedikit 5.000 pemilih.

(3) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Lembaga ini disebut parlemen karena kata perle berarti

bicara, artinya mereka harus menyuarakan hati nurani rakyat

artinya setelah mengartikulasikan dan mengagresikan kepentingan

rakyat, mereka harus membicarakan dalam sidang parlemen

kepada pemerintah yang berkuasa. Pemilihan anggota DPR

dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka yang

perhitungannya didasarkan pada sejumlah daerah pemilihan,

dengan peserta pemilu adalah partai politik. Pada periode tahun

2009-2014 terdapat 560 orang anggota DPR. Pemilihan Umum

Anggota DPR 2009 diikuti oleh 38 partai politik. Pada 7 Juli 2008,

Komisi Pemilihan Umum mengumumkan daftar 34 partai politik

yang dinyatakan lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu

2009, dimana 18 partai diantaranya merupakan partai politik yang

baru pertama kali mengikuti pemilu ataupun baru mengganti

namanya. 16 partai lainnya merupakan peserta Pemilu 2004 yang

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

berhasil mendapatkan kursi di DPR periode 2004-2009, sehingga

langsung berhak menjadi peserta Pemilu 2009.

DPR dibentuk dipusat untuk mengkritis pemerintah pusat,

dibentuk didaerah untuk mengkritisi pemerintah daerah baik

provinsi maupun kabupaten sesuai tingkatannya. Untuk menjamin

pelaksanaan tugas-tugasnya, DPR diberi berbagai hak dan

kewajiban oleh UUD 1945 yaitu hak petisi, budget, interpretasi,

amandemen, angket, inisiatif, prakarsa, dan hak untuk mengajukan

pertanyaan pendapat. Sedangkan kewajiban DPR yaitu

mempertahankan pancasila dan UUD 1945; menyusun anggaran

pendapatan dan belanja Negara/daerah; dan memperhatikan

aspirasi rakyat.

c) Yudikatif

(1) Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah agung adalah lembaga tinggi Negara di NKRI

yang merupakan pengadilan tertinggi dari semua lingkungan

peradilan yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari

pengaruh pemerintah (eksekutif) dan pengaruh lainnya. Sebagai

lembaga yudikatif, Mahkamah Agung memilih kekuasaan dalam

memutuskan permohoman kasasi (tingkat banding terakhir),

memeriksa dan memutuskan sengketa tentang kewenangan

pengadilan serta peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hokum tetap. Terdapat 4 fungsi pokok yang

dijalankan oleh Mahkamah Agung yakni fungsi peradilan, fungsi

pengawasan, fungsi pengaturan, dan fungsi pemberian nasihat.

(2) Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah konstitusi merupakan salah satu lembaga

pemegang kekuasaan kehakiman disamping Mahkamah Agung,

beserta badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan

peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan

peradilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha Negara.

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Mahkamah konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama

dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-

undang terhadap konstitusi, memutuskan sengketa kewenangan

lembaga Negara, yang kewenangannya diberikan UUD,

memutuskan pembubaran partai politik dan memtuskan

perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Mahkamah konstitusi

wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan

pelanggaran oleh presiden dan wakil presiden menurut UUD.

(3) Komisi Yudisial (KY)

Komisi yudisial adalah lembaga tinggi Negara yang bersifat

mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur

tangan dan kekuasaan lain. Wewenang yang dimiliki komisi

yudisial adalah mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada

DPR dan menetapkan kehormatan serta keluhuran martabat dan

menjaga perilaku hakim.

Sedangkan Pemerintahan pusat itu sendiri adalah pelaksana

pemerintahan yang mengurusi seluruh wilayah Negara. Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah,

juga menjelaskan bahwa pemerintahan pusat adalah perangkat Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari presiden beserta pembantu-

pembantunya. Selain itu, juga disebutkan dalam Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintan Daerah, “Pemerintahan

pusat, selanjutnya disebut pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia

yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia

sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Menurut Ressi (2008:24), Organisasi pemerintahan di

tingkat pusat adalah lembaga-lembaga negara yang duduk dalam pemerintah

pusat yaitu presiden dan wakil presiden serta para menteri. Pemerintah pusat

dipimpin oleh presiden. Di bawah presiden ada beberapa lembaga. Berikut

bagian-bagian pemerintah pusat:

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Presiden

Menurut Inu Kencana Syafeii, “Presiden adalah penyelenggara

pemerintah Negara tertinggi sehingga kekuasaan dan tanggung jawab

sebagian besar berada ditangan presiden (concentration of power and

responsibility upon the president)” (2011: 67). Presiden dipilih rakyat

secara langsung, dipercaya dan diberi tugas untuk melaksanakan

kebijaksanaan rakyat. Jadi presidenlah yang memegang tanggung jawab

atas jalannya pemerintahan yang dipercayakan kepadanya. Presiden

Republik Indonesia adalah kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.

Sebagai kepala Negara, presiden adalah simbol Negara resmi Indonesia di

dunia. Sedangkan sebagai kepala pemerintahan, presiden dibantu oleh

wakil presiden dan menteri-menteri kabinet, memegang kekuasaan

eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Seorang

presiden dan wakil presiden harus warga Negara Indonesia sejak

kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain, tidak

pernah mengkhianati negara, serta mampu secara jasmani dan rohani

untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai presiden dan wakil

presiden.

Ismail Suny membagi kekuasaan Presiden RI berlandaskan UUD

1945 menjadi; kekuasaan administratif; kekuasaan legislatif; kekuasaan

yudikatif; kekuasaan militer; kekuasaan diplomatik; dan kekuasaan darurat

(Ratanuson,2010). Sedangkan H. M. Ridhwan Indra dan Satya Arinanto

membaginya ke dalam; kekuasaan dalam bidang eksekutif, kekuasaan

dalam bidang legislatif, kekuasaan sebagai Kepala Negara, dan kekuasaan

dalam bidang yudikatif (Ratanuson,2010). Kekuasaan presiden yang luas

tersebut tercakup dalam fungsinya sebagai kepala negara, kepala

pemerintahan dan sekaligus mandataris MPR. Praktek kenegaraan dan

politik yang dalam sejarah mendasarkan dirinya pada UUD 1945, ternyata

cenderung memanfaatkan secara negatif peluang yang diberikan UUD

1945, yaitu kekuasaan sangat besar yang terpusat pada lembaga

kepresidenan.

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945 tentang kepresidenan,

berisi hal-hal berikut:

a) Presiden dipilih rakyat secara langsung.

b) Presiden memiliki legitimasi (pengesahan) yang lebih kuat.

c) Presiden setingkat dengan MPR.

d) Presiden bukan berarti menjadi diktator.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, lembaga kepresidenan

mempunyai beberapa wewenang, diantaranya sebagai berikut:

a) Wewenang Presiden Selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

Kekuasaan presiden selaku kepala Negara adalah bersifat

seremonial dan protokoler kenegaraan, yaitu:

(1) melangsungkan perjanjian dengan Negara lain.

(2) mengadakan perdamaian dengan Negara lain.

(3) Menyatakan Negara dalam keadaan bahaya (merupakan

kewenangan presiden yang diatur dalam UUD 1945 pasal 12).

(4) Mengumumkan perang kepada Negara lain.

(5) Mengangkat/memperhentikan duta/konsul untuk Negara lain

(UUD 1945 pasal 13).

(6) Member gelar dan tanda jasa tingkat nasional (UUD 1945 pasal

15).

(7) Menguasai angkatan Darat, Laut, Udara dan Kepolisisan (UUD

1945 pasal 10).

Kekuasaan presiden sebagai kepala pemerintahan adalah

karena fungsinya sebagai penyelenggara eksekutif yang meliputi antara

lain:

(1) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945 (sesuai

UUD 1945 pasal 4 ayat 1).

(2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk menjalankan UU

(UUD 1945 pasal 5 ayat 2).

(3) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (UUD

1945 pasal 17 ayat 2).

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(4) Memimpin kabinet.

b) Tugas Presiden dalam Bidang Eksekutif

Kekuasaan presiden dalam bidang eksekutif adalah seperti apa

yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 4 Ayat 1, yaitu memegang

kekuasaan pemerintahan menurut UUD.

c) Tugas Presiden dalam Bidang Legislatif

(1) Dalam kaitannya dengan fungsi legislatif, berdasarkan ketentuan

UUD 1945 Pasal 5 ayat (1) lama, memang dinyatakan bahwa

“Presiden memegang kekuasaan membentuk UU dengan

persetujuan DPR”. Dengan ketentuan demikian, dapat dikatakan

bahwa kekuasaan legislatif yang utama memang berada di tangan

Presiden, baik sebagai Kepala Negara maupun Kepala

Pemerintahan. Hanya saja pelaksanaan kewenangan ini tidak boleh

dilakukan semena-mena, dan untuk itu diperlukan persetujuan DPR

yang tingkatannya sederajat dengan Presiden.

(2) Berhak menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang (UUD 1945 pasal 22 ayat 1).

d) Tugas Presiden dalam Bidang Yudikatif

(1) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan

pertimbangan Mahkamah Agung (Pasal 14 ayat 1 UUD 1945).

Grasi adalah hak untuk memberikan pengurangan hukuman atau

pengampunan dan pembebasan hukuman. Sedangakan rehabilitasi

yaitu hak untuk memberikan pernyataan pengembalian/pemulihan

nama baik pada seseorang atau sekelompok orang.

(2) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan

peryimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Amnesti yaitu

hak untuk memberikan pernyaaan bahwa hukuman tan pidana yang

telah dijatuhjan harus dibatalkan.. Sedangkan abolisi merupakan

pidana harn hak untuk memberiakan pernyataan bahwa hukuman

tuntutan pidana harus digugurkan atau suatu tuntutan pidana harus

dihentikan.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Wakil Presiden

Wakil presiden bertugas membantu presiden (sesuai UUD 1945

pasal 4 ayat 2). Wakil presiden mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan tugas teknis pemerintahan sehari-hari

b) Melaksanakan tugas-tugas khusus kenegaraan yang diberikan presiden,

jika presiden berhalangan

c) Menggantikan jabatan presiden apabila presiden berhenti,

diberhentikan, atau meninggal dunia

Untuk membantu pelaksanaan tugas, wakil presiden dibantu oleh

sekretariat wakil presiden (setwapres). Susunan organisasi setwapres

antara lain sebagai berikut:

a) Sekretaris wakil presiden

b) Deputi bidang politik

c) Deputi bidang ekonomi

d) Deputi bidang kesra

e) Deputi bidang dukungan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan

f) Deputi bidang administrasi

3) Kementerian Negara

Dalam menjalankan tugasnya, presiden dan wakil presiden dibantu

para menteri. Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri adalah

sepenuhnya menjadi kewenangan presiden, para menteri tidak

bertanggung jawab kepada DPR tetapi bertanggung jawab kepada

presiden, namun demikian tidak diharapkan para menteri itu berlindung

dibawah sayap presiden. Karena dapat dipanggil oleh DPR untuk

mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahannya.

Berdasarkan pasal 17 UUD 1945, Menteri adalah memimpin

departemen, jadi menteri adalah membantu presiden menyelenggarakan

urusan tertentu dalam bidang pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsi

Departemen. Para menteri ini membawahi bidang-bidang tertentu. Ada

tiga jenis menteri yaitu sebagai berikut.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a) Menteri Departemen

Departemen merupakan unsur pelaksana pemerintah yang

dipimpin oleh menteri yang bertanggung jawab kepada presiden.

Departemen mempunyai tugas membantu presiden dalam

menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang masing-

masing. Menteri departemen ialah menteri yang memimpin

departemen. Departemen merupakan badan pelaksana pemerintah yang

dibagi menurut bidang-bidangnya masing-masing atau per departemen.

Ada 18 menteri yang termasuk kedalam menteri departemen antara

lain: Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan,

Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan, Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan,

Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Perhubungan, Menteri

Kelautan dan Perikanan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan

Nasional, Menteri Sosial, dan Menteri Agama.

b) Kementerian Negara

Menteri negara ialah menteri yang menangani bidang khusus

yang tidak ditangani oleh menteri departemen. Terdapat 12 menteri

yang termasuk kedalam menteri Negara nondepartemen yakni Menneg

Kebudayaan dan Pariwisata, Menneg Riset dan Teknologi, Menneg

Koperasi dan UKM, Menneg Lingkungan Hidup, Menneg

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menneg

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformsi Birokrasi, Menneg

Percepatan Pembangunan, Menneg PPN/Kepala Bappenas, Menneg

BUMN, Menneg Komunikasi dan Informasi, Menneg Perumahan

Rakyat, Menneg Pemuda dan Olah Raga.

c) Kementerian Koordinator

Menteri koordinator mempunyai tugas mengkoordinasikan

penyiapan dan penyusunan kebijakan serta pelaksanaannya di bidang

tertentu dalam kegiatan pemerintahan negara. Menteri koordinator

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

mempunyai tugas untuk menghubungkan atau melakukan kerja sama

antara satu menteri dengan menteri yang lainnya. Terdapat 4 menteri

yang termsuk kedalam menteri koordianator yaitu Menteri

Perekonomian, Menteri Kesejahteraan Rakyat, Menteri Sekretaris

Negara, Menteri Politik, Hukum, Dan Keamanan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dsimpulkan bahwa

organisasi sistem pemerintahan pusat adalah lembaga-lembaga pusat

(presiden, wakil presiden, dan menteri-menteri) yang memerintah dalam

Negara Indonesia yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan Negara.

2. Hakikat Model Pembelajaran Resources Based Learning (RBL)

a. Pengertian Model Pembelajaran

Dalam sebuah pembelajaran diperlukan suatu kerangka atau acuan

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Dalam kehidupan sehari-hari, kata model telah

banyak digunakan dalam beberapa konteks. Dalam lingkup pendidikan, istilah

model telah lama digunakan. Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd menjelaskan bahwa

“model adalah suatu kerangka berpikir yang dipakai sebagai panduan untuk

melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu” (2009:45).

Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses sistematik yang meliputi

banyak komponen. Soli Abimanyu berpendapat, “Pembelajaran merupakan

proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”

(2008:6). Pembelajaran yang dilakukan guru haruslah melibatkan siswa secara

aktif dan kreatif sehingga guru memerlukan sebuah model pembelajaran untuk

merancang dan menentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat

pembelajaran nanti berlangsung. Soli juga menyebutkan bahwa “Model

pembelajaran merupakan patokan bagi guru untuk melakukan kegiatan belajar

mengajar, dimana model tersebut digerakkan dengan strategi belajar

mengajar”.

Joyce dan Weil (1986) mengemukakan bahwa “Model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu” (Soli Abimanyu, 2008:2-4). Model pembelajaran digunakan untuk

pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

melaksanakan aktivitas pembelajaran. Sekarang ini terdapat berbagai model

pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru dalam meningkatkan

kemampuannya menyampaikan pelajaran yang dapat menjangkau lebih

banyak siswa dan untuk menciptakan lingkungan pelajaran yang lebih kaya

dan lebih luas bagi mereka.

Berbagai model pembelajaran yang telah banyak digunakan pada saat

ini adalah seperti yang disebutkan oleh Sri Anitah (2008:46-83), jenis-jenis

model pembelajaran antara lain:

1) Belajar kolaboratif (STAD, TGT, Jigsaw)

2) Pembelajaran Kontekstual

3) Belajar Memecahkan Masalah dan Penemuan (Problem Solving,

Diskoveri, Inkuiri)

4) Experiental Learning

5) Pembelajaran Terpadu (Connected, Tematik, PBL)

6) Quantum Learning

7) Resources Based Learning (RBL)

Dengan adanya model pembelajaran diharapkan, para perancang

maupun pendidik dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien

sehingga pembelajaran menjadi bermanfaat. Model pembelajaran diterapkan

sesuai dengan prosedur masing-masing, dimana setiap model pembelajaran

digunakan dan disesuaikan dengan materi ajar yang akan disampaikan guru.

Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing dan

memberikan dampak tersendiri bagi proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Para perancang atau guru harus dapat mengembangkan prosedur-

prosedur yang ada sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa

yang diharapkan serta tujuan pembelajaran pun dapat tercapai secara

maksimal.

Bertolak dari serangkaian pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan

sebagai pedoman guru untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

prosedur-prosedur tertentu sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran

dapat tercapai secara optimal.

b. Pengertian Resources Based Learning (RBL)

1) Sumber Belajar (Learning Resources)

Dalam upaya mewujudkan masyarakat belajar (learning

community) harus diciptakan kondisi sedemikian rupa yang

memungkinkan peserta didik memiliki pengalaman belajar melalui

berbagai sumber, baik sumber yang dirancang (by design) maupun yang

dimanfaatkan (by utilization) untuk keperluan pembelajaran. Sri Anitah

(2009) menyatakan:

Sumber belajar yang dirancang maksudnya sumber belajar itu

sengaja direncanakan untuk keperluan pembelajaran, misalnya:

buku paket, modul, Lembar Kerja Siswa (LKS) sumber belajar

yang dimanfaatkan yaitu segala sesuatu yang sudah tergelar

disekitar kita dan dapat diperlukan untuk belajar, misalnya: bank,

koperasi, pasar, pengadilan, dan lingkungan sekitar. (hlm.127)

Menurut Dictionary of Instructional Technology (1986), any

resources (people, instructional materials, instructional hardware, etc)

which may be used bay a learner to bring about or facilitate learning.

Berbagai sumber (orang, materi instruksioanal, perangkat keras/media

pembelajaran, dan lain sebagainya) yang mungkin digunakan oleh

pebelajar untuk menyertai atau memfasilitasi dalam proses pembelajaran.

Dari pendapat tersebut, dalam kegiatan pembelajaran, tentu sumber belajar

sangat penting keberadaannya. Semakin banyak sumber belajar yang

digunakan dalam proses pembelajaran maka akan semakin banyak pula

ilmu atau informasi yang akan diperoleh. Sejalan dengan perkembangan

ilmu dan teknologi, sumber belajar semakin lama semakin bertambah

banyak jenisnya, sehingga memungkinkan orang dapat belajar mandiri

secara lebih baik. Pergeseran dari era industri ke era informasi menuntut

perubahan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Di era informasi,

peserta didik setiap saat dihadapkan pada berbagai informasi dalam jumlah

jauh lebih banyak dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Informasi

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tersebut disebarkan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik,

dari yang berteknologi sederhana sampai yang sudah canggih seperti

penggunaan CD-ROM, internet dan sebagainya.

Dalam proses pembelajaran memuat komponen-komponen yang

sistematis. Salah satu komponen tersebut adalah sumber belajar yang

digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran. Secara umum yang

diketahui dari istilah sumber belajar (learning resources) hanya meliputi

guru, perpustakaan, dan buku pelajaran. Padahal jika dicermati baik secara

tidak langsung atau disengaja, apa yang digunakan dan benda tertentu

yang digunakan dalam pembelajaran adalah termasuk sumber belajar.

Sumber belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapt digunakan

untuk memfasilitasi kegiatan belajar ( Sri Anitah,2009:127).

Sadiman dalam makalahnya (Pendayagunaan Teknologi Informasi

dan Komunikasi untuk Pembelajaran, 2004) mendefinisikan “Sumber

belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni

dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar.” Definisi lain

menurut Association for Educational Communications and Technology ,

“Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan

oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk

kepentingan belajar-mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan

efisiensi tujuan pembelajaran” (1977: 125).

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa maupun guru

apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang

memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Jika tidak, maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang atau

buku sekalipun hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku tidak akan

ada artinya apa-apa. Pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan

kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang

sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk

keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar.

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi

hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar

lingkungan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk

membantu optimalisasi hasil belajar (Wina Sanjaya, 2010:228).

Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar

saja melainkan dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber

yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman

dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. AECT, membedakan enam

jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran,

yaitu:

a) Pesan (Message), meliputi pesan formal dan non formal.

b) Orang (People), semua orang dapat sebagai sumber belajar.

c) Bahan (Matterials), merupakan suatu format yang digunakan

untuk menyimpan pesan pembelajran.

d) Alat (Device), seperti multimedia projector, slide projector,

OHP, film tape recorder, dan sebagainya.

e) Teknik (Technique), seperti sosiodrama, tanya jawab, dan

sebagainya.

f) Latar (Setting), yang berada di dalam sekolah maupun

lingkungan yang berada di luar sekolah. (Wina Sanjaya,

2010:228-230)

Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh

dilihat secara parsial. Aneka sumber belajar harus dipandang sebagai satu

kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis

sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi

tercapainya pembelajaran yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan

akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran. Menurut Hermi yanzi

(2011), ada sejumlah pertimbangan yang harus diperhatikan, ketika akan

memilih sumber belajar, yaitu:

a) Bersifat ekonomis dan praktis (kesesuaian antara hasil dan

biaya)

b) Praktis dan sederhana artinya mudah dalam pengaturannya

c) Fleksibel dan luwes, maksudnya tidak kaku dalam perencanaan

sekaligus pelaksanaannya

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

d) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan waktu yang

tersedia

e) Sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan siswa.

Dalam proses pembelajaran guru hendaknya memilih dan

menyeleksi setiap sumber belajar yang akan ditampilkan atau yang akan

mendukung proses pembelajarannya sehingga dapat memberikan

informasi yang bermanfaat dan berdaya guna bagi peserta didik. Sumber

belajar digunakan untuk memfasilitasi belajar karena secara khusus

dirancang untuk tujuan belajar, ini dinamakan bahan atau sumber

pembelajaran. Kemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran ini

dapat dikategorikan sebagai berikut:

a) Dalam rangka memotivasi

b) Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran

c) Dalam rangka mendukung program pembelajaran

d) Dalam rangka membantu pemecahan suatu masalah

e) Dalam rangka mendukung pembelajaran presentasi

Berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu baik berupa

orang, tempat atau lingkungan sekitar, serta benda yang mengandung

informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk

melakukan proses perubahan tingkah laku (belajar) sehingga diperolehlah

hasil belajar yang optimal.

2) Resources Based Learning (RBL)

Kemajuan zaman sekarang ini mengakibatkan pencarian sumber

belajar yang semakin mudah dan cepat. Model pembelajaran resources

based learning merupakan pembelajaran berbasis aneka sumber atau

sering disebut pembelajaran BEBAS. Sally Brown mengatakan bahwa “

The term ‘Resource Based Learning’ is a broad one, encompassing a wide

range of means by which students are able to learn in ways that are on a

scale from those that are mediated by tutor to those where the student are

learning independenly” (1996:1). Menurut Sally Brown, istilah

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pembelajaran berbasis aneka sumber adalah salah satu istilah yang luas,

menyangkut berbagai sarana yang dapat digunakan untuk siswa belajar

dengan cara yang telah ada pada skala mereka yang telah dimediasi oleh

guru sehingga siswa belajar secara independen.

Sedangkan Shu-Nu Chang dalam International of Journal Asia-

Pacific Forum on Science Learning and Teaching menyatakan bahwa

“resource-based learning can be illustrated as a learning model in which

students learn from their own interaction with a wide range of information

resources rather than from conventional class exposition”. Resource

based learning dapat digambarkan sebagai model pembelajaran dimana

siswa belajar dari interaksi mereka sendiri dengan berbagai sumber daya

informasi dan bukan dari eksposisi kelas konvensional.

Nasution menjelaskan bahwa “Resources BasedLlearning

merupakan bentuk belajar yang langsung menghadapkan murid dengan

suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok

dengan segala kegiatan belajar yang bertalian dengan itu, jadi bukan

dengan cara yang konvensional dimana guru menyampaikan bahan

pelajaran kepada murid” (2011:18). Resources Based Learning (belajar

berbasis aneka sumber) adalah istilah yang sangat luas, bukanlah sesuatu

yang baru karena siswa telah lama menggunakan sumber belajar seperti

buku, kemudian terjadi peningkatan penggunaan media termasuk bahan-

bahan belajar terbuka, petunjuk belajar, petunjuk buku teks, paket-paket

video dan audio. Model pembelajaran resource based learning ini

digunakan untuk memperoleh ilmu atau informasi dari berbagai sumber

daya yang tersedia baik dalam wujud percetakan maupun non-cetak.

Proses belajar paling baik adalah ketika siswa telah memperoleh

informasi terlebih dahulu sebelum diajarkan oleh guru. Untuk itu siswa

diberi kebebasan untuk mencari materi-materi pelajaran yang akan

diajarkan oleh guru. Perkembangan teknologi yang sangat pesat

memudahkan siswa untuk mencari materi-materi pelajaran baik dimedia

cetak maupun non cetak seperti internet sehingga memungkinkan siswa

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

untuk belajar lebih mandiri, tidak menuggu materi dari guru. Dengan

mencari materi dari berbagai sumber memungkinkan mereka untuk dapat

menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri. Sehingga model

pembelajaran RBL ini sangatlah baik untuk mengembangkan daya

kreatifitas siswa dan mendayagunakan kemampuan siswa untuk mencari

serta menemukan sendiri pengetahuan itu.

Nuraini Haas berpendapat, “Pembelajaran berbasis aneka sumber

adalah suatu pandangan yang memberikan keutamaan pada peran bahan

(sumber) pembelajaran dan proses pembelajaran” (2009: 2).Pembelajaran

tidak lagi berpusat pada guru yang membuat peserta didik menjadi pasif

saja dan sumber belajar tidak hanya guru seorang, disini guru beralih tugas

menjadi seorang fasilitator dan motivator. E. Mulyasa menyebutkan bahwa

“Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik

tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan

belajar (facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik agar mereka

dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh

semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara

terbuka” (2007:53).

Implementasi pemanfaatan sumber belajar didalam proses

pembelajaran tercantum dalam kurikulum saat ini bahwa dalam proses

pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan

berbagai ragam sumber belajar (Wina Sanjaya, 2010:228). Dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menginginkan

pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kompetensi siswa

yang lebih kompleks, belajar mandiri, belajar terbuka, sampai pada belajar

jarak jauh. Sehingga mendorong dimanfaatkannya sumber belajar secara

luas. Belajar berdasarkan berbagai sumber, bisa dijadikan sebagai salah

satu upaya untuk mempersiapkan siswa agar dapat mengikuti

perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan. Belajar berdasarkan

berbagai sumber mendorong siswa meningkatkan literasi informasi dan

meningkatkan kemampuan berfikir kritis yang sangat dibutuhkan oleh

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

masyarakat dalam era informasi atau global saat ini. Siswa diajarkan untuk

dapat memberikan makna terhadap informasi, menciptakannya menjadi

pengetahuan, sampai pada bagaimana siswa menggunakan serta

mengevaluasi pengetahuan yang diciptakan oleh orang lain. Di samping

itu, belajar berdasarkan sumber atau resource-based learning lebih

berpusat pada siswa (student-centered learning) sehingga memungkinkan

siswa untuk dapat menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri.

Siswa atau peserta didik secara aktif memilih sumber belajar sendiri yang

mempermudah mereka menemukan makna atau pemahaman.

Model pembelajaran resources based learning juga didukung oleh

konstruktivistik, inquiry, dan juga problem based learning

(Nasution, 2011: 29). Dalam pembelajaran berdasarkan sumber ini, siswa

membangun sendiri pengetahuan baik yang sudah mereka ketahui mapun

yang belum mereka ketahui. Para peserta didik juga dihadapkan pada

sebuah masalah atau topik tertentu kemudian mereka mencari informasi

sendiri melalui sumber-sumber belajar yang telah dihadapkan pada

mereka, dengan begitu peserta didik memulai untuk belajar menemukan

sendiri jawaban dari permasalahan atau topik tersebut dan akan belajar

memecahkan masalah mereka sendiri secara mandiri. Peserta didik

diajarkan belajar mandiri dan kreatif sehingga mereka tahu proses

pemerolehan informasi atau jawaban berdasarkan kemampuan diri mereka

sendiri. Dengan hal tersebut, siswa akan merasa berguna dan bangga

terhadap dirinya sendiri sehingga kepercayaan diri mereka meningkat.

Berpijak dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa “Resources based learning merupakan suatu model

pembelajaran untuk membuat siswa membangun pengetahuan dan

pemahamannya sendiri dengan menggunakan berbagai sumber atau

informasi baik yang berbentuk media cetak (buku, koran, artikel, komik),

non cetak (benda, lingkungan, audio visual, dan lainnya) maupun orang

dimana sumber tersebut bermakna dalam kegiatan belajar. Selain itu,

proses pembelajaran berdasarkan sumber memberi kebebasan kepada

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka,

bebas belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-

masing.

c. Ciri-ciri Resources Based Learning (RBL)

Belajar berdasarkan sumber memanfaatkan sepenuhnya segala sumber

informasi sebagai sumber bagi pelajaran termasuk alat-alat audio-visual dan

memberi kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan

mempertimbangan sumber-sumber yang tersedia. Ini tidak berarti bahwa

pengajaran dalam bentuk ceramah ditiadakan. Pembelajaran resources based

learning (RBL) berusaha memberi pengertian kepada peserta didik tentang

luas dan aneka ragamnya sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan

untuk belajar. Sumber-sumber itu berupa sumber dari mesyarakat dan

lingkungan berupa manusia, museum, organisasi, dan lain-lain, bahan cetakan,

perpustakaan, audio-visual, dan sebagainya. Mereka harus diajarkan teknik

melakukam kerja lapangan, menggunakan perpustakaan, buku referensi,

sehingga mereka lebih percaya akan diri sendiri. Berikut ini adalah ciri-ciri

dari belajar berdasarkan sumber, antara lain:

1) Belajar berdasarkan sumber berhasrat untuk mengganti pasivitas murid

dalam belajar tradisional dengan belajar aktif didorong oleh minat dan

keterlibatan diri dalam pendidikannya (Nasution, 2011:27). Untuk itu apa

yang dipelajari hendaknya mengandung makna baginya, penuh variasi.

Murid sendiri turut menentukan dan turut memilih apa yang akan

dipelajari.

2) RBL berusaha untuk meningkatkan motivasi belajar dengan menyajikan

berbagai kemungkinan tentang bahan pelajaran, metode kerja, dan medium

komunikasi yang berbeda sekali dengan kelas konvensional yang

mengharuskan murid belajar yang sama dengan cara yang sama. Motivasi

timbul bila murid sendiri turut menentukan kegiatan belajarnya atau

melakukan kegiatan-kegiatan dalam batas kesanggupan.

3) Belajar berdasarkan sumber memberikan suatu kesempatan kepada siswa

untuk bekerja atau belajar menurut kecepatannya masing-masing. Hal

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

tersebut sejalan dengan pendapat Sally Brown yaitu “Resource Based

Learning its best provides ways for a students to learn at their own pace,

at all time of the day, often in location convenient to them and it also

provides back up for absentees” (1996:2).

4) Nasution juga menyebutkan bahwa resources based learning lebih bersifat

fleksibel dalam penggunaan waktu dan ruang belajar. Jadi dengan cara

belajar ini peserta didik tidak diharuskan belajar bersama dalam ruang

yang sama pada waktu yang sama.

5) Belajar berdasarkan sumber berusaha mengembangkan kepercayaan akan

diri sendiri dalam hal belajar yang memungkinkannya untuk melanjutkan

belajar sepanjang hidup. Murid dibiasakan untuk mencari dan menemukan

sendiri sehingga tidak bergantung pada orang lain.

d. Pelaksanaan Resources Based Learning (RBL)

Resources based learning adalah cara belajar yang bermacam-macam

bentuk dan segi-seginya. Model ini dapat berlangsung singkat atau panjang,

berlangsung selama satu jam pelajaran atau selama setengah semester dengan

pertemuan dua kali seminggu selama satu atau dua jam, dapat diarahkan guru

atau berpusat pada kegiatan peserta didik, dapat bersifat individual atau

klasikal, dapat menggunakan alat audio-visual yang diamati secara individual

atau diperlihatkan kepada seluruh kelas. Model pembelajaran resources based

learning ini terdiri dari beberapa komponen yang meliputi pengajaran

langsung oleh guru, penggunaan buku pelajaran biasa, latihan-latihan formal,

kegiatan penelitian, pencarian bahan dari berbagai sumber, latihan

memecahkan soal dan penggunaan alat audio-visual.

Model pembelajaran ini dirancang untuk menempuh tujuan yang ingin

dicapai. Tujuan untuk mendidik anak sanggup memecahkan masalah dengan

cara mengumpulkan informasi. Model ini juga bertujuan untuk mendidik anak

atau peserta didik menjadi seorang yang sanggup belajar dan meneliti sendiri,

maka mereka harus dilatih untuk menghadapi masalah-masalah yang terbuka

bagi jawaban-jawaban yang harus diselidiki kebenarannya berdasarkan data

yang dikumpulkan dari berbagai sumber, baik dari penelitian perpustakaan,

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

eksperimen dalam laboratorium, maupun sumber-sumber lain. Dalam

pelaksanaan cara belajar seperti Nasution (2011:30-31) menyebutkan ada

beberapa langkah yang perlu diperhatikan yaitu, antara lain:

1) Pengetahuan yang ada

2) Tujuan pelajaran

3) Memilih metodologi

4) Koleksi dan penyediaan bahan

5) Penyediaan tempat

Dalam melaksanakan model resources based learning, guru harus

mengenali atau paham dengan latar belakang peserta didiknya dan

pengetahuan peserta didik mengenai bahan pelajaran yang akan dibahas

bersama atau dipelajari. Guru harus merumuskan sendiri tujuan pembelajaran

dengan jelas, tujuan apa yang ingin dicapai dari pelajaran tersebut. Dalam

proses pembelajaran, tidak hanya bahan pembelajaran saja yang harus

dikuasai tetapi juga keterampilan-keterampilan pemerolehannya serta tujuan

emosional dan social juga harus terpenuhi. Perumusan tujuan oleh guru juga

disertai dengan metode apa yang akan digunakan dalam mencapai tujuan

tersebut. Metode-metode yang digunakan biasanya memiliki unsur-unsur

tertentu, misalnya uraian tentang apa yang dipelajari, adanya diskusi dan

pertukaran pikiran atau pendapat, kegiatan-kegiatan tertentu yang

memanfaatkan berbagai sumber (perpustakaan, laboratorium, kunjungan, kerja

lapangan, audio-visual, koran, majalah, komik dan sebagainya), dan kegiatan

kreatif lainnya seperti drama, tari, seni rupa, musik. Dalam kegiatan-kegiatan

pembelajaran tersebut peserta didik akan berlatih untuk mengadakan observasi

yang sistemtis, membuat catatan dan juga membuat laporan tertulis mengenai

apa yng dipelajari.

Pembelajaran berdasarkan sumber, guru harus benar-benar matang

dalam menyediakan sumber belajar apa saja yang akan digunakan dan yang

sesuai dengan materi pelajaran. Guru harus mengetahui bahan dan alat yang

dimiliki sekolah. Bahan dapat dipinjam dari perpustakaan umum atau mencari

lewat internet. Bahan dapat dicopy dan dibagikan kepada para peserta didik.

Juga sumber-sumber yang lain diluar sekolah perlu diselidiki agar dapat

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dimanfaatkan bila diperlukan. Dalam proses pembelajaran guru memiliki

bermacam-macam peran. Guru dapat bertindak seperti biasanya yaitu memberi

penjelasan kepada kelas seluruhnya. Guru juga dapat bertindak sebagai

pemimpin atau turut sebagai anggota suatu kelompok. Jika peserta didik

bekerja secara individual, guru dapat bertindak sebagai penasehat, sumber

informasi, pengawas atau memberikan motivasi (dorongan), penghargaan atas

kerja baik siswa, atau membantu anak yang lambat yang memiliki kesulitan.

Dari situ, dapat disimpulkan bahwa guru dalam proses pembelajaran

berdasarkan sumber benar-benar bertanggung jawab atas hasil anak-anak

sebagai keseluruhan dan karena hal tersebut, guru harus mengawasi pekerjaan

dan kemajuan siswa untuk mengetahui hasilnya.

Dalam pelaksanaan belajar berbasis aneka sumber, ada beberapa

langkah yang perlu diperhatikan. Shu-Nu Chang dalam International Journal

Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, regarding the

resource-based learning model, it emphasizes on six points as below:

a) Teacher as the facilitator/guideVariety of sources/media

b) Questions as primary

c) Information is discovered

d) Emphasis upon process

e) Assessment is quantitative/qualitative

Sejalan dengan journal internasional tersebut, Nuraini (2009: 2)

menyebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran

berbasis aneka sumber adalah sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi pertanyaan atau permasalahan

b) Merencanakan cara mencari informasi

c) Mengumpulkan informasi

d) Menggunakan informasi

e) Mensintesa informasi

f) Evaluasi

Salah satu langkah yang paling penting dalam resources based

laeaning adalah melibatkan siswa untuk mengembangkan pertanyaan atau

permasalahan dalam suatu materi pembelajaran. Sekali pertanyaan ini telah

terbangun, mereka dibimbing untuk menentukan informasi apa saja yang

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu siswa difasilitasi

untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang potensial. Sumber

informasi meliputi media cetak, non-cetak maupun orang. Selama melakukan

pengumpulan informasi, siswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi

(memilih dan memilah) informasi dan fakta apa saja yang penting dan relevan

dengan pertanyaan penelitian dan mengkategorikan hasil temuannya tersebut.

Setelah informasi yang diperlukan terkumpul, siswa perlu mendapat

bimbingan bahwa apa yang mereka lakukan tidaklah sekedar mendapatkan

informasi tapi bagaimana menggunakan informasi tersebut dalam kata atau

bahasa mereka sendiri dengan tidak lupa mencantumkan sumber informasi

tersebut dari mana atau dari siapa.

Berbekal informasi yang telah diperoleh, siswa dibimbing untuk

mengorganisasikan informasi ke dalam susunan yang sistematis, logis dan

memungkinkan untuk dipahami dengan cepat dan benar oleh orang lain.

Termasuk juga siswa diminta untuk memilih cara menyajikan hasilnya pada

orang lain dengan menggunakan cara tertulis, presentasi, visual, oral atau

kombinasi dari kesemuanya. Setelah semua informasi disusun dengan baik ke

dalam berbagai format yang relevan. Siswa dengan bimbingan guru

melakukan evaluasi terhadap apa yang telah mereka lakukan atau kerjakan.

Hal ini penting agar siswa menyadari betul apa yang sedang dia lakukan

(proses belajar). Dan inilah puncak dari proses resources based learning

sebenarnya. Evaluasi dan refleksi oleh mereka dilakukan oleh para siswa atau

peserta didik sendiri.

Dari uraian langkah diatas, peneliti meringkas dan menyimpulkan

dengan pembuatan tabel sintaks model pembelajaran Resources Based

Learning tentang fase-fase perilaku guru yang tertera pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Fase-fase Perilaku Guru dalam Model RBL

Fase Prosedur Perilaku guru

1. Mengidentifikasi topik

pembelajaran, pertanyaan

atau permasalahan.

Guru melibatkan siswa dalam

mengembangkan topik, pertanyaan

atau permasalahan dan membimbing

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

siswa dalam menentukan informasi apa

saja yang dibutuhkan untuk menjawab

atau menyelasaikannya.

2. Merencanakan cara mencari

informasi.

Guru memfasilitasi siswa dalam

memilih dan memilah sumber-sumber

informasi yang potensial untuk

digunakan. Guru dalam fase ini juga

menentukan bagaimana cara yang tepat

untuk mengumpulkan informasi, baik

dengan jalan menggunakan media

cetak, non cetak maupun bertanya atau

wawancara dengan orang.

3. Mengumpulkan Informasi. Siswa mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber belajar yang tersedia.

4. Menggunakan informasi. Guru membimbing siswa dalam

menggunakan informasi yang telah

disediakan serta membimbing mereka

untuk mengolah informasi tersebut ke

dalam bahasa mereka sendiri.

5. Mensintesa informasi. Guru membimbing siswa untuk

mengorganisasikan informasi tersebut

dalam susunan yang sistematis, logis

dan mudah dipahami oleh para siswa

sendiri.

6. Evaluasi Guru bersama siswa mengevaluasi

hasil belajar tentang materi yang telah

diperoleh tersebut dengan cara

mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

e. Kelebihan Model Resource Based Learning (RBL)

Penggunaan setiap model dalam suatu pembelajaran, sudah pasti

memiliki manfaat atau kelebihan tersendiri, begitu pun juga pada model

pembelajaran resources based learning. Menurut Evelin Siregar (2008)

pelaksanaan model RBL memiliki kelebihan antara lain:

1) Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang kemudian

akan menimbulkan pemahaman yang mendalam dalam belajar.

2) Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topik sehingga

membuat peserta didik menggali lebih banyak informasi dan menghasilkan

hasil belajar yang lebih bermutu.

3) Meningkatkan keterampilan berpikir seperti keterampilan memecahkan

masalah, memberikan pertimbangan-pertimbangan dan melakukan

evaluasi melalui penggunaan informasi dan penelitian secara mandiri.

4) Meningkatkan perolehan keterampilan pemrosesan informasi secara

efektif, dengan mengatahui sifat dasar informasi dan keberagamannya.

5) Memungkinkan pengumpulan informasi sebagai proses yang

berkesinambungan sehingga mengakibatkan terbentuknya pengetahuan

pada tiap fase berikutnya.

6) Meningkatkan sikap murid dan guru terhadap materi pembelajaran dan

prestasi akademik.

7) Membuat peserta didik antusias belajar dan terinspirasi untuk

berpartisipasi aktif.

8) Meningkatkan prestasi akademik dalam penguasaan materi, sikap dan

berpikir kritis.

Sedangkan menurut Chaeruman (2010) kelebihan pembelajaran

dengan resource based learning (belajar berdasarkan sumber) yaitu:

1) Mengakomodasi perbedaan individu.

2) Mendorong kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.

3) Siswa bertanggungjawab terhadap pembelajaran.

4) Memberikan peluang kebebasan kepada siswa.

5) Siswa akan belajar bagaimana belajar.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Model pembelajaran resources based learning dimana menjadikan

siswa atau peserta didik untuk belajar mandiri dan berfikir kritis. Resources

based learning mengakomodasi perbedaan individu baik dalam hal gaya

belajar, kemampuan, kebutuhan, minat, dan pengetahuan awal mereka.

Dengan demikian siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-

masing. Sumber belajar dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing

siswa. RBL juga mendorong pengembangan kemampuan memecahkan

masalah, mengambil keputusan, dan keterampilan mengevaluasi. Jadi, RBL

memungkinkan siswa menjadi kreatif dan memiliki ide-ide orisinal. Proses

pembelajaran dengan metode RBL mendorong siswa untuk bisa

bertanggungjawab terhadap belajarnya sendiri. Jadi para siswa dapat melatih

kemandirian belajar sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna,

lebih tertanam dalam pada dirinya karena mereka sendiri secara pribadi yang

menemukan dan membangun pemahaman.

RBL menyediakan peluang kebebasan kepada siswa untuk menjadi

pengguna teknologi informasi dan komunikasi yang efektif. Dengan demikian

dapat membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based

society). Mereka akan mampu bagaimana menemukan, dan memilih

informasi yang tepat, menggunakan informasi tersebut, mengolah dan

menciptakan pengetahuan baru berdasarkan informasi tersebut serta

menyebarluaskan atau menyajikan kembali informasi tersebut kepada orang

lain. Melalui RBL, siswa akan belajar bagaimana belajar. Sekali siswa melihat

informasi, ia akan mengembangkan sikap positif dan keterampilan yang

sangat berguna bagi dirinya dalam era informasi yang sedang dan akan

dihadapinya kelak. Jadi, pada akhirnya RBL dapat membekali keterampilan

hidup bagi siswa. Di era modernisasi saat ini, orang tidak bisa menghindar

dari kenyataan bahwa perkembangan teknologi semakin terasa dampaknya

dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kecenderungan saat

ini, melek teknologi dianggap sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana

modernisasi yang telah dicapai oleh suatu masyarakat.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Bagaimana teknologi dapat berperan dalam pendidikan sehingga

memberikan peluang bagi pembelajar untuk memanfaatkannya sebagai

sumber belajar, perlu memperhatikan bahwa proses pendidikan berpusat pada

siswa. Pada dasarnya siswa memiliki dimensi koqnitif, afektif, dan

psikomotor. Dalam pendekatan ini guru berperan sebagai pembimbing,

melatih, memotivasi, dan memfasilitasi agar siswa dapat berperan aktif dalam

proses pembelajaran. Siswa dapat belajar secara individu maupun kelompok

untuk memecahkan masalah, berkomunikasi, dan berbagi informasi dengan

teman-temannya.

f. Penerapan Model Pembelajaran Resource Based Learning pada PKn

Materi Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

Pembelajaran PKn SD bermaksud untuk menjadikan anak-anak atau

siswa agar menjadi warga Negara yang baik dalam melaksanakan hak dan

kewajiban, patuh terhadap peraturan-peraturan yang berlaku serta memiliki

watak atau moral yang berbudi. Dalam pembelajaran PKn SD khususnya kelas

IV, sudah membahas berbagai materi dengan ruang lingkup kekuasaan dan

politik serta globalisasi. Berikut ini materi-materi pembelajaran PKn SD yang

diajarkan di kelas IV:

1) Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan.

2) Sistem pemerintahan Kabupaten, Kota dan Provinsi.

3) Pemerintahan Pusat.

4) Globalisasi.

Ruang lingkup PKn mengenai kekuasaan dan politik dikenalkan sejak

dini kepada anak-anak atau siswa agar mereka mengetahui dan mengenal

keberadaan dunia sosial dan politik dinegaranya. Seperti halnya sistem

pemerintahan tingkat pusat, siswa SD kelas IV telah dikenalkan materi

tersebut. Pada pembelajaran ini, anak-anak diharapkan dapat mengenal dengan

pasti lembaga-lembaga apa saja yang ada di negaranya dan juga mampu

menyebutkan organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat. Hal tersebut

sesuai dengan silabus yang telah dirumuskan.

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Penerapan model resources based learning pada materi organisasi

sistem pemerintahan pusat bermaksud bahwa belajar dengan dihadapkan

beraneka sumber belajar, siswa akan memiliki gambaran dan pengetahuan

yang lebih mengenai organisasi sistem pemerintahan pusat (presiden, wakil

presiden dan juga para menteri) sehingga mereka akan mampu berpendapat

serta membuat kesimpulan tersendiri dalam pikirannya siapa saja yang masuk

kedalam organisasi sistem pemerintahan pusat. Dalam hal ini guru

menyediakan buku paket yang tidak hanya satu tapi lebih agar siswa memiliki

informasi yang lebih banyak dan komplit. Selain itu sumber belajar cetak yang

digunakan adalah koran yang isi beritanya berhubungan dengan materi ajar,

misalnya berhubungan dengan wewenang presiden. Artikel-artikel dari

internet dapat dijadikan sumber belajar pendukung yang mana anak akan

memecahkan sendiri berkaitan dengan apa yang dimuat pada artikel tersebut.

Kemudian selanjutnya adalah penggunaan video sebagai sumber belajar.

Video yang ditampilkan harus sesuai dengan apa yang diajarkan, misalnya

video yang berhubungan dengan grasi seseorang.

Berikut ini adalah fase-fase perilaku guru dalam pembelajaran pkn

materi organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model RBL

yang tertera pada tabel 2.3.

Tabel 2.3.Fase-fase Perilaku Guru dalam Pembelajaran PKn Materi Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Menggunakan Model RBL

Fase Prosedur Perilaku guru

1. Mengidentifikasi topik

pembelajaran, pertanyaan

atau permasalahan.

Guru melibatkan siswa dalam

mengembangkan topik dengan

memberikan pertanyaan atau

permasalahan yang berkaitan dengan

materi organisasi sistem

pemerintahan pusat dan

membimbing/ memberitahukan siswa

dalam menentukan informasi atau

apa saja (sumber belajar) yang

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dibutuhkan untuk menjawab atau

menyelasaikannya.

2. Merencanakan cara mencari

informasi.

Guru memfasilitasi siswa dengan

berbagai sumber belajar diantaranya

berita dalam koran, artikel-artikel

dari internet atau majalah, beberapa

buku paket (buku sumber yang

relevan).

3. Mengumpulkan Informasi Siswa mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber belajar yang

tersedia.

4. Menggunakan informasi. Guru membimbing siswa dalam

menggunakan informasi (sumber

belajar) yang telah disediakan serta

membimbing mereka untuk

mengolah informasi tersebut ke

dalam bahasa mereka sendiri

(membuat kesimpulan).

5. Mensintesa informasi. Guru membimbing siswa untuk

mengorganisasikan informasi dari

sumber belajar yang ada tersebut

dalam susunan yang sistematis, logis

dan mudah dipahami oleh para siswa

sendiri (catatan sederhana).

6. Evaluasi Guru bersama siswa mengevaluasi

hasil belajar tentang materi yang

telah diperoleh tersebut.

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai peningkatan hasil belajar PKn tentang organisasi

sistem pemerintahan pusat dengan menggunakan model resources based learning

(RBL) pada siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit ini memiliki relevansi dengan

penelitian sebelumnya. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Anita Noviyanti (2011) dengan judul “Peningkatan

Hasil Belajar PKn Materi Mengenal Pemerintahan Pusat Melalui Model Student

Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV SDN Kalikudi 01

Tahun Pelajaran 2010/2011”. Anita Noviyanti dalam penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa hasil belajar PKn siswa mengalami peningkatan setelah

menggunakan model STAD yaitu ditunjukkan pada pra siklus rata-rata nilai 58,

pada siklus I rata-rata nilai 64 kemudian pada siklus II , rata-rata meningkat

menjadi 74. Pada pra siklus yang mengalami ketuntasan hasil belajar 19 siswa

(54%), siklus I meningkat 26 siswa tuntas (74%), dan siklus II mencapai 35 siswa

(100%).

Aah Farida, S. Pd (2011) dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar

IPS Pada Materi Koperasi Melalui Model Pembelajaran Resource-Based Learning

pada siswa Kelas IV SDN Cigadung 3 Kecamatan Karangtanjung Kabupaten

Pandeglang Tahun Ajaran 2010/2011”. Aah Farida, S. Pd tersebut menyimpulkan

bahwa pembelajaran IPS dengan Resource-Based Learning dapat meningkatkan

mutu proses pembelajaran, hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa dalam kapasitas

belajar, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, keaktifan dalam

mengajukan pertanyaan, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, keaktifan

siswa dalam diskusi kelompok, keaktifan siswa dalam bermain peran, siswa dapat

memperoleh pengalaman langsung dari sumber belajar dan keaktifan siswa dalam

mengimplementasikan konsep pembelajaran dengan menggunakan Resource-

Based Learning.

Penelitian Ani Fitriani (2009) dengan judul “Penerapan Model Resource

Based Learning (RBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif

dalam Memecahkan Masalah Pada Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas VIIA

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

SMP 2 Mejobo Kudus Tahun Ajaran 2008/2009”. Hasil penelitian yang

dilakukan Ani Fitriani menunjukan terjadi peningkatan kemampuan berfikir

kreatif siswa dari siklus I ke siklus II. Ani Fitriani menguraiakan peningkatan

tersebut yaitu dilihat dari peningkatan hasil tes siswa yaitu jumlah siswa yang

tuntas belajar pada siklus I sebanyak 29 siswa (72,5%) mengalami peningkatan

sebesar 2,375 poin pada siklus II dari ketuntasan belajar mencapai 35 siswa

(87,5%.), kemampuan mengerjakan tes ketrampilan berfikir kreatif pada siklus I

nilai rata-rata 78.75 mengalami peningkatan mencapai 3,125 poin dari nilai rata-

rata 81,875, yang didukung oleh penilaian portofolio pada siklus I dan siklus II

mengalami peningkatan sebesar 2,875 poin.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan

masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir ini

digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Selaras dengan judul

penelitian yang diambil, yaitu “ Peningkatan Hasil Belajar PKn Tentang

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Melalui Model Resource Based

Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar Tahun

2011/2012”, peneliti akan menguraikan hasil kegiatan awal sebelum tindakan,

selama tindakan dan sesudah tindakan.

Pada observasi awal sebelum tindakan, siswa kelas IV SD Negeri 01

Jatisawit dalam mata pelajaran PKn tentang organisasi sistem pemerintahan masih

mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi atau memahami materi sehingga

ketuntasan hasil belajar siswa (nilai) tentang organisasi sistem pemerintahan

tingkat pusat masih tergolong rendah serta keaktifan siswa dalam bertanya,

menjawab pertanyaan guru maupun berpendapat belum terlihat menonjol. Selain

hal tersebut, pembelajaran yang dilaksanakan guru masih menggunakan

paradigma lama yaitu menggunakan model pembelajaran konvensional serta

pengadaan sumber belajar yang tidak kreatif sehingga pengetahuan dan

pengalaman siswa kurang.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Bertolak dari permasalahan tersebut diperlukan sebuah tindakan atau

solusi yang dapat memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar PKn tentang

organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat. Peneliti mencoba menerapkan

model pembelajaran Resources Based Learning pada proses pembelajaran

organisasi sistem pemerintahan. Resource Based Learning adalah salah satu

model pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar pada saat proses

pembelajaran baik menggunakan media cetak maupun non-cetak. Pada saat

pembelajaran dengan materi organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat, guru

menggunakan berbagai sumber belajar antara lain artikel-artikel dari internet

maupun dari majalah, berita koran (surat kabar), beberapa buku sumber yang

relevan yang terkait dengan materi. Dengan sumber-sumber belajar tersebut, siswa

akan lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Siswa akan ikut aktif

dalam penggunaan sumber belajar, mereka dapat mencari, menemukan jawaban

atau memecahkan masalah/ pertanyaan yang dihadapkan mereka. Dengan begitu

siswa mampu belajar mandiri serta menyerap informasi lebih kedalam pikiran

mereka sehingga didapatkan pemahaman serta pengetahuan yang luas. Hasil

belajar PKn siswa tentang organisasi sistem pemerintahan pusat akan meningkat

80% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 80.

Pada kondisi akhir dari penelitian ini, diduga dengan menggunakan model

pembelajaran resources based learning, hasil belajar PKn tentang organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit dapat

meningkat. Berikut ini adalah visualisasi kerangka berpikir penelitian yang tertera

pada gambar 2.2.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 2.2. Alur Kerangka Berpikir Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di

atas, maka dapat dirumuskan bahwa hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah

penggunaan model Resources Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar

tentang organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar Tahun 2011/2012.

Kondisi awal

Guru masih menerapkan model

pembelajaran yang konvensional

dalam pembelajaranPKn tentang

organisasi sistem pemerintahan

tingkat pusat. Guru kurang

kreatif dalam pengadaan sumber

belajar (terpaku satu buku paket)

Hasil belajar PKn tentang

organisasi sistem

pemerintahan pusat masih

rendah.

Tindakan

PTK

Guru telah menerapkan model

Resource Based Learning

learning dalam pembelajaran

PKn tentang organisasi sistem

pemerintahan pusat

Guru menerapkan model

resources based learning

dalam pembelajaran PKn

tentang organisasi sistem

pemerintahan pusat. Guru

menggunakan berbagai

sumber belajar sebagai

sumber informasi untuk

belajar.

Siklus II : Hasil belajar

PKn siswa mengenai

organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat

meningkat mencapai 80%

dengan rata-rata kelas 80.

Siklus I : Hasil belajar PKn

siswa mengenai organisasi

sistem pemerintahan tingkat

pusat meningkat.

Kondisi

Akhir

Hasil belajar PKn tentang

organisasi sistem

pemerintahan pusat tinggi

(meningkat).

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Jatisawit yang terletak di

Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar dengan kepala sekolah yang

dijabat oleh bapak Joko Daryanto, S. Pd. Penelitian ini khususnya

dilaksanakan di kelas IV.

Pemilihan SD Negeri 01 Jatisawit sebagai lokasi penelitian adalah

berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian

dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah dan bersedia

memberikan data yang diperlukan peneliti.

2) Hasil pembelajaran PKn materi organisasi sistem pemerintahan tingkat

pusat masih rendah.

3) Di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian,

sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar bagi

sekolah tersebut.

4) Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SD tempat peneliti pernah sekolah,

sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian karena selain

jarak tempat tinggal peneliti dekat dengan sekolah, peneliti sedikit banyak

sudah mengetahui kondisi dan lingkungan sekolah.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian diadakan pada semester genap tahun ajaran 2011/

2012 selama 7 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2012 sampai dengan Juli

2012. Tahap penyusunan dan pengajuan proposal dimulai pada bulan Januari

sampai Februari, tahap perijinan dan persiapan penelitian dimulai pada bulan

Februari sampai Maret, pelaksanaan tindakan dimulai pada bulan Maret, tahap

analisis data sudah dimulai pada saat pelaksanaan tindakan yaitu pada bulan

Maret, terakhir penyusunan skripsi, siding, revisi, dan penjilidan pada bulan

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

April sampai Juli. Secara rinci jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian pada

lampiran 1 halaman 127.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso,

Karanganyar yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 6 siswa putra dan 10 siswa

putri. Siswa kelas IV sebagai subjek yang akan diamati kegiatan pembelajarannya

dan dikenai tindakan. Selain siswa, guru juga menjadi subjek penelitian berkaitan

dengan kegiatan guru saat mengajar. Objek penelitiannya adalah pembelajaran

PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research). Dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena

penelitian ini berupa suatu tindakan dengan menggunakan model resources based

learning untuk mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar PKn materi

oraganisasi sistem pemerintahan pusat siswa terkait kegiatan proses belajar

mengajar pada suatu kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Iskandar

menyatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian

tindakan yang dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar yang bertujuan

memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di

kelas” (2009: 20).

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan

model siklus. Rancangan penelitiannya (Suharsimi Arikunto dkk, 2008: 16)

adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan atau planning, (2) Tindakan atau acting,

(3) Pengamatan atau observing, (4) Refleksi atau reflecting.

D. Sumber Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data

kualitatif dan kuantitatif. Informasi data tersebut diperoleh dari berbagai sumber

data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1. Informan (Nara Sumber)

Informan dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar. Nara sumber tersebut berfungsi untuk

memberikan informasi yang diperlukan peneliti melalui kegiatan wawancara

yang mendalam.

2. Observasi (Pengamatan)

Kegiatan observasi dilakukan peneliti untuk mengamati bagaimana

proses pembelajaran PKn materi organisasi sistem pemerintahan pusat dengan

menggunakan model Resource Based Learning siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar.

3. Dokumen

Dokumen merupakan bahan tertulis ataupun film yang digunakan

sebagai sumber data (St.Y. Slamet dan Suwarto WA, 2007:52). Dokumen

yang digunakan sebagai sumber data pada penelitian ini antara lain dokumen

tertulis mengenai kualitas proses pembelajaran sebelum maupun sesudah

tindakan dalam bentuk catatan lapangan. Dokumen tertulis mengenai hasil

belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan juga psikomotorik

setelah menggunakan model resource based learning pada saat pembelajaran.

Selain itu arsip-arsip yang mendukung penelitian seperti silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan terakhir adalah foto-foto pada saat

pembelajaran dengan menggunakan model RBL.

E. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang

diteliti, sebagai berikut:

1. Teknik in Dept Interview (Wawancara Mendalam)

Wawancara mendalam dilakukan untuk mengumpulkan data dari

informan terkait proses dan hasil belajar siswa mengenai organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat sebelum, selama, dan sesudah tindakan. Dalam

wawancara ini, narasumber atau informannya adalah ibu Sarmini, S. Pd, SD

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(guru kelas IV) dan beberapa siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit. Wawancara

dilakukan oleh peneliti dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang data

yang berkenaan dengan aspek permasalahan pembelajaran PKn materi

“Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat”. Wawancara oleh peneliti

terhadap guru dilakukan secara testruktur atau terfokus artinya dengan

berdasarkan pada pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan. Wawancara

ini bertujuan menggali informasi guna memperoleh data yang berkaitan

dengan hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Pusat

kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar dalam penggunaan berbagai

sumber belajar. Sedangkan, wawancara kepada siswa dilakukan secara tidak

terstruktur atau tanpa mempersiapkan sejumlah pertanyaan terlebih dahulu.

2. Teknik Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung. Observasi

langsung (direct observation) merupakan observasi yang dilakukan tanpa

perantara (secara langsung) terhadap objek yang diteliti. Observasi atau

pengamatan dilakukan di saat proses pembelajaran PKn materi Organisasi

Sistem Pemerintahan Pusat untuk mengumpulkan data perkembangan kualitas

belajar siswa dalam materi tersebut yang didukung oleh aspek psikomorik

(pemberdayaan sumber belajar), aspek afektif (keterampilan sosial siswa) dan

kemampuan guru. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Dari pengamatan tersebut diperoleh data pengamatan sikap siswa

dan kegiatan guru saat proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak

sebagai partisipan aktif, yaitu peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru

pengajar) dalam kegiatan pembelajaran PKn materi “Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat”. Sedangkan, guru kelas IV sebagai pengamat

pasif terhadap proses pembelajaran sehingga lebih leluasa dalam mengamati

jalannya pembelajaran. Selanjutnya, hasil pengamatan yang telah dilakukan

didiskusikan untuk dianalisis bersama untuk menemukan berbagai kelemahan

proses pembelajaran dan untuk mencari solusi kelemahan tersebut. Hasil

diskusi yang berupa solusi berbagai kelemahan tersebut kemudian dijadikan

acuan untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pengamatan terhadap guru pengajar (peneliti) difokuskan pada

kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran PKn materi

“Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat” dengan menggunakan model

Resources Based Learning (RBL). Pengamatan terhadap siswa difokuskan

pada sikap/perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan

observasi ini dilakukan berdasarkan lembar observasi yang sudah

dipersiapkan.

3. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar kognitif

siswa mengenai organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat pada

pembelajaran PKn. Peneliti melakukan penilaian melalui tes tertulis baik

secara berkelompok maupun individu pada materi organisasi sistem

pemerintahan pusat menggunakan model pembelajaran Resources Based

Learning pada siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit. Tes juga bertujuan untuk

mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan.

4. Kajian Dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip

yanga ada seperti kurikulum, RPP guru, buku atau materi pelajaran, dan arsip

nilai yang diberikan oleh guru (Sarwiji Suwandi, 2008:68). Studi atau kajian

dokumen digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang sudah

tersedia sebagai pendukung penelitian ini. Oleh karena itu, kajian dokumen ini

dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip berupa RPP yang digunakan

oleh guru kelas dalam pembelajaran PKn materi “Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat”, nilai yang telah diperoleh guru, nilai pre-tes

yang dilakukan sebelum tindakan oleh peneliti, berbagai sumber belajar cetak

dan juga hasil tes siswa. Dalam penelitian ini, kajian dokumen juga digunakan

untuk memperoleh daftar nama siswa kelas IV SD Negeri 01 Jatisawit,

Jatiyoso, Karanganyar

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

F. Validitas Data

Dalam penelitian, diperlukan adanya kebenaran data atau validitas data.

Maksudnya adalah data yang berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam

kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya.

Menurut St. Y. Slamet dan Suwarto (2007: 54), bahwa: “Untuk menguji

keabsahan data digunakan trianggulasi data atau sumber dan trianggulasi metode”.

Adapun yang dimaksud trianggulasi data atau sumber dan trianggulasi metode

adalah:

1. Trianggulasi data sering disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini

mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib

menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama

atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber

data yang berbeda.

2. Trianggulasi metode, dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan data

sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda.

Dalam trianggulasi metode ini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau

metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk

diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan

informasinya. Peneliti bisa menggunakan metode pengumpulan data yang

berupa observasi kemudian dilakukan wawancara dan hasilnya diuji dengan

pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik dokumentasi pada

pelaku kegiatan. Dari berbagai teknik pengumpulan data di atas, hasilnya

dapat dibandingkan kemudian dapat ditarik kesimpulan data yang kuat

validitasnya.

G. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis

interaktif milik Milles dan Huberman. Kegiatan pokok ini meliputi reduksi data,

penyedia data, kesimpulan, penarikan atau verifikasi (Milles dan Huberman,

2007:17).

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Langkah-langkah analisis model interaktif yang dilakukan dalam

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan suatu

bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa

hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data yang digunakan dapat berupa: berbagai jenis matriks,

grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih,

dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi,

dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus

melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh

penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan merupakan tinjauan ulang secara utuh seperti yang

diungkapkan Milles & Huberman menyatakan bahwa:

“Setelah data-data direduksi, disajikan langkah terakhir adalah

dilakukannya penarikan kesimpulan. Data-data yang telah didapatkan

dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Penarikan

kesimpulan ini merupakan bagian dari konfigurasi utuh, sehingga

kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian

berlangsung.” (2007: 19).

Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil

laporan penelitian. Sedang kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di

lapangan atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya

merupakan validitasnya.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan uraian di atas maka reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai suatu kesatuan yang jalin-menjalin pada

saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar,

untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Kegiatan pengumpulan

data itu sendiri merupakan siklus dan interaktif. Oleh karena itu, penelitian ini

sifatnya kualitatif maka diberlakukan adanya objektifitas, subjektivitas, dan

kesepakatan intersubjektifitas dari peneliti agar hasil penelitian tersebut mudah

dipahami bagi para pembaca secara mendalam. Berikut ini merupakan hubungan

interaksi antara unsur-unsur kerja analisis tersebut yang divisualisasikan dalam

bentuk bagan yang tertera pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Bagan Siklus Analisis Interaktif

( Milles dan Huberman, 2007:20)

Dari bagan diatas, langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini

adalah:

1. Melakukan analisis awal, dengan cara mengumpulkan dokumen yang ada.

Dokumen tersebut antara lain silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), dan daftar nilai PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit.

2. Pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang muncul selama proses

pembelajaran PKn Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

berlangsung.

Pengumpulan data

3. kesimpulan

1.Reduksi

data

2. penyajian

Data

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3. Mengembangkan bentuk sajian data yaitu menyusun sekumpulan informasi

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

4. Melakukan analisis data.

5. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

H. Indikator Kinerja

Indikator ketercapaian (kinerja) adalah rumusan indikator ketercapaian

yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau

keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2008: 70). Hal yang dijadikan sebagai

indikator ketercapaian dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dengan menggunakan

model resources based learning (belajar berdasarkan aneka sumber) pada siswa

kelas IV SD Negeri 01 Jatisawit. Indikator penelitian ini bersumber dari

kurikulum dan silabus KTSP PKn kelas IV serta Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM), yaitu 73.

Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, dengan ketentuan siklus

akan berhenti apabila pembelajaran dikatakan berhasil dengan hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa secara klasikal

memperoleh nilai ≥ 73 (KKM) mencapai 80% dengan rata-rata nilai ≥ 80. Dan

apabila pada siklus II pembelajaran belum berhasil mencapai indikator yang telah

ditetapkan, maka siklus akan berlanjut sampai siklus ke-n sampai tercapainya

indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme

kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan 2 siklus), yang dalam

setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

(tindakan), (3) observasi, dan (4) refleksi. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat

Suhardjono bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

sistem berdaur dalam suatu siklus” (Suharsimi Arikunto dkk, 2006: 74). Sistem

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

prosedur penelitian dalam penelitian ini disajikan dalam gambar 3.2 sebagai

berikut.

Gambar 3.2. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto dkk., 2008: 16)

Adapun prosedur tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menyiapkan perencanaan yang akan dilaksanakan dalam penelitian

yaitu penyusunan RPP sesuai SK dan KD (lampiran 5 halaman 139)

yang telah disesuaiakan dengan prosedur model Resources Based

Learning,

2) Guru menyiapkan berbagai sumber belajar (lihat lampiran 52 halaman

246) yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan (Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat).

Permasalahan

Permasalahan

baru hasil refleksi

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Perencanaan

tindakan I

Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Pelaksanaan tindakan

I

Pengamatan/

pengumpulan data I

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data II

Siklus I

Siklus II

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

3) Guru menyiapkan sarana pendukung lain dalam pembelajaran seperti

tata ruang kelas, media pembelajaran, dan juga materi ajar.

4) Menyiapkan instrumen diskusi kelompok dan tes tertulis individu

untuk mengetahui hasil belajar PKn siswa mengenai materi organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat.

5) Guru menyiapkan lembar observasi siswa dan guru.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada siklus I yaitu pelaksanaan pembelajaran PKn materi

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat, peneliti menyusun

skenario pembelajaran seperti berikut:

1) Guru melakukan tanya jawab seputar materi yang akan disampaikan.

2) Guru membagikan sumber belajar cetak yang relevan dengan materi

ajar.

3) Guru memberikan beberapa pertanyaan atau permasalahan untuk

dipecahkan dengan berlandaskan buku sumber yang telah dibagikan.

4) Guru membimbing siswa dalam pemerolehan informasi tersebut.

5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok diberi

sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS) dan sebuah artikel (sesuai materi

ajar) untuk dipecahkan kandungan isinya dimana berlandaskan dengan

informasi yang diperoleh setelah membaca berbagai sumber belajar

cetak.

6) Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman kecil dengan

bahasa yang mudah dipahami oleh para siswa.

7) Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya serta diikuti kegiatan

tanya jawab dan berpendapat.

8) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa tentang

materi pembelajaran yang telah disampaikan.

c. Tahap Observasi / pengamatan Tindakan

Observasi dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan tindakan

dalam pembelajaran PKn materi “Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat” dengan menggunakan model Resources Based Learning (RBL).

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pada tahab pengamatan ini dilakukan beberapa hal, diantaranya sebagai

berikut:

1) Guru melakukan pengamatan atau observasi selama proses

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat berlangsung yang meliputi: penggunaan berbagai sumber belajar

(psikomotor) lihat lampiran 32 halaman 195 dan keterampilan sosial

siswa (afektif) lihat lampiran 39 halaman 211.

2) Melakukan penilaian hasil belajar PKn siswa mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Pusat disetiap akhir pembelajaran.

Tahap observasi juga berguna untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap ini dilakukan pada proses

pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil analisis

data yang berkaitan dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi untuk

menilai hasil belajar PKn tentang Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat melalui model Resource Based Learning dilaksanakan setiap akhir

pembelajaran. Sasaran dari evaluasi ini yaitu hasil belajar PKn tentang

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SD Negeri

01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar.

Kolaborator dan peneliti bersama-sama membahas hasil

pembelajaran yang telah dicapai, meliputi: hasil evaluasi individu

beberapa anak yang masih kurang maksimal, aktivitas guru dan siswa yang

kurang maksimal, dan memperbaiki pelaksanaan tindakan yang akan

digunakan pada siklus berikutnya.

Adapun hasil belajar PKn tentang Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat siswa kelas IV SD Negeri 01 Jatisawit mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata kelas mencapai angka 75,63 dan ketuntasan

klasikal yang dicapai sebesar 62,5% atau sebanyak 10 siswa dari 16 siswa

yang nilainya mencapai nilai KKM (73) bahkan lebih. Jika dibandingkan

dengan indikator kinerja, yaitu minimal 80% dari seluruh jumlah siswa

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kelas IV SDN 01 Jatisawit mencapai nilai KKM atau lebih. Maka hasil

evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I ini menunjukkan bahwa sasaran

belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.

2. Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan dan

penyempurnaan pembelajaran dengan menggunakan model Resource

Based Learning yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Hal-hal

yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran PKn tentang Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat melalui model Resource Based

Learning sebagai upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi

pada siklus I adalah:

1) Guru memberi dan menunjukkan papan skor siswa agar siswa lebih

termotivasi untuk aktif dan berani dalam proses pembelajaran PKn

berlangsung.

2) Guru mencari dan menyiapkan sendiri informasi (artikel maupun berita

koran) untuk sumber belajar siswa sehingga sumber belajar lebih tepat

dan relevan dengan materi yang diajarkan.

3) Guru mengubah aktivitas belajar siswa dari sistem berkelompok

menjadi belajar mandiri/individu tetapi masih diikuti sharing dengan

teman sebagai sumber belajar lainnya.

4) Guru memberikan pertanyaan atau permasalahan dalam bentuk kuis

dan bagan kosong sehingga siswa lebih tertantang, aktif dan lebih

belajar mandiri dalam memperoleh informasi.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1) Menyiapkan perencanaan yang akan dilaksanakan dalam penelitian

yaitu penyusunan RPP sesuai SK dan KD yang telah disesuaiakan

dengan prosedur model Resources Based Learning (lampiran 13

halaman 160).

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2) Guru menyiapkan berbagai sumber belajar (berbagai buku sumber

yang relevan, artikel, berita koran) yang sesuai dengan materi yang

akan disampaikan (Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat).

3) Guru menyiapkan sarana pendukung lain dalam pembelajaran seperti

tata ruang kelas, media pembelajaran, nomor dada siswa, papan skor

siswa, dan bintang prestasi.

4) Menyiapkan instrument tugas individu dan tes tertulis individu untuk

mengetahui hasil belajar PKn siswa mengenai materi organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat.

5) Guru menyiapkan lembar observasi siswa dan guru.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan siklus

tersebut dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan silabus mata

pelajaran PKn khususnya materi Organisasi Sistem Pemerintahan Pusat

dengan model RBL. Skenario pembelajarannya sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan organisasi

sistem pemerintahan pusat (Presiden, Wakil Presiden, Menteri).

2) Guru menerangkan penggunaan sumber belajar pada pembelajaran

PKn dengan model RBL.

3) Guru membagi sumber belajar kepada setiap siswa (individu) sesuai

dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

4) Guru memberikan permasalahan atau pertanyaan berupa kuis dan

berupa berita koran untuk diidentifikasi.

5) Antar siswa saling bertanya dan sharing untuk memecahkan

pertanyaan atau permasalahan yang telah disiapkan guru.

6) Siswa memberikan hasil atau jawaban baik secara tertulis maupun

lisan.

7) Siswa mengerjakan soal individu sebagai alat ukur kognitif siswa.

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan menggunakan lembar

pengamatan dalam proses kegiatan pembelajaran PKn materi “Organisasi

Sistem Pemerintahan Pusat” dengan model RBL. Hal yang dilakukan guru

adalah:

1) Guru melakukan pengamatan atau observasi selama proses

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat berlangsung yang meliputi: penggunaan berbagai sumber belajar

(psikomotorik), keterampilan sosial siswa (afektif), dan kemampuan

guru mengajar.

2) Melakukan penilaian hasil belajar PKn siswa mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Pusat disetiap akhir pembelajaran.

d. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran siklus II berakhir, maka diadakan analisis

semua data yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan

evaluasi. Sasaran pada siklus II yaitu hasil belajar PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar meningkat. Adapun hasil belajar PKn

tentang Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SD

Negeri 01 Jatisawit mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas mencapai

angka 84,5 dan ketuntasan klasikal yang dicapai sebesar 87,5% atau

sebanyak 14 siswa dari 16 siswa yang nilainya mencapai nilai KKM (73)

bahkan lebih. Jika dibandingkan dengan indikator kinerja, yaitu minimal

80% dari seluruh jumlah siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit mencapai nilai

KKM atau lebih. Hasil evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II ini

menunjukkan bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Resource Based

Learning (Belajar Berdasarkan Berbagai Sumber) pada pembelajaran PKn

tentang Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV

SDN 01 Jatisawit telah berhasil dan penelitian dapat dihentikan.

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melaksanakan

kegiatan observasi awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di

lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru (lampiran 2 halaman 128)

dan siswa (lampiran 2 halaman 129) sebelum adanya tindakan, dapat diketahui

bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit masih tergolong rendah.

Keadaan tersebut terjadi karena dalam pembelajaran guru masih mengajar dengan

model tradisional, guru hanya menjelaskan sama persis pada buku paket dan

terkadang hanya langsung memberi tugas kepada siswa sehingga pengetahuan dan

pemahaman siswa mengenai organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat sangat

kurang yang akhirnya berdampak buruk pada hasil belajar siswa. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa pada kondisi awal

(lampiran 3 halaman 131) yaitu hanya 6 siswa atau 37,5% siswa yang hasil

belajarnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 73 dan masih ada

10 siswa atau 62,5% siswa yang hasil belajarnya kurang atau belum memenuhi

batas KKM. Sedangkan rata-rata hasil belajar PKn mengenai organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat hanya 55,81. Oleh karena itu, peneliti menggunakan

model Resource Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar PKn mengenai

organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit.

Agar lebih jelas, berikut adalah daftar distribusi frekuensi nilai hasil

belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas

IV pada kondisi awal atau sebelum menggunakan model Resource Based

Learning (lihat lampiran 3 halaman 131) tertera ada tabel 4.1.

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN 01

Jatisawit pada Kondisi Awal

No Interval

Nilai Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fi.xi

Prosentase (%)

1 5 - 19 1 12 12 6,25

2 20 – 34 0 27 0 0

3 35 – 49 3 42 126 18,75

4 50 – 64 5 57 285 31,25

5 65 – 89 7 69 483 43,75

Jumlah 39 906 100

Nilai rata-rata = 906 : 16 = 55,81

Ketuntasan klasikal = ( 6 : 16) x 100 % = 37,5 %

Nilai Di bawah KKM = (10 : 16) x 100% = 62,5 %

Nilai Tertinggi = 80

Nilai Terendah = 5

Dari tabel 4.1 dapat dibuat grafik hasil belajar Pkn tentang organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat sebelum diadakan tindakan yang tertera pada

gambar 4.1.

Gambar 4.1. Grafik Hasil Belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat Siswa Kelas IV SDN 01 Jatisawit Pada Kondisi Awal

Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1, hasil belajar PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit sebelum

diterapkan model pembelajaran Resource Based Learning nilai rata-rata kelas

1

0

3

5

7

0

1

2

3

4

5

6

7

8

005-19 20-34 35-49 50-64 65-89

fre

kue

nsi

interval nilai

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

sebesar 55,81. Siswa yang memperoleh nilai 5 – 19 sebanyak 1siswa atau 6,25%.

Siswa yang memperoleh nilai 20 – 34 sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa yang

memperoleh nilai 35 – 49 sebanyak 3 siswa atau 18,75%. siswa yang memperoleh

nilai 50 – 64 sebanyak 5 atau 31,25%. Siswa yang memperoleh nilai 65 – 89

sebanyak 7 siswa atau 43,75%.

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1, dapat diketahui rekapitulasi nilai

terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata kelas siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit serta

data ketuntasan belajar siswa pada saat pratindakan. Data tersebut dapat disajikan

dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan

Ketuntasan Belajar secara Klasikal Pratindakan

No. Keterangan Tes Awal

1 Nilai terendah 5

2 Nilai tertinggi 80

3 Nilai rata -rata 55,81

4 Ketuntasan klasikal 37,5%

Untuk memperjelas rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-

rata dan ketuntasan belajar PKn tentang organisasi sistem pemerintahan tingkat

pusat siswa secara klasikal pada saat pratindakan dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Histogram Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Belajar PKn tentang organisasi system pemerintahan tingkat pusat secara Klasikal Pada Kondisi Awal atau Pratindakan

5

80

55.81

37.5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal (%)

Siswa

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan data diatas, siswa yang mendapat nilai lebih dari sama dengan

nilai KKM sebanyak 6 siswa atau sebesar 37,5% dan siswa yang mendapat nilai di

bawah 73 atau di bawah nilai KKM yaitu sebanyak 10 siswa atau 62,5%. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa nilai hasil belajar PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat masih tergolong rendah.

Rendahnya hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya: 1) pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih

bersifat konvensional atau pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered)

dan siswa hanya disuruh mendengarkan ceramah dari guru dan terkadang siswa

langsung hanya diberi tugas tanpa ada penjelasan terlebih dahulu, 2) guru kurang

kreatif dalam mengadakan dan menggunakan sumber belajar yang mendukung

berkembangnya pengetahuan siswa sehingga siswa lebih kaya akan informasi, 3)

PKn merupakan mata pelajaran yang sifatnya menghafal, materinya banyak dan

sulit dipahami oleh siswa. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, sesungguhnya yang

perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran PKn adalah pembaharuan

pembelajaran di sekolah yang dilakukan oleh para guru. Oleh karena itu,

diperlukan suatu model dan media yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut

yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning.

Dengan demikian, hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit mengalami peningkatan sehingga

ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana setiap siklusnya

terdiri dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi.

1. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah

ditentukan yakni selama 1 minggu mulai tanggal 12 sampai dengan 18 Maret

2012. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Jumat, 9 Maret

2012. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi

permasalahan yang muncul yakni menggunakan model Resource Based

Learning dalam pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus

I akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 12 dan 15

Maret 2012. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat selama 2 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP

yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan

model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, dan penilaian. (lampiran 5 halaman 135)

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah:

a) Ruang kelas beserta isinya (meja dan kursi) ditata rapi sesuai dengan

keinginan guru agar proses pembelajaran lebih terasa nyaman dan

tidak membosankan. Guru juga mendesain tempat duduk siswa untuk

kegiatan belajar kelompok

b) Menyiapkan beberapa sumber belajar, diantaranya: kopian buku-buku

sumber yang relevan bagi tiap kelompok, artikel dari internet, dan juga

berbagai surat kabar yang isi beritanya relevan dengan materi PKn

yang akan dibahas dan dipelajari.

c) Menyiapkan papan nama kelompok, yang mana nama kelompok

dibuat sesuai dengan materi ajar (SBY, Boediono, M. Nuh, Menteri).

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Menyiapkan media pembelajaran berupa bagan kosong yang didesain

guru mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

d) Menyiapkan kamera digital, Handphone (HP), kamera untuk

pendokumentasian proses pembelajaran PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian

Lembar pengamatan digunakan untuk mengevaluasi segala

aktifitas siswa selama proses pembelajaran PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat berlangsung. Pengamatan yang

dilakukan meliputi penggunaan sumber belajar (lampiran 32 halaman 191)

dan keterampilan sosial (lampiran 39 halaman 206) siswa. Selain observasi

siswa, peneliti juga mempersiapkan lembar observasi kinerja bagi guru

beserta pedoman penilaiannya (lampiran 46 halaman 218).

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan

guru menerapkan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) yakni

belajar menggunakan berbagai sumber pada proses pembelajaran PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat. Peneliti disini

bertindak sebagai pengajar (guru) dan guru kelas yaitu ibu Sarmini, S.Pd, SD

sebagai observer atau pengamat.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari senin, 12 Maret 2012.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Guru masuk kedalam kelas kemudian menyuruh siswa untuk

merapikan tempat duduk dan mengajak berdoa bersama. Selanjutnya

guru mengucapkan salam dilajutkan dengan mengabsen kehadiran

siswa. Guru melakukan apersepsi yakni bertanya kepada siswa, “Coba

kalian sebutkan lembaga-lembaga negara Indonesia yang kalian

ketahui?”.

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Guru menginformasikan kepada siswa mengenai tujuan

pembelajaran yang akan dicapai yakni siswa dapat mengidentifikasi,

menyebutkan serta menjelaskan organisasi sistem pemerintahan

tingkat pusat beserta tugas atau wewenangnya. Dilanjutkan memberi

motivasi kepada siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

sungguh-sungguh sehingga tujuan dapat dicapai bersama.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

Siswa memperhatikan foto-foto yang terpajang didinding

kemudian siswa menjawab siapa saja yang ada difoto tersebut serta

apa jabatannya. Selanjutnya siswa memperhatikan penjelasan guru,

tentang pemerintah pusat melalui foto yang telah diperlihatkan.

Kemudian siswa menjawab pertanyaan guru, dimana pertanyaan

ini berfungsi untuk menggali pengetahuan siswa yaitu apa yang

siswa ketahui mengenai organisasi sistem pemerintahan pusat.

Siswa membantu guru memasang sebuah bagan kosong

(judul: organisasi sistem pemerintahan pusat) dan guru

menunjukkan lembaran-lembaran jawaban yang telah didesain

untuk dipasang menjadi jawaban pada bagan kososng yang

tersedia. Siswa maju kedepan dan mengambil satu lembar jawaban

untuk mereka pasang. Setelah bagan struktur organisasi

pemerintahan pusat terlengkapi dilanjutkan dengan sedikit

penjelasan dari guru.

Siswa mengambil lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan

oleh guru dan memilih sumber belajar seperti kopian-kopian buku

yang relevan dengan materi, UUD 1945, beberapa artikel serta

siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kegiatan belajar

berkelompok yakni mengerjakan LKS dengan didasarkan oleh

sumber-sumber belajar yang disediakan. Siswa memilih dan

mencari informasi dari sumber belajar yang disediakan.

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(2) Elaborasi

Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dimana setiap kelompok

terdiri dari 4 anak. Guru mengatur tempat duduk bagi masing-

masing kelompok dengan nama tiap kelompok yaitu kelompok

SBY, BOEDIONO, M. NUH, dan terakhir MENTERI. Perwakilan

dari tiap kelompok mengambil LKS dan sumber belajar yang

disediakan guru. Setiap anggota dalam kelompok saling membantu

dalam menemukan informasi untuk menjawab Lembar Kerja

Siswa. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru untuk

mendapatkan penjelasan atau informasi yang lebih jelas.

Perwakilan dari tiap kelompok yakni ketua kelompok

mempresentasikan hasil pekerjaannya sedangkan kelompok lain

memberikan tanggapan apakah jawaban dari kelompok yang

presentasi tersebut benar atau salah. Selanjutnya guru memberikan

penguatan bagi siswa yang telah presentasi dan yang member

tanggapan.

(3) Konfirmasi

Guru memberikan penjelasan lanjut dari hasil diskusi siswa

yang telah dipresentasikan agar tidak timbul kesalahpahaman.

Setelah itu dengan melihat kembali bagan struktur organisasi

pemerintahan pusat, guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

c) Kegiatan Penutup

Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa siswa untuk

dikerjakan. Setelah selesai, pekerjaan siswa tersebut dikoreksi

bersama-sama. Guru menegaskan kepada siswa untuk belajar dirumah

dan memberi tugas kepada tiap siswa untuk mencari dan membawa

surat kabar yang ada hubungannya dengan organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat seperti presiden, wakil presiden, dan

menteri. Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup oleh guru.

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan hari kamis, 15 Maret 2012. Adapun

langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Guru masuk kedalam kelas dilanjutkan dengan

mengkondisikan kelas dan memberi salam kepada para siswa. Guru

melakukan absensi kepada siswa untuk mengetahui kehadiran siswa.

Selanjutnya guru melakukan apersepsi yakni bertanya kepada siswa

contoh tugas dari presiden, wakil presiden maupun menteri yang telah

mereka pelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru memberitahukan

kembali kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

Siswa menunjukkan tugas yang telah diperintahkan guru

yakni membawa artikel atau berita dari surat kabar yang masih

berkaitan dengan organisasi pemerintahan tingkat pusat seperti

presiden, wakil presiden, maupun menteri. Siswa menjawab

pertanyaan guru mengenai berita yang mereka bawa yakni berita

tersebut menyangkut siapa dan termasuk kedalam apa (presiden,

wakil atau para menteri). Selanjutnya siswa mengambil kembali

sumber belajar yang ada dan siswa belajar dalam kelompok hanya

saja siswa mengerjakan sendiri-sendiri dengan saling melengkapi

dan membantu satu sama lain.

(2) Elaborasi

Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri

dari 4 anak. Anggota kelompok berbeda dengan anggota kelompok

pada pertemuan lalu tetapi nama kelompok masih sama dengan

minggu yang lalu. Ketua kelompok mengambil kertas folio dan

lem untuk perlengkapan LKS.

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Setiap siswa menempelkan artikel atau berita dari surat

kabar yang telah mereka bawa kedalam folio kemudian dikerjakan

sesuai pertanyaan yang ada. Anggota tiap kelompok saling

membantu (sharing) dalam bertukar informasi. Guru membantu

siswa dalam mendiskusikan LKS tersebut agar lebih jelas dan tepat

apa yang harus dikerjakan. Selanjutnya anggota kelompok yang

berani maju, dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya sedangkan kelompok lain menyimak dan memberi

tanggapan benar atau salah. Guru memberi penguatan bagi siswa

yang berani maju dan memberi tanggapan.

(3) Konfirmasi

Guru mengajak siswa untuk mengevaluasi jalannya diskusi.

Guru memberikan umpan balik berupa penjelasan yang dapat

memantapkan siswa berdasarkan hasil pekerjaan mereka.

Selanjutnya guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

dari apa yang telah dipelajari.

d) Kegiatan Penutup

Siswa mengerjakan soal evaluasi yang dibacakan oleh guru.

Setelah selesai siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya dan guru

membagikan hasil evaluasi pada pertemuan yang lalu. Selanjutnya

guru menjelaskan pembelajaran yang akan datang yakni ada beberapa

kuis dalam pembelajaran sehingga siswa harus mempelajari materi dari

sumber belajar yang telah didibagikan oleh guru.

c. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan peneliti melalui observer selama

proses pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat berlangsung dengan menggunakan model Resource Based Learning,

yang meliputi: aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn mengenai organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat serta mengamati keterampilan guru dalam

mengajar PKn menggunakan model Resources Based Learning (RBL) yang

dapat meningkatkan hasil belajar PKn mengenai organisasi sistem

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

pemerintahan tingkat pusat siswa. Selain itu, peneliti juga mengamati atau

mengobservasi hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat diakhir pertemuan. Hasil pengamatan atau observasi selanjutnya

digunakan sebagai dasar tahap refleksi pada siklus I.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama proses

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

berlangsung pada siklus I, diperoleh gambaran sebagai berikut:

1) Aktivitas Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran PKn mengenai organiasasi sistem

pemerintahan tingkat pusat yang berlangsung pada siklus I, diperoleh hasil

observasi aktivitas siswa yang meliputi:

a) Aspek Psikomotor

Dalam aspek psikomotor, hasil yang dinilai adalah kemampuan

siswa dalam pemberdayaan sumber belajar yang meliputi: (1)

membawa sumber belajar yang relevan dengan materi, (2) memilih

sumber belajar yang tepat, (3) memanfaatkan sumber belajar dengan

baik, dan (4) keberhasilan dalam menemukan atau mencari informasi

dari sumber belajar yang ada (lihat lampiran 35 halaman 198), sebagai

berikut:

(1) Seluruh siswa sudah membawa sumber belajar yang relevan

dengan materi yang diajarkan.

(2) Siswa sudah memilih sumber belajar yang tepat dengan materi

pembelajaran. Hanya saja masih ada siswa yang kurang tanggap

dalam memilih sumber belajar.

(3) Siswa sudah baik dalam memanfaatkan sumber belajar, mencari

dan menemukan informasi untuk mendapatkan jawaban dari hal

yang belum mereka ketahui (dalam bentuk pertanyaan). Tetapi

masih terdapat siswa yang masih belum memanfaatkan sumber

belajar yang ada, masih sibuk sendiri dan terlihat malas.

(4) Siswa sudah dapat menemukan informasi sebagai jawaban dari apa

yang mereka belum ketahui tetapi masih perlu ditingkatkan karena

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

masih terdapat siswa yang tidak mampu menemukan informasi

atau tidak mendapatkan jawaban.

Hasil pengamatan aspek psikomotorik pemberdayaan sumber

belajar (lampiran 35 halaman 198) dapat dilihat seperti tabel 4.3

berikut ini:

Tabel 4.3. Distribusi Hasil Pengamatan Psikomotor (Pemberdayaan

Sumber Belajar) Siswa Siklus I

No. Skor Tiap Aspek

(1) (2) (3) (4)

1 4,8 4,1 2,7 2,8

2 4,1 3,7 3,4 3,6

Rata-rata 4,5 3,9 3,1 3,2

Dari tabel 4.3 diatas, Hasil Pengamatan Psikomotor

(Pemberdayaan Sumber Belajar) Siswa pada saat pembelajaran PKn

tentang organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat, dapat diperjelas

lagi dengan gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3 Grafik Hasil Hasil Pengamatan Psikomotor

(Pemberdayaan Sumber Belajar) Siswa Siklus I

Berdasarkan grafik hasil pengamatan psikomotorik penggunaan

sumber belajar siswa dapat disimpulkan bahwa disaat pembelajaran

PKn siswa dalam aspek membawa sumber belajar yang relevan dengan

4.8

4.1

2.7 2.8

4.13.7

3.4 3.6

4.5

3.9

3.1 3.2

0

1

2

3

4

5

6

Aspek (1) Aspek (2) Aspek (3) Aspek (4)Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

materi pembelajaran memperoleh nilai sebesar 4,5 dalam artian sudah

sangat baik atau sudah sangat relevan dengan materi pembelajaran.

Siswa dalam aspek pemilihan sumber belajar yang tepat memperoleh

nilai 3,9 artinya siswa sudah baik atau sudah tepat dalam memilih

sumber belajar. Siswa dalam aspek pemanfaatan sumber belajar

memperoleh nilai 3,1 artinya siswa sudah memanfaatkan sumber

belajar dengan baik. Sedangkan dalam aspek menemukan informasi

memperoleh nilai 3,2 yakni sudah mencoba mencari dan menemukan

informasi sebagai jawaban atas apa yang belum diketahui dengan baik.

b) Aspek Afektif

Aspek afektif yakni keterampilan sosial yang diamati dalam

penelitian ini meliputi: (1) bertanya, (2) menyumbang ide atau

pendapat, (3) menjadi pendengar yang baik, dan (4) bekerja sama

(lihat lampiran 42 halaman 212). Adapun hasil yang diperoleh yakni:

(1) Secara umum siswa belum termotivasi untuk bertanya karena

masih merasa malu, canggung, dan takut akan kesalahan. Apabila

guru tidak memancing dengan bertanya terlebih dahulu, siswa juga

akan diam. Hanya terdapat beberapa siswa saja yang mau bertanya.

(2) Keterampilan siswa dalam menyumbang ide atau berpendapat

hanya cukup saja artinya masih memerlukan perbaikan agar siswa

aktif berpendapat atau menjawab. Siswa masih merasa takut dan

kurang percaya diri untuk berpendapat kecuali beberapa siswa saja

yang termasuk aktif untuk berpendapat.

(3) Secara umum, siswa sudah sangat baik dalam aspek mendengarkan

penjelasan dari guru. Hal tersebut dapat dilihat guru saat

menjelaskan materi yaitu pandangan siswa selalu tertuju kepada

guru.

(4) Siswa sudah baik dalam kegiatan bekerjasama atau sharing dengan

teman. Walaupun masih ada beberapa siswa yang sibuk sendiri dan

hanya mengandalkan temannya yang pandai saja saat berdiskusi.

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Dari uraian tersebut dapat dilihat hasil pengamatan atau

observasi saat pembelajaran PKn mengenai organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat menggunakan Resource Based Learning

mengenai aspek afektif keterampilan sosial siswa (lampiran 42

halaman 212) pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Hasil Pengamatan Aspek Afektif Keterampilan

Sosial Siswa Siklus I

Pertemuan

Skor Tiap Aspek

(1) (2) (3) (4)

1 2,9 2,6 4,1 3,8

2 2,9 2,7 3,8 3,8

Rata-rata 2,9 2,7 4 3,8

Dari tabel 4.4 diatas, hasil pengamatan aspek afektif

keterampilan sosial siswa dapat diperjelas lagi dengan gambar 4.4

berikut ini:

Gambar 4.4. Grafik Hasil Pengamatan Aspek Afektif Keterampilan

Sosial SiswaSiklus I

Berdasarkan grafik di atas, hasil pengamatan aspek afektif

keterampilan sosial siswa dalam proses pembelajaran PKn pada siklus

I dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya siswa mendapat 2,9

2.92.6

4.13.8

2.92.7

3.8 3.8

2.92.7

43.8

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Aspek (1) Aspek (2) Aspek (3) Aspek (4)Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

dalam artian sudah cukup baik, keterampilan berpendapat atau

menjawab siswa sebesar 2,7 dalam artian sudah cukup baik,

keterampilan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru sebesar 4

dalam artian sudah sangat baik, dan keterampilan siswa dalam bekerja

sama sebesar 3,8 dalam artian sudah sangat baik.

2) Aktivitas Guru

Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan

diperoleh hasil observasi (lampiran 48 halaman 235) sebagai berikut:

a) Pada kegiatan pra pembelajaran, guru sudah memeriksa kesiapan siswa

dan mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran dengan baik.

b) Pada kegiatan membuka pelajaran, guru sudah melakukan absensi,

menyampaikan tujuan yang akan dicapai serta merencanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik.

c) Penguasan guru terhadap materi pembelajaran sudah baik yakni sudah

baik dalam mengaitkan materi materi pembelajaran dengan

pengetahuan lain serta sesuai dengan realitas kehidupan dan juga

cukup baik dalam menyampaikan materi yang diajarkan.

d) Guru sudah menggunakan pendekatan atau strategi pembelajaran

dengan baik yaitu sudah baik dalam menggunakan model

pembelajaran Resource Based Learning sehingga pembelajaran sesuai

dengan tujuan yang dicapai, guru sudah baik dalam memberi pelajaran

secara runtun, bersifat kontekstual serta guru baik dalam melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan.

e) Guru sudah baik dalam pemanfaatan sumber belajar/ media

pembelajaran, menghasilkan pesan yang menarik, dan sudah sangat

baik untuk melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber belajar (siswa

ikut mencari sumber belajar sendiri).

f) Pada proses pembelajaran, guru sudah baik dalam memicu dan

memelihara keterlibatan siswa. guru sudah baik dalam menumbuhkan

keaktifan siswa, menumbuhkan antusias siswa baik dalam bertanya

maupun menjawab, bersikap terbuka dan hangat kepada siswa.

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

g) Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik yakni

guru sudah baik dalam memilih dan melakukan penilaian akhir sesuai

dengan tujuan.

h) Guru sudah baik dalam penggunaan bahasa baik secara lisan maupun

tertulis.

i) Guru sudah baik dalam menutup pelajaran serta memberikan motivasi

bagi siswa.

Untuk lebih jelasnya, berikut rekapitulasi hasil pengamatan

aktivitas guru dalam pembelajaran PKn siklus I (Lampiran 48 halaman

235) yang disajikan dalam bentuk tabel 4.5.

Tabel 4.5. Daftar Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I

No Keterangan Nilai Prosentase (%)

1 Pertemuan 1 3.05 76,25

2 Pertemuan 2 3.45 86,25

Nilai Rata-rata 3.25 81,25

Berdasarkan nilai kemampuan guru dalam mengajar PKn materi

organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat pada siklus I yang terlihat

pada tabel 4.5, dapat disajikan dalam gambar 4.5 yakni grafik nilai

kemampuan guru dalam mengajar PKn tentang organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat pada siklus I, seperti berikut ini:

Gambar 4.5 Grafik Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I

2.8

2.9

3

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

pertemuan 1 pertemuan 2 Nilai Rata-rata

kemampuan guru

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Berdasarkan tabel gambar 4.5, nilai kemampuan guru mengajar di

kelas IV pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.25. Hal ini dapat

diartikan bahwa pembelajaran yang berlangsung sudah baik dengan

kriteria memuaskan, tetapi masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu

ditingkatkan lagi.

3) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes setelah pembelajaran

PKn tentang Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat selesai (lihat

lampiran 49 halaman 238). Adapun hasil belajar PKn tentang organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat yang diperoleh siswa seperti yang

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Tentang Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Kelas IV Pada

Siklus I

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi) fi.xi

Prosentase

(%)

1 48 – 57 1 52,5 52,5 6,25

2 58 – 67 4 62,5 250 25

3 68 – 77 2 72,5 145 12,5

4 78 – 87 7 82,5 577,5 43,75

5 88 – 97 2 92,5 185 12,5

Jumlah 16 1210 100

Nilai rata-rata = 1210 : 16 = 75,63

Ketuntasan klasikal = ( 10 : 16) x 100 % = 62,5 %

Nilai Di bawah KKM = (6 : 16) x 100% = 37,5 %

Nilai Tertinggi = 95

Nilai Terendah = 48

Berdasarkan tabel 4.6 maka dapat dibuat grafik hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV

SDN 01 Jatisawit yang disajikan dalam gamber 4.6.

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Gambar 4.6 Grafik Hasil Belajar PKn Mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Kelas IV SDN 01 Jatisawit

Pada Siklus I

Berdasarkan grafik di atas, nilai hasil belajar PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siklus I diperoleh rata-rata

kelas sebesar 75,63. Siswa yang memperoleh nilai 48 – 57 sebanyak 1

siswa atau 6,25%. Siswa yang memperoleh nilai 58 – 67 sebanyak 4 siswa

atau 25%. Siswa yang memperoleh nilai 68 – 77 sebanyak 2 siswa atau

12,5%. Siswa yang memperoleh nilai 78 – 87 sebanyak 7 siswa atau

43,75%. Siswa yang memperoleh nilai 88 – 97 sebanyak 2 siswa atau

12,5%.

Berdasarkan data hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat yang telah diperoleh siswa kelas IV pada

siklus I, kemudian dibandingkan dengan data pada saat pratindakan.

Adapun data perbandingan hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa pada saat pratindakan dan siklus I dapat

dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Perbandingan Hasil Belajar PKn Tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Pratindakan dan Siklus I

No Keterangan Pratindakan Siklus I

1 Nilai Terendah 5 48

2 Nilai Tertinggi 80 95

3 Nilai Rata-rata 55.81 75.63

4 Ketuntasan Klasikal (%) 37,5 62,5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

48-57 58-67 68-77 78-87 88-97

fre

kue

nsi

interval nilai

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Untuk memperjelas data perkembangan hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dan ketuntasan

klasikal pada saat pratindakan dan siklus I, dapat disajikan dalam gambar

4.7.

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Hasil Belajar PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Pratindakan dan Siklus I

Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.7, maka dapat diketahui

bahwa:

a) Nilai terendah hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit mengalami

peningkatan, yaitu dari 5 menjadi 48.

b) Nilai tertinggi hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai 80 menjadi 95.

c) Nilai rata-rata hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit mengalami

peningkatan sebanyak 19.82, yaitu dari nilai 55.81 menjadi 75.63.

d) Ketuntasan klasikal dalam pembelajaran PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit

mengalami peningkatan sebanyak 30%, yaitu dari 37,5% menjadi

67,5%. Dari data tersebut, dapat diartikan bahwa jumlah siswa yang

5

80

55.81

37.5%

48

95

75.6367.5%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai terendah Niai tertinggi Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal

Pratindakan Siklus I

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

dinyatakan tuntas atau mendapat nilai diatas KKM naik sejumlah 4

siswa, yaitu pada saat pratindakan siswa yang tuntas sejumlah 6 siswa

dan pada siklus I siswa yang tuntas naik menjadi 10 siswa. Dengan

demikian dapat dinyatakan pula bahwa masih ada 6 siswa yang hasil

belajarnya belum tuntas dalam pembelajaran PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01

Jatisawit.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa

kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa serta hasil belajar

PKn mengenai organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat telah

menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan pada saat kondisi

pratindakan. Namun masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki oleh

guru dan siswa agar kualitas proses pembelajaran lebih baik. Kekurangan-

kekurangan tersebut yaitu:

1) Bagi Guru

a) Guru kurang optimal dalam menyampaikan materi sehingga siswa

masih terlihat kurang paham dan jelas.

b) Guru kurang matang dalam mempersiapkan sumber belajar cetak yang

digunakan dalam pembelajaran yakni sumber belajar dibagi per

kelompok tidak per individu sehingga terdapat beberapa siswa yang

tidak mendapatkan sumber belajar.

c) Guru kurang dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran baik dalam aspek afektif (keterampilan sosial) maupun

psikomotorik (pemberdayaan sumber pembelajaran).

2) Bagi Siswa

a) Siswa kurang optimal dalam menggunakan sumber belajar yang ada

sehingga terdapat siswa yang kurang mampu menemukan informasi

untuk menjawab pertanyaan. Terdapat juga siswa yang masih merasa

bingung dalam pemerdayaan sumber belajar berupa artikel atau berita

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

dari surat kabar sehingga beberapa siswa memilih sumber belajar yang

kurang relevan dengan materi pembelajaran

b) Masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran

yang berlangsung karena masih merasa malu dan takut akan membuat

kesalahan.

c) Masih terdapat beberapa siswa yang kurang berkonsentrasi dalam

pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar cetak sehingga

hanya mengandalkan teman yang lebih baik daripada dirinya.

Kualitas proses pembelajaran pada siklus I lebih meningkat

dibandingkan dengan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru sebelum

tindakan. Pada pratindakan guru masih mengesampingkan aktivitas siswa baik

dalam aspek afektif maupun psikomotorik. Kemampuan guru dalam mengajar

juga belum maksimal yakni pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher

Centered). Sedangkan pada silus I, kemampuan guru dalam mengajar dan

aktivitas siswa benar-benar diperhatikan agar proses pembelajaran lebih

berkualitas dan pembelajaran pun bermakna bagi siswa. Berdasarkan hasil

observasi dapat diperoleh data aktivitas siswa dan kemampuan mengajar pada

guru yang dapat dilihat pada tabel 4.3, 4.4 dan tabel 4.5. Pada siklus I aktivitas

siswa dalam aspek psikomotorik yakni penggunaan sumber belajar, secara

umum siswa sudah baik. Sedangkan kemampuan guru dalam mengajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat melalui model

Resource Based Learning menunjukan kriteria yang memuaskan dalam artian

sudah menunjukkan hasil yang baik.

Berdasarkan data perbandingan hasil belajar PKn mengenai organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat diperoleh kesimpulan bahwa pada siklus 1

yang mendapat nilai dibawah KKM yakni 73 sebanyak 6 siswa atau 37,5%

dengan nilai terendah 48. Siswa yang nilainya diatas atau sama dengan KKM

(73) sebanyak 10 siswa atau 67,5% dengan nilai tertinggi 95. Sedangkan nilai

rata-rata kelas pada siklus I adalah 75,63. Jadi, dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator

kinerja yakni seharusnya mencapai 80% dengan rata-rata mencapai 80 tetapi

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

hanya tercapai 67,5% dengan rata-rata hanya 75,63. Hasil belajar PKn pada

siklus I ini kurang maksimal maka dari itu pembelajaran PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dengan menggunakan model

Resource Based Learning (RBL) perlu dilanjutkan ke siklus II dengan

berpedoman pada hasil refleksi pada siklus I.

2. Siklus II

Tindakan siklus II ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah

ditentukan yaitu 2 pertemuan selama 2 minggu, mulai tanggal 19 Maret

sampai dengan 26 Maret 2012. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan

peneliti yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus I

diketahui bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar

PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat pada siswa

kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar tetapi belum maksimal

atau belum sesuai dengan target capaian indikator kinerja yang telah

ditentukan oleh peneliti. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa masih ada 6

siswa atau 37,5% siswa yang belum tuntas hasil belajarnya dalam

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat. Kegiatan perencanaan pada siklus II dilakukan pada hari Kamis, 15

Maret 2012. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilaksanakan dan diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan

tindakan siklus II akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada

hari Senin, 19 dan 26 Maret 2012. Hal-hal yang perlu diperbaiki guru atau

peneliti dalam proses pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat menggunakan model pembelajaran Resource

Based Learning (RBL) atau belajar dengan menggunakan berbagai sumber

belajar adalah sebagai berikut:

1) Guru memberi dan menunjukkan papan skor siswa agar siswa lebih

termotivasi untuk aktif dan berani dalam proses pembelajaran PKn

berlangsung.

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

2) Guru mencari dan menyiapkan sendiri informasi (artikel maupun berita

koran) untuk sumber belajar siswa sehingga sumber belajar lebih tepat

dan siswa lebih memahami materi.

3) Guru mengubah aktivitas belajar siswa dari sistem berkelompok

menjadi belajar mandiri/individu tetapi masih diikuti sharing dengan

teman sebagai sumber belajar lainnya.

4) Guru memberikan pertanyaan atau permasalahan dalam bentuk kuis

dan bagan sehingga siswa lebih aktif dan lebih belajar mandiri dalam

memperoleh informasi.

Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat selama

2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap

pertemuannya. RPP yang disusun tersebut meliputi: Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran,

Dampak Pengiring, Materi Pembelajaran, Metode Dan Model

Pembelajaran, Langkah-Langkah Pembelajaran, Sumber Dan Media

Pembelajaran, Dan Penilaian. (lampiran 13 halaman 155)

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran PKn pada siklus II masih sama dengan fasilitas dan

sarana yang dipersiapkan pada siklus I, hanya saja pada siklus II

ditambah dengan bagan atau kolom teka-teka silang sebagai sarana

sumber belajar siswa dengan mengisi kolom tersebut sesuai dengan

pertanyaan yang telah disiapkan, guru juga menambahkan papan skor

dan nomor dada pada siswa (sesuai nomor absen), hal ini bermaksud

agar siswa lebih termotivasi dan meningkatkan daya saing siswa dalam

belajar dan membaca sumber belajar. Selain itu, guru juga

menambahkan beberapa sumber belajar baru berupa artikel dan surat

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kabar yang telah diseleksi oleh guru sendiri yang relevan dengan

materi pembelajaran.

3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian

Guru atau peneliti menyiapkan lembar pengamatan untuk siswa

dan peneliti sendiri. Lembar pengamatan siswa digunakan untuk

merekam segala aktifitas peserta didik selama pelaksanaan

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat. Pengamatan yang dilakukan meliputi pemberdayaan sumber

belajar dalam memperoleh informasi atau jawaban, perilaku

berkarakter, dan keterampilan sosial peserta didik. Pedoman dan

lembar pengamatan dapat dilihat dalam lampiran 32 halaman 191 dan

39 halaman 206. Sedangkan untuk lembar penilaian disusun

berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan

indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (lihat lampiran 23

halaman 180).

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti menerapkan model

pembelajaran Resource Based Learning yakni belajar menggunakan

beraneka sumber belajar. Peneliti disini masih bertindak sebagai pengajar

dan guru kelas IV yaitu ibu Sarmini, S. Pd, SD sebagai observer atau

pengamat.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pelajaran PKn kelas IV masih mempelajari

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat. Adapun

langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Guru masuk kedalam kelas kemudian menyuruh siswa

untuk merapikan tempat duduk dan mengajak berdoa bersama.

Selanjutnya guru mengucapkan salam dilajutkan dengan

mengabsen kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi yakni

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

bernyanyi bersama mengenai organisasi sistem pemerintahan pusat

yang diciptakan guru guna mempermudah siswa untuk mengingat

materi tersebut.

“Pemerintahan pusat dipimpin presiden, dibantu wakilnya

dan juga para menteri. Menteri ada 3 jenis, satu menteri

departemen, dua menteri koordinasi dan ketiga menteri Negara

(melodi: lagu suwe ora jamu)”.

Guru menginformasikan kepada siswa mengenai tujuan

pembelajaran yang akan dicapai yakni siswa dapat

mengidentifikasi, menyebutkan serta menjelaskan organisasi

sistem pemerintahan tingkat pusat beserta tugas atau

wewenangnya. Dilanjutkan memberi motivasi kepada siswa untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-sungguh

sehingga tujuan dapat dicapai bersama.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai

organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat yang telah

mereka pelajari melalui sumber belajar yang diberikan guru.

Misalnya: apa yang disebut dengan amnesti dan grasi?. Setelah

tanya jawab selesai, guru memberikan secarik kertas kosong

dan siswa ditugaskan untuk membuat sebuah pertanyaan

mengenai materi atau hal yang kurang mereka pahami dalam

pembelajaran PKn mengenai organisasi sistem pemerintahan

tingkat pusat.

Guru menggali pengetahuan siswa mengenai materi

yang kurang dapat dimengerti yakni siswa menjawab materi

tentang para menteri. Selanjutnya siswa mengambil kopian

buku sumber lain (buku Global) mengenai susunan kabinet

indonesia tahun 2009-2014 beserta foto-foto para menterinya

dari guru. Hal ini bertujuan agar siswa lebih paham karena

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

penjelasannya lebih jelas dan runtut, tidak seperti dibuku

paket.

Siswa membantu guru dalam memasang bagan kosong

yang memuat struktur organisasi sistem pemerintahan tingkat

pusat (lihat lampiran 15 halaman 172) dan juga memasang

kolom teka-teki silang (lihat lampiran 18 halaman 175) serta

siswa memakai nomor dada sesuai nomor absen masing-

masing siswa. Setelah itu, siswa memperhatikan penjelasan

guru bahwa dalam pembelajaran kali ini, siswa harus aktif

dalam melengkapi bagan dan mengisi teka-teki silang yang ada

dengan sistem siswa belajar secara mandiri terlebih dahulu

baru sesi kuis dibuka atau dilaksanakan.

(2) Elaborasi

Siswa mulai belajar secara individu dengan kegiatan

membaca sumber belajar cetak yang telah tersedia sebelumnya

dan sharing dengan teman mengenai apa yang belum

diketahui. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan

informasi-informasi sehingga siswa nanti dapat menemukan

jawaban dan diisikan pada bagan-bagan yang telah ditempel

didepan kelas.

Guru bertanya kepada siswa, siapa yang ingin

menuliskan pengetahuannya dalam bagan (menjawab). Siswa

aktif maju dan mengisi bagan-bagan kosong secara bergantian

dan siswa yang telah maju dicatat guru bedasarkan nomor

dadanya. Setelah bagan 1 selesai, guru membagikan

pertanyaan untuk mengisi kuis teka-teki silang yang ada

didepan kelas (lampiran 18 halaman 175). Siswa yang sudah

bisa menjawab kangsung menuliskan jawabannya didepan

kelas. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum

terlihat aktif dengan cara menunjuk siswa tersebut untuk

menjawab.

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

(3) Konfirmasi

Siswa bersama-sama dengan guru mengevaluasi hasil

jawaban-jawaban siswa pada saat kuis tadi dengan tambahan

penjelasan dari guru agar siswa lebih paham dan mengerti

tentang materi tersebut. Guru membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan berdasarkan apa yang telah dipelajari

yakni membuat kesimpulan mengenai pengertian duta dan

konsul yang mana pertemuan sebelumnya belum dicatat. Guru

memberikan penghargaan yakni kepada para siswa yang telah

berani menjawab maju kedepan kelas yaitu berupa bintang

prestasi yang akan ditempelkan pada papan skor siswa

sehingga siswa tahu keaktifannya sendiri.

c) Kegiatan Penutup

Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa untuk

dikerjakan secara individu. Setelah selesai, lembar jawaban

dikumpulkan kepada guru. Guru membagikan hasil evaluasi

pertemuan sebelumnya dan member penguatan bagi siswa agar

lebih rajin membaca agar memiliki pengetahuan yang luas

sehingga dapat mengerjakan soal dengan baik. Guru menugaskan

kepada siswa untuk membaca sumber belajar cetak yang telah

dibagikan oleh guru dan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat sama dengan siklus I pertemuan kedua

yaitu menggunakan sumber belajar berupa artikel dari surat kabar atau

koran, hanya saja guru mengubah tempat duduk siswa menjadi dua

kubu sejajar dan kegiatan pembelajaran yang berbeda pula. Adapun

langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

a) Kegiatan Pendahuluan

Guru masuk kedalam kelas dan melakukan pengkondisian

kelas yakni mengajak siswa untuk merapikan tempat duduk

terlebih dahulu. Guru melanjutkan dengan kegiatan berdoa,

mengucap salam dan mengabsen kehadiran siswa pada pertemuan

ini. Guru melakukan apersepsi yakni bertanya kepada siswa

mengenai para menteri. Misalnya: sebutkan menteri yang termasuk

kedalam menteri departemen?. Guru menginformasikan kepada

siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai masih sama dengan

pertemuan sebelumnya yaitu siswa dapat mengidentifikasi,

menyebutkan serta menjelaskan organisasi sistem pemerintahan

tingkat pusat beserta tugas atau wewenangnya

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

Siswa memperhatikan guru dalam menunjukkan lotre-

lotre peryanyaan yang telah dibuat siswa pada pertemuan

sebelumnya dan siswa bersiap-siap untuk menjawab lotre

tersebut. Siswa maju kedepan, mengambil lotre secara acak dan

membaca pertanyaan yang dibuat temannya. Siswa mulai

menjawab pertanyaan tersebut dan teman lain mengoreksi

jawaban temannya tersebut. kemudian siswa menunjuk

temannya secara acak untuk mengambil lotre dan menjawab

sedangkan teman lainnya mengoreksi jawaban tersebut. Guru

membatasi pertanyaan lotre ini dijawab oleh 5 siswa.

Siswa memilih secara acak berita dari surat kabar

sebanyak 16 berita yang isinya berbeda-beda sehingga semua

siswa memiliki beritanya masing-masing. Siswa

memperhatikan penjelasan guru mengenai kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan yakni siswa ditugaskan

untuk mencari informasi tentang pemerintah pusat (presiden,

wakil presiden, maupun para menteri) yang termuat didalam

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

berita tersebut dengan menggarisbawahi dan menjawab

persoalan pada LKS (lihat lampiran 21 halaman 178).

(2) Elaborasi

Siswa memakai nomor dada masing-masing sesuai

nomor absen selanjutnya duduk berdasarkan tempat duduk

yang telah ditentukan oleh guru. Siswa diberi Lembar Kerja

Siswa (LKS) untuk dijawab berdasarkan berita dari surat kabar

yang telah dipilih oleh siswa. Dalam mengerjkan LKS, siswa

mencari informasi baik membaca buku sumber atau sharing

dengan teman untuk menemukan jawaban. Setelah selesai,

siswa menempelkan artikel atau berita korannya dan memberi

nama serta keterangan singkat mengenai apa yang ditulisnya

pada sterofom yang telah disiapkan guru. Sedangkan LKS

dikumpulkan kepada guru.

Siswa maju kedepan untuk membacakan hasil

pekerjaannya dengan menunjukkan artikelnya pada sterofom

dan siswa lain mengorekasi apakah jawaban tersebut benar atau

salah.

(3) Konfirmasi

Guru memberikan penjelasan tambahan mengenai hasil

pekerjaan siswa yang telah dipresentasikan sehingga tidak

terjadi kesalahpahaman. Kemudian guru membimbing siswa

dalam menyimpulkan materi yang selama ini telah dipelajari.

c) Kegiatan Penutup

Siswa mengerjakan soal evaluasi (lihat lampiran 30

halaman 188). Setelah selesai, siswa mengumpulkan lembar

jawaban dan guru membagikan nilai evaluasi pertemuan

sebelumnya. Guru memberikan penguatan berupa reward bagi

siswa yang tercatat aktif pada papan skor dan menjelaskan proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini.

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

c. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan peneliti melalui observer

selama proses pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat berlangsung dengan menggunakan model

Resource Based Learning, yang meliputi: aktivitas siswa dalam

pembelajaran PKn mengenai organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat

serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar PKn menggunakan

model Resources Based Learning (RBL) yang dapat meningkatkan hasil

belajar PKn mengenai organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat siswa.

Selain itu, peneliti juga mengamati atau mengobservasi hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat diakhir

pertemuan. Hasil pengamatan atau observasi selanjutnya digunakan

sebagai dasar tahap refleksi pada siklus II.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama proses

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat berlangsung pada siklusI I, diperoleh gambaran sebagai berikut:

1) Aktivitas Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran PKn mengenai organiasasi

sistem pemerintahan tingkat pusat yang berlangsung pada siklus II,

diperoleh hasil observasi aktivitas siswa yang meliputi:

a) Aspek Psikomotor

Dalam aspek psikomotor yang dinilai adalah pemberdayaan

sumber belajar yang meliputi: (1) membawa sumber belajar yang

relevan dengan materi, (2) memilih sumber belajar yang tepat, (3)

memanfaatkan sumber belajar dengan baik, dan (4) keberhasilan

dalam menemukan atau mencari informasi dari sumber belajar

yang ada (lihat lampiran 32 halaman 191) sebagai berikut:

(1) Siswa sudah sangat baik dalam membawa sumber belajar

dibuktikan dengan semua siswa sudah memiliki dan membawa

sumber belajar cetak untuk membantu siswa dalam belajar dan

menemukan informasi bagi pengetahuan mereka.

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

(2) Siswa memilih sumber belajar cetak yang relevan dengan

materi pembelajaran yakni organisasi sistem pemerintah tingkat

pusat dengan sangat baik. Siswa memilih sumber belajar cetak

berupa kopian buku dan artikel yang relevan dengan materi

ajar.

(3) Siswa sudah memanfaatkan sumber belajar dengan baik saat

proses pembelajaran berlangsunng. Siswa sudah menggunakan

sumber belajar cetak dan membacanya untuk mencari

informasi.

(4) Siswa secara umum sudah dapat menemukan informasi dan

mengolahnya menjadi sebuah jawaban dari pertanyaan atau

dari apa yang belum mereka ketahui.

Pengamatan guru terhadap aspek psikomorik siswa dalam

pemberdayaan sumber belajar materi Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat pada siklus II (lampiran 38 halaman

205) dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Daftar Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik

Pemberdayaan Sumber Belajar Siklus II

No. Skor Tiap Aspek

(1) (2) (3) (4)

1 5 4,3 3,8 3,9

2 5 4,1 3,9 3,7

Rata-rata 5 4,2 3,6 3,8

Berdasarkan tabel 4.8 mengenai hasil pengamatan aspek

psikomotorik siswa dalam pemberdayaan sumber belajar disaat

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat, dapat disajikan dengan grafik yang tertera pada

gambar 4.8.

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Gambar 4.8 Grafik Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik

Pemberdayaan Sumber Belajar Siklus II

Berdasarkan grafik 4.8 diatas, dapat disimpulkan bahwa

dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, diperoleh hasil

belajar psikomotorik siswa secara umum sudah baik dalam tiap

aspek. Aspek siswa dalam membawa sumber belajar memperoleh

nilai sebesar 5 artinya sudah sangat baik dan relevan dengan

materi. Aspek pemilihan sumber belajar, siswa memperoleh nilai

sebesar 4,2 artinya sudah sangat baik dan tepat dalam memilih

sumber belajar. Pada aspek pemanfaatan sumber belajar sebesar

3,6 artinya siswa sudah dapat dalam memanfaatkan sumber belajar

dengan baik. Sedangkan dalam aspek keberhasilan menemukan

informasi sebesar 3,8 artinya siswa sudah bisa menemukan

jawaban dengan baik dan benar.

b) Aspek Afektif

Aspek afektif yakni keterampilan sosial yang diamati dalam

penelitian inikan meliputi: (1) bertanya, (2) menyumbang ide atau

pendapat, (3) menjadi pendengar yang baik, dan (4) bekerja sama

(lihat lampiran 39 halaman 206). Adapun hasil yang diperoleh

adalah:

5

4.3

3.8 3.9

5

4.13.9

3.7

5

4.2

3.63.8

0

1

2

3

4

5

6

Aspek (1) Aspek (2) Aspek (3) Aspek (4)

pertemuan 1 pertemuan 2 rata-rata

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

(1) Siswa sudah menunjukkan antusiasnya untuk bertanya baik

terhadap guru maupun dengan teman.

(2) Siswa sudah tidak takut lagi dan sangat bersemangat dalam

berpendapat dan menjawab pertanyaan guru karena dibantu

dengan kehadiran papan skor serta nomor dada siswa sehingga

siswa merasa tertantang untuk saling berlomba menjawab.

(3) Siswa sangat memperhatikan penjelasan guru karena

termotivasi dari hasil belajar yang diperoleh pada pertemuan-

pertemuan sebelumnya sehingga siswa bersungguh-sungguh

untuk belajar.

(4) Siswa sudah bekerja sama saat proses pemerolehan informasi

dan saling membantu teman yang lain yang masih tertinggal.

Hasil pengamatan afektif siswa pada siklus II (lampiran 45

halaman 217) tersebut dapat diperjelas dan dilihat pada tabel 4.9

berikut ini:

Tabel 4.9 Daftar Hasil Pengamatan Aspek Afektif Keterampilan

Sosial Siswa Siklus II

No. Skor Tiap Aspek

(1) (2) (3) (4)

1 3,4 3,1 4,1 3,6

2 3,1 3,3 5 3,9

Rata-rata 3,3 3,2 4,6 3,8

Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil pengamatan aspek

afektif yakni mengamati keterampilan sosial siswa disaat

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat berlangsung, dapat disajikan dengan grafikyang

tertera pada gambar 4.9.

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Gambar 4.9 Grafik Hasil Pengamatan Aspek Afektif Keterampilan

Sosial Siswa Siklus II

Berdasarkan grafik di atas, hasil pengamatan keterampilan

sosial siklus II secara umum siswa sudah baik. Pada keterampilan

bertanya siswa memperoleh nilai sebesar 3,3 artinya siswa sudah

baik dan mau untuk bertanya. Keterampilan berpendapat atau

menjawab sebesar 3,2 artinya sudah baik dan antusias. Aspek

keterampilan memperhatikan guru sebesar 3,8 artinya sudah sangat

baik dan keterampilan bekerja sama atau sharing dengan teman

sebesar 3,8 dalam artian sudah baik dan mau untuk bekerja sama dan

saling membantu.

2) Aktivitas Guru

Dari data observasi dalam siklus II selama 2 kali pertemuan

diperoleh hasil observasi (lampiran 48 halaman 235) sebagai berikut:

a) Pada kegiatan pra pembelajaran, guru sudah memeriksa kesiapan

siswa dan mempersiapkan ruang, alat dan media pembelajaran

dengan sangat baik.

b) Pada kegiatan membuka pelajaran, guru sudah melakukan absensi,

menyampaikan tujuan yang akan dicapai serta merencanakan

kegiatan pembelajaran dengan sangat baik.

3.43.1

4.1

3.6

3.13.3

5

3.9

3.3 3.2

4.6

3.8

0

1

2

3

4

5

6

Aspek (1) Aspek (2) Aspek (3) Aspek (4)

pertemuan 1 pertemuan 2 rata-rata

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

c) Penguasan guru terhadap materi pembelajaran sudah sangat baik

yakni sudah baik dalam mengaitkan materi materi pembelajaran

dengan pengetahuan lain serta sesuai dengan realitas kehidupan

dan juga sangat baik dalam menyampaikan materi yang diajarkan.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya siswa yang sudah mulai

mengerti tentang materi yang disampaikan guru hingga mulai

bertanya apa yang belum mereka mengerti.

d) Guru sudah menggunakan pendekatan atau strategi pembelajaran

dengan baik yaitu sudah sangat baik dalam menggunakan model

pembelajaran Resource Based Learning sehingga pembelajaran

sesuai dengan tujuan yang dicapai dan maksimal, guru sangat baik

dalam memberi pelajaran secara runtun, bersifat kontekstual serta

guru sangat baik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang ditentukan.

e) Guru sangat baik dalam pemanfaatan sumber belajar/ media

pembelajaran, menghasilkan pesan yang menarik, dan sudah sangat

baik untuk melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber belajar

(siswa ikut mencari sumber belajar sendiri).

f) Pada proses pembelajaran, guru sudah memicu dan memelihara

keterlibatan siswa dengan sangat baik. Guru sudah sangat baik

dalam menumbuhkan keaktifan siswa, menumbuhkan antusias

siswa baik dalam bertanya maupun menjawab, bersikap terbuka

dan hangat kepada siswa. Hal itu dibuktikan guru memodifikasi

pertanyaan-pertanyaan dalam kuis-kuis sehingga siswa antusias

dan berlomba-lomba untuk memecahkannya dengan aktif

membaca sumber belajar yang telah disediakan. Selain itu guru

juga memasang nomor dada pada siswa agar siswa menunjukkan

diri mereka aktif serta memberikan papan skor siswa yang mana

memacu semangat siswa untuk menjawab.

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

g) Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik

yakni guru sudah sangat baik dalam memilih dan melakukan

penilaian akhir sesuai dengan tujuan.

h) Guru sudah baik dalam penggunaan bahasa baik secara lisan

maupun tertulis.

i) Guru sudah baik dalam menutup pelajaran serta memberikan

motivasi

Untuk lebih jelasnya, berikut rekapitulasi hasil pengamatan

aktivitas guru dalam pembelajaran PKn siklus I (Lampiran 48 dan 235)

yang disajikan dalam bentuk tabel 4.10.

Tabel 4.10 Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus II

No Keterangan Nilai Prosentase (%)

1 Pertemuan 1 3.63 90.75

2 Pertemuan 2 3.79 94.75

Nilai Rata-rata 3.71 92,75

Berdasarkan nilai kemampuan guru dalam mengajar pada

siklus II yang terlihat pada tabel 4.10, dapat disajikan dalam gambar 14

sebagai berikut:

Grafik 4.10. Grafik Nilai Kemampuan Guru Mengajar Siklus I

3.63

3.79

3.71

3.55

3.6

3.65

3.7

3.75

3.8

3.85

pertemuan 1 pertemuan 2 Nilai Rata-rata

nila

i

kemampuan guru

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.10, nilai kemampuan

guru mengajar di kelas IV pada siklus II diperoleh nilai rata-rata

sebesar 3.71. Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran yang

berlangsung sudah baik dengan criteria yang sangat memuaskan.

3) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat diperoleh dari hasil evaluasi individu siswa setelah

pembelajaran PKn selesai. Adapun rekapitulasi daftar nilai hasil

belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

yang diperoleh siswa pada pertemuan 1 dan 2, dapat dilihat pada

lampiran 49 halaman 238. Untuk lebih jelasnya berikut akan disajikan

tabel hasil belajar PKn siklus II.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Tentang Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus II

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi) fi.xi

Prosentase

(%)

1 50 – 59 1 54,5 54,5 6,25

2 60 – 69 1 64,5 64,5 6,25

3 70 – 79 2 74,5 149 12,5

4 80 – 89 5 84,5 422,5 31,25

5 90 – 99 7 94,5 661,5 43,75

Jumlah 16 1352 100

Nilai rata-rata = 1352 : 16 = 84,5

Ketuntasan klasikal = ( 14 : 16) x 100 % = 87,5 %

Nilai Di bawah KKM = (2 : 16) x 100% = 12,5 %

Nilai Tertinggi = 97

Nilai Terendah = 50

Berdasarkan tabel prosentase hasil belajar PKn mengenai

organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit pada siklus II (lampiran 49 halaman 238) maka dapat

disajikan dalam grafik yang tertera pada gambar 4.11.

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Gambar 4.11 Grafik Hasil Belajar PKn Mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Kelas IV SDN 01

Jatisawit Pada Siklus II

Berdasarkan grafik di atas, nilai hasil belajar PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siklus II diperoleh rata-

rata kelas sebesar 84,5. Siswa yang memperoleh nilai 50 – 59

sebanyak 1 siswa atau 6,25%. Siswa yang memperoleh nilai 60 – 69

sebanyak 1 siswa atau 6,25%. Siswa yang memperoleh nilai 70 – 79

sebanyak 2 siswa atau 12,5%. Siswa yang memperoleh nilai 80 – 89

sebanyak 5 siswa atau 31,25%. Siswa yang memperoleh nilai 88 – 97

sebanyak 7 siswa atau 43,75%.

Berdasarkan data hasil belajar PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit

pada siklus II diatas kemudian hasilnya dapat dibandingkan dengan

hasil belajar pada siklus I. Adapun perbandingan hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas

IV SDN 01 Jatisawit antara siklus I dan siklus II (lampiran 49 halaman

238) adalah seperti pada tabel 4.12 berikut ini:

1 1

2

5

7

0

1

2

3

4

5

6

7

8

50-59 60-69 70-79 80-89 90-97

fre

kue

nsi

interval nilai

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Tabel 4.12 Perbandingan hasil belajar PKn Tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit

Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 48 50

2 Nilai Tertinggi 95 97

3 Nilai Rata-rata 75,67 84,5

4 Ketuntasan Klasikal (%) 67,5 87,5

Dari tabel 4.12 mengenai perbandingan Perbandingan hasil belajar

PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas

IV SDN 01 Jatisawit antara siklus I dan siklus II dapat diperjelas dengan

gambar grafik sebagai berikut:

Gambar 4.12 Grafik Perbandingan hasil belajar PKn Tentang Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit siklus I dan siklus II

Berdasarkan tabel 4.12 dan gambar 4.12, maka dapat diketahui

bahwa:

a) Nilai terendah hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu dari 48 menjadi 50.

48

95

75.6767.5

50

97

84.5 87.5

0

20

40

60

80

100

120

Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal

Siklus I Siklus II

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

b) Nilai tertinggi hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu dari nilai 95 menjadi 97.

c) Nilai rata-rata hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit mengalami

peningkatan sebanyak 8,87, yaitu dari nilai 75,63 pada siklus I menjadi

84,5 pada siklus II.

d) Ketuntasan klasikal dalam pembelajaran PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV 01 Jatisawit

mengalami peningkatan sebanyak 20%, yaitu dari 67,5% menjadi

87,5%. Dari data tersebut, dapat diartikan bahwa jumlah siswa yang

dinyatakan tuntas atau mendapat nilai diatas KKM naik sejumlah 4

siswa, yaitu pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat menggunakan model RBL pada siklus I

yang tuntas sejumlah 10 siswa dan pada siklus II siswa yang tuntas

meningkat menjadi 14 siswa. Dengan demikian dapat dinyatakan pula

bahwa masih ada 2 siswa yang hasil belajarnya belum tuntas dalam

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, dapat disimpulkan

bahwa kualitas pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat yang menggunakan model Resource Based

Learning baik proses maupun hasil belajar telah menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan.

Keberhasilan proses pembelajaran PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dapat dilihat dari aktivitas siswa dan

guru sebagai berikut ini:

1) Aktivitas Siswa

Berdasarkan lembar observasi dalam proses pembelajaran PKn

yang sedang berlangsung yang menggunakan model Resource Based

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Learning, siswa menunjukkan peningkatan baik aspek psikomotorik

maupun afektif. Peningkatan tersebut diperoleh dari perbandingan

hasil pengamatan pada siklus I dan siklus II.

Pada aspek psikomotorik, siswa secara umum sudah menjadi

lebih baik lagi dalam pemberdayaan sumber belajar. Pada aspek

pemanfaatan sumber belajar, siswa mengalami peningkatan. Dengan

diadakannya pertanyaan dalam bentuk kuis, siswa ternyata menjadi

lebih peduli terhadap pengetahuan yang mereka miliki sehingga siswa

mau memanfaatkan sumber belajar yang tersedia untuk dibaca.

Sedangkan pada aspek keberhasilan siswa dalam memperoleh

informasi juga menjadi lebih baik. Siswa sudah berhasil menemukan

informasi dan menyusunnya menjadi sebuah jawaban yang baik dan

benar.

Pada aspek afektif siswa yakni mengamati keterampilan sosial

siswa dalam pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat melalui model Resource Based Learning

juga mengalami peningkatan khususnya pada keterampilan bertanya

dan berpendapat siswa. Pada siklus I, keterampilan siswa dalam

bertanya dan berpendapat hanya cukup baik dikarenakan secara umum

siswa masih banyak yang merasa malu dan sedikit takut akan membuat

kesalahan sehingga tidak maksimal. Sedangkan setelah diadakan upaya

untuk memotivasi keterampilan siswa tersebut yakni dengan

menempelkan nomor dada siswa dan menggunakan papan skor pada

proses pembelajaran siklus II, siswa merasa tertantang untuk

menunjukkan pengetahuannya dari apa yang mereka peroleh (sumber

belajar). Siswa lebih antusias, bersemangat, dan saling berlomba untuk

bertanya dan berpendapat atau menjawab pertanyaan dari guru.

2) Kegiatan Guru

Pada proses pembelajaran di siklus II, guru lebih matang dalam

mempersiapkan kemampuannya mengajar PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat melalui model Resource Based

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Learning. Guru lebih mampu mengkondisikan kelas dan

menyampaikan materi secara gamblang serta jelas. Guru juga sudah

mampu memotivasi keantusiasan dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Guru sudah menyediakan sumber belajar yang

mencukupi bagi semua siswa sehingga tidak ada lagi siswa yang

bermalas-malasan dan hanya mengandalkan teman saja.

Berdasarkan hasil refleksi diatas maka dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

melalui model Resource Based Learning mampu menghasilkan proses

pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi siswa. Selain meningkatkan

kualitas proses pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat dengan menggunakan model Resource Based Laerning ini juga

meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan data hasil belajar siswa yang

diperoleh pada saat observasi, data kemudian dianalisis. Analisis hasil

tindakan siklus II direfleksi sesuai dengan proses pembelajaran yang

dilakukan. Tahap refleksi dilakukan dengan cara melihat peningkatan dan

membandingkan antara hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat pada saat pratindakan dengan hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat pada siklus II.

Setelah itu, hasil yang dicapai pada siklus II dibandingkan dengan indikator

kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Indikator kinerja pada siklus II

yaitu penelitian dinyatakan yaitu 73 dengan rata-rata kelas mencapai nilai 80.

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas secara cermat

bahwa dilihat dari data perkembangan hasil belajar PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dan ketuntasan klasikal yang dapat dilihat

pada tabel 4.12 dan gambar 4.12 dapat dikatakan bahwa penelitian sudah

berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang tuntas atau mencapai

KKM (73) sudah memenuhi kriteria indikator kinerja yang telah ditetapkan,

bahkan lebih tinggi dari yang ditargetkan yaitu sebanyak 14 siswa atau sebesar

87,5% dan nilai rata-rata kelas juga sudah mencapai indikator kinerja yaitu

84,5. Sedangkan 12,5% siswa atau sebanyak 2 siswa masih belum tuntas,

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

sehingga peneliti mengadakan bimbingan belajar dan memberikan soal remidi.

Dari hasil remidi, kedua siswa tersebut mengalami ketuntasan. Dengan

demikian, penelitian dihentikan dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus

selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

Resource Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasakan hasil analisis setelah diadakan tindakan yakni pada siklus I

dan II dapat diketahui meningkatnya kualitas proses pembelajaran dan hasil

belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat melalui

penerapan atau penggunaan model pembelajaran Resource Based Learning.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat diketahui dari aktivitas siswa

dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengajar PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat. Peningkatan kualitas proses

pembelajaran Pkn menggunakan model RBL dapat diperoleh dari beberapa hal

berikut:

1. Aktivitas Siswa

a. Aspek Psikomotorik

Perkembangan siswa dalam aspek psikomotorik yakni dalam

pemberdayaan sumber belajar yang meliputi: (1) membawa sumber belajar

yang relevan dengan materi, (2) memilih sumber belajar yang tepat, (3)

memanfaatkan sumber belajar dengan baik, dan (4) keberhasilan dalam

menemukan atau mencari informasi dari sumber belajar yang ada, saat

proses pembelajaran PKn mengenai organisasi sistem pemerintahan pusat

(lampiran 35 halaman 198 dan lampiran 38 halaman 205) dapat dilihat

pada tabel 4.13 berikut ini:

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Tabel 4.13 Perbandingan Prosentase Aspek Psikomotorik Siswa dalam

Pembelajaran Pkn Mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus I dan Siklus II

Aspek Psikomotor Siklus I Siklus II

(1) 4,5 5

(2) 3,9 4,2

(3) 3,1 3,6

(4) 3,2 3,2

Berdasarkan tabel 4.13 mengenai perbandingan prosentase aspek

psikomotorik siswa dalam pembelajaran Pkn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus I dan Siklus II dapat diperjelas dengan

grafik seperti berikut ini:

Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Prosentase Aspek Psikomotorik Siswa

dalam Pembelajaran Pkn Tentang Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.13 diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa

aspek psikomorik siswa dalam pemberdayaan sumber belajar

menunjukkan adanya peningkatan yaitu:

4.5

3.9

3.1 3.2

5

4.2

3.63.2

0

1

2

3

4

5

6

Aspek (1) aspek (2) Aspek (3) Aspek (4)

Siklus I Siklus II

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

a) Aspek siswa membawa sumber belajar yang relevan dengan materi

ajar meningkat dari 4,5 pada siklus I menjadi 5 pada siklus II. Dalam

artian seluruh siswa sudah membawa sumber yang relevan materi ajar.

b) Siswa dalam memilih sumber belajar yang tepat meningkat dari 3,9

(cukup baik) menjadi 4,2 (baik).

c) Dalam aspek pemanfaatan sumber belajar meningkat dari 3,1 pada

siklus I menjadi 3,6 pada siklus II. Hal tersebut berarti bahwa siswa

yang mau memanfaatkan sumber belajar bertambah.

d) Kemampuan siswa dalam menemukan informasi menjadi jawaban

masih tetap baik yakni siswa sudah mampu menemukan informasi dan

menyusunnya menjadi sebuah jawaban yang baik dan benar.

b. Aspek Afektif Siswa

Aspek afektif yakni keterampilan sosial yang diamati dalam

penelitian ini meliputi: (1) bertanya, (2) menyumbang ide atau pendapat,

(3) menjadi pendengar yang baik, dan (4) bekerja sama (lihat lampiran 39

halaman 214). Setelah diadakan pengamatan, hasil belajar aspek afektif

keterampilan sosial siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya

(lihat lampiran 42 halaman 212 dan lampiran 45 halaman 217).

Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14. Perbandingan Prosentase Aspek Afektif Siswa dalam

Pembelajaran Pkn Mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus I dan Siklus II

Aspek Psikomotor Siklus I Siklus II

(1) 2,9 3,3

(2) 2,7 3,2

(3) 4 4,6

(4) 3,8 3,8

Berdasarkan tabel 4.14 mengenai perbandingan prosentase aspek

afektif yakni keterampilan sosial siswa Siklus I dan Siklus II dapat

diperjelas dengan grafik seperti berikut ini:

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Prosentase Aspek Psikomotorik Siswa

dalam Pembelajaran Pkn Mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.14 diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa

aspek psikomorik siswa dalam pemberdayaan sumber belajar

menunjukkan adanya peningkatan yaitu:

a) Keterampilan bertanya siswa meningkat yakni pada siklus I mendapat

2,9 naik menjadi 3,3 pada siklus II.

b) Keterampilan berpendapat atau menjawab siswa meningkat, dari 2,7 di

siklus I naik menjadi 3,2 pada siklus II.

c) Keterampilan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru meningkat

dari 4 pada siklus I naik menjadi 4,6 pada siklus II.

d) Sedangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama masih tetap baik

yakni pada siklus I dan siklus II sebesar 3,8.

2. Kemampuan Guru Mengajar

Dalam kegiatan pembelajaran PKn mengenai Orgnisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat melalui model Resource Based Learning, guru

sudah mampu mengajar dengan maksimal dan menghasilkan proses

pembelajaran yang bermakna bagi siswa (lihat lampiran 48 halaman 235).

Kemampuan guru dalam mengajar sudah mengalami peningkatan pada tiap

2.92.7

43.8

3.3 3.2

4.6

3.8

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Aspek (1) aspek (2) Aspek (3) Aspek (4)

Siklus I Siklus II

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

siklusnya. Agar lebih jelas adanya peningkatan kemampuan dalam mengajar

PKn menggunakan model Resource Based Learning dapat dilihat pada tabel

18 sebagai berikut:

Tabel 4.15 Perbandingan Kemampuan Guru dalam Mengajar PKn Tentang

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Siklus I dan

Siklus II

Siklus Nilai

I 3,25

II 3,71

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, dapat diperjelas lagi dengan gambar

grafik kemampuan guru 4.15 seperti berikut ini:

Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Kemampuan Guru dalam Mengajar PKn

Mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil perbandingan kemampuan guru dalam mengajar

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat antara siklus I dan

siklus II mengalami peningkatan. Kemampuan guru dalam mengajar

meningkat 0,46 poin yaitu dari 3,25 naik menjadi 3,71. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa guru sudah berhasil mengajar dengan hasil yang

memuaskan.

Berdasakan hasil analisa setelah diadakan tindakan siklus I dan II

maka hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan PKn

3.253.71

0

1

2

3

4

Siklus I Siklus II

Kemampuan Guru

Siklus I Siklus II

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar Tahun

Pelajaran 2011/2012 juga mengalami peningkatan. Ketuntasan nilai siswa

secara klasikal dan nilai rata-rata kelas siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit juga

mengalami peningkatan. Peningkatan dapat dilihat pada data perkembangan

hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat,

nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal yang dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit

Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

1. Nilai Terendah 5 48 50

2. Nilai Tertinggi 80 95 97

3. Nilai Rata-rata 55,81 75,67 84,5

4. Ketuntasan Klasikal (%) 37,5 62,5 87,5

Dari tabel perbandingan hasil belajar siswa antar siklus diatas dapat

diperjelas lagi menggunakan gambar 4.16 sebagai berikut:

Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Hasil Belajar PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

5

80

55.81

37.5%

48

95

75.6767.5%

50

97

84.5 87.5%

0

20

40

60

80

100

120

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal (%)

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Berdasarkan tabel 4.16 dan gambar 4.16, dapat dilihat bahwa hasil belajar

PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV

SDN 01 Jatisawit mengalami peningkatan mulai dari pratindakan atau kondisi

awal, siklus I sampai siklus II. Peningkatan tersebut terjadi dalam beberapa hal,

yaitu:

1. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebesar 5; pada siklus I

naik menjadi 45; dan pada siklus II naik menjadi 50.

2. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa mengalami peningkatan, yaitu pada

kondisi awal sebesar 80; pada siklus I sebesar 95; siklus II menjadi 96.

3. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal sebesar

55,81; siklus I naik menjadi 75,67; dan pada siklus II naik menjadi 84,5. Niali

rata-rata kelas naik sebanyak 28,69 poin, yaitu dari 55.81 menjadi 84,5.

4. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal sebesar

37,5%; pada siklus I naik menjadi 67,5%; dan pada siklus II naik menjadi

87,5%. Ketuntasan klasikal siswa naik sebesar 50% yaitu dari 37,5% menjadi

87,5%.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diuraikan pada subbab A

sampai dengan C diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran Resource Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini,

hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa

kelas IV SDN 01 Jatisawit sudah mengalami peningkatan. Hal tersebut dibuktikan

adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal siswa yang

dicapai pada saat pratindakan, siklus I, dan siklus II.

Pada pratindakan dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa

sebesar 5, nilai tertinggi mencapai nilai 80, nilai rata-rata kelasnya hanya

mencapai 55,81 saja, sedangkan untuk ketuntasan klasikalnya sebesar 37,5% atau

sebanyak 6 siswa yang tuntas. Dengan kata lain, terdapat sebesar 62,5% atau

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

sejumlah 10 siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti pembelajaran PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

Kemudian, pada siklus I mulai terjadi peningkatan. Nilai terendah yang

diperoleh siswa meningkat menjadi 48, nilai tertinggi naik menjadi 95, nilai rata-

rata kelas naik menjadi 75,63 dan ketuntasan klasikalnya mencapai 62,5% atau

sejumlah 10 siswa sudah mencapai nilai KKM atau lebih. Dengan kata lain, masih

terdapat 37,5% atau sejumlah 6 siswa yang belum tuntas dalam mengikuti

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat.

Hasil belajar pada siklus I ini belum maksimal karena belum mencapai indikator

kinerja yang ditentukan peneliti yakni minimal 80% dari siswa mendapatkan nilai

≥ KKM (73) dengan rata-rata kelas mencapai nilai 80. Selain itu, peneliti hendak

membenahi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dan memperbaiki

kinerja guru yang kurang optimal maka dilanjutkan ke siklus II.

Selanjutnya, pada siklus II terjadi peningkatan yang lebih bagus lagi

dibandingkan dengan siklus I. Nilai terendah naik menjadi 50, nilai tertinggi naik

menjadi 97, nilai rata-rata kelas siswa mencapai 84,5 dan ketuntasan klasikal

mencapai 87,5% atau 14 siswa dari 16 siswa telah mencapai ketuntasan belajar.

Namun masih terdapat sebesar 12,5% atau sejumlah 2 siswa yang belum tuntas

atau mencapai nilai KKM (73) dikarenakan kedua siswa tersebut benar-benar

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang rendah dibuktikan dengan hasil

belajar yang mereka peroleh selalu paling rendah dibandingkan dengan siswa lain.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan klasikal yang telah

dicapai pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, yaitu

80% dari seluruh jumlah siswa tuntas atau mencapai nilai KKM (73) dan rata-rata

kelas minimal mencapai nilai 80.

Selain meningkatkan hasil belajar, penerapan model Resource Based

Learning juga menjadikan proses pembelajaran PKn menjadi lebih berkualitas dan

bermakna. Hanya saja terdapat beberapa hambatan yang masih ditemui pada

pelaksanaannya yakni yang menyangkut dengan aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran. Adapun hambatan-hambatan atau kendala-kendala yang ditemui

pada siklus I, diantaranya: hambatan atau kendala yang dijumpai pada siklus I

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

yakni siswa belum terbiasa dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa

yaitu menuntut keaktifan dan kreakivitas siswa dalam belajar sehingga pada

siklus, siswa masih merasa canggung dan malu saat kegiatan pembelajaran PKn

berlangsung. Selain hal tersebut, siswa juga belum terbiasa menggunakan

beraneka sumber belajar sehingga ketika guru memberikan beberapa sumber

belajar cetak berupa kopian buku-buku maupun artikel, siswa belum mampu

menggunakan secara maksimal (masih jarang digunakan, terbiasa satu sumber

belajar saja). Kendala lainnya yakni siswa belum terbiasa dengan pencarian berita

atau artikel dari koran, majalah maupun internet sehingga ketika ditugaskan untuk

mencari atau mengadakan sendiri sumber belajar tersebut, terdapat beberapa siswa

yang sumber belajarnya kurang relevan dengan materi yang sedang diajarkan.

Pembelajaran dengan sistem berkelompok sudah berjalan cukup baik tetapi secara

umum siswa kurang dapat belajar mandiri dalam membaca atau menemukan

informasi karena mengandalkan teman dalam kelompok yang lebih pandai.

a. Guru memberi dan menunjukkan papan skor siswa agar lebih termotivasi

untuk aktif dan berani dalam proses pembelajaran PKn berlangsung.

b. Guru mencari dan menyiapkan sendiri informasi (artikel maupun berita koran)

untuk sumber belajar siswa sehingga sumber belajar lebih tepat.

c. Guru mengubah aktifitas belajar siswa dari sistem berkelompok menjadi

belajar mandiri/individu tetapi masih diikuti sharing dengan teman sebagai

sumber belajar lainnya.

d. Guru memberikan pertanyaan atau permasalahan dalam bentuk kuis dan bagan

sehingga siswa lebih aktif dan lebih belajar mandiri dalam memperoleh

informasi

Adapun upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi hambatan atau

kendala yang ada pada siklus I dan disempurnakan pada siklus II sehingga proses

pembelajaran berlangsung menjadi lebih baik, lebih berkualitas, dan lebih

bermakna. Salah satunya yaitu dengan membuat papan skor siswa dan memberi

nomor dada pada siswa pada saat pembelajaran sehingga dengan begitu siswa

sangat termotivasi untuk lebih aktif, kreatif, berani, dan percaya diri saat

pembelajaran PKn berlangsung. Selain itu, guru juga mencari, menyeleksi, dan

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

menyiapkan sendiri sumber belajar cetak yang akan digunakan siswa untuk

mengorek informasi sehingga sumber belajar tersebut akan lebih sesuai dan

relevan dengan materi yang akan dipelajari. Perbaikan selanjutnya yakni kendala

atau masalah siswa dalam kegiatan belajar kelompok. Guru meniadakan sistem

belajar berkelompok dengan siswa belajar mandiri untuk menemukan jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan atau masalah dengan membaca sumber belajar yang

telah disediakan guru. Dalam kegiatan ini siswa akan lebih giat membaca dan

mencari informasi sehingga pengetahuan siswa akan bertambah dan lebih percaya

diri akan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan atau permasalahan yang

ada. Upaya selanjutnya yaitu guru menyediakan berbagai macam permasalahan

atau pertanyaan yakni baik dalam bentuk teka-teki silang dan bagan kosong

(dihadirkan dalam bentuk kuis), lotre pertanyaan maupun dalam bentuk artikel

sehingga siswa akan lebih tertarik dan tidak jenuh dalam proses pembelajaran.

Kuis tersebut dihadirkan untuk merangsang pengetahuan dan keberanian siswa

dalam menjawab pertanyaan. Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

melalui model RBL dapat menumbuhkan partisipasi aktif dari siswa selama

pembelajaran berlangsung, baik meliputi aspek kognitif, psikomotor, maupun

afektif siswa dan didukung pula dengan kinerja guru yang optimal. Hal tersebut

memberikan bukti bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini telah berhasil

dan diakhiri pada siklus II.

Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru kelas IV yakni

ibu Sarmini, S.Pd, SD (lihat lampiran 2 halaman 128) hasil belajar PKn siswa

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat sebelum menggunakan

model Resource Based Learning (RBL) masih tergolong rendah, siswa yang

tuntas hanya 37,5%. Hal itu dikarenakan faktor dari guru yang belum kreatif

dalam pengadaaan sumber belajar dan pengajaran guru yang terkadang selalu

ceramah dan hanya memberi tugas saja tanpa memberi penjelasan sehingga siswa

kurang maksimal dalam menyerap dan memperoleh materi pelajaran PKN

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat. Sedangkan hasil

wawancara (lampiran 50 halaman 239) setelah menggunakan model pembelajaran

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Resource Based Learning (RBL) dalam pembelajaran PKn mengenai Organisasi

Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat terbukti dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, selain itu ketuntasan belajar PKn siswa juga meningkat. Hal itu

dikarenakan penggunaaan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL)

dalam pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat

Pusat dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan membuat pembelajaran PKn

mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat menjadi lebih bermakna

dan memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami materi karena siswa

mencari dan menemukan sendiri informasi melalui kegiatan membaca berbagai

sumber belajar yang tersedia sehingga memperoleh pengetahuan yang lebih,

mengingat banyaknya kelebihan yang dimiliki model pembelajaran Resource

Based Learning (RBL) maka kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran

PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat dengan

menggunakan model RBL menjadi tidak berarti.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan

Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) yakni

belajar berdasarkan berbagai sumber belajar. Hal ini terjadi karena penerapan

model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dapat menjadikan

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat

menjadi bermakna sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. Jadi penerapan

model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dapat meningkatkan hasil

belajar PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas

IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar.

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus, diperoleh kesimpulan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran

Resource Based Learning (RBL) dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit,

Jatiyoso, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat ditunjukkan

dengan meningkatnya nilai hasil belajar PKn mengenai Organisasi Sistem

Pemerintahan Tingkat Pusat pada setiap siklusnya. Pada pratindakan, nilai rata-

rata kelas siswa hanya 55,81 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 6 siswa atau

sebesar 37,5%. Kemudian, pada siklus I nilai rata-rata kelas siswa meningkat

menjadi 75,63 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 10 siswa atau sebesar 62,5%.

Pada siklus II, rata-rata kelas siswa meningkat lagi menjadi 84,5 dengan

ketuntasan klasikal sebanyak 14 siswa atau sebesar 87,5%.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan gambaran nyata bahwa keberhasilan proses dan

peningkatan hasil belajar PKn dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari

guru maupun siswa. Disamping itu, keberhasilan suatu pembelajaran juga

dipengaruhi oleh model dan media yang digunakan oleh guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Faktor dari guru meliputi: kemampuan guru dalam

mengembangkan dan menyampaikan materi, keterampilan dalam mengelola kelas,

kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan

menggunakan sumber dan media belajar sebagai perantara dalam menyampaikan

materi. Sedangkan faktor dari siswa meliputi: keaktifan dan pengetahuan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran.

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada penggunaan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dalam

pembelajaran PKn mengenai Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat pada

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar tahun 2011/2012. Model

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus, dimana model siklus

yang digunakan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 s.d.

17 Maret 2012 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 s.d. 26 Maret 2012.

Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan

berdaur ulang, sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu adanya

perencanaan dengan memperhatikan keberhasilan siklus sebelumnya. Tindakan

dalam setiap siklus dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Hal ini berdasar pada analisis perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan

berikutnya dalam satu siklus dan dari analisis perkembangan peningkatan proses

dalam siklus I sampai siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti bahwa penerapan model

Resource Based Learning (RBL) dapat meningkatkan hasil belajar PKn mengenai

Organisasi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat pada siswa kelas IV SDN 01

Jatisawit, Jatiyoso, Karanganyar tahun 2011/2012. Sehubungan dengan penelitian

ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar PKn tentang organisasi sistem pemerintahan tingkat

pusat melalui model Resource Based Learning, dapat dipertimbangkan untuk

menambah model pembelajaran bagi guru dalam memberikan materi

pelajaran.

2. Pembelajaran PKn melalui model Resource Based Learning dapat

meningkatakan hasil belajar siswa khususnya materi organisasi sistem

pemerintahan tingkat pusat.

3. Memberikan informasi bagi guru untuk menentukan strategi dan model

pembelajaran yang tepat dengan model Resource Based Learning untuk

meningkatkan hasil belajar PKn tentang organisasi sistem pemerintahan

tingkat pusat dan pelajaran lain pada umumnya.

4. Mendorong siswa untuk lebih belajar mandiri, berfikir logis, sistematis, dan

kritis dalam menemukan, menjawab maupun memecahkan masalah dengan

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

memanfaatkan berbagai sumber belajar serta mengembangkan kreativitas dan

inisiatifnya untuk menunjang proses pembelajaran.

5. Menunjukkan pentingnya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi

dan inovatif, salah satunya model Resource Based Learning yang terbukti

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak membosankan

sehingga terjalin hubungan yang hangat dan bersahabat antara guru dan siswa.

6. Sebagai masukkan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan

strategi guru dalam mengajar serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran

yang berlangsung sehubungan dengan hasil belajar siswa yag akan dicapai.

Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan guru melalui penggunaan model,

metode, sumber belajar, dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa.

7. Pembelajaran PKn tentang organisasi sistem pemerintahan tingkat pusat

menggunakan model Resource Based Learning ini dapat digunakan dan

dikembangkan oleh guru dalam menghadapi masalah yang sejenis yang pada

umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa terutama untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa

saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengupayakan bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran

dengan berbagai macam model pembelajaran seperti model Resource Based

Learning agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

2. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan

merancang proses pembelajaran dengan metode yang kreatif dan inovatif

seperti model Resource Based Learning sehingga siswa menjadi lebih

mandiri, percaya diri, kreatif, dan aktif dalam belajar serta pembelajaran

akan menjadi lebih kondusif dan bermakna.

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

b. Dalam penyampaian materi guru hendaknya tidak hanya menggunakan

buku paket saja tetapi melatih siswa untuk mencari dan memanfaatkan

sumber belajar lain untuk mendapatkan ilmu atau informasi sehingga

pengetahuan siswa akan lebih berkembang, siswa lebih mudah memahami

konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu, serta mampu

memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi. Proses

pembelajaran tersebut lebih mengarah dengan model Resource Based

Learning.

c. Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap pembelajaran

dengan menggunakan model Resource Based Learning (RBL) yakni

belajar menggunakan berbagai sumber belajar pada pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Pemanfaatan berbagai sumber belajar dapat

memberikan bekal bagi peserta didik untuk melangkah lebih maju

menghadapi kemajuan zaman yakni memperoleh pengetahuan atau ilmu

dari berbagai sumber.

3. Bagi Siswa

Dengan penggunaan model Resource Based Learning dalam

pembelajaran, hendaknya siswa harus lebih megembangkan inisiatif, kreatif,

aktif, motivasi belajar dan meningkatkan kepercayaan diri dalam belajar.

Disamping itu, siswa juga diharapkan memiliki pemikiran yang luas akan

keberagaman sumber dalam memperoleh informasi sehingga dapat

mendukung siswa untuk tetap dapat belajar secara mandiri dalam

mengembangkan pengetahuan serta pemahamannya sehingga memperoleh

hasil belajar yang memuaskan.

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, S. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

AECT. (1977). Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta:Penerbit CV.Rajawali

Anitah, S. (2009). Tekonologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Arikunto, S, Suhardjono, & Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Bestari, P. (2008). Mejadi Warga Negara yang Baik. Jakarta: Depdiknas.

Brown, Sally, & Smith, B. (1996). Resource-based Learning. London: Kogan

Page Limited.

Chaeruman. (2010). Belajar Berdasarkan Aneka Sumber. Diperoleh 18 Januari

2012 dari http://www.teknologipendidikan.net/.

Chang, Shu-Nu. (2007). Teaching Argumentation Through The Visual Models in

a Resource-based Learning Environment. Asia-Pasific: Forum on Science

Learning and Teaching Volume 8, Issue 1, Article 5, June 2007. Diperoleh

2 April 2012 dari http://www. Ied. Hk/ apfslt/v8_issue1/changsn/htm#9.

Dwijiastuti, M. G. (2008). Inovasi Pembelajaran SD. Surakarta: UNS Press

Ellington, Henry & Harrris, D. (1986). Dictionary of Instructional Technology.

London: Kogan Page

Fajar, A. (2009). Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja

Rosda karya

Faridah, A. (2011). Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Materi Koperasi

Melalui Model Pembelajaran Resource-Based Learning pada siswa Kelas

IV SDN Cigadung 3 Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang

Tahun Ajaran 2010/2011. Pandeglang

Fitriani, A. (2009). Penerapan Model Resource Based Learning (RBL) untuk

Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kreatif Dalam Memecahkan

Masalah Pada Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas VIIA SMP 2 Mejobo

Kudus Tahun Ajaran 2008/2009. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Haas, N. (2009). Makalah Belajar Berbasis Aneka Sumber. Diperoleh tanggal 18

Januari 2012 dari http://nurainihaas.blogspot.com/.

Harsanto, R. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius

Mardoto. (2009). Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan. Diperoleh tanggal 18

Januari 2012 dari http//educationsydicate.blogspot.com/2009I.

Marst, Patricia A. 2007. What is known about student learning outcomes and how

does it relate to the scholarshing of teaching and learning?. Georgia

Southern University: International Journal for the Shcolarship of

Teaching and Learning Volume 1 Number 2 Jully, 2007. ISSN 1931-

477.(http://www.georgiasouthern.edu./ijsotl diunduh 2 April 2012)

Miles, M. B & Huberman, A. M. (2007). Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

Universitas Indonesia Press (UI-Press).

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Nasution, M.A. (2011). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara

Noviyanti, A. (2011). Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Mengenal

Pemerintahan Pusat Melalui Model Student Teams Achievement Division

(STAD) Pada Siswa Kelas IV SDN Kalikudi 01 Tahun Pelajaran

2010/2011. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Pamudji, S. (1985). Perbandingan Pemerintahan. Jakarta: Bina Aksara.

Ressi, K.D. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan 4. Jakarta: Depdiknas.

Rohani, A. (2004). pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sadiman. (2004). Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk

Pembelajaran.

Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana

Sarjan & Agung. (2008). Bangga Menjadi Insan Pancasila. Jakarta: Depdiknas.

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG · PDF fileresource based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang Organisasi siswa kelas IV SDN 01 Jatisawit, ... xi 9. Semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Siregar, E. (2008). Pengembangan Belajar Berbasis Aneka Sumber (Bebas).

Diperoleh tanggal 18 Januari 2012 dari http://www.teknologi

pendidikan.net/wp-content.uploads/2008/02 Eveline Berbasis Aneka

sumber. Pdf.

Slamet, St. Y & WA, Suwarto. (2007). Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Kualitatif. Surakarta: UNS Press

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandun: Remaja

Rosdakarya.

Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suwandi, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Karya

Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.

Syafiie, I. K. (2011). Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Ilmu pengembang Pendidikan. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.

Jakarta: PT IMTIMA

Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Pemerintahan Daerah No. 32 Tahun

2004

Wahab, A.A. (2002). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: CV

Maulana

Yanzi, H. 2011. Belajar Inovatif. Diperoleh tanggal 18 Januari 2012

http://staff.unila.ac.id/hermiyanzi/belajar inovatif.

Yamin, M. (2006). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung

Persabda Press