penilaian 100% saham pt mahaka radio digitalk a n t o r j a s a p e n i l a i p u b l i k laporan...

55
K A N T O R J A S A P E N I L A I P U B L I K LAPORAN PENILAIAN 100% SAHAM PT MAHAKA RADIO DIGITAL Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1359/KM.1/2009, No. Izin 2.09.0074 Kantor Pusat : Jl. Kendal No. 19, Menteng, Jakarta 10310, Indonesia Telp. (021) 31908422, 3140626 Fax. (021) 31908421 Email : [email protected]

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • K A N T O R J A S A P E N I L A I P U B L I K

    LAPORAN PENILAIAN 100% SAHAM

    PT MAHAKA RADIO DIGITAL

    Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1359/KM.1/2009, No. Izin 2.09.0074

    Kantor Pusat :

    Jl. Kendal No. 19, Menteng, Jakarta 10310, Indonesia

    Telp. (021) 31908422, 3140626 Fax. (021) 31908421

    Email : [email protected]

  • Jakarta, 2 November 2020

    No. Laporan : 00095/2.0074-00/BS/06/0097/1/XI/2020

    Kepada Yth. Direksi PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK Menara Imperium Lt. P7 Metropolitan Kuningan Super Blok Kav. No. 1 Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12980 PERIHAL : LAPORAN PENILAIAN SAHAM Dengan hormat, Memenuhi permintaan PT Mahaka Radio Integra Tbk (“Pemberi Tugas”) sebagaimana tercantum dalam Surat Penawaran No. 011/SI-SP/FAST/IX/20 tanggal 17 September 2020 yang telah disetujui, dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah melakukan penilaian atas 100,0% saham yang telah disetor dan ditempatkan penuh pada PT Mahaka Radio Digital (“Perseroan”).

    STATUS PENILAI Kantor Jasa Penilai Publik Firman, Suryantoro, Sugeng, Suzy, Hartomo dan Rekan (“KJPP FAST”) merupakan persekutuan perdata (partnership) yang bergerak dalam bidang penilaian properti dan bisnis. KJPP FAST memiliki kompetensi sebagai penilai publik dengan izin dari Menteri Keuangan No. 2.09.0074 tanggal 8 Desember 2009, serta telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), No. S-865/BL/2010, tanggal 29 Januari 2010.

    Penilai publik yang bertanggung jawab adalah Ir. Suzy Israwati, MAPPI (Cert.), dengan Ijin Penilai No. B-1.09.00097, Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.PB-14/PM.2/2018 (Penilai Bisnis), serta telah terdaftar di Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dengan STTD IKNB No. 048/NB.122/STTD-P/2017, dan telah mengikuti pelatihan pengembangan profesi (Continuing Professional Development/CPD) yang disyaratkan.

    Dalam penugasan ini kami bertindak sebagai penilai independen. Kami tidak mempunyai kepentingan terhadap objek yang dinilai yang bersifat material maupun benturan kepentingan baik aktual maupun bersifat potensial dan imbalan jasa yang kami terima tidak terkait dengan hasil penilaian yang dilaporkan.

    KJPP FAST telah berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan penilaian berbagai macam jenis properti dan bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia, baik properti/bisnis perusahaan swasta nasional, multinasional, BUMN, instansi dan lembaga pemerintah, pemerintah daerah dan juga di lingkungan perbankan dan lembaga-lembaga keuangan.

    PEMBERI TUGAS Pemberi Tugas adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk yang berkantor pusat di Menara Imperium Lt. P7, Metropolitan Kuningan Super Blok Kav. No. 1 Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12980; telepon (+62-21) 8370 7171; surel [email protected]; dan situs web www.mari.co.id.

  • PENGGUNA LAPORAN PENILAIAN Pengguna laporan adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    OBJEK PENILAIAN DAN KEPEMILIKAN Objek Penilaian dimaksud adalah 100,0% saham yang telah disetor dan ditempat penuh pada Perseroan. Sedangkan bentuk kepemilikan atas Objek Penilaian adalah kepemilikan dengan indikasi minoritas.

    MATA UANG YANG DIGUNAKAN Sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam melaksanakan penilaian ini, maka hasil penilaian dinyatakan dalam mata uang Indonesia Rupiah (IDR).

    DASAR NILAI Sesuai dengan Objek Penilaian serta maksud dan tujuan penilaian tersebut maka dasar nilai yang digunakan adalah Nilai Pasar (Market Value). Penilaian ini disusun sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2020 tanggal 25 Mei 2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal (“POJK No. 35/2020”), dengan definisi sebagai berikut:

    Nilai Pasar adalah estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada Tanggal Penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan (POJK No. 35/2020– 1.14).

    TANGGAL PENILAIAN Sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam melaksanakan penilaian ini, maka tanggal efektif penilaian adalah 30 Juni 2020.

    TINGKAT KEDALAMAN INVESTIGASI Ruang lingkup penilaian adalah melakukan review laporan keuangan, verifikasi dan analisis kinerja usaha, business plan, kemudian melakukan penilaian atas Objek Penilaian sesuai dengan maksud dan tujuannya, yang dituangkan dalam laporan penilaian.

    Investigasi yang dilakukan hanya terbatas: Melakukan review terhadap laporan keuangan yang telah diaudit. Penilai tidak memiliki kompetensi

    untuk melakukan audit atas laporan keuangan. Penilai berasumsi bahwa laporan keuangan telah diaudit sesuai standar yang berlaku yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang kompeten.

    Melakukan verifikasi terhadap aspek legal. Penilai tidak memiliki kompetensi untuk mengeluarkan legal opinion. Penilai memperoleh informasi atas status hukum Objek Penilaian dari Pemberi Tugas.

    Melakukan reviu terhadap business plan yang dibuat oleh manajemen.

    SUMBER INFORMASI Dalam memberikan pendapat atas nilai pasar Objek Penilaian tersebut, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur tertentu atas informasi-informasi sebagai berikut: Proyeksi laporan keuangan Perseroan periode 2020-2029 yang disiapkan oleh manajemen

    Perseroan. Kami telah melakukan review dan penyesuaian atas proyeksi keuangan yang disampaikan oleh manajemen tersebut dan menurut pertimbangan kami proyeksi keuangan yang digunakan dalam analisis penilaian ini telah mencerminkan tingkat kewajaran pencapaiannya.

    Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 yang telah diaudit oleh KAP Aria Kanaka & Rekan (“KAP AKR”), sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00353/2.1011/AU.1/05/0101-2/1/IX/2020 tanggal 11 September 2020, dengan opini wajar dalam semua hal yang material.

    MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penilaian ini adalah mengemukakan pendapat atas Nilai Pasar (Market Value) atas 100,0% saham pada Perseroan, dengan tujuan internal manajemen dalam rangka rencana penyetoran modal dalam bentuk saham (inbreng).

  • Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh KAP AKR, sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00166/2.1011/AU.1/05/0101-1/1/III/2020 tanggal 18 Maret 2020, dengan opini wajar dalam semua hal yang material.

    Informasi internal Perseroan lainnya dan hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan serta pihak terkait lainnya.

    Informasi ekonomi dan industri yang dikeluarkan oleh pihak ketiga yang terpercaya yang relevan dengan penugasan.

    ASUMSI DAN ASUMSI KHUSUS Penilaian ini bergantung pada hal-hal sebagai berikut: Data yang diberikan oleh Pemberi Tugas yang terkait dengan Objek Penilaian, adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya; Batasan, kondisi, komentar dan detail lainnya akan dicantumkan dalam laporan penilaian.

    PERSYARATAN ATAS PERSETUJUAN UNTUK PUBLIKASI Laporan yang dihasilkan dari penugasan ini disajikan hanya untuk maksud dan tujuan yang disepakati dalam syarat-syarat penugasan ini, serta ditujukan terbatas pada pemberi tugas yang telah disebutkan dalam surat ini. Publikasi terhadap keseluruhan atau sebagian dari laporan ini harus mendapat persetujuan Penilai dan Pemberi Tugas.

    PEDOMAN PENILAIAN Memperhatikan bahwa tujuan penilaian Perseroan adalah untuk keperluan jual beli, maka dalam pelaksanaan penilaian ini, Penilai telah bekerja secara profesional dan independen sesuai dengan POJK No. 35/2020 dan Standar Penilaian Indonesia Edisi VII Tahun 2018 (“SPI Edisi VII-2018”).

    PENDEKATAN PENILAIAN Pendekatan yang digunakan dalam penilaian 100,0% saham Perseroan adalah rekonsiliasi nilai yang dihasilkan dari 2 (dua) pendekatan penilaian. Kedua pendekatan penilaian tersebut adalah pendekatan pendapatan (income based approach) dengan aplikasi metode arus kas terdiskonto (discounted cash flow method) dan pendekatan pasar (market based approach) dengan aplikasi metode perbandingan perusahaan terbuka (guideline publicly-traded company).

    SIFAT PENUGASAN Dalam penugasan ini, kami bertindak sebagai penilai independen. Kami tidak mempunyai kepentingan terhadap Objek Penilaian, baik bersifat material ataupun dalam hal benturan kepentingan yang aktual maupun potensial. Imbalan jasa yang kami terima tidak terkait dengan hasil penilaian yang dilaporkan.

    KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENT) Tidak ada kejadian penting pada Perseroan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan penilaian ini yang berdampak secara material terhadap hasil analisis penilaian.

  • KESIMPULAN Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan kedua pendekatan dan metode penilaian tersebut diatas, serta dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai dan dengan berpedoman pada asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan yang terlampir dalam laporan ini maka opini Nilai Pasar 100,0% saham Perseroan per tanggal 30 Juni 2020, adalah:

    Rp1.483.000.000,- (Satu Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah)

    Di sini kami tegaskan bahwa kami tidak menarik keuntungan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang, dari saham Perseroan yang dinilai atau dari nilai yang diperoleh. Hormat kami, KANTOR JASA PENILAI PUBLIK FIRMAN, SURYANTORO, SUGENG, SUZY, HARTOMO DAN REKAN Registered Business & Property Appraisers Rekan, Ir. Suzy Israwati, MAPPI (Cert.) Ijin Penilai : B-1.09.00097 Kualifikasi Penilai : Penilai Bisnis STTD Pasar Modal : STTD.PB-14/PM.2/2018 STTD IKNB : 048/NB.122/STTD-P/2017 No. RMK : 2017.00098 No. MAPPI : 92-S-00215

  • i

    ASUMSI DAN SYARAT PEMBATAS

    1. LAPORAN PENILAIAN BERSIFAT NON-DISCLAIMER OPINION.

    2. PENILAI TELAH MELAKUKAN PENELAAHAN ATAS DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PENILAIAN.

    3. DATA DAN INFORMASI YANG DIPEROLEH BERASAL DARI SUMBER YANG DAPAT DIPERCAYA KEAKURATANNYA.

    4. PROYEKSI KEUANGAN YANG TELAH DISESUAIKAN YANG MENCERMINKAN KEWAJARAN PROYEKSI KEUANGAN YANG DIBUAT OLEH MANAJEMEN DENGAN KEMAMPUAN PENCAPAIANNYA (FIDUCIARY DUTY).

    5. PENILAI BERTANGGUNG JAWAB ATAS PELAKSANAAN PENILAIAN DAN KEWAJARAN PROYEKSI KEUANGAN YANG TELAH DISESUAIKAN.

    6. LAPORAN PENILAIAN YANG TERBUKA UNTUK PUBLIK KECUALI TERDAPAT INFORMASI YANG BERSIFAT RAHASIA, YANG DAPAT MEMPENGARUHI OPERASIONAL PERUSAHAAN.

    7. PENILAI BERTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN PENILAIAN DAN KESIMPULAN NILAI AKHIR.

    8. PENILAI TELAH MEMPEROLEH INFORMASI ATAS STATUS HUKUM OBJEK PENILAIAN DARI PEMBERI TUGAS.

  • E{ilSr fimanSaryantoroSagcng 8w llailono a nclanRegistered Susiness & Property Apprlisers

    PERNYATAAN PENILAI

    1. Pernyataan faktual yang dipresentasikan dalam faporan penilaian ini ada{ah benar sesuai denganpemahaman terbaik dari Penitai;

    2" Penilai bertanggungjawab atas Laporan Penitaian,3. Penugasan penilaian profesional telah dilakukan terhadap Objek Penilaian pada TanEgal Penilaian

    lCuFAff Date) 30 Juni 2020;

    4. Analisis telah dilakukan untuk tujuan sebagaimana Ciungkapkan dalam Laporan Penilaian,5" Penugasan penilaian profesicnal telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku;

    6" Perkiraan Nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan sebagaikesimpulan Nilai;

    V. Lingkup pekerjaan dan data yang dianalisis telah diungkapkan;8. Kesimpulan Nilaitelah sesuaidengan asumsi-asumsidan kondisi pembatas; dan9. Data ekonomi dan industri dalam Laporan Penilaian diperoleh dari berbagai surnber yang

    diyakini Pen ilai dapat d ipertanggungjawabkan.

    Nomor Nama

    Fenanggung Jawab

    tr. Suzy lsrawati, MAPPT(Cert.)ljin Penilai: B-1.09.00097No. htlAPPl: 92-5-0021 5

    RMK-2017.00098

    Tpndatangan

    2" Pereviu

    lr. Suryantoro Budisusilo, M.Sc^, MAPPI {Cert.)ljin Penilai: PB-1.09.00098

    No. MAPPI: 89-5-00140RMK-2017.00097

    3. Penitai

    Hanandewa, S.T., M.M., M.Sc., MAPPI (Cert.)

    ljin Penilai: B-1. 1 9.00537No. MAPFI: 03-5-01763RMK-2017.00801

    4. Asisten Penilai

    Lisa Nofi lrrnasari, S.E,No. MAPPI: 16-P-06361RMK-2017.00807

    1

    lt

  • iii

    RINGKASAN PENILAIAN

    Tujuan penilaian : Mengetahui nilai pasar atas 100,0% saham

    Objek Penilaian : 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital.

    Tanggal penilaian : 30 Juni 2020.

    100,0% saham PT Mahaka Radio Digital : 1.000 lembar saham yang telah disetor dan

    ditempatkan penuh.

    Nilai pasar 1.000 lembar saham : Rp1.483.000.000,- PT Mahaka Radio Digital

    Rekonsiliasi nilai pasar 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital:

    Indikasi nilai pasar 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital menggunakan pendekatan pendapatan

    (DCF):

    Pendekatan pendapatan (DCF) 1.456.802.694 90% 1.311.123.000

    Pendekatan pasar (GPTC) 1.723.536.106 10% 172.354.000

    Nilai pasar 1.483.477.000

    Nilai pasar (pembulatan) 1.483.000.000

    Nilai Pasar (Rp)Keterangan Indikasi nilai (Rp) Bobot

    Keterangan FCFE (Rp) PV FCFE (Rp)

    Arus kas bersih untuk ekuitas (FCFE)

    1 Jul-31 Des 2020 -3.858.413.013 -3.521.782.705

    1 Jan-31 Des 2021 396.716.667 301.676.843

    1 Jan-31 Des 2022 261.222.720 165.493.203

    1 Jan-31 Des 2023 2.361.532.049 1.246.438.178

    1 Jan-31 Des 2024 882.211.854 387.933.668

    1 Jan-31 Des 2025 2.137.003.344 782.884.097

    Nilai terminal 12.638.257.275 4.629.983.694

    Indikasi nilai ekuitas 3.992.626.978

    Ditambah: aset non operasional 169.666.434

    Nilai ekuitas (mayoritas non-marketable) 4.162.293.412

    DLOC 30% 1.248.688.024

    Nilai ekuitas (minoritas non-marketable) 2.913.605.389

    DLOM 50% 1.456.802.694

    Nilai pasar 100,00% saham (minoritas) 1.456.802.694

    PT Mahaka Radio Digital yang akan digunakan

    untuk internal manajemen dalam rangka rencana

    penyetoran modal dalam bentuk saham

    (inbreng).

  • iv

    Indikasi nilai pasar 100,0% saham PT Mahaka Radio Digital menggunakan pendekatan pasar (GPTC):

    Keterangan Faktor pengali Nilai buku (Rp) Hutang (Rp)Kas & setara kas

    (Rp)Nilai (Rp)

    Indikasi nilai ekuitas dari EV/TA 3,85 1.812.440.603 3.702.679.918 169.666.434 3.447.072.213

    CP 30% 0

    Nilai ekuitas (minoritas non-marketable) 3.447.072.213

    DLOM 50% 1.723.536.106

    Nilai pasar 100,00% saham (minoritas) 1.723.536.106

  • v

    DAFTAR ISI

    BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1-1

    1.1 Latar Belakang Penugasan .................................................................................................. 1-1

    1.2 Identitas Pemberi Tugas ...................................................................................................... 1-1

    1.3 Ruang Lingkup dan Tujuan Penilaian .................................................................................. 1-1

    1.4 Tanggal Efektif Penilaian ..................................................................................................... 1-1

    1.5 Masa Berlakunya Laporan ................................................................................................... 1-2

    1.6 Peristiwa Penting Setelah Tanggal Penilaian ...................................................................... 1-2

    1.7 Dasar Nilai Yang Digunakan ................................................................................................ 1-2

    1.8 Premis Penilaian .................................................................................................................. 1-2

    1.9 Independensi Penilai ............................................................................................................ 1-3

    1.10 SUMBER INFORMASI ......................................................................................................... 1-3

    1.11 Wawancara dan Kunjungan Lapangan ................................................................................ 1-4

    1.12 Definisi dan Istilah ................................................................................................................ 1-4

    BAB 2. PERKEMBANGAN PASAR .................................................................................................. 2-1

    2.1 Makro Ekonomi Indonesia .................................................................................................... 2-1

    2.2 Industri Media dan Streaming Musik .................................................................................... 2-6

    2.2.1 Industri Media ....................................................................................................................... 2-6

    2.2.2 Industri Streaming Musik ...................................................................................................... 2-8

    BAB 3. PROFIL PERSEROAN ......................................................................................................... 3-1

    3.1 Pendirian Perseroan ............................................................................................................ 3-1

    3.2 Struktur Modal dan Komposisi Pemegang Saham .............................................................. 3-1

    3.3 Susunan Komisaris dan Direksi ........................................................................................... 3-1

    3.4 Kegiatan Usaha .................................................................................................................... 3-1

    3.5 Kinerja Keuangan ................................................................................................................. 3-2

    3.5.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif ....................................................................................... 3-2

    3.5.2 Laporan Posisi Keuangan .................................................................................................... 3-3

    3.5.3 Analisis Vertikal dan Horizontal ............................................................................................ 3-4

    3.6 Komparasi Perusahaan Pembanding .................................................................................. 3-7

    BAB 4. PENILAIAN SAHAM PERSEROAN ..................................................................................... 4-1

    4.1 Pendekatan dan Metode Penilaian Yang Umum Digunakan ............................................... 4-1

    4.2 Pemilihan dan Justifikasi Pendekatan dan Metode Penilaian ............................................. 4-2

    4.3 Penilaian Dengan Pendekatan Pendapatan ........................................................................ 4-2

    4.3.1 Penyesuaian Laporan Keuangan ......................................................................................... 4-2

    4.3.2 Asumsi Proyeksi Laporan Keuangan ................................................................................... 4-3

    4.3.3 Proyeksi Laporan Keuangan ................................................................................................ 4-4

    4.3.4 Pemilihan Arus Kas .............................................................................................................. 4-5

    4.3.5 Penentuan Tingkat Diskonto ................................................................................................ 4-5

    4.3.6 Diskon dan Premi Pengendalian .......................................................................................... 4-7

  • vi

    4.3.7 Diskon Marketabilitas ........................................................................................................... 4-8

    4.3.8 Indikasi Nilai Saham ............................................................................................................. 4-8

    4.4 Penilaian Dengan Pendekatan Pasar .................................................................................. 4-9

    4.4.1 Perusahaan Pembanding ..................................................................................................... 4-9

    4.4.2 Estimasi Faktor Pengali ..................................................................................................... 4-10

    4.4.3 Diskon Marketabilitas ......................................................................................................... 4-10

    4.4.4 Indikasi Nilai ....................................................................................................................... 4-10

    4.5 Rekonsiliasi Nilai ................................................................................................................ 4-11

    BAB 5. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 5-1

  • vii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3-1: Susunan Pemegang Saham Perseroan ............................................................................. 3-1 Tabel 3-2: Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp) ............................................................ 3-3 Tabel 3-3: Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp) ......................................................................... 3-4 Tabel 3-4: Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan .......................................... 3-5 Tabel 3-5: Analisis Vertikal Laporan Posisi Keuangan Perseroan ...................................................... 3-5 Tabel 3-6: Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan ..................................... 3-6 Tabel 3-7: Analisis Horizontal Laporan Posisi Keuangan Perseroan .................................................. 3-7 Tabel 3-8: Komparasi Rasio Keuangan Perusahaan Pembanding ..................................................... 3-7 Tabel 4-1: Proyeksi Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp) ............................................. 4-4 Tabel 4-2: Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp) .......................................................... 4-4 Tabel 4-3: Proyeksi Laporan Arus Kas Perseroan (Rp) ...................................................................... 4-5 Tabel 4-4: Ringkasan Penilaian Pendekatan Pendapatan per 30 Juni 2020 ...................................... 4-9 Tabel 4-5: Ringkasan Penilaian Pendekatan Pasar per 30 Juni 2020 .............................................. 4-11 Tabel 4-6: Rekonsiliasi Nilai Pasar Saham Perseroan per 30 Juni 2020 .......................................... 4-11

  • viii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2-1: Perkembangan dan Tingkat Pertumbuhan PDB ............................................................ 2-2 Gambar 2-2: Perkembangan IHK dan Inflasi ....................................................................................... 2-3 Gambar 2-3: Perkembangan Reverse Repo dan JIBOR ..................................................................... 2-4 Gambar 2-4: Perkembangan Cadangan Devisa dan Nilai Tukar Rupiah ............................................ 2-5 Gambar 2-5: Belanja Iklan Media di Indonesia .................................................................................... 2-7 Gambar 2-6: Pangsa Pasar Belanja Media Iklan di Indonesia ............................................................ 2-8 Gambar 3-1: Logo Aplikasi NOICE ...................................................................................................... 3-2

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    1-1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG PENUGASAN

    Pemberi Tugas merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka yang didirikan

    pada tahun 2006. Pemberi Tugas bergerak dalam bidang investasi, jasa konsultasi, dan digital

    media dengan entitas anak di bidang radio. Pemberi Tugas berencana untuk melakukan

    konversi utang menjadi penyertaan saham pada Perseroan. Oleh karena itu, Pemberi Tugas

    membutuhkan penilaian atas 100,0% saham yang telah disetor dan ditempatkan penuh pada

    Perseroan.

    Sehubungan dengan kebutuhan Pemberi Tugas tersebut, KJPP Firman, Suryantoro, Sugeng,

    Suzy, Hartomo dan Rekan (“kami” atau “KJPP FAST”) sebagai penilai independen berdasarkan

    ijin yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 2.09.0074 tanggal

    8 Desember 2009, serta telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-865/BL/2010

    tanggal 29 Januari 2010, telah ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk melakukan penilaian atas

    Objek Penilaian tersebut, berdasarkan Surat Penawaran No. 011/SI-SP/FAST/IX/20 tanggal

    17 September 2020 yang telah disetujui, mengenai penilaian 100,0% saham yang telah

    ditempatkan dan disetor penuh pada Perseroan per tanggal efektif penilaian.

    1.2 IDENTITAS PEMBERI TUGAS

    Nama : PT Mahaka Radio Integra Tbk

    Bidang usaha : Investasi, jasa konsultasi, dan digital media dengan entitas anak di

    bidang radio

    Alamat kantor : Menara Imperium Lt. P7, Metropolitan Kuningan Super Blok Kav.

    No. 1 Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12980

    Nomor telepon : (+62-21) 8370 7171

    Surel : [email protected]

    Situs web : www.mari.co.id.

    1.3 RUANG LINGKUP DAN TUJUAN PENILAIAN

    Sesuai dengan latar belakang penugasan sebagaimana disebutkan di atas maka ruang lingkup

    dari penugasan adalah melakukan penilaian 100,0% saham yang telah ditempatkan dan

    disetor penuh pada Perseroan. Sedangkan tujuan dari penilaian ini adalah untuk internal

    manajemen dalam rangka rencana penyetoran modal dalam bentuk saham (inbreng) per

    tanggal efektif penilaian.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    1-2

    1.5 MASA BERLAKUNYA LAPORAN

    Sesuai dengan POJK No. 35/2020, maka laporan penilaian saham ini berlaku selama

    6 (enam) bulan sejak tanggal efektif penilaian (cut-off date), kecuali terdapat hal-hal yang dapat

    mempengaruhi kesimpulan nilai lebih dari 5% (lima perseratus). Selanjutnya berdasarkan Surat

    Edaran OJK No. S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020 mengenai Perpanjangan Jangka

    Waktu Berlakunya Laporan Keuangan dan Laporan Penilaian di Pasar Modal, Perpanjangan

    Masa Penawaran Awal dan Penundaan/Pembatalan Penawaran Umum, diatur bahwa untuk

    tanggal penilaian 30 November 2019 dan setelahnya maka jangka waktu berlakunya laporan

    penilaian ditambah 2 (dua) bulan.

    1.6 PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN

    Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan penilaian ini, kami berpendapat tidak terdapat

    peristiwa yang dapat berdampak secara material terhadap hasil analisis penilaian.

    Disini kami tegaskan bahwa semua kejadian penting setelah tanggal penilaian tidak dapat

    digunakan untuk memutakhirkan nilai dan oleh karenanya pengungkapan atas kejadian penting

    setelah tanggal penilaian tersebut tidak mempengaruhi penentuan hasil analisis nilai pada saat

    tanggal penilaian.

    1.7 DASAR NILAI YANG DIGUNAKAN

    Sehubungan dengan maksud dan tujuan penilaian yang telah diuraikan di atas, maka dasar

    nilai yang akan diaplikasikan adalah Nilai Pasar (Market Value). Nilai pasar dianggap dapat

    mencerminkan harga yang benar-benar terjadi di pasar terbuka dalam hal ini pasar modal pada

    kondisi ekonomi yang normal dan mencerminkan kondisi fundamental usaha itu sendiri dan

    bukan pengaruh sentimen pasar. Nilai Pasar adalah estimasi sejumlah uang yang dapat

    diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada Tanggal Penilaian, antara pembeli

    yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas

    ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing-masing

    bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan (POJK

    No. 35/2020 – 1.14).

    1.8 PREMIS PENILAIAN

    Kami melakukan penilaian atas Objek Penilaian dengan premis penilaian bahwa Perseroan

    adalah sebuah entitas bisnis yang bersifat going concern, dimana Perseroan diasumsikan akan

    dapat terus mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk jangka waktu yang tidak terhingga

    meskipun manajemen dan pemilik berganti dalam status sebagai perusahaan tertutup maupun

    terbuka.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    1-3

    1.9 INDEPENDENSI PENILAI

    Dalam melaksanakan penugasan ini, KJPP FAST bertindak secara independen tanpa adanya

    benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Pemberi Tugas dan Perseroan ataupun

    pihak-pihak yang terafiliasi dengan Pemberi Tugas dan Perseroan. Kami tidak memiliki

    kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Laporan penilaian

    saham ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun.

    Imbalan jasa yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang dihasilkan.

    KJPP FAST hanya menerima imbalan sesuai dengan Surat Penawaran No. 011/SI-

    SP/FAST/IX/20 tanggal 17 September 2020 yang telah disetujui.

    Laporan penilaian ini telah disusun sesuai POJK No. 35/2020, dan SPI Edisi VII-2018 serta

    Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) yang berlaku yang ditetapkan oleh Masyarakat Profesi

    Penilai Indonesia (MAPPI), dan dimana pendekatan dan metode yang diaplikasikan telah

    sesuai dengan standar penilaian lengkap.

    1.10 SUMBER INFORMASI

    Dalam memberikan pendapat atas nilai pasar Objek Penilaian tersebut, kami telah menelaah,

    mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur tertentu atas informasi-informasi

    sebagai berikut:

    Proyeksi laporan keuangan Perseroan periode 2020-2029 yang disiapkan oleh manajemen

    Perseroan. Kami telah melakukan review dan penyesuaian atas proyeksi keuangan yang

    disampaikan oleh manajemen tersebut dan menurut pertimbangan kami proyeksi keuangan

    yang digunakan dalam analisis penilaian ini telah mencerminkan tingkat kewajaran

    pencapaiannya.

    Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 yang

    telah diaudit oleh KAP AKR, sebagaimana tertuang dalam laporannya

    No. 00353/2.1011/AU.1/05/0101-2/1/IX/2020 tanggal 11 September 2020, dengan opini

    wajar dalam semua hal yang material.

    Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019

    yang telah diaudit oleh KAP AKR, sebagaimana tertuang dalam laporannya

    No. 00166/2.1011/AU.1/05/0101-1/1/III/2020 tanggal 18 Maret 2020, dengan opini wajar

    dalam semua hal yang material.

    Informasi internal Perseroan lainnya dan hasil wawancara dengan pihak manajemen

    Perseroan serta pihak terkait lainnya.

    Informasi ekonomi dan industri yang dikeluarkan oleh pihak ketiga yang terpercaya yang

    relevan dengan penugasan.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    1-4

    1.11 WAWANCARA DAN KUNJUNGAN LAPANGAN

    Kami telah melakukan wawancara dengan manajemen Perseroan dan pihak lain yang

    dianggap layak dan relevan guna memberikan data dan informasi untuk keperluan penilaian,

    secara Daring (dalam jaringan). Data dan informasi relevan yang kami dapatkan selama proses

    penugasan telah dianalisis dan didokumentasikan sebagai bagian dari kertas kerja dalam

    melaksanakan penugasan ini.

    Berikut ini adalah beberapa fakta terkait hasil wawancara dengan manajemen Perseroan

    antara lain:

    Bahwa kegiatan usaha utama Perseroan adalah di bidang podcast streaming secara daring

    (online).

    Bahwa mencermati kegiatan usaha Perseroan termasuk dalam tahap rintisan (startup).

    1.12 DEFINISI DAN ISTILAH

    Bapepam-LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

    Keuangan Republik Indonesia

    CP Control premium (premi pengendalian)

    DCF Discounted cash flow (metode arus kas

    terdiskonto)

    DLOC Discount For Lack of Control (diskon

    ketiadaan pengendalian)

    DLOM Discount For Lack of Marketabilities (diskon

    likuiditas pasar)

    GPTC Guideline publicly-traded company ( metode

    perbandingan perusahaan terbuka)

    KAP AKR Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka & Rekan

    KEPI Kode Etik Penilai Indonesia

    KJPP FAST Kantor Jasa Penilai Publik Firman,

    Suryantoro, Sugeng, Suzy, Hartomo dan

    Rekan

    MAPPI Masyarakat Profesi Penilai Indonesia

    OJK Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia

    Pemberi Tugas PT Mahaka Radio Integra Tbk

    POJK No. 35/2020

    Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2020

    tanggal 25 Mei 2020 tentang Penilaian dan

    Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar

    Modal

    Perseroan PT Mahaka Radio Digital

    SPI Edisi VII-2018 Standar Penilaian Indonesia Edisi VII Tahun

    2018

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-1

    BAB 2. PERKEMBANGAN PASAR

    2.1 MAKRO EKONOMI INDONESIA

    Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 di banyak negara maju dan berkembang mengalami

    kontraksi tajam akibat pembatasan mobilitas dalam rangka memitigasi penyebaran pandemi

    COVID-19. Perkembangan terkini mengindikasikan perbaikan ekonomi mulai terlihat di

    beberapa negara, khususnya di Tiongkok, didorong dampak penyebaran pandemi COVID-19

    yang telah berkurang dan stimulus kebijakan fiskal yang besar. Sementara di pasar keuangan

    global, kekhawatiran terhadap terjadinya gelombang kedua pandemi COVID-19, prospek

    pemulihan ekonomi global, dan kenaikan tensi geopolitik Amerika Serikat (AS)-Tiongkok

    menyebabkan masih tingginya ketidakpastian. Kondisi ini kemudian menahan aliran modal ke

    negara berkembang dan memberikan tekanan kepada nilai tukar negara berkembang,

    termasuk Indonesia. Perekonomian global pada paruh kedua 2020 diprakirakan membaik,

    meskipun belum kembali ke level sebelum pandemi COVID-19 sejalan dengan penerapan

    protokol Kesehatan di era kenormalan baru. Sejumlah indikator ekonomi dini mengindikasikan

    arah pemulihan ekonomi global itu, seperti meningkatnya mobilitas masyarakat global,

    membaiknya keyakinan konsumen dan bisnis di banyak negara, serta naiknya PMI Manufaktur

    di AS, Eropa, dan Tiongkok. Kecepatan pemulihan ekonomi global ke depan dipengaruhi

    perkembangan pandemi COVID-19, mobilitas ekonomi merespons pandemi, besaran dan

    kecepatan stimulus kebijakan, terutama stimulus fiskal, kondisi sektor keuangan dan korporasi,

    serta struktur perekonomian suatu negara.

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2020 terkontraksi sebesar 5,32% (yoy), turun

    dalam dibandingkan dengan capaian triwulan I 2020 sebesar 2,97% (yoy). Pembatasan PSBB

    untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 menyebabkan terbatasnya mobilitas

    manusia dan barang, yang kemudian menurunkan permintaan domestik serta aktivitas

    produksi dan investasi. Berdasarkan komponen dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga

    mengalami kontraksi 5,51% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan I

    2020 sebesar 2,83% (yoy). Investasi mencatat kontraksi 8,61% (yoy), turun dibandingkan

    dengan kinerja triwulan sebelumnya 1,70% (yoy). Stimulus Pemerintah yang sesuai dengan

    pola musiman belum kuat juga berpengaruh pada konsumsi Pemerintah yang tercatat kontraksi

    6,90% (yoy), turun tajam dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar

    3,75% (yoy). Sementara itu, kontraksi ekspor tidak sebesar prakiraan, didorong permintaan

    khususnya dari Tiongkok atas beberapa komoditas ekspor seperti besi dan baja, bijih logam,

    serta pulp dan waste paper. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik dan ekspor, kinerja

    impor juga mengalami kontraksi lebih dalam sebesar 16,96% (yoy).

    Kontraksi ekonomi terutama disebabkan oleh penurunan kinerja LU Transportasi dan

    Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, LU Perdagangan Besar dan

    Eceran, LU Industri Pengolahan, dan LU Jasa Perusahaan, akibat penurunan permintaan

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-2

    seiring penerapan PSBB dan protokol COVID-19. Sementara itu, LU Informasi dan Komunikasi

    tumbuh tinggi seiring meningkatnya penggunaan teknologi digital dalam penerapan Work from

    Home (WFH) dan School from Home (SFH). LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, LU Jasa

    Pendidikan, dan LU Jasa Keuangan dan Asuransi, serta LU Real Estat dan LU Pengadaan Air

    juga tumbuh positif, antara lain karena terkait dengan upaya penanggulangan COVID-19 dan

    new normal. Searah dengan perkembangan tersebut, kinerja LU Pertanian juga masih tercatat

    positif sejalan dengan pergeseran masa panen raya ke bulan April 2020.

    Gambar 2-1: Perkembangan dan Tingkat Pertumbuhan PDB

    Sumber: Bank Indonesia

    Kontraksi terdalam dialami wilayah Jawa dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), sedangkan

    provinsi Papua dan Papua Barat tumbuh positif. Dari sisi permintaan, kontraksi pertumbuhan

    ekonomi di berbagai wilayah dipengaruhi penurunan permintaan domestik, baik dalam bentuk

    konsumsi rumah tangga maupun investasi, sebagai dampak PSBB yang mempengaruhi

    pendapatan masyarakat dan aktivitas produksi Realisasi stimulus fiskal daerah yang terbatas

    belum mampu mendukung pemulihan permintaan. Sementara itu, beberapa provinsi mencatat

    net ekspor yang positif sejalan dengan pertumbuhan positif sektor pertambangan. Secara

    khusus, pertumbuhan ekonomi positif di Papua didorong perbaikan kinerja ekspor konsentrat

    tembaga, sedangkan kinerja positif ekonomi Papua Barat ditopang perbaikan industri LNG

    berorientasi ekspor.

    Perekonomian global yang mulai membaik, khususnya di Tiongkok, mendorong perbaikan

    prospek kinerja sektor eksternal dan pemulihan ekonomi nasional. Prakiraan volume

    perdagangan dunia dan harga komoditas global pun lebih optimis dari perkiraan sebelumnya

    dan turut mendukung peningkatan permintaan atas produk ekspor Indonesia. Kinerja positif

    ekspor yang berlanjut tercermin pada kenaikan ekspor sejumlah komoditas pada Juli 2020,

    seperti besi dan baja, serta bijih logam. Hal tersebut ditopang oleh permintaan besi dan baja

    dari Tiongkok yang diperkirakan masih kuat seiring dengan peningkatan proyek infrastruktur.

    Demikian pula, prospek ekspor CPO masih baik ditopang peningkatan permintaan dari India

    dan Tiongkok. Sementara itu, kinerja ekspor jasa diprakirakan masih mengalami tekanan

    sejalan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

    -8%

    -6%

    -4%

    -2%

    0%

    2%

    4%

    6%

    8%

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    3.000

    3.500

    4.000

    4.500

    Q1-1

    3

    Q2-1

    3

    Q3-1

    3

    Q4-1

    3

    Q1-1

    4

    Q2-1

    4

    Q3-1

    4

    Q4-1

    4

    Q1-1

    5

    Q2-1

    5

    Q3-1

    5

    Q4-1

    5

    Q1-1

    6

    Q2-1

    6

    Q3-1

    6

    Q4-1

    6

    Q1-1

    7

    Q2-1

    7

    Q3-1

    7

    Q4-1

    7

    Q1-1

    8

    Q2-1

    8

    Q3-1

    8

    Q4-1

    8

    Q1-1

    9

    Q2-1

    9

    Q3-1

    9

    Q4-1

    9

    Q1-2

    0

    Q2-2

    0

    Rp

    tri

    liu

    n

    PDB Tingkat pertumbuhan (qtq)

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-3

    Dari sisi impor nonmigas, prospek yang membaik diprakirakan bersumber dari kenaikan impor

    barang konsumsi sejalan dengan perbaikan konsumsi rumahtangga. Selain itu, kontraksi

    ekspor yang diprakirakan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya juga akan mendorong

    perbaikan impor bahan baku. Membaiknya investasi bangunan seiring dengan Proyek

    Strategis Nasional (PSN) yang mulai berjalan juga diprakirakan mendorong impor barang

    modal konstruksi, sebagaimana terindikasi dari perkembangan terkini impor di Sulawesi,

    Maluku dan Papua (Sulampua). Sementara itu, impor migas dan impor jasa diprakirakan

    membaik sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi serta pembukaan mobilitas antar

    negara meskipun masih terbatas.

    Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) triwulan II 2020 mencatat surplus 9,2 miliar dolar AS

    setelah mengalami defisit 8,5 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya. Membaiknya kinerja

    NPI tersebut didukung oleh menurunnya defisit transaksi berjalan serta besarnya surplus

    transaksi modal dan finansial. Penurunan defisit transaksi berjalan, terutama dipengaruhi

    penurunan impor sejalan melemahnya permintaan domestik. Sementara itu, kenaikan surplus

    transaksi modal dan finansial didorong berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar

    keuangan domestik.

    Gambar 2-2: Perkembangan IHK dan Inflasi

    Sumber: Bank Indonesia

    Defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,9 miliar dolar AS (1,2% dari PDB), lebih rendah

    dari defisit pada triwulan sebelumnya sebesar 3,7 miliar dolar AS (1,4% dari PDB). Penurunan

    defisit transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan barang akibat

    penurunan impor karena melemahnya permintaan domestik. Defisit neraca pendapatan juga

    menyempit karena berkurangnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing sejalan

    dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi domestik di triwulan II 2020 yang tercermin pada

    penurunan kinerja perusahaan dan investasi. Sementara itu, defisit neraca jasa sedikit

    meningkat didorong oleh defisit jasa perjalanan karena kunjungan wisatawan mancanegara

    yang turun signifikan selama pandemi COVID-19. Di sisi lain, remitansi dari Pekerja Migran

    Indonesia (PMI) berkurang sejalan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia, juga

    menahan penurunan defisit transaksi berjalan lebih lanjut.

    0%

    1%

    1%

    2%

    2%

    3%

    3%

    4%

    4%

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    Fe

    b-1

    6

    Jun

    -16

    Oct-

    16

    Fe

    b-1

    7

    Jun

    -17

    Oct-

    17

    Fe

    b-1

    8

    Jun

    -18

    Oct-

    18

    Fe

    b-1

    9

    Jun

    -19

    Oct-

    19

    Fe

    b-2

    0

    Jun

    -20

    Ind

    eks

    IHK Tingkat inflasi

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-4

    Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada triwulan II 2020 tercatat rendah sebesar 0,32%

    (qtq), menurun dari inflasi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,76% (qtq). Berdasarkan

    komponennya, inflasi inti tetap terkendali sebesar 0,25% (qtq). Inflasi kelompok volatile food

    mengalami penurunan dipengaruhi memadainya pasokan barang dan lancarnya rantai

    distribusi. Sementara itu, kelompok administered prices mengalami inflasi 0,76% (qtq), lebih

    tinggi dari capaian pada triwulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,58% (qtq), akibat

    meningkatnya tarif aneka angkutan pascarelaksasi aturan pembatasan operasional angkutan

    umum pada awal Juni 2020. Dengan perkembangan tersebut, inflasi pada triwulan II 2020

    secara tahunan tetap terkendali 1,96% (yoy), melambat dari inflasi pada triwulan sebelumnya

    sebesar 2,96% (yoy).

    Gambar 2-3: Perkembangan Reverse Repo dan JIBOR

    Sumber: Bank Indonesia

    Prakiraan inflasi yang tetap rendah terutama bersumber dari masih lemahnya tekanan inflasi

    dari seluruh komponen. Inflasi inti tetap terjaga sejalan permintaan yang masih lemah akibat

    pandemi COVID-19 dan ekspektasi inflasi yang tetap terkendali. Inflasi kelompok volatile food

    juga diprakirakan tetap rendah seiring lemahnya permintaan pada beberapa komoditas dan

    tetap memadainya pasokan barang didukung oleh komitmen pemerintah untuk menjaga

    ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi selama masa pandemi COVID-19. Selain itu,

    terjaganya inflasi administered price juga sejalan dengan permintaan yang belum kuat. Ke

    depan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi

    kebijakan dengan Pemerintah di tingkat pusat dan daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap

    rendah dan stabil dalam sasarannya 3,0±1% pada 2020 dan 2021.

    Hingga 14 Agustus 2020, Bank Indonesia telah menambah likuiditas (quantitative easing) di

    perbankan sekitar Rp651,54 triliun yang berasal dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM)

    sekitar Rp155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp480,7 triliun. Longgarnya kondisi likuiditas

    mendorong tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yakni 26,24%

    pada Juni 2020 dan rendahnya suku bunga PUAB, sekitar 3,64% pada Juli 2020. Likuiditas

    yang memadai dan penurunan suku bunga kebijakan (BI7DRR) berkontribusi pada penurunan

    suku bunga perbankan dan imbal hasil SBN. Rerata tertimbang suku bunga deposito dan kredit

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Feb-1

    6

    Jun

    -16

    Oct-

    16

    Feb-1

    7

    Jun

    -17

    Oct-

    17

    Feb-1

    8

    Jun

    -18

    Oct-

    18

    Feb-1

    9

    Jun

    -19

    Oct-

    19

    Feb-2

    0

    Jun

    -20

    Pers

    en

    tase

    Reverse repo 7-hari JIBOR 3-bulan

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-5

    modal kerja menurun, dari 5,74% dan 9,48% pada Juni 2020 menjadi 5,63% dan 9,47% pada

    Juli 2020. Sementara itu, imbal hasil SBN 10 tahun turun 38 bps dari level Juni 2020 sehingga

    tercatat 6,83% pada Juli 2020.

    Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Juni 2020 tetap tinggi yakni

    22,50%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 3,11%

    (bruto) dan 1,16% (neto). Namun demikian, penyaluran kredit/pembiayaan dari sektor

    keuangan masih rendah dipengaruhi permintaan domestik yang lemah sejalan kinerja

    korporasi yang tertekan serta kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi COVID-19.

    Pertumbuhan kredit pada Juni 2020 tercatat rendah sebesar 1,49% (yoy). Program

    restrukturisasi kredit yang diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit hingga Juni 2020

    mencapai 15,71% dari total kredit, ditopang likuiditas perbankan yang terjaga. Setelah

    mencapai puncaknya pada April 2020 untuk kredit UMKM dan Mei 2020 untuk kredit korporasi,

    restrukturisasi ini diprakirakan berlanjut hingga akhir tahun. Restrukturisasi kredit yang disertai

    program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor keuangan diharapkan dapat mendorong

    peningkatan pertumbuhan intermediasi. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)

    tercatat 7,95% (yoy) pada Juni 2020, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei

    2020 sebesar 8,89% (yoy), sejalan dengan kegiatan ekonomi yang belum kuat.

    Gambar 2-4: Perkembangan Cadangan Devisa dan Nilai Tukar Rupiah

    Sumber: Bank Indonesia

    Rupiah mencatat apresiasi 14,42% secara point to point pada triwulan II, dipengaruhi aliran

    masuk modal asing ke pasar keuangan domestik yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020.

    Rupiah menguat didorong oleh aliran masuk modal asing pada Mei dan Juni 2020 sejalan

    dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan prospek ekonomi Indonesia

    yang tetap baik. Kendati demikian, secara rerata nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi

    4,53% akibat level yang masih lemah pada April 2020. Penguatan nilai tukar Rupiah pada

    triwulan II 2020 juga ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta

    tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan terjaganya kepercayaan investor asing

    terhadap prospek kondisi ekonomi Indonesia.

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    Feb-1

    6

    Jun

    -16

    Oct-

    16

    Feb-1

    7

    Jun

    -17

    Oct-

    17

    Feb-1

    8

    Jun

    -18

    Oct-

    18

    Feb-1

    9

    Jun

    -19

    Oct-

    19

    Feb-2

    0

    Jun

    -20

    Rp

    rib

    u/U

    S$

    US

    $ m

    ilyar

    Cadangan devisa Kurs

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-6

    Sampai dengan 18 Agustus 2020, volatilitas nilai tukar Rupiah tercatat sebesar 20,4%, masih

    relatif tinggi dibandingkan dengan volatilitas tahun sebelumnya sebesar 7,0%. Namun

    demikian, level volatilitas Rupiah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan volatilitas pada

    triwulan I 2020 sebesar 22,1%. Penurunan volatilitas ini sejalan dengan ketidakpastian pasar

    keuangan global yang mulai mereda. Level volatilitas Rupiah ini juga lebih rendah dibandingkan

    dengan level volatilitas mata uang negara peers, seperti Real Brazil (BRL) dan Rand Afrika

    Selatan (ZAR), yang pada periode yang sama masing-masing tercatat sebesar 32,6% dan

    25,6%.

    2.2 INDUSTRI MEDIA DAN STREAMING MUSIK

    2.2.1 Industri Media

    Dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta, Indonesia merupakan pasar media terbesar di Asia

    Tenggara. Menurut perkiraan Media Partners Asia (MPA), total pengeluaran iklan di Indonesia

    untuk tahun 2018 mencapai USD2,2 miliar. Media televisi Free-to-Air (FTA) unggul dengan

    penyerapan belanja iklan sebesar USD1,3 miliar atau 58,0% dari seluruh pengeluaran iklan

    Indonesia pada tahun 2018. Media digital menyerap dari 20,7% dari seluruh pengeluaran iklan

    Indonesia, media cetak menyerap 16,5% dan sisanya diserap iklan Out-of-Home (OOH), radio

    dan bioskop pada tahun 2018. Lebih dari 50 juta rumah tangga Indonesia di negara kepulauan

    ini memiliki televisi sehingga televisi FTA merupakan media yang paling dominan. Dengan

    demikian, televisi FTA tetap menjadi platform media yang tetap diminati bagi pengiklan dalam

    menjangkau dan mendapatkan konsumen di Indonesia.

    Namun, pertumbuhan belanja iklan FTA terlihat kurang berarti pada tahun 2018, dengan

    peningkatan sebesar 2,6% sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang juga tidak

    terlalu tinggi. Seperti disebutkan di atas, pengiklan juga masih berhati-hati dalam pengeluaran

    mereka. Fast Moving Consumer Goods (FMCG) tetap menjadi kontributor terbesar terhadap

    belanja iklan nasional. Namun demikian, MPA memperkirakan bahwa iklan FTA akan terus

    bertumbuh terus selama beberapa tahun ke depan didongkrak oleh pertumbuhan belanja iklan

    FMCG, perusahaan digital dan manufaktur elektronik serta jumlah populasi penduduk di

    Indonesia yang terus bertambah, yang semuanya mendukung peningkatan tarif rate card.

    Secara total pangsa pasar iklan televisi di Indonesia mengalami penurunan tipis sebesar 1,50%

    di 2018. Hal ini terutama disebabkan penurunan belanja iklan dari sektor FMCG multinasional

    yang merupakan penyumbang terbesar bagi belanja iklan di televisi. Sementara belanja iklan

    dari produk domestik mengalami kenaikan yang cukup tinggi akan tetapi hal ini tidak menutupi

    penurunan dari belanja Iklan dari produk multinasional.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-7

    Pertumbuhan permintaan domestik tetap kuat berkat para pengiklan domestik, terutama dalam

    kategori FMCG. Namun, pengiklan dari perusahaan multinasional mulai menekan biaya-biaya

    dan, dalam beberapa kasus, memilih pendekatan “wait and see”. Media televisi dan digital

    mendominasi pola belanja iklan dan meraup total 80% pangsa pasar pada tahun 2018, yang

    diperkirakan MPA akan tumbuh menjadi 85% pada tahun 2022.

    Gambar 2-5: Belanja Iklan Media di Indonesia

    Sumber: Media Partners Asia (2019). Keterangan: asumsi kurs Rp14.100/USD

    Televisi masih memegang bagian terbesar dari total belanja iklan untuk tahun 2018, terhitung

    sebesar 57,2% berdasarkan data terakhir dari MPA. Pengeluaran iklan digital memang masih

    meningkat selama tahun 2018, akan tetapi televisi tidak berbayar (FTA) tetap menjadi pilihan

    utama bagi para pengiklan. Pada 2018, lebih dari 95% dari seluruh pemirsa mengkonsumsi

    media melalui saluran TV dan digital secara simultan.

    MPA memperkirakan penjualan neto iklan televisi FTA di Indonesia akan tumbuh dengan

    tingkat laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 3,1% antara tahun 2018 dan

    2022. Faktor pendorong utama mencakup tingginya penawaran dan permintaan, jumlah

    penonton televisi, permintaan iklan yang signifikan dari perusahaan-perusahaan FMCG, dan

    kenaikan anggaran iklan dan promosi dari perusahaan-perusahaan terkait teknologi.

    Iklan digital/online terus tumbuh pesat, mencapai total neto sebesar USD475 juta pada tahun

    2018 akibat meningkatnya ketersediaan inventaris video (melalui YouTube) serta pertumbuhan

    e-commerce. MPA memproyeksikan segmen digital akan mencapai USD848 juta pada 2020,

    meningkat dengan CAGR sebesar 18,2%.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-8

    Gambar 2-6: Pangsa Pasar Belanja Media Iklan di Indonesia

    Sumber: AGB Nielsen Media Research (2019)

    Pendapatan iklan cetak Indonesia terus bertumbuh sebesar kurang-lebih 1,8% pada tahun

    2018 tetapi pangsa pasarnya akan terkikis karena belanja iklan berpindah ke platform digital.

    Pangsa pasar iklan cetak akan menyusut menjadi 12% pada tahun 2022 dari 17% pada tahun

    2018. Radio tetap menjadi media yang relatif kecil dengan prospek pertumbuhan terbatas

    sejauh menyangkut pangsa pasar periklanan. Proyeksi mematok CAGR-nya pada 1% dari

    2018 sampai 2022.

    MPA memperkirakan industri media Indonesia akan mengalami pertumbuhan belanja iklan di

    tahun 2019 dan selanjutnya, dimana pertumbuhan belanja iklan media Indonesia sebesar 5,6%

    CAGR antara tahun 2018-2022, sejalan dengan perkiraan peningkatan laju pertumbuhan

    ekonomi dan jumlah penduduk yang besar.

    2.2.2 Industri Streaming Musik

    Nilai pasar streaming musik di Indonesia diperkirakan tembus hingga USD148 juta atau sekitar

    Rp2,1 triliun pada tahun 2020. Proyeksi tersebut menempatkan Indonesia sebagai nilai pasar

    streaming musik terbesar ke-18 di seluruh dunia. Lembaga riset dan statistik yang berbasis di

    Hamburg, Jerman, Statista GmBh, mengumumkan proyeksi terbarunya per Juni 2020, usai

    memasukkan analisis mengenai dampak Covid-19 yang mewabah di dunia.

    Dalam laporan tersebut, Statista mengungkapkan bahwa pendapatan (revenue) di segmen

    streaming musik di Indonesia diproyeksikan mencapai USD148 juta pada tahun 2020.

    Pendapatan diharapkan menunjukkan tingkat pertumbuhan (CAGR 2020-2024) sebesar 6,4%,

    menghasilkan volume pasar yang diperkirakan sebesar USD190 juta pada 2024. Sementara,

    penetrasi pengguna diperkirakan mencapai 4,8% pada tahun ini dan diproyeksikan tembus

    hingga 5,7% pada 2024. Adapun, pendapatan rata-rata per pengguna (average revenue per

    user/ARPU) diperkirakan akan mencapai USD11,38.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-9

    Proyeksi pendapatan streaming musik sebesar USD148 juta itu meningkat 15% secara

    tahunan (year-on-year/y-o-y), dan diperkirakan menjadi pertumbuhan tertinggi dalam rentang

    2018 hingga 2024. Pada 2021, pertumbuhan revenue bakal melambat dengan peningkatan

    revenue sebesar 7,8% dan terus menurun dengan pertumbuhan hanya 4,9% pada 2024.

    Sementara jumlah pengguna pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 13 juta atau tumbuh

    10,1% y-o-y. Jumlah pengguna diperkirakan akan terus bertumbuh mencapai 16,2 juta pada

    2024.

    Riset tersebut juga menunjukkan bahwa proyeksi revenue sebesar USD148 juta pada 2020

    menempatkan Indonesia di posisi 18 besar. Adapun, posisi pertama dihuni oleh AS dengan

    perkiraan revenue streaming musik mencapai USD6,01 miliar pada tahun ini. Posisi kedua

    ditempati oleh China dengan perkiraan revenue USD1,56 miliar pada tahun ini. Posisi ketiga

    ditempati oleh Jepang dengan perkiraan revenue sebesar USD883 juta pada 2020.

    Uniknya, penetrasi pengguna streaming musik di Indonesia pada tahun ini diperkirakan hanya

    4,8%, yang menempatkan Indonesia pada posisi 144 dunia. Sementara penetrasi pengguna

    streaming musik teratas ditempati oleh Luxemburg dengan 27,8%, yang disusul oleh Islandia

    dengan 26,4% dan Singapura 25,4%. Jika ditengok dari Statista Global Consumer Survey per

    Oktober 2019, pengguna streaming musik di Indonesia didominasi oleh umur 25 hingga 34

    tahun dengan porsi 45%, disusul oleh pengguna umur 18 hingga 24 tahun dengan porsi 28,6%,

    dan umur 35 hingga 44 tahun dengan porsi 26,4%. Uniknya, berdasarkan data Oktober 2019

    tersebut, pengguna streaming musik di Indonesia justru didominasi oleh mereka yang

    berpenghasilan rendah dengan porsi 45,2%. Sementara, pengguna berpenghasilan menengah

    memiliki porsi 31,1%, dan pengguna berpenghasilan tinggi memiliki porsi 23,7%.

    Firma riset Counterpoint Research melaporkan, pangsa pasar platform streaming musik

    tumbuh 32 persen (y-o-y). Pertumbuhan tersebut dihitung berdasarkan jumlah pelanggan

    berbayar pada sebuah platform. Menurut riset dari Counterpoint, pengguna berbayar aplikasi

    streaming musik disebut mencapai angka 358 juta pengguna dan masih didominasi oleh

    Spotify. Spotify sampai saat ini masih merajai industri tersebut dengan pangsa pasar 35 persen

    pada tahun 2019, tumbuh 23 persen dari tahun sebelumnya. Platform asal Swedia ini berhasil

    mendapatkan 31 persen dari total pendapatan industri streaming musik pada 2019 lalu. Meski

    masih didominasi oleh Spotify, pertumbuhan signifikan dialami oleh platform Apple Music.

    Platform ini membuntuti Spotify di posisi kedua dengan pangsa pasar 19 persen pada 2019.

    Angka tersebut signifikan sebesar 36 persen dari tahun sebelumnya. Spotify bertahan di

    puncak berkat serangkaian kegiatan promosi, seperti Spotify Premium untuk tiga bulan,

    potongan harga, kampanye khusus, dan fokus pada konten ekslusif. Selain Spotify dan Apple

    Music, ada pula sejumlah platform lain seperti Amazon Music, YouTube Music, dan beberapa

    platform yang dikelola oleh Tencent.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    2-10

    Amazon Music menguntit di posisi ketiga dengan pangsa pasar 15 persen. Aplikasi di bawah

    naungan Tencent Music seperti QQ Music, Kugou and Kuwo, menguasai 11 persen pangsa

    pasar. Sementara YouTube Music, merangsek ke posisi lima dengan pangsa pasar 6 persen.

    Apple Music misalnya, sudah membuat beberapa pembaruan fitur seperti mode malam, daftar

    lagu yang dikurasi, dan sebagainya.

    Adopsi platform streaming ini semakin meningkat di tengah pandemi Covid-19. Tumbuhnya

    pasar streaming ini turut didorong oleh popularitas podcast dan konten orisinal yang menarik

    pengguna gratisan untuk berlanganan. Selain itu, pertumbuhan juga didongkrak oleh beragam

    promosi seperti diskon berlangganan di negara berkembang dan bundling dengan operator

    seluler. Counterpoint memprediksi pertumbuhan platform streaming musik akan meningkat

    25 persen secara y-o-y dan menembus angka 450 juta pengguna berbayar pada akhir tahun

    2020 nanti.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    3-1

    BAB 3. PROFIL PERSEROAN

    3.1 PENDIRIAN PERSEROAN

    Perseroan didirikan berdasarkan Akta Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 04, tanggal 19 Juni

    2019. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

    Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032352.AH.01.01 tanggal 8 Juli 2019.

    3.2 STRUKTUR MODAL DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

    Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 adalah sebagai berikut:

    Tabel 3-1: Susunan Pemegang Saham Perseroan

    Pemegang saham Jumlah saham

    Nilai nominal (Rp)

    Persentase saham

    PT Mahaka Radio Integra Tbk 800 800.000.000 80,0%

    PT Quatro Kreasi Indonesia 200 200.000.000 20,0%

    Jumlah 1.000 1.000.000.000 100,0%

    3.3 SUSUNAN KOMISARIS DAN DIREKSI

    Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 adalah sebagai

    berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama : Rudy Setia Laksmana

    Komisaris : William

    Direksi

    Direktur Utama : Adrian Syarkawi

    Direktur : Gumilang Ramadhan

    3.4 KEGIATAN USAHA

    Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan utama Perseroan adalah

    menjalankan usaha dalam bidang portal web/platform digital melalui aplikasi dengan nama

    “NOICE”.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    3-2

    Gambar 3-1: Logo Aplikasi NOICE

    Aplikasi NOICE dapat didownload melalui Google Play dan App Store, atau melalui situs web

    noice.id. Beberapa fitur dalam aplikasi ini meliputi konten podcast, radio, dan musik, serta

    platform untuk real time chat. Pada saat ini podcast eksklusif melalui NOICE antara lain

    meliputi:

    Berizik (genre komedi), oleh Awwe dan Randhika Djamil.

    Do You See What I See (genre horror), oleh Mizter Popo.

    Musuh Masyarakat (genre komedi), oleh Coki Pardede dan Tretan Muslim.

    Obrolan Lelaki (genre komedi), oleh Ronal, Bayu Oktora, dan Beddu.

    Misteri Nessie (genre misteri), oleh Nessie Judge.

    Sex & J City (genre edukasi), oleh Melissa Karim dan Inez Kristanti.

    Perseroan berdomisili di Menara Imperium Lantai 19, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta

    12980; telepon (+62-21) 8370 7171.

    3.5 KINERJA KEUANGAN

    3.5.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif

    Sejak pendirian pada 19 Juni 2019 sampai dengan 30 Juni 2020, Perseroan belum

    membukukan pendapatan. Selama periode tersebut biaya operasi meliputi biaya gaji dan

    tunjangan karyawan, komunikasi, promosi dan penjualan, penelitian dan pengembangan,

    sewa, amortisasi persediaan program podcast dan aset takberwujud, rumah tangga kantor, air

    dan listrik, sumbangan, penyisihan imbalan pasca kerja, serta lain-lain.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    3-3

    Tabel 3-2: Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp)

    3.5.2 Laporan Posisi Keuangan

    Selama periode 19 Juni 2019 sampai dengan 30 Juni 2020, aset Perseroan didominasi aset

    tidak lancar berupa aset takberwujud aplikasi Noice dengan nilai perolehan sebesar

    Rp1.176.325.000. Aset lain yang dominan setelah aset takberwujud adalah persediaan berupa

    program podcast sebesar nilai bersih Rp418.495.796. Sementara pada sisi liabilitas lebih

    didominasi liabilitas jangka panjang berupa utang pihak berelasi. Liabilitas lain yang dominan

    setelah utang pihak berelasi adalah biaya yang masih harus dibayar. Selanjutnya ekuitas

    Perseroan tergerus akibat akumulasi rugi ditahan sehingga dibukukan deficit per 30 Juni 2020.

    Description 31-Dec-19 30-Jun-20

    Revenues 0 0

    Operating expenses -934.965.167 -2.035.729.845

    Program & broadcasting -37.396.392 -22.582.500

    General & administrative -789.595.320 -1.731.857.082

    Depreciation & amortization -107.973.455 -281.290.263

    Income (loss) from operations -934.965.167 -2.035.729.845

    Other incomes (charges) - net -223.103 -11.861.734

    Earnings before tax -935.188.270 -2.047.591.579

    Tax expense 10.481.476 -11.003.810

    Net income -924.706.794 -2.058.595.389

    Other comprehensive income -1.567.002 -1.044.668

    Comprehensive income -926.273.796 -2.059.640.057

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    3-4

    Tabel 3-3: Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp)

    3.5.3 Analisis Vertikal dan Horizontal

    3.5.3.1 Analisis Vertikal

    Analisis vertikal pada dasarnya adalah bagian dari analisis laporan keuangan dengan cara

    menyajikan kembali laporan keuangan dalam bentuk persentase, dimana laporan laba rugi

    komprehensif dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap pendapatan, sedangkan laporan

    posisi keuangan dinyatakan dalam persentase terhadap total aset maupun liabilitas dan

    ekuitas.

    Description 31-Dec-19 30-Jun-20

    Assets 1.714.571.745 1.812.440.603

    Current assets 576.083.560 657.649.478

    Cash & cash equivalent 78.577.910 169.666.434

    Account receivable 0 0

    Inventories 334.197.898 418.495.796

    Advance & prepaid expenses 163.307.752 69.487.248

    Non-current assets 1.138.488.185 1.154.791.125

    Deferred tax assets 11.003.810 0

    Property & equipment 0 76.430.708

    Intangible asset 1.127.484.375 1.078.360.417

    Liabilities & equity 1.714.571.745 1.812.440.603

    Current liabilities 308.757.867 45.112.727

    Accrued expenses 299.375.837 41.982.558

    Taxes payable 9.382.030 3.130.169

    Non-current liabilities 1.332.087.674 3.753.241.729

    Due to related parties 1.288.072.436 3.702.679.918

    Est. liabilities on employee benefit 44.015.238 50.561.811

    Bank loan 0 0

    Equity 73.726.204 -1.985.913.853

    Paid-up capital 1.000.000.000 1.000.000.000

    Retained earnings -926.273.796 -2.985.913.853

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    3-5

    Tabel 3-4: Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan

    Tabel 3-5: Analisis Vertikal Laporan Posisi Keuangan Perseroan

    Description 31-Dec-19 30-Jun-20

    Revenues 0,00% 0,00%

    Operating expenses 0,00% 0,00%

    Program & broadcasting 0,00% 0,00%

    General & administrative 0,00% 0,00%

    Depreciation & amortization 0,00% 0,00%

    Income (loss) from operations 0,00% 0,00%

    Other incomes (charges) - net 0,00% 0,00%

    Earnings before tax 0,00% 0,00%

    Tax expense 0,00% 0,00%

    Net income 0,00% 0,00%

    Other comprehensive income 0,00% 0,00%

    Comprehensive income 0,00% 0,00%

    Description 31-Dec-19 30-Jun-20

    Assets 100,00% 100,00%

    Current assets 33,60% 36,29%

    Cash & cash equivalent 4,58% 9,36%

    Account receivable 0,00% 0,00%

    Inventories 19,49% 23,09%

    Advance & prepaid expenses 9,52% 3,83%

    Non-current assets 66,40% 63,71%

    Deferred tax assets 0,64% 0,00%

    Property & equipment 0,00% 4,22%

    Intangible asset 65,76% 59,50%

    Liabilities & equity 100,00% 100,00%

    Current liabilities 18,01% 2,49%

    Accrued expenses 17,46% 2,32%

    Taxes payable 0,55% 0,17%

    Non-current liabilities 77,69% 207,08%

    Due to related parties 75,13% 204,29%

    Est. liabilities on employee benefit 2,57% 2,79%

    Bank loan 0,00% 0,00%

    Equity 4,30% -109,57%

    Paid-up capital 58,32% 55,17%

    Retained earnings -54,02% -164,75%

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    3-6

    3.5.3.2 Analisis Horizontal

    Analisis horizontal pada dasarnya adalah bagian dari analisis laporan keuangan dengan cara

    menyajikan kembali laporan keuangan dalam bentuk persentase, dimana laporan laba rugi

    komprehensif maupun laporan posisi keuangan dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap

    tahun basis (2019).

    Tabel 3-6: Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan

    Description 31-Dec-19 30-Jun-20

    Revenues 0,00% 0,00%

    Operating expenses 100,00% 217,73%

    Program & broadcasting 100,00% 60,39%

    General & administrative 100,00% 219,33%

    Depreciation & amortization 100,00% 260,52%

    Income (loss) from operations 100,00% 217,73%

    Other incomes (charges) - net 100,00% 5316,71%

    Earnings before tax 100,00% 218,95%

    Tax expense 100,00% -104,98%

    Net income 100,00% 222,62%

    Other comprehensive income 100,00% 66,67%

    Comprehensive income 100,00% 222,36%

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    3-7

    Tabel 3-7: Analisis Horizontal Laporan Posisi Keuangan Perseroan

    3.6 KOMPARASI PERUSAHAAN PEMBANDING

    Berikut ini adalah komparasi rasio keuangan perusahaan-perusahaan pembanding yang

    bergerak dalam industri streaming audio dan video yang sahamnya tercatat di bursa-bursa

    saham internasional.

    Tabel 3-8: Komparasi Rasio Keuangan Perusahaan Pembanding

    Description 31-Dec-19 30-Jun-20

    Assets 100,00% 105,71%

    Current assets 100,00% 114,16%

    Cash & cash equivalent 100,00% 215,92%

    Account receivable 0,00% 0,00%

    Inventories 100,00% 125,22%

    Advance & prepaid expenses 100,00% 42,55%

    Non-current assets 100,00% 101,43%

    Deferred tax assets 100,00% 0,00%

    Property & equipment 0,00% 0,00%

    Intangible asset 100,00% 95,64%

    Liabilities & equity 100,00% 105,71%

    Current liabilities 100,00% 14,61%

    Accrued expenses 100,00% 14,02%

    Taxes payable 100,00% 33,36%

    Non-current liabilities 100,00% 281,76%

    Due to related parties 100,00% 287,46%

    Est. liabilities on employee benefit 100,00% 114,87%

    Bank loan 0,00% 0,00%

    Equity 100,00% -2693,63%

    Paid-up capital 100,00% 100,00%

    Retained earnings 100,00% 322,36%

    Description DER

    Net income

    growth (last 3

    years)

    Net income

    growth (last 5

    years)

    Revenue

    growth (last 3

    years)

    Revenue

    growth (last 5

    years)

    Expected

    growth in EPS

    next 5 years

    Expected

    growth in

    revenues -

    next 2 years

    ROE ROICNet profit

    margin

    Pre-tax

    operating

    margin

    Genie Music Corporation (KOSDAQ:A043610) 5,08% 14,00% 18,40% 30,70% 23,20% NA NA 6,26% 7,94% 3,47% 3,99%

    HIM International Music Inc. (GTSM:8446) 32,38% 27,00% 30,30% 4,28% 9,02% NA -1,95% 42,68% 56,14% 35,03% 39,40%

    Spotify Technology S.A. (NYSE:SPOT) 69,33% NA NA NA NA 42,00% 26,80% 27,38% 1,84% 7,26% 0,36%

    Netflix, Inc. (NasdaqGS:NFLX) 216,65% 105,40% 43,60% 32,20% 29,40% 39,80% 24,40% 28,22% 13,60% 7,49% 12,02%

    Roku, Inc. (NasdaqGS:ROKU) 98,20% NA NA NA NA NA 45,00% -16,85% -22,33% -3,76% -8,53%

    Gaia, Inc. (NasdaqGM:GAIA) 25,84% NA NA 48,90% -20,00% NA 25,10% -28,70% -50,59% -49,72% -48,21%

    LiveXLive Media, Inc. (NasdaqCM:LIVX) 389,01% NA NA 449,00% 37,50% NA 38,10% -156,33% -169,45% -102,96% -89,52%

    J-Stream Inc. (TSE:4308) 0,90% -2,24% -15,70% 10,70% 8,04% NA NA 5,34% 12,79% 2,61% 5,17%

    Mean 104,67% 36,04% 19,15% 95,96% 14,53% 40,90% 26,24% -11,50% -18,76% -12,57% -10,67%

    Median 50,85% 20,50% 24,35% 31,45% 16,11% 40,90% 25,95% 5,80% 4,89% 3,04% 2,17%

    Minimum 0,90% -2,24% -15,70% 4,28% -20,00% 39,80% -1,95% -156,33% -169,45% -102,96% -89,52%

    Maximum 389,01% 105,40% 43,60% 449,00% 37,50% 42,00% 45,00% 42,68% 56,14% 35,03% 39,40%

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    4-1

    BAB 4. PENILAIAN SAHAM PERSEROAN

    4.1 PENDEKATAN DAN METODE PENILAIAN YANG UMUM DIGUNAKAN

    Pendekatan penilaian dapat diartikan sebagai suatu cara umum yang digunakan untuk

    memperkirakan nilai dengan menggunakan satu atau lebih metode penilaian. Metode penilaian

    diartikan sebagai suatu rangkaian cara tertentu yang lebih spesifik dalam melakukan proses

    analisis penilaian sesuai dengan pendekatan penilaian yang digunakan. Beberapa pendekatan

    penilaian yang lazim dalam penilaian saham dapat dikategorikan ke dalam pendekatan aset

    (asset based approach), pendekatan pasar (market based approach) dan pendekatan

    pendapatan (income based approach), dimana setiap pendekatan tersebut memiliki metode

    penilaian sendiri. Dalam aplikasinya terkadang masing-masing pendekatan tersebut digunakan

    secara kombinasi untuk mendapatkan nilai yang merupakan rekonsiliasi atau sintesa dari nilai

    hasil masing-masing pendekatan.

    Pendekatan Pasar (Market Based Approach)

    Pendekatan Pasar adalah Pendekatan Penilaian dengan cara membandingkan objek

    Penilaian dengan objek lain yang sebanding dan sejenis serta telah tersedia informasi

    harga transaksi atau penawaran (POJK No. 35/2020 – 1.18).

    Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach)

    Pendekatan Pendapatan adalah Pendekatan Penilaian dengan cara mengkonversi

    manfaat ekonomis atau pendapatan yang diperkirakan akan dihasilkan oleh objek

    Penilaian dengan tingkat diskonto tertentu (POJK No. 35/2020 – 1.19).

    Pendekatan pendapatan mengfokuskan perhatian pada proses identifikasi dari

    kemampuan objek yang dinilai dalam memberikan manfaat ekonomi masa depan (future

    economic earning power), serta risiko yang melekat dalam manfaat ekonomi masa depan

    tersebut. Penilaian dengan menggunakan pendekatan pendapatan dilakukan dengan

    memperhitungkan nilai kini (present value) dari seluruh pendapatan atau manfaat ekonomi

    yang dapat diantisipasi dimasa yang akan datang, meliputi tingkat pertumbuhan, waktu

    yang diharapkan dan risiko yang terkait. Estimasi pendapatan dimasa yang akan datang

    tersebut kemudian dikonversi menjadi indikasi nilai kini melalui penerapan diskonto yang

    sesuai yaitu tingkat balikan (rate of return) yang sesuai dengan tingkat risiko atas

    pendapatan tersebut. Sedangkan metode penilaian yang dapat digunakan dalam aplikasi

    pendekatan pendapatan adalah: (1) metode diskonto arus kas (discounted cash flow

    method), dan (2) metode kapitalisasi pendapatan (capitalization of income method).

    Pendekatan Aset (Asset Approach)

    Pendekatan Aset adalah Pendekatan Penilaian berdasarkan laporan keuangan historis

    objek Penilaian yang telah diaudit, dengan cara menyesuaikan seluruh aset dan liabilitas

    menjadi nilai pasar sesuai dengan premis nilai yang digunakan dalam penilaian bisnis

    (POJK No. 35/2020 – 1.17).

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    4-2

    Pemilihan pendekatan dan metode penilaian yang akan diaplikasi tergantung pada analisis

    kesesuaian antara pendekatan dan metode penilaian yang akan digunakan dengan

    karakteristik objek yang akan dinilai, indikasi nilai yang ingin dicari dan ketersediaan data yang

    relevan dengan metode penilaian yang akan digunakan dan bukan didasarkan pada suatu

    formula yang baku.

    4.2 PEMILIHAN DAN JUSTIFIKASI PENDEKATAN DAN METODE PENILAIAN

    Dari beberapa pendekatan yang lazim dalam penilaian saham seperti tersebut diatas, perlu

    ditentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan dalam penilaian saham Perseroan.

    Pendekatan pendapatan (income based approach) paling sesuai apabila jumlah

    pendapatan yang dapat diperoleh di masa yang akan datang dapat diperkirakan dengan

    cukup meyakinkan. Dengan memperhatikan model usaha (business model) dan fase siklus

    perusahaan (company life-cycle) dari Perseroan, serta mencermati business plan yang

    disampaikan oleh manajemen, dan dengan perkiraaan faktor eksternal (sosial ekonomi) di

    masa datang dalam menopang pertumbuhan usaha, kami berpendapat bahwa pendekatan

    ini dapat digunakan dalam penilaian saham Perseroan.

    Pendekatan pasar (market based approach) paling sesuai apabila terdapat perusahaan

    yang sepadan dan sebanding dengan perusahaan yang akan dinilai. Saat ini terdapat

    beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan/atau sektor usaha yang

    sama dengan Perseroan dan sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan di bursa

    saham. Oleh karena itu kami berpendapat bahwa pendekatan ini dapat digunakan dalam

    penilaian saham Perseroan.

    Pendekatan aset (asset approach) paling sesuai untuk digunakan pada perusahaan yang

    berbentuk holding company, perusahaan dengan aset tetap yang dominan, atau

    perusahaan yang bermasalah (distressed company) yang sulit untuk memperkirakan

    jumlah pendapatan yang dapat diperoleh perusahaan tersebut di masa yang akan datang.

    Mengingat Perseroan tidak termasuk dalam ketiga kriteria tersebut, maka kami

    berpendapat bahwa pendekatan ini kurang tepat digunakan dalam penilaian saham

    Perseroan.

    4.3 PENILAIAN DENGAN PENDEKATAN PENDAPATAN

    4.3.1 Penyesuaian Laporan Keuangan

    Penyesuaian laporan keuangan meliputi normalizing adjustment atau penyesuaian pencatatan

    akuntansi dan eliminasi pos-pos yang bersifat non-recurring, control adjustment serta

    pemisahan pos-pos operating dan non-operating. Karena laporan keuangan yang diterima

    telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, maka tidak diperlukan adanya penyesuaian

    pencatatan akuntansi laporan keuangan perusahaan. Penyesuaian terhadap control

    adjustment dan pos-pos non-operating juga tidak diperlukan. Oleh karena itu penyesuaian

    proyeksi laporan keuangan dilakukan terhadap pos-pos non-recurring yang meliputi

    pendapatan dan beban lain-lain. Pos-pos non-recurring tersebut tidak akan dimasukkan

    kedalam proyeksi laporan keuangan.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    4-3

    4.3.2 Asumsi Proyeksi Laporan Keuangan

    Berikut adalah asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam penyusunan proyeksi laporan

    keuangan Perseroan. Kewajaran asumsi dilakukan dengan mereview business plan yang

    disampaikan oleh manajemen, memperhatikan kondisi aktual masa lalu dan perkiraan

    perkembangan kondisi eksternal sosial ekonomi dimasa yang akan datang.

    Periode proyeksi eksplisit (periode tetap) dimulai dari 1 Juli 2020 sampai dengan

    31 Desember 2025.

    Jumlah bulan efektif di 2020 pendapatan iklan pre roll dan mid roll adalah 5 bulan.

    Selanjutnya di 2021 dan seterusnya adalah 12 bulan.

    Jumlah subscriber di 2020 adalah 100.000 subscriber dengan tingkat pertumbuhan

    subscriber 5% per tahun.

    Rata-rata play per bulan per subscriber adalah 10x di 2020 dan mengalami peningkatan

    hingga 60x di 2025.

    Imbalan iklan pre roll dan mid roll adalah Rp150.000 dan Rp100.000, berturut-turut, per

    1.000 play, dengan tingkat pertumbuhan imbalan iklan 1% mulai 2022.

    Struktur biaya di 2020 (6 bulan) meliputi biaya program, biaya on-air, biaya pemasaran,

    biaya personil, biaya administrasi, biaya kendaraan, dan biaya pajak sebesar Rp450 juta,

    Rp75,6 juta, Rp1.404 juta, Rp3.307,8 juta, Rp1.105,2 juta, Rp111 juta, dan Rp189,5 juta,

    berturut-turut.

    Eskalasi biaya program, biaya on-air, biaya pemasaran, biaya personil, biaya administrasi,

    biaya kendaraan, dan biaya pajak adalah 15%, 10%, 10%, 12%, 10%, 10%, dan 12% per

    tahun, berturut-turut.

    Perputaran piutang usaha adalah 30 hari.

    Penambahan persediaan berupa program podcast senilai Rp1 miliar (2020) dan meningkat

    setiap tahunnya hingga senilai Rp2 miliar (2025).

    Capex peralatan dan perlengkapan sebesar Rp1,5 miliar (2020) dan selanjutnya setiap dua

    tahun dengan peningkatan nilai capex mengikuti inflasi.

    Pembiayaan utang bank dengan total nilai Rp10 miliar selama 2020-2021 dengan tingkat

    bunga pasar untuk kredit investasi dari bank persero, dan dikembalikan selama periode

    2022-2024.

    Penambahan utang kepada pihak afiliasi sebesar Rp2,1 miliar (2020) dan selanjutnya

    sebagian utang kepada pihak afiliasi sebesar Rp4,14 miliar dikonversi menjadi penyertaan

    saham (debt to equity swap) sesuai proporsi kepemilikan pemegang saham.

    Tingkat pajak penghasilan badan sebesar 22% (2020-2021) dan 20% (2022 dan

    seterusnya) sesuai dengan peraturan perundangan pajak yang berlaku.

    Target tingkat inflasi 3% (Bank Indonesia)

    Tingkat pertumbuhan perpetuitas adalah 1%.

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    4-4

    4.3.3 Proyeksi Laporan Keuangan

    Berdasarkan pokok-pokok asumsi yang telah disampaikan diatas, berikut adalah proyeksi

    keuangan Perseroan untuk periode 1 Juli 2020-31 Desember 2025.

    Tabel 4-1: Proyeksi Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan (Rp)

    Tabel 4-2: Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Perseroan (Rp)

    Description 30-Jun-20 31-Dec-20 31-Dec-21 31-Dec-22 31-Dec-23 31-Dec-24 31-Dec-25

    Revenues 0 1.250.000.000 11.025.000.000 16.702.875.000 19.484.738.831 22.542.071.488 23.905.866.813

    Operating expenses -2.035.729.845 -6.951.085.220 -10.829.691.913 -12.250.644.850 -13.982.614.850 -15.292.854.150 -17.299.585.689

    Program & broadcasting -22.582.500 -450.000.000 -690.000.000 -793.500.000 -912.500.000 -1.049.400.000 -1.206.800.000

    General & administrative -1.731.857.082 -6.193.064.063 -8.762.500.000 -9.746.000.000 -10.840.700.000 -12.059.400.000 -13.416.300.000

    Depreciation & amortization -281.290.263 -308.021.158 -1.377.191.913 -1.711.144.850 -2.229.414.850 -2.184.054.150 -2.676.485.689

    Income (loss) from operations -2.035.729.845 -5.701.085.220 195.308.087 4.452.230.150 5.502.123.981 7.249.217.338 6.606.281.124

    Other incomes (charges) - net -11.861.734 -296.400.000 -661.200.000 -684.000.000 -547.200.000 -319.200.000 -91.200.000

    Earnings before tax -2.047.591.579 -5.997.485.220 -465.891.913 3.768.230.150 4.954.923.981 6.930.017.338 6.515.081.124

    Tax expense -11.003.810 0 0 -753.646.030 -990.984.796 -1.386.003.468 -1.303.016.225

    Net income -2.058.595.389 -5.997.485.220 -465.891.913 3.014.584.120 3.963.939.185 5.544.013.870 5.212.064.899

    Other comprehensive income -1.044.668 0 0 0 0 0 0

    Comprehensive income -2.059.640.057 -5.997.485.220 -465.891.913 3.014.584.120 3.963.939.185 5.544.013.870 5.212.064.899

    Description 30-Jun-20 31-Dec-20 31-Dec-21 31-Dec-22 31-Dec-23 31-Dec-24 31-Dec-25

    Assets 1.812.440.603 4.390.173.099 5.424.281.186 7.438.865.306 9.402.804.491 11.946.818.361 13.520.985.626

    Current assets 657.649.478 1.890.954.399 3.536.207.336 4.570.586.306 7.463.940.341 8.900.929.916 11.451.582.870

    Cash & cash equivalent 169.666.434 451.253.421 847.970.088 1.109.192.808 3.470.724.857 4.352.936.711 6.489.940.054

    Account receivable 0 104.166.667 918.750.000 1.391.906.250 1.623.728.236 1.878.505.957 1.992.155.568

    Inventories 418.495.796 1.266.047.063 1.700.000.000 2.000.000.000 2.300.000.000 2.600.000.000 2.900.000.000

    Advance & prepaid expenses 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248 69.487.248

    Non-current assets 1.154.791.125 2.499.218.700 1.888.073.850 2.868.279.000 1.938.864.150 3.045.888.445 2.069.402.756

    Deferred tax assets 0 0 0 0 0 0 0

    Property & equipment 76.430.708 1.567.898.908 1.250.835.308 2.525.121.708 1.889.788.108 3.045.888.445 2.069.402.756

    Intangible asset 1.078.360.417 931.319.792 637.238.542 343.157.292 49.076.042 0 0

    Liabilities & equity 1.812.440.603 4.390.173.099 5.424.281.186 7.438.865.306 9.402.804.491 11.946.818.361 13.520.985.626

    Current liabilities 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727 45.112.727

    Accrued expenses 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558 41.982.558

    Taxes payable 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169 3.130.169

    Non-current liabilities 3.753.241.729 8.188.459.445 9.688.459.445 8.688.459.445 6.688.459.445 3.688.459.445 50.561.811

    Due to related parties 3.702.679.918 1.637.897.634 1.637.897.634 1.637.897.634 1.637.897.634 1.637.897.634 0

    Est. liabilities on employee benefit 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811 50.561.811

    Bank loan 0 6.500.000.000 8.000.000.000 7.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 0

    Equity -1.985.913.853 -3.843.399.073 -4.309.290.987 -1.294.706.867 2.669.232.319 8.213.246.189 13.425.311.088

    Paid-up capital 1.000.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000 5.140.000.000

    Retained earnings -2.985.913.853 -8.983.399.073 -9.449.290.987 -6.434.706.867 -2.470.767.682 3.073.246.189 8.285.311.088

  • Laporan Penilaian Saham PT Mahaka Radio Digital

    4-5

    Tabel 4-3: Proyeksi Laporan Arus Kas Perseroan (Rp)

    4.3.4 Pemilihan Arus Kas

    Proses penilaian saham Perseroan dilakukan dengan menggunakan model arus kas bersih

    untuk ekuitas (free cash flow to equity/FCFE), yang mencerminkan arus kas bersih masa

    datang yang tersedia didalam perusahaan yang dapat dibayarkan kepada pemegang ekuitas

    (common stock), setelah terpenuhinya semua kebutuhan operasional, investasi, dan pinjaman

    yang diperlukan dalam mempertahankan pertumbuhan perusahaan baik selama proyeksi

    periode eksplisit maupun masa kekal (periode implisit). Definisi arus kas bersih untuk ekuitas

    (FCFE) adalah sebagai berikut:

    𝐹𝐶𝐹𝐸 = 𝐸𝐴𝑇 + 𝐷𝐴 + ∆𝑊𝐶 + ∆𝐶𝐴𝑃𝐸𝑋 + ∆𝐷

    dimana: FCFE : arus kas bersih untuk ekuitas,

    EAT : laba setelah pajak.

    DA : depresiasi dan amortisasi,

    ∆WC : perubahan arus kas modal kerja bersih,

    ∆CAPEX : perubahan arus kas investasi, dan.

    ∆D : perubahan arus kas pembiayaan (diluar ekuitas).

    4.3.5 Penentuan Tingkat Diskonto

    Untuk mendiskonto arus kas bersih untuk ekuitas (FCFE) tiap tahunnya, maka tingkat diskonto

    yang relevan adalah biaya modal ekuitas. Biaya modal ekuitas dihitung menggunakan capital

    asset pricing model (CAPM) dengan persamaan sebagai berikut:

    𝐸(𝑅𝑖) = 𝑅𝑓 + 𝛽 ∙ 𝑅𝑃𝑚 − 𝐷𝑆

    Description 30-Jun-20 31-Dec-20 31-Dec-21 31-Dec-22 31-Dec-23 31-Dec-24 31-Dec-25

    Cash flow from operation -2.249.204.768 -6.793.630.729 -1.103.283.333 2.852.572.720 4.361.532.049 5.673.290.299 5.774.900.978

    Net income -2.059.640.057 -5.997.485.220 -465.891.913 3.014.584.120 3.963.939.185 5.544.013.870 5.212.064.899

    Depreciation 8.887.292 8.531.800 317.063.600 317.063.600 635.333.600 634.978.108 976.485.689

    Amortization 181.290.263 299.489.358 1.060.128.313 1.394.081.250 1.594.081.250 1.549.076.042 1.700.000.000

    Change in working capital

    Account receivable 0 -104.166.667 -814.583.333 -473.156.250 -231.821.986 -254.777.721 -113.649.610

    Inventories -216.464.203 -1.000.000.000 -1.200.000.000 -1.400.000.000 -1.600.000.000 -1.800.000.000 -2.000.000.000

    Advance & prepaid expenses 93.820.504 0 0 0 0 0 0

    Accrued expenses -257.393.279 0 0 0 0 0 0

    Taxes payable -6.251.861 0 0 0 0 0 0

    Est. liabilities on employee benefit 6.546.573 0 0 0 0 0 0

    Cash flow from investment -74.314.190 -1.500.000.000 0 -1.591.350.000 0 -1.791.078.445 0

    Deferred tax assets 11.003.810 0 0 0 0 0 0

    Property & equipment -85.318.000 -1.500.000.000 0 -1.591.350.000 0 -1.791.078.445 0

    Goodwill 0 0 0 0 0 0 0

    Cash flow from financing 2.414.607.482 8.575.217.716 1.500.000.000 -1.000.000.000 -2.000.000.000 -3.000.000.000 -3.637.897.634

    Bank loan 0 6.500.000.000 1.500.000.000 -1.000.000.000 -2.000.000.000 -3.000.000.000 -2.000.000.000

    Due to related parties 2.414.607.482 -2.064.782.284 0 0 0 0 -1.637.897.634

    Paid-up capital 0 4.140.000.000 0 0 0 0 0

    Net cash flow 91.088.524 281.586.987 396.716.667 261.