pendidikan khusus - · pdf fileaktivitas manusia pada masa praaksara, hindu buddha, dan...
TRANSCRIPT
Buku Panduan Guru IPS ii
Milik Negara
Tidak diperdagangkan
Hak Cipta © 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer: Buku Panduan Guru IPS SMALB Tunarungu ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yang dikembangkan. Buku ini disusun, ditelaah, dan direviu oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan. Buku Panduan Guru ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Oleh karena itu, masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial kelas X SMA-LB/Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan.—Jakarta. 2016
Viii, 170 hlm.: Ilus; 25 cm
Untuk SMALB Kelas X Semester 1 dan 2
ISBN 978-602-358-412-3 (jilid lengkap)ISBN 978-602-358-413-0 (jilid 1)
I. Ilmu Pengetahuan Sosial II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penyusun : Muhammad Nursa’ban Penelaah : Dr. Epon Ningrum, M.Pd Layouter dan Desain Sampul : Nur Muhammad
Cetakan Ke-1, 2016 Disusun dengan huruf Bookman Old Style 12 pt
SMALB Tunarungu kelas X
iii
Pembelajaran IPS SMALB Tunarungu kelas-X bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang berbagai gejala sosial, pada lingkup lokal melalui pemahaman aktivitas manusia dan interaksi sosial
melalui konektivitas ruang dan waktu. Perubahan dan kesinambungan aktivitas manusia pada masa praaksara, hindu buddha, dan islam.
Kehidupan manusia dalam kelembagaan masyarakat. Aktivitas ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMALB
Tunarungu ini mengarahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, memiliki kemauan serta kemampuan untuk mencari dan
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Fokus kajiannya diarahkan pada upaya siswa memiliki kebutuhan untuk melakukan interaksi sosial, tidak menarik
diri dari lingkungan sosial yang lebih luas, mengarahkan kematangan secara emosional untuk berinteraksi dengan lingkungan, dan menumbuhkan sikap, kesadaran, kepedulian, dan toleransi terhadap keragaman sosial
budaya masyarakat bagi peserta didik. Pembelajaran IPS ini perlu melalui kegiatan mengamati, menanya,
menalar, mencoba, serta membentuk jaringan pengetahuan yang dikuasainya secara ilmiah (scientific). Dalam pembelajaran IPS, peran guru sangat penting untuk mengarahkan, sekaligus menjadi
pendorong/motivator bagi aktivitas siswa dengan berbagai kegiatan yang dicontohkan dalam buku ini. Guru dapat, bahkan sangat dianjurkan untuk
memperkaya secara kreatif dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, maupun budaya yang ada di sekitar siswa. Pembahasan buku ini dibagi dalam dua bagian, yaitu: Bagian-
I, yang berisi Petunjuk Umum, dan Bagian-II, yang berisi Petunjuk Khusus. Buku Panduan Guru ini sangat terbuka, dan akan terus menerus
dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, pemerintah mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ini. Atas
kontribusinya, diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam
rangka mempersiapkan generasi “Indonesia Emas” seratus tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045.
Jakarta, …………………………………… Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Anies Baswedan
KATA PENGANTAR
Buku Panduan Guru IPS
iv
KATA PENGANTAR .......................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................... iv
BAGIAN I PETUNJUK UMUM .......................................... 1
A. PEMBELAJARAN IPS .................................................. 2
1. Kompetensi inti dan kompetensi dasar IPS ............ 2
2. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................... 7
3. Materi pembelajaran ............................................. 8
4. Pendekatan dan model pembelajaran IPS ............... 11
a. Pendekatan pembelajaran IPS ........................... 11
b. Model-model pembelajaran IPS .......................... 13
5. Langkah-langkah pembelajaran IPS ....................... 23
B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS ................................ 25
1. Konsep penilaian dalam pembelajaran IPS ............. 25
a. Karakteristik penilaian pembelajaran IPS .......... 27
b. Teknik dan instrumen penilaian ........................ 29
2. Penilaian kompetens pengetahuan ......................... 38
3. Penilaian keterampilan........................................... 44
C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN .................................... 58
1. Remedial ............................................................... 58
2. Pengayaan (Enrichment) ......................................... 63
D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA .............................. 65
1. Interaksi Secara Langsung ..................................... 65
2. Interaksi Secara tidak Langsung ............................ 65
BAGIAN II PETUNJUK KHUSUS ...................................... 67
BAB I AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN GEOGRAFIS68
A. KOMPETINSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ............ 68
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .................... 69
C. PETA KONSEP ............................................................ 70
D. MATERI PEMBELAJARAN ........................................... 71
DAFTAR ISI
SMALB Tunarungu kelas X
v
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,
REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA .... 71
1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang .......................... 71
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 71
b. Penilaian ........................................................... 76
c. Remedial ........................................................... 78
d. Pengayaan ........................................................ 79
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 80
2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar .................... 81
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 81
b. Penilaian ........................................................... 86
c. Remedial ........................................................... 87
d. Pengayaan ........................................................ 87
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 87
3. Aktivitas Manusia pad Kondisi Geografis di
Lingkungan Tempat Tinggal ................................... 87
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 87
b. Penilaian ........................................................... 89
c. Remedial ........................................................... 90
d. Pengayaan ........................................................ 90
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 90
4. Potensi Sumberdaya Alam dan Manusia
di Lingkungan Tempat Tinggal ............................... 91
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 91
b. Penilaian ........................................................... 92
c. Remedial ........................................................... 92
d. Pengayaan ........................................................ 92
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 93
BAB II PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN
AKTIVITAS MANUSIA PADA MASA PRA-
AKSARA, HINDU BUDDHA, DAN ISLAM ............. 94
A. KOMPETINSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ............ 94
Buku Panduan Guru IPS
vi
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .................... 95
C. PETA KONSEP ............................................................ 96
D. MATERI PEMBELAJARAN ........................................... 96
E. PROSES, PENILAIAN, PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN
INTERAKSI DENGAN ORANGTUA ............................... 97
1. Mengenal Aktivita Manusia Masa Praaksara .......... 97
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 97
b. Penilaian ........................................................... 100
c. Remedial ........................................................... 101
d. Pengayaan ........................................................ 101
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 101
2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu-
Buddha ................................................................. 102
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 102
b. Penilaian ........................................................... 105
c. Remedial ........................................................... 106
d. Pengayaan ........................................................ 106
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 106
3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam ............... 107
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 107
b. Penilaian ........................................................... 109
c. Remedial ........................................................... 109
d. Pengayaan ........................................................ 110
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 110
BAB III KEHIDUPAN MANUSIA DALAM KELEM-
BAGAAN MASYARAKAT ...................................... 111
A. Kompetinsi Inti dan Kompetensi Dasar ....................... 111
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................... 112
C. Peta Konsep ................................................................ 113
D. Materi Pembelajaran ................................................... 113
E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Remedial, dan Interaksi
dengan Orangtua ........................................................ 114
SMALB Tunarungu kelas X
vii
1. Pengertian Lembaga Sosial ..................................... 114
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 115
b. Penilaian ........................................................... 116
c. Remedial ........................................................... 116
d. Pengayaan ........................................................ 117
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 117
2. Jenis-Jenis dan Aktivitas Manusia dalam Lembaga
Sosial ..................................................................... 117
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 117
b. Penilaian ........................................................... 125
c. Remedial ........................................................... 125
d. Pengayaan ........................................................ 126
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 126
BAB IV AKTIVITAS EKONOMI DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT ............................................. 127
A. Kompetinsi Inti dan Kompetensi Dasar ....................... 127
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................... 128
C. Peta Konsep ................................................................ 129
D. Materi Pembelajaran ................................................... 129
E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Remedial, dan Interaksi
dengan Orangtua ........................................................ 130
1. Kelangkaan Sumberdaya ....................................... 130
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 130
b. Penilaian ........................................................... 135
c. Remedial ........................................................... 136
d. Pengayaan ........................................................ 136
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 136
2. Kegiatan Ekonomi .................................................. 137
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 137
b. Penilaian ........................................................... 139
c. Remedial ........................................................... 140
d. Pengayaan ........................................................ 140
Buku Panduan Guru IPS
viii
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 140
3. Motif dan Prinsip Ekonomi ..................................... 140
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 140
b. Penilaian ........................................................... 142
c. Remedial ........................................................... 144
d. Pengayaan ........................................................ 144
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 144
4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidu-
pan Ekonomi, Sosial, dan Budaya ......................... 145
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 145
b. Penilaian ........................................................... 147
c. Remedial ........................................................... 148
d. Pengayaan ........................................................ 148
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 149
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 149
PROFIL PENULIS ............................................................ 152
BAGIAN I
PETUNJUK UMUM
Buku Panduan Guru IPS 2
PENDAHULUAN
Buku Panduan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Sekolah Menengh Atas Luar Biasa (SMALB) kelas
X berperan sebagai panduan dalam memudahkan dalam
pemahaman tentang cara membelajarkan, penilaian,
melakukan remedi, pengayaan, serta interaksi dengan orang
tua. Bagian petunjuk umum ini mendeskripsikan
pembelajaran IPS bagi siswa tunarungu yang diuraikan lebih
khusus pada petunjuk Khusus yang memfasilitasi peserta
didik untuk belajar secara aktif, efisien dan efektif, sehingga
mampu mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
A. PEMBELAJARAN IPS
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
IPS SMALB Kelas X
Mata pelajaran IPS dalam Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD), yang secara rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 1 ( SIKAP SPIRITUAL )
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya
KOMPETENSI INTI 2 ( SIKAP SOSIAL )
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
SMALB Tunarungu kelas X 3
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
Keterangan:
- Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching)
melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
- Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan
kondisi peserta didik
- Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Buku Panduan Guru IPS 4
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek
keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan
keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan
dalam lingkup lokal.
4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam
aspek keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan
keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan
dalam lingkup lokal.
3.2 Memahami aktivitas
manusia dalam hubungannya dengan
kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal).
4.2 Menyajikan hasil telaah
tentang aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal).
3.3 Menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan
keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.
4.3 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia,
perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu
Buddha, dan Islam
3.4 Memahami kehidupan
manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan,
dan budaya di masyarakat sekitar
(lokal).
4.4. Menyajikan hasil diskusi
alternatif tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar.
3.5 Memahami aktivitas manusia dalam dinamika
interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.5 Menyajikan hasil peng-amatan tentang aktivitas
manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi.
SMALB Tunarungu kelas X 5
Materi pelajaran IPS harus dipilih dan dipilah yang
mendukung terhadap pencapaian KI-1 dan KI-2. Materi yang
dikembangkan dalam pencapaian KI-1, dapat dilakukan
dengan cara menghargai ajaran agama dalam berpikir dan
berperilaku manusia sebagai mahluk sosial sekaligus sebagai
mahluk yang beragama. Guru harus turut memberikan
pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran agama yang
sangat diperlukan dalam menuntut ilmu. Ilmu dan agama
harus senantiasa seimbang dalam pemahamannya. Sehingga
manusia yang memiliki ilmu diharapkan mempunyai agama
yang baik pula.
Materi pembelajaranan IPS yang mendukung
pencapaian KI-2, dapat dipilih materi yang memiliki muatan
untuk membentuk perilaku hormat pada orang lain sebagai
salah satu karakter bangsa yang baik, hormat pada orang tua,
hormat pada guru, toleransi antar umat beragama, suku,
budaya daerah, peduli terhadap sesama, saling memaafkan,
tolong menolong, dan sebagainya. Sebagaimana disajikan
dalam Buku Siswa pembelajaran IPS ditujukan untuk
memberikan wawasan yang utuh bagi peserta didik tentang
berbagai gejala sosial, melalui pemahaman konektivitas ruang
dan waktu beserta aktivitas dan interaksi sosial di dalamnya.
Berkaitan dengan keragaman ini, sumber daya yang
kita miliki mencakup sumber daya lokasi, sumber daya
manusia, sumber daya alam, dan sumber daya budaya.
Dengan keragaman serta keunggulan yang ada, maka dapat
dikenali keunggulan dan kelemahan masing-masing daerah
Buku Panduan Guru IPS 6
(region) secara komparatif. Keunggulan dan kelemahan
tersebut tentunya akan menyebabkan terjadinya dinamika
pengiriman barang karena adanya pasokan di satu sisi dan
kebutuhan pada sisi yang lain. Interdependensi
antarregion/daerah secara nasional di wilayan Indonesia perlu
dikaji sehingga dapat menunjukkan perlunya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat saling
menunjang bagi terpenuhinya kebutuhan/kekurangan
masing-masing wilayah. Sekaligus dengan keempat potensi
sumber daya yang kita miliki ini diharapkan dapat
menghasilkan kesatuan yang kokoh dalam mendukung
berhasilnya pembangunan nasional.
Pembelajaran IPS SMALB kelas X dikembangkan selama
satu tahun yang mencakup 38 minggu dengan beban belajar
per minggu selama 4 x 40 menit. Untuk memfasilitasi peserta
didik menguasai KD, digunakan Buku Siswa yang berbasis
pada KD dan dikemas dalam empat materi pokok sebagai
berikut.
a. Materi Pokok 1 : Aktivitas manusia dalam Lingkungan
Geografi.
b. Materi Pokok 2 : Perubahan dan kesinambungan aktivitas
manusia pada masa praaksara, hindu
buddha, dan islam
c. Materi Pokok 3 : Kehidupan manusia dalam kelembagaan
masyarakat.
d. Materi Pokok 4 : Aktivitas ekonomi dalam kehidupan
masyarakat.
SMALB Tunarungu kelas X 7
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
Untuk menetapkan indikator pencapaian kompetensi
pembelajaran IPS, perlu memperhatikan sejumlah prinsip
dalam pembelajaran IPS. Kegiatan Pembelajaran IPS
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran
serta penilaian proses maupun hasil pembelajaran, remedi,
pengayaan, dan interaksi dengan orang tua, di arahkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan. Adapun prinsip-prinsip pembelajaran
yang dikembangkan selayaknya berpatokan pada aktivitas
berikut :
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
d. Pembelajaran berbasis kompetensi.
e. Pembelajaran terpadu.
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi.
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills.
Buku Panduan Guru IPS 8
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat.
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani).
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat.
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik.
n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
3. Materi Pembelajaran
IPS pada hakikatnya adalah telaah tentang manusia
dalam hubungan sosialnya atau kemasyarakatannya.
Manusia sebagai makhluk sosial akan mengadakan hubungan
sosial dengan sesamanya, mulai dari keluarga sampai
masyarakat, baik pada lingkup lokal, nasional, regional,
bahkan global. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Nursid
Sumaatmadja (2007: 1. 3) bahwa setiap orang sejak lahir,
tidak terpisahkan dari manusia lain. Selanjutnya, dalam
pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani sesuai
dengan penambahan umur, pengenalan dan pengalaman
SMALB Tunarungu kelas X 9
seseorang terhadap kehidupan masyarakat di lingkungan
sekitarnya yang makin berkembang dan meluas.
Materi pembelajaran IPS diambil dari kehidupan nyata
yang terdapat di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi
diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta
lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Dengan cara ini
diharapkan, materi akan lebih mudah dipahami karena
mempunyai makna lebih besar bagi para peserta didik
daripada bahan pembelajaran yang abstrak dan rumit yang
berasal dari Ilmu-ilmu Sosial.
Ruang lingkup materi IPS meliputi perilaku sosial,
ekonomi dan budaya manusia di masyarakat. Masyarakat
merupakan sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial terkait
dengan ruang tempat tinggalnya apapun yang dipelajari,
apakah itu hubungan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan,
sejarah, geografis ataukah politik, sumbernya adalah
masyarakat. Sebagaimana dijelaskan oleh Winataputra (2007:
1. 48) bahwa visi pendidikan IPS sebagai program pendidikan
yang menitikberatkan pada pengembangan individu peserta
dijpdik sebagai “aktor sosial” yang mampu mengambil
keputusan yang bernalar dan sebagai “warga negara” yang
cerdas, memiliki komitmen, bertanggung jawab dan
partisipatif. Melalui pendidikan IPS, peserta didik dibina dan
dikembangkan kemampuan mental serta intelektualnya
menjadi warga Negara yang memiliki keterampilan dan
kepedulian sosial serta bertanggung jawab terhadap
Buku Panduan Guru IPS 10
pembangunan nasional dengan memanfaatkan potensi
sumber daya yang ada secara optimal dan lestari.
Ruang lingkup/scope materi IPS meliputi materi
substansi/konten/isi, materi proses, dan materi sikap. Materi
substansi meliputi fakta, konsep, generalisasi, dan teori.
Materi proses, meliputi: menerima, mencari, mengumpulkan,
merumuskan, dan melaporkan informasi. Informasi ini
meliputi manusia dan lingkungannya. Pengorganisasian
materi sikap atau afeksi, di mana ada sistematisasi bahan,
informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang
manusia dan lingkungannya, sehingga menjadi lebih
bermakna. Pengorganisasian materi sikap diharapkan dapat
membuat peserta didik lebih peka dan tanggap terhadap
berbagai masalah social secara rasional dan bertanggung
jawab. Selain itu, pengorganisasian materi sikap dapat
mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan
sendiri dan masyarakat yang lebih luas.
Proses pembelajaran IPS di SMP, tidak menekankan
pada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih
menekankan pada segi praktis mempelajari, menelaah, serta
mengkaji gejala dan masalah sosial. Adapun sumber materi
IPS meliputi :
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di
sekitar peserta didik sejak dari keluarga, sekolah, desa,
kecamatan sampai lingkungan yang luas, yaitu negara dan
dunia dengan berbagai permasalahannya.
SMALB Tunarungu kelas X 11
b. Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian,
pendidikan, agama, produksi, komunikasi, dan
transportasi.
c. Lingkungan geografis dan budaya meliputi segala aspek
geografis dan antropologis dari lingkungan peserta didik
yang terdekat sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan
manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan
terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh- tokoh dan
kejadian-kejadian yang besar.
4. Pendekatan dan Model Pembelajaran IPS
a. Pendekatan Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS harus disajikan menggunakan
pendekatan ilmiah (saintifik/scientific), dan menggunakan
model yang dianjurkan dalam Kurikulum 2013, yaitu
discovery-inquiry based learning, problem based learning, dan
project based learning. Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif
membangun konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengomunikasikan (5M).
Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan
mencipta. Dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS,
bantuan guru diperlukan, tetapi bantuan itu harus semakin
berkurang ketika peserta didik semakin bertambah dewasa
atau semakin tinggi kelasnya. Pembelajaran dengan
Buku Panduan Guru IPS 12
pendekatan saintifik antara lain didasarkan pada prinsip
pembelajaran sebagai berikut :
1) Berpusat pada peserta didik,
2) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk
mengkonstruk konsep, hukum, dan prinsip,
3) Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir
peserta didik,
4) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan
5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melatih kemampuan dalam komunikasi.
Secara umum pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dilakukan melalui langkah-langkah:
1) Peserta didik melakukan pengamatan atas suatu fenomena
yang berupa gambar/video, lingkungan sekitar untuk
mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan.
2) Peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal
yang ingin diketahui peserta didik pada saat melakukan
pengamatan. Mengumpulkan data atau informasi dengan
berbagai teknik, seperti : membaca Buku Siswa, mencari di
internet, wawancara dengan narasumber atau melakukan
pengamatan di lapangan.
3) Menganalisis data atau informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan sampai diperoleh suatu kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan,
SMALB Tunarungu kelas X 13
4) Mengomunikasikan kesimpulan dengan cara
mempresentasikan di depan kelas, menempel kesimpulan
pada dinding kelas atau tempat yang telah disediakan
sebagai wahana belajar peserta didik.
Pengorganisasian materi IPS dalam Kurikulum 2013
dilakukan secara terpadu. Model pendekatan terpadu,
memadukan berbagai disiplin ilmu sosial sedemikian rupa
sehingga batas-batas antara disiplin ilmu yang satu dengan
lainnya menjadi tidak tampak (Hasan, 1995: 27). Pendekatan
terpadu pada hakikatnya merupakan pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan autentik.
Melalui pengembangan materi terpadu, peserta didik dapat
memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah
kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi
kembali pengetahuan yang dipelajarinya.
b. Model-model Pembelajaran IPS
Model-model pembelajaran yang direkomendasikan di
dalam standar proses adalah: Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM), Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan Discovery-
Inquiry (DI). Ketiga model tersebut diharapkan dapat
memperkuat penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Agar guru dapat memperoleh pemahaman
tentang bagaimana mengimplementasikan model-model
pembelajaran tersebut akan diuraikan satu per satu pada
uraian berikut.
Buku Panduan Guru IPS 14
1) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau dalam
bahasa Inggris disebut Problem Based Learning (PBL) adalah
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai
konteks atau sarana bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan
berpikir kritis serta membangun pengetahuan baru. Dalam
Pembelajaran Berbasis Masalah, peserta didik, secara
individual maupun berkelompok, menyelesaikan masalah
nyata tersebut dengan menggunakan strategi atau
pengetahuan yang telah dimiliki. Secara kritis, peserta didik
menemukan masalah, menginterpretasikan masalah,
mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya masalah,
mengidentifikasi informasi dan menemukan strategi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi
kesesuaian strategi dan solusi, dan mengomunikasikan
simpulan.
Tujuan utama PBM bukanlah penyajian sejumlah besar
fakta kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
menyelesaikan masalah, dan sekaligus mengembangkan
pengetahuannya. PBM mengacu kepada prinsip-prinsip
pembelajaran lainnya seperti pembelajaran berbasis proyek
(project-based-learning), pembelajaran berbasis pengalaman
(experience-based learning), pembelajaran autentik (authentic
learning) dan pembelajaran bermakna (anchored instruction).
Model pembelajaran tersebut cocok untuk pengembangan
SMALB Tunarungu kelas X 15
kemampuan berpikir tingkat tinggi karena dengan model
tersebut peserta didik akan terbantu untuk memproses
informasi yang sudah jadi dalam benaknya, dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri tentang lingkungan sekitarnya.
Untuk dapat memahami pola urutan PBM tersebut, perlu
dilakukan melalui sintaks atau langkah-langkah pembelajaran
sebagaimana dikemukakan menurut Ibrahim dalam Trianto,
(2011 : 98) adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Pola Urutan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM)
Tahap Kegiatan Guru
Tahap – 1
Orientasi siswa pada
masalah
Guru menjeaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, mengajukan
fenomena atau demonstrasi atau
cerita untuk memunculkan masalah,
motivasi siswa untuk terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilih.
Tahap – 2
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah
tersebut.
Tahap – 3
Membimbing
peyelidikan
individual ataupun
kelompok
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai,melaksanakan eksperimen,
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah
Tahap – 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil
karya
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, video, dan
model serta membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya.
Buku Panduan Guru IPS 16
Tahap Kegiatan Guru
Tahap – 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang mereka gunakan.
2) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau dalam bahasa
Inggris dinamakan Project-Based Learning (PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan pembelajaran
terletak pada aktivitas peserta didik untuk menghasilkan
produk dengan menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan
produkpembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk
yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain,
skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan
lain-lain. Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk
bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam
mengkostruksikan produk nyata. Tujuan Pembelajaran
Berbasis Proyek (PBP) adalah sebagai berikut:
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
pemecahan masalah proyek.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan
masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata
berupa barang atau jasa.
SMALB Tunarungu kelas X 17
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta
didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk
menyelesaikan tugas/proyek.
b) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada
PBP yang bersifat kelompok.
Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan
mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan
melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu,
penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong
tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab,
kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada
peserta didik. Secara umum, langkah-langkah PBP
dikemukakan oleh Direktorat PSMP (Panduan Penguatan
Pembelajaran, Direktorat PSMP, 2013) dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Gambar 1: Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
(Diadaptasi dari Keser & Karagoca (2010)
Sementara tahap-tahap proses pembelajaran berbasis
proyek secara garis besar meliputi: persiapan, pelaksanaan
Penentuan Proyek Perancangan langkah-
langkah penyusunan
proyek
Penyusunan jadwal
penyelesaian proyek
Penyelesaian proyek
dengan fasilitasi dan
monitoring guru
Penyusunan laporan
dan presentasi proyek
Evaluasi proyek
dan hasil proyek
Buku Panduan Guru IPS 18
dan evaluasi. Pada tahap persiapan meliputi kegiatan
menemukan tema/topik proyek, merancanglangkah
penyelesaian proyek dan menyusun jadwal proyek. Pada tahap
pelaksanaan meliputi kegiatan proses penyelesaian proyek
dengan difasilitasi dan dimonitoring dari guru serta
penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek.
Pada tahap evaluasi meliputi kegiatan evaluasi proses dan
hasil kegiatan proyek.
Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis proyek pada tahap kegiatan
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi
a) Persiapan
Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang
materi yang dipelajari yang diikuti dengan instruksi tugas
proyek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu,
termasuk ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah
PBP adalah sebagai berikut :
(1) Menentukan Proyek, yaitu memilih tema/topik untuk
menghasilkan produk (laporan observasi/penyelidikan,
rancangan karya seni, atau karya keterampilan) dengan
karakteristik mata pelajaran dengan menekankan
keorisinilan produk. Penentuan produk juga
disesuaikan dengan kriteria tugas, dengan
mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan
sumber/bahan/alat yang tersedia.
(2) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari
awal sampai akhir. Pada kegiatan ini, peserta didik
SMALB Tunarungu kelas X 19
mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan
dihasilkan dan langkah-langkah serta teknik untuk
menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai
produk akhir.
(3) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek, yaitu menyusun
tahap-tahap pelaksanaan proyek dengan
mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan
teknik penyelesaian produk serta waktu yang
ditentukan guru.
b) Pelaksanaan
(1) Menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan dipantau
guru, yaitu mencari atau mengumpulkan data/material
dan kemudian mengolahnya untuk menyusun/
mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan
produk akhir.
(2) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek,
yaitu menyajikan produk dalam bentuk presentasi,
diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah
dinding atau internet) untuk memperoleh tanggapan
dari peserta didik yang lain, guru, dan bahkan juga
masyarakat.
c) Evaluasi
Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan dengan
pelaksanan proyek dan penilaian produk yang dihasilkan
untuk mengetahui ketercapaian tujuan proyek.
Buku Panduan Guru IPS 20
3) Pembelajaran Discovery-Inquiry
Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery Learning)
diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mampu
mengorganisasi sendiri hasil belajarnya. Sebagai model
pembelajaran, Discovery Learning mempunyai prinsip yang
sama dengan pembelajaran inkuiri (Inquiry-Learning). Tidak
ada perbedaan prinsip di antara kedua istilah ini. Discovery
Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya
dengan inquiry ialah bahwa pada discovery masalah yang
diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang
direkayasa oleh guru. Dalam mengaplikasikan metode
Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat
membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah
kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi
student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk
akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan
berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat simpulan-simpulan.
Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery-Inquiry sebagai
berikut.
SMALB Tunarungu kelas X 21
a) Langkah Persiapan
(1) Menentukan tujuan pembelajaran.
(2) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya).
(3) Memilih materi pembelajaran.
(4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta
didik secara induktif (daricontoh-contoh generalisasi).
(5) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang
berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya
untuk dipelajari peserta didik.
(6) Mengatur topik-topik materi pembelajaran dari yang
sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak,
atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
(7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta
didik.
b) Pelaksanaan
(1) Stimulasi/pemberian rangsangan
Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu
yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat
memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas
belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
(2) Pernyataan/identifikasi masalah
Selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Buku Panduan Guru IPS 22
masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.
(3) Pengumpulan Data
Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar
atau tidaknya jawaban sementara atas
pertanyaan/masalah. Pada tahap ini peserta didik
diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai
informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji
coba sendiri dan sebagainya.
(4) Pengolahan Data
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi,
dan sebagainya, diolah, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta
dimaknai
(5) Pembuktian
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
jawaban sementara atas pertanyaan/masalah
(6) Penarikan Simpulan/generalisasi
Tahap generalisasi/simpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum
dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
SMALB Tunarungu kelas X 23
(Syah, 2004, dalam Materi Pelatihan Guru, Ilmu Pengetahuan
Sosial SMP, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013).
.
5. Langkah-Langkah Pembelajaran IPS
Secara garis besar langkah-langkah dalam pembelajaran
IPS meliputi tiga kegiatan besar, yaitu: Kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup. Contoh kegitan
pembelajaran IPS dengan pendekatan saintifik dapat
diperhatikan pada tabel berikut.
Tabel 3. Contoh Kegiatan IPS dengan Pendekatan Saintifik
Langkah Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dan guru mengucapkan
salam
2. Guru mengingatkan kembali tentang
konsep-konsep yang telah dipelajari
oleh peserta didik yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaikan informasi
tentang topik dan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari
Kegiatan Inti
1. Mengamati
a. Peserta didik mengamati fenomena
yang berupa (gambar, foto, slide,
video) mengenai hutan gundul,
hujan deras, orang yang membuang
sampah sembarangan, banjir besar,
Catatan:
Dalam rangka penuntasan kompetensi dasar, guru dapat,
bahkan sangat dianjurkan untuk menggunakan pendekatan-
pendekatan kreatif lain sesuai dengan kebutuhan dan kemam-
puannya
Buku Panduan Guru IPS 24
Langkah Kegiatan
atau berbagai peristiwa yang terkait
dengan bencana banjir yang terjadi
di suatu tempat.
b. Berdasarkan hasil pengamatan
peserta didik diminta
mendiskusikan dalam kelompok
tentang hal-hal yang ingin
diketaahui dari hasil pengamatan,
kemudian diminta dituliskan di
dalam buku catatan.
c. Wakil dari kelompok diminta
menuliskan di papa tulis tentang
hal-hal yang ingin diketahui dari
hasil pengamatan.
2. Menanya
a. Peserta didik diminta merumuskan
pertanyaan dari hal-hal yang ingin
diketahui dari hasil pengamatan,
misalnya, “apa penyebab terjadinya
banjir?
b. Wakil dari peserta didik diminta
menuliskan pertanyaan yang telah
dirumuskan di papan tulis.
3. Mengumpulkan data atau informasi
Peserta didik diminta mengumpulkan
informasi/ data yang relevan terkait
dengan pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber,
seperti: membaca Buku Siswa, mencari
informasi dari berbagai situs di
internet, wawancara dengan
narasumber/pakar.
4. Menganalisis Data
Peserta didik diminta menganalisis
SMALB Tunarungu kelas X 25
Langkah Kegiatan
data/informasi untuk menjawab
pertanyaan dan membuat simpulan
dari jawaban atas pertanyaan.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan
kesimpulannya secara lisan atau
tertulis, misalnya, melalui presentasi
kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
Penutup
1. Peserta didik diminta untuk
meningkatkan pemahamannya
mengenai materi yang telah dipelajari
dari buku-buku pelajaran atau sumber
informasi lain yang relevan.
2. Guru dapat memberitahukan situs-
situs di internet yang terkait dengan
konsep, prinsip, atau teori yang telah
dipelajari oleh peserta didik dan
kemudian meminta peserta didik
untuk mengaksesnya.
3. Peserta didik diberi pesan-pesan moral
oleh guru
4. Peserta didik diberi informasi tentang
pembelajaran pertemuan berikutnya.
B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS
1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran IPS
Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis dan
menafsirkan data hasil pengukuran capaian kompetensi siswa
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
Buku Panduan Guru IPS 26
pengambilan keputusan. Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan
pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi
siswa memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal
ini berimplikasi pada penilaian yang harus meliputi sikap,
pengetahuan,dan keterampilan baik selama proses (formatif)
maupun pada akhir periode pembeajaran (sumatif).
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, menafsirkan, baik proses maupun
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan. Informasi tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menentukan tingkat keberhasilan
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan, keberhasilan
proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik,
menentukan tindak lanjut pembelajaran, laporan hasil belajar
peserta didik, dan pertanggungjawaban (accountability)
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian proses
pembelajaran IPS menggunakan pendekatan penilaian
autentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta
didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan
penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan
kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau
bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect)
dari pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan
oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial),
pengayaan (enrichment), atau layanan konseling. Selain itu,
SMALB Tunarungu kelas X 27
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan
untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan
Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran
dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan
instrumen yang berupa: angket, observasi, catatan
anekdot,dan refleksi.
a. Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan penilaian :
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2,
KI-3, dan KI-4).
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian
yang dilakukan dengan membandingkan capaian siswa
dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil
penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang siswa
tidak dibandingkan dengan skor siswa lainnya namun
dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang
dipersyaratkan.
3) Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.
Artinya semua indikator diukur, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar (KD) yang
telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan belajar siswa .
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut,
berupa program peningkatan kualitas pembelajaran,
Buku Panduan Guru IPS 28
program remedial bagi siswa yang pencapaian
kompetensinya di bawah KBM/KKM, dan program
pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi KBM/KKM.
Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi
orang tua/wali siswa dalam rangka meningkatkan
kompetensi siswa.
Beberapa karakteristik penilaian IPS adalah :
1) Penilaian pembelajaran IPS mengacu pada ketuntasan KD
Dalam pembelajaran IPS, ketuntasan penilaiannya
dilakukan setelah tercapainya satu tema. Satu tema bisa
terdiri atas beberapa KD. Setiap KD dalam satu tema tidak
selalu memuat seluruh indikator, artinya satu KD baru
tuntas setelah beberapa tema dipelajari. Oleh karena itu
penilaian yang seharusnya dilakukan setiap KD, namun
pelaksanaan pembelajarannya bisa berdasarkan tema.
2) Penilaian dikembangkan secara terpadu.
3) Pengembangan instrumen penilaian untuk pembelajaran
IPS secara terpadu mencakup aspek afektif, kognitif dan
skill/keterampilan. Berbagai jenis, teknik dan bentuk
penilaian yang variatif digunakan agar diperoleh informasi
pencapaian kompetensi peserta didik yang objektif, dan
komprehensif.
4) Menurut Permendikbud No. 53 tahun 2015, pendekatan
penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik.
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
SMALB Tunarungu kelas X 29
diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada
situasi yang sesungguhnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk
menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan adalah sebagai berikut.
1) Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik
observasi oleh guru mata pelajaran (selama proses
pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang
ditulis dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
Jurnal berisi catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang
valid dan relevan. Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa
yang dilihat langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK,
tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang diterima
dari berbagai sumber.
Gambar 2. Skema penilaian sikap
Buku Panduan Guru IPS 30
Selain itu, penilaian diri dan penilaian antarteman
dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan
karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah
satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
a) Observasi
Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar
observasi atau jurnal. Lembar observasi atau jurnal tersebut
berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru mata
pelajaran, wali kelas, dan guru BK berdasarkan pengamatan
dari perilaku siswa yang muncul secara alami selama satu
semester. Perilaku siswa yang dicatat di dalam jurnal pada
dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang
baik yang berkaitan dengan indikator dari sikap spiritual dan
sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang
dilengkapi dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku
tersebut. Catatan tersebut disusun berdasarkan waktu
kejadian.
Apabila seorang siswa pernah memiliki catatan sikap yang
kurang baik, jika pada kesempatan lain siswa tersebut telah
menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten)
baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap siswa tersebut telah
(menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik.
Dengan demikian, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas
pada sikap kurang baik dan sangat baik, tetapi juga setiap
perkembangan sikap menuju sikap yang diharapkan.
SMALB Tunarungu kelas X 31
Berdasarkan kumpulan catatan tersebut guru membuat
deskripsi penilaian sikap untuk satu semester. Berikut ini
contoh lembar observasi selama satu semester. Sekolah/guru
dapat menggunakan lembar observasi dengan format lain,
misalnya dengan menambahkan kolom saran tindak lanjut.
Tabel. 4. Contoh Jurnal Pengembangan Sikap
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku
Butir Sikap
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan penilaian (mengikuti perkembangan)
sikap dengan teknik observasi :
(1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali
kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK selama periode
satu semester;
(2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas
yang menjadi tanggung-jawabnya; bagi guru mata
pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas
yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan
untuk setiap kelas di bawah bimbingannya;
(3) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat
dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang
terpisah;
(4) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah
mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik atau
Buku Panduan Guru IPS 32
kurang baik secara alami (siswa-siswa yang menunjukkan
sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal);
(5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam
jurnal tersebut tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap
(perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran
yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang
dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang
ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut
ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya secara alami;
(6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat
(perkembangan) sikap siswa segera setelah mereka
menyaksikan dan/atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik yang
ditunjukkan siswa secara alami;
(7) Apabila siswa tertentu PERNAH menunjukkan sikap
kurang baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai)
menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang
(mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal;.
(8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK
meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial
setiap siswa dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada
wali kelas untuk diolah lebih lanjut;
Tabel 5. dan Tabel 6. berturut-turut menyajikan contoh jurnal
penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh
wali kelas.
SMALB Tunarungu kelas X 33
Tabel 5. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : X/Semester I Tahun Ajaran: 2016/2017
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku Butir Sikap
1. 21/07/16 A...... Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.
Ketaqwaan
2 21/07/16 B....... Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin.
Ketaqwaan
3.
22/09/16 C..... Mengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah.
Ketaqwaan
4. 18/11/16 D...... kut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.
Toleransi beragama
5.. 13/12/16 E..... Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Ketaqwaan
6. 23/12/14 F..... Mengajak temannya untuk berdoa sebelum praktik memasak di ruang keterampilan.
Ketaqwaan
Tabel 6. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran :
No Tanggal Nama
Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
1. 12/07/14
A...... Menolong orang lanjut usia
untuk menyeberang jalan di
depan sekolah.
Kepedulian
2. 26/08/14
B....... Berbohong ketika ditanya
alasan tidak masuk sekolah di
ruang guru.
Kejujuran
3. 25/09/14 C..... Menyerahkan dompet yang Kejujuran
Buku Panduan Guru IPS 34
No Tanggal Nama
Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
4. ditemukannya di halaman
sekolah kepada Satpam
sekolah.
5. 07/09/14
D...... Tidak menyerahkan surat ijin
tidak masuk dari orang
tuanya kepada guru
Tanggung
jawab
6. 25/10/14
E..... Terlambat mengikuti upacara
di sekolah.
Kedisiplinan
7. 15/12/14
F..... Mempengaruhi teman untuk
tidak masuk sekolah.
Kedisiplinan
8. 08/12/14
G..... Memungut sampah yang
berserakan di halam sekolah.
Kebersihan
9. 17/12/14
H..... Mengkoordinir teman-teman
sekelasnya mengumpulkan
bantuan untuk korban
bencana alam.
Kepedulian
Contoh format tersebut dapat digunakan untuk guru mata
pelajaran dan guru BK.
Apabila catatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial
dijadikan satu, perlu ditambahkan satu kolom KETERANGAN
di bagian paling kanan untuk menuliskan apakah perilaku
tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.
Tabel 7. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : IX/Semester I Tahun pelajaran : 2014/2015
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
1. 21/07/14 A...... Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.
Ketaqwaan
Spiritual
SMALB Tunarungu kelas X 35
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
2 22/10/14 B....... Menolong orang lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
Sosial
3 22/09/14 C..... Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah.
Kedisiplinan
Sosial
4 22/09/14 D...... Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah.
Toleransi beragama
Spiritual
5. 18/11/14 E..... Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.
Toleransi beragama
Spiritual
6. 13/12/14 F..... Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Ketaqwaan
Spiritual
7. 23/12/14 G..... Memungut sampah yang berserakan di halam sekolah.
Kebersihan
Sosial
b) Penilaian diri (self assessment)
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik
penilaian terhadap diri sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil
penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi
perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran
dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian
diri yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF
YANG DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan
Buku Panduan Guru IPS 36
Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan
untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Tabel. 8 Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (licert scale)
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau
“Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
No. Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya selalu berdoa sebelum
melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya
yang Bergama lain berdoa sesuai
agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat
waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas
tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang
saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya
melakukan kesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru
dengan melakukan fasilitasi terhadap siswa yang belum
menunjukkan sikap yang diharapkan.
c) Penilaian antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang
dilakukan oleh seorang siswa (penilai) terhadap siswa yang
SMALB Tunarungu kelas X 37
lain terkait dengan sikap/perilaku siswa yang dinilai.
Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat
digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian
antarteman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan
beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Instrumen penilaian antarteman dapat berupa
lembar penilaian diri yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN
SIKAP POSITIF YANG DIHARAPKAN dengan kolom Melayani
Semua YA dan TIDAK atau dengan Likert Scale. Satu lembar
penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial sekaligus.
Tabel 9. Contoh Format Penilaian antarteman
Nama teman yang dinilai : ………………………………….
Nama penilai : …………………………………. Kelas : ………………………………….
Semester : …………………………………. Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada
kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik
merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya
dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas
atau sebaliknya.
Buku Panduan Guru IPS 38
Contoh: Format penilaian teman sebaya
No Pernyataan Skala
1 2 3 4
1. Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain
2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah
3. Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan
4. dsb...
5.
Keterangan : 1 = Sangat jarang 2 = Jarang 3 = Sering 4 = Selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a) Pengertian
Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi
pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta
kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian.
Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai
dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah
siswa telah mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa
dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian
digunakan memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan
SMALB Tunarungu kelas X 39
guru untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian
pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang
0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan
sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang
biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan,
dan portofolio. Teknik-teknik penilaian pengetahuan yang
biasa digunakan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 10. Teknik Peniaian Pengetahuan
Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Tes Tertulis Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Ganda, Isian/Melengkapi, Uraian
Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses pembelajaran dan/atau pengambilan nilai
Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa untuk perbaikan proses pembelajaran
Penugasan Tugas yang dilakukan secara individu maupun kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran)
Portofolio Sampel pekerjaan siswa terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis
Sebagai (sebagian) bahan guru mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester
Berikut disajikan uraian mengenai pengertian, langkah-
langkah, dan contoh kisi-kisi dan butir instrumen tes tertulis,
Buku Panduan Guru IPS 40
lisan, penugasan, dan portofolio dalam penilaian
pengetahuan.
(1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan
secara tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis
dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-
langkah berikut:
(a) Menetapkan tujuan tes.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan
tujuan penilaian, apakah untuk keperluan mengetahui
capaian pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses
pembelajaran, atau untuk kedua-duanya. Tujuan penilaian
harian (PH) berbeda dengan tujuan penilaian tengah semester
(PTS), dan tujuan untuk penilaian akhir semester (PAS).
Sementara penilaian harian biasanya diselenggarakan untuk
mengetahui capaian pembelajaran ataukah untuk
memperbaiki proses pembelajaran, PTS dan PAS umumnya
untuk mengetahui capaian pembelajaran.
(b) Menyusun kisi-kisi.
Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal
yang akan ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan
diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal.
Kisi-kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili
apa yang seharusnya diukur secara proporsional.
Pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dengan
kecakapan berfikir tingkat rendah hingga tinggi akan terwakili
secara memadai.
SMALB Tunarungu kelas X 41
(c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan
soal.
(d) Menyusun pedoman penskoran.
Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan
jawaban singkat disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian
disediakan kunci/model jawaban dan rubrik.
Tabel 11. Contoh Kisi-Kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun Pelajaran : Mata Pelajaran : IPS
No Kompetensi
Dasar Materi
Indikator Soa11l
Bentuk Soal
Jml Soal
Contoh butir soal:
Jelaskan yang dimaksud dengan Letak Astronomis!
Tabel 12. Contoh penskoran tes tertulis
No. Soal Kunci Jawaban Skor
1 Jepang mengalami kekalahan perang di wilayah Asia Pasifik.
1
2 Pembentukan BPUPKI diperbolehkan dengan tujuan rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang dunia ke-2
2
Desakan kaum pergerakan Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
1
Skor Maksimum 4
Total Skor Maksimum
Nilai : total score perolehan X 100
total score maksimum
(2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru secara lisan dan siswa merespon pertanyaan tersebut
secara lisan. Selain bertujuan mengecek penguasaan
Buku Panduan Guru IPS 42
pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat
menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian,
tes lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat
ketertarikan siswa terhadap pengetahuan yang diajarkan dan
motivasi siswa dalam belajar.
Contoh pertanyaan pada tes lisan:
1. Apa yang dimaksud dengan kerjasama antarnegara?
2. Apa manfaat persaingan bebas?
3. Bagaimana cara melihat perubahan sosial budaya suatu
masyarakat?
(3) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk
mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau
meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur
pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran
(assessment of learning). Sedangkan penugasan untuk
meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau
selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas
dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok
sesuai karakteristik tugas yang diberikan. Berikut ini contoh
kisi-kisi tugas, contoh tugas, dan contoh pedoman
penskorannya untuk mengukur pencapaian pengetahuan.
SMALB Tunarungu kelas X 43
Tabel 13. Contoh Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun pelajaran :
Mata Pelajaran : IPS
No. Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Teknik Penilaian
1. KD Pengetahuan Memahami pengertian
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Bencana alam
Siswa dapat mengidentifikasi jenis bencana
alam yang terjadi di daerah tertentu dan menjelaskan cara pencegahannya secara rinci.
Penugasan
Tabel 14. Contoh Pedoman Penskoran Tugas
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Menjelaskan secara rinci jenis bencana alam yang akan terjadi
0-2
2. Menjelaskansecara tepat sebab-sebab terjadinya bencana alam
0-3
3. Menjelaskan cara pencegahannya dengan tepat 0-3
4. Keruntutan bahasa 0-2
Skor maksimum 10
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio
untuk pengetahuan:
(a) Pekerjaan asli siswa;
(b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati
oleh siswa dan guru;
(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap
dokumen portofolio;
Buku Panduan Guru IPS 44
(e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap
pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari
KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian
portofolio untuk pengetahuan:
(a) Pekerjaan asli siswa;
(b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati
oleh siswa dan guru;
(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap
dokumen portofolio;
(e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap
pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari
KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
3) Penilaian Keterampilan
a) Pengertian
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan
pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam
berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, antara lain penilaian kinerja, penilaian
proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian
keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan
karakteristik KD pada KI-4.
SMALB Tunarungu kelas X 45
b) Teknik Penilaian
Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada
skema berikut.
Gambar 3.Teknik Penilaian Keterampilan
Berikut disajikan uraian singkat mengenai teknik-teknik
penilaian keterampilan tersebut yang mencakup pengertian,
langkah-langkah, dan contoh instrumen dan rubrik penilaian.
(1) Penilaian Kinerja
Berikut ini contoh kisi-kisi penilaian kinerja, soal/tugas,
pedoman penskoran.
Penilaian Keterampilan
Portofolio
Proyek
Kinerja
Mengukur capaian
pembelajaran berupa
keterampilan proses
dan/atau hasil
(produk) Mengetahui kemampuan
siswa dalam mengaplikasi-
kan pengetahuannya me-
lalui penyelesaian suatu
tugas dalam periode/waktu
tertentu
Sampel karya siswa
terbaik dari KD pada KI-4 untuk
mendeskripsikan ca-
paian kompetensi
keterampilan (dalam
satu semester)
Buku Panduan Guru IPS 46
Tabel 16. Contoh Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : X/Semester I Tahun pelajaran :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
No. Kompetensi Dasar Materi Indikat
or Teknik
Penilaian
Tabel 17. Contoh Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja
No. Aspek yang Dinilai Skor
0 1 2 4 5
1 Menyiapkan dan merencanakan pengamatan
2 Melakukan pengamatan
3 Membuat laporan.
Jumlah
Skor Maksimum 9 (2+4+3)
Pada contoh penilaian kinerja, penilaian diberikan
dengan memperhatikan baik aspek proses maupun produk.
Sebagaimana terlihat pada rubrik penilaian butir aspek yang
dinilai, yaitu keterampilan siswa dalam menyiapkan alat dan
bahan (proses), keterampilan siswa dalam melakukan uji
asam/basa (proses), dan kualitas laporan (produk).
Guru dapat menetapkan bobot penskoran yang berbeda-
beda antara aspek satu dan lainnya yang dinilai dengan
memperhatikan karakteristik KD atau keterampilan yang
dinilai. Pada contoh IPS, keterampilan proses (penyiapan
bahan dan alat) diberi bobot lebih tinggi dibandingkan
produknya (laporan).
SMALB Tunarungu kelas X 47
Tabel 18. Contoh Rubrik Penilaian Kinerja No Indikator Rubrik
1. Menyiapkan bahan yang diperlukan
2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan fenomena bentuk muka bumi di sekitar sekolah
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2.
Melakukan pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat.
3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Mengidentifikasi nama bentuk muka
bumi yang terlihat 2. Menuliskan fenomena visual yang
tertangkap indera mata 3. Mengamati aktivitas penduduk 4. Mencatat fenomena alam dan penduduk
pada kertas yang disediakan
3 Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
Nilai : skor perolehan X 100
9
Buku Panduan Guru IPS 48
(2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan
pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam
periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan
untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau
beberapa mata pelajaran.Tugas tersebut berupa rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta
pelaporan. Pada penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat)
hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
(a) Pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari
informasi, dan mengelola waktu pengumpulan data, serta
penulisan laporan.
(b) Relevansi
Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.
(c) Keaslian
Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa
merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek siswa.
(d) Inovasi dan kreativitas
Hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan
menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
SMALB Tunarungu kelas X 49
Tabel 19. Contoh Kisi-Kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun pelajaran : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
No KD Materi Indikator Teknik
Penilaian
1. Aktivitas Manusia di Lingkungan Geografis
Siswa dapat: 1. Merencanakan pembuatan poster tentang pengaruh aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan 2. Merancang poster aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan 3. Menyusun dan mengatur warna poster 4. Memberikan label poster 5. Menyusun laporan pembuatan poster
Penilaian proyek
Proyek : Buatlah poster aktivitas penduduk terhadap
kelestarian lingkungan dengan menggunakan kertas karton,
pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal-hal
berikut!
(1) Tentukan pengaruh globalisasi yang akan dibuat posternya
(2) Amati pengaruh yang ingin kamu sampaikan dalam poster
(3) Gambar pengaruh yang telah kamu pilih, misalnya :
kenakalan remaja, kemiskinan, dan sebagainya!
(4) Tuliskan peta konsep dari pengaruh yang hendak kamu
sampaikan!
(5) Laporkan hasilnya secara lisan dan pajang poster kalian.
Buku Panduan Guru IPS 50
Tabel 20. Contoh Rubrik Penskoran Proyek
Aspek yang Dinilai Skor
0 1 2 3 4
1. Kemampuan merencanakan
2. Kemampuan menggambar poster yang Disampaikan
3. Kemampuan menggambar poster dan kebenaran
4. Penyampaian peta konsep dari poster tersebut
5. Kemampuan menjelaskan poster melalui presentasi
6. Poster (Produk
Skor maksimum 15
Catatan: Guru dapat menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada penskoran (sebagaimana contoh
rubrik penskoran di atas) dengan memperhatikan karakteristik KD atau keterampilan yang dinilai.
Tabel 21. Contoh Rubrik Penilaian Proyek
No Indikator Rubrik
1. Kemampuan
Perencanaan
2 = Perencanaan lengkap
(bahan,cara kerja,hasil) dan rinci
1 = Perencanaan kurang lengkap
0 = Tidak ada perencanaan
2. Kemampuan
menggambar poster secara tepat sesuai
dengan konsep pengaruh
globalisasi
2 = Menggambar dan memberi label
secara tepat sesuai yang dilihat di dalam mikroskop.
1 = Menggambar dengan tepat tetapi
salah dalam memberikan label atau sebaliknya.
0 = Gambar dan label tidak tepat.
Nilai : skor perolehan x 100
15
SMALB Tunarungu kelas X 51
(3) Penilaian Portofolio
Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk
penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya
terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan
dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan
oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan
dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan
sampel karya tersebut digunakan sebagai sebagian bahan
untuk mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara
deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan
angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian
keterampilan dengan portofolio:
(a) Karya asli siswa;
(b) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh
siswa dan guru;
(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap
dokumen portofolio;
(e) Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap
pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD
tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
c. Pengolahan Hasil Penilaian
1) Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi
nilai/perkembangan sikap selama satu semester:
a) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-
masing mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap
Buku Panduan Guru IPS 52
jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap
sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
b) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-
masing membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual
dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk
setiap siswa.
c) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari
guru mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali
kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian
sikap spiritual dan sosial setiap siswa.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi
perkembangan sikap selama satu semester:
a) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada
positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya:
... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ...
namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
b) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan
sikap/perilaku siswa yang sangat baik dan/atau baik
dan yang mulai/sedang berkembang.
c) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal,
sikap siswa tersebut diasumsikan BAIK.
d) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama
satu semester, deskripsi nilai/perkembangan sikap
siswa didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir
semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap
SMALB Tunarungu kelas X 53
akhir semester dirumuskan, guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara
keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat
apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa
sikap siswa tersebut telah menjadi sangat baik, baik,
atau mulai berkembang.
e) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik
dalam jurnal dan siswa tersebut belum menunjukkan
adanya perkembangan positif, deskripsi sikap siswa
tersebut dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir
semester.
Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap
spiritual dan sosial.
a) Sikap spiritual: Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum
melakukan kegiatan,dan toleran pada pemeluk agama
yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.
b) Sikap sosial: Sangat santun, peduli, dan percaya diri;
kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab meningkat
2) Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian,
penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester yang
dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penulisan
capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada
skala 0 – 100 dan deskripsi.
a) Hasil Penilaian Harian (HPH)
Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang
diperoleh dari hasil penilaian harian melalui tes tertulis
dan/atau penugasan untuk setiap KD. Dalam perhitungan
Buku Panduan Guru IPS 54
nilai rata-rata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes
tertulis dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes
tertulis dan 40% untuk penugasan. Penilaian harian dapat
dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan
materi yang luas) sehingga penilaian harian tidak perlu
menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam
suatu penilaian harian untuk KD gemuk mencakup sebagian
dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi
KD dengan cakupan materi sedikit, penilaian harian dapat
dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
Tabel 22. Contoh Pengolahan Nilai Ulangan Harian
Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ...
No
Nama PH-1 PH-2
PH-3 PH-4
PH-5 PH-6 Rata-Rata
KD 3.1 3.
2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.
8 3.9
1 A…. 75 60 80 68 66 80 79 67 90 73,88
2 B… 71 78 67 69 91 76 66 87 75 75,55
3 Dst
b) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai
yang diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri
atas beberapa kompetensi dasar.
c) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai
yang diperoleh dari penilaian akhir semester yang
mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.
d) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan
dari HPH, HPTS, HPAS dengan memperhitungkan bobot
masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
SMALB Tunarungu kelas X 55
Selanjutnya HPH digabung dengan HPTS dan HPAS
untuk memperoleh nilai akhir seperti pada Tabel
Tabel 23. Contoh Pengolahan Nilai Akhir
Nama HPH HPTS HPAS HPA
HPA
Pembulata
n
Ani 73,89 90 80 79,45 79
Budi 75,56 75 80 76,53 77
Pada contoh tabel tersebut, HPTS dan HPAS
dimasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester
secara gelondongan, tanpa memilah-milah nilai per KD
berdasarkan nilai HPTS dan HPAS. Guru dapat memilah-
milah nilai per KD hasil PTS dan PAS sebelum memasukkan
ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester. Pemilahan
nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD mana saja yang
siswa sudah dan belum belum mencapai KBM/KKM untuk
keperluan pemberian pembelajaran remedial dan
pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor. Apabila
dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1,
penghitungan nilai akhir (HPA) Ani adalah:
HPA : (2 x 73,89) + (1 x 90) + (1 x 80) = 79,45
4
Nilai Akhir Ani sebesar 79,45 selanjutnya dibulatkan
menjadi 79 dan diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55
Buku Panduan Guru IPS 56
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam
rapor dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap
mata pelajaran.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian
pengetahuan dalam rapor.
a) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih
perlu bimbingan dalam hal ....
b) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik
dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang
penguasaannya belum optimal.
c) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-
bukti pekerjaan siswa yang didokumentasikan dalam
portofolio pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki
pekerjaan yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi
KD tersebut didasarkan pada skor angka yang dicapai.
3) Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja
(proses dan produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian
dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata
pelajaran. Seperti pada pengetahuan, penulisan capaian
keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 –
100 dan deskripsi.
SMALB Tunarungu kelas X 57
Tabel 24. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan
KD Kinerja
(Proses)
Kinerja
(Produk) Proyek Portofolio
Skor Akhir KD*
4.1 92 92
4.2 66 75 75
4.3 87 87
4.4 75 87 78,50
4.5 80 80
4.6 85 85
Nilai Akhir Semester 82,916
Pembulatan 83
Catatan: a) Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik
teknik yang sama, yaitu kinerja. Oleh karena itu skor akhir
KD 4.2 adalah skor optimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek. Oleh karenanya skor akhir KD
4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
b) KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek – 2 (dua) KD dinilai bersama-sama dengan proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh di
atas 87). c) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor
akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
d) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan:
Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55 e) Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor
dituliskan deskripsi capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran.
Buku Panduan Guru IPS 58
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian
keterampilan.
a) Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih
perlu peningkatan dalam hal ....
b) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik
dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang
penguasaannya mulai meningkat.
c) Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-
bukti karya siswa yang didokumentasikan dalam portofolio
keterampilan. Apabila KD tertentu tidak memiliki karya
yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD
tersebut didasarkan pada skor angka yang dicapai.
Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam bentuk angka.
C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan
untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum
mencapai KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada
siswa yang telah mencapai atau melampaui KBM/KKM.
1. Remedial
Remedial adalah program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang belum mencapai kompentensi
minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu. Metode
yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis,
SMALB Tunarungu kelas X 59
dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta
didik dan tujuan pembelajarannya pun dirumuskan sesuai
dengan kesulitan yang dialami peserta didik.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
a. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
b. pemberian bimbingan secara perorangan;
c. pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus,
dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan
kemampuannya;
d. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman
sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa
diketahui belum mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH,
PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan
berulang-ulang sampai mencapai KBM/KKM dengan waktu
hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester
pembelajaran remedial belum bisa membantu siswa mencapai
KBM/KKM, pembelajaran remedial bagi siswa tersebut dapat
dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan
penilaian akhir semester adalah penilaian setinggi-tingginya
sama dengan KBM/KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk
mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai
KBM/KKM, nilai yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang
dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak
Buku Panduan Guru IPS 60
dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas
kepada siswa yang belum mencapai KBM/KKM.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai
pelayanan khusus antara lain:
a. Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan
peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap,
kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan
guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik
dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar
mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya.
c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai
metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik.
d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada
peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan
sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar
yang berlarut-larut.
e. Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan
programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik
SMALB Tunarungu kelas X 61
dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-
masing.
Langkah-langkah yang dilakukan pada program remedial
adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran
Permasalahan pembelajaran bisa dikategorikan ke dalam
3 fokus perhatian:
1) Permasalahan pada keunikan peserta didik
Keberagaman individu dapat membedakan hasil belajar
dan permasalahan belajar pada peserta didik.Ada peserta
didik yang cenderung lebih aktif dan senang praktik secara
langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang lebih
tenang dan suka membaca.Di kelas, guru juga perlu
memiliki wawasan lebih menyeluruh mengenai latar
belakang keluarga dan sosial budaya.Peserta didik yang
dibesarkan dalam keluarga pedagang, tentu memiliki
keterampilan berbeda dengan keluarga petani atau
nelayan. Peserta didik yang berasal dari keluarga yang
tidak harmonis, mungkin berbeda dengan peserta didik
yang berasal dari keluarga harmonis dan mendukung
kegiatan belajar.
2) Permasalahan pada materi ajar
Materi ajar yang terdapat pada buku ajar kadang terlalu
rumit bagi peserta didik tertentu. Oleh karena itu perlu
disiapkan berbagai alternatif aktivitas dan materi ajar yang
dapat digunakan guru untuk mengatasi permasalahan ini.
Buku Panduan Guru IPS 62
3) Permasalahan pada strategi pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya
terpaku pada satu strategi atau metode pembelajaran saja.
Dikarenakan tipe dan gaya belajar peserta didik sangat
bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, maka guru
perlu mengidentifikasi apakah kesulitan peserta didik
dalam menguasai materi disebabkan oleh strategi atau
metode belajar yang kurang sesuai.
b. Perencanaan
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap
permasalahan belajar siswa, guru dapat membuat
perencanaan remedial yang mencakup hal-hal berikut.
1) Menetapkan waktu kegiatan remedial
2) Menyiapkan Media Pembelajaran
3) Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktifitas
4) Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan program pembelajaran remedial yang
mencakup 3 fokus penekanan yaitu: 1) Penekanan pada
keunikan peserta didik, 2) penekanan pada alternative contoh
dan aktivitas terkait materi ajar, 3) Penekanan pada
strategi/metode pembelajaran
d. Penilaian Autentik
Penilaian autentik dilakukan setelah pemebalajaran
remedial selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penilaian,
bila peserta didik belum mencapai kompetensi minimal
(tujuan) yang ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau
SMALB Tunarungu kelas X 63
kembali strategi pembelajaran remedial yang diterapkannya
atau melakukan identifikasi (analisa kebutuhan) terhadap
peserta didik dengan lebih seksama. Apabila ternyata
ditemukan kasus khusus di luar kompetensi guru, guru dapat
menkonsultasikan dengan orang tua untuk selanjutnya
dilakukan konsultasi dengan ahli.
2. Pengayaan (Enrichment)
Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang
telah melampaui ketuntasan belajar dengan memerlukan
waktu lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu
yang masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk
memperdalam/memperluas atau mengembangkan hingga
mencapai tahapan networking (jejaring) dalam pendekatan
ilmiah (scientific approach). Guru dapat memfasilitasi peserta
didik dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara
lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet, atau
narasumber dan pakar. Kegiatan dalam program pengayaan
diantaranya adalah
a. Kegiatan eksploratori
Kegiatan eksploratori dapat berupa latar belakang sejarah,
buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara
regular tidak tercakup dalam kurikulum.
b. Keterampilan proses
Tujuan kegiatan ini agar peserta didik dapat melakukan
pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati
dalam bentuk pembelajaran mandiri.
Buku Panduan Guru IPS 64
c. Pemecahan masalah
Kegitan pemecahan masalah diberikan kepada peserta
didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa
pemecahan masalah nyata dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan
investigatif/ penelitian ilmiah.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam program
pengayaan adalah sebagai berikut :
a. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya
dengan kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta
lingkungan hidup dan budaya peserta didik.
b. Kegiatan yang memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran
pengayaan, kembangkan dengan kegiatan yang
menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang
pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan
memperkaya.
c. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih
bervariasi
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan
minat dan aktivitas-akitivitas menggugah (playful).
Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian atau
kemajuan program-program pendidikan terkini.
Langkah-langkah dalam program pengayaan hampir
serupa dengan program pembelajaran remedial. Diawali
dengan kegiatan identifikasi, kemudian perencanaan,
SMALB Tunarungu kelas X 65
pelaksanaan dan penilaian. Untuk merencanakan program
pengayaan, guru tidak perlu menunggu hasil penilaian
autentik terhadap kemampuan peserta didik. Apabila melalui
observasi dalam proses pembelajaran, peserta didik sudah
terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari peserta didik
lainnya maka guru perlu merencanakan program pengayaan.
D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA
Interaksi guru dengan orang tua sangat diperlukan
dalam rangka menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Oleh karena itu interkasi antara guru dan orang tua perlu
dilakukan dengan berbagai cara baik langsung maupun
tertulis atau tidak langsung.
1. Interaksi secara langsung
Berbagai cara untuk melakukan interaksi secara
langsung, dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. menghadirkan orang tua/wali peserta didik ke sekolah
untuk diberikan penjelasan tentang perkembangan dan
atau perilaku anaknya selama belajar di sekolah,
b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang tua,
adalah salah satu bentuk upaya sekolah untuk
memberikan kesempatan kepada guru, khususnya wali
kelas untuk berinteraksi secara langsung dengan orang
tua
2. Interaksi secara tidak langsung
Interaksi secara tertulis atau tidak langsung dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini
a. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua,
Buku Panduan Guru IPS 66
b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani
pekerjaan rumah (PR).
c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, sms, e-mail,
portal interaktif) serta dorongan agar orang tua aktif
berinteraksi dengan guru dan anak.
d. Upaya pemantauan terhadap peserta didik dalam
mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok
dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar
monitoring seperti contoh berikut.
Tabel 25. Lembar Monitoring dari Sekolah pada Orang Tua
No
Hari dan
Tanggal
Tema, Sub
tema, Sub-sub tema
Judul
Tugas
Tanda Tangan
Orang tua
Guru
1
2
3
4
5
6
Selain itu, kegiatan pekerjaan rumah yang melibatkan
orang tua dengan anak dapat dikombinasikan dengan
kunjungan guru ke rumah.
SMALB Tunarungu kelas X 67
BAGIAN II PETUNJUK KHUSUS
Buku Panduan Guru IPS 68
BAB I AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN
GEOGRAFI
A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar (KD)
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
SMALB Tunarungu kelas X 69
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut
3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek keruangan
dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan
keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya,
dan pendidikan dalam lingkup lokal.
3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang
ekonomi (lingkup lokal).
4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam aspek
keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang,
perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial,
ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal.
4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam
hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
dalam bidang ekonomi (lingkup lokal).
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan
mampu:
1. memahami pengertian interaksi keruangan;
2. mengidentifiasi keragaman bentuk muka bumi di daratan
dan perairan;
3. menjelaskan faktor-faktor pembentuk iklim;
4. menyebutkan jenis tanah di lingkungan sekitar;
Buku Panduan Guru IPS 70
5. membedakan mata pencaharian penduduk di dataran
tinggi, dataran rendah, dan pantai;
6. menyebutkan definisi sumberdaya alam.
C. PETA KONSEP
SMALB Tunarungu kelas X 71
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Ruang dan Interaksi antar Ruang
1.1 Saling Melengkapi (Complementary)
1.2 Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
1.3 Kemudahan Transfer (Transferability)
2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar
2.1 Letak Lingkungan Geografi
2.2 Keragaman Bentuk Muka Bumi
2.3 Iklim
2.4 Tanah
2.5 Flora dan Fauna
3. Aktivitas Manusia Pada Kondisi Geografis di Lingkungan
Tempat Tinggal
3.1 Pengaruh Keragaman bentuk muka bagi aktivitas
penduduk
3.2 Pengaruh Kondsi Perairan bagi Aktivitas Penduduk
4. Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia di Lingkungan
Tempat Tinggal
4.1 Potensi Sumber Daya Alam
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,
REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA
p
1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam
Buku Panduan Guru IPS 72
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan apersepsi mengenai bab aktivitas
manusia di lingkungan geografi
d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi
yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta
didik mampu memahami pengertian interaksi keruangan.
Manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi
interaksi antar ruang adalah mengetahui kondisi penyebab
terjadinya interaksi antar ruang yaitu saling melengkapi
(Complementarity), kesempatan antara (Intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(Transferability) sehingga peserta didik mampu
menerapkan pada kehidupan sehari-hari akan adanya
interaksi antar ruang dan kondisi seperti apa yang menjadi
penyebabnya.
e) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru
terhadap peserta didik dalam pembelajaran).
f) Peserta didik diarahkan untuk melihat Gambar 1.3 dan 1.4
di dalam buku siswa.
SMALB Tunarungu kelas X 73
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mengamati Gambar 1.3 kegiatan saling
melengkapi antar wiayah dengan sumberdaya yang
berbeda.
b) Guru menstimulasi dan mengarahkan peserta didik agar
mengerti mengenai interaksi antar ruang. Guru
memberikan contoh kegiatan saling melengkapi antar
wiayah dengan sumberdaya yang berbeda sesuai dengan
kondisi yang ada di lingkungan geografi.
c) Guru menginstruksikan kepada masing-masing peserta
didik untuk menuliskan dan dilanjutkan mengemukakan
contoh kegiatan interaksi antar ruang saling melengkapi
antar wilayah dengan sumber daya yang berbeda.
d) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa peserta
didik untuk mengemukakan hasil pemikirannya.
e) Guru bersama peserta didik mengidentifikasi kegiatan
interaksi antar ruang yang saling melengkapi dengan
sumber daya yang berbeda.
f) Setelah peserta didik mengerti akan arti interaksi antar
ruang, khususnya mengenai kondisi penyebab adanya
interaksi antar ruang yang disebabkan oleh kondisi saling
melengkapi, peserta didik diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan mengenai materi yang telah
dijelaskan dan didiskusikan.
Buku Panduan Guru IPS 74
3) Kegiatan Penutup
a) Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran terkait penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Peserta didik diberi pesan moral dalam hal sehari-hari
yang dikaitkan dengan materi pembelajaran pertemuan
tersebut.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
Pertemuan 2 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama
2) Kegiatan inti
a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya mengenai
pengertian interaksi antar ruang kemudian melanjutkan
mengarahkan peserta didik melanjutkan materi mengenai
penyebab interaksi yang disebabkan oleh kesempatan
antara (Intervening Opportunity) dan keadaan dapat
diserahkan/dipindahkan (Transferability).
b) Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca materi
di buku siswa mengenai Interaksi keruangan karena
karena adanya kesempatan (intervening opportunity) dan
keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (Transferability).
SMALB Tunarungu kelas X 75
c) Peserta didik diarahkan untuk memperhatikan Gambar 1.4
mengenai Interaksi keruangan karena adanya (intervening
opportunity).
d) Guru menggambar di papan tulis seperti bagan pada
Gambar 1.4 dengan mengosongkan kotak.
e) Setelah peserta didik selesai membaca materi, peserta didik
dibagi menjadi tiga kelompok disesuaikan dengan jumlah
peserta didik di kelas.
f) Guru menjelaskan mengenai isi materi secara singkat,
kemudian peserta didik diarahkan untuk membuat contoh
kegiatan interaksi yang disebabkan karena adanya
kesempatan (Intervenning Opportunity) sesuai dengan
Gambar 1.4. dan membuat satu contoh interaksi yang
disebabkan oleh kemudahan transfer.
g) Peserta didik mengemukakan hasil diskusi kelompok di
depan kelas.
h) Guru bersama peserta didik mendiskusikan bagaimana
hubungan interaksi yang terjadi antar ruang.
i) Salahsatu perwakilan kelompok menuliskan contoh
kegiatan interaksi antar ruang yang disebabkan karena
Buku Panduan Guru IPS 76
adanya kesempatan (Intervenning Opportunity) dengan
menuliskan di dalam kotak yang telah digambar oleh guru.
j) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi
pembelajaran pada pertemuan ini.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan sehari-
hari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
b. Penilaian
1) Penilaian Kompetensi:
a) Sikap Spiritual dan Sosial
- Teknik penilaian: Jurnal
- Bentuk instrumen: Lembar jurnal
b) Pengetahuan
- Teknik penilaian: Tes Lisan
- Bentuk instrumen: Soal Uraian
- Pedoman penskoran dan penentuan nilai
c) Keterampilan
- Teknik penilaian: Unjuk kerja
- Bentuk instrument: Rubrik penilaian kinerja
- Pedoman penskoran dan penentuan nilai
SMALB Tunarungu kelas X 77
2) Contoh Instrumen Penilaian
a) Jurnal penilaian sikap
Nama Sekolah : SMA .............. Kelas/Semester : X Mata Pelajaran : IPS
No Tanggal Nama Catatan Perilaku Butir Sikap
1. 11/04/2016
Rio
Terlambat masuk kelas selama 30 menit tanpa
alasan
Kedisiplinan
Tika Mengganggu teman yang sedang mengerjakan tugas
Toleransi
2.
14/04/2016
Nanda Mengajak temannya untuk berdoa serius pada saat akan dimulai pembelajaran di kelas
Ketaqwaan
Yunaidi Mengingatkan temannya untuk hormat pada saat guru melewati tempat dimana siswa sedang istirahat
Menghormati
3. ...
b) Soal Uraian
No Butir Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan Interaksi antar ruang?
2. Sebutkan bentuk-bentuk interaksi antar ruang!
3. Sebutkan penyebab kondisi munculnya interaksi antar
ruang!
4. Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang
disebabkan oleh kondisi saling melengkapi!
5. Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang
disebabkan oleh kondisi kesempatanantar ruang!
Buku Panduan Guru IPS 78
Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai: Tiap nomor
skornya: 2, Nilai = Jumlah skor
c) Rubrik Penilaian Kinerja (Keterampilan Berdiskusi)
No.
Nama Pesert
a
Didik
Kemampuan
presentasi
(1-4)
Kemampuan
bertanya
(1-4)
Kemampuan
menjawab
(1-4)
Jumla
h skor
Arif 4 3 4 11
Rumi 3 4 3 10
Dst
.
Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai: 1) Skor terentang antara 1 – 4
1 = kurang 2 = Cukup 3 = Baik
4= Amat Baik 2) Nilai = Jumlah skor dibagi 3
d) Pedoman penskoran dan penentuan nilai akhir
(1) Rumus Penghitungan Skor Akhir Nilai Akhir = (Skor
akhir : Jumlah Skor Maksimal) x 4
(2) Kategori skor kompetensi keterampilan peserta didik
didasarkan pada Permendikbud No 53 Tahun 2016
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum.
SMALB Tunarungu kelas X 79
Contoh
LEMBAR KEGIATAN REMEDIAL
Sekolah : SMALB .......... Kelas/ Semester : X/1 Materi UH (KD/ Indikator) : Tanggal Ulangan Harian : Bentuk Soal UH : Uraian (tes tertulis) Rancangan UR : KKM :75
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-2 (setelah selesai
pembelajaran materi subbab pertama), peserta didik yang
nilainya di atas Kriteia Ketuntasan Minimal (KKM) diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan
interaksi antar ruang. Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan,
untuk dikumpulkan ke guru dan dipresentasikan di depan
kelas.
No. Nama Siswa Nilai
Ulangan
Indika-tor yang
tidak dikuasai
Bentuk
Pembelajaran
Remedial
Nomor Soal
yang
dikerjakan
Nilai
Remedial Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Gangsar Pitoyo 60
Menjelaskan
karakter
negara-negara
ASEAN
Membuat soal
jawab tentang
materi
karakter
negara-negara
ASEAN
2
80
Tuntas
2
Buku Panduan Guru IPS 80
Contoh
LEMBAR RANCANGAN PENGAYAAN
Sekolah : SMALB ............ Kelas/Semester : X
Rancangan pengayaan :
No. Nama Peserta
Didik Nilai
Ulangan Bentuk Pengayaan
1. Anita 82 Peserta didik diminta membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan interaksi antar ruang. dan hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas
2.
3.
4.
5.
6.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua dapat dilakukan antara lain
dengan:
1. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua.
2. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani
pekerjaan rumah (PR).
3. Menjalin hubungan komunikasi melalui telepon/sms serta
dorongan agar orang tua aktif berinteraksi dengan guru
dan anak.
4. Melibatkan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah.
5. Kunjungan (visit) guru ke rumah
Upaya pemantauan terhadap siswa dalam mengerjakan
tugas individu maupun tugas kelompok dengan
SMALB Tunarungu kelas X 81
membubuhkan tandatangan pada lembar monitoring
seperti contoh berikut.
Contoh Lembar Monitoring Interaksi Sekolah dengan Orang Tua
No. Hari dan Tanggal
Tema, Sub Tema, atau Sub-sub tema
Judul Tugas
Tanda Tangan
Orang Tua
Guru
1. 23/04/16 Interaksi antar ruang disebabkan
oleh mudahnya transfer (Transferability)
Membuat contoh kegiatan
Interaksi antar ruang disebabkan oleh mudahnya transfer (Transferability)
Ttd Ttd
2.
3.
2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1. Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pendahuluan
sebelumnya dengan cara mengkondisikan kelas, mendata
kehadiran, menyampaikan kompetensi pembelajaran dan
apersepsi. Pada pertemuan ini peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok sesuai kebutuha.
2. Kegiatan Inti
a) Peserta didik diminta untuk gambar 1.5 dan membaca
materi mengenai letak lingkungan geografis yang terdapat
di buku siswa.
Buku Panduan Guru IPS 82
b) Peserta didik secara berkelompok diarahkan untuk
merumuskan pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
gambar dan hasil diskusi kelompok. Pertanyaan diarahkan
pada hal-hal yang substantif terkait dengan tujuan
pembelajaran, misalnya dimana letak geografis Indonesia?
Negara apa saja yang berbatasan langsung dengan
Indonesia?.
c) Salah satu peserta didik diminta untuk menuliskan daftar
pertanyaan yang telah dirumuskan oleh masing-masing
kelompok di papan tulis.
d) Peserta didik bersama kelompoknya mengumpulkan
informasi dari buku siswa untuk mendapatkan jawaban
dari pertanyaan yang telah dituliskan di papan tulis.
e) Guru membimbing peserta didik untuk mendapatkan
jawaban yang benar.
f) Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mengisi
kolom tentang letak geografis negara Indonesia.
Letak indonesia Geografis Astronomis
Indonesia terletak di 6°LU
hingga 11°LS dan 95°BT hingga 141°BT
Indonesia terletak di sebelah barat Benua Australia.
g) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
h) Guru bersama peserta didik berdiskusi dilanjutkan guru
menyimpulkan materi.
SMALB Tunarungu kelas X 83
3. Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 4 (2 JP/ Pertemuan)
1. Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan ketiga.
2. Kegiatan inti
a) Peserta didik diarahkan untuk melihat Gambar 1.6
b) Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi
bentuk daratan dan perairan di sekitar lingkungan tempat
tinggal. Misalnya peserta didik tinggal di dataran tinggi, di
tepi pantai dan lain sebagainya.
c) Setelah mengidentifikasi bentuk muka bumi di lingkungan
sekitar, guru menjelaskan bentuk-bentuk muka bumi
berdasarkan dengan buku siswa agar peserta didik dapat
mengikuti materi yang disampaikan.
d) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan
aktivitas individu yang terdapat pada buku siswa. Peserta
didik ditugaskan untuk mengisi kolom kosong dengan
pilihan bentuk muka bumi yang telah disediakan dalam
tabel.
Buku Panduan Guru IPS 84
Bentuk Muka Bumi Daratan Perairan
a. Gunung
b. Sungai c. Dataran tinggi d. Peneplain
e. Rawa
f. Laut g. Danau h. Pegunungan
e) Guru memilih beberapa peserta didik menyampaikan hasil
aktivitasnya.
f) Guru menjelaskan materi dari hasil pekerjaan peserta didik
bersumber dari buku siswa.
3. Penutup
Aktivitas penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya.
Pertemuan Ke 5 (2 JP/ Pertemuan)
1. Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap ini dapat dilaksanakan seperti
aktivitas pada pertemuan ketiga dan keempat. Pada
pertemuan ini pembelajaran masih merupakan rangkain tidak
terpisah dengan pertemuan ke-3 dan ke-4.
2. Kegiatan inti
a) Peserta didik diarahkan mendiskripsikan cuaca yang
dirasakan pada saat pembelajaran di kelas. Apakah sedang
terjadi hujan? Suhu panas? Lembab? Dst.
b) Setelah peserta didik menjelaskan bagaimana kondisi yang
dirasaakan, guru mengaitkan antara suhu, tekanan, sinar
matahari, angina dan kelembaban udara dengan
pengertian iklim.
SMALB Tunarungu kelas X 85
c) Guru menjelaskan beberapa klasifikasi iklim sesuai dengan
buku siswa begitu juga siswa diminta untuk
memperhatikan materi di buku.
d) Peserta didik diminta untuk mendiskripsikan bagaimana
bentuk tanah yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Apakah berbahan pasir, tanah liat (lempung), mudah
ditumbuhi tanaman dll.
e) Guru menjelaskan materi mengenai jenis-jenis tanah
dengan bahan ajar buku siswa.
3. Penutup
Aktivitas penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya.
Pertemuan Ke 6 (2 JP/ Pertemuan)
1. Pendahuluan
Pada pertemuan ini pembelajaran masih merupakan
rangkain tidak terpisah dengan pertemuan ke-3, 4, dan 5
2. Kegiatan inti
a) Peserta didik diminta untuk menyebutkan berbagai flora
dan fauna (binatang dan tumbuhan) di sekitar lingkungan
tempat tinggal. Seperti burung cendrawasih, badak
bercula, komodo dll.
b) Guru mememberikan gambaran kepada peserta didik
bahwa jenis flora dan fauna di muka bumi adalah beragam.
c) Guru menggali pengetahuan peserta didik dengan
memberikan contoh perbedaan flora fauna di bumi
Buku Panduan Guru IPS 86
kemudian menanyakan mengapa jenis flora fauna berbeda
antar wilayah.
d) Guru menjelaskan mengenai faktor persebaran flora dan
fauna di bumi dilanjutkan dengan menjelaskan mengenai
pembagian dan jenis flora dan fauna di bumi.
3. Penutup
a) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Peserta didik diberi pesan tentang moral.
c) Guru menyampaikan tugas untuk materi pertemuan
berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 52 tahun 2015.
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
No. Butir Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan letak astronomis dan letak geografis?
2. Jelaskan letak geografis Negara Indonesia!
3. Sebutkan bentuk muka pada penampang laut!
4. Jelaskan jenis tanah yang sesuai untuk pertanian padi?
5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi persebaran flora fauna di bumi!
SMALB Tunarungu kelas X 87
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi kedua ini.
3. Aktivitas Manusia pada Kondisi Geografis di
Lingkungan Tempat Tinggal
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 7 dan 8 (2 JP/ Pertemuan)
1. Pendahuluan
a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam.
Buku Panduan Guru IPS 88
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan motivasi: menanyakan apakah peserta
didik sudah membaca materi yang akan dipelajari,
kemudian guru memberikan pertanyaan terkait materi
yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai pada pertemuan 7 dan 8.
e) Peserta didik dibagi klompok menjadi 2-3 orang
2. Kegiatan Inti
a) Peserta didik diminta mendeskripsikan kegiatan atau mata
pencaharian orangtua maupun orang di sekitar tempat
tinggal dikaitkan dengan kondisi geografi. Misal, peserta
didik tinggal di daerah pantai, banyak dijumpai nelayan,
dll.
b) Peserta didik diarahkan untuk mengerjakan aktivitas
kelompok pada buku siswa.
c) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas
d) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik
SMALB Tunarungu kelas X 89
e) Guru melanjutkan materi aktivitas manusia berdasarkan
kondisi geografis di lingkungan tempat tinggal
menggunakan bahan ajar (buku siswa, internet, media
cetak, dll) disesuaikan dengan melihat gambar yang ada
dalam buku siswa.
f) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan
memberikan pendapat atau tanggapan.
3. Penutup
a) Guru dan Peserta didik melakukan refleksi dan penilaian
terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi dan pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Peserta didik diberi pesan tentang moral dalam hal sehari-
hari.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 52 tahun 2015.
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
Buku Panduan Guru IPS 90
No. Butir Soal
1. Sebutkan kegiatan manusia di dataran rendah?
2. Jelaskan perbedaan kegiatan manusia di datarn tinggi dengan dataran rendah!
3. Jelaskan kegiatan manusia di daerah kawasan pantai!
4. Jelaskan bagaimana pola permukiman penduduk di
kawasan sungai, pegunungan dan pantai!
5. Jelaskan perbedan bentuk rumah di daerah daratan
dan daerah perairan tepi sungai!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang memperoleh di atas KKM diminta
mencari contoh kegiatan penduduk berdasarkan kondisi
geografis di lingkungan perairan dari buku siswa. Hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru
dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
SMALB Tunarungu kelas X 91
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ketiga ini.
4. Potensi Sumber Daya Alam dn Manusia di Lingkungan
Tempt Tinggal
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 9 dan 10 (2 JP/ Pertemuan)
1. Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada peretmuan
sebelumnya. Pada kegiatan apersepsi peserta didik diminta
menyebutkan sumberdaya alam apa saja yang ada di sekitar
tempat tinggal dan apa saja yang telah dimanfaatkan.
2. Kegiatan Inti
a) Peserta didik melalui diskusi diarahkan untuk
menyebutkan berbagai sumber daya alam mencari contoh
pemanfaatan sumber daya alam yang ada dalam buku
siswa.
b) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas
c) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik
d) Guru melanjutkan materi potensi sumber daya manusia
dan pemanfaatannya menggunakan bahan ajar (buku
siswa, internet, media cetak, dll) disesuaikan dengan
melihat gambar yang ada dalam buku siswa.
e) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan
memberikan pendapat tau tanggapan dari materi yang
dijelaskan oleh guru.
Buku Panduan Guru IPS 92
3. Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015.
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
No. Butir Soal
1. Sebutkan jenis Sumberdaya Alam di Indonesia?
2. Sebutkan lima jenis sumberdaya alam barang tambang di Indonesia!
3. Apa manfaat sumbedaya alam bagi kehidupan kita?
4. Sebutkan saja potensi sumberdaya manusia?
5. Sebutkan contoh pemanfaatan sumberdaya manusia!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang
SMALB Tunarungu kelas X 93
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membuat ringkasan atau rangkuman mengenai potensi
sumber daya alam yang ada pada buku siswa. Hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru
dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
Buku Panduan Guru IPS 94
BAB 2. PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN
AKTIVITAS MANUSIA PADA MASA
PRAAKSARA, HINDU BUDDHA DAN ISLAM
A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar (KD)
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
SMALB Tunarungu kelas X 95
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut
3.2 Menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan
keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha,
dan Islam.
4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia,
perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara,
Hindu Buddha, dan Islam.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah mempelajari pelajaran ini, peserta didik
diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan aktivitas masyarakat praaksara pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok
tanam dan perundagian.
2. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat masa Hindu
Buddha dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, dan
pendidikan.
3. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat masa Islam dalam
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan.
4. Mendeskripsikan perubahan dan kesinambungan aktivitas
manusia pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.
Buku Panduan Guru IPS 96
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara
1.1 Kehidupan Sosial
1.2 Kehidupan Ekonomi
1.3 Hasil-hasil Kebudayaan
2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu Buddha
2.1 Masuk Dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha
Di Indonesia
2.2 Aktivitas Manusia Pada Masa Hindu Buddha Di
Indonesia
3. Kehidupan Masyarakat Pada Masa Islam
3.1 Masuknya Islam di Indonesia
3.2 Aktivitas Masyarakat Pada Masa Islam di Indonesia
SMALB Tunarungu kelas X 97
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,
REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA
1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi
yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta
didik mampu mendeskripsikan aktivitas masyarakat
praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan, bercocok tanam dan perundagian. Manfaat yang
diperoleh setelah mempelajari aktivitas manusia di masa
praaksara adalah mengetahui kegiatan sosial, ekonomi,
dan hasil-hasil budaya oleh manusia pada masa praaksara
yang jauh berbeda dengan masa saat ini.
d) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru
terhadap peserta didik dalam pembelajaran).
e) Peserta didik diarahkan untuk melihat materi pada buku
siswa (bab 2).
Buku Panduan Guru IPS 98
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat gambar
2.1 mengenai posisi strategis letak wilayah Indonesia.
b) Guru menjelaskan bagaiamana kegiatan perekonomian
persebaran agama dan persebaran budaya pada saat ini
dan dihubungkan dengan pada masa praaksara, kerajaan
hindu Buddha.
c) Peserta didik diminta untuk menyebutkan peninggalan
masa praaksara. Misalnya lukisan tangan, gua, kapak
genggam, dll.
d) Peserta didik diminta untuk menyebutkan perbedaan alat
yang digunakan pada masa praaksara dengan masa saat
ini.
e) Guru menjelaskan materi mengenai kegiatan sosial dan
ekonomi manusia praaksara bagaimana manusia pada
masa itu berhubungan sosial antar sesamanya dan
bagaimana mereka mengasilkan kegiatannya dalam bentuk
hasil budaya, dan saat ini banyak ditemukan hasil budaya
pada masa praaksara.
f) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi dan
bertanya.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b) Guru melakukan penilaian penguasaan materi sesuai
indikator untuk mengukur KKM secara lisan
SMALB Tunarungu kelas X 99
c) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan sehari-
hari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan.
d) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
e) Guru menyampaikan salam penutup
Pertemuan Ke 2 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1. Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan
mengutamakan pengkondisian kelas.
2. Kegiatan inti
a) Guru mereview pertemuan sebelumnya melalui
pertanyaan-pertanyaan mengenai aktivitas sosial, ekonomi
dan hasil budaya.
b) Guru membagi peserta didik menjadi kelompok.
c) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati apakah
terdapat aktivitas budaya seperti ritual, upacara adat,
upacara agama di sekitar tempat tinggal yang masih terkait
dengan kehidupan manusia masa praaksara.
d) Peserta didk diminta untuk mengidentifikasi bagaiaman
bentuk kegiataan budayanya, menyebutkan persamaan
dan perbedaan kegiatan budaya saat ini dibandingkan
dengan masa praaksara.
e) Pekerjaan siswa dikumpulkan kepada guru, kemudian
perwakilan kelompok peserta didik mempesentasikan di
depan kelas, dilanjutkan dengan diskusi guru dengan
peserta didik mengenai tugas tersebut.
Buku Panduan Guru IPS 100
f) Peserta ddik diberikan untuk bertanya apakah ada materi
yang belum dimengerti.
3. Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015.
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
No. Butir Soal
1. Apakah yang menjadi keuntungan bangsa Indonesia
berada di posisi strategis kaitannya dengan perdagangan dunia pada masa kerajaan Hindu Buddha
dan Islam?
2. Sebutkan kegiatan sosial manusia pada masa praaksara!
3. Sebutkan kegiatan ekonomi pada masa praaksara!
4. Sebutkan peninggalan hasil budaya pada masa praaksara!
5. Apakah persamaan perbedaan alat-alat yang digunakan ada masa praaksaa dengan pada masa sekarang?
SMALB Tunarungu kelas X 101
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
f. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-2 pada Bab 2 dengan cara
yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian mencari contoh kegiatan sosial
ekonomi dan hasil budaya manusia pada masa praaksara.
Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke
guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.
g. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
Buku Panduan Guru IPS 102
2. Kehidupan Masyarakat Masa kerajaan Hindu Buddha di
Indonesia
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan
sebelumnya.
Pada kegiatan apersepsi mengenai tema Perubahan dan
Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa Praaksara,
Hindu Buddha, dan Islam. Apersepsi juga dikaitkan dengan
tema sebelumnya. Misalnya, aktivitas manusia pada saat ini
tidak bisa terlepas dari aktivitas manusia pada masa lampau.
Maka sejarah aktivitas manusia penting untuk diketahui.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan
Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia.
b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan
dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu
Buddha di Indonesia. Setiap kelompok mengajukan
minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis.
c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru
dapat menambahi atau mengurangi.
d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu
pertanyaan yang trtulis di papan tulis.
e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai
SMALB Tunarungu kelas X 103
pertanyaan yang didapatkan. Peserta didik dapat
memanfaatkan berbagai referensi, seperti bukau atau
internet untuk mendapatkan jawaban.
f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan, guru selalu mengarahkan.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 4 (2JP/1 Pertemuan)
1. Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan
mengutamakan pengkondisian kelas.
2. Kegiatan inti
a) Peserta didik dibuat menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama bertugas mendiskusikan aktivitas manusia pada
masa Hindu Buddha di Indonesia bidang sosial, dan
kelompok kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada
masa Hindu Buddha di Indonesia bidang ekonomi.
b) Peserta didik melakukan analisis buku siswa untuk
melengkapi diskusi kelompoknya.
Buku Panduan Guru IPS 104
c) Setelah selesai berdiskusi, peserta didik membuat
kelompok kecil dengan anggota berasal dari kelompok yang
berbeda.
d) Dalam kelompok kecil, peserta didik diminta untuk saling
menyampaikan hasil diskusi di kelompok besar.
e) Peserta didik diminta untuk membuat catatan poin-poin
penting mengenai hasil diskusi.
3. Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 5 (2JP/1 Pertemuan)
1. Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama.
2. Kegiatan inti
Aktivitas pada kegiatan inti hampir sama dengan
kegiatan inti pada pertemuan keempat. Perbedaannya pada
topik diskusi yaitu tentang aktivitas manusia pada masa
Hindu Buddha di Indonesia bidang budaya, dan kelompok
kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Hindu
Buddha di Indonesia bidang pendidikan.
3. Penutup
a) Guru bersama peserta didik membuat simpulan
pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi,
SMALB Tunarungu kelas X 105
juga menjelaskan kembali materi pembelajaran.
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan
sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab oleh Skor
1 Jelaskan teori masuk dan berkembangnya Hindu Buddha ke Indonesia!
Peserta didik A.... 3
Peserta didik B.... 3
Peserta didik C.... 2
2 Sebutkan 3 candi yang terdapat di Indonesia
Peserta didik A.... 1
Peserta didik B.... 1
Peserta didik C.... 1
3 Sebutkan 3 contoh aktivitas manusia pada masa Hindu Buddha di Indonesia dalam bidang sosial!
Peserta didik A.... dst
Peserta didik B....
Peserta didik C....
Pedoman penskoran dan penentuan nilai
1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik.
2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3.
Buku Panduan Guru IPS 106
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara
yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian diminta mengelompokkan candi
berdasarkan agama pembuatannya, apakah Hindu atau
Buddha. Hasilnya dikumpulkan.
h. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
SMALB Tunarungu kelas X 107
3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 6 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan
sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan
Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia.
b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan
dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu
Buddha di Indonesia. Setiap kelompok mengajukan
minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis.
c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru
dapat menambahi atau mengurangi.
d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu
pertanyaan yang tertulis di papan tulis.
e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai
pertanyaan yang didapatkan. Peserta didik dapat
memanfaatkan berbagai referensi, seperti buku atau
internet untuk mendapatkan jawaban.
f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan, guru selalu mengarahkan.
Buku Panduan Guru IPS 108
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan)
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan,
kegiatan inti dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan 6. Pada kegiatan inti kelompok pertama bertugas
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di
Indonesia dalam bidang sosial, dan kelompok kedua
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Islam di
Indonesia pada bidang ekonomi.
Pertemuan 8 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan kegiatan inti
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan
dan kegiatan inti dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan
6. Pada kegiatan inti kelompok pertama bertugas
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di
Indonesia dalam bidang pendidikan, dan kelompok kedua
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Islam di
Indonesia pada bidang budaya.
2) penutup
a) Guru bersama peserta didik membuat simpulan
pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi,
juga menjelaskan kembali materi pembelajaran.
SMALB Tunarungu kelas X 109
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh
ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal
1 Jelaskan bagaimana sistem ekonomi yang berlangsung pada masa praaksara!
2 Mengapa Sriwijaya dikenal sebagai pusat pengembangan agama Buddha?
3 Apa sajakah yang merupakan lembaga pendidikan pada masa Islam?
4 Sebutkan beberapa kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia!
5 Jelaskan bagaimana perubahan pada sistem
pemerintahan setelah munculnya pengaruh Hindu Buddha di Indonesia!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
Buku Panduan Guru IPS 110
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-8 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM secara
berkelompok diminta untuk membuat peta konsep tema
Perubahan dan Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa
Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam. Peta konsep dibuat
pada selembar kertas kemudian ditempel di dinding kelas
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
SMALB Tunarungu kelas X 111
BAB 3 KEHIDUPAN MANUSIA DALAM
KELEMBAGAAN MASYARAKAT
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
Buku Panduan Guru IPS 112
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
3.3. Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan
sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat
sekitar (lokal).
4.4. Menyajikan hasil diskusi alternatif tindakan nyata
dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat
sekitar.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan pengertian lembaga sosial;
2. Mendeskripsikan jenis-jenis kelembagaan yang ada di
masyarakat;
3. Mendeskripsikan keragaman aktivitas manusia dalam
lembaga sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di
masyarakat sekitar.
SMALB Tunarungu kelas X 113
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Lembaga Sosial 1
2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial
a. Lembaga Keluarga
b. Lembaga Agama
c. Lembaga Ekonomi
Buku Panduan Guru IPS 114
1) Koperasi
2) BUMN
3) BUMS
d. Lembaga Pendidikan
1) Lembaga Pendidikan Formal
2) Lembaga Pendidikan Non Formal
3) Lembaga Pendidikan Informal
e. Lembaga Budaya 1
f. Lembaga Politik 1
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,
REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA
1. Pengertian Lembaga Sosial
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Kehidupan
Manusia dalam Kelembagaan Masyarakat. Guru dapat
memberi contoh beberapa lembaga yang ada di sekitar
lingkungan, misalnya lembaga sekolah, koperasi, dan lain
sebagainya.
d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam
tema ini.
SMALB Tunarungu kelas X 115
e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis pada akhir
pembelajaran, tes lisan pada tiap-tiap pertemuan, dan
observasi.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik memperhatikan gambar beberapa lembaga
sosial yang diberikan guru.
b) Peserta didik memilih beberapa lembaga yang ada di
lingkungan sekitarnya dari gambar-gambar yang diberikan
guru.
c) Peserta didik diminta untuk mengungkapkan secara
singkat fungsi/tugas dari beberapa lembaga tersebut.
d) Berdasarkan hal-hal yang diungkapkan peserta didik, guru
menjelaskan fungsi keberadaan lembaga sosial.
e) Peserta didik dibimbing untuk mendapatkan pengertian
lembaga sosial secara umum.
f) Peserta didik berdiskusi tentang ciri-ciri suatu lembaga
sosial, guru memberi pengarahan.
g) Peserta didik berdiskusi tentang fungsi lembaga sosial,
guru mengarahkan.
3) Penutup
a) Guru memberikan tes lisan.
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pertemuan.
Buku Panduan Guru IPS 116
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan
sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab oleh Skor
1 Sebutkan ciri-ciri lembaga
sosial secara umum!
Peserta didik A.... 3
Peserta didik B.... 3
Peserta didik C.... 2
2 Sebutkan fungsi lembaga sosial secara umum!
Peserta didik A.... 1
Peserta didik B.... 1
Peserta didik C.... 1
Pedoman penskoran dan penentuan nilai
1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik.
2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3.
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
SMALB Tunarungu kelas X 117
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara
yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian diminta mencari informasi
mengenai lembaga sosial beserta lambangnya dan hasilnya
dikumpulkan.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan
sebelumnya.
Buku Panduan Guru IPS 118
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga
Keluarga.
b) Peserta didik menggambar pohon keluarga masing-masing.
c) Peserta didik mengidentifikasi peran anggota keluarga
dalam keluarga masing-masing.
d) Peserta didik diarahkan untuk menganalisis contoh fungsi
keluarga dalam keluarga masing-masing. Hasil analisis
dituliskan dalam tabel kemudian dikumpulkan kepada
guru.
Fungsi Keluarga Contoh dalam Keluarga
Fungsi biologis/ reproduksi
Fungsi proteksi/
perlindungan
Fungsi ekonomi
Fungsi edukatif
Fungsi afeksional/ kasih
sayang
e) Peserta didik dipersilahkan untuk menanyakan hal yang
ingin diketahuinya dari Lembaga Keluarga.
f) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Agama,
kemudian melakukan tugas yang terdapat di buku.
SMALB Tunarungu kelas X 119
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan penutup
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan
dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan
sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil tugasnya
di depan kelas.
b) Peserta didik yang lain memperhatikan dan memberi
komentar.
c) Guru mengarahkan jalannya presentasi.
d) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga
Ekonomi, kemudian melakukan aktivitas yang ada di
Buku Panduan Guru IPS 120
buku. Hasil aktivitas dikumpulkan kepada guru!
e) Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal yang ingin
diketahui dari materi yang telah dipelajari.
Pertemuan 3-4 (2JP/ Pertemuan)
1) Pendahuluan dan penutup
Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap
pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membentuk 4 kelompok.
b) Peserta didik bersama kelompoknya mengidentifikasi jenis-
jenis lembaga ekonomi yang ada di Indonesia. Peserta didik
diperkenankan mencari informasi dari buku maupun
SMALB Tunarungu kelas X 121
internet. Hasil identifikasi dituliskan di dalam tabel.
No Koperasi BUMN BUMS
1 Koperasi Unit Desa PT. KAI PT. Krakatau
Steel
2
3
4
5
6
Dst
c) Peserta didik melakukan pengundian untuk memilih salah
satu BUMN/BUMS sebagai bahan pembelajaran
selanjutnya. 2 kelompok memilih BUMN dan 2 kelompok
memilih BUMS.
d) Peserta didik bersama kelompoknya mencari data
mengenai informasi badan usaha yang didapatkan
kelompoknya. Tugas ini dapat dilanjutkan di luar jam
pelajaran. Informasi yang dimaksud kurang lebih seperti
berikut:
Nama Badan Usaha
Tahun Berdiri
Alamat
Bidang Usaha
e) Perwakilan kelompok mempresentasikan tugas
kelompoknya di depan kelas.
f) Peserta didik yang lain mengamati dan memberi masukan.
Buku Panduan Guru IPS 122
Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan
Formal
Lembaga Pendidikan
Nonformal
Lembaga Pendidikan
Informal
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
Pertemuan 5-6 (4JP/2 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan penutup
Sama aktivitasnya dengan pertemuan 3 dan 4 ini
aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup pertemuan ini
dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian tentang Lembaga
Pendidikan.
b) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3
orang.
c) Peserta didik secara bergantian melengkapi peta konsep
yang disediakan guru.
SMALB Tunarungu kelas X 123
d) Berdasarkan peta konsep tersebut, peserta didik
mengidentifikasi contoh lembaga pendidikan yang ada di
lingkungan tempat tinggal. Hasil identifikasi dituliskan di
buku.
e) Peserta didik melakukan wawancara sederhana kepada
orang-orang di sekitarnya mengenai pendidikan yang
pernah diikuti. Hasil wawancara dituliskan dalam tabel
seperti berikut ini.
No Nama
Pendidikan yang pernah diikuti (√)
Pendidikan Formal
Pendidikan Nonformal
Pendidikan Informal
1 Berta √ √ √
f) Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas. Peserta didik mendapat kesimpulan bahwa
satu orang dapat mengikuti lebih dari satu jenis lembaga
pendidikan.
Pertemuan 7-8 (4JP/ 2 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan penutup
Aktivitas pada pertemuan 7-8 aktivitas pada tahap
pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya.
Buku Panduan Guru IPS 124
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Budaya.
b) Peserta didik mencari informasi mengenai lembaga budaya
yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Hasilnya
dituliskan di buku.
c) Peserta didik membaca uraian mengenai lembaga politik.
d) Guru menjelaskan bahwa lembaga politik ada yang
berfungsi sebagai legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Peserta didik mencari tambahan informasi mengenai tiga
fungsi lembaga politik ini.
e) Peserta didik memberikan contoh lembaga legislatif,
lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif, kemudian
dituliskan di buku.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru mereview dan menyimpulkan
pelajaran pada bab ini.
SMALB Tunarungu kelas X 125
b) Peserta didik melakukan tes penilaian pembelajaran.
c) Guru memberikan pesan moral kepada peserta didik.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh
ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal
1 Sebutkan ciri-ciri lembaga sosial! Sebutkan lima fungsi lembaga keluarga!
2 Sebutkan enam agama yang diakui pemerintah Indonesia secara resmi!
3 Sebutkan tiga contoh BUMS!
4 Sebutkan tiga fungsi lembaga pendidikan nonformal!
5 Sebutkan tiga contoh lembaga politik eksekutif!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
Buku Panduan Guru IPS 126
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-8 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta untuk
menginventaris lembaga sosial di daerah tempat tinggalnya.
Hasilnya dituangkan dalam daftar untuk dikumpulkan
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
SMALB Tunarungu kelas X 127
BAB 4 AKTIVITAS EKONOMI DALAM KEHIDU-
PAN MASYARAKAT
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
Buku Panduan Guru IPS 128
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut
3.5 Memahami aktivitas manusia dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.5 Menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia
dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mendeskripsikan pengertian kebutuhan.
2. Mendeskripsikan pengertian sumber daya.
3. Mendeskripsikan hubungan antara kebutuhan manusia
dengan sumber daya.
4. Mendeskripsikan pengertian kelangkaan.
5. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan
prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
6. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi.
7. Mendeskripsikan penerapan kegiatan ekonomi dalam
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
SMALB Tunarungu kelas X 129
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kelangkaan Sumber Daya/Alat Pemuas Kebutuhan
a. Kebutuhan Manusia
b. Penggolongan Kebutuhan
c. Sumber Daya/ Alat Pemuas Kebutuhan
d. Kelangkaan
e. Skala Prioritas Kebutuhan
2. Kegiatan Ekonomi
a. Kegiatan Produksi
b. Kegiatan Distribusi
c. Kegiatan Konsumsi
3. Motif Ekonomi
4. Prinsip Ekonomi
Buku Panduan Guru IPS 130
5. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi, Sosial,
dan Budaya 2
a. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sosial
b. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Berbudaya
c. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Ekonomi
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,
REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA
1. Kelangkaan Sumber Daya
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Aktivitas
Ekonomi dalam Kehidupan Masyarakat. Guru dapat
memberi contoh beberapa kasus/peristiwa di lingkungan
sekitar yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi.
d) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan
observasi.
SMALB Tunarungu kelas X 131
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik mengamati gambar 4.1 pada buku teks.
b) Peserta didik secara individu merinci kebutuhan sehari-
hari dan dituliskan pada tabel 4.1.
c) Peserta didik menggabungkan hasil rinciannya dengan
milik peserta didik lain, sehingga diperoleh daftar
kebutuhan yang banyak.
d) Peserta didik dipancing untuk bertanya. Pertanyaan
diarahkan pada hal-hal yang substansional, misalnya “apa
yang dimaksud dengan kebutuhan itu?” atau “dengan apa
kebutuhan itu dapat dipenuhi?”
e) Peserta didik membaca uraian materi tentang
penggolongan kebutuhan.
f) Peserta didik membuat peta konsep tentang penggolongan
kebutuhan. Peta konsep digambarkan pada selembar
Buku Panduan Guru IPS 132
kertas yang disediakan guru. Peserta didik dapat menghias
peta konsep tersebut dengan kreativitas masing-masing.
Hasilnya ditempelkan pada dinding kelas.
3) Penutup
a) Guru memberikan tes lisan.
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pertemuan.
Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan penutup
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan
dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan
sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Guru mereview materi penggolongan kebutuhan pada
pertemuan sebelumnya.
g) Guru mengarahkan bahwa ketika ada kebutuhan maka
harus ada pemenuhan kebutuhan.
h) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3
orang.
i) Peserta didik membaca materi tentang sumber daya/ alat
pemenuhan kebutuhan.
j) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap benda-
benda di lingkungan di sekitar sekolah. Bersama
SMALB Tunarungu kelas X 133
kelompoknya, peserta didik mengelompokkan benda-benda
yang termasuk barang bebas dan barang ekonomi.
Barang Bebas Barang Ekonomi
dst
dst
k) Peserta didik mendiskusikan benda benda yang termasuk
barang substitusi dan barang komplementer.
Benda Substitusi
Dst.
Benda Komplementer
><
><
><
Dst
Pertemuan 3-4 (4JP/2 Pertemuan)
Buku Panduan Guru IPS 134
1) Pendahuluan dan penutup
Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap
pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama.
2) Kegiatan inti
a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya.
b) Peserta didik dipancing untuk bertanya. Pertanyaan
diarahkan pada substansi “apakah yang dimaksud dengan
kelangkaan?” “apa yang menyebabkan kelangkaan?”
c) Peserta didik membaca uraian tentang kelangkaan.
d) Peserta didik melakukan aktivitas Individu: menginventaris
kebutuhan selama satu minggu kemudian
membandingkannya dengan jumlah uang saku.
e) Peserta didik membaca uraian materi mengenai skala
prioritas.
f) Peserta didik memperhatikan tabel 4.3, kemudian
mengisikan nomor urut pada kebutuhan yang paling
penting (menurut skala prioritas). Guru mendampingi dan
SMALB Tunarungu kelas X 135
mengarahkan.
g) Peserta didik melakukan aktivitas individu.
h) Peserta didik mempresentasikan simpulan pekerjaannya di
depan kelas. Peserta didik yang lain memperhatikan. Guru
memberikan arahan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Buku Panduan Guru IPS 136
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal
1 Sebutkan 3 contoh kebutuhan primer!
2 Cocokkanlah benda-benda di kolom kiri dengan
kelompok di kolom kanan!
Makanan ▪
Pasir pantai ▪ Udara ▪ Mobil ▪
Panas matahari ▪ Buku ▪
□ Benda Bebas □ Benda Ekonomi
3 Tuliskan satu peristiwa kelangkaan!
4 Sebutkan 3 benda sesuai dengan skala prioritasmu!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta membuat daftar 10 kebutuhan
keluarga berdasarkan skala prioritas.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
SMALB Tunarungu kelas X 137
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
2. Kegiatan Ekonomi
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 5-6 (2JP/1 Pertemuan)
Pada pertemuan 5 dan 6 kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan relatif sama dengan aktivitas sebagai berikut!
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
d) Guru mengingatkan bahwa pertemuan hari ini akan
diawali dengan evaluasi subbab 4.1.
e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan
observasi.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik diarahkan untuk berpikir mengenai alat
pemenuhan kebutuhan. Beberapa alat pemenuhan
kebutuhan harus dibuat dulu sebelum dapat digunakan.
Buku Panduan Guru IPS 138
b) Peserta didik mengamati gambar 4.14-4.16 tentang contoh
kegiatan ekonomi kemudian membaca uraian materi
tentang kegiatan ekonomi yang meliputi produksi,
distribusi, dan konsumsi.
c) Peserta didik melakukan pengamatan di lingkungan sekitar
dan melakukan analisis kegiatan yang termasuk produksi,
distribusi, dan konsumsi.
d) Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan di
depan kelas. Guru memberikan pengarahan, peserta didik
yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan.
SMALB Tunarungu kelas X 139
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran subbab
4.2. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-hal yang
masih belum jelas.
b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
c) Guru menyampaikan garis besar materi selanjutnya.
d) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
e) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab oleh Skor 1 Ani membeli es krim, kegiatan tersebut
termasuk kegiatan ….
a. konsumsi b. distribusi
c. produksi
2 Pak Petrus menanam padi di sawah
untuk menghasilkan padi. kegiatan
tersebut termasuk kegiatan ….
a. konsumsi
b. distribusi c. produksi
3 Pak Bono adalah seorang kurir.
Pekerjaan Pak Bono termasuk kegiatan
….
a. konsumsi
b. distribusi c. produksi
Buku Panduan Guru IPS 140
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi
tentang kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Hasilnya
dikumpulkan kepada guru.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada
petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,
pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan
anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada
materi ini.
3. Motif Ekonomi dan Prinsip Ekonomi.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
SMALB Tunarungu kelas X 141
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari sub tema ini, yaitu tes lisan dan
observasi.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian materi mengenai motif
ekonomi.
b) Guru menyiapkan beberapa pernyataan motif ekonomi dan
motif sosial yang jumlahnya seimbang dengan jumlah
peserta didik. Masing-masing pernyataan dituliskan dalam
selembar kertas.
c) Guru membagikan pernyataan kepada peserta didik.
d) Secara bergantian, peserta didik menempelkan pernyataan
tersebut pada “pohon motif ekonomi” atau “pohon motif
sosial”.
e) Ketika seluruh peserta didik sudah mendapat giliran, guru
mereview dan memberikan penjelasan pada peserta didik.
f) Peserta didik melakukan aktivitas kelompok.
Buku Panduan Guru IPS 142
g) Peserta didik membaca uraian mengenai prinsip ekonomi.
h) Peserta didik distimulasi untuk bertanya mengenai materi
subbab 4.3 dan 4.4.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang
materi subbab 4.3 dan 4.4.
b) Guru melakukan evaluasi.
c) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
SMALB Tunarungu kelas X 143
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab
oleh Skor
1 Sinta membayar uang sekolah. a. motif ekonomi b. motif sosial
2 Parto mengikuti kerja bakti membangun rumah tetangganya yang
sangat miskin. a. motif ekonomi b. motif sosial
3 Pak Jukri seorang supir taksi. Beliau selalu mengantarkan pelanggannya
sampai tujuan dengan selamat. a. motif ekonomi
b. motif sosial
4 Bu Badawi akan membeli buah jambu sebanyak sepuluh kilo. Di toko A,
harga buah jambu adalah Rp 7.000,-/kilo. Di toko B, harga buah jambu
adalah Rp 7.500,-/kilo. Jika menggunakan prinsip ekonomi, maka Bu Badawi akan membeli buah jambu
di toko ….
5 Joko akan membeli bunga untuk ibunya. Dia akan membeli 10 tangkai bunga. Harga setangkai bunga adalah Rp 5.000,-. Di toko itu disediakan buket bunga berisi 10 tangkai seharga Rp 40.000,-. Berdasarkan prinsip ekonomi maka Joko akan membeli …. a. 10 tangkai bunga dengan harga Rp
5.000,- b. satu buket bunga dengan harga Rp
40.000,-
Buku Panduan Guru IPS 144
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi
tentang pengalaman menggunakan prinsip ekonomi. Hasilnya
dikumpulkan kepada guru.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada
petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,
pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan
anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada
materi ini.
SMALB Tunarungu kelas X 145
4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan
Ekonomi, Sosial, dan Budaya
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 8-10 (6 JP/3 Pertemuan)
Pada pertemuan 8, 9 dan 10 kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan berulang atau relatif sama dengan aktivitas sebagai
berikut!
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan
observasi.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian tentang aktivitas ekonomi
dan keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan
budaya.
b) Peserta didik diarahkan untuk bertanya tentang dampak
kegiatan ekonomi terhadap kehidupan, termasuk dampak
terhadap lingkungan alam.
c) Peserta didik mengamati gambar 4.20 dan 4.21. Kemudian
Buku Panduan Guru IPS 146
peserta didik mengerjakan aktivitas individu sebagai
berikut.
d) Beberapa peserta didik yang ditunjuk guru
mempresentasikan hasil aktivitas individunya di depan
kelas. Peserta didik yang lain dapat menambahkan atau
menanggapi.
e) Peserta didik membentuk kelompok 2-3 orang. Masing-
masing kelompok berdiskusi tentang penerapan kegiatan
ekonomi dalam kehidupan sosial, budaya, maupun
ekonomi.
f) Peserta didik mengerjakan aktivitas berikut.
SMALB Tunarungu kelas X 147
g) Hasil diskusi dan aktivitas yang dikerjakan dalam
kelompok dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.
Guru mengkondisikan dan mengarahkan jalannya diskusi
hingga presentasi.
h) Masih dalam kelompoknya, peserta didik diminta
mengerjakan penugasan proyek sebagai berikut.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran sub
tema 4.5. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-hal
yang masih belum jelas.
b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
c) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
d) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
Buku Panduan Guru IPS 148
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan soal uraian
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal
1 Sebutkan penggolongan kebutuhan berdasarkan
intensitasnya beserta contoh! 2 Sebutkan dua contoh barang substitusi! 3 Berilah contoh penggunaan motif ekonomi! 4 Tuliskan contoh penggunaan prinsip ekonomi! 5 Sebutkan 3 contoh kegiatan produksi! 6 Sebutkan 3 pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
kehidupan manusia!
f. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
g. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 10 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta mencari informasi mengenai
lembaga sosial beserta lambangnya.. Hasilnya dikumpulkan
kepada guru.
SMALB Tunarungu kelas X 149
h. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada
petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,
pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan
anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada
materi ini.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013). Pe-doman Penilaian Hasil Belajar. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Busato, V. V., Prins, F. J., Elshout, J. J., & Hamaker, C.
(2000). Intellectual ability, learning style, personality, achievement motivation and academic success of psy-chology students in higher education. Personality and
Individual Differences, 29(6), 1057–1068.
Dewi Padmo dkk. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran. Cipu-tat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidi-kan
Dochy, F. (2001). A new assessment era: Different needs new challenges. Learning and Instruction, 10, 11–20.
Fenollar, P., Romajn, S., & Cuestas, P. J. (2007). University students’ academic performance: An integrative concep-tual framework and empirical analysis. British Journal
of Educational Psychology, 77(4), 873–891.
Isjoni, dkk. 2008. Pembelajaran Terkini: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Belajar Mikael De Clercq, et.al (2013; 4)
Minnaert, A., & Janssen, P. J. (1999). The additive effect of regulatory activities on top of intelligence in relation to
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Guru IPS 150
academic performance in higher education. Learning
and Instruction, 9(1), 77–91.
Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah
Menengah Pertama 2013 Jakarta: Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidi-kan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Memengah
Pertama.
Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
PSMS Unesa.Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. (1985). Learning Science: A Generative Process, Science Educa-tion, 64, 4: 489-503.Richards, J.C. & Rodgers, T.S.
(2001). Approaches and Methods in Language Teaching. New York, NY: Cambridge University Press.
Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama. 2013 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Memengah Pertama.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik In-donesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik In-donesiaNomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompe-
tensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik In-donesiaNomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik In-donesiaNomor 53 Tahun 2015 tentang Standar
Penilaian.
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab IV pasal 19 ayat 1
Saifuddin Azwar (2013). Sikap Manusia Teori dan Penguku-rannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen-didikan Nasional.
Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pem-belajaran. Jakarta: Kencana
SMALB Tunarungu kelas X 151
PROFIL PENULIS
Nama Lengkap : Muhammad Nursa’ban
Telp Kantor : 0274-548202 No Handphone : 081328635692 E-mail : [email protected]
Akun Facebook : Muhammad Nursa’ban Alamat Kantor : Fakultas Ilmu Sosial
UNY, Kampus Ka-rangmalang, Jl. Colom-bo No. 1 Yogyarta
Bidang Keahlian : Evaluasi Pembelajaran Geografi Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
Dosen FIS UNY sejak 1 Januari 2005 sampai sekarang
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: PPS UNY/program studi Penelitian dan Evaluasi Pen-
didikan (tahun masuk 2013 – tahun lulus (on going))
2. S2: PPS UNY/program studi Penelitian dan Evaluasi Pen-didikan (tahun masuk 2006 – tahun lulus 2009)
3. S1: Fakultas Ilmu Sosial/jurusan Pendidikan Geografi UNY (tahun masuk 1999 – tahun lulus 2003)
Judul Buku yang relevan dan Tahun Terbit (10 Tahun Tera-khir):
1. Buku Teks Geografi SMA kelas X “Mari Belajar Geo-
grafi”, SIC Surabaya, 2007 2. Buku Teks Geografi SMA kelas X “Mari Belajar Geo-
grafi”, SIC Surabaya, 2007 3. Buku IPS kelas VII, Buku Sekolah Elektronik (BSE),
2008
4. Buku IPS kelas VIII, Buku Sekolah Elektronik (BSE), 2008
5. Buku Teks Model IPS SD kelas IV, Pusat Perbukuan (PUSBUK), 2008
6. Buku IPS SD Kelas III, Buku Sekolah Elektronik (BSE),
2008 7. Buku IPS SD Kelas II, Mediatama Solo, 2008 8. Buku Geografi SMA Kelas X, Mass Media Solo, 2011
9. Buku Geografi SMA Kelas XI, Mass Media Solo, 2011
Buku Panduan Guru IPS 152
10. Buku Geografi SMA Kelas XII, Mass Media Solo, 2011
11. Buku Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu Kelas VIII, Kemendikbud, 2014
12. Buku Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu Kelas VIII, Kemendikbud, 2016
Judul Penelitian dan Tahun Terbit/Dilaksanakan yang relevan (10 Tahun Terakhir):
1. Upaya membangun kesadaran lingkungan dalam konteks implementasi kurikulum 2002 di FISE UNY, (2006)
2. Evaluasi Proses Pembelajaran IPS (Geografi) dengan KTSP
SMP di SMP Negeri Kabupaten Kulon Progo, (2008) 3. Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Geografi SMA
di Kabupaten Bantul, (2009)
4. Evaluasi Kompetensi Guru SMA di Kota Yogyakarta, (2011) 5. Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru Geografi SMA di Ka-
bupaten Bantul (2011) 6. Analisis Kompetensi Profesional Guru SMP dan SD di Kota
Yogyakarta (2012)
7. Pengaruh Penerapan Model Peercoaching terhadap Regulasi diri dan Akuntabilitas Mahasiswa di Jurusan Pendidikan
Geografi (2013) 8. Evaluasi Kualitas Model Pembelajaran Kooperatif dalam
upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Mata Pela-
jaran Geografi (2013) 9. Evaluasi Model Pembelajaran Saintifik Dalam Meningkatkan
Sikap Ilmiah Dan Kemampuan Mengasosiasi Pada Pembela-
jaran Geografi (2015)
Informasi Lain: Lahir di Kuningan, 10 Juli 1978. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di Yogyakarta. Aktif di berbagai
kegiatan di bidang pendidikan, beberapa kali menjadi nara-sumber di berbagai seminar, pendampingan, Bimbingan
Teknis maupun pelatihan tingkat nasional. Sejak tahun 2005 sampai tahun 2016 telah menghasilkan lebih dari 30 pub-likasi ilmiah yang dimuat dalam jurnal nasional dan inter-
nasional serta disampaikan dalam forum seminar tingkat na-sional dan internasional.