pengaruh komposisi media tanam ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/tb131065 latifatun...ii pengaruh...

72
i PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) SKRIPSI Oleh : LATIFATUN NAFINGAH NIM. TB. 131 065 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

i

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS

TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM

PADI TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH

CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

SKRIPSI

Oleh :

LATIFATUN NAFINGAH

NIM. TB. 131 065

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Page 2: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

ii

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN

AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM

PADI TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH

CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh :

LATIFATUN NAFINGAH

NIM. TB. 131 065

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Page 3: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-10-2013 R-0 1 dari 2

Hal :

Lampiran :

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di

Jambi

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : Latifatun Nafingah

NIM : TB 131065

Judul Skripsi : Pengaruh Komposisi Media Tanam Menggunakan Ampas Tahu,

Pupuk Kandang dan Sekam Padi terhadap Pertumbuhan Benih

Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program

Studi Pendidikan Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Biologi.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Page 4: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-10-2013 R-0 2 dari 2

Hal :

Lampiran :

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di

Jambi

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara;

Nama : Latifatun Nafingah

NIM : TB 131065

Judul Skripsi : Pengaruh Komposisi Media Tanam Menggunakan Ampas Tahu,

Pupuk Kandang dan Sekam Padi terhadap Pertumbuhan Benih

Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program

Studi Pendidikan Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Biologi.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Page 5: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

v

Page 6: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

vi

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya

sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 7: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

vii

PERSEMBAHAN

Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi MAha Penyayang…

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk :

Almarhum ayahanda Kasimin, Terimakasih atas limpahan kasih sayang,

bimbingan, nasehat, dukungan semangatnya, perjuangan menyekolahkan penulis

hingga perguruan tinggi, semasa hidupnya, dan memberikan rasa rindu yang

berarti. Tiada kata yang terindah tanda doa yang paling bermakna untuk

disampaikan kecuali permohonan kepada Allah SWT, agar ayahanda ditempatkan

ditempat terbaik di sisi Allah SWT, dan diberikan Anugrah yang setimpal atas

segala pengorbanan yang tulus semasa hidupnya.

Terimakasih yang tak terhingga kepada Ibunda Musinah yang telah dengan

sabar, tulus, dan ikhlas membesarkan, membimbing, mendampingi dalam keadaan

apapun, dan Menyekolahkan penulis hingga perguruan tinggi. Terimakasih atas

limpahan doa dan kasih sayang yang tak terhingga dan selalu memberikan yang

terbaik. Tiada kata terindah yang dapat ananda sampaikan, selain permohonan doa

kepada Allah SWT agar Ibunda diberi Balasan yang setimpal atas semua

pengorbanan yang tulus selama ini.

Kepada satu-satunya Saudariku Adinda Khurul „Aini Iklima yang tercinta,

Terimakasih telah menjadi Penyemangat dan sumber motivasi disaat mbakmu

letih menyelesaikan skripsi ini. Besar harapan mbak dapat menjadi contoh yang

baik bagimu.

Sahabat-sahabat yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu, Terimakasih

atas dukungan, curahan hatinya, dan telah menemani selama ini. Bantuan kalian

tak akan ku lupakan dan kan kukenang sepanjang jalanku.

Teman-teman seperjuangan, Biologi B 2013 terimakasih telah

memberikan saran dan masukan hingga karya tulis ini selesai dam menjadikan

hari-hari semasa kuliah lebih berwarna.

Dan kepada orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan

Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari dan

memberi kemudahan dalam segala hal. Aamiin………

Page 8: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

viii

MOTTO

Artinya : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada

Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh

kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-

orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

(Qs. Az-zumar : 10)

Artinya : Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(Qs. Ash-sharh : 5-6)

Page 9: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan

motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Ibu Reny safita, S.Pt, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Jamaluddin, M.Pd.I Selaku Pembimbing I dan Bapak Fery

Kurniawan, M.Si selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak/Ibu dosen, karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

6. Kedua orang tua saya Alm. Bapak Kasimin dan ibu Musinah yang selalu

mendoakan dan memberikan kasih saying semangat yang tiada henti hingga

menjadi kekuatan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2013

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Untuk semua pihak yang memberikan bantuan yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Page 10: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

x

ABSTRAK

Nama : Latifatun Nafingah

Jurusan : Pendidikan Biologi

Judul : Pengaruh Komposisi Media Tanam Menggunakan Ampas Tahu,

Pupuk Kandang Dan Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan Benih

Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)

Tanaman cabai adalah tanaman yang dalam teknik budidayanya tidak

ditanam langsung dilahan tetapi harus lebih dahulu disemai, setelah kecambah

berumur 7-12 hari bibit disapih yaitu dipindah kedalam kantong plastik kecil dan

dipelihara selama 2 minggu setelah itu baru bibit dipindah atau ditanam dilahan

(Mulyati, 2007 dalam Sunaryono, 2000). Dalam ampas tahu terkandung zat-zat

antara lain karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Menurut Anonymous

(1981) ampas tahu mengandung protein 26,6 % dan mempunyai kandungan serat

kasar 14%. Jika dalam kadaan basah kandungan kadar air sebesar 80%,

kandungan protein berkisar 3-4%. (Mufarrihah, 2009). Penelitian ini merupakan

penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap

Teracak, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan.

Penelitian menemukan bahwa penggunaan Komposisi media tanam menggunakan

Pupuk Kandang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih cabai rawit

(Capsicum Frutescens L.). Hasil penelitian ini menyarankan agar penanaman

benih cabai rawit (Capsicum Frutescens L.) menggunakan pupuk kandang.

Kata kunci : Komposisi Media tanam, benih cabai rawit, pertumbuhan

benih.

Page 11: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

xi

ABSTRACT

Name : Latifatun Nafingah

Study Program/Departement : Biology Education

Title : Influence of Planting media composition using

tofu dregs, manure and rice husk to growth of

cayenne pepper (Capsicum Frutescens L.).

Chilli plants are cultivated plants that are not planted directly in the field

but must first sow, after the seeds 7-12 day seedlings weaned that is moved into a

small plastic bag and maintained for 2 weeks after that new seedlings removed or

planted in the field (Mulyati, 2007 in Sunaryono, 2000). In the dregs know

contained substances among other carbohydrates, proteins, fats, minerals and

vitamins. According to Anonymous (1981) the tofu waste contains 26.6% protein

and has a crude fiber content of 14%. If in wet conditions content of water content

of 80%, protein content ranges from 3-4%. (Mufarrihah, 2009). This research is

an experimental research using randomized complete group design, while data

collection is done by observation technique. The study found that the use of plant

media composition using Manure Manure significantly affected the growth of

cayenne pepper (Capsicum Frutescens L.). The results of this study suggest that

the planting of cayenne pepper (Capsicum Frutescens L.) using manure.

Key words : Composition Media planting, seeds of cayenne pepper,

seed growth.

Page 12: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

xii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

MOTTO .............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................. x

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................ 1

B. Identifikasi masalah ........................................................................................ 6

C. Batasan masalah ............................................................................................. 6

D. Rumusan masalah ........................................................................................... 7

F. Manfaat penelitian .......................................................................................... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 9

A. KAJIAN TEORITIK ...................................................................................... 9

1.1 Ampas Tahu ............................................................................................ 9

1.2 Kandungan ampas Tahu ....................................................................... 10

1.3 Pemanfaatan ampas Tahu ..................................................................... 11

1.4 Pupuk kandang ..................................................................................... 12

1.5 Macam-macam pupuk kandang ............................................................ 12

1.6 Kandungan pupuk kandang yang digunakan ........................................ 17

1.7 Sekam padi ........................................................................................... 17

1.8 Cabai rawit (Capsicum frutescens L.)................................................... 18

C. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 31

Page 13: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

xiii

BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................. 33

A. Tempat dan Waktu penelitian ....................................................................... 33

B. Alat dan Bahan ............................................................................................. 33

C. Prosedur kerja ............................................................................................... 33

D. Rancangan penelitian ................................................................................... 34

E. Analisis data ................................................................................................. 35

F. Jadwal penelitian .......................................................................................... 36

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 37

A. HASIL .......................................................................................................... 37

1. Hasil Pengamatan Tinggi Benih Cabai Rawit ...................................... 37

2. Hasil Pengamatan Jumlah Daun ........................................................... 38

3. Hasil Pengamatan BioMassa Berat Basah ............................................ 39

B. PEMBAHASAN .......................................................................................... 41

BAB V : PENUTUP ............................................................................................. 44

A. KESIMPULAN ............................................................................................ 44

B. SARAN ........................................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 45

LAMPIRAN ......................................................................................................... 47

Page 14: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Kandungan Unsure Gizi dan Kalori Dalam Ampas Tahu ....................... 10

Tabel 2.Komposisi Unsur Hara Macam-Macam Pupuk Kandang ........................ 15

Tabel 3.Hasil analisis sekam padi ......................................................................... 17

Tabel 4. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 26

Tabel 5. Jadwal Penelitian..................................................................................... 36

Tabel 6. Tinggi benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.) ................................ 37

Tabel 7. Hasil pengamatan jumlah daun ............................................................... 38

Tabel 8. Hasil pengamatan biomassa berat basah cabai rawit .............................. 39

Page 15: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pupuk Sapi .......................................................................................... 13

Gambar 2. Pupuk Kambing ................................................................................... 13

Gambar 3.Pupuk Kuda .......................................................................................... 14

Gambar 4. Pupuk Guano ....................................................................................... 16

Gambar 5.Cabai rawit (Capsicum frutescens L) .................................................. 18

Page 16: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Tinggi Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) ............................ 37

Grafik 2. Jumlah Daun Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) ................. 39

Grafik 3.Biomassa berat basah benih cabai Rawit ................................................ 40

Page 17: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Analisis ragam Tinggi Tanaman ............................................ 47

Lampiran 2.Tabel Hasil uji Duncan Tinggi Tanaman .......................................... 47

Lampiran 3. Hasil Analisis ragam Jumlah daun ................................................... 48

Lampiran 4. Tabel Hasil UJi Duncan Jumlah Daun ............................................. 48

Lampiran 5.Tabel Hasil Analisis Ragam Biomassa Berat basah benih cabai ...... 49

Lampiran 6. Tabel Hasil Uji Duncan Biomassa Berat Basah ............................... 49

Lampiran 7. Gambar rumah jaring yang digunakan untuk penelitian .................. 50

Lampiran 8. Benih cabai rawit P0 (27 HST) ......................................................... 50

Lampiran 9. Benih Cabai Rawit P1 (21 HST) ....................................................... 50

Lampiran 10. Benih Cabai Rawit P2 (27 HST) ..................................................... 51

Lampiran 11. Benih Cabai Rawit P3 (27 HST) ..................................................... 51

Lampiran 12. Benih Cabai Rawit P4 (27 HST) .................................................... 51

Lampiran 13. Proses Penimbangan Biomassa Berat Basah benih Cabai Rawit ... 52

Page 18: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Allah SWT berfirman dalam surat Al-an‟aam (6) ayat 95 :

Artinya : “Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan

biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati

dan mengeluarkan yang mati dari hidup, (yang memiliki sifat-sifat)

demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? ”

Dalam ayat ini Allah SWT mengemukakan kekuasaanNya

menumbuhkan butir tumbuh- tumbuhan dan buah-buahan. Hanya Dia-lah

yang kuasa untu menumbuhkan yang hidup dari yang mati atau sebaliknya.

Butir-butir tumbuhan dan biji buah-buahan seperti tersebut dalam ayat suci

diatas, sekarang ini kita namakan dengan benih. Berapa banyak sekarang

benih sayuran, bunga-bungaan, dan lain-lain yang diperdagangkan secara

global. Benih dari negeri belanda, Taiwan, jepang, dan lain-lain, banyak

diperdagangkan dan dapat dibeli pula ditoko/kedai di Indonesia. Benih itu

dipak sebagai benda mati, apakah dengan kaleng, plastik dan sebagainya.

Disimpan dalam waktu yang lama tanpa supply oksigen, karena memang

masih benda mati. Sungguh maha kuasa Allah SWT yang menyebabkan

benda mati tersebut bisa menggeliat menjadi hidup berkecambah setelah

tersentuh dengan air. (Darwis.,2004).

Di Indonesia jelas sekali bahwa perkembangan perbenihan yang paling

pesat berlangsung untuk padi. Perkembangan dalam perbenihan palawija juga

berbeda antar jenisnya. Dalam hubungan ini pemerintah telah membuat suatu

estimasi peralihan tahapan perkembangan perbenihan yang dengan nyata pula

Page 19: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memperlihatkan keragaman perkembangan antar provinsi.(Mugnisjah dan

setiawan, 1995).

Masyarakat Indonesia hingga saat ini menyukai sambal sebagai

pendamping lauk makanan sehari-hari. Cita rasa pedas yang ditimbulkannya

mampu menambah nafsu dan selera makan. Sejak cabai dikenal luas oleh

masyarakat, hampir setiap makanan diindonesia menyertakan cabai sebagai

bumbu masak. (Syukur., dkk, 2012)

Cabai adalah jenis tanaman sayur mayur yang sangat digemari oleh

masyarakat, sehingga banyak tersedia di pasaran baik di pasar tradisional

maupun di swalayan atau supermarket. Cabai dapat hidup dengan baik di

Indonesia dikarenakan cabai mampu tumbuh dan berkembang baik didataran

rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian kira-kira 300-400 dpl.

(Astri,2015 dalam Prajnanta, 2012).

Tanaman cabai adalah tanaman yang dalam teknik budidayanya tidak

ditanam langsung dilahan tetapi harus lebih dahulu disemai, setelah

kecambah berumur 7-12 hari bibit disapih yaitu dipindah kedalam kantong

plastik kecil dan dipelihara selama 2 minggu setelah itu baru bibit dipindah

atau ditanam dilahan (Mulyati, 2007 dalam Sunaryono, 2000).

Mutu bibit dipersemaian diantaranya dipengaruhi secara langsung oleh

kondisi media tempat tumbuhnya. Media tumbuh mempunyai peranan

penting dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanaman yaitu memberi

dukungan mekanik menjadi tempat berjangkarnya akar, menyediakan ruang

untuk partum-buhan dan perkembangan akar, serta menyediakan udara untuk

respirasi, air dan hara yang dibutuhkan oleh tanaman (Suhaila, dkk, 2012

dalam Putri dan Djam‟an, 2004).

Kelemahan tanah sebagai media tumbuh adalah banyaknya kandungan

pathogen, sehingga sering dihadapi masalah penyakit seperti dumping off

(Suhaila, dkk,2012 dalam Schmidt, 2000). Tanah sebagai media tumbuh tidak

selalu memenuhi syarat sebagai media tumbuh yang baik. Alternatif

pemecahan masalah yaitu dengan mencari bahan-bahan selain tanah dan

tanpa membutuhkan lahan yang luas untuk bercocok tanam. Berbagai bahan

Page 20: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

media tanam yang digunakan harus tetap mendukung pertumbuhan dan

perkembangan tanaman sehingga dapat menjadi lebih baik.

Salah satu bahan pengganti tanah sebagai media adalah bahan organik

karena bahan-bahan organik mempunyai sifat-sifat fisik yang baik. Dimana

bibit yang berkualitas memerlukan media dengan komposisi bahan organik

dan unsur hara yang diperlukan bagi tanaman. Manfaat penggunaan media

organik mencegah semakin berkurangnya lapisan top soil yang subur dan

mengurangi penggunaan bahan yang dapat merusak lingkungan (Suhaila,

dkk, 2012 dalam Purwaka, 2009).

Media untuk persemaian tanaman cabai umumnya terdiri dari campuran

tanah, pasir dan pupuk kandang dengan komposisi tertentu tetapi biasanya

dengan perbandingan 1:1:1. Komposisi ini bertujuan agar akar tanaman dapat

berkembang dengan baik dan tidak rusak atau lebih mudah dicabut ketika

akan dipindah. Adanya kerusakan atau luka pada akar menyebabkan bibit

mudah terserang patogen yang berasal dari dalam tanah misalnya cendawan

S. rolfsii. (Mulyati, 2007).

Di Indonesia Tahu merupakan salah satu makanan kegemaran yang harus

tersedia dimeja makan. Hampir semua kalangan masyarakat Indonesia

menyukai makanan yang bernama Tahu.

Industri Tahu merupakan salah satu industri pengolah berbahan baku

kedelai yang penting di Indonesia. Tahu merupakan makanan yang sangat

dikenal dan dinikmati oleh banyak masyarakat Indonesia. Keberadaan

industri tahu, hampir tidak dapat dipisahkan dengan adanya suatu pemukiman

(Asmoro, dkk 2008 dalam Pusteklin, 2002). Industri tahu umumnya

dikerjakan secara tradisional dan dimiliki oleh pengusaha kecil dan

menengah. Disamping keberadaannya yang sangat penting, industri tahu juga

mempunyai dampak yang cukup penting terhadap lingkungan terutama

masalah limbahnya. (Lestari, dkk dalam Suprapti 2005).

Industri tahu dalam proses pengolahan menghasilkan limbah baik limbah

padat maupun cair. Limbah padat dihasilkan dari proses penyaringan dan

penggumpalan, limbah ini kebanyakan oleh pengrajin dijual dan diolah

Page 21: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menjadi tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah

menjadi tepung ampas tahu.

Jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam

diantaranya sekam padi dan sekam bakar. Sekam padi mengandung beberapa

unsur kimia penting seperti kar-bon 1,33%, hidrogen 1,54%, oksigen 33,64%,

silika 16,98%, kadar air 9,02%, serat ka-sar 35,68%, dan abu 17,17% Riyanti

(2009). Arang sekam mengandung SiO2 (52%), C (31%), K (0.3%), N

(0,18%), F (0,08%), dan kalsium (0,14%). Selain itu juga mengandung unsur

lain seperti Fe2O3, K2O, MgO,CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang kecil

serta beberapa jenis bahan organik (Putra, A.B, 2017 dalam Marlina dan

Rusnandi, 2007).

Sekam padi adalah biji padi (Oryza sativa) yang sudah digilimg. Sekam

padi yang bisa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak

dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang

sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan

strukktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase dimedia tanam menjadi

lebih baik penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu

disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses

pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon (C)

yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur. Namun,

sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sementara kelebihan sekam mentah

sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk,

merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman dan tidak mudah

menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan

sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsure hara.

(Hakim, 2013). Adapun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekam

bakar.

Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak yang

diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur

tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk

hijau.

Page 22: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Zat hara yang dikandung pupuk kandang terkandung dari sumber kotoran

bahan bakunya. Pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral

logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium.

Kebanyakan pupuk kandang berupa feses yang dikeluarkan oleh hewan

ketika sedang berada dikandang maupun ketika sedang digembalakan dilahan

pertanian. Kualitas nutrisi yang terkandung di dalam pupuk kandang sangat

ditentukan oleh jenis hewan dan apa yang dimakan oleh hewan tersebut.

Di Desa Sungai bulian, sebagian masyarakatnya ada yang memelihara

ternak. Dari peternakan masyarakat inilah yang akhirnya menghasilkan pupuk

kandang. Sebagian besar pupuk kandang itu belum dimanfaatkan dengan

baik. Masyarakat yang berternak cenderung menumpuk kotoran hewan atau

pupuk kandang yang ada. Pupuk kandang hanya dimanfaatkan jika ada

beberapa masyarakat yang menanam palawija disekitar rumahnya, selebihnya

pupuk kandang hanya dibiarkan menumpuk begitu saja. Penggunaan pupuk

kandang berdasarkan kebiasaan masyarakat di Desa Sungai bulian,

masyarakat lebih sering menggunakan pupuk kandang dari kotoran kambing,

di bandingkan dengan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi ataupun

kotoran ayam. Jadi, di Desa Sungai bulian pupuk yang biasa digunakan ialah

pupuk kandang dari kotoran kambing.

Sedangkan di Desa Bangun seranten, yang letaknya tepat bersebelahan

dengan desa Sungai bulian, di Desa Bangun seranten terdapat industri

rumahan yang memproduksi tahu. Namun, dalam pengolahan limbahnya

belum dimanfaatkan dengan baik. Industri tahu menghasilkan limbah padat

dan limbah cair. Biasanya limbah limbah padat hanya dimanfaatkan sebagai

pakan ternak.

Berdasarkan urain diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pengaruh pemberian kombinasi limbah cair tahu dan

pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil panen cabai rawit

(Capsicum frutescens L.)”

Page 23: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Identifikasi masalah

1. Sebagian masyarakat sekitar industri tahu memanfaatkan limbah padat

atau ampas tahu sebagai pakan ternak.

2. Belum ada masyarakat disekitar industri tahu yang menggunakan

ampas tahu sebagai pupuk organik atau media tanam.

3. Kebiasaan masyarakat membiarkan kotoran ternak atau pupuk kandang

menumpuk begitu saja.

4. Tempat penggilingan padi yang lumayan jauh menyebabkan

masyarakat sekitar tempat penelitian belum menggunakan sekam padi

sebagai media tanam.

5. Rata-rata masyarakat disekitar tempat penelitian belum menggunakan

sekam padi sebagai media tanam cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

C. Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Penelitian dilaksanakan di Desa Sungai Bulian, Kecamatan Tabir

Timur, Kabupaten Merangin.

2. Dalam penelitian ini limbah dari industri tahu yang digunakan hanya

limbah padat atau ampas tahunya saja.

3. Pupuk kandang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pupuk

kandang yang berasal dari kotoran kambing yang telah lama disimpan

atau dibiarkan menumpuk.

4. Sekam yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekam bakar.

5. Benih yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih cabai rawit

(Capsicum frutescens L.)

6. Dalam penelitian ini masa penyemaian benih cabai hingga selesai

diamati ialah 2 minggu sampai 1 bulan.

Page 24: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana pertumbuhan benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

tanpa menggunakan ampas tahu, pupuk kandang dan sekam padi?

2. Bagaimana pertumbuhan benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

dengan menggunakan ampas tahu, pupuk kandang dan sekam padi?

3. Komposisi media tanam manakah yang terbaik untuk penyemaian

benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.)?

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan benih cabai rawit

(Capsicum frutescens L.) tanpa menggunakan ampas tahu, pupuk

kandang dan sekam padi.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas tahu, pupuk kandang,

dan sekam padi sebagai media tanam cabai rawit (Capsicum frutescens

L.).

3. Untuk mengetahui komposisi media tanam manakah yang terbaik

untuk penyemaian benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.).

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Memberi informasi kepada masyarakat khususnya petani bahwa ampas

tahu, pupuk kandang dan sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai

media tanam.

2. Member informasi kepada masyarakat khususnya petani cabai tentang

komposisi media tanam yang baik untuk penyemaian benih cabai rawit

(Capsicum frutescens L.)

3. Memberi informasi dan motivasi kepada mahasiswa pendidikan

biologi untuk melakukan penelitian lanjutan dan mengembangkan

Page 25: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kegiatan ilmiah tentang ampas tahu, pupuk kandang dan sekam padi

sebagai komposisi media tanam.

Page 26: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

9 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORITIK

1.1 Ampas Tahu

Ampas tahu merupakan hasil samping dari proses pengolahan tahu.

Bentuknya berupa padatan berasal dari sisa-sisa bubur kedelai yang diperas.

Ampas tahu mengandung zat-zat antara lain karbohidrat, protein, lemak,

mineral, dan vitamin (Anonymous, 1997). Adiwuyono (2000) menambahkan

protein berfungsi untuk merangsang pertumbuhan miselia, sedangkan lemak

digunakan sebagai sumber energi untuk mengurai karbohidrat, protein,

mineral dan vitamin. Ervina (2000) menjelaskan bahwa ampas tahu dapat

memberikan hasil panen lebih awal, jumlah badan buah lebih banyak dan

menambah berat badan buah, sehingga pada waktu panen, hasilnya lebih baik

dan lebih menguntungkan. (Mufarrihah, 2009).

Ampas tahu mempunyai tekstur yang tegar walaupun kadar airnya tinggi.

Kekokohan itu akibat adanya serat kasar bersama-sama protein yang

mengikat air secara hidrofilik. Proses pembuatan tahu berpengaruh terhadap

kadar protein dan kadar air ampas tahu. Makin sempurna pembuatan tahu,

kadar protein ampas tahu semakin rendah. (Anonymous, 2007). Walaupun

demikian kandungan zat-zat makanan ampas tahu lebih komplek dan lebih

tinggi bila dibandingkan dengan bekatul. (Mufarrihah, 2009).

Saat ini, usaha tahu di Indonesia rata-rata dilakukan dengan teknologi

yang sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan

bahan baku) dirasa masih rendah dan tingkat produksi limbah relatif tinggi.

Kegiatan industri tahu di Indonesia didominasi oleh usaha ini juga sangat

tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Sumber daya manusia yang terlibat

pada umumnya bertaraf pendidikan relatif rendah, serta belum banyak yang

melakukan pengolahan limbah. (Pujiastuti, 2012).

Page 27: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1.2 Kandungan ampas Tahu

Dalam ampas tahu terkandung zat-zat antara lain karbohidrat, protein,

lemak, mineral dan vitamin. Menurut Anonymous (1981) ampas tahu

mengandung protein 26,6 % dan mempunyai kandungan serat kasar 14%.

Jika dalam kadaan basah kandungan kadar air sebesar 80%, kandungan

protein berkisar 3-4%. (Mufarrihah, 2009).

Tabel 1.Kandungan Unsur Gizi dan Kalori dalam Ampas Tahu

No. Unsur Gizi Kadar/100g Ampas Tahu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Energi (kal)

Air (g)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Mineral (g)

Kalsium (mg)

Fosfor (mg)

Zat besi (mg)

Vitamin A(mcg)

Vitamin B (mg)

393

4,9

17,4

5,9

67,5

4,3

19

29

4

0

0,2

Sumber : Suprapti, 2005

Limbah tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C organik yang

berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah. Berdasarkan analisis, bahan

kering ampas tahu mengandung kadar air 2,69%, protein kasar 27,09%, serat

kasar 22,85%, lemak 7,37%, abu 35,02%, bahan ekstrak tanpa nitrogen

(BETN) 6,87%, kalsium 0,5%, dan fosfor 0,2%. Kandungan-kandungan

tersebut memiliki potensi untuk dapat meningkatkan kesuburan tanah dan

tanaman.

Page 28: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1.3 Pemanfaatan ampas Tahu

a) Tepung ampas tahu sebagai campuran tepung terigu sebagai bahan

pengikat terhadap mutu nugget wortel (daucus carota l)

Tingkat pencampuran tepung ampas tahu dan tepung terigu

memberikan pengaruh dalam peningkatan kadar protein, kadar lemak,

kadar abu, kadar karbohidrat, serat kasar dan kekerasan serta penurunan

kadar air dan serapan minyak. Namun, tidak berpengaruh terhadap

organoleptik (warna, aroma,rasa dan tekstur).

Berdasarkan SNI nugget ayam 01-6683-2002, nugget wortel untuk

semua perlakuan (A,B,C,D dan E) memenuhi standar mutu SNI kecuali

kadar protein, karena bahan baku utamanya adalah wortel dengan protein

yang rendah.

Nugget wortel dengan pencampuran tepung ampas tahu 30%

didapatkan sebagai produk terbaik, karena memenuhi standar mutu SNI

dan dari segi organoleptik juga diterima oleh panelis dengan nilai warna

3,7, aroma 3,5, rasa 3,1, tekstur 3,6. Komposisi kimia nugget dengan nilai

kadar air 53.35%, kadar abu 1,76%, kadar protein 10,06%, kadar lemak

3,59%, kadar karbohidrat 31,24%, serat kasar 6,17, daya serap minyak

12,89%, kekerasan sebelum digoreng 12,12%, sesudah digoreng 14,11%

dan lempeng total 1,1 x 103 – 2,3 x 103CFU/g. (Melisa, 2011)

b) Pemanfaatan ampas tahu sebagai bahan tambahan pembuatan kerupuk.

Ampas tahu bisa dijadikan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan

kerupuk. Rata-rata kadar air pada karupuk ampas tahu yang dihasilkan

(kerupuk matang) yaitu 5,16%. Sedangkan rata-rata kadar air pada

kerupuk mentah yaitu 13,99%. Standar mutu kadar air pada kerupuk

mentah menurut Departemen Peindustrian 1990 yang berlaku di Indonesia

adalah 12%. Rata-rata uji organoleptik kesukaan terhadap rasa, warna dan

tekstur pada kerupuk ampas tahu yang dihasilkan yaitu 3,38 (agak suka),

3,51 (suka) dan 3,51 (suka). (Lewokeda, 2014)

Page 29: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c) Penggunaan Ampas Tahu untuk Meningkatkan Gizi Pakan Domba Lokal.

Pemberian ampas tahu kepada domba sapihan yang pakan utamanya

rumput, meningkatkan konsumsi bahan kering, protein, TDN, keefisienan

penggunaan pakan dan pertambahan bobot hidup. Pertambahan bobot

hidup yang tinggi dapat menghasilkan domba dengan kondisi tubuh yang

baik. (M. Duldjaman, 2004).

1.4 Pupuk kandang

Dari kondisi pupuk kandang itu sendiri kita dapat membedakan :

a) Pupuk kandang segar, biasanya merupakan kotoran-kotoran hewan yang

baru diturunkan oleh hewannya yang kadang-kadang tercampur pila oleh

urine dan sisa-sisa makanan dikandang.

b) Pupuk kandang busuk, biasanya merupakan pupuk kandang seperti diatas

yang telah disimpan atau digundukkan pada suatu tempat sehingga telah

mengalami pembusukan. (Sutejo.,1999)

Dari jenis hewan yang menurunkan kotoran-kotoran tersebut dapat

dibedakan pula macam pupuk kandang,seperti pupuk sapi, pupuk kerbau,

pupuk kuda, pupuk ayam dan lain sebagainya. Sehingga kita dapat

mengetahui mana pupuk kandang padat dan mana pula pupuk kandang cair,

mana pupuk kandang panas dan mana pula pupuk kandang dingin.

(sutedjo.,1999).

Pupuk kandang dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain

menimbulkan tersedianya unsur hara bagi tanaman, juga mengembangkan

kehidupan jasad renik (mikroorganisme) di dalam tanah. Jasad renik sangat

penting bagi kesuburan tanah dan sisa-sisa tanaman yang dapat diubahnya

menjadi humus, senyawa-senyawa tertentu disintesisnya menjadi bahan-

bahan yang berguna bagi tanaman (Sutedjo, 1995).

1.5 Macam-macam pupuk kandang

Adapun macam-macam pupuk kandang menurut hewan yang

memproduksinya yaitu :

Page 30: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a) Pupuk sapi

Gambar 1. Pupuk Sapi

Pupuk sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan

lendir. Bagi pupuk padat yang keadaannya demikian bila terpengaruh oleh

udara maka cepat akan terjadi penggerakan-penggerakan sehingga keadannya

menjadi keras, selanjutnya air tanah dan udara yang akan melapukkan pupuk

itu menjadi sukar menembus/merembes kedalamnya. Dalam keadaan

demikian peranan jasad renik untuk mengubah bahan-bahan yang terkandung

dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah untuk

mencukupi keperluan pertumbuhan tanaman mengalami hambatan-hambatan,

perubahan berlangsung secara perlahan-lahan. Pada perubahan-perubahan ini

kurang sekali terbentuk panas. Keadaan demikian mencirikan bahwa pupuk

sapi adalah : pupuk dingin.

b) Pupuk kambing

Gambar 2. Pupuk Kambing

Page 31: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pupuk kambing terdiri dari 67% bahan padat (faeces) dan 33% bahan cair

(urine). Sebagai pupuk kandang komposisi unsure haranya 0,95% N, 0,35%

P2O5 dan 1,00 % K2O. ternyata bahwa kadar N pupuk kambing cukup tinggi,

kadar airnya lebih rendah dari kadar air pupuk sapi. Keadaan demikian

merangsang jasad renik melakukan perubahan-perubahan aktif, sehingga

perubahan berlangsung dengan cepat. Pada perubahan-perubahan ini

berlangsung pula pembentukan panas, sehingga pupuk kambing dapat

dicirikan sebagai pupuk panas.

c) Pupuk kuda

Gambar 3.Pupuk Kuda

Pupuk kuda termasuk pupuk panas. Dengan demikian berlangsung

perubahan-perubahan akan sangat cepat mengingat keadaan kimiawi dan

fisiknya (pupuk uda terutama bahan cairnya banyak mengandung senyawa-

senyawa N yang memungkinkan bakteri-bakteri berkembang dengan aktif,

terbentuknya NH3 yang cukup banyak dikandang hewan ini dapat dijadikan

bukti).

d) Pupuk babi

Hewan babi biasanya diberi bahan makanan yang mudah dicerna

sehingga kurang menghasilkan pupuk. Apabila pupuknya dapat dikumpulkan,

hanya merupakan pupuk dingin. Perubahan berlangsung secara perlahan-

lahan. Kandungan unsure/zat dalam pupuk bagi ternyata lebih banyak asam

Page 32: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

fosfat dan asam belerangnya disbanding pada pupuk kandang lainnya,

sedangkan kandungan zat kali, zat kapur ternyata rendah.(Sutejo,

M,M.,1999).

Tabel 2.Komposisi Unsur Hara Macam-Macam Pupuk Kandang

JENIS

PUPUK

Wujud Bahan

(%)

H2O

(%)

N

(%)

P2O5

(%)

K2O

(%)

Pupuk Kuda

Padat 80

Cair 20

TOTAL _

75

90

78

0,55

1,35

0,70

0,30

-

0,25

0,40

1,25

0,55

Pupuk Sapi

Padat 70

Cair 30

TOTAL _

85

92

86

0,40

1,00

0,60

0,20

0,20

0,15

0,10

1,35

0,45

Pupuk

Kambing

Padat 67

Cair 33

TOTAL _

60

85

69

0,75

1,35

0,95

0,50

0,05

0,35

0,45

2,10

1,00

Pupuk Babi

Padat 60

Cair 40

TOTAL _

80

97

87

0,55

0,40

0,50

0,50

0,10

0,35

0,45

0,45

0,40

Pupuk

Ayam TOTAL _ 55 1,00 0,80 0,40

Sumber: Sutejo, M,M.,1999

Page 33: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

e) Pupuk Guano

Gambar 4. Pupuk Guano

Pupuk guano merupakan pupuk organik yang diperoleh dari kotoran

kelelawar, mengandung unsur hara makro sebesar 7,5% nitrogen (N), 8,1%

fosfor (P) dan 2,7% kalium (K) (Cornell University di dalam Prasetyo, 2002),

3% N, 10% P dan 1% K (Kristanto, dkk dalam Beck, 1959). Disamping itu

pupuk guano juga mengandung unsur hara mikro seperti Mg, Mn, Fe, Zn, Cl

dan Cu. Pupuk organik guano lama berada dalam tanah, meningkatkan

produktivitas tanah dan menyediakan makanan bagi tanaman lebih lama

daripada pupuk kimia buatan (Kristanto, dkk dalam Endrizal dan Bobihoe,

2000).

Manfaat pupuk guano menurut Seta (2009) adalah aktifator pembuatan

kompos, mengendalikan nematoda yang ada di dalam tanah, kaya unsur

makro fosfor (P) dan nitrogen (N), mengandung mikrobiotik flora dan bakteri

yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, memperbaiki struktur tanah,

fungisida alami, daya kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi sehingga

tanaman mudah menyerap unsur hara, mengoptimalkan pertumbuhan daun

muda, dapat digunakan pada semua jenis tanaman yang berada di dalam atau

di luar ruangan, produk pupuk ramah lingkungan, baik digunakan untuk

pertumbuhan rumput, rendah kandungan mercuri dan zat berbahaya lain.

(Suningsih, 2012).

Syarat mutu pupuk guano menurut SNI 02-2871-1992 adalah memiliki

kadar air maksimal 10%, total N minimal 3.5%, Fosfat sebagai P2O5 minimal

Page 34: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

10%, Kalium sebagai K2O minimal 6%, Cl minimal 0.5% dan berbau

khas.(Rahadi, 2008).

1.6 Kandungan pupuk kandang yang digunakan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pupuk kandang berupa

kotoran kambing. Unsur hara dalam pupuk kandang kambing N 2,10 %,

P2O5 0,66 %, K2O 1,97 %, Ca 1,64 %, Mg 0,60 %, Mn 233 ppm dan Zn 90,8

ppm (Sarindo dalam Semekto, 2006).

1.7 Sekam padi

a. Sekam padi sebagai pembenah tanah

Membenamkan atau mencampur sekam padi pada saat pengelolaan akan

memperbaiki struktur melalui peningkatan agregasi, perbaikan sifat tanah,

antara lain infiltrasi, retensi lengas, aerasi, pengatusan, penetrasi akar dan

temperatur. Penggunaan sekam padi menurunkan kepekaan tanah bertekstur

debuan terhadap pendispersian tanah, dan tanah lempungan (clayey)

menaikkan ketahanan masa tanah terhadap kerusakan plastisitas tanah.

Penggunaan sekam padi pada tanah lempung memberikan manfaat

karena mampu meningkatkan produksi tanaman. Sekam padi menduduki 7%

produksi total padi,biasanya hanya ditimbun dekat penggilingan padi sebagai

limbah sehingga mencemari lingkungan, kadang-kadang juga dibakar. Sekam

padi kadang-kadang digunakan sebagai pupuk, bahan tambahan pembenah

media tumbuh tanaman sayuran secara hidroponik.

Tabel 3.Hasil analisis sekam padi

Kandungan

lengas

9,02% Karbohidrat 33,71%

Protein jenuh 3,27% Serat jenuh 35,68%

Lemak 1,18% Abu 17,71%

Page 35: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Sekam padi dan sifat keterolahan tanah

Pemanfaatan tanah secara terus menerus tanpa memperhatikan sama

sekali kandungan bahan organik tanah akan menyebabkan terjadinya

kerusakan struktur tanah atau tanah menjadi keras (Jawa : Bantat). Adanya

sekam padi yang banyak apabila dimanfaatkan sebagai pembenah tanah akan

menurunkan pengaruh negative yang terjadi didalam tanah, dan memperlebar

kesediaan optimal lengas tanah. Ditanah yang bertekstur halus sekam padi

berpengaruh pada sifat fisik daripada sifat kimia, terutama keterolahan tanah.

Ditanah pasiran penggunaan sekam padi akan meningkatkan kemampuan

tanah mengikat air.

c. Sekam padi dan struktur tanah

Sekam padi secara nyata mempengaruhi sifat kimia, fisik dan biologi

tanah. Pemanfaatan sekam padi secara tidak langsung memperbaiki sifat fisik

tanah. Pengaruh utama terhadap struktur tanah adalah berhubungan dengan

pemadatan, aerasi, dan perkembangan akar. Apabila persentase kandungan

sekam padi menurun maka erapatan lindak tanah meningkat dan

konsekuensinya terjadi penurunan aerasi dan porositas. Kombinasi

peningkatan kerapatan dan penurunan aerasi akan menghambat

perkembangan akar, menurunkan kemampuan akar menyerap dan

menghambat aktivitas mikroorganisme. (Sutanto, 2002).

1.8 Cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

Gambar 5.Cabai rawit (Capsicum frutescens L)

Page 36: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Morfologi

Secara morfologi, bagian-bagian atau organ-organ penting dari tanaman

cabai rawit dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Batang

Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang keras dan berkayu,

berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak. Batang

utama tumbuh tegak dan kuat. Percabangan terbentuk setelah batang tanaman

mencapai ketinggian berkisar antara 30 cm – 45 cm. cabang tanaman beruas-

ruas; setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas (cabang).

2. Daun

Daun cabai rawit berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi

daun rata (tidak bergerigi/berlekuk). Ukuran daun lebih kecil dibandingkan

dengan daun tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal dengan

kedudukan agak mendatar, memiliki tulang dan menyirip, dan tangkai tunggal

yang melekat pada batang atau cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga

tanaman agak rimbun.

3. Bunga

Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tinggal yang berbentuk

bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun, dengan mahkota bunga

berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk penyerbukan sendiri (self

pollinated crop), namun dapat juga terjadi secara silang, dengan keberhasilan

sekitar 56%.

4. Buah

Buah cabai rawit akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah

memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa buah.

Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan ujung runcing atau

berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut jenisnya. Cabai rawit

yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara 2 cm – 2,5 cm dan lebar 5

mm, sedangkan cabai rawit yang agak besar memiliki ukuran panjang

mencapai 3,5 dan lebar mencapai 12 mm.

Page 37: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Warna buah cabai rawit bervariasi buah muda berwarna hijau dan putih,

sedangkan buah yang telah masak berwarna merah menyala atau merah

jingga (merah agak kuning). Pada waktu masih muda, rasa buah cabai rawit

kurang pedas, tetapi setelah masak menjadi pedas.

5. Biji

Biji cabai rawit berwarna putih kekuning-kuningan, berbentuk bulat

pipih, tersusun berkelompok (bergerombol), dan saling melekat pada

empulur. Ukuran biji cabai rawit lebih kecil (berukuran sangat kecil)

dibandingkan dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan dalam

perbanyakan tanaman (perkembangbiakan).

6. Akar

Perakaran tanaman cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh

lurus kepusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping

(horizontal). Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, porous

(mudah menyerap air), dan subur. (Cahyono, 2003).

b. Anatomi

Cabe termasuk tanaman yang memiliki perakaran utama (primer) serta

lateral (skunder). Dimana akar lateralnya ditumbuhi akar serabut (tersier).

Batang tanaman cabai berkayu, batang tegak lurus serta kokoh, akan

berwarna coklat kehijauan setelah memasuki umur 60 HST (Hari Setelah

Tanam). Tunas baru tumbuh disetiap ketiak daun dengan pertumbuhan

kuncup tanaman secara terus-menerus. Cabang primer membentuk

percabangan skunder, sedangkan cabang skunder membentuk percabangan

tersier terus-menerus.

Daun tanaman cabai berwarna hijau muda sampai gelap, bunga

berbentuk terompet. Warna daun ini tergantungjenis varietas maupun

kecukupan unsure hara dalam tanah. Bunga tanaman cabai muncul disetiap

percabangan. Bisa muncul 2-3 sekaligus jika unsure P (fosfor) terpenuhi

dengan baik.

Page 38: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Klasifikasi

Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tanaman cabai rawit

diklasifikasikan sebagai berikut.

Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua atau biji belah)

Ordo (bangsa) : Corolliforea

Famili (suku) : Solanaceae

Genus (marga) : Capsicum

Spesies (jenis) : Capsicum frutescens L. (Cahyono., 2003)

d. Syarat biji untuk benih

Tidak semua biji baik dijadikan benih. Syarat biji yang bisa dijadikan

benih adalah sebagai berikut.

a) Biji berasal dari buah yang sehat (buah yang tidak sait atau tidak sedang

diserang hama dan penyakit) dan bentuknya sempurna.

b) Buah yang sehat itu harus berasal dari tanaman yang sehat, produksinya

tinggi, tahan serangan hama dan penyakit, dan berumur panjang.

c) Biji diambil dari bagian tengah buah karena biji dari bagian ini biasanya

padat berisi (biji generatif).

d) Umur buah harus tua, lebih baik lagi buah ini sudah mongering sendiri di

tanaman.

e) Buah tersebut merupakan hasil petikan atau panenan yang ketiga,

keempat, atau seterusnya. Pada panenan tersebut umur tanaman sekitar 6

bulan. Tanaman cabai rawit pada umur tersebut merupakan saatnya untuk

berproduksi maksimal (produksi maksimal umur 6-24 bulan).

f) Di Brebes petani biasanya mengambil buah dari petikan ke 4, 5, dan 6.

Pilihan ini dilakukan sebab buah dari hasil petikan sebelumnya bijinya

masih jarang, sedangkan dari hasil petikan sesudahnya sangat banyak dan

kecil-kecil sehingga kurang cocok untuk benih. Mengenai soal ini tentu

masih perlu pengamatan lebih lanjut karena sedikit banyaknya biji buah

dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya kesempurnaan penyerbukan dan

Page 39: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

suhu udara setempat. Namun, terlepas dari soal ini, pengalaman petani

Brebes paling tidak bisa dijjadikan contoh baik buat petani lainnya.

1. Benih yang baik

Calon benih (biji yang padat) dijemur, tetapi tidak langsung kena sinar

matahari. Penjemuran dihentikan bila calon benih sudah kering atau kira-kira

3 hari (musim kemarau). Setelah itu, dilakukan seleksi. Calon benih yang

memenuhi syarat untuk dijadikan benih yaitu biji yang tampak tebal,

permukaannya bersih, bentuknya seragam, tidak keriput atau cacat, warna

permukaan jernih, dan tidak tampak kotor (warnanya tidak tampak tua).

2. Daya tumbuh benih

Daya tumbuh benih setelah disimpan lama masih bisa tinggi (mencapai

80%), tetapi benih baru akan bertunas setelah 14 hari ditanam. Adapun benih

baru akan bertunas setelah seminggu disemai bila waktu penyimpanannya

masih 2 bulan lagi.

Apabila nantinya dalam pembenihan ternyata daya tumbuh benih hanya

mencapai <50% maka benih ini sudah tidak memenuhi syarat untuk dijadikan

tanaman dalam usaha tani. Bila dipaksa ditanam maka akan merugikan karena

produktivitasnya rendah dan cepat terserang penyakit. Benih yang masih

ditolerir untuk ditumbuhkan bila daya tumbuhnya minimal masih mencapai

60-75%. (Setiadi, 2006)

e. Pembenihan

Sebetulnya pembenihan dilakukan sejak dimulai pembenahan lahan. Hal

ini mengingat umur benih siap ditanam dilahan pertanaman sekitar 1-1,5

bulan sejak disemaikan. Jadi, sambil membenahi lahan pertanaman, tempat

pembenihan perlu disiapkan. Kemudian saat melakukan pengolahan tanah,

benih-benih sudah disemai. Saat pemupukan dasar, benih-benih sudah

bertunas dan tumbuh menjadi tanaman muda yang memerlukan perawatan.

Ketika lahan siap ditanami, tanaman muda ini sudah tumbuh sempurna dan

siap tanam.

Page 40: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) Tempat pembenihan.

Tenpat pembenihan atau penyemaian benih umumnya berupa bedengan

dan polibag (kantong plastik). Dari kedua tempat tersebut, yang banyak

digunakan petani yaitu penyemaian benih di bedengan.

(a) Pembenihan di polibag

Tanah yang digunakan untuk pembenihan di polibag harus subur,

umumnya tanah tersebut merupakan campuran dari tanah dan pupuk. Pupuk

yang digunakannya yaitu Urea, TSP, dan KCL. (Setiadi, 2006).

Namun, dalam penelitian ini tidak menggunakan pupuk Urea, TSP, dan

KCL, tetapi menggunakan ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi

sebagai campuran tanah untuk media tanam.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada penelitian Lailatul Mufarrihah (2009) dengan judul “pengaruh

penambahan bekatul dan ampas tahu pada media terhadap pertumbuhan dan

produksi jamur tiram putih (Pleorotus ostreatus )”

Dalam penelitiannya Lailatul Mufarrihah menggunakan metode eksperimen,

dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktorial

dengan tiga kali ulangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ANAVA Ganda dengan RAL, jika hasil ANAVA menunjukkan perbedaan

pengaruh antar perlakuan maka dilanjutkan dengan DNRT 5%.

Dari penelitian Lailatul Mufarrihah dapat disimpulkan bahwa :

a. Penambahan bekatul berpengaruh nyata pada pertumbuhan panjang

miselium, waktu maksimal miselium penuh, dan produksi jamur tiram

putih pada semua umur pengamatan. Pemberian nutrisi bekatul 20%

(B4) memberikan hasil yang terbaik.

b. Penambahan ampas tahu berpengaruh nyata pada pertumbuhan

miselium, waktu maksimal miselium penuh, dan produksi jamur tiram

putih pada semua pengamatan. Pemberian nutrisi ampas tahu 25%

(T4) memberikan hasil yang terbaik.

Page 41: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Interaksi dengan penambahan bekatul dan ampas tahu berpengaruh

nyata pada pertumbuhan miselium, waktu maksimal miselium penuh,

dan produksi jamur tiram putih pada semua umur pengamatan. Hasil

terbaik pada perlakuan B4T4 (Bekatul 20% dan Ampas tahu 25%).

Selanjutnya penelitian dari Yuliana Riyanti (2009) dengan judul “pengaruh

jenis media tanam terhadap pertumbuhan bibt sirih merah (Piper crocatum Ruiz

and pav.)”

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Yuliana Riyanti yaitu

Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 1 faktor yaitu media

tanam yang terdiri dari 4 taraf percobaan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian

dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dan dilakukan uji lanjut

DMRT 5% jika hasilnya berbeda nyata.

Dari penelitian Yuliana Riyanti dapat disimpulkan bahwa :

Perlakuan jenis media tanam berpengaruh nyata terhadap peubah waktu

muncul tunas daun, jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah buku, jumlah ruas,

panjang akar dan jumlah akar. Tanaman sirih merah berkembang lebih baik

pada media yang menggunakan campuran serbuk sabut kelapa, arang sekam,

pakis dan humus daun bambu 1:1:1:1 (v/v) dibandingkan dengan perlakuan

media lainnya. Media campuran serbuk sabut kelapa, arang sekam, pakis dan

humus daun bambu 1:1:1:1 (v/v) memberikan hasil jumlah daun, jumlah ruas,

jumlah buku, jumlah akar terbanyak dan tinggi tanaman.

Perlakuan media tanam yang memberikan hasil panjang akar terpanjang

dan waktu muncul tunas daun paling cepat adalah campuran media serbuk

sabut kelapa dan humus daun bambu dengan perbandingan 1:1 (v/v).

Selanjutnya penelitian dari Diky Arief Subaryanto (2011) dengan judul

“Pengaruh komposisi Media dan jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan hasil

jamur merang”

Metode yang digunakan dalam penelitian Diky Arief Subaryanto yaitu

Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dan diulang 3 kali.

Page 42: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dalam penelitian ini terdapat dua faktor yaitu komposisi media (M) sebagai faktor

pertama, Faktor kedua adalah jumlah bibit yang ditebar (K).

Dalam penelitian Diky Arief Subaryanto dapat disimpulkan bahwa:

a. Tidak terdapat interaksi perlakuan antara komposisi media dengan

jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan hasil jamur merang.

b. Komposisi media berpengaruh sangat nyata terhadap frekuensi panen

tubuh buah dan nyata pada kecepatan panen dimana M3 merupakan

perlakuan yang terbaik.

c. Perlakuan pemberian jumlah bibit berpengaruh tidak nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil jamur merang.

Page 43: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4. Hasil Penelitian Yang Relevan

No

.

Nama / Judul

penelitian Hasil Persamaan Perbedaan

1. 1. Lailatul Mufarrihah

(2009) dengan

judul “pengaruh

penambahan

bekatul dan ampas

tahu pada media

terhadap

pertumbuhan dan

produksi jamur

tiram putih

(Pleorotus

ostreatus )”

Dari penelitian

Lailatul Mufarrihah

dapat disimpulkan

bahwa :

a. Penambahan

bekatul

berpengaruh

nyata pada

pertumbuhan

panjang

miselium,

waktu

maksimal

miselium

penuh, dan

produksi

jamur tiram

putih pada

semua umur

pengamatan.

Pemberian

nutrisi

bekatul 20%

(B4)

memberikan

hasil yang

terbaik.

Persamaan

penelitian

Lailatul

Mufarrihah

dengan

penelitian

yang

dilakukan

oleh penulis

ialah sama-

sama

menggunak

an ampas

tahu.

2. Pada

penelitian ini

penulis

3. menggunaka

n

4. benih/tanama

n cabai rawit

(Capsicum

frutescens L.)

sedangkan

pada

penelitian

Lailatul

Mufarrihah

menggunaka

n jamur tiram

putih

(Pleorotus

ostreatus )”

Page 44: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Penambahan

ampas tahu

berpengaruh

nyata pada

pertumbuhan

miselium,

waktu

maksimal

miselium

penuh, dan

produksi

jamur tiram

putih pada

semua

pengamatan.

Pemberian

nutrisi ampas

tahu 25%

(T4)

memberikan

hasil yang

terbaik.

c. Interaksi

dengan

penambahan

bekatul dan

ampas tahu

berpengaruh

nyata pada

pertumbuhan

miselium,

Page 45: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

waktu

maksimal

miselium

penuh, dan

produksi

jamur tiram

putih pada

semua umur

pengamatan.

Hasil terbaik

pada

perlakuan

B4T4

(Bekatul 20%

dan Ampas

tahu 25%).

2. Yuliana Riyanti

(2009) dengan

judul “pengaruh

jenis media tanam

terhadap

pertumbuhan bibt

sirih merah (Piper

crocatum Ruiz and

pav.)”

Dari penelitian

Yuliana Riyanti

dapat disimpulkan

bahwa :

Perlakuan jenis

media tanam

berpengaruh nyata

terhadap peubah

waktu muncul tunas

daun, jumlah daun,

tinggi tanaman,

jumlah buku, jumlah

ruas, panjang akar

dan jumlah akar.

Tanaman sirih merah

Persamaan

penelitian

Yuliana

Riyanti

dengan

penelitian

yang

dilakukan

penulis

ialah sama-

sama

meneliti

tentang

media

tanam.

Pada

penelitian ini

penulis

menggunaka

n

benih/tanama

n cabai rawit

(Capsicum

frutescens L.)

sedangkan

pada

penelitian

Yuliana

Riyanti

menggunaka

Page 46: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berkembang lebih

baik pada media

yang menggunakan

campuran serbuk

sabut kelapa, arang

sekam, pakis dan

humus daun bambu

1:1:1:1 (v/v)

dibandingkan

dengan perlakuan

media lainnya.

Media campuran

serbuk sabut kelapa,

arang sekam, pakis

dan humus daun

bambu 1:1:1:1 (v/v)

memberikan hasil

jumlah daun, jumlah

ruas, jumlah buku,

jumlah akar

terbanyak dan tinggi

tanaman.

Perlakuan media

tanam yang

memberikan hasil

panjang akar

terpanjang dan

waktu muncul tunas

daun paling cepat

adalah campuran

media serbuk sabut

n sirih merah

(Piper

crocatum

Ruiz and

pav.)”

Page 47: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kelapa dan humus

daun bambu dengan

perbandingan 1:1

(v/v).

3. Diky Arief

Subaryanto dengan

judul “Pengaruh

komposisi Media

dan jumlah bibit

terhadap

pertumbuhan dan

hasil jamur

merang”

Dalam penelitian

Diky Arief

Subaryanto dapat

disimpulkan bahwa :

a. Tidak

terdapat

interaksi

perlakuan

antara

komposisi

media

dengan

jumlah bibit

terhadap

pertumbuhan

dan hasil

jamur

merang.

b. Komposisi

media

berpengaruh

sangat nyata

terhadap

frekuensi

panen tubuh

buah dan

Persamaan

penelitian

Diky Arief

Subaryanto

dengan

penelitian

penulis

ialah sama-

sama

meneliti

tentang

komposisi

media

tanam.

Dalam

penelitian ini

penulis

menggunaka

n

benih/tanama

n cabai rawit

(Capsicum

frutescens L.)

sedangkan

pada

penelitian

Diky Arief

Subaryanto

menggunaka

n jamur

merang.

Page 48: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

nyata pada

kecepatan

panen

dimana M3

merupakan

perlakuan

yang terbaik.

c. Perlakuan

pemberian

jumlah bibit

berpengaruh

tidak nyata

terhadap

pertumbuhan

dan hasil

jamur

merang

C. Kerangka Berfikir

Masyarakat Desa Sungai bulian yang berternak cenderung menumpuk

kotoran hewan atau pupuk kandang yang ada. Pupuk kandang hanya

dimanfaatkan jika ada beberapa masyarakat yang menanam palawija disekitar

rumahnya, selebihnya pupuk kandang hanya dibiarkan menumpuk begitu

saja.

Di Desa Bangun seranten terdapat industri rumahan yang memproduksi

tahu. Namun, dalam pengolahan limbahnya belum dimanfaatkan dengan baik.

Industri tahu menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Biasanya limbah

limbah padat hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Didesa Sungai Limau terdapat tempat penggilingan padi, ditempat

penggilingan padi ini limbah dari penggilingan padi atau sekam padi hanya

Page 49: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dibuang, dibiarkan menumpuk dibelakang penggilingan padi tersebut. Tidak

adanya tempat pembuangan khusus limbah sekam padi ataupun pemanfaatan

limbah sekam padi sehinga semakin hari limbah sekam padi tersebut makin

menggunung.

Untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini:

Gambar II.2 Kerangka Fikir

Keterangan :

: Bagian Keseluruhan

: Bagian yang diteliti

Komposisi Media Tanam Benih Cabai Rawit

Limbah

Tahu

Pupuk

Kandang

Padat

Cair Pupuk Sapi

Pupuk kambing

Pupuk ayam

dll

Sekam padi

Sekam Mentah Sekam Bakar

Teknik penelitian

Rancangan

Kelompok Lengkap

Teracak (RKLT)

Analisis Data

Analisis ragam (Uji F)

dilanjutkan dengan uji

wilayah berganda

Duncan.

Page 50: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Desa Sungai Bulian, Kecamatan Tabir

Timur, Kabupaten Merangin. Untuk bahan penelitian yaitu pupuk kandang

akan diambil dari rumah warga yang memelihara kambing di Desa Sungai

Bulian, Sedangkan ampas tahu akan di ambil dari rumah salah satu warga

yang memproduksi tahu di Desa Bangun seranten, Kecamatan Muara tabir

Kabupaten Tebo. Sedangkan sekam padi akan diambil dari tempat

penggilingan padi disekitar tempat penelitian. Penelitian ini akan

dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu polibag ukuran 1515 cm,

cangkul, alat penyiram, penggaris, timbangan, dan kamera. Sedangkan bahan

yang digunakan pada penelitian ini yaitu tanah, ampas tahu yang telah

dikeringkan, pupuk kandang, sekam padi, air dan benih atau biji cabai rawit

(Capsicum frutescens L.).

C. Prosedur kerja

Adapun prosedur kerja dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut

1. Mempersiapkan tempat untuk meletakkan polibag

2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian

3. Menyiapkan media tanam sesuai takaran/perlakuan yang telah

ditentukan.

4. Penyemaian Benih cabai rawit

Benih cabai rawit tersebut disemai pada polibag yang telah diisi

dengan media tanam sesuai perlakuan yang telah ditentukan dengan

membuat lubang kedalaman 2-3 cm pada media tanam dan jumlah

benih per lubang 1 benih.

Page 51: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Pemeliharaan

Benih cabai rawit yang telah ditanam harus dilakukan

pemeliharaan yang intensif, pemeliharaan ini bertujuan untuk

mendapatkan hasil pertumbuhan benih cabai rawit yang baik.

Pemeliharaan meliputi penyiraman dan penyiangan.

a. Penyiraman

Apa bila penyemaian dilakukan pada musim kemarau, maka

penyiraman harus diperhatikan. Penyiraman dilakukan antara

pukul 06.00-08.00, sedangkan pada sore hari dilakukan setelah

pukul 16.00 atau setelah matahari sudah tidak terik lagi. Pada

penelitian ini media tanam yang menggunakan campuran tanah

dan ampas tahu banyaknya air yang digunakan untuk menyiram

lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak menggunakan

ampas tahu. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir ampas tahu

busuk atau berjamur, selain itu ampas tahu dapat menyimpan air

lebih banyak dan lebih lama karena daya serapnya lebih baik

dibandingkan media tanam yang lain.

b. Penyiangan

Maksud dari penyiangan ini yaitu membersihkan rumput liar

yang tumbuh disekitar media tanam.

6. Pengamatan dan pengumpulan data,

Dalam penelitian ini parameter yang diamati ialah :

a. Tinggi tanaman

b. Jumlah daun

c. Biomassa berat basah

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Eksperimental dengan

menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT), faktorial

dengan 3 ulangan. Penelitian dilakukan dengan 4 taraf perlakuan, yaitu :

P0 = Tanah 100% sebagai Kontrol

Page 52: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

P1 = Tanah dan Ampas Tahu 1 : 1

P2 = Tanah dan Pupuk kandang 1 : 1

P3 = Tanah dan Sekam padi 1 : 1

P4 = Tanah, Ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi 1 : 1 : 1 : 1

Adapun model matematika yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Yij = μ + αi + βj + ε ij, dimana:

Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan media tanam ke-i terhadap ulangan

ke- j

μ = Nilai rataan umum

αi = Pengaruh perlakuan media tanam ke-i

βj = Pengaruh kelompok ke-j

ε ij = Pengaruh galat pada perlakuan ke-i terhadap kelompok ke-j

Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F)

dan dilakukan uji lanjut DMRT 5 % jika hasilnya berbeda nyata. (Riyanti,

2009).

E. Analisis data

Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf

nyata (α) 5%. Apabila hasil uji F nyata, dilanjutkan dengan uji wilayah

berganda Duncan (Duncan’s Mutiple Range Test-DMRT). Transformasi

dilakukan jika asumsi analisis ragam tidak terpenuhi. Hasil uji yang memiliki

data dalam suatu gugus data adalah kecil (adanya angka nol) maka digunakan

transfomasi dengan (X + 0.5)1/2 dan apabila gugus data merupakan nilai-nilai

kecil (kurang dari 10) menggunakan transformasi log (X + 1), dimana X

adalah data aslinya. (Riyanti, 2009).

Page 53: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

F. Jadwal penelitian

Tabel 5. Jadwal Penelitian

*Waktu penelitian dapat berubah-ubah sesuai situasi dan kondisi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pengajuan

judul

proposal

2Pembuatan

proposal

3

Pengajuan

dosen

pembimbing

4

Bimbingan

perbaikan

proposal

5Seminar

proposal

6Perbaikan

hasil seminar

7Pengurusan

izin riset

8Pelaksanaan

riset

9Pengolahan

data

10Penulisan

skripsi

11Perbaikan

skripsi

12 ACC Agenda

KegiatanNo.

Feb Maret April Mei

Tahun 2017 - 2018

Bulan

Agustus Sept Okt Nov Des JanFeb Maret April Mei Juni Juli

Page 54: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data

hasil pengamatan sebagai berikut.

1. Hasil Pengamatan Tinggi Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Tabel 6. Tinggi benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.)

PERLAKUAN

TINGGI TANAMAN (cm)

Jumlah

Rata

-

Rata 6

HST

9

HST

12

HST

15

HST

18

HST

21

HST

24

HST

27

HST

P0 0,98 1,41 1,91 2,47 3,11 3,77 4,49 5,06 23,20 2,90

P1 1,16 1,53 1,96 2,50 3,07 3,69 4,27 18,18 2,60

P2 1,26 1,97 2,76 3,58 4,51 5,59 6,66 7,97 34,30 4,29

P3 0,80 1,10 1,47 1,94 2,41 2,98 3,70 4,46 18,86 2,36

P4 1,07 1,66 2,29 3,04 3,88 4,80 5,40 6,70 28,83 3,60

Ket : P0 = Tanah (Kontrol)

P1 = Tanah dan Ampas Tahu (1 : 1)

P2 = Tanah dan Pupuk kandang (1 : 1)

P3 = Tanah dan Sekam padi (1 : 1)

P4 = Tanah, Ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi (1 : 1 : 1 : 1)

HST = Hari Setelah Tanam

Berikut disajikan Hasil pengamatan Tinggi benih cabai rawit dalam bentuk

Grafik :

Grafik 1. Tinggi Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

18% 17%

27% 15%

23%

Tinggi Tanaman (cm)

Perlakuan Kontrol

P1

P2

P3

P4

Page 55: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ket : P0 = Tanah (Kontrol)

P1 = Tanah dan Ampas Tahu (1 : 1)

P2 = Tanah dan Pupuk kandang (1 : 1)

P3 = Tanah dan Sekam padi (1 : 1)

P4 = Tanah, Ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi (1 : 1 : 1 : 1)

Sebagaimana ditunjukkan pada Grafik 1 terlihat perbedaan Pertumbuhan

Tinggi benih cabai rawit dengan berbagai perlakuan. Perlakuan yang paling

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi Benih Cabai Rawit adalah P2

dengan komposisi media tanah dan pupuk kandang 1:1, dengan persentase

tinggi tanaman 27% dibandingkan yang lainnya.

2. Hasil Pengamatan Jumlah Daun

Tabel 7. Hasil pengamatan jumlah daun

PERLAKUAN JUMLAH DAUN

Jumlah Rata-

rata 6 HST 9

HST

12

HST

15

HST

18

HST

21

HST

24

HST

27

HST

P0 2 2 3 3 4 4 5 6 29 3,63

P1 2 3 3 4 4 4 4 24 3,43

P2 2 3 4 4 5 6 8 10 42 5,25

P3 2 2 3 3 3 4 4 4 25 3,13

P4 2 3 4 4 5 6 7 9 40 5

Ket : P0 = Tanah (Kontrol)

P1 = Tanah dan Ampas Tahu (1 : 1)

P2 = Tanah dan Pupuk kandang (1 : 1)

P3 = Tanah dan Sekam padi (1 : 1)

P4 = Tanah, Ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi (1 : 1 : 1 : 1)

HST = Hari Setelah Tanam

Berikut disajikan Hasil pengamatan jumlah daun cabai rawit dalam bentuk

Grafik :

Page 56: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Grafik 2. Jumlah Daun Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Ket : P0 = Tanah (Kontrol)

P1 = Tanah dan Ampas Tahu (1 : 1)

P2 = Tanah dan Pupuk kandang (1 : 1)

P3 = Tanah dan Sekam padi (1 : 1)

P4 = Tanah, Ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi (1 : 1 : 1 : 1).

Sebagaimana ditunjukkan pada Grafik 2 terlihat perbedaan Jumlah daun

benih cabai rawit dengan berbagai perlakuan. Perlakuan yang paling

berpengaruh nyata terhadap jumlah daun benih Cabai Rawit adalah P2 dengan

komposisi media tanah dan pupuk kandang 1:1 dengan persentase Jumlah

daun 26% dan lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.

3. Hasil Pengamatan BioMassa Berat Basah

Tabel 8. Hasil pengamatan biomassa berat basah cabai rawit

Perlakuan Ulangan

TOTAL RATA-RATA I II III

P0 0,22 0,21 0,30 0,72 0,24

P1 0,07 0,08 0,08 0,23 0,08

P2 1,93 2,84 1,22 6,00 2,00

18% 17%

26% 15%

24%

Jumlah Daun

P0 (Perlakuan

Kontrol)

P1

P2

P3

P4

Page 57: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

P3 0,16 0,18 0,18 0,52 0,17

P4 0,77 0,54 1,10 2,40 0,80

Ket : P0 = Tanah (Kontrol)

P1 = Tanah dan Ampas Tahu (1 : 1)

P2 = Tanah dan Pupuk kandang (1 : 1)

P3 = Tanah dan Sekam padi (1 : 1)

P4 = Tanah, Ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi (1 : 1 : 1

: 1)

HST = Hari Setelah Tanam

Berikut disajikan Hasil pengamatan biomassa berat basah cabai rawit dalam

bentuk Grafik :

Grafik 3.Biomassa berat basah benih cabai Rawit

Ket : P0 = Tanah (Kontrol)

P1 = Tanah dan Ampas Tahu (1 : 1)

P2 = Tanah dan Pupuk kandang (1 : 1)

P3 = Tanah dan Sekam padi (1 : 1)

P4 = Tanah, Ampas Tahu, pupuk kandang dan sekam padi (1 : 1 : 1

: 1).

7% 3%

61% 5%

24%

Biomassa berat basah benih cabai rawit (gr)

P0 (Perlakuan

Kontrol)

P1

P2

P3

P4

Page 58: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sebagaimana ditunjukkan pada Grafik diatas terlihat perbedaan Jumlah

daun benih cabai rawit dengan berbagai perlakuan. Perlakuan yang paling

berpengaruh nyata terhadap jumlah daun benih Cabai Rawit adalah P2 dengan

komposisi media tanah dan pupuk kandang 1:1 dengan persentase Biomassa

berat basah benih cabai rawit 61% dan lebih tinggi dibandingkan perlakuan

lainnya.

B. PEMBAHASAN

Parameter yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

pertumbuhan benih cabai rawit dengan komposisi media tanam menggunakan

Ampas tahu, sekam padi dan pupuk kandang adalah jumlah daun, tinggi

tanaman, dan biomassa Berat basah.

a. Tinggi tanaman

Berdasarkan hasil pengamatan, perlakuan media tanam benih cabai

rawit berurutan dari yang tertinggi hingga yang terendah adalah P2, P4,

P0, P3 dan P1. Perlakuan P2 dan P4 memiliki tinggi pohon tertinggi

dikarenakan pada P2 menggunakan tanah dan pupuk kandang dengan

perbandingan 1 : 1, sedangkan pada perlakuan P4 menggunakan media

tanam tanah, pupuk kandang, sekam padi dan ampas tahu dengan

perbandingan 1:1:1:1. komposisi unsure hara yang terdapat pada pupuk

kandang kambing yaitu, 0,95% N, 0,35% P2O5 dan 1,00 % K2O. ternyata

bahwa kadar N pupuk kambing cukup tinggi, kadar airnya lebih rendah

dari kadar air pupuk sapi. Keadaan demikian merangsang jasad renik

melakukan perubahan-perubahan aktif, sehingga perubahan berlangsung

dengan cepat.

Perlakuan P1 menggunakan komposisi media tanam tanah dan

Ampas tahu dengan perbandingan 1:1. Pada perlakuan P1 memiliki tinggi

pohon terendah, hal ini dikarenakan kurangnya unsure hara yang

terkandung dalam ampas tahu, meskipun demikian ampas tahu dapat

berperan sebagai pemelihara kelembapan tanah karena kandungan airnya

yang cukup tinggi.

Page 59: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Jumlah daun

Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah daun terbanyak terdapat

pada perlakuan P2 dan P4. Sama halnya pada Tinggi tanaman, jumlah

daun terbanyak adalah P2 dengan komposisi media tanam yang

menggunakan pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1. Pada

perlakuan P2, pupuk kandang mempunyai kadar N yang cukup tinggi dan

kadar airnya lebih rendah dari kadar air pupuk sapi. Hal tersebut

merangsang jasad renik melakukan perubahan-perubahan aktif, sehingga

pertumbuhan berlangsung cepat dan berpengaruh pada jumlah daun.

Tanaman yang terpenuhi kebutuhan unsur haranya, akan dapat

merangsang pertumbuhan daun baru. Menurut Sarwono Hardjowigeno,

2010:82), tanaman yang cukup mendapat nitrogen dalam tanah akan

tumbuh lebih hijau. (Helfi Gustia, 2013).

Selanjutnya pada perlakuan P4 jumlah daun juga cukup banyak,

pada perlakuan ini komposisi media tanam menggunakan tanah, ampas

tahu, pupuk kandang dan sekam padi.

Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban

daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan

ketersediaan unsur hara. Sekam bakar sebagai salah satu bahan organik

merupakan media tanam yang dapat menjaga kelembaban. Hal ini

disebabkan sekam bakar lebih porous karena memiliki pori-pori makro

dan mikro yang hampir seimbang, sehingga sirkulasi udara yang

dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi (Wuryan,

2008:2).

Sebagai media tanam, sekam bakar berperan penting dalam

perbaikan sifat fisik, sifat kimia, dan melindungi tanaman (Mahmudi,

1994 dalam Timbul P. Tumanggor, 2006:9 dalam Helfi Gustia 2013 ).

Hal ini berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum

frutescens L.) dimana perakaran akan berkembang dengan baik sehingga

pengambilan hara oleh akar akan optimal. Seperti terlihat pada perlakuan

P4, jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan P0, P1, dan P3.

Page 60: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ampas tahu memiliki kadar air yang cukup tinggi, dalam

pembenihan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) ampas tahu dapat

membantu menjaga kelembapan tanah.

c. Biomassa berat basah

Pengamatan biomassa berat basah dilakukan setelah benih cabai

rawit berumur 27 HST. Pada pengamatan biomassa berat basah ini rerata

berat basah benih cabai rawit tertinggi ialah pada perlakuan P2 dengan

komposisi media tanam Tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan

1:1.

Page 61: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

44

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa komposisi

media tanam yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih cabai rawit

adalah perlakuan P2 dengan komposisi media tanam tanah dan pupuk kandang 1 :

1. Namun, bukan berarti komposis media tanam yang menggunakan ampas tahu

tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan benih cabai rawit. Pada pembenihan

cabai rawit ampas tahu dapat membantu kelembapan tanah.

B. SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perbandingan yang tepat

sebagai komposisi media tanam benih cabai rawit dengan pupuk kandang dan

ampas tahu.

Page 62: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

45

DAFTAR PUSTAKA

Astri, R. (N.D.). Pengaruh campuran media tanam pasir (regosol) terhadap

pertumbuhan serta hasil produksi pada tanaman cabai rawit (capsicum

frutenscens linn.) Dalam polybag.

Cahyono, B. (2003). Teknik budidaya cabai rawit dan analisis usaha tani.

Kanisius. Yogyakarta.

Darwis, S. (2004). Dasar-Dasar Ilmu Pertanian Dalam Al-Qur’an. Ipb Press.

Duldjaman, M. (2004). Penggunaan ampas tahu untuk meningkatkan gizi

pakan domba lokal. Media Peternakan, 27(3).

Gustia, F. (2013). Pengaruh penambahan sekam bakar pada media tanam

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (brassica juncea l.).

E-Journal WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan, Vol.1 No. 1

Hakim, B. S. (N.D.). Simulasi pengaruh media tanam sekam dan pupuk

kandang terhadap pertumbuhan tinggi tanaman wortel dengan

menggunakan metode fuzzy sugeno berbasis xl system.

La Sarido, A. (N.D.). Uji empat jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan

dan hasil tanaman cabai keriting (Capsicum annum l.). Agrifor, 12(1),

22–29.

Lewokeda, M. S. (2014). Pemanfaatan ampas tahu sebagai bahan tambahan

pembuatan kerupuk.

Melisa, N. (2011). Pengaruh pencampuran tepung ampas tahu dan tepung

terigu sebagai bahan pengikat terhadap mutu nugget wortel (daucus

carota l). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Andalas.

Padang.

Mufarrihah, L. (2009). Pengaruh penambahan bekatul dan amplas tahu pada

media terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (pleorotus

ostreatus).

Mugnisjah, W. Q., & Setiawan, A. (1995). Produksi benih. Bumi Aksara.

Jakarta, 130.

Page 63: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Muhamad Syukur, S., Si, M., Rahmi Yunianti, S., Si, M., Rahmansyah

Dermawan, S., & Si, M. (2012). Sukses panen cabai tiap hari (Vol. 10).

Penebar Swadaya Grup.

Mulyati, S. (2009). Pengaruh kandungan pasir pada media semai terhadap

penyakit rebah kecambah (sclerotium rolfsii sacc) pada persemaian

tanaman cabai. Jurnal Agronomi, 13(1), 21–28.

Putra, A. B. (2017). Pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi

paklobutrazol terhadap keragaan tanaman cabai (capsicum annuum l.)

Cv. Candlelight pada budidaya tanaman secara hidroponik.

Riyanti, Y. (2009). Pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan bibit

sirih merah (piper crocatum ruiz dan pav.)(Skripsi).

Subaryanto, D. A. (N.D.). Pengaruh komposisi media dan jumlah bibit

terhadap pertumbuhan dan hasil jamur merang (volvariella volvaceae).

Suhaila, S., Zahrah, S., & Sulhaswardi, S. (2017). Perbandingan campuran

media tumbuh dan berbagai konsentrasi atonik untuk pertanaman bibit

(eucalyptus pellita). Dinamika Pertanian, 28(3), 225–236.

Suharja, S. (2009). Biomass, chlorophyll and nitrogen content of leaves of

two chili pepper varieties (capsicum annum) in different fertilization

treatments. Nusantara Biosc, 1, 9–16.

Sutanto, R. (2002). Penerapan pertanian organik: pemasyarakatan dan

pengembangannya. Kanisius.

Sutaryo, D. (2009). Penghitungan biomassa sebuah pengantar untuk studi

karbon dan perdagangan karbon. Wetlands international Indonesia

programme. Bogor.

Sutedjo, M. (1999). Pupuk dan cara pemupukan tanaman pertanian.

Sutejo, M. M. (1995). Pupuk dan pemupukan. Get Ke-5 Rineka Qpta. Jakarta

Page 64: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Analisis ragam Tinggi Tanaman

Sumber Tipe III

Jumlah

Kuadrat

df Rata-

rata

Persegi

F Sig.

Model

Terkoreksi 122,745

a 11 11,159 51,814 ,000

Intercept 380,566 1 380,566 1767,131 ,000

perlakuan 23,520 4 5,880 27,304 ,000

TinggiTanaman 99,225 7 14,175 65,820 ,000

Kesalahan 6,030 28 ,215

Total 509,341 40

Total

Terkoreksi 128,775 39

R Kuadrat = ,953 (Disesuaikan R kuadrat = ,935)

Lampiran 2.Tabel Hasil uji Duncan Tinggi Tanaman

perlakuan N Subset

1 2 3 4

perlakuan 1 8 2,2725

perlakuan 3 8 2,3575

Perlakuan

Kontrol 8

2,9000

perlakuan 4 8 3,6050

perlakuan 2 8 4,2875

Sig. ,717 1,000 1,000 1,000

Page 65: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berarti untuk kelompok dalam himpunan homogen ditampilkan Berdasarkan

cara yang diamati.

Istilah kesalahannya adalah Rata-rata persegi (Kesalahan) =, 215.

a. Menggunakan sebuah Ukuran Sampel Harmonic Mean = 8,000.

b. Alpha =, 05.

Lampiran 3. Hasil Analisis ragam Jumlah daun

Sumber Tipe III

Jumlah

Kuadrat

df Rata-rata

Persegi

F Sig.

Model

Terkoreksi 130,950

a 11 11,905 14,461 ,000

Intercept 640,000 1 640,000 777,440 ,000

Perlakuan 35,750 4 8,938 10,857 ,000

TinggiTanaman 95,200 7 13,600 16,521 ,000

Kesalahan 23,050 28 ,823

Total 794,000 40

Total

Terkoreksi 154,000 39

a. R Kuadrat = ,850 (disesuaikan R Kuadrat = ,792)

Lampiran 4. Tabel Hasil UJi Duncan Jumlah Daun

Perlakuan N Subset

1 2

perlakuan 1 8 3,00

perlakuan 3 8 3,13

perlakuan

control 8 3,63

perlakuan 4 8 5,00

perlakuan 2 8 5,25

Sig. ,204 ,586

Berarti untuk kelompok dalam himpunan homogen ditampilkan.

Berdasarkan cara yang diamati.

Istilah kesalahannya adalah Mean Square (Error) =, 823.

a. Menggunakan sebuah Ukuran Sampel Harmonic Mean =

8,000.

Page 66: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Alpha =, 05.

Lampiran 5.Tabel Hasil Analisis Ragam Biomassa Berat basah benih cabai rawit

Sumber Tipe III

Jumlah

Kuadrat

df Rata-rata

Persegi

F Sig.

Model

Terkoreksi 7,774

a 6 1,296 7,499 ,006

Intercept 6,508 1 6,508 37,663 ,000

perlakuan 7,674 4 1,918 11,103 ,002

TinggiTanaman ,100 2 ,050 ,290 ,756

Kesalahan 1,382 8 ,173

Total 15,664 15

Total

Terkoreksi 9,156 14

a. R Kuadrat = ,849 (disesuaikan R kuadrat = ,736)

Lampiran 6. Tabel Hasil Uji Duncan Biomassa Berat Basah

Perlakuan N Subset

1 2

perlakuan1 3 ,0767

perlakuan 3 3 ,1733

perlakuan

control 3 ,2433

perlakuan 4 3 ,8033

perlakuan 2 3 1,9967

Sig. ,079 1,000

Berarti untuk kelompok dalam himpunan homogen ditampilkan.

Berdasarkan cara yang diamati.

Istilah kesalahannya adalah Mean Square (Error) =, 173.

a. Menggunakan sebuah Ukuran Sampel Harmonic Mean = 3.000.

b. Alpha =, 05.

Page 67: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran 7. Gambar rumah jaring yang digunakan untuk penelitian

Lampiran 8. Benih cabai rawit P0 (27 HST)

Lampiran 9. Benih Cabai Rawit P1 (21 HST)

Page 68: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran 10. Benih Cabai Rawit P2 (27 HST)

Lampiran 11. Benih Cabai Rawit P3 (27 HST)

Lampiran 12. Benih Cabai Rawit P4 (27 HST)

Page 69: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran 13. Proses Penimbangan Biomassa Berat Basah benih Cabai Rawit

Page 70: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 71: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 72: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM ...repository.uinjambi.ac.id/1016/1/TB131065 Latifatun...ii PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU, PUPUK KANDANG DAN SEKAM PADI TERHADAP

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRUCULUM VITAE)

Nama : Latifatun Nafingah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Wonosobo/ 08 Juli 1995

Alamat Asal : Jln. Kutilang, Rt.018, Rw.008, Desa Sungai bulian,

Kec. Tabir Timur, Kab. Merangin

Alamat Sekarang :Perum.Arza I, Ganga Apel Blok H-05, Mendalo

indah, Kec. Jambi Luar Kota, Kab. Muaro Jambi

Pekerjaan (Jika ada) : Staf Keuangan Kantor Desa, Desa Sungai Bulian

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 0812-7203-1071

Riwayat Pendidikan :

1. TK , tahun tamat : Dharma Wanita Sungai Bulian, Tahun 2001

2. SDN/MI, tahun tamat : SDN. 269/VI Sungai Bulian, Tahun 2007

3. SMP/MTS, tahun tamat : SMP N 14 Tebo, Tahun 2010

4. SMU/SMA, tahun tamat : SMA N 1 Muaro Jambi, Tahun 2013