pengembangan media video tematik kelas v tema 2 … filepengembangan media video tematik kelas v...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V
TEMA 2 SUB TEMA 1 PEMBELAJARAN 4 KURIKULUM 2013
DI SD KANISIUS DUWET TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Ignasius Bayu Prayoga
NIM : 111134234
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kesempatan, berkat, dan
penyertaan dalam menempuh dan akhirnya menyelesaikan studi
Kedua orang tuaku, Bapak Antonius Suhardi dan Ibu Yustina Samilah yang
telah memberikan dukungan, doa, dan perhatian yang lebih selama ini
Kakak ku Nely Setyawati beserta keluarga, Aan Anjar Wibowo beserta
keluarga, dan adikku Maria Nadila Tiaraningrum yang telah mendoakan dan
mendukungku selama ini
Christin Setyaningrum
Yang telah memberikan pencerahan, doa, dan dukungan selama menempuh studi
dan dalam penyusunan skripsi
Seluruh rekan kelompok payung yang telah membantu dan bekerja sama
dalam penyusunan skripsi
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Aku tidak bisa mengubah orang lain, aku harus menjadi perubahan yang ku
harapkan dari orang lain
(Mahatma Gandhi)
Jangan mengharapkan keluarga mengerti apa yang kamu lakukan, tapi bantu
mereka memahami bahwa semua yang kamu lakukan adalah untuk mereka.
(Film Act Of Valor)
Succes is walking from failure to failure with no loss of enthusiasm
(Winston Churchill)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Penulis,
Ignasius Bayu Prayoga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ignasius Bayu Prayoga
NIM : 111134234
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V
TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 4 KURIKULUM 2013
DI SD KANISIUS DUWET TAHUN AJARAN 2014/2015
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap menyantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Ignasius Bayu Prayoga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V TEMA 2
SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 4 KURIKULUM 2013
TAHUN AJARAN 2014/2015
Ignasius Bayu Prayoga
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran
berbasis audio visual berupa video tematik sesuai dengan kurikulum 2013 kelas V
SD Kanisius Duwet dengan memaparkan kualitas pengembangan produk berupa
video tematik. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk
berupa media video tematik pada pembelajaran 4 subtema 1 tema 2 kelas V
beserta perangkat pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (R&D)
menurut Borg and Gall. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk video
tematik melalui lima tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan pengembangan program
pembelajaran, (2) kajian standar kompetensi dan materi pembelajaran, (3)
pengembangan program pembelajaran, (4) memproduksi media audiovisual
berupa video pembelajaran, dan (5) uji coba serta revisi produk. Validasi
dilakukan oleh pakar media, guru kelas, dan siswa. Validasi oleh siswa terdiri dari
dua tahap, yaitu uji coba perorangan oleh 5 orang siswa dan uji coba kelompok
kecil oleh 10 orang siswa, dengan subjek ujicoba pengembangan adalah siswa
kelas V. Data yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk
serta saran untuk merevisi produk.
Hasil pengembangan video tematik divalidasi oleh pakar media, guru, dan
siswa. Hasil validasi dari pakar media menunjukkan skor rerata 3,0 dengan
kategori baik. Validasi dari guru kelas menunjukkan skor rerata 3,3 dengan
kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada ujicoba perorangan
menunjukkan skor rerata 3,25 dengan kategori baik. Penilaian kualitas video
tematik pada ujicoba kelompok kecil menunjukkan skor rerata 3,20 dengan
kategori baik. Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini adalah media video
tematik untuk siswa kelas V SD sudah “layak” digunakan sebagai media
pembelajaran kurikulum 2013.
Kata kunci: media pembelajaran, video tematik, kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF THEMATIC VIDEO MEDIA BASED ON
CURRICULUM 2013 FOR GRADE V THEME 2 SUBTHEME 1
LEARNING 4 ACADEMIC YEAR 2014/2015
Ignasius Bayu Prayoga
Sanata Dharma University
2015
This research aims to develop audio visual-based learning media in the
form of thematic video according to the curriculum 2013 of the grade V in
Kanisius Duwet Elementary School by describing the quality of the product
development in the form of thematic video. The final aim of this research is to
produce a product in the form of thematic video media on learning 4 subtheme 1
theme 2 grade V along with learning instruments.
This research used Research and Development method (R&D) according to
Borg and Gall. This development research produces thematic video through five
phases, they include (1) the analysis of the needs of development learning
program, (2) the review of competency standards and learning materials, (3) the
development of learning program, (4) the producing audio visual in the form
video learning, and (5) the validation and revision of the products. The validation
is done by the media experts, teachers, and students. Validation by the students
consists of two phases: individual validation by 5 students and a small group
validation by 10 students, with the validation development subjects are grade V.
The data collected in the form of the assessment results about the quality of the
product as well as suggestions for revising the products.
The results of the development of thematic video validated by media
experts, teachers, and students. The results of the validation from media experts
showed the average score of 3.0 with categories good. The validation from
teachers showed the average score of 3.3 with categories very good. The
assessment of thematic video quality on individual validation showed the average
score of 3.25 with categories good. The assessment of thematic video quality on
small group validation showed the average score of 3.20 with a good categories.
The conclusion from this development research is the thematic video media for
grade V of elementary school already "good" is used as a learning media based on
curriculum 2013.
Keywords: learning media, thematic video, curriculum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V
TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 4 KURIKULUM 2013
DI SD KANISIUS DUWET TAHUN AJARAN 2014/2015”. Skripsi
ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta
memberikan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas
Sanata Dharma.
3. Ibu Christiyanti Aprianastuti, S.Si., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Ibu Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I,
yang telah membimbing, mengarahkan, mendukung, dan memberi
semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II,
telah memberikan bimbingan, masukan, dukungan, dan semangat,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Theresia Yunia S, S.Pd., M.Hum., selaku pakar media, yang telah
memvalidasi produk penulis, serta memberikan saran dan komentar
terhadap produk yang dikembangkan oleh penulis.
7. Margarita Nova Kurniawati, S.Pd, selaku wali kelas V SD Kanisius Duwet
yang telah membantu dan membimbing penulis, sehingga dapat
melaksanakan penelitian dengan baik.
8. Siswa kelas V semester gasal SD Kanisius Duwet tahun ajaran 2014/2015
yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.
9. Para dosen PGSD, yang dengan sabar dan selalu mendampingi serta
mendidik penulis selama menempuh ilmu di PGSD.
10. Sekretariat PGSD, yang dengan sabar dan ramah telah memberikan
kemudahan berbagai urusan.
11. Kedua orang tua penulis, yang telah mendoakan, mendukung, dan segala
sesuatu dalam mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman kelompok payung, yang telah membantu dan memberi
dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Penulis
Ignasius Bayu Prayoga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
ABSTRAC ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 9
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .................................................................. 10
F. Definisi Operasional ........................................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka .................................................................................................... 13
1. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013 .............................................................. 13
b. Karakteristik Kurikulum 2013 .......................................................... 14
c. Tujuan Kurikulum 2013 .................................................................... 16
2. Pendekatan Tematik Integratif
a. Pengertian Tematik Integratif ........................................................... 18
b. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif .......................................... 21
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif ................................. 23
d. Kekurangan dan Kelebihan Tematik Integratif................................. 24
3. Pendekatan Saintifik
a. Pengertian Pendekatan Saintifik ....................................................... 26
b. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik ........................................... 27
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran ....................................................... 28
b. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran ..................................... 29
c. Ciri-ciri Media Pembelajaran ............................................................ 29
d. Jenis Media Pembelajaran................................................................. 30
e. Fungsi Media Pembelajaran .............................................................. 31
5. Media Video
a. Pengertian Media Video ................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
b. Kekurangan dan Kelebihan Media Video ......................................... 35
B. Kajian Penelitian yang Relevan .......................................................................... 36
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 40
D. Pertanyaan Penelitian .......................................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................................... 42
B. Setting Penelitian ................................................................................................ 43
C. Prosedur Pengembangan ..................................................................................... 44
D. Uji Coba Produk ................................................................................................. 47
E. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 48
1. Instrumen Analisis Kebutuhan ...................................................................... 48
2. Instrumen Validasi Ahli ................................................................................ 54
3. Instrumen Uji Coba Lapangan ...................................................................... 56
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 58
G. Teknik Analisis Data........................................................................................... 58
1. Data Kualitatif ............................................................................................... 58
2. Data Kuantitatif ............................................................................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Analisis Kebutuhan ............................................................................................. 61
1. Data Analisis Kebutuhan .............................................................................. 61
2. Data Analisis Wawancara dengan Guru ....................................................... 71
3. Data Analisis Wawancara dengan Siswa ...................................................... 74
B. Deskripsi Produk Awal ....................................................................................... 76
C. Uji Coba dan Revisi Produk ............................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
D. Analisis Data ....................................................................................................... 93
E. Kajian Produk Akhir ........................................................................................... 120
1. Kelebihan Produk.......................................................................................... 121
2. Kekurangan Produk ...................................................................................... 122
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 123
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 124
C. Saran .................................................................................................................... 124
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran RPP Kurikulum2013 dan LKS ..................................................................... 130
Lampiran LKS dan Materi ............................................................................................ 144
Lampiran Petunjuk Penggunaan Video ........................................................................ 183
Lampiran Desain Skenario Film ................................................................................... 186
Lampiran Hasil Analisis Kebutuhan Siswa .................................................................. 189
Lampiran Penilaian Produk oleh Ahli Media ............................................................... 194
Lampiran Penilaian Produk oleh Guru ......................................................................... 198
Lampiran Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan........................................................... 202
Lampiran Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil .................................................. 207
Lampiran Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 210
Lampiran Surat Ijin Penelitian ...................................................................................... 214
Lampiran Biodata Penulis ............................................................................................ 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ............................................ 46
Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .......................................................... 47
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ............................................ 49
Tabel 3.4 Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ......................................................... 49
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Siswa .......................................................................... 50
Tabel 3.6 Pertanyaan Wawancara dengan Siswa ......................................................... 51
Tabel 3.7 Kisi-kisi Pedoman Observasi di kelas .......................................................... 51
Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media dan Guru ..................................... 52
Tabel 3.9 Kuesioner Validasi Ahli Media dan Guru .................................................... 52
Tabel 3.10 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Siswa ............................................................ 53
Tabel 3.11 Kuesioner Validasi Siswa ........................................................................... 54
Tabel 3.12 Konservasi Nilai Skala Likert .................................................................... 57
Tabel 4.1 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 1 ......................................... 62
Tabel 4.2 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 2 .......................................... 64
Tabel 4.3 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 3 .......................................... 65
Tabel 4.4 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 4 .......................................... 67
Tabel 4.5 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 5 .......................................... 68
Tabel 4.6 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 6 .......................................... 70
Tabel 4.7 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator7 ........................................... 71
Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Media ............................................................................ 85
Tabel 4.9 Pedoman Konservasi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala 4 ....................... 87
Tabel 4.10 Hasil Validasi Guru Kelas .......................................................................... 88
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Perorangan ......................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil................................................................. 92
Tabel 4.13 Analisis Data Penilaian Ahli Media ........................................................... 94
Tabel 4.14 Analisis Data Penilaian Guru ..................................................................... 96
Tabel 4.15 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 1 ........................................... 98
Tabel 4.16 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 2 ........................................... 99
Tabel 4.17 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 3 ........................................... 101
Tabel 4.18 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 4 ........................................... 102
Tabel 4.19 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 5 ........................................... 103
Tabel 4.20 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 6 ........................................... 104
Tabel 4.21 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 7 ........................................... 105
Tabel 4.22 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 8 ........................................... 106
Tabel 4.23 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 9 ........................................... 108
Tabel 4.24 Analisis Data Ujicoba Perorangan Indikator 10 ......................................... 109
Tabel 4.25 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 1................................... 110
Tabel 4.26 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 2................................... 111
Tabel 4.27 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 3................................... 113
Tabel 4.28 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 4................................... 114
Tabel 4.29 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 5................................... 115
Tabel 4.30 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 6................................... 116
Tabel 4.31 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 7................................... 118
Tabel 4.32 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 8................................... 119
Tabel 4.33 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 9................................... 120
Tabel 4.34 Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 10................................. 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Awal Video..................................... ...................... .................. 74
Gambar 4.2 Tampilan Penggalan Pem............................................................. ............ 74
Gambar 4.3 Tampilan Penggalan Setting Video ................................ .................. 75
Gambar 4.4 Tampilan Inti Media Video (1) ................................ .................. 76
Gambar 4.5 Tampilan Inti Media Video (2) ..................................... .................. 77
Gambar 4.6 Tampilan Inti Media Video (3) ..................................... .................. 77
Gambar 4.7 Tampilan Inti Media Video (4) ..................................... .................. 78
Gambar 4.8 Tampilan Inti Media Video (5) ..................................... .................. 78
Gambar 4.9 Tampilan Penutup Media Video (1) ..................................... .................. 79
Gambar 4.10 Tampilan Penutup Media Video (2) .................................... .................. 79
Gambar 4.11 Tampilan Penutup Media Video (3) .................................... .................. 80
Gambar 4.12 Diagram Batang Penilaian Ahli Media ................................ .................. 91
Gambar 4.13 Diagram Batang Penilaian Guru Kelas ................................ .................. 92
Gambar 4.14 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 1 ............... .................. 93
Gambar 4.15 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 2 ............... .................. 94
Gambar 4.16 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 3 ............... .................. 96
Gambar 4.17 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 4 ............... .................. 97
Gambar 4.18 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 5 ............... .................. 98
Gambar 4.19 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 6 ............... .................. 100
Gambar 4.20 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 7 ............... .................. 101
Gambar 4.21 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 8 ............... .................. 102
Gambar 4.22 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 9 ............... .................. 104
Gambar 4.23 Diagram Batang Ujicoba Perorangan Indikator 10 ............. .................. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Gambar 4.24 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 1 ....... .................. 106
Gambar 4.25 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 2 ....... .................. 108
Gambar 4.26 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 3 ....... .................. 109
Gambar 4.27 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 4 ....... .................. 110
Gambar 4.28 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 5 ....... .................. 111
Gambar 4.29 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 6 ....... .................. 113
Gambar 4.30 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 7 ....... .................. 114
Gambar 4.31 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 8 ....... .................. 115
Gambar 4.32 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 9 ....... .................. 117
Gambar 4.33 Diagram Batang Ujicoba Kelompok Kecil Indikator 10 ..... .................. 118
Gambar 4.34 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media dan Guru .............. .................. 119
Gambar 4.35 Rekapitulasi Hasil Validasi Perorangan dan Kelompok Kecil ............... 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan
penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk yang diharapkan, dan (6)
definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Dalam konteks pendidikan, hampir semua aktivitas yang dilakukan
merupakan aktivitas belajar, yaitu proses memperoleh pengetahuan. Menurut
Slameto (2010), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar merupakan proses di mana manusia menemukan hal baru, mengetahui,
dan mengalami sesuatu yang baru. Di Indonesia, pendidikan merupakan salah satu
sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan
melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas, seperti yang
disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3 yang
menyebutkan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak seperti peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Berdasarkan penjelasan tersebut pendidikan menjadi kunci untuk kemajuan
dan perkembangan yang lebih berkualitas, karena melalui pendidikan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai
warga masyarakat. Pendidikan yang ideal merupakan pendidikan yang
diimplementasikan ke dalam proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran merupakan suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan
bagi siswa agar dapat mengembangkan segala potensi yang mereka miliki
menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat, dilihat dari aspek
sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dalam
penerepannya, dibutuhkan pedoman/acuan bagi penyelenggara pendidikan untuk
mengatur dan menjalankan proses pendidikan dengan efektif.
Di Indonesia terdapat kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam menjalankan
kegiatan pendidikan. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dicetuskan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 (Kemendikbud, 2013).
Kurikulum 2013 mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter,
sehingga siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi, namun juga aktif
dalam berdiskusi dan presentasi, serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif. Kurikulum 2013 menuntut guru untuk terus berkreasi
dan terus mencari terobosan baru dalam melaksanakan pendidikan di kelas. Hal
yang perlu diperhatikan para guru adalah mengembangkan sebuah metode
pembelajaran yang dapat merancang siswa untuk secara aktif mengikuti pelajaran
dan mampu memahami dengan baik materi yang disampaikan guru. Namun fakta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang terjadi dilapangan saat ini adalah masih terdapat guru yang belum peduli
pada perkembangan siswa secara menyeluruh. Siswa membutuhkan metode
pembelajaran yang beragam, media pembelajaran, dan sumber belajar yang tidak
hanya bersumber dari guru.
Saat ini, metode ceramah merupakan metode umum dan satu-satunya yang
dipergunakan guru dalam menyampaikan materi dikelas, dan ini tidak sesuai
dengan apa yang termuat di dalam kurikulum 2013. Siswa menjadi kurang tertarik
pada pelajaran apabila metode yang digunakan guru dalam menyampaikan
pelajaran sangat tidak bervariasi/monoton. Guru harus jeli dengan kebutuhan
siswa, dan guru tidak hanya menjadi mentor bagi siswa tetapi juga menjadi
fasilitator dan mediator yang baik. Salah satu solusi bagi guru agar dapat
menyelenggarakan pendidikan yang benar dan sesuai dengan ketentuan dalam
kurikulum 2013 adalah dengan menentukan metode pembelajaran yang efektif
seperti diskusi, tanya jawab, debat, dan lain-lain. Pemilihan metode dan media
pembelajaran tidak hanya bermanfaat bagi siswa, namun juga bagi guru.
Melalui penyediaan media dan metode pembelajaran yang tepat siswa dapat aktif
mengikuti pelajaran dan membantu siswa dalam memahami materi yang
disampaikan guru. Di sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin mendorong berbagai upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil
teknologi dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran oleh guru
dapat juga dijadikan sarana untuk menyampaikan pokok-pokok bahasan materi
dalam bentuk sajian yang lebih kreatif dan mudah dipahami oleh siswa. Media
pembelajaran memiliki nilai praktis dan fungsi yang besar bagi pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran. Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar merupakan
suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena dapat membantu tugas guru
dalam menyampaikan berbagai pesan dari bahan pelajaran yang diberikan guru
kepada siswa. Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan harus dengan
pertimbangan yang matang, karena akan mempengaruhi hasil belajar dari siswa.
Contoh dari media pembelajaran yang digunakan guru di sekolah berupa media
gambar, buku, majalah, koran, poster, alat peraga, dan video pembelajaran.
Media berupa video pembelajaran merupakan media pembelajaran yang masih
jarang digunakan di Indonesia, karena membutuhkan proses yang panjang dalam
merangkai sebuah video untuk menjadi media pembelajaran yang baik.
Menerapkan media video pembelajaran di kelas juga membutuhkan alat
pendukung lain, seperti OHP/LCD dan speaker/pengeras suara. Media video
merupakan perpaduan antara suara dan gambar atau audiovisual yang menyajikan
bentuk tampilan secara nyata sesuai yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga mempermudah siswa dalam memahami isi dari materi yang diberikan.
Guru juga dituntut untuk mampu menggunakan alat atau media yang digunakan
dalam pembelajaran dan mampu menggembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakannya jika media tersebut belum tersedia di
sekolah. Kenyataan tersebut menuntut guru di dalam melaksanakan tugasnya
sebagai perancang, maupun pengelola pembelajaran untuk memiliki keterampilan
dalam menyusun rencana pengajaran maupun melakukan interaksi dengan siswa,
mengelola kelas, menggunakan sumber belajar termasuk di dalamnya
menggunakan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Kanisius Duwet,
implementasi kurikulum 2013 sudah diterapkan di beberapa tingkat kelas, salah
satunya yaitu kelas V. Namun dalam proses pembelajaran di kelas V, guru belum
sepenuhnya menggunakan media pembelajaran untuk memfasilitasi pemahaman
siswa, baik media berupa gambar, majalah, koran, alat peraga, ataupun berupa
video pembelajaran. Dengan demikian, peneliti memilih kelas V SD Kanisius
Duwet sebagai obyek penerapan media pembelajaran berupa video pembelajaran
tematik. Sehubungan dengan penjelasan di atas, video tematik yang
dikembangkan mempelajari berbagai hal yang dimuat dalam sebuah tema belajar
yang termuat dalam Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kelas V Sekolah Dasar.
Dalam pembelajaran ini, siswa mempelajari materi pembelajaran tentang
pengertian kegiatan industri, dampak negatif dan positif dari kegiatan industri,
manfaat air dalam kegiatan industri, contoh kegiatan kemasyarakatan, dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep matematika menggunakan
perkalian dan pembagian. Materi pembelajaran tersebut dirasa masih sulit dan
terlalu abstrak jika dipelajari di jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Video
pembelajaran yang berisi contoh kegiatan industri, contoh dampak positif dan
dampak negatif dari kegiatan industri, dan contoh pemanfaatan air dalam kegiatan
kegiatan industri, serta contoh kegiatan kemasyarakatan dan pemecahan masalah
yang berkaitan dengan matematika dapat membantu siswa dalam memahami
secara konkrit materi tersebut. Selain menggunakan media video, guru juga dapat
mengajak siswa untuk secara langsung mengamati kegiatan industri dengan
mengajak siswa berkunjung ke salah satu contoh pabrik industri yang ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sekitar sekolah. Hal tersebut dikarenakan bahwa suatu kegiatan pembelajaran
seharusnya mempunyai arah yang menuju pemberdayaan semua potensi siswa
agar dapat menjadi kompetensi yang diharapkan seperti yang menjadi tujuan pada
penerapan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan
pada hari Senin, tanggal 11 Februari 2015 di kelas V SD Kanisius Duwet, peneliti
menyimpulkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan media masih kurang karena
guru lebih dominan menyampaikan materi pelajaran menggunakan metode
ceramah dan keterbatasan sekolah dalam memfasilitasi pengadaan media
pembelajaran yang cukup. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa, diketahui
bahwa guru lebih dominan menyampaikan materi melalui ceramah dan mencatat
materi dipapan tulis, guru hanya kadang-kadang meminta siswa mempraktikan
contoh kegiatan, dan siswa lebih menyukai aktivitas belajar yang lebih beragam
seperti diskusi, tanya jawab dan presentasi.
Selanjutnya, pada hari yang sama peneliti melakukan kegiatan wawancara
kepada guru tentang sikap dan pandangan guru terhadap implementasi kurikulum
2013, dan hasil dari wawancara tersebut guru menyampaikan pendapatnya
tentang penerapan kurikulum 2013 di mana guru belum sepenuhnya memahami
kurikulum 2013, karena sekolah juga baru mulai menerapkan kurikulum 2013,
guru sudah menggunakan beberapa media pembelajaran seperti gambar, video,
dan media lain yang tersedia di sekolah. Namun yang sering digunakan adalah
gambar. Media yang ada di sekolah juga masih media berdasarkan kurikulum
KTSP, jadi belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, dan media yang ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sekolah beberap seperti alat peraga, buku, gambar, kaset video, dan media
lainnya.
Berkaitan dengan kesulitan-kesulitan yang dialami, guru menyampaikan
kesulitan-kesulitan yang dialami antara lain pada tahap penilaian. Menurut
keterangan guru, proses mengamati setiap individu itu yang susah, membutuhkan
ketelitian dan ketekunan untuk menilai. Guru berpendapat, akan lebih baik jika
penilaian menggunakan kurikulum 2013 diterapkan di kelas dengan jumlah siswa
maksimal hanya 10 siswa. Menurut guru, kurikulum 2013 masih sangat butuh
penyempurnaan, karena belum cocok diterapkan di Indonesia, atau pada karakter
siswa di Indonesia. Guru masih memerlukan penggunaan media belajar yang
mengacu pada langkah-langkah saintifik, seperti video pembelajaran yang bersifat
kontekstual agar guru mampu mengembangkan media pembelajaran secara
mandiri sesuai dengan kurikulum 2013. Guru juga memberikan masukan berupa
saran agar bahan ajar kurikulum SD 2013 sedikit disesuaikan dengan budaya lokal
yang ada di sekolah, saran guru pada kurikulum SD 2013 yang sudah tersedia
adalah akan lebih baik jika buku tematik yang ada untuk siswa tidak disajikan
berdasarkan per tema, serta penempatan mata pelajaran harus diatur ulang agar
sesuai dengan kondisi yang ada. Sebagai contoh, pada hari tertentu, matematika
ada pada jam terakhir. Hal ini dirasa kurang sesuai karena belajar matematika
membutuhkan pemikiran lebih, sedangkan jika siang hari kondisi fisik dan psikis
siswa sudah mulai berkurang. Pengetahuan tidak bisa ditransfer oleh guru siswa
begitu saja, tetapi pengetahuan tersebut dibangun terlebih dahulu didalam pikiran
siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa. Guru
lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, peneliti mencoba
memberikan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
melakukan pengembangan media pembelajaran berupa video pembelajaran
tematik tema 2 sub tema 1 pembelajaran 4 untuk kelas V Sekolah Dasar. Dengan
demikian,peneliti menyusun penelitian pengembangan dengan judul:
“Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Sub tema 1 Pembelajaran
4 Kurikulum 2013 Di SD Kanisius Duwet Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan media video tematik kelas V Tema 2 Sub Tema
1 Pembelajaran 4 di SD Kanisius Duwet?
2. Bagaimana kualitas pengembangan media video tematik kelas V Tema 2
Subtema 1 Pembelajaran 4 di SD Kanisius Duwet?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian pengembangan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengembangkan media video tematik kelas V Tema 2 Sub Tema 2
Pembelajaran 4 di SD Kanisius Duwet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Mengetahui kualitas pengembangan media video tematik kelas V Tema 2
Sub Tema 2 Pembelajaran 4 di SD Kanisius Duwet.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat dari penelitian pengembangan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan
informasi bagi peneliti dalam hal pengembangan media pembelajaran
berupa video tematik pada tema 2 Sub Tema 1 Pembelajaran 4 kelas V
sekolah dasar di SD Kanisius Duwet sebagai upaya ikut mengembangkan
pendidikan di Indonesia.
2. Praktis
a. Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi dan membantu
siswa dalam memahami materi pembelajaran, serta menumbuhkan rasa
ingin tahu dan mendorong siswa untuk membentuk pemikirannya
sendiri secara mandiri, sehingga minat dan motivasi siswa meningkat
dan menghasilkan prestasi yang membanggakan.
b. Guru
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan
informasi serta alternatif bahan ajar bagi guru, khususnya di kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sekolah Dasar agar dapat memilih, mengembangkan, serta
menggunakan media pembelajaran yang kreatif, mendidik, dan
menyenangkan bagi siswa.
E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah:
1. Media video tematik, yang dikembangakan berdasarkan materi berbagai
mata pelajaran yang terdapat dalam pembelajaran 4 subtema 1 tema 2
Kurikulum 2013 untuk kelas V SD.
2. Video pembelajaran yang dikembangkan memuat materi dari berbagai
mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang contoh
kegiatan yang ada di masyarakat, Matematika tentang pemecahan masalah
yang berkaitan dengan konsep matematika menggunakan operasi hitung
perkalian dan pembagian, Bahasa Indonesia tentang dampak negatif dan
dampak positif kegiatan industri, dan PPKn tentang arti kerjasama. Dalam
video ini juga ditampilkan contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari,
hal ini bertujuan memudahkan siswa dalam memahami materi.
F. Definisi Operasional
Berikut dijelaskan beberapa definisi operasional yang terdapat
dalam penelitian pengembangan ini.
1. Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan di
Indonesia sejak Juni 2013 atau tepatnya pada awal tahun pelajaran
2013/2014. Kurikulum 2013 menerapkan pendidikan karakter pada setiap
pembelajarannya. Kurikulum ini juga menggunakan pendekatan tematik
dan melibatkan siswa secara langsung pada setiap tahap pembelajaran.
Fungsi guru sebagai sumber utama belajar juga beralih menjadi seorang
fasilitator. Kurikulum 2013 juga mempunyai karakteristik yang
menerapkan pembelajaran inovatif dan terintegrasi antar pelajaran, yang
menjadikan suatu pembelajaran terasa menarik dan menantang bagi
peserta didik. Juga menekankan kompetensi pada ranah sikap, kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau benda yang dipergunakan
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan
saat pembelajaran, atau alat yang mampu berfungsi memperjelas isi yang
disampaikan guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Pendekatan Tematik Integratif dan Saintifik
Pembelajaran yang dirancang khusus berdasarkan tema-tema
tertentu dengan mengaitkan pokok bahasan pada setiap mata pelajaran.
Pembelajaran tematik menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada
peserta didik untuk memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Pendekatan saintifik mengarah pada kegiatan yang mengandung
unsur 5M, yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah/memproses,
menyajikan/mempublikasikan.
4. Media video
Media video pembelajaran adalah alat yang digunakan guru berupa
perpaduan tampilan video dansuara sebagai media belajar yang membantu
guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membantu siswa dalam
memahami materi yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan (a) kajian pustaka, (b) kajian penelitian yang
relevan, (c) kerangka berpikir, dan (d) pertanyaan penelitian.
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013
Menurut Zais dalam Widyastono (2014:1), kurikulum adalah: “a
racecource of subject matters to be masterred”. Hal tersebut diartikan bahwa
kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan oleh
guru dan dipelajari oleh peserta didik. Selaras dengan pengertian tersebut,
Hamalik (2007:3) mendefinisikan kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah. Sedangkan, Alberty dalam
Widyastono (2014:5) menyatakan bahwa kurikulum: “All of the activities that are
provided for students by the school”. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa
kurikulum sebagai segala aktivitas guru dan dan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Pengertian Kurikulum 2013 berbasis kompetensi menurut Kusnandar
(2013:26) adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu
pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian komtensi yang dirumuskan
dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Demikian pula penilaian hasil belajar
dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen
kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Dari berbagai pengertian kurikulum di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
kurikulum adalah pedoman dasar bagi penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum
menjadi dasar acuan bagi pelaku pendidikan seperti guru, kepala sekolah, dan
peserta didik untuk mencapai tujuan akademik yang telah ditentukan.
b. Karateristik Kurikulum 2013
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi menurut Kusnandar (2013:26)
adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kogniti, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata
pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD
pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik, atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinariy-based curriculum” atau “content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten
kompetensi di mana pengetahuan adalah konten bersifat tuntas.
Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan
konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan
penguasaan konten yang lebih selit dikembangkan dan memerlukan proses
pendidikan yang tidak langsung.
(8) Penilaian hasi belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria
Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
Menurut Widyastono (2014:131), kurikulum 2013 dikembangkan dengan
beberapa karakteristik, yaitu mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, dan kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik
secara seimbang, memberikan pengalaman belajar terencana saat peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Muzamiroh (2013:142-145) mengemukakan bahwa karakteristik kurikulum
ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang di antaranya: proses
pembelajaran, jumlah mata pelajaran, dan jumlah jam pelajaran.
Dari berbagai pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa karateristik
kurikulum 2013 adalah adanya penerapan pembelajaran yang inovatif dan
terintegrasi antar pelajaran, yang menjadikan suatu pembelajaran terasa menarik
dan menantang bagi peserta didik. Juga adanya penekanan kompetensi pada ranah
sikap, kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD.
c. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 memiliki tujuan, yaitu untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
(Widyastono 2014:131). Senada dengan tujuan kurikulum tersebut, Mulyasa
(2013:65) menyatakan bahwa tujuan kurikulum 2013 adalah untuk menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Hidayat (2013:113) menyatakan bahwa tujuan kurikulum 2013 adalah proses
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),
keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Fadlilah (2013:25), kurikulum 2013 memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skill dan soft
skill melalui kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam rangka
menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
2. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif,
dan inovatif.
3. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan
administrasi mengajar.
4. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga
masyarakat scara seimbang dalam mengendalikan kualitas pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
5. Meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
Dari beberapa pendapat tersebut mengenai tujuan kurikulum 2013, peneliti
menyimpulkan bahwa yang menjadi karakteristik kurikulum 2013 adalah untuk
mengembangkan keseimbangan kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan mampu berkontribusi dalam
kehidupan bermasyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Pendekatan Tematik Integratif
a. Pengertian Tematik Integratif
Berikut ini pengertian tematik integratif menurut Mulyasa dan Ahmadi &
Sofan Amri. Mulyasa (2013:170) mengatakan bahwa di dalam implementasi
kurikulum 2013 semua murid sekolah dasar tidak lagi mempelajari masing-
masing mata pelajaran secara terpisah, tetapi berdasarkan tema yang nantinya
akan digabungkan dengan mata pelajaran lainnya. Ahmadi dan Sofan Amri
(2014:90), mendefinisikan pendekatan tematik integratif sebagai pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran,
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Menurut
Ahmadi dan Sofan Amri (2014), pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah
pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu
(intergrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan
otentik.
Berdasarkan perkembangan konsep pendekatan terpadu di Indonesia pada
saat ini, model pembelajaran yang dipelajari dan berkembang adalah model
pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh Fogarty (1990). Model
pembealajaran terpadu yang dikemukakan Fogarty ini berawal dari konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pendekatan interdisipliner yang dikembangkan oleh Jacob (1989). Konsep
pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan bebearapa aspek baik dalam intramata pelajaran
maupun antan mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran
jadi bermakna bagi para peserta didik. Bermakna artinya bahwa pada
pembelajaran tematik peserta didik akan dapat memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antar konsep dalam intra maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan
pendekatan konvensional, pembelajaran tematik tampak lebih menekankan pada
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik aktif
terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.
BNSP (2006:35) menyatakan bahwa pengalaman belajar peserta didik
menempati posisi penting dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan. Untuk itu,
pendidik dituntut untuk mampu merancang dan melaksanakan pengalaman belajar
dengan tepat. Setiap peserta didik memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan
agar dapat hidup di masyarakat, dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui
pengalaman belajar di sekolah. Oleh sebab itu, pengalaman belajar di sekolah
sedapat mungkin memberikan bekal bagi peserta didik dalam mencapai kecakapan
untuk berkarya. Kecakapan ini disebut dengan kecakapan hidup yang cakupannya
lebih luas dibandingkan hanya sekedar keterampilan.
Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
suatu tema. Kata tema berasal dari kata Yunani rithenaiyang berarti
“menempatkan” atau “meletakkan” dan kemudian kata itu mengalami
perkembangan, sehingga kata rithenai berubah menjadi tema. Menurut arti
katanya, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah
ditempatkan” (Gorys Keni, 2001:107)
Pengertian secara luas, tema merupakan alat atau wadah untuk
mengenalkan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh. Dalam
pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam
satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan
membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak
mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas. Pembelajaran tematik
merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan
pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan
aspek belajar mengajar.
Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata pealajran
sekaligus dalam satu kali pertemuan.
Pengertian pembelajaran tematik dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang
digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep konsep baik yang
berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi
yang mencerminkan dunia riil di sekeliling dan dalam rentang kemampuan
dan perkembangan anak.
(3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara
stimulan.
(4) Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda
dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang khusus berdasarkan
tema-tema tertent dengan mengaitkan pokok bahasan pada tiap-tiap mata
pelajaran. Pembelajaran tematik menyediakan kedalaman implementasi
kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk
memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran.
b. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif
Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif
Beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik integratif menurut
Ahmadi dan Sofan Amri (2014) adalah sebagai berikut:
(1) Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan
dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat
pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(2) Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran
yang mungkin saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih
dapat mengungkapkan tema secara bermakna. Mungkin terjadi, ada materi
pengayaan horizontal dalam bentuk contoh aplikasi yang tidak termuat dalam
standar isi.
(3) Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan
kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran tematik integratif
harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang
termuat dalam kurikulum.
(4) Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kamampuan,
kebutuhan, dan pengetahuan awal.
(5) Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya, materi
yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.
Pendekatan tematik integratif diterapkan dengan memperhatikan beberapa
prinsip. Ahmadi dan Sofan Amri (2014:95) menyebutkan bahwa prinsip-prinsip
tersebut di antaranya: (1) terintegrasi dari lingkungan, (2) bentuk belajar disusun
agar siswa menemukan tema yang sudah ditentukan, dan (3) adanya efisiensi.
Daryanto dan Herry Sudjendro (2014:84) menjabarkan prinsip pendekatan ini
menjadi dua hal, yaitu pada penggalian tema dan pelaksanaan pembelajaran
tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prinsip
utama dari pendekatan tematik integratif adalah adanya integrasi antara pokok-
pokok bahasan pada tiap mata pelajaran, yang kemudian dikembangkan dalam
satu tema yang aktual dan tidak bertentangan dengan tujuan kurikulum. Pokok
bahasan pada tiap pelajaran yang dikaitkan juga harus mempunyai unsur materi
yang fleksibel, berhubungan jika dikaitkan dengan materi lain. Pendekatan
tematik integratif juga disusun untuk mempermudah siswa dalam memahami
suatu permasalahan tertentu.
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik
memliki karakteristik-karateristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai
dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa
sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator
yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa utnuk melakukan
aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan penglaman langsung kepada siswa
(direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada
sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak
begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema
yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagi mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran
dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami
konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal in diperlukan untuk membantu siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes di mana pun dapat mengaitkan bahan ajar
dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan
mengaitkannya dengan kehiudpan siswa dan keadaan lingkungan di mana
sekolah dan siswa berada.
6. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Ahmadi dan Sofan Amri (2014:192) mengungkapkan bahwa pendekatan
tematik integratif memiliki kerakteristik di antaranya: (1) berpusat pada siswa, (2)
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, (3) pemisahan antar mata
pelajaran tidak nampak, (4) menyajikan konsep dan berbagai mata pelajaran dala
suatu proses pembelajaran, (5) bersifat luwes (fleksibel), dan (6) hasil
pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dari berbagai penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa karateristik
dari pendekatan tematik integratif adalah berpusat pada siswa dan melibatkan
siswa secara langsung dalam proses pembelajaran untuk memperoleh pengalaman
belajar bagi siswa.
d. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif
Pembelajaran tematik memliki kelebihan, yaitu:
1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan
tingkat perkembangan dan kubutuhan anak didik.
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4. Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan persoalan
yang dihadapi.
5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang
lain.
7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang
dihadapi, dalam lingkungan anak didik.
Kekurangan pembelajaran tematik adalah pada perencanaan dan pelaksanaan
evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses, dan
tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja.
Menurut Daryanto dan Herry Sudjendro (2014:53), pendekatan tematik
integratif memiliki manfaat, yaitu (1) adanya fleksibilitas pemanfaatan waktu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menyesuaikannya dengan kebutuhan peserta didik, (2) menyatukan pembelajaran
peserta didik, pemahaman yang diperoleh peserta didik dapat dilakukan sambil
mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran, (3) merefleksikan
pengalaman yang dialami peserta didik di rumah dan lingkungannya, dan (4)
selaras dengan cara peserta didik dalam berpikir.
Dari beberapa penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
kekurangan dari pendekatan tematik integratif adalah menuntut guru untuk terus
berfikir dan berinovasi menggali materi yang akan dikaitkan menjadi satu tema.
Namun dibalik itu, terdapat kelebihan dari pendekatan tematik integratif seperti
menyenangkan bagi siswa dan menimbulkan pengamalaman belajar secara
langsung pada siswa, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan kerja sama antar
peserta didik.
3. Pendekatan Saintifik
a. Pengertian Pendekatan Saintifik
Menurut Sudarwan dalam Majid (2012:194), pendekatan saintifik
memiliki ciri yang menonjol, yaitu pengamatan, penalaran, penemuan,
pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dalam pelaksanaan
pendekatan saintifik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memaparkan
karakteristik pendekatan saintifik yaitu: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
melibatkan keterampilan proses sains, (3) melibatkan proses-proses pengetahuan
yang baik dalam mengarahkan perkembangan intelek peserta didik, khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan (4) dapat mengembangkan karakter
peserta didik.
Kurniasih (2014:29) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan proses
ilmiah, sehingga kurikulum 2013 mengamanatkan pendekatan saintifik atau
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif membangun konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,
dan mengomunikasikan konsep yang telah ditemukan. Tujuannya untuk membuat
peserta didik menyadari bahwa pengetahuan dapat berasal dari mana saja dan
kapan saja, tidak bergantung pada guru. Oleh karena itu, guru sebaiknya dapat
menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik dalam
mencari tahu dari berbagai sumber melalui pengamatan mandiri.
Dari berbagai penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pengertian
pendekatan saintifik ialah pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan
kemampuan dasar siswa dari aspek kognitif, sikap, keterampilan, dan pengetahuan
pribadi siswa melalui pembelajaran yang berpusat pada aktivitas siswa.
b. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah
(scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran. Langkah langkah pendekatan scientific atau pendekatan 5M yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
meliputi: (1) mengamati, (2) menanya, (3) menalar, (4) mencoba, (5) membentuk
jaringan (mengolah,menyaji,menciptakan). 5M atau aktivitas belajar tersebut
merupakan aktivitas dalam mengembangkan keterampilan berpikir untuk
mengembangkan ingin tahu siswa. Dengan itu diharapkan siswa termotivasi untuk
mengamati fenomena yang terdapat di sekitarnya, mencatat atau mengidentifikasi
fakta, lalu merumuskan masalah yang ingin diketahuinya dalam pernyataan
menanya. Dari langkah ini diharapkan siswa mampu merumuskan masalah atau
merumuskan hal yang ingin diketahuinya.
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu usaha sadarguru/pengajar untuk membantu
siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kbutuhan dan
minatnya. Dengan kata lain pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana
dalam memanipulasi sumber sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri
siswa (Arief Sadiman, 1984:7 dalam Kustandi Cecep 2011).
Secara harafiah, media berarti perantara atau pengantar. Sadiman (1993:6)
mengemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
ke penerima pesan. Gagne (dalam Sadiman, dkk., 1993:1) menyatakan bahwa
media adalaah berbagai jenis komponen dan lingkungannya. Media dalam proses
pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Djamarah (1995:136) menjelaskan bahwa media adalah alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian media adalah alat peraga yang dipergunakan guru untuk segala sesuatu
yang dapat menyalurkan maksud/pengetahuan narasumber agar para peserta
didik akan tertarik untuk mengikuti dan memhami materi, dan merangsang
pikiran serta kemauan peserta didik untuk belajar atau memperhatikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Landasan Pengguanaan Media Pembelajaran
Dalam penggunaan media pembelajaran terdapat beberapa landasan untuk
menggunakan media pembelajaran, yaitu:
1) Pengalaman langsung (enactive)
2) Pengalaman piktorial/gambar (iconic)
3) Pengalaman abstrak (syimbolic)
c. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Beberapa ciri dari media pembelajaran adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Ciri fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekan, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat diurutkan dan disusun kembali dengan media.
2. Ciri Manipulatif
Transformasi suatu kejadian atau dimungkinkan karena media memilki
ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar.
3. Ciri Distributif
Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan keapada
sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu.
d. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Heinich and Molenda (2009), terdapat enam jenis dasar dari media
pembelajaran, yaitu:
1) Teks. Merupakan elemen dasar dalam menyampaikan suatu informasi
yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya
memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
2) Media audio. Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih
berkesan dan membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman
suara, dan lainnya.
3) Media visual. Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan
visual seperti gambar/photo, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,
poster, papan buletin, dan lainnya.
4) Media proyeksi gerak. Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang,
program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD).
5) Benda-benda tiruan/miniatur. Termasuk di dalamnya benda-benda
tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini
dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi
sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
6) Manusia. Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di
bidang/materi tertentu.
Rudi Bretz (2003) mengidentifikasi jenis-jenis media berdasarkan tiga unsur
pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Dari ketiga unsur tersebut Bretz
mengklasifikasikannya ke dalam tujuh kelompok, yaitu media audio, media cetak,
media visual diam, media visual gerak, media audio semi gerak, media semi
gerak, media audio visual diam, dna media audio visual gerak.
e. Fungsi media pembelajaran
1. Levie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kognitif, (d) fungsi kompensatoris. Berikut ini dijelaskan satu per satu seaara
rinci.
Fungsi atensi media visual adalah menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertakan teks materi pelajaran. Sering kali
pada awal pelajaran, siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh
mereka, sehingga mereka tidak mau memperhatikan.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang
menyangkut masalah sosial atau ras. sikap siswa, misalnya informasi yang
menyangkut masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil pnelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Menurut Hamalik (2008), fungsi media pembelajaran yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1) Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif
2) Penggunaan media merupakan bagian internal dalam system pembelajaran.
3) Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
4) Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses
pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang
disajikan oleh guru dalam kelas.
5) Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi
mutu pendidikan.
Berdasarakan beberapa penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
fungsi media pembelajaran adalah sebagai perantara guru menyampaikan isi dan
pesan yang terkandung dalam materi pelajaran kepada siswa. Dengan tujuan
membantu siswa dalam memahami isi materi.
5. Media Video dan Media Audiovisual
a. Pengertian Media Video dan Media Audiovisual
Menurut Wina Sanjaya (2010), secara umum media merupakan kata jamak
dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk
berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media
pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Istilah media juga digunakan
dalam bidang pengajaran atau pendidikan, sehingga istilahnya menjadi media
pendidikan atau media pembelajaran. Media audio yaitu media yang berkaitan
dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam
lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah
radio, dan alat perekam pita magnetik.
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang
sanagat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk
meyakinkan terjadinya proses informasi. Pengertian Media Audio Visual Media
audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan
sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan
dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam
menularkan pengetahuan, sikap, dan ide
Berikut ini pengertian media pembelajaran menurut para ahli. Menurut
Miarso (2004), pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Harmawan (2007) mengemukakan bahwa, media Audio Visual adalah
media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan
ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas mengenai pengertian media audi
visual, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran berupa audio visual
adalah media belajar berupa perpaduan antara gambar dan suara yang menjadi
satu tampilan grafis yang berisi pesan atau materi pelajaran guna membantu siswa
memahami konsep pelajaran yang disampaikan guru.
b. Kelebihan dan Kekurangan Media Audiovisual
Menurut Harmawan ( 2007), ada beberapa kelebihan atau kegunaan media
Audio-Visual seperti:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2) Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a) Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai,
film atau model
b) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
tamelapse atauhigh speed photography.
d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e) Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar, dan lain-lain.
g) Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
Menurut Harmawan (2007), pengajaran audio-visual juga mempunyai
beberapa kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu:
1. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat
bantu guru dalam mengajar. Media yang beoriantasi pada guru
sebernarnya media audio visual yang cenderung menggunakan model
komunikasi satu arah.
2. Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,
karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:
Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Audiovisual Sebagai
Media Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas III SD N Soka 1 Srumbung
Magelang Tahun Ajaran 2010/2011” yang disusun oleh Andreas Anggi
Kurniawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa media
audiovisual (film) untuk siswa kelas III SD. Langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti, yaitu: (1) menganalisis kebutuhan, (2) mengembangkan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
audiovisual, (3) produk yang dihasilkan yaitu film dokumenter, (4) uji penilaian,
(5) uji coba secara langsung ke siswa kelas III SD, (6) Penelitian lebih lanjut.
Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan
Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan
Mendengarkan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester
Gasal” yang dilakukan oleh Windy Ariezona (2013). Penelitian ini menghasilkan
produk bahan ajar yang yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk
keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV
Semester Gasal di SD Negeri Daratan. Prosedur pengembangan yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan modifikasi langkah-langkah model Kemp yang
telah direvisi dan pengembangan Borg dan Gall. Penelitian ini menghasilkan
rerata skor 4,5 dan termasuk kategori “sangat baik” setelah melakukan tahap uji
coba.
Ketiga, penelitian pengembangan yang dilakuan oleh Vitus Winda Ari
Wismantaka (2014) dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu
Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa bahan
ajar yang mengacu pada Kurikulum 2013dan menggunakan pendekatan tematik
integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta
penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa bahan ajar yang dikembangkan dengan prosedur pengembangan dengan
langkah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) validasi siswa, (8) revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang mengacu
Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Bahan ajar tersebut telah direvisi
berdasarkan (1) pakar Kurikulum 2013, (2) dua orang guru kelas IV SD, dan (3)
validasi lapangan oleh sepuluh siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu. Dari
keseluruhan hasil validasi diperoleh hasil bahwa bahan ajar yang dikembangkan
sudah layak digunakan untuk kelas IV SD dengan skor rerata skor 4,43 dan
termasuk dalam kategori “sangat baik”
Berdasarkan tinjauan dari beberapa penelitian di atas, pengembangan dan
pemanfaatan media pembelajaran berupa media audio visual belum banyak
dikembangkan. Penelitian ini mempunyai keunggulan pada hasil produk berupa
video pembelajaran tematik untuk Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kelas V
Sekolah Dasar.Peneliti berharap media video pembelajaran tematik yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran tematik di kelas V
Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Pengembangan dan pemanfaatan media serta perangkat pembelajaran Tema 2 Sub
tema 1 Pembelajaran 4 Kelas V Sekolah Dasar
Melakukan analisi kebutuhan dan analisis masalah, menghasilkan produk, menguji media pembelajaran, melihat hasil penelitian, membantu guru
dan siswa dalam menyampaikan materi dan memahami materi
Membantu guru dalam menyusun bahan ajar yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan
mendengarkan
Membantu guru dalam menyiapkan
perangkat pembelajaran dan
bahan ajar yang mengacu pada
Kurilkulum 2013
Memudahkan guru dan peserta didik
dalam melaksanakan kegiatan belajar dan siswa menjadi lebih
bisa memahami materi yang diberikan
Pengembangan
Bahan Ajar
Mengacu
Kurikulum 2013
Subtema
Meneladani Sikap
Pahlawan
Bangsaku untuk
Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar
Penelitian III
Vitus Winda
Pengembangan
Bahan Ajar yang
Terintegrasi
dengan Pendidikan
Karakter untuk
Keterampilan
Mendengarkan
Pada Mata
Pelajaran Bahasa
Indonesia SD
Kelas IV Semester
Gasal
Penelitian II
Windy Ariezona
Pengembangan
Media Audiovisual
Sebagai Media
Pembelajaran
Menyimak Siswa
Penelitian I
Andreas Anggi K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pemaparan teori-teori di atas, peneliti menggunakan kerangka
berpikir dalam pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berupa
video pembelajaran tematik dan perangkat pembelajaran adalah pembelajaran
dengan mengacu pada kurikulum 2013 menitikberatkan pada pembelajaran
yang mengaitkan berbagai pokok bahasan materi dari beberapa mata
pelajaran menjadi satu tema. Sebagai seorang pengajar, guru tidak hanya
bertugas untuk mengajar siswanya, melainkan juga harus menyiapkan
perangkat pembelajaran yang inovatif dan menarik. Kreativitas guru dalam
menentukan dan memilih media yang akan digunakan untuk proses
pembelajaran sangat dituntut, agar media yang disajikan pada siswa tepat
sasaran.
Berdasarkan alasan tersebut di atas, peneliti mengembangkan media
pembelajaran berupa video pembelajaran tematik dan perangkat pembelajaran
berupa RPP dan LKS Tema 2 Sub tema 1 Pembelajaran 4 Kelas V Sekolah
Dasar.
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang muncul dan dirumuskan oleh peneliti adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana proses pengembangan media video tematik kelas V Tema
2 Sub Tema 2 Pembelajaran 4 di SD Kanisius Duwet?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Bagaimana kualitas pengembangan media video tematik kelas V
Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 4 di SD Kanisius Duwet?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3 )prosedur
pengembangan, (4) uji coba produk, (5) instrumen penelitian, (6) teknik
pengumpulan data, dan (7) teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai
penelitian R&D (Research and Development). Research and Development
adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). Produk
yang dikembangkan dalam penpelitian ini berupa video pembelajaran
tematik Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kelas V Sekolah Dasar.
Dalam penelitian dan pengembangan terdapat beberapa langkah
yang harus dilakukan oleh peneliti. Sugiyono (2010:409-426)
mengemukakan 10 langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian dan
pengembangan, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Mengumpulkan
informasi/data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Perbaikan
desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba pemakaian,
(9) Revisi produk, dan (10) Pembuatan produk massal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
B. Setting Penelitian
Dalam sub bab setting penelitian memaparkan tentang subjek penelitian, tempat
penelitian, sumber dan data penelitian.
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Duwet Sleman,
dengan jumlah 34 siswa, 15 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Duwet Sleman, dengan alamat
Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan kuesioner yang
diberikan kepada siswa yang berjumlah 34 anak dan guru wali kelas V SD
Kanisius Duwet Sleman.
4. Data Penelitian
Data dalam penelitian pengembangan ini adalah data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif berupa skor dari komentar ahli media (dosen), guru
dan siswa kelas V, sedangkan data kualitatif berupa data analisis kebutuhan,
komentar, dan saran dari siswa kelas V, guru kelas, dan ahli media (dosen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan
desain produk hasil uji coba terbatas berupa video pembelajaran tematik. Peneliti
mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan
menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2010:409). Sugiyono menjelaskan 10
langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian pengembangan, yaitu: (1)
Potensi dan masalah, (2) Mengumpulkan informasi, (3) Desain produk, (4)
Validasi desain, (5) Perbaikan desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8)
Uji coba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Pembuatan produk massal.
Dari langkah-langkah tersebut, peneliti menggunakan langkah tersebut
sampai pada langkah ke tujuh, yaitu revisi produk sampai menghasilkan video
pembelajaran tematik Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kelas V Sekolah Dasar.
Pengembangan dilakukan sampai langkah ke tujuh dikarenakan faktor waktu,
pembelajaran di sekolah harus terus berjalan sesuai dengan ketentuan tema yang
diajarkan. Selanjutnya peneliti melakukan modifikasi dari tujuh langkah tersebut
menjadi lima langkah, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran
pada siswa kelas V SD Kanisius Duwet, dan guru yang menjadi wali kelas V.
Analisis kebutuhan ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan yang
diinginkan siswa dan kendala-kendala yang dihadapi dalam mempelajari materi
pembelajaran pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 4, tepatnya tentang pabrik
industri. Analisis kebutuhan ini diikuti oleh 34 siswa kelas V semester genap SD
Kanisius Duwet tahun ajaran 2014/2015. Data diperoleh dari siswa melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
observasi, wawancara, dan kuesioner, sedangkan data dari guru diperoleh melalui
wawancara. Keseluruhan data yang diperoleh kemudian diolah dan digunakan
untuk membuat produk berupa media video tematik.
2. Langkah kedua adalah melakukan kajian pada standar kompetensi, tema, dan
materi pembelajaran yang akan dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan data dan materi yang lengkap sebagai bahan untuk membuat media
video. Peneliti mengambil tema 2 sub tema 1 pembelajaran 4 dengan materi
pemanfaatan air dalam bidang industri dan dampak dari pabrik industri.
3. Langkah ketiga adalah mengembangkan program pembelajaran. Program
pembelajaran ini dikembangkan sesuai dengan hasil analisis peneliti terhadap
materi pada tema yang telah ditentukan dan berdasarkan produk media video.
Program pembelajaran ini kemudian diimplementasikan ke dalam RPP sebagai
panduan melakukan pembelajaran di kelas.
4. Langkah keempat adalah memproduksi media video tematik. Pembuatan
video dimulai dengan membuat konsep video. Tahap berikutnya peneliti
mengumpulkan bahan dari berbagai sumber untuk disusun sesuai konsep yang
telah ditentukan. Peneliti memproduksi video menggunakan aplikasi Windows
Movie Maker Live. Setelah diproduksi, peneliti mengajukan produk tersebut
kepada validator untuk mendapatkan revisi. Validasi pertama dilakukan oleh
dosen selaku ahli media, dan validasi kedua dilakukan oleh guru. Tahap
berikutnya, peneliti mengujicobakan produk kepada siswa. Peneliti
mengujicobakan kepada siswa sebanyak 2 kali, yaitu uji coba perorangan dan uji
coba kelompok kecil. Uji coba perorangan diikuti oleh 3 orang siswa, dan uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kelompok kecil diikuti oleh 10 siswa. Berikut ini adalah bagan pengembangan
produk yaitu:
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan menurut Borg and Gall
I: Analisis Kebutuhan untuk menentukan Produk yang akan Dikembangkan
II: Kajian Kompetensi Inti dan Materi Pembelajaran
V.:Uji Coba dan Revisi Produk
Validasi Tahap I
Tahap I
Pakar Media
Guru
Analisis I
Revisi I
III: Pengembangan Program Pembelajaran
Analisis
Kompetensi
Inti
Analisis Sumber Belajar
Penetapan tema dan
sub tema
Strategi
penyampaian
Strategi
pengelolaan
Pengembangan
evaluasi
pembelajaran
Analisis karakteristik
siswa
IV: Memproduksi Media Video Tematik
Kerangka
Desain Video
Story Board Pengumpulan
bahan
Pembuatan dan
pemrograman Konsep
Validasi Tahap II Uji Coba Perorangan AnalisisII Revisi II
Uji Coba Kelompok Kecil AnalisisIII ValidasiTahap III Revisi III
Uji Coba Lapangan Analisis IV ValidasiTahap IV Revisi IV
Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Sekolah Desar Semester Ganjil Tema 2 Subtema 1
Pembelajaran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Uji Coba Produk
Uji coba produk merupakan bagian penting untuk mengetahui kelayakan
produk pengembangan. Pada tahap ini video pembelajaran tematik yang
dihasilkan kemudian divalidasi oleh ahli media (dosen) dan guru kelas V
menggunakan instrumen validasi berupa kuesioner yang berisi item-item yang
mencakup berbagai komponen. Data tersebut kemudian digunakan untuk
perbaikan dan penyempurnaan produk video tematik. Setelah divalidasi, produk
diujicobakan kepada siswa kelas V SD Kanisius Duwet Sleman semester genap.
Uji coba produk ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan dari
produk yang dikembangkan.
1. Desain Uji Coba
Uji coba produk adalah bagian penting dalam sebuah penelitian
pengembangan, hal ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk
pengembangan video tematik. Media video tematik yang dihasilkan divalidasi
oleh dosen sebagai ahli media dan guru kelas V, agar produk yang dikembangan
layak digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar yang mengacu pada penerapan kurikulum 2013. Uji coba
penelitian ini dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama adalah validasi produk
oleh ahli media dan guru kelas V. Tahap kedua adalah melakukan revisi produk
sesuai dengan saran dan komentar dari ahli media dan guru kelas V. Tahap ketiga,
validasi produk oleh siswa kelas V SD Kanisius Duwet yang berjumlah 34 siswa.
Tahap terakhir, peneliti melakukan revisi produk sesuai dengan saran dan
komentar dari siswa kelas V SD Kanisius Duwet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Subjek Uji Validasi Lapangan
Subjek uji validasi lapangan dalam penelitian pengembangan ini adalah
seluruh siswa kelas V semsester genap SD Kanisius Duwet tahun ajaran
2014/2015.
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data menggunakan instrumen seperti analisis kebutuhan siswa
dan guru, instrumen validasi ahli, dan instrumen uji coba lapangan. Instrumen
penelitian yang ada telah divalidasi oleh dosen selaku ahli yang berkompeten.
1. Instrumen Analisis Kebutuhan
Instrumen analisis kebutuhan yang digunakan adalah jenis instrumen non tes
yang terdiri dari kuesioner, wawancara, dan observasi. Berkut penjelasan
instrumen yang digunakan peneliti.
a. Analisis Kebutuhan Siswa
Instrumen yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan siswa dikelas
adalah kuesioner. Penyususnan kuesioner disesuaikan dengan karakteristik siswa
dan bertujuan untuk memperoleh data dan informasi akurat tentang kebutuhan
siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berikut ini kisi-kisi analisis kebutuhan siswa.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No Butir Pertanyaan No soal pada
instrumen
1 Teknik pembelajaran yang digunakan guru 1,2,3
2 Teknik pembelajaran yang disukai siswa 4
3 Materi yang diberikan oleh guru 5
4 Evaluasi yang diberikan oleh guru 6
5 Media yang digunakan guru 7,8
6 Media yang disukai siswa 9,10
7 Materi yang disukai siswa 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berikut tabel kuesioner untuk analisis kebutuhan siswa.
Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No Pertanyaan
1 Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari
satu)
a. Hanya menerangkan saja
b. Menggunakan media pembelajaran
c. Mencatat di papan tulis
d. Mendikte
2 Apakah guru pernah memberikan contoh kegiatan nyata sesuai pada buku tematik kelas V
Tema 2 Subtema 1?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Selalu memberi contoh kegiatan nyata yang baik dan benar
c. Kadang-kadang meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan
d. Tidak pernah meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan
3 Dalam pembelajaran tematik, terutama tema 2 subtema 1 pembelajaran 2 Kurikulum 2013,
apakah guru pernah meminta saya untuk mempraktikkan contoh kegiatan yang ada dalam
buku tematik kelas V di depan kelas?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Sering meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan di depan kelas
c. Kadang-kadang meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan
d. Tidak pernah meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan
4 Apakah aktivitas pembelajaran di kelas khususnya untuk pembelajaran tematik yang saya
sukai? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Tanya jawab
b. Diskusi kelompok
c. Presentasi
d. Pemberian tugas
5 Bagaimana materi pembelajaran tema 2 subtema 1 pembelajaran 2 Kurikulum 2013 yang
diberikan guru?
a. Sangat menarik dan menambah pengetahuan
b. Menarik dan menambah pengetahuan
c. Cukup menarik dan menambah pengetahuan
d. Tidak menarik dan tidak menambah pengetahuan
6 Apa bentuk latihan yang sering diberikan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Uraian
b. Menjodohkan
c. Pilihan ganda
d. Isian singkat
7 Apakah di setiap pada Kurikulum 2013 tema 2 subtema 1 guru selalu menggunakan media?
a. Pernah menggunakan media pembelajaran, tetapi hanya sekali
b. Selalu menggunakan media pembelajaran
c. Menggunakan media pembelajaran tetapi hanya kadang-kadang
d. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran
8 Media pembelajaran apa yang sering digunakan oleh guru? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Gambar
b. Suara
c. Video
d. Tidak pernah menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Pertanyaan
9 Media apa yang saya sukai untuk digunakan dalam pembelajaran tematik pada Kurikulum
2013?
a. Teks
b. Gambar
c. Rekaman
d. Video
10 Media video apa yang saya sukai?
a. Video dengan gambar bergerak
b. Video dengan gambar dan suara
c. Video dengan teks dan suara
d. Video yang diperankan oleh guru ata orang lain
11 Bagaimana materi pembelajaran yang saya sukai?
e. Materi yang hanya terdapat teori
f. Materi yang hanya terdapat contoh-contohnya
g. Materi yang hanya terdapat soal-soalnya
h. Materi yang lengkap terdapat teori, contoh nyata, kegiatan penyelidikan, soal-soal,
dan terdapat gambar yang menarik
b. Wawancara dengan Guru dan Siswa
Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru dan siswa untuk
mendapatkan informasi tambahan mengenai kebutuhan guru dan siswa.
Beberapa pertanyaan yang diajukan berhubungan dengan pemahaman guru
terhadap kurikulum 2013, dan implementasi kurikulum 2013 oleh guru di
kelas. Peneliti menggunakan wawancara jenis wawancara tidak terstruktur.
Berikut adalah kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Untuk Guru
No Butir Pertanyaan No soal pada
instrumen
1 Pembelajaran Kurikulum 2013 1,2,4,5,9
2 Bahan ajar yang digunakan guru 6,10
3 Media pembelajaran yang digunakan guru 3,7,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berikut daftar pertanyaan wawancara untuk analisis kebutuhan.
Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
No Daftar Pertanyaan
1 Sejauh mana pembahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum 2013?
2 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan sains
dalam pembelajaran?
3 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penggunaan media
pembelajaran dengan Kurikulum 2013?
4 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan ketersediaan media
pembelajaran?
5 Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam melaksanakan
Kurikulum 2013? Mengapa?
6 Menurut Bapak/Ibu apakah bahan ajar Kurikulum 2013 masih perlu
disempurnakan? Mengapa?
7 Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan media pembelajaran yang
mengacu pada langkah-langkah saintifik?
8 Apakah Bapak/Ibu mampu mengembangkan secara mandiri media
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013?
9 Apakah bahan Kurikulum 2013 sesuai dengan budaya lokal sekolah?
10 Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan bahan ajar
Kurikulum 2013 yang sudah tersedia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berikut ini kisi-kisi pedoman wawancara untuk siswa.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Siswa
No Butir Pertanyaan No soal pada
instrumen
1 Media pembelajaran 1,2,3
2 Pentingnya media pembelajaran 4
3 Pentingnya media video 5
Dibawah ini terdapat tabel pertanyaan wawancara dengan siswa yang
sudah siap diberikan kepada guru dan siswa.Berikut ini kisi-kisi pedoman
wawancara untuk siswa.
Tabel 3.6 Pertanyaan wawancara dengan siswa
No Daftar Pertanyaan
1 Apakah gurumu memakai media pembelajaran saat mengajar?
2 Media pembelajaran apa yang sering digunakan oleh gurumu saat
mengajar?
3 Pernahkan gurumu menggunakan video sebagai media pembelajaran di
kelas?
4 Menurutmu, apakah penting mempergunakan media pembelajaran saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung?
5 Menurutmu, unsur apa saja yang bisa dimasukkan jika media
pembelajaran video tematik dikembangkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Observasi di Kelas
Peneliti melakukan kegiatan observasi di kelas saat guru melangsungkan
pembelajaran , dengan tujuan memahami secara langsung proses belajar dan
mengamatinya.
Berikut ini kisi-kisi pedoman observasi di kelas.
Tabel 3.7 Kisi-kisi Pedoman Observasi di Kelas
No Aspek yang dinilai
1 Membuka pelajaran
2 Penyajian materi
3 Metode pembelajaran
4 Penggunaan bahasa dan waktu
5 Aktivitas belajar siswa
6 Pengelolaan kelas
7 Penggunaan media
8 Cara menutup pelajaran
9 Evaluasi
2. Instrumen Validasi Ahli
Instrumen yang digunakan untuk validasi ahli adalah kuesioner. Validasi ahli
dilkukan oleh dosen selaku ahli media dan guru kelas V SD Kanisius Duwet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berikut adalah kisi-kisi kuesioner untuk validasi ahli.
Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media dan Guru
No Butir Pertanyaan No Soal pada
Instrumen
1 Media pembelajaran 1
2 Unsur tampilan dalam media pembelajaran 2, 3, 4, 5
3 Petunjuk pengunaan media pembelajaran 6
4 Bahasa dalam media pembelajaran 7, 8
5 Materi dalam media pembelajaran 9
6 Volume dalam media pembelajaran 10
Berikut daftar tabel kuesioner untuk validasi produk.
Tabel 3.9 Kuesioner Validasi Ahli Media dan Guru
No Aspek yang dinilai
1 Media pembelajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran menarik
perhatian
2 Warna dan huruf pada media pembelajaran dapat dibaca dan jelas
3 Warna tampilan media menarik perhatian
4 Gambar/foto dalam video pembelajaran dapat dilihat jelas
5 Gambar/foto dalam video pembelajaran menarik
6 Petunjuk dalam media pembelajaran mudah dimengerti
7 Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran sudah baku
8 Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran mudah dipahami
9 Materi dalam media pembelajaran mudah dimengerti
10 Volume suara dapat didengar dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Instrumen Validasi Uji Lapangan
Instrumen yang digunakan untuk uji coba lapangan adalah kuesioner.
Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan video sebagai media
pembelajaran siswa kelas V SD. Berikut ini kisi-kisi kuesioner untuk
validasi uji lapangan.
Tabel 3.10 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Siswa Untuk Pengembangan Media
Video Tematik
No Butir Pertanyaan No soal pada
Instrumen
1 Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran tematik 1
2 Ketertarikan siswa terhadap penggunaan media
video 7, 21
3 Video sebagai pemicu belajar siswa 3, 12, 24
4 Kejelasan bahasa dalam video 9
5 Materi pembelajaran dalam video 6,14, 23
6 Kejelasan isi makna video 4, 11, 19, 25
7 Lagu pengantar dalam video 8
8 Sikap dan perasaan siswa 2, 5, 10, 13, 16, 17
9 Gambar dalam video 15
10 Pengetahuan dari video 18, 20, 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berikut daftar tabel kuesioner untuk validasi produk.
Tabel 3.11 Kuesioner untuk Validasi
No Aspek yang dinilai
1 Saya menyukai pembelajaran tematik.
2 Saya senang belajar ketika menggunakan video.
3 Saya merasa tertantang ketika belajar menggunakan video.
4 Saya dapat memahami penjelasan dalam video tersebut.
5 Saya menjadi bingung ketika melihat video tersebut.
6 Saya mudah menyerap materi pembelajaran ketika menggunakan video.
7 Saya kurang tertarik dengan video tersebut.
8 Saya menyukai lagu pengantar dalam video tersebut.
9 Saya memahami bahasa yang digunakan narrator dalam menjelaskan video
tersebut.
10 Saya menjadi tidak berkonsentrasi ketika video diputar
11 Video yang ditampilkan tidak terlalu jelas makna dan isinya
12 Saya memperhatikan dengan seksama selama pemutaran video.
13 Saya menjadi aktif bertanya ketika pembelajaran berlangsung menggunakan video.
14 Saya mampu mengingat materi yang dijelaskan melalui video.
15 Saya menyukai gambar-gambar dan cuplikan-cuplikan dalam video tersebut.
16 Ketika video ditampilkan saya menjadi tidak aktif.
17 Saya ingin pelajaran cepat selesai ketika belajar menggunakan video tersebut.
18 Melalui video tersebut wawasan saya dapat bertambah luas dan tidak terpaku
terhadap buku atau penjelasan guru.
19 Saya bisa memahami tema yang disampaikan melalui video tersebut.
20 Melalui video tersebut, saya bisa menyimpulkan pembelajaran yang disampaikan.
21 Saya merasa bosan dengan video tersebut.
22 Melalui video tersebut saya bisa mengembangkan imajinasi saya dalam
pembelajaran tersebut.
23 Saya memahami urutan penjelasan materi dalam video tersebut.
24 Saya dapat mencatat hal-hal penting dalam video tersebut.
25 Saya merasa kesulitan menemukan kesimpulan dari video tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan untuk melakukan analisis
kebutuhan yang dilakukan dengan guru kelas V SD Kanisius Duwet. Data
yang didapat dari wawancara dianalisis untuk mendapatkan informasi
mengenai kebutuhan guru akan media pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013, sedangkan teknik pengumpulan data berupa kuesioner
bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalammelakukan revisi
atas media pembelajaran yang dibuat. Data diperoleh dari hasil kuesioner
siswa kelas V SD Kanisius Duwet. Kemudian peneliti mengajukan produk
media pembelajaran berupa video pembelajaran tematik tema 2 sub tema 1
pembelajaran 4 kurikulum 2013 kepada dosen selaku ahli media dan guru
kelas V.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Data kualitatif
Data kualitatif berupa komentar dari ahli media, guru, dan siswa. Data ini
dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki produk yang dikembangkan agar
layak untuk digunakan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa skor dari komentar ahli media, guru, dan siswa. Data
kemudian dianalisis sebagai dasar dari kuesioner yang diubah menjadi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
interval. Skala penilaian terhadap media video tema 2 subtema 1 pembelajaran 4
yang dikembangkan yaitu skor 1 untuk kriteria penilaian kurang baik atau sangat
tidak setuju, skor penilaian 2 untuk kriteria penilaian cukup baik atau tidak setuju,
skor penilaian 3 untuk kriteria penilian baik atau setuju, skor penilaian 4 untuk
kriteria penilaian sangat baik atau sangat setuju.
Beberapa pernyataan kuesioner mengandung item favorable atau item positif
pemberian skala, yaitu skor penilaian 4 untuk kriteria penilaian sangat baik atau
sangat setuju, skor penilaian 3 untuk kriteria penilaian baik atau setuju, skor
penilaian 2 untuk kriteria penilaian cukup baik atau tidak setuju, dan skor
penilaian 1 untuk kriteria penilaian kurang baik atau sangat tidak setuju.
Untuk pernyataan kuesioner yang mengandung item unfavorable atau item
negatif pemberian skala, yaitu skor penilaian 1 untuk jawaban sangat baik atau
sangat setuju, skor penilaian 2 untuk jawaban baik atau setuju, skor penilaian 3
untuk jawaban cukup baik atau tidak setuju, dan skor penilaian 4 untuk jawaban
kurang baik atau sangat tidak setuju. Skor yang diperoleh kemudian
dikonversikan menjadi data kualitatif menggunakan skala Likert (Sukardjo,
2006:53) sebagai berikut.
Tabel 3.12 Konversi Nilai Skala Likert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Keterangan:
X : Skor akhir rata-rata
Xi : Rerata ideal, dapat dicari dengan menggunakan rumus
Xi = (1/2) (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
SBi : Simpangan baku ideal, dapat dicari dengan menggunakan rumus
SBi = (1/6) (Skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Dalam bab ini diuraikan (1) data analisis kebutuhan, (2) deskripsi produk
awal, (3) data uji coba dan revisi produk, (4) analisis data dan pembahasan, dan
(5) kajian produk akhir.
A. Analisis Kebutuhan
1. Data Analisis Kebutuhan Siswa
Peneliti melaksanakan observasi di kelas V SD Kanisius Duwet pada tanggal
12 Februari 2015 untuk menganalisis kebutuhan siswa tentang penggunaan media
belajar dalam pembelajaran. Analisis kebutuhan ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi atau hal yang dibutuhkan siswa yang mengarah kepada
penggunaan media pembelajaran berupa video tematik dalam pembelajaran.
Analisis kebutuhan juga dimaksudkan untuk memperoleh data yang menunjukkan
bahwa penggunaan media pembelajaran masih perlu ditingkatkan sesuai dengan
penerapan kurikulum 2013. Analisis kebutuhan dilakukan oleh siswa kelas V SD
Kanisius Duwet yang berjumlah 34 siswa. Dalam analisis kebutuhan ini siswa
diminta untuk memilih jawaban dari 11 butir pernyataan yang diberikan peneliti
melalui pernyataan kuesioner. Data hasil analisis kebutuhan siswa dapat dilihat
pada uraian hasil analisis kebutuhan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
a. Teknik pembelajaran yang digunakan guru
Tabel 4.1 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa Indikator 1
No Pertanyaan Jumlah
Responden Presentase
1 Bagaimana guru menyampaikan materi
pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih
dari satu)
a. Hanya menerangkan saja
b. Menggunakan media pembelajaran
c. Mencatat di papan tulis
d. Mendikte
2
6
18
8
5.9%
17.6%
52.9%
23.5%
2 Apakah guru pernah memberi contoh nyata
kegiatan yang ada pada buku tematik kelas 5
tema 2 sub tema 1 ?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Selalu memberi contoh kegiatan nyata
yang baik dan benar
c. Memberi contoh tetapi hanya kadang-
kadang
d. Tidak pernah memberi contoh
2
13
19
0
5.9%
38.23%
55.9%
0
3 Dalam pembelajaran tematik terutama dalam
pembelajaran 5 sub tema 1 tema 2, apakah
guru pernah meminta saya untuk
mempraktikkan contoh kegiatan yang ada di
dalam buku tematik di depan kelas?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
4
11.8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Sering meminta untuk
mempraktikkan contoh kegiatan di
depan kelas
c. Kadang-kadang meminta untuk
mempraktikkan contoh kegiatan
d. Tidak pernah meminta untuk
mempraktikkan contoh kegiatan
8
20
2
23.5%
58.9%
5.9%
Berdasarkan hasil kuesioner analisis kebutuhan untuk aspek teknik
pembelajaran yang digunakan oleh oleh guru di kelas, guru lebih dominan
mencatat materi di papan tulis. Hal ini terbukti dari jawaban siswa, dengan rincian
5,9% guru menerangkan saja, 17,7% guru menggunakan media pembelajaran,
52,9% guru mencatat di papan tulis, dan 23,5% guru mendikte.
Berkaitan dengan pernah atau tidaknya guru memberikan contoh nyata
dari kegiatan yang ada pada buku tematik kelas V Tema 2 Subtema 1, sebanyak
5,9% siswa menjawab pernah, tetapi hanya sekali, 38,23% siswa menjawab selalu
memberi contoh kegiatan nyata yang baik dan benar, 55,9% siswa menjawab guru
memberi contoh tetapi hanya kadang-kadang, dan tidak ada siswa atau 0% siswa
menjawab guru tidak pernah memberikan contoh.
Berkaitan dengan dengan pernah atau tidaknya guru meminta siswa untuk
mempraktikan contoh kegiatan dari buku, sebanyak 11,8% siswa menjawab guru
pernah meminta siswa mempraktikan contoh kegiatan dari buku, 23,5% siswa
menjawab guru sering meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan di depan
kelas, 58,9% siswa menjawab guru kadang-kadang meminta siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
mempraktikkan contoh kegiatan, dan 5,9% siswa menjawab guru tidak pernah
meminta siswa untuk mempraktikkan contoh kegiatan dari buku.
Berdasarkan analisis hasil jawaban siswa untuk aspek teknik pembelajaran
yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas, guru hanya
mencatat materi di papan tulis, belum menggunakan media pembelajaran yang
menarik, guru juga belum sepenuhnya memberi contoh nyata atas beberapa
kegiatan yang ada di buku, dan guru juga belum sepenuhnya meminta siswa untuk
mempraktikkan kegiatan yang ada di buku.
b. Teknik pembelajaran yang disukai siswa
Tabel 4.2 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 2
No Pertanyaan Jumlah
Responden Presentase
4
Apa aktivitas pembelajaran di kelas
khususnya untuk pembelajaran tematik yang
saya sukai? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Tanya jawab
b. Diskusi kelompok
c. Presentasi
d. Pemberian tugas
9
17
3
5
26.5%
50%
8.9%
14.7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa untuk aspek teknik pembelajaran yang
disukai siswa melalui pertanyaan kuesioner, aktivitas belajar yang disukai siswa
adalah diskusi kelompok. Sebanyak 26,5% siswa menyukai aktivitas tanya jawab,
50% siswa menyukai aktivitas diskusi kelompok, 8,9% siswa menyukai aktivitas
presentasi, dan 14,7% siswa menyukai aktivitas belajar berupa pemberian tugas.
Berdasarkan analisis hasil jawaban kuesioner yang dilkaukan siswa,
aktivitas belajar berupa diskusi kelompok merupakan aktivitas belajar yang
disukai mayoritas siswa. Hal tersebut karena dengan metode guru yang sering
mencatat materi di papan tulis membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran,
siswa hanya dibiasakan untuk menyalin catatan guru dan kemudian
menghafalkan. Oleh karena itu, siswa memilih kegiatan belajar berupa diskusi
kelompok agar siswa dapat saling berinteraksi langsung dengan siswa lain, dapat
bertukar pikiran dan pendapat, serta mampu meningkatkan kreativitas siswa
dalam berpendapat dan berkomunikasi.
c. Materi yang diberikan oleh guru
Tabel 4.3 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 3
No Pertanyaan Jumlah
Responden Presentase
5
Bagaimana materi pembelajaran kurikulum
2013 tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 yang
diberikan guru?
a. Sangat menarik dan menambah
pengetahuan
14
41.2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Menarik dan menambah
pengetahuan
c. Cukup menarik dan menambah
pengetahuan
d. Tidak menarik dan tidak menambah
pengetahuan
11
9
0
32.3%
26.5%
0%
Dari hasil analisis peneliti untuk aspek materi yang diberikan oleh guru
berdasarkan hasil kuesioner, materi pembelajaran tema 2 subtema 1 pembelajaran
4 Kurikulum 2013 yang diberikan guru sangat menarik dan menambah
pengetahuan siswa. Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner siswa, 41,2%
guru memberikan materi dengan sangat menarik dan menambah pengetahuan,
32,3% guru memberikan materi dengan menarik dan menambah pengetahuan,
26,5% guru memberikan materi dengan cukup menarik dan menambah
pengetahuan, dan 0% guru memberikan materi dengan tidak menarik dan tidak
menambah pengetahuan.
Berdasarkan analisis hasil jawaban kuesioner yang dilakukan siswa,
ternyata guru menyampaikan materi dengan sangat menarik dan menambah
pengetahuan siswa. Hal ini karena guru memberikan penjelasan materi secara
menyeluruh kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. Evaluasi yang diberikan oleh guru
Tabel 4.4 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 4
No Pertanyaan Jumlah
Responden Presentase
6
Apa bentuk latihan yang sering diberikan
guru? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Uraian
b. Menjodohkan
c. Pilihan ganda
d. Isian singkat
29
2
7
28
85.3%
5.9%
20.6%
83.3%
Dari hasil analisis peneliti untuk aspek evaluasi yang diberikan guru
berdasarkan hasil kuesioner, bentuk latihan yang sering digunakan guru adalah
uraian. Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner siswa, bahwa 85,3% guru
memberikan bentuk latihan berupa uraian, 5,9% guru memberikan bentuk latihan
berupa menjodohkan, 20,6% guru memberikan bentuk latihan berupa pilihan
ganda, dan 83,3% guru memberikan bentuk latihan berupa isian singkat.
Berdasarkan hasil analisis jawaban kuesioner yang dilakukan siswa,
ternyata guru memberikan bentuk latihan berupa uraian. Hal ini sesuai dengan
ketentuan kurikulum 2013 di mana guru seharusnya memberikan bentuk latihan
berupa uraian. Evaluasi bentuk uraian ini dapat menalar jawaban siswa sesuai
dengan tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimillikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
e. Media yang digunakan guru
Tabel 4.5 data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 5
No Pertanyaan Jumlah
Responden Presentase
7 Apakah di setiap pembelajaran pada
kurikulum 2013 tema 2 guru selalu
menggunakan media pembelajaran?
a. Pernah menggunakan media
pembelajaran, tetapi hanya sekali
b. Selalu menggunakan media
pembelajaran
c. Menggunakan media pembelajaran
tetapi hanya kadang-kadang
d. Tidak pernah menggunakan media
pembelajaran
4
4
21
5
11.8%
11.8%
61.8%
14.7%
8 Media pembelajaran apa yang sering
digunakan guru? (jawaban boleh lebih dari
satu)
a. Gambar
b. Suara
c. Video
d. Tidak pernah menggunakan media
21
3
3
7
61.8%
8.8%
8.8%
20.6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Dari hasil analisis peneliti untuk aspek penggunaan media pada kurikulum
2013 berdasarkan hasil kuesioner, penggunaan media dalam setiap pembelajaran
pada kurikulum 2013 tema 2 subtema 1 guru menggunakan media pembelajaran
tetapi hanya kadang-kadang. Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner siswa,
bahwa 11,8% guru pernah menggunakan media pembelajaran tetapi hanya sekali,
11,8% guru selalu menggunakan media pembelajaran, 61,8% guru menggunakan
media pembelajaran tetapi hanya kadang-kadang, dan 14,7% guru tidak pernah
menggunakan media pembelajaran.
Berkaitan dengan penggunaan media belajar dalam setiap pembelajaran
pada kurikulum 2013 tema 2 subtema 1 guru menggunakan media pembelajaran
tetapi hanya kadang-kadang. Bentuk media yang digunakan guru adalah gambar.
Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner siswa, bahwa 61,8% guru
menggunakan media pembelajaran berupa gambar, 8,8% guru menggunakan
media pembelajaran berupa suara, 8,8% guru menggunakan media pembelajaran
berupa video, dan 20,6% guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis jawaban kuesioner yang dilakukan siswa,
ternyata guru menggunakan media pembelajaran berupa gambar namun hanya
kadang-kadang. Ini berarti guru belum menggunakan media pembelajaran berupa
video dalam setiap pembelajaran tema 2 subtema 1 Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
f. Media yang disukai siswa
Tabel 4.6 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 6
No Pertanyaan Jumlah
Responden Presentase
9 Media apa yang saya sukai untuk
digunakan dalam pembelajaran tematik?
a. Teks
b. Gambar
c. Rekaman
d. Video
8
12
1
13
23.5%
35.3%
2.9%
38.2%
10 Media video apa yang saya sukai?
a. Video dengan gambar bergerak
b. Video dengan gambar dan suara
c. Video dengan teks dan suara
d. Video yang diperankan oleh guru
atau orang lain
9
18
4
3
26.5%
52.9%
11.8%
8.8%
Dari hasil analisis peneliti untuk aspek media yang disukai siswa dalam
pembelajaran tematik berdasarkan hasil kuesioner, media yang disukai siswa
dalam pembelajaran tematik Kurikulum 2013 adalah video. Hal ini terbukti dari
hasil jawaban kuesioner siswa, bahwa 38,2% siswa menyukai media berupa
video, 35,3% siswa menyukai media berupa gambar, 23,5% siswa menyukai
media berupa teks, dan 2,9% siswa menyukai media berupa rekaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berkaitan dengan media yang disukai siswa dalam pembelajaran tematik
pada Kurikulum 2013 berupa video, siswa menyukai video dengan gambar dan
suara. Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner siswa, bahwa 52,9% siswa
menyukai video dengan gambar dan suara, 26,5% siswa menyukai video dengan
gambar bergerak, 11,8% siswa menyukai video dengan teks dan suara, dan 8,8%
siswa menyukai video yang diperankan oleh guru atau orang lain.
Berdasarkan hasil analisis jawaban kuesioner yang dilakukan ternyata
siswa menyukai media berupa video dengan gambar dan suara. Selama ini guru
hanya sesekali menggunakan media video dalam proses pembelajaran Kurikulum
2013.
g. Materi yang disukai siswa
Tabel 4.7 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 7
No Pertanyaan Jumlah
Responden Presentase
11 Bagaimana materi pembelajaran yang saya
sukai?
a. Materi yang hanya terdapat teori
b. Materi yang hanya terdapat contoh-
contohnya
c. Materi yang hanya terdapat soal-
soalnya
d. Materi yang lengkap terdapat teori,
contoh, kegiatan, soal dan
terdapatgambar yang menarik
1
0
2
31
2.9%
0
5.9%
91.1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Dari hasil analisis peneliti untuk aspek materi yang disukai siswa,
berdasarkan hasil kuesioner, materi yang disukai siswa adalah materi yang
lengkap terdapat teori, contoh nyata, kegiatan penyelidikan, soal-soal, dan gambar
yang menarik. Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner siswa, bahwa 91,1%
siswa menyukai materi yang lengkap terdapat teori, contoh nyata, kegiatan
penyelidikan, soal-soal, dan gambar yang menarik, 5,9% siswa menyukai materi
yang hanya terdapat soal-soal, 2,9% siswa menyukai materi yang hanya terdapat
teori, dan tidak ada siswa yang menyukai materi yang hanya terdapat contoh-
contoh saja.
Berdasarkan hasil analisis jawaban kuesioner yang dilakukan, ternyata
siswa menyukai materi yang lengkap, yaitu terdapat teori, contoh nyata, kegiatan
penyelidikan, soal-soal, dan gambar yang menarik. Selama ini guru memberikan
materi tidak berdasarkan teori yang lengkap, tidak terdapat contoh yang nyata, dan
kurangnya kegiatan praktek penyelidikan.
2. Data Hasil Analisis Wawancara dengan Guru
Analsis wawancara dilakukan dengan guru wali kelas V SD Kanisius
Duwet. Analisis tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2015. Analisis
wawancara dengan guru terdiri atas sepuluh pertanyaan. Berikut jawaban singkat
dari hasil wawancara dengan guru.
Pertanyaan pertama yang peneliti ajukan adalah mengenai pemahaman guru
terhadap kurikulum 2013, dan jawaban guru adalah guru belum sepenuhnya
mendapat informasi dan sosialisasi tentang kurikulum 2013. Guru belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sepenuhnya memahami kurikulum 2013, sehingga guru belum secara utuh
melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di dalam kelas.
Pertanyaan kedua yang peneliti ajukan adalah pemahman guru terkait
dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru sudah menggunakan
pendekatan saintifik namun belum sepenuhnya, karena keterbatasan guru dalam
memahami teori pendekatan saintifik. Guru juga masih mendapat bimbingan dari
guru lain tentang penggunaan pendekatan saintifik untuk pembelajaran di kelas.
Pertanyaan ketiga adalah tentang penggunaan media pembelajaran terkait
dengan kurikulum 2013. Selama ini guru sudah menggunakan beberapa media
pembelajaran seperti gambar, video, dan media lain yang tersedia di sekolah atau
membawa sendiri. Namun yang sering digunakan adalah gambar. Media yang
ada di sekolah juga masih media berdasarkan kurikulum KTSP, jadi belum bisa
dimanfaatkan secara maksimal.
Pertanyaan keempat yang peneliti ajukan adalah tentang ketersediaan media
pembelajaran di sekolah. Sekolah menyediakan beberapa media pembelajaran,
seperti alat peraga, buku, gambar, kaset video, dan media lainnya. Namun media
yang ada masih berdasarkan kurikulum KTSP. Media dari kurikulum 2013 belum
lengkap.
Pertanyaan kelima yang peneliti ajukan adalah kesulitan yang dialami guru
dalam melaksanakan kurikulum 2013. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru
antara lain pada tahap penilaian. Menurut keterangan guru, proses mengamati
setiap individu itu yang susah, membutuhkan kejelian dan ketekunan untuk
menilai. Guru berpendapat, akan lebih baik jika penilaian menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kurikulum 2013 diterapkan di kelas dengan jumlah siswa maksimal hanya 10
siswa.
Pertanyaan keenam adalah tentang bahan ajar kurikulum 2013. Menurut
guru, kurikulum 2013 masih sangat butuh penyempurnaan, karena belum cocok
diterapkan di Indonesia, atau pada karakter siswa di Indonesia. Perlu
dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pertanyaan ketujuh yang peneliti ajukan adalah tentang media pembelajaran
yang mengacu pada langkah-langkah saintifik. Guru masih memerlukan
penggunaan media belajar yang mengacu pada langkah-langkah saintifik, seperti
video pembelajaran yang bersifat kontekstual. Guru juga membutuhkan media
yang beragam, yang membantu guru dan siswa dalam menyampaikan materi dan
membantu siswa memahami materi dengan baik.
Pertanyaan kedelapan yang diajukan adalah tentang pengembangan media
yang dilakukan secara mandiri oleh guru sesuai dengan kurikulum 2013. Guru
mampu mengembangkan media pembelajaran secara mandiri sesuai dengan
kurikulum 2013. Namun guru juga membutuhkan waktu dan persiapan khusus
untuk menyiapkan dan mengembangkan media.
Pertanyaan kesembilan yang diajukan adalah tentang kesesuaian bahan atau
materi kurikulum 2013 dengan budaya lokal sekolah. Menurut guru, bahan ajar
kurikulum SD 2013 sedikit sesuai dengan budaya lokal yang ada di sekolah.
Pertanyaan terakhir yang peneliti ajukan adalah tentang saran yang dapat
diberikan terkait bahan atau materi pada kurikulum 2013. Saran guru pada
kurikulum SD 2013 yang sudah tersedia adalah akan lebih baik jika buku tematik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
yang ada untuk siswa tidak disajikan berdasarkan per tema, serta penempatan
mata pelajaran harus diatur ulang agar sesuai dengan kondisi yang ada. Sebagai
contoh sekarang pada hari tertentu, matematika ada pada jam terakhir. Hal ini
dirasa kurang sesuai karena belajar matematika membutuhkan pemikiran lebih,
sedangkan jika siang hari kondisi fisik dan psikis siswa sudah mulai berkurang.
3. Data Wawancara dengan Siswa
a. Analisi wawancara dilakukan dengan siswa kelas V SD Kanisius Duwet
Analisis tersebut dilakukan pada tanggal 12 Februari 2015. Analisis
wawancara dengan siswa terdiri atas lima pertanyaan. Berikut hasil wawancara
dengan siswa.
Pertanyaan pertama yang peneliti ajukan adalah mengenai penggunaan
media belajar yang digunakan guru. Siswa menjawab bahwa guru
menggunakan media pembelajaran namun masih kadang-kadang, dan guru
lebih sering menerangkan materi lewat metode ceramah dan mencatat materi di
papan tulis.
Pertanyaan kedua yang peneliti ajukan adalah mengenai media
pembelajaran yang biasa guru gunakan saat mengajar. Siswa menjawab bahwa
media pembelajaran yang biasa digunakan guru saat mengajar adalah media
pembelajaran berupa gambar.
Pertanyaan ketiga yang adalah mengenai pernah atau tidak guru
menggunakan media video dalam pembelajaran di kelas. Siswa menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
bahwa guru pernah menggunakan media video saat pelajaran, namun hanya
sesekali.
Pertanyaan keempat yang diajukan peneliti adalah mengenai seberapa
penting peran media pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Siswa menjawab bahwa peran media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar adalah sangat penting, karena dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diberikan guru.
Pertanyaan kelima yang peneliti ajukan adalah mengenai unsur yang dapat
dimasukkan jika media video dikembangkan. Jawaban siswa adalah siswa
menginginkan video yang menarik, mengandung unsur gambar dan suara yang
jelas, dan diperankan oleh guru atau orang lain.
Berdasarkan hasil wawancara yang tersebut dapat disimpulkan bahwa
siswa menginginkan media pembelajaran berupa video pembelajaran tematik
untuk membantu siswa dalam menerima dan memahami pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
B. Deskripsi Produk Awal
Tahapan pembuatan produk awal media video tematik tema 2 subtema 1
pembelajaran 4 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Konsep Produk
Tujuan pengembangan media video tematik ini adalah untuk
memfasilitasi dan menjadi alternatif guru dalam menyampaikan materi
pelajaran, serta membantu siswa memahami materi pelajaran melalui
pandangan yang kontekstual. Media video tematik ini diproduksi
menggunakan program Windows Movie Maker, dengan menampilkan suatu
pembelajaran yang menarik dan dapat menuntun pemahaman siswa untuk
berpikir secara mandiri.
2. Pembuatan Story Board
Setelah konsep produk video tematik dibuat, tahap selanjutnya adalah
membuat story board.
3. Pengumpulan Bahan
Pembuatan produk ini diawali dengan mencari bahan materi dari berbagai
sumber, seperti buku dan internet. Bahan materi tersebut kemudian disaring
dan dikumpulkan sesuai dengan materi pembelajaran kelas V, tepatnya
pada tema 2 subtema 1 Kurikulum 2013.
4. Pembuatan dan Pemograman
Tahap selanjutnya adalah pembuatan atau pemograman produk media yang
dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
a. Pembuatan Pembukaan Media Video
Tahap awal pembuatan video adalah membuat pembukaan atau
perkenalan yang terletak pada awal video. Dalam pembuatan
pembukaan ditampilkan penggalan tokoh dan latar pembuatan video.
Gambar 4.1 Tampilan Awal Video Tematik
Gambar 4.2 Tampilan Penggalan Pemeran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.3 Tampilan Penggalan Setting Video
b. Pembuatan Inti Video
Tahap berikutnya dalam produksi vdieo adalah membuat inti
dari alur cerita, dan menentukan inti materi yang akan dibahas. Dalam
video ini, inti materi yang terdapat dalam video dikutip dari beberapa
sumber, yang mencakup pokok bahasan beberapa mata pelajaran pada
tema 2 subtema 1 pembelajaran 4 kurikulum 2013.
Peneliti memunculkan permasalahan dalam setiap pokok
bahasan mata pelajaran, hal ini bertujuan agar siswa mengenal masalah
secara nyata dan mencari solusi akan masalah tersebut. Inti dari
pembahasan dalam video ini adalah mengenai dampak negatif dan positif
pembangunan industri, serta peran air dalam pabrik industri. Pembahasan
pertama dalam video ini adalah rasa keingintahuan seorang anak tentang
pabrik kelapa sawit yang ada di sekitar rumahnya. Pembahasan kedua
dalam inti video ini adalah percakapan antara anak dan seseorang
mengenai pengertian pabrik industri, dan dampak dari pabrik industri
tersebut. Pembahasan ketiga dalam inti video ini adalah dialog antara 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tokoh mengenai manfaat air pada pabrik industri, dalam dialog ini terjalin
interaksi tanya jawab antar tokoh. Pembahasan keempat dari inti video ini
adalah proses pencucian kedelai di pabrik tempe, pencucian kedelai ini
adalah salah satu proses untuk membuat tempe. Pembahasan kelima
dalam inti video ini adalah kisah flashback tokoh utama dalam kegiatan
gotong royong disekolah. Kisah petualangan ini dilakukan di beberapa
tempat, seperti area persawahan, kebun kelapa sawit, area pabrik sawit,
sekolah, dan sungai.
Gambar 4.4 Tampilan pengamatan seorang anak pada pabrik industri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4.5 Tampilan percakapan antar tokoh bagian I
Gambar 4.6 Tampilan percakapan antar tokoh bagian II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.7 Tampilan proses pencucian kedelai di pabrik tempe
Gambar 4.8 Tampilan kerja bakti di lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
c. Pembuatan Penutup Media Video
Tahap terakhir dalam pembuatan produk video adalah membuat tampilan
penutup dengan tampilan judul dan ucapan terimakasih.
Gambar 4.9 Tampilan keterangan judul
Gambar4.10 Tampilan ucapan terimakasih 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.11 Tampilan ucapan terima kasih 2
C. Uji Coba dan Revisi Produk
Data validasi produk diambil untuk mengetahui apakah produk yang
sedang dikembangankan ini layak untuk dikembangkan kepada siswa atau
tidak. Peneliti memperoleh data validasi produk dari ahli media (dosen) dan
guru.
Uji coba produk ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kanisius Duwet. Uji
coba dilakukan sebanyak dua kali, yaitu perorangan yang diikuti 3 siswa dan
kelompok kecil yang beranggotakan 10 orang siswa kelas V SD Kanisius
Duwet. Tahap ujicoba dilakukan oleh peneliti agar mendapatkan masukan
dan koreksi dari siswa dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan
kualitas dari produk ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1. Data Validasi Ahli Media
a. Deskripsi Data Validasi Ahli Media
Validasi ahli media dilakukan pada tanggal 12 Januari 2015 oleh dosen
yang berkompeten dalam bidang multimedia yaitu Ibu Theresia Yunia,
S.Pd, M.Hum.
Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Media
No Aspek yang dinilai Skala
Kriteria 1 2 3 4
1 Media pembelajaran yang dipergunakan
dalam pembelajaran menarik perhatian
Sangat
Baik
2 Warna dan huruf pada media pembelajaran
dapat dibaca dan jelas
Sangat
Baik
3 Warna tampilan media menarik perhatian Sangat
Baik
4 Gambar/foto dalam video pembelajaran
dapat dilihat jelas
Sangat
Baik
5 Gambar/foto dalam video pembelajaran
menarik
Sangat
Baik
6 Petunjuk dalam media pembelajaran
mudah dimengerti Tidak ada petunjuk
7 Penggunaan bahasa dalam media
pembelajaran sudah baku
Baik
8 Penggunaan bahasa dalam media
pembelajaran mudah dipahami
Baik
9 Materi dalam media pembelajaran mudah
dimengerti
Baik
10 Volume suara dapat didengar dengan baik
Kurang
Baik
Jumlah 0 0 0
3
0
Total Penilaian 30
Rata-Rata Skor (x) 3 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Mengacu pada tabel konversi nilai skala empat Likert menurut rumus dari
Sukardjo (2006:53), maka berikut ini akan dijelaskan perhitungan mengenai skala
likert, yaitu sebagai berikut:
Xi = rerata ideal = (1/2) (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
= (1/2) (4 + 1) = 2,5
SBi = simpangan baku ideal = (1/6) (skor tertinggi ideal – skorterendah ideal)
= (1/6) (4-1) = 0,5
Sangat baik = X > Xi + 1,80 Sbi
= X > 2,5 + (1,80 x 0,5)
= X > 2,5 + 0,9
= X > 3,4
Baik = Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi
= 2,5 + (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80 + 0,5)
= 2,5 + 0,3 < X ≤ 2,5 + 0,9
= 2,8 < X ≤ 3,4
Cukup baik = Xi - 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi
= 2,5 – (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60 x 0,5)
= 2,5 – 0,3 < X ≤ 2,5 + 0,3
= 2,2 < X ≤ 2,8
Kurang baik = Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi
= 2,5 – (1,80 x 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 x 0,5)
= 2,5 – 0,9 < X ≤ 2,5 – 0,3
= 1,6 < X ≤ 2,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.9 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 4
Kriteria Skor
Sangat baik X > 3,4
Baik 2,8 < X ≤ 3,4
Cukup baik 2,2 < X ≤ 2,8
Kurang baik 1,6 < X ≤ 2,2
a. Revisi Produk
Dalam validasi oleh dosen selaku ahli media, terdapat beberapa kesalahan
pada produk video yang dikembangkan seperti tidak adanya panduan
penggunaan media dan suara video yang tidak dapat terdengar dengan jelas.
Pada tahap selanjutnya, peneliti meleakukan perbaikan untuk menuju hasil
yang maksimal dengan menambahkan petunjuk penggunaan video pada
lembar lampiran petunjuk dan mengubah sistem suara pada video agar dapat
didengar dengan baik.
2. Data Validasi Guru
a. Deskripsi Data Validasi oleh Guru Kelas
Validasi ini dilakukan oleh guru kelas V SD Kanisius Duwet yang bernama Ibu
Margarita Novi Kurniawati, S.Pd. pada 11 Februari 2015.
Penilaian yang dilakukan oleh guru adalah menilai video berdasarkan lembar
penilaian yang telah disediakan peneliti, kemudian guru memberikan saran dan
komentar berkaitan dengan video yang diujicobakan.
Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh guru kelas, peneliti menyimpulkan
bahwa guru memberikan rekomendasi bahwa produk yang diujicobakan layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
untuk digunakan dalam proses pembelajaran di kelas dengan sedikit revisi. Hal ini
dimaksudkan agar nantinya produk yang dihasilkan benar-benar layak, sesuai
dengan kebutuhan siswa, dan mudah dalam menggunakannya.
Tabel 4.10 Hasil Validasi oleh Guru Kelas
No Aspek yang dinilai Skala
Kriteria 1 2 3 4
1 Media pembelajaran yang dipergunakan
dalam pembelajaran menarik perhatian
Sangat
Baik
2 Warna dan huruf pada media pembelajaran
dapat dibaca dan jelas
Sangat
Baik
3 Warna tampilan media menarik perhatian
Sangat
Baik
4 Gambar/foto dalam video pembelajaran
dapat dilihat jelas
Sangat
Baik
5 Gambar/foto dalam video pembelajaran
menarik
Sangat
Baik
6 Petunjuk dalam media pembelajaran
mudah dimengerti Tidak ada petunjuk
7 Penggunaan bahasa dalam media
pembelajaran sudah baku
Cukup
Baik
8 Penggunaan bahasa dalam media
pembelajaran mudah dipahami
Baik
9 Materi dalam media pembelajaran mudah
dimengerti
Baik
10 Volume suara dapat didengar dengan baik
Cukup
Baik
Jumlah 4 6
2
0
Total Penilaian 30
Rata-Rata Skor (x) 3,3 Baik
Berdasarkan data validasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru
memberikan penilaian pada produk berupa produk video tematik tema 2 subtema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
1 pembelajaran 4 kurikulum 2013 dengan rata-rata skor 3,3 yang masuk dalam
kriteria penilaian baik.
b. Revisi Produk
Validasi yang dilakukan oleh guru kelas terdapat kesalahan pada produk yang
dikembangkan oleh peneliti, yaitu pada aspek suara yang kurang bisa didengar
dengan baik dan jelas. Tahap selanjutnya adalah peneliti memperbaiki sistem
audio pada video tematik tersebut agar suara yang dihasilkan dapat didengar
dengan baik dan jelas.
3. Data Uji Coba Perorangan
a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan
Kegiatan uji coba perorangan dilakukan pada 12 Februari 2015 dengan diikuti
oleh 3 orang siswa, yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan.
Peneliti memulai kegiatan ini dengan memberikan penjelasan kepada siswa
tentang produk yang akan diuji coba, dan dilanjutkan dengan memutar video.
Setelah menonoton video, siswa memberi nilai pada lembar penilaian yang telah
disediakan.
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan
No Pernyataan Rerata
Skor Kriteria
1 Saya menyukai pembelajaran tematik. 3 Baik
2 Saya senang belajar ketika menggunakan
video. 4
Sangat
Baik
3 Saya merasa tertantang ketika belajar
menggunakan video. 3,3 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No Pernyataan Rerata
Skor Kriteria
4 Saya dapat memahami penjelasan dalam
video tersebut. 3,6
Sangat
Baik
5 Saya menjadi bingung ketika melihat
video tersebut. 3 Baik
6 Saya mudah menyerap materi
pembelajaran ketika menggunakan video. 3 Baik
7 Saya kurang tertarik dengan video
tersebut. 3 Baik
8 Saya menyukai lagu pengantar dalam
video tersebut. 3,6
Sangat
Baik
9 Saya memahami bahasa yang digunakan
narator dalam menjelaskan video tersebut. 3,6
Sangat
Baik
10 Saya menjadi tidak berkonsentrasi ketika
video diputar 3,6
Sangat
Baik
11 Video yang ditampilkan tidak terlalu jelas
makna dan isinya 3 Baik
12 Saya memperhatikan dengan seksama
selama pemutaran video. 3,6
Sangat
Baik
13
Saya menjadi aktif bertanya ketika
pembelajaran berlangsung menggunakan
video.
3,3 Baik
14 Saya mampu mengingat materi yang
dijelaskan melalui video. 3,3 Baik
15 Saya menyukai gambar-gambar dan
cuplikan-cuplikan dalam video tersebut. 3,3 Baik
16 Ketika video ditampilkan saya menjadi
tidak aktif. 3 Baik
17 Saya ingin pelajaran cepat selesai ketika 3 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
belajar menggunakan video tersebut.
18
Melalui video tersebut wawasan saya
dapat bertambah luas dan tidak terpaku
terhadap buku atau penjelasan guru.
3,3 Baik
19 Saya bisa memahami tema yang
disampaikan melalui video tersebut. 3 Baik
20
Melalui video tersebut, saya bisa
menyimpulkan pembelajaran yang
disampaikan.
3,3 Baik
21 Saya merasa bosan dengan video tersebut. 2,6 Cukup
Baik
22
Melalui video tersebut saya bisa
mengembangkan imajinasi saya dalam
pembelajaran tersebut.
3 Baik
23 Saya memahami urutan penjelasan materi
dalam video tersebut. 3,3 Baik
24 Saya dapat mencatat hal-hal penting
dalam video tersebut. 3,3 Baik
25 Saya merasa kesulitan menemukan
kesimpulan dari video tersebut. 3,3 Baik
Total Skor 81,3
Baik
Rata-rata skor 3,25
Berdasarkan tabel hasil penilaian uji coba perorangan di atas ditunjukkan
bahwa semua siswa yang mengikuti uji coba menyatakan produk media video
tema 2 subtema 1 pembelajaran 4 yang dikembangkan oleh peneliti termasuk
dalam kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
b. Revisi Uji Coba Perorangan
Produk yang dikembangkan peneliti sudah memenuhi kriteria untuk siap
digunakan dalam tahap uji coba selanjutnya, sehingga peneliti tidak melakukan uji
coba perorangan ulang.
4. Data Uji Coba Kelompok Kecil
a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil
Tahap uji coba berikutnya adalah mengadakan kegiatan uji coba kelompok kecil
yang diikuti oleh 10 siswa. Uji coba kelompok kecil ini dilakukan pada 12
Februari 2015. Kegiatan ini diikuti oleh 10 siswa yang terdiri dari 5 siswa
perempuan dan 5 siswa laki-laki.
Tabel 4.12 Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
No Pernyataan Rerata
Skor Kriteria
1 Saya menyukai pembelajaran tematik. 3,2 Baik
2 Saya senang belajar ketika menggunakan
video. 3,7
Sangat
Baik
3 Saya merasa tertantang ketika belajar
menggunakan video. 2,8 Baik
4 Saya dapat memahami penjelasan dalam
video tersebut. 3,2 Baik
5 Saya menjadi bingung ketika melihat
video tersebut. 3,0 Baik
6 Saya mudah menyerap materi
pembelajaran ketika menggunakan video. 3,1 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
7 Saya kurang tertarik dengan video
tersebut. 3,0 Baik
8 Saya menyukai lagu pengantar dalam
video tersebut. 3,4 Baik
9
Saya memahami bahasa yang digunakan
narrator dalam menjelaskan video
tersebut.
3,1 Baik
10 Saya menjadi tidak berkonsentrasi ketika
video diputar 2,8 Baik
11 Video yang ditampilkan tidak terlalu jelas
makna dan isinya 2,9 Baik
12 Saya memperhatikan dengan seksama
selama pemutaran video. 3,3 Baik
13
Saya menjadi aktif bertanya ketika
pembelajaran berlangsung menggunakan
video.
3,1 Baik
14 Saya mampu mengingat materi yang
dijelaskan melalui video. 3,6
Sangat
Baik
15 Saya menyukai gambar-gambar dan
cuplikan-cuplikan dalam video tersebut. 2,8 Baik
16 Ketika video ditampilkan saya menjadi
tidak aktif. 2,7
Cukup
Baik
17 Saya ingin pelajaran cepat selesai ketika
belajar menggunakan video tersebut. 3,1 Baik
18
Melalui video tersebut wawasan saya
dapat bertambah luas dan tidak terpaku
terhadap buku atau penjelasan guru.
3,6 Sangat
Baik
19 Saya bisa memahami tema yang
disampaikan melalui video tersebut. 3,4 Baik
20 Melalui video tersebut, saya bisa
menyimpulkan pembelajaran yang 3,3 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
disampaikan.
21 Saya merasa bosan dengan video tersebut. 3,3 Baik
22
Melalui video tersebut saya bisa
mengembangkan imajinasi saya dalam
pembelajaran tersebut.
3,2 Baik
23 Saya memahami urutan penjelasan materi
dalam video tersebut. 3,3 Baik
24 Saya dapat mencatat hal-hal penting
dalam video tersebut. 3,3 Baik
25 Saya merasa kesulitan menemukan
kesimpulan dari video tersebut. 3,1 Baik
Total Skor 79,3
Baik
Rata-rata skor 3,2
Berdasarkan tabel hasil penilaian uji coba kelompok kecil di atas, ditunjukkan
bahwa rata-rata dari penilaian seluruh siswa adalah 3,2 atau masuk dalam kriteria
penilaian baik.
b. Revisi Uji Coba Kelompok Kecil
Dalam uji coba kelompok kecil, disimpulkan bahwa produk media
pembelajaran berupa video tematik tema 2 subtema 1 pembelajaran 4 kurikulum
2013 tidak ditemukan kesalahan dalam produk.
D. Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Setelah melakukan ujicoba serta mengetahui hasil validasi oleh ahli media
dan guru, maka data yang ada dapat dinalisis sebagai berikut:
1. Analisis DataPenilaian Ahli Media
Berikut adalah hasil analisis data penilaian dari ahli media.
Tabel 4.13 Analisis Data Penilaian Ahli Media
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 5 55,5%
Baik 3 3 33,3%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 1 11,1%
Total 9 100%
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa ahli media
memberikan nilai dengan kriteria sangat baik sebanyak 5 item, kriteria baik
sebanyak 3 item, kriteri kurang baik sebanyak 1 item, dan kriteria cukup baik
tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Berikut adalah diagram penilaian oleh ahli media.
Gambar 4.12 Diagram Batang Penilaian Ahli Media
Berdasarkan data pada diagram di atas ahli media memberikan nilai dengan
kriteria sangat baik dengan skor 4 sebanyak 5 item, atau 55,5%. Untuk kriteria
baik dengan skor 3 sebannyak 3 item, dengan presentasi 33,3%. Dan untuk
kriteria kurang baik dengan skor 1 sebanyak 1 item, atau 11,1%.
2. Analisis Data Penilaian Guru
Berikut adalah tabel penilaian guru mengenai media video tematik yang
dikembangkan :
Tabel 4.14 Analisis Data Penilaian Guru
Kriteria Skor Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Baik 4 5 55,5%
Baik 3 2 22,2%
Cukup Baik 2 2 22,2%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 9 100%
55.5
33.3
0
11.1
0102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Ahli Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa guru
memberikan nilai dengan kriteria sangat baik sebanyak 5 item, kriteria baik
sebanyak 2 item, kriteria cukup baik sebanyak 2 item, dan kriteria tidak baik tidak
ada.
Berikut adalah diagram penilaian produk oleh guru kelas
Gambar 4.13 Diagram Batang Penilaian Guru
Berdasarkan data pada diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa guru
memberikan nilai dengan kriteria sangat baik sebanyak 5 item atau 55,5%,
kriteria baik sebanyak 2 item atau 22,2%, kriteria cukup baik sebanyak 2 item
atau 22,2%, dan kriteria tidak baik tidak ada.
3. Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan
Selanjutnya, peneliti melakukan uji coba produk kepada siswa dalam
beberapa tahap. Tahap yang pertama adalah uji coba perorangan yang diikuti
55.5
22.2 22.2
00
102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3 siswa. Berikut ini hasil dari uji coba perorangan yang kemudian
dikelompokkan dalam beberapa aspek.
a. Analisis Data Penilaian Indikator 1
Analisis data penilaian indikator 1 meliputi item soal nomor 1 tentang
penilaian ketertarikan siswa pada pembelajaran tematik.
Tabel 4.15 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 1
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 0 0%
Baik 3 3 100%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 3 100%
Berikut adalah diagram penilaian uji coba perorangan indikator 1.
Gambar 4.14 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 1
0
100
0 00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Berdasarkan tabel diagram di atas, diketahui bahwa kriteria penilaian baik
dipilih oleh 3 orang siswa dengan presentase sebesar 100% untuk item nomor 1,
sedangkan untuk kriteria penilaian sangat baik, cukup baik, dan kurang baik
sebesar 0%.
b. Analisis Data Penilaian Indikator 2
Analisis data penilaian indikator 2 meliputi item nomor 7 dan 12 tentang penilaian
ketertarikan siswa pada penggunaan media.
Tabel 4.16 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 2
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 2 33,3%
Baik 3 4 66,7%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 6 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Berikut adalah diagram penilaian uji coba perorangan indikator 2.
Gambar 4.15 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 2
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 33,3% dan untuk
krieteria penilaian baik dipilih oleh 4 orang siswa dengan presentase sebesar
66,7%, sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik, dan kurang baik sebesar
0%.
c. Analisis Data Penilaian Indikator 3
Analisis data penilaian indikator 3 meliputi item nomor 3, 12, dan 24 tentang
video sebagai pemicu belajar siswa.
33.3
66.7
0 00
102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4.17 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 3
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 4 44,4%
Baik 3 5 55,6%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 9 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 3.
Gambar 4.16 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 3
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa item nomor 3, 12, dan 24
pada kriteria penilaian sangat baik dipilih oleh 4 orang siswa dengan presentase
sebesar 44,4% dan untuk krieteria penilaian baik dipilih oleh 5 orang siswa
dengan presentase sebesar 55,6%, sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik,
dan kurang baik sebesar 0%.
d. Analisis Data Penilaian Indikator 4
Analisis data penilaian indikator 4 meliputi item nomor 9 tentang kejelasan
bahasa dalam video.
44.4
55.6
0 00
102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.18 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 4
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 2 66,7%
Baik 3 1 33,3%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 3 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 4.
Gambar 4.17 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 4
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat baik
dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 66,7% dan kriteria baik
dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase sebesar 33,3% untuk item nomor 9,
sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik dan kurang baik sebesar 0%.
66.7
33.3
0 00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
e. Analisis Data Penilaian Indikator 5
Analisis data penilaian uji coba perorangan indikator 5 meliputi item nomor
6, item nomor 14, dan item nomor 23 tentang materi pembelajaran dalam
video.
Tabel 4.19 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 5
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 2 22,2%
Baik 3 7 77,8%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 9 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 5.
Gambar 4.18 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 5
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 22,2% dan kriteria
22.2
77.8
0 00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
baik dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase sebesar 77,8% untuk item
nomor 6, 14, dan 23, sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik dan kurang
baik sebesar 0%.
f. Analisis Data Penilaian Indikator 6
Analisis data penliaian uji coba perorangan indikator 6 meliputi item nomor
4, item nomor 11, dan item nomor 19.
Tabel 4.20 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 6
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 3 33,3%
Baik 3 6 66,7%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 9 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 6.
Gambar 4.19 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 6
33.3
66.7
0 00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat baik
dipilih oleh 3 orang siswa dengan presentase sebesar 33,3% dan kriteria baik
dipilih oleh 6 orang siswa dengan presentase sebesar 66,7% untuk item nomor 4,
11, dan 19, sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik dan kurang baik
sebesar 0%.
g. Analisis Data Penilaian Indikator 7
Analisis data penilaian uji coba perorangan indikator 7 meliputi item nomor 8
tentang lagu pengantar dalam video.
Tabel 4.21 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 7
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 2 66,7%
Baik 3 1 33,3%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 3 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 7.
Gambar 4.20 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 7
66.7
33.3
0 00
102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat baik
dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 66,7% dan kriteria baik
dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase sebesar 33,3% untuk item nomor 8,
sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik dan kurang baik sebesar 0%.
h. Analisis Data Penilaian Indikator 8
Analisis data penilaian indikator 8 meliputi item nomor 2, item nomor 5, item
nomor 10, item nomor 13, item nomor 16, dan item nomor 17 tentang sikap
dan perasaan siswa terhadap video.
Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 8
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 9 50%
Baik 3 7 38,9%
Cukup Baik 2 2 11,1%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 18 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 8.
Gambar 4.21 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 8
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 9 orang siswa dengan presentase sebesar 50%, kriteria baik
dipilih oleh 7 orang siswa dengan presentase sebesar 38,9%, dan kriteria penilaian
cukup baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 11,1% untuk
item nomor 2 5, 10, 13, 16, dan 17, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang
baik sebesar 0%.
i. Analisis Data Penilaian Indikator 9
Analisis data penilaian indikator 9 meliputi item nomor 15 tentang gambar
dalam video.
5038.9
11.1
00
102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 9
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 1 33,3%
Baik 3 1 33,3%
Cukup Baik 2 1 33,3%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 3 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 9.
Gambar 4.22 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 9
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase sebesar 33,3%, kriteria baik
dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase sebesar 33,3%, dan kriteria penilaian
cukup baik dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase 33,3% untuk item nomor
15, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang baik sebesar 0%.
33.3 33.3 33.3
00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
j. Analisis Data Penilaian Indikator 10
Analisis data penilaian indikator 10 meliputi item nomor 18, item nomor 20, dan
item nomor 22 tentang pengetahuan dari video.
Tabel 4.24 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 10
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 2 22,2%
Baik 3 5 55,6%
Cukup Baik 2 2 22,2%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 9 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba perorangan indikator 10.
Gambar 4.23 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 10
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 22,2%, kriteria
22.2
55.6
22.2
00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan
Indikator 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
penilaian baik dipilih oleh 5 orang siswa dengan presentase sebesar 55,6%, dan
kriteria penilaian cukup baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase 22,2%
untuk item nomor 18, 20, dan 22, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang baik
sebesar 0%.
4. Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Dalam uji coba kelompok kecil, diikuti oleh 10 orang siswa. Tahap pertama,
siswa menonton video pembelajaran tematik tema 2 sub tema 1 pembelajaran 4
kurikulum 2013 sebagai media pembelajaran. Berikut ini dijelaskan mengenai
analisis data penilaian siswa pada tiap indikator uji coba kelompok kecil.
a. Analisis Data Penilaian Indikator 1
Analisis data penilaian indikator 1 meliputi item nomor 1 tentang ketertarikan
siswa pada pembelajaran tematik.
Tabel4.25 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 2 20%
Baik 3 8 80%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 10 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 1.
Gambar 4.24 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 20%, kriteria penilaian
baik dipilih oleh 8 orang siswa dengan presentase sebesar 80% untuk item nomor
1, sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik dan kurang baik sebesar 0%.
b. Analisis Data Penilaian Indikator 2
Analisis data penilaian indikator 2 meliputi item nomor 7 dan item nomor 21
tentang ketertarikan siswa pada penggunaan media video.
Tabel 4.26 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 4 20%
Baik 3 14 70%
Cukup Baik 2 2 10%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 20 100%
20
80
0 00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 2.
Gambar 4.25 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 4 orang siswa dengan presentase sebesar 20%, kriteria penilaian
baik dipilih oleh 14 orang siswa dengan presentase sebesar 70%, dan kriteria
penilaian cukup baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase 10% untuk item
nomor 7 dan 21, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang baik sebesar 0%.
c. Analisis Data Penilaian Indikator 3
Analisis data penilaian indikator 3 meliputi item nomor 3, item nomor 12, dan
item nomor 24 tentang video sebagai pemicu belajar siswa.
20
70
10
00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 4.27 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 9 30%
Baik 3 16 53,3%
Cukup Baik 2 4 13,3%
Kurang Baik 1 1 3,3%
Total 30 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 3.
Gambar4.26 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 9 orang siswa dengan presentase sebesar 30%, kriteria penilaian
baik dipilih oleh 16 orang siswa dengan presentase sebesar 53,3%, kriteria
penilaian cukup baik dipilih oleh 4 orang siswa dengan presentase 13,3%, dan
untuk kriteria penilaian kurang baik dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase
sebesar 3,3% untuk item nomor 3, 12, dan 24.
30
53.3
13.33.3
0102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
d. Analisis Data Penilaian Indikator 4
Analisis data penilaian indikator 4 meliputi item nomor 9 tentang kejelasan
bahasa dalam video.
Tabel4.28 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 2 20%
Baik 3 7 70%
Cukup Baik 2 1 10%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 10 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 4.
Gambar 4.27 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4
Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 20%, kriteria penilaian
20
70
20
00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
baik dipilih oleh 7 orang siswa dengan presentase sebesar 70%, dan kriteria
penilaian cukup baik dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase 10% untuk item
nomor 9, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang baik sebesar 0%.
e. Analisis Data Penilaian Indikator 5
Analisis data penilaian indikator 5 meliputi item nomor 6, item nomor 14, dan
item nomor 23 tentang materi pembelajaran dalam video.
Tabel 4.29 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 12 40%
Baik 3 16 53,3%
Cukup Baik 2 2 6,7%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 30 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 5.
Gambar 4.28 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5
40
53.3
6.7
00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat baik
dipilih oleh 12 orang siswa dengan presentase sebesar 40%, kriteria penilaian baik
dipilih oleh 16 orang siswa dengan presentase sebesar 53,3%, dan kriteria
penilaian cukup baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase 6,7% untuk
item nomor 6, 14, dan 23, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang baik sebesar
0%.
f. Analisis Data Penilaian Indikator 6
Analisis data penilaian indikator 6 meliputi item nomor 4, item nomor 11,
item nomor 19 tentang kejelasan isi makna video.
Tabel4.30 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 8 26,7%
Baik 3 19 63,3%
Cukup Baik 2 3 10%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 30 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 6.
Gambar 4.29 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat baik
dipilih oleh 8 orang siswa dengan presentase sebesar 26,7%, kriteria penilaian
baik dipilih oleh 19 orang siswa dengan presentase sebesar 63,3%, dan kriteria
penilaian cukup baik dipilih oleh 3 orang siswa dengan presentase 10% untuk item
nomor 4, 11, dan 19, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang baik sebesar 0%.
g. Analisis Data Penilaian Indikator 7
Analisis data penilaian indikator 7 meliputi item nomor 8 tentang lagu
pengantar dalam video.
26.7
63.3
10
00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 4.31 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 4 40%
Baik 3 6 60%
Cukup Baik 2 0 0%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 10 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 7.
Gambar 4.30 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat baik
dipilih oleh 4 orang siswa dengan presentase sebesar 40%, dan kriteria penilaian
baik dipilih oleh 6 orang siswa dengan presentase sebesar 60% untuk item nomor
8, sedangkan untuk kriteria penilaian cukup baik dan kurang baik sebesar 0%.
40
60
0 00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
h. Analisis Data Penilaian Indikator 8
Analisis data penilaian indikator 8 meliputi item nomor 2, item nomor 5, item
nomor 10, item nomor 13, item nomor 16, dan item nomor 17 tentang sikap
dan perasaan siswa.
Tabel4.32 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 17 28,3%
Baik 3 34 56,7%
Cukup Baik 2 5 8,3%
Kurang Baik 1 4 6,7%
Total 60 100%
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 8.
Gambar 4.31 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator8
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 17 orang siswa dengan presentase sebesar 28,3%, kriteria
penilaian baik dipilih oleh 34 orang siswa dengan presentase sebesar 56,7%,
kriteria penilaian cukup baik dipilih oleh 5 orang siswa dengan presentase 8,3%,
28.3
56.7
8.3 6.7
0102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
dan untuk kriteria penilaian kurang baik dipilih oleh 4 orang siswa dengan
presentase sebesar 6,7% untuk item nomor 2, 5, 10, 13, 16, dan 17.
i. Analisis Data Penilaian Indikator 9
Analisis data penilaian indikator 9 meliputi item nomor 15 tentang gambar
dalam video.
Tabel 4.33 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 3 30%
Baik 3 4 40%
Cukup Baik 2 1 10%
Kurang Baik 1 2 20%
Total 10 100%
Berikutini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 9.
Gambar4.32 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9
3040
10
20
0102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 3 orang siswa dengan presentase sebesar 30%, kriteria penilaian
baik dipilih oleh 4 orang siswa dengan presentase sebesar 40%, kriteria penilaian
cukup baik dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase 10%, dan untuk kriteria
penilaian kurang baik dipilih oleh 2 orang siswa dengan presentase sebesar 20%
untuk item nomor 15.
j. Analisis Data Penilaian Indikator 10
Analisis data penilaian indikator 10 meliputi item nomor 18, item nomor 20, dan
item nomor 22 tentang pengetahuan dari video.
Tabel 4.34 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10
Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 4 13 43,3%
Baik 3 16 53,3%
Cukup Baik 2 1 3,3%
Kurang Baik 1 0 0%
Total 30 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Berikut ini diagram penilaian uji coba kelompok kecil indikator 10.
Gambar 4.33 Diagram Batang Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa kriteria penilaian sangat
baik dipilih oleh 13 orang siswa dengan presentase sebesar 43,3%, kriteria
penilaian baik dipilih oleh 16 orang siswa dengan presentase sebesar 53,3%, dan
kriteria penilaian cukup baik dipilih oleh 1 orang siswa dengan presentase 3,3%
untuk item nomor 18, 20, dan 22, sedangkan untuk kriteria penilaian kurang baik
sebesar 0%.
43.353.3
3.3
00102030405060708090
100
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria
Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
Indikator 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
E. Kajian Akhir Produk
Produk media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti berupa video
pembelajaran tematik telah melalui rangkaian tahapan untuk menuju hasil
yang maksimal, seperti tahap validasi oleh ahli media dan guru, kemudian
dilanjutkan dengan uji coba perorangan, dan uji coba kelompok kecil.
Berikut ini rekapitulasi hasil validasi oleh ahli media dan guru, serta hasil dari
uji coba produk kepada siswa:
Gambar 4.34 Diagram Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media dan Guru
3,03.3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Validasi Ahli Media Validasi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Gambar 4.35 Diagram Rekapitulasi Hasil Validasi Uji Coba Perorangan dan
Uji Coba Kelompok Kecil
Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaranberupa video pemebelajaran tematik layak untuk digunakan
sebagai media pembelajaran dengan kategori baik.
Berikut ini kajian teori akhir yang telah dikembangkan, yaitu :
1. Kelebihan Produk
a. Produk yang dikembangkan memuat materi sesuai dengan ketentuan
kurikulum 2013, yaitu pada tema 2 sub tema 1 pembelajaran 4.
Materi yang ada kemudian dikembangkan bersama dengan materi dari
sumber lain menjadi kesatuan materi yang lengkap dan utuh.
3.2 3.25
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Uji Coba Perorangan Uji Coba Kelompok Kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. Produk yang dikembangkan menggabungkan 3 unsur tambahan seperti lagu,
teks pendukung, dan narasi tambahan guna membantu siswa dalam
memahami isi video.
c. Produk yang dikembangkan dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar
siswa, serta membantu siswa memahami materi pada tema 2 sub tema 1
pembelajaran 4 kurikulum 2013.
d. Produk yang dikembangkan dilengkapi dengan adanya perangkat
pembelajaran lain seperti RPP dan LKS yang dapat membantu guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
2. Kekurangan Produk
Produk media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti berupa video
pembelajaran tematik membutuhkan fasilitas penunjang seperti viewer,
laptop, dan speaker dalam proses penggunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Media pembelajaran berupa video pembelajaran tematik yang diuji
cobakan kepada siswa kelas V SD Kanisius Duwet pada tema 2 sub tema 1
pembelajaran 4 dikembangkan melalui 5 tahapan dasar penelitian yaitu analisis
kebutuhan, kajian standar kompetensi dan materi, pengembangan program
pembelajaran dan materi pembelajaran, memproduksi media pembelaran berupa
video, uji coba produk dan revisi produk.
Kualitas media pembelajaran berupa video pembelajaran tematik yang
dikembangkan ini layak untuk digunakan pada pembelajaran tematik kelas V SD
kurikulum 2013 setelah melalui tahap validasi ahli media dan guru. Kelayakan
kualitas tersebut ditunjukkan dari hasil penilaian produk oleh ahli media dan guru
dengan kategori penilaian baik dengan rata-rata skor 3,0 untuk penilaian ahli
media (dosen) dan rata-rata skor 3,3 untuk penilaian guru. Dari hasil uji coba
perorangan diketahui bahwa siswa memberikan penilaian produk video tematik
tema 2 sub tema 1 pembelajaran 4 dengan rata-rata skor 3,25 dan termasuk dalam
kategori baik, sedangkan untuk uji coba kelompok kecil diketahui bahwa siswa
memberikan penilaian produk yang dikembangkan dengan rata-rata skor 3,2 dan
termasuk dalam kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
B. Keterbatasan Penelitian
Produk yang dikembangkan mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya
sebagai berikut:
1. Produk yang dikembangkan hanya divalidasi oleh dosen selaku ahli
multimedia dan oleh guru kelas.
2. Uji coba produk di lapangan hanya dilakukan 2 kali, yaitu uji coba
perorangan dan uji coba kelompok kecil. Hal ini karena keterbatasan waktu
dan sekolah terus melanjutkan pembelajaran ke tema dan sub tema
selanjutnya.
3. Produk yang dikembangkan terbatas hanya pada tema 2 sub tema 1
pembelajaran 4 kurikulum 2013 untuk siswa kelas V SD.
C. Saran
Peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat divalidasi lebih dari 2 validator.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian
sampai tahap ahkir.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya terfokus pada 1
pembelajaran, namun mencakup beberapa pembelajaran dalam 1 sub tema,
atau mencakup 1 tema secara utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, L., dan Amri, Sofyan. 2014. Pengembangan & Model Pembelajaran
Tematik Integratif . Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher.
Ariezona, Windy.2013. Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan
Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Mendengarkan Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran dan Pemanfaatannya. Jakarta. Raja
Grafindo Persada
Bahri, Syaiful D dan Zain, Aswan. 2005. Strategi Belajar Mengajar edisi revisi.
Jakarta. PT. Asdi Mahasatya
Cecep, Kustandi dan Sutjdipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran. Bogor. PT
Ghalia Indonesia
Hamalik, Oemar. 2007. Dasar.-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara
Kurniawan, Andreas Anggi. 2011. Pengembangan Media Audiovisual Sebagai
Media Pembelajaran Menyimak Untuk Siswa Kelas III SDN Soka 1 Srumbung
Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Sanata
Dharma
Kusnandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pemetaan Praktis Disertai Dengan
Contoh Edisi Revisi. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. 2008. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Miarso, Yusuf H. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta. PT
Kencana Prenada Media Group
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya
Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung. PT Alfabeta
Sadiman, Arief dkk. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor. PT
Ghalia Indonesia
Sadiman, Arief. 2008. Media Pendidikan. Jakarta. PT Grafindo Persada
Sadiman, Arief., Rahardjo, R dkk. 2009. Media Pembelajaran: Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta. CV Rajawali
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. PT Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dan kurikulum. Jakarta. PT Kencana Prenada
Group
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta. PT Kencana Prenada Media
Group
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. PT Rineka Cipta
Sudjana, N dan Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar
Baru Bandung
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D. Bandung. PT Alfabeta
Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif Dalam
Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil. Bandung. PT Prospect
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta. PT
Kencana Prenada Media Group
Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini
TK/RA Anak Usia Kelas awal SD/MI. Jakarta. PT Kencana Prenada Media
Group
Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah.
Jakarta. PT Bumi Aksara
Wismantaka, Vitus W.A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum
2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
LAMPIRAN 1
RPP KURIKULUM 2013 TEMA 1
SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH)
Sekolah : SD Kanisius Duwet
Kelas/ Semester : v / Ganjil
Tema : 2. Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema : 2.1 Macam-Macam Peristiwa dalam Kehidupan
Waktu : 7 x 35 menit
Pembelajaran : 4
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
mellihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah.
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis , dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
B. Komepetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran
IPS
3.1
Memahami aktivitas dan perubahan
kehidupan manusia dalam ruang,
konektivitas antar ruang dan waktu
serta dan keberlanjutannya dalam
kehidupan social, ekonomi,
pendidikan dan budaya dalam
lingkup nasional
3.1.1
Menjelaskan pengertian manusia
dalam konteks keruangan dan
kewilayahan dalam aspek sosial,
ekonomi dan pendidikan
3.1.1.1
Dengan mencermati bacaan peserta
didik dapat mengamati dan
menceritakan tempat - tempat usaha
di lingkungan di sekitarnya sebagai
contoh kegiatan manusia konteks
keruangan dan kewilayahan dalam
aspek sosial, dan ekonomi dengan
teliti.
4.1
Menyajikan hasil pengamatan
mengenai aktivitas dan perubahan
kehidupan manusia dalam ruang,
konektivitas antar ruang dan waktu
serta dan keberlanjutannya dalam
kehidupan social, ekonomi,
pendidikan dan budaya dalam
lingkup nasional dari sumber-
sumber yang tersedia
4.1.1
Menyusun laporan secara tertulis
tentang manusia dalam konteks
keruangan dan kewilayahan dalam
aspek sosial, ekonomi , pendidikan,
dan budaya dalam lingkup nasional
4.1.1.1
Dengan melakukan debat, peserta
didik dapat menjelaskan manfaat dan
kerugian sebuah kegiatan industri
bagi masyarakat dalam konteks
keruangan dan kewilayahan dalam
aspek sosial, dan ekonomi dengan
percaya diri.
PKn
3.3 Memahami keanekaragaman social, 3.3.1 3.3.1.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
budaya dan ekonomi dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika di lingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat
Menceritakan pola perilaku umum
anggota masyarakat (gotong
royong, ramah tamah, sopan
santun)
4.3
Membantu masyarakat dalam
melaksanakan suatu kegiatan di
lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat tanpa membedakan
agama, suku bangsa, dan social
ekonami
4.3.1
Mengidentifikasi bentuk-bentuk
kerja sama yang ada di masyarakat
dalam rangka kerukunan
4.3.1.1
Dengan melakukan debat peserta
didik dapat menghargai perbedaan
pendapat antar kelompok yang
merupakan contoh nyata dari pola
perilaku masyarakat yang positif
dengan tanggung jawab.
Matematika
3.3
Memilih prosedur pemecahan
masalah dengan menganalisis
hubungan antar symbol, informasi
yang relevan, dan mengamati pola.
3.3.1
Menyajikan pernyataan matematika
secara lisan, tertulis, dan diagram
3.3.1.1
4.2
Menentukan bilangan yang tidak
diketahui dalam persamaan yang
melibatkan penambahan,
pengurangan, perkalian, atau
pembagian dan satu atau dua angka
4.2.1
Menentukan bilangan yang tidak
diketahui dalam persamaan yang
melibatkan perkalian
4.2.1.1
Dengan mengolah informasi dari
bacaan, peserta didik dapat
menentukan bilangan yang tidak
diketahui dalam persamaan yang
melibatkan perkalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Bahasa Indonesia
3.2
Mengruaikan isi teks penjelasan
tentang proses daur air, rangkaian
listrik, sifat maknet, anggota tubuh
(manusia ,hewan, tumbuhan) dan
fungsinya,serta system pernafasan
dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kasakata baku
3.2.1
Mengidentifikasi peran air dalam
bidang industri.
3.2.1.1
Dengan melakukan diskusi secara
berkelompok peserta didik dapat
mengidentifikasikan peranan air
dalam industri dan menumbuhkan
sikap rasa ingin tahunya
4.2
Menyampaikan teks penjelasan
tentang proses daaur ulang air
rangkaian listrik, sifat maknet,
anggota tubuh (manusia ,hewan,
tumbuhan) dan fungsinya,serta
system pernafasan dengan bantuan
guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kasakata baku
4.2.1
Memberikan alasan pentingnya air
dalam bidang industri
4.2.1.1
Dengan menggali informasi dari teks
bacaan peserta didik dapat
menceritakan dampak negatif dan
positif dari sebuah kegiatan industri
yang merupakan konteks kegiatan
manusia dalam aspek ekonomi dan
sosial dengan percaya diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mencermati bacaan peserta didik dapat mengamati dan menceritakan
tempat - tempat usaha di lingkungan di sekitarnya sebagai contoh kegiatan
manusia konteks keruangan dan kewilayahan dalam aspek sosial, dan ekonomi
dengan teliti.
2. Dengan menggali informasi dari teks bacaan peserta didik dapat menceritakan
dampak negatif dan positif dari sebuah kegiatan industri yang merupakan konteks
kegiatan manusia dalam aspek ekonomi dan sosial dengan percaya diri
3. Dengan melakukan diskusi secara berkelompok peserta didik dapat
mengidentifikasikan peranan air dalam industri dan menumbuhkan sikap rasa
ingin tahunya
4. Dengan melakukan debat, peserta didik dapat menjelaskan manfaat dan kerugian
sebuah kegiatan industri bagi masyarakat dalam konteks keruangan dan
kewilayahan dalam aspek sosial, dan ekonomi dengan percaya diri.
5. Dengan melakukan debat peserta didik dapat menghargai perbedaan pendapat
antar kelompok yang merupakan contoh nyata dari pola perilaku masyarakat yang
positif dengan tanggung jawab.
6. Dengan mengolah informasi dari bacaan, peserta didik dapat menentukan bilangan
yang tidak diketahui dalam persamaan yang melibatkan perkalian
D. Materi Pembelajaran
IPS
1. Kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat
2. Berbagai aktivitas kemasyarakatan dan pengaruh kehidupan sosial, ekonomi dan
budaya pada pola perilaku manusia
PKn
1. Keanekaragaman budaya, sosial, ekonomi dalam Bhineka Tunggal Ika
2. Pengertian dan manfaat kegiatan gotong-royong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Matematika
1. Persamaan bilangan
Bahasa Indonesia
1. Peran air dalam bidang industri
2. Dampak dari perkembangan pabrik industri
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan :
Saintifik, Tematik Integratif / Terpadu
Model :
PBM (Pembelajaran Berbasis Masalah)
PK (Pembelajaran Kooperatif)
PBP (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Metode :
Diskusi, tanya-jawab, permainan, simulasi, penugasan, demonstrasi
F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
Media : Video pembelajaran, teks bacaan,
Alat/Bahan : karton, alat tulis, pewarna
Sumber Belajar :
Guru
Teman
Lingkungan sekitar
Kemendikbud. 2014. Tema 2 Peristiwa Dalam Kehidupan Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas V. Jakarta. Kemendikbud
Kemendikbud. 2014. Tema 2 Peristiwa Dalam Kehidupan Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas V. Jakarta. Kemendikbud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
G. Langkah Kegiatan
Penggalan 1 (3 x 35 menit)
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Penggalan Ke - 1
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. (apersepsi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (orientasi)
5. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
“Pemandangan” untuk memotivasi siswa agar bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran
10 menit
Inti 1. Guru membagi siswa dalam menjadi 2 kelompok
2. Siswa menonton video pembelajaran tematik yang telah
dipersiapkan guru (mengamati)
3. Siswa bertanya pada guru tentang isi dari video
pembelajaran tersebut
4. Siswa dijelaskan inti dan rangkuman dari video
pembelajaran tematik
5. Tiap kelompok mendapat materi yang berbeda dari guru
untuk melakukan debat
6. Siswa mendapat tugas untuk mendiskusikan materi yang
diberikan guru pada tiap kelompok :
a. Kelompok 1 : Dampak positif pabrik industri
b. Kelompok 2 : Dampak negatif pabrik industri
7. Siswa diberi waktu 15 menit untuk mendiskusikan materi
8. Setiap kelompok menuliskan alasan dan latar belakang yang
membuat mereka setuju dengan pernyataan tersebut
9. Setiap kelompok mencari dan mengevaluasi bukti-bukti
yang akan dipilih sebagai alat pembuktian yang akan
memperkuat kedudukannya dalam berdebat
10. Siswa bersama kelompok melakukan debat ringan
11. Siswa menyimpulkan hasil debat dengan merangkum
120 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
pokok-pokok pembicaraan selama debat
Penutup 1. Guru memperkuat kesimpulan siswa dengan
mengkonfirmasi jawaban siswa
2. Guru memberi salam dan meninggalkan kelas
5 menit
Penggalan Ke - 2
Pembuka 1. Guru memberi salam dan bersiap memulai pelajaran
2. Guru melakukan permainan asah otak “pasang jari”
untuk memotivasi siswa belajar
5 menit
Isi 1. Siswa membaca teks bacaan dengan teliti dan cermat
(mengamati)
2. Siswa mendengarkan dampak positif dan negatif
sebuah industry dan menyimak pada informasi-
informasi penting yang terdapat pada bacaan
3. Siswa mengidentifikasi pertanyaan tentang peran air
dalam industry (menanya)
4. Guru memberikan permasalahan pada siswa terkait
dampak negatif pabrik industri, yaitu pencemaran air
5. Siswa bertanya pada guru tentang tahap dan tujuan
pembuatan proyek penjernihan air
6. Siswa membuat proyek “penjernihan air” dengan
bahan dan peralatan yang sudah dipersiapkan
7. Siswa dibagi dalam kelompok dan tiap kelompok
melakukan tanya jawab tentang peran air dalam
industri
8. Siswa mencari beberapa kalimat yang menggunakan
kata industry yang terdapat didalam buku, majalah,
atau membuat kalimatnya sendiri (mengumpulkan
informasi)
9. Siswa menentukan sumber data berkaitan dengan kata
“industry”
10. Siswa mengumpulkan data tentang industry, untuk
mendiskusikannya bersama teman dan menuliskan
pengertian industry berdasarkan makna yang ditulisnya
11. Siswa diminta untuk menggolongkan peyataan tentang
industry dari beberapa sumber yang ditemukannya.
(mengasosiasi)
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Penutup 1. Guru memberi salam dan meninggalkan kelas 5 menit
Penggalan Ke - 3
Pembuka 1. Guru memberi salam dan bersiap memulai pelajaran
selanjutnya
5 menit
Isi 1. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar, msing masing
memilih pernyataan yang mereka setujui untuk
disajikan dalam kegiatan debatcilik
2. Kemudian menyimpulkan dan menyusun pendapat-
pendapat dalam suatu pola tertentu yang akan
disiapkan untuk menjadi bahan pembuktian dan
pertahanan dan menduga-duga pendapat lawan
3. Siswa menyajikan pendapatnya tentang kerjasama tim,
saling menghargai, dan perbedaan pendapat yang
mungkin muncul dalam diskusi dan debat
(mengkomunikasikan)
4. Siswa menyampaikan hasil diskusi yang dilakukan
dalam kelompok tentang industry
5. Siswa diminta untuk menyimak sebuah bacaan berita
(mengasosiasi)
6. Siswa diminta memakai salah satu informasi dari
bacaan tersebut untuk menentukan bilangan yang tidak
diketahui dalam persamaan yang melibatkan perkalian
dalam soal cerita
7. Guru mengingatkan kembali pemahaman peserta didik
dalam menyelesaikan soal cerita dalam matematika
60 menit
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan hari ini
2. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari
3. Guru memberikan tugas/PR sebagai pemantapan materi
4. Guru memberikan pesan moral tentang makna kerja sama
dan menghargai perbedaan pendapat
5. Salam dan doa penutup
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
H. Teknik Penilaian Pembelajaran
1. Jenis/Teknik Penilaiaan
a. Penilaian Kognitif (Tes) : Tes Tertulis, Tes Lisan
b. Penilaian Keterampilan (Non Tes) : Performance atau Unjuk Kerja
c. Penilaian Sikap Individu-Sosial (Non Tes) : Observasi, Penilaian Antar Teman
d. Penilaian Sikap Religius (Non Tes) : Observasi
2. Bentuk Instrumen dan Rubrik Penilaian (terlampir)
3. Pedoman penskoran (terlampir)
Ranah Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Sikap Spiritual SBdP
1.1.1 Mengungkapkan rasa syukur atas
kekayaan dan keragaman karya seni
daerah sebagai anugerah Tuhan
Bahasa Indonesia
1.1.1 Mengucapkan rasa syukur terhadap
anugrah Tuhan Yang Maha Esa dengan
membuat doa singkat.
IPA
1.1.1 Mewujudkan rasa syukur dengan
menjaga keseimbangan alam beserta
isinya
PJOK
Penilaian Sikap Pengamatan Lembar
pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1.1.1 Menunjukkan rasa syukur dengan
menjaga seluruh perangkat gerak dan
kemampuannya sebagai anugrah Tuhan
Sikap Sosial SBDP
2.1.1 Menggambar ilustrasi dengan rasa
percaya diri
PJOK
2.1.1 Menunjukkan rasa tanggung jawab
terhadap keselamatan diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan sekitar,
serta dalam penggunaan sarana dan
prasarana pembelajaran.
Penilaian Sikap Pengamatan Lembar
pengamatan
Pengetahuan SBdP
1.1.1 Memahami prinsip-prinsip seni dalam
berbagai karya seni rupa.
Bahasa Indonesia
3.1.1 Mengidentifikasi peran air dalam
kegiatan di sekolah melalui tulisan
deskripsi.
IPA
3.5.1 Menjelaskan pentingnya peran air
dalam penyelenggaraan kegiatan
sekolah
PJOK
3.1.1 Menyebutkan cara-cara mengambil
posisi, mencetak angka dan mengoper
kepada teman (bola basket).
Tes Essay, pilihan ganda Soal essay dan
pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Keterampilan SBdP
4.1.1 Melakukan pengamatan terhadap
video untuk membuat gambar ilustrasi
tentang siklus air.
Bahasa Indonesia
1.2.1 Memberikan alasan tentang
pentingnya air dalam kegiatan di
sekolah melalui kegiatan wawancara
IPA
4.5.1 Menyajikan penjelasan pentingnya
peran air dalam kegiatan sekolah
melalui kegiatan presentasi
PJOK
4.1.1 Menggunakan berbagai keterampilan
untuk mengambil posisi, mencetak
angka, dan mengoper ke teman
(sepak bola dan bola besar
1. Membuat karya seni berupa
gambar.
2. Presentasi hasil wawancara.
3. Mempresentasikan hasil
diskusi tentang peran air.
4. Keterampilan mempraktekkan
teknik operan pada bola
basket
1. Unjuk kerja
2. Pembuatan karya
seni
3. Presentasi
4. Praktek
1. Rubrik
penilaian
kinerja
2. Rubrik
penilaian
presentasi,
praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
I. Lampiran-lampiran
1. Penilaian muatan pelajaran IPS
2. Penilaian muatan pelajaran PPKn
3. Penilaian muatan pelajaran Bahasa Indonesia
4. Penilaian muatan pelajaran Matematika
5. Materi pembelajaran
6. Media pembelajaran
7. Lembar Kerja Siswa
Yogyakarta, 2015
Mahasiswa,
Ignasius Bayu Prayoga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LAMPIRAN 2
LKS DAN MATERI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LEMBAR KERJA SISWA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mencermati bacaan peserta didik dapat mengamati dan
menceritakan tempat - tempat usaha di lingkungan di sekitarnya sebagai
contoh kegiatan manusia konteks keruangan dan kewilayahan dalam
aspek sosial, dan ekonomi dengan teliti.
Dengan menggali informasi dari teks bacaan peserta didik dapat
menceritakan dampak negatif dan positif dari sebuah kegiatan industri
yang merupakan konteks kegiatan manusia dalam aspek ekonomi dan
sosial dengan percaya diri
Dengan melakukan diskusi secara berkelompok peserta didik dapat
mengidentifikasikan peranan air dalam industri dan menumbuhkan sikap
rasa ingin tahunya
Dengan melakukan debat, peserta didik dapat menjelaskan manfaat dan
kerugian sebuah kegiatan industri bagi masyarakat dalam konteks
keruangan dan kewilayahan dalam aspek sosial, dan ekonomi dengan
percaya diri.
Dengan melakukan debat peserta didik dapat menghargai perbedaan
pendapat antar kelompok yang merupakan contoh nyata dari pola perilaku
masyarakat yang positif dengan tanggung jawab.
Dengan mengolah informasi dari bacaan, peserta didik dapat menentukan
bilangan yang tidak diketahui dalam persamaan yang melibatkan
perkalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Media : Video pembelajaran, teks bacaan,
Alat/Bahan : karton, alat tulis, pewarna
Siapkan alat dan bahan
Ikutilah setiap langkah kegiatan belajar
Kerjakan setiap tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh
Alat dan Bahan
Petunjuk Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
3. Sebutkan 3 manfaat pembangunan ekonomi daerah?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Sebutkan 3 tujuan pembangunan industri?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
1. Sebutkan 3 contoh kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................... ...............................................................
..........................................................................................................................................
4. Sebutkan 3 faktor pendukung dan 3 faktor penghambat pembangunan industri di daerah?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Kegiatan Belajar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Bacalah teks bacaan berikut dengan teliti!
Kegiatan Belajar 2
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Dari bacaan di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!
Bagaimana kondisi keadaan lingkungan di sekitar rumah / sekolah mu?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
Apakah ada pabrik industri di sekitarmu? Jelaskan!
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
Ceritakanlah kepada temanmu keadaan sekililng rumahmu, adakah tempat usaha
di sekitarmu dan bagaimanakah kondisi masyarakat sekitar tempat usaha
tersebut?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
1. Jelaskan pengertian dari kegiatan gotong royong!
2. Sebutkan 3 manfaat gotong royong!
3.
3. Sebutkan 3 contoh kegiatan gotong royong di rumah dan di sekolah!
Kegiatan Belajar 3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Kegiatan Belajar 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kegiatan Belajar 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
INSTRUMEN PENILAIAN
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengetahuan
Indikator 3.1.1 Menjelaskan pengertian manusia dalam
konteks keruangan dan kewilayahan dalam
aspek sosial, ekonomi dan pendidikan
Teknik penilaian Tes Tertulis
Instrumen Soal, Kunci Jawaban, Pedoman Penskoran
Soal :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 3 contoh kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat?
2. Sebutkan 3 tujuan pembangunan industri?
3. Sebutkan 3 manfaat pembangunan ekonomi daerah?
4. Sebutkan 3 faktor pendukung pembangunan industri di daerah?
5. Sebutkan 3 faktor penghambat pembangunan industri di daerah?
Kunci jawaban :
1. 3 contoh kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat adalah gotong royong,
kegiatan musyawarah desa, dan kegiatan karang taruna
2. Pembangunan industri bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan
merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil
budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup.
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur
perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang
sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas
bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai
tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
c. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya
teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap
kemampuan dunia usaha nasional
d. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan
ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam
pembangunan industri.
e. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri.
3. 3 manfaat pembangunan daerah adalah
a. Dapat memajukan perekonomian masyarakat sekitar
b. Mengurangi pengangguran yang ada
c. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan luasnya lapangan kerja
yang tersedia, peluang masyarakat memperoleh pekerjaan akan semakin
besar dan akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan.
d. perbaikan di bidang pendidikan, dengan meningkatnya kesejahteraan
masyarakat tentu akan banyak orang tua yang mampu membiayai
pendidikan anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
4. Faktor pendukung pembangunan industri :
a. Indonesia kaya bahan mentah
b. Jumlah tenaga kerja tersedia cukup banyak
c. Tersedia pasar dalam negeri yang banyak
d. Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri
e. Tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industri
f. Stabilitas politik yang semakin mantap
g. Banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain dalam
hal permodalan, alih teknologi, dll.
h. Letak geografis Indonesia yang menguntungkan
i. Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan
j. Tersedia sumber tenaga listrik yang cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
5. Faktor penghambat pembangunan industri :
a. Penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan
b. Mutu barang yang dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-negara
lain
c. Promosi di pasar internasional masih sangat sedikit dilakukan
d. Jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat tergantung dengan
negara lain
e. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh Indonesia
f. Modal yang dimiliki masih relatif kecil
Pedoman penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh dari setiap
item soal. Setiap item soal memiliki skor tertinggi = 2
Skor ideal adalah perkalian dari jumlah item soal dengan skor tertinggi. Skor ideal
= 5 x 2 = 10
b. Keterampilan
Indikator 4.1.1 Menyusun laporan secara tertulis tentang
manusia dalam konteks keruangan dan
kewilayahan dalam aspek sosial, ekonomi ,
pendidikan, dan budaya dalam lingkup nasional
Teknik penilaian Non Tes : Performence
Instrumen Tugas, Rubrik Penilaian, Pedoman Penskoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Tugas :
1. Buatlah laporan hasil pengamatan tentang pabrik industri yang ada di lingkungan
rumah atau sekolah!
Bagaimana kondisi keadaan lingkungan di sekitar rumah / sekolah mu?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
Apakah ada pabrik industri di sekitarmu? Jelaskan!
.............................................................................................................
.............................................................................................................
Ceritakanlah kepada temanmu keadaan sekililng rumahmu, adakah tempat usaha di
sekitarmu dan bagaimanakah kondisi masyarakat sekitar tempat usaha tersebut?
.............................................................................................................
.............................................................................................................
Rubrik Penilaian
No Kriteria Terlihat (√) Belum Terlihat (√)
1. Menjelaskan kondisi lingkungan
sekitar rumah / sekolah
2. Menjelaskan karakteristik pabrik
industri yang ada di lingkungan
sekitar rumah / sekolah
3. Menjelaskan hubungan pabrik
industri dengan kehidupan
bermasyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Pedoman penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari
kriteria 1, kriteria 2, dan kriteria 3.
Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi. Skor
ideal = 3 x 2 = 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
INSTRUMEN PENILAIAN
Muatan Pelajaran : PKn
a. Pengetahuan
Indikator 3.3.1 Menceritakan pola perilaku umum anggota
masyarakat (gotong royong, ramah tamah, sopan
santun)
Teknik penilaian Tes Tertulis
Instrumen Soal, Kunci Jawaban, Pedoman Penskoran
Soal :
4. Jelaskan pengertian dari kegiatan gotong royong!
5. Sebutkan 3 manfaat gotong royong!
6. Sebutkan 3 prinsip-prinsip kegiatan gotong royong!
7. Sebutkan 3 contoh kegiatan gotong royong di rumah dan di sekolah!
Kunci Jawaban
1. Pengertian gotong royong adalah melakukan pekerjaan bersama-sama, saling
menolong, bantu membantu, untuk kemudian menikmati hasil pekerjaan itu
bersama-sama pula.
Unsur-unsur gotong royong:
1. Usaha atau kegiatan kerja bersama
2. Setiap partisipan berpartisipasi menurut kemampuan masing-masing
3. Berdasarkan keikhlasan dan suka rela
4. Tanpa pamrih (tanpa harapan balas jasa)
5. Kerja atau usaha tersebut bermanfaat bagi kepentingan bersama
2. Manfaat gotong royong adalah
a. Meringankan beban, waktu dan biaya
b. Meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan dengan sesama
c. Menambah kokohnya rasa persatuan dan kesatuan
d. Mempertinggi ketahanan bersama.
e. Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan
kekeluargaan antar sesame anggota masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
f. Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis
antarwarga masyarakat
3. Prinsip-prinsip kegiatan gotong royong:
a. Kegiatan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang merupakan anggota
suatu kesatuan: desa, kampung, pelajar suatu sekolah, organisasi tertentu,
dan sebagainya
b. Keikutsertaannya berdasarkan atas kesadaran bahwa kegiatan itu demi
kepentingan sesama anggota sebagai kesatuan atau keluarga
c. Tidak ada perasaan terpaksa atau pun didorong pamrih apa pun kecuali
ingin menolong sesama warga.
4. Contoh kegiatan gotong royong di rumah dan di sekolah :
Contoh kegiatan gotong royong di rumah antara lain:
Membantu pekerjaan orang tua misalnya menyapu, merapikan tempat
tidur
Mencuci piring setelah makan
Membersihakan rumah
Contoh gotong royong di sekolah :
Menata ruang kelas bersama
Membersihkan ruang kelas
Membersihkan lingkungan sekolah
Contoh gotong royong di masyarakat :
Mendirikan rumah
Membuat jembatan desa
Membersihkan lingkungan desa
Memperbaiki jalan yang rusak
Pedoman penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari
setiap jawaban benar. Setiap jawaban benar memiliki skor tertinggi = 2.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Skor ideal adalah perkalian dari jumlah jawaban minimal benar dengan skor
tertinggi. Skor ideal = 4 x 2.5 = 10
b. Keterampilan
Indikator 4.3.1 Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerja
sama yang ada di masyarakat dalam rangka
kerukunan
Teknik penilaian Non Tes : Unjuk Kerja
Instrumen Tugas, Rubrik Penilaian, Pedoman Penskoran
Tugas :
1. Melakukan pengamatan kerja lapangan untuk mengamati kegiatan yang ada di
masyarakat dalam rangka kerukunan, seperti gotong royong dan musyawarah.
Rubrik Penilaian
No Kriteria Terlihat (√) Belum Terlihat (√)
1. Menjelaskan kondisi lingkungan
terjadinya kegiatan
kemasyarakatan
2. Menjelaskan proses kegiatan
berlangsung
3. Menjelaskan manfaat dari
adanya kegiatan kemasyarakatan
tersebut
Pedoman penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari
kriteria 1, kriteria 2, dan kriteria 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi. Skor
ideal = 3 x 2 = 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Muatan Pelajaran : Matematika
a. Pengetahuan
Indikator 3.3.1 Menyajikan pernyataan matematika secara
lisan, tertulis, dan diagram
Teknik penilaian Tes Tertulis
Instrumen Soal, Kunci Jawaban, Pedoman Penskoran
Soal :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Pedoman penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari
setiap jawaban benar. Setiap jawaban benar memiliki skor tertinggi = 2
Skor ideal adalah perkalian dari jumlah jawaban minimal benar dengan skor
tertinggi. Skor ideal = 3 x 2 = 6
b. Keterampilan
Indikator 4.2.1 Menentukan bilangan yang tidak diketahui
dalam persamaan yang melibatkan perkalian
Teknik penilaian Non Tes : Unjuk Kerja
Instrumen Tugas, Rubrik Penilaian, Pedoman Penskoran
Tugas :
Buatlah dialog percakapan bersama teman sebangku mu seperti contoh pada buku
siswa halaman 30, serta menunjukkan permasalahan yang berkaitan dengan
matematika dan penyelesainnya!
Rubrik Penilaian :
No Kriteria Terlihat (√) Belum Terlihat (√)
1. Menjelaskan permasalahan yang
berkaitan dengan matematika
2. Menjelaskan penyelesaian
masalah yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Pedoman penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari
kriteria 1, dan kriteria 2.
Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi. Skor
ideal = 2 x 5 = 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
INSTRUMEN PENILAIAN
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia
a. Pengetahuan
Indikator 3.2.1 Mengidentifikasi peran air dalam bidang
industri.
Teknik penilaian Tes Tertulis
Instrumen Soal, Kunci Jawaban, Pedoman Penskoran
Soal : Pertanyaan bagian A!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Pertanyaan bagian B!
1. Sebutkan 3 manfaat air dalam kegiatan industri!
2. Sebutkan 3 dampak negatif dari pabrik industri!
3. Sebutkan 3 dampak positif dari pabrik industri!
Kunci Jawaban :
1. 3 manfaat air dalam kegiatan industri adalah :
a. Sebagai bahan baku utama (misalnya dalam industri PLTA)
b. Sebagai media untuk mencuci atau membersihkan bahan baku utama sebuah
industri (misalnya dalam industri tempe, air berfungsi untuk mencuci kedelai
yang akan dijadikan tempe)
c. Untuk membersihkan alat dan perlengkapan yang ada di pabrik industri
1. 3 dampak negatif pabrik industri adalah :
a. Terjadi pencemaran lingkungan
b. Konsumerisme
c. Hilangnya kepribadian masyarakat
d. Terjadinya peralihan mata pencaharian
e. Terjadinya urbanisasi di kota-kota
f. Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota
2. 3 dampak positif adanya pabrik industri :
a. Terbukanya lapangan kerja
b. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat
c. Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat
d. Menghemat devisa negara
e. Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat
f. Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri
g. Penundaan usia nikah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Pedoman penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh dari setiap
jawaban benar. Setiap jawaban benar memiliki skor tertinggi = 2
Skor ideal = 3 x 2 = 6
b. Keterampilan
Indikator 4.2.1 Memberikan alasan pentingnya air dalam
bidang industri
Teknik penilaian Non Tes : Unjuk Kerja
Instrumen Tugas, Rubrik Penilaian, Pedoman Penskoran
Tugas :
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar untuk melakukan debat. Debat
dipandu oleh guru kelas, dan mengangkat materi tentang pro kontra adanya pabrik
industri. Kelompok 1 pro dengan membawa dampak positif dari adanya pabrik
industri, sedangkan kelompok 2 kontra dengan adanya pabrik industri dilihat dari
dampak negatifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
MATERI TENTANG PENGERTIAN, TUJUAN, JENIS, DAN DAMPAK PABRIK
INDUSTRI
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang
jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang
diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk
inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk
industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah
dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami
satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi,
misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas
untuk barang-barang cetakan.Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai
untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian,
mebel, semen, dan bahan bakar.
Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan
pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
Pembangunan industri bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan
memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta dengan
memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur
perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya
untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada
khususnya.
3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya teknologi
yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha
nasional.
4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah,
termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri.
5. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta
meningkatkan peranan koperasi industri.
6. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional
yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil
produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri.
7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan
daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara.
8. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka
memperkokoh ketahanan nasional.
FAKTOR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INDUSTRI
1. Indonesia kaya bahan mentah
2. Jumlah tenaga kerja tersedia cukup banyak
3. Tersedia pasar dalam negeri yang banyak
4. Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri
5. Tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industri
6. Stabilitas politik yang semakin mantap
7. Banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal permodalan,
alih teknologi, dll.
8. Letak geografis Indonesia yang menguntungkan
9. Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan
10. Tersedia sumber tenaga listrik yang cukup
FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN INDUSTRI
1. Penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan
2. Mutu barang yang dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-negara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
3. Promosi di pasar internasional masih sangat sedikit dilakukan
4. Jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat tergantung dengan negara lain
5. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh Indonesia
6. Modal yang dimiliki masih relatif kecil
DAMPAK POSITIF PEMBANGUNAN INDUSTRI
1. Terbukanya lapangan kerja
2. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat
3. Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat
4. Menghemat devisa negara
5. Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat
6. Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri
7. Penundaan usia nikah
DAMPAK NEGATIF PEMBANGUNAN INDUSTRI
1. Terjadi pencemaran lingkungan
2. Konsumerisme
3. Hilangnya kepribadian masyarakat
4. Terjadinya peralihan mata pencaharian
5. Terjadinya urbanisasi di kota-kota
6. Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Klasifkasi industri mempermudah untuk mengelompokkan jenis industri dari salah satu
aspek.sehingga mempercepat untuk mengenali industri tersebut, sehingga mudah untuk
membedakan satu industri dengan industri yang lainnya.
1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan
dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri
dapat dibedakan menjadi:
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.
Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil industri lain.
Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan
menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan,
angkutan, dan pariwisata.
2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat
orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota
keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau
anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu,
dan industri makanan ringan.
b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang,
Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari
lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri
batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99
orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu.
Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri
besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan
saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih
melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil,
industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
3. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau
digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan
dan minuman.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri
pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
c.Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat
dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa
jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya:
industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil
kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri
teh, dan industri makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari
hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar
minyak bumi), dan industri serat sintetis.
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan
meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri
perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan.
5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri.
Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan
mendekati daerah persebaran konsumen.
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri
yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki
banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang
didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon
(dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan
amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil,
industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan
lahan tebu.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri
yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana
saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di
mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah
jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain.
Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi
sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen.
Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri
meubeler.
7. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya.
Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi.
Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
8. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a.Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang
memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri).
Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman.
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal
dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan
industri pertambangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari
hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi,
dan industri kertas.
9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya:
industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik negara yang dikenal
dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri
pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: modal, tenaga
kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya,
industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi
sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya
masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri
kerajinan dan industri makanan ringan.
b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif besar, teknologi
cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan
lokasi pemasarannya relatif lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri
sepatu, dan industri mainan anak-anak.
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi
canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil,
pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang
elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Menurut KKBI, Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dng
menggunakan sarana dan peralatan
6 Konsep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai berikut :
1. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam
dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut,
misalnya kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji
besi untuk industri besi dan baja.
2. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang
dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya
lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng,
tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen
(tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
3. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah
mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih
lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu
olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan.
4. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk
konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri
pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.
5. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-
bagiannya.
6. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
MATERI TENTANG GOTONG ROYONG
Gotong royong merupakan sifat yang tidak dapat dipisahkan dari Bangsa Indobesia.
Gotong royong dapat diartikan sebagai bekerja bersam-sama, tolong menolong, bantu-
membantu dalam mengerjakan suatu pekerjaan.Pada dasarnya manusia adalah makluk sosial
yang membutuhkan manusia yng lainnya.Gotong royong dapat dilakukan di rumah, di
sekolah, ataupun di lingkungan masyarakat. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan
bergotong royong, karena tidak mungkin suatu pekerjaan yang dikerjakan orang banyak akan
sia-sia.
Gotong-royong sudah tidak dapat dipungkiri lagi sebagai ciri bangsa Indonesia yang
turun temurun, sehingga keberadaannya harus dipertahankan. Gotong-royong adalah salah
satu contoh pola perilaku yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Ternyata gotong royong
memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut :
1. Pekerjaan Cepat Selesai
Bekerja sendirian, tentu akan lebih lama jika dibandingkan dengan bekerja sama dengan
banyak orang. Sebagai contoh pada saat menggali selokan yang mampet, bila dilaksanakan
oleh satu orang mungkin 2 atau 3 hari baru selesai. Akan tetapi jika dikerjakan oleh seluruh
warga kampung mungkin akan selesai dalam waktu beberapa jam saja.
2. Pekerjaan yang Berat Menjadi Ringan
Gotong royong dapat menjadikan pekerjaan yang berta menjadi ringan karena semula
pekerjaan yang dibebankan kepada seseorang akn terasa berat jika dikerjakan sendirian, tetapi
jika dikerjakan secara bergotong royong akan menjadi ringan. Sebagai contoh seorang ibu
rumah tangga akan terasa berat jika membersihkan rumah, memasak, bekerja, menyapu,
sampai mengasuh anak sendiri, tetapi apabila seluruh anggota keluarga bisa bekerja sama
pekerjaan tersebut akan terasa ringan dan menyenangkan, tidak menjadi beban. Ketika ibu
memasak di dapur kakak menjaga adik, ketika ibu mencuci ayah membersihkan halaman, dan
kakak membantu menyapu. Dengan demikian pekerjaan akan menjadi ringan.
3. Memupuk Persatuan dan Kesatuan
Gotong royong dapat memupuk persatuan dan kesatuan antar manusia.Bagaimanapun juga
tidak bisa mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Mereka memerlukan orang lain untuk
membantu menyelesaikan pekerjaannya. Adanya kerja sama yang baik antara manusia satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
dengan manusia lainnya akan terjadi kerukunan hidup. Kerukunan hidup yang dipupuk secara
terus menerus akan terjalin rasa persatuan dan kesatuan antar manusia.
4. Menghemat Biaya
Biaya dapat ditekan apabila gotong royng digalakan di setiap kegiatan. Misalnya jalan
kampung yang rusak, apabila masyarakat tidak mau bekerja bakti untuk memperbaikinya,
secara otomatis akan mengundang pekerja atau tukang untuk memperbaiki jalan tersebut.
Pekerja-pekerja tersebut harus dibayar menggunakan uang sehingga membutuhkan biaya
yang banyak. Apabila masyarakat mau bergotong royong memperbaiki jalan tersebut maka
uang yang digunakan untuk membayar pekerja dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain.
5. Menumbuhkan Rasa Sosial
Gotong royong dapat menimbulkan rasa sosial yang tinggi antar sesama manusia. Misalnya
saat terjadi musibah bencana alam di suatu daerah, orang-orang bergotong royong
mengumpulkan dana untuk membantu mereka yang terkena bencana. Dengan memberikan
apa yang kita miliki kepada orang lain berarti kita telah memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Sumbangan yang dikumpulkan dapat mengurangi penderitaan mereka yang terkena musibah
sehingga dapat mengurangi kesedihan mereka.
6. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri dapat tumbuh ketika kita melaksanakan kegiatan gotong royong. Kita bisa
bekerja seperti orang lain, berarti kemampuan kita diakui oleh orang lain. Dengan demikian
mantaplah dalam bekerja sama dengan orang lain.
7. Menumbuhkan Semangat Bekerja
Dalam menyelesaikan pekerjaan yang akan dilakukan bersama dapat menimbulkan semangat
untuk bekerja lebih giat. Teman yang banyak bisa menyelesaikan pekerjaan masing-masing,
memacu seseorang untuk bekerja lebih baik, sehingga tidak ketinggalan dengan yang lain.
8. Tidak Individualis
Manusia individualis adalah manusia yang hanya mementingkan kepentingan dirinya saja
tanpa memperdulikan kepentingan orang lain di sekitarnya. Bergotong royong adalah bekerja
sama yang ditujukan untuk kepentingan besama. Orang yang suka bergotong royong, berati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
lebih mementingkan kepentingan orang banyak daripada kepentingan dirinya sendiri. Secara
otomatis orang yang senang bergotong royong akan jauh dari sifat individualis.
Manfaat yang dapat diambil dari budaya masyarakat diantaranya adalah:
1. Menumbuhkan rasa solidaritas.
Jika kebudayaan gotong royong tetap terjaga dalam bermasyarakat tentunya
solidaritas antar warga akan terjalin dengan baik.
2. Menumbuhkan sikap kebersamaan.
Dalam suatu lingkungan tentunya harus terjalin kerukunan antar penghuninya.
Dengan adanya gotong royong kita sering kali berinteraksi dengan tetangga dan
masyarakat sekitar sehingga akan menumbuhkan sikap kebersamaan dalam sebuah
lingkungan, baik lingkup RT, RW, maupun lingkup yang lebih besar.
3. Meringankan beban pekerjaan
Sewaktu saya kecil dulu gotong royong menjadi hal yang sering dilakukan oleh
penduduk desa baik dalam pembuatan rumah, jembatan, pengerasan jalan, dll. Dengan
pengerjaan yang dilakukan orang banyak tentu pekerjaan akan lebih cepat
terselesaikan & lebih ringan dalam mengerjakannya.
Bentuk-bentuk kerja sama di Sekolah yang biasa dilakukan antara lain seperti berikut ini:
Membersihkan kelas. Melaksanakan tugas piket kebersihan kelas merupakan
tanggung jawab siswa. Para siswa dibagi dalam beberapa kelompok piket kebersihan.
Setiap kelompok tersebut harus melaksanakan piket kebersihan secara bergantian
setiap harinya yang disesuaikan dengan jadwal yang ada. Dalam melaksanakan piket
kebersihan, siswa dituntut untuk menyelesaikannya sebelum jam pelajaran dimulai.
Oleh sebab itu, berkerja sama dalam membersihkan kelas akan cepat selesai sehingga
ruangan menjadi bersih dan nyaman digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Merawat Tanaman dan Halaman Sekolah. Disamping harus melaksanakan piket
kebersihan secara berkerja sama, peserta didik disekolah juga memiliki tanggung
jawab dalam melaksanakan kewajibannya untuk menciptakan suasana lingkungan
sekolah yang nyaman, bersih dan indah.
Membentuk kelompok belajar. Belajar kelompok banyak manfaatnya,antara lain :
1.menambah keakraban dengan teman; 2.bertukar pendapat dalam memecahkan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
atau masalah dalam pelajaran; 3.belajar bersikap terbuka menerima pendapat orang
lain.
Membuat majalah dinding.Majalah dinding adalah salah satu jenis media komunikasi
massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar
majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang
pada dinding atau yang sejenisnya. Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya,
baik yang berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip
dasar bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet,
teka-teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun secara
variatif. Manfaat majalah dinding adalah sebagai Media komunikasi, Wadah
kreativitas, Menumbuhkan kebiasaan membaca, Pengisi waktu, Kecerdasan berpikir,
Berorganisasi, dan Melatih kemampuan menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
LAMPIRAN 3
PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO TEMATIK KELAS V KURIKULUM 2013
Oleh : Ignasius Bayu Prayoga
NIM : 111134234
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Berikut adalah petunjuk pengguanaan media pembelajaran berupa video pembelajaran
tematik Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kurikulum 2013 unruk Kelas V SD bagi guru.
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menggunakan video tematik :
1. Lihatlah kegiatan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saat
akan menggunakan video tematik.
2. Kaitkan isi video tematik dengan materi pelajaran yang dibahas sesuai dengan buku
tematik siswa tema 2 sub tema 1 pembelajaran 4.
3. Bimbinglah siswa untuk menemukan permasalahan yang ada dalam video tematik.
4. Guru dapat mengembangkan isi atau materi dalam video menjadi lebih luas, sehingga
menambah pengetahuan siswa.
Dalam menggunakan video tematik tema 2 sub tema 1 pembelajaran 4 ini dibutuhkan
langkah-langkah yang harus dilakukan guru, diantaranya :
1. Persiapkan peralatan pemutar video seperti laptop, pengeras suara, viewer atau
proyektor, dan peralatan pendukung lain yang dibutuhkan.
2. Masukkan CD (Compact Disk) media pembelajaran ke dalam CD Room.
3. Komputer akan secara autoplay menjalankan program media pembelajaran.
4. Jika komputer tidak dapat secara autoplay menjalankan program, maka klikpada Start
lalu klik My Computer.
5. Arahkan kursor pada CD Drive dengan nama “Pembelajaran 3“ lalu klik.
6. Double klik file pada windows.
7. Media pembelajaran siap digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
LAMPIRAN 4
DESAIN SKENARIO FILM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
DESAIN SKENARIO FILM (VIDEO TEMATIK)
No Bagian film. Deskripsi skenario film
1 Bagian 1 Seorang anak bernama Dila sedang jalan-jalan di sawah yang dekat dengan pabrik sawit. Dila penasaran dengan dampak positif dan negatif dari adanya pabrik sawit.
2 Bagian 2 Dila bertemu dengan kak Christin, salah satu mahasiswa yang juga bertempat tinggal tidak jauh dari pabrik sawit.
3 Bagian 3 Percakapan antara Dila dan kak Christin tentang pengertian dan dampak dari pabrik industri.
4 Bagian 4 Contoh dampak pabrik industri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
5 Bagian 5 Percakapan selanjutnya antara Dila dan kak Christin tentang contoh kegiatan industri lain selain pabrik sawit.
6 Bagian 6 Percakapan Dila dan kak Christin tentang manfaat air dalam kegiatan industri, khususnya dalam pembuatan tempe
7 Bagian 7 Contoh pemanfaatan air dalam kegiatan industri, khususnya dalam pembuatan tempe
8 Bagian 8 Percakapan Dila dan kak Christin tentang kegiatan kemasyarakatan di lingkungan sekolah dan rumah
9 Bagian 9 Contoh kegiatan gotong royong di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
LAMPIRAN 5
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
LAMPIRAN 6
PENILAIAN PRODUK UNTUK AHLI
MEDIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
LAMPIRAN 7
PENILAIAN PRODUK UNTUK GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
LAMPIRAN 8
HASIL PENILAIAN UJI COBA
PERORANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
LAMPIRAN 9
HASIL PENILAIAN UJI COBA
KELOMPOK KECIL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
DOKUMENTASI UJI COBA VIDEO TEMATIK
DI SD KANISIUS DUWET
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
LAMPIRAN 11
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
LAMPIRAN 12
BIODATA PENULIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
BIODATA PENULIS
Ignasius Bayu Prayoga, lahir di Lampung Tengah, 29 April
1992. Penulis masuk Sekolah Dasar pada tahun 1999 di SD
Fransiskus Kalirejo Lampung Tengah dan lulus tahun 2005.
Pada tahun 2005-2008 penulis menyelesaikan jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 01 Kalirejo,
Lampung Tengah.
Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah
Menengah Atas di SMAN 1 Prambanan Klaten pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2011.
Pada tahun 2011 peneliti melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI