pengaruh religiusitas dan lingkungan eksternal …repository.uinjambi.ac.id/2894/1/nela...
TRANSCRIPT
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UIN SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
SKRIPSI
NELA HERWENI
SES141416
PEMBIMBING :
Dr. Rafidah, SE.,M.EI
Addiarrahman, S.HI.M.SI
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERISTAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO
أيهاٱلذيه بي بيىكم لكم أمى ا تأكلى ل طلءامىىا عهٱلب زة تج تكىن أن إل
إن اأوفسكم ولتقتلى ىكم تزاضم ٩٢كانبكمرحيماٱلل
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”1
1An-Nisa (4): 29.
vi
PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cintat dan
kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu
serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang
Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.
Sholawat daan salam selalu terlimpahkan kehadiran Rasulullah Muhammad
SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat
kukasihi dan kusayangi.
Ayah dan ibu tercinta, Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa
terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ayah
(Domhuri) dan ibu (Yerneli) yang telah memberikan kasih sayang, segala
dukungan, materil dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak mungkin
dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ayah dan Ibu
bahagia. Terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaran yang telah
memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini,
kedua Saudaraku, Abang pertamaku (Defly Nofriyanto) dan Abang keduaku
(Defni Afriansyah) serta istri tercintanya (Desy Rodika Sari) yang sejatinya
selalu ada dibelakang ku yang selalu memberikan suntikan semangat, oleh
nasehat bekal menjalani kehidupan kelak, membantu banyak moril dan materil
yang tak dapat ku blas dengan apapun.
My best friend’s yang selalu membantuku dalam sedih maupun senang
(Silvina Safitri dan Dwi Yolanda) Teman-teman seperjuangan (Febrina
Adellia, Andi Alifia, Desi Purnama sari, Puspa Sari, Asmadi, Junianto)
semangat, kerja keras, kekompakkan, persahabatan, saling membantu satu
sama lain, waktu demi waktu kita lalui bersama tertawa bersama, bergurau di
halaman kampus hingga tak ingat watu di saat kita menunggu dosen
vii
pembimbing kita masing-masing demi gelar sarjana yang ingin kita dapatkan
dan toga hitam yang kita idam-idamkan bersama.
Guruku (SD, SMP, SMA) dosen pembimbing dan seluruh dosen yang
telah ikut berkecampung membantu ku, memberi kan bekal ilmu, sosial di saat
aku dalam kesulitan dan pelajaran yang berharga. Semoga kita semua sela;u
dalam keridhoan Allah SWT. . .
Amin yarobbal alamin...
viii
ABSTRAK
Nela Herweni SES141416, Pengaruh Religiusitas dan Lingkungan
Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Religiusitas dan
Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
deskriptif, metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat analisis yang
bersifat kuantitatif, diamana hasil analisis dijadikan dalam bentuk angka-angka
yang kemudian dijelaskan dan diinterprestasikan dalam suatu uraian, sementara
metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan suatu data yang akan
dibuat, baik oleh peneliti sendiri maupun kelompok. Peneliti menggunakan SPSS
16 untuk menguji penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data primer yang merupakan hasil kuesioner yang diberikan kepada 123
Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Beradasrkan hasil penelitian
secara parsial, Religiusitas tidak berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa dan Lingkungan Eksternal berpengaruh signifikan terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa. Berdasarkan uji secara simultan variable Religiusitas
(X1) dan variable Lingkungan Eksternal (X2) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Y).
Kata kunci : Religiusitas, Lingkungan Eksternal, Minat Berwirausaha
Mahasiswa
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulisan panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana
dalam penyelesaian skripsi ini penulisan selalu diberikan kesehatan dan kekuatan,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selain itu tidak lupa pula
iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. Skripsi ini diberi judul “ Pengaruh Religiusitas dan
Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”.
Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, Penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui, dan berkat adanya bantuan dari
berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan dosen
pembimbing yaitu : Ibuk Dr. Rafidah, SE.,M.EI dan Bapak Addiarrahman,
S.HI.M.SI, selaku pembimbing I dan pembimbing II skripsi ini. Maka skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan
skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat :
1. Kedua orang tuaku Ayahanda Domhuri dan Ibunda Yerneli.
2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UN STS Jambi.
3. Ibu Dr, Rafidah, SE, M. EI, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
4. Bapak Dr. Novi Mubyarto, Se, ME, Selaku Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi
5. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M. Fil. I. Selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja Sama Luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
6. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA dan Ibu G. W. I Awal Habibah, SE. Sy,
Selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah UIN STS Jambi.
x
7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh karyawan / karyawati Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu. Disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kemampuan Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada
Allah SWT kita memohon ampun-Nya dan kepada manusia kita memohon
kemaafannya. Semoga amal kebaikan kita nilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, 2019
Penulis
Nela Herweni
SES. 141416
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..i
PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………………………………..ii
NOTA DINAS …………………………………………………………………..iii
MOTTO ………………………………………………………………………....iv
PERSEMBAHAN …………………………………………………………….....v
ABSTRAK ……………………………………………………………………...vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………...11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………...11
D. Batasan Masalah ……………………………………………………..12
E. Kerangka Teori ………………………………………………………13
F. Tinjuan Pustaka ……………………………………………………...31
G. Kerangka Berfikir ……………………………………………………33
H. Hipotesis ……………………………………………………………..34
I. Uji Statistik …………………………………………………………..34
BAB II METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………….36
B. Pendekatan Penelitian ……………………………………………….36
C. Jenis dan Sumber Data ………………………………………………36
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….37
xii
E. Populasi dan Sampel ………………………………………………...38
F. Instrumen Penelitian …………………………………………………42
G. Metode dan Teknik Analisis Data …………………………………..43
H. Definisi Operasional …………………………………………………46
I. Sistematika Penulisan …………………………………………..........48
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah UIN STS Jambi ……………………………………………..50
B. Distingsi keilmuan UIN STS Jambi………………………………….54
C. Kemahasiswaan UIN STS Jambi…………………………………….59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Responden ………………………………………63
B. Jenis Kelamin Responden …………………………………………..63
C. Umur Responden ……………………………………………………64
D. Apakah Sedang Melakukan Usaha …………………………………64
E. Pendapatan Perbulan Responden …………………………………...65
F. Metode dan Teknik Analisis Data ……………………………….....66
G. Uji Asumsi Klasik …………………………………………………...70
H. Regresi Linier Berganda …………………………………………….73
I. Uji Hipotesis …………………………………………………………74
J. Pembahasan Penelitian ………………………………………………76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….....78
B. Saran …………………………………………………………………79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Mahasiswa Berwirausaha ………………………………………. 5
Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka …………………………………………………… 32
Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa UIN STS Jambi ………………………………… 40
Tabel 2.2 Definisi Operasional ………………………………………………… 47
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………….. 63
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Umur ……………………………….... 64
Tabel 4.3 Data Responden Beradasarkan Melakukan Usaha …………………... 65
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ………………… 65
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Religiusitas (X1) ………………………………... 66
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Lingkungan Eksternal (X2) ………………………67
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Minat Berwirausaha (Y) ………………………… 67
Tabel 4.8 Uji Realibilitas Religiusitas (X1) ……………………………………. 68
Tabel 4.9 Uji Realibilitas Lingkungan Eksternal (X2) ………………………… 69
Tabel 4.10 Uji Realibiltas Minat Berwirausaha (Y) …………………………… 69
Tabel 4.11 Uji Normalitas ……………………………………………………… 70
Tabel 4.12 Uji Multikolinear …………………………………………………… 71
Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ………………………………… 73
Tabel 4.14 Uji T …………………………………………………………………74
Tabel 4.15 Uji F ……………………………………………………………….. 75
Tabel 4.16 Hasil koefisien Determinasi (R2) …………………………………. 76
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………. 31
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedasitas …………………………………………. 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di indonesia minat berwirausaha masyarakat dinilai masih sangat minim
karena kebanyakan masyarakat indonesia memilih bekerja sebagai pegawai negeri
sipil, Fenomena tersebut seharusnya dapat dijadikan bahan pemikiran, bagaimana
agar dapat menciptakan lapangan kerja baru yang dapat menampung karyawan,
tidak lagi berpikir untuk mempersiapkan diri menjadi calon karyawan yang
mencari pekerjaan, terutama bagi individu yang terdidik, misalnya Mahasiswa.
Mereka diharapkan mampu menjadi penggerak perekonomian dengan
menanamkan jiwa kewirausahaan semenjak dini. Banyaknya wirausaha dalam
sebuah negara mempengaruhi kondisi perekonomian negara itu sendiri. Di
Indonesia, lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi pencari kerja dan sangat
sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Hal ini mengakibatkan rendahnya
wirausaha muda yang muncul sehinga perlu ditumbuhkan minat untuk menjadi
wirausaha pada seorang mahasiswa.2
Pembentukan karakter kewirausahaan bisa terjadi dimana saja, salah
satunya diperguruan tinggi berperan penting dan berpeluang untuk menanamkan
sikap mental kewirausahaan terhadap para mahasiswanya. Mahasiswa perlu diberi
semangat untuk berwirausaha dan pemahaman mengenai kewirausahaan, agar
tidak mengikuti fenomena umum. Masih ada kecendrungan bahwa mahasiswa
2Angki Adi Tama. Analisis Faktor-Faktor yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan
Menjadi Enterpreneur. Skripsi. (Universitas Diponegoro: Semarang, 2010), hal. 19
2
tidak percaya diri untuk bekreja mandiri dan memulai usaha sendiri, mereka pada
umumnya memiliki bekerja di perusahaan orang lain dan menjadi karyawan
pemerintah maupun swasta. Mahasiswa perlu dorongan untuk lebih berani
melakukan kegiatan kewirausahaan, dengan memahami permasalahan yang
dijadikan peluang yang dikomersialkan. Mahasiswa bisa mulai berwirausaha lebih
dini meskipun tanpa investasi yang besar. Mahasiswa sesungguhnya memiliki
modal kreativitas, mobilitas yang tinggi, dan jaringan pertemanan yang cukup
luas. Upaya untuk meningkatkan intensi mahasiswa untuk menjadi wirausaha
salah satunya dapat ditempuh melalui pendidikan Entrepreneurship. Saat ini
perguruan tinggi giat membekali mahasiswanya dengan pendidikan
Entrepreneurship, baik dengan memasukannya kedalam kurikulum pendidikan
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa maupun melalui kegiatan lain, misalnya
perlombaan Business plan atau seminar-seminar kewirausahaan. Diharapkan
dengan mengikuti mata kuliah dan kegiatan-kegiatan tersebut, dapat tumbuh
minat untuk berwirausaha dan membuat para mahasiswa terdorong utnuk menjadi
wirausahaan setelah mereka lulus.3
Di provinsi jambi sendiri, berwirausaha sudah banyak berkembang biak
dari pengusaha kecil hingga pengusaha besar, dan ada juga yang melalui via
online. Mereka membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Saat ini orang tua sudah tidak berpandangan negatif lagi pada dunia
wirausaha. Wirausaha tidak dipandang sebelah mata lagi. Hal tersebut karena
menjadi seorang wirausahawan perlu memiliki intelejensia, karena dengan itu
3Kompas dalam Darpujianto. Pembelajaran yang Menumbuhkan Minat Mahasiswa
Berwirausaha . Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia Vol.5 No.1.Desember 2010. (Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Asia: Malang, 2010) hal. 22
3
para wirausahawan bisa mempelajari berbagai ilmu dan keahlian, yang pada
gilirannya nanti akan sangatmembantu kiprah di dunia usaha. Jadi wirausahawan
bukanlah hanya sekedar berdagang namun juga adu kecerdasan dalam meraih
pasar.4
Berdasarkan suatu penelitian terhadap mahasiswa, ada suatu hal yang
menonjol yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu adanya perubahan sikap dan
pandangan dari generasi muda calon intelektual bangsa kita. Demikian pula ada
perubahan sikap orang tua, yang sudah menyenangi dan mengizinkan putra-
putrinya ke bidang wirausaha.
Minat berwirausaha dapat dilihat dari ketersediaan untuk bekerja keras dan
tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan menanggung macam-
macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang di lakukannya, bersedia
menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesedian dari
belajar yang dialaminya. Menurut Fuadi, “Minat berwirausaha adalah keinginan,
ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk
berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa
takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari
kegagalan.”
Berwirausaha merupakan pilihan alternatif yang tepat, karena
menyediakan lapangan kerja untuk sendiri dan tidak bergantung dengan orang
lain. Jika usaha dijalankan dengan baik keuntungan akan diperoleh, dandampak
dari usaha tersebut salah satunya bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi
4 Niki Ardhillah Azz. Buku Pintar Bisnis Dari Nol . (Syura Media Utama:
Yogyakarta,2011) Hal.15
4
angka pengangguran. Perusahaan semakin selektif menerima karyawan baru
sehingga tingkat persaingan semakin tinggi. Tidak ada jaminan seorang sarjana
mudah memperoleh pekerjaan karena idealnya seorang mahasiswa, mahasiswa
adalah pencipta lapangan kerja dan bukan pencari kerja. Langkah terbaik agar
mahasiswa tidak terjebak menjadi seorang pengangguran adalah berusaha
menumbuhkan jiwa wirausaha.5
Kewirausahaan adalahsemangat, perilaku, dan kemampuan untuk
memberikan tanggapan yangpositif terhadap peluang memperoleh keuntungan
untuk diri sendiri dan ataupelayanan yang lebih banyak dan lebih baik, serta
menciptakan danmenyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan
cara kerja yanglebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko serta
kemampuanmanajemen.
Secara umum, banyak dari individu yang kurang berminat
untukberwirausaha. Minat adalah sebagai salah satu faktor psikis yang
membantudan mendorong individu beraktivitas dalam mencapai tujuan tertentu
disertaidengan perasaan senang. Minat berwirausaha merupakan kemampuan
untukmemberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta
memecahkanpermasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru
dengankekuatan yang ada pada diri sendiri.Seseorang yang berminat memiliki
rasa suka, senang, kemudian tertarik dan cenderung untuk mengarahkan atau
5Jurnal dalamHubungan antara religiusitas dengan minat berwirausaha pada mahasiswa
fakultas psikologi UINSuska Riau,Vol. 5, No.2, 2014, Hal.2(Fakultas Psikologi UIN Suska
Riau,Pekan baru),
5
memberikan perhatian lebih dan menganggapnya sangat berharga atau berarti.
Kemudian menimbulkan suatu dorongan atau keinginan yang kuat untuk berhasil.
Individu yang berminat berwirausaha berdasarkan aspek-aspek minat yang
dijelaskan oleh Pintrich dan Schunk (1996) pertama, sikap umum terhadap
aktivitas seperti perasan suka tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas,
kedua, kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas, memutuskan untuk menyukai
sesuatu aktivitas, ketiga, merasa senang dengan aktivitas yaitu individu merasa
senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas yang diminatinya,
keempat, aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu, kelima,
adanya minat intriksik dalam isi aktivitas yaitu emosi yang menyenangkan yang
berpusat pada aktivitas itu sendiri. Keenam berpartisipasi dalam aktivitas yaitu
individu memilih atau berpartisipasi dalam aktivitas.
Tabel 1.1
Data Mahasiswa Berwirausaha
No Fakultas Jumlah Mahasiswa
Berwirausaha
1 Syariah 20 Mahasiswa
2 Tarbiyah 25 Mahasiswa
3 Ushuluddin 10 Mahasiswa
4 Adab 15 Mahasiswa
5 Febi 25 Mahasiswa
Jumlah 95 Mahasiswa
Sumber data : Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Pendapat lain dikemukakan oleh Wasty Sumanto (1989) bahwa ciriciri
orang yang berjiwa wirausahawan adalah pertama memiliki moral yang tinggi,
yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
6
kemerdekaan batin, mementingkan keutamaan, memiliki kasih sayang, loyal
terhadap hukum dan memiliki sifat keadilan, kedua sikap mental
untukwirausahawan yakni berkemauan keras, berkeyakinan kuat atas kekuatan
yang ada pada dirinya, jujur dan bertanggung jawab, memiliki ketahanan fisik dan
mental, tekun serta ulet dalam bekerja dan berusaha, serta memilki pemikiran
yang konstruktif kreatif, ketiga peka terhadap lingkungan yang meliputi
pengenalan terhadap arti lingkungan, senantiasa bersyukur atas segala yang
diperoleh dan memiliki, keinginan yang besar untuk menggali dan
mendayagunakan sumber-sumber ekonomi dilingkungan setempat, serta
menghargai dan memanfaatkan waktu secara efektif, keempat, memiliki
keterampilan wiraswasta yang meliputi keterampilan berfikir kreatif, keterampilan
mambuat keputusan, keterampilan dalam kepemimpinan, keterampilan manajeril
serta keterampilan dalam human relations (Sukanti,2011).
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa salah satu ciri kewirausahaan
adalah memiliki moral yang tinggi (religiusitas). Dalam hal ini wirausaha harus
bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa dan memiliki kemerdekaan batinsehingga
tidak mengalami banyak gangguan, kehawatiran serta tekanan-tekanan didalam
jiwanya. Kemerdekaan batin ditandai oleh adanya keselarasan antara keinginan-
keinginan dengan pandangan dalam diri seseorang atau adanya keselarasan antara
kemauan dengan pengenalan diri. Tingkah laku seseorang yang merasakan
kemerdekaan batin akan selaras dengan kemauan serta pengenalan diri sehingga
akan tumbuh keberanian dan kemauan yang keras dalam dirinya untuk berbuat
dan berusaha yang maju (Sofyan, 2011).
7
Disisi lain religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau
agama. Kalau agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-
aturan dan kewajiban-kewajiban, religiusitas menunjuk pada aspek religi yang
telah dihayati oleh individu di dalam hati (Mangunwijaya, 1982). Religiusitas
seringkali diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas diartikan sebagai
seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan
ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya.
Bagi seorang Muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan,
keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam (Fuad Nashori dan
Rachmy Diana Mucharam, 2002)
Agama mempunyai peran penting dalam pembinaan moral karena nilai-
nilai moral yang datang dari agama bersifat tetap dan universal. Apabila
dihadapkan pada suatu dilema, seseorang yang beragama akan menggunakan
pertimbangan-pertimbangan berdasarkan nilai-nilai moral yang datang dariagama.
Dimanapun orang itu berada dan pada posisi apapun, dia akan tetapmemegang
prinsip moral yang telah tertanam dalam hati nuraninya. Oleh karena itu, nilai-
nilai agama yang telahterinternalisasi dalam diri seseorang diharapkan mampu
menuntun semuaperilakunya.
Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia,aktivitas
beragama bukan saja terjadi ketika seseorang melakukan perilakuberibadah, tapi
juga ketika seseorang melakukan aktivitas lain yang didorongoleh kekuatan
supranatural, bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yangtampak dan dapat
dilihat mata, tapi juga aktivitas yang tidak tampak danterjadi dalam hati
8
seseorang. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihanyang dimilikinya
akan melahirkan keyakinan yang kuat untuk bisaberbuat segala sesuatu dengan
memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.6
Dalam islam diatur bagaimana menjadi pengusaha atau pebisnis yang baik.
Selain melakukan bisnis yang halal, yang juga penting di tekankan dalam islam
adalah menjaga moral pebisnis. Jadi untuk mahasiswa sangat penting jika ingin
melakukan usaha harus menjaga moral dan sikap terhadap berbisnis karena moral
sangat penting bagi seseorang dalam melakukan usaha atau bisnis. Mahasiswa
seharusnya memilki tingkat religiusitas yang tinggidibandingkan dengan anggota
masyarakat yang lainnya.7 Karena merekamemiliki bekal ilmu pengetahuan dan
skill yang telah mereka peroleh selamamengenyam bangku perkuliahan. Hal ini
membuktikan memang islam menginginkan ummatnya sebagai pengusaha dan
memiliki jiwa wirasuaha daripada menjadi pegawai atau karyawan. Bukankah
disebutkan bahwa Sembilan dari sepuluh pintu rezeki adalah berniaga atau
berwirausaha. Bahkan Rasullah SAW sendiri adalah seorang pedagang sukses dan
menjadi teladan wirausaha diseluruh dunia.
Kegiatan ekonomi yang banyak melibatkan kalangan profesional
seringkali dianggap sebagai pemicu rusaknya berbagai tatanan kehidupan dalam
suatu masyarakat. Sebagaimana ditulis oleh Bertens mengemukakan bahwa letak
ibu kota negara yang ideal adalah yang cukup jauh dari pantai laut agar tidak
6Pengaruh religiusitas terhadap etika berbisnis (studi pada RM. Padangdi kota malang)
Jurnal Manajemen dan kewiraushaan, Vol.15, No.1, Maret 2013 Hal. 50 (Fakultas ekonomi
universitas kanjuruhan malang)
7Jurnal dalamHubungan antara religiusitas dengan minat berwirausaha pada mahasiswa
fakultas psikologi UINSuska Riau,Vol. 5, No.2, 2014, Hal.11 (Fakultas Psikologi UIN Suska
Riau,Pekan baru),
9
menjadi pusat bisnis. Ketika ibu kota suatu negara menjadi pusat bisnis, maka
akan dipenuhi oleh para pebisnis. Para pebisnis akan menanamkan dalam jiwa
manusia kebiasaan buruk untuk tidak setia dan menipu. Kondisi tersebut dapat
dihindari dengan mengembangkan kesadaran untuk menjaga moralitas dalam
bisnis.
Memiliki pekerjaan yang mapan merupakan idaman setiap orang,
khususnya bagi orang yang hendak memasuki dunia kerja, apalagi pekerjaan yang
diperoleh sesuai dengan kompetensi mereka. Kompetensi yang telah diketahui
selama kuliah diperguruan tinggi akan lebih bermanfaat apabila diterapkan dalam
dunia kerja. Kewirausahaan termasuk kompetensi yang diajarkan pada perguruan
tinggi.8
Dari lingkungan keluarga misalnya,pola asuh adalah suatu gaya mendidik
yang dilakukan oleh orang tua untuk membimbing dan mendidik anak-anaknya
dalam proses interaksi yang bertujuan memperoleh sesuatu perilaku yang
diinginkan. Untuk menghasilkan karakteristik anak yang mandiri, dapat
mengontrol diri, mempunyai hubungan yang baik dengan teman, mampu
menghadapi stres, mempunyai minta terhadap hal-hal baru, dan komperatif
terhadap orang lain yakni dengan menggunakan pola asuh demokratis. Selain itu
media masa seperti acar televisi maupun radio dan media masa lainnya juga dapat
mempengaruhi munculnya minat berwirausaha.
8Jurnal dalam Pengaruh lingkungan eksternal erhadap minat berwirausaha
padamahasiswa pendidikan ekonomi di fakultas ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Vol. No.5,
Oktober 2012 Hal.11 (Fakultas ekonomi, UNESA, Kampus Ketintang Surabaya).
10
Hal ini selaras dengan pendapat Umar Tirtaraharja. Menurut Umar
Tirtaraharjamanusia sepanjang masa hidupnya selalu akan menerima pengaruh
dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah, dan
masyarakat, dan ketiganya disebut tripusat pendidikan. Selain itu, manusia
memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman.
Pengalaman terjadi melalui interaksi manusia dengan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia dengan lingkungannya itu
secara efesien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan. Dan latar
tempatberlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya
pada tinga lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat.9
Berwirausaha merupakan tindakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan
dan menyerap tenaga kerja agar mahasiswa memiliki minat berwirausaha yang
tinggi maka lingkungan eksternal harus diperhatikan.Faktor eksternal yang
mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan faktor eksternal yang dapat
menumbuhkan dan mempercepat mengambil keputusan berkarier sebagai
entrepreneur, karena orang tua berfungsi sebagai konsultan pribadi, dan mentor.10
Mahasiswa bukanlah semata-mata pemburu ijasah untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak, tetapi seharusnya penghsilan yang inovatif yang disajikan dalam
9Jurnal dalam Pengaruh lingkungan eksternal erhadap minat berwirausaha
padamahasiswa pendidikan ekonomi di fakultas ekonomi Universitas Negeri Surabaya , Vol.
No.5, Oktober 2012 Hal.13 (Fakultas ekonomi, UNESA, Kampus Ketintang Surabaya).
10
Jurnal dalm Pengaruh Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiwa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Vol. 5, No.8,2016 Hal.18 (Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana, Bali)
11
pemikiran yang teratur sesuai dengan hakikat ilmu pengetahuan terutama di
bidang usaha. Untuk lingkungan masyarakat juga penting bagi mahasiswa untuk
mempercepat mengambil keputusan karena lingkungan masyarakat juga
berpengaruh, seperti hal nya dilingkungan rumah atau tempat tinggal ada yang
membuka lapangan pekerjaan seperti usaha kecil-kecilan membuat pandangan
mereka tertarik untuk membuka usaha atau bisnis.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik dengan mengambil judul
“Pengaruh Religiusitas dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”
B. Rumusan masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan latar belakang masalah diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha
mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam berwirausaha ?
3. Bagaimana pengaruh religiusitas dan lingkungan eksternal terhadap minat
berwirausaha mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian masalah yang telah dijabarkan, makatujuan penelitian adalah:
a. Untuk mengetahui ada pengaruh religiusitas terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
12
b. Untuk mengetahui ada pengaruh Lingkungan eksternal terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin jambi
c. Untuk mengetahui ada pengaruh religiusitas dan lingkungan eskternal terhadap
minat berwirausaha mahasiswa UIN Sulthan Saifuddin jambi
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Mahasiswa, penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk
Berwirausaha dan dapat meringankan keuangan Mahasiswa
b. Bagi akademisi memberikan manfaat tentang Religiusitas penelitian ini
diharapkan bisa dijadikan salah satu sumber referensi mengenai Religiusitas
khususnya pengaruh Religiusitas dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
D. Batasan masalah
Sesuai dengan judul penelitian ini dan berdasarkan identifikasi masalah di
atas, terdapat banyak masalah yang terjadi pada lokasi penelitian. Untuk
memfokuskan pembahasan dan pemecahan masalah tersebut, maka diperlukan
adanya pemabatasan masalah. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini
dibatasi pada aspek Pengaruh Religiusitas, Lingkungan Eksternal, dan Minat
Berwirausaha
13
E. Kerangka Teori
1. Minat Wirausaha
A. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri semakin kuat
atau dekat dengan hubungan tersebut semakin besar minat. Menurut Winkel,
minat yaitu kecendrungan yang menetap kepada seseorang untuk merasa tertarik
pada suatu bidang tertentu dan merasa senang dalam berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan bidang itu sendiri.
Sedangkan menurut Walgito, minat merupakan suatu keadaan diamana
individu menaruih perhatian pada sesuatu dan disertai dengan keinginannya untuk
mengetahui dan mempelajari serta membuktikan lebih lanjut mengenai situasi
tersebut. Meurut Purwanto, minat adalah perbuatan yang berpusat kepada suatu
tujuan dan merupakan suatu dorongan bagi perbuatan itu sendiri. Dalam diri
manusia terdapat motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia
luar. 11
Minat merupakan keadaan psikis yang timbul dari dalam diri seseorang
dimana cendurung lebih suka dan lebih tertarik oleh sesuatu objek, serta
menginginkan objek tersebut tanpa adanya keterpaksaan. Minat menimbulkan
keinginan untuk mengetahui dan mempelajari suatu objek tertentu dengan
perasaan senang dan berniat untuk mewujudkannya sebagai pilihan hidup.
11
Tim Penyusun Kamus Pusat, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,2005.),hlm.774.
14
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu
mahasiswa melihat bagaimana hubungan antara materi diharapkan untuk
dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
menunjukkan pada mahasiswa bagaimana pengetahuan tertentu memepengaruhi
dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya.
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa minat merupakan kesadaran
seseorang yang dapat menimbulkan adanya keinginan suatu hal daripada hal
lainnya dengan aktif melakukan kegiatannya yang menjadi objek kesukaannya.
Keinginan yang timbul dalam diri invidu tersebut dinyatakan dengan suka atau
tidak suka, terhadap suatu keinginan yang akan memuaskan kebutuhan. Minat
dapat dikembangkan dan ditumbuhkan karena pengaruh lingkungan sekitrnya.
Munculnya minat ini biasanya ditandai dengan adanya dorongan atau motif,
perhatian, rasa senang, kemampuan dan kecocokan atau kesesuaian.
Jenis jenis minat pengelompokkan jenis minat menurut whiterington
(1985) adalah sebagai berikut:
a) Minat biologis atau minat primitif, yaitu minat yang timbul dari kebutuhan-
kebutuhan yang berkisar pada hal makan dan kebebasan beraktivitas.
b) Minat sosial atau minat kultural, yaitu minat yang berasal dari belajar yang
lebih tinggi sifatnya, minat ini meliputi: kekayaan, bahasa simbol, harga diri,
atau prestise sosial, dan sebagainya.12
12
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hlm.59
15
B. Pengertian Wirausaha
Definisi wirausaha secara umum, menurut Arif dan Nian Wirausaha
berasal dari kata Wira yang artinya kesatria, pahlawan, penjual, unggul, gagah
berani, dan kata usaha artinya bekerja atau melakukan sesuatu. Dengan demikian
dapat diartikan orang tangguh yang sedang melakukan sesuatu. Definisi wirausaha
menurut Joseph C. Schumpeter Wirausaha adalah orang yang mampu
menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan
pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-
perubahan tersebut. Menurut Syamsudin Suryana Wirausaha adalah seseorang
yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil,
pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan
inovasi, serta berorientasi pada masa depan. Kewirausahaan lebih dikenal dengan
istilah entrepreneur. Orang yang pertama kali menggunakan istilah
entrepreneuradalah orang ekonomi perancis yang berasal dari Norwegia, Ricard
Cantillon sekitar tahun 1755 entrepreneur berasal dari bahasa perancis, “entre”
dan “prende”, yang asal katanya entreprenantyang artinya giat, mau berusaha,
berani, penuh petualangan terlihat pada perkembangan nya istilah tersebut
semakin populer dalam bahasa inggris, sekitar tahun 1878, dan dipahami sebagai
a contractor acting as intermediary between capital and labour. 13
Definisi tersebut dapat diartikan bahwa seorang entrepreneuradalah pihak
yang mengambil peran (menjebatani) antara pemilik modal dengan pekerja.
Dengan kemampuan mengambil faktor-faktor produksi lahan pekerjaan,
13
Rama Firda, Aldino. 2011. Pengaruh Motivasi , Self Efficacy Dan Locus Of
Control (LOC) Terhadap Minat Berwirausaha; Padang
16
tenagakerja dan modal yang kemudian menggunakannya untuk produksi barang
atau jasa dengan mengedepankan kreasi dan inovasi sehingga nilai tambah yang
diciptakan meningkat, yang akhirnya akan berimplikasi pada kemakmuran.
Kewirausahaan atau wirausaha identik dengan kata sebuah proses
kemampuan seseoarang dalam menciptakan nismis atau usaha. Proses tersbut
dilakukan seseorang dengan kreatif, dan inovasi, dengan jalan ide dan meramu
sumber daya untuk menemukan peluang dan berharap dapat menjadi perubahan
ekonomi. Pada penelitian ini, kewirausahaan atau wirausaha yang dimaksud
adalah dorongan dan keinginan mahasiswa dalam menciptakan bisnis atau usaha
dengan kreatif dan iniovasi dengan tujuan dapat memiliki bisnis atau usaha yang
dapat membuka lapangan pekerjaan dan merubah perekonomian.
Kewirausahaan (entrepreneurhip) merupakan persoalan penting di dalam
perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau
kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan
peranan dari kelompok wirausahawan ini. Peter Drucker menyatakan bahwa
seluruh proses perubahan ekonomi pada akhirnya tergantung dari orang yang
menyebabkan timbulnya perubahan tersebut yakni sang “entrepreneur”.
Kebanyakan perusahaan yang sedang tumbuh dan yang bersifat inovatif
menunjukan suatu jiwa (spirit) entrepreneur. Korporasi-korporasi berupaya untuk
mendorong para manajer mereka menjadi orang-orang yang berjiwa entrepreneur,
universitassedang mengembangkan program-program entrepreneurhip, dan
paraentrepreneur individual menimbulkan perubahan-perubahan dramatik dalam
masyarakat. Keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata
17
disponsori oleh para entrepreneur yang berjumlah 2 % tingkat sedang,
berwirausaha kecil sebanyak 20% dari jumlah penduduknya.14
Inilah kunci
keberhasilan pembangunan negara Jepang Heidjrachman Ranu,. Sayangnya,
jumlah entrepreneur di Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa
dikatakan hebat untuk menopang perekonomian, sehingga persoalan wirausaha ini
menjadi persoalan yang mendesak bagi suksesnya pembangunan perekonomian di
Indonesia.
C. Pengertian Minat Berwirausaha
Minat berwirausaha merupakan pemusutan perhatian pada wirausaha
karena adanya rasa suka dan disertai keinginan mempelajari, mengetahui dan
membuktikan lebih lanjut terhadap wirausaha. Minat berwirausaha muncul karena
adanya pengetahuan dan informasi mengenai kewirausahaan yang kemudian
dilanjutkan untuk berpatisipasi secara langsung dalam rangka mencari
pengalaman dan akhirnya timbul keinginan untuk memperhatikan pengalaman
yang telah didapatkan tersebut. Serta mempunyai perasaan senang dan
mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan resiko, untuk
menjalankan bisnis atau usahan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang
bisnis yang ada, dan menciptakan bisnis baru dengan pendekatan inovatif. Minat
berwirausaha tidak dimiliki dengan begitu saja, melainkan dapat dipupuk dan
dikembangkan.15
Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang mendorongnya
untuk memperoleh sesuatu atau untuk mencapai suatu tujuan, sehingga minat
14
Meredith, Kewirausahaan Teori dan Praktik, (Jakarta: Pustaka Binama
Presindo,2011)hal.37 15
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 2013)
18
mengandung unsur keinginan untuk mengetahui dan mempelajari dari sesuatu
yang diinginkannya itu sebagai kebutuhannya. Minat merupakan suatu keinginan
yang cenderung menetap pada diri seseorang untuk mengarahkan pada suatu
pilihan tertentu sebagai kebutuhannya, kemudian dilanjutkan untuk
diwujudkandalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada objek yang
diinginkannya untuk mencari informasi sebagai wawasan bagi dirinya.
Menurust Fuadi minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta
kesediaan untuk bekerja atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan
terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.
Minat dapat dibentuk melalui pengalaman langsung atau pengalaman yang
mengesankan yang menyediakan kesempatan bagi individu untuk
memperaktekkan, memperoleh umpan balik dan mengembangkan keterampilan
yang mengarah pada effikasi personal dan pengharapan atas hasil yang
memuaskan (Lent, Brown & Hacket, dalam Sondari,)
Kram, Shapero, dan Sokol dalam Sondari menemukan bahwa pendidikan
dan pelatihan mempengaruhi persepsi prang terhadap minat kewirausahaan,
dengan menyediakan kesempatan untuk mensmulasikan memulai usaha dengan
mengamati dengan seorang model. 16
Maka dari itu, pendidikan kewirausahaan harus dirancang sedemikian rupa
agar dapat memberikan dampak dalam mendorong minat mahasiswa untuk
16
Paulus Patria Adhitama Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha.
Semarang, 2014, hal. 20
19
berwirausaha. Pola pembelajaran kewirausahaan minimal mengandung empat
unsur Suherman sebagai berikut :
1. Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai, semangat, jiwa,sikap
dan perilaku, agar peserta didik memiliki pemikiran kewirausahaan.
2. Perasaan, yang idiisi oleh penanaman empatisme social ekonomi, agar peserta
didik dapat merasakan suka-suka berwirausaha dan memperoleh pengalaman
empiris dari par wirausaha terdahulu.
3. Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk berwirausaha. Oleh
karena itu dalam konteks ini pembelajaran kewirausahaan membeli peserta
didik dengan teknik produksi dan manajemen
4. Kesehatann fisik, mental dan sosial. Sehubungan dengan hal ini, peserta didik
hendaknya di bekali oleh teknik-teknik antisipasi terhadap berbagai hal yang
mungkin timbul dalam berwirausaha baik berupa persoalan, masalah maupun
risiko lainnya sebagai wirausaha.17
Minat berwirausaha dapat diukur dengan (Bhandari, 2007)
1. Prestis sosial, merupakan suatu rasa penghargaan tersendiri yang dirasakan
seseorang bila melakukan salah satunya dengan berwirausaha untuk dilihat di
masyarakat ataupun diakui oleh lingkungan sehingga menaikkan derajatnya
2. Tantangan pribadi, merupakan suatu tantangan untuk diri sendiri yang
membujat seseorang ingin membuktikan apakah dia mampu atau tidak
melakukan suatu hal yang mungkin belum pernah dilakukan sehingga memicu
dirinya untuk belajar dan mencoba.
17
Paulus Patria Adhitama Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha.
Semarang, 2014, hal. 21
20
3. Menjadi bos, adalah keinginan untuk menjadi bos suatu saat nanti atau
mendirikan usaha sendiri.
4. Inovasi, merupakan menciptakan sesuatu yang baru ataupun mengembangkan
sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda dari yang lainnya.
5. Kepemimpinan, merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi.18
Menurut Siti Rahayu Hadinoto (1998) ada dua faktor yang mempengaruhi
minat seseorang, yaitu:
1. Faktor dari dalam (intrinsik) yaitu berarti bahwa sesuatu perbuatan memang
diinginkan karena seseorang senang melakukannya. Disini minat datang dari
diri orang itu sendiri, orang tersebut senang melakukan perbuatan itu demi
perbuatan itu sendiri, perasaan dan emosi, pendapatan, motivasi, cita-cita, dan
harga diri.
2. Faktor dari luar (ekstrinsik) yaitu berarti bahwa sesuatu perbuatan dilakukan
atas dasar dorongan atau pelaksanaan dari luar. Orang melakukan kegiatan ini
karena ia didorong atau dipaksa dari luar. Ekstrinsik terdiri dari dukungan
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, pendidikan dan pengetahuan.19
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha menurut super dan
cities (1998)
1. Rasa senang atau rasa tertarik merupakan rasa suka atau senang setiap individu,
tetapi individu tersebut belum melakukan aktivitas atau sesuatu hal yang
18
Paulus Patria Adhitama Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha.
Semarang, 2014, hal. 22 19
Siti Rahayu Hadianto, Psikologi Perkembang,. Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya,
( Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 1998) hlm.109
21
menarik baginya. Jadi tertarik merupakan sebuah awal dari individu dalam
menaruh minat.
2. Perhatian menurut Bimo Walgito, perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi
dari seleruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau
sekumpulan objek.
3. Aktivitas menurut Sumadi Suryabrata, aktivitas adalah banyak sedikitnya
orang menyatakan diri, menjelmakan persannya, dan pikiran-pikirannya dalam
tindakan yang spontan.20
2. Religiusitas
Ada beberapa istilah untuk menyebutkan agama, antara lain religi, religion
(Inggris), religie (Belanda), religio/relegare (Latin), dan dien (Arab). Kata religion
(Inggris) dan religie (Belanda) adalah berasal dari bahasa induk dari kedua bahasa
tersebut, yaitu bahasa Latin “religio” dari akar kata “relegare” yang berarti
mengikat Kahmad. Menurut Cicero Ismail,, relegare berarti melakukan sesuatu
perbuatan dengan penuh penderitaan, yakni jenis laku peribadatan yang
dikerjakan berulang-ulang dan tetap. Dalam bahasa Arab, agama dikenal dengan
kata al-din dan al-milah. Kata al-din sendiri mengandung berbagai arti. Ia bisa
berarti al-mulk (kerajaan), al-khidmat (pelayanan), al-izz (kejayaan), al-
dzull (kehinaan), al-ikrah (pemaksaan), al-ihsan (kebajikan), al-adat (kebiasaan),
al-ibadat(pengabdian), al-qahr wa al-sulthan (kekuasaan dan pemerintahan), al-
tadzallul wa al-khudu (tunduk dan patuh), al-tha’at (taat), al-islam al-
tauhid (penyerahan dan mengesakan Tuhan) Kahmad.
20
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. (Jakarta: Penerbit Andi.,2001), hlm.93
22
Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang dinamakan
religiusitas. Meski berakar kata sama, namun dalam penggunaannya istilah
religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau agama. Kalau
agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan
kewajiban-kewajiban; religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah dihayati
oleh individu di dalam hati. Religiusitas seringkali diidentikkan dengan
keberagamaan. Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa
kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam
penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiusitas dapat
diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan
penghayatan atas agama Islam.
Hawari menyebutkan bahwa religiusitas merupakan penghayatan
keagamaan dan kedalaman kepercayaan yang diekspresikan dengan melakukan
ibadah sehari-hari, berdoa, dan membaca kitab suci.
Thoules menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi religiusitas, yaitu:
a. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial (faktor
sosial) yang mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap
keagamaan, termasuk pendidikan orang tua, tradisi-tradisi sosial untuk
menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang disepakati oleh
lingkungan.
b. Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam membentuk sikap
keagamaan terutama pengalaman mengenai:
1) Keindahan, keselarasan dan kebaikan didunia lain (faktor alamiah)
23
2) Adanya konflik moral (faktor moral)
3) Pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif)
Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian yang timbul dari kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap keamanan, cinta
kasih, harga diri, dan ancaman kematian.
Religiusitas adalah tingkat keterikatan individu dalam mengekspresikan
ajaran-ajaran agama yang dianutnya dengan cara mengintegrasikan berbagai
dimensi keagamaan yang ada ke dalamkehidupan.
Adapun dimensi-dimensi dari religiusitas menurut Glock & Stark (dalam
Rahmat) adalah
a. Dimensi keyakinan/ideologis
Dimensi keyakinan adalah tingakatan sejauh mana seseorang menerima
hal-hal yang dogmatikdalam agamanya, misalnya kepercayaan kepada Tuhan,
Malaikat, Surga dan Neraka. Pada dasarnya setiap agama juga menginginkan
adanya unsur ketaatan bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang dianut
seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan untuk mematuhi aturan yang
berlaku dalam ajaran agama yang dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat
doktriner yang harus ditaati oleh penganut agama. Dengan sendirinya dimensi
keyakinan ini menuntut dilakukannya praktek-praktek peribadatan yangs sesuai
dengan nilai-nilai islam.
b. Dimensi ritual/praktik agama
Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana seseorang
mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. Unsur yang ada dalam
24
dimensi ini mencakup pemujaan, ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukkan
komitmen seseoraang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi ini
adalah perilaku masyarakat pengikut agama tertentu dalam menjalakan ibadah
shalat, puasa, zakat, haji, ataupun praktek muamalah lainnya.
c. Dimensi pengalaman atau eksperensial
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau pengalaman yang
pernah dialami dan dirasakan. Misalnya, merasa dekat dengan Tuhan, merasa
takut berbuat dosa, merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan dan
sebagainya.
d. Dimensi pengetahuan atau intelektual
Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan seberapa
jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada
dalam kitab suci maupun yang lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama
harus mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab
suci dan tradisi. Dimensi dalam islam meliputi pengetahuan tentang isi Al-quran,
pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum islam dan
pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan ekonomi islam.21
3. Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat Berwirausaha
Salah satu penelitian yang menguji hubungan religiusitas terhadap minat
berwirausaha adalah penelitian Karmilawati (2014) dengan objek penelitian
hubungan antara Religiusitas dengan Minat Berwirausaha pada mahasiswa.
Terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan minat berwirausaha,
21
Sri rahayu widayati, “pengaruh religiusitas, pengetahuan akuntansi syariah, pelatihan
dan profesional, dan pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir
dilembaga keuangan syariah (studi pada mahasiswa akuntansi syariah iain Surakarta)” hal. 13-16
25
artinya semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi minat berwirausaha begitu
juga sebaliknya semakin rendah religiusitas maka semakin rendah minat
berwirausaha. Dan pada pendapat Mirna Wati dan Bambang Sudibyo (2016)
dengan objek pengaruh pendidikan etika bisnis dan religiusitas terhadap persepsi
etis mahasiswa akuntansi. Terdapat perbedaan persepsi etis yang signifikan antara
mahasiswa/i yang sudah atau sedang mengambil mata kuliah etika bisnis dengan
mahasiwa/i yang belum dan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.
4. Pengertian Lingkungan
Manusia selama hidup tidak pernah lepas dari yang namanya lingkungan.
Lingkungan selalu mengitari manusia dan terdapat hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya. Lingkungan mencakup stimulus, interaksi dan
kondisi lingkungan nya dengan perlakuan dan karya seseorang. Manusia tidak
akan pernah berhenti belajar, manuisa dan lingkungan mempunyai suatu pengaruh
yang timbal balik. Selama proses interaksi timbal balik terjadilah perubahan
manusia sebagai suatu individu. Lingkungan dalam arti sempit adalah alam sekitar
diluar diri individu atau manusia. Lingkungan itu mencakup segala material dan
situmulus didalam dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosio-kultral.
Menutur Hamalik menyatakan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada
individu. Sedangkan menurut Slameto lingkungan yang baik perlu diusahakan
agar dapat memberi pengaruh positif terhadap anak atau siswa sehingga dapat
belajar dengan sebaik-baiknya, lingkungan belajar terdiri atas :
26
a. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau
kelompok kecil
b. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai pribadi yang
berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya.
c. Lingkungan alam (fisik) meliputi sumber daya alam yang dapat diberdayakan
sebagai sumber belajar
d. Lingkungan kultral mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan
sumber belajar dan dapat menjadi faktor pendukung pembelajaran.
3.1. Lingkungan Eksternal
Menurut Wibowo (2011) lingkungan sosial merupakan lingkungan
masyarakat dimana terjadi interaksi antara individu satu dengan yang lain,
individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Lingkungan sosial
ini ada yang primer dan ada yang sekunder.
Lingkungan Primer terjadi bila diantara individu yang satu dengan yang lain
mempunyai hubungan yang erat dan saling mengenal dengan baik, misalnya
keluarga. Lingkungan demikian akan mempunyai pengaruh yang mendalam
terhadapn perkembangan individu. Lingkungan sosial Sekunder adalah sesuatu
lingkungan diamana antara individu yang ada didalamnya mempunyai hubungan
dengan individu lainnya, pengaruh lingkungan ini relatif tidak mendalam.
Selain lingkungan sosial lingkungan kampus juga sangat mempengaruhi
minat berwirausaha. Lingkungan kampus memiliki arti yang sama dengan
lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan menurut Hadikusumo adalah
segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan. Sedangkan
27
lingkungan menurut Tirtahardja dan La Sulo adalah latar tempat berlangsungnya
pendidikan.
Soemanto mengatakan bahwa satu-satunya perjuangan atau cara untuk
mewujudkan manusia yang mempunyai moral, sikap, dan keterampilan wirausaha
adalah dengan pendidikan. Dengan pendidikan, wawasan individu menjadi lebih
percaya diri, bisa memilih dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan
kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter, intelektual, serta peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang lain sehingga akhirnya mampu berdiri sendiri.
Tidak hanya itu kecanggihan teknologi dapat mempengaruhi gaya hidup
seseorang, kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah
dapat diketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Kemajuan teknologi ini
menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan
segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak
yang begitu besar terhadap informasi nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Kemajuan
teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet, saat
ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup
dan pola pikir masyarakat, terutama diakalangan remaja.
Menurut Suryana faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan eksternal yaitu :
a. Cukup waktu : memiliki cukup waktu yang luang jika ingin berwirausaha dan
tidak menyita waktu
b. Cukup uang : memiliki modal uang serta asset financial (tanah,kebun) yang bisa
dijadikan modal untuk menggeluti jurnal bisnis atau berwirausaha
28
c. Cukup tenaga : memiliki modal rekan bisnis yang handal sehingga bisa dijadikan
partner bisnis.
d. Tempat : memiliki modal tempat usaha yang strategis serta dapat memanfaatkan
kecanggihan teknologi
e. Dukungan lingkungan : lingkungan, keluarga, teman yang memberikan dorongan
dan motivasi untuk berwirausaha.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan wirausaha
Faktor eksternal (pemerintah)
a. Kebijakan ekonomi
b. Birokrat
c. Politik
d. Tingkat demonstrasi
Faktor eksternal (non pemerintah)
a. Sistem perekonomian
b. Sosio kultur budaya masyarakat
c. Sistem pemburuhan
d. Kondisi infrakstruktur
e. Tingkat pendidikan masyarakat
f. Komitmen pihak lain yang tidak terbukti
g. Kenaikan harga barang yang tidak terduga
h. Perubahan ekonomi global
i. Perkembangan iptek
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha
29
1. Keluarga
Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal terhadap terbentunya
kepribadian. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan
pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama
anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung.
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan diluar lingkungan
keluarga baik dikawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Yaitu
menyangkut hubungan dengan lingkungan. Suryana menyatakan faktor yang
berasal dari lingkungan diantaranya adalah model peran, peluang, aktivitas, selain
itu dipengaruhi juga oleh pesaing, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.
3. Pengetahuan
Pengetahuan dan latar belakang pendidikan juga merupakan sumber dan
awal untuk menemukan sebuah peluang. Berawal dari mengetahui,mempelajari,
dan memahami bidang yang sudah ditekuni selanjtnya dipahami cara
memberdayakan peluang dari latar belakang pendidikan.
Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana
kita menangani suatu hubungan. Kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur
terpenting yaitu :
a) Empati. ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif
orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan
30
mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain,
dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya
dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya.
b) Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk
meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan,
membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola
perubahan, bernegosisasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk
tujuan bersama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan
kepentingan bersama.
5. Pengaruh Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha
Salah satu penelitian yang menguji pengaruh lingkungan eksternal terhadap
minat berwirausaha adalah penelitian Nadhirah Ulfah (2015) dengan objek
Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat wirausaha kaum
santri di pondok pesantren Ar-Riyadh palembang. Terdapat hubungan yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha kaum santri di
pondok pesantern Ar-Riyadh palembang. Dan pada pendapat lain Ahmad
Misbakhuddin (2013) dengan objek Pengaruh lingkungan eksternal terhadap
minat berwirausaha pada mahasiswa. Terdapat hubungan yang signifikan antara
kelompok sebaya dan media massa terhadap minat berwirausaha mahasiswa, dan
tidak ada pengaruh antara pola asuh anatara orang tua dan kurikulum terhadap
minat berwirausaha mahasiswa.
31
F. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.1
No Nama
Judul
Penelitian Kesimpulan
1 Rita Indah
MustikowatiJurnal
Studi Manajemen
dan bisnis Vol. 3
No. 2 Tahun 2016.
Religiusitas dan
Kewirausahaan;
Faktor Kritis
dalam Mencapai
Kinerja Bisnis
pada UKM di
Kabupaten
Malang
Semua faktor yang ada pada
konsep religiusitas, meliputi
kejujuran, etika, moral dan sikap
saling menghargai berpengaruh
terhadap peningkatan kinerja
bisnis UKM Sentra di Kabupaten
Malang. Dengan demikian, agar
kinerja bisnis yang diacapai dapat
meningkat, amak para pengusaha
UKM sentra di Kabupaten
Malang harus meningkatkan
tingkat religiusitas yang dimiliki.
2 Mirna Wati, jurnal
Economia Vol. 12
No. 2 Tahun 2016
Pengaruh
Pendidikan Etika
Bisnis dan
Religiusitas
Terhadap Persepsi
Etis Mahasiswa
Akuntansi
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan persepsi etis yang
signifikan antara mahasiswa/i
yang sudah atau sedang
mengambil mata kuliah etika
bisnis dengan mahasiswa/i yang
belum dan antara mahasiswa laki-
laki dan mahasiswa perempuan.
3 Karmilawati,
Skripsi Fakultas
Psikologi
Universitas Islam
Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau
Pekanbaru 2014
Hubungan Antara
Religiusitas
Dengan Minat
Berwirausaha
Pada Mahasiswa
Fakultas
Psikologi UIN
Suska Riau
Terhadap hubungan yang
signifikan antara religiusitas
dengan minat berwirausaha,
artinya semakin tinggi religiusitas
maka semakin tinggi minat
berwirausaha begitu juga
sebaliknya semakin rerndah
religiusitas maka semakin rendah
minat berwirausaha
32
4 Nadhirah Ulfah,
Skripsi Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Islam
Universitas Islam
Negeri Raden
Fatah Palembang
2015
Pengaruh Faktor
Internal dan
Faktor Eksternal
Terhadap Minat
Wirausaha Kaum
Santri di Pondok
Pesantren Ar-
Riyadh
Palembang
Faktor internal dan faktor
eksternal secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Wirausaha Kaum
Santri di Pondok Pesantren Ar-
Riyadh palembang.
Faktor internal dan faktor
eksternal secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Wirusaha Kaum
Santri di Pondok Pesantren Ar-
Riyadh Palembang.
5 Ahmad
Misbakhuddin,
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Surabaya (2013)
Pengaruh
Lingkungan
Eksternal
Terhadap Minat
Berwirausaha
Pada Mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri Surabaya
. Terdapat hubungan yang
signifikan antara kelompok
sebaya dan media massa terhadap
minat berwirausaha mahasiswa,
dan tidak ada pengaruh antara
pola asuh anatara orang tua dan
kurikulum terhadap minat
berwirausaha mahasiswa.
Dari berbagai penelitian di atas yang membedakan dengan penelitian sekarang
yang berjudul “Pengaruh Religiusitas dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat
Berwirausaha Mahsiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi” dengan penelitian
Rita Indah Mustikowati yang berjudul “Religiusitas dan Kewirausahaan Faktor
Kritis dalam Mencapai Kinerja Bisnis pada UKM di Kabupaten Malang” yaitu
judul dan objek penelitiannya. Pembeda penelitian sekarang dan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Mirna Wati yang berjudul “Pengaruh Pendidikan
Etika Bisnis dan Religiusitas Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi” yaitu
judul dan objek penelitiannya. Pembeda penelitian sekarang dan penelitian
33
terdahulu yang dilakukan oleh Karmilawati yang berjudul “Hubungan Antara
Religiusitas Dengan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
UIN Suska Riau” yaitu judul dan objek penelitiannya. Pembeda penelitian
sekarang dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nadhira Ulfa yang
berjudul “Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Minat
Wirausaha Kaum Santri di Pondok Pesantren Ar-Riyadh Palembang” yaitu judul
dan objek penelitiannya. Pembeda penelitian sekarang dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Ahmad Misbakhuddin yang berjudul “Pengaruh
Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya” yaitu judul dan objek
penelitiannya.
G. Kerangka pemikiran
Saya asumsikan bahwa religiusitas dan lingkungan eksternal berpengaruh
terhadap minat berwirausaha mahasiswa
Gambar 1.1
H1
H3
H2
Keterkaitan antarareligiusitas dan lingkungan eksternal terhadap minat
berwirausaha mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Religiusitas (X1)
Lingkungan
Eksternal (X2)
Minat
Berwirausaha (Y)
34
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.22
Maka berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang sudah
uraikan diatas, Maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah
H1 :Diduga religiusitasberpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha mahasiswa UIN sulthan thaha saifuddin jambi
H2 :Diduga Lingkungan eksternal berpengaruh positif dan
signifikanterhadapminat berwirausaha mahasiswa UIN sulthan saifuddin
jambi
H3 :Diduga Religiusitan dan Lingkiungan eksternal berpengaruh simultan
terhadap minat berwirausaha Mahasiswa UIN sulthan thaha saifuddin
jambi
I. Uji Statistik
Uji statistik hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho :Diduga bahwa religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat
berwirausaha mahasiswa UIN sulthan thaha saifuddin jambi
Ha :Diduga bahwa religiusitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha
mahasiswa UIN sulthan thaha saifuddin jambi
22
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif Dan R&D.
Bandung : Alfabeta. 2012. Hlm 96
35
Ho :Diduga bahwa lingkungan eksternal tidak berpengaruh terhadap minat
berwirausaha mahasiswa UIN sulthan thaha saifuddin jambi
Ha :Diduga bahwa lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat
berwirausaha mahasiswa UIN sulthan thaha saifuddin jambi
Ho :Diduga religiusitas dan lingkungan eksternal tidak berpengaruh terhadap
minat berwirausaha mahasiswa UIN sultahan thaha saifuddin jambi
Ha :Diduga religiusitas dan lingkungan eksternal berpengaruh terahdap
minat berwirausaha mahasiswa UIN sulthan thaha saifuddin jambi
36
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Peneltian
Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada mahasiswi aktif jenjang
S1 di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jl. Jambi Ma.
Bulian KM.16 Sei. Duren Kabupaten Muaro Jambi, 36363.
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang peneliti gunakan yaitu jenis
penelitian survei yang dilakukan pada populasi besar/kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi dengan demikian,
penelitian survei umumya melakukan pengambilan sampel, namun dilakukan
generalisasi (data sampel berlaku untuk populasi). Penelitian ini jenis penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisi data yang berbentuk
numeric/angka. Tujuan penelitian kuantitatif untuk mengembangkan dan
menggunakan model matematis, teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena yang diselidiki oleh peneliti.23
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan untuk keperluan penelitian
ini adalah: Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian yaitu dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengembalian
23
Suryani & Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, Cet. Ke-1 (Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri, 2015),
hlm 115-116
37
data langsung pada subjek sebagai sumbert informasi yang dicari, seperti literasi
keuangan. Untuk mendapatkan data primer dari penelitian ini, maka penulis akan
melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner ke mahasiswa
uin sts jambi teknik pengumpulan data.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan datanya yaitu dengan menggunakan:
1. Kuesioner (angket)
Kuesioner (angket) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan ataupun pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.24
Kuesioner pada penelitian ini
menggunakan Google Formulir yang dibagikan kepada 123 responden dari
Mahasiswa UIN STS Jambi.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsungn dan juga tidak
langsung, seperti memberikan daftar pertnyaan untuk dijawab pada
kesempatan lain. 25
dalam penelitian ini, peneliti bertanya langsung kepada
responden di UIN STS Jambi untuk memperkuat hasil analisi terkait
dengan jawaban responden pada lembaran kuesioner.
24
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitif dan R&D (Bandung :
Alfabeta, 2012), hlm 199 25
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta; Rajawali
Pers, 2014), hlm 49
38
E. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa uin sts jambi yang terdiri dari 5 fakultas yaitu Adab,
Tarbiyah, Ushuluddin, Syari’ah, Febi.26
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari samua yang
ada pada populasi, misalnya karna keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti tidak dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.Maka
teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik
penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu.Untuk itu sampel dalam penelitian
ini adalah sebagian dari populasi yaitu dimana pada setiap fakultas diambil 20%
dari jumlah keseluruhan mahasiswa.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (
Bandung:Alfabeta, 2011), hlm, 80
39
Tabel 2.1
TABEL JUMLAH MAHASISWA TAHUN AKADEMIK
2016/2017SEMESTER GENAP
NO Fakultas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Syariah 1170 679 1849
2 Tarbiyah 1337 2833 4178
3 Ushuluddin 517 447 964
4 Adab 492 576 1068
5 Febi 693 990 1683
Total 4209 5525 9742
Dari data diatas bahwa jumlah mahasiwa di setiap fakultas berjumlah
1849,4178,964,1068,1683. Dan di setiap fakultas diambil 20% dari jumlah
keseluruhan mahasiswa.
Penentuan besarnya sampel yang peneliti lakukan pada penelitian ini
memiliki populasi seluruhnya dari setiap jumlah fakultas dapat ditentukan dengan
rumus slovin sebagai berikut:
Keterangan :
n = Sampel
N = Populasi
E = Error (tingkat kesalahan ditentukan 20%)
40
Fakultas Syariah
( )
( )
( )
Fakultas Tarbiyah
( )
( )
( )
Fakultas Ushuluddin
( )
41
( )
( )
Fakultas Adab
( )
( )
( )
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
( )
( )
( )
42
Untuk itu sample dalam penelitian ini diambil dari jumlah keselurahan mahasiswa
setiap fakultas yang telah di data menjadi 123 mahasiswa.
F. Instrument Penelitian
a. Uji reliabilitas
Suatu kusioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengujian relibialitas dalam penelitian ini menggunakan cornbach’s alpha,
dimana jika a>0,6 menunjukkan instrument tersebut reliable.
b. Uji validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan
membandingkan nilai Rhitung dengan nilai Rtabel. Rhitung>Rtabel : jika
Rhitung kebih besar dari Rtabel maka butir pernyataan tersebut dikatakan
valid.
43
G. Metode dan Teknik Analisis Data
1. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini, metode analisis data yang digunakan oleh penelitian
yaitu menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis yaitu:
a) Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Berfungsi untuk melihat apakah variable independen maupun variable
dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan
dengan uji statistic non-parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan ketentuan
jika nilai signifikan (sig.) >0,05 maka dat berdistribusi normal.
2. Uji Multikolineritas
Bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan model
korelasi yang kuat antar variable indenpenden. Jika variable indenpenden saling
berkolerasi, maka variable-variabel ini tidak orthogonal. Variable orthogonal
adalah variable indenpenden sama dengan nol.multikolineritasdapat dilihat dari
nilai tolerance dan lawannya dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 ata
sama dengan VIF > 10.
3. Uji Heterokedastisitas
Dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variasi dan residual satu pengamatn lainnya. Jika varian tersebut
tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
44
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisits. Uji
heterokedastisitas dilakukan dengan grafik scatterplot antara nilai prediksi
variable terikat dengan residual. Jika titik-titik pada grafik tidak menunjukkan
pola yang jealas dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heterokedstisitas.
b) Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variable
indenpenden terhadap variable dependen. Ha yang diuji adalah suatu parameter
yang tidak sama dengan nol dan Ho adalah suatu parameter yang sama dengan
nol. Cara melakukannya adalah dengan membandingkan nilai statistic t dengan
titik kritis menurut table, apabila t hitung > t table maka Ha diterima.
2. Uji Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variable-variabel indenpenden
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.
Hipotesis alternative (Ha) tidak semua simultan sama dengan nol dan hipotesis
nol (Ho) yang di uji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan
nol.
3. Koefisien Determinasi (R2)
R2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan meodel dalam
menerangka variable dependen. Dalam penelitian ini perhitungan R2 untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan variable independen dalam menjelaskan
variable dependen.
45
2. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah
menggunakan Uji Regresi Linier Berganda yaitu:
a. Uji regresi Linear Berganda
Analisi regresi linier berganda digunakan oleh peneliti karena variabel
independentnya lebih dari satu. Metode regresi digunakan untuk menguji
pengaruh variabel-variabel bebas ( indendent variable ) terhadap variabel terikat (
dependent variable). Analisis regresi linear ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh motivasiberwirausaha serta lingkungan eksternal terhadap minat
berwirausaha mahasiswa uin sts jambi. Adapun persamaan regresi linier berganda
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Y : Minat Berwirausaha
A : Konstanta
X1 : Religiusitas
X2 : Lingkungan Eksternal
B1,b2 : Koefisien Regresi ( nilai peningkatan ataupun penurunan )
e : Eror
Dari judul permasalahn yang akan di teliti, maka akan memunculkan 3
variabel sebagai berikut:
Variabel X1 = Religiusitas Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Variable X2 = Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
46
Variable Y = Minat Berwirausaha Mahasiswa
Demi ketepatan dan mendapatkan kemudahan hasil penelitian, maka untuk
uji regresi linier berganda menggunakan program statistic SPPS yang dapat
menjelaskan persamaan regersi berganda dan uji signifikan sehingga hipotesis
dapat disimpulakan.
H. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari
variabel-variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas
yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati
sehingga terbuka untuk diuji kembali oleh peneliti lain. Adapun definsi variabel
dan indikator variabel yang diteliti adalah:
47
Tabel 2.2
Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian
No Variabel Definisioperasional
variabel
Indikator
variabel
referensi Skala
1
Religiusitas
(X1)
Religiusitasdiartikan
sebagai seberapa jauh
pengetahuan, seberapa
kokoh keyakinan,
seberapa pelaksanaan
ibadah dan kaidah dan
seberapa dalam
penghayatan atas agama
yang dianutnya. Bagi
seorang Muslim,
religiusitas dapat
diketahui dari seberapa
jauh pengetahuan,
keyakinan,
pelaksanaandan
penghayatan atas agama
Islam.
1. Dimensi ideologis
2. Dimensi ritual
3. Dimensi
pengalaman
4. Dimensi
intelektual
Glock &
Stark
(2003)
Likert
2
Lingkungan
eksternal
(X2)
lingkungan eksternal
Merupakan lingkungan
masyarakat dimana
terjadi interaksi antara
individu satu dengan
yang lain, individu
dengan kelompok, atau
kelompok dengan
kelompok. Lingkungan
sosial ini ada yang
primer dan ada yang
sekunder
1. Keluarga
2. Lingkungan
masyarakat
3. pengetahuan
Crow &
Crow
(2002)
Likert
48
3
Minat
berwirausa
ha (Y)
Minat berwirausaha
adalah keinginan,
ketertarikan, serta
kesediaan untuk bekerja
atau berkemauan keras
untuk berusaha secara
maksimal untuk
memenuhi kebutuhan
hidupnya tanpa merasa
takut dengan resiko
yang akan terjadi.
1. rasa suka
tertarik
2. perhatian
3. aktivitas
Super dan
Cities
(2009)
Likert
I. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan penulisan dan penyusunan serta pemahaman
tentang skripsi ini agar penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan setting yang
telah penulis tentukan sebelumnya, maka terlebih dahulu ditentukan susunan dan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan peneliti, batasan masalah, kerangka teori,
tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran.
BAB II : Metode penelitian, Bab ini berisi mengenai tempat dan waktu
penelitian, pendekatan penelitian, jenis data, sumber data, instrument
pengumpulan data, sistematika penulisan dan jadwal penelitian.
BAB III : Gambar umum tempat penelitian, Bab ini berisi mengenai sejarah
berdirinya UIN STS Jambi
49
BAB IV : Analisis dan pembahasan, Bab ini berisi pengaruh religiusitas dan
lingkungan eksternal terhdap minat berwirausaha mahasiswa UIN STS
Jambi.
BAB V : Penutup, Bab ini bagian akhir dari skripsi berisi tentang kesimpulan
dan saran.
50
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi\
Lahirnya UIN STS Jambi sebagai bentuk perubahan bentuk dari UIN STS
Jambimengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2017 tanggal09 April 2017 tentang Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yangdiberi tugas (Pasal 1) menyelenggarakan program
pendidikan tinggi Ilmu Agama Islam(Pasal 2) dan, UIN STS Jambi dapat
menyelenggarakan program pendidikan tinggiilmu lain untuuk mendukung
penyelenggraaan pendidikan tinggi ilmu Agama Islam.27
Berdirinya UIN STS Jambi pada tanggal 09 April 2017 ini merupakan
perjuanganpanjang yang tidak terlepas dari peran UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi yang padausia 50 tahun dalam mengembang tugas menyelenggarakan
program khususpendidikan tinggi bidang Agama Islam di Propinsi Jambi.
Lahirnya UIN STS Jambididorong oleh hasrat masyarakat dan ulama Jambi,
setelah memperhatikan banyaknyalembaga yang mengeluarkan tamatan/lulusan
madrasah/sekolah agama tingkat atasdi Jambi, maka diadakanlah Kongres Ulama
Jambi pada tahun 1957, yang melahirkansuatu keputusan bahwa di Jambi segera
didirikan perguruan tinggi. Pada tanggal 29SeUIN STS Jambi ember 1960
didirikanlah Fakultas Syari’ah Perguruan Tinggi AgamaIslam al-Hikmah di
bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Jambi.
27
http://lpm.uinjambi.ac.id/home/file/1
51
Dalam masa tiga tahun pertama, Fakultas Syari’ah ini
menunjukkankemanunggalan antara pimpinan dengan masyarakat dan pemerintah
daerah sertapemerintah pusat. Dengan SK Menteri Agama Nomor: 50 tahun 1963
tanggal 12 Mei1963 dinegerikanlah Fakultas Syari’ah ini menjadi Fakultas
Syari’ah Cabang UIN SyarifHidayatullah Jakarta, dan kemudian berubah menjadi
cabang UIN Raden FatahPalembang. Penegerian ini mendorong para pejabat,
ulama, dan pemuka masyarakat,terutama Gubernur KDH Tingkat I Propinsi Jambi
saat itu (M.J. Singadekane) untukmemperjuangkan berdirinya UIN yang
mempunyai beberapa fakultas.
Sementara itu, sejak tanggal 11 Juli 1965 Yayasan Perguruan Tinggi Al-
Ma’ariftelah memiliki Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin di Kotamadya Jambi
dan sejak Maret1964 di Sungai Penuh Kerinci telah berdiri Fakultas Syari’ah
Muhammadiyah. Makauntuk memenuhi keinginan masyarakat, para ulama dan
Pemerintah Daerah Tingkat IJambi tersebut, Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin
Al-Ma’arif dan Fakultas Syari’ahMuhammadiyah Kerinci diusulkan untuk
menjadi Fakultas di lingkungan UIN Jambi.
Hal ini dilakukan karena berdasarkan ketetapan MPR Nomor: 11 tahun 1960
danPeraturan Menteri Agama nomor 5 tahun 1963, bahwa suatu UIN minimal
harusmemiliki 3 (tiga) Fakultas. Pada tanggal 30 SeUIN STS Jambi ember 1965
denganSurat Keputusan Gubernur Nomor: 18 tahun 1965, terbentuklah Panitia
PersiapanPembukaan UIN Jambi. Panitia tersebut disetujui oleh Menteri Agama
dengan SuratKeputusan nomor: 83 tahun 1965 tanggal 22 Nopember 1965.
Setelah melaluibeberapa tahapan perjuangan Panitia Persiapan Pembukaan UIN
52
Jambi, maka padaakhirnya Menteri Agama menyetujui berdirinya UIN dengan
Surat Keputusan MenteriAgama Republik Indonesia Nomor: 84 tetang UIN STS
Jambi tanggal 27 Juli 1967.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama tersebut, pada tanggal 8
SeUINSTS Jambi ember 1967 bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil Akhir 1387
Hijriahdiresmikanlah UIN Sulthan Thaha Saifuddin oleh Menteri Agama, Prof.
K.H. SaifuddinZuhri, dengan personalia sebagai berikut :
1. Rektor, H.A. Manap, Gubernur KDH Tingkat I Jambi.
2. Dekan Fakultas Syari’ah, H.M.O. Bafadhal.
3. Dekan Fakultas Tarbiyah, Drs. Z. Azuan.
4. Dekan Fakultas Ushuluddin, K.H.A. Qadir Ibrahim.
5. Dekan Fakultas Syari’ah Kerinci, A.R. Dayah.
Kemudian setelah keluar SK Menteri Agama Nomor : 69 tahun 1982 tanggal
27Juli 1982, fakultas yang ada di lingkungan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
ditingkatkanstatusnya dari fakultas muda menjadi fakultas madya. Fakultas
tersebut telahdiperkenankan menyelenggarakan perkuliahan tingkat doktoral.
Pada tahun 1995, ketika tenaga dosen yang berkualifikasi S.2 dan S.3
semakindiperlukan kehadirannya, ide untuk membuka Program Pascasarjana
punmengemukakan. Untuk menindaklanjuti ide tersebut, maka pada bulan
Februari 1999 dibentuklah, Panitia Persiapan Pendirian Program Pascasarjana
yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah. Panitia ini bekerja keras
mempersiapkan program persiapanpendirian Program Pascasarjana di Departemen
Agama di Jakarta pada tanggal 14April 1999. Prestasi tersebut ditindak lanjuti
53
dengan visitasi (kunjungan ke lapangan)ke Jambi oleh sebuah tim yang diketuai
oleh Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed, untuk melihatpersiapan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi membuka Program Pascasarjana.Visitasi dilakukan dua kali yaitu
tanggal 14-15 Juli 1999 dan 30-31 Juli 1999. Hasilnyamerekomendasikan bahwa
Program Pascasarjana UIN Sulthan Thaha SaifuddinJambi layak dilaksanakan,
yang kemudian dikukuhkan dengan SK Dirjen PembinaanKelembagaan Agama
Islam nomor: E/283/1999 tentang penyelenggaraan ProgramPascasarjana UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Dalam rangka mewujudkan Rencana Induk Pengembangan UIN Sulthan
ThahaSaifuddin yang mengacu pada Keppres No. 18/1985, maka melalui Kep.
Menag.tanggal 25 Mei 2000 memutuskan dan mengesahkan berdirinya Fakultas
Adab (Sastradan Kebudayaan Islam). Dengan demikian UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yangsemula hanya terdiri atas tiga fakultas, sekarang telah
menjadi empat fakultas dan satuProgram Pascasarjana yang dengan sendirinya
tentu meningkatkan status UINSulthan Thaha Saifuddin Jambi. Untuk
meningkatkan penyelenggaraan danpembinaan Pendidikan Tinggi Agama Islam,
sesuai dengan perkembangan UINdewasa ini, maka sebagai pedomannya adalah
Peraturan Pemerintah nomor: 60 dan61 tahun 1999, KMA No. 489 tahun 2002
tentang statuta UIN Sulthan Thaha SaifuddinJambi dan peraturan terkait lainnya.
Dalam sejarah dan perkembangannya sejak didirikan UIN Sulthan
ThahaSaifuddin Jambi sampai menjadi UIN STS Jambi telah dipimpin oleh 10
(sepuluh)orang Rektor, yaitu:28
28
http://lpm.uinjambi.ac.id/home/file/1
54
1. H.A. Manaf (1967-1971);
2. Drs. H.A. Munir SA (1971-1972);
3. Drs. Ruslan Abd. Ghani (1972-1876);
4. Prof. Syekh H.M.O Bafadhal (1976-1986);
5. Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwein (1986-1994);
6. Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah (1994-1998);
7. Prof. Dr. H. Asafri Jaya Bakri, MA (1998-2006);
8. Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd (2006-2011).
9. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (2011)
10. Dr. H. Hadri Hasan, MA (2011 s/d 2019)
B. Distingsi Keilmuan UIN STS Jambi
Transformasi IAIN menjadi UIN semakin meneguhkan perguruan tinggi
Islam sebagaibagian dari sistem pendidikan Islam. Untuk itu, perkembangan UIN
tidak boleh terlepasdari perubahan, dinamika dan orientasi di dalam
perkembangan perguruan tinggi ditingkat nasional dan internasional. Pada level
internasional, pada tahun 1998 di Paris,Perancis, UNESCO telah mendeklarasikan
pengembangan Perguruan Tinggi di abad ke-21(World Declaration on Higher
Education for the Twenty-First Century). Dalam deklarasitersebut, terdapat enam
poin penting yang harus menjadi paradigma pengembanganperguruan tinggi di
abad ke-21.
1. Memberi kontribusi kepada pembangunan yangberkelanjutan (sustainable
development) dan pengembangan masyarakat secarakeseluruhan. Perguruan
tinggi memiliki tanggung jawab moral, otonomi, dan fungsi yangharus
55
menghasilkan mahasiswa yang memiliki kualifikasi yang relevan
denganperkembangan dalam konteks kebutuhan dewasa ini maupun masa
datang.
2. Perguruan tinggi memberi kesempatan untuk memperoleh kesempatan yang
sama mendapatkan pendidikan tinggi sepanjang usia (lifelong education).
Perguruan tinggi membuka kesempatan bagi pengembangan setiap individu
dan mobilitas sosial bagi pendidikan masyarakat.
3. Perguruan tinggi memiliki peran penting untuk memajukan dan menyebarkan
ilmu pengetahuan melalui riset-riset yang serius dan urgen untuk
pengembangan budaya, sosial, ekonomi, sains, teknologi dan seni.
4. Perguruan tinggi harus membantu dalam memahami, memperkuat,
memelihara, dan berbicara lantang tentang nilai-nilai sejarah, regional dan
internasional dalam konteks keragaman budaya kehidupan umat manusia.
5. Perguruan tinggi harus memperkuat nilai-nilai dasar kewarganegaraan yang
demokratis (democratic citizenship), penegakan etik, keteguhan ilmiah dan
intelektualitas dalam segala aktivitasnya.
6. Perguruan tinggi harus memberikan kontribusi untuk pengembangan dan
peningkatan dunia pendidikan sampai ke level yang tertinggi.
Visi Keilmuan (Scientific Vision) UIN STS Jambi dikembangkan
berdasarkanpotensi dan karakteristik daerah yang telah telah mengakar dalam
sejarah danmempengaruhi masyarakat Jambi selama berabad-abad lamanya.
Potensi dankarakteristik tersebut juga telah menjadi jati diri dan keunikan yang
membedakannyadengan daerah-daerah lain. Di antara karakteristiknya yang
56
terpenting adalahkeberadaan sungai Batanghari yang terpanjang di Sumatera.
Sumber utama air SungaiBatanghari adalah dari Bukit Barisan yang mengalir
berkelok-kelok dari hulu ke hilir,yang bermuara ke Laut Cina Selatan, dan
menghubungkan wilayah Jambi denganSumatra Barat, Sumatra Selatan, dan
Riau. Cabang-cabang Sungai Batanghari yangterpenting adalah Batang Tembesi,
Batang Tebo, Batang Tabir, Batang Merangin,Jujuhan, dan puluhan anak-anak
sungai lainnya. Sungai adalah tunggang punggungwilayah dan sumber
peradaban masyarakat Jambi. Sejak dahulu, sungai menjadi symbol transportasi
yang mengantar generasi muda Jambi untuk menuntut ilmu ke lembaga-
lembagapendidikan yang dibangun tidah jauh dari sungai. Karena itulah,
sangatberalasan bila transformasi UIN STS Jambi mengangkat paradigma
“Sungai Ilmu”sebagai visi keilmuan yang akan dikembangkan. Sungai
mengandung air kehidupan dankeilmuan yang muaranya senantiasa mengalir ke
laut yang lebih luasadalahmenghasilkan Ulama, Intelektual, dan Budaya
(ULIYA). Capaian ini akan terpenuhidengan keberadaan Fakultas Syari’ah dan
Ushuluddin (petakan SDM dosen) untukaspek ulama, Fakultas Tarbiyah dan
Ekonomi Islam (petakan SDM dosen) untuk aspekintelektual, dan Fakultas Adab
(petakan SDM dosen) untuk aspek budayawan, danfakultas-fakultas lainnya
yang akan didirikan pula. Memasuki tahun 2017 menjadimomentum UIN/UIN
STS Jambi karena menandai peringatan usianya yang telahmencapai ke-50
tahun. Peringatan tahun emas ini menginspirasi UIN/UIN STS Jambiuntuk
mengarahkan pengajaran, penelitian dan pengabdiannya untuk masa
depankeilmuan yang modern dan kemanusiaan.
57
Secara historis, Visi Keilmuan UIN STS Jambi adalah pengembangan dari
latar belakang berdirinya perguruan tinggi Islam di Indonesia sejak tahun 1950-an
– sejak dari ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama), IAIN (Institut Agama Islam
Negeri), dan kemudian menjadi UIN (Universitas Islam Negeri). Ketetapan
Menteri Agama No. 43 tahun 1960 Pasal 1 secara jelas menyebutkan bahwa:
“Institut Agama Islam Negeri adalah suatu institut yang bermaksud memberi
pengajaran dan pendidikan universitas serta menjadi pusat untuk
memperkembangkan dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam.”
Kemudian Penjelasan Umum atas Peraturan Presiden No. 11 tahun 1960 juga
mengarahkan: “Perkembangan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri sudah
sedemikian rupa, hingga dapat diarahkan perkembangannya itu kearah Al-Azhar.”
Secara cultural dan sosial, keberadaan perguruan tinggi Islam sejak awal memang
saluran utama bagi mobilitas sosial paling penting bagi anak-anak Muslim dari
madrasah dan santri pesantren. Potensi sangat besar yang dimiliki umat Islam
adalah modal utama bagi pengembangan perguruan tinggi Islam. Saat ini,
perguruan tinggi Islam telah menjadi katalisator bagi pertumbuhan kelas
menengah Muslim yang berasal dari berbagai lapisan sosial masyarakat.
Untuk itu, UIN STS Jambi menjadikan Islamic entrepreneurship
University sebagaidistingsi keilmuan yang diaplikasikan melalui paradigma
sungai ilmu. Penetapan Islamicentrepreneurship ini, berdasarkan atas kajian
empiris bahwa umat muslim, baik diIndonesia maupun di negara lainnya,
mengalami malaise. Tingginya angka pengangguran,kemiskinan, menjadi realitas
umat muslim hampir di seluruh belahan benua. Bonusdemografi yang dimiliki
58
Indonesia, disinyalir seperti pisau bermata dua. Hal ini mengingattingginya angka
pengangguran dan kemiskinan, yang pada umumnya dialami oleh kelasmenengah
Indonesia. Secara khusus di Jambi, angka pengangguran terdidik di ProvinsiJambi
yang dirilis BPS Provinsi Jambi tidak memperlihatkan perbedaan mendasar
dariangka-angka di tingkat nasional. Pada Agustus 2014, jumlah pengangguran
adalah79.784 jiwa atau 5,08 persen dari total angkatan kerja. Lebih lanjut, dari
79.784 jiwatersebut, sebanyak 51.483 jiwa atau 64,5 persen merupakan tamatan
SLTA ke atas.Tingkat pengangguran terbuka (TPT) kelompok terdidik ini adalah
9,15 persen, jauh lebihtinggi ketimbang TPT lulusan SD ke bawah (1,89 persen)
dan alumni SLTP (5,10 persen).
Islamic Entrepreneurship: Entrepreneur Based on Spiritual Professionalism
Entrepreneur atau kewirausahaan pada dasarnya bermakna effort atau
upaya,sehingga tidak dapat dikonotasikan sebagai bisnis belaka. Jiwa dan
semangatkewirausahaan bukan hanya milik para pengusaha (business-man) saja,
melainkan jugamilik para profesional dan peran apa saja dalam berbagai fungsi
yang berbeda, apakah ituprofesi guru/dosen, murid/mahasiswa, dokter, tentara,
polisi, dan sebagainya. Oleh sebab itu, ia tidak bersifat given atau keahlian genetik
melainkan sesuatu yang dapatdipelajari dan dilakukan oleh siapapun. Oleh sebab
itu, UIN STS Jambi berupayamembentuk mentalitas kewirausahaan yang
berbasiskan pada profesionalisme-spiritual(entrepreneur based on spiritual-
professionalism) yang merupakan wujud dari visikeilmuan UIN STS Jambi, yaitu
ULIYA.
59
Spiritual-professionalism merupakan simbol dari karakter kepribadian
Nabi Muhammad SAW. yang di dalam sirah nabawiah dijelaskan bagaimana
Nabi memainkan peran baik sebagai penggembala, pedagang, serta pemimpin
peradaban dengan kekuatanspiritual dan profesioanalitas. Adapun sifat dasar yang
harus dimiliki dalam rangkameneladani hal tersebut adalah siddiq, fathanah,
amanah, tabligh. Oleh sebab itu, UINSTS Jambi berusaha menghidupkan kembali
pesan pokok yang dicontohkan Nabi untukmembangun satu kesadaran bahwa
nilai-nilai ajaran Islam atau Islamic spiritualitymerupakan landasan utama dalam
membangun sikap professional.
C. Kemahasiswaan UIN STS Jambi
1. Pembinaan dan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa
Pembinaan merupakan upaya yang dilakukan dibidang kemahasiswaan
diikuti dan dilaksanakan secara sadar, berencana, teratur, dan terpadu. Pembinaan
tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan (ko-
kurikuler), yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan akademik (kurikuler),
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan IAIN.
Disamping itu pembinaan kemahaiswaan bertujuan mempersiapkan tenaga ahli
yang terampil bagi keperluan pemerintah dan masyarakat. Maka tujuan
pembinaan mahasiswa IAIN dalam wadah organisasi kemahasiswaan antara lain:
a. Menunjang pelaksanaan dan pengalaman ri Dharma Perguruan Tinggi
b. Mempersiapkan kader bangsa dan kader pembangunan yang bertaqwa dan
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
60
c. Meningkatkan kualitas mahasiswa IAIN melalui aktifitas kepemimpinan,
penelaran, minat dan kegemaran serta kesejahteraan mahasiswa dalam
kehidupan kemahasiswaan IAIN dalam wadah organisasi kemahasiswaan.
Dalam proses penyelesaian studi mahasiswa IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi banyaka masalah yang dihadapi mahasiswa, untuk itu dilaksanakan upaya-
upaya pembinaan seabagai berikut:
a. Pembinaan Aspek Studi
1) Sejalan dengan pembinaan yang telah dilakukan di bidang akadenis, maka
pembinaan aspek studi yang dapat membawa kelancaran studi mahasiswa
antara lain bimbingan yang dilakukan dosen Bina Sistem Kredit Ko-
Kurikuler (SKK) setiap hari jum’at, seperti:
a. Bimbingan dalam karya ilmiah.
b. Bimbingan pidato ilmiah baik dalam bahasa Indonesia, Arab dan
Inggris serta Qiratul Kutub dan Text Reading
c. Seminar, diskusi panel, syimposium yang bernuansa ilmiah, yang
akan diselenggarakan oleh DEMA, DEMA-F, maupun HMJ/HM-
PS melalui kegiatan-kegiatan yang telah di programkan.
b. Pembinaan Aspek Keterampilan Mahasiswa dapat dikembangkan melalui:
1. Kegiatan pramuka mahasiswa (Dewan Rencana) Gudep 663-664
IAIN
2. Pers mahasiswa Hikmah
3. Pelatihan kepemimpinan tingkat dasar dan tingkat menengah
4. Kursus/latihan kewirausahaan
61
c. Aspek pengembangan bakat dan minat
Aspek pengembangan bakat dan minat mahasiswa khususnya dibidang
olah raga, kesenian dan kegiatan produktif lainnya. Secara bertahap IAIN
berupaya untuk memenuhi saran dan prasarana yang dibutuhkan oleh
mahasiswa.
d. Pembinaan kegiatan Mahasiswa di Bidang Keagamaan dan Kemsyarakatan
1. Kegiatan Masjid
Mahasiswa harus berpatisipasi dan dapat berperan di masjid dimana
mereka bertempat tinggal baik sebagai pengurus masjid, guru ngaji,
pimpinan pengajian, khatih, konsultan agama, dan panitia-panitia yang
dibentuk oleh pengurus masjid
2. Kegiatan Organisasi
Mahasiswa diharapkan dapat pula berpatisipasi dan berperan secara
aktid=f dalam organisasi, baik organisasi intar kampus, organisasi
sosial kemasyarakatan, dalam upaya meningkatkan keteremapilan dan
baktinya pada kampus dan masyarakat.
e. Aspek kepeloporan dan pembangunan
Aspek dapat dikembangkan melalu kegiatan
1. Kuliah kerja nyata
2. Resimen mahasiswa
3. Rencana pramuka
4. Koperasi mahasiswa
5. UKK dan UKM yang berada dilingkungan kampus
62
Dalam upaya membantu kelancaran studi mahasiswa, terutama bagi
mereka yang berprestasi dan kurang mampu, IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi menyalurkan berbagai macam beasiswa di antaranya:
a. Beasiswa supersemar
b. Beasiswa kemenag untuk mahasiswa miskin
c. Beasiswa kemenag untuk mahasiswa prestasi
d. Beasiswa bank Indonesia
e. Beasiswa pemda
f. Beasiswa chonocho Philips
g. Beasiswa eka tjipta foundation
h. Beasiswa bidik misi
i. Beasiswa badan amil zakat nasional (BAZNAS)
j. Beasiswa bank mandiri.
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Responden
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 123 responden yang merupakan mahasiswa UIN STS
Jambi . karakteristi responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi
jenis kelamin responden, umur,apakah sedang melakukan usaha,
pendapatan perbulan. Berikut ini adalah data karakteristik responden.
B. Jenis Kelamin Responden
Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu Laki-laki dan Perempuan.
Tabel 4.1
Data Responden Beradasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %
Laki-Laki 40 32,5%
Perempuan 83 67,5%
Jumlah 123 100%
Sumber : Hasil olahan data 2019
Dilihat dari tabel 4.1, menunjukkan bahwa jumlah responden jenis
kelamin Laki-laki berjumlah 40 orang dengan tingkat persentase 32,5%
dan jumlah responden jenis kelamin perempuan berjumlah 83 orang
dengan tingkat persentase 67,5%.
64
C. Umur Responden
Pengelompokkan responden berdasarkan kategori umur dibedakan
menjadi 6 bagian, yaitu 18 tahun,19 tahun,20 tahun,21 tahun,22 tahun,23
tahun.
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase %
18 35 28,5%
19 33 26,8%
20 31 25,2%
21 14 11,4%
22 7 5,7%
23 3 2,4%
Jumlah 123 100%
Sumber : Hasil olahan data 2019
Dapat dilihat bahwa dari 123 responden, responden yang berumur
18 tahun berjumlah 35 orang dengan tingkat persentase 28,5%, responden
yang berumur 19 tahun berjumlah 33 orang dengan tingkat persentase
26,5%, responden yang berumur 20 tahun berjumlah 31 orang dengan
tingkat persentase 25,2%, responden yang berumur 21 tahun berjumlah 14
orang dengan tingkat persentase 11,4%, responden yang berumur 22 tahun
berjumlah 7 orang dengan tingkat persentase 5,7%, responden yang
berumur 23 tahun 3 orang dengan tingkat persentase 2,4%.
D. Apakah Sedang Melakukan Usaha
Pengelompokkan responden yang melakukan usaha dibedakan
menjadi dua bagian yaitu dengan memilih Ya atau Tidak.
65
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Melakukan Usaha
Sedang Melakukan
Usaha
Frekuensi Persentace %
Ya 36 29,3%
Tidak 87 70,7%
Jumlah 123 100%
Sumber : Hasil olahan data 2019
Dilihat dari tabel 4.2, menunjukkajn bahwa jumlah responden yang
melakukan usaha 36 orang dengan tingkat persentase 29,3% dan yang
tidak melakukan usaha 87 orang dengan tingkat 70,7%.
E. Pendapatan Perbulan Responden
Pengelompokkan responden berdasarkan pendapatan perbulan
dibedakan menjadi empat bagian, yaitu Rp. 0 s/d 500.000, 500.000 s/d
1.000.000, 1.000.000 s/d 1.500.000, 1.500.000 s/d 2.000.000.
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan Frekuensi Persentase %
0 s/d 500.000 84 68,3%
500.000 s/d
1.000.000
26 21,1%
1.000.000 s/d
1.500.000
10 8,1%
1.500.000 s/d
2.000.000
3 2,4%
Jumlah 123 100%
Sumber : Hasil olahan data 2019
Dilihat dar tabel 4.4, menunjukkan bahwa jumlah responden yang
berpendaptan perbulan 0 s/d 500.000 84 orang dengan tingkat persentase
66
68,3%, pendapatan perbulan 500.00 s/d 1.000.000 26 orang dengan
tingkat persentase 21,1%, pendapatan perbulan 1.000.000 s/d 1.500.000 10
orang dengan tingkat persentase 8,1%, pendapatan perbulan 1.500.000 s/d
2.000.000 3 orang dengan tingkat persentase 2,4%.
F. Metode dan Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan di ukur oleh kuesionr
tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan
membandingkan nilai Rhitung dengan nilai Rtabel. Rhitung>Rtabel; jika Rhitung
lebih besar dari Rtabel maka butir pernyataan tersebut dikatakan valid.
a. Religiusitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Religiusitas (X1)
Item Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,437 0,176 Valid
2 0,391 0,176 Valid
3 0,696 0,176 Valid
4 0,652 0,176 Valid
Sumber: Hasil Olahan Data 2019
Dari tabel 4.5 hasil uji validitas untuk variabel Religiusitas (X1) terhadap
Minat Berwirausaha (Y), maka dapat dikatakan bahwa indikator atau pernyataan
yang diajukan sudah valid, karena setiap pernyataan menghasilkan koefisien
Rhitung yang lebih besar dari Rtabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
67
indikator atau pernyataan yang diajukan sudah valid dan dapat dilakukan analisis
lebih lanjut.
b. Lingkungan Eksternal
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Lingkungan Eksternal (X2)
Item Pernyataan Rhitung Rtabel Keteragan
1 0,553 0,176 Valid
2 0,663 0,176 Valid
3 0,551 0,176 Valid
4 0,405 0,176 Valid
5 0,601 0,176 Valid
6 0,571 0,176 Valid
Sumber: Hasil Olahan Data 2019
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 dari enam pernyataan,
semuanya menghasilkan koefisien Rhitung yang lebih besar dari Rtabel,
Dengan demikian, instrumen penelitian yang berjumlah 6 pernyataan
untuk variabel Lingkungan Eksternal (X2) dinyatakan valid.
c. Minat Berwirausaha
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Minat Berwirausaha (Y)
Item Pernyataan Rhitung Rtabel Keteragan
1 0,515 0,176 Valid
2 0,434 0,176 Valid
3 0,490 0,176 Valid
4 0,557 0,176 Valid
5 0,568 0,176 Valid
6 0,651 0,176 Valid
68
Sumber: Hasil Olahan Data 2019
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.7 setiap pernyataan
menghasilkan koefisien Rhitung yang lebih besar dari Rtabel. Dengan
kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 6 pernyataan untuk
variabel Minat Berwirausaha (Y) dinilai semua butir pernyataan adaqlah
valid.
2. Uji Realibilitas
Reliabel adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Butir pernyataan di katakan reliable atau
handal apabila jawaban seorang terhadap pernyataan adlah konsisten. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpa >
0,60.
Tabel 4.8
Uji reliabilitas Relegiusitas (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,278 4
Sumber : Hasil olahan data 2019
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilakan angka
Croncbach’s Alphasebesar 0,278. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari variable Religiusitas teruji reliabilitasnya sehingga
dinyatakan reliabel Rendah.
69
Tabel 4.9
Uji reliabilitas Lingkungan eksternal (X2)
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Items
,562 6
Sumber : Hasil olahan data 2019
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilakan angka
Croncbach’s Alphasebesar 0,562. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari variable Lingkungan eksternal teruji reliabilitasnya sehingga
dinyatakan reliabel Sedang.
Tabel 4.10
Uji reliabilitas Minat Berwirausaha (Y)
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Items
,503 6
Sumber : Hasil olahan data 2019
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilakan angka
Croncbach’s Alphasebesar 0,503. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari variable Minat Berwirausaha teruji reliabilitasnya sehingga
dinyatakan reliabel Sedang.
70
G. Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Uji
normalitas ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan ketentuan jika nilai signifikan
(Sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Tabel 4.11
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,71152233
Most Extreme Differences
Absolute ,065
Positive ,065
Negative -,048
Kolmogorov-Smirnov Z ,720
Asymp. Sig. (2-tailed) ,678
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : hasil olahan data 2019
Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,720 dan nilai signifikansi pada 0,678
karena nilai signifikan lebih besar dari pada 0,05 yaitu 0,720 maka data
berdistribusi normal dan asumsi normalitas terpenuhi.
71
b. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance dan lawannya, dan variance
inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
yang tinggi. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas. Multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama
dengan nilai VIF > 10.
Tabel 4.12
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 16,103 1,620 9,940 ,000
Religiusitas -,059 ,076 -,068 -,775 ,440 ,883 1,132
Lingkungan Eksternal ,404 ,076 ,462 5,303 ,000 ,883 1,132
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Sumber : hasil olahan data 2019
Hasil perhitungan Tolerance pada tabel diatas, menunjukkan tidak ada nilai
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
mulitkolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
72
c. Heterokedasitas
Dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dan residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika varian tersebut tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisistas. Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisistas. Uji
heterokedastisitas dilakukan dengan grafik scatterplot antara nilai
prediksi variabel terikat dengan residual. Jika titik-titik pada grafik
tidak menunjukkan pola yang jelas dan menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisita.
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedasitas
73
Berdasarkan hasil uji grafik, terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
H. Regresi Linier Berganda
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 16,103 1,620 9,940 ,000
Religiusitas -,059 ,076 -,068 -,775 ,440 ,883 1,132
Lingkungan Eksternal ,404 ,076 ,462 5,303 ,000 ,883 1,132
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Sumber : hasil olahan data 2019
Dari hasil tersebut, persamaan regresi dapat di peroleh dari Unstandardized
coefficients, hal ini karena pengukurannya menggunakan skala penilaian yang
sama yaitu likert, sehingga persamaanya sebagai berikut :
Y = α +βX1 +βX2 + e
Y = 16,103−0,059X1 + 0,404X2+ e
Keterangan :
Y = Minat Berwirausaha
X1 = Religiusitas
74
X2 = Lingkungan Eksternal
α = Konstanta
Persamaan regresi linear berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (α) sebesar 16,103 menunjukkan bahwa jika variabel
Religiusitas dan Lingkungan eksternal dianggap konstanta atau sama dengan
nol (0) maka tingkat Minat berwirausaha adalah sebesar 16,103 .
b. Koefisian regresi (X1) sebesar -0,059 menyatakan bahwa variabel Religiusitas
bertanda negatif terhadap Lingkungan eksternal sebesar -0,059. Dalam artian,
variabel Religiusitas memiliki tingkat persentase sebesar -0,59% bertanda
negatif terhadap Minat Berwirausaha.
c. Koefisian regresi (X2) sebesar 0,404 menyatakan bahwa variabel Lingkungan
Eksternal bertanda positif terhadap Minat Berwirausaha sebesar 0,404. Dalam
artian, variabel Lingkungan Eksternal memiliki tingkat persentase sebesar
4,04% bertanda positif terhadap Minat Berwirausaha.
I. Uji Hipotesis
a. Uji T
Tabel 4.14
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 16,103 1,620 9,940 ,000
Religiusitas -,059 ,076 -,068 -,775 ,440 ,883 1,132
Lingkungan Eksternal ,404 ,076 ,462 5,303 ,000 ,883 1,132
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
75
Sumber : hasil olahan data 2019
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas
(Brand Equity, Harga, dan Kepuasan Konsumen) secara parsial atau individual
menerangkan variabel terikat (Kepuasan Konsumen). Berdasarkan tabel 4.15,
maka hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan data pada tabel diatas, Religiusitas tidak berpengaruh
terhadap Minat Berwirausaha karena Thitung< ttabel atau -0,775 < 1,980. Maka
hal ini berarti Ha ditolak dan Ho diterima.
2. Dari hasil perhitungan data pada tabel diatas, Lingkungan Eksternal
berpengaruh secara signifikan terhadap Minat berwirausaha karena Thitung>
ttabel atau 5,303>1,980. Maka hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
3. Variabel Religiusitas dan Lingkungan Eksternal, variabel yang paling
dominan dalam mempengaruhi Minat Berwirausaha adalah variabel
Lingkungan Eksternal dengan nilai Thitung 5,303 dibandingkan variabel
Religiusitas nilai Thitung 1,980.
b. Uji F
Tabel 4.15
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 87,372 2 43,686 14,669 ,000b
Residual 357,376 120 2,978
Total 444,748 122
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
76
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Eksternal, Religiusitas
Sumber : hasil olahan data 2019
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F pada tabel diatas didapatkan nilai
Fhitung lebih besar dibandingkan Ftabel sebesar 14,669>3,07 nilai signifikan yang
dihasilakn 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05, maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi Minat Berwiausaha (Y) atau dikatakan bahwa
varibel Religiusitas (X1) Lingkungan eksternal (X2) secara bersama sama
berpengaruh terhadap Y.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.16
Hasil Koefisien determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,443a ,196 ,183 1,726
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Eksternal, Religiusitas
b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Sumber : hasil olahan data 2019
Nilai diatas diketahui nilai R Square sebesar 0,196 hal ini menggandung
arti bahwa pengaruh variabel X1, X2 dan X3 secara simultan terhadap variabel Y
adalah 1,96%.
J. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisis data pada analisis regresi linear berganda dan uji
hipotesis dapat diketahui bahwa:
77
1. Hasil penelitian memberikan jawaban hipotesis yang pertama,
menunjukkan bahwa variable Religiusitas tidak berpengaruh terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa. Karena tingkat signifikan Religiusitas
sebesar 0,440, hal ini berarti lebih besar dari pada 0,05. Maka hal ini
berarti Ha di tolak dan Ho di terima, dengan kata lain bahwa variabel
Religiusitas tidak berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa.
2. Hasil penelitian memberikan jawaban hipotesis yamg kedua,
menunjukkan bahwa variabel berpengaruh terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa. Karena tingkat signifikan Lingkungan
Eksternal sebesar 0,000, hal ini berarti lebih kecil dari pada 0,05. Maka
hal ini berarti Ha di terima dan Ho di tolak, dengan kata lain bahwa
variabel Lingkungan Eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap
Minat Berwirausaha Mahasiswa.
78
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka keismpulan yang didapat dari peneliti ini mengenai
pengaruh religiusitas dan lingkungan eksternal terhadap minat
berwirausaha mahsiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu :
1. Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa variabel Religiusitas
(X1) Lingkungan Eksternal X2) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Y..
2. Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Religiusitas (X1)
terhadap Minat Berwirausaha (Y) didapatkan bahwa variabel Religiusitas
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa.
3. Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Lingkungan
Eksternal (X2) terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Y) didapatkan
bahwa variabel Lingkungan Eksternal (X2) memberikan pengaruh positif
dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa.
79
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya dapat diusulkan saran
yang diharapkan akan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan
dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan sebuah penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan religiusitas, meskipun penelitian ini
masih jauh dari kata sempurna dan tetntunya masih banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Angki Adi Tama. Analisis Faktor-Faktor yang Memotivasi Mahasiswa
Berkeinginan Menjadi Enterpreneur. Skripsi. (Universitas Diponegoro:
Semarang, 2010),
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. (Jakarta: Penerbit Andi.,2001)
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta;
Rajawali Pers, 2014)
Jurnal dalamHubungan antara religiusitas dengan minat berwirausaha pada
mahasiswa fakultas psikologi UIN Suska Riau, 2014, (Fakultas Psikologi
UIN Suska Riau,Pekan baru),
Jurnal dalam Pengaruh lingkungan eksternal erhadap minat berwirausaha
padamahasiswa pendidikan ekonomi di fakultas ekonomi Universitas
Negeri Surabaya, Vol. No.5, Oktober 2012 (Fakultas ekonomi, UNESA,
Kampus Ketintang Surabaya).
Kompas dalam Darpujianto. Pembelajaran yang Menumbuhkan Minat Mahasiswa
Berwirausaha . Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia Vol.5
No.1.Desember 2010. (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia: Malang,
2010)
Meredith, Kewirausahaan Teori dan Praktik, (Jakarta: Pustaka Binama
Presindo,2011)
Morissan,metode penelitian survey, (jakarta: penerbit kencana, 2012)
Niki Ardhillah Azz. Buku Pintar Bisnis Dari Nol . (Syura Media Utama:
Yogyakarta,2011)
Pengaruh religiusitas terhadap etika berbisnis (studi pada RM. Padangdi kota
malang) Jurnal Manajemen dan kewiraushaan, Vol.15, No.1, Maret
2013(Fakultas ekonomi universitas kanjuruhan malang)
Paulus Patria Adhitama Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha.
Semarang, 2014
Rama Firda, Aldino. 2011. Pengaruh Motivasi , Self Efficacy Dan Locus Of
Control (LOC) Terhadap Minat Berwirausaha; Padang
Siti Rahayu Hadianto, Psikologi Perkembang,. Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya, ( Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 1998)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (
Bandung:Alfabeta, 2011)
Suryani & Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, Cet. Ke-1 (Jakarta:
Fajar Interpratama Mandiri, 2015)
Tim Penyusun Kamus Pusat, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,2005.)
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia,
2013)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner penelitian
Profil Responden
Mohon kesedian untuk meelengkapi daftar isia yang di bawah ini:
Nama :
Jenis kelamin
□ Laki-laki
□ Perempuan
Usia
□ 18 Tahun
□ 19 Tahun
□ 20 Tahun
□ 21 Tahun
□ 22 Tahun
□ 23 Tahun
Apakah anda sedang melakukan usaha
□Ya
□Tidak
Pendapatan tiap bulan/ uang bulanan
□0 s/d 1.000.000
□500.000 s/d 1.000.000
□1.000.000 s/d 1.500.00
□1.500.000 s/d 2.000.000
Kuesioner Penelitian
1. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu deskripsi masing-masing
pernyataan sebelum memberikan jawaban.
2. Berilah tanda cheklis (√) pada kolom jawaban yang menurut rekan-rekan
mahasiswa sesuai atau paling tepat.
3. Pada masing-masing pernyataan terdapat 5(lima) alternative jawaban yang
mengacu pada teknik skala likert yaitu:
Ss : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin
kerahasiaannya. Oleh sebab itu dimohon untuk mengisi kuesioner dengan
sebenarnya dan seobjektrif mungkin.
Religiusitas
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1.
Ketika memilih bisnis untuk dijadikan
badan usaha, saya meyakini bahwa Allah
selalu bersama saya sebagai penolong
untuk membantu melewati kesulitan
2.
Dengan melakukan ritual agama seperti
halnya shalat, puasa, zakat, haji, saya
percaya membuka usaha/bisnis mendapat
kan hasil yang sangat baik
3.
Berdasarkan pengalaman saya, diskusi
bersama pengusaha muslim yang
menjalan kan usahanya sesuai dengan
ajaran agama islam, menimbul kan niat
dihati saya untuk memulai suatu usaha
yang baru
4.
Saya sering membaca buku-buku
keislaman yang membahas tentang
wirausaha, sehingga mendorong saya
untuk membuka usaha/bisnis.
Lingkungan Eksternal
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1.
Keluarga saya sangat mendukung saya
untuk membuka lapangan pekerjaan
sendiri, karena dengan cara itu saya dapat
membantu keuangan keluarga
2.
Ayah dan Ibu mendorong dan
mengizinkan saya untuk melakukan
usaha/bisnis
3.
Saya ikut dengan kegiatan-kegiatan
masyarakat yang berhubungan dengan
bidang usaha/bisnis sehingga
mendapatkan ide-ide baru dalam bertukar
pikiran agar mudah menuai kesuksesan
dalam berwirausaha
4.
Disekitar lingkungan rumah saya banyak
yang membuka usaha mikro dan saya juga
tertarik ingin membuka usaha mikro
5.
Pengetahuan kewirausahaan yang sudah
saya dapatkan membantu untuk membuka
peluang bisnis/usaha
6.
Pengetahuan kewirausahaan mengajarkan
saya untuk bertaggung jawab dan percaya
diri dalam memulai sebuah usaha
Minat Berwirausaha
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1.
Saya berminat untuk berwirausaha karena
ingin mengembangkan kemampuan dan
bakat dalam bidang usaha/bisnis
2. Saya berminat untuk berwirausaha karena
saya ingin mempunyai pendapat sendiri
3. Saya berminat berwirausaha karena ingin
menciptakan lapangan pekerjaan
4.
Berwirausaha membutuhkan perhatian
penuh dalam mengembang kan
usaha/bisnis
5. Aktivitas promosi perlu dilakukan untuk
mengenalkan produk saya pada masyarakat
6.
Saya akan terpacu untuk melakukan hal
yang dapat saya banggakan karena saya
ingin menerapkan ide dan kemampuan
dalam bidang usaha/bisnis
Lampiran 2. Tabel Tabulasi Data Kuesioner
X1 Religiusitas Total
X2 Lingkungan Eksternal Total
Y Minat berwirausaha Total
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
3 4 3 3 13 4 4 4 4 3 3 22 4 4 5 4 4 5 26
3 5 4 3 15 4 5 3 3 5 3 23 4 5 4 4 4 4 25
3 4 3 3 13 4 4 3 4 4 3 22 4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 12 5 3 3 4 3 3 21 4 4 4 4 3 3 22
3 3 3 3 12 5 3 5 3 4 3 23 5 4 4 3 4 4 24
3 4 4 3 14 5 4 3 4 4 4 24 4 4 4 5 4 5 26
2 3 4 3 12 4 3 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 3 14 4 3 3 4 3 4 21 4 4 4 4 4 3 23
3 3 2 3 11 5 3 4 3 3 2 20 3 4 4 3 3 4 21
4 4 2 2 12 4 4 3 3 4 4 22 4 4 5 4 4 4 25
4 4 1 2 11 4 4 3 4 4 4 23 5 4 4 4 3 4 24
2 4 1 1 8 4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 4 4 5 26
2 4 2 1 9 5 4 4 5 4 4 26 4 4 5 5 4 4 26
3 4 2 1 10 5 4 4 3 4 4 24 5 4 4 4 4 4 25
1 4 2 1 8 4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 4 4 5 26
2 4 5 1 12 4 4 4 4 4 3 23 4 4 4 4 4 4 24
1 3 5 1 10 4 3 4 3 5 4 23 4 4 4 3 4 4 23
4 3 3 2 12 5 3 4 4 4 3 23 4 4 4 3 4 4 23
3 5 3 2 13 5 5 3 4 3 4 24 4 4 4 4 4 4 24
1 4 3 2 10 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 5 4 25
2 4 5 4 15 4 4 3 4 4 3 22 5 4 4 5 4 4 26
3 4 5 4 16 5 4 4 4 4 4 25 4 5 5 4 4 4 26
1 5 3 4 13 5 5 4 5 4 4 27 5 4 5 5 5 5 29
4 5 3 4 16 5 5 3 5 3 4 25 4 5 4 4 5 5 27
2 4 4 3 13 4 4 4 3 3 4 22 4 4 4 4 4 5 25
2 4 4 3 13 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
2 4 2 3 11 5 4 3 4 3 4 23 3 4 5 4 4 4 24
3 4 2 2 11 3 4 4 4 4 3 22 4 4 4 5 4 4 25
3 4 2 2 11 3 4 4 4 3 4 22 4 4 4 3 4 3 22
2 3 2 2 9 4 3 3 5 3 2 20 3 3 4 4 3 4 21
2 4 2 2 10 4 4 3 3 4 4 22 4 4 4 4 4 3 23
1 4 1 2 8 3 4 2 4 3 3 19 4 4 4 3 4 4 23
3 3 1 2 9 4 3 4 4 3 4 22 3 4 5 4 4 4 24
4 4 1 2 11 5 4 3 4 3 4 23 5 4 4 4 5 3 25
3 4 2 1 10 5 4 3 3 3 4 22 4 4 4 3 4 4 23
4 3 1 1 9 5 3 4 4 3 3 22 3 4 5 4 4 4 24
3 4 2 1 10 4 4 4 3 3 4 22 5 3 3 4 4 5 24
3 4 1 1 9 4 4 4 3 3 4 22 4 4 5 4 5 4 26
3 4 2 5 14 4 4 4 3 4 4 23 4 5 4 5 4 5 27
2 4 3 5 14 4 4 4 4 3 4 23 5 4 4 5 5 4 27
2 5 3 5 15 5 5 3 5 3 3 24 5 4 4 4 5 5 27
1 4 4 3 12 5 4 4 4 3 3 23 4 5 4 4 4 4 25
1 4 4 3 12 3 4 4 4 3 4 22 5 5 3 3 5 4 25
1 3 4 3 11 3 3 4 4 3 4 21 4 4 3 4 4 5 24
3 4 5 3 15 4 4 4 4 3 3 22 5 3 4 5 3 4 24
4 3 5 2 14 5 3 4 4 4 2 22 4 5 3 3 4 4 23
3 3 1 2 9 4 3 3 3 4 4 21 4 4 4 5 4 3 24
2 4 1 2 9 3 4 4 4 3 4 22 3 4 5 3 4 4 23
3 4 1 1 9 4 4 4 3 3 3 21 5 3 4 4 3 4 23
4 3 2 1 10 5 3 3 4 4 4 23 4 5 4 4 4 4 25
3 4 3 1 11 5 4 4 4 4 4 25 5 4 4 5 5 5 28
2 5 2 1 10 4 5 3 5 3 2 22 5 5 5 4 4 4 27
1 4 2 2 9 4 4 4 4 4 3 23 5 5 4 5 4 5 28
2 3 1 1 7 5 3 3 5 3 4 23 5 4 5 4 5 4 27
3 4 3 2 12 5 4 3 4 4 4 24 4 4 4 5 4 4 25
4 3 3 1 11 5 3 4 3 3 4 22 3 4 4 4 5 4 24
2 3 1 2 8 4 3 3 4 4 3 21 4 4 4 5 4 5 26
1 4 1 1 7 4 4 3 4 3 3 21 4 3 4 4 4 3 22
4 2 1 2 9 4 2 4 5 4 2 21 3 5 4 4 4 3 23
3 3 4 1 11 4 3 3 3 3 4 20 3 5 4 3 4 3 22
3 2 4 2 11 3 2 3 3 4 4 19 4 4 3 4 3 4 22
3 4 4 2 13 4 4 4 3 4 3 22 4 3 4 4 4 4 23
2 4 3 1 10 4 4 4 4 3 3 22 5 4 4 3 5 3 24
3 3 3 3 12 4 3 4 3 3 4 21 4 4 4 5 4 4 25
4 4 3 3 14 4 4 4 3 3 4 22 4 4 5 5 4 4 26
2 3 2 3 10 3 3 3 4 4 4 21 5 4 5 4 4 5 27
3 3 2 2 10 5 3 3 4 4 4 23 4 4 5 5 5 5 28
1 2 1 2 6 3 2 2 3 3 2 15 4 5 5 4 4 5 27
1 3 1 2 7 5 3 3 5 3 3 22 4 5 5 4 4 4 26
1 4 1 2 8 4 4 2 3 3 4 20 4 4 4 3 5 4 24
2 3 1 2 8 3 3 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 24
3 4 1 2 10 4 4 3 3 3 3 20 4 4 4 3 4 4 23
4 2 2 1 9 4 2 3 4 2 2 17 5 4 3 4 3 4 23
3 2 2 1 8 3 2 3 3 3 3 17 3 4 4 4 4 3 22
2 2 1 1 6 4 2 2 4 3 3 18 4 4 3 4 4 4 23
1 3 2 1 7 3 3 2 4 3 2 17 4 3 4 4 4 3 22
1 3 1 2 7 3 3 3 2 3 3 17 4 4 4 4 3 4 23
1 3 2 2 8 4 3 2 3 2 3 17 2 5 3 4 4 4 22
2 3 1 2 8 4 3 4 4 3 4 22 4 4 5 3 4 4 24
2 3 3 1 9 4 3 3 4 3 3 20 5 4 4 4 3 4 24
3 4 1 1 9 4 4 3 4 2 2 19 3 5 4 3 4 4 23
2 4 2 2 10 3 4 4 3 4 4 22 4 4 4 4 4 4 24
1 2 2 2 7 4 2 4 4 2 2 18 4 4 4 4 4 3 23
1 4 2 2 9 4 4 4 4 3 4 23 5 5 4 4 4 5 27
2 4 1 2 9 4 4 4 3 3 4 22 4 5 5 5 4 4 27
3 4 1 2 10 5 4 2 4 2 3 20 4 4 5 4 5 5 27
1 3 4 2 10 4 3 4 3 3 4 21 5 5 4 4 5 4 27
2 4 4 2 12 5 4 3 3 4 4 23 4 4 4 5 4 4 25
3 4 3 1 11 3 4 4 4 3 4 22 5 4 5 4 5 5 28
1 4 3 1 9 5 4 4 4 4 4 25 5 4 5 5 4 4 27
3 5 3 1 12 5 5 4 4 4 4 26 4 5 5 4 5 5 28
1 4 2 1 8 5 4 4 4 5 4 26 5 5 4 5 4 4 27
2 4 2 2 10 5 4 4 4 4 3 24 4 4 5 4 3 4 24
1 4 2 2 9 5 4 4 4 4 4 25 4 5 4 5 4 5 27
1 5 1 2 9 5 5 4 4 4 4 26 5 5 5 4 5 4 28
1 4 1 1 7 4 4 5 4 4 4 25 5 5 4 5 5 4 28
1 4 1 1 7 4 4 4 4 5 4 25 4 5 4 5 4 5 27
2 4 2 2 10 4 4 4 4 4 3 23 4 5 4 4 4 4 25
2 4 2 1 9 5 4 4 5 4 4 26 4 5 5 5 5 5 29
2 4 1 2 9 3 4 4 4 2 4 21 3 4 3 4 4 3 21
3 4 2 1 10 5 4 4 3 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
3 3 1 2 9 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 4 4 23
3 4 2 3 12 4 4 4 4 4 3 23 5 4 3 4 3 4 23
2 4 1 3 10 4 4 4 3 3 3 21 3 4 4 4 4 3 22
3 4 2 3 12 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 4 4 4 23
1 5 1 3 10 4 4 4 4 5 4 25 4 3 4 4 4 3 22
2 4 2 2 10 4 3 4 4 4 4 23 4 4 4 4 3 4 23
2 5 1 2 10 4 4 3 3 3 4 21 2 5 3 4 4 4 22
1 3 2 2 8 3 3 4 3 3 3 19 4 4 5 3 4 4 24
2 5 3 1 11 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 3 4 24
2 5 3 2 12 4 4 4 4 4 4 24 3 5 4 3 4 4 23
2 5 2 2 11 4 4 5 4 3 4 24 4 4 4 4 4 4 24
2 5 1 2 10 5 5 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 3 23
2 5 2 2 11 4 4 4 3 4 4 23 4 4 4 5 4 4 25
2 5 3 1 11 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 3 4 3 22
1 4 2 1 8 4 4 4 4 3 5 24 3 3 4 4 3 4 21
2 4 4 1 11 4 4 3 4 3 4 22 4 4 4 4 4 3 23
1 4 4 1 10 4 3 3 3 4 4 21 4 4 4 3 4 4 23
2 5 3 2 12 4 4 4 4 3 4 23 3 4 5 4 4 4 24
1 3 2 2 8 4 4 4 4 4 3 23 5 4 4 4 5 3 25
2 5 1 3 11 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 3 4 4 23
3 4 3 3 13 5 4 4 4 4 4 25 3 4 5 4 4 4 24
2 5 1 3 11 4 4 4 4 3 4 23 3 4 5 4 4 4 24
Lampiran 3. Religiusitas (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 total_X1
X1.1
Pearson Correlation 1 -,117 ,088 ,070 ,473**
Sig. (2-tailed) ,197 ,334 ,441 ,000
N 123 123 123 123 123
X1.2
Pearson Correlation -,117 1 ,034 ,160 ,391**
Sig. (2-tailed) ,197 ,707 ,078 ,000
N 123 123 123 123 123
X1.3
Pearson Correlation ,088 ,034 1 ,250** ,696
**
Sig. (2-tailed) ,334 ,707 ,005 ,000
N 123 123 123 123 123
X1.4
Pearson Correlation ,070 ,160 ,250** 1 ,652
**
Sig. (2-tailed) ,441 ,078 ,005 ,000
N 123 123 123 123 123
total_X1
Pearson Correlation ,473** ,391
** ,696
** ,652
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 123 123 123 123 123
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lingkungan Eksternal (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 total_X2
X2.1
Pearson Correlation 1 ,262** ,073 ,239
** ,184
* ,097 ,553
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,421 ,008 ,042 ,283 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
X2.2
Pearson Correlation ,262** 1 ,198
* ,181
* ,205
* ,329
** ,663
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,028 ,045 ,023 ,000 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
X2.3
Pearson Correlation ,073 ,198* 1 ,047 ,279
** ,255
** ,551
**
Sig. (2-tailed) ,421 ,028 ,605 ,002 ,004 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
X2.4
Pearson Correlation ,239** ,181
* ,047 1 ,039 -,087 ,405
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,045 ,605 ,668 ,337 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
X2.5
Pearson Correlation ,184* ,205
* ,279
** ,039 1 ,291
** ,601
**
Sig. (2-tailed) ,042 ,023 ,002 ,668 ,001 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
X2.6 Pearson Correlation ,097 ,329** ,255
** -,087 ,291
** 1 ,571
**
Sig. (2-tailed) ,283 ,000 ,004 ,337 ,001 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
total_X2
Pearson Correlation ,553** ,663
** ,551
** ,405
** ,601
** ,571
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Minat Berwirausaha (Y)
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Total_Y
Y.1
Pearson Correlation 1 -,052 -,006 ,212* ,167 ,197
* ,515
**
Sig. (2-tailed) ,565 ,945 ,019 ,064 ,029 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
Y.2
Pearson Correlation -,052 1 ,046 ,037 ,277** ,214
* ,434
**
Sig. (2-tailed) ,565 ,610 ,681 ,002 ,018 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
Y.3
Pearson Correlation -,006 ,046 1 ,126 ,229* ,221
* ,490
**
Sig. (2-tailed) ,945 ,610 ,165 ,011 ,014 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
Y.4
Pearson Correlation ,212* ,037 ,126 1 ,068 ,284
** ,557
**
Sig. (2-tailed) ,019 ,681 ,165 ,453 ,001 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
Y.5
Pearson Correlation ,167 ,277** ,229
* ,068 1 ,169 ,568
**
Sig. (2-tailed) ,064 ,002 ,011 ,453 ,062 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
Y.6
Pearson Correlation ,197* ,214
* ,221
* ,284
** ,169 1 ,651
**
Sig. (2-tailed) ,029 ,018 ,014 ,001 ,062 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
Total_Y Pearson Correlation ,515** ,434
** ,490
** ,557
** ,568
** ,651
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 123 123 123 123 123 123 123
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4. Uji Realibilitas
Religiusitas (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,278 4
Lingkungan Eksternal (X2)
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Items
,562 6
Minat Berwirausaha (Y)
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Items
,503 6
Lampiran 5. Uji Asumsi Klasik
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,71152233
Most Extreme Differences
Absolute ,065
Positive ,065
Negative -,048
Kolmogorov-Smirnov Z ,720
Asymp. Sig. (2-tailed) ,678
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Multikolineritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 16,103 1,620 9,940 ,000
Religiusitas -,059 ,076 -,068 -,775 ,440 ,883 1,132
Lingkungan Eksternal ,404 ,076 ,462 5,303 ,000 ,883 1,132
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Heterokedasitas
Lampiran 6. Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 16,103 1,620 9,940 ,000
Religiusitas -,059 ,076 -,068 -,775 ,440 ,883 1,132
Lingkungan Eksternal ,404 ,076 ,462 5,303 ,000 ,883 1,132
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Lampiran 7. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 16,103 1,620 9,940 ,000
Religiusitas -,059 ,076 -,068 -,775 ,440 ,883 1,132
Lingkungan Eksternal ,404 ,076 ,462 5,303 ,000 ,883 1,132
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Lampiran 8. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 87,372 2 43,686 14,669 ,000b
Residual 357,376 120 2,978
Total 444,748 122
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Eksternal, Religiusitas
Lampiran 9. R Square
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,443a ,196 ,183 1,726
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Eksternal, Religiusitas
b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Lampiran 10. Tabel T
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 120)
d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005
1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 61 1.296 1.671 2.000 2.390 2.659
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 62 1.296 1.671 1.999 2.389 2.659
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 63 1.296 1.670 1.999 2.389 2.658
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 64 1.296 1.670 1.999 2.388 2.657
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 65 1.296 1.670 1.998 2.388 2.657
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 66 1.295 1.670 1.998 2.387 2.656
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 67 1.295 1.670 1.998 2.387 2.655
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 68 1.295 1.670 1.997 2.386 2.655
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 69 1.295 1.669 1.997 2.386 2.654
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 70 1.295 1.669 1.997 2.385 2.653
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 71 1.295 1.669 1.996 2.385 2.653
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 72 1.295 1.669 1.996 2.384 2.652
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 73 1.295 1.669 1.996 2.384 2.651
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 74 1.295 1.668 1.995 2.383 2.651
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 75 1.295 1.668 1.995 2.383 2.650
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 76 1.294 1.668 1.995 2.382 2.649
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 77 1.294 1.668 1.994 2.382 2.649
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 78 1.294 1.668 1.994 2.381 2.648
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 79 1.294 1.668 1.994 2.381 2.647
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 80 1.294 1.667 1.993 2.380 2.647
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 81 1.294 1.667 1.993 2.380 2.646
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 82 1.294 1.667 1.993 2.379 2.645
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 83 1.294 1.667 1.992 2.379 2.645
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 84 1.294 1.667 1.992 2.378 2.644
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 85 1.294 1.666 1.992 2.378 2.643
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 86 1.293 1.666 1.991 2.377 2.643
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 87 1.293 1.666 1.991 2.377 2.642
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 88 1.293 1.666 1.991 2.376 2.641
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 89 1.293 1.666 1.990 2.376 2.641
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 90 1.293 1.666 1.990 2.375 2.640
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 91 1.293 1.665 1.990 2.374 2.639
32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 92 1.293 1.665 1.989 2.374 2.639
33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 93 1.293 1.665 1.989 2.373 2.638
34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 94 1.293 1.665 1.989 2.373 2.637
35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 95 1.293 1.665 1.988 2.372 2.637
36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 96 1.292 1.664 1.988 2.372 2.636
37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 97 1.292 1.664 1.988 2.371 2.635
38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 98 1.292 1.664 1.987 2.371 2.635
39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 99 1.292 1.664 1.987 2.370 2.634
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 100 1.292 1.664 1.987 2.370 2.633
41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 101 1.292 1.663 1.986 2.369 2.633
42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 102 1.292 1.663 1.986 2.369 2.632
43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 103 1.292 1.663 1.986 2.368 2.631
44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 104 1.292 1.663 1.985 2.368 2.631
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 105 1.292 1.663 1.985 2.367 2.630
46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 106 1.291 1.663 1.985 2.367 2.629
47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 107 1.291 1.662 1.984 2.366 2.629
48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 108 1.291 1.662 1.984 2.366 2.628
49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 109 1.291 1.662 1.984 2.365 2.627
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 110 1.291 1.662 1.983 2.365 2.627
51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 111 1.291 1.662 1.983 2.364 2.626
52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 112 1.291 1.661 1.983 2.364 2.625
53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 113 1.291 1.661 1.982 2.363 2.625
54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 114 1.291 1.661 1.982 2.363 2.624
55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 115 1.291 1.661 1.982 2.362 2.623
56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 116 1.290 1.661 1.981 2.362 2.623
57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 117 1.290 1.661 1.981 2.361 2.622
58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 118 1.290 1.660 1.981 2.361 2.621
59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 119 1.290 1.660 1.980 2.360 2.621
60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 120 1.290 1.660 1.980 2.360 2.620
Dari "Table of Percentage Points of the t-Distribution." Biometrika, Vol. 32. (1941), p. 300. Reproduced by permission of the
Biometrika Trustess.
lampiran 11. Tabel F
Titik Persentase Distribusi F Untuk Probalitas = 0,05
De
gre
es
of
fre
ed
om
fo
r D
en
om
ina
tor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 60 120 ∞
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246 248 249 250 251 252 253 254
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70 8,66 8,64 8,62 8,59 8,57 8,55 8,53
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86 5,80 5,77 5,75 5,72 5,69 5,66 5,63
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62 4,56 4,53 4,50 4,46 4,43 4,40 4,37
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94 3,87 3,84 3,81 3,77 3,74 3,70 3,67
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51 3,44 3,41 3,38 3,34 3,30 3,27 3,23
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22 3,15 3,12 3,08 3,04 3,01 2,97 2,93
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 2,94 2,90 2,86 2,83 2,79 2,75 2,71
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85 2,77 2,74 2,70 2,66 2,62 2,58 2,54
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51
50 4,08 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,02 1,95 1,87 1,78 1,74 1,69 1.63 1,56 1,50 1,41
60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39
100 3,94 3,09 2,70 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,85 1,80 1,68 1,63 1,57 1,51 1,46 1,40 1,28
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22
∞ 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00