bab ii landasan teori a. kemandirian belajar 1. pengertian ...€¦ · landasan teori a....

15
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004) menyatakan tentang kemandirian belajar sebagai bentuk belajar yang memiliki tanggung jawab utama untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi usahanya. Menurut Thoha (1996) kemandirian adalah kebebasan seseorang dari pengaruh orang lain, yang diartikan kemampuan untuk menemukan sendiri apa yang harus dilakukan, menentukan dan memilih kemungkinan- kemungkinan dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah- masalah yang dihadapi tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain Selanjutnya Thoha (1996) menyatakan bahwa kemandirian belajar adalah aktifitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain serta mampu mempertanggungjawabkan tindakannya. Siswa dapat memiliki kemandirian belajar jika memiliki ciri-ciri diantaranya mampu berpikir kritis, keatif, dan inovatif, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, tidak merasa rendah diri terus bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan serta mampu mempertanggungjawabkan tindakannya sendiri.

Upload: others

Post on 23-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kemandirian Belajar

1. Pengertian Kemandirian Belajar

Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004) menyatakan tentang

kemandirian belajar sebagai bentuk belajar yang memiliki tanggung jawab

utama untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi usahanya.

Menurut Thoha (1996) kemandirian adalah kebebasan seseorang dari

pengaruh orang lain, yang diartikan kemampuan untuk menemukan sendiri

apa yang harus dilakukan, menentukan dan memilih kemungkinan-

kemungkinan dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah-

masalah yang dihadapi tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain

Selanjutnya Thoha (1996) menyatakan bahwa kemandirian belajar

adalah aktifitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri

dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain serta mampu

mempertanggungjawabkan tindakannya. Siswa dapat memiliki kemandirian

belajar jika memiliki ciri-ciri diantaranya mampu berpikir kritis, keatif, dan

inovatif, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, tidak merasa

rendah diri terus bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan serta

mampu mempertanggungjawabkan tindakannya sendiri.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

9

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa kemandirian belajar adalah suatu kebebasan belajar yang seseorang

lakukan sesuai dengan kemampuan sendiri tanpa pengaruh dari orang lain.

2. Ciri-ciri Kemandirian Belajar

Thoha (1996) mengemukakan ciri-ciri kemandirian belajar sebagai

berikut:

a. Mampu berpikir kritis

Seseorang yang mampu bersikap kritis, kreatif, dan inovatif terhadap

segala sesuatu yang datang dari luar dirinya, mereka tidak segera menerima

begitu saja pengaruh dari orang lain tanpa dipikirkan terlebih dahulu segala

kemungkinan yang akan timbul, tetapi mampu melahirkan suatu gagasan baru.

b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain

Seseorang yang dikatakan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain

adalah orang yang mampu membuat keputusan secara bebas tanpa dipengaruhi

oleh orang lain dan percaya pada diri sendiri.

c. Tidak lari dan menghindari masalah

Orang yang mandiri adalah tidak lari atau menghindari masalah di

mana secara emosional berani menghadapi masalah tanpa bantuan orang lain.

d. Memecahkan masalah dengan berpikir yang mendalam

Orang yang mandiri memiliki pertimbangan dalam menilai problem

yang dihadapi secara inteligen dan mampu menyeimbangkan antara perasaan

dan pikiran.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

10

e. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan

orang lain.

Seseorang dapat dikatakan mandiri adalah apabila menjumpai masalah

dan berusaha memecahkan masalah oleh dirinya sendiri.

f. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain

Ada perasaan aman dan percaya diri dalam mengajukan pendapat yang

berbeda dengan orang lain.

g. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan

Mampu bekerja keras dan sungguh-sungguh serta berupaya

memperoleh hasil.

h. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri

Dalam melakukan segala tindakan seseorang yang mandiri akan selalu

bertanggung jawab atau siap menghadapi segala resiko atau konsekuensi dari

tindakannya

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa menurut

Thoha (1996) dapat dibedakan menjadi dua arah, yakni:

a. Faktor dari dalam

Faktor dari dalam diri antara lain faktor kematangan usia dan jenis

kelamin. Anak semakin tua usianya cenderung semakin mandiri. Di samping

itu intelegensi seseorang juga berpengaruh terhadap kemandirian seseorang.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

11

b. Faktor dari luar

Faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian seseorang ialah:

1. Faktor kebudayaan

Kemandirian dipengaruhi oleh kebudayaan. Masyarakat yang

maju dan kompleks tuntutan hidupnya cenderung mendorong

tumbuhnya kemandirian dibanding dengan masyarakat yang sederhana.

2. Faktor keluarga terhadap anak

Pengaruh keluarga terhadap kemandirian anak adalah meliputi

aktivitas pendidikan dalam keluarga. Kecenderungan cara mendidik

anak, cara memberi penilaian pada anak bahkan sampai pada acara

hidup orang tua berpengaruh terhadap kemadirian anak.

Menurut Basri (2000) kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat di dalam dirinya sendiri (faktor

endogen) dan faktor-faktor yang terdapat di luar dirinya (faktor eksogen).

a. Faktor endogen (internal)

Faktor endogen (internal) adalah semua pengaruh yang bersumber dari

dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak

dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu

yang dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi pertumbuhan dan

perkembangan individu selanjutnya. Bermacam-macam sifat dasar dari ayah

dan ibu mungkin akan didapatkan didalam diri seseorang, seperti bakat,

potensi intelektual dan potensi pertumbuhan tubuhnya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

12

b. Faktor eksogen (eksternal)

Faktor eksogen (eksternal) adalah semua keadaan atau pengaruh yang

berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan.

Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi

perkembangan kepribadian seseorang, baik dalam segi negatif maupun positif.

Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam

bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian,

termasuk pula dalam hal kemandiriannya.

B. Bimbingan Kelompok

1. Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan merupakan suatu komponen, satu usaha, satu tugas yang

tak bisa dipisahkan atau dilepaskan dari pendidikan untuk membantu peserta

didik mencapai perkembangan optimal (Loekmono, 1993). Menurut Santoso

(1986) Bimbingan kelompok adalah suatu proses bantuan atau pertolongan

yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada sekelompok peserta

bimbingan agar mereka dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin,

lebih mengenal diri, dapat menyesuaikan diri dan dapat mencapai hidup

bahagia. Bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang

diberikan kepada individu dalam situasi kelompok untuk mencegah timbulnya

masalah dan mengembangkan potensi siswa (Romlah, 2001). Shertzer dan

Stone (dalam Romlah, 2001) mendefinisikan bimbingan kelompok adalah

kegiatan layanan dari guru pembimbing untuk membantu siswa agar dapat

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

13

mengambil keputusan yang tepat berkenaan dengan permasalahan tertentu,

serta mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri klien dengan

melalui kegiatan pemberian informasi yang berisi perkembangan pemahaman

diri dan pemahaman mengenai orang lain sehingga mereka dapat

mengembangkan diri semaksimal mungkin, lebih mengenal diri dan dapat

menyesuaikan diri. Bimbingan kelompok dalah salah satu jenis layanan

bimbingan yang dilakukan untuk membantu konseli agar mencapai

perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, dan

nilai-nilai yang dianutnya yang dilaksanakan dalam situasi kelompok

(Romlah, 2001).

Sedangkan Gazda (1990) dalam Prayitno mengemukakan bahwa

bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada

sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan

yang tepat. Secara sederhana bimbingan kelompok diartikan sebagai

bimbingan yang diberikan kepada kelompok individu yang mengalami

masalah yang sama. Pada pengertian secara mendalam bimbingan kelompok

adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah individu dengan

memanfaatkan dinamika kelompok.

Bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok untuk

mencapai tujuan layanan bimbingan. Agar dinamika kelompok yang

berlangsung di dalam kelompok tersebut dapat secara efektif bermanfaat bagi

para anggota kelompok, maka jumlah anggota kelompok tidak boleh terlalu

besar yaitu sekitar 10 sampai dengan 15 orang yaitu kelompok kecil (small

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

14

group aproach). Pada umumnya pendekatan kelompok kecil ini dipakai dalam

rangka bimbingan prevetif yaitu diberikan dalam rangka mencegah masalah

yang telah berhasil dipecahkan tidak terjadi lagi.

Layanan bimbingan kelompok merupakan strategi dari layanan

bimbingan bagi siswa untuk dapat diajak bersama-sama mengemukakan

pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik penting serta

mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut dan mengembangkan

langkah-langkah bersama untuk menangani persoalan yang dibahas didalam

kelompok. Dengan demikian selain dapat membuahkan saling hubungan baik

di antara anggota kelompok, kemampuan berkomunikasi antar individu,

pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, juga dapat

mengembangkan sikap dan tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang

diinginkan dalam kelompok.

2. Jenis-Jenis Bimbingan Kelompok.

Menurut Amti (1992) bahwa dalam penyelenggaraan bimbingan

kelompok ada dua jenis, yaitu bimbingan kelompok bebas dan bimbingan

kelompok tugas, di mana:

a. Bimbingan kelompok bebas

Kegiatan bimbingan kelompok bebas ini para anggota kelompok bebas

mengemukakan segala pikiran, perasaan dalam kelompok, selanjutnya apa

yang disampaikan pada anggota kelompok.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

15

b. Bimbingan kelompok tugas

Bimbingan kelompok tugas adalah salah satu bentuk penyelenggaraan

bimbingan kelompok di mana arah dan isi kegiatan kelompok tidak ditentukan

oleh anggota kelompoknya melainkan oleh pemimpin kelompok untuk dibahas

bersama-sama dalam kelompok.

3. Tujuan Bimbingan Kelompok.

Menurut Amti (1992) tujuan bimbingan dan kelompok ada dua yaitu:

a. Tujuan umum.

Secara umum bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu para

siswa yang mengalami masalah melalui prosedur kelompok. Selain itu juga

bertujuan untuk mengembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok

melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu, baik suasana yang

menyenangkan maupun yang menyedihkan.

b. Tujuan khusus.

Secara umum bimbingan kelompok bertujuan untuk;

1. Melatih siswa untuk berani menemukan pendapat di hadapan teman-

teman.

2. Melatih siswa dapat bersikap terbuka didalam kelompok.

3. Melatih siswauntuk dapat membina keakraban bersama teman-teman

dalam kelompok khususnya dan dan teman di luar kelompok pada

umumnya.

4. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan

kelompok.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

16

5. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.

6. Melatih siswa memperoleh ketrampilan sosial.

7. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam

hubungannya dengan orang lain.

4. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok.

Menurut Amti (1992) kegiatan bimbingan kelompok berlangsung

melalui empat tahapan, yaitu :

a. Tahap Pembentukan

Tahap pembentukan ini merupakan tahap pengenalan dan pelibatan diri

anggota ke dalam kelompok, dengan tujuan agar anggota kelompok

memahami maksud dan tujuan bimbingan kelompok. Pada tahap ini pula

bertujuan untuk menumbuhkan suasana saling mengenal, percaya, menerima

dan membantu rekan-rekan yang ada dalam kelompok.

b. Tahap Peralihan.

Tahap ini merupakan tahap transisi dari tahap pembentukan ke tahap

ke kegiatan. Dengan menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

anggota kelompok, anggota kelompok dapat memilih kegiatan bimbingan

kelompok bebas atau tugas. Setelah jelas kegiatan apa yang akan

dilaksanakan, sehingga tidak akan muncul keraguan atau belum siapnya

anggota dalam melaksanakan kegiatan dan memanfaatkan yanga akan

diperoleh setiap anggota kelompok.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

17

c. Tahap Kegiatan.

Tahap ini merupakan tahap inti dari kegiatan bimbingan kelompok,

dengan suasana yang ingin dicapai yaitu terbahasnya secara tuntas

permasalahan yang dihadapi oleh anggota kelompok dan terciptanya suasana

untuk mengembangkan diri anggota kelompok, baik yang menyangkut

perkembangan kemampuan berkomunikasi, mengajukan pendapat,

menanggapi pendapat, terbuka, sabar, dan tenggang rasa, maupun yang

menyangkut dengan pemecahan masalah yangt dikemukakan dalam

kelompok. Pada tahap ini pula kegiatan bimbingan kelompok akan tampak

jelas, apakah kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan bimbingan

kelompok bebas atau tugas, sehingga rangkaian kegiatan di sesuaikan dengan

jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh kelommpok yang bersangkutan apakah

bimbingan kelompok bebas atau kelompok tugas.

d. Tahap Pengakhiran.

Tahap ini merupakan tahap penutup dalam seluruh rangkaian

pertemuan kegiatan bimbingan kelompok, dengan sasaran telah tercapainya

suatu pemecahan masalah oleh kelompok tersebut

Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah:

1. penyampaian pengakhiran kegiatan

2. pengemukaan kesan-kesan

3. penyampaian tanggapan-tanggapan

4. pembahasan kegiatan lanjutan

5. penutup

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

18

5. Teknik Problem Solving Bimbingan Kelompok.

Problem solving merupakan suatu proses yang kreatif di mana

individu-individu menilai perubahan-perubahan yang ada pada dirinya dan

lingkungannya dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau

penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai-nilai hidupnya

(Romlah, 1989).

Problem solving mengajarkan pada individu cara memecahkan

masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan masalahnya adalah

sebagai berikut :

a. Identifikasi dan merumuskan masalah.

Individu yang bersangkutan hendaknya menyadari bahwa dirinya

mempunyai masalah, dan mempunyai kebutuhan untuk memecahkannya.

Setelah masalah diketahui kemudian dirumuskan. Makin tepat masalah

dirumuskan makin mudah untuk dicari proses pemecahannya. Rumusan

masalah harus memuat kesulitan yang dihadapi sekarang, dan perubahan atau

pemecahan yang diinginkan. Dalam kelompok, rumusan masalah dapat

dimulai dengan meminta masing–masing anggota kelompok untuk

mengemukakan pikirannya bebas lebih dahulu (brainstorming). Dari berbagai

macam pendapat kemudian dibuat rumusan masalah.

b. Menentukan sebab-sebab masalah

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sebab-sebab masalah.

Untuk ini perlu dikumpulkan data dan informasi yang relevan. Data yang

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

19

terkumpul kemudian dipilah, mana yang berupa pendorong dan penghambat

pemecahan masalah.

c. Mencari alternatif pemecahan masalah.

Setelah sumber dan sebab masalah sudah ditemukan serta data yang

dapat mendorong pemecahan masalah telah terkumpul, langkah selanjutnya

adalah pemecahan masalah. Masing-masing anggota diberi kesempatan untuk

mengemukakan pendapat. Buat dua atau tiga alternatif pemecahan masalah.

d. Menguji masing-masing alternatif

Masing-masing alternatif diuji keuntungan dan kelemahannya. Hal

yang perlu diperhatikan dalam menguji alternatif pemecahan masalah adalah

sumber apa yang tersedia baik, yang berupa biaya, orang yang ahli maupun

waktu.

e. Memilih alternatif pemecahan yang tepat dan melaksanakannya

Tahap pertama dalam langkah ini adalah mengambil keputusan dari

alternatif-alternatif yang diplih kelompok. Pemilihan alternatif dibuat dengan

cara menguji keuntungan-keuntungan dan kelemahan-kelemahan masing-

masing alternatif. Alternatif yang tepat adalah alternatif yang paling sedikit

mempunyai kelemahan. Pilihan itu kemudian dilaksanakan.

f. Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai

Setelah alternatif dilaksanakan, diadakan penilaian terhadap hasilnya.

Penilaian dilakukan dengan melihat ada tidaknya kesenjangan antara masalah

yang dirumuskan dengan pelaksanaan pemecahannya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

20

Latihan problem solving dengan memakai langkah-langkah sistematis

akan mengajarkan individu untuk mengalami proses berpikir analitis sintetis,

yaitu mengumpulkan data yang relevan, menghubung-hubungkan data dan

menarik kesimpulan. Selain itu individu belajar mencari informasi dari

sumber-sumber lain yang dapat membantu memecahkan masalah yang

dihadapinya.

Hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan metode problem solving

adalah sebagai berikut :

a. Masalahnya belum dipahami dengan benar.

b. Individu yang bersangkutan tidak dapat menarik hubungan antara situasi

yang satu dengan yang lain, antara data yang satu dengan data yang lain,

dan tidak dapat menghubungkan antara pengalaman dan apa yang sudah

dipelajari dengan masalah yang dihadapi.

c. Tidak mengikuti langkah pemecahan masalah tahap demi tahap, tetapi

lebih mengikuti intuisi dan emosi.

d. Kurang percaya diri, tidak mempertimbangkan keputusan secara

mendalam, dan mempunyai prasangka pribadi.

6. Keuntungan-keuntungan bimbingan kelompok

a. Bimbingan kelompok lebih bersifat efektif dan efisien.

b. Bimbingan kelompok dapat memanfaatkan pengaruh-pengaruh seorang

atau beberapa orang individu terhadap anggota lain.

c. Dalam kegiatan kelompok dapat terjadi pertukaran pengalaman di antara

para anggoatnya.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

21

d. Bimbingan kelompok dapat merupakan awal dari penyuluhan individual

e. Bimbingan kelompok dapat menjadi pelengkap dari teknik penyuluhan

individual.

f. Bimbingan kelompok dapat digunakan sebagai substitusi yaitu

dilaksanakan karena tidak dapat diberikan dengan teknik lain.

g. Bimbingan kelompok merupakan kesempatan untuk menyegarkan watak

para anggotanya.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian Aristiani (2005) mengenai “Keefektifan Bimbingan

kelompok dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar siswa kelas X SMA N

15 Semarang tahun ajaran 2005/2006” mengemukakan bahwa bimbingan

kelompok efektif untuk meningkatkan kemandirian siswa yang ditunjukkan

dengan nilai hitung Z = 4,296 > nilai tabel Z = 1,96.

Purwanto (2007) meneliti tentang “ Keefektifan layanan bimbingan

kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa X SMA N 1

Tuntang” menunjukkan bahwa ada perbedaan kemandirian belajar siswa

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol terlihat dari thitung = 5,656

dengan p = 0,020 < 0,050.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian ...€¦ · LANDASAN TEORI A. Kemandirian Belajar 1. Pengertian Kemandirian Belajar Hiemstra yang dikutip Darmayanti (2004)

22

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya,

maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

”Layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving secara

signifikan dapat meningkatkan Kemandirian Belajar pada siswa kelas XI IPA

SMA Muhamadiyah Plus Salatiga tahun pelajaran 2011/2012”.