kerajaan hindu dan buddha

9
KERAJAAN-KERAJAAN HINDU – BUDDHA DI INDONESIA A. Kerajaan Kutai B. Kerajaan Tarumanegara C. Kerajaan Holing D. Kerajaan Melayu E. Kerajaan Sriwijaya F. Kerajaan Mataram Kuno G. Kerajaan Medang Kemulan H. Kerajaan Kediri I. Kerajaan Bali J. Kerajaan Pajajaran K. Kerajaan Majapahit L. Kerajaan Singasari M. Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah Keruntuhan Kerajaan- Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

Upload: moudy-michiko-chii

Post on 27-Nov-2015

138 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kerajaan Hindu dan Buddha yang telah ada di Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Hindu dan Buddha

KERAJAAN-KERAJAAN HINDU – BUDDHA DI

INDONESIA

A. Kerajaan KutaiB. Kerajaan TarumanegaraC. Kerajaan HolingD. Kerajaan MelayuE. Kerajaan SriwijayaF. Kerajaan Mataram KunoG. Kerajaan Medang

KemulanH. Kerajaan Kediri

I. Kerajaan BaliJ. Kerajaan PajajaranK. Kerajaan MajapahitL. Kerajaan SingasariM. Keberlanjutan Tradisi

Hindu – Buddha Setelah Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

Page 2: Kerajaan Hindu dan Buddha

Kerajaan Kutai

Kehidupan Politik

Berdasarkan yupa yang ditemukan diketahui bahwa Kutai mencapai puncak keemasan pada masa raja Mulawarman yang merupakan anak Asmawarman dan cucu Kudungga

Kehidupan Ekonomi

Masyarakat Kutai diperkirakan bermata pencaharian bertani (sawah dan ladang) serta melakukan perdagangan

Kehidupan Sosial

Kehidupan masyarakat sudah teratur dengan

dibagi ke dalam struktur kasta

Kehidupan Budaya dan Agama

Hubungan antara raja dengan pemuka agama berlangsung erat. Hal ini ditunjukkan dengan pemberian 20 ribu ekor sapi oleh Mulawarman kepada para Brahmana.

Page 3: Kerajaan Hindu dan Buddha

Kerajaan TarumanegaraKehidupan Politik Berdasarkan prasasti Ciaruteun diketahui bahwa

Purnawarman dikenal sebagai raja yang gagah berani dan digambarkan seperti Dewa Wisnu.

Kehidupan Ekonomi

Berdasarkan prasasti Tugu tentang penggalian sungai Gomati dan Chandrabhaga, disimpulkan bahwa pertanian dan perikanan dengan sistem irigasi sudah dikenal pada saat itu. Peternakan sapi dan kerbau juga sudah dikenal rakyat.

Kehidupan Sosial

Susunan masyarakat sudah teratur dengan dibagi ke dalam sistem kasta.

Kehidupan Budaya dan Agama

Berdasarkan berita Cina, bahasa masyarakat yang dipakai adalah bahasa Kun-lun yang merupakan campuran bahasa lokal dengan Sansekerta dan berhuruf Palawa. Menurut berita Fa-Hsien, di Tarumanegara terdapat tiga agama Buddha, Hindu dan agama “kotor” (agama asli)

Page 4: Kerajaan Hindu dan Buddha

Kerajaan Sriwijaya

Kehidupan Politik

Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa yang mampu meluaskan wilayahnya sampai dengan Semenanjung Malaya, selat Malaka dan laut Cina Selatan.

Kehidupan Ekonomi

Letak geografis Sriwijaya sangat ideal sebagai pusat perdagangan internasional. Sebagai kerajaan Maritim, Sriwijaya adalah daerah metropolitan yang didatangi oleh orang dari berbagai penjuru dunia.

Kehidupan Sosial

Masyarakat Sriwijaya bersifat terbuka dan majemuk, sehinga memungkinkan terjadinya interaksi sosial antara para pedagang asing dengan penduduk.

Kehidupan Budaya dan Agama

Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan agama Buddha pada abad ke-9 M dikarenakan hubungan yang baik dengan India dan Cina.

Page 5: Kerajaan Hindu dan Buddha

Kerajaan Mataram Kuno(Dinasti Sanjaya dan Syailendra)

Kehidupan Politik

Terdapat dua dinasti yang berkuasa atas Mataram Kuno yang terletak di pedalaman Jawa Tengah pada sekitar abad ke-8, yaitu dinasti Sanjaya yang berpusat di utara dan dinasti Syaelendra di selatan

Kehidupan Ekonomi

Karena terletak di pedalaman, masyarakat Mataram Kuno bekerja di sektor agraris dengan didukung oleh peternakan, kerajinan dan perdagangan. Perdagangan dilakukan di pasar menurut perhitungan hari pasaran Jawa (Kliwon, Legi, Pahing, Pon dan Wage)

Kehidupan Sosial

Mataram Kuno terbuka dengan dunia luar dan memiliki perdagangan luar negeri yang ramai. Para saudagar asing (dari Cina) juga banyak yang bermukim dengan membayar pajak.

Kehidupan Budaya dan Agama

Dinasti Sanjaya umumnya beragama Hindu dengan peninggalan berupa Candi Prambanan. Dinasti Syelendra yang beragama Buddha Mahayana dengan peninggalan Candi Borobudur.

Page 6: Kerajaan Hindu dan Buddha

Kerajaan Singasari

Kehidupan Politik

Singasari didirikan oleh Ken Arok dengan membentuk dinasti baru bernama Rajasa. Raja terbesarnya adalah Kertanegara yang melakukan ekspedisi Pamalayu dalam rangka menghambat ekspansi kekaisaran Cina.

Kehidupan Ekonomi

Perekonomian masyarakat berpusat pada pertanian, perdagangan, dan kerajinan. Perdagangan antarpulau dan internasional berlangsung ramai dengan dikunjungi oleh banyak pedagang asing.

Kehidupan Sosial

Masyarakat terdiri atas keluarga raja, kaum bangsawan, dan rakyat umum. Terdapat pula kaum tetua agama, yaitu para pendeta Hindu maupun Buddha.

Kehidupan Budaya dan Agama

Kehidupan agama dan kebudayaan berkembang karena didorong oleh kemakmuran rakyat. Hal ini dibuktikan oleh adanya hasil-hasil kesenian.

Page 7: Kerajaan Hindu dan Buddha

Kerajaan Majapahit

Kehidupan Politik

Didirikan oleh Raden Wijaya setelah Singasari mengalami kehancuran. Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada dengan menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia.

Kehidupan Ekonomi

Majapahit memiliki tanah subur yang menghasilkan padi, lada, dan hasil pangan yang lain, Serta menghasilkan kain, garam, dan hasil-hasil laut. Pada masa Hayam Wuruk, sebagian pajak dan upeti digunakan untuk pembuatan irigasi.

Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial cukup rumit karena memiliki wilayah kekuasaan yang sangat besar. Rakyat umum biasanya dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan.

Kehidupan Budaya dan Agama

Hindu dan Buddha adalah agama paling dominan dan dapat saling bertoleransi bahkan menimbulkan sinkretisme. Majapahit juga menghasilkan banyak kesusteraan besar, yakni Negarakertagama, Sutasoma, dan Arjunawiwaha.

Page 8: Kerajaan Hindu dan Buddha

Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah

Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

Faktor-faktor yang mempengaruhi memudarnya Tradisi Hindu – Buddha di Indonesia antara lain:

Tidak dimilikinya model suksesi kepemimpinan yang dapat memunculnya pemimpin yang hebat

Lemahnya pengelolaan kerajaan Hindu-Buddha, baik dalam bidang ekonomi, politik dan birokrasi.

Pengaruh penyebaran Islam yang kuat dan mulai munculnya kerajaan-kerajaan Islam

Page 9: Kerajaan Hindu dan Buddha

Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah

Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

Kemunduran Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia tidak serta merta menghilangkan unsur budaya Hindu – Buddha.

Antara Islam dan tradisi Hindu-Buddha telah terjadi akulturasi kebudayaan seperti yang terlihat pada upacara sekaten dan bentuk atap masjid yang berundak-undak.

Hingga saat ini masih terdapat tradisi Hindu yang dianut oleh masyarakat di Bali, serta tradisi Buddha di Candi Borobudur.