pengaruh evaporasi terhadap pertumbuhan akar tanaman tomat (lycopersicum esculentum mill.)

26
PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PAPER Oleh : CUT TIA MARDI 110301062 AET 1A 5 LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

Upload: cut-tia-mardi

Post on 07-Aug-2015

1.337 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Agroklimatologi, paper

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

PAPER

Oleh :

CUT TIA MARDI110301062AET 1A

5

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

Page 2: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

PAPER

Oleh :

CUT TIA MARDI110301062AET 1A

5

Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Test diLaboratorium Agroklimatologi Program Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Disetujui Oleh :Dosen Penanggung Jawab Laboratorium

(Nini Rahmawati, S.P.,M.Si.)NIP : 1972 0215 2001 1220 02

Diperiksa Oleh : Diperiksa Oleh :Asisten Korektor I Asisten Korektor II

(Hardianti Putri) (Nirza Okta Yudistira )NIM : 080301017 NIM : 090301046

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

Page 3: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper tepat pada waktunya.

Adapun judul dari paper ini adalah “ Pengaruh Evaporasi Terhadap

Pertumbuhan Akar Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) yang

merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium

Agroklimatologi Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian,Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

mata kuliah Agroklimatologi yaitu Nini Rahmawati, S.P.,M.Si ; Dr. Dra. Ir.

Chairani Hanum, M.S. dan Ir. Irsal M.P. ; dan kepada abang serta kakak asisten

Laboratorium Agroklimatologi yang telah membantu dalam penulisan paper ini.

Penulis menyadari bahwa paper ini belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta

menyempurnakan paper ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2012

Penulis.

Page 4: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………….

PENDAHULUANLatar Belakang………………………………………………………Tujuan Praktikum……………………………………………………Kegunaan Penulisan…………………………………………………

TINJAUAN PUSTAKABotani Tanaman……………………………………………………..Syarat Tumbuh………………………………………………………

Iklim…………………………………………………………Tanah………………………………………………………...

PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Evaporasi.............................................................................................Transpirasi...........................................................................................Evapotranspirasi..................................................................................Kadar Air…………………………………………………………….Pengaruh Evaporasi Terhadap Pertumbuhan Akar Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)..................……...Faktor-Faktor Pendukung Evaporasi……………….………………..

KESIMPULAN……………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Klimatologi pada dasarnya berisikan pembahasan unsure-unsur cuaca

dan iklim yang menyangkut distribusinya baik dalam skala global (dunia),

regional (wilayah) maupun local (setempat). Pembahasan bidang klimatologi

sangat erat kaitannya dengan aspek geografi seperti garsi lintang, ketinggian

tempat, posisi permukaan bumi, dan aspek lainnya. Setiap usaha dalam bidang

pertanian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan produktivitas yang

setinggi-tingginya dengan kualitas yang sebaik-baiknya. Untuk itu maka

persyaratan tumbuh tanaman sedapat mungkin dapat terpenuhi agar proses

pertumbuhan dan perkembangannya berlangsung optimal (Sabaruddin, 2012).

Evapotranspirasi adalah perpaduan dua proses yakni evaporasi dan

transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan atau hilangnya air dari tanah dan

badan-badan air (abiotik), sedangkan transpirasi adalah proses keluarnya air dari

tanaman (boitik) akibat proses respirasi dan fotosistesis. Kombinasi dua proses

yang saling terpisah dimana kehilangan air dari permukaan tanah melalui proses

evaporasi dan kehilangan air dari tanaman melalui proses transpirasi disebut

sebagai evapotranspirasi (ET).Proses hilangnya air akibat evapotranspirasi

merupakan salah satu komponen penting dalam hidrologi karena proses tersebut

dapat mengurangi simpanan air dalam badan-badan air,tanah, dan tanaman. Untuk

kepentingan sumber daya air, data ini untuk menghitung kesetimbangan air dan

lebih khusus untuk keperluan penentuan kebutuhan air bagi tanaman (pertanian)

dalam periode pertumbuhan atau periode produksi. Oleh karena itu data

Page 6: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

evapotranspirasi sangat dibutuhkan untuk tujuan irigasi atau pemberian air,

perencanaan irigasi atau untuk konservasi air (Achmad,2011).

Evaporasi atau penguapan adalah proses perubahan fase air yang

terkandung dalam suatu larutan (cair) maupun dalam bentuk padatan menjadi uap.

Proses masuknya air ke atmosfer dapat melalui evaporasi yakni perpindahan air

dari permukaan yang terbuka atau badan air (laut, sungai, danau, genangan –

genangan di permukaan bumi ) maupun penguapan dari butir – butir hujan yang

sedang jatuh. Nilai evaporasi dikendalikan oleh faktor cuaca seperti radiasi, suhu,

kelembabannya dingin, dan panas laten serta bentuk permukaan yang

berevaporasi (Sabaruddin,2012).

Tanaman tomat termasuk keluarga besar “Solanaceae”. Keluarga ini

terdiri dari tidak kurang dari 2.200 spesies, yang secara alamaiah diciptakan untuk

membantu kelangsungan dan kebahagiaan hidup manusia. Keluarga ini terdiri atas

jenis-jenis tanaman yang menghasilkan : zat karbohidrat, terdapat pada tanaman

kentang (Solanum tuberosum), penghasil umbi terkenal di dunia ; buah-buahan.

Yaitu tomat dan jenis-jenis terung, penghasil vitamin dan enzim-enzim; obat-

obatan misalnya kecubung dan tomat ; obat penyegar sekaligus insektisida, yaitu

tembakau, penghasil daun yang mengandung zat nikotin yang terkenal di seluruh

dunia; bungan dan buah (Rismunandar, 1995).

Air dan nutrient yang diberikan kepada tanaman dilahan tanah, tidak

semuanya digunakan oleh tanaman. Secara normal dari total air yang diberikan hanya

sebagian kecil yang diserap oleh tanaman, 70 -75 % air diuapkan melalui evaporasi

ke atmosfer dan 5% air mengalami run off. Dari air yang diserap oleh tanaman, 90 –

99% diuapkan melalui proses transpirasi tanaman dan hanya 1 – 10% yang

digunakan oleh tanaman. Adapun nutrient yang diberikan dalam bentuk pupuk

Page 7: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

anorganik hanya 20 – 60% digunakan oleh tanaman, sedangkan 40 – 80% nutrient

akan mengalami pencucian. Pencucian tersebut disebabkan oleh air hujan atau air

irigasi kemudian masuk kedalam tanahatau bergerak mengikuti aliran air. Air yang

telah mengandung nutrien terlarut dalam jumlah berlebih, dapat mencemari air dan

tanah, sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan (Agustina,2009).

Jika permukaan penguapan adalah permukaan tanah, maka tingkat

penutupan tanaman pelindung (crop canopy) dan jumlah air tersedia pada

permukaan penguapan juga menjadi factor yang mempengaruhi proses evaporasi.

Kejadian hujan, irigasi dan gerakkan vertical air dalam tanah dari muka air tanah

dangkal merupakan sumber pembasahan permukaan tanah. Jika tanah dapat

menyuplai air dengan cepat yang memenuhi kebutuhan evaporasi, maka evaporasi

dari tanah ditentukan hanya oleh kondisi meteorologi. Akan tetapi, bila interval

antara hujan dan irigasi cukup lama dan kemampuan tanah mengalirkan lengas ke

dekat permukaan tanah kecil, maka kandungan air di lapisan topsoil menurun dan

menyebabkan permukaan tanah menjadi kering. Pada lingkungan dimana air

terbatas, maka jumlah air tersedia menjadi faktor pembatas. Berkurang suplai air

ke permukaan tanah menyebabkan evaporasi menurun drastis (Achmad,2011).

Page 8: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

Evaporasi Terhadap Pertumbuhan Akar Tanaman Tomat (Lycopersicum

esculentum Mill.).

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Agroklimatologi Program

Studi Agroekotekbologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

serta

Sebagai bahan informasi bagi pihak yang mebutuhkan.

Page 9: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom: Plantae,

Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Class: Dicotyledoneae,

Ordo:Solanales, Famili: Solanaceae, Genus: Lycopersic, Spesies: Lycopersicum

esculentum Mill. (Warianto, 2011).

Akar tanaman tomat berupa akar tunggang yang tumbuh menembus tanah,

dan adapula akar serabut yang tumbuh menyebar ke arah samping secara

horizontal tetapi tidak cukup dalam menembus tanah. Berdasarkan sifat

perakarannya yang seperti inilah, tanaman ini sangat baik jika ditanam pada lahan

yang gembur dan porous (Anwar, 2011).

Batang bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku. Bagian yang

masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar. Mudah patah, dapat naik

bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu dengan

beberapa ikatan. Dibiarkan melata, cukup rimbun menutupi tanah. Bercabang

banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu. Tinggi batang dalam

keadaan sehat dan cukup mendapat makanan, dapat mencapai ketinggian 13 meter

dalam umur 1 tahun. Dalam praktiknya tomat hanya sebagai tanaman musiman

(umur 3-4 bulan), tingginya rata-rata mencapai 1 atau 1.25 meter (Rismunandar,

1995).

Daun tomat berbentuk segitiga dan hampir oval, dengan bagian tepi yang

bergerigi dan membentuk celah-celah minyirip agak melengkung ke dalam. Daun

berwarna hijau, ukuran daun sekitar (15 – 30 cm) x (10 – 25 cm) dan panjang

Page 10: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

tangkai sekitar 3 – 6 cm. Di antara daun yang berukuran besar, biasanya tumbuh 1

– 2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk ganjil pada tanaman tomat

biasanya berjumlah 5 – 7 daun, tumbuh secara berselang-seling atau tersusun

spiral mengelilingi batang tanaman (Anwar, 2011).

Bunga tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda, membentuk jurai

terdiri atas dua baris bunga. Tiap-tiap jurai terdiri dari 5 hingga 12 bunga.

Mahkota bunganya berwarna kuning muda, bentuk bakal buahnya ada yang bulat

panjang, berbentuk bola atau jorong melintang (Rismunandar, 1995 ).

Buahnya buah buni, hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua.

Berbiji banyak, berbentuk bulat pipih, putih atau krem, kulit biji berbulu.

Perbanyakan dengan biji, kadang-kadang dengan stek batang cabang yang telah

tua . Ukuran buah tomat sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki

bobot hanya 8 gram, sedangkan yang berukuran besar bisa mencapai bobot sekitar

180 gram (Anwar, 2011).

Syarat Tumbuh

Iklim

Tomat dapat tumbuh dalam musim hujan ataupun musim kemarau, namun

dalam musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya. Iklim yang basah

akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, di daerah

pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal

pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan

menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran). Walaupun tomat

tahan terhadap kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh dengan subur

Page 11: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

dalam keadaan yang kering tanpa pengairan. Oleh karena itu, baik di daerah tinggi

maupun dataran rendah dalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman

atau pengairan demi kelangsungan hisup dan produksinya (Rismunandar, 1995).

Tanah

Tanah yang gembur dan kaya unsur hara sdangat disukai tomat untuk

pertumbuhan yang optimal. Tak seperti sayur lainnya yang menyukai tanah ber-

pH netral, tomat menyukai tanah yang tergolong asam dengan pH 5-6. Air

merupakan kebutuhan mutlak bagi tomat, namun kelebihan air tidak disukainya.

Penyakit layu bakteri mudah sekali menyerang bila lahan tergenang air. Perlu

diketahui bahwa sebaiknya lahan tidak ditanami tomat apabila sebelumnya

digunakan untuk areal penanamanan tanaman dari keluarga Solanaceae lainnya

(Novary, 1997).

Page 12: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Evaporasi

Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan air, tanah, dan bentuk

permukaan bukan vegetasi lainnnya oleh proses fisika.  Dua unsur utama untuk

berlangsungnnya evaporasi adalah energi (radiasi) matahari dan ketersediaan air. 

Proses-proses fisika yang menyertai berlangsungnya perubahan bentuk dari cair

menjadi gas berlaku pada kedua proses evaporasi tersebut diatas.  Oleh karenanya,

kondisi fisika yang mempengaruhi laju evaporasi umum terjadi pada kedua proses

alamiah tersebut.  Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain  cahaya matahari,

suhu udara,  dan kapasitas kadar air dalam udara.  Proses evaporasi yang

disebutkan diatas tergantung pada jumlah air yang tersedia (Asdak, 1995).

Penguapan air dapat dibedakan ke dalam penguapan internal dan

penguapan eksternal. Penguapan eksternal terjadi pada permukaan tanah

(evaporasi) dan terjadi pada tanaman (transpirasi), sedangkan penguapan internal

terjadi dalam pori-pori tanah (Hakim dkk, 1986).

Karena transpirasi adalah proses evaporasi air dari permukaan tumbuhan,

maka faktor-faktor iklim yang mempengaruhi evaporasi secara umum juga

berpengaruh terhadap transpirasi. Kenyataan di lapangan kedua proses,  evaporasi 

dari  permukaan tanah dan transpirasi dari tumbuhan sulit dipisahkan, sehingga

keduanya disebut evaporatranspirasi (Hakim,dkk, 1986)

Transpirasi

Transpirasi adalah penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui

pori-pori daun oleh proses fisiologi.  Daun dan cabang umumnya di balut lapisan

Page 13: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

mati yang disebut kulit air (cuticle) yang kedap uap air.  Sel-sel hidup daun dan

cabang terletak di  bawah  permukaan  tanaman,  dibelakang pori-pori daun dan

cabang.  Besar kecilnya laju transpirasi secara tidak langsung ditentukan oleh

radiasi matahari melalui membuka dan menutupnya pori-pori tersebut

(Asdak, 1995).

Transpirasi adalah suatu proses ketika air diuapkan ke uadara dari

permukaan daun/tajuk vegetasi.  Oleh karenanya, faktor-faktor yang

mengendalikan besar kecilnya transpirasi suatu vegetasi adalah sama dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya evaporasi, yaitu radiasi panas

matahari, suhu, kecepatan angina, dan gradient tekanan udara.  Dalam hal ini,

besarnya transpirasi, dalam batas tertentu, juga dipengaruhi oleh karakteristik dan

kerapatan vegetasi seperti struktur tajuk, perilaku pori-poeri daun, dan lain-lain

(Seyhan, 1990).

Evapotranspirasi

Penguapan air dapat dibedakan ke dalam penguapan internal dan

penguapan eksternal. Penguapan eksternal terjadi pada permukaan tanah

(evaporasi) dan terjadi pada tanaman (transpirasi), sedangkan penguapan internal

terjadi dalam pori-pori tanah (Hakim dkk, 1986).

Air yang mempunyai permukaan secara langsung berinfiltrasi kedalam

tanah atau melintas diatas pemukaan tanah.  Sebagian darinya, secara langsung

atau setelah penyimpanan permukaan.  Hilangnya dalam bentuk evaporasi yaitu

proses dimana air menjadi uap, dan transpirasi yaitu proses dimana air menjadi

uap melalui metabolisme tanaman (Asdak, 1995).

Page 14: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Kadar Air

Air mempunyai fungsi penting dalam tanah, dimana air penting dalam

pelapukan mineral dan bahan organik, reaksi yang menyiapkan hara laut bagi

pertumbuhan tanaman.  Air berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar hara

tanaman.  Bila air terlalu banyak, hara-hara yang lewat atau ada yang tercuci dan

hilang dari perakaran atau bila tinggi evaporasinya,  garam-garam terlarut

mungkin terangkut ke lapisan atas tanah dan kadang-kadang tertimbun dalam

jumlah yang banyak sehingga dapat merusak tanaman (Hardjowigeno, 1987).

Kehilangan air oleh transpirasi menimbulkan kekuatan utama yang

mendorong untuk penyerapan air oleh akar tanaman yang bertranspirasi. 

Tegangan yang terjadi pada daun oleh hilangnya air transpirasi di transmisikan  ke

xilem batang dan akhirnya ke akar.  Apabila tegangan air dalam akar lebih besar

dari tegangan yang mengikat air dalam tanah, air bergerak ke dalam akar  (Foth,

1994).

Pengaruh Evaporasi Terhadap Pertumbuhan Akar Tanaman Tomat

Air mempunyai fungsi penting dalam tanah, dimana air penting dalam

pelapukan mineral dan bahan organik, reaksi yang menyiapkan hara laut bagi

pertumbuhan tanaman.  Air berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar hara

tanaman.  Bila air terlalu banyak, hara-hara yang lewat atau ada yang tercuci dan

hilang dari perakaran. Bila Laju evaporasi terlalu tinggi,  garam-garam terlarut

mungkin terangkut ke lapisan atas tanah dan kadang-kadang tertimbun dalam

jumlah yang banyak sehingga dapat merusak tanaman.

Page 15: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Air yang melewati stomata lebih banyak dibandingkan dengan air yang

keluar melalui kutikula dan epidermis, karena kutikula mempunyai sifat yang

lebih permeabilitas terhadap air. Pergerakan air pada tumbuhan, khususnya pada

tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) tidak terjadi di daun, tetapi di

akar dengan jalan osmosis dan difusi yang berupa pengisapan air dalam tanah.

Akan tetapi pemasukan air pada tumbuhan itu haruslah seimbang dengan

pengeluaran air, agar tercapai keseimbangan air pada tumbuhan tersebut yakni

dengan cara penguapan, yaitu transpirasi dan evaporasi

Faktor – Faktor yang Pendukung Evaporasi (Lycopersicum esculentum Mill.)

Faktor – faktor yang mempengaruhi evaporasi dan evapotranspirasi adalah

suhu air, suhu udara (atmosfer), kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara,

sinar matahari, dan lainnya yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Transpirasi dibatasi oleh tanaman itu sendiri, yang di sebabkan karena kadar

kelembaban tanah dan kemungkinan terjadinya karena keadaan layu. Secara

singkat evaporasi dan transpirasi tumbuhan dapat digambarkan sebagai berikut: a)

akibat pemanasan oleh matahari, akan terjadi penguapan dilaut, sungai, danau,

atau rawa maupun penguapan air melalui permukaan tumbuhan yang disebut

sebagai transpirasi atau evapotranspirasi, b) uap air ini akan terbawa oleh angin

dan terakumulasi menjadi awan. Pada ketinggian tertentu karena suhu semakin

dingin, uap air akan berkondensasi menjadi butir – butir air, dan siap jatuh ke

permukaan bumi. Dan peristiwa ini disebut presipitasi, c) air yang terkandung

oleh awan pembawa hujan dapat jatuh ke bumi sebagai hujan, Kristal es atau salju

(Budi,2008).

Page 16: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

KESIMPULAN

1. Evaporasi atau penguapan adalah proses perubahan fase air yang terkandung

dalam suatu larutan (cair) maupun dalam bentuk padatan menjadi uap.

2. Evapotranspirasi adalah perpaduan dua proses yakni evaporasi dan

transpirasi.

3. Pengaruh Evaporasi terhadap pertumbuhan akar tanaman tomat

(Lycopersicum esculentum Mill.) ialah Bila Laju evaporasi terlalu tinggi, 

garam-garam terlarut mungkin terangkut ke lapisan atas tanah dan kadang-

kadang tertimbun dalam jumlah yang banyak sehingga dapat merusak

tanaman dan pemasukan air pada tumbuhan itu haruslah seimbang dengan

pengeluaran air, agar tercapai keseimbangan air pada tumbuhan tersebut.

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi evaporasi dan evapotranspirasi adalah

suhu air, suhu udara (atmosfer), kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara,

sinar matahari, dan lainnya yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya.

Page 17: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, M., 2011. Buku Ajar Hidrologi Teknik. Diakses melalui

http://unhas.ac.id (Diakses tanggal 1 Desember 2012).

Agustina, H., 2009. Efisiensi Penggunaan Air Pada Tiga Teknik Hidroponik

Untuk Biaya Rancangan Bayam Hijau.Diakses melalui

http://lontar.ui.ac.id (Diakse tanggal 1 Desember 2012).

Anwar, J.T., 2011. Aplikasi Formulasi Insektidi Nabati Campuran Ekstrak Piper

retrofractom Vahl. Dan Annona squamosa L. Pada pertanaman Tomat

Organik.Diakses melalui http://repository.usu.ac.id (Diakses tanggal 2

Desember 2012).

Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada

University Press. Yogyakarta.

Budi, A.F.S., 2008. Pengelolaan Air Permukaan Sebagai Bahan Baku.Diakses

melalui http://isjd.pdii.lipi.go.id (Diakses tanggal 2 Desember 2012).

Foth, D. Hendry, 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Hakim, N, M. Y. Nyakpa, S. G. Nugroho, A. M. Lubis, M. R. Saul, M. A. Diha,

G. B. Hong, dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung:

Universitas Lampung.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Nazaruddin, 2000. Budi daya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.

Penebar Swadaya,Jakarta.

Page 18: PENGARUH EVAPORASI TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR  TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Novary, E.W., 1997. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Munir, 2011. Menanam Tomat. Diakses melalui

http://munir2011.student.umm.ac.id (Diakses tanggal 2 Desember 2012).

Rismunandar, 1995. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sabaruddin, H.L., 2012.Agroklimatologi:Aspek – Aspek Klimatologi Untuk

Sistem Budidaya Tanaman. Alfabeta, Bandung.

Seyhan, 1990. Dasar-dasar Hidrologi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Warianto, C., 2011.Teknik Penyiapan Benih Tomat (Lycopersicum esculentum

Mill.).Diakses melalui http://skp.unair.ac.id (Diakses tanggal 2 Nopember

2012).