pemba has an

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu, keduanya juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari, dengan bidang ilmu pengetahuan, baik yang eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik serta fungsi keduanya, banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi manusia, bagi kita semua. Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah tersebut, serta bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan, mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya.Pendeknya, fungsi dan manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil kesimpulan dan 1

Upload: anisa-utari-nurlatifah

Post on 26-Jan-2016

233 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

statistik dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Pemba Has An

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu,

keduanya juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan

manusia sehari-hari, dengan bidang ilmu pengetahuan, baik yang eksakta,

sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik serta fungsi keduanya,

banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi manusia, bagi

kita semua.

Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang,

masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah

tersebut, serta bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat

meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa

mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan,

mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan

sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang

berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan,

kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya.Pendeknya, fungsi dan

manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya

jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh data.

Orang bilang ”Speak with data”, berbicaralah dengan data agar objektif dan

lebih akurat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

a. Apa itu statistik ?

b. Bagaimana penggolongan statistik ?

c. Sebutkan ciri khas statistik ?

d. Jelaskan permasalahan statistik !

e. Jeleskan pengertian statistik pendidikan !

f. Jelaskan fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan !

1

Page 2: Pemba Has An

g. Apa itu data statistik ?

h. Sebutkan macam-macam data ?

i. Jelaskan teknik pengumpulan data !

j. Jelaskan prinsip pengumpulan data statistik kependidikan !

k. Sebut dan jelaskan alat atau instrumen data statistik pendidikan !

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :

a. Mengetahui apa itu statistik.

b. Mengetahui bagaimana penggolongan statistik.

c. Mengetahui ciri khas statistik.

d. Mengerti akan permasalahan statistik.

e. Memahami pengertian statistik pendidikan.

f. Mengetahui fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan.

g. Mengerti apa itu data statistik.

h. Mengetahui akan macam-macam data.

i. Mengetahui teknik pengumpulan data.

j. Memahami prinsip pengumpulan data statistik kependidikan.

k. Mengetahui alat atau instrument data statistik pendidikan.

2

Page 3: Pemba Has An

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistik

Secara etimologi kata “statistik“berasal dari kata status (bahasa latin)

yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris)atau kata

staat (belanda ),dan yang dalam bahasa indonesianya diterjemakaan menjadi

negara. Dalam kamus bahasa inggris akan kita jumpai kata statistiks sebagai

“ilmu statistik“. Kata statistik diartikan sebagai “ukuran yang diperolehkan

atau berasal dari sample,”yaitu sebagai lawan dari kata “parameter”yang

berarti”ukuranyang diperoleh atau berasal dari populasi.”

Dalam buku karangan narr herrhyanto dan h.m akib hamid (2007),

kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu

masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut.

Ditinjau dari segi termologi ,istilah “statistik” mengandung berbagai

macam pengertian, yaitu:

a. Pertama,

Istilah “statistik’ kadang diberi pengertian sebagai data statistik yaitu

kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan atau dengan

istilah lain, “statistik “adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukan

keterangan cabang kegiatan hidup tertentu.

b. Kedua,

Istilah “statistik” juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan

“perstatistikan” atau kegitan penstatistikan.

c. Ketiga,

Statistika adalah metode yang mempelajari pengumpulan, pengaturan,

perhitungan, penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan

kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan

pembuatan keputusan yang rasional, sehingga kumpulan bahan keterangan

yang berupa angka itu “dapat berbicara”atau dapat memberikan pengertian

dan makna tertentu.

3

Page 4: Pemba Has An

d. Keempat,

Istilah “statistik” dewasa ini dapat diberi pengertian sebagai “ilmu

statistik”. llmu statisitk tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

dan mengembangkan secara ilmiah.

B. Penggolongan Statistik

Berdasarkan fungsinya, statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat

dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

a. Statistik deskriptif,

Statistik deskriptif atau yang dikenal pula dengan istilah deduktif,

ialah statistik yang tingkat perkerjaanya mencakup cara-cara menghimpun ,

menyusun atau mengatur, mengelolah, menyajikan dan menganalisis data

angka agar dapat memberikan gambaran teratur, ringkas, dan jelas mengenai

suatu gejala, peristiwa atau keadaan.

Statistika Deskriptif hanya menggambarkan dan menganalisis kelompok data

yang diberikan tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang

lebih besar.

b. Statistik inferensial

Statistik inferensial atau dengan istilah statistik induktif, merupakan

statistik lanjutan atau statistik mendalam yaitu statistik yang menyediakan

aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka menarik

kesimpulan yang bersifat umum,dari kesimpulan data yang telah di susun dan

diolah. Dalam statistika inferensial biasanya memasukan unsur peluang dalam

menarik kesimpulannya.

C. Ciri Khas Stastisitik

Pada dasar-nya statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri

khusus yaitu:

a. Statisitik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (dalam hal ini adalah

data kuantitatif).

b. Statistik bersifat objektif, mengandung pengertian bahwa statistik selalu

bekerja menurut objeknya atau bekerja apa adanya.

4

Page 5: Pemba Has An

c. Statistik bersifat universal, mengandung pengertian bahwa ruang lingkup

atau ruang gerak dan bidang garapan statisitk tidaklah sempit.

D. Permasalahan Statistik

Hanartanto Sigit,B.st, dalam bukunya statistik suatu pengantar (1996)

mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistik, yaitu:

a. Permasalahan tentang rata-rata(average).

Betapa tidak, kita sering mengunakan pengertian “rata-rata” (average)

dalam kehidupan kita sehari-sehari. Semua telah mengenal konsep ”rata

rata” ini baik digunakan untuk hal yang sepele atau sederhana.

b. Permasalahan tentang pemencaran atau penyebaran (variability atau

dispersion),

Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah

diindonesiakan, yaitu ”variasi” yang artinya ”banyak ragamnya”. Dalam

statistik justru kita biasanya mengusahakan supaya sesuatu itu tidak

banyak variasinya supaya varibilitasnya kecil.

c. Permasalah tentang saling-hubungan (korelasi).

Tiga persoalan statistik: ”rata-rata”, “varibilitas” dan “korelasi” inilah

yang merupakan persoalan dasar statistik-suatu persoalan yang sudah pasti

tidak asing lagi.

E. Pengertian Statistik Pendidikan

Pada setiap lapangan pekerjaan, baik pemerintah, pendidikan

pertanian, perdagangan, maupun lapangan pekerjaan lain, setiap pimpinan

instansi (manajer) selalu berhadapan dengan masalahatau persoalan yang

antara lain dinyatakan dengan angka-angka. Dari kumpulan angka ini, ia

berusaha menarik kesimpulan yang dianggap atau diharapkan cukup

beralasan untuk memberikan gambaran atau penjelasan inilah mengenai

persoalan itu.

Untuk memberikan kesimpulan itu, Pemimpin (manajer) menyusun

dan menyajikan angka-angka tersebut dalam sebuah daftar atau table yang

disebut dengan statistic. Untuk memperoleh sekumpulan informasi yang

5

Page 6: Pemba Has An

menjelaskan masalah menarik kesimpulan yang benar tentu saja harus melalui

beberapa proses, yaitu meliputi proses pengumpulan informasi, pengelolahan

informasi, dan proses penarikan kesimpulan. Dan kesemuanya itu

memerlukan pengetahuan tersendiri yang disebut statistika.

Begitupun dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan istilah statistic

pendidikan yang merupakan cabang dari ilmu statistika. Di dalam statistic

pendidikan banyak dibahas dan dikembangkan prinsip-prinsip, metode, dan

prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisis, serta

menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia

pendidikan. Wujudnya bisa berupa kegiatan mengumpulkan data-data yang

berkaitan dunia pendidikan, seperti kegiatan mengolah dan menganalisis data-

data pendidikan untuk kemudian dintrepetasikan dalam diagram grafik yang

menggambarkan kondisi suku suatu data statistic pendidikan.

Kata statistik dalam istilah statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu

pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari atau

mengembangkan prisip-prinsip atau metode dan prosedur yang ditempuh atau

dipergunakan,dalam rangka pengumpulan, penyusunan

penyajian,penganalisaan bahan keterangan yang berwujud angka, mengenali

hal-hal yang bekaitan dengan pendidikan dan penarikan kesimpulan, serta

perkiraan. Fungsi Dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan.

F. Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan

Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan adalah menjadi

alat bantu,maka berlandasan pada data eksak itu ia akan dapat:

a. Memperoleh gambaran baik gambaran secara khusus maupun gambaran

secara umum tentang suatu gejala, dan keadan suatu peristiwa.

b. Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala.

c. Melakukan pengujian.

d. Mengetahui.

e. Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas,

dan jelas.

6

Page 7: Pemba Has An

f. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil kesimpulan secara tepat dan

mantap.

G. Data Statistik

Data statistik adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan

gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka

(golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti, baik, buruk, tinggi,

rendah dan sebagainya. Dalam menarik suatu kesimpulan atau membuat sutu

keputusan seorang peneliti memerlukan data yang benar. Apabila data yang

salah digunakan untuk membuat keputusan, keputusan yang dihasilakan

menjadi tisak tepat atau dengan istilah yang lain data yang salah akan

menyesatakan, begitu halnya dengan data statistic pendidikan.

Misalnya berdasarkan penelitian, mata pelajajaran matematika siswa

SMU adalah 4,5. Kemudian dilaporkan kepada pihak yang hendak membuat

sutu keputusan atau kesimpulan bahwa rat-rata mata pelajran matematika

SMU adalah 5 sehingga kesimpulan maupun kebijakan yang ditetapkan

menjadi salah.

Agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar, data

yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:

a) Objektif

Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan

keadaan sebenarnya. Misalnya apabila dalam sebuah penelitian, jumlah

lulusan SLTP yang melanjutkan ke SLTA 60%, data yang akan diperoleh

harus 60%.

b) Relevan

Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permaslahan yang

akan diteliti. Misalnya kita ingin mengetahui penyebab hasil penjualan

barang menurun maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulakan

adalah mutu barang, daya beli, pesaing, barang lain yang sejenis, harga

barang, biaya advertensi, dll.

7

Page 8: Pemba Has An

c) Sesuai zaman (Up to Date)

Data tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya

perkembangan waktu dan teknologi menyebabkan suatu kejadian dapta

mengalami perubahan dengan cepat.

d) Representetif

Data yang diperoleh dari hasil penelitian smapel harus memiliki

atau menggambarka keadaa populasinya.Misalnya kita ingin mengetahui

minat baca masyarata yang haru diteliti siswa.SD, siswa SMP, siswa

SMA, mahasiswa, dan umumnya.

e) Dapat dipercaya

Sumber data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang

tepat.Misalnya data tentang harga sayur diambil dari tukang sayau, data

tentang pencari diambil dari Depnaker, dan sebagainya.

Dalam sebuah penelitian, data statistika yakni berupa populasi

maupun sampel.Peneliti dapat melaksanakan penelitian yang bersifat

penelitian populsia maupun penelitian sampel.

Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:

a) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 1998)

b) Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta denga

ciri-ciri yang ditetapkan (Nazir, 1983)

c) Sekumpulan objek yang lengkap dan jelas (Vincent, 1980)

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulakn bahwa populasi

adalah keseluruhan objek penelitian yan dapat terdiri dari manusai,

benda, hewan, dan tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebgai

sumber data yang mewakili karakteristik tetentu dalam suatu

penelitian (Nawawi, 1983).

Ada beberapa jenis populasi yang perlu diketahui beradasarkan

penggolangan, yaitu sebagai berikut.

Berdasarkan jumlahnya populasi dapat digolongkan menjadi

populasi terbatas dan populasi tidak terbatas.

8

Page 9: Pemba Has An

a) Populasi terbatas

Populasi terbatas adalah sumber data yang jelas batasnya secra

kuantitatif sehingga relative dapat dihitungkan jumlahnya.

b)   Populasai tak terbatas

Populasi tak terbatas adalah sumber data yang tidak dapat

ditentukan batasnya sehingga realtif tidak dinyatakan dalam bentuk

jumlah.

Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen

dan populasi heterogen.

a) Populasi homogen

Populasi homogen adalah sumber data yang unsunrnya

memiliki sifat yang sama sifat yang sam sehingga tidak perlu

mempersoalkan jumlahnya yang kuantitatif.

b) Populasi heterogen

Populasi heterogen adalah sumber datanya yang memiliki sifat

atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-

batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitaif.

Hasil dari objek pada populasi yang diteliti harus dianalisis

untuk ditarik kesimpulan itu berlaku untuk seluruh pola.

Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi

yang terbatas dan homogeny adakalanya peneliti tidak melakuka

pengumpulan data secara populasi, teatapi mengambil sebagian dari

populasi yang dianggap mewakili populasi (reprenstatif). Hal ini

berdasarakn pertimbangan yang logis, sperti kepraktisan, keterbatasan

biaya, waktu , dan adanya percobaan yang bersifat merusak, misalnya

untuk mengetahui daya tahan lampu pijar kemudian mencatat lamanya

waktu hidup.

Dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel) dapat

diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran

yang sesuai dengansifat populasi yang bersangkutan. Jadi, penelitian

hanya dilakukan terhadap sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh

akan digeneralisasikan terhadap populasi

9

Page 10: Pemba Has An

H. Macam-macam data

Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Data dapat

diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu

masalah. Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.

a.   Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Misalnya

penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah, harga daging naik, dan

sebagainya atau data yang berbentuk kategori atau atribut.

Contoh 1:

  Harga emas hari ini, mengalami kenaikan.

  Sebagian dari produksi barang “A” pada perusahaan “x” rusak.

b.   Data Kuantitatif

Data kuantitatif ialah data yang berbentuk bilangan (angka).

Contoh 2:

  Luas bangunan hotel itu 5700 .

  Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik pengambilan sampel dari

sebuah populasi yang menjadi sebuah objek teliti.

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik

atau cara mengambil smpel yang reprsentetif dari populasi. Pengambilan

sampel ini harus dilakukan sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang

benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan

opulasi yang sebenarnya.

Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan

adalah berikut ini:

a. Sensus

Cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu

persatu.Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete

numenation) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanda

perkecualian keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh merupakan nilai

10

Page 11: Pemba Has An

karateristik yang sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian mencakup

keseluruhan objek yang berada dalam populasi.

Adapun kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan

data yang memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.

Contoh :

Misalkan Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi badan

siswa-siswa di sekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila

setiap siswa diukur tinggi badannya, kemudian dicatat, maka cara

pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.

d. Cara Random

Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan

random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut sampel random.

Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel

secara objektif karena setiap unit dalam yang menjadi anggota populasi

mempunyai kesempatan yang sama utnuk dipilih menjadi anggota sampel.

Random yang digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian,

ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random.

Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling

dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai

diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.

Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit

sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambik satu per

satu dengan pola tetentu, misalnya diambil yang bernomor genap atau

yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima, sepulauh, lima

belas, dan sebagainya.

Cara ketiga yaitu dengan menggunakan table bilangan random.

Pengguanaan tabel bilangan random untuk mencari sampel dari populasi

dapat dilakukan sebagai berikut:

Berilah nomor pada semua unit yang menjadi anggota populasi.

Misalnya untuk polpulasi sebesar 500, diberi nomor dari 000 sampai

500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.

11

Page 12: Pemba Has An

Pilihlah secara random baris dan kolom dari daftar bilangan random

yang akan digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari baris kedua

pada kolom 10-14, pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga

pertamanya sesuai dengan nomor populasi.

Bilangan yang terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164,

364, 243, 460, dan seterusnya smapai diperoleh jumlah sampel yang

diinginakn.

Sampling ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau

meneliti sebagian kecil saja dari seluruh element yang menjadi objek

penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data

dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja.

Kebaikan sampling ialah, pekerjaan dan pengumpulan data akan dapat

dilaksanakan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih

kecil jika dibandingkan dengan sensus.

Kelemahannya ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif,

maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai

dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.

Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian

anggota populasi saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu harus

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Dengan demikian

sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.

Contoh:

Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60

orang saja, dengan perincian:

Kelas I diambil 20 orang siswa,

Kelas II diambil 20 orang siswa,

Kelas III diambil 20 orang siswa,

Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.

e. Cara strata

Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untu yang berkelompok

(memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara

12

Page 13: Pemba Has An

acak dan setiap kelompok yang ada paada populasi dapat tewakili. Pada

sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu sama.

Misalnya kiat akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika.

30.000 siswa disebuah kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD,

10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, samp[el yang dibuthkan misalnya 600

orang.

Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:

Anggota sampel sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka

untum siswa SD diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP

diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambi 1/50 x

5.000= 100 siswa.Cara Quota

Pengambialn data denga cara quota (quota sampling) didasari pada

pertimbanagan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti

mengambil sampel dari suatu penelitian denga cara menentukan sejumlah

anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni sampling semacam itu

disebut dengan quota sampling.

Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya

jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapakan jumlah atau

banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan dasar

untuk mengambil unit sampel yang diperlakan.

f. Cara sistematik

Cara sistematik hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan

secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari momor

anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarakan jumlah

sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.

Misalkan kiat menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari

sebuah populasi yang berukuaran 600. Setelah setiap individu dari

populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah individu out menjadi

60 kelompok (subpopulasi), yang setaiap kelompoknya trdiri dari 10

individu. Subpopulasi pertama berisi individu bernomor 001 sampai

dengan 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai

13

Page 14: Pemba Has An

dengan 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi

individu yang bernomor 591 sampai dengan 600.

J. Prinsip Pengumpulan Data Statistik Kependidikan

Prinsip umum yang harus dipegang oleh siapa saja yang bermaksud

menghimpun data statistik ialah “ dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang

sehemat mungkin, dapatmenghimpun data yng lengkap, tepat dan dapat

dipercaya.

a. Lengkap Datanya

“Lengkap” di sini mengandung pengertian bahwa volume data

sebagaimana yang direncanakan, dapat dicapai dengan sebaik-baiknya;

tidak ada dat atercecer atau terlupakan untuk dihimpun sehingga

mengakibatkan kesulitan dalam penganalisisannya.

b. Tepatnya Data

1. Jenis atau macam datanya,pai dengan sebaik-baiknya, diperlukan

adana perencanaan yang tuntas.

2. Waktu pengumpulannya,

3. Kegunaan sesuai dengan tujuan pengumpulan data,

4. Alat atau instrumen untuk menghimpun data.

c. Kebenaran Data yang Dihimpun

Di samping data itu merupakan dat yang benar, juga merupakan data yang

bersumber dari pihak yang memeng berkompeten untuk dimintai datanya.

Jika tidak, kesimpulan yang akan ditarik dengan mendasarkan diri pada

data tersebut, akan menjadi jauh menyimpang dari keadaan yang

sebenarnya atau kurang sesuai dengan kenyataan yang ada.

Ditilik dari segi bentuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan

datanya, pengumpulan data statistik kependidikan dapat berbentuk:

a. Pengamatan mendalam, yaitu pengamatan terhadap objek yang akan

dicatat datanya dengan persiapan yang matang, dilengkapi dengan

instrumen tertentu.

b. Wawancara mendalam, yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan

pertanyaan secara lisan.

14

Page 15: Pemba Has An

c. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan

tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan

sebelumnya.

d. Pemeriksaan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan

tujuan penelitian.

e. Tes, seperti: tes belajar, tes kepriabdian, tes kecerdasan, tes minat dan

perhatian.

K. Alat Atau Instrumen data Statistik Pendidikan

Data yang dikumpulakan dalam penelitian digunakan untuk menguji

hipotesis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan telah dirumuskan. Karena

data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan,

data yang dikumpulaka haruslah data yang benar.

Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument atau alat

pengumpulannya haruslah yang baik.

Ada beberapa instrument atau alat pengumpualan data yang akan

dibahas berikut ini sesuai dengan teknik pengumpulan data.

a. Tes

Tes sebagai alat pengumpul dta adlah serangkaian pertanyaan-pertnyaaan

atau latihn yang digunakan untuk mengukur keterampilanpengeytahuan,

intelegensi, kemampuan atau individu yang dimilki oleh individu atau

kelompok.

Ada beberapa macam tes instrument pengumpul data, antara lain:

Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan

kepribaidan orang.

Tes bakat atau talent adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau

untuk mengetahui bakat seseorang.

Tes prestasi atau achievement test adalah tes yang digunakan untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

Tes intelegensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran

atau perikiraan terhadap tingkat intelektual seseorang denga cara

memberikan tugas kepada orang yang di ukur intelegensinya.

15

Page 16: Pemba Has An

Tes sikap atau attitude test adalah tes yang digunakan untuk

mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

b. Wawancara

Wawancara adalah instrument pengumpul data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor

yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu:

pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.

Pewawancara adalah petugas pengumpul imformasi yang diharapan dapat

menyampaiakan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk

menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang

dibutuhkan dengan benar.

Responden adalah pemberi informasi yang diharapakan dapat menjawab

pertanyaan dengan jelas dan lengakap.Dalam pelaksanaaan wawancara,

diperlukan kesediaan dari responden dan pewawancara.

Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dam tempat wawancara.

Waktu dan tempat wawanara yang tidak tepat dapat menjadikan

pewawancara akan merasa canggung dan responden pun merasa enggan

untuk menjawab pertanyaan.

Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi:

a) Wawancara terpimpin

Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan

yang telah disusun.

b) Wawancara bebas

Pada wawancara ini terjadi tanya-jawab bebas antara pewawancara

dan responden, teatapi pewawancara mnggunakan tuhiuan penelitian

sebagai pedoman. Kebalikan wawancara ini adalah respomden tidak

menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai.

c) Wawancara bebas terpimpin

Wawancara ini merupakan gabungan dari wawancara bebas dan

wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaanya, pewawancara membawa

16

Page 17: Pemba Has An

pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan

ditanyakan.

c. Angket

Angket atau kuisioner adalah instrument pengumpul data yang digunakan

dalam teknik komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak

langsung menjwab daftar pertanyaan tertulis yang dikirim melalui media

tertentu.

Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah adri esponden tanpa merasa khwatir bila

responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan

dalam pengisian daftar pertanyaan.

Ada beberapa angket yang sering digunakan:

a) Angket berstruktur

Dalam angket berstruktur jawaban yang diajaukan sudah di sediakan.

Responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan

dirinya (pertanyaan bersifat tertutup)

b) Angket tak berstruktur

Pada angket ini, pertanyaan yang diajukan dalam bentuk pertanyaan

terbuka.Jadi, responden diberikan kebebasan untuk menjwab

pertanyaan sesuai pendapatnya sendiri.

17

Page 18: Pemba Has An

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-

keterangan tentang suatu hal, dapat berupa suatu yang diketahui atau yang

dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka,

simbol, dan lain-lain. Data juga terdiri atas berbagai jenis. Jenis data secara

garis besarnya dapat dibagi atas dua macam, yaitu data dikotomi/ diskrit dan

data kontinum.

Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu

data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang diperoleh

atau di kumpulkan langsung di lapangan oleh orang-orang yang melakukan

penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan data

sekunder merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu

data berkala dan data seketika. Data Berkala (time series data) adalah data

yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran

perkembangan suatu kegiatan atau keadaan. Sedangkan data seketika (cross

section data) merupakan data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu

untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan

pada waktu itu.

B. Saran

Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat

menggunakan pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti

tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok

(relevan), dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten.

Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama.

Data yang baik sangat di perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun

18

Page 19: Pemba Has An

canggihnya suatu analisis data jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka

hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.

Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga

perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh

pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau

grafik/diagram.

19

Page 20: Pemba Has An

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Herryanto, Narr &Akib Hamid. 2007. Statika dasar. Jakarta:Universitas Terbuka

http://tp.jurnal.unesa.ac.id/info/2/jurnal -tp diakses tgl 24 Sepetember 2013

http://www.emkalah .com/2013/01/statiska-pendidikan.html?m=1 diakses pada tgl

22 Seeptember 2013

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sudijono, Anas.2008. Pengantar Statiska Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Supranto, Johanes. 2008. Statistika : Teori Dan Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh.

Jakarta: PT Erlangga

Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika.

Jakarta : Bumi Aksar

SHARE

20