pembangunan desa lahan rawa—gambut. lahan kritis...

27
POLA ILMIAH POKOK UN1VERSITAS TANJUNGPURA PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS DAN LAHAN HUTAN TROPIS 1983

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

POLA ILMIAH POKOK

UN1VERSITAS TANJUNGPURA

PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT.

LAHAN KRITIS DAN LAHAN HUTAN TROPIS

1983

Page 2: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

Seminar ?ola Ilmiah Pokok UnivcrBitas Tanjungpura

I. Pembawn Paper

II. Moderator

III.Tim Perumus

; Dr. 11. Iladari Nawawi

: T.F. Manurung, SH

: 1, T.F. Manurung, SH

2. Drs. Syamsudin Djahmat

3. H. Irene ^.Muslin, SH

^. Ismet M. Noor, SH

5. Drs. Effendi Aman

6. Ir. Sakoento, M.Sc.

7. Ir. Purnamawati

8. Drs. M. Bakau Darimin

9. Ir. Lucius Henyoto

10. Drs. Pandjang Sugihardjono

11. Drs. Herry Handari

12. Drs. Syahroen Alan

13. Dra. Mursinah Noor

Page 3: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

Pescrta Seuinar Pola Ilmiah Pokok Unlversitas

Tanjungr ira.

1. Ny. Irene A Musliir, SH 33. Drs. A. Mais Ismail

2. Isret M. No r, SH. 3^. Drs. Mahyudin Syafai

3. Slaner leir..il, SH 35. Drs. Syahroen Alan

Slar.tl Rahard.io, SH 36, Dra. Hursinah 11. Poor

5- T.F. Manurpnc, SH 37. Dra. Suryati B. Azhari

G. V'ijoso Tji i:roiarjono, SH 38. Dra. Hasriltah Djav/ari

7. Mah.;iud Akil. SH 39. Drs. Mahdi Radjiin

8. Moaae N "nwrcl -KLmuswth. SH '♦O. Drs. Yoscph Thomas

9. Anwar .'..leh. SH. 'tl. Drs. Jawadi Hasid

10. Suhammad iiT'R, SH 42. Drs. Sisifatmad ja

11. Drs. r.ya-iiBuciri Djahmat 43. Drs, Azwar

12. Drs. Effev.di Aman 44, Dra. Pudjiatun "•

15. Drn. Kard.ian.-or.o 45. Dra. Suharti Fattah

I't. Drs, H. Koranl M. Phil 46. Drs. Pasifilcus Aliok

15. Drt. San.-sir 4?. Drs. Dargiri Hardjosuwarno

16. Dra. A^niar Sabagio 48. Drs. Ahmad Fauzi

17. Drs. /...iin Ahmad ^.airin 49. B

18. Drs, .M. Tandawe 50, Ir. Koeswini

19. Drs. Bonar Sire-ar .51. Yakub Arsyad, SH

20. Ir.- "'idayat Arv.._winata 52. Drs. Abubalcar llacis

21. Ir- =r.koenI 53- Ir. Sjuky A.S.

22. Dra-.P.T. ' i rait 54. Ir. Toja Kambih

23 •< Ir. . r e a 55. Drs. Kardimin Soedarailo

24. Ir. Lucius Heoyoto 56, Effendy Harun, SI!

25. Drs. Bakar 'jarirain 57. Masleh H, Yar.ian, SH

26. Ir. Riyanto

27. Ir. Ala ranc.-. r I-jssil

28. Prof. '"..Ir. c,..', lartoyo

29- Drr-. . a-'.dr.r.ng /'.ufeihard jono

o

* Di j. I'ar y liar war! -

31. Drs. Suhu-rain Zahr •.

32. Drs. Saioanto .

Page 4: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

KATA PENGANTAR

Dengan rakhmat Tuhan Y.H.K, menjelang usia 25 tahun Universitas

Tanjungpura telah berhasil menyusun dan menetapkan Pola Ilmiah Po-

kok. Tenggang waktu yang Jiolatif cukup lama itu telah dipergunakan

untuk mempersiapkan kondisi Universitas Tanjungpura yang siap dan

mantap dalam tnemilih Orientasi Ilmiah yang dijabarkan dalara Pola

Ilmiah Pokok yang akan dipilih . Berbagai pengalaman selama teng-

gang waktu tersebut telah mengantarkan Universitas Tanjungpura un-

tuk memilih topik : "Pembangunan Desa Lahan Rawa-Gambut, Lahan

Kritis dan Lahan Hutan Tropis" yang akan nenjiwai program pengem -

bangannya. sebagai Lembaga Ilmiah, Lembaga Pendidik dan Lembaga So-

sial. Pemilihan topik tersebut tidak akan sekedar menycntuh pengem

bangan (Low) murni dan llmu Terpadu di bidang eksakta khususnya

Pertanian. Akan tetapi meliput juga bidang scsial budaya (termasuk

pendidikan), politik, ekonomi dan hukum.

Dengan ditetapkannya Pola Ilmiah Pokok tersebut, diharapkan Univer

sitas Tanjungpura tidak saja berperanan sebagai pusat pengembangan

ilrau secara teoritis, tetapi juga akan berperanan dalam pengerabang'

an wilayah melalui program pengembangan dengan mendayagunakan ilmu

terapan teknologi tepat guna bagi lingkungan sekitarnya,

Sehubungan dengan itu dihax-apkan semua pihak di lingkungan Univer-

sitas Tanjungpura, terutama tenaga dosen dan tenaga peneliti, akan

ikut berpartisipasi secara maksimal dalara raempedomani dan mewujud-

kannya.

Dipihak lain selaku Rektor disadari bahwa Pola Ilmiah Pokok ini ,

hanya dapat diselesaikan berkat perhatian dan bantuan berbagai pi-

hak. Untuk itu dalam kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan

Page 5: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

ucapan terima kasih. Semofja Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan

balasan yang setimpal pada jasa-jasa yang tclah diberil^an kepada

Universitaa Tanjungpura tersebut.

Sekian terima kasih.

Pontianak, 12 April 1983.

Rektor,

t. t • d.

DR. H. KADARI NAWAWI

NIP. 130227167

Page 6: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHBLUAN 1

BAB II LATAR BELAKANG 3

BAB III KONDISI DAERAH DAN DISIPLIN ILMU SEBAGAI SUMRER ANALISA

A. Kondlal Daerah i 7

D. Disiplin Ilmil Sebagai Sumber Analisa (a#.4.a. 11

BAB IV TUJUAN 12

BAB V RUANG LINGKDP DAN PENDEKATAN

A, Panjabaran Menurut Fakultas 13

Tji Penjabaran Seeara Intordisiplinor 1... 15

BAB VI PENGELOLAAN DAN KEGIATAN

A. Pengelolaan 1?

B. Kegiatan 19

BAB VII PENUTUP 22

Page 7: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

a 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

Bnivcrsitas Tanjungpura sobagai Lembaga Pcnclidikan Tinggl ikut me

mikul tanggung jawab dalam monghimpun, memelihara^cnggali dan mo

ngcmbr.ngkan ilmu pengetahuan, baik secara murni maupun fcrapem dan

tcknologi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Tanggung ja

wab itu merupakan pcrwujudan dari fungsi Pcrguruan Tinggi rubagai;

1. Lcrabcga Ilmiah yang nenjadi pusat peraellharaan dan pengcrabang-

an toknologi yang sesuai dengan perkembangan dan keraajuan za-

man.

2. Lembaga Pendidikan Tinggi Universiter, yang menjadi wadahmtuk

momproses dan mempersiapkan para ilmm/an/tcknolcgi yg memiliki

kemampuan ponalaran yang tinggi dan kepribi-.difin seutuhnya seba

gai warga negara Indonesia,

3. Lembaga Sosial, yang dalam kedudukannya sebagai bagian dari ma

syarakat atau lingkungan sekitarnya harus berusaha nemanfaatkan

ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi kchidupannye,dQ

lam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bangsa

Indonesia dengan tetap momelihara keserasian, keseimbangan dan

kelestorian lingkungan hidup sekitarnya,

Perwujudan fungsi tersebut di atas berlandaskan pada falsnfah dan

dasar negara Pancasila sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan

UUD 19^5j ycJig secara normatif menjiv/ai setiap usaha pengembangan

Universitas Tnnjungpura. Usaha pengembangan itu dimaksudkan untvik

raewu^udkan Dniversitas Tanjungpura. sebagai masyaralcat ilmiah yang

menjadi bagian tak terpisahkan dengan masyarakat dan Ungkungan so

kitarnya. Untuk itu scjalan dengan Kcbijaksanaan Dasar Pengembang

an Pendidikan Tinggi (KDPPT) tahun 1975 don Kcrnngka Pengembangan

Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP) tahun 1978. Uuivorsitaa

Tanjungpura memcrlukan oricntasi ilmiah utama sebagai pedoman da-

lam melaksanakan fungsi-fungsi Pcrguruan Tinggi tersebut di atas,

Dalam kenyatc.annyn Univcrsitas Tanjungpura ying bsrlokasi di dacrah

Page 8: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 2 -

Khatulistiwa (dilalui rarif, . . , , , .\r» lintanG 0 ), tirtnk dr.pat mclepaskan

diri dari lingkunran hidut. v,r. i • j- ^ u -V -11?, kondismya diporigaruhi dui cLtontu kan oleh letaknya itu. Olou v j. . . . ,

• 111 <arena i|^u orxentaso. ilmiah utc.ma,ti dak pula dapat lain selaiu i,, , . * . . , . , . .

'•'.ruG monyentuh Imgkungan hidup dL wi layah Khatulistiwa yan.-r , ... m rill merupakan ekosistem. .

Di pihak lain Universita?; p . . 1 'Mungpura merupakan Lembaga Pandidik an yang dalam administrar.t ,

:''-riorintahan bcrada di Daorah Tingkat I Propinsi Kalimantan B-u-h r

••Ocngan domikian Universitas Tanjung pura harus ikut torlibat p.,., , . . , .v _L, ... 111 narus bcrusaha melibatkan din cklam program dan kegiatan pemb a „ , . , . ..

'.'Cuian nasional, bail: yang bersifat sektoral maupun yang disol..., , ^ ... , , Jo - . ii/^garakan Pemcrmtah Daerah.Keikutser taan dalam program dan kaf-i.l4.„ , . ,

-• tan pembangunan nasional itu raongha- ruskan Universitas Tanjun-n..^ t . . • n ■ ^

^ melakukan pilihan dan raenetapkan peranannya sejalan dengan K-,.. . . , , . ,M'Pontingan daerah dan kepentingan na- sional dalam setiap program ,ir.„ i • i. , . ,

'Inn kc-giatannya berdasarkan onenta si ilmiah utamn yang meni.a.H „ j , . . 0 J ui:i- pcdoman pengembangannya sebagai lera baga ilmiah, lembaga pandl.H.,,^ dan lembciEI1 SOEial.

Orientasi Ilmiah Utama sob.,.,,,. „ . „ ^ ••gm Pedoman Umum seperti dLsebutkan di ataa selanjutnya diramusk,,., ,n„„jadi ^ ILMI,H ^ ^

mewarnai kegiatan akademlk1 ponelitian dan pengabdian pada masya

rakat dalam program yang l8tlk dan terpt,du.

Page 9: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 3 -

BAB II

LAT/vR BELAKANG

Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Dnrat sebagai bagian dai'i Ne-

gara Kesatuan Republik Indonesia, momiliki kondisi yang berbeda de

ngan dacrah-dacrah lainnya. Salah satu falctor yang menyebabkan per

bedaan itu adalah karena Kalimantan Barat merupakan dacrah Khntu -

listiwa yang cukuiJ luas, dibandingkan dongan dacrah-daerah lainnya

di Indonesia. Letak da.e'rah scpcrti discbutkan di atas ternyata ber

pengaruh pada kondisi alamnya sebagai lingkungan hidup. Pada gilir

annya kondisi clam itu berpengaruh pula sedara timbal balik torha-

dap manusia yang menjadi penduduk di daerch tersebut, sehingga men

jadi suatu ekosistem yang mewarnai kehidupan dari masa ke masa.

Dilihat dari sudut geografis sebagai propinsi yang cukup luas, ter

nyata sebagian tcrbesar wilayah Kalimantan Barat masih diliputi hu

tan tropis yang cukup lebat. Di wilayah yang luas itu mengalir ba-

nyak sungai, baik besar raaupun kecil dengan lahan rawa/gambut c£ se

kitarnya. Disamping itu terdapat juga lahan rawa/gambut yang cukup

luas di sepanjang dacrah pantai yang membentang dari Utara ke Se-

latan, di bagian Barat Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Barat.

Agak jauh dari pcsisir pantai dan sungai, terdapat juga lahan ke-

ring yang berbukit-bukit dan bahkan bdrupa gunung. Di wilayah ter

sebut terutama yang termasuk daerah pedalaman, masih terdapat ke -

biasaan berupa perladangan berpindah-pindah yang membudaya di ka

langan penduduk dalam usaha memenuhi kobutuhan hidupnya. Perladang

an yang tidak memperhatikan segi pciigawetan tanah tersebut,setelah

ditinggalkan cendcrung bcrubah menjadi lahan kritis yang kesuburan

nya makin.lama semakin berkurang, Kebiasaon penduduk seperti itu me

ngakibatkan dari tahun ke tahun semakin luas areal lahan kritis yg

terdapat di Dacrah Kalimantan Barat. Cara hidup yang kurang mengun

tungkan itu merusak ekosistem dalam kehidupan berupa saling keter-

gantungan antara manusia dengan lingkungan hidup di sekitarnya ka

rcna lahan tersebut berkurang fungsinya bagi kehidupan manusia.

Page 10: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

Dari uraian di atas jelas pula bahwa umumnya penduduk di daerah pe

daloman masih hidup secora tradisional yang mcrupakan kebudayaan

asli dan belnm banyak disentuh raodernisasi. Di daorah pedalanan yg

cukup luas itu sebagian besar v/ilayahnya diliputi hutan tropis yang

cukup lebat dan dialiri oleh banyak sungai, yang besar dan yang ke

cil. Dalam kondisi alam seperfci itu disamping perladangan herpindah

pindah, ternyata pula bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari

hari penduduknya sangat tergantung pada alam berupa hasil-hasil hu

tan, sungai dan danau. Untuk keperluan tersebut, sebagainiana dise-

butkcm di atas ternyata cara dan alat yang dipergunokan nasih ber

sifat tradisional.

Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan de*-

ngan masalah pemukiman, di daerah pedalaman tanpak kenyataan bahwa

jumlah penduduk sangat tipis, sedangkan dcerahnya cukup luas. Oleh

karena itu sebagai tempat pemukiman penduduk, terbentuklah dosa-de

sa kecil yang terpencil yang didiami hanya oleh beberapa Kcpala Ke

luarga, Kenyataan lain mcnunjukkan bahwa hutan tropis yang cukup

lebat mengakibatkan hubungan antara desa-dosa kecil itu menjadi sa

ngat sulit. Sarana transportasi dalam kondisi alam seperti itu se-

bagian besar tergantvmg pada sungai.

Universitas Tanjungpura yang terletak di daerah yang kondisi alam

dan kepondudukan seperti tersebut di atasj ikut memikul fenggung ja

wab atas perkembangan dan keraajuannya sekarang dan dimasa nendatan^

Tanggung jawab itu menyangkut koikutsertaannya, baik secara ilmiah

maupun secara praktis dalam merencanakon dan melaksanakan program

pembangunan desa secara terpadu, melalui program pembangunan nasio

nal dan daerah, dalam usaha mercncanakan dan melaksanakan pembangun

an ynng bcrdaya dan berhasil ^una bagi kehidupan pcndudxiknya mela-

lui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta]ingkungan hi

dup yang tepat guna,

Keikutsertaan itu tidak sokedar menyangkut pembangunan desa secara

fisik, akan tetapi juga menyangkut aspek-aspek yang lebih luas yak

_ni yang berkenaan dengan sosial budayn, politik dan ideologis.

Page 11: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 5 -

/.spek yang disebut terakhir tcrutama merup-Jcon bagian dari usaha

pembangunan desa di dacrah perbatasan antara Kalimantaja Barat se-

bagai Wilayah Negara Keaatuan Republik Indonesia dengan Negara Ha

laysia Tiraur. Di perbatasan yang panjangnyo. sekitar 1200 KM dan

membentang dari Timur ke Barat di scbelah Dtara Kalimantan Barat,

terdapat banyak desa-desa kecil yang ponduduknya pada umumnya ber

orientasi kepada kondisi negara tetangga di sebolah Dtara.

Dari uraian di atas jelas bahwa pembangunan desa di daerah Kali-

mantan Barat yang terdiri dari desa pantai, desa pedalaman dan de

sa perbatasan memerlukan keterlibatan Universitas Tanjungpurn me-

lalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna sesu

ai dengan kondisi desa-desa tersebut, Heterogenitas desa, masyara

kat, sosial budaya menyebabkan perbedaan-perbedaan horizontal mau

pun vertikal akan seraakin tajam. Oleh karena itu ketahanan vdla-

yah periu mendapat perhatian, antara lain dengan raemantapkan pe-

nentuan pembangunan daerah yang sekaligus merupakan ketahanan wi

layah. Usaha pembEin^unan desa itu pada dasarnya merupakan bagian

dari pembangunan nasional sebagaimana digariskan di dalara GBHH bah

wa pembangunan dilaksanakan adnlah untuk raewujudkan cita-cita ke-

merdekaan Bangsa .dan Negara Indonesia, dalam bentuk meningkatkan

kesejahteraan dan taraf hidup rakyat demi tercapainya masyarakat

adil dan makmur. Pembangunan nasional yang dilaksanakan di daerah

dengan berpedoman pula pada Pola Pembangunan Daerah hanya ckon men

capai hasil yang memuaskan, bilamana pelaksanaannya tersedia mcn-

dayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna sesuai de-

ngan perkembangon dan kemajuon zaman. Sehubungan dengan itu wajar

lah kiranya jika Universitas Tanjungpura sebagai satu-satunya Uni

versitas Negcri di Daerah Kalimantan Barat, diikutsertakan atau di

perankan secara optimal.

Peranan itu dapat diwujudkan melalvii pengembangan ilmu pengetahu-

an dan teknologi baik secara murni raaupun terapan sesuai (fcngan ke

butuhan pembangunan dosa yang rcalistik dalam bentuk upaya po-

ningkatan produksi pang.m dan perhubungan, tanpancrusak kelestari

Page 12: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

an alam neld.tar dalam saling katersr.ntimgannya dengan manusia se-

bagai suatu ekosistem, Pembangunan desa yang terpadudin realistik

itu menyentuh pula pembangunan aspok sosial budaya, politis dan

ideologis dalam kehidupan penduduk sebagai bangsa Indonesia.

Dari uraian di atas jelas bahv;a orientasi pengembangan iltnu penge

tahuan clan teknoiogi serta lingkungan hidup separti itu imngandung

segi normatif, karena berkaitan dengan kepentingan hidup manusia,

baik sebagai makhluk individual dan sosial maupun makhluk budaya

yang merailiki hubungan timbal balik dengan lingkungan di sekitar-

nya. Di pihak lain terkandung pula segi prr.ktis karena nenyontuh

kehidupan nyata bagi kehidupan manusia dan lingkungan di wilayah

yang kondisi r.lamnya diwarnai oleh letaknya di daerah Khatulisti-

wa.

Fokus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoiogi serta lingkung-

an hidup pedescan tersebut di atas, membukc. kemungkinan yang luas

bagi Universitas Tanjungpura untuk raelaksana.kan Tri Dharma Pergu-

ruan Tinggi, dalam fungsi sebagai lembaga ilmiah, lembaga pendidik

an dan lembaga sosial. Pada gilirannya berarti pengembangan Uni-

versitas Tanjungpura agar menjadi pusat wahana pengembangan v;ila

yah y-Jig dilandc.si pemikiran, penclaran dan penelitian ilmiah dean

menjadi jelas dan terarah.

Page 13: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

BAB III

KONDISI DAERAH

DAN DISIPLIN ILMU SEBAG.'J SUMBER ANALISA

Dalam menetapkan Pola Ilmiah Pokok Universitas Tanjun^pura, diper

lukan usaha mGngidontifikasikan indikator-indikator yang akan nem

berikan ^ambaran tentang kondisi Daerah Tin^kat I Propinsi Kali-

mantan Barat., sebagai faktor yanr^ racndukunrrnya. Selanjutnya perlu

pula dipelajari relevansi antara kondisi daerah itu dengan disi-

plin ilmu sebagai sumber analisa yang dipelajari dan dikembangkan

di lingkungan Universitas Tanjungpura, agar semua program rcalisa

sinya dapat diwujudkan secara berkesinambungaji.

A, Kondisi Daerah

Penetapan. Pola Ilmiah Pokok di lingkungan Universitas Tanjung-

pura didasarkan pada indikator-indiks.tor makro yang raenggarabar

kan kondisi umum Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat.

1» Kondisi umum

a» Kalimantan Barat adalah wilayah yang dilalui garis Lin-

tang 0°, dengan batas 206' Idntang Utara dan p0?1 lintang

Selatan serta diantara lOS^O1 dan II^S' Bujur Tiraur.

Luas daerah itu meliputi + 1^6,760 KM2 yang terdiri dari

luas tanah 110.000 KM2, luas perairan termasuk laut +

66.760 KM2 dan dengan daerah pantai yang mcmbentang dari

Utara ke Selatan di sebelah Barat sepanjang 1.163,3 KR

b, Kalimantan Barat sobagni wilayah Khatulistiwa, sobagian

besar daratannya diliputi hutan tropis yang cukup lebat.

c. Daerah Kalimantan Barat yang cukup luas itu ternyata pen

duduknya sangat tipis yang pada tahun 1931 tercatat seba

nyak 2,555-^62 jiwa, terdiri dari 1,299.629 jiwa laki-la

ki dan 1.255.81f3 jiwa pcrempuan, Sebagian dari penduduk

itu berterapat tinggal pada desa-desa kecil yang terpencil

dan terpencar di daerah pedalaman dan perbatasan dengan

Page 14: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 8 -

kepp.datan pcnduduk 0 s/d 14 jiv/a perkilo meter persegi.

d. Transportasi antar desa-desa torsebut masih sangat sulit din

pada umumnya tergantung pada allran sungai yang banyak ter-

dapat di Daerah Kalimantan Barat.

e» Penduduk di desa-desa yang terpencil itu nasih hidup secara

tradisional dengan kebudayaan asli yang belum"banyak dipeng

aruhi kebudayaan modern,

f. Sumber kehidupan sangat tergantung pada alam, terutama de-

ngau memanfaatkan basil hutan dan potensi alamiah yang tor

dapat pada sungai-sungai dan danau-danau tadah hujan.Daerah

Kalimantan Barat termasuk daerah yr.ng memiliki curah hujan

yang cukup tinggi yang bergcrak antera 2.644 mm s/d 3.393

mm dengan 170 hari s/d 266 hari hujan sotahun.

g. Di daerah pedalaman dan perbatasan disaraping sumber kehidup

an yang tergantung pada alam, usaha memenuhi kebutuhan hi-

dup dilakukan juga melalui pertanian dan bentuk perladangan

berpindah-pindkh. Cara berladang yang tidak nemperhatikan se

gi pengawetan tanah itu, ternyata dari tahun ke tahun cende

rung memperluas areal lahan kritid*

h. Disamping lahan kcring termasuk juga lahan kritis, ternyata

terdapat pula lahan dengan topografi yang datar atau cekung

terutama di daerah pantai dan sepanjang sungai-sungai, yang

karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya la-

han rawa/gambut yang arealnya cukup luas di daerah Kaliman-

tan Barat.

i. Dilain pihak dari hasil penelitian-penolitian di daerah Ka

limantan Barat raempunyai cadangan ekonomi yang besar yg ter

kandung dalam bumi Kalimantan Barat yang dapat menempatkan

sumber penghasilan dan pengembangan daerah Kalimantan Barat

berupa mineral seperti emas, bouxit, dan bahkan uranium.

J. Kalimcintan Barat scbagai suatu wilayah pemerihtah tingkat

Page 15: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 9 -

propinsi dan sebagal daorah otonom yang cukup luas, dihuni

olch ponduduk dari bermacatn-macam suku. Setiap suku tdrftta

ma Suku Mclayu dan Suku Daya (pedalaman) dalam kchidupan

ban^sa Indonesia hidup dalam suasana social budaya yang ler

beda satu denran yang lain. Disamping itu masih terdapat

penduduk yang berasal dari keturunan Cina, yang pada umum-

nya scjak Ichir telah bermukin di Daerah Kalimantan Barat,

namun masih tetap hidup dengan sosial budaya leluhurnya.

Penduduk ketvurunaii Cina ini sebagian besar bermukim di ko-

ta-kota, meskipun tidak sedikit diantaranya yang bermukim

di daerah-daerah desa pantai.

k» Disamping kelompok penduduk tersebut di atcs, di Daerah Ka

limantan Barat terdapat pula penduduk yang berasal dari bsr

bagai suku di Indonesiaj yang datang melalui program trans

migrasi yang diselenggarakan pemerintah dan bransmigrasi

spontan, yang dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pula

atas sosial budaya suku masing-masing. Akan tctapi dalam

kenyataannya semua unsur penduduk daerah Kalimantan Barat

itu sebagai perwujudan ketunggal ikaan br.ngsa Indonesia,sa

tu dengan yang lain telah saling menyesuaikan diri.

1^ Daerah Kalimantan Barat dalam administrasi pemerintahan me

rupakan suatu Propinsi Daerah Tingkat I adalah wilayah ying

terikat di dalam Negara Kesatuan Bepublik Indonesia. Seba-

gai wilayah Negara Republik Indonesia, propinsi ini me-

nempati posisi sebagai daerah pcrbatasan karena di sebelah

Utaranya merabentang dari Barat kc Timur sepanjang 4- 1.200

KM terdapat v/ilayah yang bcrbatasan langsung dengan Negara

Malaysia Timur. Penduduk di wilayah tersebut karena sulit-

nya tronsportasi ke kota-kota dalam wilayah Negara Repu

blik Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya

berorientasi pada kehidupan penduduk di wilayah Malaysia

Timur, Kecdaan seperti itu tidak saja menimbulkan suasana

yang kurang menguntungkan dari scgi ekonomi, tetapi juga

Page 16: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 10 -

meniinbulkcn kerawanan. dari sudut sosial btidaya, ideologi

dan polltis,

m. Di pihak lain perbatasem Kalimantan Darat di sebelah Ti-

mur dengan Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Barat din

Kalimantan Timur,. ternyata kondisinya belum memungkinkan

untuk mewujudkan dan membina pembangiman dan pengembang-

an wilayah secara bersama-sama. Kondisi seperti itu meng

rkibatkan portumbuhan, pengembangan dan pombangunan Dae-

rah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat ccnderung bersi-

fat m?.ndirit mcskipun antara ketiga propinsi tersebut mo

miliki kondisi daerah ycng banyak kesamajumya antara yuig

satu dengan yang lain.

2. Kondisi khusus

Kondisi umum Daerah Kalimantan Barat seperti tersebut di a-

tas raengharuskan pelaksanaan Pembangunan Nasional yang di-

tuangkan dan dijabarkan ke dalam Pola Pembangunan Daerah,di

titik beratkan pada Pembangunan Desa secara terpadu, Pening

katan Produksi Pangan dan Perhubungan, Untuk keperluan itu

oleh Pemcrintah Daerah Tingkat I Propinsi. Kalimantan Barat,

telah pernah dilancarkan pula operasi Pembangunan DaerahIfer

batasan, yang keraudian disusul dengan operasi Pembangunan

Subur Sejahtera (SUTERA) A dan B sobagai upaya Pembangunan

Desa secara terpadu seperti disebutkan di atas.

Ditinjau dari sudut kehidupan sebagai ekosistem gunanewujud

kan keserasian dan keseimbangan kehidupan manusia dengan

lingkungan sekitarnya, pembangunan yang akan membawa ferubah

an di desa, baik secara fisik maupun yang menyentuh aspek

nspek sosial budaya, politis dan ideologis, raaka tidakdipat

dibantah perlunya upaya pengembangan Ilmu Pengctahuan dan

Teknologi serta Lingkungan Hidup yang tepat guna.

Page 17: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 11 ~

B • Dis1-plin Hmu Sebn^ai Sumbcr Analisa

Bertolak darl kondisi lin^kungan hidup di dacrah Kalimantan Ba

rat, berarti Universitas Tanjunrjpura ikut memikul tenggung ja-

wab dalam usaha rncnghirapim/mernelihara, raonggali dan mengembang

kan Ilmu Pcngotahuan dan Teknologi yang mc-nycntuh kcpontingan

hidup nanusia scjalan dengan kcpentingan dr.iirah dan kcponting-

an nr.sional. Untuk itu dalam oriontasi ilniah utama d. lingkung

an Universitas Tanjungpura, akan diporgunakan borbagai dlsiplin

ilmu sebagai sumber analisa, baik secara tcrpisah maupun dalam

bentxik inter disipliner.

Disiplin ilmu sobagai sumbor aJialisa itu pada tahapan per tarn a

akan terdiri dari :

1. Ilmu Hukum

2. Ilmu Ekonomi

J. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

'f, Ilmu Pertanian

5. Ilmu Teknik

6, Ilmu Pendidikan

Pada gilirannya kelak di komudian hari tidak mustahil disiplin

ilmu sebagai sumber analisa itu akan bortambah, sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan Universitas Tanjungpura sebagai lem-

baga pendidikan tingkat tinggi.

Page 18: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 12 ~

BAB IV

T U J B A N

Oricntasi keciatan akademik, penelitian dan penrabdian pada masyara

kat pada penpembangan" ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan hi-

dup pedesaan di wilayah Khatulistiwa, mempersiapkan tonaga pembangun

an tingkat Universitaa yang Pancasilais eebngai tenaga professional

yanr ahli di bid.angnya sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, Tena

ga ahli yang memiliki kemampuan penalaran yang tinggi dalam memeli-

hara dan mengelola lingkung-an hidup untuk kepcntingan kehidupan da-

lam lingkup daerah, nasional dan internasional.

Mewujudkau Universitas Tanjungpura sebagai lembaga pendidikan dan

lerabaga ilmiah pusat studi lingkungan hidup den kepondudukan di dae

rah Khatulistiwa, baik eecara universal maupun dalam batas-batas kc

pentingan daerah dan kepentingan nasional berdasarkan Panfcasila dan

UUD 19^51 pada dasarnya bertujuan untuk :

1. JJenggali dan mengembangkan ilmu pengctahuan secara murni (tcori-

tis) dan terapan (terpakai) serta teknologi tepat guna yang ber

sumber dari lingkungan alam/fisik, flora, fauna dan kehidupan ma

nusia yang berhubungnn dengan aspek sosial budaya, ideologis dan

politis sejalan dengan perkerabnngan dan kemajuan zaman,

2. Menemukan raasalah-masalah lingkungan hidup pedesaan yangbersifat

realistik, diiringi dengan usahn dan upaya mencari pomecahannya

secara obyektif dan ilmiah dengan mendnyagunakan salah satu disi

plin ilmu atau pemecahan inter disipliner agar kehidupan sebagai

ekosistem tetap serasi dan seimbang.

5. Menunjang program dan pelaksancan pembangunan nasional dan dae-

rah, dalam rangka raeningkatkan kesejahtercan dan tnraf hidup rak

yut di pedesaan, baik dnri segi material maupun mental/spiritual

Page 19: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 15 -

DAB V

BUANG LIHGKUP DAN PENDEKATAN

Pola Ilmiah Pokok sebagai pedoman dalam usaha dan upaya penEembang-

an masyarakat ilmiah di lingkuugan suatu Perguruan Tinggi, dibatasi

oloh tingkat perkembangannya scjalcji dcngan berjalaxmya wnktu, Sa-

hubungan dcngan itu pada tahap pdrmulaan sesuai dcngan disiplin Hmu

murni ynng dikembangkan di lingkungan Universitas Tanjungpura, ber-

arti ruang lingkup Pola Ilmiah Pokok ini terbatas pada 6 (cnam) Fa-

kultas sobagai berikut :

Penjabaran Menurut Fakultas

1. Fakultas Hukum mencakup aspek-aspek yang secara garis besar ter

diri dari ;

a, Menggali dan menghimpxm (inventarieasi) implEmentasi hukum

adat Suku Melayu, Daya dan V/arga Negara Kcturunan Cina se-

bagai sumbcr hukum nasionalo

b. Kesadaran hukum masyarakat dan kepastinn hukm di daerah jd

desaan yang masih hidup secara tradisional, torutama di pe

dalaman dan perbatasan,

c» Iraplementasi hukum interni\sional (hukum cjitar negara) di da

erah perbatasan dan wilayah laut di Daerah Kalimantan Ba-

rat.

2. Fakultas Ekonomi mencakup aspek-uspek yang secara garis besar

nya terdiri dari ;

a. Menggali dan mengembangkan potensi daerah pedesaan lahan

rawa/gambut, lahan kritis dan hutan tropis sebagai komodi-

ti ynng bernilni ekonomis untuk meningkatkan kesejahtoraan

dan tnrnf hidup rakyat dalam rangka menxonjang pertumbuhan

ekonomi nasional,

b, Meningkatkan kemampuan perekonomian rakyat pedesaan mela-

lui peningkatan dayn scrap terhadap kemajuan ilmu pengota-

huan dan teknologi di bidong perekonomian, dalam mengelola

Page 20: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- -

sumber alam sebafrai lin^kun^an hidup di pedesaan dongan te

tup memelihara kelestariuu alum sekitar.

c. Implementasi berbagai kctentuan hukum dalam bidang pereko-

nomian nasional dan internasional dalcra hubungan dengan pe

ningkatan kosadaran tentang hnk dan kewajiban warga ncgara

dr.lam pembangunan bangsa dan negara.

Fakultaa Pertanian mencakup aspck-aspek yo-ng secara gnris be-

sarnya terdiri dari :

a. Pengembangan pertanian (intensifikasi dan ekstensifikasi)

untuk meningkatkan prodidtsi tanaman semusim dan tanaman ta

hunan di daerah rawa-gambut dan lahan kering termaauk lihan

kritis.

b. Peningkatan dan pemanfaatan hasil hutan secara makaimal da

lam kaitannya dengan upaya reboisasi, rchabilitasi dan pe-

ngelolaan hutan dengan menperhatikan kelestarian sumber da

ya alam sebagai lingkungan hidup pedesaan,

c. Inventarisasi dan pemeliharaan kelestarian flora yang ber-

sifat khas lahan rawa-gambut, lahan kering, kritis dan hu

tan tropis serta upaya mcngenal sifat-sifnt dan kegunaan -

nya,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mencakup aspek-aspek yg

secara garis besarnya terdi»i dari ;

a, Ketahonan wilayah dalam aspek sosial budaya, politis dan

ideologis masyarakat di lingkungan desa pantni, pedalaman

dan desa perbatasan serta pemid<iman transmigrasi,

b, Perkembnngan, dinamika, pergeseran dan permasclahan nilai-

niloi dalam kehidupan bermasy.arakat yang bersifat tradisio

nal sesuai dengan perkembangan don kemajuun zaman dan teks

nologi lingkungan hidup di pedesaan.

c, Pembinaan dan pengembangan desa Swadaya, Desa Swakarya dan

Desa Swasembadn/Desa Pancasila berkenaan dengan aspek sosi

al budaya, politis dan ideologis di Daerah Kalimantan Ba-

rat»

Page 21: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

5. Fakultas Toknik moncakup aspek-aspek yang sccara garis besar-

nya tcrdiri dari :

a« Konstruksi Bangunan Kayu dan Koiistruksi Jalan Daerah Rawa-

Gambut di Kalimantan Darat.

b» Pemanfaatan Energi Non Minyak dengan mendayagunakan sumber

ounber alara wilayah Khatulistiv;a.

c. Pengembangcn teknologi kimia dan pertambangan yang besar

pGroaoanya dalam pengembangnn daerah.

d. Pengembangan dan poraanfaatan teknologi tepatguna dengan nen

dayagun.akan sumber-sumbcr material lingkungan hidup pedesa

an dalam rangka menunjang upaya peningkatan produksi pingan.

6. Fakultas Keguruan don Ilmu Pendidikan mencakup aspek-aspek yg

secara garia besarnya terdiri dari :

a. Peningkatan mutu pendidikan dalam rangka perabentxikan priba

di seutuhnya sebagai warga nogara Indonesia, di lingkungan

Pendidikan Informal, Formal dan Ron Formal, tcrutaraa di da

erah pedesaan^

b. Pemanfaatan sumber-sumber manusiavn. dan lingkungan hidup pe

desaan untuk mewujudkan pemerataan dan perluasan kesempat-

an belajar, dalam sistem, organisr.si dan proses yang oesud.

dengan perkembangan dan kemajuan ilnm pengetahuan dan tek-

nologi.

c. Menggali dan mengerobangkan disiplin ilmu pokok dan penun-

jang dengan merapergunakan svunber-suraber yang berasal dari

kondisi manusiawi dan sosial budaya br.ngsa Indonesia sendi

ri, tcrutaraa dari lingkungan pedesaan daerah Khatulistiwa,

B. Penjabaran Secara Interdisipliner

Dalam kenyataan hidup yang sesungguhnya tidak sedikit upaya pe-

ngembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memerlukan kerja

sama antar beberapa disiplin ilmu. Untiik itu scpanjang upaya tcr

sobut dapat melibatknn lebih dari satu fakul.tas, maka jangkauan-

nya akan ditempatkan dalam bentuk upaya interdisiplinner.

Page 22: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

Polo Ilmiah Pokok dcnpan ruang lingkup seperti tursebut di atnB,rae .

morlukan cara pandGkatan ynng tepat r.gar sctiap ucaha pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi hidup berlangcung secara terarah«

Oleh karena Beluruh upaya terscbut tortuju pada pewujudan kesejah-

teraan hidup marmsia dalam keserasian hubungannya dongan ILngkungan

hidup di sekitarnya, maka pendekatan yang diporgunckan tidak dapat

lain dari pada pendekatah sebngai bcrikut 1

1. Pendekatan kultural berdasarkan falsafah dan dasar nogara Panca

silc dan UUD 19^5. Pendekatan ini bermaksud untuk mendayaguna -

kan secara maksimal usaha dan upaya x^ongembangan ilmu pengetahu

an teknologi bagi sebeBar-besarnya kemanfaatan hidup raanusia ae

bagai makhluk Tuhnn Yang Muha Eaa, rnakhluk sosial, makhluk buda

ya dan anggota suatu bangsn yang raerailiki falsG.fah dan pandang-

an hidup sondiri. Pendekatan tersebut akan menjadi filter dalara

pengembc.ngan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap pengaruh

raoderniso.si, dengan orientasi eepenuhnya pada kepentingan nasio

nal sesuai dengan tuntutan ponbnngunaii bangsa dan negara.

2. Pendekatan manusiavi dongan makeud untuk meningkatkan dan mongem

bangkon jjotensi dan kemampuan manusia secara optimal dalam me -

ngelola lingkungan hidup berdasarkan nilai-nilai yang tetap dean

menempatkan harkatnya sebagai makhluk berperan dalara perkembang

an ilmu pengetahuan dan teknologi yang antara lain menjelma da-

lam vmjud mekanisasi dan komputerisasi sebagai akibat modernisa

si yang raengancam pdranan manusia,

3. Pendekatan ekosistera dengan maksud memelihara dan mevmjudkan

hubungan atau intcraksi timbal balik yang serasi dan saling rring

untungkan antar manusia dongan alam sekitarnya, dalara usaha dan

upaya meningkatkan kesejnhteraan dnn toraf hidup manusia sebagd.

unsur penentu dalam memelihara kelestarian lingkungan hidupnya.

Page 23: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

BAB VI

PENGELOLAAN DAN KEGIATAN

Untuk mewujudkan Pola Ilmiah Pokok Universitas Tanjuntjpura secara

berdaya dan berhnsil guna diperlukan pengelolaan yang tepat agar

bermanifestasi di dala.m bentuk kegiatan yang relevan.

A, Pengelolaan

Pengelolaan terhadap ruang lingkup tersebut di atas, baik mela

lui disiplin ilmu tertentu maupun secara inter disipliner di-

arahkan Universitas Tanjungpurao Unttdc itu pengembangan ilrau

pengetahuan dan teknologi lingkungan hidup harus dilakukan da-

lam kebijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan meraperhitung-

kan skala prioritas berdasarkan perhitungan tenaga prasarana

dan sarana termasuk dana yang ada dan yang dapat diadakan. Ke-

bijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dimaksud dalam pengelolaan

Pola Ilmiah Pokok Universitas Tanjungpura adalah sebagai beri-

kut ;

Dharma Pendidikan dan Pengajaran

Kvirikulura sebagai pedoman akademik di lingkungan setiap fa-

kultas harus memuat unsur yang menrungkinkan diselenggarakan

nya proses belajar mengajar dengan prinsip CBSA agar setiap

mahasiswa raeraperoleh kesempatan untuk meraperkaya, raenggali

dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya melalui

pengalaman dcm usaha sendiri dengan mendayagunakan secara

maksimal lingkiuigan hidup yang terdapat di sekitarnya seba-

gai sumbor.

2, Dharma Penelitian

Penelitian dalam bentuk teoritis maupun terapan harus dlarah

kan sepenuhuya kepada lingkungan hidup agar raampu menunjang

pcnyusunan program dan polaksanaan pembangunan nasional ymg

dilaksanekan di daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat.

Untuk itu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dapat di

Page 24: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 18 -

lakukan sebagai latihan untak mcmpersiapkan mereka memasxiki

riel di raasyarakat agar mcnjadi ilrauwan yr.ng mampu mengelo-

la lingkungamxya eeccira ilraiah, obyektif dan berdaya guna,

Sedangkan ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan hidup

yang bermanfaat, baik secara tooritis maupun terapau,

3. Dharma Pengabdian Pada Masyarakat

Interaksi timbal balik antara Universitas Tanjungpura cfengan

masyarakat di Daerah Kalimantan Barat harus diarahkan jjada

pemberian bimbingan agar setisp orang di masyarakat mampu

ikut serta dalara pembangunan di wilayahnya masing-masing,

Bimbingan diberikan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dm

teknologi yang tepat guna sesuni dengan kondisi setempat.

Selonjutnya dari kegiatan tersebut diharapkan Universitas

Tanjungpura akan meraperoleh masukan (input) ycmg memungkin-

kan untuk torus raengembangkan ilmu pengetahuan dan teknolo-

gi lingkungan hidupi baik secara teoritis maupun untuk ke

pentingan pembcingunan sccora praktis.

Pengelolaan Pola Ilmiah Pokok melalui kebijaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi seperti tersebut di atas diselenggarakan dalam

dua bentuk sebagai betikut :

1. Pengelolaan Mandiri yakni yang dilakukan dengan program dan

dana dari Universitas Tanjungpura sendiri.

2, Pengelolaan dalara bentuk kerja sama, yakni yang dilakukan

dengan program dan dana yang dipikul bersama atau sepenuhnya

berasal dari pihak luar Universitas Tanjungpura.

Untuk lebih memperjelas bahwa yang dimaksud pengelolaan mandi-

ri adalah kebijokan Dharma Perguruan Tinggi yang peroncanaan -

nya, pelaksanaan, perabiayaan, tenaga pelaksana, sarana dan eva

luasinya dilakukan sendiri oleh Universitas Tanjungpura.Sedang

kan pengelolaan dalam bentuk kerja sama dapat dibedakan sobaga.

"oerikut :

Page 25: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 19 -

1. Dniversitas Tanjungpura atau unit pelaksana di lingkuagan

nya diminta merencanakan, melaksaneikan dan mengevaluasi

suatu kegiatan oleh pihak di luar Universitas Tanjungpura

yang memerlukan bantuan dan menbiayainya,

2. Universitas menyusun perencanaan suatu kegiatan yang di-

sampaikan dan dita\^arkan pada pihak luar,yang kemudian me

nyetujuinya, baik dilaksanakan oleh tenaga Universitas

Tanjungpura sepenuhnya maupun bersama-sama dengan pihak

luar tersebut.

5, Rencana dan biaya dari pihak di luar Universitas Tanjung-

pura yang karena bermanfeat bagi pengembangan ilmu penge-

tahuan dan teknologi lingkungan hidup disetujui untuk di

laksanakan oleh Universitas Tanjungpura dengan atau tanpa

bantuan pihak luar tersebut.

B. Kegiatan

Pola Ilmiah Pokok selanjutnya harus diwujudkan dan dijabarkan le

bih lanjut oleh fakultas-fakultas dalam kegiatan-kegiatan seba-

gai berikut ;

a. Para dosen berkewajiban menginventarisir aspek-aspek lingkuig

an hidup dan kependudukan di daerah Kalimantan Barat sebagai

wilayah Khatulistiwa yang berhubungan atau termasuk ruang

lingkup disi'plin ilmu yang diajarkan, Aspek-aspek tersebut

setelah dianalisa secara maksimal dimasukan ke dalam materi

perkuliahan sekurang-kprangnya sebagai contoh yang bersifat

realistik.

b. Pemberian tugas pada mahasiswa dalam suatu perkuliahan agar

diusahakan berkenaan dengan masalah-masalah lingkungan hidup

dan kependudiikan di Daerah Kalimantan Barat, baik untuk di-

analisa, didiskusikan maupun disusun berupa karya tulis ilmi

ah seperti paper/makalah, laporan observasi dan lain-lain,

c. Menghimpun dan raemanfaatkan sebanyak-banyaknya inforraasi dan

Page 26: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

data teutang lingkungan hidup dan kependudukan di Daerah Ka-

limantan Bnrat yang borasal dari berbagal instansi/jawatan /

dinas, masyarakat, organisasi aosial budaya dan lain-lain yg

berkenaan den,-ran disiplin ilmu mr.sing-masing.

d. Pemilihan masalah dan perumusan judul untuk menyusun skripsi

agar diarahkan pada nspok-aspek ilmu pengetnhuan dan tcknolo

gi lingkungan hidup di Daerah Kalimantan Bar at, yc.ng dianali

sa rir.ri bidang masing-masing.

e. Masalah untuk diskusi, seminar, dimposium dan kegiatan llninh

yang lain, baik di kalangan mahasiswa mcupun dosen dengan a-

tau tanpa melibatkan pihak luar, agar diangkat dari lingkung

an hidup dan kependudukan di wilayah Khatulistiwa terutama ch

ri lingkungan pedesaan.

f. Ponulisan diktat perkuliahan ap£Lr sebanyak nmngkin menampil-

kan contoh-contoh dan analisa dari lingkungan hidup yang ber

si fat rca.listik di Daerah Kalimantan Barat.

g. Pcnelitian agar diusahakau masnlah-mnsalah lingkungan hidup

dan kependudukan di Daerah Kalimantan Barat, baik yang bersi

fat penelitioji murni maupun penelitian terapan,

h. Kuliah Kerja Wyata (KKN) mahasiswa dan kegiatan Pengabdian

pada Hasyarakat pedesaan agar semalcin mampu mcningkatkan ta-

raf hidupnya dengan memanfaatkan sumber-sumber lingkungan se

kitarnya,

i. Kegiatan kemahasi sv/aan, khususnya di bidang soni musik, scni

suara dan soni tari, agar diarahkan pada upaya pemcliharnan,

menggali dan mengembangkan potensi budaya daerah dalam rnng-

ka mempcrkaya budaya nasional.

Penulisan Thesis/Disertasi bagi dosen Universitas Tanjungpu-

ra yang mengikuti program Pasca Sarjana dan Program Doktor,

dianjurkan memilih masalah yang menyangkut lingkungan hidup

dan kependudukan daerah Khatulistiwa.

Page 27: PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT. LAHAN KRITIS …lppkm.untan.ac.id/download.php?file=616-146-dokumen-pola... · Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan

- 21 -

Mcrancc.nR dan meraasukkan mata kuliah yanp mcnyangkut lingkung

an hiriup dan kependudukan daerah Khatulistiwa ke dalam kuri-

kultua, yang bilamana mungkin satu mata kuliah untuk setiap

semester deiigan tidak menambah beban kredit semester yang ha

rus disolesaikan,

He.ta kuliah tersebut danat berupn applaid ilmu murni, misal-

nya :

1. Hukum Adat masyarakat Suku Daya (Pedalaman).

2. Komoditi cksport hutan tropis,

3« Pertanian tanah gambut.

h* Pemerintahan desa terasing (terpencil).

5» Konstruksi beton di tanah rawa.

6. Perbandingan Bahasa Melayu dan Dahasa Indonesia.

Kenyusun konsep pembangunan pedesaan untult disumbangkan pada

pemerintah daerah, baik secara menyeluruh maupun bidang-bi-

dang tertentu, Hisalnya pembangunan Ekonomi Perbatasan4 pem-

bangunan Sckolah Kecil, pembangunan Desa Percontohan, peraba

ngunan Pertanian di Tanah Kritis dan lain-lain.

Mengevaluasi basil pembangunan untuk menyusun rencana penyem

purnaan guna disumbangkan pada Pemerintah Daerah Kalimantan

Barat.

Membuat konstruksi jembatan sosuai dengan kondisi sungai dan

tanah di Daerah Kalimantan Barat.

Penulisan tentang lingl:ungnn hidup di wilayah Khatiaistiva,

berupa buku ilmu pengetahuan dan buku pclajaran.