pengaruh kemandirian dan gaya belajar …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._naskah_publikasi.pdf ·...

12
PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika SULIS PRIYANTO A 410 090 233 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: lydien

Post on 24-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

SULIS PRIYANTO

A 410 090 233

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi :

Nama : Drs. Slamet HW, M.Pd.

NIP : 130811582

Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi dari mahasiswa :

Nama : Sulis Priyanto

NIM : A410090233

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 26 Juni 2013

Pembimbing,

(Drs. Slamet HW, M.Pd.)

NIP : 130811582

Page 3: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Sulis Priyanto Mahasiswa Program Studi PendidikanMatematika FKIP UMS

Email:

[email protected]

ABSTAK

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menguji (1) pengaruh

kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh gaya

belajar terhadap prestasi belajar matematika, (3) ada tidaknya pengaruh bersama

antara kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Populasi penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013. Sampel

dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII F, berjumlah 30 siswa yang diambil

secara cluster random sampling yaitu dipilih satu kelas secara acak. Teknik

pengumpulan data menggunakan metode angket untuk data kemandirian dan gaya

belajar siswa dan metode dokumentasi untuk data prestasi belajar matematika

siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian

ini adalah: (i) Terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa (tobs= 2,891 > 2,052 =ttabel pada taraf

signifikansi 5%), (ii) Terdapat pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa (tobs= 2,342 > 2,052 =ttabel pada taraf sinifikansi

5%), (iii) Terdapat pengaruh bersama antara kemandirian dan gaya belajar siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa (Fobs= 27,534 > 3,35 =Ftabel, pada taraf

signifikansi 5%).

Kata kunci: Prestasi belajar, Kemandirian, Gaya Belajar

PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola,

baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dilihat pada prestasi

belajar siswa.

Selama ini pencapaian prestasi belajar khususnya di bidang matematika

mengalami penurunan. Setidaknya tercermin hasil tes dari Trends in Mathematics

and Science Study (TIMSS) yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia tahun 2011.

Penilaian yang dilakukan International Association for the Evaluation of

Page 4: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti 600.000

siswa dari 63 negara. Untuk bidang matematika, Indonesia berada di urutan ke-38

dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya di tes. Skor Indonesia ini turun 11

poin dari penilaian tahun 2007. Menurut Wono Setyabudhi, “Pembelajaran

matematika di Indonesia memang masih menekankan menghafal rumus-rumus

dan menghitung. Bahkan, guru pun otoriter dengan keyakinannya pada rumus-

rumus atau pengetahuan matematika yang sudah ada” (Kompas, 14/12/12).

Menurut Mendikbud Mohammad Nuh, Ujian Nasional (UN) sekolah

menengah pertama (SMP) tahun 2011/2012 yang diikuti 3.697.865 siswa, yang

tidak lulus berjumlah 666 siswa. Ketidaklulusan terbesar ada di mata pelajaran

matematika (229 siswa), Bahasa Inggris (191 siswa), Bahasa Indonesia (143

siswa), dan Ilmu Pendidikan Alam (103 siswa). Membuktikan bahwa matematika

dianggap sebagai sesuatu yang sangat menakutkan bagi siswa-siswa Indonesia.

Melihat jumlah siswa SMP yang tidak lulus UN pada mata pelajaran

matematika, prestasi belajar matematika siswa ditentukan oleh berbagai faktor

yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah faktor dalam diri siswa yaitu

kemandirian dalam belajar.

Kemandirian belajar merupakan tuntutan utama siswa dalam belajar

supaya siswa dapat menyelesaikan tugas, percaya dengan kemampuan sendiri, dan

tidak bergantung pada orang lain. Menurut Sumarmo (2010) bahwa karakteristik

yang termuat pada kemandirian belajar, adalah (1) Individu merancang belajarnya

sendiri sesuai dengan keperluan atau tujuan individu yang bersangkutan, (2)

Individu memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya, (3) Individu

memantau kemajuan belajarnya sendiri, mengevaluasi hasil belajarnya dan

dibandingkan dengan standar tertentu,

Karakteristik tersebut menggambarkan keadaan personaliti individu yang

tinggi dan memuat proses metakognitif dimana individu secara sadar merancang,

melaksanakan, dan mengevaluasi belajarnya dan dirinya sendiri secara cermat.

Kebiasaan kegiatan belajar seperti diatas secara kumulatif akan menumbuhkan

disposisi belajar atau keinginan yang kuat dalam belajar pada individu yang

bersangkutan. Pada perkembangan selanjutnya, pemilikan disposisi belajar yang

Page 5: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

tinggi pada individu, akan membentuk individu yang tangguh, ulet, bertanggung

jawab, memiliki motif berprestasi yang tinggi, serta membantu individu mencapai

hasil terbaiknya. Selain itu, gaya belajar juga berpengaruh pada belajar siswa.

Gaya belajar adalah cara belajar siswa yang lebih disukai. Gunawan

(2003: 139) menyatakan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya

belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang

jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan

dengan gaya belajar mereka. Menurut DePorter, dkk (2010: 213) gaya belajar

dibedakan menjadi gaya belajar bertipe visual, tipe auditori, dan tipe kinestetik.

Menurut DePorter orang-orang bertipe visual memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) rapi dan teratur, (2) teliti terhadap detail, (3) mengingat apa yang

dilihat dari pada apa yang didengar, (4) mempunyai masalah untuk mengingat

instruksi verbal, (5) biasanya tidak terganggu oleh keributan, dan (6) mengingat

dengan asosiasi visual. Orang-orang bertipe auditori memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) mudah terganggu oleh keributan, (2) senang membaca dengan keras

dan mendengarkan, (3) suka berbicara, suka berdiskusi, (4) menggerakkan bibir

saat membaca, dan (5) belajar dengan mendengar dan mengingat apa yang

didiskusikan dari pada yang dilihat. Orang-orang bertipe kinestetik memiliki ciri-

ciri sebagai berikut (1) selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak, (2) ingin

melakukan segala sesuatu, (3) belajar melalui memanipulasi dan praktik, dan (4)

menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.

Berdasarkan tipe-tipe gaya belajar tersebut, hampir setiap siswa belum

mengenali tipe gaya belajar yang dimilikinya, sehingga prestasi belajar siswa

belum optimal. Selain itu guru juga belum mengetahui gaya belajar yang dimiliki

siswa, guru masih menggunakan gaya belajar yang diketahuinya.

Bertolak dari uraian di atas, kemandirian dan gaya belajar siswa

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Sesuai

pendapat Haryanti (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik gaya

Page 6: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

belajar akan semakin tinggi prestasi belajar matematika. Sebaliknya semakin

rendah gaya belajar, maka semakin rendah pula prestasi belajar matematika.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji (1)

pengaruh kemandirian terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh gaya

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) ada tidaknya pengaruh

bersama antara kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar

matematika.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sambi kelas VIII semester genap

tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, karena

variabel-varibel bebasnya tidak dikendalikan, dalam arti variabel tersebut sudah

terjadi.

Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013, sedangkan sampel dari penelitian ini

adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Menurut

Azwar (2011: 87), Cluster random sampling yaitu cara pengambilan sampling

berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau

perseorangan. Sampel diambil dengan cara undian, sehingga terpilih kelas VIII F

dengan jumlah 30 siswa sebagai sampel.

Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas

(independen) berskala interval yaitu kemandirian (X1) dan gaya belajar (X2), dan

satu variabel terikat (dependen) berskala interval yaitu prestasi belajar matematika

siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk data

kemandirian dan gaya belajar siswa dan metode dokumentasi untuk data prestasi

belajar matematika siswa. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan berupa

angket. Instrument diujicobakan sebelum digunakan untuk pengambilan data.

Syarat instrument yang baik harus valid dan reliabel. Validitas instrumen

menggunakan rumus korelasi Product Moment, sedangkan reliabilitas

menggunakan rumus Alpha. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis

Page 7: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

regresi linear ganda. Sebagai persyaratan analisis data dilakukan uji normalitas

menggunakan metode Lilliefors dan uji linearitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil uji validitas data kemandirian dan gaya belajar siswa disajikan dalam

tabel-tabel berikut.

Tabel 1. Ringakasan Uji Validitas Angket Kemandirian Belajar

No Item r11 r0,05;30 Ket. No Item r11 r0,05;30 Ket.

1 0.452 0,367 Valid 13 0,451 0,367 Valid

2 0.401 0,367 Valid 14 -0,256 0,367 Invalid

3 0.411 0,367 Valid 15 0,455 0,367 Valid

4 0,402 0,367 Valid 16 0,624 0,367 Valid

5 0.443 0,367 Valid 17 0,610 0,367 Valid

6 0.649 0,367 Valid 18 0,626 0,367 Valid

7 0,490 0,367 Valid 19 0,459 0,367 Valid

8 0.501 0,367 Valid 20 0,725 0,367 Valid

9 0.558 0,367 Valid 21 0,377 0,367 Valid

10 0.447 0,367 Valid 22 0,606 0,367 Valid

11 0,603 0,367 Valid 23 0,413 0,367 Valid

12 -0,004 0,367 Invalid 24 0,197 0,367 Invalid

Tabel 2. Ringakasan Uji Validitas Angket Gaya Belajar

No Item r11 r0,05;30 Ket. No Item r11 r0,05;30 Ket.

1 0.445 0,367 Valid 13 0.425 0,367 Valid

2 0.456 0,367 Valid 14 0.655 0,367 Valid

3 0.644 0,367 Valid 15 0.491 0,367 Valid

4 0.679 0,367 Valid 16 -0.215 0,367 Invalid

5 0.450 0,367 Valid 17 0.449 0,367 Valid

6 0.602 0,367 Valid 18 0.455 0,367 Valid

7 -0.054 0,367 Invalid 19 -0.163 0,367 Invalid

8 0.416 0,367 Valid 20 0.434 0,367 Valid

9 0.550 0,367 Valid 21 0.432 0,367 Valid

10 0.368 0,367 Valid 22 0.448 0,367 Valid

11 -0.362 0,367 Invalid 23 0.375 0,367 Valid

12 0.175 0,367 Invalid 24 -0.072 0,367 Invalid

Page 8: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 menunjukkan bahwa item yang valid

sebanyak 21 item untuk angket kemandirian dan 18 item untuk angket gaya

belajar. Selanjutnya item yang valid digunakan untuk memperoleh data dari kelas

sampel dan item yang tidak valid tidak digunakan.

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien kemandirian sebesar 0,798

dan nilai koefisien gaya belajar sebesar 0,679. Berdasarkan nilai koefisien tersebut

dapat dikatakan bahwa kemandirian dan gaya belajar siswa memiliki reliabilitas

tinggi.

Sebelum melakukan analisis regresi linear ganda terlebih dahulu dilakukan

uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji linear. Berdasarkan pengujian prasyarat

analisis, hasil perhitungan dari uji normalitas dengan menggunakan metode

Lilliefors dengan taraf signifikansi sebesar 5% dan dikatakan normal jika Lobs <

Ltab. Adapun ringkasan uji normalitas adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Ringkasan Uji Normalitas

Variabel Lobs L0,05;n Keputusan Kesimpulan

Kemandirian 0,091 L0,05;30 = 0,161 H0 diterima Normal

Gaya Belajar 0,111 L0,05;30 = 0,161 H0 diterima Normal

Prestasi Belajar

Matematika 0,143 L0,05;30= 0,161 H0 diterima Normal

Berdasar tabel di atas diketahui harga Lobs = 𝑀𝑎𝑥𝑠 𝐹(𝑧𝑖) − 𝑆(𝑧𝑖)

masing-masing variabel lebih kecil dari Ltabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

data sampel dari masing-masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara setiap

variabel bebas dan terikat dalam penelitian bersifat linear atau tidak. Data

dikatakan linear jika Fobs < Ftabel dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun ringkasan

uji linearitas adalah sebagai berikut.

Page 9: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

Tabel 4. Ringkasan Uji Linearitas

Variabel yang diukur F obs F tabel Kesimpulan

X1Y 1,952 F 0,05;14,14 = 2,48 Linear

X2Y 1,066 F 0,05;11,17 = 2,41 Linear

Terpenuhinya uji normalitas dan uji linearitas dapat disimpulkan bahwa

prasyarat analisis regresi linear ganda sudah terpenuhi, selanjutnya data bisa di

uji.

Hasil analisis regresi linear ganda disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5. Ringkasan Uji Regresi Linear Ganda

Variabel Koefisien Regresi tobs

Konstanta 37,040

Kemandirian 0,375 2,891

Gaya Belajar 0,290 2,342

Fobs = 27,534

R2 = 0,671

Berdasarkan tabel 5 diperoleh persamaan regresi linear ganda yaitu Ŷ =

0,263 + 0,628X1 + 0,910X2. Konstanta sebesar 0,263 menyatakan bahwa jika

tidak ada skor kemandirian (X1) dan gaya belajar (X2), prestasi belajar matematika

siswa (Y) sebesar 0,263. Berdasar analisis regresi linear ganda diketahui bahwa

koefisien arah regresi dari variabel kemandirian sebesar 0,628 menyatakan bahwa

setiap penambahan satu satuan skor kemandirian, maka akan menambah nilai

prestasi belajar matematika.

Uji keberartian koefisien arah regesi linear ganda untuk variabel

kemandirian diperoleh thit > ttabel, yaitu 2,891 > 2,052 sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel kemandirian berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi

belajar matematika. Tahar (2006) menyatakan bahwa kemandirian belajar

merupakan kesiapan dari siswa yang mau dan mampu untuk belajar dengan

inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan

belajar, metoda belajar, dan evaluasi hasil belajar. Kemandirian belajar menuntut

tanggung jawab yang besar pada diri siswa sehingga siswa berusaha melakukan

berbagai kegiatan utnuk tercapainya tujuan belajar. Uraian di atas memberikan

Page 10: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

indikasi bahwa siswa yang menerapkan kemandirian belajar akan mengalami

perubahan dalam kebiasaan belajar, yaitu dengan cara mengatur dan

mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa sehingga dapat menentukan tujuan

belajar, kebutuhan belajar, dan strategi yang digunakan dalam belajar yang

mengarah kepada tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Khanifah (2007) dalam penelitiannya disimpulkan bahwa ada pengaruh

kemandirian siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Kemandirian dalam penelitian ini memberikan sumbangan efektif yang

cukup besar 37,56% terhadap prestasi belajar, hal ini menunjukkan bahwa

kemandirian merupakan faktor penting bagi pencapaian prestasi belajar siswa.

Berdasar analisis regresi linear ganda diketahui bahwa koefisien arah

regresi dari variabel gaya belajar adalah sebesar 0,910 menyatakan bahwa setiap

penambahan satu satuan skor gaya belajar, maka akan menambah nilai prestasi

belajar matematika.

Uji keberartian koefisien arah regesi linear ganda untuk variabel gaya

belajar diperoleh thit > ttabel, yaitu 2,342 > 2,052 sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel gaya belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi

belajar matematika.

Gaya belajar dalam penelitian ini memberikan sumbangan efektif yang

kecil sebesar 29,54% terhadap prestasi belajar, hal ini membuktikan bahwa gaya

belajar merupakan faktor yang cukup penting bagi pencapaian prestasi belajar

siswa. Jensen (2010: 64) menyatakan bahwa mengoptimalkan pembelajaran

dengan menjadi sadar akan gaya belajar mereka yang dominan adalah salah satu

manfaat jangka panjang yang akan memengaruhi siswa sepanjang sisa hidup

mereka. Sesungguhnya, mungkin tidak ada lagi pelajaran yang lebih bernilai atau

menambah kemampuan daripada kesadaran akan bagaimana seseorang belajar

secara paling efisien. Menemukan gaya belajar siswa dan mengikuti gaya belajar

itu merupakan manfaat belajar paling bernilai yang dapat diberikan seorang guru.

Page 11: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan

Puspicahyani (2006) dalam penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

gaya belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Berdasar uji signifikansi koefisien kolerasi linear ganda (uji F) diperoleh

nilai Fhit > Ftabel, yaitu 27,534 > 3,35, berarti kemandirian dan gaya belajar

memberikan pengaruh bersama terhadap prestasi belajar matematika. Besarnya

koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,671. Arti dari koefisien ini

adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kemandirian dan

gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika adalah sebesar 67,1%

sedangkan 32,9% dipengaruhi oleh variabel lain.

Hasil dari perhitungan diketahui bahwa variabel kemandirian memberikan

sumbangan efektif sebesar 37,56% dan sumbangan relatif sebesar 55,98%.

Variabel gaya belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 29,54% dan

sumbangan relatif sebesar 44,02%. Berdasarkan besarnya sumbangan relatif dan

efektif nampak bahwa variabel kemandirian memiliki pengaruh yang lebih

dominan terhadap prestasi belajar matematika dibandingkan variabel gaya belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut: (1) Kemandirian berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar

matematika, (2) Gaya belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi

belajar matematika. (3) Terdapat pengaruh bersama antara kemandirian dan gaya

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

DePorter, Bobbi, dkk. 2010. Quantum Teaching. Jakarta: KIFA.

Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Ikrar

Mandiriabadi.

Haryanti. 2012. “Pengaruh Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi

Belajar Matematika Kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun 2011/2012”.

Skripsi: Pendidikan Matematika UMS.

Page 12: PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR …eprints.ums.ac.id/26611/23/9._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

Jensen, Eric. 2010. Guru Super & Super Teaching. Jakarta: PT Indeks.

Kompas. 2012. “Berita: Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun”

(online),(http://edukasi.kompas.com/Prestasi.Sains.dan.Matematika.Indon

esia.Menurun, diakses tanggal 15 maret 2013).

Puspicahyani, Indah. 2006. “Pengaruh Kesiapan Belajar, Pola Asuh Orang Tua,

dan Gaya Belajar Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika”.

Skripsi: Pendidikan Matematika UNS. (diterbitkan)

Sumarmo, Utari. 2010. “Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan Bagaimana

Dikembangkan Pada Peserta Didik”. Makalah/Jurnal Pendidikan

Matematika.(online), (http://math.sps.upi.edu/?cat=3 , diakses tanggal 18

Maret 2013).

Tahar, Irzan dan Enceng. 2006. Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil

Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan

Jarak Jauh, September 2006, Volume 7, Nomor 2, 91-101: Diterbitkan.