penerapan media pembelajaran berbasis audio visual …
TRANSCRIPT
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS
VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUN NAJAH
OLAK KEMANG
KOTA JAMBI
OLEH :
MUHAMMAD SA’ADILLAH
NIM. 204172685
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNVIERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS
VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUN NAJAH
OLAK KEMANG
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Dalam Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
OLEH :
MUHAMMAD SA’ADILLAH
NIM. 204172685
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI STS JAMBI
2021
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365
NOTA DINAS
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku
Tgl
No
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 R-0 - 1 dari1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudari:
Nama : Muhammad Sa‟adillah
NIM : 204172685
Judul Skripsi : Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih
di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang
Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera
dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, Maret 2021
Mengetahui
Pembimbing I
Drs. Mursyid, M. Pd. I
NIP: 196412061995031001
iii
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365
NOTA DINAS
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku
Tgl
No
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 R-0 - 1 dari1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudari:
Nama : Muhammad Sa‟adillah
NIM : 204172685
Judul Skripsi : Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih
di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang
Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera
dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, Maret 2021
Mengetahui
Pembimbing II
M Azir, M. Pd
NIP. 199206222019031014
iv
v
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Tahaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil
karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu saya bersedia menerima sangsi dengan peraturan dan perundangundangan
yang berlaku.
Jambi, Maret 2021
Muhammad Sa’adillah
NIM. 204172685
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan
hidayahnya kepada saya sehingga saya masih diberi kesempatan dan nikmat
kesehatan dan bisa berada ditahap ini dan dapat menyelesaikan skripsi ini guna
memperoleh Strata 1 (SI), tak lupa sholawat beserta salam ku kirimkan kepada
baginda nabi besar Muhammad Rasulullah SAW karena berkat kerja keras
beliau lah yang menjadi contoh dan panutan bagi saya.
Kupersembahkan sebuah karya yang kutulis dengan sepenuh hati dan
bersungguh-sungguh semata-mata hanya untuk Ayahanda tercinta dan
Ibunda tercinta, terimalah setetes karyaku ini sebagai mentari
penghangat diantara kerasnya perjuangan, limpahan kasih sayang yang telah
engkau berikan kepadaku memberikan dorongan, perhatian, do‟a dan segalanya
hingga tercapainya cita-cita ini
Terimaksih untuk semua yang telah mendo‟akanku,memberikan semangat dan
motivasi kepadaku. Semoga kita semua dapat membahagiakan orang yang paling kita
sayangi dan cintai sepanjang hayat ini dengan keberhasilan yang kita capai yaitu dua
malaikat tanpa sayap yang telah mendidik dan membesarkan kita tanpa pamrih dan
balas budi.
Akhrinya hanya kepada Allah SWT jualah kuserahkan dengan berharap
rahmat dan ridho illahi Robbi kupersembahkan karya ini dan semoga memberikan
banyak manfaat dan menjadi langkah kesuksesanku Amin Ya Rabbal „Alamin
vii
MOTTO
ت يرفع ٱلله ٱلذين ءامنوا منكم وٱلذين أوتوا ٱلعلم درج
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Q.S. Al Mujadalah : ayat 11)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah Robbil „Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis
ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah judul karya ilmiah yang berjudul:
“Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang Kota Jambi. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kita yakni baginda
Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi semua alam
semesta.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan strata satu pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, berkat
kerja keras dan usaha serta keridhaan dari Allah SWT yang diberikan kepada penulis
akhirnya dapat terselesaikan.
Selama pembuatan skripsi ini banyak rintangan dan kesulitan yang penulis
hadapi, berkat kerja keras,do‟a, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga
semua bisa dilewati dan dijalani. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr.H. Suaidi Asy‟ari, M.A, Ph.D, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
2. Dr. Rofiqoh Ferawati SE, ME, Sebagai Wakil Rektor I UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
3. Dr. As‟ad Isma, M.Pd, Sebagai Wakil Rektor II UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
4. Dr. Bahrul Ulum, MA, Sebagai Wakil Rektor III UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
ix
5. Dr. Hj. Fadillah, M.Pd, Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
6. Dr. Risnita, M.Pd. , Sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Tahaha Saifuddin Jambi
7. Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I Sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Tahaha Saifuddin Jambi
8. Dr. Yusria, S.Ag M.Ag., Sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Tahaha Saifuddin Jambi
9. Ibu Ikhtiati M.Pd.I Sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
10. Ibu Nasyariah Siregar, M.Pd sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
11. Bapak Drs. Mursyid, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis
dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
12. Bapak M. Azir, M.Pd sebagai pembimbing II yang juga telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis
dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta rasa tanggung jawab,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
13. Pimpinan perpustakaan serta karyawan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah membantu penulis dalam
melengkapi referensi dalam penulisan skripsi ini.
14. Bapak Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Nurun Najah Kota Jambi
15. Guru kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi yang telah
membantu dan bekerjasama dengan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
16. Majelis guru dan karyawan serta para siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun
Najah Kota Jambi atas kerjasama yang diberikan selama peneliti dalam
melaksanakan penelitian.
x
17. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada
henti-hentinya hingga menjadi pendorong dan penyemangat bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Sahabat-sahabat seangkatan dan seperjuangan dengan peneliti,
semangat dan motivasi dari sahabat-sahabat semua sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulis karya ilmiah ini banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak
untuk kiranya memberikan saran demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Jambi, Maret 2021
Penulis,
Muhammad Sa’adillah
NIM. 204172685
xi
ABSTRAK
Nama : Muhammad Sa‟adillah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Fiqih di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun
Najah Olak Kemang Kota Jambi
Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran fiqih di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi
yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dimana kurangnya model yang digunakan oleh guru saat proses pembelajaran fiqih ini menimbulkan kebosanan pada siswa dan siswa menjadi pasif saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diperkuat dengan pendekatan kuantitatif, dengan mengambil latar di Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota
Jambi, sedangkan objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran audio
visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Penelitian
ini dilakukan dalam dua siklus dan melalui 4 tahapan yang mencakup: (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan (4) Refleksi. Data diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan analisis kualitatif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penerapan model pembelajaran audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diukur dari
evaluasi siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada siklus I keaktifan siswa mencapai
73,85% pada siklus II keaktifan siswa meningkat 80 % dari dua siklus tersebut
keaktifan siswa meningkat 7,8 % pada lembar Observasi guru dapat dilihat pada
siklus I mencapai 66,67 % pada siklus II obervasi guru meningkat 85,41 %. Dapat
dikatakan bahwa hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah telah tercapai
dengan baik.
Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Audio Visual, Pembelajaran Fiqih Materi Najis
xii
ABSTRACT
Name : Muhammad Sa‟adillah
Department : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Tittle : Application of Audio Visual-Based Learning Media to
Improve Student Learning Outcomes in Fiqh in Class VI
Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang, Jambi City
The background of this research problem is the low student learning outcomes in fiqh
learning in grade IV Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Jambi City which is caused
by the low quality of learning conducted by the teacher, where the lack of a model
used by the current teacher This fiqh learning process causes boredom in students
and students become passive during the learning process. This research is a
classroom action research (PTK) which is descriptive qualitative with using a
qualitative approach reinforced by a quantitative approach, taking a background in
Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah, Jambi City. The subjects of this study were fourth
grade students at Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Jambi City, while the object of
this study was the application of an audio-visual learning model to improve student
learning outcomes in fiqh subjects. This research was conducted in two cycles and
through 4 stages which include: (1) Planning, (2) Implementation, (3) Observation
and (4) Reflection. Data obtained through observation, interviews, and
documentation. Data analysis was performed using qualitative analysis consisting of
data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The
results showed that the application of the audio visual learning model can improve
student learning outcomes in the learning process. The increase in student learning
outcomes can be measured from the evaluation of cycle I and cycle II, it can be seen
that in cycle I student activity reaches 73.85% in cycle II student activity increases
80% of the two cycles student activity increases 7.8% on the teacher's observation
sheet. seen in cycle I reached 66.67% in cycle II teacher observations increased by
85.41%. It can be said that the research results at Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
have been achieved well.
Keywords: Student Learning Outcomes, Audio Visual Based, Fiqh Najis Learning
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii
MOTTO ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... xi
ABSTRAK ..................................................................................................... xii
ABSTRACT ................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ...................................................................................... 5
D. Tujuan penelitian ...................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Audio Visual .................................................................................. 7
B. Hasil Belajar ............................................................................................ 13
C. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................................. 15
D. Karakteristik Perubahan Hasil Belajar ..................................................... 22
E. Fiqih .......................................................................................................... 23
F. Materi Najis ............................................................................................. 25
G. Studi Relevan ........................................................................................... 27
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 30
B. Jenis Penelitian ......................................................................................... 30
C. Prosedur Penelitian .................................................................................. 32
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan ................................................................ 36
E. Sumber Data ............................................................................................. 36
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 36
G. Keabsahan Data ........................................................................................ 38
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 41
1. Sejarah Singkat Madarasah Ibtidaiyah Nurun Najah ........................ 41
2. Letak Geografis ................................................................................. 43
3. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah ............................. 43
4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah ................... 44
5. Data Guru dan Karyawan ................................................................. 45
6. Data Murid ........................................................................................ 45
7. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 45
B. Temuan Khusus ....................................................................................... 47
C. Analisis Data ............................................................................................ 72
D. Interprestasi Hasil Analisis Data .............................................................. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 80
B. Saran ........................................................................................................ 81
C. Penutup ..................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan MI Nurun Najah ................................. 45
Tabel 4.2 Data Keadaan Siswa MI Nurun Najah ......................................... 45
Tabel 4.3 Sarana Pembelajaran di MI Nurun Najah .................................... 46
Tabel 4.4 Prasarana MI Nurun Najah ........................................................... 46
Tabel 4.5 Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa ............................................... 47
Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan Siklus I ........................................................ 49
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................................................... 53
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Audio Visual.... 56
Tabel 4.9 Kriteria Keaktifan Siswa .............................................................. 57
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Audio Visual ...... 58
Tabel 4.11 Jadwal Perencanaan Siklus II ....................................................... 62
Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................................ 66
Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Audio Visual ... 68
Tabel 4.14 Kriteria Keaktifan Siswa Siklus II ............................................... 69
Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Audio Visual
Pada Siklus II ................................................................................ 70
Tabel 4.16 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Audio Visual ................................................................................. 73
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Siklus Kemmis dan Taggart ........................................... 33
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MI Nurun Najah Kota Jambi ..................... 44
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Audio Visual Prasiklus, Siklus I, Siklus II ................................. 75
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Audio Visual Siklus I dan Siklus II ........................................... 76
Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Aktivitas Guru Mengajar Siklus I dan II ... 78
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 2 Silabus
Lampiran 3 Hasil Wawancara
Lampiran 4 RPP
Lampiran 5 Soal
Lampiran 6 Foto
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan, oleh karena itu perubahan dan
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi
sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan
pendidikan pada semua tingkat terus menerus dilakukan. Sebagai antisipasi
kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern. (Sofan
Amri,2013:1-2). Islam mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa
menambah ilmu pengetahuannya dengan jalan menempuh pendidikan seperti
yang tercantum dalam firman Allah swt QS,al-mujadalah 58: 11:
حوا ف المجالس فافسحوا يا أي ها الذين آمنوا إذا قيل لكم ت فسيل انشزوا فانشزوا ي رفع الله الذين آمنوا وإذا ق ي فسح الله لكم
والله با ت عملون خب منكم والذين أوتوا العلم درجات Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Kemenag : 58 : 11)
Dari ayat di atas kita dapat memahami betapa pentingnya ilmu
pengetahuan karena orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas
derajatnya lebih tinggi di sisi Allah swt. Sejalan dengan hal tersebut
pemerintah Indonesia juga memandang bahwa pendidikan merupakan sesuatu
yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan yang tercantu pada undang-
2
undangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (Undang-Undang RI, No 14 Tahun 2005,(2008:
112)
Berdasarkan pernyataan di atas bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan dalam hal ini hubungannya
dengan Tuhan, untuk menerima segala kepastian yang menimpa diri dan
sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan, serta menaati aturan hukum,
ketetapan dan lain-lain yang diyakini berasal dari Tuhan. Sehingga adanya
kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan
tertentu.
Komponen pendidikan meliputi: Tujuan Pendidikan, Peserta Didik,
Pendidik, Metode Pendidikan, Isi Pendidikan / Materi Pendidikan,
Lingkungan Pendidikan, dan Alat dan Fasilitas Pendidikan. Itulah kenapa
pendidikan disebut sebagi suatu sistem karena semua komponen saling
berkaitan. (Wina sanjaya, 2009: 60).
Dari penjelasan di atas dapat dipahai bahwa, media merupakan salah
satu komponen dari pendidikan untuk membantu guru dalam penyampaian
materi pembelajran.Media merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap
yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi
dengansiswa atau peserta didik. Alat bantu itu disebut media
pendidikan.(Ramayulis 2008 :5.)
3
Dalam Firman Allah SWT QS Al-alaq 96:1-3
نسان من علق اق رأ باسم ربك الذي خلق اق رأ وربك الكرم خلق ال
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Azhar Arsyad ( 2011: 49) menyatakan bahwa Audio visual merupakan
gambar-gambar dalam frame, dimana frame demi diproyeksikan melalui
lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa Audio visual merupakan
salah satu jenis media audio VIidual yang dapat menggambarkan suatu objek
yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.
Kemampuan Audio visual melukiskan gambar hidup dan suara memberikan
daya tarik tersendiri. Audio visual dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
Banyak media pendidikan yang dapat digunakan oleh guru dalam
proses belajar mengajar di kelas seperti media gambar, media visual, media
audio visual dan lain sebagainya.
Media Audio visual merupakan salah satu sarana alternatif dalam
melakukan proses pembelajaran berbasis teknologi, hal ini dikerenakan media
Audio visual lebih menarik dan menyenangkan dibandingkan hanya dengan
menggunakan media papan tulis dan media yang lain yang tentunya akan
membuat siswa bosan dan tidak bergairah.
Kelebihan memakai media audio visual dapat saya paparkan sebagai
berikut :
1. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran lebih baik.
4
2. Mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan katakata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
3. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tapi juga aktifitas mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
4. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasibelajar.
5. Bisa menjadi sarana alternatif apabila guru tidak dapat hadir ke sekolah
untuk memberikan materi.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di Madrasah Ibtidaiyah
Nurun Najah Olak Kemang diketahui tidak kesesuai antara teori dengan
keadaan di lapangan, hal ini terbukti guru-guru di sana pada saat saya
melakukan penelitian masih menggunakan metode ceramah, diskusi dan
tanya jawab, belum pernah menggunakan media Audio visual dalam
menyampaikan pelajaran fiqih Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah.
Pembelajaran mata pelajaran fiqih di kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah
Nurun Najah Olak Kemang dari observasi awal juga terlihat siswa kurang
begitu aktif, dan terkesan dalam pembelajaran masih bersifat berpusat pada
guru hal ini dikarenakan guru masih menggunakan media seadanya seperti
papan tulis saja, sehingga siswa dalam pembelajaran hanya mendengarkan
penjelasan dari guru mata pelajaran fiqih tersebut.
Berdasarkan pemaparan di atas penulis merasa tertarik untuk
mengetahui lebih dalam mengenai penggunaan media Audio visual dalam
proses pembelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang
dengan mengangkat judul : PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS VI
MADRASAH IBTIDAIYAH NURUN NAJAH OLAK KEMANG KOTA
JAMBI.
5
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di atas maka dapat penulis ambil rumusan
masalah yaitu : Bagaimana penerapan media berbasis audio visual untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi najis di
kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang Kota Jambi?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, agar permasalahan tidak keluar dari permasalahan
penulis memberikan batasan masalah hanya pada aspek kognitif materi najis.
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1. Ingin mendesripsikan tentang penerapan media Audio visual dalam
pembelajaran fiqih materi Najis kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun
Najah Olak Kemang Kota Jambi
2. Ingin mengetahui dan mendesripsikan tentang Langkah-langkah penerapan
media Audio visual dalam pembelajaran fiqih materi najis kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang Kota Jambi?
3. Ingin mengetahui dan mendesripsikan tentang faktor-faktor dan
penghambat penerapan media Audio visual dalam pembelajaran fiqih
materi Najis kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang
Kota Jambi
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai bahan informasi bagi guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah
Nurun Najah Olak Kemang tentang penerapan media audio visual
dalam pembelajaran fiqih materi najis kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Nurun Najah Olak Kemang Kota Jambi
6
b. Sebagai wahana untuk menambah wawasan mahasiswa UIN STS
JAMBI tentang mengetahui penerapan media audio visual dalam
pembelajaran fiqih materi kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
Olak Kemang Kota Jambi
c. Sebagai bahan studi ilmiah untuk penelitian lebih lanjut
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru : penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau
masukan tentang penggunaan media audio visual yang efektif untuk
meningkatkan minat siswanya.
b. Bagi siswa : penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Audio Visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Media adalah alat atau sarana yang dapat digunakaan untuk
menjelaskan sesuatu. Media audio visual adalah media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar. Dalyono (2009)
menyatakan bahwa media audio visual adalah media modern yang sesuai
dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan teknologi),
meliputi media yang dapat di lihat dan dapat di dengar.
Itu artinya media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara.
Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan
obyek aslinya. Sedangkan menurut Rohiat (2008, hal. 43) media berbasis
audio visual adalah media visual yang mengandung penggunaan suara
tambahan untuk memproduksinya. Kalau media visual hanya berupa buku,
charts, grafik, gambar, dan sebagainya, tetapi media berbasis audio visual
adalah media yang ditambah dengan suara sehingga media ini akan lebih
berkesan terhadap siswa.
Media pembelajaran audio visual adalah salha satu kelompok
media pembelajaran yang membantu memvisualisasikan materi disertai
dengan suara. (Jurnal Pendidikan Ekonomi Manajemen dan Keuangan
Vol. 1 No. 1 Mei 2017).
Selain itu Djamarah dan Zain (2014, hal. 120) mengemukakan
bahwa media audio visual adalah sejumlah peralatan yang dipakai oleh
para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang
ditangkap oleh indera pandang dan pendengara berdasarkan pengertian-
pengertian yang telah diberikan, maka media audio visual adalah media
penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan
penglihatan.
8
2. Penggunaan Media Audio Visual
Komunikasi antara manusia (human comunication) merupakan ciri
pokok kehidupan manusia sebagai mahluk sosial pada tingkat kehidupan
yang sederhana. Namun dalam tingkat kehidupan yang modern dan lebih
komplek seperti sekarang ini, komunikasi pada hakekatnya merupakan
wahana utama bagi kehidupan manusia dan merupakan jantung dari segala
kehidupan social. Memang pada mulanya manusia berkomunikasi secara
langsung bertatap muka dengan menggunakan media tradisional. Akan
tetapi ketika pergaulan manusia dalam masyarakat berkembang,
komunikasi dan tatap muka atau media tradisional ternyata tidak dapat lagi
mencukupi kebutuhan manusia termasuk keperluan akan informasi yang
relevan dengan taraf kehidupannya. Akhirnya manusia menemukan media
komunikasi dan penyebaran informasi secara cepat, serentak, serta
sanggup menjangkau khalayak yang tidak terbatas. Media komunikasi
tersebut adalah media cetak atau media massa. Setelah beberapa tahun
kemudian muncullah media-media lain salah satunya adalah media audio
visual (Djamarah dan Zain, 2014, hal. 132).
3. Macam-Macam Media Audio Visual
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses
komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui
saluran media tertentu ke penerima pesan, media audio visual dalam
proses belajar mengajar merupakan media yang sangat efektif. Media
audio visual dibagi menjadi dua:
a. Media Audio Visual Diam
Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti
dalam film bingkai suara (soand slide), film rangkai suara.
b. Media Audio Visual Gerak
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur-unsur gambar yang
bergerak, seperti film, video, kaset dan lain-lain (Djamarah dan Zain,
2014, hal. 135). Contoh media audio visual:
9
1) Film Bersuara
Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara
slide atau film strip yang ditambah dengan suara bukan alat audio
visual yang lengkap. Karena suara dan rupa berada terpisah, oleh
karena itu slide atau film strip termasuk media audio visaul saja
atau media audio visual diam plus suara. Film yang dimasukkan di
sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan
melalui film antara lain tentang; proses yang terjadi dalam tubuh
kita atau yang teijadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam
alam, mengajarkan keterampilan dan sebagainya. Ada banyak
keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan film sebagai
media untuk menyampaikan pelajaran terhadap anak didik.
Diantara keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran
antara lain:
(a) Film dapat menggambarkan suatu proses misalnya proses
pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya
(b) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
(c) Penggambarannya bersifat tiga dimensi.
(d) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar
dalam bentuk ekspresi murni.
(e) Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
(f) Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita
objek yang diperagakan.
(g) Dapat Menggambarkan Teori Sains dan Animasi (Dj amarah
dan Zain, 2014, hal. 132).
2) Televisi
Televisi adalah media elektronik yang mengirimkan
gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau
ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya
10
dan suara kedalam gelombang elektronik dan mengkonversinya
kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat
didengar. Menurut Dalyono (2009, hal. 32) bahwa anak-anak
hanya mengikuti acara atau pesan televisi yang dapat dimengerti
mereka. Penemuan tersebut merupakan petunjuk bahwa cara
penyampaian pesan dan kemampuan memproses pada anak juga
berkembang menghasilkan implikasi penting dalam pengajaran.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang
belajar melalui program televisi untuk berbagai meta pelajaran
tersebut sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap
muka dengan guru kelas. Meskipun televisi memiliki kelebihan
dalam menyampaikan pesan dan materi pelajaran, televisi juga
mempunyai kelemahan sebagai berikut: Djamarah dan Zain (2014,
h a l . 135) mengatakan bahwa ada beberapa keuntungan dan
kekurangan dati televisi, di antaranya:
Pertama, televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan
audio visual termasuk gambar diam, film, obyek dan drama; kedua,
televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi
siswa, ketiga, televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan
ke kelas-kelas seperti orang, tempat-tempat dan peristiwa melalui
penyiaran langsung atau rekaman, keempat, televisi dapat
memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar
diri sendiri, kelima, televisi dapat menyajikan program- program
yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan-
tingkatan yang berbeda-beda, keenam, televisi dapat menyajikan
visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata
misalnya; ekspresi wajah, detail operation, ketujuh, televisi dapat
menghemat waktu guru dan siswa misalnya; dengan merekam
suara pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan
tanpa harus melakukan hal itu lagi disamping itu televisi meupakan
11
cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada
lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.
Adapun beberpaa kelemahan, diantaranya; pertama, televisi
hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah, kedua, guru tidak
memiliki kesempatan untuk memahami pesanpesannya sesuai
dengan kemampuan individu siswa, ketiga, gayar pesawat televisi
tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi siswa
melihat secara rinci gambar yang disiarkan. Jadi, dapat penulis
simpulkan televisi adalah alat yang lebih tinggi tingkatannya dalam
rangkaian alat-alat audio visual berkat kemajuan teknologi audio
visual, berkat kemajuan teknologi modern. Nilainya bagi
pendidikan lebih luas bila dibandingkan dengan alat-alat lainnya.
Bermacam-macam alat peraga dapat digunakan dalam siaran
televisi.
3) Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan
gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita.
Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat
informatVIe, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas
film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video
akan menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah
satu jenis media audio visual, selain film yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran (Dalyono, 2009, hal.
53).
4) Sound slide (Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat
audiovisual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah,
oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja
atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai)
dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling
mudah diproduksi. Salah satu contohnya adalah media power
12
point. Power Point merupakan salah satu program dalam Microsoft
Ajftce. Power Point atau Microsoft Office Power Point adalah
"sebuah program komputer untuk presentasi". Microsoft Office
Power Point merupakan program aplikasi yang dirancang secara
khusus untuk menampilkan program multimedia. Hal ini
sebagaimana dikemukakan Dj amarah dan Zain sebagai berikut;
"Program Microsoft Office Power Point " adalah salah satu
software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan
program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan,
mudah dalam penggunaan dan relatVIe murah karena tidak
membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data.
Power Point dapat menyimpan presentasi dalam beberapa format,
yakni sebagai berikut; PPT (Power Point Presentation), yang
merupakan data biner dan tersedia dalam semua versi PowerPoint
(termasuk PowerPoint 12, PPS (Power Point Show), yang
merupakan data biner dan tersedia dalam semua versi Power Point
(termasuk Power Point 12, POT (Power Point Template), yang
merupakan data biner dan tersedia dalam semua versi PowerPoint
(termasuk PowerPoint 12) dan PPTX (Power Point Presentation),
yang merupakan data dalam bentuk XML dan hanya tersedia dalam
Power Point 12 (Djamarah dan Zain, 2014, hal. 135)
Berdasarkan pola penyajian yang telah dikemukakan
sebelumnya bahwa Microsoft Office Power Point yang digunakan
untuk presentasi dalam classical learning disebut personal
presentation. Microsoft Office Power Point pada pola penyajian ini
digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk menyampaikan
materi dan kontrol pembelajaran terletak pada guru. Jadi, media
power point ini merupakan media yang sangat tepat digunakan
dalam proses belajar mengajar untuk membangkitkan dan
meningkatkan motivasibelajar peserta didik. Power point dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
13
Dengan media presentasi yang menarik, guru dapat
mengkomunikasikan dengan baik materinya (Rohiat, 2008, hal.
47).
4. Kelemahan dan Kelebihan Media Audio Visual
a. Kelemahan
(1) Hanya menyajikan komunikasi satu arah
(2) Tidak ada kesempatan untuk pemahaman pesan-pesan sesauai
dengan tingkat kemampuan indVIidual siswa
(3) Guru tidak punya kesempatan untuk merevisi film sebelum
disiarkan.
(4) Layar pesawat tidak dapat menjangkau kelas besar sehingga sulit
bagi siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
(5) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan
pribadi dengan guru dan siswa bisa bersikap pasif selama
penayangan (Djamarah dan Zain, 2014, hal. 125).
b. Kelebihan
(1) Dapat menyajikan model dan contoh yang baik bagi siswa.
(2) Dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami dengan
usia dan tingkatan yang berbeda.
(3) Dapat menghemat waktu guru dan siswa misalnya dengan
merekam siaran pelajaran yang diajarkan dapat diputar-ulang jika
diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping
itu merupakan cara yang ekonomis yang menjangkau seluruh
siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang
bersamaan (Djamarah dan Zain, 2014, hal. 125).
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang demikian
pesrta didik setelah menerima pengalaman belajar. (Suprijanto, 2009
dalam jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 3 (2017) menyatakan
14
bahwa perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek
potensi kemanusiaan saja.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku murid akibat belajar.
Perubahan itu diupayakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan. Perubahan perilaku individu akibat proses belajar
tidaklah tunggal. Setiap proses belajar mempengaruhi perubahan perilaku
pada domain tertentu pada diri murid, tergantung perubahan yang
diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan.
Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk
mengetahui seberapa jauh seorang menguasai bahan yang sudah
diajarkan. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata
yang membentuknya yaitu "hasil" dan "belajar". Pengertian hasil belajar
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkn berubahnya input secara fungsional. Hasil
produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan
mengubah bahan menjadi barang jadi. Belajar dilakukan untuk
menguasahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar.
Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.
Menurut Winkel Hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya
(Purwanto 2014). Aspek pembahan itu mengacu kepada taksonomi
tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom Simpson, dan Harrow
mencakup aspek kognitif, efektif dan fsikomotorik.
Karena konteks demikian maka hasil belajar merupakan
perolehan dari proses belajar murid sesuai dengan tujuan pengajaran.
Tujuan pengajaran menjadi hasil belajar yang potensial yang akan
dicapai oleh murid melalui kegiatan belajarnya. Pemberian tekanan
penguasaan materi akibat perubahan dalam diri murid setelah belajar
diberikan oleh Soedijarto yang mendifinisikan hasil belajar sebagai
tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti proses
pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
15
Hasil belajar menurut Hamalik (2003: 155) tampak sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
dan diakui dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan.
Hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kata-
kata baik, sedang, kurang dan sebagainya. Seperti yang dikatakan
Djamarah (1997: 22) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka
atau huruf . perubahan sebagai hasil dari proses juga dapat ditunjukkan
dalam bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-
aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Memperhatikan teori diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar (Muhibbin Syah
2012:46). Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses
pembelajaran. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan. Hal itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif,
efektif maupun fisikomotorik.
C. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
1. Faktor Internal (faktor dari dalam murid) yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani murid
2. Faktor eksternal (faktor yang dari luar murid) yakni kondisi lingkungan
disekitar murid
3. Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar murid yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan murid untuk melakukan kegiatan
pembelajaran .
16
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering kali saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Seorang murid yang bersikap conversing
terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrensik (faktor eksternal)
umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang
sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang murid yang
berintelegensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari
orang tuanya (faktor eksternal) mungkin akan lebih memilih pendekatan
belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi karena
pengaruh faktor -faktor tersebut di atas, muncullah murid-murid yang
berprestasi tinggi dan berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal
ini, seorang guru yang kompoten dan profesional diharapkan mampu
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang
menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi
faktor yang menghambat proses belajar mereka.
1. Faktor Internal Murid
Faktor yang berasal dari dalam diri murid sendiri meliputi dua aspek
yakni: a. Aspek fisiologis (yang bersipat jasmaniah) b. Aspek psikologis
(yang bersifat rohaniah). (Muhibbin Syah 2012: 146).
a. Faktor Psikologi
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas murid dalam
mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi
disertai pusing kepala yang berat misalnya, dapat menurunkan
kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya
pun kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tonus
jasmani agar tetap bugar, murid sangat dianjurkan mengkonsumsi
makanan dan minuman yang bergizi, selain itu. Murid juga
dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat
mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Hal ini
penting sebab kesalahan pola makan minum dan istirahat akan
17
menimbulkan reaksi tonus negatif dan merugikan semangat mental
siswa itu sendiri. (Muhibinsyah, 2014:130)
Kondisi organ-organ khusus murid, seperti tingkat kesehatan
indera pendengaran dan indera penglihatan, juga sangat
mempengaruhi kemampuan murid dalam menyerap informasi dan
pengetahuan, khususnya yang disajikan dikelas. Daya pendegaran
dan penglihatan murid yang rendah, umpanya, akan menyulitkan
sensory register dalam menyerap item-item informasi yang bersifat
echonic dan iconic (gema dan citra). Akibat negatif selanjutnya
adalah terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh siswa
tersebut. Untuk mengatasi kemungkinan timbulnya masalah mata
dan telinga diatas, selaku guru yang profesional seyogyanya bekerja
sama dengan pihak sekolah untuk memperoleh bantuan pemeriksaan
rutin dari dinas-dinas kesehatan setempat. Kiat lain yang tak kalah
penting untuk mengatasi kekurang sempurnaan pendengaran dan
penglihatan murid-murid tertentu itu ialah dengan menempatkan
mereka dideretan bangku terdepan secara bijaksana. (Muhibinsyah,
2014:131)
b. Aspek psikologi
Banyak faktor yang termasuk aspek pisikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran murid.
Namun, diantara faktor- faktor rohaniah murid pada umumnya
dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: tingkat
kecerdasan/intelegensi murid, sikap murid, bakat murid, minat murid
dan motivasi murid.
1) Intelegensi Murid
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan fsiko- fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat
(Muhubbin Syah 2012: 148). Jadi , intelegensi sebenarnya bukan
persoalan kualitas otak saja, melainkan kualitas-kualitas dengan
18
organ-organ tubuh lainnya akan tetapi, memang harus diakui
bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi
manusia lebih menonjol daripada organ-organ tubuh lainnya,
lantaran otak merupakan "menara pengontrol" hampir seluruh
aktivitas manusia.
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) murid tak dapat
diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar
murid. Ini bermakna, semakin tinggi tingkat kemampuan
intelegensi seorang murid maka semakin besar peluangnya
untuk meraih sukses. Sebaiknya semakin rendah kemampuan
intelegensi seorang murid semakin kecil peluangnya untuk
meraih sukses.
Cara menolong murid yang berbakat, sebaiknya anda
menaikkan kelasnya ke tingkat lebih tinggi daripada kelasnya
sekarang. Kelak, apabila ternyata dikelas barunya itu dia masih
merasa terlalu mudah juga, murid tersebut dapat dinaikkan
setingkat lebih tinggi lagi. Begitu seterusnya, hingga ia
mendapatkan kelas yang tingkat kesulitan mata pelajarannya
sesuai dengan tingkat intelegensinya. Apabila cara tersebut sulit
ditempuh, alterlatif lain dapat diambil misalnya dengan cara
menyerahkan murid tersebut kepada lembaga pendidikan khusus
untuk murid berbakat.
Sementara itu, untuk menolong murid yang berkecerdasan
dibawah normal, tak dapat dilakukan yakni dengan menurunkan
ke kelas yang lebih rendah. Sebab cara penurunan kelas seperti
ini dapat menimbulkan masalah baru yang bersifat psiko-sosial
yang tidak hanya mengganggu dirinya sendiri saja, tetapi juga
mengganggu adik-adik barunya.
Oleh karena itu, tindakan yang dipandang lebih bijaksana
adalah dengan cara memindahkan murid penyandang intelegensi
19
tersebut ke lembaga pendidikan khusus untuk anak-anak
penyandang kemalangan IQ.(Djamarah, 2011, hlm. 135).
2) Sikap murid
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berapa
kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik
positif maupun negatif sikap murid yang positif, terutama
kepada guru dan mata pelajarannya yang disajikan merupakan
pertanda awal yang baik bagi proses belajar murid tersebut
sebaiknya, sikap negatif murid terhadap guru dan mata
pelajarannya dapat menimbulkan kesulitan murid tersebut.
Selain itu, sikap terhadap ilmu pengetahuan yang bersifat
conserving, walaupun mungkin tidak menimbulkan kesulitan
belajar, namun prestasi yang dicapai murid akan kurang
memuaskan.
Mengatasi kemungkinan munculnya sikap negatif siswa,
guru dituntut untuk menunjukkan sikap positif terhadap dirinya
sendiri dan terhadap mata pelajarannya, seorang guru sangat
dianjurkan untuk senantiasa untuk menghargai dan mencintai
profesinya. (Muhibbin 2012 : 150)
3) Bakat murid
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang (Muhibbin 2012 : 151). Dengan demikian,
sebetulnya setiap murid pasti memiliki bakat dalam arti potensi
untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan
kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat itu mirip
dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang
berintelegensi sangat cerdas atau cerdas luar biasa disebut juga
sebagai talented child yakni anak berbakat.
20
Perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan
sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu
tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.
Sehubungan dengan hal di atas, bakat akan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang
studi tertentu. Oleh karenanya adalah hal yang tidak bijaksana
apabila orang tua memaksakan kehendaknya untuk
menyekolahkan anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa
mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki anak itu.
4) Minat murid
Secara sederhana, minat berarti kecendrangan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan terbesar terhadap sesuatu.
Menurut Reber, minat tidak termasuk istilah populer dalam
pisikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-
faktor internal lainnya seperti pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
Namun terlepas dari masalah populer atau tidak, minat
seperti yang di pahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar dalam studi-
studi tertentu. Guru dalam kaitan ini berusaha membangkitkan
minat murid untuk menguasai pengetahuan yang terkandung
dalam bidang studinya dengan cara yang kurang lebih sama
dengan kiat membangun sikap positif seperti terurai di muka.
5) Motivasi murid
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan-keadaan internal
organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya
untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti
pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah
Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: 1) motivasi intrinsik, 2) motivasi
ekstrinsik. Motivasi instrintik adalah hal dan keadaan yang
21
berasal dari dalam diri murid sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tindakan belajar. Termasuk motivasi intrinsik murid
adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap
materi tersebut. (Muhibbin 2012 : 152)
Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang
datang dari luar individu murid yang juga mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/tata
tertib sekolah, suri tauladan orang tua dan seterusnya merupakan
contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong murid
untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang
bersifat internal maupun bersifat eksternal akan menyebabkan
kurang murid dalam melakukan proses pembelajaran.
2. Faktor Eksternal Murid
Seperti faktor internal murid, faktor eksternal murid juga terdiri dua
macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan non-sosial.
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar murid. Pada guru yang menunjukkan sikap dan
perilaku yang simpantik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik
dan rajin khususnya dalam belajar dapat menjadi daya dorong yang
positif bagi kegiatan belajar murid.
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial adalah
masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar
pekarangan rumah murid tersebut. Lingkungan sosial yang lebih
banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga
murid itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik, pengelolaan keluarga,
ketegangan keluarga, dan letak rumah, semuanya dapat memberi
22
dampak baik ataupun buru terhadap kegiatan belajar dan hasil yang
dicapai murid.
b. Lingkungan non sosial
Faktor-faktor non sosial adalah faktor yang keberadaan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini dapat berupa kurikulum, sarana dan
fasilitas, dan guru. Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar murid.
D. Karakteristik Perubahan Hasil Belajar
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang
spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa rujukan pustaka,
antara lain psikologi pendidikan oleh Surya, disebut juga prinsip-prinsip
belajar. Di antara ciri-ciri perubahan yang khas yang menjadi karakteristik
perilaku belajar yang terpenting ialah:
1. Perubahan itu Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat
pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari
atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung
konotasi bahwa murid menyadari akan adanya perubahan yang dialami
atau sekurang-sekurangnya ia merasaka adanya perubahan dalam dirinya,
seperti penambahan pengetahuann, kebiasaan, sikap dan pandangan
tertentu, keterampilan dan seterusnya. Sehubungan dengan itu, perubahan
yang diakibatkan mabuk, gila, dan lelah tidak termasuk dalam
karakteristik belajar karena individu yang bersangkutan tidak menyadari
atau tidak menghendaki keberadaannya. (Sriyanti, dkk, 2009, hlm. 17-18)
2. Perubahan Positif-Aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan
aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal
ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan
penambahan yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik
23
daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya
tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses pematangan, tetapi
karena usaha siswa itu sendiri.(Sriyanti, dkk, 2009, hlm. 18)
3. Perubahan Efektif-Fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif yakni
berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna,
dan manfaat tertentu bagi murid. Selain itu, perubahan dalam proses
belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap
saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan
dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi manfaat
yang luas misalnya ketika murid menempuh ujian dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Selama itu perubahan yang efektif dan
fungsional biasanya bersifat dinamis dan mendorong timbulnya
perubahan- perubahan positif lainnya. (Sriyanti, dkk, 2009, hlm. 18-19)
E. Fiqih
1. Pengertian fiqih
Menurut bahasa "Fiqih" dari kata faqiha- yafqahu- fiqhan yang
berarti "mengerti" atau faham". Dari sinilah ditarik perkataan fiqih, yang
memberi kepamahaman dalam hukum syariat yang sangat dianjurkan oleh
Allah dan Rasul-Nya.Syafi'i Karim,(2011:11).
Pada bagian ini akan dikemukakan pengertian-pengertian atau
definisi-definisi, baik secara umum maupun secara khusus.
Definisi ilmu fiqih secara umum. Ialah suatu ilmu yang mempelajari
bermacam-macam syariat atau hukum Islam dan berbagai macam aturan
hidup bagi manusia, baik yang bersifat indVIIidu maupun yang berbentuk
masyarakat sosial.
Ilmu fiqih merupakan suatu kumpulan ilmu yang sangat besar
gelanggang pembahasannya, yang mengmpulkan brebagai ragam jenis
hukum Islam dan bermacam rupa aturan hidup, untuk keperluan seseorang,
24
segolongan dan semasyarakat dan seumum manusia. Nazar Bakry, (2003:
7-8).
Jadi secara umum ilmu fiqih itu dapat disimpulkan bahwa jangkauan
fiqih itu sangat luas sekali, yaitu membahas masalah- masalah hukum
Islam dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan kehidupan
manusia.
2. Dasar Untuk Mempelajari Ilmu Fiqih
Menjadi dasar dan pendorong bagi umat Islam untuk mempelajari
ilmu fiqih ialah:
1) Untuk mencari kebiasaan paham dan pengertian dari agama.
2) Islam.Untuk mempelajari hukum-hukum Islam yang berhubungan
dengan kehidupan manusia.
3) Kaum muslimin harus bertaqqub artinya memperdalam pengetahuan
dalam hukum-hukum agama baik dalam bidang aqaid dan akhlak
maupun dalam bidang ibadat dan mu'amalat.
Bertaqqub fiddin artinya memperdalam ilmu pengetahuan dalam
bidang hukum-hukum agama. Oleh karena demikian sebagian kaum
muslimin harus pergi menuntut ilmu pengetahuan agama Islam guna
disampaikan pula kepada saudara-saudaranya
3. Objek Ilmu Fiqih
Pada pokoknya, yang menjadi objek pembahasan dalam ilmu fiqih
adalah perbuatan mukallaf dilihat dari sudut hukum syara'. Perbuatan
tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar: ibadah,
muamalat, dan 'uqubah (sanksi).
Pada bagian ibadah tercakup segala persoalan yang pada pokoknya
berkaitan dengan urusan akhirat, artinya, segala perbuatan yang dikerjakan
dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah, seperti salat, puasa, haji,
dan lain sebagainya.
Bagian muamalat mencakup hal-hal yang berhubungan dengan harta,
seperti jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, amanah, dan harta
25
peninggalan. Pada bagian ini juga dimasukkan persoalan miinakahat
(peinikahan) dan siyasah (politik).
4. Hukum dalam Islam
Hukum dalam Islam ada lima, yaitu:
1) Wajib, yaitu perintah yang mesti dikerjakan. Jika perintah tersebut
dipatuhi (dikerjakan), maka yang mengerjakannya mendapat pahala,
jika tidak dikerjakan maka ia berdosa.
2) Sunat, yaitu anjuran. Jika dikerjakan dapat pahala, jika tidak
dikerjakan tidak berdosa.
3) Haram, yaitu larangan keras. Kalau dikerjakan berdosa jika tidak
dikerjakan (ditinggalkan) mendapat pahala.
4) Makruh, yaitu larangan yang tidak keras. Kalau dilanggar tidak
dihukum (tidak berdosa), dan jika ditinggalkan diberi pahala.
5) Mubah, yaitu sesuatu yang boleh dikerjakan dan boleh pula
ditinggalkan. Kalau dikerjakan, tidak berpahala dan tidak pula
berdosa, kalau ditinggalkan, tidak berpahala dan tidak pula
berdosa.Sulaiman Rasjid, (2009: 1)
F. Materi Najis
1. Pengertian Najis
Najis berasal dari bahasa arab yang artinya kotoran, dan menurut
istilah adalah suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya
mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.
Sedangkan kata hadas berasal dari bahasa arab yang artinya suatu
peristiwa, sesuatu yang terjadi, sesuatu yang tidak berlaku sedangkan
dalam istilah adalah keadaan tidak suci bagi seseorang sehingga
menjadikan tidak sah dalam melakukan ibadah. Macam-macam najis dan
tata cara najisnya
2. Macam-macam Najis
Dalam islam ada tiga najis, yaitu najis mukhaffafah, najis
mutawassitah, dan najis mughalazah
26
a. Najis Mukhaffafah
Adalah najis yang ringan, seperti air seni bayi, laki-laki yang
belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu
ibu. Cara menyucikkan atau mengusapkan air yang suci pada
permukaan yang terkena najis
b. Najis Mutawassitah
Adalah najis pertengahan atau sedang yang termasuk najis ini
ialah :
1) Bangkai binatang darat yang berdarah sewaktu hidupnya
2) Darah
3) Nanah
4) Muntah
5) Kotoran manusia dan binatang
6) Arak (khamar)
c. Najis Mughalazah
Najis jenis ini ada dua macam, yaitu najis hukmiyah dan najis
ainiyah. Najis hukmiyah adalah najis yang diyakini adanya tetapi tidak
nyata wujudnya( zatnya), bau dan rasanya seperti air kencing yang
sudah kering yang terdapat pada pakaian atau lainnya.
Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada
benda yang terkena najis. Jika seandainya bekas najis yang sudah
dicuci sampai berulang-ulang masih juga tidak dapat dihilangkan
semuanya, maka yang demikian itu dapat dimaafkan.
Sedangkan najis ainiyah adalah najis yang tampak wujudnya
(zatnya) dan bisa diketahui melalui bau maupun rasanya
caraMenyucikannya adalah menghilangkan najis' ainiyah dengan cara
meuang dan menggosokannya sampai bersih dan diyakini sudah
hilang zat, rasa, warna dan baunya dengan menggunakan air yang
suci.
27
G. Studi Relevan
1. Dari skripsi yang dilakukan oleh Astuti dengan judul “Peran Media
Gambar Dalam Pembelajaran PAI Pada Anak Usia Dini di TK Islamic
Centre Semarang”, yang ditulis pada tahun 2011. Penelitian ini berusaha
untuk mengetahui media gambar yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran PAI pada anak usia dini di TK Islamic Centre Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar yang digunakan
dalam pembelajaran PAI di TK Islami Centre semarang adalah media
gambar diam (still picture) yaitu berupa gambar poster, karikatur, dan
juga kartun. Media gambar gerak (motion picture), berupa gambar film
dan VCD yang dikombinasikan dengan televisi. Media gambar ini di TK
Islamic Centre digunakan agar metode pengajaran lebih komunikatif.
Dengan adanya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran yang
efektif dengan media gambar, sarana dan fasilitas, tersedianya modul
dalam kata-kata tertulis atau lisan, mengatasi keterbatasan ruang waktu
dan daya indra.
2. Dari skripsi yang dilakukan oleh Janah dengan judul “Penerapan Media
Audio-Visual Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas V di SD Al-
Irsyad 01 Purwokerto”, yang ditulis pada tahun 2012. Penelitian ini
berusaha untuk mengetahui bagaimana penerapan media audio-visual
pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas V di SD Al-Irsyad 01 P
urwokerto. Hasil menunjukkan bahwa proses pembelajaran bahasa Inggris
dilakukan dengan media audiovisual berbentuk video. Penggunaan media
tersebut digunakan dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS
Jambi berbagai pertimbangan seperti kemampuan sekolah, kompetensi
guru, karakteristik siswa, tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran.
Penggunaan media audiovisual juga dilakukan dengan beberapa langkah-
langkah agar media tersebut berfungsi sebagaimana mestinya dan tujuan
pembelajaran tercapai. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran menggunakan media audio-visual adalah siswa
28
berdoa, guru memberikan salam, muroja‟ah bersama, guru mulai masuk
kemateri, kemudian menggunakan media audio-visual berupa video.
3. Dari skripsi yang dilakukan oleh Fazil dengan judul “Pemanfaatan Media
Audio-Visual Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa kelas V IPS 3
MAN 1 Kalibawang”, yang ditulis pada tahun 2013. Penelitian ini
berusaha untuk mengetahui pemanfaatan media audio-visual dalam
pembelajaran bahasa Arab siswa kelas V IPS 3 MAN 1 Kalibawang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru memanfaatkan media
audio-visual dalam pembelajaran bahasa Arab siswa kelas V IPS 3 MAN
1 Kalibawang dengan menampilkan video kartun berbahasa Arab dengan
menggunakan Laptop, Projektor, dan Speaker. Sedangkan buku Hikmah
modul LKS Bahasa Arab menjadi pegangan materi pembelajaran bahasa
Arab siswa. Dari hasil analisis data, kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian ini yaitu guru bahasa Arab masih perlu meningkatkan
kemampuannya dalam pemanfaatan media audio-visual.
4. Dari skripsi yang dilakukan oleh Julianto dengan judul “Pemanfaatan
Media Audio-Visual Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa kelas V
IPS 3 Man 1 Kalibawang Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Di Paud Tpq AlI‟tikaf Tambakan Kecamatan Ajibarang Kabupaten
Banyumas Tahun Pelajaran 2015 / 2016”, yang ditulis pada tahun 2015.
Penelitian ini berusaha untuk mengetahui media-media apa saja yang
digunakan dalam pembelajaran PAI di TPQ Al-I‟tikaf Tambakan
Kecamatan Ajibarang dan bagaimana penggunaannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi PAI di PAUD TPQ Al-I‟tikaf Tambakan sudah
menggunakan beberapa media, antara lain media cetak, media gambar,
media patung, dan media audiovisual yang sudah digunakan sebagaimana
mestinya.
5. Dari skripsi yang dilakukan oleh Maesaroh dengan judul “Penggunaan
Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah
Bancarkembar Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas
29
Tahun Pelajaran 2013/2014”, yang ditulis pada tahun 2014. Penelitian ini
berusaha untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran terhadap
hasil belajar pendidikan agama Islam di SD Muhammadiyah
Bancarkembar Tahun Pelajara 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dalam pelaksanaan belajar mengajar guru pendidikan agama Islam
dengan penggunaan media pembelajaran berhasil dengan sangat baik,
dengan indikasi siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran, lebih
aktif, lebih mudah paham, termotVIasi, anak tidak merasa jenuh serta
meningkatkan prestasi anak.
6. Dari skripsi yang dilakukan oleh Armida dengan judul “Penerapan Media
Gambar Dalam Meningkatkan Berbahasa Anak Pada TK Mekar Jaya
Bengkunat Belimbing Pesisir Barat” yang ditulis pada tahun 2016.
Peningkatan kemampuan berbahasa melalui kegiatan berbicara
menggunakan media gambar pada anak Kelompok BTK Mekar Jaya
Bengkunat Belimbing Pesisir Barat. Kegiatan berbicara menggunakan
media gambar yang bervariasi dan menarik sehingga mampu
memotivasiminat anak. Teknik analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan
dalam penelitian ini adalah bila rata-rata kemampuan berbahasa anak
melalui media gambar telah mencapai 80%. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbahasaanak melalui
media gambar di TK Mekar Jaya Bengkunat Belimbing Pesisir Barat.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini yaitu di Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
Olak Kemang, yang beralamat di Jalan KH. Muhammad Toyib Kelurahan
Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota jambi merupakan salah satu
lembaga formal yang bernafaskan agama Islam yang berada di kecamatan
Danau Teluk.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dari tanggal 10 Februari
sampai dengan 10 April 2021.
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu
penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action
Research yang berarti penelitian dilakukan pada sebuah kelas untuk
mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di
kelas tersebut (Paizaludin dan Ermalinda, 2016:6).
Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang
berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati
tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan
tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian
dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiriaatmadja 2006:13) menjelaskan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang
dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk
pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan
31
praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai
kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan
terlaksananya praktek ini.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan serangkaian rancangan tindakan
sistematis untuk meningkatkan apa yang hendak terjadi. Dalam penelitian
tindakan, rencana tindakan tersebut harus berorientasi ke depan.
Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih menekankan
pada sifat-sifat strategis yang mampun menjawab tantangan yang muncul
dalam perubahan sosial, dan mengenal rintangan yang sebenarnya
(Sukardi, 2013: 5-6)
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang dilakukan
secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat
dan bijaksana. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan melaksanakan
rencana pembelajaran yang telah disusun. Tindakan dalam penelitian
harus dilakukan dengan hati-hati, dan merupakan kegiatan praktis yang
terencana.Ini dapat terjadi, jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu
kepada rencana yang rasional dan terukur.
3. Observasi
Observasi pada penelitian tindakan kelas mempunyai arti
pengamatan terhadap treatment yang diberikan pada kegaiatan tindakan.
Observasi mempunyai fungsi penting, yaitu melihat dan mendokumentasi
implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek yang diteliti. Menurut
Wina Sanjaya (2009:86), observasi merupakan teknik mengumpulkan
data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung
dengan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang diamati
atau diteliti.
4. Refleksi
Komponen reflektif merupakan langkah dimana tim peneliti
menilai kembali situasi dan kondisi, setelah subjek/objek yang diteliti
32
memperoleh teratment secara sistematis.Refleksi berusaha memahami
proses, masalah, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategik. Pada
tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh
melalui observasi kemudian dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan oleh
peniliti dan guru sebagai evaluasi. Refleksi digunakan untuk
menganalisis kelemahan dan keberhasilan dalam penerapan model
pembelajaran inside-outside circle dan menganalisis hasil belajar siswa
pada Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan subtema 1 Perisriwa
Kebangsaan Masa Penjajahan yang telah dilaksanakan. Pada refleksi ini
peneliti akan memutuskan siklus akan dilanjutkan atau tidak.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis
dan Mc Taggart dalam (Rochiati, 2014:66). Model ini dikembangkan oleh
Stephen Kemmis dan Robin McTaggart pada 1988. Mereka menggunakan
empat komponen penelitian tindakan, yakni perencanaa, tindakan, observasi,
dan refleksi dalam suatu sistem yang saling berkaitan antara langkah satu
dengan langkah berikutnya. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan
dua siklus.
33
Gambar 3.1
Model Siklus Kemmis dan Taggart
Siklus I
1. Perencanaan (Planning)
Berdasarkan karakteristik siswa dan permasalahan yang ada di
kelas VI pada pembelajaran fiqih dengan menggunakan pembelajaran
berbasis audio visual untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan
tahap perencanaan sebagai berikut :
a. Menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
b. Peneliti berkonsultasi dengan guru kelas VI terkait pembelajaran yang
akan dilakukan.
c. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan kegiatan
pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran audio visual
d. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pengamatan aktivitas
pembelajaran berlangsung.
34
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pada siklus I ini meliputi :
a. Kegiatan Awal
1. Guru mengucap salam
2. Pembelajaran dimulai dengan doa terlebih dahulu dipimpin oleh salah
satu siswa
3. Guru mengabsen kehadiran siswa
4. Apersepsi, motivasi
5. Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan petunjuk belajar
2. Sebelumnya siswa sudah mempelajari materi yang akan
diturnamenkan
3. Guru membentuk tiga kelompok siswa, dimana dalam satu kelompok
ada memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
4. Masing-masing kelompok diberi pertanyaan dan di uji sesuai
kemampuan akademik siswa
5. Skor yang didapat masing-masing siswa berpengaruh dengan hasil
nilai kelompok
6. Guru membantu siswa untuk berfikir kritis dan membuat siswa aktif
dalam menjawab pertanyaan
c. Kegiatan Penutup
1. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi pelajaran
2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran
3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan doa bersama
3. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran dikelas
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah di buat.
Proses pengumpulan data ini dengan cara mengamati seluruh tindakan
yang dilaksanakan di kelas. Kegiatan yang diamati meliputi kegiatan siswa
35
dalam pembelajaran, suasana kegiatan pembelajaran,guru dalam
menyampaikan materi,interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan
siswa, dan hal-hal yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Tahap Refleksi
Refleksi ini dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan
baik yang bersifat positif maupun negatif. Guru dan peneliti mengadakan
evaluasi dan mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan pembelajaran
pada siklus I. Pada pelaksanaan siklus I ini untuk memperoleh gambaran
bagaimana pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan adakah permasalahan
yang muncul baik diadakannya perbaikan pada siklus II demi tercapainya
tujuan dalam penelitian ini.
Siklus II
Siklus II merupakan tindak lanjut perbaikan pada proses pembelajaran siklus
I.
1. Tahap Perencanaan
a. Mencatat masalah-masalah yang terjadi selama proses pembelajaran
pada siklus I
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan kegiatan
pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis Audio
visual
c. Menyiapkan bahan ajar yang dapat digunakan selama proses
pembelajaran
d. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pengamatan aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus II ini guru melaksanakan pembelajaran
berdasarkan pembelajaran hasil refleksi pada siklus I dengan
menggunakan media pembelajaran audio visual.
36
3. Pengamatan
Proses pengumpulan data ini dengan cara mengamati seluruh
tindakan yang dilaksanakan di kelas. Kegiatan yang diamati meliputi
kegiatan siswa dalam pembelajaran, suasana kegiatan pembelajaran, guru
dalam menyampaikan materi, interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa
dengan siswa, dan hal-hal yang terjadi pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
4. Tahap Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II.
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Penelitian ini dapat dikatan berhasil jika ada peningkatan hasil belajar
siswa sesuai dengan taraf minimal yang ditentukan, yaitu apabila telah
terdapat sedikitnya 75% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang
diperoleh siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan
dikatan berhasil apabila siswa mencapai skor 75% atau 75.
E. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :Sumber data
pokok dalam penelitian ini yaitu: siswa, guru, dan pihak sekolah lainnya.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan tes hasil belajar siswa kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi.
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam
penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian.Teknik ini digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya
mencari dan menggali data melalui pengamatan secara langsung dan
37
mendalam terhadap subjek dan objek yang diteliti. Observasi menurut
(James dan Dean, 2001:286) adalah “Mengamati (watching) dan
mendengar (listening) perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa
melakukan manipulasi atau pengendalian, serta mencatat penemuan yang
menghasilkan atau memenuhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat
penafsiran analisis”.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi terstruktur,
yang ditandai dengan perekaman data yang relatif sederhana, berhubung
dengan telah tersediakannya format yang relatif rinci. Dengan format
rekaman yang relatif rinci pengamat tinggal membubuhkan tanda
cacah(tallies) atau tanda-tanda lain sehingga gejala yang diamati
terpetakan secara rapi (Paizaludin dan Ermalinda, 2016:112-123).
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dukungan
implementasi model pembelajaran audio visual.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data
adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan
kepada subyek penelitian, instrumen ini digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai fakta, keyakinan, perasaan, niat,dan sebagainya.
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (1984) wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur, dimana dalam pertanyaan dan alternatif jawaban yang
diberikan kepada subyek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh
pewawancara (Paizaludin dan Ermalinda, 2016: 130).
3. Tes
Dalam penelitian teknik tes digunakan untuk menguji subjek, untuk
mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar peserta didik.
38
4. Dokumentasi
Dokumentasi berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen
primer maupun sekunder yang menunjang proses pembelajaran di kelas.
Dokumentasi meliputi dokumentasi untuk data dan dokumentasi dalam
proses. Dokumentasi untuk data merupakan dokumen-dokumen yang
sudah ada dan digunakan sebagai data berupa data tentang sekolah.
Sedangkan dokumentasi dalam proses merupakan dokumen yang diambil
ketika melakukan penelitian dan digunakan untuk mengetahui segala
aktivitassiswa dan guru saat melakukan tindakan, sehingga dapat
mengetahui kelemahan dan kelebihan tindakan.
G. Keabsahan Data
Selain menganalisis data, peneliti juga harus menguji keabsahan data
agar memperoleh data yang valid.Pengecekan keabsahan data yang dilakukan
dalam penelitian ini difokuskan pada hasil belajar siswa dalam pelajaran fiqih
materi perkalian bilangan. Keabsahan data dipertanggung jawabkan dan dapat
dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan.Teknik
keabsahan data penelitian ini menggunakan Triangulasi, diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Triangulasi yang
digunakan yaitu triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber
(Sugiyono, 2016: 274).
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan
dinamis yang dilakukan oleh para guru-peneliti, bergerak dari komponen
tindakan dalam satu siklus ke siklus lain, sampai membangun interprestasi,
dengan fokus utamanya rencana, dan tindakan atau aspek praktis (Sukardi,
2013: 72). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis data pada
penelitian ini didasarkan pada refleksi tiap siklus tindakan.Hal ini bermanfaat
39
untuk rencana perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Data yang
diperoleh pada penelitian ini berupa lembar observasi selama proses
pembelajaran berlangsung, hasil wawancara dan hasil pembelajaran setiap
siklus.
Adapun langkah-langkah menganalisis dan kualitatif menurut model
Miles dan Hubberman (dalam Sugiyono, 2016: 247), aktivitasdalam analisis
data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan
conclusion drawing/verification (kesimpulan/verifikasi):
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan memudahkan peneliti. Selain itu data yang diperoleh dari
wawancara guru dan siswa juga direduksi sesuai dengan masalah, yaitu
tentang implementasi model pembelajaran audio visual.
b. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut.
c. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion drawing/verification)
Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan.Setelah semua rangkaian
penelitian sudah dilaksanakan dengan prosedur yang berlaku, peneliti
melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah
dilakukan.Perubahan dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan
sementara yang ditarik pada akhir siklus I dan terevisi pada siklus II.
Analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada hasil observasi dapat
dihitung melalui :
Presentase respon siswa : =
x 100%
Dimana A = Proporsi siswa yang memilih (aktif)
B = Jumlah siswa (keseluruhan)
40
Dengan Penilaian :
0-19 = Tidak aktif
20-59 = Kurang aktif
60-69 = Cukup aktif
70-79 = Aktif
80-100 = Aktif sekali
Sedangkan hasil observasi aktivitasguru diberikan nilai sebagai berikut :
1 = Kurang baik
2 = Cukup baik
3 = Baik
4 = Baik sekali
Data kuantitatif merupakan proses perhitungan hasil belajar siswa pada
masing-masing siklus yang dilakukan dengan perhitungan.
Skor = B X 100
N
Keterangan :
B =Jumlah butiran dijawab dengan benar
N =Banyak butiran soal nilai
Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus (Nana
Sudjana,2009:109). Untuk menentukan tingkat validitas item soal digunakan
rumus sebagai berikut:
=
Keterangan :
N = banyaknya pasangan data x dan y
∑x = total dari jumlah variable x
∑y = total dari jumlah variable y
∑x2= kuadrat total jumlah dari variable x
∑y2= kuadrat total jumlah dari variable y
∑xy = hasil perkalian dari total jumlah dari variable x dan total jumlah dari
variable y
41
BAB VI
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
Lahirnya atau berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak
Kemang Kota Jambi ini tidak terlepas dari berdirinya Yayasan Perguruan
Pondok Pesantren As„ad Olak Kemang, karena Madrasah As„ad
merupakan salah satu madrasah yang cukup maju dan berkembang pesat
di seberang Kota Jambi.
Awal mulanya pada tahun 1976 di seberang kota Jambi ini
berdirilah Madrasah Aliyah Negeri di Rt. 09 Kelurahan Olak Kemang,
maka dikala itu para guru yang mengajar di MAN Olak Kemang ini
mempunyai ide pemikiran untuk memberikan pendidikan dasar kepada
anak-anak. Mereka melihat perkembangan masyarakatnya yang semakin
banyak, sementara pendidikan agama bagi anak-anak disekitar madrasah
agak terabaikan. Oleh karena itu bermusyawarahlah antara seluruh
komponen guru serta masyarakat sekitar untuk mengadakan pendidikan
dasar agama bagi anak-anak. Maka hal ini mendapat sambutan yang
sangat baik dari seluruh masyarakat dan dianjurkan agar para orangtua
segera memasukkan anak-anaknya kependidikan dasar agama ini. Maka
di adakanlah pendidikan bagi anak-anak yang waktu itu mengadopsi dari
nama madrasah tempat para guru-guru ini kebanyakan mengajar yaitu
diberi nama Madrasah Ibtidaiyah As „Adiyah yang merupakan cabang
dari Madrasah As „Ad dan pelaksanaan pendidikan dan kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan dengan menumpang Ruang/lokal Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) yang muridnya kurang lebih 70 orang dan proses
pembelajarannya pada sore hari. Keadaan tersebut berlangsung kurang
lebih selama dua tahun, kemudian pada tahun 1978 Pemerintah mulai
melihat kemajuan yang dicapai oleh madrasah ibtidaiyah tersebut cukup
baik dan bagus. Maka salah unsur pemerintah dilingkungan madrasah
42
yaitu pihak kecamatan yang dikala itu dipimpin oleh Bapak camat A.
Arifin mengambil kebijaksanaan dengan mengajak anggota masyarakat
untuk bermusyawarah agar mendirikan Ruang lokal Madrasah Ibtidaiyah
tersendiri, akhirnya tercapailah kemufakatan untuk didirikannya
madrasah tersebut.
Kemudian Madrasah tersebut diajukan untuk terdaftar dalam
lingkungan Departemen Agama RI, kemudian sejak tahun pelajaran
1980/1981 melalui keputusan Dirjen Bimas Islam Departemen Agama RI
Nomor : 52/46-Ei/1980 tertanggal 19 Agustus 1980 status Madrasah
Ibtidaiyah Nurun Najah mulai terdaftar pada lingkungan Departemen
Agama. Sehingga madrasah memiliki hak menurut hukum untuk
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dan diperbolehkan untuk
mengikuti ujian persamaan madrasah negeri. Selanjutnya pada tahun
1992, Pemerintah meminta agar setiap madrasah memperbaharui Piagam
Pendirian Madrasah Ibtidaiyah masing-masing, maka pada tahun tersebut
Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah mendapat piagam dengan lampiran
edaran Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No.
3207/E.VI/PP.03.2/AZ/92 tertanggal 27 Agustus 1992 serta diberi nomor
statistik Madrasah.
Sejak awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah ini telah
mengalami pergantian masa jabatan kepala madrasah sebanyak empat
kali. Berikut penjabaran masa jabatan Kepala :
1. Bapak A.Latif, BA Periode tahun 1978 – 1981
2. Bapak Abdullah Taufiq Periode tahun 1981 – 1982
3. Bapak Sulaiman M.Zaini Periode tahun 1982 – 1993
4. Bapak Amir H.Abd. Syukur Periode tahun 1993 – 2010
5. Bapak Usman Fahmi Periode tahun 2010 – 2016
6. Bapak Abdullah, S.Ag Periode tahun 2016 – Sekarang
43
2. Letak Geografis
Letak Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah ini adalah dalam wilayah
yang strategis serta terjangkau kendaraan darat dan berada didepan area
jalan raya, wilayahnya juga termasuk dataran rendah dalam wilayah
perkotaan. Madrasah ini terletak di Jln. K.H.M.Thayib Rt.11 Kelurahan
Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk sekitar 1 kilometer dari pasar
pusat inpres olak kemang. Gedungnya terletak pada areal yang cukup
strategis artinya pula memenuhi syarat sebagai tempat belajar,
diantaranya jauh dari keramaian dan gangguan kebisingan. Lembaga
pendidikan ini pula berdekatan dengan lembaga pendidikan lainnya
seperti SDN , MTs N, dan MAN Olak Kemang Kota Jambi.
3. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
a. Visi
”Taqwa, Cerdas, Terampil serta Berprestasi”
b. Misi
Misi Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak Kemang adalah :
1) Membina dan mengoptimalkan potensi rohani, jasmani, akal dan
akhlak peserta didik dengan memadukan potensi orang tua, guru,
masyarakat, pemerintah dan lingkungan.
2) Membentuk anak didik yang memiliki landasan agama yaitu
aspek Aqidah, Syariat, serta Akhlak yang kuat dan benar.
3) Menyelaraskan pengetahuan agama dengan pengetahuan umum
kepada anak didik.
4) Menyelenggarakan pendidikan dasar Islam yang mampu memberi
bekal pengetahuan, sikap mandiri dan keterampilan yang
mengantarkan peserta didik untuk siap memasuki pendidikan
selanjutnya.
5) Mempersiapkan anak agar dapat hidup mandiri di tengah-tengah
masyarakat sesuai dengan kemampuan, pengetahuan dan
keterampilan yang dimilikinya.
44
4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
Dalam skup yang luas Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Olak
Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi merupakan bagian dari
organisasi pendidikan nasional dibuat Kementerian Agama dan
Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki badan hukum
tersendiri. Sedangkan secara mikro, struktur organisasi badan pelaksana
pendidikan MIS Nurun Najah Kota Jambi adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi MI Nurun Najah
Ka. Kakemenag Kota Jambi
Abdullah, S.Ag Kepala MI Nurun
Najah
Sudirman Ketua Komite
Juahir Ketua Pengurus
Abdul Halim, S.Pd.I Wakil Kepala
Husni Yanti, S.Pd.I Waka Kurikulum
Mizatul Romania, S.Pd.I
Bendahara
Wali Kelas
Ernita, S.Pd.I Waka Kesiswaan
Siswa –Siswi
Guru
45
5. Data Guru dan Karyawan
Tabel 4.1
Data Guru dan Karyawan MI Nurun Najah
No Nama L/P Pendidikan Jabatan
1. Abdullah, S.Ag L S1 Kepala
2. Abdul Halim, S.Pd.I L S1 Wakil Kepala
3. Ernita, S.Pd.I P S1 Waka Kesiswaan
4. Husni Yanti, S.Pd.I P S1 Waka Kurikulum
5. Holidjah, S.Pd.I P S1 Guru
6. Rahmiyati, S.Pd.I P S1 Guru
7. Husni Thamrin, S.Pd.I L S1 Guru
8. Kholilah, S.Pd.I P S1 Guru
9. Mizatul Romania, S.Pd.I P S1 Guru
10. Ahmad Khoiruddin, S.Pd.I L S1 Guru
11. Ahmad Akbar, S.Pd.I L S1 Guru
12. Husnul Badri, S.Pd.I L S1 Guru
13. Edi Fidian, S.Pd L S1 Guru
6. Data Murid
Tabel 4.2
Data Keadaan Siswa MI Nurun Najah
Tahun
2021/2021
Kelas
Total Kelas I Kelas II
Kelas
III
Kelas
VI
Kelas
V
Kelas
VI
LK Pr LK Pr LK Pr LK Pr LK Pr LK Pr
28 18 30 14 26 19 21 14 23 11 9 11
Jumlah 257
46
7. Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3
Sarana Pembelajaran di MI Nurun Najah
No Jenis Bangunan Jumlah Kondisi
1. Ruang Kelas 6 Baik
2. Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik
3. Kamar mandi/WC 3 Baik
4. Kantin 3 Baik
5. Tempat Parkir 1 Baik
6. Musholla 1 Baik
7. Laboratorium Komputer 1 Baik
8. UKS 1 Baik
Tabel 4.4
Prasarana di MI Nurun Najah
No Sarana dan Prasarana Kondisi
1. Media pembelajaran Di MI Nurun Najah hanya
beberapa kelas yang bisa
digunakan untuk menunjang
sebagian bidang studi yang
diajarkan
2. Majalah dinding Di MI Nurun Najah terdapat satu
majalah dinding yang bias
digunakan untuk menyalurkan
hasil karya siswa, namun
penggunaannya belum optimal
3. Buku-buku bacaan Di MI Nurun Najah belum
memiliki berbagai buku bacaan
karena perpustakaan belum
dapat digunakan
47
4. Tatanan ruang kelas Tatanan ruang kelas di MI
Nurun Najah sudah cukup baik,
sehingga sudah lebih optimal
dalam proses pembelajaran
B. Temuan Khusus
1. Keadaan Awal Minat Belajar Siswa Pra Siklus
Dari Observasi pada tanggal 11 Februari 2021 diketahui bahwa saat
proses belajar mengajar Fiqih, guru kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun
Najah Kota Jambi tidak melakukan pembelajaran dengan menggunakan
audio visual. Dari hasil pada kegiatan pertindakan pembelajaran Fiqih
materi tentang najis siswa ternyata untuk memenuhi standar presentase
minimal pencapaian indikator penilaian hasil belajar fiqih. Dalam
penelitian ini penulis memperoleh dari data guru kelas VI pada mata
pelajaran Fiqih materi tentang najis tentang hasil yang diperoleh siswa,
berupa hasil ulangan harian yang dilaksanakan pada guru kelas VI, dapat
dilihat sebagai berikut ini:
Tabel 4.5
Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa
No Nama Nilai Pra
siklus KKM Ket
1. Dimas Hasmi 70 75 Tidak Tuntas
2. Fiona Ariella Queency 65 75 Tidak Tuntas
3. Ikhsan Assidiq 65 75 Tidak Tuntas
4. Indah Khoirun Nisa' 68 75 Tidak Tuntas
5. Denis Prasetyo 75 75 Tuntas
6. Hanna Azwa 80 75 Tuntas
7. Naura Rayyani 75 75 Tuntas
8. Khoirunnisa' 80 75 Tuntas
9. Tania Oktari 60 75 Tidak Tuntas
48
10. Kahiilah Ariibah 70 75 Tidak Tuntas
11. S.Abdullah Alkaf 74 75 Tidak Tuntas
12. Salwa Putri Amanda 70 75 Tidak Tuntas
13. Syarifah Rodiyah 65 75 Tidak Tuntas
14. Muhammad Rafi 60 75 Tidak Tuntas
15. Muhammad Al Mufarrid 68 75 Tidak Tuntas
16. Muhammad Zibril 60 75 Tidak Tuntas
17. M.Muzinil Anjani 70 75 Tidak Tuntas
18. Syarifah Jauzaa Amildaa 63 75 Tidak Tuntas
19. Vina Cahya Farhani 70 75 Tidak Tuntas
20. Muhammad Alif Rabbani 78 75 Tuntas
Jumlah 1386
Nilai rata-rata 69,3
Jml Siswa yang berhasil 5
Persentase keberhasilan 25%
Jml siswa yang belum
berhasil
15
Persentase siswa belum
berhasil
75%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.5 terlihat bahwa hasil belajar
siswa masih rendah. Karena siswa yang tuntas dalam belajar hanya 5 orang
siswa atau hanya dengan 25%, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas
dalam belajar berjumlah 15 orang atau sekitar 75 %, selain itu nilai rata-
rata 69,3 sedangkan KKM yang telah ditentukan oleh guru adalah 75
(dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi) artinya
tingkat ketuntasan keberhasilan belajar masih rendah.
Dari hasil yang diperoleh diatas, peneliti mulai melakukan penelitian
tindakan kelas dengan melakukan penerapan audio visual untuk
49
meningkatkan keberhasilan siswa pada kelas VI Madrasah Ibtidaiyah
Nurun Najah Kota Jambi.
2. Siklus I
Pengumpulan data Siklus I telah selesai 1 Maret 2021 sampai 3
Maret 2021 3 kali pertemuan ( pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 1 Maret 2021 dan pertemuan kedua pada hari Selasa 2 Maret
2021 dan pertemuan ketiga Rabu 3 Maret 2021) dan pertemuan terakhir
peneliti memberikan tes yang sesuai dengan materi kepada mereka.
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkaborasi
menyusun rancangan yang akan dilaksankan, yaitu: menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ; tentang materi najis
dengan menggunakan audio visual, menyusun dan mempersiapkan
bahan ajar yang diajarkan, mempersiapkan lembar observasi
keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan tes akhir siklus I
Tabel 4.6
Jadwal Perencanaan Siklus I
No Hari / Tanggal Pertemuan Materi
1 Senin ,
01-03-2021 Pertemuan I
Penjelasan tentang
materi najis
menggunakan audio
visual
2. Selasa,
02-03-2021 Pertemuan II
Penjelasan tentang najis
3 Rabu,
03-03-2021 Pertemuan III
Uji Kompetensi
50
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru berkaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: Menyusun Rencana
Pelaksana Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I.
Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam 3 kali pertemuan
pengamatan, pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian
tes soal siklus I untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan selama 2 x 30 menit atau 1 jam
pembelajaran dengan materi najis. Berikut ini deskripsi pelaksanaan
dan pengamatan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran fiqih
materi najis dengan menggunakan audio visual.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari
Senin 1 Maret 2021 jam pertama pada pukul 10.40-11.50 WIB.
Materi yang akan disampaikan adalah peneliti hanya fokus pada
pengenalan pembelajaran menggunakan audio visual dengan
materi najis.
- Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru mengucap salam,
kemudian guru meminta siswa untuk berdoa bersama-sama
yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru lalu
mengkomunikasikan kehadiran siswa, guru mengajak siswa
untuk tepuk semangat dan guru memotivasi siswa supaya
semangat dalam proses pembelajaran. Guru membagikan
kedalam kelompok setiap kelompok beranggotakan 5 orang.
Guru menyampaikan materi pembelajaran,
- Kegiatan Inti
1) Guru mengajak siswa untuk mengamati video yang
dibawa oleh guru
2) Guru menanyakan kepada siswa tentang video tersebut
51
3) Guru menjelaskan tentang video tersebut dan mengaitkan
dengan materi pembelajaran " najis "
4) Guru menjelaskan tentang najis
5) Guru bertanya dengan siswa mengenai najis yang mereka
ketahui
6) Guru membagi kedalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5 orang
7) Guru menyuruh siswa untuk menjelaskan tata cara
membersihkan najis
8) Guru menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian
9) Guru mengapresiasi hasil siswa dengan memberikan
tepuk tangan
- Penutup
Guru memberikan pertanyaan seputar pelajaran, siswa
menjawab pertanyaan dengan rebutan, dan guru menyuruh
siswa untuk belajar menyimpulkan pembelajaran yang sudah
disampaikan.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa 2 Maret 2021 jam pertama pada pukul 08.05-09.15 WIB.
Materi yang akan disampaikan adalah peneliti hanya fokus pada
penjelasan macam-macam najis.
- Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru mengucap salam,
kemudian guru meminta siswa untuk berdoa bersama-sama
yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru lalu
mengkomunikasikan kehadiran siswa, guru mengajak siswa
untuk tepuk semangat dan guru memotivasi siswa supaya
semangat dalam proses pembelajaran. Guru menanyakan
52
pembelajaran kemarin dan guru membagikan kedalam
kelompok yang sudah dibagikan kemarin.
- Kegiatan Inti
1) Guru mengajak siswa untuk mengamati video yang
dibawa oleh guru
2) Guru menanyakan kepada siswa tentang video tersebut
3) Guru menjelaskan tentang video tersebut dan mengaitkan
dengan materi pembelajaran " najis "
4) Guru menjelaskan tentang najis
5) Guru bertanya dengan siswa mengenai najis yang mereka
ketahui
6) Guru membagi kedalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5 orang
7) Guru menyuruh siswa untuk menjelaskan tata cara
membersihkan najis
8) Guru menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian
9) Guru mengapresiasi hasil siswa dengan memberikan
tepuk tangan
- Kegiatan Penutup
Guru memberikan pertanyaan seputar pelajaran, siswa
menjawab pertanyaan dengan rebutan, dan guru menyuruh
siswa untuk belajar menyimpulkan pembelajaran yang sudah
disampaikan
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu
3 Maret 2021 jam pertama pada pukul 10.40-11.50 WIB.
Peneliti hanya fokus pada Tes.
53
c. Hasil Observasi Siklus I
Observasi telah selesai dilaksanakan oleh guru peneliti pada
hari Rabu 3 Maret 2021. Kalaborator melakukan evaluasi terhadap
proses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru peneliti
dengan menerapkan audio visual.
1) Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Untuk melihat beberapa besar peningkatan hasil belajar
dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada
siklus pertama ini dilaksanakan tes formatif 1 yang terdiri dari
esai dan pilihan ganda.
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No Nama Nilai KKM Ket
1. Dimas Hasmi 80 75 Tuntas
2. Fiona Ariella Queency 75 75 Tuntas
3. Ikhsan Assidiq 75 75 Tuntas
4. Indah Khoirun Nisa' 80 75 Tuntas
5. Denis Prasetyo 80 75 Tuntas
6. Hanna Azwa 80 75 Tuntas
7. Naura Rayyani 75 75 Tuntas
8. Khoirunnisa' 80 75 Tuntas
9. Tania Oktari 65 75 Tidak Tuntas
10. Kahiilah Ariibah 73 75 Tidak Tuntas
11. S.Abdullah Alkaf 78 75 Tuntas
12. Salwa Putri Amanda 73 75 Tidak Tuntas
13. Syarifah Rodiyah 68 75 Tidak Tuntas
14. Muhammad Rafi 64 75 Tidak Tuntas
15. Muhammad Al Mufarrid 72 75 Tidak Tuntas
16. Muhammad Zibril 64 75 Tidak Tuntas
17. M.Muzinil Anjani 74 75 Tidak Tuntas
54
18. Syarifah Jauzaa Amildaa 67 75 Tidak Tuntas
19. Vina Cahya Farhani 74 75 Tidak Tuntas
20. Muhammad Alif Rabbani 80 75 Tuntas
Jumlah 1477
Nilai rata-rata 73,85
Jml Siswa yang berhasil 10
Persentase keberhasilan 50%
Jml siswa yang belum
berhasil
10
Persentase siswa belum
berhasil
50%
Sebagaimana ditunjukkan tabel 4.7 diketahui bahwa nilai
rata-rata siswa masih rendah, walaupun sudah menunjukkan
kenaikan yang cukup signifikan tetapi masih banyak yang belum
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) (dokumentasi
Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi). Hal ini dapat
dilihat dari rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu
73,85 jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM hanya 10
orang atau sekitar 50 % dari jumlah siswa secara keseluruhan dan
siswa yang belum berhasil sebanyak 10 orang atau 50 % dari
jumlah siswa keseluruhan , artinya tindakan yang diberikan pada
siklus I belum mencapai Indikator Kriteria Kelulusan Siswa pada
kelas VI Mata Pelajaran Fiqih materi tentang najis di Madrasah
Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi, oleh karena itu tindakan
dilanjutkan pada siklus II.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah yang dikutip dalam
(Juknis Penilaian Hasil Belajar MI, hlm. 15) bahwa Kriteria
Ketuntasan Minimal ditentukan oleh Satuan Pendidikan mengacu
55
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakreristik mata
pelajaran dan kondisi satuan pendidikan. .
2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara
keseluruhan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran belum
berlangsung secara optimal.
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara
keseluruhan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran belum
berlangsung secara optimal, hal ini dapat dilihat dari pada tabel
dibawah ini :
56
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Audio Visual
No Nama Siswa Aspek yang di Observasikan
Jumlah Presentase Kriteria
Keberhasilan N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8
1 Dimas Hasmi 6 62,05 Baik
2 Fiona Ariella Queency 6 75 Sangat Baik
3 Ikhsan Assidiq 4 50 Baik
4 Indah Khoirun Nisa' 6 75 Sangat Baik
5 Denis Prasetyo 4 37,05 Cukup
6 Hanna Azwa 6 75 Baik
7 Naura Rayyani 4 50 Baik
8 Khoirunnisa' 5 62,05 Baik
9 Tania Oktari 5 62,05 Baik
10 Kahiilah Ariibah 3 37,05 Cukup
11 S.Abdullah Alkaf 5 62,05 Baik
12 Salwa Putri Amanda 4 37,05 Baik
13 Syarifah Rodiyah 5 62,05 Baik
14 Muhammad Rafi 5 62,05 Baik
15 Muhammad Al Mufarrid 4 37,05 Baik
16 Muhammad Zibril 7 75 Sangat Baik
17 M.Muzinil Anjani 5 62,05 Baik
18 Syarifah Jauzaa Amildaa 6 75 Sangat Baik
19 Vina Cahya Farhani 4 37,05 Cukup
20 Muhammad Alif Rabbani 6 75 Sangat Baik
Jumlah 14 17 18 13 17 15 10 8
Persentase 70 85 90 65 85 75 50 40
Jumlah Persentase
Keseluruhan 560 : 8 = 70% Baik
57
Keterangan :
N1 : mengamati video yang dibawa oleh guru
N2 : menggunakan sebuah media seperti kotoran binatang yang ada di
sekitar
N3 : kerja sama antara kelompok
N4 : menyelesaikan soal atau masalah tanpa bantuan guru
N5 : menjawab pertanyaan
N6 : bertanya saat pembelajaran berlangsung
N7 : mengemukakan gagasan dalam diskusi
N8 : siswa dapat mengemukakan gagasan dalam diskusi mampu
menyimpulkan pembelajaran
Tabel 4.9
Kriteria Keaktifan Siswa
No Nilai Keberhasilan Taraf Keberhasilan
1 85% - 100% Sangat Baik
2 75% - 84,99% Baik
3 65% - 74,99% Cukup
4 55% - 64,99% Kurang
5 <55% Sangat Kurang
(Sugiyono, 2013 : 135)
Sebagaimana ditunjukkan tabel 4.8 terlihat bahwa
aktivitas siswa yang masih belum terlaksana dengan baik,
aktivitas siswa yang diamati masih ada yang belum sesuai dengan
yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat siswa
terhadap materi maupun didalam proses pembelajaran dikelas,
yakni dapat dilihat dari jumlah presentase keseluruhan yaitu
hanya 70 % yang memperhatikan guru mengajar sementara yang
lain masih bingung dan sibuk dengan aktivitas yang tidak ada
kaitanya dengan materi pembelajaran, seperti bicara, makan dan
lain-lain.
58
Aunurrahman (2009: 119) menyatakan keaktifan siswa
dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang
harus dipahami, dan dikembangkan setiap guru dalam proses
pembelajaran. Sehingga keaktifan siswa perlu digali dari potensi-
potensinya, yang mereka aktualisasikan melalui aktifitasnya
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sriyono, dkk (dalam Syafaruddin, 2005: 213) menyatakan
bahwa keaktifan siswa adalah pada waktu guru mengajar, guru
harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun
rohani.
3) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran
aktivitasguru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Guru menggunakan audio visual pada
Siklus I
No Aktivitas yang diminati
Tingkat
Pengamatan Kriteria
Penilaian 1 2 3 4
Pendahuluan
1 Guru memasuki kelas tepat
waktu
Baik
2 Guru mengucapkan salam Baik Sekali
3 Guru mengkondisikan siswa
saat siswa pelajaran dimulai
Cukup Baik
4 Guru memberikan motivasi
pada siswa
Cukup Baik
5 Guru menyampaikan indicator
dan tujuan pembelajaran
Cukup Baik
59
Kegiatan Inti
6 Guru menjelaskan tentang
audio visual
Baik
7 Guru memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan materi
yang akan dijelaskan
Baik
Sub Total Poin = 19 : 20 = 66,00% Baik
Keterangan :
1 = Kurang baik
2 = Cukup baik
3 = Baik
4 = Baik Sekali
d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil belajar siswa dan lembar obeservasi siswa
aktivitas siswa dan guru pada pelaksanaan sikuls I, dapat diketahui
bahwa terdapat peningkatan bila dibandingkan dengan pra tindakan .
hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Namun hasil tersebut belum mencapai kreteria Ketuntasan Indikator
yang telah ditetapkan oleh peneliti, karena masih ada sebgaian siswa
yang masih belum mencapai Kreteria Ketuntasan (KKM ), aktivitas
maupun hasil belajar siswa yang belum mencapai kreteria
kesuksesesan sesuai indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hal
ini disebabkan karena masih banyak adanya kendala yang dihadapi
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu
penelitian ini masih perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya.
Adapun kendala yang dihadapi pada pelaksanaan proses
pembelajaran pada siklus I, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas siswa
a) Masih ada siswa yang kurang memahami dari tujuan audio
visual yang diperaktikan
60
b) Masih ada siswa yang kurang termotivasidalam mengikuti
proses pembelajaran
c) Masih ada siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan guru
d) Siswa masih ada yang kurang aktif dalam proses pembelajaran
e) Siswa belum semuanya aktif dalam pembelajaran Fiqih materi
tentang najis
f) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan saat proses
pembelajaran
g) Tidak semua siswa memperhatikan evaluasi guru tentang
dampak negatif dari ketidak berhasilan dalam belajar.
2) Aktifitas guru
a) Guru belum optimal menggunakan media pembelajaran
b) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar
c) Guru belum optimal dalam membimbing siswa dalam
memahami audio visual saat pembelajaran
d) Guru belum optimal dalam menyajikan materi pembelajaran
yang bervariasi
e) Guru kurang menggunakan variasi metode dan media saat
pembelajaran
f) Guru belum optimal dalam mengawasi dan membimbing siswa
dalam menemukan pertanyaan
g) Guru kurang optimal dalam mengawasi dan membimbing
siswa saat belajar di luar kelas
h) Guru kurang optimal dalam membimbing siswa secra aktif
dalam belajar.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada
siklus I dan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, maka
perlu dilanjuti pada siklus II dengan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
61
1) Aktivitas siswa
a) Guru perlu meningkatkan lagi penjelasan tentang maksud dan
tujuan audio visual yang akan di peraktikan dengan materi
najis
b) Guru harus meningkatkan lagi pemberian motivasi kepada
siswa agar siswa lebih termotivasi
c) Guru harus lebih optimal dalam membimbing siswa untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dan
menganalisis kendala-kendala yang dihadapi siswa dengar
memahami pembelajaran dan mencari solusinya
d) Guru membimbing siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran
e) Guru harus menggunakan media yang realita, sehingga
mempermudah siswa untuk mengerti
f) Guru harus lebih variasi dalam menggunakan metode sehingga
mempermudah siswa dalam proses pembelajaran
g) Guru harus menyuruh siswa untuk memecahkan masalahnya
sendiri sehingga siswa banyak memiliki peran saat proses
pembelajaran
h) Guru wajib menemukan keinginan siswa dalam belajar,
sehingga siswa merasa tidak terbebani dalam materi
ajar,sehingga tujuan yang diinginkan dicapai dengan baik
i) Hendaknya selalu memberikan penjelasan atas dampak negatif
dan tidak dikuasainya materi yang dipelajarinya
2) Aktivitas guru
a) Guru harus lebih optimal dalam memotivasi siswa untuk
belajar
b) Guru harus lebih optimal dalam membimbing dan memahami
audio visual dengan materi najis
c) Guru harus menggunakan metode yang varian
62
d) Guru harus lebih optimal dalam mengawasi dan membimbing
siswa dalam menemukan pertanyaan
e) Guru harus lebih optimal dalam mengawasi dan membimbing
siswa dalam menjawab pertanyaan
f) Guru harus lebih optimal dalam membimbing siswa untuk aktif
dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat
memuaskan
3. Siklus II
Pengumpulan data Siklus II telah selesai 8 Maret 2021 sampai 10
Maret 2021 3 kali pertemuan ( pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 8 Maret 2021 , pertemuan kedua pada hari Selasa, tanggal 9
Maret 2021 dan pertemuan; ketiga hari Rabu tanggal 10 Maret 2021 )
memberikan tes soal kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan
yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkaborasi
menyusun rancangan yang akan dilaksankan, yaitu: menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tentang materi Najis
dengan menggunakan audio visual , menyusun dan mempersiapkan
bahan ajar yang diajarkan, mempersiapkan lembar observasi
keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan tes akhir siklus
II.
Tabel 4.11
Jadwal Perencanaan Siklus II
No Hari / Tanggal Pertemuan Materi
1 Senin ,
08-03-2021 Pertemuan I
Penjelasan tentang
materi najis
menggunakan audio
visual
2. Selasa ,
09-03-2021 Pertemuan II
Penjelasan tentang najis
3 Rabu,
10-03-2021 Pertemuan III
Uji Kompetensi
63
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: Menyusun Rencana
Pelaksana Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus II. Pelaksana
tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian
tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian Tes soal siklus I untuk
mengukur hasil belajar siswa selama proses pembelajaran yang
dilakukan selama 2 x 35 menit atau 2 jam pembelajaran dengan materi
najis.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran Najis dengan menggunkan audio
visual .
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari
Senin 8 Maret 2021 jam pertama pada pukul 10.45-11.50 WIB.
Materi yang akan disampaikan adalah peneliti hanya fokus pada
pengenalan audio visual dengan materi najis.
a) Awal Pertemuan
Pada awal pembelajaran guru mengucap salam, kemudian
guru meminta siswa untuk berdoa bersama-sama yang dipimpin
oleh ketua kelas. Guru lalu mengkomunikasikan kehadiran
siswa, guru mengajak siswa untuk tepuk semangat dan guru
memotivasisiswa supaya semangat dalam proses pembelajaran.
Guru menanyakan pembelajaran kemarin dan Guru membagikan
kedalam kelompok yang sudah dibagikan kemarin.
b) Kegiatan Inti
1) Guru menanyakan kepada siswa tentang pelajaran minggu
lalu
2) Guru menyuruh siswa mengamati media yang guru tunjuk
yaitu sebuah bola
3) Guru menanyakan kepada siswa apa nama benda tersebut
64
4) Guru menanyakan kepada siswa apakah benda ini termasuk
najis
5) Guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan
6) Guru membagikan sebuah kertas origami masing-masing
kelompok
7) Guru menyuruh siswa untuk membuat atau membentuk
kertas tersebut menjadi najis
8) Guru menyuruh siswa mempersentasikan kedepan kelas
c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan pertanyaan seputar pelajaran, siswa
menjawab pertanyaan dengan rebutan, dan guru mnyuruh siswa
untuk belajar menyimpulkan pembelajaran yang sudah
disampaikan.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa
9 Maret 2021 jam pertama pada pukul 08.05-09.15 WIB. Materi
yang akan disampaikan adalah peneliti hanya fokus pada
pengenalan audio visual dengan materi najis.
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru mengucap salam, kemudian
guru meminta siswa untuk berdoa bersama-sama yang dipimpin
oleh ketua kelas. Guru lalu mengkomunikasikan kehadiran
siswa, guru mengajak siswa untuk tepuk semangat dan guru
memotivasisiswa supaya semangat dalam proses pembelajaran.
Gura menanyakan pembelajaran kemarin dan Guru membagikan
kedalam kelompok yang sudah dibagikan kemarin
b) Kegiatan Inti
1) Guru menanyakan kepada siswa tentang pelajaran kemarin
2) Guru menyuruh siswa mengamati buku yang ada di halaman
127
3) Guru menanyakan kepada siswa apa yang kalian amati
65
4) 'Guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan
5) Guru menyuruh siswa untuk keluar kelas untuk mengamati
benda-benda yang termasuk najis
6) Guru menyuruh siswa menggambarkan benda-benda yang
mereka lihat
7) Guru menyuruh siswa mempersentasikan kedepan kelas
c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan pertanyaan seputar pelajaran, siswa
menjawab pertanyaan dengan rebutan, dan guru menyuruh siswa
untuk belajar menyimpulkan pembelajaran yang sudah
disampaikan
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu
10 Maret 2021 jam pertama pada pukul 10.45-11.50 WIB. Materi
yang akan disampaikan adalah peneliti hanya menguji kompetensi
siswa
c. Hasil Observasi Siklus II
Observasi pada siklus ini telah selesai dilakukan oleh guru
peneliti pada hari rabu tanggal 10 Maret 2021. Kalabolator melakukan
evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh
guru peneliti dengan menerapkan audio visual .
1) Hasil belajar siswa pada siklus II
Untuk melihat beberapa besar peningkatan hasil belajar dan
pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Pada
siklus II dilaksanakan tes Formatif II yang terdiri dari 2 bentuk soal
yakni pilihan ganda dan esai.
66
Tabel 4.12
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai KKM Ket
1. Dimas Hasmi 85 75 Tuntas
2. Fiona Ariella Queency 80 75 Tuntas
3. Ikhsan Assidiq 80 75 Tuntas
4. Indah Khoirun Nisa' 85 75 Tuntas
5. Denis Prasetyo 85 75 Tuntas
6. Hanna Azwa 85 75 Tuntas
7. Naura Rayyani 80 75 Tuntas
8. Khoirunnisa' 85 75 Tuntas
9. Tania Oktari 74 75 Tidak Tuntas
10. Kahiilah Ariibah 78 75 Tuntas
11. S.Abdullah Alkaf 80 75 Tuntas
12. Salwa Putri Amanda 80 75 Tuntas
13. Syarifah Rodiyah 77 75 Tuntas
14. Muhammad Rafi 73 75 Tidak Tuntas
15. Muhammad Al Mufarrid 78 75 Tuntas
16. Muhammad Zibril 75 75 Tuntas
17. M.Muzinil Anjani 80 75 Tuntas
18. Syarifah Jauzaa Amildaa 75 75 Tuntas
19. Vina Cahya Farhani 80 75 Tuntas
20. Muhammad Alif Rabbani 85 75 Tuntas
Jumlah 1600
Nilai rata-rata 80
Jml Siswa yang berhasil 18
Persentase keberhasilan 80%
Jml siswa yang belum berhasil 2
Persentase siswa belum
berhasil
20%
67
Sebagaimana ditunjukkan tabel 4.12 diketahui bahwa nilai
hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan, nilai rata-
rata yang diperoleh siswa meningkat dari 73,85 meningkat pada
siklus II menjadi 80 pada siklus II. Siswa yang memperoleh nilai
80 ketas sebanyak 13 siswa. Ini berarti keberhasilan siswa
mencapai 80% sedangkan siswa yang belum tuntas 2 orang atau 20
% angka ini telah menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dikelas
VI mata pelajaran Fiqih materi tentang najisdi Madrasah Ibtidaiyah
Nurun Najah Kota Jambi telah mencapai indikator kriteria
ketuntasan kelulusan siswa. Oleh karena itu peneliti tidak perlu
dilanjutkan lagi.
2) Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara
keseluruhan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran belum
berlangsung secara optimal, hal ini dapat dilihat table di bawah ini :
68
Table 4.13
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Audio Visual
No Nama Siswa Aspek yang di Observasikan
Jumlah Presentase Kriteria
Keberhasilan N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8
1 Dimas Hasmi 8 100% Sangat Baik
2 Fiona Ariella Queency
7 87,05% Sangat Baik
3 Ikhsan Assidiq
6 75% Sangat Baik
4 Indah Khoirun Nisa'
6 75% Sangat Baik
5 Denis Prasetyo
6 75% Sangat Baik
6 Hanna Azwa
5 62,05% Baik
7 Naura Rayyani
3 37,05% Cukup
8 Khoirunnisa'
6 75% Sangat Baik
9 Tania Oktari
5 62,05% Baik
10 Kahiilah Ariibah
6 75% Sangat Baik
11 S.Abdullah Alkaf
7 87,05% Sangat Baik
12 Salwa Putri Amanda
4 50% Baik
13 Syarifah Rodiyah
7 87,05% Sangat Baik
14 Muhammad Rafi
5 62,05% Baik
15 Muhammad Al Mufarrid
7 87,05% Sangat Baik
16 Muhammad Zibril
7 87,05% Sangat Baik
17 M.Muzinil Anjani
5 62,05% Baik
18 Syarifah Jauzaa Amildaa
7 87,05% Sangat Baik
19 Vina Cahya Farhani
6 75% Sangat Baik
20 Muhammad Alif Rabbani
6 75% Sangat Baik
Jumlah 18 12 19 16 14 16 11 12
Persentase 90 63 95 81 72 81 59 63
Jumlah Persentase
Keseluruhan 604 : 8 = 75,05% Sangat Baik
Keterangan :
N1 : mengamati lingkungan sekolah menggunakan benda-benda nyata
N2 : menggunakan sebuah media seperti lingkungan sekolah
N3 : kerja sama antara kelompok
N4 : menyelesaikan soal atau masalah tanpa bantuan guru
69
N5 : menjawab pertanyaan
N6 : bertanya saat pembelajaran berlangsung
N7 : mengemukakan gagasan dalam diskusi
N8 : siswa dapat mengemukakan gagasan dalam diskusi mampu
menyimpulkan pembelajaran
Tabel 4.14
Kriteria Keaktifan Siswa
No Nilai Keberhasilan Taraf Keberhasilan
1 85% - 100% Sangat Baik
2 75% - 84,99% Baik
3 65% - 74,99% Cukup
4 55% - 64,99% Kurang
5 <55% Sangat Kurang
(Sugiyono, 2013 : 135)
Sebagaimana ditunjukkan diatas terlihat bahwa jumlah
presentase keseluruhan dari aktivitasbelajar siswa yaitu 75,05
dengan kriteria penilaian baik. Hal ini menunjukkan bahwa
kreativitas siswa dalam proses pembelajaran rendah mengalami-
peningkatan dari siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan
siswa belajar semakin meningkat dan upaya meningkatkan
aktivitasdapat terlaksana baik sehingga tercipta suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
3) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran
aktivitasguru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
70
Tabel 4.15
Hasil Observasi Aktivitas Guru mengajar dengan menggunakan Audio
Visual pada Siklus II
No Aktivitasyang diminati
Tingkat
Pengamatan Kriteria
Penilaian 1 2 3 4
Pendahuluan
1 Guru memasuki kelas tepat waktu Baik Sekali
2 Guru mengucapkan salam Baik Sekali
3 Guru mengkondisikan siswa saat
siswa pelajaran dimulai Baik
4 Guru memberikan motivasipada siswa Baik
5 Guru menyampaikan indicator dan
tujuan pembelajaran Baik
Sub Total Poin 17 : 20 = 85,00%
Kegiatan Inti
6 Guru menjelaskan tentang audio
visual Baik Sekali
7 Guru memberikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang akan
dijelaskan
Baik
8 Guru menjelaskan tentang materi
najis beserta contohnya Baik Sekali
9 Guru mengajak siswa untuk bersama-
sama mencari macam-macam najis
dan menyebutkannya satu persatu
Baik
10 Guru membagi siswa kedalam
beberapa kelompok Baik
11 Guru menyuruh siswa untuk mencari
macam-macam najis yang ada di Baik Sekali
71
lingkungan sekolah
Sub Total Poin = 21 : 24 = 87,50%
Penutup
12 Guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari Baik
Sub Total Poin = 3 : 4 = 75%
Jumlah Presentasi Keseluruhan 41 : 48 = 85,41% Baik
Keterangan :
1 = Kurang baik
2 = Cukup baik
3 = Baik
4 = Baik Sekali
Sebagaimana ditunjukkan 4.15 diatas, dapat diketahui
bahwa presentase aktivitasguru mengajar yaitu 85,41 % dengan
kreteria penelitian yaitu baik sekali. Hal ini menunjukan bahwa
aktivitasguru mengajar sudah memenuhi kreteria standar kelulusan
indikator yang sudah ditetapkan oleh peneliti.
d. Refleksi Siklus II
Berdasarkan lembar hasil observasi siswa dan guru pada
pelaksanaan siklus II, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang
cukup tinggi bila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat
dari adanya peningkatan aktivitas siswa dan guru dalam proses
pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tindakan
pada siklus ini pun telah mencapai kriteria indikator kesuksesan siswa
dan guru yang telah ditetapkan oleh peneliti, oleh karena itulah
penelitian ini tidak dilanjutkan lagi pada siklus berikutnya atau
berhenti pada siklus ini.
72
C. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data
tersebut berupa hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitasbelajar siswa, dan
hasil observasi aktivitasmengajar guru. Hasil data yang diperoleh dari
pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada prasiklus diperoleh rata-rata presentase
keberhasilan siswa yaitu 69,3, dan pada siklus I diperoleh rata-rata
presentase sebesar 73,85 %, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
80. Hal ini menujukan adanya meningkatan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan
audio visual .
2. Pada observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
presentase sebesar 70,1 % sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
presentase sebesar 75,05 %. Hal ini menunjukan adanya peningkatan
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran pada mate pelajaran
Fiqih materi tentang najisdengan menggunakan audio visual .
3. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata
66%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 85,41 %. Hal ini
menunjukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam mengelola
kelas sehingga mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa.
D. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperlukan informasi
bahwa pada pelaksanaan siklus I yaitu hasil belajar siswa, aktivitas belajar
siswa dan aktivitas guru mengajar dilakukan selama proses pembelajaran
menunjukkan hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa dan guru mengajar
belum begitu optimal. Namun yang terjadi peningkatan pada hasil belajar
siswa, aktivitasbelajar siswa dan aktivitasguru mengajar setelah dilakukan -
perbaikan-perbaikan pada siklus II.
73
Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Tes
Tes digunakan untuk mencari hasil belajar siswa. Hasil yang
diperoleh dari tes digunakan peneliti sebagai bahan untuk melaksanakan
refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan dengan acuan
untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil tes yang
diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16
Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Audio visual
No Kegiatan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nama Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1. Dimas Hasmi 70 Tidak
Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
2. Fiona Ariella
Queency 65
Tidak
Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas
3. Ikhsan Assidiq 65 Tidak
Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas
4. Indah Khoirun Nisa' 68 Tidak
Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
5. Denis Prasetyo 75 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
6. Hanna Azwa 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
7. Naura Rayyani 75 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas
8. Khoirunnisa' 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
9. Tania Oktari 60 Tidak
Tuntas 65
Tidak
Tuntas 74
Tidak
Tuntas
10. Kahiilah Ariibah 70 Tidak
Tuntas 73
Tidak
Tuntas 78 Tuntas
74
11. S.Abdullah Alkaf 74 Tidak
Tuntas 78 Tuntas 80 Tuntas
12. Salwa Putri
Amanda 70
Tidak
Tuntas 73
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
13. Syarifah Rodiyah 65 Tidak
Tuntas 68
Tidak
Tuntas 77 Tuntas
14. Muhammad Rafi 60 Tidak
Tuntas 64
Tidak
Tuntas 73
Tidak
Tuntas
15. Muhammad Al
Mufarrid 68
Tidak
Tuntas 72
Tidak
Tuntas 78 Tuntas
16. Muhammad Zibril 60 Tidak
Tuntas 64
Tidak
Tuntas 75 Tuntas
17. M.Muzinil Anjani 70 Tidak
Tuntas 74
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
18. Syarifah Jauzaa
Amildaa 63
Tidak
Tuntas 67
Tidak
Tuntas 75 Tuntas
19. Vina Cahya Farhani 70 Tidak
Tuntas 74
Tidak
Tuntas 80 Tuntas
20. Muhammad Alif
Rabbani 78 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
Presentase
Keberhasilan
Siswa
25% 50% 80%
Peningkatan 20% 20%
Sebagaimana ditunjukan pada tabel 4.17 terjadi peningkatan hasil
belajar siswa dari prasiklus yaitu presentase keberhasilan siswa hanya 40
% meningkat disiklus I yaitu 60 % dan peningkatan lagi di siklus II 80%.
Adapun presentase peningkatan dari prasiklus ke siklus petama yaitu 20 %
dan presentase peningkatan siklus II yaitu 20%. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa meningkat pada mata pelajaran Fiqih materi
75
tentang najisdengan menggunakan audio visual pada kelas VI MI Nurun
Najah Kota Jambi.
Adapun presentase hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I dan
Siklus II disajikan pada diagram berikut:
Gambar 4.2
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan audio visual
2. Lembar Observasi
Observasi digunkan sebagai pedoman bagi cbserver dalam
melakukan pengamatan terhadap aktivitasbelajar siswa dan aktifitas
mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang
diperoleh dari lembar observer digunakan peneliti dan observer sebagai
bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
25%
50%
80%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Prasiklus Siklus I Siklus II
Presentase
Presentase
76
Gambar 4.3
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan audio visual
Tabel 4.17
Presentase Peningkatan AktivitasGuru Mengajar dengan Menggunakan
Audio visual
No Aktivitasyang diminati Tingkat Pengamatan
Siklus I Siklus II
1 Pendahuluan
Guru memasuki kelas tepat waktu 3 4
2 Guru mengucapkan salam 4 3
3 Guru mengkondisikan siswa saat
siswa pelajaran dimulai 2 3
4 Guru memberikan motivasipada
siswa 2 3
5 Guru menyampaikan indikator dan
tujuan mempelajaran 2 3
Sub Total Point = 13:20= 65,00% Siklus I 16:20= 80,00% Siklus II
6 Kegiatan inti
Guru menjelaskan Fiqih materi
tentang najisrealistik
3 4
64%
75,50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
Siklus I Siklus II
Presentase
Presentase
77
7 Guru memberikan pertanyaan yang
berkaitam dengan materi yang akan
dijelaskan
3 3
8 Guru menjelaskan tentang materi
najis beserta contohnya
3 3
9 Guru mengaj ak siswa untuk
bersama-sama mencari macam-
macam najis dan menyebutkannya
satu persatu
2 3
10 Guru membagi siswa kedalam
beberapa kelompok
3 3
11 Guru menyuruh siswa untuk
mencari macam-macam najis yang
ada dilingkungan sekolah
3 3
Sub Total Point = 17:24= 70,83 % Siklus I 19:24= 79,67% Siklus n
12 Penutup
Gura menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
2 3
Sub Total Point = 2:4= 50,00 % Siklus I 3:4= 75,00% Siklus II
Jumlah Presentase Keseluruhan 32:48=66,67% 38:48=
79,67%
Peningkatan 13%
Sebagaimana ditunjukan pada tabel 4.18 terjadi peningkatan mengajar
guru pada siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari jumlaj presentase
keseluruhan aktivitasmengajar pada siklus I yaitu 66,67 dan meningkat pada
siklus II yatu 79,67, dengan presentase peningkatan 13 %, Hal ini
menunjukkan bahwa guru mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan
pembelajaran pada pelajaran Audio visual untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi. Adapun
78
presentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan Siklus II pada diagram
berikut:
Gambar 4.4
Diagram Peningkatan Aktivitas Guru mengajar
E. Pembahasan
Media audio visual adalah salah satu media yang bisa dijadikan solusi
dari permasalahan tersebut. Media audio visual memberikan pengalaman
yang lebih kongkret dari media gambar, dan membutuhkan biaya yang lebih
rendah dibandingkan harus membeli alat pengujian logam untuk proses
demonstrasi selama pembelajaran (Arsyad, 2013 dalam Jurnal Muhammad
R.Ridha, dkk, 2018).
Media audio visual memberikan informasi secara visual dan suara,
sedangkan pada media gambar informasi hanya didapatkan secara visual.
Kerucut pengalaman Edgar Dale menunjukkan media audio visual lebih
tinggi dua tingkat dalam memberikan pengalaman belajar ketimbang media
gambar. Media audio visual diharapkan memberikan informasi yang tidak
bisa diberikan media gambar dalam pembelajaran pengujian logam
(Fujiyanto, et.al. 2016 dalam Jurnal Muhammad R.Ridha, dkk, 2018). Seperti
proses pengujian, prinsip kerja mesin uji, dan langkah pengujian.
66,67%
79,67%
60,00%
65,00%
70,00%
75,00%
80,00%
85,00%
Siklus I Siklus II
Diagram Peningkatan Aktivitas Guru Mengajar
Diagram PeningkatanAktivitas Guru Mengajar
79
Dari penelitian diatas dapat dilihat pada siklus I keaktifan siswa
mencapai 73,85% pada siklus II keaktifan siswa meningkat 80 % dari dua
siklus tersebut keaktifan siswa meningkat 8 % pada lembar Observasi guru
dapat dilihat pada siklus I mencapai 66,67 % pada siklus II obervasi guru
meningkat 85,41 % dapat dilihat bahwa Penerapan Audio visual dapat
Meningkatkan Hasil Belajar siswa.
Dapat dilihat juga bahwa model pembelajaran audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
Kota Jambi dengan melalui II siklus. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan
hasil belajar siswa yaitu pada prasiklus presentase keberhasilan siswa hanya
25%, meningkat pada siklus I menjadi 50% dan meningkat lagi pada siklus II
yaitu 80%.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan
Audio Visualdapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut dapat
dilihat dari setiap siklus.
Proses pembelajaran Audio Visual di Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah
Kota Jambi berdasarkan Observasi awal pada temuan peneliti dikelas VI
kondisi hasil belajar siswa masih rendah hanya 5 orang yang berhasil (25%)
siswa yang belum berhasil 10 orang (50%), pada siklus I hanya 10 orang
yang berhasil (50%) 10 orang yang belum berhasil (50%), pada siklus II
meningkat 18 orang yang berhasil (80%) 2 orang yang belum berhasil (20%). Dapat dilihat pada siklus I keaktifan siswa mencapai 73,85% pada
siklus II keaktifan siswa meningkat 80 % dari dua siklus tersebut keaktifan
siswa meningkat 7,3% pada lembar Observasi guru dapat dilihat pada siklus I
mencapai 66,67 % pada siklus II obervasi guru meningkat 85,41 % dapat
dilihat bahwa Penerapan Audio Visual dapat Meningkatkan Hasil Belajar
siswa.
Hal ini disebabkan karena kurangnya guru fiqih menggunakan metode
yang kurang bervariasi dan belum menggunakan media sehingga anak
cenderung bosan ketika belajar mengakibatkan hasil belajar siswa kurang
memuaskan, dengan menggunakan Audio Visual ini anak akan semakin aktif
karena pembelajaran yang ril atau nyata yang menggunakan audio dan video
sehingga memudahkan anak untuk mengerti pembelajaran tersebut.
81
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, maka penulis menyarankan :
a. Hendaknya guru menggunakan metode atau media yang bervariasi
b. Hendaknya guru dapat mengkolaborasi dengan siswa ketika proses
pembelajaran siswa dan guru melakukan tanya jawab sehingga anak
tersebut aktif dan dapat mendapatkan peran
c. Penulis menyarankan agar guru dapat menerapkan Audio Visual pada
pembelajaran fiqih
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada
Allah SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih
dapat kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun dalam bentuk
kata-kata. Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan
penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini Kemudian penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
82
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Azhar Arsyad,2011, media pembelajaran,PT. Rajagrafindo Persada
Departemen Agama RI, "Al-Qur'an dan Terjemah", Surabaya: 2015
Kemetrian Agama Republik Indonesia, Buku Siswa Fikih Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 MTs, 2014
QS,al-mujadalah 58: 11
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia
Undang-Undang RI, No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta:
Indonesia Legal Centre Publishing, 2008
Wina sanjaya, 2009,perencanaan dan desain sistem pembelajaran,Bandung: PT.
Fajar interpratama.
Wina Sanjaya,, 2006 Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.
Sofan Amri, Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Dalyono. (2009). Psikologi Pendididkan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rohiat. 2008. Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung:
PT Refika Aditama
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqh Islam (Hukum Fiqh Islam). Bandung : Sinar Baru
Algesindo
Karya Ilmiah
Jurnal Muhammad R.Ridha, dkk, 2018
Jurnal Pendidikan Ekonomi Manajemen dan Keuangan Vol. 1 No. 1 Mei 2017
Suprijanto, 2009 dalam jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 3 (2017)
83
Lampiran 1
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN TINDAKAN
KELAS (PTK)
JUDUL : PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI NAJIS DI KELAS VI
MADRASAH IBTIDAIYAH NURUN NAJAH OLAK KEMANG
KOTA JAMBI
A. OBSERVASI
1. Lembar observasi aktVIitas guru
2. Lembar observasi keaktifan siswa
3. Hasil belajar siswa kelas VI
B. WAWANCARA
1. Lembar wawancara guru
2. Wawancara guru dengan guru sesudah pembelajaran
3. Wawancara siswa
C. TES
Pertanyaan tes terlampir, tes tertulis (pilihan ganda dan esai)
D. DOKUMENTASI
Dokumentasi selama riset di Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi
84
Lampiran 2 S I L A BU S
Nama Sekolah : MIN Nurun Najah Mata Pelajaran : FIQIH Kelas / Semester : VI/II Standar Kompetensi : Najis
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Pengalaman Belajar
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/bahan/alat
1.1. Menjelaskan macam-macam najis dan tatacara thaharahnya (bersucinya)
Najis Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk menemukan konsep yang benar dan jelas tentang najis dan macam-macamnya
Mendengarkan penjelasan macam-macam air
Mengklasifikasikan macam-macam air
Menyebutkan Perbedaan air muthlak, mustakmal, makruh (musyammas), mutanajis
Mempraktikkan cara bersuci dari najis
Menjelaskan pengertian najis
Mengidentifikasikan macam-macam najis
Membedakan najis mukhaffafah, mutawassithah dan mughalladhah
Menyebutkan macam-macam air
Tes Lisan
Tes Tulis
Unjuk Kerja
Proyek
4X 40 menit
Sumber:
Buku paket fiqih
Gambar seputar macam-macam najis
Buku fiqih Islam Sulaiman Rosyid
Bahan: air sumur, air sungai Alat:
Kran, pancuran, Gayung, timba
1.2. Menjelaskan hadats kecil dan tatacara thaharahnya (bersucinya)
Hadats kecil
Membaca dan menelaah berbagai literatue untuk menemukan konsep yang benar dan jelas tentang hadat kecil dan melakuka tanya jawab seputar hadat kecil
Mengidentifikasi kondisi berhadats kecil
Menjelaskan pengertian hadats kecil
Mengidentifikasi ciri-ciri hadats kecil
Menyebutkan contoh yang termasuk hadats kecil
Tes unjuk kerja
Observasi
Performance
4 X 40 menit
Buku paket fiqih kelass VI
LKS
Lembar observasi
Lembar penilaian
Boneka
Batu, kertas, tisu, daun kering, dan plastikbatu apung, batu kali, air,gambar, peragaan wudu
Istinjak Membaca kemudian menjelaskan masalah istinjak
Mengidentifikasi alat yang dapat digunakan untuk beristinjak dan memperagakannya
Menjelaskan pengertian istinjak
Menjelaskan hukum istinjak
Menjelaskan adab buang air
Menyebutkan alat-alat yang dapat digunakan untuk beristinjak
Mempraktekkan tatacara istinjak
wudlu Membaca materi, melakukan pengamatan terhadap teman yang melakukan wudlu, menuliskan hasil
Menjelaskan pengertian wudlu
85
pengamatan dan memberikan kesimpulan
Mempraktikkan wudlu secara bergantian
Menyebutkan syarat dan rukun wudlu
Menyebutkan sunah wudlu
Mengemukakan hal-hal yang membatalkan wudlu
Mempraktikkan tatacara wudlu
1.3. Menjelaskan macam-macam hadats besar dan tatacara thaharahnya (bersucinya)
Hadats besar
Mendengarkan penjelasan tentang pengertian dan contoh hadats besar
Mendemonstrasikan tata cara bersuci dari hadats besar
Menjelaskan pengertian hadats besar
Menunjukkan contoh-contoh hadats besar
Tugas kelompok
Tes Lisan
Tes Tulis
Observasi
Tes unjuk kerja
2 X 40 menit
Buku paket fiqih kelas VI
Lembar kerja
Lembar penilaian
Lembar observasi
Boneka
Air Membaca dan memahami materi haid
Mengidentifikasi ciri-ciri dan siklus haid
Menjelaskan kewajiban bagi wanita sesudah haid
Menjelaskan pengertian haid
Mengidentifikasi ciri-ciri darah haid
Membedakan darah haid dengan darah istihadoh
Menentukan siklus darah haid
Menjelaskan kewajiban syar’i bagi wanita yang sudah haid
Membaca dan memahami materi mimpi basah
Mengidentifikasi ciri-ciri dan waktu terjadinya mimpi basah
Menjelaskan pengertian mimpi basah
Menunjukkan ciri-ciri mimpi basah
Mengidentifikasi kewajiban syar’i bagi laki-laki yang sudah
Tugas kelompok
Observasi
Tes unjuk kerja
Melakukan tanya jawab seputar mandi
Mendengarkan penjelasan seputar syarat, rukun, dan sunnah mandi
Mengidentifikasi sebab diwajibkannnya mandi
Mencontohkan mandi wajib dengan alat boneka
Menjelaskan pengertian mandi
Menjelaskan macam-macam mandi
Menjelaskan syarat , rukun dan sunnah mandi
Mejelaskan hal-hal yang mewajibkan mandi
Mendemontrasikan cara mandi wajib
Tugas kelompok
Observasi
Tes unjuk kerja
Membaca dan memahami seputar materi tayamum dengan benar
Melakukan tanya jawab
Memperagakan cara tayamum
Menjelaskan pengertian tayamum
Menjelaskan syarat dan rukun tayamum
Menjelaskan hal-hal yang
Tugas kelompok
Observasi
Tes unjuk
86
membatalkan tayamum
Menjelaskan sebab-sebab tayamum
Mempraktikkan cara bertayamum
kerja
87
Lampiran 3 : Wawancara
LEMBAR WAWANCARA GURU
1. Instrament Wawancara dengan Guru sebelum Pembelajaran
Nama Guru : Edi Fidian, S.Pd.I
Guru Mata Pelajaran : Fiqih
Hari dan Tanggal : 02 Februari 2021
No Pertanyaan Jawaban
1
Berapa lama Bapak mengajar di
Madrasah lbtidaiyah Nurun Najah
Kota Jambi ?
7 tahun
2
Berapa lama Bapak mengajar di kelas
VI?
Tergantung dari kepala sekolah saat
ajaran baru, tetapi saat di kelas VI
tidak terhitung kembali berapa
banyaknya
3 Berapakah jumlah peserta didik yang
belajar di kelas Bapak saat ini ?
20 siswa
4
Bagaimanakah hasil belajar siswa di
kelas pada pembelajaran Fiqih
?
Menurut Bapak tergantung dari materi
yang diajarkan terkadang siswa susah
menanggapi jika pelajaran itu sulit
5 Bagaimanakah cara Bapak
menyampaikan materi kepada siswa ?
Dengan cara menjelaskan kedepan dan
memberikan contoh
6 Bagaimanakah respon siswa terhadap
pembelajaran ?
Respon siswa baik-baik saja
7 Model pembelajaran apakah yang
Bapak ketahui ?
Ceramah, penugasan itu yang sering
Bapak lakukan ?
88
8
Apa model pembelajaran yang sering
Bapak gunakan pada saat proses
pembelajaran ?
Bapak tidak memakai model, seperti
biasanya hanya dengan ceramah,
memberikan contoh, memberikan
latihan dan tugas di rumah
9 Bagaimana respon siswa terhadap
model pembelajaran yang Bapak
Tidak pernah berkomentar selalu
menerima
terapkan pada pembelajaran Fiqih
10
Apakah dalam proses pembelajaran
Bapak pernah menggunakan model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)?
Belum pernah
2. Instrument wawancara dengan guru sesudah pembelajaran
Nama Guru : Edi Fidian, S.Pd.I
Guru Mata Pelajaran : Fiqih
Hari dan Tanggal : 10 Februari 2021
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah dengan menggunakan Audio
Visual pada materi pembelajaran
Fiqih mudah untuk dipahami oleh
siswa
Siswa sangat bersemangat dalam
pembelajaran
2 Apakah dengan menggunakan Audio
Visual?dapat mengecek pemahaman
masing- masing siswa dalam diskusi
kelompok?
Iya, siswa yang aktif dan tidak aktif
dalam berdiskusi akan terl ihat
3 Apakah dengan menggunakan Audio
Visual? siswa berani mengemukakan
jawabannya
Untuk sementara ini hanya beberapa
orang
89
4 Apakah dengan menggunakan Audio
Visual siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran ?
Iya
5 Bagaimana hasil belajar siswa dan
sikap kerja sama siswa setelah
diterapkannya Audio Visual?
Lumayan memuaskan karena hasilnya
meningkat dari sebelumnya
3. Lembar wawancara siswa
Nama Siswa : M. Alif Rabani
Kelas : VI
Hari dan Tanggal : 17 Februari 2021
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah ananda suka pembelajaran Fiqih ? Suka
2 Bagaimana pendapat ananda tentang pembelajaran Fiqih Menyenangkan
3
Bagaimana pendapat ananda tentang cara mengajar guru
yang digunakan dalam pembelajaran selama ini ?
Belum
4 Pernahkah ananda mendengar atau mengetahui Audio Visual
?
Belum
5
Apakah ananda ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang
pembelajaran Audio Visual?
Iya
6 Apakah Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar
ananda ?
Iya
7 Apakah ananda senang dengan proses pembelajaran ini ? Iya, saya senang
8 Apakah ananda berusaha sendiri dalam menjawab pertanyaan
dari Bapak
Iya
90
9
Apa yang ananda dapat setelah mempelajari pembelajaran
Fiqih menggunakan Audio Visual?
Belajar Fiqih
terasa mudah
10
Apakah dengan diterapkannya pembelajaran Audio Visual ini
dapat membawa perubahan hasil belajarmu di kelas ?
Iya sangat
membantu
11 Apakah ananda bertanya kepada guru apabila ananda belum
mengerti ?
Iya
12 Apakah ananda membantu teman yang belum paham Iya, saya
membantu
91
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Madrasah : MI Nurun Najah
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VI / 2
Materi Pokok : Najis
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
1.1 Meyakini ketentuan bersuci dari
hadas dan najis
2.1. Menghayati kaifiah bersuci dari
hadas dan najis
3.1. Memahami najis dan hadas dan tata
cara menyucikanya
3.1.1 Menjelaskan pengertian najis
3.1.2 Menunjukkan dalil tentang najis
3.1.3 Menyebutkan macam – macam najis
3.1.4 Membedakan tata cara bersuci dari
najis
3.1.5 Menerapkan tata cara bersuci najis
4.1 Mendemonstrasikan tata cara
bersuci dari najis dan hadas
4.1.1 Mendemostrasikan tata cara bersuci
dari najis
92
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan metode kooperatif siswa dapat:
1) Merumuskan arti taharah
2) Merumuskan pengertian najis
3) Menunjukkan dalil tentang najis
2) Menyebutkan macam-macam najis
3) Membedakan tata cara bersuci dari najis
4) Menjelaskan tata cara bersuci dari najis
7) Memperagakan tata cara bersuci dari najis
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Najis
Najis ialah sesuatu yang kotor menurut agama. Manusia tidak boleh membuat
aturan sendiri untuk menentukan apakah suatu benda najis atau tidak. Selain
sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah dan dengan selalu berpikir positif,
kita sebagai hambaNya harus yakin bahwa di balik itu semua ada hikmah yang
tersembunyi.
MACAM – MACAM NAJIS
a. Najis mughaladzah (najis berat)
Yaitu najis yang di sebabkan dari air liur anjing dan babi yang mengenai
bejana. Cara mensucikannya ialah dengan menghilangkan wujud benda
najis terlebih dahulu kemudian di cuci dengan air bersih sebanyak tujuh kali
dan salah satunya dengan di campur tanah.
b. Najis mukhaffafah (najis ringan)
Yaitu najisnya air kencing anak laki-laki yang belum makan apa-apa kecuali
ASI dan berumur kurang dari dua tahun. Cara mensucikannya cukup dengan
memercikkan air pada benda yang terkena najis tersebut.
c. Najis mutawasithah (najis sedang)
Yaitu semua najis yang tidak termasuk najis mughaladzah dan mukaffafah.
Cara mensucikannya adalah dengan menghilangkan najis tersebut baik
wujud, bau ataupun rasanya. Adapun jika wujud, bau dan rasa dari najis
tersebut sudah tidak ada seperti air kencing yang suda kering, maka cukup
disiram air di atasnya.
PERBEDAAN NAJIS DAN HADAS
Najis berarti benda atau zat tertentu dan bukan suatu keadaan. Najis dan hadas
merupakan sesuatu yang menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah
tertentu seperti salat. Hadas berbeda dengan najis karena hadas berarti keadaan
dan bukan sesuatu benda atau zat tertentu.
E. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi, ceramah, menonton video pembelajaran
F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media: Speaker, Laptop, Audio Visual
2. Alat/Bahan: Spidol, Papan Tulis
93
3. Sumber Pembelajaran: Buku Paket, Al Qur‟an Terjemah, Gambar (Lcd),
Alat Bersuci (air, benda padat)
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
NO URAIAN KEGIATAN WAKTU
1 PENDAHULUAN :
Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdo‟a
awal majlis
Guru mengabsensi peserta didik
Guru mengajak peserta didik untuk bebas menerangkan tentang
najis
Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran serta
kompetensi yang akan di capai
Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok besar ( kelompok
Mukhaffafah, kelompok Mutawashithah, kelompok Mughaladha)
5 menit
2 KEGIATAN INTI
1. Mengamati
Peserta didik mendengar penjelasan guru tentang pengertian
najis
Peserta didik mengamati lingkungan sekitar tentang
kekuasaan Allah
2. Menanya
Peserta didik menanyakan hal - hal yang berkaitan dengan
najis
Peserta didik memberi tanggapan tentang materi najis
Guru memberi umpan balik dari tanggapan siswa tentang
materi pengertian najis
3. Eksplorasi/eksperimen
Masing masing kelompok mencari buku literartur di
perpustakaan yang berkaitan dengan najis dari kelompok
masing - masing
Masing - masing kelompok mendiskusikan najis yang telah
ditemukan
4. Mengasosiasi
Masing masing kelompok membuat ringkasan tentang najis
yang telah didiskusikan
5. Mengkomunikasikan
Masing - masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya secara bergantian
30 Menit
3 PENUTUP
Guru dan peserta didik bersama sama menyimpulkan hasil
pembelajaran
Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah
5 menit
94
Guru memberi pesan moral terkait dengan materi
Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdalah dan
salam
H. PENILAIAN
Tes Tulis Bentuk Soal (Terlampir)
Mengetahui, Jambi,
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran
Abdullah, S.Ag Muhammad Sa’adillah
95
Lampiran 5
Soal Pilihan Ganda
1. Sesuatu benda yang dapat mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang
dituntut harus dalam keadaan suci disebut..
a. hadats
b. kotoran
c. najis
d. thaharah
2. Najis ringan dalam fiqih disebut dengan najis ....
a. mugholadhoh
b. mukhafafah
d. munakahah
c. mutawasitah
3. Air kencing anak laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan hanya makan
ASI termasuk najis ….
a. mukhaffafah
b. mughaladhah
c. mutawassithah
d. hukmiyyah
4. Perhatikan data di bawah ini :
a. air liur babi
b. kotoran kambing
c. air liur anjing
d. darah
Dari data di atas yang termasuk najis mughaladhah adalah ….
a. a dan b
b. a dan d
c. a dan c
d. b can c
5. Kaki Ahmad menginjak kotoran ayam di jalan. Cara mensucikannya adalah
….
96
a. cukup memercikkan air pada kotoran tersebut
b. membasuh kotoran sampai hilang wujud, bau dan rasanya
c. membasuh 7 kali salah satunya dicampur debu
d. dilap dengan kain basah.
6. Sesuatu yang menghalangi sahnya shalat disebut ….
a. najis
b. hadats
c. kotoran
d. penyakit
7. Salah satu sebab hadats kecil adalah ….
a. mengantuk
b. keluar sesuatu dari dubur
c. tidur dengan duduk
d. makan
8. Tata cara bersuci dari hadats kecil adalah ….
a. istinja`
b. wudlu
c. dibasuh dengan air
d. mandi
9. Sesuatu yang mengharuskan seseorang mandi untuk dapat melaksanakan shalat
disebut ....
a. hadast kecil
b. najis
c. hadast besar
d. kotoran
10. Najis digolongkan menjadi berapa macam ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
97
Soal Essay !
1. Sebutkan 3 macam najis ?
2. Apa pengertian dari najis mutawassithah?
3. Apa pengertian dari najis Mukhaffafah?
4. Bagaimana cara mensucikan najis Mukhaffafah?
5. bagaimana cara mensucikan najis Mughallazhah?
98
Lampiran 6
99
100
101
102
103
104
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nama
NIM
Pembimbing I
Judul Skripsi
Jurusan/Program Studi
:
:
:
:
:
Muhammad Sa‟adillah
204172685
M. Azir, M.Pd
Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di
Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
No Tangggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
1 24-12-2020 I Penyerahan Surat Penunjukkan
Dosen Pembimbing
2 06-01-2021 II Bimbingan Proposal
3 08-01-2021 III Perbaikan Bab I, II, III
4 10-01-2021 IV Perbaikan Bab III
5 12-01-2021 V Acc Seminar Proposal
6 01-02-2021 VI Seminar Proposal
7 03-02-2021 VII Acc Pengesahan Judul
8 18-03-2021 VIII Bimbingan Skripsi
9 20-03-2021 IX Perbaikan Skripsi
10 23-02-2021 X Acc Skripsi
Jambi, Maret 2021
Dosen Pembimbing II
M. Azir, M.Pd
NIP. 199206222019031014
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Resi Tgl.Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0 -
105
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nama
NIM
Pembimbing I
Judul Skripsi
Jurusan/Program Studi
:
:
:
:
:
Muhammad Sa‟adillah
204172685
Drs. Mursyid, M.Pd
Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di
Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurun Najah Kota Jambi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
No Tangggal Konsultasi
Ke- Materi Bimbingan
Tanda Tangan
Pembimbing
1 24-12-2020 I Penyerahan Surat Penunjukkan
Dosen Pembimbing
2 11-01-2021 II Bimbingan Proposal
3 12-01-2021 III Perbaikan Bab I, II, III
4 12-01-2021 IV Acc Seminar Proposal
5 01-02-2021 V Seminar Proposal
6 03-02-2021 VI Acc Pengesahan Judul
7 26-03-2021 VII Bimbingan Skripsi
8
9
10
Jambi, Maret 2021
Dosen Pembimbing I
Drs. Mursyid, M.Pd
NIP. 19641206199531001
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Resi Tgl.Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0 -
106
107
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Sa‟adillah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 21 Oktober 1999
Alamat : RT.12 Kel. Penyengat Rendah Kec. Telanaipura
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Email : muhammadsa‟[email protected]
No. Kontak : 082182858373
Pendidikan Formal
No Nama Sekolah Tempat Sekolah Tahun
1 SD Islam As‟ad Jambi 2005 – 2011
2 Mts Putra As‟ad Jambi 2011 – 2014
3 MA Putra As‟ad Jambi 2014 – 2017
4 UIN STS Jambi Jambi 2017 – 2021
Motto Hidup
ل يغير ما بقىم حتى يغيروا ما بأنفسه م إن ٱلل
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
(Q.S. Ar-Ra‟d ayat 11)