pengaruh fasade bangunan terhadap volume 5 no. 1 (1…eprints.undip.ac.id/69477/1/paper.pdf · a r....

8
.OPEN ACCESS. PENGARUH FASADE BANGUNAN TERHADAP KARAKTER VISUAL KAWASAN (Studi Kasus: Pecinan Semarang, Malaysia dan Singapura) Arnis Rochma Harani * , Ken Motic Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jurnal Pengembangan Kota (2017) Volume 5 No. 1 (1–8) Tersedia online di: http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk DOI: 10.14710/jpk.5.1.1-8 Abstrak. Sebuah kawasan kota dalam hal ini adalah koridor jalan diharapkan memiliki karakter tersendiri agar memiliki citra. Salah satu yang saat ini dikenal masih kental akan karakter kawasannya adalah kawasan pecinan. Arsitektur Cina sangat terasa pada fasade, ornamen hingga warna yang digunakan pada kawasan pecinan sangat khas. Namun seiring berkembangnya waktu membuat bangunan yang ada di kawasan pecinan mulai bergeser fungsinya. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pada fasade dan karakter visual kawasan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik fasade pada kawasan pecinan dengan menggunakan kasus pada kawasan pecinan di tiga negara, yaitu Indonesia (Semarang), Malaysia, dan Singapura. Explorasi pada tiga kawasan yang berbeda ini belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga penelitian ini dapat memberikan pembanding (benchmarking) bagi pengembangan kawasan pecinan, terutama di Semarang (Indonesia). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pada dengan indikator terpengaruhnya adalah karakter visual, sedangkan komponen fasade bangunan menjadi faktor yang mempengaruhi. Indikator disusun berdasarkan variabel tersebut kemudian dijadikan tolak ukur dalam mencari data dan menganalisa. Penelitian ini menemukan kawasan yang masih melestarikan karakter visual kawasan terutama pada fasade kawasan yaitu adalah kawasan pecinan Singapura, diikuti oleh kawasan pecinan Malaysia, dan kawasan pecinan Semarang. Kata kunci: fasade; karakter visual; pecinan [Title: The Roles of Building Façade to Enrich Visual Character of the Streetscape (An Area: Pecinan Semarang, Malaysia, and Singapore)]. An area, in this case a road corridor is expected to have its own distinctive character that has the image. One of the region that still famous with its distinctive character is the Chinatown area. However, the current physical development changes in Chinatown area, particularly on its building function may change the façade of the buildings. Hence, this article aims to explore the charateristic of façade in chinatown area with the case of Chinatown areas in Indonesia (Semarang city), Malaysia and Singapore. The exploration of these areas not previously been examined and contributes on the development of historic Chinatown area, particularly in Semarang. This study used a qualitative method with dependent indicator is a visual character, while the independent indicator is component of façade. This research found that the areas that still have strong visual character and still preserve the architectural character of the Chinese is Singapore Chinatown area, followed by Malaysia, and Semarang. Keyword: facade; visual character; chinatown Cara mengutip: Harani, A R, & Motic, K (2017). Pengaruh Fasade Bangunan Terhadap Karakter Visual Kawasan (Studi Kasus: Pecinan Semarang, Malaysia, dan Singapura). Jurnal Pengembangan Kota. Vol 5 (1): 1-8. DOI: 10.14710/jpk.5.1.1-8 1. PENDAHULUAN Kota Semarang yang berlokasi di pesisir Pantai Utara Jawa merupakan sebuah kota yang memiliki tingkat perkembangan pesat. Latar belakang Kota Semarang adalah sebagai salah satu kota pelabuhan terbesar di Pulau Jawa. Perkembangan Kota Semarang tak luput dari pengaruh kaum pedagang yang berlabuh di Semarang. Permukiman tersebut dikenal dengan pecinan Semarang. Saat ini Chinatown Semarang adalah salah satu kampung tertua di Semarang dan masih dapat diidentifikasi saat ini dengan nilai-nilai budaya Cina yang sangat tebal (Widiastuti, Rahmat, & Aseani, 2015). Seiring berjalannya waktu ruko pada Kawasan Pecinan mengalami banyak perubahan. Tanpa disadari, sejumlah ISSN 2337-7062 (print), 2503-0361 (online) © 2017 This is an open access article under the CC-BY-NC-ND license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/). – lihat halaman depan © 2017 *email: [email protected] Diterima 12 Desember 2016, disetujui 4 April 2017

Upload: phungdang

Post on 17-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

.OPENACCESS.PENGARUHFASADEBANGUNANTERHADAPKARAKTERVISUALKAWASAN(StudiKasus:PecinanSemarang,MalaysiadanSingapura)ArnisRochmaHarani*,KenMoticDepartemenArsitekturFakultasTeknik,UniversitasDiponegoro

JurnalPengembanganKota(2017)Volume5No.1(1–8)

Tersediaonlinedi:http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk

DOI:10.14710/jpk.5.1.1-8

Abstrak.Sebuahkawasankotadalamhaliniadalahkoridorjalandiharapkanmemilikikaraktertersendiriagarmemilikicitra.Salah satu yang saat ini dikenalmasih kental akan karakter kawasannya adalah kawasan pecinan. Arsitektur Cina sangatterasa pada fasade, ornamen hingga warna yang digunakan pada kawasan pecinan sangat khas. Namun seiringberkembangnya waktu membuat bangunan yang ada di kawasan pecinan mulai bergeser fungsinya. Hal ini dapatmengakibatkan perubahan pada fasade dan karakter visual kawasan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untukmengkajikarakteristikfasadepadakawasanpecinandenganmenggunakankasuspadakawasanpecinanditiganegara,yaituIndonesia (Semarang),Malaysia, dan Singapura. Explorasi pada tiga kawasan yang berbeda ini belum pernah dilakukansebelumnya,sehinggapenelitianinidapatmemberikanpembanding(benchmarking)bagipengembangankawasanpecinan,terutamadi Semarang (Indonesia). Penelitian inimenggunakanmetode kualitatif, padadengan indikator terpengaruhnyaadalah karakter visual, sedangkan komponen fasade bangunan menjadi faktor yang mempengaruhi. Indikator disusunberdasarkan variabel tersebut kemudian dijadikan tolak ukur dalam mencari data dan menganalisa. Penelitian inimenemukan kawasan yang masih melestarikan karakter visual kawasan terutama pada fasade kawasan yaitu adalahkawasanpecinanSingapura,diikutiolehkawasanpecinanMalaysia,dankawasanpecinanSemarang.Katakunci:fasade;karaktervisual;pecinan[Title:TheRolesofBuildingFaçadetoEnrichVisualCharacteroftheStreetscape(AnArea:PecinanSemarang,Malaysia,andSingapore)].Anarea,inthiscasearoadcorridorisexpectedtohaveitsowndistinctivecharacterthathastheimage.One of the region that still famous with its distinctive character is the Chinatown area. However, the current physicaldevelopmentchangesinChinatownarea,particularlyonitsbuildingfunctionmaychangethefaçadeofthebuildings.Hence,this article aims to explore the charateristic of façade in chinatown areawith the case of Chinatown areas in Indonesia(Semarangcity),MalaysiaandSingapore.TheexplorationoftheseareasnotpreviouslybeenexaminedandcontributesonthedevelopmentofhistoricChinatownarea,particularlyinSemarang.Thisstudyusedaqualitativemethodwithdependentindicatorisavisualcharacter,whiletheindependentindicatoriscomponentoffaçade.Thisresearchfoundthattheareasthat stillhavestrongvisualcharacterandstillpreserve thearchitectural characterof theChinese isSingaporeChinatownarea,followedbyMalaysia,andSemarang.Keyword:facade;visualcharacter;chinatownCaramengutip:Harani,AR,&Motic,K(2017).PengaruhFasadeBangunanTerhadapKarakterVisualKawasan(StudiKasus:PecinanSemarang,Malaysia,danSingapura).JurnalPengembanganKota.Vol5(1):1-8.DOI:10.14710/jpk.5.1.1-81. PENDAHULUANKota Semarang yang berlokasi di pesisir PantaiUtaraJawamerupakansebuahkotayangmemilikitingkat perkembangan pesat. Latar belakang KotaSemarang adalah sebagai salah satu kotapelabuhan terbesar di Pulau Jawa. PerkembanganKota Semarang tak luput dari pengaruh kaumpedagang yang berlabuh di Semarang.Permukiman tersebut dikenal dengan pecinanSemarang. Saat ini Chinatown Semarang adalahsalahsatukampungtertuadiSemarangdanmasih

dapat diidentifikasi saat ini dengan nilai-nilaibudaya Cina yang sangat tebal (Widiastuti,Rahmat, & Aseani, 2015). Seiring berjalannyawaktu ruko pada Kawasan Pecinan mengalamibanyak perubahan. Tanpa disadari, sejumlah

ISSN2337-7062(print),2503-0361(online)©2017ThisisanopenaccessarticleundertheCC-BY-NC-NDlicense(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/).–lihathalamandepan©2017*email:[email protected],disetujui4April2017

2 AR.Harani,K.Motic/JPKVol.5No.1(2017)1-8

bangunan lama dibongkar dan diganti denganbangunan baru berarsitektur modern, sangatdisayangkan, bangunan-bangunan itu cenderungtidakselarasdengannafaskawasanPecinan.Perubahanyangpaling terlihatadalahperubahanpadabagian fasade bangunan rumah toko (ruko).Kebanyakan fasade bangunan sudah tidakmencerminkan arsitektur Cina melainkan berubahmenjadi deretan ruko dengan wajah-wajah baru yanglebih modern. Perubahan pada fasade bangunanmenyesuaikanfungsikomersialdikawasanPecinanKotaSemarang (Kurniati & Erlambang, 2015). Hal iniberdampak hilangnya ciri khas yang membedakankawasan tersebut dengan kawasan lainnya. Padahalkualitasvisualmerupakansuatuatributkhususyangadapadasuatusistemvisualyangditentukanolehnilai-nilaiculturaldanpropertyfisikyanghakiki(Smardon,Palmer,& Felleman, 1986). Sehingga atribut bangunan sangatmempengaruhi karakter visual kawasan. Fenomenainilah yang membuat penulis kembali menengok padaKawasanPecinanSemarangyangsaratakannilai sosialbudaya masyarakat Cina di Kota Semarang. Dimanaseharusnya bangunan di sana dapat memberikan citra(image) tersendiri, khususnya pada bagian fasadebangunan yang bersentuhan langsung denganpengunjung/pengamat.Olehkarenaitupenelitianakanmemfokuskan kajian pada bangunan-bangunanyangberadapadajalankawasan-kawasanpecinan.Selain kawasan pencinan di Semarang, penelitianini juga akan mengkaji karakteristik kawasanpecinan di Malaysia dan Singapura. Hal inidilakukan sebagai perbandingan (benchmarking)yangdapatdipelajariolehpengambilkeputusandiSemarang terkait dengan upaya pelestariankawasanpecinan.KeadaanchinatowndiSingapurajuga telahmengalami perubahan. Strategi Negaraberakibat pada sosial dan fisik dari lansekap dikawasan Chinatown Singapura dan kebijakan-kebijakan pemerintah telah berdampak padaperubahandikawasanini(Chang&Yeoh,1999;SuiPheng&Wong,1997;Yeoh&Kong,1994).Maknahistoris pada suatu tempat memiliki penarik bagikawasan tersebut (Shamsuddin & Ujang, 2008).Sedangkan di Malaysia, kawasan pecinandigunakan sebagai tempat berbelanja, dan diSemarang sendiri kawasan Chinatown sebagaikawasan perdagangan (Cartier, 1996; Li, 2007;Toong & Utaberta, 2015), sehingga terdapatkesamaan fungsi guna kawasan. Hal ini yangmendorong peneliti untuk memilih ketiga obyek

tersebut. Penelitian ini akan membahas fasadebangunan pada ketiga negara tersebut yaituIndonesia (Semarang), Malaysia dan Singapura,untukmengetahuikarakteristikvisualberdasarkanfasadenya. Penelitian terkait karakteristik fasadedengan membandingkan tiga kawasan yangberbeda belum pernah dilakukan sebelumnya,sehingga penelitian ini dapat memperkayapembahasan tentang karakteristik visual kawasanpada kawasan yang berbeda dan jugaberkontribusi pada strategi pengembangankawasanpecinan,terutamadiSemarang.2. METODEPENELITIANPenelitian ini menggunakan metode kualitatifdengan indikator terpengaruhnya adalah karaktervisual, sedangkan komponen fasade bangunanmenjadi faktor yang mempengaruhi. Indikatordisusun berdasarkan variabel tersebut kemudiandijadikan tolak ukur dalam mencari data danmenganalisa. Menurut Ching (1985), tampilanfasadebangunandipengaruhiolehwujud,dimensi,warna, tekstur, sedangkanmenurutHarani (2011)yang mempengaruhi tampilan fasade bangunanadalah wujud, warna dan dimensi, komponenfasademenurut Krier danVorreiter (1988) adalahdinding batu, pintu masuk dan gerbang, gangberatap (arcade), zona lantai dasar, jendela danpintu masuk ke bangunan, pagar pembatas(railing),atapdanakhiranbangunan,penandadanornamen. Kemudian elemen fisik simbolisasirumah etnis china adalah tipologi, fasade, atap,ornamen,warnarumahtinggalsebagaikomponenutama (Sudarwani, 2012). Sehingga komponenfasade menurut Krier dan Vorreiter (1988) dinilaisebagaiindikatoryangcocokuntukdijadikantolakukur pada penelitian ini. Dari komponen di atashanya beberapa komponen saja yang digunakanuntuk melakukan analisa fasade di kawasanChinatown, yaitu yang sesuai dengan arsitekturTionghoa. Ciri-ciri fasade pada bangunan yangberarsitekturtionghoaantaralain:1. Dinding

Dindingbangunanterbuatdarisusunanbata.2. JendeladanPintuMasuk

Jendela dan pintu terbuat dari material kayudan memiliki dua daun pintu maupun duadaunjendelayangbisadibukakearahluar

3. AtapdanAkhiranBangunan

AR.Harani,K.Motic/JPKVol.5No.1(2017)1-8 3

Atapmenggunakan tipe atapWu Tien,HsuanShanatauNganShan

4. ArcadeTerdapat satu atau dua meter teras sebagaitransisiantarabagianrukodanjalanumum

5. RailingRailingmenggunakanmaterialkayu

MenurutCarmonadanPunter(2013)bahwauntukmenganalisakualitasvisual sebuahkawasanmakadapat dilakukan perbandingan pada komponenkomponensebagaiberikut:a. BuildingLineb. PlotWidthc. Outlined. Proportione. ModelingandOrnamentationf. SolidtoVoidRatiog. OpeningFenestrationh. MaterialandColour3. HASILDANPEMBAHASANObjek penelitian merupakan fasade-fasadebangunan ruko yang berada di kawasan pecinanSemarang, Malaysia dan Singapura, sehinggadilakukan pemilihan sampel dengan metoderandom sampling. Dipilih lima sampel pada tiaplokasi studi kasus seperti yang ditunjukkan olehgambar1,gambar2,dangambar3:a. SampleBangunanRukoPecinanSemarang

Sampel1 Sampel2 Sampel3

Sampel4 Sampel5

Gambar1.SampelBangunanRukoPecinanSemarang.

b. SampleBangunanRukoPecinanMalaysia

Sampel1 Sampel2 Sampel3

Sampel4 Sampel5

Gambar2.SampelBangunanRukoPecinanMalaysia.

c. SamplebangunanrukoPecinanSingapura

Sampel1 Sampel2 Sampel3

Sampel4 Sampel5

Gambar3.SampelbangunanrukoPecinanSemarang.

Dari sampel tersebut dapat ditabulasi menjaditabel1berikut:Tabel 1. Tabulasi Kesesuaian Komponen Fasade pada TiapSampelLokasi.

No. KomponenJl.GangWarung

Jl.HangJebat

TempleStreet

Semarang Malaysia Malaysia1. Dinding Sesuai Sesuai Sesuai

2. JendeladanPintuMasuk

TidakSesuai Sesuai Sesuai

3. Atap/AkhiranBangunan Sesuai Sesuai Sesuai

4. Arcade TidakSesuai Sesuai Sesuai

5. Railing TidakSesuai

TidakSesuai Sesuai

4 AR.Harani,K.Motic/JPKVol.5No.1(2017)1-8

PembahasanPadabagianpembahasanakandijabarkantentangfasadebangunan-bangunanrukoyangdiambildaripenggal jalan yang berada pada Jalan GangWarungSemarang,JalangHangJebatMalaysiadanTemple Street Singapura. Fasade bangunan padapenggal jalan inidibandingkandenganparameter-parameterPlotWidth,Outline,SolidtoVoidRatio,OpeningVenestrationdanMaterialandColour.Pembahasangambar4Jalan Gang Warung: Terdapat dominasikesegarisan plot width dari deretan balkon danlantaidasar, tetapipadaderetanatapkesegarisanterputuskarenaterdapatperbedaan jumlah lantaipadatiapbangunan.Jalan Hang Jebat: Terdapat dominasi kesegarisanplot width dari deretan balkon dan lantai dasar,tetapi pada deretan atap kesegarisan terputuskarena adanya perbedaan ketinggian atapbangunan.Temple Street: Terdapat dominasi kesergarisanplot width dari deretan atap, balkon dan lantaidasar, tetapi ada kesegarisan yang terputus padabeberapabangunan.

Pembahasangambar5Jalan Gang Warung: Outline yang terbentukdidominasidenganbentukyang sama tetapi tidakmemilikiketinggianyangselevel,karenaketinggianantara bangunan satu dengan bangunan lainnyatidak teratur. Beberapa bangunan memiliki tinggiyang lebihmenonjol dibanding bangunan lainnya,sehingga menghasilkan outline yang tidakberaturan/sejajar.Jalan Hang Jebat: Outline yang terbentukdidominasidenganbentukyang sama tetapi tidakmemilikiketinggianyangselevel,karenabeberapamassa bangunan memiliki ketinggian bangunanyang lebihmenonjol dibanding bangunan lainnya,sehingga menghasilkan outline yang sedikit takberaturan/sejajar.TempleStreet:Outlineyangterbentukdidominasidengan bentuk yang sama dan selevel, namunterdapat sebuah massa bangunan yang memilikiketinggian lebih rendah dari bangunan lainnya,sehingga menghasilkan outline yangberaturan/sejajar.

Gambar4.PerbandinganPlothWidthpadaDeretanRukoSemarang,MalaysiadanSingapura.

Gambar5.PerbandinganOutlinepadaDeretanRukoSemarang,MalaysiadanSingapura.

AR.Harani,K.Motic/JPKVol.5No.1(2017)1-8 5

Gambar6.PerbandinganSolidtoVoidRatiopadaDeretanRukoSemarang,MalaysiadanSingapura.Pembahasangambar6Jalan Gang Warung:Terihat dominasi yang lebihbanyak pada bagian solid dibanding void padafasadebangunan.Jalan Hang Jebat: Perbandingan antara solid danvoid memiliki komposisi yang berimbang, tetapipada beberapa bangunan komposisi solid lebihbanyak.Temple Street: Solid dan void terlihat memilikikomposisiyangberimbang.Pembahasangambar7Jalan Gang Warung: Terlihat bukaan denganpola/bentuk dan ukuran yang berbeda pada tiapbangunan,tidakterlihatadanyakeseragamanpadabukaan. Letak bukaan juga tidak pada garis yangsama/sejajar. Dapat dikatakan deret bangunantidakmemilikibukaandenganpolayangteratur.Jalan Hang Jebat: Terdapat bukaan denganpola/bentuk dan ukuran yang berbeda pada

beberapa bangunan, tetapi terdapat juga polabukaanyangseragampadabeberapabangunan.Namunletakbukaanantarbangunanmasihdalamgarisyangsama/sejajar.Dapatdikatakansebagianbangunan memiliki bukaan dengan pola yangteratur.TempleStreet:Terdapatdominasibukaandenganpola/bentuk dan ukuran yang sama, serta letakbukaan antar bangunan juga dalam garis yangsama/sejajar, tetapi pada beberapa bangunan,terdapatbukaanyangpola/bentukdanukurannyaberbedadibandingdenganbukaanpadabangunanbangunan lainnya. Dapat dikatakan deretbangunan memiliki bukaan dengan pola yangteratur.

Gambar7.PerbandinganOpeningVenestrationpadaDeretanRukoSemarang,MalaysiadanSingapura.

6 AR.Harani,K.Motic/JPKVol.5No.1(2017)1-8

Gambar8.PerbandinganMaterialandColourpadaDeretanRukoSemarang,MalaysiadanSingapura.Pembahasangambar8Jalan Gang Warung: Terdapat dominasi warnayang selaras dengan menggunakan warna putihdan warna-warna pastel.Material dinding adalahsusunanbataplestersertafinishingcat.Jalan Hang Jebat: Terdapat dominasi warna yangputih, namum pada beberapa bangunan terlihatmenggunakan finishing dengan warna mencoloksehingga berbeda dengan bangunan ruko disekitarnya. Material dinding adalah susunan bataplestersertafinishingcat.Temple Street: Terdapat dominasi warna yangselaras dengan menggunakan warna putih danwarna-warna pastel.Material dinding adalahsusunanbataplestersertafinishingcat.Berdasarkan hasil analisa diatas, terdapatkesimpulansementarasebagaiberikut:• Plot Width dilihat dari pola dan kesegarisan

yang sama pada bagian deretan lantai dasar,balkon dan atap. Pada ketiga sampelditemukan urutan yang memiliki pola dankesegarisan dari yang paling dominan yaitusampelSingapura,MalaysiadanSemarang.

• Pada semua sampel outline terbentuk olehbentuk bangunan kotak. Tetapi tidak semuasampel memiliki ketinggian bangunan yangsama.Urutansampeldariyangpalingmemilikiketinggian yang selevel yaitu sampelSingapura,MalaysiadanSemarang.

• Komposisiperbandinganantarasoliddanvoidpadasampelyangmemilikikomposisiberimbangsampai

yang kurang berimbang, adalah sampelSingapura,MalaysiadanSemarang.

4. KESIMPULANTampilan fasade bangunan pada sebuah kawasanmemilikiperanpentinguntukmembangunsebuahkarakter visual kawasan yang dapatmenggambarkancitrakawasan itusendiri.Sebuahkarakter akan memudahkan orang untukmengenali kawasan itu sendiri. Berdasarkananalisadiatas,dapatdisimpulkansebagaiberikut:Berdasarkan analisis kesesuaian karakteristik fisikdenganarsitekturcina,makapadakawasan:1. TempleStreet,Singapura

Berdasarkan5indikatoryangdigunakan,semuabangunan sesuai dengan indikator arsitekturcina, sehingga dari segi kesesuaian denganarsitekturcina,bangunanrukodiTempleStreetSingapuradapatdikatakansesuai.

2. JalanHangJebat,MalaysiaBerdasarkan5 indikatoryangdigunakan,4dari5 indikator sesuai dengan keadaan eksistingbangunan, sehingga dari segi kesesuaiandenganarsitektur cina,bangunan rukodi JalanHang Jebat Malaysia dapat dikatan hampirsesuai.

3. JalanGangWarung,Semarang,IndonesiaBerdasarkan5 indikatoryangdigunakan,2dari5 indikator sesuai dengan keadaan eksisting

AR.Harani,K.Motic/JPKVol.5No.1(2017)1-8 7

bangunan, sehingga dari segi kesesuaiandenganarsitektur cina,bangunan rukodi JalanGang Warung Indonesia dapat dikatan cukupsesuai.

Berdasarkananalisakaraktervisualkawasan,makakawasanyangmasihmemilikikaraktervisualyangkuatadalahsebagaiberikut:1. TempleStreet,Singapura

• Semua elemen fasade memiliki sebuahpola yang jelas dengan kesegarisan yangseirama baik itu melalui bukaan, balkondanatap.

• Bentuk dan ukuran bangunan samadenganbentukyangdominankotak.

• Skyline yang terbentuk memilikikesegarisanpola.

• Warnayangdigunakantidak jauhberbedadengan dominasi warna putih, sertamenggunakan material yang sama(Sudarwani,2012).

2. JalanHangJebat,Malaysia• Sebagianbesar (9dari 11 sampel) elemen

fasade bangunan memiliki sebuah polayang jelas dengan kesegarisan yangseirama baik itu melalui bukaan, balkondanatap.

• Bentuk dan ukuran bangunan berbeda-bedadenganbentukyangdominankotak.

• Skyline yang terbentuk tidak memilikikesegarisan pola, dengan perbedaanketinggian yang tidak jauh antarbangunannya.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkanbahwa fasade bangunan pada kawasan pecinanditentukan oleh bentuk dan warna bangunan(Ching, 1985; Harani, 2011) mencerminkankarakteristik budaya China. Sehingga pemerintahKota Semarang dapat mempertimbangkan hal inidalam upaya pelestarian kawasan pecinanSemarang.

5. DAFTARPUSTAKACarmona, M., & Punter, J. (2013). The Design

Dimension of Planning: Theory, Contentand Best Practice for Design Policies.UnitedKingdom:Routledge.

Cartier, C. L. (1996). Conserving the BuiltEnvironment and Generating HeritageTourism in Peninsular Malaysia. TourismRecreationResearch,21(1),45-53.

Chang, T., & Yeoh, B. S. (1999). “New Asia–Singapore”:CommunicatingLocalCulturesthroughGlobal Tourism.Geoforum, 30(2),101-115.

Ching, F.D. K. (1985).Arsitektur: Bentuk-Ruang&Susunannya.Jakarta:Erlangga.

Harani,A.R.(2011).PengaruhTampilanBangunanTerhadap Serial Vision pada Koridor JalanPemuda Semarang. UniversitasDiponegoro.

Krier, R., & Vorreiter, G. (1988). ArchitecturalComposition(Vol.10).NewYork:Rizzoli.

Kurniati,R.,&Erlambang,F.R.(2015).ChangesthePattern of Residential Space intoCommercial Space in ChinatownSemarang. Procedia EnvironmentalSciences,23,307-314.

Li,T. L. (2007).AStudyofEthnic Influenceon theFacades of Colonial Shophouses inSingapore: a case study of Telok Ayer inChinatown. Journal of Asian ArchitectureandBuildingEngineering,6(1),41-48.

Shamsuddin,S.,&Ujang,N.(2008).MakingPlaces:The Role of Attachment in Creating theSense of Place for Traditional Streets inMalaysia.HabitatInternational,32(3),399-409.

Smardon, R. C., Palmer, J. F., & Felleman, J. P.(1986). Foundations for Visual ProjectAnalysis.NewYork:Wiley.

Sudarwani, M. M. (2012). Simbolisasi RumahTinggal Etnis Cina Studi Kasus KawasanPecinanSemarang.Momentum,8(2).

Sui Pheng, L., &Wong, S. S. (1997). Conservationand the Chinatown Pilot Project inSingapore. Property Management, 15(2),117-125.

Toong, Y. S., & Utaberta, N. (2015). HeritageBuildings Conservation Issues ofShophouses in Kuala Lumpur Chinatown.

8 AR.Harani,K.Motic/JPKVol.5No.1(2017)1-8

PaperpresentedattheAppliedMechanicsandMaterials.

Widiastuti, R., Rahmat, A., & Aseani, W. (2015).Conservation and Revitalitation inSemarang Chinatown (Klenteng “ChineseShrine” as Physical Characteristic inSemarang Chinatown). ProcediaEnvironmentalSciences,28,549-556.

Yeoh, B. S. A., & Kong, L. (1994). ReadingLandscape Meanings: State Constructionsand Lived Experiences in Singapore'sChinatown. Habitat International, 18(4),17-35.