pemahaman taubat dalam ayat ayat al...

71
1 1 PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL QUR’AN PADA PIMPINAN JAMAAH TARIQOH QODIRIYYAH NAQSYABANDIYAH DI DUSUN WEKAS DESA KAPONAN KECAMATAN PAKIS SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh MUHLASIN NIM : 11411024 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

1

1

PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT

AL QUR’AN PADA PIMPINAN JAMAAH TARIQOH

QODIRIYYAH NAQSYABANDIYAH

DI DUSUN WEKAS DESA KAPONAN KECAMATAN PAKIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

MUHLASIN

NIM : 11411024

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 2: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

2

2

SKRIPSI

PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL QUR’AN

PADA PIMPINAN TARIQAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYYAH

DI DUSUN WEKAS DESA KAPONAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN

MAGELANG

DISUSUN OLEH :

MUHLASIN

NIM : 11411024

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga,

pada tanggal : 11 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd. _______________________

Sekretaris Penguji : Benny Ridwan, S.Ag. M.Hum _______________________

Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. _______________________

Penguji II : Hj. Muslikhak, S.Ag. _______________________

Salatiga, ............................

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 3: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

3

3

MOTTO

لإ ت ووا ا يت ل و ت وت وا إاو اوالل إا و إ يع ا و ي و اوال ت ل إ ت ووااويولل ت ل

” Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai

orang-orang yang beriman supaya kamu

beruntung”.

.

Page 4: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

4

4

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini

1. Untuk memenuhi harapan kedua orang tua saya yang sangat aku cintai Karena

dorongan dan motifasinya Serasa embun kedamaian dalam qalbi, Dan ridlo serta

ampunan Rabbi semoga senantiasa menyertainya. Amin.

2. Saudara-saudaraku yang dengan setia menemani pembuatan karya ini.

3. Istri dan anak – anakku yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian karya

ini.

4. Semua handai taulan kerabat sahabat dan semuanya yang terlibat dalam pembuatan

karya ini, terimakasih atas masukannya.

Page 5: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

5

5

KATA PENGANTAR

Syukur kehadirat Illahi Rabb sekalian alam penulis panjatkan, berikutnya sholawat

serta salam juga penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw.

Berkat ridlo-Nya penulis bisa ngemping menikmati sebagian ilmu yang telah Allah curahkan,

sehingga dengan usaha dan niatan yang besar serta atas ridlo-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan yang baik ini, kami menghaturkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Imam Sutomo M.Ag, selaku Ketua IAIN Salatiga

2. Bapak Benny Ridwan M.Hum, selaku Pembimbing I yang telah berkenan

menyediakan waktu dalam membimbing dan mengoreksi skripsi ini.

3. Seluruh civitas akademika IAIN Salatiga, dengan segala pelayanan yang telah

diberikan.

4. Bapak Kepala Desa Kaponan serta seluruh jajaran Perangkat Desa yang telah

membantu memberikan data yang kami butuhkan.

5. Bapak H.Subari sebagai nara sumber sekaligus ayah kami tercinta yang telah dengan

sabar dan telaten menerima wawancara dan memberikan pengetahuannya.

6. Seluruh keluarga istri anak-anak adik dan keluarga besar kami yang telah mensepot

kegiatan kami ini.

7. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat kami

sebutkan, semuanya terima kasih atas bantuannya.

Page 6: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

6

6

Juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua penulis buku yang

menjadi referensi kami semoga bermanfaat fid daroaini amin. Serta moga Alloh Swt

memberikan balasan yang setimpal atas segala kebaikan terhadap semua orang yang

penulis tulis diatas.

Kami menyadari bahwa penulisan karya ini masihlah jauh dari kata sempurna,

untuk itu saran masukan kritik kami harapkan semoga dapat menjadikan masukan

bagi kami untuk meniti dihari depan .

Salatiga, Februari 2015

Penulis

MUHLASIN

Page 7: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

7

7

ABSTRAK

MUHLASIN ( 11411024 ) PEMAHAMAN TAUBAT DALAM

AYAT AYAT AL QUR’AN PADA PIMPINAN JAMAAH TARIQOH

QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH DI DUSUN WEKAS DESA

KAPONAN KECAMATAN PAKIS . Skripsi. Salatiga : Program Strata I

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam

Institut Agama Islam Negeri Salatiga, tahun 2015.

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana respon

dari masyarakat dusun Wekas Desa Kaponan Kecamatan Pakis khususnya

pimpinan jamaah Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah terkait dengan ayat-ayat

yang berhubungan dengan taubat, mengetahui dengan secara jelas dan seksama

ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan

sebagai sandaran ataupun dalail yang sering mereka ucapkan atau yang sering

mereka dengar, sekaligus untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

tumbuhnya Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah didusun ini.

Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif yang mencoba

mendiskripsikan dan mengkaji adanya perkembangan dan komunitas yang ada

hubungannya dengan pimpinan jamaah Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah

yang berada di dusun Wekas, dengan menggabungkan metode library research

terhadap satu buah kajian yang berhubungan dengan ilmu tasyawuf. Kemudian

untuk lebih mempertajam dalam menganalisa dan mendiskripsikan

permasalahan, peneliti menggunakan metode induktif dan deduktif.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan menunjukkan

bahwa respon dan keterkaitan pimpinan jamaah Ṭāriqah Qadiriyah

Naqsyabandiyyah di Dusun Wekas terhadap ayat-ayat yang berhubungan

dengan taubat adalah sangat kuat sekali dikarenakan salah satu dari tujuan

orang mengikuti kegiatan Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah adalah agar

bisa melakukan taubat secara nyata dan benar yaitu taubatan nasuha dengan

penuh keyakinan dan ketulusan tekat untuk memperbaiki diri dengan cara

berjanji pada diri sendiri untuk tidak melakukan atau tergelincir pada kesalahan

yang sama.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menambah

khazanah keilmuwan islam utamanya yang berkaitan dengan ke-tasawufan

lebih khusus lagi tentang Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah yang sudah

banyak sekali penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh para pendahulu

sehingga benar-benar bermanfaat bagi kaum muslimin semuanya.

Page 8: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

8

8

MUHLASIN ( 11411024 ) PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL QUR’AN PADA PIMPINAN JAMAAH TARIQOH

QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH DI DUSUN WEKAS DESA KAPONAN KECAMATAN PAKIS. SKRIPSI : PROGRAM STRATA I

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2015

PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI RESPON

DARI MASYARAKAT DUSUN WEKAS DESA KAPONAN

KECAMATAN PAKIS KHUSUSNYA PIMPINAN JAMAAH TARIQOH

QODIRIYAH NAQSYABANDIYYAH, TERKAIT DENGAN AYAT-

AYAT AL QUR’AN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TAUBAT,

JUGA UNTUK MENGETAHUI SECARA JELAS DAN SEKSAMA

AYAT-AYAT AL QUR’AN YANG MENERANGKAN MASALAH

TAUBAT YANG DIJADIKAN SANDARAN ATAU DALIL YANG

SERING MEREKA UCAPKAN ATAU YANG SERING MEREKA

DENGAR, SEKALIGUS UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI TUMBUHNYA TARIQAH QODIRIYAH

NAQSYABANDIYAH DI DUSUN INI

Page 9: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

9

9

BAB I

PENDAHULUAN

PENELITIAN INI BERSIFAT PENELITIAN KUALITATIF YANG

MENCOBA MENDISKRIPSIKAN DAN MENGKAJI ADANYA

PERKEMBANGAN DAN KOMUNITAS YANG ADA HUBUNGANNYA

DENGAN PIMPINAN JAMAAH TARIQOH QODIRIYAH

NAQSYABANDIYAYHA YANG BERADA DI DUSUN WEKAS,

DENGAN MENGGABUNGKAN METODE LIBRARY RESEARCH

TERHADAP SATU BUAH KAJIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN

ILMU TASYAWUF . KEMUDIAN UNTUK LEBIH MEMPERTAJAM

DALAM MENGANALISA DAN MENDISKRIPSIKAN

PERMASALAHAN, PENELITI MENGGUNAKAN METODE INDUKTIF

DAN DEDUKTIF.

DARI HASIL PENELITIAN YANG TELAH PENULIS LAKUKAN

MENUNJUKKAN BAHWA RESPON DAN KETERKAITAN PIMPINAN

JAMAAH TARIQOH QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH YANG

BERADA DI DUSUN WEKAS, TERHADAP AYAT AYAT YANG

BERHUBUNGAN DENGAN TAUBAT ADALAH SANGAT KUAT

SEKALI DIKARENAKAN SALAH SATU DARI TUJUAN ORANG

MENGIKUTI KEGIATAN TARIQOH QODIRIYAH

NAQSYABANDIYAH AGAR BISA MELAKUKAN TAUBAT SECARA

NYATA DAN BENAR YAITU TAUBATAN NASUHA DENGAN PENUH

KEYAKINAN DAN KETULUSAN PADA DIRI SENDIRI UNTUK TIDAK

MELAKUKAN ATAU TERGELINCIR PADA KESALAHAN YANG

SAMA

Page 10: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

10

10

DENGAN ADANYA PENELITIAN INI DIHARAPKAN MAMPU

MENAMBAH KHAZANAH KEILMUWAN ISLAM UTAMANYA YANG

BERKAITAN DENGAN KETASAWUFAN LEBIH KHUSUS LAGI

TENTANG TARIQOH QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH YANG

SUDAH BANYAK SEKALI PENELITIAN YANG SEJENIS YANG TELAH

DILAKUKAN OLEH PARA PENDAHULU, SEHINGGA BENAR BENAR

BERMANFAAT BAGI KAUM MUSLIMIN SEMUANYA.

Page 11: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

11

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………..………………..

PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………………..………………

HALAMAN NOTA DINAS ………………………………………...………………..

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..…………………

HALAMAN MOTTO ……………………………………………..…………………

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………..……………………….

ABSTRAK …………………………....……………………………………………….

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA ………………………….…

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………….

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………..

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……………………………………………

D. Metode Penelitian …………………………………………………………...

1. Lokasi dan subyek Penelitian ………………………………………......

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

1

1

3

3

4

4

Page 12: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

12

12

2. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..........

3. Tahapan Penelitian ...................................................................................

4. Analisa Data .............................................................................................

BAB II TARIQOH QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH DI WEKAS

KAPONAN PAKIS MAGELANG

A. Letak Geografi ...................................………………………………………

B. Sejarah Keberadaan Tariqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah …………………

C. Latar Belakang ……………………………………………………………...

D. Jamaah Yang mengikuti Tariqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah …………….

BAB III ṭĀRIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH

A. Pengertian ………………………………………………………..................…

B. Program dan Tujuan …………………………………………………………..

1. Mental spiritual …………………………………………………………...

2. Sosial materiil ……………………………………………………….........

C. Peran sosial …………………………………………........................................

D. Silsilah Tariqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah ....................................................

.

5

7

8

10

12

19

20

24

25

25

25

27

30

Page 13: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

13

13

BAB IV PEMAHAMAN ṭĀRIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH

TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT

A. Pemahaman tentang ayat al Qur‟an Surat Al Nur ayat 31 .....…………….

B. Pemahaman tentang ayat al Qur‟an Surat Al Baqaroh ayat 222 .................

C. Pemahaman tentang ayat al Qur‟an Surat At Taubat ayat 118 .....……….

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………....…

B. Saran-saran ………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

36

41

45

50

51

Page 14: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

14

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap kajian tentang al-Qur‟an senantiasa ada kesan bahwa selama ini

peran masyarakat awam masih rendah dan harus ditingkatkan selama ini yang dikenal

di masyarakat adalah adanya kebiasaan mempelajari dan menganalisa serta

menggeluti secara dalam adalah kalangan santri yang secara kasat mata keseharianya

memang bergelut dan mempelajari akan pelajaran-pelajaran agama. Persoalan klasik

ditengah masyarakat khususnya masyarakat Indonesia adalah adanya ketidak mahiran

maupun ketidak mampuannya dalam melafalkan huruf demi huruf yang tersusun

dalam al-Qur‟an.

Belum lagi masalah ketidak mampuan dalam membaca teratasi dihadapan

masih banyak pula hadangan demi hadangan yang menghalangi masyarakat awam

untuk menggali dan mencari makna dan celah-celah yang ditawarkan dalam al qur‟an

yang secara keberadaannya sebagai rahmatal lil‟alamin .

Mengkaji Al-Qur‟an merupakan suatu keharusan bagi setiap kaum muslim di

dunia, agar pesan-pesan yang terkandung didalamnya baik yang tersirat maupun yang

tersurat dapat dipahami dan dilaksanakan secara proposional. Oleh karena itu al-

Qur‟an tidak hanya sekedar untuk dibaca dan dilafalkan dengan bagus, baik dan

benar, tetapi lebih kepada kemampuan memahami atau mengungkap isi serta

mengetahui prinsip-prinsip yang terkandung didalamnya1.

1 Muhammad Ali al-Sabuni, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur‟an, Terj. Muh.Chudlori, Bandung: Al-Ma‟arif,1970, hlm.

199

Page 15: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

15

15

Disamping cakupan makna yang dikandung oleh al-Qur‟an memang sangat

luas, perbedaan dan ragam corak penafsiran juga disebabkan oleh perbedaan keahlian

yang dimiliki oleh mufasir, al-Qur‟an memang, merupakan kitab yang yahtamilu

wujuhul ma‟na .(mengandung kemungkinan multi penafsiran) يحتمل وجوه المعه

Sehingga adanya pluralitas penafsiran al-Qur‟an adalah hal yang wajar-wajar saja,

sepanjang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan moral.2

Secara fitrah manusia mempunyai kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa)

dan melakukan ketaqwaan. Hal ini mengakibatkan keimanan seseorang mengalami

fluktuatif االيمان يزيد وينقص ( terkadang naik dan terkadang turun ) sehingga manusia

memang diharapkan untuk senantiasa memantau dan meneliti secara seksama akan

keimanan yang dimilikinya agar tidak terbiasa dalam melakukan hal-hal yang

mendorong untuk berbuat maksiat 3

Dalam al-Qur‟an, sudah dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang

sempurna yang dapat menggunakan akal pikiranya untuk membedakan hal-hal yang

baik dan yang buruk, sehingga Allah Swt. Dengan jelas menyerukan kepada makhluk-

makhluknya untuk melakukan ibadah sebagaimana firmannya

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.4

2 Abdul Mustaqim, Mazahibut tafsir, Yogyakarta : Nun Pustaka, 2003.hlm, v..

3 Sunarno, Khutbah Jum‟ah Edisi Juli XIII, Purwokerto, Mutiara, 2010,hlm 16.

4 QS. Adz Dzariyat (51) : ayat 56, Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan terjemahnya, Bandung : Gema Rislah

Press, Edisi Revisi, 1998. hlm 862.

Page 16: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

16

16

Demikian pentingnya agama, yakni sebagai instrument budaya. Dengan

demikian maka Study Sosial Dalam Perspektif Islam Pada Komunitas ṭāriqah

qadiriyah naqsyabandiyah Di Dusun Wekas Desa Kaponan menjadi penting untuk

dilakukan. Study ini di harapkan menjadi sebuah diskripsi atas kontribusi agama

dengan teks-teksnya yang berkaitan dalam hubungan laki-laki dan perempuan. Akan

dapat wacana baru dalam kehidupan masyarakat perdesaan ditengah pulau jawa yang

nota benennya mengalami transformasi agama dari abangan ke sufi (ahli ṭāriqah ahli

tingkat pemahaman seberapapun ) dan bukan sekedar dari abangan ke santri.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan didepan, maka dapat dirumuskan

pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini :

1. Bagaimana komunitas ahli ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyah di Dusun Wekas

Desa Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, dalam memahami ayat-

ayat al-Qur‟an yang berkaitan dengan taubat ?

2. Sejauh mana pandangan jamaah ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyah terhadap

masalah taubat.

3. Apa dan bagaimana taubat itu menurut ayat al qur‟an surat an nur ayat 31, surat al

baqarah ayat 222 dan surat at taubat ayat 118.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ahli ṭāriqah

qaddriyah naqsabandiyyah khususnya yang bertempat tinggal di Dusun

Wekas Desa Kaponan Kecamatan Pakis dalam memahami ayat-ayat al-

Qur‟an yang berhubungan dengan taubat.

Page 17: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

17

17

Disamping itu penelitian ini mempunyai kegunaan :

1. Untuk menambah wawasan keilimuan dalam bidang Pendidikan Agama

Islam.

2. Untuk memberikan gambaran yang riil tentang pergerakan yang

sebenarnya dalam ṭāriqah qodiriyyah naqsyabandiyyah.

3. Sebagai sumbangsih kepustakaan dalam dunia pendidikan .

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang simaksud disini adalah cara kerja untuk

mengumpulkan, memahami, menganalisa gejala-gejala empiris sebagai jawaban bagi

rumusan masalah yang tersusun dalam rencana penelitian ini5, yakni tentang ṭāriqah

qadiriyyah naqsabandiyyah Di Dusun Wekas Desa Kaponan Kec. Pakis Kabupaten

Magelang, dalam memahami dan menganalisa tentang ayat-ayat yang berhubungan

dengan taubat.

Penelitian ini akan dilakukan dengan model penelitian secara kepustakaan dan

pendekatan holistik dimana terjadi upaya penggalian dan penguraian fenomena-

fenomena yang ada pada ikhwan ṭāriqah qadiriyyah naqsabandiyyah dan lingkungan

masyarakatnya. Fenomena-fenomena itu akan dikaji sebagai perihal yang saling

terkait antara satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi.

Adapun pertimbangan dalam penggunaan metode ini adalah agar dapat

disajikan hasil penelitian yang bersifat obyektif atas subyek penelitian dan dapat

mewujud sebagai sebuah deskripsi atas pandangan hidup, pola pikir serta perilaku

5 Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, Bahasa Indonesia, Yogyakarta TNP, 2005 hlm 63.

Page 18: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

18

18

subyek. Dimana hal itu merupakan bentuk persepsi mereka dalam proses budaya yang

dialami.

1. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dipusatkan di Dusun Wekas Desa Kaponan Kecamatan

Pakis Kabupaten Magelang. Di Dusun Wekas terdapat masyarakat yang menjadi

Ikhwan ṭāriqah qadiriyyah naqsabandiyyah sehingga Dusun Wekas memenuhi

syarat sebagai lokasi penelitian dengan kriteria : “Dusun yang memiliki komunitas

keagamaan tertentu “. Lebih lanjut penelitian ini menjadikan Ikhwan ṭāriqah

qadiriyyah naqsabandiyyah yang berasal/berada di Dusun Wekas sebagai subyek

penelitian.

Dalam menentukan informan, peneliti mengelompokkan pada dua

golongan yaitu informan yang termasuk dalam struktur kepengurusan dan non

kepengurusan. Informan yang termasuk dalam struktur kepengurusan. Termasuk

di dalamnya adalah beliau-beliau yang dalam kesehariannya berkecimpung dan

menggeluti dunia tasawuf melalui media ṭāriqah, Sedangkan informan golongan

non struktural adalah informan yang merupakan Ikhwan ṭāriqah qadiriyyah

naqsyabandiyyah khusus yang berasal /berdomisili di Dusun Wekas baik yang

sudah berumah tangga maupun yang belum berumah tangga, dipilih berdasarkan

urutan dari yang lama menjadi ikhwan ṭāriqah qadiriyyah naqsabandiyyah .

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Partisipasi Aktif6

Observasi partisipasi aktif antara lain dilakukan dengan mengikuti

dzikir, khataman, majelis ta‟lim, manakib dan taddabur alam guna mengupas

6 Winarno Surahmat, Penelitian Ilmiah, Bandung; Tarsito, 1994 hlm. 251

Page 19: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

19

19

dan merenungkan hal-hal yang dihadapi dengan nilai keagungan Allah, serta

aktivitas-aktivitas lain yang melibatkan kebersamaan ikhwan ṭāriqah

qadiriyyah naqsabandiyyah. Hal-hal di atas dimaksudkan untuk dapat

mengetahui proses penyampaian pelajaran. Di samping itu peneliti juga

mengikuti dan ikut merasakannya sehingga mampu mendeskripsikan

penghayatan atas nilai manusia bagi Allah, serta makna Allah bagi manusia,

khususnya bagi para Ikhwan ṭāriqah qadiriyyah naqsyabandiyyah, berikut

bagaimana proses untuk mencapai mahabbah dan ma‟rifatullah dalam

ndandani ati manusia. Hal-hal di atas sulit bahkan tidak bisa untuk

mendapatkannya sebagai data apabila hanya dengan membaca dokumen

ataupun sekedar mengadakan interview dengan informan, dengan

pertimbangan itulah maka penulis melakukan observasi partisipasi aktif.

b. Interview7

Metode interview ini penulis pergunakan sebagai pembantu dari

metode dokumentasi dan observasi partisipasi aktif. Artinya apabila dokumen

tidak bisa memenuhi apa yang penulis perlukan sebagai data dan apabila

dengan observasi partisipasi aktif tidak ditemui data-data yang di butuhkan,

maka peneliti melakukan interview bebas dengan para informan.

7 Winarno Surahmat, Penelitian Ilmiah, Bandung; Tarsito, 1994 hlm. 255

Page 20: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

20

20

c. Dokumentasi

Dalam metode ini penulis mengambil dua sumber dokumen atau data.

Sumber pertama adalah data-data yang sudah tercatat/didokumentasikan oleh

jama‟ah ahli ṭāriqah, seperti : struktur organisasi serta program kerja jangka

pendek dan program kerja jangka panjang. Sumber kedua adalah data-data

kependudukan tentang masyarakat Dusun Wekas yang diambil di Sekretariat

Desa Kaponan (Kantor Kepala Desa Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang).

3. Tahapan Penelitian

Keseluruhan kerja dalam penelitian ini dapat di kelompokkan ke dalam

beberapa kegiatan. Pertama, kegiatan ini dilakukan di Kantor Kepala Desa

Kaponan. Kedua, tahap pemetaan lingkungan fisik terutama Dusun Wekas yang

menjadi pilihan lokasi penelitian. Ketiga, penelitian lapangan yang sesungguhnya.

Dalam penelitian lapangan yang sesungguhnya ini peneliti sudah

dilakukan penjajakan beberapa waktu sebelumnya. Peneliti adalah lahir dan

besarkan di lingkungan tempat penelitian ini sehingga paham lokasi secara fisik

maupun proses budaya yang terjadi sebanding dengan umur peneliti.

Kebersamaan dengan lingkungan yang sudah sejak lama sebelum penelitian yang

sesungguhnya ini berlangsung membuat peneliti sedikit banyak mengerti bahkan

ikut merasakan dan mengalami proses budaya yang terjadi dalam lingkungan

penelitian, Keempat, penulisan laporan.

Dalam pengolahan data yang akan dituangkan dalam penulisan laporan

penulis melakukan langkah-langkah sebagaimana terurai dibawah ini. Data yang

Page 21: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

21

21

diperoleh pada awalnya ditulis dalam catatan saku, kemudian ditulis ulang dalam

catatan refleksi pada malam hari atau paginya, Data yang ditulis dalam catatan

refleksi dianalisis secara mendalam guna menemukan kesimpulan sementara,

Dari hasil analisis ini pertanyaan maupun hipotesa baru dikembangkan dan

kemudian mengadakan penelitian lanjut untuk memperoleh jawaban seterusnya

(prinsip snow ball). Analisis dilapangan dilakukan dengan mengkategorikan,

menemukan konsep lokal dan menghubungkan antar konsep dari data yang

ditemukan. Sementara itu untuk data kuantitatif dituangkan dalam bentuk tabulasi

4. Analisa Data

Setelah diadakan penelitian observasi dan interview secara langsung

kemudian data-data yang masih mentah tersebut diolah dan disajikan dalam

bentuk kerangka tulisan dalam catatan saku yang kemudian setelah diadakan

penyempurnaan baik data maupun susunan kata baru di tulis untuk dijadikan

bahan skripsi ini.

E. Sistematika Penulisan

Supaya penyuunan ini dapat dilakukan secara runtut dan terarah, maka

penyusunan skripsi ini di bagi menjadi lima bab yang disusun berdasarkan sistematika

berikut ini :

Bab pertama berisi Pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka

metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua dikemukakan tentang gambaran umum jama‟ah ahli ṭāriqah

qadiriyah naqsyabandiyyah Wekas Kaponan Pakis Magelang dari segi letak

Page 22: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

22

22

geografis, sejarah berdirinya, latar belakang pendirian , program tujuan dan

keanggotaan.

Bab ketiga akan memaparkan tentang ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah dari

unsur pengertian ṭāriqah, tujuan ţariqoh, silsilah ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah.

Bab keempat akan dibahas mengenai pemahaman ṭāriqah qadiriyah

naqsyabandiyyah terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan taubat seperti Qur‟an

Surat An-Nur;31, Qur‟an Surat Al-Baqoroh ; 222 Qur‟an Surat At-Taubat‟ 118.

Bab kelima yang berpredikat sebagai penutup berisi kesimpulan atau hasil

yang telah diperoleh dalam penelitian ini serta saran-saran untuk penelitian

selanjutnya.

Pada halaman terakhir, penyusun melampirkan daftar pustaka yang menjadi

bahan bacaan atau rujukan dalam penelitian ini.

Page 23: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

23

23

BAB II

ṬĀRIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYYAH

DI WEKAS KAPONAN PAKIS MAGELANG

A. Letak Geografis

Penelitian ini akan melibatkan Jamaah ahli ṭāriqah qadiriyah

naqsyabandiyyah yang terletak di Dusun Wekas Desa Kaponan Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang, yang secara administratif, dusun Wekas merupakan bagian dari

wilayah Kabupaten Magelang. Dengan posisi sekitar 23 km sebelah timur kota

Magelang. Wekas sebagai jamaah ahli ṭāriqah qodriyah wan naqsyabandiyah ini

berada di sebelah barat gunung Merbabu dengan ketinggian + 1000 di atas permukaan

laut dengan suhu antara 170-29

0 C

8.

Apabila hendak berkunjung ke Dusun Wekas apabila melalui arah Magelang

menuju kearah timur menyusuri jalan raya Magelang-Salatiga dan berada tepat dijalur

utama tersebut berada di KM.23 sehingga akses menuju dusun ini terbilang sangatlah

mudah baik melalui kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, disamping jalur ini

terbilang jalur ramai karena merupakan jalur akses menuju tempat rekreasi Kopeng

daerah Semarang maupun menuju ke tempat rekreasi nuansa pegunungan Ketep Pas

yang saat ini sedang trend setelah adanya letusan gunung Merapi 2010 yang lalu.

Disamping itu Wekas merupakan salah satu dusun sebagai palang pintu menuju areal

pendakian gunung merbabu sehingga daerah ini tidaklah asing.

Dusun Wekas apabila di tilik dari letak geografis dengan gambaran sebagai

berikut :

8 Peta Desa Kaponan

Page 24: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

24

24

Sebelah Utara : berbatasan dengan Dusun Kenanggan

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Kragilan

Sebelah Timur : berbatasan dengan Dusun Pogalan B.

Sebelah Barat : berbatasan dengan Dusun Kaponan.

Secara topografi sebagian besar dusun Wekas adalah merupakan daerah

dataran tinggi dengan kemiringan yang hampir mencapai 300

hal ini karena dusun

Wekas merupakan daerah yang berada di lereng gunung merbabu, tipe tanah yang ada

adalah cenderung gembur dan cenderung cocok untuk pertanian jenis holtikultura

(sayur-mayur).

Wilayah dusun Wekas mempunyai 3 Rt dan 1 Rw. Cukup dekat dengan pusat

pemerintahan Desa dan pusat keramaian pasar desa maupun pasar pemda karena

hanya berjarak 500 m, dan + 3 km. menuju ibokota kecamatan.

Masjid sebagai sarana kegiatan peribadahan kaum muslim berada di tengah-

tengah dusun tepatnya di RT II yang ada di dusun ini. Keberadaan dusun Wekas

memang Nampak berada di lereng gunung merbabu yang sekilas nampaknya kurang

strategis, namun hal ini justru menciptakan suasana kondusif, tenang dan segar karena

masih jauh dari polusi udara ditambah suasana pegunungan yang cenderung dingin

ditambah suasana disekitar berupa arel pertanian yang penuh dengan tumbuhan sayur

mayor yang menghijau menambah sejuknya suasana daerah ini, ditambah

pemandangan yang amat sangat indah bila menghadap timur terlihat gunung merbabu

yang menjulang seolah sebagai kaki langit, dan bila memandang kearah barat atau

kebawah terlihat suasana daerah perkotaan terlebih bila malam yang cerah terlihat

lampu-lampu perkotaan kelihatan dengan jelas menambah indahnya daerah ini.

Page 25: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

25

25

B. Sejarah Keberadaan Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah di Wekas.

Berawal dari perbincangan antara santri Pondok Pesantren ṭāriqah asuhan

Bapak.KH. Achmad Muh. Da‟i AG. Kedokan Ngablak Magelang bernama Bapak.

Mujari dengan salah seorang yang bernama Bapak H.Subari dalam sebuah pengajian

tentang tasyawuf di dusun Daseh dibawah asuhan KH. Toha Mahasin. Dari

perbincangan yang mengungkapkan akan keberadaan dan kegiatan Jama‟ah ahli

Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah yang berada di dusun Kedokan Desa

Bandungrejo Kecamatan Ngablak Dibawah Asuhan seorang guru mursyidut ṭāriqah

KH. Ahmad Muda‟i AG.yang merupakan aliansi atau cabang dari ṭāriqah yang telah

tersohor di Jawa Tengah yaitu Ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah bimbingan atau

asuhan seorang masayih terkenal KH.Achmad Chalwani Nawawi Berjan Purworejo,

dari hasil pembicaraannya akhirnya dibawa oleh H. Subari kerumahnya di Dusun

Wekas Desa Kaponan untuk dijadikan bahan renungan guna mengikuti kegiatan-

kegiatan jama‟ah ahli ṭāriqah di bawah bimbingan masyayih dari Kedokan Ngablak

tersebut, dalam sebuah kegiatan di Wekas, yang nota benenya Wekas adalah Dusun

yang sebelumnya telah mengembangkan ṭāriqah dari pondok pesantren Payaman yang

memiliki metode-metode dzikir atau ṭāriqah yang dikembangkan oleh Syaikh Umar

Payaman kala itu.

Kemudian Bapak H. Subari mendatangi pusat kegiatan ṭāriqah di dusun

Kedokan Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak pada sebuah kegiatan selasanan dan

dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan sewelasan yang diadakan setiap hari selasa

pada tanggal 10 keatas bulan komariyah.

Page 26: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

26

26

Setelah memantapkan pandangan dan pemikirannya tentang rencana keikut

sertaanya mengikuti kegiatan ṭāriqah yang di asuh oleh KH. Ahmad Muda‟i AG.

Kemudian Bapak H. Subari matur untuk ikut baiat ṭāriqah untuk memantapkan niat

yang telah bulat matang, seteleh mendapat baiat dari KH.Ahmad Muda‟i AG.

Kemudian oleh beliau diperintahkan untuk memperdalam keilmuannya dibidang

tasawuf maupun ṭāriqah dibawah bimbingan K. Suramin Segaten Bandungrejo

Ngablak, yang kemudian setiap hari secara rutin menghadiri melatih dan membina

tata cara ber ṭāriqah terhadap Bapak H.Subari yang telah didampingi istrinya

Hj.Suprapti mengikuti kegiatan tentang ke-ṭāriqah-an. Setelah dirasa cukup dalam

memberikan pengajaran K. Suramin kemudian sowan matur kepada KH. Ahmad

Muda‟i AG. Bahwa apa yang diajarkan telah selesai dan mohon diperkenankan agar

Bapak H. Subari dibaiat menjadi badal ( pengganti ) dalam urusan ṭāriqah diwilayah

daerah Pakis dan sekitarnya. Usulan itu mendapatkan respon dari Bapak KH.

Achmad Muda‟i dan dari jama‟ah ṭāriqah didaerah kecamatan Ngablak, karena fungsi

nya dapat memperlancar kegiatan ṭāriqah para kaum muslimin disekitar wilayahnya.

Dan selanjutnya tahap awal diikuti oleh beberapa orang yang sebelumnya orang itu

masih menggunakan metode dzikir yang biasa digunakan oleh kebanyakan kaum

muslim, dengan metode dan pemikiran rasional selama beberapa bulan, bahkan yang

dirasakan oleh Bapak H. Subari gemblengan itu berjalan sekitar delapan bulan.

Setelah beliau merasakan benar konsep kemapanan hidup beragama yang bisa

diterima cara nalar tersebut, baru beliau mengiyakan untuk membantu

mengembangkan ṭāriqah dengan dzikir didalamnya.

Diantara makna dzikir Lă ilăha illallăh yang menjadi ruh islamaadalah

mampu melahirkan tata nilai kehidupan berdasarkan semangat ke-Tuhanan, dimana

Page 27: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

27

27

hal ini juga berarti bahwa tata nilai kehidupan yang hanya bertujuan mencari ridha

Allah, hanya untuk Allah dan hanya karena Allah. Tujuan hidup yang demikian tentu

akan membawa implikasi-implikasi positif dalam kehidupan sehari-hari, salah satu

diantaranya adalah ingat prinsip egaliter manusia di hadapan Allah. Hal ini

menciptakan bentuk hubungan antar manusia yang bebas menyatakan pendapat dan

kesediaan menerima pendapat orang lain, untuk mencapai kebenaran dan kebaikan.

Hal semacam ini tentu akan mengarah kepada hubungan harmonis, saling pengertian

dalam sebuah keluarga, tidak menange dhewe (mau menang sendiri) dan senatiasa

adil dalam berperilaku kepada anggota keluarga, maupun warga masyarakat sebagai

teman-teman hidup yang lain serta sebagai sesama hamba Illahi Rabb sekalian alam

(Slamet Muhaimin Abda,1994:14)

Akhirnya seorang bapak yang menjabat sebagai mantan guru sekolah pada

Departemen Agama Kabupaten Magelang itu menguatkan tekatnya untuk ikut serta

ndandani (memperbaiki) hati dan moral umat dengan ikut mengupayakan

terbentuknya ṭāriqah sebagai salah satu sarana pengejawantahan kalimat tayyibah

dalam segala sendi kehidupan perilaku masyarakat disekelilingnya.

Setelah memantapkan niat dan atas kebulatan tekat yang telah menjadi sebuah

niat yang kuat akhirnya Bapak H.Subari sowan kepada KH. Achmad Muda‟i untuk

meminta di baiat atau di talqin menjadi seorang anggota jamaah ṭāriqah. Setelah

beliau di baiat lalu diperintahkan untuk memperdalam dan mempelajari ṭāriqah

secara intensif dan mendalam guna pencapaian makam yang diinginkan, hal ini

kemudian dilakukan dengan cara mendatangi seorang alim yang telah dulu mengikuti

kegiatan ke- ṭāriqah yaitu K. Suramin di Dusun Segaten Desa Bandungrejo

Kecamatan Ngablak yang kemudian secara tekun Bapak H. Subari yang kemudian

Page 28: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

28

28

telah didampingi istrinya bernama Hj. Suprapti memperdalam dan ngaji babagan ilmu

tasyawuf ini dari K. tersebut setiap ahad pagi, dan dalam perjalanannya hamper + 8

bulan beliau Bapak H. Subari dan istri menekuni pembelajaran terhadap K. dan atas

ketekunan dan ketelatenannya akhirnya tahap-demi tahap pembenahan hati melalui

jalur ṭāriqah kemudian telah dikuasai.

Kemudian sesuai dengan perkembangan waktu akhirnya kegiatan-kegiatan ini

kemudian oleh beliau Bapak H.Subari disampaikan dalam beberapa kali pertemuan

terhadap umat muslim di tengah masyarakat Dusun Wekas, karena kebetulan Bapak

H. Subari adalah juga seorang mubaligh di dusun Wekas sekaligus sebagai imam dan

ketua ta‟mir masjid Al Mukarrom di Dusun Wekas ini, hingga pada akhirnya satu

demi satu banyak masyarakat yang tertarik terhadap kegiatan ini dan minta di

antarkan kepada KH. Achmad Muda‟i guna minta untuk dibaiat.

Setelah melewati masa waktu yang cukup lama + 2 tahun akhirnya hampir 30

jamaah telah mengikuti kegiatan ṭāriqah yang kemudian setiap dalam banyak

kesempatan juga mendapatkan bimbingan dan masukan-masukan ilmu tentang ke

tasawufan ini oleh Bapak H. Subari.

Untuk lebih memusatkan pengembangannya, kemudian Bapak H. Subari

mengalami pembinaan dan persiapan-persiapan secara khusus secara organisatoris,

selanjutnya jamaah ṭāriqah yang ada di dusun Wekas tadi mengajukan usulan kepada

KH.Ahmad Muda‟i AG.untuk membuka cabang pengembangan jama‟ah ṭāriqah di

Dusun Wekas dengan dikoordinir oleh Bapak H.Subari. Setelah dipertimbangkan

akan pentingnya perwakilan ṭāriqah dan untuk memudahkan mengkoordinir kegiatan

yang sudah bisa berjalan sejak awal 2005, maka disyahkan dan di baiatlah beliau

Bapak H. Subari untuk melaksanakan rutinitas kegiatan ṭāriqah diwilayahnya.

Page 29: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

29

29

Dalam perkembangan lebih lanjut guna memudahkan pengurusan dan

pengembangan tanpa pemisahan, pemutusan hubungan dan atau pengembangan,

maka demi pertimbangan teknis dan dengan restu KH. R.Muh Da‟i yang sekaligus

sebagai mursyidut ṭāriqah dan tempat untuk mencari dan mengasah keilmuannya

dalam bidang tasyawuf maka setiap hari senin malam selasa diadakan kegiatan rutin

tawajuhan khataman, dan setiap hari sabtu malam ahad diadakan pengajian guna

meningkatkan pengetahuan baik bidang syariat maupun dalam bidang tasawuf oleh

beliau Bp. H, Subari.

Hal ini selaras dari hasil wawancara kami terhadap beliau, berikut beberapa

hal terkait hasil wawancara kami

1. Bagaimana sejarah berdirinya ṭāriqah di Wekas ini ?

Mula-mula kami hanya berbincang dengan teman, yang

mengungkapkan akan keberadaan dan kegiatan Jama‟ah ahli Ṭāriqah

Qadiriyah Naqsyabandiyyah yang berada di dusun Kedokan Desa

Bandungrejo Kecamatan Ngablak Dibawah Asuhan seorang guru

mursyidut ṭāriqah KH. Ahmad Muda‟i AG. yang merupakan cabang

dari ṭāriqah yang telah tersohor di Jawa Tengah yaitu Ṭāriqah

Qadiriyah Naqsyabandiyyah bimbingan atau asuhan seorang masayih

terkenal KH.Achmad Chalwani Nawawi Berjan Purworejo, kemudian

saya merasa tertarik untuk mengetahui secara dalam, karena kebetulan

anak-nak kami adalah alumni pondok pesantren An Nawawi Berjan

Purworejo asuhan KH. Chalwani Nawawi.

2. Kenapa Bapak tertarik pada ṭāriqah ?

Page 30: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

30

30

Karena di dusun Wekas dahulu telah berkembang ṭāriqah dari

Payaman bimbingan syaikh Umar yang merupakan guru dari para

pendahulu di dusun wekas, sehingga kami merasa terpanggil untuk

nguri-uri ajaran para pendahulu yang dirasa sangat besar manfaatnya

namun akhir-akhir ini hampir tidak dilaksanakan lagi.

3. Kapan Bapak mulai mengikuti kegiatan ini ?

Sejak saya mulai tertarik yaitu setelah berbincang-bincang atau

obrolan tadi, kemudian saya mulai mengikuti kegiatan yang diadakan

oleh KH. Achmad Da‟i dalam kegiatan sewelasan dan pengajian

selasan. Di Dusun Kedokan Desa Bandungrejo Kecamatan

Ngablak,Tepatnya pada mei tahun 2007.

4. Berapa lama proses Bapak dalam mengikuti kegiatan ini pada awalnya

Pada awalnya setelah kami di baiat oleh KH. Achmad Da‟i kemudian

saya di suruh untuk memperdalam pengetahuan saya dalam bidang

ṭāriqah dan tasyawuf kepada K. Suramin yang merupakan orang yang

telah lama mengikuti kegiatan ṭāriqah dan juga sudah menjadi badal,

sehingga hampir 8 bulan kami tiap pagi memperdalam masalah ṭāriqah

ini baik yang secara langsung kami sowan di Dalem beliau di Gaten

Bandungrejo Ngablak, atau beliau kebetulan berkenan hadir di rumah

kami.

5. Mengapa Bapak tertarik dengan laku thariqoh ini ?

Karena dalam ṭāriqah ini diajarkan betul bagaimana caranya menata

hati agar bisa benar-benar terisi oleh kalimah thayyibah dan selalu

Page 31: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

31

31

berusaha untuk berada ditengah masyarakat secara wajar dan setiap

waktunya (solat lima waktu) itu tidak pernah ketinggalan karena

adanya ikatan dan bacaan atau wirid yang harus dibaca, sehingga hal

ini benar-benar bias menjaga setiap kali akan melakukan kesalahan.

6. Kapan Bapak di baiat menjadi badal ?

Hampir 2 tahun setelah kami melakukan kegiatan Tāriqah karena

pertimbangan lokasi yang cukup jauh dan untuk memudahkan

keberlangsungan rutinitas amalan yang harus dikerjakan oleh para

jamaah akhirnya kami di baiat untuk menjadi badal guna

mempermudah kegiatan di dusun kami.

7. Bagaimana cara Bapak mengenalkan ṭāriqah ini pada masyarakat?

Kebetulan saya kan seorang imam masjid sekaligus sebagai takmir

sehingga setiap ada kesempatan kami sampaikan tentang metode dzikir

yang ada ini kepada jamaah masjid di dusun kami, dan alhamdulilah

mereka juga sependapat dengan kami.

8. Ada berapa jamaah yang mengikuti kegiatan ṭāriqah ini ?

Ada 31 orang dari yang asli penduduk wekas, dan ada 40 orang dari

luar dusun wekas utamanya dari desa Gondangsari.

9. Kegiatan yang dilakukan dalam ṭāriqah ini Bapak lakukan dimana ?

Untuk kegiatan utama (tawajuhan dan khataman) kami laksanakan di

masjid pada hari senin malam selasa dan penambahan ilmu atau ngaji

setiap hari sabtu malam ahad di mushola kami.

Demikian hasil wawancara kami terhadap beliau.

Page 32: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

32

32

C. Latar Belakang

Adanya pemahaman atas realitas umat islam khususnya di lingkungan

Kabupaten Magelang yang mengalami kemrosotan moral dan tata nilai kekhusukan

beribadah maka perlu adanya upaya perbaikan etika dan moral, lebih-lebih bagi

tunas-tunas bangsa yang mempunyai kecenderungan lari dari kemapanan sosial agama

lari menuju kepada dunia-dunia yang cenderung glamour, seperti mempunyai

kecenderungan untuk suka sebagai pengguna narkoba, pergaulan bebas dan

sebagainya. Kebobrokan yang semacam itu tidak lepas dari kurangnya pengawasan

dan pembinaan atau pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya, di samping

lingkungan masyarakat ikut mempengaruhi bentuk perkembangan anak.

Dalam lingkungan masyarakat jamaah ahli ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah

sebagian besar adalah petani disamping meskipun beberapa bagian diantaranya adalah

pedagang. Dimana keluarga yang bermata pencaharian sebagai petani atau pedagang

pembagian peran anggota keluarganya (ayah, ibu, anak) tidak ada batasan yang jelas.

perhatian dan pembinaan tidak bisa diberikan dalam kualitas dan kuantitas waktu

yang pasti.

Ketika kita melihat kemajuan teknologi dan aplikasinya yang tanpa

mempertimbangkan nilai dan prediksi perilaku maupun moral kedepan, hal itu bisa

mengakibatkan adanya budaya materialistis, individualistis, merosotnya nilai-nilai

religius sehingga memunculkan penyakit-penyakit sosial dan penyakit-penyakit hati

di segala lapisan umat dari tukang ngarit (pencari rumput) sampai orang-orang

berduit, dari para buta aksara sampai mahasiswa dan kaum-kaum intelektual lainya.

Perlunya sebuah kelompok atau lembaga yang peduli terhadap citra islam

yang terkesan bergumul dengan kemiskinan, kebodohan dan pada lingkungan yang

Page 33: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

33

33

kumuh, balik kepada islam yang benar-benar sebagai rahmatan lil „alamǐn. Islam

merupakan jalan umat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat selagi umat benar-

benar berperilaku sebagaimana apa yang diajarkan oleh al-Qur‟an dan al-Hadits dalam

segala refleksi kehidupan umat. Disamping hal di atas pembentukan jamaah ahli

ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah juga dilatar belakangi oleh kepedulian untuk

membantu pemerintah dalam upaya pembinaan atau penataan peribadahan umat islam

agar lebih aktif dan giat dalam mengamalkan agamanya.

D. Jamaah yang mengikuti ṭāriqah

Untuk mengikuti atau menjadi anggota dalam ṭāriqah ini, pada dasarnya tidak ada

syarat khusus yang harus dipenuhi, namun tentunya adalah seorang muslim yang

secara sadar dan menyadari akan kelemahan dirinya dalam hal pendekatan terhadap

sang khaliq.

ṭāriqah yang ada di Indonesia baik yang mu‟tabar maupun yang belum atau tidak

mu‟tabar sangatlah banyak jumlahnya, sehingga tidaklah mengherankan kalau

kemudian sering kita dengar baik melalui media online maupun buku-buku khasanah

ketasawufan yang mencoba untuk menawarkan dan mengajak bergabung terhadap

metode atau golongan ṭāriqah yang mereka anut.

ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah adalah salah satu ṭāriqah yang diakui (mu‟tabar)

dikalangan warga nahdlotul ulama‟ sebagai salah satu ṭāriqah yang mursid (guru) nya

bisa muttasil ( tersambung) hingga Nabi Muhammad SAW.

Sehingga tidak mengherankan dalam perkembangannya ṭāriqah ini bisa diterima dan

mendapat respon yang positif di tengah-tengah masyarakat dusun Wekas.

Page 34: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

34

34

Untuk menjadi ikhwan ṭāriqah qaddiriyahh naqsabandiyyah sebagaimana

dijelaskan Alys Faruq (Anjengan Pupu)9 bahwasannya orang mengamalkan dzikir La

ilaha illallah terlebih dahulu harus mendapatkan talqin dari guru yang mursyid.

Talqin adalah peringatan guru kepada murid yang berisi perintah untuk mengerjakan

kebajikan beserta beserta wirid (dzikir) yang telah ditentukan waktu, jumlah dan

caranya oleh guru yang mursyid. Selanjutnya anggota baru atau ikhwan baru tersebut

membai‟at dirinya untuk menyatakan kesanggupan sebagai murid yang setia di

hadapan guru guna mengamalkan wirid (dzikrullah) sebagaimana tata cara yang di

tentukan beserta kesanggupannya mengamalkan kebijakan.10

Talqin atau baiat merupakan syarat pengamalan ṭāriqah atau dengan kata lain

talqin / baiat adalah prosesi pengambilan sumpah keanggotaan ṭāriqah. Untuk

menjadi ikhwan tidak ada batasan khusus baik dari segi umur, jenis kelamin, paham

agama maupun tingkat pengetahuan ilmu agama. Secara umum syarat untuk menjadi

ikhwan ṭāriqah adalah mereka muslim dan muslimat yang bersifat sukarela.

Kesanggupan menjadi ikhwan merupakan kebutuhan informal religius, kebutuhan hati

nurani , sehingga dari itu oleh yayasan tidak dilakukan pencatatan dan syarat

administrasi. Jika dilihat dari jenis kelamin dan kelompok umur ikhwan ṭāriqah dalam

aktifitas dzikir baik di Dusun Kedokan Ngablak yang di pimpin langsung oleh KHR.

Muh Da‟i AG. yang merupakan pusat kegiatan ṭāriqah untuk wilayah Magelang

timur, tidak ada dominasi dari jenis kelamin tertentu dan usia peserta juga sangat

bervariasi semuanya atas kesadaran pribadi penuh.

9 Alys Faruq (Anjengan Pupu), adalah seorang mursyid tariqah yang berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat.

10 Alys Faruq, 80 keterangan Dzikrullah, Tasikmalaya, tnp,1994.Cet.I, hlm, 83

Page 35: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

35

35

Adapaun jamaah yang tergabung dalam ṭāriqah ini adalah :

No Nama L / P Alamat Tahun Gabung

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

H. Subari

Hj. Suprapti

Kasinuk Tikah

Rumiyati

H.Sutrasno

Hj.Sutriyah

Muhlasin

Mulyono

H.Sudiono

Hj.Tuminah

Umar

Mukinah

Kalimin

Supinah

Tini

Muslih

Muhilal

H.Ruslan

Hj. Ayemi

L

P

P

P

L

P

L

L

L

P

L

P

L

P

P

L

L

L

P

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 02/01

Wekas 02/01

Wekas 02/01

Wekas 02/01

2007

2007

2008

2009

2008

2008

2009

2008

2007

2007

2007

2007

2007

2007

2007

2007

2007

2007

2007

Page 36: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

36

36

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Subadi

Surati

Danuri

Sumidah

Sarmo

Sri Budi

L. Koderi

Murtijah

Pasemi

Suwandi

H.Yazid

M.Badri

L

P

L

P

L

L

L

P

L

L

P

P

Wekas 03/01

Wekas 03/01

Wekas 03/01

Wekas 03/01

Wekas 03/01

Wekas 03/01

Wekas 03/01

Pogalan 04/01

Wekas 02/01

Wekas 01/01

Wekas 01/01

Wekas 03/01

2007

2007

2007

2007

2007

2007

2007

2010

2009

2009

2009

2009

Page 37: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

37

37

BAB III

ṬĀRIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYYAH

A. Pengertian

Ṭāriqah menurut sebagian ulama‟ yang terdapat kitab Futuhatur Rabaniyat

adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang hal ikhwal yang terkait dengan nafsu

dan sifat-sifatnya nafsu. Sehingga dengan ilmu ini dapat diharapkan bisa

membedakan mana yang bersifat madzmumāt ( tidak dibenarkan menurut syara‟)

yang kemudian mempunyai implikasi untuk ditinggalkan, begitu pula dengan yang

bersifat mahmudāt ( hal – hal yang dianggap baik dan dibenarkan menurut ketentuan

syara‟) sehingga setelah mengetahuinya kemudian dilaksanakan.

Sedangkan menurut As-syaikh al mukarrom Abdul Jalil Hamid dalam

kitabnya Tuhfatul asfiya‟ disebutkan bahwa arti ṭāriqah adalah : melaksanakan agama

dengan lebih hati-hati seperti melaksanakan wira‟i (menjauhi barang-barang yang

bersifat subhat ) dan menjalankan kebaikan setelah menjalankan kewajiban , juga

mejalankan ibadah dan riyadloh seperti menjalankan puasa senin kamis dengan tetap

menjalankan ibadah secara serius dengan membaca solawat , dzikir dan tasbih dan

sebagainya.

Adapun buah dari ilmu ṭāriqah ini diharapkan nantinya para pengikut (ikhwan

atau murid ) dapat menjauhkan diri dari sifat-sifat yang bersifat aghyar ( tujuan-tujuan

yang bersifat keduniawiaan ) dan dapat memperindah diri utamanya hati dengan

senantiasa berdzikir dan muraqobah dan ma‟rifat dan musyahadah terhadap sang

khalik yaitu Allah Swt.

Page 38: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

38

38

B. Program dan Tujuan

Sebagaimana tercantum dalam AD ART-nya program yang dicanangkan oleh

ṭāriqah qadiriyah wan naqsyabandiyyah sebagaimana AD-ART nya dapat

diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu11

:

1. Mental spiritual yang terdiri dari :

a. Membangkitkan, meluruskan dan memperbaharui (keimanan) umat.

b. Mencegah dan mengatasi kebobrokan akhlak (moral) umat.

c. Memperdalam dan memperluas ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum

kepada umat

d. Menegakkan dan menghidupkan kembali kalimat Lă ilaha illallăh (ruh

islam) ke tengah-tengah kehidupan umat.

e. Menggalang persatuan dan kesatuan intern umat Islam dan antar umat

beragama.

2. Sosial Materiil

Diantaranya mengatasi persoalan umat seperti keterbelakangan,

kemiskinan dan kebodohan dengan pembangunan di sektor perekonomian,

pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.

Manusia dalam hidupnya disamping mencari kemewahan, keedudukan,

kekuasaan dan pujian yang paling utama adalah mencari ketentraman jiwa.

Dalam kondisi yang serba tidak menentu, serba susah, kesejahteraan merosot

seperti ini yang pertama sekali harus dicari adalah bagaimana bisa tetap

bertahan hidup dan senantiasa tenteram jiwanya. Sebagai manusia beriman,

11

TIM, AD-ART Jamaah ahli Ţāriqah Qadiriyah Wan Naqsyabandiyyah, Purworejo, Berjan, 1988 cet II, hlm 2.

Page 39: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

39

39

secara lahiriyah kita harus bisa mengatur pengeluaran dan meningkatkan

pendapatan (mengatur pertahanan ekonomi), lebih hati-hati dalam srawung

(bersikap dan bertindak di tengah-tengah lingkungan masyarakat-penulis) dan

yang lebih penting adalah lebih penting adalah lebih mendekatkan diri kepada

Allah swt. Adapun tujuan ṭāriqah qadiriyahh naqsabandiyyah adalah :12

1. Taqorrub terhadap Allah swt.

Ialah mendekatkan diri kepada Allah dalam jalan ubudiyah yang mana

dalam hal ini dapat dikatakan tak ada sesuatupun yang menjadi tirai

penghalang antara Abid dan Mabud, antara Khaliq dan Makhluq.

2. Menuju jalan Mardatillah.

Ialah menuju jalan yang diridhoi Allah swt. baik dalam „ubudiyah

maupun diluar „ubudiyah. Dengan demikian segala gerak-gerik manusia

diharuskan mengikuti / mentaati perintah-perintah Alloh swt. dan

menjauhi larangan-laranga-Nya. Hasil dari perilaku-perilaku itu

diantaranya adalah; budi pekerti atau akhlak menjadi baik, dan segala

perilakunya menjadi baik pula, baik perilaku dalam berhubungan /

brinteraksi dengan Tuhan, maupun berhubungan / berinteraksi dengan

sesama manusia serta hubungan manusia dengan segala mahluq Allah.

Perilaku tersebut diharapkan sebagai pembuka ridho Allah swt. bagi kita

umat manusia.

12

Tim , siiran tāriqah, Semarang, tnp, hlm.2, 1974

Page 40: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

40

40

3. Kemahabbahan dan kema’rifatan terhadap Allah swt.

Artinya rasa cinta dengan terang ma‟rifat terhadap Allah “dzat

laisakamitslihi syaiun” yang mana dalam mahabbah itu mengandung

keteguhan jiwa dan kejujuran hati. Kalau telah tumbuh mahabbah

timbullah rupa-rupa hikmah diantaranya membiasakan diri dengan

selurus-lurusnya dalam hak dhohir batin, pula bisa „keadilan‟, yakni dapat

menetapkan sesuatu dalam haknya dengan sebenar-benarnya. Peranan dari

mahabbah datang pula belas kasihan ke sesama mahluk, diantaranya cinta

pada nusa bangsa beserta cinta kepada agamanya.

ṭāriqah dzikir adalah salah satu upaya atau jalan agar terbukakan

hati sehingga mencapai arah tujuan ṭāriqah Qaddiriyah Naqsabandiyyah

yang tersebut di atas, menjadi manusia yang mendapatkan ridho Allah

swt.

C. Peran Sosial

Keterlibatan jamaah dalam ṭāriqah pun turut mempengaruhi semangat

melaksanakan kegiatan sosial keagamaan, sebagaimana yang tersaji dalam diagram

berikut :

Gambar 1.

Diagram Peserta Sholat Jenazah

Sumber : hasil survey

ahli Ţāriqah

bukan ahli Ţāriqah

Page 41: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

41

41

Diagram diatas menggambarkan bahwa peserta sholat jenazah secara umum

dilaksanakan oleh kaum laki-laki, meskipun tidak ada aturan yang melarang kaum

perempuan ikut melaksanakan sholat jenazah. Sementara ikhwan ṭāriqah qadiriyah

naqsyabandiyyah yang hanya 20 % dari hampir total keseluruhan masyarakat,

partisipasinya dalam sholat jenazah sangat tinggi disebabkan karena jumlah ikhwan

ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah di Wekas rata-rata pengetahuan keagamaannya

adalah lebih diatas dibanding dengan yang lain yang bukan ahli jamaah ṭāriqah.

Gambar. 2

Diagram peserta berjanji (sholawatan)

Sumber : hasil survey

Gambar diagram tentang kegiatan berjanji (sholawatan) menunjukkan adanya

peserta dari kalangan yang belum menikah baik laki-laki maupun perempuan.

laki-laki menikah

laki-laki belummenikah

Page 42: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

42

42

Gambar 3

Tentang diagram guru ngaji

Di Wekas

Sumber: hasil survey

Guru ngaji yang tergambar diatas menunjukkan bahwa laki-laki lebih dominan

dalam jumlah secara umum. Jika jumlah guru ngaji dilihat dari kepengikutan dan

ṭāriqah, maka guru ngaji di Wekas lebih banyak dari kalangan yang tidak

menyertakan dirinya menjadi ikhwan ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah. Bahkan

guru ngaji dari kaum perempuan tidak menyertakan dirinya dalam menyebarkan

ilmunya meskipun dari data yang ada terdapat beberapa warga perempuan yang nota

benennya sebagai salah satu alumni pondok pesantren.

Gambar diagram tentang peserta tahlil dan yasin yang dilaksanakan bergiliran

dari rumah kerumah pada setiap malam jum‟at hanya diikuti oleh kaum laki-laki baik

mereka yang menjadi ikhwan ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah maupun bukan

ṭāriqah dengan perbandingan sebagaimana dalam gambar. Adapun peserta tahlil dan

yasin dilihat dari partisipasi remaja (laki-laki yang berlum menikah) termasuk tinggi

dibandingkan dengan kegiatan berjanji (sholawatan) dan sholat jenazah.

0

10

20

30

40

50

60

70

1st Qtr laki-laki

menikah

laki-laki

belum

menikah

Page 43: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

43

43

D. Silsilah ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah

Sesuai dengan buku karangan KH. M. Abdul Gaos Saifulloh Al Maslul dalam

kitabnya, Silsilah ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah adalah sebagai berikut :

ṭāriqah ini bila dilihat dari sanad – sanad adalah sebagai berikut 13

:

Silsilah ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah

ALLAH SWT

MALAIKAT JIBRIL

NABI MUHAMMAD SAW

SAYIDINA ALI

SAYIDINA HUSAIN

SAYIDINA ZAINUL ABIDIN

13

Uqudul Juman, KH. M. Abdul Gaos Saefulloh al Maslul, Wahana 2006, hlm 47.

Page 44: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

44

44

SAYIDINA MUHAMMAD AL BAQIR

SAYIDINA JA‟FAR AS SHODIQ

SAYIDINA AL IMAM MUSA AL KADZIMI

SYAIK ABUL HASAN ALIY BIN MUSA

SYAIKH MA‟RUF AL KARKHI

SYAIKH ABUL QASIM AL JUNAIDI

Page 45: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

45

45

SYAIKH ABU BAKAR DILFI AS SIBLIY

SYAIKH ABUL FADLOL ATAU ABDUL WAHID AT TAMIMIY

SYAIKH ABUL FARAJ ATH THURTHUSI

SYAIKH ABU HASAN ALIY BIN YUSUF AL QIRSIYU AL HAKARI

SYAIKH ABU SAID AL MUBAROK IBN ALI AL MAHZUMI

SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI

SYAIKH ABDUL AZIZ

M .SYAIKH MUHAMMAD AL HATTAKI

Page 46: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

46

46

SYAIKH SYAMSUDIN

SYAIKH SYAROFUDIN

SYAIKH NURUDIN

SYAIKH WALIYUDIN

SYAIKH HISYAMUDIN

SYAIKH YAHYA

SYAIKH ABU BAKAR

Page 47: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

47

47

SYAIKH ABDUR ROKHIM

SYAIKH „UTSMAN

SYAIKH ABDUL FATAH

SYAIKH MUHAMMAD MUROD

SYAIKH SYAMSUDIN

SYAIKH AHMAD KHOTIB IBN ABDUL GHOFAR AS SAMBASI

Page 48: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

48

48

KH. ACHMAD CHALWANI NAWAWI BERJAN

KH. MUH. DA‟I KEDOKAN

H. SUBARI WEKAS KAPONAN PAKIS

SYAIKH ABDUL KHODIR BANTEN

SYAIKH ZARKASYIN BERJAN

KH. SHIDDIQ & KH. MUNIR ZARKASYI

KH. NAWAWI BIN SIDDIQ BERJAN

Page 49: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

49

49

BAB IV

PEMAHAMAN TERHADAP AYAT-AYAT TAUBAT.

Dalam pandangan ahli ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyah maupun jamaah ṭāriqah

secara umum menyatakan bahwa taubat adalah salah satu dari tujuan mengikuti dan menjadi

anggota dari kelompok ataupun jamaah ini, hal ini sebagaimana diketahui secara garis besar

bahwa taubat mampu menjadikan seseorang berbuat secara baik, dan minimal tidak

melakukan kesalahan yang sama sehingga diharapkan mampu bisa menjadikan dirinya untuk

menjadi orang baik dalam artian menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan

sebagaimana pengertian dari taqwa.

Jamaah ahli ṭāriqah dalam memandang beberapa ayat taubat yang ada dalam al qur‟an

adalah sebagai berikut :

A. Pemahaman tentang ayat al Qur’an surat Al -Nur ayat 31

yang secara lengkapnya adalah berbunyi :

وقم نهمؤمىات يغضضه مه أبصارهه ويحفظه فزوجهه ول يبديه سيىحهه إل ما ظهز

مىها ونيضزبه بخمزهه عهى جيىبهه ول يبديه سيىحهه إل نبعىنحهه أو آبائهه أو آباء

بعىنحهه أو أبىائهه أو أبىاء بعىنحهه أو إخىاوهه أو بىي إخىاوهه أو بىي أخىاجهه أو

جال أو انطفم انذيه نم ربة مه انز وسائهه أو ما مهكث أيماوهه أو انحابعيه غيز أوني ال

يظهزوا عهى عىرات انىساء ول يضزبه بأرجههه نيعهم ما يخفيه مه سيىحهه وجىبىا

جميعا أيها انمؤمىىن نعهكم جفهحىن إنى للا

Artinya :

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka

menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka

Page 50: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

50

50

Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari

padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,

dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami

mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-

putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-

saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,

atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita

Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan

laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau

anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah

mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka

sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai

orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Adapun asbabun nuzul ayat ini adalah :

Dikemukakan oleh Ibnu abi Hatim yang bersumber dari Muqatil yang berkata,

telah sampai kepada kami khabar bahwa jabir bin Abdilah menceritakan bahwa

Asmak binti Martsad pemilik kebun korma, sering dikunjungi banyak wanita yang

bermain-main dikebunya itu tidakberpakaian panjang sehingga gelang kakinya

kelihatan, demikian pula dada dan sanggul mereka kelihatan maka berkatalah Asmak :

Alangkah jeleknya (pemandangan ini) maka Allah menurunkan ayat ini berkenaan

dengan peristiwa tersebut yang menerangkan bahwa orang-orang beriman tidak boleh

membuka aurat kepada/dalam keadaan-keadaan tertentu .

Page 51: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

51

51

Dikemukakan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari hadlrami, bahwa ada

seorang wanita membuat dua kantong perak yang diisi untaian batu-batu manikam

sebagai perhiasan kakinya, lalu dia lewat didepan kaum dan memukul-mukulkan

kakinya ketanah sehingga dua gelang kakinya itu bersuara gemerincing . Maka Allah

menurunkan ayat “WA LĂ YADRIBNA ….” Berkenaan dengan wanita tadi yang

menerangkan larangan terhadap orang-orang yang wanita mukminat menggerakkan

tubuhnya agar menarik perhatian kaum laki-laki.

Dalam ayat ini sebenarnya yang menjadi pokok pembahasan terkait dengan ayat

taubat adalah ayat yang berada pada pokok bahasan yang akhir yang berbunyi :

جميعا أيها انمؤمىىن نعهكم جفهحىن وجىبىا إنى للا

Yang mempunyai arti :

bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang

beriman supaya kamu beruntung.

Dalam hal ini kata-kata taubat yang ada dalam al-qur‟an mempunyai tekanan yang

sangat berarti meskipun sebagian orang dalam memberikan tafsiran maupun

pandangan terhadap potongan ayat diatas kadang kurang mengkaitkan dengan kata-

demi kata yang ada dalam ayat/kata sebelumnya yang disitu secara jelas menjelaskan

antara hubungan perlunya membersihkan penyakit masyarakat berupa zina,dan hal

yang terkait dengannya seperti :

1. Menahan pandangan terhadap sesuatu yang dilarang,

2. Memelihara kemaluan dengan cara menutupnya,

3. Larangan melakukan hubungan secara tidak sah,

Page 52: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

52

52

4. Larangan mempertontonkan keindahan tubuh dan perhiasan

5. Perintah menutup aurat / bagian baju yang terbuka

6. Tidak menampakkan keindahan tubuh kecuali pada muhrimnya

7. Adanya larangan diatas tetap berlaku meski terhadap orang yang tua, maupun

anak-anak

8. Larangan melakukan sesuatu yang dianggap dapat mengundang syahwat.

9. Perintah terhadap taubat

10. Perintah melaksanakan etika agama.

Dari apa yang terdapat dalam ayat an Nur 31 tersebut kami menanyakan tentang

hubungannya dengan taubat yang mereka pahami dari golongan atau jamaah ahli

ṭāriqah yang kemudian secara singkat dapat kami berikan hasil wawancara kami

sebagai berikut :

Bagaimana pandangan jamaah ahli ṭāriqah tentang ayat 31 surat an-Nur yang

berkaitan dengan taubat ?

1. Taubat adalah salah satu dari tujuan yang ingin diterapkan dalam sisi kehidupan

orang yang telah melaksanakan baiat thoriqoh, sehingga dengan adanya taubat

tersebut jamaah dapat meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh

agama.

2. Melalui taubat ini akan menjadikan hati lebih bersih dan upaya pensucian diri

untuk dapat meningkatkan taqorub kepada Allah akan menjadi lebih nyata.

3. Dengan bunyi ayat نعهكم جفهحىن diharapkan mampu meningkatkan kadar

keimanan dan ketaqwaan sehingga dapat diperoleh kebahagiaan didunia dan

akhirat.

Page 53: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

53

53

4. Sesungguhnya tujuan seseorang adalah menginginkan dalam kehidupannya

dapat sukses baik di dunia maupun di akhirat maka melalui ayat yang ada

tersebut diharapkan mampu menjadikan sepirit untuk menggapai tujuan tersebut

dengan melaksanakan taubat.

Dan dari kegiatan observasi yang kami lakukan terhadap salah satu jamaah dapat

kami sampaikan petikan wawancara kami terhadap Bapak KH. Subari. sebagai

berikut :

Bagaimana makna atau pengertian taubat menurut pengetahuan Bapak ?

Beliau memberikan jawaban “ Taubat adalah usaha untuk menjauhkan

dan meninggalkan segala hal yang pernah dilakuakan yang dilarang

oleh Allah Swt. Dan memperdalam ketaqwaan dengan harapan

perilaku sehari hari saya selalu terjaga dari hal – hal yang

menyimpang dari syareat dan saya selalu memohon kepada Alloh agar

perilaku saya dibimbing untuk selalu di jalan Allah dan meminta agar

apa yang kami perbuat di ridloinya”.

Bagaimana cara bertaubat menurut yang bapak lakukan saat ini ?

Beliau memberikan jawaban “Cara taubat yang saya lakukan saaat ini

adalah dengan mengamalkan apa yang telah guru / mursid perintahkan

dengan selalu mengikuti kegiatan yang diadakan dalam ṭāriqah dengan

mengamalkan wirid dan ikut tawajuhan, dan yang terpenting berusaha

untuk tidak kembali melakukan kesalahan yang pernah saya lakukan”.

Page 54: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

54

54

B. Pemahaman tentang ayat surat Al Baqoroh ayat 222

Secara lengkapnya ayat ayat 222 surat Albaqarah adalah berbunyi :

Artinya,

“ Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu

adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan

diri,14

dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati

mereka, sebelum mereka suci.15

apabila mereka telah Suci, Maka

campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah

kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Ayat ini apabila ditilik dari asbabun nuzulnya adalah sebagai berikut :

14

Maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh. 15

Ialah sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar

Page 55: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

55

55

Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi yang bersumber dari Anas, bahwa

orang-orang Yahudi tidak mau makan bersama-sama istrinya yang sedang haidl dan

tidak mau berkumpul sama mereka di dalam rumah. Lalu para sahabat bertanya

kepada Nabi Muhammad saw, mengenai hal tersebut lalu turunlah ayat diatas hingga

selesai lalu bersabdalah Nabi saw, :”Berbuatlah segala sesuatu terhadap istrimu,

kecuali bersetubuh”.

Dalam ayat ini sebenarnya pembahasan utuhnya adalah mengenai hukum

orang yang sedang haidl, terhadap suaminya (atau sebaliknya) yang berkenaan dengan

hukum menyetubuhinya.

Ayat ini apabila ditilik dari ranah persuku kata, akan dapat diambil beberapa intisari,

diantaranya adalah :

1. Haidl adalah darah kotor

2. Larangan menyetubuhi wanita tatkala sedang haidl (namun untuk hal-hal yang

lain diperbolehkan sebagaimana sabda nabi).

3. Saat telah benar-benar suci ( telah berhenti darahnya dan telah mandi )

diperbolehkan melakukan hubungan badan terhadap istrinya.

4. Allah sangat menyayangi orang-orang yang bertaubat dan bersuci.

Kemudian apabila dikaitkan dengan pemahaman para jamaah ahli ṭāriqah dalam

memahami sepenggal ayat terakhir yang berbunyi :

Page 56: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

56

56

Artinya :

“ Sesungguhnya allah menyukai terhadap orang-orang yang

bertaubat dan juga menyukai orang-orang yang suci.”

Mereka memahaminya, sebagai berikut :

1. Orang yang gemar melakukan taubat pasti dirinya akan suka terhadap hal-hal

yang bersifat kebersihan, karena dirinya pasti cenderung dalam keadaan suci

apabila akan melakukan taubat.

2. Kebersihan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat diatas mempunyai dua makna

yaitu suci dari kotoran dzohir dan suci dari kotoran yang bersifat batiniyah, maka

bagi jamaah ahli ṭāriqah disamping selalu berusaha untuk melakukan taubat juga

senantiasa berusaha membersihkan hati dari segala sesuatu yang bersifat kotoran,

agar dalam melakukan munajat terhadap sang Kholik dapat terasa menghujam

dilubuk hati melalui dzikir yang senantiasa ia lakukan.

3. Ayat diatas juga dapat diartikan bahwa taubat adalah upaya pembersihan hati

untuk penyesalan atas segala salah dan dosa yang ia lakukan, sedangkan kata

tawabiin adalah usaha membersihkan dari segala kotoran yang bersifat indrawi.

Kemudian dalam mengimplikasikan ayat taubat dalam surat al Baqarah 222 ini, saya

melakukan wawancara terhadap salah satu jamaah ṭāriqah, yang bernama Bapak

Yazid, berikut hasil wawancara kami :

Menurut Bapak mengapa dalam ṭāriqah ini lebih mengutamakan dalam masalah

taubat ?

Setahu saya orang yang sudah taubat adalah orang yang baik,

karena kita menyadari manusia itu tentu tidaklah lepas dari apa

Page 57: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

57

57

yang dinamakan kesalahan, sehingga diharapkan adanya taubat

ini mampu menghapus kesalahan yang pernah ia lakukan.

Sehingga dalam ṭāriqah ini lebih di tekankan masalah taubat

karena diharapkan orang yang mau mengakui akan kesalahan ini

dapat berhenti dari perbuatan salahnya dan berusaha untuk

mengganti suatu amalan atau kegiatan yang lebih positif, baik

lewat jalur wirid yang selalu dibaca sehabis solat maupun kegiatan

kesehariannya sehingga orang tersebut akan selalu ingat terhadap

Alloh dalam setiap saat.

Mengapa taubat kemudian dijadikan tolok ukur, orang yang mengikuti

ṭāriqah ?

“Sebetulnya bukan hanya masalah taubat yang ada dalam ṭāriqah

akan tetapi memang taubat menjadi semacam tolok ukur, hal ini akan

dimaklumi karena orang itu kalau sudah benar-benar dalam

taubatnya, pasti akan lebih tekun dan khusu‟dalam menjalankan

ibadahnya. Sehingga tidaklah mengherankan kalau kemudian taubat

lebih ditekankan dalam ṭāriqah agar orang tersebut benar-benar

menjiwai dan mengerti akan segala kekurangan dan kesalahan-

kesalahan yang pernah dia lakukan selama ini.” Demikian beliau

memberikan jawaban.

Apakah orang yang mengikuti ṭāriqah harus bertaubat dahulu ?

Sebenarnya taubat itu bukan hanya bagi orang yang akan atau

sedang mengikuti ṭāriqah akan tetapi semestinya bagi setiap orang

yang melakukan perbuatan dosa atau kesalahan, karena pada

Page 58: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

58

58

dasarnya taubat itu menurut saya adalah upaya seseorang dalam

berikrar atau berjanji untuk tidak mengulang lagi kesalahan yang

pernah ia lakukan, kalau kemudian taubat lebih dikaitkan kepada

orang yang sudah ṭāriqah ini hanya sekedar upaya dari kegiatan

ṭāriqah ini supaya menyadari bahwa dirinya dalam setiap

langkahnya selalu bergelimang akan dosa dan kesalahan, baik itu

yang disengaja maupun yang tidak, karenanya dalam ṭāriqah ini

dituntut untuk selalu memohon ampun dengan memperbanyak

membaca istighfar dan selalu bertaubat baik dikala ia sadar akan

kesalahannya maupun dalam keadaan tidak menyadari akan

kesalahan yang ia lakukan”. Sebagaimana penjelasan yang

disampaiakan beliau mengenai jawaban pertanyaan kami.

C. Pemahaman Qur’an Surat At Taubat : 118

Bunyi ayat ini secara lengkapnya adalah :

Page 59: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

59

59

Artinya :

Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan

taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi

mereka, Padahal bumi itu Luas dan jiwa merekapun telah sempit

(pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa

tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya

saja. kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap

dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah yang Maha Penerima

taubat lagi Maha Penyayang.

Yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Mararah bin Rabi'. mereka disalahkan

karena tidak ikut berperang.

Asbabun nuzul ayat ini adalah :

Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan lainnya yang bersumber dari Ka‟ab bin

Malik yang berkata : “Tidak pernah akau tinggal perang yang dilakukan oleh nabi

saw. Kecuali perang badar, hingga peperangan tabuk yaitu peperangan terakhir yang

dilakukan oleh Nabi saw, pada perang tabuk Beliau mengumumkan kepada semua

orang membawa kendaraan. Lalu Ka‟ab bin Malik menerangkan hal itu dalam hadis

yang panjang, berkenaan dengan peristiwa itu, Allah menurunkan ayat-ayat

pengampunan, yaitu ayat “ LAQAD TÃBALLAAHU sampai ayat INNALLÃHA

Page 60: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

60

60

HUWATTAWABUR RAHĪM. Berkenaan dengan kami itu pula diturunkan ayat

….ITTAQULLAAHA WAKUUNUU MA‟ASHSHAADIQIINA”.

Dalam ayat diatas sebenarnya setelah ditinjau dari beberapa referensi yang

ada, masih ada keterkaitan antara ayat ini dan sebelumnya dan ayat sesudahnya

sebagaimana yang telah dituliskan dalam Azbabun nuzul ayat ini yang ternyata antara

ayat 117 – 118 dan 119 masih dalam satu asbab.

Ayat ini secara beruntutan adalah menceritakan tentang penerimaan taubat

dari golongan muhajirin dan anshor yang hampir saja tergelencir kedalam hal yang

tidak sesuai dengan sariat agama diantara salah satu golongan diantara mereka

sebagaimana terdapat dalam ayat 117, yang kemudian diteruskan dalam ayat 118 yang

pada prinsipnya mengandung nilai :

1. Penerimaan taubat dari 3 sahabat Nabi yang tidak mengikuti perang

2. Perasaan orang-orang yang tidak diterima taubatnya oleh Allah adalah bumi

ini terasa sempit baginya meski bumi ini sangat luas, merasa dirinya akan

mendapatkan siksa dari Allah sehingga menjadikan perasaannya mrnjadi

tersiksa.

3. Allah maha penerima taubat dari hambanya.

Kemudian setalah diadakan wawancara mengenai ayat yang berkenan dengan

taubat sebagaimana yang terdapat dalam ayat ini terdapat komunitas para jamaah ahli

ṭāriqah qadiriyyah naqsyabandiyyah secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Selalu berusaha untuk melakukan taubat baik disaat sadar telah melakukan

dosa maupun tidak.

2. Senantiasa mengharapkan atas diterimanya taubat yang kita lakukan

Page 61: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

61

61

3. Memberikan prasangka yang baik terhadap Allah atas diterimanya taubat

yang kita lakukan

4. Berusaha untuk tidak mempermainkan taubat yang kita laksanakan dengan

sekuat tenaga untuk tidak melakukan perbuatan yang salah lagi, meskipun

Allah mempunyai sifat penerima taubat, namun kita tidak diperkenankan

melakukan taubat kemudian melakukan kesalahan lagi dan taubat lagi

5. Sebisa mungkin dalam melaksanakan taubat dapat memenuhi criteria

taubatan nasuha.

Terhadap surat at taubah ayat 118 ini, kami juga melakukan wawancara

terhadap jamaah yang lain, dan kali ini kami bertanya kepada Bapak H. Sudijono,

berikut wawancara kami dengan beliau :

Kita mengenal taubat ada yang dinamakan taubat nasuha, menurut ibu apa

pengertiannya.

Menurut saya taubat nasuha itu adalah taubat yang secara sungguh-sungguh

berusaha menghentikan segala sesuatu yang menjadikan kita itu melakukan

kesalahan yang sama, jadi kalau orang jawa mengatakan bukan tobat sambel,

yang saat makan ia mengatakan akan berhenti atau tidak makan sambal lagi,

tapi dilain waktu mana kala ia sedang makan dan ada sambel maka ia mulai

mencoba memakan sambal lagi, dan lagi lagi ia mengatakan akan tidak

makan sambal lagi, dan hal ini terus berulang ulang manakala ia merasa

kepedasan akan tetapi disaat makan tidak ada sambal maka ia berusaha

mencari sambal. Inilah yang sebetulnya yang tidak boleh dalam bertaubat

karena tobat itu bukan hanya di lesan akan benar-benar murni terbersit di

Page 62: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

62

62

hati yang paling dalam kemudian ia ikrarkan dengan memperbanyak istighfar

dan secara dzohir juga tidak mendekati pada hal yang menyebabkan ia

kembali melakukan kesalahan yang sama.” Demikian jawaban beliau dengan

bahasa jawa yang kental dan berapi api.

Kemudian kami bertanya lagi, Bagaimana caranya agar kita tidak melakukan

kesalahan yang sama setelah kita melakukan taubat ?

Sambil tersenyum beliau menjawab “ Inilah indahnya ṭāriqah, dalam ṭāriqah

itu orang akan selalu di tuntut untuk selalu mengingat akan Allah, sebenarnya

kalau kita itu dalam setiap detik selalu mengingat Allah, kesalahan dan

perbuatan dosa itu tidak akan terjadi, mengapa .... ? karena orang yang

melakukan perbuatan dosa itu, pasti sedang tidak ingat akan Alloh, lha kalau

dalam ṭāriqah itu tuntunya adalah selalu ingat kepada Allah meskipun hal ini

adalah sangat sulit apalagi bagi kita-kita yang masih awam ini pasti akan

sulit sekali, namun usaha dan berikhtiar dalam menjaga agar kita tidak jatuh

dalam kesalahan yang sama adalah sesuatu yang wajib. Dan menurut saya

kalau yang paling enteng untuk tidak melakukan kesalahan setelah kita

bertaubat adalah dengan ikut atau masuk ṭāriqah dengan melakukan segala

amalan yang telah guru berikan insya Allah kita sedikit demi sedikit akan

terhindar dari melakukan kesalahan yang sama setelah bertaubat “. Demikian

jawaban yang disampaikan meskipun dengan menggunakan bahasa jawa

namun dapat kami tangkap arah dan tujuan pernyataan yang telah

disampaikan.

Demikian yang dapat kami simpulkan dari sebagian ayat- ayat yang berhubungan

dengan taubat karena dalam Al-Qur‟an terdapat banyak sekali ayat yang bertemakan

Page 63: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

63

63

pembahasan tentang taubat namun kami hanya membahas tiga ayat tersebut dari

prespektif pemikiran para jamaah ahli ṭāriqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah di Dusun

kami.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

pemahaman taubat dalam al-Qur‟an pada ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah Di

Dusun Wekas Desa Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Terhadap Ayat

Alqur‟an Yang Berkaitan Dengan Taubat, maka dapat penulis berikan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Keterkaitan antara ayat-ayat al qur‟an tentang taubat dengan komunitas yang ada

dalam jamaah ahli ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah adalah sangat besar sekali hal

ini dikarenakan taubat adalah salah satu dari tujuan seseorang dalam mengikuti atau

memasuki dunia tasawuf melalui media ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah,

meskipun diakui banyak dari jamaah atau ahli ṭāriqah qadiriyah naqsyabandiyyah

Page 64: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

64

64

yang tidak bisa membaca al-Qur‟an namun atas dasar kepatuhan terhadap sang guru

(mursyid) sangat besar sekali mempengaruhi akal dan pikirannya dalam memahami

dan mengamalkan makna taubat, diantaranya adalah :

Taubat adalah salah satu dari tujuan yang ingin diterapkan dalam sisi

kehidupan orang yang telah melaksanakan baiat thoriqoh, sehingga dengan

adanya taubat tersebut jamaah dapat meninggalkan perbuatan-perbuatan yang

dilarang oleh agama.

Melalui taubat ini akan menjadikan hati lebih bersih dan upaya pensucian diri

untuk dapat meningkatkan taqorub kepada Allah akan menjadi lebih nyata.

Dengan bunyi ayat ونل diharapkan mampu meningkatkan kadar للعل ل ك م ك م لحك

keimanan dan ketaqwaan sehingga dapat diperoleh kebahagiaan didunia dan

akhirat.

Sesungguhnya tujuan seseorang adalah menginginkan dalam kehidupannya

dapat sukses baik di dunia maupun di akherat maka melalui ayat yang ada

tersebut diharapkan mampu menjadikan sepirit untuk menggapai tujuan

tersebut dengan melaksanakan taubat.

Dalam kaitan etika atau tata cara bertaubat menurut pandangan para jamaah ahli

ṭāriqah adalah sebagai berikut :

Selalu berusaha untuk melakukan taubat baik disaat sadar telah melakukan

dosa maupun tidak.

Senantiasa mengharapkan atas diterimanya taubat yang kita lakukan

Memberikan prasangka yang baik terhadap Allah atas diterimanya taubat yang

kita lakukan

Page 65: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

65

65

Berusaha untuk tidak mempermainkan taubat yang kita laksanakan dengan

sekuat tenaga untuk tidak melakukan perbuatan yang salah lagi, meskipun

Allah mempunyai sifat penerima taubat, namun kita tidak diperkenankan

melakukan taubat kemudian melakukan kesalahan lagi dan taubat lagi

Sebisa mungkin dalam melaksanakan taubat dapat memenuhi kriteria taubatan

nasuha.

B. Saran-saran.

Penulis menyadari dengan penuh kesadaran bahwa apa yang telah penulis sajikan

dihadapan para pembaca ini adalah sesuatu yang masih jauh dari kata sempurna,

obyektifitas dan kevalidan data yang penulis peroleh dalam penelitian ini juga masih

jauh, karenanya melalui kesempatan ini penulis menyampaikan permohonan maaf yang

sebesar-besarnya sekaligus saran dan kritik membangun sangat diharapkan dalam

memotifasi penulis dalam rangka penulisan maupun penyusunan karya ilmiyah yang

lainnya.

Sebagai sumbangsih kami dalam memberikan saran yang dapat dijadikan

pertimbangan dalam melakukan penelitian kepada rekan-rekan akademis terkait hal yang

serupa, kami memberikan masukan :

1. Hendaknya dalam memahami dan mengkaji al-Quran tidak hanya berdasarkan

tekstual ataupun kontekstual disuatu daerah saja tetapi harus diselaraskan

dengan tradisi, budaya juga fenomena yabng ada pada suatu daerah secara

keseluruhan dalam merespon al-Quran.

2. Pengetahuan tentang al-Qur‟an hendaknya ditingkatkan mengingat bentuk

respon terhadap al-Qur‟an sangatlah banyak ragamnya, termasuk salah satunya

tradisi menganalisa suatu kegiatan masyarakat yang disesuaikan dengan apa

Page 66: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

66

66

yang ada dalam al-Qur‟an, karena tentunya al-Quran akan bisa menimbulkan

makna yang sangat fariatif sesuai dengan seseorang yang memberikan makna

tersebut, hal ini karena memang sangat dimungkinkannya penerapan makna al-

qur‟an yang multi penafsiran.

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

KECAMATAN PAKIS

DESA KAPONAN

Alamat : Jl. Magelang-Kopeng Km. 22 Kaponan Pakis Magelang

SURAT KETERANGAN

Nomor : 145.88/Ds.14/II/2015

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : SUMENTO

Jabatan : Kepala Desa Kaponan

Menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa :

Nama : MUHLASIN

NIM : 11411024

Alamat : Wekas Rt. 01 Rw.01 Kaponan Pakis Magelang

Pekerjaan : Swasta / Mahasiswa pada Institut Agama Islam Negeri

IAIN Salatiga

Page 67: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

67

67

Adalah benar-benar melaksanakan Penelitian Dalam Proses Pembuatan Skripsi

dengan Judul :

PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL QUR‟AN PADA PIMPINAN

ṭĀRIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYYAH DI DUSUN WEKAS DESA KAPONAN

KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG. Demikian Surat Keterangan ini

kami buat, dan kepada yang bersangkutan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,

Kaponan, Februari 2015

Kepala Desa Kaponan

SUMENTO

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : H. SUBARI

Jabatan : Badal Jamaah ṭāriqah Qadiriyah Naqsyabandiyyah

Menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa :

Nama : MUHLASIN

NIM : 11411024

Alamat : Wekas Rt. 01 Rw.01 Kaponan Pakis Magelang

Pekerjaan : Swasta / Mahasiswa pada INSTITUT AGAMA ISLAM

NEGERI Salatiga.

Adalah benar-benar telah melaksanakan Penelitian dan Wawancara, Dalam Proses

Pembuatan Skripsi dengan Judul :

PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL QUR‟AN PADA PIMPINAN

ṭĀRIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYYAH DI DUSUN WEKAS DESA KAPONAN

KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG.

Page 68: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

68

68

Demikian Surat Keterangan ini kami buat, dan kepada yang bersangkutan untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya,

Kaponan, Februari 2015

Hormat kami

H. SUBARI

DAFTAR PUSTAKA

Abda Muhaimin Slamet, Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1994.

Abdul Jalil Hamid, Tuhfatul Asyfiya‟Ala Mandzzumati Hidayatul Adzkiya‟, Semarang; Toha

Putra, 1964 .

Abdul Mustaqim, Mazahibut tafsir, Yogyakarta : Nun Pustaka, 2003.

Abdul Qosim Abdul Karim Al Qusyairi An Naisaburi, Risalah Qusyairiyah,Terjemah Umar

Faruq, Jakarta : Pustaka Amani.

Abi Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghozali, Ihya‟ Uluumu Al Din, Surabaya; Nur

Asiya,jilid 4 .

Page 69: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

69

69

Abi Lutfi Al Hakim dan Hanif Muslih, Al Futuhatur Rabaniyat Fit Ţāriqatil Qadiriyah Wan

Naqsandiyah, Semarang; Toha Putra, 1994.

Abu Hurairah, Sunan Ibnu Majah dalam bahasan Zuhud di Bab Wara‟ dan Taqwa. “Mausuah

Hadid, nomor 4217

Alys Faruq, 80 keterangan Dzikrullah, Tasikmalaya, tnp,1994.Cet.I.

Amin Syukur, Terapi Hati, Pustaka Nun ; Semarang, 2009.

Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan terjemahnya, Bandung : Gema Rislah Press, Edisi

Revisi, 1998.

KH. M. Abdul Gaos Saefulloh al Maslul, Uqudul Juman,Wahana 2006.

M.Abdul Mujieb. As Riwayat Turunnya Ayat-ayat Suci Al Qur‟an, Terjemahan Kitab

Lubanun Nuqul Fi Asbabin Nuzul karya Al Imam Jalaludin As Suyuti, Surabaya :

Mutiara Ilmu 1986.

Muhammad Ali al-Sabuni, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Terj. Muh.Chudlori, Bandung: Al-Ma’arif,1970.

Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, Bahasa Indonesia, Yogyakarta TNP, 2005 .

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pelajar Pustaka, 1998.

Sekretariat Desa Kaponan,Profil Desa Kaponan, tnp,2011.

Sunarno, Khutbah Jum’ah Edisi Juli XIII, Purwokerto, Mutiara, 2010.

Tim , siiran tāriqah, Semarang, tnp, hlm.2, 1974

TIM, AD-ART Jamaah ahli Ţāriqah Qadiriyah Wan Naqsyabandiyyah, Purworejo, Berjan,

1988

Winarno Surahmat, Penelitian Ilmiah, Bandung; Tarsito, 1994.

Page 70: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

70

70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. N a m a : MUHLASIN

2. Tempat /Tgl Lahir : Magelang, 10 April 1968

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Warga Negara : Indonesia

6. Alamat Rumah : Dusun Wekas Rt 01 /01 Desa Kaponan Kecamatan Pakis

Kab. Magelang

Jenjang Pendidikan

Page 71: PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3271/1/SKRIPSI...ayat-ayat al-Qur‟an utam,anya yang berkaitan dengan taubat yang dijadikan sebagai sandaran

71

71

1. MI YASPI Kaponan Lulus Tahun : 1982

2. MTs Negeri Ngablak Magelang Lulus Tahun : 1985

3. PGAN Magelang Lulus Tahun : 1988

4. D II IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun : 2000

5. Masuk di IAIN Salatiga Tahun : 2011

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 16 April 2015

Penulis

Muhlasin