perkembangan teknologi praaksara

29
Bertopik “ Perkembangan Teknologi Pra-aksara” D I S U S U N Oleh: WILY RUSTAM X AKSELERASI SMAN 1 PEKANBARU

Upload: 21wily

Post on 07-Aug-2015

132 views

Category:

Science


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan teknologi Praaksara

Bertopik“ Perkembangan Teknologi Pra-aksara”

D ISUSUN

Oleh: WILY RUSTAMX AKSELERASI

SMAN 1 PEKANBARU

Page 2: Perkembangan teknologi Praaksara

1. Zaman Batu

Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika

manusia menciptakan alat dari batu

Page 3: Perkembangan teknologi Praaksara

Tahukah kamu? Zaman Batu dibagi menjadi 4

zaman.

A. Zaman Paleolithikum(Batu Tua)

B. Zaman Mesolithikum(Batu Madya)

C. Zaman Neolithikum(Batu Muda)

D. Zaman Megalithikum(Batu Besar)

Page 4: Perkembangan teknologi Praaksara

A. Zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum adalah Zaman Purba yang berlangsung antara 750.000 – 15.000 tahun yang

lalu.

Ciri Ciri Zaman Paleolitikum

1. Jenis ManusiaPada zaman ini adalah

Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis,

Megantropus Paleojavanicus,dan Homo soliensis. Ini ditemukan di

Bengawan, Solo. Pithecantropus Erectus

Page 5: Perkembangan teknologi Praaksara

2.Kebudayaana. Kebudayaan Pacitan

Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak

genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi

tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan

belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di

Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa

Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara) b. b.Kebudayaan Ngandong

Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak

bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran

ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini

dinamakan Serbih Pilah,

Kapak Genggam

dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae

(Sulawesi Selatan)

Page 6: Perkembangan teknologi Praaksara

Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman Paleolithikum, yakni:1. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)2. Berburu (Food Gathering)3. Menangkap ikan

ALAT-ALAT ZAMAN PALEOLITHIKUM

Kapak Genggam m enggali umbi,

memotong, dan menguliti binatang.

Page 7: Perkembangan teknologi Praaksara

Kapak Perimbas untuk merimbas kayu, memahat

tulang dan sebagai senjata.

Tulang binatang atau Tanduk Rusa utk mengorek ubi

dan keladi dari dalam tanah

Page 8: Perkembangan teknologi Praaksara

B. Zaman Mesolitikum

Zaman Mesolitikum adalah zaman batu tengah atau merupakan tahapan

perkembangan masyarakat pra aksara antara zaman batu tua dan batu muda

FlakesTerbuat dari batu

Page 9: Perkembangan teknologi Praaksara

Ciri Ciri Zaman Mesolitikum

mesolithikum (jaman batu tengah) :- tidak memiliki

tempat tinggal tetap, nomaden, namun mendiami

wilayah tertentucukup lama- telah dijumpai

tempat2 penyimpanan makanan (lumbung)- sudah bisa mengawetkan makanan

dengan cara dikeringkan- mulai ditemukan peralatan

(artefak) sehari2 berupa kapak, tombak terbuat

dari batu dan tulang hewan namun belum dihaluskan

Page 10: Perkembangan teknologi Praaksara

A.HASIL KEBUDAYAAN ZAMAN MESOLITIKUM

1. Kebudayaan Pebble (Pebble Culture)

Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur)

Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasa Denmark yaitu kjokken artinya dapur dan modding

artinya sampah jadi Kjokkenmoddinger arti sebenarnya

adalah sampah dapur. Dalam kenyataan Kjokkenmoddinger adalah timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian ±

7 meter dan sudah membatu atau menjadi fosil. Kjokkenmoddinger

ditemukan disepanjang pantai timur Sumatera yakni antara Langsa dan

Medan. Dari bekas-bekas penemuan tersebut menunjukkan bahwa

manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah menetap. Tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels

melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya banyak

menemukan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper

(kapak genggam Palaeolithikum

Page 11: Perkembangan teknologi Praaksara

b.Pebble (kapak genggam Sumatera = Sumateralith)

Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya menemukan kapak genggam. Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu dipulau Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali yang dipecah-pecah.

Page 12: Perkembangan teknologi Praaksara

c. Hachecourt (kapak pendek)

Selain pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak pendek.

d. Pipisan

Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya). Batu

pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga dipergunakan

untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat merah berasal dari tanah merah. Cat merah

diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir

Page 13: Perkembangan teknologi Praaksara

2. Kebudayaan Tulang dari Sampung (Sampung Bone Culture)

Berdasarkan alat-alat kehidupan yang ditemukan di goa lawa di Sampung (daerah Ponorogo - Madiun Jawa

Timur) tahun 1928 - 1931, ditemukan alat-alat dari batu seperti ujung panah dan flakes, kapak yang sudah diasah,

alat dari tulang, tanduk rusa, dan juga alat-alat dari perunggu dan besi. Oleh

para arkeolog bagian terbesar dari alat-alat yang ditemukan itu adalah tulang,

sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture.

Page 14: Perkembangan teknologi Praaksara

3. Kebudayaan Flakes (Flakes Culture)

Abris Sous Roche (Gua tempat tinggal)

Abris Sous Roche adalah goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal manusia purba pada

zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat

perlindungan dari cuaca dan binatang buas

Page 15: Perkembangan teknologi Praaksara

Kebudayaan ini ditemukan dalam gua-gua dan dalam bukit-bukit kerang di Indo-China, Siam, Malaka, dan Sumatera Timur. Alat-alat kebudayaannya terbuat dari batu kali, seperti bahewa batu giling. Pada kebudayaan ini perhatian terhadap orang meninggal dikubur di gua dan juga di bukit-bukit kerang. Beberapa mayatnya diposisikan dengan berjongkok dan diberi cat warna merah. Pemberian cat warna merah bertujuan agar dapat mengembalikan hayat kepada mereka yang masih hidup. Di Indonesia, kebudayaan ini ditemukan di bukit-bukit kerang. Hal seperti ini banyak ditemukan dari Medan sampai ke pedalaman Aceh. Bukit-bukit itu telah bergeser sejauh 5 km dari garis pantai menunjukkan bahwa dulu pernah terjadi pengangkatan lapisan-lapisan bumi. Alur masuknya kebudayaan ini sampai ke Sumatera melewati Malaka. Di Indonesia ada dua kebudayaan Bacson-Hoabinh, yakni:Kebudayaan pebble dan alat-alat dari tulang yang datang ke Indonesia melalui jalur barat.Kebudayaan flakes yang datang ke Indonesia melalui jalur timur.

B. KEBUDAYAAN BACSON-HOABINH

Page 16: Perkembangan teknologi Praaksara

C. KEBUDAYAAN TOALA

Kebudayaan Toala dan yang serumpun dengan itu disebut juga kebudayaan flake dan blade. Alat-alatnya terbuat dari batu-batu yang menyerupai batu api dari eropa, seperti chalcedon, jaspis, obsidian dan kapur. Perlakuan terhadap orang yang meninggal dikuburkan didalam gua dan bila tulang belulangnya telah mengering akan diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan. Biasanya kaum perempuan akan menjadikan tulang belulang tersebut sebagai kalung. Selain itu, didalam gua terdapat lukisan mengenai perburuan babi dan juga rentangan lima jari yang dilumuri cat merah yang disebut dengan “silhoutte”. Arti warna merah tanda berkabung. Kebudayaan ini ditemukan di Jawa (Bandung, Besuki, dan Tuban), Sumatera (danau Kerinci dan Jambi), Nusa Tenggara di pulau Flores dan Timor.

Page 17: Perkembangan teknologi Praaksara

C. Zaman Neolitikum

Zaman Neolitikum adalah tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-

ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian

menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.

Hasil Kebudayaan Zaman Neolitikum

a.Kapak persgi

Page 18: Perkembangan teknologi Praaksara

b. Kapak Lonjong

c. Tembikar tenun batik

Kepercaaan: muncul animisme dan dinamisme

Page 19: Perkembangan teknologi Praaksara

Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena pada zaman ini

manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat

danbatu-batu besar

D. Zaman Megalitikum

Hasil Kebudayaan Zaman Megalitikum

1. Kapak lonjong dan Kapak Persegi

Page 20: Perkembangan teknologi Praaksara

2. Menhir (batu tempat pemujaan arwah leluhur)

3. Dolmen(meja batu tempat meletakkan sesaji yang

dipersembahkan kepada roh nenek moyang

Page 21: Perkembangan teknologi Praaksara

4. Kubur batu(ubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-

tutup)

5. Waruga(Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada

zaman megalitikum)

Page 22: Perkembangan teknologi Praaksara

7. Sarkofagus(Sarkofagus adalah suatu tempat untuk

menyimpan jenazah)8. Punden Berundak( struktur

tata ruang bangunan yang berupa teras atau trap

berganda yang mengarah pada satu titik dengan tiap teras

semakin tinggi posisinya

Page 23: Perkembangan teknologi Praaksara

Zaman Logam adalah peralihan setelah Zaman Batu, yang menjadi penanda pertama kalinya manusia

prasejarah menemukan dan menggunakan logam

2. Zaman Logam

Page 24: Perkembangan teknologi Praaksara

Tahukah kamu? Zaman logam

itu dibagi menjadi 3

zaman.

A. Zaman Perunggu

B. Zaman Tembaga

C. Zaman Besi

Page 25: Perkembangan teknologi Praaksara

A. Zaman Perunggu

Zaman Perunggu (bahasa Inggris: "Bronze Age") adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil

bumi dan membuat perunggu.

Page 26: Perkembangan teknologi Praaksara

B.Zaman Tembaga

Zaman tembaga merupakan zaman di mana manusia sudah dapat mengelolah logam tembaga yang di

sesuaikan dengan bentuk-bentuk peralatan yang di butuhkannya, zaman tembaga ini tidak pernah

berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia, zaman tembaga berkembang di semenanjung Malaya,

kamboja, Thailand, Vietnam.

Page 27: Perkembangan teknologi Praaksara

C. Zaman Besi

Zaman besi adalah bagian dri zaman Logam ketika manusia masih menggunakan alat senjata

dan peralatan lain yg dibuat dr besi

Page 28: Perkembangan teknologi Praaksara
Page 29: Perkembangan teknologi Praaksara

DEMIKIAN HASIL DISKUSI KAMI.

LEBIH DAN KURANG KAMI MOHON MAAF

WASSALAMUALIKUM WR.WB