kisah 100 air mata taubat

132
KUWAIS Media Kreasindo Shofaul Qalbi, Lc. Seratus Kisah Orang Saleh yang Menangisi Dosa-dosanya Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah swt. Di mana pertolongan, petunjuk dan ampunan-Nya yang senantiasa kita harapkan. Kita berlindung kepada-Nya dari keburukan-keburukan jiwa serta perbuatan kita. Sesungguhnya siapa yang mendapat petunjuk-Nya, niscaya tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan, tiada pula yang dapat memberinya petunjuk. Tiada tuhan selain Allah yang maha Tunggal, dan bahwa Muhammad adalah rasul-Nya. Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah kalam Allah. Sebaik-baik perilaku adalah perilaku Muhammad, dan seburuk-buruk urusan adalah urusan yang datang kemudian. Apa yang datang kemudian merupakan bid‘ah, sedangkan bid‘ah adalah perbuatan sesat, tiada tempat kembali untuk kesesatan selain ke neraka. “Hai orang-orang yang beriman, bertakawalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” 1 “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama 1 Ali Imran: 102

Upload: airlangga-bramayudha

Post on 10-Dec-2015

131 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Seratus Kisah Orang Saleh yang Menangisi Dosa-dosanya

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah swt. Di mana pertolongan,

petunjuk dan ampunan-Nya yang senantiasa kita harapkan.

Kita berlindung kepada-Nya dari keburukan-keburukan jiwa

serta perbuatan kita. Sesungguhnya siapa yang mendapat

petunjuk-Nya, niscaya tidak akan ada yang menyesatkannya.

Dan barang siapa yang Allah sesatkan, tiada pula yang dapat

memberinya petunjuk. Tiada tuhan selain Allah yang maha

Tunggal, dan bahwa Muhammad adalah rasul-Nya.

Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah kalam

Allah. Sebaik-baik perilaku adalah perilaku Muhammad, dan

seburuk-buruk urusan adalah urusan yang datang kemudian.

Apa yang datang kemudian merupakan bid‘ah, sedangkan bid‘ah

adalah perbuatan sesat, tiada tempat kembali untuk

kesesatan selain ke neraka.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakawalah kepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali

kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” 1

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang

telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari

padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya

Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang

banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama

1 Ali Imran: 102

Page 2: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya

Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” 2

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada

Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah

memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-

dosamu.dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka

sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” 3

Sesungguhnya setiap orang mukmin tidak lepas dari salah

dan dosa. Akan tetapi kemudian jiwanya merasa tersiksa,

pikirannya terganggu, hingga ia menyesali perbuatan dosa

serta kesalahan yang telah dilakukannya. Orang mukmin yang

berbuat dosa, akan menyesalinya karena ia sadar bahwa

dirinya telah menyia-nyiakan ketentuan Tuhan yang

diberlakukan pada dirinya. Pada saat yang demikian, jiwa

dan pikirannya terpanggil untuk bertaubat, beristigfar dan

memohon ampunan dari Allah swt.

Berkaitan dengan hal di atas, dalam buku ini akan kami

suguhkan pendirian orang-orang saleh dalam menyikapi

perbuatan-perbuatan mereka yang salah. Amalan orang-orang

saleh itu berupa tangisan atas dosa-dosa yang pernah mereka

perbuat. Adapun kita yang hidup sekarang seharusnya lebih

perlu menangisi dosa-dosa kita yang tak terhingga di zaman

ini. Memang kita semua adalah orang-orang yang tidak luput

dari salah dan dosa, akan tetapi sebaik-baik orang yang

berbuat salah dan dosa adalah mereka yang sudi bertaubat,

sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw.

Harapan kami, melalui buku ini kita dapat lebih bersikap

waspada terhadap hal-hal yang dapat menjerumuskan kita ke

2 An Nisa: 1

3 Al-Ahzab 70-71

Page 3: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

dalam dosa-dosa. Allah adalah sebaik-baik penerima taubat

bagi hamba-hamba-Nya yang bersedia meminta ampunan dan

bertaubat kepada-Nya.

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan

selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik

bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada

Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.”4

Majdi Muhammad Assyahawey

* * *

TANGISI KESALAHANMU

Dari Uqbah bin Amir ra, ia berkata, ―Ya Rasulullah

apakah keselamatan itu?‖ Nabi menjawab, ―Jagalah lisanmu,

lapangkanlah rumahmu dan menangislah atas kesalahanmu‖5

Dari Tsauban ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw

bersabda, ―Beruntunglah orang yang bisa menguasai/menahan

dirinya, dan orang yang melapangkan rumahnya, serta orang

yang menangis atas kesalahannya.‖6

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Haitsam bin

Malik bahwa Rasulullah saw tatkala berkhotbah, ada

seseorang yang menangis di hadapan beliau. Kemudian

Rasulullah saw bersabda, ―Sekiranya hari ini diperlihatkan

kepada kalian dosa-dosa orang mukmin yang menyeterai

deretan pegunungan, niscaya dosa-dosa mereka dapat terhapus

oleh tangisan orang ini. Itu adalah karena para malaikat

sedang menangis dan mendoakannya: ―Ya Allah berilah syafaat

4 Hud: 88

5 HR. Ahmad (4/148,158), at-Tirmidzi (2406), Abu Imran dalam

bab al-fitan (119),al-Baihaqi dalam Sya‘bul Iman (508,

4930), dan at-Thabrani dalam al-Kabir (17/271).

6 HR.at-Thabrani dalam al-Awsath wa as-Shagir (212)

Page 4: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

bagi orang-orang yang sanggup menangis di tengah-tengah

orang yang tidak menangis.7

Menangis karena menyesali perbuatan dosa dan kesalahan

adalah perbuatan yang terpuji. Karena tangisan semacam itu

menunjukkan adanya penyesalan dan rasa takut akan siksa

Allah swt. Rasulullah saw bersabda, ―Menangislah kalian,

sekiranya kalian tidak dapat menangis maka buat-buatlah

menangis. Sesungguhnya para penghuni neraka menangis hingga

tetesan air mata mereka yang mengalir bagaikan aliran

sungai, lalu habislah air mata mereka. Dan meneteslah darah

mereka hingga matanya kering. Maka sekiranya ada perahu

diatasnya, niscaya perahu itu akan melayar.8

Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Mas‘ud bahwa

Rasulullah saw bersabda, ―Tidaklah setetes air mata yang

menetes dari mata seorang mukmin, meskipun air mata itu

setitik kepala lalat, akan tetapi disebabkan ia takut

kepada Allah, kemudian air matanya menerpa sebagian

mukanya, niscaya Allah mengharamkan baginya api neraka.‖9

Dalam hadits Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah saw

bersabda, ―Seseorang yang menangis karena takut kepada

Allah, sekali-kali tidak akan kembali ke neraka sebelum air

susu sampai di susuannya.‖10

Dari Abi Imamah bahwa Rasulullah saw bersabda, ―Tidak

ada tetesan yang lebih disukai oleh Allah melebihi tetesan

7 HR. al-Baihaqi dalam Sya‘bul Iman (810)

8 Ibnu al-Mubarak dalam Az-Zuhd (295)

9 HR.at-Thabrani dalam al-Kabir (10/17)

10 HR. Ahmad (2/505), At-Tirmidzi(1633), an-Nasai (3108),

dan al-Hakim (4/260)

Page 5: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

air mata karena takut kepada-Nya, atau tetesan darah yang

tertumpah dalam membela jalan-Nya.11

Suatu kali Rasulullah saw pernah mengucapkan doa: ―Ya

Allah karuniailah aku sepasang mata yang mudah menangis,

yang tetesan airmatanya dapat menyejukkan hati karena takut

kepada-Mu. Karuniakanlah sebelum tetesan air mata itu

menjadi darah dan sebelum nurani menjadi batu.12

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra

bahwa Rasulullah saw bersabda, ―Tujuh perkara yang

dilindungi Allah pada hari tiada perlindungan selain

perlindungan dari-Nya.‖ Kemudian Rasulullah mengucapkan

haditsnya. Di antara yang beliau ucapkan adalah ―Dan

seorang yang mengingat (berdzikir) kepada Allah seorang

diri hingga penglihatan matanya sirna.‖13

Dari Abbas bin Abdul Mutallib bahwa Rasulullah saw

bersabda, ―Jika seorang hamba merasakan bulu kulitnya

merinding karena takut kepada Allah, maka rontoklah dosa-

dosanya bagaikan daun-daun kering yang rontok dari

pepohonan.14

Abu Bakar As-Siddik berkata, ―Barangsiapa yang dapat

menangis maka menangislah, dan barangsiapa yang tidak

sanggup cukuplah ia buat-buat menangis.15

Abdullah bin Amr bin Ash berkata, ―Menangislah, jika

kalian tidak dapat menangis, cukuplah buat-buat menangis!

Demi Dia yang menguasai jiwaku! Apabila salah seorang dari

11 HR.at-Tirmidzi (1669), at-Thabrani dalam al-Kabir (8/235)

12 HR. Abu Naim dalam Hilyatul Awliya (2/196)

13 HR. al-Bukhari (660), Muslim (1031), At-Tirmidzi (2391),

dan an-Nasai dalam al-Mujtaba (5395)

14 al-Mundziri dalam at-Targhib (5047)

15 HR.Ahmad dalam az-Zuhd, (108)

Page 6: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kalian mengerti kandungan ucapan itu, niscaya ia akan

menangis tersedu hingga suaranya terputus, dan niscaya ia

akan melakukan shalat hingga tulang rusuknya patah.16

Abu Sulaiman Ad-Darini berkata, ―Tidak ada balasan untuk

mata yang selalu berlinang kecuali bahwa wajah pemiliknya

tidak akan memancarkan kehinaan pada hari kiamat.17

Sedangkan menurut Musarwaq bahwa seseorang sesungguhnya

akan mendapati ruang-ruang yang kosong sehingga ia

mengingat dosa-dosanya di sana dan memohon ampunan.18

Hatim al-Asham ra berkata, ―Aku mendengar Syaqiq al-

Balkhi pernah berkata, ―Tidak ada seorang hamba yang paling

benar sekalipun bebas dari rasa gelisah dan cemas. Gelisah

atas dosa-dosanya yang telah berlalu dan cemas akan apa

yang ia tidak ketahui akan menimpa.19

Dalam sebuah khabar bahwa al-Khidhr berkata kepada Musa

as, ―Buanglang sikap keras kepala darimu, dan janganlah

engkau melangkah tanpa tujuan, jangan pula tertawa jika

tidak ada yang menakjubkanmu, tetaplah di rumahmu

tangisilah dosa-dosamu.20

Dalam sebuah riwayat diceritakan tatkala al-Khidhr pergi

hendak berpisah dari Musa as, Musa berkata kepadanya,

―Berilah aku wasiat!‖

Al-Khidhr menjawab, ―Tersenyumlah jangan tertawa,

buanglah sifat keras kepala darimu, janganlah engkau

melangkah tanpa tujuan, jangan mencela orang-orang yang

16 al-Hanad dalamaz-Zuhd, (469)

17 al-Ihya‘ (4/163)

18 Sya‘bul Iman (747, 750)

19 Sya‘bulIman, (795)

20 Hilyatul Awliya(8/144)

Page 7: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

berbuat salah dengan kesalahan mereka, menangislah atas

dosa-dosamu wahai putra Imran!‖21

Dalam suatu riwayat, Isa putra Maryam as pernah berkata

pada para sahabatnya, ―Keselamatan ada dalam tiga hal:

menangisi kesalahan, menjaga lisan dan menetapi tempat

tinggal. Hari-hari ada tiga: hari lampau yang telah kau

lalui, harimu sekarang yang engkau ambil bekal darinya,

hari esok yang tak diketahui apa yang akan kau peroleh.‖22

Dari Syamith bin Ijlan berkata, ―Seseorang berkata

kepada Isa putra Maryam as, ―Wahai tuan guru kebajikan!

Ajarilah aku amalan sekiranya aku amalkan maka aku

tergolong orang yang bertakwa kepada Allah sebagai mana Ia

perintahkan!‖

Isa menjawab, ―Berbuatlah dalam kadar yang mudah. Jika

engkau bersedia cintailah Allah sepenuh dan setulus hatimu,

berjuanglah dengan sepenuh ragamu. Jika engkau melakukan

kebaikan, maka lupakanlah, sesungguhnya Dzat yang tidak

pernah lupa menjaganya untukmu. Hendaklah dosa-dosamu

menjadi tanggungan kedua matamu, dan hendaklah pula engka

menghormati sesamamu.‖23

Dari Abdullah bin Ausajah berkata, ―Allah telah

mewahyukan kepada Isa putra Maryam, ―Jadikan Aku sebaagi

satu-satunya perhatian dari dirimu, jadikan Aku sebagai

bekal untuk tempat kembalimu, dekatilah aku dengan amalan-

amalan sunah maka aku mencintaimu, janganlah engkau

berpaling kepada selain Aku maka Aku menghinakanmu,

bersabarlah atas cobaan, terimalah ketetapan-Ku,

berjalanlah engka dalam jalur-Ku, sesungguhnya jalur-Ku

21 Tarikh ad-Damsyiq, karya Ibnu Asakir (16/416)

22 Tarikh ad-Damsyiq, karya Ibnu Asakir (47/438)

23 Sya‘bul Iman (6905)

Page 8: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

adalah untuk mentaatiku, maka janganlah mendurhakai-Ku.

Jadikan dirimu dekat dari-Ku, dan berbisiklah untuk

mengingatku dengan lisanmu, hendaklah mawaddah-Ku ada dalam

dadamu, hendaklah engkau terjaga dari kelalaian,

tetapkanlah perkara dengan santun, hendaklah engkau senang

dan berharap hanya kepada-Ku, teguhkan hatimu untuk takut

hanya kepada-Ku, berjagalah di malam hari untuk menggapai

jalur-Ku, penuhilah waktu siangmu demi hari penglihatan di

sisi-Ku, berlombalah dalam kebaikan dengan kegigihanmu,

temukanlah kebaikan dimanapun kau mengarah, pergaulilah

sesama sesuai nasehat-Ku, tetapkanlah urusan sesamamu

dengan keadilan-Ku, sesungguhnya telah Aku turunkan bagimu

penawar rasa was-was dikarenakan penyakit kelupaanmu, telah

aku turunkan pula ketajaman penglihatan sebagai ganti

penglihatan yang rabun, janganlah engkau menjadi orang yang

tidak berguna yang seakan terbelenggu padahal sejatinya

engkau hidup dan bernafas.

Wahai Isa putra Maryam! Tidak ada sesuatu makhlukpun

yang mengimani-Ku melainkan ia penuh harap, tidak ada pula

yang penuh harap terhadap-Ku melainkan ia akan menuai

pahala dari-Ku, Aku bersaksi kepadamu bahwa makhluk-Ku

amatlah percaya akan siksa-Ku selama engkau tidak merubah

ketetapan-Ku.

Wahai Isa putra Maryam! Tangisilah dirimu sepanjang

hidupmu, menangislah sebagaimana tangisan orang yang

berpisah dari keluarganya, meninggalkan dunianya,

membiarkan kenikmatan untuk para penghuninya, sementara

kecintaannya kepada Allah semakin meningkat. Jadilah engkau

orang yang lembut ucapan, santun dalam bicara serta penebar

salam. Tetaplah engkau terjaga tatkala mata orang-orang

tengah tertidur pulas, untuk tetap waspada akan datangnya

perkara yang telah dijanjikan, berupa gempa atau angin

Page 9: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kencang, di mana pada hari itu tidak berharga lagi sanak

saudara dan harta benda. Celakilah matamu dengan rasa takut

tatkala orang-orang perkasa tengah tertawa. Menangislah

dengan tangisan orang yang telah mengetahui bahwa dirinya

akan berpisah untuk menuju Dzat yang lebih dekat dengannya

daripada urat nadinya. Pada saat itu, jadilah engkau orang

yang sabar dan selalu waspada. Karena engkau akan sangat

beruntung jika apa yang Aku janjikan untuk orang-orang yang

sabar dapat menggapaimu. Berpalinglah dari dunia kepada

Allah hari demi hari. Rasakan aroma-Nya, sesuatu yang telah

raib darimu hingga engkau tidak mengetahui di mana rasanya,

sesuatu yang belum datang padamu hingga engkau tidak tahu

seperti apa lezatnya. Sungguh Aku katakan padamu, apalah

engkau ini kecuali hanya berlalu bersama hari-harimu…..24

Ada seorang lelaki mendatangi Ibnu Abbas, orang

menamainya Jundab, ia berkata kepada Ibnu Abbas, ―Berilah

aku wasiat!‖

Ibnu Abbas menjawab, ―Aku berwasiat padamu untuk

bertauhid kepada Allah, beramal karena Allah, mendirikan

shalat, menunaikan zakat, sesungguhnya segala kebaikan yang

engkau jalani setelah itu akan diterima di sisi Allah.

Wahai Jundab, sungguh engkau tidak akan bisa menjauhi ajal

melainkan ia semakin dekat, maka lakukanlah shalat

muwadda‘, jadilah kamu di dunia ini laksana orang asing

yang tengah berkelana, karena sesungguhnya engkau niscaya

akan menjadi penghuni kubur. Menangislah atas dosa-dosamu,

bertaubatlah atas kesalahanmu. Jadikanlah dunia ini lebih

hina dari telapak sandalmu, seolah engkau telah

meninggalkannya. Kini engkau telah menuju pada pengadilan

24

Page 10: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Tuhan, apa yang telah engkau langgar tidak dapat memberimu

manfaat. Hanya amalmu yang akan memberimu manfaat.25

Dari Ja‘far bin Muhammad al-Khurasani ia berkata, ―Ada

orang lanjut usia ditanya, ―Apa yang masih engkau ingini

dari sisa hidupmu?‖ orang tua itu menjawab, ―Menangisi

dosa-dosa.‖26

* * *

KITA ORANG-ORANG BERDOSA

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan ibnu Abbas bahwa

Rasulullah saw pernah bersabda, ―Tidak seorang mukminpun

yang luput dari dosa yang diperbuatnya dari waktu ke waktu,

atau dosa yang terus menerus diperbuatnya, dosa itu tidak

akan lepas darinya sebelum ia bersedia melepasnya. Seorang

mukmin diciptakan senantiasa terkecoh, gampang bertaubat,

mudah lupa, akan tetapi jika diingatkan maka ia akan

ingat.‖27

Maka tidak ada satupun dari kita yang luput dari

perbuatan dosa.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra bahwa

Rasulullah saw bersabda, ―Setiap keturunan Adam memiliki

salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka

yang bertaubat.‖28

* * *

HADIRNYA DOSA-DOSA

Dalam al-musnad disebutkan sebuah hadits dari Uqbah bin

Amir ra dari Rasulullah saw bersabda, ―Sesungguhnya

25 Al-Bidayah wa an-Nihayah (8/305)

26 Al-Umru wa as-Syaibu, karya Ibnu Abi ad-Dunya (28)

27 HR. At-Thabrani dalam al-Kabir (11/304)

28 HR. Ahmad (2/198), at-Tirmidzi (2499), Ibnu Majah (4251),

ad-Darami (2727), al-Hakim (4/244),Abu Ya‘la (2922).

Page 11: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

perumpamaan orang yang berbuat keburukan kemudian melakukan

perbuatan baik, adalah seperti orang yang mengenakan baju

besi yang sempit, lalu baju itu membesar, kemudian ia

melakukan kebaikan sekali lagi, maka terbukalah suatu

celah, apabila ia melakukan kebaikan sekali lagi maka

terbuka pula celah yang lain sehingga ia bisa keluar ke

permukaan bumi.29

Sesungguhnya setiap manusia tidak akan terbebas dari

dosa yang selalu mengurungnya, kecuali ia bertaubat dan

menjalankan amal saleh.

Terkait dengan hal itu, orang-orang salaf terdahulu

sering mengulang-ulang bacaan berikut di malam hari sambil

menangis tersedu:

Tangisilah dosamu sepanjang malam dengan sungguh-sungguh

Sesungguhnya tangisan itu penawar rasa takut

Jangan pernah lengah dari dosa-dosa sepanjang hari

Sesungguhnya dosa-dosa itu selalu menyelemuti manusia30

* * *

PENAWAR DOSA

Beristighfar merupakan amalan yang sangat mujarab untuk

menghapus dosa-dosa, karena istighfar adalah penawar

perbuatan dosa. Hal ini telah ditegaskan dalam sebuah

hadits marfu‘ yang diriwayatkan dari Abi Hurairah ra,

―Sesungguhnya bagi setiap penyakit ada penawarnya, adapun

penawar dosa-dosa adalah beristighfar (memohon ampun).‖

Imam Qatadah berkata, ―Sesungguhnya al-quran menunjukkan

kepadamu tentang penyakit dan penarwarnya untukmu. Adapun

29 HR. Ahmad (4/145), at-Thabrani dalam al-Kabir (17/284)

30 Keterangan hadits labbaik,karya Ibnu Rajab al-Hambali (h

111)

Page 12: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

penyakit itu adalah dosa-dosa, sedangkan penawarnya adalah

beristighfar.‖

Sebagian ulama ada yang mengatakan, ―Sesungguhnya

penawar orang-orang yang berbuat dosa adalah menangis dan

beristighfar. Maka barangsiapa yang telah dirundung dosa

seharusnyalah ia memperbanyak istighfar.‖

Riyah al-Qaisy berkata, ―Aku memiliki empatpuluh dosa,

dan aku telah memohon ampun (beristighfar) kepada Allah

untuk setiap dosa sebanyak seratus ribu kali istighfar.‖

Adapula yang menghisab dirinya dari masa baligh. Apabila

dosanya tidak lebih dari tigapuluh enam, maka ia

beristighfar kepada Allah untuk setiap dosanya sebanyak

seratus ribu kali, ditambah shalat untuk setiap dosa seribu

rekaat, ditambah lagi menghatam al-quran setiap rakaat satu

kali. Kemudian ia berkata, ―Meski demikian sesungguhnya aku

masih belum merasa aman dari murka Allah yang akan

menghukumku karena dosa-dosa itu. Sungguh aku masih dalam

kondisi yang menghawatirkan untuk bisa diterima taubatku.

Adapun orang yang memperhatikan dengan seksama dosa-

dosanya, maka ada kemungkinan ia akan bergebung bersama

orang-orang yang sedikit dosanya. Karena dengan demikian

permohonan ampun orang-orang itu akan menebar kepadanya.

Pernah suatu ketika Umar bin Khattab ra meminta sekelompok

anak kecil untuk memohonkan ampun kepada Allah, sambil

berkata, ―Kalian anak-anak yang belum berdosa.‖

Abu Hurairah ra pernah berkata kepada anak-anak,

―Ucapkanlah Ya Allah ampunilah dosa-dosa Abi Hurairah!‖ Abu

Hurairah mengucapkan amin bersama anak-anak yang

mendoakannya.

Bakar bin Abdullah al-Muzna berkata, ―Jika ada orang

yang berkeliling dari pintu ke pintu sebagaimana para

pengemis melakukannya, lalu ia mengucapkan, ―Mohonkanlah

Page 13: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kepada Allah ampunan untukku, niscaya permohonannya itu

terkabul.‖

Sementara orang yang dosa dan keburukannya sangat

banyak, hingga ia tidak ingat lagi seberapa banyak ia

berbuat dosa, sebaiknya ia meminta ampunan (beristighfar)

kepada Allah karena Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,

termasuk dosa-dosa hamba-Nya. Allah berfirman:

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya,

lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka

kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu,

padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha

Menyaksikan segala sesuatu.” 31

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Syidad bin

Aus, Rasulullah saw bersabda, ―Aku memohon kebaikan yang

Engkau ketahui, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan

yang Engkau ketahui, aku memohon ampunan (istighfar atas

dosa-dosa) yang Engkau ketahui, sesungguhnya Engkau Dzat

Yang Maha Mengetahui yang ghaib.‖32

Senada dengan ucapan di atas, para ulama pernah

mengucapkan kalimat berikut:

Aku memohon ampun kepada Allah dari segala dosaku yang

Dia ketahui

Sesungguhnya kesengsaraan itu adalah orang yang tidak

menyayangi Allah. Allah tidak akan mengasihi orang yang

dosa-dosanya tidak lagi terhitung akan tetapi ia masih

mengasihi Allah. Maka beristighfarlah kepada Allah atas

dosa-dosa yang pernah ada. Karena itu beruntunglah orang-

orang dapat terbebas dari perkara yang dibenci Allah.

31 al-Mujadalah: 6

32 HR. Ahmad (4/123), at-Tirmidzi (3407), an-Nasai dalamal-

Mujtaba (1304)

Page 14: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

* * *

ANJURAN BERISTIGHFAR

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan

kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang

disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-

orang yang menafkahkan (hartanya) baik waktu lapang maupun

sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang

yang menyukai kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang

apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganaiaya diri

sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun

terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat

mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak

meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan

surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang

mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala

orang-orang yang beramal.” 33

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, ―Apabila

seorang hamba melakukan perbuatan dosa, maka hendaklah ia

berkata, ―Ya Tuhanku, aku telah melakukan perbuatan dosa

meka ampunilah dosaku. Lalu Allah berkata, ―Hamba-Ku

mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang memberi ampunan

terhadap perbuatan dosa serta menghukum atas perbuatan dosa

itu sendiri. Maka telah Aku beri ampun untuk hamba-Ku,

kemudian apabila ia masih melakukan perbuatan dosa lagi.

(hadits masih berlanjut hingga Rasulullah mengucapakannya

33 Ali Imran : 133-136

Page 15: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

untuk yang keempat kali, ―maka silakan ia berbuat sesuka

hatinya.‖34

Artinya selama masih dalam kondisi seperti ini, setiap

kali ia berbuat dosa ia akan memohon ampunan.

Dalam hadits yang lain diriwayatkan, Rasulullah saw

bersabda, ―Tidaklah merugi orang yang mengucap istighfar

meskipun ia kembali lagi dalam sehati sebanyak tujupuluh

kali.‖35

Ada sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Hakim dari

Uqbah bin Amir bahwa seseorang mendatangi Rasulullah saw

sambil berkata, ―Wahai Rasulullah, bagaimana jika ada orang

berbuat dosa?‖ Rasulullah menjawab, ―Dicatat untuknya.‖

Orang berkata, ―Bagaimana jika ia memohon ampunan?‖

Rasulullah menjawab, ―Ia akan diampuni dan diterima

taubatnya.‖ Orang itu berkata lagi, ―Bagaimana jika ia

berbuat dosa lagi?‖ Rasulullah menjawab, ―Dicatat

untuknya.‖ Orang itu berkata lagi, ―Lalu bagaimana jika ia

bertaubat?‖ Rasulullah menjawab, ―Dia akan tetap diampuni

dan diterima taubatnya. Allah tidak akan bosan hingga

kalian merasa bosan.‖36

Dalam hadits Abi Dzar ra, dari Rasulullah saw riwayat

dari Allah swt, Allah berkata, ―Wahai Bani Adam, apa yang

engkau panjatkan kepada-Ku niscaya Aku ampuni dosa yang ada

darimu. Wahai Bani Adam, sekiranya engkau bawakan dosa-dosa

sehamparan bumi ini asalkan engkau tidak menyekutukan Aku

34 HR.Muslim (2758), Ibnu Hibban (625), an-Nasai dalam al-

Kubra (10252), Ahmad (2/492) dan al-Hakim (4/242)

35 HR. Abu Daud (1514), at-Tirmidzi (3559), al-Baihaqi

(20554), Abu Ya‘la (137, 139),al-Qudha‘I dalam as-Syihab

(788)

36 Al-Hakim dalam al-mustadrak (1/59), (4/257)

Page 16: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

dengan sesuatupun, niscaya Aku bawakan ampunan sehamparan

bumi. Wahai Bani Adam, sekiranya engkau berbuat dosa hingga

setinggi langit kemudian engkau meminta ampunan daripada-Ku

niscaya Aku beri ampunan kepadamu tanpa peduli.‖

Dalam sebuah riwayat dari Abi Dzar ra, dari Nabi

Muhammad saw: Allah swt berkata, ―Barangsiapa berbuat

kebajikan, niscaya ia memperoleh balasan sepuluh kali lipat

darinya atau Aku lebihkan. Barangsiapa melakukan perbuatan

tercela, maka balasannya sebesar perbuatannya itu atau Aku

beri ampunan untuknya. Barangsiapa mendekatkan diri kepada-

Ku selangkah, maka Aku mendekatinya satu lengan. Barang

siapa mendekati-Ku satu lengan, maka Aku mendekatinya

jengkal. Barangsiapa mendekati-Ku sambil berjalan, maka Aku

mendekatinya dengan bergegas. Barangsiapa membawa dosa

seluas bumi kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku, niscaya Aku

membawakan untuknya ampunan sebanyak itu pula.‖37

Dari Amr bin Qais al-Mala‘i, ia berkata, ―Iblis berkata,

―Tiga perkara selama manusia ada didalamnya, maka aku bisa

mewujudkan keinginanku: Orang yang menyembunyikan ilmunya,

orang yang melupakan dosa-dosanya, dan orang yang mengagumi

(membanggakan) pikirannya sendiri.‖38

* * *

NABI MEMOHON AMPUN DARI DOSA-DOSA

Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, ―Kami pernah menghitung

dalam satu majelis Rasulullah saw mengucap sebanyak seratus

kali kalimat berikut, ―Ya Tuhan ampunilah aku dan terimalah

37 HR.Muslim (2687), Ahmad (5/147, 148, 154, 167, 172, 177),

Ibnu Hibban (226), al-Hakim (4/241), al-Baihaqi dalam

Sya‘bul Iman (1043), Ibnu al-Ju‘di (3423), Ibnu Abi ad-

Dunya dalam Husnu az-zhan billahi (32)

38 Sya‘bul Iman (1926)

Page 17: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha

Pemberi ampun.‖39

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, bahwa

Rasulullah saw bersabda, ―Demi Allah, sungguh aku selalu

meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Na setiap

hari lebih dari tujupuluh kali.‖40

Dari Aghri al-Muzna ra bahwa Rasulullah saw bersabda,

―Sungguh rasa lupa itu selalu ada dalam diriku, dan

akuselalu meminta ampunan kepada Allah seratus kali setiap

hari.‖41

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, ia

berkata, ―Aku berkata, ―Wahai Rasulullah! Aku adalah

seorang yang buruk perkataan, demikian pula kebanyakan

keluargaku. Kemudian Rasulullah saw menjawab, ―Lalu

dimanakah ucapan istighfarmu? Sungguh aku selalu menghucap

istighfar kepada Allah dalam sehari semalam seratus kali.‖42

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas dari

Rasulullah saw, bahawa Rasulullah saw pernah bersabda,

―Barangsiapa yang memperbanyak ucapan istighfar, niscaya

Allah membukakan celah untuknya dari setiap kesusahan,

39 HR. Ahmad (2/21), Abu Daud (1517), at-Tirmidzi (3434),

Ibnu Majah (3814),an-Nasai dalam al-Kubra (10292)

40 HR. Al-Bukhari (6307, 3259), Ahmad (2/282, 341, 450,

925), an-Nasai dalam al-Kubra (10269)

41 HR.Muslim (2702), Abu Daud (1515), Ahmad (4/211, 260),

an-Nasai dalam al-Kubra (10276), at-Thabrani dalam al-Kabir

(1/302)

42 HR.Ahmad (5/394, 396, 397, 402), Ibnu Majah (3817), ad-

Darami (2723), al-Hakim (1/511), Ibnu Hibban (922), an-

Nasai dalamal-Kubra (10282, 10284), Ibnu as-Sina (362), Abu

Naim dalam Hilyatul Awliya (1/276)

Page 18: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

memberikan jalan keluar untuknya dari kesulitan dan

memberinya rezeki yang tiada terduga.43

Abu Hurairah berkata, ―Aku memohon ampun kepada Allah

dan bertaubat kepada-Nya seribu kali setiap hari, yang

demikian itu merupakan tanggunganku.

Aisyah ra berkata, ―Kebahagian yang besar bagi orang

yang mendapati ucapan istighfar yang banyak dalam buku

amalannya.44

Abu Manhal berkata, ―Tidak ada teman yang lebih disukai

seoarang hamba di dalam kuburnya melebihi cintanya pada

istighfar yang banyak.45

Dari Urwah bin Amir ra, ia berkata, ―Sesungguhnya setiap

orang akan diperlihatkan dosa-dosanya, lalu ia melewati

hamparan dosa-dosanya, lalu Allah berkata kepadanya,

―Adapun Aku sesungguhnya amatlah mengasihimu. Maka orang

itu mendapat ampunan.46

* * *

UCAPAN ISTIGHFAR YANG UTAMA

Dalam hadits Syidad bin Aus bahawa Rasulullah saw

bersabda, ‖Ucapan istighfar yang paling utama adalah jika

engkau mengucapkan. ―Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tiada

Tuhan selain Engkau yang telah menciptakanku dan aku adalah

hamba-Mu. Dan aku memenuhi janji-Mu sebatas kemampuanku.

Aku berlindung pada-Mu dari segala keburukan perbuatanku.

43 HR.Ahmad (1/248), Abu Daud (1518), Ibnu Majah (3819), al-

Hakim (4/262), an-Nasai dalam al-Kubra (10290), al-Baihaqi

(6214), at-Thabrani (10/281)

44 Hadits marfu‘dari Abdullah bin Basyar dalam al-

Kubra,karya an-Nasai (10289), Ibnu Majah (3818)

45 Dalam Jami‘al-Ulum wa al-Hikam,karya Ibnu Rajab (h 397)

46 Az-Zuhd, karya Ibnu al-Mubarak (1362)

Page 19: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Aku kembali kepada-Mu dengan segenap nikmat-Mu terhadapku.

Aku kembali kepada-Mu dengan dosaku maka ampunilah aku.

Sesungguhnya tiada yang berhak mengampuni dosa-dosa selain

daripada Engkau.‖ Kemudian Nabi berkata, ―Barangsiapa

mengucapkan kalimat itu di siang hari dengan seksama lalu

ia mati pada hari itu sebelum memasuki waktu senja, niscaya

ia tergolong sebagi penghuni surga. Barangsiapa

mengucapkannya di malam hari dengan seksama, lalu ia mati

sebelum memasuki wktu pagi niscaya ia tergolong sebagai

penghuni surga.‖47

Abdullah bin Masud berkata, ―Sesungguhnya ucapan yang

paling disukai Allah adalah ucapan seorang hamba yang

mengatakan, ―Ya Allah aku mengakui dosaku dan aku kembali

dengan nikmat-Mu, maka berilah ampunan-Mu kepadaku.

Sesungguhnya tiada yang berhak mengampuni dosa-dosa selain

daripada Engkau.48

* * *

MENGIBA SAAT MENCARI AMPUNAN AllAH

Mengiba tatkala berdoa memohon ampunan Allah swt dinilai

sebagai hal yang sangat penting. Allah swt berkata, ―Aku

sebagaimana dalam persangkaan hamba-Ku tentang Aku, maka

hendaklah hamba-Ku berprasangka tenta-Ku sebagaimana yang

diinginkan.‖49

47 HR. al-Bukhari (6306), at-Tirmidzi (3393), an-Nasai dalam

al-Mujtaba (5522) dan al-Kubra (7963), Ibnu Majah (3872),

Ahmad (4/122, 124), Ibnu Hibban (932, 933), al-Hakim

(2/458),

48 Sya‘bul Iman (7171)

49 HR.Bukhari (7505), Muslim (2675)

Page 20: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Dalam salah satu riwayat dikatakan, ―Janganlah kalian

berprasangka kepada Allah selain prasangka yang baik.‖50

Diriwayatkan dari Said bin Jubair dari Ibnu Umar sebagai

hadits marfu‘, ―Allah mendatangi orang mukmin pada hari

kiamat, Dia mendekatinya hingga membuat oarang itu tertutup

dari pandangan semua makhluk-Ny. Lalu Allah berkata

kepadanya, ―Bacalah! Allah kemudian memberitahukan dosa-

dosa orang itu, lalu berkata lagi, ―Tahukah kamu ini?

Tahukah kamu ini? Orang itu menjawab, ―Ya.‖ Kemudian ia

melihat kanan kirinya, Allah berkata lagi, ‖Tidak perlu

cemas hamba-Ku, kamu berada dalam hijab-Ku hingga idak ada

seorangpun dapat melihat-Mu. Tidak ada seorangpun di antara

Aku dan engkau pada hari ini yang dapat mengintip dosa-

dosamu selain Aku. Aku memberimu ampun atas dosa-dosa itu

cukup dengan satu hal dari semua yang telah kau lakukan

untuk-Ku.oarang itu berkata, ―Apa itu Tuhanku?‖ Allah

menjawab, ―Engkau tidak pernah mengharap ampunan selain

daripada Aku.‖51

Adapun sebab-sebab yang paling utama diberikannya

ampunan oleh Allah adalah apabia seorang hamba yang berbuat

dosa tidak pernah mengharap ampunan selain daripada Allah

semata. Dimana ia menyadari bahwa tidak ada yang berhak

memberi ampunan serta menjatuhkan hukuman selain Allah swt.

Dalam hadits Abu Dzar terdahulu yang telah disebutkan

dari Rasulullah saw sebagai riwayat dari Allah swt,

dikatakan, ―Apa yang telah engkau panjatkan kepada-Ku dan

apa yang telah engkau harap dari-Ku, sesungguhnya telah Aku

berikan ampunan-Ku dan Aku tiada peduli.‖52

50 HR. Ibnu Abi ad-Dunya dalam Husnu az-zhan billahi (84).

51 Jami al-Ulum wa al-Hikam (h 393)

52 Telah dijelaskkan sebelumnya

Page 21: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Artinya seberapa banyak dosa dan kesalahan itu sama

sekali tidak mengherankan dan tidak pula berlebihan dalam

pandangan Allah.

Dalam hadits shahih Rasulullah saw bersabda, ―Apabila

adadi antara kalian yang berdoa, maka hendaklah ia

membesarkan harapannya. Sesungguhnya tiada sesuatupun yang

mengherankan bagi Allah.‖53

Dosa-dosa manusia meskipun sangat besar dan tiada

terhitung, sesungguhnya ampunan dan rahnat Allah swt jauh

lebih besar dan tiada terhitung daripada besdarnya dosa-

dosa itu. Sesungguhnya pula dosa-dosa yang banyak itu

teramat kecil dibanding dengan ampunan sertarahmat-Nya.

Dalam hadits Jabir bin Abdullah diceritakan bahwa ada

seseorang mendatangi Rasulullahsaw seraya berkata, ―Betapa

banyak dosa-dosaku!dia mengucapnya sebanyak dua atau tiga

kali. Kemudian Rasulullah saw menjawab, ―Ucapkanlah

kalimat: ―Ya Allah sesungguhnya ampunan-Mu jauh lebih agung

daripada dosa-dosaku. Dan rahmat-Mu lebih berharga bagiku

daripada amal-amalku sendiri.‖ Orang itu mengucapkan ucapan

yang diajarkan Rasulullah saw kepadanya. Kemudian

Rasulullah saw berkata kepadanya, ―Ulangi!‖ Orang itu

mengulangi bacaannya. Rasulullah berkata lagi, ―Ulangi!

Oarang itu mengulangi bacaannya lagi. Kemudian Rasulullah

saw berkata kepadanya, ―Bangunlah! Sesungguhnya Allah

telahmengampuni dosa-dosamu.‖54

Sejalan dengan pengertian ini, banyak para ulama yang

mengucapkan bait syair di bawah ini:

53 HR. Muslim (2679), Abu Ya‘la (6496) dari Abi Hurairah

54 HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak (1/543-544), al-Baihaqi

dalam Sya‘bul Iman (7126)

Page 22: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Wahai orang yang besar dosanya

Ampunan Allah lebih besar dari dosa-dosamu

Seberapa banyak dosa-dosa manusia

Maka dibanding pengampunan Allah itu termaafkan.

Dari As-Sya‘bi, ia berkata, ―Aku mendengar ucapan dari

Abdul Malik bin Marwan orang-orang yang hasud terhadapny.

Aku mendengarnya berkata, ―Ya Allah sungguh dosa-dosaku

teramat banyak hinnga melampaui batas. Akan tetapi dosa-

dosa itu teramat kecil dibanding ampunan-Mu, maka berilah

ampunan kepadaku!‖55

Adapun Abu Imran as-Salma pernah membaca syair berikut:

Sesungguhnya aku melakukan dosa yang aku tahu

takarannya. Aku tahu bahwa Allah Maha pemberi ampunan.

Meskipun dosa-dosa manusia teramat banyak, akan tetapi

dibandingkan dengan rahmat Allah, dosa-dosa itu teramat

kecil.56

* * *

BEGINI SEHARUSNYA ISTIGHFAR

Dari Yusuf bin Husein, ia berkata, ―Suatu ketika Dzu An-

Nun ditanya tentang istighfar, lalu ia berkata, ―Wahai

saudaraku! Istighfar adalah istilah yang mengandung enam

makna berikut:

Pertama, menyesali apa yang telah diperbuat.

Kedua, bertekad meninggalkan perbuatan dosa selamanya.

Ketiga, apabila ia merupakan fardhu yang telah engkau

lalaikan sebagai kewajiban antara dirimu dengan Tuhan.

Keempat, menyedekahkan harta dan kekayaan demi

kemaslahatan sesama.

55 Husnu az-Zhan billahi,karya Ibnu Abi ad-Dunya (113)

56 Husnu az-Zhan billahi,karya Ibnu Abi ad-Dunya (114)

Page 23: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Kelima, menghindari makanan (daging dan tumbuhan) yang

diperoleh secara batil.

Keenam, menerima getirnya mentaati kebaikan laksana

menelan manisnya berbuat maksiat.57

Berikut ada petikan bait syair yang selalu

dikumandangkan para pendahulu kita.

Hisab-lah dirimu sebelum datangnya hari perhitungan

Tempuhlah kepedihan dunia sebelum datang adzab akhirat

Jika suatu hari engkau menangis meneteskan airmata

Maka airmata itu akan menyegarkan kalbu

Waspadalah, waspadalah dari makanan dan minuman

Yang engkau peroleh dengan cara yang hina

Atau dari tempat tidur yang engkau tiduri di malam hari

Hingga terlihat jelas harapan di hari baan

* * *

MENANTANG ALLAH DENGAN BERBUAT MAKSIAT

Seorang hamba, apabila dikaruniai Allah swt kemurahan,

harta, kedudukan dan pangkat, lalu karunia itu dipergunakan

untuk berbuat maksiat kepada-Nya, atau jika Allah

meniadakan semua karunia itu, lantas ia tidak berhenti

mengiba kepada Allah dengan segala keluhannya, maka orang

seperti ini tidak pantas memperoleh kemurahan ataupun

cobaan. Pasalnya, dengan kemurahan yang diterimanya hanya

akan menjadikan dirinya menjadi lemah dan mudah mengeluh.

Sebaliknya, cobaan dari Allah bisa menyeretnya pada

kekafiran, pengingkaran serta pengaduannya kepada ciptaan

Allah.

Dan hamba tersebut masih saja membenci Allah swt

dengan terus menerus berbuat maksiat, hingga ia berpaling

57 Sya‘bul Iman (7186)

Page 24: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

dari Allah dan menutup pintu di hadapanya. Namun demikian

Allah swt tidak memutuskan rahmat-Nya. Bahkan Allah

berkata, ―Kapanpun engkau datang kepada-Ku niscaya Aku

menerimamu. Jika engkau mendatangi-Ku malam hari, Aku tetap

menerimamu. Jika engkau mendatang-Ku siang hari niscaya Aku

menerimamu. Jika engkau mendekati-Ku sejengkal saja,

niscaya Aku mendekatimu satu lengan. Jika engkau mendekati-

Ku satu lengan, niscaya Aku mendekatimu satu depa. Jika

engkau berjalan menuju Aku, niscaya Aku berlari menuju

kamu. Andaikan engkau mendatangi-Ku dengan membawa dosa

seluas bumi ini tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu

apapun, niscaya Aku memberimu ampunan sebanyak itu pula.

Sekiranya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau

memohon ampunan terhadap-Ku, niscaya Aku memberimu ampunan.

Adakah siapa yang kebaikan dan kemurahannya lebih daripada

Aku?

Hamba-hamba-Ku menentang-Ku dengan berbuat maksiat dan

dosa-dosa, padahal Aku tetaplah yang menjaga mereka.

Sesungguhnya Aku, jin dan manusia berada dalam berita yang

gempar; Aku yang menciptakan namun mereka menyembah selain

daripada Aku. Aku yang memberi rizki, akan tetapi mereka

mensyukuri selain Aku. Kebaikan-Ku turun kepada hamba-

hamba-Ku, sebaliknya keburukan mereka naik kepada-Ku. Aku

mengasihi mereka dengan nikmat-nikmat-Ku, padahal Aku tiada

butuh kepada mereka. Sementara mereka membenci-Ku padahal

mereka teramat fakir terhadap-Ku. Siapa yang menghadap-Ku

niscaya Aku menemuinya dari jauh, dan siapa berpaling dari-

Ku niscaya Aku memanggilnya dari dekat. Barangsiapa

meninggalkan sesuatu karena Aku, niscaya Aku memberinya

lebih dari yang dia punya. Barangsiapa menghendaki

keridhaan-Ku, maka Aku menghendaki apa yang dia inginkan.

Barangsiapa bertindak dengan daya dan kekuatan-Ku, maka Aku

Page 25: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

lenturkan baginya bijih besi. Mereka yang gemar merdzikir

terhadap-Ku niscaya menjadi bagian dari majelis-Ku. Mereka

yang gemar mensyukuri-Ku niscaya menjadi golongan orang

yang menerima tambahan dari-Ku. Mereka yang gemar berbuat

taat terhadap-Ku adalah termasuk orang-orang yang menerima

kemurahan-Ku. Sedangkan mereka yang selalu berbuat maksiat

terhadap-Ku adalah mereka yang Aku putuskan harapan akan

rahmat-Ku. Jika mereka bertaubat kepada-Ku, sungguh Aku

mengasihi mereka. Sesungguhnya Aku mencintai orang-orang

yang bertaubat dan orang-orang yang suci. Jika mereka tidak

bersedia bertaubat kepada-Ku maka Aku adalah tabib bagi

mereka. Aku menimpakan musibah kepada mereka tidak lain

untuk mensucikannya dari aib. Siapa lebih mengutamakan Aku

dari yang lain, niscaya Aku mengutamakannya di atas orang

lain. Satu kebaikan terhadap-Ku berbalas sepuluh kebaikan

semisalnya, hingga mencapai tujuratus kali, bahkan

berlipat-lipat. Adapun satu keburukan terhadap-Ku akan

berbalas satu keburukan saja. Jika mereka menyesali

keburukan itu, lalu memohon ampun kepada-Ku niscaya Aku

mengampuninya. Aku membalas amalan yang sekecil apapun dari

hamba-Ku, dan Aku mengampuni dosa sebanyak apapun dari

mereka. Rahmat-Ku mendahului amarah-Ku. Kasih sayang-Ku

mendahului hukuman-Ku. Demikian pula ampunan-Ku mendahului

murka-Ku. Aku menyayangi hamba-Ku melebihi kasih sayang

orang tua terhadap anak-Nya. Allah lebih senang dengan

taubat hamba-Nya melebihi kesenangan orang yang tunggannya

tersesat di padang tandus, sedangkan makanan serta

minumannya terbawa oleh tunggannya. Setelah mencarinya

hingga berputus asa, lalu bersandar di bawah pohon terlelap

menanti ajal, dan saat terbangun tiba-tiba ia melihat

tunggannya berada di atasnya dengan tali yang sudah

tertambat di pohon. Sungguh Allah lebih senang dengan

Page 26: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

taubat hamba-Nya melebihi rasa senang orang ini terhadap

tunggangannya.58

Namun demikian, kesenangan seperti ini adalah senang

dalam makna ihsan, yang berarti juga kasih sayang serta

kebajikan dari Allah. Bukan senang sebagai rasa yang tumbuh

dari adanya taubat tersebut. Demikian pula pertolongan

Allah kepada hamba-Nya. Semua itu merupakan kebaikan Allah

kepada hamba-Nya, bukan sebagai sesuatu yang tumbuh dan

berkembang, atau sesuatu yang bertambah dari yang semula

adalah kecil. Bukan pula sebagai sesuatu yang menjadi agung

dari yang semula remeh. Atau dengan sesutu itu menjadi

menang setelah semula kalah. Jadi sedikitpun Allah tidak

memanfaatkannya dalam hal apapun. “Dan katakanlah: “Segala

puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak

mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina

yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan

pengagungan yang sebesar-besarnya.” 59 Dalam ayat tersebut

Allah menafikan adanya penolong bagi-Nya dari kehinaan.

Allah adalah penolong orang-orang yang beriman, dan mereka

adalah penolong-Nya. Ini adalah urusan Allah dan urusan

hamba-Nya. Mereka membangun dosa-dosa bagi diri mereka

sendiri, lalu membawa dosa-doa itu kepada qadar Allah.

Betapa indah ucapan seorang pujangga berikut:

Jarak memisahkan kekasihmu selamanya

Engkau terus menangisinya dengan airmata membanjir

Dirimu mendustakanmu, engkau bukanlah kekasihnya

58 Ada dalam hadits yang diriwayatkan Muslim (2744), dan al-

Baihaqi dalam sunan-nya (20556) dari Ibnu Mas‘ud

59 Al-Isra : 111

Page 27: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Kau keluhkan kutukan, padahal dirimulah sumber kezhaliman.60

* * *

MAKNA BERTAUBAT

Taubat adalah istilah yang mengandung makna penyesalan

yang melahirkan niat serta tekad. Penyesalan yang dimaksud

adalah sikap yang dilandasi pengetahuan bahwa perbuatan

maksiat dapat menjadi penghalang antara dirinya dengan

kekasihnya (sesuatu yang diidamkan). Tiap-tiap unsur tadi—

pengetahuan, penyesalan serta tekad—dengan sendirinya harus

terlaksana secara permanen dan sempurna, yang kesemuanya

itu memiliki konsekuensi tersendiri.

Pengetahuan adalah pemahaman dan kesadaran yang mendalam

akan perlunya seseorang bertaubat.

Sedangkan penyesalan adalah keresahan hati disebabkan

telah menyia-nyiakan sesuatu yang dicintainya. Penyesalan

semacam ini dapat dilihat dari sikap-sikap yang

mencerminkan rasa sedih, resah dan gundah. Adakalanya

seseorang yang sedang menyesali perbuatannya akan menangis

dan meneteskan airmata penyesalan. Bahkan adapula yang

selalu termenung untuk beberapa lama. Barangsiapa yang

merasa tengah dirundung malang, apakah terhadap anaknya

atau orang-orang yang dicintainya, hal itu akan semakin

memperpanjang rasa sedih dan penyesalan dalam dirinya.

Dalam kondisi semacam ini, lantas siapakah yang lebih

berkuasa dan perkasa daripada dirinya? Kemalangan apalagi

yang dapat melebihi pedihnya api neraka? Dan perkara

apalagi yang dapat menunjukinya akan turunnya musibah?

Siapa yang dapat ia percayai lagi selain Allah dan Rasul-

Nya? Sekiranya ada seorang dokter yang berkata padanya

60 Madarij as-Shalihin, karya Ibnu al-Qayyim (1/194-195)

Page 28: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

bahwa penyakit anaknya atau orang-orang yang dicintainya

tidak mungkin dapat disembuhkan, bahwa penderita itu tidak

lama lagi akan mati, niscaya hal itu hanya akan

memperpanjang rasa sedihnya yang sudah sangat dalam.

Anaknya bukanlah orang yang lebih perkasa dari dirinya

sendiri. Bahkan dokter itupun tidak lebih tahu dari Allah

dan Rasul-Nya. Ajalpun tidak lebih lebih menakutkan dari

api neraka kepunyaan Allah. Sakit itu sendiri bukanlah

pertanda yang lebih jelas dari kematian karena telah

melakukan maksiat yang mendatangkan amarah Allah dan akan

berhadapan dengan api neraka.

Perlu diketahui bahwa penderitaan yang semakin dalam dan

sedih, dengan sendirinya semakin membuka peluang

dihapuskannya dosa-dosa. Adapun tanda-tanda penyesalan yang

benar adalah apabila hati telah menjadi lapang, sementara

air mata terus mengalir deras. Dalam sebuah khabar

dikatakan, ―Berbaurlah dengan para tawwabin, sesungguhnya

mereka orang-orang yang lembut hatinya.‖61 Karena kelembutan

hati mereka ini, maka ucapan-ucapan yang baik dapat dengan

cepat menyentuh hatinya. Mereka adalah arang-orang yang

sangat dekat dengan rasa lapang dan kasih sayang.

* * *

GETIRNYA BERBUAT DOSA

Tanda-tanda penyesalan dapat dilihat dari sikap yang

mencerminkan keengganan hati terhadap perbuatan dosa

sebagai ganti dari sikap sebelumnya yang gemar melakukan

61 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dalam at-Tawbah

(144), Abu Naim dalam Hilyatul Awliya (1/51), Ahmad dalam

az-Zuhd (h 120), Hannad dalam az-Zuhd (894), Ibnu al-

Mubarak dalam az-Zuhd (132)

Page 29: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

maksiat. Sikap yang dahulu menyenangi berubah menjadi

benci. Kebiasaan yang dahulu senang berbuat dosa berubah

menjadi acuh dan menjauhinya.

Jika anda katakan, ―Bagaimana bisa perbuatan dosa itu

terasa getir, sementara secara alami ia sangat menggiurkan?

Maka katakanlah, ―Barangsiapa menghisap madu yang di

dalamnya terdapat racun, sedangkan ia tidak merasakannya

saat menghisap madu itu, lantas ia jatuh sakit yang

berkepanjangan, maka apabila disuguhkan madu yang serupa

yang didalamnya terdapat racun yang sama pula, sementara ia

benar-benar sedang menginginkan lezatnya madu itu, apakah

ia akan menolak madu tersebut atau mungkin ia malah

menerima kembali?

Mungkin anda akan berkata, ―Tidak, karena dia tidak

ingin melihatnya lagi. Atau malah bisa jadi ia akan

menghindari madu yang tidak menyimpan racun sama sekali,

karena keserupaan madu itu dengan yang lainnya. Jadi, rasa

pahit dan getir yang dirasakan oleh orang yang bertaubat

dapat diumpamakan seperti ini. Karena pengetahuannya bahwa

dosa itu laksana madu yang menyebabkan ia sakit keracunan.

Dengan demikian, taubat semestinya didasari dengan

pemahaman dan kesadaran keimanan seperti contoh tadi.

Manakala keimanan semacam ini tertanam kuat dalam hati,

niscaya taubat orang-orang yang menyadari kesalahannya akan

semakin kuat pula. Sungguh kita tidak mendapati manusia

yang luput dari berbuat salah dan dosa.62

* * *

BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH

62 Ihya Ulum ad-Din (4/34)

Page 30: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Dari Abi Hurairah ra, dari Rasulullah saw, ―Allah swt

berkata, ―Aku sebagaimana persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku.

Dan Aku bersamanya manakala ia mengingat-Ku.‖63

Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah dari Nabi

Muhammad saw, ―Allah swt berkata, ―Aku sebagaimana

persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, jika berprasangka baik

kepada-Ku maka kebaikan itu untuknya. Maka janganlah

berprasangka kepada Allah kecuali prasangka yang baik.‖64

Abdullah berkata, ―Demi Dzat yang tiada Tuhan yang

berhak disembah selai Dia! Seorang hamba mukmin niscaya

akan dikaruniai kebaikan karena berprasangka baik kepada

Allah. Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia! Seorang hamba

yang berprasangka baik kepada Allah, niscaya Allah akan

memberikan kebaikan seperti yang disangkakan itu,

sesungguhnya segala kebaikan itu ada pada-Nya.‖65

Hayan Abu Nadhr berkata, ―Watsilah Bin Asyqa‘ berkata

padaku, ―Mari ikut bersamaku mengunjungi Yazid bin Aswad,

aku dengar bahwa ia sedang jatuh sakit.‖ Ibnu Hayan

berkata, ―Lalu aku mengikutinya, ia menemui Yazid Bin Aswad

yang terbaring dan tak sadarkan diri.‖ Watsilah berkata

kepadaku, ―Panggillah namanya!‖ Aku berkata kepada Yazid,

―Wahai Yazid, ini saudaramu Watsilah datang menjengukmu.‖

Lalu Allah menyadarkannya kembali saat mendengar bahwa

Watsilah datang menjenguknya. Kemudian ia mengarahkan kedua

tangannya, kedua tangan itu mencari-cari dimana Watsilah

berada. Aku segera menyahut tangan Watsilah dan aku temukan

ke tangannya. Aku tahu ia ingin sekali memegangkan

tangannya pada Watsilah, hal itu karena kedudukan tangan

63 Telah dijelaskan sebelumnya

64 Telah dijelaskan sebelumnya

65 Husnu az-Zhan billah (83)

Page 31: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Watsilah di sisi Rasulullah saw. Kemudian ia mengusapkan

tangan itu sekali ke wajahnya, dan sekali ke dadanya.

Watsilah berkata, ―Beritahu kepadaku bagaimana kamu

berprasangka kepada Allah?‖ Ia menjawab, ―Dosa-dosaku yang

meruah telah membuatku tenggelam dan aku khawatir akan

segera lenyap bersamanya. Namun aku masih berharap rahmat

dari Allah.‖

Lalu Watsilah berkata, ―Allahu Akbar! Ahlul bait selalu

mengucapkan takbir untuk kebesaran Allah. Kemudian Watsilah

melanjutkan ucapannya, ―Allahu Akbar! Aku mendengar

Rasulullah saw pernah bersabda, ―Allah swt berkata, ―Aku

sebagaimana dalam persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Maka

bebaslah orang yang berprasangka terhadap-Ku seperti yang

ia kehendaki.66

Dalam salah satu riwayat diceritakan, ―Watsilah menemui

orang sakit lalu berkata, ―Bagaimana keadaanmu?‖ Orang

sakit itu menjawab, ―Sungguh aku merasakan ketakutan yang

sangat, aku khawatir tidak diberi kesempatan lagi setelah

adanya ketetapan. Aku selalu berharap kepada Allah, dan

pengharapanku melebihi rasa takutku. Watsilah kemudian

berkata, ―Allahu Akbar! Aku mendengar Rasulullah saw

bersabda, ―Rasa takut dan penuh harap telah bersumpah untuk

tidak berkumpul dalam diri seseorang di dunia ini sehingga

ia mencium aroma api neraka. Tidak pula akan berpisah dalam

diri seseorang di dunia ini sehingga ia mencium aroma

surga.67

* * *

BERHARAP KEPADA ALLAH WAJIB DIIMANI

66 Husnu az-Zhan billah (2),al-Aqibah fi Zikri al-Maut,

karya Abdul Haq al-Isybili (h 146)

67 Sya‘bul Iman (1004)

Page 32: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

“Dan mereka mengharakan rahmat-Nya dan takut akan azab-

Nya, sesungguhnya adzab Tuhanmu adalah suatu yang (harus)

ditakuti.” 68

“Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan

diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya

rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat

baik.” 69

“Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yangmelampaui batas

terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa

dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa

semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang.” 70

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,

dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)

itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” 71

Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, ―Sekiranya

orang mukmin mengetahui hukuman dari Allah swt, niscaya

tidak satupun yang berharap pada suraga-Nya, sekiranya ada

orang kafir yang mengetahui rahmat Allah swt, niscaya tidak

satupun yang akan berputus asa dari surga-Nya.‖72

“Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan

mendatangi nereka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu

kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan

menyelamatkan orang-orang yang bertakwadan membiarkan

68 Al-Isra: 57

69 Al-A‘raf: 56

70 Az-Zumar: 53

71 An-Nisa: 48

72 Al-Bukhari (6469), Muslim (2755), at-Tirmidzi (3542),

Ahmad (1/334, 397, 484), Ibnu Hibban (345, 656), Abu Ya‘la

(6507), Husnu az-Zhan billah (19)

Page 33: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan

berlutut.” 73

Untuk itulah , maka orang-orang salaf yang merasa takut

berkata, ―Sesungguhnya ketakutan kami adalah karena kami

meyakini kami akan kembali ke neraka, dan kami merasa ragu

bisa menggapai keselamatan.

Mengimani harapan kepada Allah merupakan kewajiban agar

berhasil memperoleh keselamatan dan pertolongan dari Allah.

Selain ayat-ayat diatas beserta hadits Rasulullah saw, ada

sebuah khabar yang diriwayatkan oleh Hasan al-Bashri yang

datang dari Anas dari Nabi Muhammad saw, bahwa beliau

bersabda, ―Seseorang di dalam neraka memohon kepada Allah

selama seribu tahun dengan ucapan ―Ya Hannan, Ya Mannan.‖

Kemudian Allah berkata kepada Jibril, ―Pergilah, bawakan

kepada-Ku hamba-Ku ini!‖ Jibril segera berangkat ke neraka,

dan dia menemukan para penghuni neraka saling memohon dan

menangis. Lalu ia kembali kepada Allah dan menceritakan

keadaan di neraka. Allah berkata lagi, ―Pergilah dan

bawakan kepada-Ku hamba-Ku, ia berada ditempat begini dan

begini.‖ Jibril segera berangkat dan kembali membawa hamba

itu. Allah berkata, ―Wahai hamba-Ku bagaimana rasanya

tempatmu?‖ Hamba itu menjawab, ―Wahai Tuhanku, sungguh itu

adalah seburuk-buruk tempat yang aku huni.‖ Allah berkata

kepada para malaikat, ―Kembalikan hamba-Ku ini!‖ Lalu hamba

itu berkata, ―Ya Tuhanku, sekali-kali aku tidak pernah

berharap Engkau kembalikan aku jika Engkau telah

73 Surat Maryam: 71-72

Page 34: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

mengeluarkanku dari sana!‖ Kemudian Allah berkata kepada

para malaikat, ―Tinggalkanlah hamba-Ku ini!‖74

Tatkala Hasan Bashri menceritakan riwayat ini, beliau

berkata, ―Aku berharap sekiranya aku adalah orang itu.‖

Kisah itu menunjukkan bahwa harapan seorang hamba yang

begitu besar menjadi sebab keberhasilannya memperoleh

keselamatan dan ampunan dari Allah swt. Marilah memohon

kebaikan kepada Allah atas rahmat dan karunia-Nya.75

* * *

ANTARA BERHARAP DAN CEMAS

Dari Anas ra bahwa suatu ketika Rasulullah saw menjenguk

seorang pemuda yang tengah menunggu ajal. Rasulullah saw

berkata, ―Apa yang kamu rasakan?‖

Pemuda itu menjawab, ―Aku selalu berharap kepada Allah

dan cemas akan dosa-dosaku.‖

Rasulullah saw berkata, ―Tidaklah bertemu (harapan dan

ketakutan) dalam hati seorang hamba pada keadaan seperti

ini kecuali Allah akan mengabulkan harapannya, dan Allah

akan menenangkan hatinya dari rasa takut.‖76

74 Ditakhrij oleh Ahmad (3/230), Al-Baihaqi dalam Sya‘bul

Iman (320, 347),Abu Ya‘la (4210), Ibnu Abi ad-Dunya dalam

Husnu az-Zhan billahi (110) sanadnya dhaif.

75 Ihya Ulum ad-Din (4/26)

76 HR. Ahmad dalam az-Zuhd (h 25), at-Tirmidzi (983), an-

Nasai dalam al-Kubra (10901), Ibnu Majah (4261), al-Baihaqi

dalam Sya‘bul Iman (1001), Ibnu Abi ad-Dunya dalam Husnu

az-Zhan billahi (31), Abu Ya‘la (3303), sanadnya baik

sebagaimana yang disebut dalam at-Targhib, karya al-

Mundziri (5125)

Page 35: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Dari Said al-Musayyab bahwa Umar bin Khattab suatu

ketika pernah mengeluh, kemudian Rasulullah saw

menjenguknya lalu berkata, ―Apa yang kamu rasakan Ya Umar?‖

Umar menjawab, ―Aku berharap akan tetapi aku juga merasa

takut.‖

Lalu Rasulullah saw berkata, ―Sekali-kali tidaklah

antara harapan dan rasa takut itu bertemu dalam hati

seorang hamba kecuali Allah akan mengabulkan harapannya dan

menenangkannya dari rasa takut.‖77

Dari Aisyah Ummul mukminin ra, ia berkata, ―Jubaib bin

Haritrs atang kepada Nabi lalu berkata, ―Wahai Rasulullah!

Sesungguhnya aku ini seorang lelaki yang banyak dosa.‖

Rasulullah saw menjawab, ―Bertaubatlah kepad Allah, wahai

Jubaib!‖ Jubaib menjawab, ―Ya Rasulullah, Aku telah

bertaubat, namun aku mengulanginya lagi.‖ Rasulullah saw

berkata lagi, ―Setiap kali engkau berbuat dosa, maka

bertaubatlah!‖ Jubaib berkata lagi, ―Ya Rasul, jadi dosaku

akan semakin bertambah.‖ Rasulullah menjawab, ―Ampunan

Allah swt jauh lebih banyak daripada dosa-dosa kamu, wahai

Jubaib!‖78

Berkaitan dengan tema ini, sebelumnya telah kami uraikan

sebuah hadits yang mengisahkan Watsilah bin Asyqa‘,

sebagaimana pula telah kami jelaskan dalam hadits Jabir bin

Abdullah mengenai seseorang yang mengadukan dosa-dosanya

kepada Rasulullah saw. Ketika itu Rasulullah saw berkata,

―Katakan: Ya Allah sungguh ampunan-Mu amatlah luas daripada

dosa-dosaku. Dan rahmat-Mu lebih aku harapkan daripada

amalanku sendiri.‖

77 Sya‘bul Iman (1003)

78 Al-Ishabah (1086), Sya‘bul Iman (7091), at-Tawbah, karya

Ibnu Asakir (8), Jamial-Ulum wa al-Hikam (h 164)

Page 36: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Orang yang beriman selalu berada dalam kondisi cemas dan

berharap. Dan setiap orang selalu berada antara derita dan

keleluasaan. Rasa takut melahirkan sikap bagi pelakunya apa

yang tidak muncul dari rasa berharap. Rasa takut itu akan

memperlihatkan perbedaan yang sangat jelas antara orang

yang gagal (binasa) dan yang berhasil (selamat). Islam

sendiri datang dengan membawa pesan-pesan kebinasaan serta

keselamatan. Nabi Muhammad adalah seorang yang penuh harap

lagi cemas, gembira dan waspada. Sesungguhnya Nabi telah

menjelaskan dua perkara tersebut dengan sangat jelas. Akan

tetapi syetan selalu mengelabuhi pandangan manusia dengan

dalih ampunan serta ihsan. Padahal nafsu jahat mereka

selalu mengajak kepada keburukan dengan janji-janji surga.

Iblis merasuki manusia melalui pengertian ‗harapan‘ (raja‟)

dengan maksud mencelakakan mereka. Orang-orang yang telah

dirasuki bisikan iblis akan dengan mudah berdalih, ―Tuhan

akan mengampuni kami sebagaimana dikatakan kepada umat

sebelum kami.‖ Apakah mereka tidak menyadari betapa murka

Tuhan amatlah pedih siksa-Nya. Apakah mereka lupa bahwa

kehidupan akhirat terbagi menjadi dua; taman surga dan

lembah neraka? Dan apakah mereka tidak ingat bahwa manusia

ini selalu berada antara dua rasa takut dan harap? Entah

akan kembali menuju surga karena pertolongan Allah swt,

atau terjerumus ke neraka karena menerima keadilan Tuhan?

Siapa saja yang merasa cukup hanya dengan berharap tanpa

mengenyam rasa takut kepada Allah, maka ia tidak akan

mengetahui akibat dari perbuatannya. Sesungguhnya orang

mukmin yang selamat dan berhasil adalah mereka yang beriman

kepada Allah, Rasul-Nya, hari kiamat, berbuat kebajikan

Page 37: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

serta menghindarkan diri dari segala hal yang dapat

membinasakannya, apakah berupa azab atau berkah.79

Abdul Wahid bin Zaid berkata, ―Aku berkata kepada Zaid

An-Numairi, ―Sampai dimanakah puncak rasa takut?‖ Dia

menjawab, ―Memuliakan Allah dari tempat keburukan.‖ Aku

berkata lagi, ―Lalu apa puncak harapan?‖ Dia menjawab,

―Selalu merenungi Allah dalam keadaan apapun.‖80

Sedangkan Dzu an-Nun al-Mashri pernah mengatakan,

―Seyogiyanya rasa takut—dalam hati orang beriman—itu lebih

terlihat jelas daripada harapannya. Apabila harapan itu

lebih besar maka hati akan menjadi kacau.81

Adapun Abdullah Bin Taheer, ia pernah berkata, ―Ada

segolongan umat memohon kepada Allah melalui perbuatan,

adapula yang memohon kepada-Nya melalui rahmat, maka

bagaimanakah antara orang yang memohon kepada Tuhan melalui

Tuhannya dan antara orangyang memohon kepada Allah melalui

amalannya. Padahal tidaklah antara orang yang berharap

kepada Tuhannya melalui amalannya sama seperti orang yang

berharap kepada Tuhannya melalui diri-Nya.

Masih menurut Abdullah bin Taheer, ia berkata, ―Seberapa

besar ketaatan kita hingga dapat menerima nikmat-Nya? Dan

seberapa kecil dosa-dosa kita hingga dapat memperoleh

pengampunan-Nya? Sungguh aku berharap agar dosa-dosa kita

dalam ampunan-Nya lebih sedikit daripada ketaatan kita

dalam nikmat-Nya. Dengan demikian, tidak ada seorang hamba

yang dosanya dapat mencemari ampunan Tuhan-Nya.82

* * *

79 Yaqdhah Awla al-I‘tibar, karya al-Qanuji (h 19-20)

80 Husnu az-Zhan billahi (120)

81 Al-Ihya‘ (4/162)

82 Hilyatul Awliya (10/352)

Page 38: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

TIDAK ADA YANG AMAN DARI MURKA ALLAH

Penegasan-penegasan yang menjelaskan bahwa tidak ada yang

aman dari murka serta adzab Allah tidaklah terbatas. Dan

semua itu memiliki arti bahwa ketakutan (rasa takut)

merupakan sikap terpuji. Karena penghormatan sesuatu dapat

ditunjukkan dengan cara memandang penting akan lawannya

yang menafikannya. Lawan daripada ketakutan adalah rasa

aman, sebagaimana lawan dari harapan adalah putus asa.

Sebagaimana pula pentingnya bersikap rendah diri

menunjukkan betapa besarnya keutamaan berharap. Demikian

pula penghormatan akan rasa aman menunjukkan betapa penting

dan besar keutamaan bersikap takut, yang berlawanan dengan

rasa aman tersebut. Karena keduanya merupakan dua hal yang

saling menetapi. Sehingga dengan demikian, setiap orang

yang mengharapkan kasih sayang, maka dengan sendirinya ia

merasa takut akan akan ketiadaannya. Jadi jika ia tidak

merasa khawatir atau takut tidak memperoleh kasih sayang

tersebut, itu artinya ia tidak mengharapkannya. Jelaslah

bahwa cemas (takut, khawatir) dan berharap merupakan dua

hal yang saling menetapi. Dan mustahil menafikan yang satu

dari yang lain. Allah berfirman:

―Dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan

mereka adalah orang-orang yang khusu‟ kepada Kami.” 83

“sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan

berharap.” 84

Karena itulah orang arab mengibaratkan cemas dengan

istilah harap. Allah berfirman, ―mengapa kamu tidak percaya

83 Al-Anbiya : 90

84 As-Sajadah: 16

Page 39: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

akan kebesaran Allah.‖ 85 tidak percaya yang berarti tidak

takut. Dan masih sangat banyak istilah raja‟ (berharap) di

dalam al-quran yang bermakna cemas atau takut, itu

disebabkan keduanya merupakan dua hal yang saling menetapi.

Jadi orang Arab terbiasa menyebut sesuatu dengan sesuatu

yang menetapinya. Bahkan semua keterangan yang menyebutkan

keutamaan menangis karena takut kepada Allah, pada dasarnya

menunjukkan keutamaan rasa takut itu sendiri. Karena

menangis merupakan buah dari rasa takut. Allah berfirman,

―Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis

banyak.” 86

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan

mereka bertambah khusu‟.” 87

“Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?

Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? Sedang kamu

melengahkan (nya)?” 88

Seperti itulah gambaran mereka. Orang-orang saleh di

masa lampau selalu membiasakan diri dengan ibadah. Allah

berfirman, “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah

mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu

bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan

mereka.” 89

Mereka cemas akan diri mereka, hingga

menghabiskan siang dan malamnya untuk selalu taat kepada

Allah. Mereka telah mencapai puncak takwa, menjaga diri

dari syubhat dan syahwat. Namun demikian mereka tetap saja

85 Nuh: 13

86 At-Tawbah : 82

87 Al-Isra: 109

88 An-Najm: 59-61

89 Al-Mukminun: 60

Page 40: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

masih menangisi diri mereka karena takut jiwa mereka masih

kosong.

Berbeda dengan generasi sekarang. Orang-orang di zaman

sekarang merasa aman, bahagia tanpa rasa cemas sedikitpun.

Bersama itu pula mereka gemar melakukan perbuatan maksiat

bahkan asyik dengan kehidupan dunia. Mereka berani

berpaling dari Allah swt dengan dalih bahwa mereka percaya

sepenuhnya akan kemurahan serta rahmat Allah kepada hamba-

Nya. Aneh apabila mereka masih saja mengharapkan ampunan

dari Allah sementara dalam hati mereka tidak merasa cemas

menjalankan perbuatan maksiat, yang berarti menantang Allah

swt. Seolah-olah mereka mengklaim bahwa mereka lebih

mengetahui kemurahan serta fadhilah Allah yang tidak

diketahui oleh para nabi sekalipun, atau para sahabat dan

generasi muslim terdahulu. Apabila hal ini dapat mereka

peroleh cukup dengan angan-angan, lantas apa yang dapat

membuat mereka untuk merasa cemas dan menangis?

Telah diriwayatkan dalam sebuah hadits marfu‘: Akan

datang suatu zaman di mana al-quran dikenakan oleh orang-

orang ibarat pakaian yang menempel di badan. Keadaan mereka

selalu merasa senang dan penuh harap tanpa rasa cemas dan

takut sedikitpun. Jika ada yang baik dari mereka, maka

mereka mengatakan, ―semoga diterima oleh Allah.‖ Sebaliknya

jika ada keburukan dari mereka, maka mereka mengatakan,

―semoga kami diampuni.‖ 90 Riwayat tersebut menggambarkan

betapa orang-orang di zaman sekarang menempatkan sesuatu

yang berarti ‗harap‘ pada sesuatu yang seharusnya berarti

cemas. Hal itu tidak lain karena kebodohan mereka akan

90 Menurut al-Iraqi hadits ini ditakhrij oleh Abu Mansur ad-

Dailami dalam ‗Musnad al-Firdaus‘ dari Ibnu Abbas melalui

sanad dhaif.

Page 41: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

ancaman-ancaman yang ada dalam al-quran.91 Bagaimana bisa

orang mukmin tidak merasa takut sementara Rasulullah saw

pernah menegaskan; ―Surat Hud dan surat al-Waqi‘ah membuat

merinding seluruh rambutku.92

Allah berfirman, “Apabila matahari digulung,” 93

“Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?” 94

Menurut salah seorang ulama bahwa itu adalah karena

banyaknya ucapan-ucapan binasa dalam surat Hud, misalnya,

―Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (yaitu) kaum Huud

itu.‖ 95 ―Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.”

96

―Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana

kaum Tsamud telah binasa.” 97 Padahal Nabi mengetahui bahwa

sekiranya Allah menghendaki, sekali-kali mereka tidak akan

menyekutukan-Nya. Yang berarti apabila Allah menhendaki

niscaya Dia akan memberi petunjuk pada setiap orang.

Dalam surat al-Waqi‘ah dijelaskan, “Tidak seorangpun

dapat berdusta tentang kejadiannya. (Kejadian itu)

91 Ihya Ulum ad-Din (3/386 - 387)

92 Diriwayatkan at-Tirmidzi dalam sunan-nya (3297), al-Hakim

(2/343) dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi

dalam kitab as-Syamail an-Nabawiyyah (42), Abu Ya‘la (880),

at-Thabrani dalam al-kabir (22/123) dari Abi Juhaifah

93 At-Takwiir: 1, yang dimaksud adalah makna keseluruhan

surat.

94 An-Naba‘: 1, yang dimaksud adalah makna keseluruhan

surat.

95 Hud: 60

96 Hud: 68

97 Hud: 95

Page 42: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang

lain).” 98

Ayat tersebut mengandung pengertian bahwa segala yang

ada telah tercatat, tidak dapat dirubah serta semua

peristiw ayang berlalu telah usai. Hingga tiba waktunya

hari kiamat. Di mana hari itu adalah hari yang menentukan.

Entah Allah akan merendahkan orang-orang yang dahulu

berjaya di dunia, atau sebaliknya akan meninggikan orang-

orang yang dahulu direndahkan selama di dunia.

Dalam surat at-Takwiir, dijelaskan kejadian hari

kiamat yang menakutkan serta pertanda hari telah berakhir.

―Dan apabila neraka Jahim dinyalakan. Dan apabila surga

didekatkan. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang

telah dikerjakannya.‖ 99

Dalam surat an-Naba‘ dijelaskan: “Sesungguhnya Kami telah

memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat,

pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh

kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya

sekiranya dahulu adalah tanah". 100

―Pada hari, ketika ruh(1550) dan para malaikat berdiri

bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang

telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah;

dan ia mengucapkan kata yang benar.” 101

Al-quran sendiri, dari awal hingga akhir, berisi

pesan-pesan agar manusia takut kepada Allah swt. Namun hal

itu tentu hanya bisa ditangkap oleh orang-orang yang punya

98 Al-Waqi‘ah: 2-3

99 At-Takwiir: 12-14

100 An-Naba‘: 40

101 An-naba‘: 38

Page 43: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

hati dan bersedia menghayati. Andaikata di dalam al-quran

hanya terdapat firman Allah, “Dan sesungguhnya Aku Maha

Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal

saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” 102

niscaya

segala sesuatu lengkap adanya. Jadi ampunan itu dikaitkan

dengan empat syarat yang tiada seorang hambapun sanggup

memenuhinya.

Akan halnya dengan para Nabi, terlepas akan nikmat-

nikmat yang mereka terima, sesungguhnya ketakutan itu

karena mereka tidak merasa aman dari azab Allah. “Maka

apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak

terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari azab Allah

kecuali orang-orang yang merugi.” 103

Pernah diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersama Jibril

as menangis karena takut kepada Allah. Lalu Allah berkata

kepada mereka, ―Apa yang membuat kalian menangis, padahal

Aku telah menjamin keselamatan kalian?‖ Mereka menjawab,

―Siapa yang bisa aman terhindar dari azab-Mu?‖104

Seolah-

olah tatakala keduanya mengetahui bahwa Allah swt Maha

Mengetahui yang ghaib, dan bahwa keduanya tidak mengetahui

kapan akhir dari semua persoalan, maka mereka belum merasa

aman untuk mengartikan firman Allah ―Aku telah menjamin

keselamatan kalian berdua‖, bahwa itu merupakan cobaan,

ujian serta azab terhadap mereka berdua.

Tatkala Sufyan ats-Tsaury mendekati mas aakhirnya, ia

menangis. Lalu dikatakan kepadanya, ―Wahai Abu Abdullah!

102 Thaha: 82

103 Al-A‘raf: 99

104 Menurut al-Iraqi, hadits ini ditakhrij oleh Ibnu Syahin

dalam ‗Syarh as-Sunnah‘ dari Umar. Juga diriwayatkan dari

Amali Abi Said an-Nuqasy melalui sanad dhaif.

Page 44: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Hendaklah engkau tetap berharap kepada Allah, sesungguhnya

ampunan Allah lebih besar daripada dosa-dosamu!‖ Dia balik

bertanya, ―Ataukah aku menangis atas dosa-dosaku? Sekiranya

aku tahu bahwa aku mati dengan membawa tauhid, niscaya aku

tidak pedulikan Allah menimpakan kepadaku dosa-dosa sebesar

gunung.‖

Diriwayatkan dari al-masih, ―Wahai orang-orang

hawariyyun! Kalian takut terhadap maksiat, adapun kami para

nabi takut akan kekufuran.‖

Demikianlah bentuk ketakutan orang-orang yang mengerti

serta mendalam pengetahuannya. Mereka adalah orang-orang

yang kuat imannya kepada Allah. Lantas bagaimana dengan

kita, orang-orang yang lemah iman serta dangkal

pengetahuan?

Ada satu hadits diriwayatkan dari Rasulullah, bahwa

beliau pernah berkata, ―Orang mukmin berada di antara dua

rasa takut; antara masa yang telah lewat tanpa ia ketahui

apa yang akan diperbuat Allah, dan masa yang masih tersisa

tanpa ia ketahui apa yang akan ditetapkan Allah. Demi dzat

yang aku berada dalam genggaman-Nya! Tiada ‗musta‟tab‟

(tempat yang seseorang rela atau tidak akan tempat itu)

setelah kematian, dan tiada pula rumah setelah masa dunia

ini selain surga atau neraka.‖105

Hadits tersebut diriwayatkan dari perkataan Hasan al-

Bashri, tatkala beliau mengatakan, ―Orang mukmin tidak

melewati pagi harinya melainkan ia merasa takut, tidak

layak baginya selain merasa takut. Tidak pula melewati masa

sorenya melainkan ia merasa takut. Orang beriman berada di

105 HR. al-Baihaqi dala Sya‘bul Iman (10581) dari riwayat

al-hasan dari seorang sahabat Nabi. Disebutkan pula oleh

Ibnu Mubarak dalam ‗az-Zuhd‘ (304)

Page 45: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

antara dua ketakutan; antara dosa yang telah lewat sedang

ia tidak tahu apa yang akan diperbuat Allah terhadapnya.

Dan masanya yang masih tersisa karena ia tidak tahu bencana

apa yang akan ditimpakan Allah terhadapnya.106

***

WASPADALAH DARI KELALAIAN

Berwaspadalah anda dari kelalaian. Berhati-hatilah dari

kemungkinan adanya dosa di segala hal yang anda perbuat.

Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang telah ditetapkan

sebagai penghuni surga, seperti para pahlawan perang badar,

atau juga setiap orang kabari Rasulullah saw sebagai

penghuni surga atau sebagai orang yang diampuni Allah,

mereka sama sekali tidak memahaminya sebagai kebebasan

melakukan dosa atau maksiat. Demikian pula mereka tidak

lantas merasa aman meninggalkan kewajiban. Justru mereka

semakin gigih dan selalu waspada dari kelalaian daripada

sebelum mereka memperoleh berita dari Rasulullah. Abu Bakar

As-Siddik adalah sosok mukmin yang sangat waspada serta

berhati-hati dalam menjaga kebersihan jiwanya, demikian

halnya dengan Umar bin Khattab. Para sahabat Rasulullah

yang mulia itu, sama sekali tidak memahami pemberitaan yang

menjamin mereka masuk surga untuk bebas berbuat maksiat

sesuka hati. Justru mereka memandangnya sebagai berita yang

membawa konsekunsi tertentu, yang harus dijalani sepanjang

hidup. Mereka juga memahami berita tersebut sebagai jaminan

yang harus disertai dengan pantangan-pantangan tertentu.

Sedikitpun tidak tersirat dalam benak mereka bahwa berita

106 Hilyah al-Awliya (2/157,158)

Page 46: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

itu merupakan jaminan yang membebaskan mereka berbuat apa

saja sekehendak hati.107

Apabila kelalaian seorang mukmin tercabut dari hatinya,

entah dengan mengamalkan suatu kebaikan yang dapat

menghalaunya, sehingga hatinya dapat menerima peringatan

Allah, atau dengan cara membangkitkan semangat yang kuat

melalui daya berfikir yang dapat dijadikan argumen terhadap

hal-hal yang menerima kaidah nalar, maka ia dapat menghalau

kelalaian itu dengan argumentasinya, dan selanjutnya ia

dapat melafalkan takbir yang menyinarkan istana surga.

Tidakkah wahai jiwa sekiranya engkau bahagiakan aku

Dengan berlari darimu di kegelapan malam-malamku

Agar engkau gapai selamat di hari kiamat nanti

Dengan kehidupan yang harum di taman surga itu

Pada tahap berikutnya, pemikiran itu meninggalkan

cahaya. Dengan cahaya tersebut, ia dapat melihat apa-apa

yang telah disediakan untuknya, serta apa-apa yang akan

ditemuinya sejak kematiannya sampai memasuki akhirat.

Dengan itu pula ia dapat melihat betapa cepat dunia ini

berakhir, betapa dunia ini tidak sanggup memenuhi hasrat

penghuninya, betapa pula dunia ini telah membunuh harapan

orang-orang yang merindunya. Lebih dari semua itu, ia dapat

melihat betapa dunia ini telah menimpakan berbagai macam

petaka kepada mereka. Dengan semua kesadaran ini, tekad

orang mukmin tadi segera bangkit dengan mengucap, ―Supaya

jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku

atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap

107 Lihat al-Fawaid, karya Ibnu al-Qayyim al-jawziyyah (h

17)

Page 47: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang

memperolok-olokkan (agama Allah).” 108

Selanjutnya, ia menyambut sisa umurnya tida seberapa itu

untuk menemukan kembali apa yang telah hilang darinya. Dia

berharap dapat mempergunakan sisa umurnya untuk

menghidupkan kembali apa yang telah mati. Dengan itu pula

ia ingin segera mengambil kesempatan yang apabila

terlewatkan, maka hilanglah seluruh kebaikannya. Pada

cahaya kesadarannya itu, ia melihat tumpukan nikmat yang

teramat banyak dari Tuhan, sejak ia masih berada dalam

rahim hingga mencapai masanya ini. Selama itu pula ia

melihat dirinya tidak pernah lepas dari nikmat-nikmat itu,

baik lahir maupun batin, siang maupun malam, saat tertidur

maupun terjaga, baik yang tampak mata maupun yang

tersembunyi. Andaikata ia bersungguh-sungguh untuk

menghitung semua nikmat itu, niscaya ia tidak akan sanggup

melakukannya. Cukuplah baginya yang paling sederhana

dihitung adalah berupa nikmat bernafas. Nikmat Allah yang

diberikan kepadanya dalam sehari saja mencapai duapuluh

empat ribu nikmat. Tanpa semua itu, apa yang dapat anda

pikirkan?

Dan masih dengan cahaya tadi, ia melihat betapa dirinya

teramat lemah untuk sekedar menghitung berapa banyak

nikmat-nikmat itu. Lebih dari itu, ia tidak kuasa untuk

melaksanakan hak-hak dari semua nikmat yang telah

diterimanya. Andaikata Sang Pemberi nikmat itu (Tuhan)

memintanya untuk memberi hak-hak atas nikmat-nikmat tadi,

niscaya seluruh amalannya habis untuk memenuhi hak dari

satu nikmat saja.

108 Az-Zumar: 56

Page 48: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Berangkat dari kenyataan seperti ini, tiada lagi harapan

darinya untuk meraih sukses kecuali hanya berkat ampunan

dan kemurahan Allah swt. Dia juga melihat, sekiranya ia

menjalani amalan-amalan yang baik dari jin dan manusia,

niscaya ia akan memandang remeh dibanding keagungan

daripada Allah swt. Karena itu ia tidak berhak menatap

kebesaran wajah Allah swt serta kemegahan kekuasaan-Nya.

Itu andaikata amalan-amalan tadi berasal dari dirinya.

Lantas bagaimana, sedangkan semua amalan baik tadi tiada

lain hanyalah berkat karunia serta kemurahan Allah swt. Di

mana dengan kemurahan itu, Allah memudahkan, membantu,

menyiapkan, menumbuhkan keinginan untuk berbuat, juga Allah

lah yang pada hakekatnya menjadikan amalan itu terwujud.

Jika saja Allah tidak melakukan semua itu, tidak akan

pernah sanggup hamba tadi menjalankan amalan-amalan yang

dimaksud. Atas dasar itu, maka ia tidak melihat amalan-

amalannya sebagai hasil upayanya sendiri. Ia menyadari

bahwa Allah tidak akan menerima amalan yang yang dilihat

hamba-Nya berasal dari dirinya sendiri, sampai ia meyakini

adanya taufik dari Allah terhadapnya. Ia yakin bahwa

dirinya hanyalah penyandang keburukan, di mana semua nikmat

semata-mata berasal dari Allah swt, sebagai pemberian dan

kemurahan untuknya. Ia memandang Allah sebagai Tuhannya dan

satu-satunya sesembahan yang menyandang semua kebaikan.

Sementara kepada dirinya sendiri, ia pandang sebagai

penyandang keburukan. Dan ini merupakan dasar dari semua

amalan saleh, baik lahir maupun batin, yang pada akhirnya

akan terangkat dalam catatan golongan orang-orang yang

selamat.

Kemudian dalam sinar kesadaran itu, ia melihat lagi kilatan

cahaya yang menyingkap cacat-cacat amalan yang

diperbuatnya. Jika semua keburukan itu kemudian dileburkan

Page 49: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

pada apa yang ia saksikan sebelumnya, berupa karunia,

kemurahan serta nikmat Allah swt kepadanya, maka tidak ada

kebaikan sedikitpun yang tersisa darinya untuk memenuhi hak

akan nikmat yang telah diterima dari sang Maha Kuasa lagi

Maha Pemurah. Tidak ada lagi kekuatannya yang tersisa untuk

sekedar menegadahkan kepala dan menenteramkan hatinya. Pada

kondisi seperti ini, jiwanya menjadi runtuh luluh lantah,

sementara seluruh anggota badannya tiada daya. Ia merangkak

menuju Tuhannya dengan kepala tertunduk, tak kuasa menahan

bebannya yang teramat berat. Bagaimana ia menyaksikan

nikmat Allah yang tak terhingga. Sementara di sisi lain ia

menyaksikan keburukannya teramat panjang, amalannya teramat

buruk dan dosanya teramat banyak. Satu-satunya harapan yang

tersisa hanyalah berucap, ―Aku kembali ke hadapan-Mu Ya

Allah, bersama semua nikmat yang Kau berikan kepadaku. Aku

kembali kepada-Mu Ya Allah bersama semua dosa yang

kuperbuat. Ampunilah aku, wahai Tuhan! Sesungguhnya tiada

yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau.‖109

JANGAN MENJERUMUSKAN DIRI SENDIRI

Seseorang mesti berhati-hati dari perbuatan

menjerumuskan diri sendiri. Seorang hamba seharusnya

mengetahui bahwa maksiat dan dosa adalah bagian dari sebab

buruk untuk kehidupan dunia dan diakhiratnya kelak.

Sebaliknya seorang hamba haruslah membebani dirinya dengan

tawakkal, memohon ampun kepada Allah, bertaubat serta

mengamalkan kebajikan, merenung serta memperdalam

pengetahuan, serta tidak lupa selalu berpegang teguh pada

ketentuan Allah.

109 Ar-Ruh, karya Ibnu al-Qayyim (h 224)

Page 50: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Kebanyakan orang mengira jika mereka berbuat sesuatu

apapun, lalu mengucapkan istighfar, mereka menyangka dosa-

dosanya terhapus. Yang demikian itu mereka dasarkan dari

ucapan Rasulullah saw berikut, ―Barangsiapa mengucapkan

subhanallah wa bihamdihi seratus kali dalam sehari, niscaya

hilanglah dosa-dosanya meskipun seluas samudera.‖110

Selain itu, mereka juga mendasarkan pandangannya pada

hadits berikut, ―Seorang hamba telah berbuat dosa, lalu ia

berkata, ―Tuhan aku telah berbuat dosa, maka ampunilah

aku.‖ Maka Allah mengampuni dosanya. Kemudian Tuhan

membiarkannya. Lalu ia melakukan dosa lagi, lalu berkata,

―Tuhan aku telah berbuat dosa, maka ampunilah aku.‖ Lalu

Allah berkata, ―Hamba-Ku mengerti bahwa mereka memiliki

Tuhan yang mengampuni dosa-dosa serta menimpakan azab

karenanya. Telah Aku ampuni hamba-Ku maka berbuatlah apa

yang dikehendakinya.‖ 111

Pandangan sekelompok orang ini memang disandarkan pada

pemahaman tekstual terhadap hadits Rasulullah saw. Apabila

mereka dicela atas kesalahan dan dosa-dosanya, segera

mereka membacakan kepadamu ayat-ayat beserta hadits yang

menggambarkan keluasan rahmat serta ampunan Allah swt.

Kebodohan orang-orang semacam ini tidak lain merupakan

perbuatan aneh dan mengada-ada.112

* * *

TIDAK CUKUP HANYA DENGAN UCAPAN

110 Al-Bukhari (6405), Muslim (2691), At-Tirmidzi (3468),

diriwayatkan dari Abu Hurairah.

111 Telah dijelaskan sebelumnya

112 Al-Jawab al-Kafi,karya Ibu al-Qayyim al-Jawziyyah (h 11-

12)

Page 51: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Ibnu al-Qayyim berkata, ―Ini bukanlah disebabkan oleh

ucapan lisan semata. Orang yang mengucap secara lisan

sedangkan ia lupa akan maknanya, atau ucapannya tanpa

disertai perenungan, di mana antara hati dan mulutnya tidak

berkesinambungan. Atau ia sama sekali tidak menangkap makna

dari ucapannya itu, sementara ia tetap mengharapkan pahala,

maka dosa-dosanya yang terhapus sebatas yang terdetak dalam

hatinya. Sesungguhnya antara amalan-amalan itu tidaklah ada

yang lebih mulia dari yang lain jika dilihat dari sisi

jumlah maupun bentuknya. Melainkan kemuliaan itu tergantung

dari apa yang mendasarinya di hati. Adakalanya dua

perbuatan memiliki satu bentuk yang sama, akan tetapi

antara keduanya terdapat kemuliaan yang sangat jauh

berbanding, bagaikan langit dan bumi. Adapula orang yang

berbaris satu deret saat melakukan shalat, akan tetapi

shalat keduanya memiliki bobot yang jauh berbeda ibarat

bumi dan langit.

Cobalah renungkan hadits tentang bithaqah (kartu) yang

diletakkan pada sebuah neraca dengan perbandingan

sembilanpuluh sembilan tumpukan arsip. Di mana setiap

arsipnya adalah sepanjang mata memandang. Namun atidak bisa

disalahkan jika sehelai kartu tadi lebih berat (berbobot)

daripada tumpukan arsip.113

Demikianlah perumpamaan orang yang bertauhid kepada

Allah adalah ibarat kartu tadi. Sementara tumpukan arsip

yang banyak merupakan perumpamaan keadaan orang kebanyakan,

di mana kebanyakan manusia akan masuk neraka sebab dosa-

dosa mereka. Rahasia mengapa kartu orang tadi lebih

113 Hadits yang menceritakan tentang bithaqah. HR. Ahmad

(2/213), at-Tirmidzi (2639), Ibnu Majah (4300), Ibnu Hibban

(235), al-Hakim (1/6, 529) dari Abdullah bin Amr bin Ash.

Page 52: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

berbobot sementara tumpukan arsip itu lebih ringan adalah

karena kebanyakan para pemilik tidak sanggup mencapai bobot

seperti kartunya andaikata kartu mereka ditimbang satu

persatu. Jika anda ingin memperoleh keterangan tambahan

menyangkut hal ini, coba lihatlah ingatan orang yang

hatinya dipenuhi rasa sayang terhadapmu. Bandingkan dengan

ingatan orang yang tidak menaruh perhatian kepadamu karena

lalai atau asyik pada yang lain, sehingga hatinya tertarik

untuk menyukai orang lain. Bandingkan! Apakah ingatan

mereka berdua terhadapmu adalah satu? Atau adakah ingatanmu

kepada orang tua, anak-anak atau isterimu adalah sama dalam

hal semacam ini?

Coba renungkan peristiwa menyangkut apa yang terjadi

dalam hati seorang lelaki yang telah membunuh seratus

orang. Bagaimana hakikat keimanannya saat melaju ke

perkampungan yang ia tuju. Renungkan keadaannya waktu itu,

sampai akhirnya ia mendekap dadanya dan tersungkur menemui

ajalnya sebelum sampai di tempat yang dituju. Tidak ada

halangan baginya untuk dimasukkan dalam kelompok penghuni

perkampungan yang baik.114

Hampir sama dengan kasus adalah peristiwa yang

melibatkan seorang pelacur yang melihat seekor anjing. Apa

yang terdetak dalam hati wanita itu menjadi barometer

keimanannya. Tatkala ia melihat seekor anjing yang dahaga

dan menggaruk tanah untuk memperoleh minuman, hatinya

tergerak untuk memberi minum pada anjing itu. Tanpa alat

114 Hadits yang bercerita tentang orang yang membunuh

seratus orang. Diriwayatkan oleh Bukhari (3470), Muslim

(2766), Ibnu Majah (2662), Ahmad (3/20), Ibnu Hibban (611-

615), al-Baihaqi dalam ‗as-sunan‘ (15614), Abu Ya‘la (1033,

7361) riwayat dari Said al-Khudri

Page 53: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

dan perlengkapan yang memadai, ia menuruni sumur, mengambil

air dengan sepatunya dan membawanya naik ke atas untuk

memberi minum anjing. Dalam kondisi yang serba terbatas

itu, ia menggigit sepatunya agar kedua tangannya lebih

leluasa untuk memanjat dinding sumur. Selesai itu, segera

ia memberikan air kepada anjing yang oleh kebanyakan orang

sering dilempar dan ditendang. Ia dengan seksama memegang

sepatunya, menjaga agar anjing itu bisa minum. Pelacur itu

melakukannya dengan ihlas tanpa berharap imbalan

terimakasih atau apapun dari perbuatannya. Apa yang

dilakukannya itu pada hakekatnya merupakan dorongan iman

dari dalam hati hingga menghanguskan kemaksiatan yang

pernah dijalaninya. Pelacur ini mendapat ampunan dari Allah

swt.115

Demikianlah sebenarnya amalan dalam pandangan Allah.

Orang yang lengah dalam sekejap saja tidak menyadari bahwa

setitik exter kimiawi apabila diletakkan di atas bukit

tembaga, niscaya akan berubah menjadi emas. Dan kepada

Allah kita memohon pertolongan.116

***

JANGAN COBA MEREMEHKAN DOSA-DOSA

Dalam hadits Abdullah bin Mas‘ud bahwa Rasulullah saw

bersabda, ―Waspadalah kalian menyepelekan dosa-dosa. Dosa-

dosa itu bertumpuk pada seseorang hingga dapat

membinasakannya.‖ Rasulullah saw juga membuat perumpamaan

untuk masalah ini. Perumpamaan dosa-dosa itu seperti

115 Diriwayatkan oleh Bukhari (2231), Muslim (2245), Ahmab

(2/510), al-Baihaqi dalam ‗as-sunan‘ (15597), Abu Ya‘la

(6044), at-Thabrani dalam ‗al-Awsath‘ (535) dari Abi

Hurairah

116 Madarij as-Salikin, karya Ibnu al-Qayyim (1/330-332)

Page 54: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

segolongan kaum yang mendatangi suatu tempat, lalu ada

pemuka kaum yang hadir. Lalu seseorang bergegas dan kembali

membawa sebatang kayu, adaseorang lagi datang membawa

sebatang kayu. Hingga mereka mengumpulkannya, lalu

menyalakan api dan membakar semua yang mereka miliki di

sana.‖117

Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah ra, Rasulullah saw

berkata kepadanya, ―Wahai Aisyah, berhati-hatilah engkau

dari menyepelekan dosa-dosa, sungguh dosa-dosa itu akan

dituntut oleh Allah swt.118

Setiap orang tidak ada yang luput dari dosa, meski

sekecil apapun dosa itu bercokol di hati. Itu merupakan

pertanda celaka. Sekecil apapun dosa itu dalam pandangan

manusia, sesungguhnya sangatlah besar di hadapan Allah.119

Dari Imam Bukhari juga imam yang lain, dari Ibnu Mas‘ud,

ia berkata, ―Orang mukmin dalam memandang dosa-dosanya

ibarat menatap gunung yang siap menimpanya. Sementara orang

durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang

hinggap di mulutnya, lalu ia mengucap kata-kata demikian

(istighfar) dan lalat itupun terbang melayang.120

Dosa-dosa kecil itu bagi mereka yang meremehkannya

Dosa yang banyak itu bagi mereka yang bertakwa

Jadilah ibarat orang yang berjalan di muka bumi keraguan

117 HR. Ahmad (1/402), al-Baihaqi dalam ‗as-sunan‘

(20551),at-Thabrani dalam ‗al-kabir‘ (10/212), at-Thayalisi

(400) dari Ibnu Mas‘ud.

118 HR. Ahmad, Ibnu Majah, ad-darami, Ibnu Hibban, Ibnu

Rahuyah.

119 Dalam ‗al-jawab al-Kafi‘ (h 38)

120 HR. al-Bukhari, at-Tirmidzi, Ahmad dan Abu Ya‘la

Page 55: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Yang selalu waspada terhadap sesuatu yang ia lihat

Jangan engkau remehkan yang kecil

Sesungguhnya gunung adalah kumpulan kerikil121

* * *

BERSAMA ORANG-ORANG YANG GEMAR MENANGIS

Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda,

―Sesungguhnya Allah swt telah menyelamatkan Musa dengan

seratus empatpuluh ribu kalimat selama tiga hari. Tatkala

Musa mendengar perkataan manusia—yang ia benci—atas apa

yang ia dengarkan dari perkataan Allah terhadapnya, adapun

perkataan Allah terhadapnya adalah seperti berikut, ―Wahai

Musa! Tidak ada yang orang yang sanggup berpura-pura

terhadapku seperti zuhud di dunia. Tidak ada yang

mendekatkan diri kepada-Ku seperti ahli wara‘ terhadap apa

yang aku haramkan bagi mereka. Dan tiada pula yang

menyembah-Ku seperti sesembahan orang-orang yang gemar

menangis karena takut terhadap-Ku. Musa berkata, ―Wahai

Tuhan segala kebajikan, Yang menguasai hari pembalasan,

Yang Maha tinggi dan Mulia! Apa yang Engkau janjikan kepada

mereka? Balasan apa yang Engkau berikan pada mereka? Allah

berkata, ―Adapun hambaku yang zuhud di dunia, niscaya Aku

hadiahkan kepadanya surgaku, mereka leluasa duduk dimanapun

mereka inginkan. Adapun hamba-Ku yang wara‘, niscaya Aku

akan memuliakan dan meninggikan mereka. Aku akan memasukkan

mereka ke surga tanpa hisab. Adapun orang-orang yang gemar

menangis karena takut terhadap-Ku, niscaya Aku peruntukkan

121 Sya‘bul Iman, karya al-Baihaqi (7301)

Page 56: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

bagi mereka kedudukan yang amat tinggi yang tiada

bandingnya.‖122

* * *

SEBAIK-BAIK ORANG YANG MENANGIS

Ashim bin Bihdalah berkata, ―Dunia ini tidak akan pergi

sebelum orang–orang yang menangis itu menangisi agama

mereka, atau menangisi dunianya. Sebaik-baik mereka adalah

yang paling baik persangkaannya kepada Allah.‖123

* * *

TATKALA INGAT DOSAMU, MENANGISLAH!

Seseorang berkata kepada Abdullah bin Mas‘ud, ―Berilah

aku wasiat, wahai Ayah Abdurahman!‖ Abdullah bin Masud

berkata, ―Sebaiknya rumahmu dapat menenterammu, lisanmu

dapat menjagamu, dan menangislah saat mengingat dosamu.‖124

Ketika Abdullah bin Mas‘ud telah mendekati masanya,

Abdurahman, anak lelakinya berkata padanya, ―Wahai ayahku,

berwasiatlah!‖ Abdullah bin Mas‘ud berkata, ―Hendaklah

engkau menangisi dosamu.‖125

Dari Ismail bin Abi Khalid, ia berkata, ―Ibnu Masud

berwasiat kepada anaknya, Abu Ubaidah, dengan tiga kalimat:

―Aku berwasiat kepadamu agar engkau bertakwa kepada Allah,

122 HR. At-Thabrani, dalam ‗Majma az-Zawaid‘ dikatakan bahwa

sanad hadits ini sangat dhaif. Lihat ‗at-Targhib‘ karya al-

Asfahani (499), juga ‗at-Targhib‘ karya al-Mundziri

(4859,5040)

123 ‗Husnu az-Zhan billahi, karya Ibnu Abi ad-Dunya (85)

124 Hilyah al-Awliya (1/135), Shafwatu as-Shafwah (1/420)

125 Tarikh ad-Damsyiq, karya Ibnu Asakir (35/70-71)

Page 57: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

agar engkau melapangkan rumahmu (rumah yang menenangkan),

dan menangis atas kesalahanmu.‖126

* * *

ANDAIKATA SAYA

Dari Harits bin Suwaid, ia berkata, ―Abdullah bin Mas‘ud

berkata, ―Betapa aku berharap Allah swt mengampuni dosa-

dosaku dan bahwa aku disebut Abdullah bin Rautsah.‖127

Dari Abi Wail bahwa Abdullah bin Ma‘ud berkata, ―Betapa

aku ingin Allah mengampuni dosa-dosaku dan sekiranya

nasabku tidaklah diketahui.‖128

Dalam sebuah riwayat Hamid bin Hilal bahwa Abdullah bin

Mas‘ud berkata, ―Betapa aku berharap nasabku sampai pada

Rautsah, dan Allah berkenan menerima satu kebaikan saja

dari perbuatanku.‖129

Dari Ibrahim At-Tamimi dari ayahnya berkata, ―Abdullah

berkata, ―Sekiranya kalian mengetahui aib-aibku niscaya di

antara kalian tidak ada yang sudi mengikutiku dengan

berjalan kaki. Betapa aku ingin disebut Abdullah bin

Rautsah, dan bahwa Allah mengampuni dosa-dosaku.‖130

* * *

APA YANG ENGKAU KELUHKAN

Alqamah berkata, ―Kami menjenguk Abdullah bin Mas‘ud

tatkala ia tengah jatuh sakit, lalu kami berkata kepadanya,

―Wahai ayah Abdurahman, apa yang tengah engkau keluhkan?‖

Dia menjawab, ―Dosa-dosaku.‖ Kami berkata lagi, ―Lalu apa

126 HR. At-Tahabrani

127 Sya‘bul Iman (845), Az-Zuh, karya Ahmad (h 157)

128 Sya‘bul Iman (7169), Shafwat as-Shafwah (1/406)

129 Sya‘bul Iman (846)

130 Sya‘bul Iman (847, 848)

Page 58: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

yang engkau harapkan?‖ Dia menjawab, ―Aku berharap

ampunan.‖ Kami berkata, ―Apa setidaknya kami datangkan

tabib untukmu?‖ Dia menjawab, ―Tabib hanya membuatku

seperti yang engkau lihat sekarang.‖ Alqamah kemudian

berkata, ―Lalu Abdullah bin Mas‘ud menangis seraya berkata,

―Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ―Seorang

hamba tatkala menderita sakit, niscaya Allah berkata,

―Hamba-Ku dalam keadaan mempercai-Ku, tatkala sakit datang

melandanya sementara ia dalam keteguhannya, lalu Allah

berkata, ‖Maka catat untuknya pahala sebanding apa yang ia

perbuat dalam kegigihannya.‖ Jika ia tengah menderita sakit

di masa kegigihannya, lalu Allah berkata, ―Catatlah

untuknya pahala selama dalam masanya.‖ Kemudian Ibnu Mas‘ud

berkata, ―Aku menangis jika datang kepadaku sakit dalam

suatu masa, sedangkan aku berharap itu ada dalam masa

kegigihanku.‖ 131(Bingung)

Sebuah riwayat dari Alqamah, ―Tatkala Ibnu Mas‘ud tengah

menderita sakit, aku berkata kepadanya, ―Aku tidak pernah

melihatmu mencemaskan sakit yang melebihi kecemasanmu saat

ini.‖ Kemudian Ibnu Mas‘ud berkata, ―Sungguh kali ini

terasa menghukumku dan nyaris membuatku lupa.‖132

* * *

APA YANG KAU HARAP? APA YANG KAU KELUHKAN?

Dari Muawiyah bin Qurrah, bahwa Abi Darda pernah

mengeluh, kemudian sahabat-sahabatnya mendatanginya dan

berkata, ―Apa yang engkau keluhkan, wahai Abi Darda‘?‖ Dia

menjawab, ―Aku mengeluhkan dosa-dosaku.‖ Mereka berkata,

―Lalu apa yang engkau harapkan?‖ Dia menjawab, ―Aku

mengharapkan surga.‖ Mereka berkata, ―Apa tidak sebaiknya

131 Sya‘bul Iman (9935)

132 Sya‘bul Iman (2497, 9936)

Page 59: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kami penggilkan tabib untukmu?‖ Dia menjawab, ―Dia yang

telah membaringkanku.133

* * *

TIADA TEMPAT PELARIAN

Dari Daud bin Abi Hind, ia berkata, ―Muawiyah pernah

membuat permisalan menjelang mati:

Dialah maut, tiada yang selamat dari maut

Yang kami takutkan setelah itu adalah hal yang lebih

menghimpit

Kemudian ia berkata, ―Ya Allah kurangilah keburukan-

keburukanku, ampunilah dosa-dosaku, tebarkanlah kelembutan-

Mu terhadapku. Sesungguhnya Engkau maha luas ampunan-Mu,

tiada tempat bagi orang-orang bersalah selain berlari

menuju-Mu.‖

Kemudian Daud berkata, ―Telah sampai kepadaku bahwa

ucapan ini pernah disampaikan oleh Said bin Al-Musayyab, ia

berkata, ―Ia (Muawiyah) pernah menyukai orang yang tidak

pantas ia sukai, dan aku berharap semoga Allah tidak

menghukumnya.‖134

Dan Abi Mundzir al-Kufi, bahwa Muawiyah pernah

mengucapkan kalimat menjelang ajalnya:

Jika Engkau menolak, niscaya penolakan-Mu adalah

Adzab yang aku tiada daya terhadapnya

Jika Engkau ampuni, sesungguhnya Engkau Tuhan Maha

Penyayang

133 HR. Ahmad dalam ‗az-Zuhd‘ (134), Abu Naim dalam ‗Hilat

al-Awliya‘ (1/218), Shafwat as-Shafwah. Karya Ibnu al-jawzi

(1/641), Ihya Ulum ad-Din (4/286)

134 Husnu az-zhan billahi, karya Ibnu Abi ad-Dunya (111)

Page 60: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Dari orang kotor yang dosa-dosanya laksana pasir135

* * *

MENANGISI DOSA-DOSA SEPANJANG MALAM

Ubaidillah al-Bijli adalah seorang yang gemar menangis.

Dalam tangisannya sepanjang malam ia selalu berkata, ―Ya

Tuhanku, akulah orang yang semakin bertambah usiaku

bertambah pula dosa-dosaku. Akulah orang yang setiapkali

bertekad meninggalkan suatu perkara dosa selalu saja ingin

melakukan dosa-dosa lain. Betapa aku telah mengabdikan diri

kepada dosa yang tiada henti, sementara pelaku dosa itu

berada dalam suatu kewajiban yang lain. Betapa buruknya

diri ini, jika api neraka menjadi tempat kembalimu, betapa

celaka diri ini, tatkala pemanggang itu disiapkan di atas

kepalamu. Itu adalah saat kebutuhan orang-orang yang

meminta dipenuhi, sementara kebutuhanmu tiada terpenuhi.136

* * *

UNTUK APA TANGISAN PANJANG ITU?

Ada seseorng yang telah terbiasa, nyaris setiap kali

orang melihatnya, ia selalu dalam keadaan menangis. Suatu

kali ada salah seorang saudaranya mencela, ―Buat apa

menangis? Apa Allah memberimu rahmat dengan tangisan yang

panjang ini?‖ Orang masih saja menangis seraya berkata,

―Aku menangisi dosa-dosa karena banyaknya pelanggaranku,

dan setiap orang yang berbuat maksiat dibenarkan untuk

menangis. Andaikata tangisan itu dapat menjawab harapanku,

niscaya aku bangga meneteskan air mata bersama darah.‖

Orang itu masih terus menangis hingga tak sadarkan diri,

sementara saudaranya pergi meninggalkannya.137

135 Husnu az-zhan billahi, karya Ibnu Abi ad-Dunya (112)

136 Ihya Ulum ad-Din, (4/422)

137 Sya‘bul Iman (821)

Page 61: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

APA YANG DILAKUKAN KEDUA TANGANKU?

Mukahwal berkata, ―Wahai penduduk Bashrah! Aku melihat

seorang tuan terhormat dari bangsa kalian memasuki ka‘bah.

Dia melakukan shalat dua rakaat dan bersujud di antara dua

tiang disana. Dia menangis hingga membasahi lantai. Aku

mendengarnya mengucapkan, ―Ampunilah dosa-dosaku dan apa

yang telah aku perbuat dengan kedua tanganku.‖

Mukahwal berkata, pada saat itu Muslim bin Yasar

berkata, ―Mereka melihat pemandangan itu sebagaimana pernah

dilihatnya pada hari (dir al-jamajim) ketika tengkorak

disemayamkan.138

* * *

DAN TABIBPUN SAKIT

Abu Umar bin Mathar berkata, ―Aku menghadiri majelis Abi

Usman al-Hiri, beliau seorang yang zuhud. Beliau keluar dan

duduk di tempat biasanya memberikan ceramah dan nasehat-

nasehat. Beliau terdiam cukup lama, hingga ada seorang

bernama Abi Abbas memanggilnya seraya berkata, ―Bagaimana

engkau mengatakan sesuatu dalam diam seperti ini?‖ Beliau

kemudian membaca bait berikut:

Wahai manusia, takwa tanpa rasa takut ibarat

Tabib mengobati penyakit sedangkan ia sendiri sakit

Abu Umar bin Mathar berkata, ―Kemudian tangisan beliau

bertambah keras dan kencang.139

* * *

AKU BERLARI MENDATANGIMU

Dari Abdullah bin Muhammad as-Sya‘rani, ia berkata, ―Aku

mendengar Ayah Usman membaca syair berikut:

138 Hilat al-Awliya (2/294)

139 Sya‘bul Iman (7303)

Page 62: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Aku telah berbuat buruk dan belum melakukan kebaikan,

aku berlari mendatangimu

Dimana ada tempat pelarian bagi seorang hamba selain

kepada tuhannya?

Datang mengharap ampunan, maka jika harapannya merugi

Tiadalah seorang di muka bumi ini yang lebih merugi.140

* * *

QADAR APA YANG BERLAKU?

Pada masa salaf, ada orang saleh yang mendengar lantunan

syair berikut:

Wahai para rahib Najran apa yang telah diperbuat Hindun?

Mendengar ucapan syair itu, orang saleh tadi menangis

sepanjang malam. Tatkala pagi telah menjelang, ditanyakan

kepadanya, ―Apa yang terjadi denganmu sepanjang malam? Apa

yang membuatmu menangis?‖ Dia menjawab, ―Aku mendengar

seseorang melantunkan ucapan berikut:

Wahai para rahib Najran, apa yang telah diperbuat

Hindun?

Maka aku aku berkata pada diriku sendiri, ―Qadar apa

yang berlaku terhadaku? 141

* * *

LAKUKAN AMALAN MEREKA

Dari Hammad, dari Abi Hasyim bahwa seseorang mendatangi

Umar bin Abdul Aziz seraya berkata, ―Aku melihat Rasulullah

saw dalam mimpiku, Abu Bakar berada di sebelah kanan

beliau, Umar berada di sebelah kiri beliau. Rasulullah saw

menerima kedatangan dua orang yang tengah berseteru,

sedangkan anda duduk di hadapan beliau. Lalu beliau berkata

140 Sya‘bul Iman (7304)

141 Al-Aqibah fi Dzikr al-maut (h 176-177)

Page 63: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kepada anda, ―Wahai Umar, jika engkau hendak berbuat

sesuatu, berbuatlah seperti amalan Abu Bakar dan Umar.‖

Kemudian Umar bin Abdul Aziz mengambil sumpah orang yang

mengaku bermimpi itu. Orang itu bersumpah dan Umar

menangis.142

* * *

LIDAHPUN BERBUAT DOSA

Seorang ulama di masa Umar bin Abdul aziz berkata, Orang

yang diam (menyembunyikan) terhadap suatu ilmu, sama halnya

dengan orang yang mengucapkan ilmu.

Umar berkata, ―Sungguh aku berharap agar orang yang

mengatakan ilmunya lebih mulia keadaannya pada hari kiamat.

Karena yang demikian itu memberi kemanfaatan bagi umat

manusia. Sedangkan orang yang diam hanya bermanfaat buat

dirinya sendiri.

Orang itu berkata kepada Umar, ―Wahai amirul mukminin!

Bagaimanakah dengan ancaman fitnah dari suatu ucapan?‖

Mendengar yang demikian Umar menangis sekeras-

kerasnya.143

* * *

YANG TELAH HILANG DARIKU

Tatkala ajal telah mendekati kehidupan Umar bin Abdul

Aziz, beliau menangis. Dikatakan pada beliau, ―Apa yang

membuat anda menangis, wahai amirul mukminin? Terangkanlah!

Melalui anda, Allah swt telah menghidupkan sunnah dan

menegakkan keadilan.

Beliau masih saja menangis sambil berkata, ―Bukankah

sekarang aku akan berhenti dan akan diminta

142 Al-Manamat, karya Ibnu Abi ad-Dunya (120), Ar-Ruh, karya

Ibnu al-Qayyim (h 26)

143 Jami‘ al-Ulum wa al-Hikam, (h136)

Page 64: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

pertanggungjawaban perihal makhluknya? Demi Allah, jika aku

telah berbuat adil kepada mereka, sungguh aku takut diriku

tidak sanggup berhujjah di sisi Allah, melainkan Allah yang

akan mengucapkan hujjah itu serta meneguhkannya, lalu

bagaimana dengan apa yang begitu banyak telah aku sia-

siakan?‖ Beliau kemudian menangis lagi.144

Dan Umar bin Abdul Aziz tidak pernah berhenti

mengucapkan bait berikut:

Tidak ada kebaikan sedikitpun dalam urusan seseorang

yang tidak memiliki bagian dari Allah swt di tempat yang

telah dijanjikan.145

* * *

AKU MENGERTI DIRIKU DAN DOSA-DOSAKU

Dari Abdullah bin Mifdhal at-Tamimi, ia berkata,

―Khatbah terakhir yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz,

setelah menaiki mimbar dan memuji Allah swt, beliau

berkata, ―Sesungguhnya apa yang ada di tangan kalian adalah

perisai dari orang-orang perusak. Perisai itu akan

ditingalkan oleh orang-orang yang akan datang, sebagaimana

orang-orang terdahulu pernah meninggalkannya. Apakah kalian

tidak melihat bahwa di setiap siang dan malam kalian

mengangkat jenazah manusia berpulang menuju Allah. Kemudian

kalian tinggalkan jenazah itu di dalam perut bumi. Seorang

diri tanpa sanak saudara dan rekan. Demi Tuhan aku

mengatakan ini kepada kalian, aku tidak mengenal seorangpun

seperti aku mengenal diriku sendiri. Kemudian beliau

mengangkat lengannya dan mengusapkan pakaiannya di matanya.

144 Al-Aqibah fi Dzikr al-maut (h 126)

145 Mukhtashar Sya‘bul Iman (h 32)

Page 65: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Beliau menangis seraya menuruni mimbar. Sejak itu beliau

tidak pernah keluar hingga jenazahnya diarak ke kubur.146

* * *

AKU ORANG YANG PALING BANYAK DOSA

Dalam sebuah riwayat dari Ya‘kub bin Abdurahman dari

ayahnya, dia berkata, ―Umar bin Abdul Aziz berkhotbah, dan

khotbah terakhir yang beliau ucapkan setelah memuji Allah

adalah: ―Sesungguhnya kalian tidak diciptakan sia-sia.

Kalian tidak dibiarkan terlunta-lunta. Sesungguhnya telah

diberikan kepada kalian sebuah ketetapan untuk mengatur

urusan di antara kalian dan untuk membedakan (antara hak

dan batil) di antara kalian. Merugilah orang yang keluar

dari rahmat Allah. Haram baginya surga yang luasnya seluas

langit dan bumi. Adakah kalian tidak mengetahui bahwa tak

ada seorangpun yang terlindungi di hari kelak selain orang

yang waspada dan takut kepada-Nya di hari ini. Serta orang

yang berani menukar sesuatu yang fana‟ (cepat habis) dengan

yang kekal (bertahan), yang sedikit dengan yang banyak,

yang berani merubah ketakutan orang menjadi aman. Apakah

kalian tidak melihat bahwa kalian tengah berada dalam

golongan orang-orang yang binasa? Keadaan yang akan

menuruni generasi setelah kamu, hingga kalian kembali ke

hadapan Tuhanmu? Kemudian setiap hari nanti kalian akan

mengusung jenazah di waktu pagi dan petang hari. Sungguh

waktu itu telah habis masanya, telah hilang nyawanya,

hingga kalian menguburkannya di dalam perut bumi. Kalian

meninggalkannya seorang diri dalam liang lahat, tanpa teman

dan kawan, terpisah dari orang-orang yang dicintai,

berbaring di dalam tanah, siap dihadapkan pada perhitungan

dengan Tuhan, hanya bisa bergantung dengan amalannya, tidak

146 Hilat al-Awliya (5/266)

Page 66: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

lagi membutuhkan apa yang telah tertinggal, sangat berharap

pada (ampunan) apa yang datang dari Tuhannya. Maka

hendaklah kalian takut kepada Allah swt. Hendaklah kalian

takut akan ajal yang pasti datang menjemput.

Demi Allah! Aku mengucapkan semua ini, betapa aku tidak

mengetahui ada dosa seseoarang yang lebih banyak dari dosa-

dosaku. Aku memohon ampun kepada Allah. Dan siapapun dari

kalian yang menyampaikan keperluannya kepadaku, yang mana

kepunyaan kami tidak cukup baginya, maka sungguh aku

berharap dia bersedia untuk memulai bersamaku, hingga

kehidupanku dan kehidupannya menjadi satu. Demi Allah!

Sekiranya aku mengharapkan kenikmatan hidup selain daripada

ini, niscaya lidahku tiada berguna, sementara aku

mengetahui apa penyebabnya. Akan tetapi telah ada kitab

dari Allah swt sebagai penjelasan yang sangat jelas. Juga

telah ada bersama kita sunnah Rasulullah yang teramat

bijak. Di dalamnya terdapat petunjuk untuk berbuat taatm

serta terdapat larangan berbuat maksiat.

Kemudian Umar bin Abdul Aziz mengangkat lengan

pakaiannya dan menangis. Semua orang yang mendengarkan

khotbahnya tidak kuasa menahan airmata menangis

bersamanya.147

* * *

HARI PERHITUNGAN

Dari Abdussalam bin Abdulmalik, ia berkata, ―Umar bin

Abdulaziz menangis, lalu Fatimah menangis dan seisi rumah

ikut menangis. Sementara mereka tidak mengetahui apa yang

mereka tangisi. Tatkala keadaan telah mereda, Fatimah

berkata kepada Ayahnya, ―Wahai ayah, wahai amirul mukminin!

Apa yang membuatmu menangis? Umar bin Abdulaziz berkata,

147 Hilat al-Awliya (5/294-295)

Page 67: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

―Wahai Fatimah! Aku teringat akan pemisahan manusia di sisi

Allah kelak, sebagian berada di surga dan sebagian lagi

berada di neraka.‖ Abdussalam berkata, ―Kemudian Umar bin

Abdulaziz menangis tersedu hingga tak sadarkan diri.‖148

* * *

JANGAN MENYELEWENGKAN SITRULLAH

Umar Bin Abdulaziz berkata kepada Khalid Bin Sofwan,

―Berilah aku nasehat!‖ Khalid menjawab, ―Wahai Amirul

mukminin! ―Sesungguhnya terdapat kaum yang menjadi sesat

karena menyelewengkan sitrullah (kemurahan Allah menutupi

aib hamba-hamba-Nya), atau oleh puji-pujian yang menjadi

fitnah bagi mereka. Maka kebodohan orang tentang dirimu

tidak akan mengalahkan pengetahuanmu akan dirimu sendiri.

Semoga Allah melindungi kita dari kesesatan setelah

memperoleh sitrullah, semoga kita terlindung dari

membanggakan diri karena pujian orang, semoga pula

terhindar dari perbuatan menyepelekan perintah-perintah-

Nya. Semoga pula kita terhindar dari kecenderungan

mengikuti hawa nafsu.‖

Setelah mendengar itu semuan, Umar menangis seraya

berkata, ―Semoga Allah melindungi kita dari mengikuti hawa

nafsu.‖149

* * *

RASA TAKUT YANG BESAR

Dari Nadhri bin Arabi, ia berkata, ―Aku menemui Umar Bin

Abdulaziz, ia tengah duduk. Ia melipat lututnya, meletakkan

kedua tanggan di atas lutut, sementara dahinya menyandar

148 Hilat al-Awliya (5/269)

149 Hilat al-Awliya (8/18)

Page 68: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

pada lututnya seperti sedang merasakan ketakutan yang besar

terhadap umatnya.150

* * *

TAKUT MUSIBAH

Dari Walid bin Muslim bahwa ia melihat seorang lelaki

tengah mengenakan pakaian yang ternoda. Walid berkata, ―Aku

katakan pada orang itu, ―Apa yang terjadi, aku tidak

melihatmu mengenakan pakaian layaknya orang Islam? Orang

itu menjawab, ―Apa ada yang menurutmu salah? Ataukah engkau

menginginkan penampilan yang bagus dan pakaian yang

bersih?‖ Walid menjawab, ―Ya.‖ Orang itu menangis lalu

berkata, ―Bagaimana bisa menjadi jelas rasa takutku

terhadap bencanaku karena dosa-dosaku yang telah lalu,

sedangkan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu atas

diriku?‖ Kemudia orang itu pingsan tak sadarkan diri.151

* * *

DOSA-DOSA YANG TERAMAT BANYAK

Seseorang berkata kepada Abdulaziz Bin Abi Ruwad,

―Bagaimana keberadaanmu?‖ Abdulaziz menjawab, ―Demi Allah!

Aku benar-benar lengah dari ajalku bersama dosa-dosa ku

yang teramat banyak. Dosa-dosa itu terus menghimpitku

sementara ajal kian hari kian dekat dariku. Celakanya aku

tiada mengetahui alam yang hendak ku tuju.‖ Kemudian ia

menangis.152

* * *

MUSIBAH DAN DOSA

150 Hilat al-Awliya (5/289)

151 Al-Maradh wa al-Kaffarat (260), al-Hammu wa al-Huznu

(52), keduanya karya Ibnu Abi ad-Dunya

152 Hilat al-Awliya (8/194)

Page 69: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Dari Muhammad bin al-Hurr bin Abdullah al-Qaisy, masih

memiliki kerabat dengan Riyah al-Qaisy. Ia berkata, ―Aku

pernah menemuinya di dalam masjid dan dia menangis, aku

menemuinya di rumah diapun menangis, aku pernah menemuinya

di dekat sahara, diapun menangis. Aku katakan padanya,

―Adakah engkau selalu dalam kesedihan?‖ Ia menangis seraya

berkata, ―Orang-orang yang selalu berbuat salah dan dosa

dibenarkan melakukan hal seperti ini.‖

Dari Muazd bin Aun Ad-Dharir, ia berkata, ―Suatu ketika

aku pernah berada dekat dengan sahara, saat itu Riyah al-

Qaisy berlalu di hadapanku setelah maghrib. Tatkala jalanan

mulai sunyi aku mendengar ia menangis tersedu sambil

berkata, ―Sampai kapan wahai malam dan siang mendekati

ajalku sementara aku lengah apa yang dikehendaki

terhadapku?‖ Innaa lillaah, innaalillaah, begitulah ia

selalu berucap hingga wajahnya tidak tampak lagi olehku.153

* * *

AKU TAKUT SU‘UL KHATIMAH

Dari Muhsin bin Musa, ia berkata, ―Aku pernah menemani

Sufyan al-Tsaury bepergian ke Makkah, selama bersamanya aku

melihatnya sering menangis. Aku berkata padanya, ―Wahai Abu

Abdullah, adakah tangisanmu ini karena takut akan dosa-

dosamu?‖ Ia mengambil sebatang dari barang bawaannya, lalu

melemparnya. Ia berkata, ―Sesungguhnya dosa-dosaku lebih

menghinakan bagiku daripada ini. Akan tetapi aku sangat

khawatir jika aku mengotori tauhid.‖154

* * *

MERATAPI DIRI

153 Shafwat as-Shafwah (3/67)

154 Sya‘bul Iman (865)

Page 70: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Abu Bakar bin Abi ad-Dunya berkata, ―Hasan bin

Abdurrahim memintaku untuk mengucapkan bait syair untuk

seorang dari Bani Tamim:

Aku mengeluhkan diriku dan aku menangisi dosa yang

membawaku pada dosa-dosa, dimana pundakku terasa berat

untuk memikulnya. Wahai kenikmatannya terasa hanya sekejap

saja, sementara kesengsaraannya terasa kekal dan tiada

ampunan tersisa bagiku.155

* * *

WAHAI DIKAU YANG MAHA PENGAMPUN

Di antara orang-orang saleh ada yang pernah melihat

Hasan bin Hani dalam mimpinya. Ditanyakan pada Hasan, ―Apa

yang diperbuat Allah terhadapmu?‖ Ia menjawab, ―Allah

mengampuni dosa-dosaku.‖ Orang itu bertanya kembali,

―Dengan apa sehinga Allah mengampunimu?‖ Hasan menjawab,

―Dengan empat bait kalimat yang selalu aku ucapkan yang

tertulis di atas tempat tidurku.‖ Orang itu segera bergegas

menuju rumah Hasan bin Hani, ia mencari kalimat itu hingga

akhirnya menemukannya:

Wahai Tuhan, meski dosa-dosaku amatlah banyak

Sungguh aku tahu bahwa ampunan-Mu amatlah besar

Aku memohon kepada-Mu sebagaimana Engkau perintahkan

dengan khusu‘

Maka kini aku bentangkan kedua tanganku dari Dzat yang

Maha pengasih

Jika tiada yang mengharapmu selain orang-orang bijak

Maka kepada siapa orang-orang jahat yang tercela hendak

berharap

Tiada bagiku perantara kepada-Mu selain dengan doa

155 Sya‘bul Iman (7302)

Page 71: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Dan persangkaan baikku terhadap-Mu maka aku adalah orang

yang berserah diri (muslim).156

* * *

TANGISAN ADALAH PENYEJUK HATI

Dari Ubaidillah bin Umar bin Maisarah, ia berkata, ―Kami

pernah mendatangi seorang ahli ibadah, ia berkata,

―Sesungguhnya tangisan adalah penawar dan penyejuk hati.

Akan tetapi derita hati bersemayam dalam rasa takut dan

kesedihan.‖157

* * *

SEORANG LELAKI MENANGISI DOSANYA SEPANJANG MALAM

Diriwayatkan bahwa Abi ad-Dunya pernah berkata, ―Aku

mendengar Abu Ja‘far al-Qari‘ di tengah malam menangis

sambil mengucapkan:

Menangislah untuk dosamu sepanjang malam dengan sungguh-

sungguh

Sesungguhnya mennagis itu dapat mengobati rasa takut

Jangan lupakan dosamu sepanjang hari

Sesungguhnya dosa-dosa itu melingkupi setiap manusia

Kemudian aku mendengarnya menangis keras dan mengulang-

ulang bacaannya sambil tak henti-henti menangis.158

* * *

MENANGISI DOSA-DOSA

Ja‘far bin Muhammad al-Khurasani berkata kepadaku, ia

berkata, ―Dikatakan kepada seorang yang telah lanjut usia,

156 Al-Aqibah fi Dzikr al-Maut (h 146-147)

157 Al-Hammu wa al-Huznu, (77)

158 Al-Hammu wa al-Huznu, (78)

Page 72: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

―Apa yang engkau cintai dari sisa hidupmu?‘ Orang tua itu

menjawab, ―Menangisi dosa-dosaku.‖159

* * *

DOSA-DOSA KITA YANG DITUTUPI

Dari Abbas bin Muhammad bin Abdurahman al-Asyhali, ia

berkata, ―Ayahku pernah berklata kepadaku, ―Aku melintasi

suatu pekuburan, aku mendengar isakan dan aku ikuti dimana

ia berasal. Aku temukan Yahya bin Ayyub berada di sebuah

kuburan yang ada di tempat itu. Waktu itu ia tengah berdoa

sambil menangis, ―Wahai penyejuk mata orang-orang taat,

wahai penyejuk mata orang-orang durhaka, kenapa tidak

engkau menjadi penyejuk mata orang-orang taat, karena

engkau menganugerahi mereka ketaatan? Dan kenapa tidak

engkau menjadi penyejuk mata orang-orang durhaka, karena

engkau menutupi dosa-dosa mereka?‖ Ayah Abbas berkata,

―Orang itu (Yahya) mengulangi tangisannya seraya berkata,

―Aku telah terbiasa dengan tangisan. Mari kesinilah! semoga

Allah mendatangkanmu kesini untuk kebaikan.‖160

* * *

HASRAT SEORANG HAMBA PADA AMPUNAN ALLAH

Al-Muzna, dia adalah Abu Ibrahim Ismail bin Yahya

berkata, ―Aku mengunjungi Syafi‘i tatkala ia sakit

menjelang wafat, aku berkata kepadanya, ―Bagaimana

keadaanmu sekarang?‖ Ia menjawab, ―Sekarang aku tengah akan

meningglkan dunia, akan berpisah dari semua saudara, akan

segera meminum minuman dari bejana kematian, akan segera

kembali kepada Allah. Namun demi Allah! Sungguh aku tiada

mengetahui ruhku akan berpulang ke surga atau ke neraka?‖

kemudian ia mengucapkan bait berikut:

159 Al-Umru wa as-Syaibu, karya Ibnu Abi ad-Dunya (28)

160 Shafwat as-Shafwah (2/361)

Page 73: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Kepada-Mu Tuhan semesta alam aku tinggikan hasratku

Meski aku seorang pendosa, Wahai Dzat yang Maha Pemberi,

Dzat Pemilik segala kabaikan

Tatkala hatiku telah membatu dan jalanku menjadi sempit

Aku jadikan harapanku pada ampunan-Mu sebagai penyelamat

Semakin meruah dosaku maka tatkala aku menyertainya

Dengan ampuan-Mu, niscaya ampunanmu amatlah meruah

Selama Engkau Dzat Maha Pemberi ampun atas segala dosa

Niscaya Engkau selalu baik dan mengampuni dosa sebagai

anugerah dan kemurahan

Maka jika bukan karena Engkau, tiada seorang hamba

bergantung kepada Iblis

Maka bagaimana, ia telah menyesatkan Adam dengan dalih

menyucikan-Mu

Betapa melalui syairku ini, apakah aku akan terhina

berpulang ke surga? Ataukah sesal ke neraka?

Allah mengetahui tempat hamba-Nya yang penuh harap,

matanya selalu meneteskan darah karena keadaannya yang

melampaui batas

Qiyam tatkala malam menebarkan kegelapan, karena

besarnya rasa takut sebagai seorang pendosa

Teramat fasih tatkala mengingat Tuhannya, sementara

kepada selain Dia terasa asing olehnya

Mengingat hari-hari yang lepas di masa muda, serta buah

dari kebodohan yang berlalu bersama waktu

Kini menjadi teman kesedihan sepanjang hari, juga

sebagai kawan bermunajat tatkala malam telah gelap

Ia berkata, ―Kekasihku Engkau tempatku bermohon dan

berbagi

Cukup dengan-Mu-lah para pengharap bermohon dan

bertambat

Page 74: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Bukankah Engkau yang telah memberi dan menunjukiku?

Engkau tiada henti memberi dan mengaruni aku

Mogalah Dia yang mempunyai ihsan mengampuni dosaku, Dan

menutupi keburukanku baik yang telah lalu

Amat meruah dosaku, maka aku menghadap-mu penuh harap,

jikalau bukan karena ridha-Mu, bukanlah Engkau sang

Pengasih

Jika Engkau mengampuniku, Engkau mengampuni seorang

pendurhaka yang teramat zhalim, nista dan selalu saja

berdosa

Jika engkau menghukumku, tiadalah aku putus asa, Meski

mereka (malaikat) melemparkanku ke lembah jahanam

Dosaku amatlah besar dari dahulu hingga esok, ampunan-Mu

Maha Tinggi dan Perkasa merambah anak manusia

Fadhilah-Mu mengelilingku dari segenap penjuru, dan

cahaya ar-Rahman menerpa segala ruang

Dalam hati memancar cahaya kekasih sejati, manakala

telah mendekati berita gembira dan telah melewati batas

larangan

Di sekelilingku memancar kasih sayang dari Allah semata,

mengangkatku laksana bintang dari kegelapan kubur

Aku menjaga jiwaku dari cemaran noda hawa nafsu, aku

menjaga janji cintaku dari keterbelahan

Di alam sadarku ada rindu, dalam ampunanku ada yang

kutuju, yang menyertai langkahku dengan dendang dan lagu

Siapa berpegang kepada Allah, niscaya selamat dari

kebinasaan, siapa yang mengharap-Nya tiada akan pernah

sesal

Page 75: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Semoga aku melihatmu mengatakan, ―Betapa semestinya

hasrat seperti ini selalu terucap oleh setiap mukmin!‖161

* * *

AKU TAKUT AKAN DOSA-DOSAKU

Dari Dhimrah bin Hifsh bin Umar, ia berkata, ―Suatu ketika

Hasan Basri menangis, lalu dikatakan padanya, ―Apa yang

membuat anda menangis? Beliau menjawab, ―Aku takut jika

kelak Allah melemparkanku ke neraka tanpa peduli.‖162

* * *

AKU BERTINDAK UNTUK MENEBUS DOSA

Dari Abdullah bin Rabiah bahwa ia duduk bersama Utbah bin

Farqad, Utbah berkata, ―Wahai Abdullah apakah engkau tidak

mengenaliku anak saudaramu, Amr bin Utbah? Tentukanlah apa

yang seharusnya aku lakukan!‖ Abdullah bin Rabiah menjawab,

―Wahai Amr! Taatilah kedua orang tuamu!‖ Amr melihat ke

arah Mi‘dhad al-Ajli, lalu berkata kepadanya, ―Bagaimana

menurutmu?‖ Mi‘dhad menjawab, ―Jangan taati mereka,

bersujud dan mendekatlah (kepada Allah).‖ Amr berkata,

―Wahai ayah! Sesungguhnya aku adalah seorang hamba yang

bertindak untuk menebus dosa. Maka tolonglah aku untuk

menebus dosaku!‖ Mendengar itu, Utbah menangis sambil

mengatakan, ―Wahai anakku! Aku mencintaimu dengan dua

cinta; cinta orang tua kepada anaknya, dan cinta karena

Allah. Ia berkata, ―Wahai ayah! Engkau telah memberiku

harta sejumlah tujupuluh ribu, jika engkau memintanya

dariku, maka ini dia ambillah! Jika tidak, maka biarkan aku

menghabiskannya (melenyapkannya). Aku tidak lagi

161 Lihat Diwan al-Imam as-Syafi‘i ―Al-Jauhar an-Nafis fi

Syi‘r al-Imam Muhammad bin Idris‖ (h 134-136) ditahqiq oleh

Muhammad Ibrahim Salim

162 At-Takhwif min an-Nar (h 22)

Page 76: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

memerlukannya.‖ Ayahnya menjawab, ―Habiskanlah

(lenyapkanlah), wahai anakku!‖ Maka iapun melenyapkannya

hingga tak tersisa satu dirhampun.163

* * *

TIDAK ADA YANG SELAMAT DARI MURKA ALLAH

As-Syafi‘i berkata kepada Harun ar-Rasyid dalam sebuah

wasiat yang panjang, ―Engkau tidak akan ditaati melainkan

engkau mentaatii Allah swt, maka hendaklah engkau taat

kepada Allah karena dengan itu engkau akan mendapatkan

keselamatan di hari depan serta kebaikan di kemudian hari.

Karena sesungguhnya Allah itu ―Bersama orang-oang yang

bertakwa dan orang-orang yang berbuat baik.‖164

Takut serta waspadalah kepada Allah sebagaimana takutnya

seorang hamba yang mengetahui tempat musuhnya, sementara

tuannya tiada bersamanya. Sadarilah sepenuhnya rasa takut

yang ada dalam hatimu. Sekali-kali kamu tidak akan aman

dari murka Allah. Jangan pernah pikir kamu bisa terhindar

hanya karena kamu merasa Allah masih saja melimpahkan

nikmat-Nya kepadamu tiada henti. Merasa aman dari murka

Allah pada dasarnya merupakan sikap yang akan mendatangkan

keburukan pada dirimu. Keyakinan seperti ini dapat mengikis

agamamu, bahkan akan menggugurkan ketakutan pada generasi-

generasi mendatang. Berpeganglah pada kitab Allah yang

tiada mungkin menyesatkan orang-orang yang menjadikannya

sebagai petunjuknya. Selama engkau berpegang pada Allah dan

sunnah Rasulullah saw niscaya engkau akan sampai pada

tujuanmu karena engkau selalu berada pada jalan ―orang-

163 Hilat al-Awliya (4/156)

164 An-Nahl: 128

Page 77: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

orang diberi petunjuk oleh Allah, maka dengan petunjuk

mereka itu ikutilah.‖165

Bukanlah orang-orang bijak itu mengangkat para

khalifah bagi kaum ini, melainkan hendaklah engkau menjadi

panutan bagi mereka. Berhati-hatilah dari perbuatan

menyesatkan mereka, sesungguhnya engkau memikultanggung

jawab terhadap kepemimpinanmu. Jangan pernah engkau

melalaikan orang-orang muhajirin dan anshor yang telah

menyediakan tempat tinggal serta membawa iman. Petiklah

kebaikan dari mereka dan tinggalkanlah keburukan yang ada

dari mereka. Berikanlah sebagian rejeki dari Allah untuk

kepentingan mereka, jangan sekali-kali membenci mereka

dengan menahan sesuatu hakpun. Jangan pula engkau

menjerumuskan dirimu dalam lembah kebatilan. Sesungguhnya

mereka adalah orang-orang yang telah menyediakan negeri ini

untukmu. Mereka pula orang-orang yang telah mengabdikan

diri demi untuk membangun kejayaan ini. Mereka telah

menerangi kegelapan untukmu, menyingkirkan kepsedihan

darimu, menenteramkanmu di muka bumi ini, mengajarimu akan

pengetahuan siyasah serta mewariskan kepemimpinan untukmu.

Dengan semua itu bangkitlah kejayaan ini yang dahulu lemah.

Dengan itu pula berjayalah kebesaran ini yang dahulu kalah.

Atas semua itu maka siapapun dari mereka yang mengharapmu

memberi tambahan bagi mereka, hendaklah engkau tidak

mengutamakan orang-orang tertentu karena kedekatanmu kepada

mereka dengan mengorbankan orang banyak, atau sebaliknya

engkau mengutamakan orang banyak karena kedekatanmu kepada

mereka dengan mengorbankan yang sedikit hanya untuk

melanggengkan kekuasaan serta keselamatanmu. Hendaklah

engkau taat kepada Allah sebagaimana engkau mengharapkan

165 Al-An‘am: 90

Page 78: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

orang-orang di bawah kepemimpinanmu taat dan patuh

terhadapmu. Sungguh, sekali-kali tiada seorangpun yang

memimpin sepuluh orang muslim lalu ia tidak memberi mereka

nasehat kecuali pada hari kiamat kedua tangannya

terbelenggu hingga ke lehernya, tiada yang sanggup

melepasnya selain karena keadilan-Nya. Dalam hal ini engkau

lebih mengetahui dirimu sendiri.‖

Selama mendengarkan nasehat ini Harun ar-Rasyid

menangis tanpa bersuara. Sesampai pada penggalan di atas,

tangisannya mulai terdengar keras dan orang-orang yang

duduk di sekelilingnya tidak kuasa menahan air mata dan

suara tangis.

Salah seorang pegawai Harun berkata, ―Wahai engkau!

Sudilah kiranya anda melunakkan pembicaraan di hadapan

Amirulmukminin. Engkau telah membuat hatinya merasa takut!‖

Muhammad bin Hasan berkata, ―Wahai Syafi‘i! Hentikan

ucapanmu dari Amirulmukminin, sesungguhnya ucapanmu itu

lebih tajam dari pedangmu.‖

Sementara Harun ar-Rasyid terus saja menangis tanpa

henti. Kemudian Syafi‘i menghadap ke Muhammad dan orang-

orangyang tengah berkumpul di sana, ia berkata,

―berhentilah semoga Allah menjaga kalian, jangan sekali-

kali membuang cahaya hikmah. Wahai para budak hina dan

kemaksiatan! Allah telah mengambil janji dari kalian untuk

Amirulmukminin oleh karena pembenaran kalian terhadapnya.

Dan Dia mengamanatkan kekuasaan atas kalian di tangannya.

Demi Allah khilafah ini masih sebaik apa yang oleh orang-

orang seperti kalian telah berpaling darinya. Dan masih

akan seburuk apa yang khilafah sekarang berpegang kepada

kalian.

Harun ar-Rasyid mengangkat kepalanya dan menyuruh

orang-orang di sekelilingnya untuk bubar. Kemudian dia

Page 79: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

menghadap ke Syafi‘i, lalu berkata, ―Aku telah perintahkan

sebuah ‗shilah‘ kepadamu, akan tetapi kamu tidak merespon

untuk menerimanya.‖ Lalu Syafi‘i berkata kepadanya, ―Tidak,

demi Tuhan, Dia tidak melihatku telah menodai kemurnian

nasehat-nasehatku dengan menerima imbalan itu. Akan tetapi

aku telah berjanji kepada Allah bahwa aku tidak akan

membaur dengan seorang raja yang bangga akan dirinya namun

tiada seberapa di sisi Allah kecuali aku menyebut nama

Allah siapa tahu Dia akan memberinya peringatan.166

* * *

ALLAH AKAN MENAGIH TANGGUNG JAWABMU TERHADAP MEREKA

Dari Said bin Sulaiman, ia berkata, ―Aku berada di Makkah

di lorong Syathwa. Di sebelahku ada Abdullah bin Abdulaziz

al-Umari, ketika itu Harun ar-Rasyid tengah berhaji, lalu

ada seseorang berkata kepada Abdullah al-Umari, ―Wahai Aba

Abdurrahman! Lihat itu dia Amirulmukminin tengah melakukan

sai, dan tempat sai itu dikosongkan untuknya.‖ Abdullah al-

Umari menjawab, ―Tidak, semoga Allah membalas kebaikan

untukmu! Engkau telah membebaniku perkara yang tidak aku

butuhkan.‖ Ia mengenakan sandalnya dan segera berdiri,

sementara orang itu mengikutinya.

Orang itu berpapasan dengan Harun ar-Rasyid dari Marwa

hendak menuju Shafa, lalu ia berteriak memanggil, ―Wahai

Harun!‖ Tatkala Harun melihatnya, ia berkata pada orang

itu, ―Labbaik!‖ orang itu berkata lagi kepada Harun,

―Mendakilah di Shafa!‖ Setelah Harun mendaki Shafa, orang

itu berkata lagi, ―Palingkan mukamu ke arah (ka‘bah)

kiblat!‖ Harun menjawab, ―Ya aku sudah lakukan itu.‖ Orang

itu berkataa, ―Ada berapa banyak mereka?‖ Harun balik

166 Hilat al-Awliya (9/85-91)

Page 80: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

bertanya, ―Dan siapa yang memelihara mereka?‖ orang itu

berkata lagi, ―Berapa banyak orang-orang seperti mereka?‖

harun menjawab, ―Mereka semua adalah makhluk yang dijaga

oleh Allah.‖ Orang itu berkata, ―Ketahuilah, Wahai engkau

Harun! Bahwa masing-masing dari mereka hanya akan ditanya

tentang tanggung jawab atas diri mereka sendiri. Akan

tetapi engkau akan ditanya tentang urusan mereka semua,

maka lihatlah seperti apa dirimu?‖

Kemudian Harun menangis dan terduduk. Orang-orang yang

bersamanya memberinya sapu tangan untuk mengusap air

matanya.

Abdullah al-Umari berkata, ―Aku masih punya nasehat

yang lain.‖

Harun menjawab, ―Katakanlah!‖

Abdullah berkata, ―Demi Tuhan, seseorang akan mendapat

balasan ‗hajar‘ karena telah menyia-nyiakan hartanya. Lalu

bagaimana dengan orang yang menyia-nyiakan serta

menghamburkan harta umat Islam?‖

Abdullah lalu meninggalkan tempat itu sementara Harun

masih saja menangis.167

* * *

SETIAP MASALAH MEMINTA JAWABAN

Dari Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik, ia berkata,

―Di antara kami ada orang gila, ia biasa dipanggil Aba

Nashr. Ia orang yang hilang akal dan bertingkah tidak

layaknya orang kebanyakan. Ia tidak berbicara sebelum ada

orang yang memulai berbicara denganya. Ia tinggal di sudut

masjid Rasulullah tempat di mana orang-oang fakir dari

muhajirin berteduh. Akan tetapi manakala ditanyakan

167 Shafwat as-Shafwah (2/187)

Page 81: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kepadanya suatu persoalan, ia dapat memberi jawaban yang

sangat bagus dan mengherankan.

Suatu hari aku mendatanginya di sudut masjid

Rasulullah saw bersama orang-orang fakir yang tinggal di

sana. Aku mendekat dan duduk di sebelahnya, lalu aku

menggerakkannya hingga ia membuatnya terkejut. Aku

menyodorkan sesuatu padanya dan ia lekas menerimanya, lalu

ia berkata, ―Terpenuhilah kebutuhan kami.‖ Aku bertanya

padanya, ―Wahai Aba Nashr! Apa kemuliaan itu?‖ Ia menjawab,

―Membawa sesuatu yang mewakili pergaulan yang paling rendah

dan yang paling tinggi, menerima kebaikannya dan

menghindari keburukannya.‖ Aku berkata lagi padanya, ―Apa

muru‟ah itu?‖ Ia menjawab, ―Memberi makan, menebar salam,

membersihkan noda (dosa).‖ Aku bertanya lagi kepadanya,

―Apa sakha‟ (dermawan) itu?‖ Ia menjawab, ―Bersunjgguh-

sungguh membantu saudaranya yang kekurangan.‖ Aku bertanya

lagi, ―Apa bakhil itu?‖ Ia menjawab, ―Hus..!‖ Dan raut

mukanya memberi makna. Aku memintanya untuk memberi jawaban

dan ia mengatakan telah memberiku jawaban.

Muhammad bin Ismail berkata, ―Harun datang kepada kami

dan masjid dikosongkan untuk memberi jalan kepadanya. Ia

berhenti di makam Rasulullah saw dan berdiri di atas

mimbarnya. Ia berkata, ―Berhentilah di tempat para ahli

Suffah!‖ Ketika Harun mendatangi mereka, dikatakan kepada

Abu Nashr, ―Ini dia Amirulmukminin.‖ Maka ia segera

mengangkat mukanya dan berkata, ―Wahai tuan! Tiada orang

lain di antara Allah dengan hamba-hamba-Nya, termasuk umat

Muhammad serta rakyatmu ini kecuali engkau seorang, bahwa

Allah akan meminta tanggung jawabmu atas mereka. Maka

siapkanlah jawaban untuk setiap pertanyaan. Ingat! Umar bin

Khattab pernah berkata, ―Sekiranya ada sakhlah (anak

Page 82: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kambing) yang hilang di pantai Efrat, niscaya Umar takut

kelak akan ditanya oleh Allah swt.‖

Mendengar perkataan itu Harun menangis seraya berkata,

―Wahai Abu Nashr! Rakyatku serta urusanku berbeda dengan

rakyat dan urusan Umar.‖ Abu Nashr berkata, ―Demi Tuhan!

Apa yang telah aku katakan tidak akan lepas darimu kelak,

maka lihatlah dirimu sekarang, sesungguhnya engkau dan Umar

akan ditanya tentang apa yang telah dititipkan Allah kepada

kalian.‖ Kemudian Harun memerintahkan orangnya untuh

memberi kantong yang berisi uang sebanyak tigaratus dinar.

Harun berkata, ―Berikanlah itu kepada Abu Nashr!‖ Abu Nashr

menjawab, ―Aku hanyalah salah seorang dari ahli Shuffah.

Maka berikanlah itu pada seseorang yang dapat membagikannya

untuk ahli Shuffah serta bersedia memasukkan aku di antara

mereka.‖168

* * *

AKU TAKUT DARI DOSA INI

Dari Said bin Amir, ia berkata, ―Sulaiman at-Taimy

sedang sakit, dan ia menangis keras dalam keadaannya itu.‖

Lalu dikatakan padanya, ―Apa yang membuatmu menangis? Apa

engkau takut mati?‖ Dia menjawab, ―Tidak, melainkan aku

pernah menempuh faham Qodari, dan aku telah menganutnya.

Aku takut Tuhanku kelak akan meng-hisab-ku atas hal itu.169

* * *

DAN TAMPAKLAH BAGI MEREKA DARI ALLAH APA YANG TIDAK PERNAH

MEREKA PERKIRAKAN

Dari Muhammadbin Munkadir bahwa ia merasa ketakutan

menjelang ajal, lalu dikatakan kepadanya, ―Kenapa kamu

gelisah?‖ ia menjawab, ―Aku takut terhadap satu ayat dalam

168 Shafwat as-Shafwah (2/199-200)

169 Hilat al-Awliya (3/32)

Page 83: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kitab Allah swt: “Dan tampaklah oleh mereka dari Allah swt

apa yang tidak pernah mereka sangkakan.”170

Sungguh aku

takut jika kelak akan tampak olehku apa yang tidak pernah

aku sangka-sangka.

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Muhammad bin

Munkadir suatu ketika bangun tinga malam melakukan shalat.

Tatkala itu ia menangis dan tangisannya semakin keras

hingga keluarganya terbangun. Mereka bertanya padanya, ―Ada

apa denganmu, apa yang membuatmu menangis?‖ Akan tetapi

mereka tidak dapat memahami perkataannya karena tangisannya

sangat keras. Lalu mereka mendatangi Abi Hazim dan

menceritakan perihal yang terjadi padanya. Abi Hazim datang

menemuinya tatkala ia masih menangis, lalu berkata, ―Wahai

saudaraku! Apa yang membuatmu menangis? Engkau telah

memperhatikan keluargamu.‖ Ia menjawab, ―Aku telah melewati

satu ayat dalam kitab Allah swt.‖ Abu Hazim bertanya, ―Apa

itu?‖ Ia menjawab, ―Dan tampaklah oleh mereka dari Allah

apa yang tidak mereka perkirakan.‖ Abu Hazim mendengar itu

kemudian menangis bersamanya. Dan tangisan mereka berdua

bertambah keras.

Menurut Muhammad bin Munkadir bahwa sebagian

keluarganya ada yang berkata pada Abu Hazim, ―Aku

mendatangkanmu ke sini untuk menenangkannya, akan tetapi

melah engkau menambah tangisnya.‖ Kemudian Abu Hazim

menjelaskan kepada mereka apa yang membuat mereka berdua

menangis.171

* * *

170 Az-Zumar (47)

171 Hilat al-Awliya (3/146)

Page 84: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

MENANGISI DOSA-DOSA YANG LEWAT

Dari said bin Usman al-Khayyath, ia berkata, ―Aku

mendengar Dza an-Nun berkata, ―Tiga perkara sebagai

pertanda taubat: menangisi dosa-dosa yang telah lalu,

munculnya rasa takut jika terperosok melakukan perbuatan

dosa, berpisah dari orang-orang yang berperilaku buruk dan

bergabung ke dalam barisan orang-orang bijak.‖172

* * *

BERBUATLAH UNTUK HARI KIAMAT

Dari Abi Zakaria at-Taimy, ia berkata, ―Tatkala

Sulaiman bin Abdul Malik berada di masjidil haram tatkala

itu diberikan padanya sebuah batu berpahat. Lalu ia mencari

seseorang yang dapat membacakan tulisan di batu itu

untuknya. Ia mendatangi Wahab bin Munbih untuk

membacakannya. Pada batu itu tertulis, ―Wahai anak Adam!

Jika engkau melihat betapa dekatnya sisa umurmu, hendaklah

engkau mencukupkan batas anganmu dan perbanyaklah amalanmu.

Kurangilah hasrat dan lamunanmu karena itu hanya akan

memberikan sesal di kemudian hari. Pada hari itu telah

habis langkahmu, keluarga serta sanak saudara saling

mengucap salam perpisahan untukmu. Mereka telah terpisah

jauh darimu, sedangkan engkau tidak lagi akan berpulang ke

dunia di mana mereka berada. Ingatlah bahwa amalanmu telah

terhenti, kebaikanmu tiada bertambah. Meka hendaklah engkau

berbuat segala sesuatu untuk bekal di hari kiamat kelak.

Lakukanlah sebelum penyesalan menghimpitmu.‖

Abu Zakariya berkata, ―Maka Sulaiman menangis sangat

keras setelah mendengar perkataan ini.‖173

* * *

172 Sya‘bul Iman, karya Imam Baihaqi (7185)

173 Hilat al-Awliya (4/69)

Page 85: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

YAKINKAH AKAN AMALANMU?

Dari Yahya bin Adam, ia berkata, ―Ketika ajal telah

mendekati Mus‘ar, Sufyan al-Tsauri mendatanginya, ia

melihat Mus‘ar dalam keadaan takut,lalu berkata, ―Kenapa

engkau takut? Demi Tuhan! Aku benar-benar ingin mati

secepatnya. Mus‘ar berkata, ―Tenangkanlah aku!‖ Sufyan al-

Tsauri mengulangi perkataannya lagi, dan Mus‘ar menjawab,

―Jadi engkau benar-benar yakin akan amalanmnu, wahai

Sufyan? Demi Allah! Sesungguhnya aku benar-benar seperti

tengah berada di puncak bukit yang tinggi dan tidak tahu ke

mana aku akan berlabuh.‖

Mendengar jawaban dari Mus‘ar seperti itu, Sufyan

menangis sambil berkata, ―Kamu lebih takut kepada Allah

daripada aku.‖174

* * *

BERBUATLAH UNTUK TUHANMU LALU UNTUK DIRIMU

Dari Yahya bin Adam, ia berkata, ―Aku mendengar

Syuraik berkata, ―Aku bertanya kepada Ibrahim bin Adham

tentang masalah antara Ali dan Muawiyah, maka ia menangis.

Aku merasa menyesal telah menanyakan hal itu. Lalu ia

mengangkat kepalanya dan berkata, ―Sesungguhnya orang yang

mengerti akan dirinya akan berbuat untuk dirinya sendiri,

dan orang yang mengerti Tuhannya niscaya ia akan

mengutamakan berbuat untuk Tuhannya daripada yang lain.‖175

* * *

LIHATLAH AMALANMU

Iyadh al-Khawwash berkunjung kepada kepada Ibrahim bin

Saleh, dia adalah seorang amir dari Palestin, lalu berkata,

―Ya Syeikh! Berilah aku nasehat!‖ ia menjawab, ―Dengan apa

174 Hilat al-Awliya (7/312)

175 Hilat al-Awliya (8/15)

Page 86: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

aku menasehatimu, apa semoga Allah memperbaiki urusanmu?

Telah sampai padaku bahwa perbuatan orang-orang yang hidup

di dunia ini bertentangan dengan saudara-saudara mereka

yang telah meninggal. Maka lihatlah! Amalan apakah darimu

yang bertentangan dengan Rasulullah saw.‖ Mendengar jawaban

ini, orang itu menangis hingga air matanya membasahi

jenggotnya.176

* * *

MAQAMAT MUKHALAFAT

Abu al-Abbas bin Musarwaq berkata, ―Aku bersama Junaid

bin Muhammad tengah berjalan di beberapa tempat di Baghdad.

Tatkala itu terdengar seorang penyanyi melantunkan sebuah

syair:

Tempat-tempat yang telah kamu singgahi dan kamu huni

Hari-hari yang engkau telah lalui dengan kemenangan

Mendengar lantunan itu, Junaid menangis sangat keras,

kemudian berkata, ―Wahai Abu Abbas! Betapapun menawan

rumah-rumah yang indah lagi cantik ini, dan betapapun

memikat kediaman orang-orang yang membangkang (Allah), aku

tetaplah berhasrat untuk meneguhkan harapanku, memperteguh

langkahku, serta menetapi rasa takut dalam hatiku untuk

menggapai asaku. Inilah aku bersama hari-hariku yang

sekejap, kini aku meratapi masa yang silam.

Abu Abbas berkata, ―Siapa yang kesenangannya diperoleh

secara tidak benar, maka kesenangan itu hanya akan

mendatangkan malapetaka. Barangsiapa yang keramahannya

176 Hilat al-Awliya (10/21)

Page 87: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

tidak diabdikan untuk Tuhannya, maka dia adalah orang yang

keramahannya hampa.‖177

* * *

DOSA

Seseorang berkata kepada Abi Muhammad al-Jarir, ―Aku

pernah tertutup dari kenikmatan, kemudian dibukakan jalan

bagiku untuk mendapatkan kelonggaran, hingga akhirnya aku

berbuat dosa. Kemudian aku terhalang dari keadaanku itu.

Maka bagaimana jalan menuju ke sana lagi? Tunjukkanlah aku

pada kesenangan yang pernah kudapatkan.

Kemudian Abu Muhammad menangis dan berkata, ―Wahai

sadaraku! Ini adalah masa di mana semua orang tidak lagi

memiliki pilihan. Akan tetapi aku lantunkan untukmu

beberapa bait syair berikut:

Tetaplah di singgah di kediaman itu, itu adalah

peninggalan-peninggalan mereka

Para terkasih menangis dalam rindu dan penyesalan

Betapa aku telah menetap di sana mencari seorang

pemberi khabar

Entah teman atau rekan tentang penghuninya

Kutemukan jawaban membawaku ke kuburnya

Ia telah memisahkan orang yang menghuninya, maka

berhagalah tempat pertemuan itu. 178

* * *

MAKSIAT DAN DOSA

Dari Ibrahim bin Bisyar, ia berkata, ―Aku bersama Abu

Yusuf al-Fasuli melintas di sebuah jalan di Syams. Kemudian

ada seorang lelaki menemuinya seraya mengucapkan salam dan

berkata, ―Wahai Abu Yusuf! Berilah aku nasehat yang dapat

177 Hilat al-Awliya (10/214)

178 Hilat al-Awliya (10/348)

Page 88: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

aku jaga sebagai nasehat darimu!‖ Abu Yusuf menangis lalu

berkata, ―Ketahuilah saudaraku, bahwa pergantian malam dan

siang serta perputaran waktunya adalah mesin yang

mempercepat badanmu menjadi renta, umurmu semakin berkurang

dan ajalmu semakin dekat. Seyogiyanya engkau tidak merasa

tenang sebelum menyadari di mana tempat berlabuhmu terakhir

nanti. Dan engkau menyadari akan murka Tuhanmu atas dosa

dan maksiat yang engkau perbuat, atau dengan rahmat dan

kemurahan-Nya yang membuat Dia ridha terhadapmu. Anak Adam

yang lemah adalah ibarat setitik embun di hari kemarin dan

akan sirna esok hari. Maka jika engkau tidak rela dengan

semua ini niscaya engkau akan dikembalikan dan engkau akan

mengetahui. Engkau akan menyesal di hari di mana penyesalan

tiada membawa arti.

Abu Yusuf terus menangis dan orang itu menangis

bersamanya. Akupun menangis karena tangisan mereka berdua

hingga mereka berdua tak sadarkan diri.179

* * *

DOSA-DOSA

Sebagian orang saleh pernah bercerita, ―Suatu ketika kami

mendatangi Mughirah al-Kharraz tatkala ia sedang sakit.

Kami berkata padanya, ―Apa yang kamu rasakan?‖ Dia

menjawab, ―Aku merasa diriku berada dalam dosa.‖ Kami

katakan lagi, ―Apa yang kamu keluhkan?‖ Dia menjawab,

―Penyesalan karena banyak berbuat lalai.‖ Kami berkata

lagi, ―Apa yang kamu harapkan?‖ Dia menjawab, ―Berteduh

kepada Allah dan meninggalkan yang dibenci oleh-Nya.‖ Lalu

orang-orang yang ada di situ menangis kerane mendengar

ucapannya.180

179 Dzam al-Hawa, karya Ibnu al-Jawzy (h 670-671)

180 Al-Aqibah fi Dzikri al-Maut (h 120)

Page 89: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

* * *

LALAI DAN DOSA

Seseorang berkata kepada Abdulaziz bin Abi Rawwad,

―Bagaimana keadaanmu?‖ Abdulaziz menangis lalu berkata,

―Demi Tuhan, aku telah lalai dan lupa akan maut bersama

dosa-dosa yang teramat banyak menyelimutiku, sementara ajal

semakin hari kian dekat. Aku sendiri tidak mengerti mana

alam yang hendak kutuju.‖ Dia measih melanjutkan

tangisnya.181

* * *

MEREMEHKAN DAN MENYIA-NYIAKAN

Said bin as-Saib at-Thaifi hampir tidak pernah

kehabisan air mata. Air matanya selalu mengalir sepanjang

hari. Pada saat melakukan shalat ia menangis, saat

berthawaf ia menangis, saat duduk dan membaca ayat al-Quran

ia pun menangis, bahkan jika anda berpapasan dengannya di

jalan ia pun menangis.

Sufyan berkata, ―Orang-orang memberitahuku bahwa ada

seseorang yang mencela Said karena perbuatannya itu.‖

Sufyan lalu menangis dan melanjutkan ucapannya,

―Sesungguhnya aku lebih berhak untuk engkau hina dan engkau

cela karena perbuatanku yang gegabah dan sia-sia, karena

dua hal itu telah menguasai atas diriku.‖

Orang itu berkata, ―Ketika aku mendengar itu, maka aku

pergi meninggalkannya.‖

Dari Muhammad bin Yazid bin Khunais, ia berkata,

―Tidak pernah sekalipun aku melihat seseorang cepat

meneteskan air mata melebihi Said bin as-Saib. Sesungguhnya

181 Shafwat as-Shafwah (2/229)

Page 90: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Said meneteskan air mata adalah agar hatinya tergerak, maka

engkau melihat air matanya laksana air hujan.182

* * *

DI MANAKAH TERDAPAT KESELAMATAN

Suwar Abu Ubaidah berkata, ―Terhitung sejak tiga puluh

tahun sebelum kematian Atha‘ as-Salimi, aku tidak pernah

melihatnya melainkan kedua matanya selalu berlinang. Bahkan

aku tidak pernah menyamakan Atha‘ tatkala aku melihatnya

selain seperti seorang wanita yang ditinggal mati anaknya.

Seolah-olah Atha‘ bukanlah termasuk orang-orang yang hidup

di dunia.

Saleh al-Marry berkata, ―Aku pernah berkata kepada

Atha‘ as-Salimi, ―Apa yang engkau harapkan?‖ Dia menjawab

sambil menangis, ―Demi Allah wahai Abu Basyar, aku berharap

menjadi pasir yang tidak bercampur dengan benda yang paling

kecil sekalipun di dunia ini dan di akhirat kelak.‖ Saleh

berkata, ―Sungguh itu membuatku menangis, dan demi Tuhan

aku mengerti bahwa dia sesungguhnya hanya menginginkan

keselamatan dari al-hisab.183

* * *

HATINYA TERBAKAR RASA TAKUT

Dari Malik bin Dhigham, ia berkata, ―Ada seorang

lelaki dari daerah Ubullah sering mendatangi ayahku. Orang

itu menceritakan seorang wanita yang sering menangis

bernama Sya‘wanah kepada ayahku. Lalu ayahku berkata

padanya, ―Katakan padaku bagaimana ia menangis?‖ orang itu

menjawab, ―Wahai Abu Malik, aku katakan padamu bagaimana ia

menangis. Demi Tuhan! Ia menangis di malam dan siang hari,

hampir-hampir tidak pernah berhenti.‖ Ayahku berkata lagi,

182 Shafwat as-Shafwah (3/383)

183 Shafwat as-Shafwah (3/330)

Page 91: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

―Bukan itu yang aku tanyakan kepadamu. Bagaimana wanita itu

memulai tangisnya?‖ orang itu menjawab, ―Baiklah, wahai Abu

Malik! Wanita itu mendengarkan sedikit dari ucapan dzikir,

lalu terlihat air matanya berlinang dari kelopak matanya

bagaikan air hujan. Ayahku bertanya lagi, ―Adakah air

matanya yang menetes melewati batas yang ada di atas hidung

atau hanya keluar dari kelopak matanya sampai pada

pelipis?‖ Orang itu menjawab, ―Wahai Abu Malik! Sungguh air

matanya melebihi itu semua. Hanya dengan mendengar ucapan

dzikir, air matanya datang membawa empat bintang yang

menetes cepat sekali.

Mendengar cerita orang itu, ayahku kemudian menangis

dan berkata, ―Aku tidak melihat rasa takut melainkan telah

membakar seluruh hatinya. Pernah dikatakan bahwa sedikit

banyaknya air mata sebanding dengan rasa terbakarnya hati.

Maka tatkala hati telah terbakar semuanya, tiada lagi yang

diinginkan olehnya selain menangis, dan sedikit saja ucapan

dzikir yang didengarnya akan membuatnya merasa sangat

ketakutan.184

* * *

MELALAIKAN HAK-HAK ALLAH

Dari Ismail bin Hisyam, bahwa di antara beberapa sahabat

Fath al-Muasshala ada yang pernah berkata, ―Suatu kali aku

menemuinya dalam keadaan menangis. Hingga aku melihat air

matanya menetes dari celah-celah jemarinya. Lalu aku

memanggilnya karena aku ingin melihatnya. Betapa aku

melihat air matanya berwarna pekat.

Aku berkata kepadanya, ―Demi Tuhan ya Fattah, adakah

engkau meneteskan air mata darah?‖

184 Shafwat as-Shafwah (4/53-54)

Page 92: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Ia menjawab, ―Jika bukan karena engkau telah bersumpah

dengan nama Allah, tidaklah aku akan bercerita kepadamu.

Benar aku menangis dan meneteskan air mata darah.‖

Aku berkata lagi, ―Atas masalah apa engkau meneteskan

air mata? Dan atas masalah apa engkau meneteskan darah?‖

Dia menjawab, ―Aku meneteskan airmata atas keteledoranku

melalaikan hak-hak Allah. Dan aku meneteskan airmata darah

diatas airmataku ini adalah karena takut jika airmata itu

tidak sah lagi untukku.‖

Ismail bin Hisyam berkata, ―Sahabat Fath itu berkata,

―Pernah suatu kali aku melihat Fath dalam mimpi setelah

kematiannya. Lalu aku berkata kepadanya, ―Apa yang

diperbuat Allah terhadapmu?‖ Dia menjawab, ―Dia memberiku

ampunan.‖ Aku berkata lagi, ―Apa yang diperbuat dengan

airmatamu?‖ Dia menjawab, ―Allah swt mendekatkan diri-Nya

kepadaku, lalu berkata kepadaku, ―Wahai Fath! Airmata ini

untuk apa?‖ Aku menjawab, ―Wahai Tuhanku! Airmata ini

adalah untuk kelalaianku akan hak-hak-Mu.‖ Allah berkata

lagi, ―Lalu airmata darah untuk apa?‖ Aku menjawab, ―Wahai

Tuhanku! Darah itu adalah untuk airmataku, andaikata

airmata itu tidak sah dariku. Allah berkata lagi kepadaku,

―Wahai Fath! Sekali-kali Aku tiada membutuhkan semua ini.

Kebesaran-Ku telah mendaki kepada diri-Ku, dan menjagamu

selama empat puluh tahun atas dosa yang ada dalam lampiran

catatan amalanmu.185

* * *

TUKARLAH DIRIMU

Abu Usman Amr bin Abid bertamu kepada Khalifah al-

Mansur. Al-Mansur menyambutnya dengan hormat kemudian

mendekatinya. Ia menanyakan keadaan keluarga dan anak-

185 Shafwat as-Shafwah (4/188-189)

Page 93: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

anaknya, kemudian berkata, ―Berilah aku nasehat!‖ Abu Usman

kemudian membacakan ayat al-Quran:

“Demi fajar, dan malam yang sepuluh, dan yang genap dan

yang ganjil, dan malam bila berlalu. Pada yang demikian itu

terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang

berakal. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu

berbuat terhadap kaum „Aad, yaitu penduduk Iram yang

mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah

dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,

dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besardi lembah, dan

kaum Fir‟aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang

banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu

mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena

itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,

sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” 186

Abu Usman melanjutkan perkataannya, ―Wahai Abu Ja‘far!

Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi terhadap orang-

orang yang berbuat sebagaimana perbuatan mereka dahulu.

Maka bagi mereka yang melakukan perbuatan seperti mereka

lakukan niscaya Allah akan menurunkan azab sebagaimana

ditimpakan kepada mereka. Maka bertakwalah engkau kepada

Allah, sesungguhnya di balik pintumu itu ada api yang

membara dari segala penjuru akibat tidak ditegakkannya

kitab Allah dan sunnah Rasulullah saw.

Mendengar nasehat itu al-Mansur menangis keras seraya

berkata, "Lanjutkanlah nasehatmu untukku!‖ Abu Usman

berkata lagi, ―Sesungguhnya Allah telah memberimu dunia

dengan segala isinya, maka tukarlah dirimu dengan

sebagiannya saja. Perkara yang demikian itu diperuntukkan

bagi orang-orang sebelum kamu, lalu berganti kepadamu, dan

186 Al-Fajr: 1-14

Page 94: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

akan kembali kepada orang-orang setelah kamu. Dan hendaklah

engkau mengingat suatu malam dimana engkau akan bergegas

dari hari kiamat.‖

Setelah ucapan nasehat yang kedua ini, tangisan al-

Mansur bertambah keras daripada tangisan sebelumnya.

Silaiman bin Mujalid berkata, ―Berlakulah lemah lembut

kepada Amirulmukminin, wahai Abu Usman!‖ Abu Usman Amr bin

Abin menjawab, ―Apa yang dikhawatirkan dari Amirulmukminin

yang menangis karena takut kepada Allah swt?‖187

* * *

WAHAI DZAT YANG TIDAK TERPEDAYA OLEH DOSA

Abu Bakar as-Sasy, beliau adalah seorang alim yang

banyak diminta nasehat-nasehatnya, pernah berkata dalam

doanya, ―Wahai dzat yang tiada terkena madharat oleh dosa-

dosa, yang tiada berkurang (keagungan-Nya) oleh ampunan-

ampunan-Nya, karunialiah aku apa yang tidak mendatangkan

madharat terhadap-Mu, dan berilah aku apa yang tidak

mengurangi (keagungan-Mu).188

* * *

DOSAKU YANG BANYAK

Dari Ruh bin Salamah al-Warraq, ia berkata, ―Kami pernah

bermalam bersama seorang lelaki ahli ibadah di daerah dekat

pantai. Orang itu manangis semalaman hingga kami khawatir

akan terbitnya fajar dan ia masih saja menangis. Kami tidak

pernah bercakap-cakap sedikitpun hingga tiba-tiba ia

berkata, ―Dosaku teramat banyak, dan ampunan-Mu sangatlah

besar, maka satukanlah antara dosaku dengan ampunan-Mu

wahai Yang Maha Mulia!‖ Ruh bin Salamah berkata, ―Karena

187 Al-Bidayah wa an-Nihayah (10/124)

188 Sya‘bul Iman (7305)

Page 95: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

ucapan orang itu, maka menangislah orang-orang yang

bermalam di situ.‖189

* * *

MERANGKAK KE SURGA

Ibnu Abi ad-Dunya berkata, ―Seorang lelaki dari Bani

Quraisy berkata padaku bahwa salah seorang anak lelaki

Thalhah bin Ubaidillah berkata, ―Taubah bin Simmah berada

dalam kesedihan tengah mengoreksi dirinya. Suatu hari ia

menghitung umurnya yang mencapai enam puluh tahun. Ia

menghitung jumlah hari yang telah dilaluinya sebanyak

21.500 hari, lalu ia berkata sambil menangis, ―Celakalah

aku! Aku akan menghadap Tuhanku dengan duapuluh satu ribu

dosa. Bagaimana jika setiap hari ada ribuan dosa.‖ Kemudian

orang itu terlihat tak sadarkan diri hingga ia meninggal

dunia. Orang-orang yang berkumpul di sana mendengar

seseorang berkata, ―Wahai engkau niscaya akan mendaki

(merangkak) ke surga yang tertinggi.‖190

* * *

BANYAK DOSA BURUK AMALAN

Ibnu Mubarak berkata, ―Aku tiba di kota Makkah, tatkala

orang-orang di sana lama tidak melihat hujan. Mereka

meminta hujan (memohon kepada Allah) di dalam masjidil

haram. Sementara di antara orang-orang yang banyak itu, aku

berada di depan pintu Bani Syaibah. Saat itu aku bertemu

dengan seorang kulit hitam tengah membawa dua buah karung,

dia mengenakan salah satunya dan satunya lagi dia berikan

kepada tuannya. Lalu orang itu berada di tempat agak gelap

di sebelahku. Aku mendengarnya mengucap, ―Wahai Tuhan!

Engkau telah ciptakan muka-muka manusia yang banyak dosa

189 Sya‘bul Iman (7306)

190 Ighatsah al-Luhfan, karya Ibnu al-Qayyim (1/83)

Page 96: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

dan buruk perilaku, dan engkau telah mencegah datangnya

mendung di langit untuk kami sebagai pelajaran atas semua

perilaku dan dosa itu. Maka aku memohon kepada-Mu Dzat Yang

Maha Lembut lagi Maha Pemberi, Wahai Dzat yang tiada

seorang hambapun mengetahui-Nya selain keindahan dan

keelokan-Nya! Airilah mereka sekejap saja, sekejap saja!‖

Ibnu Mubarak berkata, ―Orang itu terus menerus

mengucapkan, ―Sekejap saja, sekejap saja, hingga awan

menyelimuti langit, hujan turun dari seluruh penjuru. Orang

itu duduk dan terus bertasbih sementara aku menangis.191

* * *

BILANGAN TERAKHIR

Hasan al-Bashri pernah berkata dalam salah satu

ceramahnya, ―Bersegeralah wahai hamba Allah, bersegeralah!

Sesungguhnya itu adalah nafas, jika ia telah habis maka

terputuslah amalan-amalanmu untuk mendekatkan diri kepada

Allah swt. Sungguh Allah mengasihi orang yang bersedia

mengoreksi dirinya sendiri, yang menangis atas dosa-dosanya

dan lalu membaca ayat-Nya: “Kami hanya menghitung

(datangnya hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan

yang teliti.” 192

Setelah mengucapkan pesan di atas, Hasan al-Bashri

menangis dan berkata, ―Hitungan terakhir adalah keluarnya

ruhmu, hitungan terakhir adalah berpisah dari keluargamu

dan hitungan terakhir adalah masukmu ke dalam kubur.193

* * *

TAKUT AJAL MENJEMPUT

191 Shafwat as-Shafwah (2/269-271)

192 Maryam: 84

193 Sya‘bul Iman (10787)

Page 97: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Tatkala Sufyan at-Tsaury telah dekat ajalnya, ia menangis

dan bersedih. dikatakan padanya, "Wahai Abu Abdullah

berharaplah kepada Allah. sesungguhnya ampunan Allah lebih

besar daripada dosa-dosamu. dia menjawab, "Ataukah aku

menangisi dosa-dosaku? Sekiranya aku tahu bahwa aku akan

mati dengan membawa tauhid, niscaya tiada aku pedulikan

lagi apakah Allah akan menimpakan dosa-dosa sebesar

gunung."194

* * *

BISA JADI BAIK ATAU BURUK

Yahya bin Muadz ar-Razy pernah berkata, "Bagaimana seorang

mukmin bisa merasa bahagia di dunia ini, padahal perbuatan

buruk yang dilakukannya akan menimpakan azab baginya,

sementara amalan yang baik belum tentu akan diterima. bisa

jadi ia akan menjadi buruk atau baik.195

Dalam sebuah riwayat dari Yahya bin Muadz ar-Razy, ia

berkata, "Bagaimana bisa amalan-amalanku akan menjadi

penyelamat sementara aku masih berada antara baik dan

buruk. keburukan-keburukanku tidak mungkin menyimpan nilai-

nilai kebaikan sementara kebaikan-kebaikanku sudah pasti

bercampur dengan keburukan. padahal Engkau hanya menerima

amalan-amalan yang murni. lalu apa lagi yang tersisa

untukku selain kemrahan dan kebaikan-Mu.196

* * *

194 Ihya Ulum ad-Din (4/172)

195 Sya‘bul Iman (849)

196 Sya‘bul Iman (850)

Page 98: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

NIKMAT DAN MAKSIAT

Muhammad bin Sabiq al-Mashry pernah berkata, "Ya

Allah! Aku memohon ampunan-Mu dari semua perkara yang telah

aku taubati lalu aku melakukannya lagi. Dan aku memohon

ampunanmu akan nikmat-nikmat-mu yang telah Engkau limpahkan

kepadaku lalu aku gunakan untuk maksiat. Aku memohon

ampunanmu dari segala sesuatu yang telah aku wajibkan atas

diriku untuk mengabdi kepadamu lalu aku tidak memenuhinya.

Dan aku memohon ampunan-Mu untuk segala sesuatu yang aku

harapkan untuk berbakti pada-mu kemudian bercampur dengan

perkara yang tidak Engkau ridhai.197

* * *

TIADA PENGHARAP YANG MERUGI

dari Ibrahim bin Mudharib bin Ibrahim, ia berkata, "Aku

mendengar ayahku berkata, Aku pernah berkunjung kepada

husein bin Fadhl, tatkala itu ia tengah menanti datangnya

ajal dengan berlinang air mata, kemudian berkata kepadaku,

"Tulislah ya Mudharib!

Wahai Dzat yang para pengharap-Nya tidak akan pernah merugi

Tak seorangpun melihat-Nya dalam keterbatasan terhadap para

pemohon-Nya

Wahai tempat curahanku atas segala kelobaan dan kejahataku

Aku yang selalu saja berkeras kepala tiada henti

Kurangilah ketercelaanku dan ampunilah dosa-dosaku

Karunialah aku ampunan dari-mu dan penuhilah hajatku

Tiada lagi yang tersisa dariku selain pengakuan atas dosa-

dosaku

Hanya ampunan-Mu sebagai senjata di hari pembuktianku.198

197 Sya‘bul Iman (7168)

198 Sya‘bul Iman (7307)

Page 99: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

* * *

DOSA-DOSAKU TIDAK MEMBERIMU MADHARAT

Yahya bin Muadz ar-Razy berkata dalam syairnya:

Keagungan-Mu Wahai Sang Penguasa tiadalah berakhir

Kerajaan-Mu kekal abadi selamanya

Ketetapan-Mu berlaku bagi segala perkara

Tiada kejadian selain yang Engkau kehendaki

Dosa-dosaku tidak memberi madharat terhadap-Mu Ya Tuhan

Sementara ampunan-Mu adalah pemberi manfaat, dengannya

Engkau berbelas kasih

Engkau menetapkan apa yang Engkau kehendaki

Aku tiada daya memikul azab dari-Mu

Sedangkan Engkau tanpa dosa-dosaku tiada mengambil

manfaat

Wahai Junjunganku, Tuhan Yang Maha luas Karunia-Nya

Sesungguhnya aku adalah seburuk-buruk hamba-Mu

Umurku berkurang dari hari ke hari

Sedangkan dosa-dosaku masih saja bertambah

Aku berharap kepada-Mu dari semua celah

Namun semua tertutur tirai yang keras lagi berat

Dan pintu-Mu adalah taman kebaikan

Wahai tumpuan harapan hamba-hamba-Mu yang terkucil

Ada riwayat lain pada penggalan terakhir, berupa:

Kepada-Nya berpulang hamba-hamba yang tercela.199

* * *

ISTIGHFAR YANG MENGGETARKAN

199 Sya‘bul Iman (7308)

Page 100: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Warrad al-Ajli berjanji kepada Allah untuk tidak tertawa

hinggan dapat melihat-Nya.

Dari Umar bin Hifsh, ia berkata, ―Sakkin berkata

kepadaku, ―Antara kami dengan Warrad terjalin ikatan

kerabat, aku pernah bertanya kepada saudara perempuannya

yang lebih muda darinya, ―Bagaimana ia melewati malam-

malamnya?‖ Adik perempuannya menjawab, ―Selalu menangis dan

merintih sepanjang malam.‖ Aku bertanya lagi, ―Bagaimana

dia makan?‖ Saudara perempuannya itu menjawab, ―Sepotong

roti tatkalan memasuki waktu malam, dan sepotong lagi di

saat sahur.‖ Aku bertanya lagi, ―Adakah engkau menghafal di

antara doa-doanya?‖ Ia menjawab, ―Ya, saat menjelang fajar

(waktu sahur) ia bersujud dan menangis sambil berucap,

―Tuhan-ku hamba-Mu senang bisa selalu mentaati-Mu, maka

bantulah aku untuk mentaati-Mu dengan taufik dan hidayah-

Mu. Hamba-Mu senang bisa menjauhi larangan-Mu, maka

bantulah aku untuk itu dengan karunia-Mu, wahai Tuhan.

Hamba-Mu amat besar pengharapan pada kebaikan-Mu, harapan

yang hanya terhenti di hari orang-orang yang menang

(beruntung) bahagia berkat kebaikan dan kemurahan-Mu.200

* * *

AKU KHAWATIR DENGAN DOSA-DOSAKU

Ahmad bin Said al-Ma‘dani al-Mansur pernah melantunkan

syair beriku:

Kuucap kata berpisah pada perkara yang membuatku takut

Bukanlah ia orang yang menutupi keburukannya

Dosa-dosa itu membuatku khawatir

Adapun perpisahan, sungguh aku aman dari keburukannya

* * *

BETAPA BURUK DIRIKU DENGAN DOSA-DOSA INI

200 Al-Muntazham, karya Ibnu al-Jauwzi (8/280)

Page 101: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Dari Ishak bin Ibrahim at-Tabari, ia berkata, ―Aku wukuf

di Arafat bersama Fudhail bin Iyadh, tidak ada doa darinya

yang aku dengar selain ia hanya meletakkan tangannya pada

kedua pipinya, kepalanya menunduk dan menangis pelan.

Demikian ia lakukan hingga imam bergegas, lalu ia

menengadahkan kepalanya ke langit sambil mengucap doa,

―Betapa buruk diriku dari-Mu wahai Tuhanku! Sekiranya

Engkau memberiku maaf. (sebanyak tiga kali)201

* * *

APA YANG MENJAMINKU AMAN?

Ummu Muhammad al-Qarzhi berkata kepada anaknya, ―Wahai

anakku! Sekiranya aku tidak mengenalmu sejak kecil sebagai

anak yang baik dan tumbuh dewasa menjadi orang yang baik

pula, niscaya aku mengira engkau telah berbuat dosa yang

sangat besar. Semua itu karena aku melihat apa yang engkau

perbuat sepanjang siang dan malam.‖ Muhammad menjawab,

―Wahai ibuku! Apa yang dapat menjaminku jika Allah

memperlihatkan kepadaku, sementara aku berada dalam dosa-

dosa hingga Allah murka terhadapku. Lalu jika Allah

berkata, ―Pergilah! Aku tidak memberimu ampunan.‖ Padahal

al-quran telah memaparkan sekian banyak persoalan kepadaku

hingga malam menyeretku sementara aku tidak juga senggang

dari hajatku.202

* * *

DOSA SERTA DOSA-DOSA

Dari Ibrahim bin Hisyam bin Yahya al-Ghasyani, ia

berkata, ―Ayahku berkata dari kakekku bahwa Umar bin Abdul

Aziz pernah menulis surat kepada Muhammad bin Ka‘ab agar ia

menjual budaknya bernama Salim, ia seorang budak yang

201 Sya‘bul Iman (4196)

202 Hilat al-Awliya (3/214)

Page 102: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

sangat baik. Muhammad bin Ka‘ab berkata, ―Aku telah

membebaskannya sepeninggalku.‖ Umar menjawab, ―Baik

perlihatkanlah kepadaku!‖ Lalu Muhammad bin Ka‘ab membawa

Salim ke hadapan Umar bin Abdul Aziz, beliau berkata, ―Aku

telah diuji dengan kekhalifahan ini. Demi Allah! Aku sangat

takut kelak aku tidak berhasil mempertanggungjawabkannya.‖

Kemudian Salim berkata, ―Selama anda seperti yang telah

anda ucapkan, maka itu adalah keberhasilan anda. Jika

tidak, maka itu merupakan perkara yang perlu anda

takutkan.‖ Khalifah berkata, ―Wahai Salim! Berilah aku

nasehat!‖ Salim menjawab, ―Adam melakukan satu kesalahan

hingga diusir dari surga. Sementara anda melakukan banyak

kesalahan dan berharap bisa masuk surga?‖

Suasana kemudian menjadi hening dan semua tertegun tak

sanggup bicara.203

* * *

SIFAT ORANG-ORANG YANG TAKUT KEPADA ALLAH

Dari Mansur al-Imar, ia berkata, ―Sautu kali di malam

hari aku keluar rumah sampai aku mengira waktu siang telah

tiba. Tatkala fajar mulai terbit, aku mendengar seorang

pemuda berdoa sambil menangis. Pemuda itu berkata dalam

doanya, ―Ya Allah, demi kebesaran-Mu sungguh aku tidak

ingin mengingkari-Mu dengan kemaksiatan yang aku lakukan,

akan tetapi apa yang telah kulakukan adalah kemaksiatan

karena kebodohanku. Aku bukanlah orang yang tidak mengerti

akan azab-Mu, tidak pula mengingkari hukuman dari-Mu, aku

bukan orang yang luput dari pandangan-Mu, akan tetapi nafsu

telah menguasaiku, Kerinduanku terhadap-Mu menjadi

penolongku. Kemurahan-Mu untuk menutupi cacat hamba-hamba-

Mu kini telah kuselewengkan. Aku durhaka terhadp-Mu oleh

203 Hilat al-Awliya (3/214, 5/329)

Page 103: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

karena kebodohanku, lalu siapa yang dapat menghindarkanku

dari azab-Mu? Dan siapa yang dapat membebaskanku dari

tangan-tangan malaikat-Mu? Dan dengan tali siapa aku dapat

berpegang jika Engkau telah putuskan tali-Mu dariku? Betapa

buruk diriku jika kepada mereka yang diringankan urusannya

dikatakan: ‖Silakan meneruskan.‖ Dan jika kepada mereka

yang memikul aib berat dikatakan: ―Tetaplah!‖ Betapa buruk

diriku.

Betapa buruk diriku. Andaikata umurku panjang, niscaya

dosa-dosaku bertambah banyak. Betapa jika usiaku menua,

niscaya semakin banyak keburukan-keburukanku. Biarpun harus

betapa banyak aku bertaubat dan betapa sering aku memohon,

tiadalah aku malu kepada Tuhanku.

Mansur berkata, ―Ketika aku mendengar ucapan pemuda itu,

aku hanya bisa merapatkan mulutku di depan pintu rumahnya.

Aku berkata, ―audzu billahi min as-syaithan ar-rajim,

bismillahi ar-rahman ar-rahim: “Wahai orang-orang yang

beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan.” 204

Mansur berkata, ―Kemudian aku mendengar suara teriakan

yang sangat keras. Kemudian aku berkata, ―Sungguh di sana

ada…, maka aku segera meninggalkan sebuah tanda di depan

pintu lalu aku pergi. Sekembalinya aku makan siang, aku

melihat ada jenazah yang diusung, aku juga melihat seorang

nenek tua memasuki rumah dan keluar dalam keadaan menangis.

Aku berkata padanya, ―Wahai hamba Allah! Apa hubungan mayit

204 At-Tahrim: 6

Page 104: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

itu dengan anda?‖ Dia menjawab, ―Berhentilah dariku, jangan

engkau menambahkan kesedihanku!‖ Aku berkata lagi

kepadanya, ―Aku orang asing di sini, beritahukanlah

kepadaku!‖ Nenek itu menjawab, ―Demi Allah jika bukan

karena engkau adalah orang asing, tidak akan aku

beritahukan kepadamu. Itu adalah anakku dari yang pernah

dipelihara Rasulullah saw. Setiap kali tiba waktu malam,

dia selalu berada di makam Rasulullah saw menangisi dosa-

dosanya. Dia bekerja sebagai penjua daun kurma, dan membagi

hasilnya menjadi tiga bagian; pertama untuk memberiku

makan, kedua untuk orang-orang miskin dan ketiga untuk

dirinya sendiri. Kemudian ada seorang lelaki melewati kami

dan membacakan ayat al-Quran untuk anakku yang mengandung

peringatan dari api neraka. Orang itu masih saja mengucap

dan menangis hingga tiba ajalnya.

Mansur berkata, ―Inilah sifat orang-orang yang takut

kepada Allah di saat mereka takut akan kekuasaan.205

* * *

TAUBAT DAN PENYESALAN

Ibad bin Abid menceritakan tentang seorang lelaki dari

Bashrah yang gemar beribadah. Kemudian berpaling dan

condong kepada dunia dan kekuasaan. Lalu dia membangun

tempat tinggal yang megah dan megah. Segala titah dan

perintahnya selalu dituruti. Suatu ketika ia menyiapkan

jamuan makan-makan dan mengundang orang-orang untuk

menghadiri pesta yang digelarnya. Orang-orang dipersilahkan

datang dan menyantap hidangan yang ia sediakan. Mereka

terkesima dan takjub akan bangunan rumahnya yang sangat

megah. Orang-orang datang silih berganti selama beberapa

hari sebelum akhirnya ia berkesempatan duduk bersama rekan-

205 Hilat al-Awliya (9/328-329)

Page 105: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

rekan terdekatnya. Dia berkata, ―Sungguh kegembiraanku

semakin bertambah dengan adanya rumahku ini. Dan telah aku

katakan kepada diriku sendiri untuk membuatkan rumah

seperti ini bagi anak-anakku. Karena itu, tinggallah kalian

di rumahku beberapa hari agar aku dapat berbincang-bincang,

aku ingin bermusyawarah bersama kalian perihal bangunan

yang akan aku peruntukkan bagi anak-anakku.

Mereka bersedia tinggal beberapa hari dan selama itu

mereka membicarakan rencana pembangunan tempat tinggal yang

megah. Akan tetapi di tengah kesibukan mereka membicarakan

rencananya, terdengar seorang berkata dari kejauhan.

Wahai orang yang gemar membangun rumah yang lupa

kematiannya

Usahlah engkau terlalu berangan-angan, sesungguhnya

kematian itu pasti

Bagi setiap makhluk hidup, agar mereka memperoleh

petunjuk dan waspada

Kematian adalah kematian bagi yang mempunyai harapan

menjulang sekalipun

Usahlah engkau bangun tempat tinggal yang takkan kau

huni

Kembalilah beribadah semoga sang Kekasih mengampunimu

Orang kaya itu terkejut mendengar ucapan ini. demikian

pula dengan oang-orang yang ia ajak bicara bersamanya. Ia

bertanya kepada mereka, ―Adakah kalian mendengar sesuatu

yang aku dengar?‖ Mereka menjawab, ―Ya, kami mendengar.‖

Dia berkata lagi, ―Apakah kalian merasakan sesuatu yang aku

rasakan?‖ Mereka bertanya, ―Apa yang anda rasakan?‖ Ia

menjawab, ―Demi Allah! Aku merasakan itu merasuk ke dalam

kalbuku. Ucapan tadi mengingatkan aku kepada kematian.‖

Mereka menjawab, ―Bukan tuan, melainkan itu adalah doa

Page 106: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kelanggengan dan keselamatan.‖ Kemudian orang kaya itu

menangis dan berkata kepada orang-orang yang bersamanya,

―Kalian semua adalah rekan dan sahabat-sahabatku, maka apa

yang harus aku lakukan untuk kalian? Mereka berkata,

―Perintahkan kami apa yang ingin anda perintahkan!‖

Kemudian dia memerintahkan mereka untuk mengambilkan

minuman, lalu ia menumpahkannya. kemudian ia berkata, ―Ya

Allah aku bersaksi kepada-Mu dan kepada orang-orang yang

hadir di sini bahwa aku bertaubat kepada-Mu atas semua

dosaku, aku menyesali hari-hari yang telah sia-siakan

permainan yang tiada membawa manfaat sedikitpun. Hanya

kepada-Mu aku meminta, dan jika Engkau berikan hidayah-Mu

niscaya akan aku sempurnakan sisa-sisa hariku untuk

mentaati-Mu. Jika engkau telah menahanku, semogalah Engkau

berikan ampunan terhadapku sebagai kemurahan darimu atas

diriku.

Kejadian itu semakin memuncak dan ia masih saja

mengucapkan, ―al-maut wallahi, al-maut wallahi hingga

ruhnya melayang.

Para ulama mengatakan bahwa orang ini meningal dalam

keadaan taubat.206

* * *

WAHAI SEBAIK-BAIK TEMPAT KEMBALI

Dari Muhammad bin Saleh, ia berkata, ―Tatkala aku tengah

melakukan thawaf, aku memandang seorang badui bersandar di

penutup ka‘bah, sementara matanya tetuju ke langit. Dia

berkata, ―Wahai sebaik-baik Dzat tempat kembali manusia!

Hari-hariku telah berlalu, tenagaku semakin melemah. Hari

ini aku mendatangi rumah-Mu yang dimuliakan dengan membawa

setumpuk dosa. Dosa yang tiada ruang lagi di bumi ini, dosa

206 Al-Hawatif, Ibnu Abi ad-Dunya (33)

Page 107: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

yang air samudera tiada sanggup mencucinya, dosa yang hanya

bergantung pada ampunan-Mu. Aku lalui perjalananku di

hamparan beranda rumah-Mu, aku nafkahkan semua hartaku demi

memperoleh ridha-Mu. Lalu balasan apa yang ada dari-Mu

wahai Tuhanku?

Dia kemudian mengarahkan pandangannya kepada orang-orang

sambil berkata, ―Wahai saudara-saudaraku! Berdoalah untuk

orang yang terbelenggu dosa ini. Bermurah hatilah, aku

memohon kalian demi Dzat yang menebar kecintaan kalian

terhadap-Nya agar kalian memohon kepada Allah untuk

menerima taubatku dan mengampuni dosa-dosaku.

Orang itu kembali lagi bersandar pada dinding ka‘bah dan

berkata, ―Tuhanku! Orang yang banyak dosa ini telah

terhimpit, tertolak dari amalan-amalan yang baik, dan aku

telah memperoleh kesadaran untuk mencari rahmat-Mu.

Muhammad bin Saleh berkata, ―Setelah itu aku melihat ia

ada di arafah. Aku melihatnya meletakkan tangan kirinya di

atas kepala sambil menangis tersedu dan mengucapkan,

―Tuhanku! Kau jadikan bumi ini tertawa dengan bungan-bunga

yang tumbuh di atasnya. Kau jadikan langit mencurahkan

hujan sebagai rahmat-Mu. Wahai orang-orang yang mengasihi

para ahli tauhid! Sesungguhnya diriku benar-benar percaya

akan ridha-Mu untukku dan untuk mereka. Begitulah, karena

Engkau mencintai siapa saja yang mencintai-Mu. Engkau

adalah penyejuk mata orang-orang yang berpaling kepada-Mu

dan hanya bergantung kepada-Mu. Wahai Pujaanku! Dengan

sebenar-benarnya aku katakan bahwa Engkau telah perintahkan

untuk menyempurnakan akhlak, maka jadikanlah pelarianku

kepada-Mu sebagai pembebasku dari api neraka.‖207

* * *

207 Shafwat as-Shafwah (4/412-413)

Page 108: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

APA YANG MENDORONG ANDA MENANGIS?

Dari Saleh al-Marry, ia berkata, ―Tangisan datang karena

memikirkan dosa apabila hal itu menyentuh kalbu. Jika

tidak, maka pikiran itu akan berpindah pada kebekuan dan

penderitaan, itu apabila terjangkau. Andaikata tidak juga,

maka pikiran itu akan berpindah pada ketakutan akan

berakhir di neraka.

Dia berkata, ―Kemudian dia menangis dan tak sadarkan

diri. Dan orang-orang menyadarkannya.‖208

* * *

SEBAIK-BAIK PERKARA ADA LIMA

As-Sarry as-Saqati berkata, ―sebaik-baik perkara ada

lima hal; menangisi dosa-dosa, memperbaiki aib, taat kepada

Allah, membersihkan noda dalam hati, dan tidak mengikuti

hawa nafsu.‖

Ia berkata lagi, ―Lima perkara yang tidak mungkin

tercampuri dalam hati; takut kepada Allah semata, berharap

kepada Allah semata, cinta karena Allah semata, merasa malu

kepada Allah semata, dan merasa sayang dengan Allah

semata.‖209

* * *

TANGISAN KARENA DOSA

Dalam tangisannya itu, Aun bin Abdullah menyebut-nyebut

dosanya seranya berkata, ―Betapa diriku ini! Dengan apa

lagi aku tidak durhaka kepada Tuhan? Celakalah aku telah

berbuar maksiat dengan nikmat-nikmatnya yang ada padaku.

Celakalah aku selalu mengikuti kemana kemaksiatan dan dosa

menebarkan syahwatnya. Celakahlah aku yang melupakan maut

sementara ia tidak akan pernah lupa terhadapku. Celakalah

208 Hilat al-Awliya (6/167)

209 Hilat al-Awliya (10/124-125)

Page 109: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

aku jika pada hari kiamat nanti aku terhalang dari Tuhanku.

Celakalah aku yang melupakan-Nya padahal Dia tidak pernah

lupa terhadapku. Celakalah, bagaimana hidupku bisa terasa

nikmat sementara hari-hari kelabu selalu menghantui.

Bagaimana penyesalan ini tidak berkepanjangan sementara aku

tiada mengerti apa yang akan diperbuat-Nya terhadapku? Atau

bagaimana kesenanganku bisa menguat pada rumah yang bukan

rumahku? Atau bagaimana aku bisa berkumpul di sana

sementara ketetapanku berada di luar? Atau bagaimana

harapanku di sana bertambah besar padahal sedikit saja

sudah cukup bagiku? Atau bagaimana aku memperolehnya

sementara ia semakin dekat dengan orang-orang yang

menelusurinya sebelumku? Atau bagaimana tidak aku bersegera

melakukan amalan sebelum tertutup pintu taubatku? Bagaimana

tidak semakin banyak tangisanku sementara aku tiada

mengetahui apa yang akan berlaku atas diriku? Atau

bagaimana bisa terasa sejuk mata ini bersama ingatanku akan

masa lalu? Atau bagaimana bisa diriku menjadi baik dengan

mengingat apa yang ada di hadapanku? Celakalah! Adakah

kelalaianku ini mendatangkan madharat orang selain diriku?

Adakah orang lain berbuat untukku jika peruntukanku telah

lenyap? Celakalah, seolah ajalku telah merenggut, lalu

Tuhan mencipta dan memulakanku, lalu memberhentikanku dan

menanyaiku, lalu aku menyaksikan urusan yang telah

menyesatkanku, lalu aku lebih sibuk untuk diriku sendiri

daripada orang lain, lalu gunung-gunung melintas dan tiada

setara dengan dosa-dosaku, lalu matahari dan bulan

dipertemukan dan atas keduanya itu tiada yang seperti

hisab-ku (hitungan), bintang-bintang berjatuhan, namun

tiada mencari sesuatupun dariku. Binatang-binatang buas

menyalak, namun tiada satupun yang beramal sebagaimana

amalanku. Dan seorang anak kecil yang lebih kecil dosanya

Page 110: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

daripadaku, celakalah betapa buruk keadaanku, betapa

menakutkan kondisiku. Maka ampunilah aku, jadikan satu-

satunya kepedulianku adalah mentaati-Mu, janganlah

berpaling dariku pada hari orang-orang berpaling pada-Mu,

janganlah Engkau mencelaku aku dengan keburukan serta

aibku, jangan pula Engkau hinakan aku karena banyaknya

celaku, dengan mata yang mana aku dapat melihat-Mu

sementara aku mengetahui semua keburukan dan kebusukanku,

bagaimana aku memohon ampun kepada-Mu jika telah terkunci

mulutku ini sementara seluruh anggota tubuhku mengatakan

semua yang ada dariku, Tuhan, akulah orang yang jika

disebut dosa-dosaku maka tiada rasa aman dan nyaman lagi

kurasakan, aku bertaubat kepada-Mu, maka terimalah taubatku

ini. janganlah Engkau jadikan aku sebagai bahan bakar api

neraka setelah aku bertauhid dan beriman berkat rahmat-

Mu.210

* * *

JANGAN MERASA TENTERAM TELAH BERBUAT BANYAK

Dari Asy‘ats bin Syu‘bah, ia berkata, ―Ibnu Aun berkata,

―Janganlah engkau merasa aman karena banyak beramal.

Sekali-kali engkau tidak akan mengetahui apakah ia diterima

atau ditolak. Jangan pula engkau mengimani dosa-dosamu.

Sekali-kali engkau tidak mengetahui apakah ia dihapus atau

tidak. Sungguh amalan-amalan itu terlepas darimu, engkau

tidak mengetahui apa yang Allah perbuatan terhadapnya,

adakah Allah akan membuangnya ke penjara (neraka), atau ke

surga.‖211

* * *

KATAKAN PADA JIWAMU, WAHAI ORANG DURHAKA!

210 Shafwat as-Shafwah (3/102-103)

211 Sya‘bul Iman (7312)

Page 111: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Katakan pada jiwamu: Tidak seharusnya engkau terpedaya

oleh kehidupan dunia. Demi Allah sekali-kali jangan engkau

terpedaya oleh tipudaya dunia ini. Perlihatkan pada jiwamu

betapa keberadaan jiwa itu sangatlah berpengaruh terhadap

unsur-unsur hidupmu. Jangan pernah engkau sia-siakan waktu

dan kesempatan yang kau miliki, karena hembusan nafas

amatlah terbatas. Ketahuilah bahwa sebagian hidup dan

milikmu hilang tatkala satu hembusan nafas keluar dari

dirimu. Maka pergunakanlah dengan optimal masa sehatmu

sebelum tiba masa sakit. Pergunakanlah dengan optimal masa

luangmu sebelum terhimpit kesibukan. Pergunakanlah dengan

optimal masa kayamu sebelum ditimpa kemiskinan.

Pergunakanlah dengan optimal masa mudamu sebelum menjadi

tua. Dan pergunakanlah dengan optimal masa hidupmu sebelum

ajal menjemput. Persiapkan segala keperluanmu di akhirat

kelak sebanyak yang engkau butuhkan untuk bertahan di sana.

Wahai jiwa manusia, adapun jika engkau hendak menyongsong

musim dingin, akankah engkau siapkan stamina, selimut,

dahan dan ranting kering untuk perapian serta semua yang

kau anggap perlu? Dan tidaklah engkau hanya berserah diri

kepada Allah tanpa melakukan usaha apapun hingga Dia

menghindarkan rasa dingin darimu? Apakah kamu hanya akan

mengharap keutamaan dan kemurahan-Nya tanpa mempersiapkan

selimut, perapian dan bahan bakar? Meskipun Allah Maha

Kuasa atas semua itu. Adakah engkau mengira bahwa kebekuan

Jahannam lebih ringan dan lebih singkat daripada dinginnya

musim dingin? Sekali-kali tidak seperti apa yang anda

sangkakan, atau antara keduanya memiliki kesamaan tertentu

terkait dengan rasa derita dan dingin yang ditimbulkannya.

Adakah engkau mengira bahwa manusia dapat selamat darinya

tanpa daya upaya? Sebagaimana rasa dingin di musim dingin

hanya bisa dihindari dengan perapian, selimut dan segenap

Page 112: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

peralatan yang diperlukan, maka panasnya api neraka hanya

bisa dihindari dengan perlindungan tauhid dan taat terhadap

Allah. Sesungguhnya kemuliaan dan kemurahan Allah terletak

pada bagaimana Allah mengajarimu cara-cara berlindung serta

menunjukkan kepadamu segala perangkat yang diperlukan.

Kemuliaan serta kemurahaan Allah tidak serta merta terlihat

dalam bentuk menghindarkan rasa pedih dan derita dari siksa

tanpa disertai perlindungan diri. Hal semacam ini dapat

difahami bagaimana kemuliaan Allah menghindarkanmu dari

rasa dingin di musim dingin dengan menciptakan api agar

engkau dapat menggunakannya untuk menghindar dari

cengkeraman rasa dingin yang menusuk tulangmu. Allah

menunjukkan kepadamu bagaimana menghasilkan percikan api

dengan menyediakan bebatuan serta besi agar engkau dapat

melakukan upaya penyelamatan. Sebagaimana membeli ranting,

batang kering serta selimut merupakan sesuatu yang tidak

perlu bagi Allah swt, melainkan engkau membelinya demi

kepentinganmu sendiri,—jadi Allah menciptakan semua itu

sebagai sarana engkau menemukan ketenangan—maka demikian

pula ketaatan dan usahamu sesuatu yang diperlukan Allah

swt, melainkan semua itu adalah jalan menuju keselamatan

dirimu sendiri. Barangsiapa berbuat baik, maka kebaikan itu

untuk dirinya. Barangsiapa berbuat buruk, maka keburukan

itu menjadi tanggungannya. Dan Allah Maha Kaya (tidak

membutuhkan apapun) dari seluruh alam.

Waspadalah wahai jiwa manusia! Beranjaklah engkau dari

kebodohanmu. Hendaklah engkau menyeimbangkan akhiratmu

dengan duniamu. Waspadalah, aku tidak melihatmu melainkan

telah terkait erat dengan dunia, hingga engkau merasa berat

untuk melepaskan diri darinya. Langkahmu selalu tertuju

untuk mendekatinya, sementara jiwamu semakin meyakini

keabadian dunia. Engkau lupa akan balasan dan pahala dari

Page 113: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Allah, engkau lalai akan datangnya hari kiamat beserta

amukannya. Sekali-kali engkau tidak benar-benar percaya

pada kematian yang memisahkan dirimu dengan segala yang

kamu sukai itu.

Waspadalah wahai jiwa manusia! Tahukah engkau bahwa

orang yang berpaling kepada kelezatan dunia dan bergelut

dengannya sedangkan maut selalu menanti, sesungguhnya dia

hanya menumpuk penyesalan di hari kematian. Orang yang

demikian ibarat membekali diri dengan racun yang

membinasakan sementara ia sendiri tidak mengetahuinya.

Wahai jiwa manusia! Tidakkah engkau memperhatikan orang-

orang yang telah lalu, bagaimana mereka meniti hidup hingga

mereka menjadi orang-orang yang angkuh lagi sombong, lalu

mereka lenyap tak berdaya? Tidakkah engkau perhatikan

bagaimana Allah mewariskan tanah serta tempat tinggal

mereka kepada musuh-musuh mereka? Tidakkah engkau

perhatikan bagaimana mereka menumpuk sesuatu yang tidak

mereka makan, bagaimana mereka membangun tempat tinggal

yang tidak akan mereka huni, bagaimana mereka berandai-

andai akan sesuatu yang tidak sanggup mereka gapai?

Bagaimana setiap orang membangun gedung-gedung bertingkat

yang menjulang ke langit, padahal tempat berakhirnya

hanyalah liang kubur yang tergali dalam tanah? Adakah di

dunia ini kebodohan dan kekonyolan lebih dari perilaku

semacam ini? Setiap orang berlomba membangun dan mengejar

dunianya, padahal sudah pasti mereka akan pergi

meninggalkannya. Di sisi lain mereka menelantarkan

akhiratnya, padahal sudah pasti mereka akan kembali menuju

ke sana. Tidakkah engkau merasa malu membantu orang-orang

dungu seperti mereka hanya untuk bermegah-megahan dalam

kedunguan itu? Perhatikan dengan seksama, dan waspadalah

jika jiwamu bukan tergolong jiwa yang memiliki kecermatan

Page 114: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

serta daya tangkap akan segala kesemuan itu, melainkan

jiwamu secara pasti telah condong dan mengikuti ke mana

arus itu mengarah.212

Hendaknya pula setiap orang yang berdosa berani berkata

pada jiwanya: Wahai jiwa manusia! Tidakkah engkau melihat

pada para penghuni kubur, bagaimana mereka? Dahulu kala

mereka adalah orang-orang yang selalu mengumpulkan segala

kemewahan dunia, mereka adalah orang-orang yang gemar

membangun istana-istana menjulang, mereka adalah orang-

orang selalu beranda-andai terlampau jauh, kini apa yang

mereka kumpulkan menjadi rusak, bangunan-bangunan mereka

berubah menjadi kuburan, dan angan-angan mereka adalah tipu

daya semata. Waspadalah wahai jiwa manusia! Adakah engkau

mendapat pelajaran dari semua itu? Ataukah engkau mengira

mereka dipulangkan ke akhirat sementara engkau akan kekal

selamanya? Andaikata demikian, betapa buruk persangkaanmu.

Tidaklah engkau melainkan sebutir ciptaan Tuhan yang

menanti akhir usia sejak dilahirkan dari rahim ibumu.

Karena itu bangunlah di atas bumi ini istanamu, karena

sedikit saja dari perut bumi ini akan menjadi kuburmu.

Tidakkah engkau merasa takut tatkala jiwamu melayang dari

tubuhmu, lalu para malaikat tampak memperingatkanmu akan

warnamu yang gelap, wajahmu yang musam, dan mereka

memberitahukan kepadamu akan siksa yang pedih? Adakah

penyesalanmu bermanfaat pada saat itu? Ataukah ketakutanmu

bisa diterima? Dan apakah tangismu akan didengar?

Teramat menakjubkan apabila engkau masih saja mengejar

kebanggaan serta kemuliaan semu, sementara gambaran itu

adalah pasti. Setiap hari engkau masih saja gemar

memperbanyak harta tanpa sedikitpun peduli bahwa umurmu

212 Ihya Ulum ad-Din (4/420)

Page 115: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

semakin berkurang. Tiada manfaat harta bertambah sementara

umur berkurang. Berhati-hatilah jika engkau berpaling dari

akhirat padahal ia selalu dan pasti menghadap ke arahmu.

Engkau mengejar duni sementara ia sudah pasti akan

berpaling darimu. Betapa banyak masa depan yang tak

terpenuhi dan betapa banyak hari esok yang tak sampai.

Engkau melihat semua ini berlaku pada saudara-saudaramu,

para tetangga dan karib kerabatmu. Engkaupun menyaksikan

bagaimana mereka menyesal tatkala ajal mendekat, dan apakah

semua itu tidak membekas dalam ingatanmu, sehingga engkau

tidak lagi mengulang kebodohan itu?

Berhati-hatilah wahai jiwa manusia yang sangat miskin,

waspadalah pada hari tatkala Allah memenuhi janjinya, bahwa

Dia tidak akan meninggalkan seorangpun tanpa menanyakan

amalannya selama di dunia. Maka perhatikanlah! Dengan apa

engkau akan berdiri di hadapan Tuhanmu, dan dengan lidah

yang mana engkau akan menjawab pertanyaan dari-Nya? Karena

itu siapkanlah untuk setiap pertanyaan sebuah jawaban,

pastikanlah bahwa setiap jawaban adalah benar.

Pergunakanlah sisa harimu yang sedikit ini untuk masa yang

sangat panjang kelak. Persiapkanlah dirimu dengan amalan di

tempat yang akan sirna ini untuk menyongsong rumah abadi

kelak. Pergunakanlah semua karunia Tuhanmu di alam derita

ini demi meraih surga yang kekal abadi. Lakukanlah segera,

sebelum engkau menjadi objek perlakuan kelak. Hengkanglah

dari cengkeraman dunia ini dan bebaskan dirimu, sebelum

engkau dipaksa hengkang darinya. Jangan pernah berbangga

dengan semua tipu daya dunia, bisa jadi kebanggaan itu

adalah petaka, dan bisa jadi petaka itu tidak terasa. Maka

celakalah orang yang celaka sementara ia tidak

menyadarinya. Celakalah dia yang masih saja tertawa dan

berbangga, yang masih saja berhura-hura dan berpesta, yang

Page 116: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

masih saja makan dan minum, sementara ketetapan Allah dalam

kitab-Nya telah pasti bahwa dia termasuk bahan bakar api

neraka.

Hendaklah perhatianmu ke dunia ini adalah sebagai

pelajaran, hendaklah apa yang kamu kejar darinya tidak

lebih sebagai desakan sebatas keperluan, dan hendaklah

penolakanmu terhadapnya adalah berdasarkan pilihan sadarmu.

Adapun pencarianmu untuk kepentingan diakhirat hendaklah

saling berebut. Janganlah engkau menjadi orang yang lemah

untuk dapat mensyukuri apa yang diberi dan menuntut lebih

dari apa yang ada. Jangan pula engkau termasuk dalam

kategori orang yang suka menghalang-halangi (mengakhiri)

kepentingan orang lain sementara kepentinganmu tidak engkau

akhiri. Ketahulilah bahwa agama tidak dapat diwakilkan,

iman tidak dapat digantikan, dan jasad tidak dapat

dimundurkan. Maka barangsiapa yang menjadikan malam serta

siang sebagai tunggangannya, nscaya ia akan dijalankan,

meskipun ia sendiri tidak berjalan.

Hendaklah engkau mengambil nasehat yang baik ini, wahai

jiwa manusia yang miskin. Hendaklah pula engkau menerima

sepenuh hati semua petuah bijak ini. Karena siapa yang

berpaling dari nasehat baik ini berarti ia rela di neraka.

Sementara aku melihatmu tidak sebagai jiwa yang rela

menerima api neraka sebagai tempat kembali. Tidak pula aku

melihat nasehat baik ini sebagai omong kosong. Karenanya,

apabila kebekuan hatimu menjadi penghalang untuk menerima

nasehat baik ini, hendaklah engkau senantiasa berusaha

dengan tahajjud dan shalat malam untuk meluluhkan hati.

Apabila masih saja hati itu mengeras, hendaklah engkau

biasakan diri berpuasa. Jika tidak juga berubah, hendaklah

engkau mengurangi bicara serta berkumpul di keramaian

orang-orang. Jika masih saja membatu, hendaklah melakukan

Page 117: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

silaturrahmi dan mengasihi orang-orang yatim. Akan tetapi

jika masih saja tidak ada perubahan yang diinginkan, maka

ketahuilah bahwa Allah telah mengunci mati serta menutup

hatimu. Dan ketahui pula bahwa dosa-dosa yang hitam pekat

telah menyelimuti jiwamu, dari luar dan dalam, maka

kembalilah engkau ke neraka. Allah menciptakan surga dan

menetapkan siapa-siapa penghuninya, demikian pula Allah

menciptakan neraka dan menetapkan siapa-siapa penghuninya.

Karena setiap tempat berlabuh diperuntukkan bagi yang telah

disiapkan untuknya.

Andaikata tiada tempat lagi di jiwamu untuk mendengar

dan menerima nasehat-nasehat baik, lenyaplah harapan dari

dirimu. Padahal berputus harapan adalah dosa yang sangat

besar di sisi Allah swt. Jadi tiada jalan lagi bagimu untuk

menggapai harapan tatkala jalan kebaikan tertutup darimu.

Mulai sekarang, tataplah dirimu. Adakah perasaan takut dan

khawatir dalam dirimu atas musibah ini? Dan adakah engkau

mempersilahkan airmata menetes sebagai rasa iba yang muncul

dari dirimu atas kondisi jiwamu itu? Jika engkau

mempersilahkan air mata itu menetes, pertanda rasa iba yang

muncul dari samudera jiwamu, maka kesempatan untuk

menggapai harapan masih terbuka. Mulailah engkau biasakan

diri untuk menangis dan meratap, mohonkan pertolongan dari

Allah Yang Maha Pengasih. Mengadulah kepada-Nya akan semua

penyesalanmu. Jangan pernah merasa bosan untuk selalu

mengadu di hadapan-Nya. Semoga Allah mengasihi kelemahanmu

itu dan melimpahkan rahmat-Nya.

Sesungguhnya musibah (dosa) yang menimpamu teramat

banyak, keterpurukanmu teramat panjang, sementara jalanmu

nyaris terputus, penopangmu nyaris lenyap. Tiada tempat dan

tujuan di hadapanmu, dan tiada lagi pelarian selain hanya

kepada Tuhan Yang Maha Agung dan luas karunia-Nya.

Page 118: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Segeralah merapat kepada-Nya dengan ibadah yang khusu‘.

Lakukanlah semua pendekatan yang tulus dan patuh sebanding

kebodohanmu dan sebanyak dosa-dosamu. Karena Allah

mengasihi ibadah orang-orang yang terhina lagi fakir. Allah

mengabulkan permintaan orang yang terundung derita dan

menjawab doa orang-orang yang tidak lagi punya pilihan

selain kepada-Nya.

Hari ini, engkau tidak bisa lagi menghindarkan dirimu

untuk tidak merujuk kepada-Nya. Tiada lagi tempatmu

memperoleh rahmat selain daripada-Nya, karena jalanmu telah

terhimpit dan ruangmu telah menjadi sempit, harapanmu telah

rontok, berbagai nasehat tidak membawa hasil apapun dalam

dirimu, caci maki dan hinaan tiada lagi dapat merubahmu.

Karena itu satu-satunya harapan adalah datang dari Yang

Maha Mulia, Yang Maha Bijaksana, yang karunianya Maha Luas,

dan yang ampunan-Nya amat menyeluruh.

Katakanlah: ya arhamarrahimin, ya rahman ya rahim, ya

halim ya azhim! Aku adalah hamba yang bergelimang dosa, aku

adalah durja yang tak terkira, aku adalah hamba yang tidak

pernah merasa malu melakukan kemaksiatan. Di sini, inilah

tempat seorang pemohon yang rendah lagi hina, tempat bagi

orang yang kehabisan asa, yang fakir lagi tercela, tempat

orang yang binasa tenggelam dalam lumpur dosa. Kabulkanlah

harapanku, berikanlah celah untukku, perlihatkanlah bekas-

bekas rahmat-Mu terhadapku, suapilah hamba-Mu dengan

jawaban maaf-Mu, dan karuniakanlah kepadaku kekuatan dari

kebesaran-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.213

* * *

BAYANGKAN DIRIMU DALAM KUBUR

213 Ihya Ulum ad-Din (4/421-423)

Page 119: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Al-Ghazali berkata, ―Wahai manusia! Sesungguhnya kalian

dan semua yang ada bersamamu di dunia ini adalah sejalan

dengan orang-orang yang telah lalu. Yaitu orang-orang yang

lebih panjang umurnya daripada kalian, orang-orang yang

lebih keras deritanya daripada kalian, yang lebih pandai

membangun tempat tinggal dan yang lebih jauh pengaruhnya.

Namun kini suara mereka diam membisu setelah sekian lama

melanglang di muka bumi. Jasad mereka kini telah usang, dan

rumah-rumah mereka runtuh menjadi debu, serta pengaruh

mereka tiada tersisa.

Saat ini, mereka tidak saling berhubungan layaknya

bertentangga, padahal tempat tinggal mereka saling

berdekatan. Rumah-rumah mereka berganti menjadi liang dalam

tanah, terkubur bersama debu. Keberadan mereka saling

berdekatan, akan tetapi penghuni-penghuninya sangatlah

asing. Masing-masing sibuk dengan urusannya dalam kubur.

Mereka tidak lagi menikmati mesranya bertetangga layaknya

kita di kehidupan ini. Bagaimana antara mereka terjalin

hubungan sedangkan siksaan terus menerus melingkari rumah-

rumah mereka. Bongkahan batu serta tanah-tanah basah

menjadi teman siang dan malam-malam mereka.

Mereka menjadi mayat setelah menjalani hidup yang

sebentar ini. Mereka terpisah dari orang-orang terkasih.

Tinggal di liang lahat, tiada tempat untuk bepergian.

Waspadalah, waspadalah! “Sekali-kali tidak. Sesungguhnya

itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan

mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” 214

Jadilah engkau seolah-olah sebagaimana keadaan mereka

yang tengah dirundung siksa dan derita. Jadilah kalian

seolah mereka yang melewati kesunyian seorang diri.

214 Al-Mukminin: 100

Page 120: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Bayangkan bagaimana dirimu sekiranya mengalami semua itu.

Disanalah setiap manusia memperoleh balasan atas perbuatan

mereka. Allah swt berfirman, “Dan hanya kepunyaan Allah-lah

apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia

memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat

terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan

kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang

lebih baik (syurga).” 215

Allah berfirman, “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu

akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa

yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai

celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang

kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat

semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan

ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang

juapun" 216/

217

* * *

MENJALANI HISAB DI HADAPAN ALLAH

Bayangkan, seolah kamu tengah mendengar panggilan untuk

maju ke depan. Cukuplah ketakjubanmu atas balasan untuk

dosa-dosamu. Tatkala siksa itu ditimpakan kepadamu,

kemudian dirimu seolah dikendalikan dengan perasaan yang

tidak menentu. Pikiranmu melayang, seluruh urat tubuhmu

serasa terkekang dan seluruh anggota tubuhmu tidak

terkendali, auramu berubah, alam seolah menjadi gelap

gulita akibat dahsyatnya kerusakan yangterjadi.

Bayangkan dirimu seolah tengah berada di hadapan para

malaikat penjaga dalam kondisi seperti itu, hingga engkau

215 An-Najm: 31

216 Al-Kahfi: 49

217 Ihya Ulum ad-Din (3/213)

Page 121: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

sampai pada singgasana ar-Rahman. Lalu mereka melemparkanmu

dari hadapan mereka dan Allah memanggilmu dengan ucapan-

Nya, ―Wahai anak Adam! Mendekatlah kepada-Ku!‖ Lalu engkau

mendekat kepada-Nya dengan perasaan takut dan jantung

berdebar tidak menentu. Hatimu terasa pilu dan langkahmu

lunglai tidak berdaya. Kemudian seluruh catatan amalanmu

semasa hidup disodorkan kepadamu, dosa terkecil maupun

terbesar tiada yang terlewati. Betapa semua keburukan yang

telah kau lupakan itu dapat kau ingat kembali. Betapa

banyak perintah taat yang telah kau lalaikan, hingga

terbuka semua yang pernah kau sembunyikan. Perasaan malu,

sesal, bodoh dan lemah semua bercampur dan berkecamuk dalam

benak. Lalu dengan kaki mana engkau hendak berdiri di

hadapan Tuhan-Mu? Dan dengan lisan yang mana engkau

menjawab semua pertanyaan-Nya? Dengan hati yang mana engkau

dapat merangkai kata-kata sebagai jawaban? Pikirkanlah di

tengah rasa sesalmu yang mendalam itu tatkala dikatakan

kepadamu dosa-dosamu itu. Apa yang bisa kamu pikirkan

tatkala Dia berkata, ―Wahai hamba-Ku! Tidakkah engkau

merasa malu terhadap-Ku hingga kau perlihatkan keburukan di

hadapn-Ku? Padahal aku merasa malu terhadap ciptaan-Ku

hingga aku tamppakkan keindahan bagi mereka. Adakah Aku

lebih menghinakanmu daripada hamba-hamba-Ku yang lain?

Engkau meremehkan pengawasanku terhadap-Mu hingga engkau

tidak merasa perlu menambah kewapadaan. Sebaliknya engkau

mengagungkan pengawasan selain daripada-Ku. Apakah Aku

tidak memberimu nikmat? Lalu apa yang memperdayakanmu

hingga berpaling dari-Ku? Adakah engkau menyangkau bahwa

Aku tidak memperhatikanmu dan bahwa engkau tidak akan

bertemu dengan-Ku?

Rasulullah saw pernah bersabda, ―Tiada seorangpun dari

kalian yang tidak akan ditanya oleh Allah Tuhan semesta

Page 122: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

alam, tiada penghalang apapun antara dia dengan Allah dan

tiada pula juru bahasa‖

Rasulullah pernah juga bersabda, ―Masing-masing dari kalian

akan berdiri di hadapan Allah azza wa jalla tiada

penghalang antara dia dengan Allah, hingga Allah berkata

kepadanya, ―Apakah Aku tidak memberimu nikmat? Apakah Aku

tidak memberimu harta? Lalu dia menjawab, ―Tidak.‖ Allah

bertanya lagi, ―Apakah aku tidak mengutus Seorang Rasul

kepadamu?‖ Dia menjawab, ―Tidak.‖ Kemudian ia menatap

sebelah kanan dan hanya melihat api neraka. Ia menatap

sebelah kiri dan hanya meliat api neraka. Maka hendaklah

masing-masing dari kalian takut akan neraka meski hanya

sebiji kurma. Apabila kalian tidak memperolehnya cukuplah

dengan kalimat yang baik.218

Maka lihatlah keadaanmu pada saat seperti itu. Kalian

berada di antara dua kemungkinan. Entah akan dikatakan

kepada kalian, "Telah aku hapus beban-bebanmu selama di

dunia, dan pada hari ini Aku berikan ampunan terhadapmu.

Dalam kondisi semacam ini, engkau akan merasa bahagia lega,

hingga orang-orang terdahulu menginginkan sepertimu. Atau

akan dikatakan pada para malaikat, "Ambillah hamba-Ku yang

buruk ini, (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu

belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia

ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” 219

Dan pada kondisi semacam ini, sekiranya langit dan

bumi meratapi keadaanmu, niscaya itu merupakan tabiat alam

karena besarnya musibah yang menimpamu, juga oleh karena

penyesalanmu telah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat

taat kepada Allah, juga oleh karena engkau telah menjual

218 HR. al-Bukhari (6539) Muslim (1016) dari Ady bin Hatim

219 Al-Haaqah : 30-31

Page 123: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

akhiratmu dengan dunia yang remeh dan tidak bertahan

selamanya.

Jangan lupa untuk memikirkan timbangan (al-mizan) dan

tentang catatan amalanmu yang tercerai berai ke kanan dan

ke sebelah kirimu. Setelah pertanyaan itu, maka manusia

terbagi menjadi tiga bagian; pertama, golongan yang tidak

memiliki kebaikan sama sekali. Kedua, golongan yang tidak

memiliki keburukan sama sekali. Kepada mereka diperbolehkan

memasuki surga Allah swt. Yang pertama kali mendapat

giliran adalah orang-orang yang selalu memuji Allah dlam

keadaan apapun juga. Kemudian disusul oleh orang-orang yang

gemar menjalankan shalat malam. Menyusul kemudian orang-

orang yang tidak menyibukkan diri dengan urusan dunia

hingga lalai untuk tetap berdzikir kepada Allah. Kepada

mereka ini dilimpahkan kebahagiaan tanpa ada derita

selamanya. Ketiga, golongan yang memiliki kebaikan

sekaligus memiliki keburukan. Golongan ketiga ini merupakan

kelompok yang berjumlah paling banyak. Mereka tidak dapat

membedakan mana yang lebih unggul, antara kebaikan atau

keburukan mereka. Akan tetapi semua itu tidak samar bagi

Allah, dan Dia tidak akan lalai untuk memberitahukan kepada

mereka. Yang demikian adalah agar mereka mengetahui

kebesaran Allah tatkala Ia memberikan maaf-Nya, sebagaimana

agar mereka mengetahui keadilan Allah saat Dia menimpakan

azab-Nya. Catatan amalan mereka akan tercerai-berai,

catatan yang didalamnya terkandung kebaikan serta

keburukan. Pada saat timbangan telah dibentangkan, seluruh

pandangan terpaku tajam mengarah pada catatan-catatan amal.

Apakah catatan tersebut akan berada di sebelah kiri atau di

sebelah kanan. Setelah itu pandangan mengarah ke pusat

timbangan, apakah timbangan tersebut akan condong pada

Page 124: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

kebaikan atau pada keburukan. Ini adalah keadaan yang luar

biasa yang mana akal manusia tidak dapat menjangkaunya.220

Hasan meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah

menyandarkan kepalanya di pangkuan Aisyah. Rasulullah saw

mengantuk hingga tertidur, akan tetapi Aisyah teringat akan

akhirat hingga ia menangis dan airmatanya menetes di pipi

Rasulullah saw. Rasulullah terbangun dan berkata, ―Apa yang

membuatmu menangis, wahai Aisyah?‖ Aisyah menjawab, Aku

teringat akhirat, adakah engkau mengingatkan keluargamu

akan hari kiamat?‖ Rasulullah saw menjawab, ―Demi Allah!

Dalam tiga hal sesungguhnya manusia tidak akan mengingat

selain hanya kepada-Nya; pertama, tatkala timbangan telah

diletakkan dan seluruh amalan ditimbang hingga semua

manusia melihat adakah timbangannya ringan atau berat.

Kedua, tatkala catatan diberikan, adakah mereka akan

mengambilnya dengan tangan kanan atau tangan kiri. Ketiga

pada saat berada di penyeberangan (as-shirath).221

PENUTUP

Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab pernah mendengar

orang membaca ayat al-quran, “Demi bukit. Dan Kitab yang

ditulis.” 222

Ia mengatakan, ―Ini bagian yang benar.‖

Tatkala orang itu sampai pada bacaan “Sesungguhnya azab

Tuhanmu pasti terjadi.” 223

Umar mengira bahwa hukuman itu

telah datang. Kemudian ia jatuh pingsan.

Pernah sahabat yang lain mendengar orang membaca ayat,

“(Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah

220 Ihya Ulum ad-Din (4/519-520)

221 HR.Ahmad (6/101,110)

222 At-Thur: 1-2

223 At-Thur: 7

Page 125: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

tangannya ke lehernya,‖224

atau ayat semisalnya, lantas

sahabat itu tidak sadarkan diri.

Ada juga sahabat lain yang berpapasan dengan seorang

penjual timun. Ia mendengar penjual itu mengatakan, ―Timun

seharga sepuluh daniq (satu daniq sebanding dengan

seperenam dirham). Mendengar itu, sahabat tersebut pingsan.

Tatkala ia telah sadarkan diri, dikatakan padanya, ―Apa

yang membuatmu pingsan?‖ Dia menjawab, ―Tidakkah engkau

mendengar apa yang dikatakan penjual timun tadi? Timun

seharga sepuluh daniq. Jika harga timun sebesar itu, lantas

seberapa diriku ini dihargai?‖

Kenapa sahabat tadi pingsan begitu mendengar harga

timun yang diucapkan penjualnya? Tidak lain karena rasa

takut dan penilaian terhadap dirinya yang begitu buruk,

hingga ia tidak sempat lagi menyangka itu adalah timun yang

biasa dimakan. Sebenarnya contoh cerita-cerita seperti ini

sangat banyak. Maka hendaklah anda dapat mengikuti jejak

serta metode orang-orang bijak serta saleh seperti mereka.

Hendaknya pula anda dapat menghiasi diri anda dengan

tindakan serta sikap orang-orang unggul seperti mereka.

Teruslah anda menempuh hidup dengan keberanian untuk

menghadapi derita dan berani menjalani hidup susah.

Menangis, dan menangislah. Jadikan tangisan anda sebagai

sarana untuk membuka keremangan ini. Agar kelak terpancar

dalam dirimu.

Ketahuilah bahwa manusia ini kelak akan terbagi

menjadi dua bagian; antara golongan orang-orang yang

didekatkan dan terjaga serta golongan orang-orang yang

dijauhkan dan dihinakan. Antara golongan orang-orang yang

224 Al-Haaqqah: 30

Page 126: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

disatukan dengan keluarganya, segala kesenangan dan

harapannya tersedia bersamanya, serta golongan orang-orang

yang disediakan bagi mereka pembentang dan pemisah.

Sementara anda tidak mengetahui kelak berada di golongan

yang mana.

Orang-orang dahulu pernah melantunkan syair berikut:

Mereka menetap di Makkah dari Bani Naufal

Sementara engkau berada di pelosok yang terpencil

Mereka leluasa bergembira di bawah perlindungan

Sementara engkau terlempar di gurun tanpa pelindung

Mereka mereguk air jernih yang dimurahkan Tuhan

Sedangkan engkau menghisap tetesan-tetasan kecil

Betapa bagian telah dibagi tiada seorangpun yang tahu

Dan ketetapan telah pasti dari yang Maha Awwal

Adakah perhatian dari Maha Muhaimin terhadapmu

Akan lenyap oleh tempat yang jauh terkucil

Maka tetaplah Dia mendengar, dan akal mendengarnya meskipun

engkau tidak berfikir

Terlambat, putusan itu telah mendahuli apa yang kau lihat

Maka hentikan tanyamu setelah ini, atau bertanyalah!

Dikatakan bahwa siapa yang duduk bersama kakeknya maka sang

kakek tidak akan bangkit bersamanya.

Abu al-Qasim al-Qusyairi berkata, ―Abu Ali ad-Diqaq (ad-

Daqqaq) sering melafalkan syair berikut:

Apalah dayaku, qadar berlaku sebagaimana diperintahkan

Manusia di antara yang sesat dan yang mendapat hidayah

Page 127: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Abu al-Qasim berkata, ―Apabila ridha dan murka merupakan

sifat azali, lantas adakah kemanfaatan lagi bagi wajah-

wajah yang kusut itu dan terhina itu?

Adan dikatakan, ―Wahai bani Adam! Apa yang bisa menahanmu

jika qadar telah datang mencarimu? Tempat mana lagi yang

bisa menampungmu untuk menghindar darinya?

Suatu ketika pernah ada seorang mayat yahudi yang dibawa

orang-orang melewati para sahabat. Sebelum meninggal, orang

yahudi itu berwasiat untuk disemayamkan dibait al-maqdis.

Sebagian sahabat itu berkata, ―Apakah mereka meremehkan

qadar? Adakah mereka tidak mengetahui bahwa sekiranya

mereka dimakamkan di taman surga yang tinggi, niscaya qadar

akan tetap menjemputnya dan membawa serta bersamanya?‖

Sebagian ada yang berkata, ―Siapa yang telah ditetapkan

kebahagiaan baginya, maka ia tidak akan menderita

selamanya. Meskipun tidak sedikit yang menghasut, dan

musuh-musuhnya mengepung dari segenap penjuru ke arahnya.

Barangsiapa ditetapkan kesengsaraan baginya, maka ia tidak

akan pernah bahagia selamanya.

Berapa banyak manusia yang darinya memancarkan cahaya

ibadah, meninggalkan pengaruh di masyarakat, kehidupannya

tampak bahagia, namanya disanjung orang dan keberadaannya

dihormati. Akan tetapi tatkala qadar telah datang, betapa

semua kebesaran itu menjadi hancur lebur dan apa yang

pernah ada dalam genggamannya menjadi sirna. Bahkan

kebesaran yang dahulu dimilikinya kini tercerabut dari

akarnya dan ditimpakan kepadanya. Sungguh kita patut

berlindung kepada Allah dari penderitaan seperti ini.

Sebaiknya anda mengetahui betapa akhir yang buruk (su‘ul

khatimah) memiliki beberapa sebab. Di antara sebab yang

paling utama adalah teramat asyik dengan hasrat dunia,

Page 128: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

berpaling dari akhirat dan berbuat maksiat yang berarti

menantang Allah swt.

Barangkali ada seseorang yang mempunyai setumpuk dosa,

mengantongi sejumlah maksiat, lebih condong untuk berpaling

dari akhirat dan memikul seberkas kesalahan. Kemudian Allah

mengendalikan hatinya, menutup akal sehatnya, memadamkan

sinarnya dan mengirimkan penutup yang menghalangi semua

peringatan serta nasehat kepadanya. Andaikata ia mati dalam

keadaan seperti itu, maka seruan-seruan itu serasa seperti

panggilan dari tempat yang sangat jauh yang tidak jelas apa

maksudnya. Seruan-seruan itu tidak lagi dapat ia tangkap,

meski diulang dan diulang lagi.225

Ada seorang mengatakan:

Dan yang matanya meneteskan darah

Maka air mata itu menetes ibarat hujan

Terlambat, tidak tahu apa yang tengah terjadi

Dalam qadha dan qadar yang adanya pasti

Sementara semua perkara di hadapannya menjadi rabun

Dari orang-orang bijak lagi mendalam

Maka biarkan nafas berhembus terbang

Tetesan air mata mengalir deras

Menangislah niscaya airmatamu tidak akan kering

Tiada sirna semua tipu daya dari hari-harimu itu

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

225

Page 129: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

Seratus Kisah Orang Saleh yang Menangisi Dosa-dosanya

TANGISI KESALAHANMU

KITA ORANG-ORANG BERDOSA

HADIRNYA DOSA-DOSA

PENAWAR DOSA

ANJURAN BERISTIGHFAR

NABI MEMOHON AMPUN DARI DOSA-DOSA

UCAPAN ISTIGHFAR YANG UTAMA

MENGIBA SAAT MENCARI AMPUNAN AllAH

BEGINI SEHARUSNYA ISTIGHFAR

MENANTANG ALLAH DENGAN BERBUAT MAKSIAT

MAKNA BERTAUBAT

GETIRNYA BERBUAT DOSA

BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH

BERHARAP KEPADA ALLAH WAJIB DIIMANI

ANTARA BERHARAP DAN CEMAS

TIDAK ADA YANG AMAN DARI MURKA ALLAH

WASPADALAH DARI KELALAIAN

JANGAN MENJERUMUSKAN DIRI SENDIRI

TIDAK CUKUP HANYA DENGAN UCAPAN

JANGAN COBA MEREMEHKAN DOSA-DOSA

BERSAMA ORANG-ORANG YANG GEMAR MENANGIS

SEBAIK-BAIK ORANG YANG MENANGIS

TATKALA INGAT DOSAMU, MENANGISLAH!

ANDAIKATA SAYA

APA YANG ENGKAU KELUHKAN

APA YANG KAU HARAP? APA YANG KAU KELUHKAN?

TIADA TEMPAT PELARIAN

MENANGISI DOSA-DOSA SEPANJANG MALAM

UNTUK APA TANGISAN PANJANG ITU?

APA YANG DILAKUKAN KEDUA TANGANKU?

DAN TABIBPUN SAKIT

Page 130: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

AKU BERLARI MENDATANGIMU

QADAR APA YANG BERLAKU?

LAKUKAN AMALAN MEREKA

LIDAHPUN BERBUAT DOSA

YANG TELAH HILANG DARIKU

AKU MENGERTI DIRIKU DAN DOSA-DOSAKU

AKU ORANG YANG PALING BANYAK DOSA

HARI PERHITUNGAN

JANGAN MENYELEWENGKAN SITRULLAH

RASA TAKUT YANG BESAR

TAKUT MUSIBAH

DOSA-DOSA YANG TERAMAT BANYAK

MUSIBAH DAN DOSA

AKU TAKUT SU‘UL KHATIMAH

MERATAPI DIRI

WAHAI DIKAU YANG MAHA PENGAMPUN

TANGISAN ADALAH PENYEJUK HATI

SEORANG LELAKI MENANGISI DOSANYA SEPANJANG MALAM

MENANGISI DOSA-DOSA

DOSA-DOSA KITA YANG DITUTUPI

HASRAT SEORANG HAMBA PADA AMPUNAN ALLAH

AKU TAKUT AKAN DOSA-DOSAKU

AKU BERTINDAK UNTUK MENEBUS DOSA

TIDAK ADA YANG SELAMAT DARI MURKA ALLAH

ALLAH AKAN MENAGIH TANGGUNG JAWABMU TERHADAP MEREKA

SETIAP MASALAH MEMINTA JAWABAN

AKU TAKUT DARI DOSA INI

DAN TAMPAKLAH BAGI MEREKA DARI ALLAH APA YANG TIDAK PERNAH

MEREKA PERKIRAKAN

Page 131: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

MENANGISI DOSA-DOSA YANG LEWAT

BERBUATLAH UNTUK HARI KIAMAT

YAKINKAH AKAN AMALANMU?

BERBUATLAH UNTUK TUHANMU LALU UNTUK DIRIMU

LIHATLAH AMALANMU

MAQAMAT MUKHALAFAT

DOSA

MAKSIAT DAN DOSA

DOSA-DOSA

LALAI DAN DOSA

MEREMEHKAN DAN MENYIA-NYIAKAN

DI MANAKAH TERDAPAT KESELAMATAN

HATINYA TERBAKAR RASA TAKUT

MELALAIKAN HAK-HAK ALLAH

TUKARLAH DIRIMU

WAHAI DZAT YANG TIDAK TERPEDAYA OLEH DOSA

DOSAKU YANG BANYAK

MERANGKAK KE SURGA

BANYAK DOSA BURUK AMALAN

BILANGAN TERAKHIR

TAKUT AJAL MENJEMPUT

BISA JADI BAIK ATAU BURUK

NIKMAT DAN MAKSIAT

TIADA PENGHARAP YANG MERUGI

DOSA-DOSAKU TIDAK MEMBERIMU MADHARAT

ISTIGHFAR YANG MENGGETARKAN

AKU KHAWATIR DENGAN DOSA-DOSAKU

BETAPA BURUK DIRIKU DENGAN DOSA-DOSA INI

APA YANG MENJAMINKU AMAN?

DOSA SERTA DOSA-DOSA

SIFAT ORANG-ORANG YANG TAKUT KEPADA ALLAH

TAUBAT DAN PENYESALAN

Page 132: Kisah 100 Air Mata Taubat

KUWAIS

Media Kreasindo

Shofaul Qalbi, Lc.

WAHAI SEBAIK-BAIK TEMPAT KEMBALI

APA YANG MENDORONG ANDA MENANGIS?

SEBAIK-BAIK PERKARA ADA LIMA

TANGISAN KARENA DOSA

JANGAN MERASA TENTERAM TELAH BERBUAT BANYAK

KATAKAN PADA JIWAMU, WAHAI ORANG DURHAKA!

BAYANGKAN DIRIMU DALAM KUBUR

MENJALANI HISAB DI HADAPAN ALLAH

PENUTUP