pemahaman beberapa guru dan pelajar di smka sheikh …

88
PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH HAJI MOHD SAID SEREMBAN, MALAYSIA ATAS KEWAJIBAN PEMBAYARAN ZAKAT FITRAH ANAK DI LUAR NIKAH SKRIPSI Oleh: MUHAMMAD ZULAMMAR BIN ZULKAPLI SHK 101170052 PEMBIMBING: DRS. BAHARUDDIN AHMAD,M.HI RASITO,S.H.,M.Hum PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

i

PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH

HAJI MOHD SAID SEREMBAN, MALAYSIA ATAS KEWAJIBAN

PEMBAYARAN ZAKAT FITRAH ANAK DI LUAR NIKAH

SKRIPSI

Oleh:

MUHAMMAD ZULAMMAR BIN ZULKAPLI

SHK 101170052

PEMBIMBING:

DRS. BAHARUDDIN AHMAD,M.HI

RASITO,S.H.,M.Hum

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

ii

Page 3: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

iii

iii

Page 4: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

iv

iv

Page 5: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

v

v

Page 6: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

vi

MOTTO

إن ي ٱل ا ءا يا يحجوع ٱىص كاماةوأ ي ٱلص ا ةوءاح ن ٱلز ل ر ج

عدأ

فولرب خ ولعيي ي زن

Artinya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh,

mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi

Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka

bersedih hati

Page 7: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

vii

ABSTRAK

PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH

HAJI MOHD SAID SEREMBAN, MALAYSIA ATAS KEWAJIBAN

PEMBAYARAN ZAKAT FITRAH ANAK DI LUAR NIKAH

OLEH: MUHAMMAD ZULAMMAR

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, sebagaimana ditegaskan dalam ayat-ayat

Al-Qur‟an dan hadist Nabi serta konsekuensi yang harus dijalankan sebagai

kewajiban bagi seluruh umat Islam dari dulu sampai sekarang. Setiap manusia

yang dilahirkan dalam dunia wajib membayar zakat fitrah tidak terkecuali anak

yang dilahirkan diluar nikah. Dalam hal ini yang wajib mengeluarkan zakat fitrah

bagi anak diluar nikah adalah ibunya. Yang menjadi suatu problematika,

fenomena yang terjadi di pelajar dan guru syariah SMKA Sheikh Haji Mohd Said

Seremban, Malaysia yaitu dalam pelaksanaannya dikalangan masyarakat,

mengenai kewajiban zakat fitrah bagi anak diluar nikah dibayarkan oleh ayahnya

bukan ibunya, mereka beranggapan bahwa ayah bertanggungjawab kepada

keluarganya dan yang berhak mengeluarkan zakat fitrah bagi anak dan istrinya,

karena kewajiban nafkah wajib diberikan untuk keluarganya sekalipun anak

tersebut bukan anak biologisnya.

Perumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana kewajiban

pembayaran zakat fitrah bagi anak diluar nikah. Serta bagaimana alasan Islam

mengenai zakat fitrah bagi anak diluar nikah. Berdasarkan rumusan masalah

tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu: untuk mengetahui

tanggungjawab pembayaran zakat fitrah bagi anak diluar nikah di SMKA Sheikh

Haji Mohd Said Seremban, Malaysia, serta untuk mengetahui tinjauan hukum

Islam mengenai zakat fitrah bagi anak diluar nikah.

Metode penelitian ini adalah kualitatif dan Kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah

penelitian lapangan, di mana keinginan penulis untuk meneliti dengan tujuan

mendapatkan kejelasan mengenai kewajiban zakat fitrah bagi anak diluar nikah,

Page 8: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

viii

selanjutnya adalah teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan

dokumentasi serta teknik analisis data menggunakan analisis data secara induktif.

Anak zina dinasabkan kepada nasab ibu dan tidak dengan nasab ayahnya, baik

dalam hal wali,ahli waris. Anak zina tersebut tidak disandarkan kepada ayahnya,

melainkan mengikuti garis keturunan pihak ibu. Berarti dalam hal zakat fitrah

pula, yang berkewajiban membayar zakat fitrah anak zina tersebut adalah

tanggungan ibu bukan tanggungan ayahnya.

Kata Kunci: Zakat Fitrah, Zakat fitrah Anak Luar Nikah

Page 9: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

ix

PERSEMBAHAN

بسم ٱلر حمنٱلل ٱلر حي

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas kasih sayang dan karunia-Nya

yang telah memberikanku kekuatan serta membekaliku dengan ilmu pengetahuan

sehingga diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam

selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW semoga kelak kita

mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin.

Teristimewa kupersembahkan karya kecil ini kepada cahaya hidup yang sangat

kusayangi Ibunda Norzaidah Binti Ahmad Anuar dan Ayahnda tercinta Zulkapli

Bin Abdul Rahaman yang terkasih, dan yang tersayang sebagai tanda bakti,

hormat dan terima kasih yang setulusnya. Tiada kata yang bisa menggantikan

segala usaha doa semangat dan materi yang telah diberikan untuk penyelesaian

tugas akhir ini dibangku kuliah. Semoga ini menjadi awal untuk membuat Ibunda

bahagia.

Seluruh sahabatku yang tercinta, yang berada dijambi Zaid Ikram, Zhafir Aiman,

arif nabil, aizat hasbullah. Terima kasih atas doa cinta kasih sayang dan bantuan

kalian semua selama ini. Terima kasih untuk doa, nasehat, hiburan, kerjasama,

ide, traktiran, tebengan dan semangat yang kalian berikan selama ini. Sukses

untuk kita semua Aamiin..

Page 10: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

x

KATA PENGANTAR

الرحي اللالرح بص ورحثاللوبركح لامعييك الص

Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan Salam turut dilimpahkan

kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang sangat dicintai.

Alhamdulillah dalam usaha menyelesaikan skripsi ini penulis senantiasa diberi

nikmat kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI

SMKA SHEIKH HAJI MOHD SAID SEREMBAN, MALAYSIA ATAS

KEWAJIBAN PEMBAYARAN ZAKAT FITRAH ANAK DI LUAR

NIKAH”.

Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap pengembangan

ilmu syariah dalam bagian ilmu hukum tentang undang-undang. Juga memenuhi

sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam

Jurusan Hukum Keluarga pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis akui tidak terlepas dari menerima

hambatan dan halangan baik dalam masa pengumpulan data maupun

penyusunannya. Situasi yang mencabar dari awal hingga ke akhir menambahkan

lagi daya usaha untuk menyelesaikan skipsi ini agar selari dengan penjadualan.

Dan berkat kesabaran dan sokongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat

juga diselesaikan dengan baik seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah jutaan terima

kasih kepada semua pihak yang turut membantu sama ada secara langsung

maupun secara tidak langsung menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.Suaidi Asy'ari,MA,. Ph.D Rektor UIN STS Jambi,

Indonesia.

Page 11: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

xi

2. Bapak Dr. AA. Miftah, Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi,

Indonesia.

3. Bapak. Hermanto Harun, Lc, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

Ibu Rahmi Hidayati, S.Ag, M.HI, Wakil Dekan Bidang Administrasi

Umum, Perancangan dan Keuangan dan Ibu Dr. Yulianti, S,Ag.M.HI,

Wakil Dekan Kemahasiswaan dan kerjasama di lingkungan Syariah UIN

STS Jambi, Indonesia.

4. Ibu Siti Marlina, S.Ag.,M.HI selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga (HK)

Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Drs.Baharuddin Ahmad,M.HI, selaku Pembimbing I dan Bapak

Rasito,S.H.,M.Hum, selaku pembimbing II skripsi ini yang telah banyak

memberi kemasukan, tunjuk ajar dan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajar sepanjang perkuliahan, asisten

dosen serta seluruh karyawan dan karyawati yang telah banyak membantu

dalam memudahkan proses menyusun skripsi di Fakultas Syariah UIN

STS Jambi, Indonesia.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih ada kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan baik dari segi teknis penulisan, analisis data, penyusunan

maklumat maupun dalam mengungkapkan argumentasi pada bahan skripsi ini.

Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak dapat memberikan kontribusi

pemikiran, tanggapan dan masukan berupa saran, nasihat dan kritik demi kebaikan

skripsi ini. Semoga apa yang diberikan dicatatkan sebagai amal jariyah di sisi

Allah SWT dan mendapatkan ganjaran yang selayaknya kelak.

Jambi, September 2019

Penulis,

MUHAMMAD ZULAMMAR BIN ZULKAPLI

SHK 101170052

Page 12: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................................. iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. v

MOTTO ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xv

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. latar belakang masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan dan manfaat penelitian ........................................................... 4

D. Batasan masalah ................................................................................. 5

E. Kerangka teori..................................................................................... 6

F. Tinjauan pustaka ................................................................................. 10

Page 13: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

xiii

BAB II : METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian ...................................................... 14

B. Pendekatan penelitan ................................................................... 14

C. Jenis penelitian ............................................................................ 14

D. Sumber data ................................................................................. 15

E. Metode Pengumpulan data .......................................................... 15

F. Populasi dan sampel .................................................................... 16

G. Teknik analisis data ..................................................................... 17

H. Sistematika penulisan .................................................................. 18

BAB III : GAMBARAN UMUM ZAKAT FITRAH DAN ANAK LUAR

NIKAH

A. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Fitrah ................................. 19

B. Penjelasan menurut pendapat empat mazhab tentang golongan

yang menerima zakat fitrah ......................................................... 21

C. Tujuan dan Hikmah Zakat Fitrah ................................................ 26

D. Syarat-syarat Zakat Fitrah ........................................................... 28

E. Jenis, Takaran dan Waktu Wajib Mengeluarkan Zakat fitrah..... 29

F. Penyaluran Zakat Fitrah .............................................................. 32

G. Pengertian anak luar nikah .......................................................... 36

H. Status Anak Luar Nikah Dalam Perspektif Fiqh ......................... 37

I. Dalil Pensyariatan Penasaban Anak Luar Nikah ........................ 38

J. Fatwa-Fatwa Berkenaan Anak Tak Sah Taraf di Beberapa

Negeri ......................................................................................... 40

Page 14: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

xiv

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pendapat pelajar dan guru Syariah di SMKA Sheikh Haji Mohd

Said, Seremban, Malaysia terhadap tanggungjawab pembayaran

zakat fitrah bagi anak luar nikah. ................................................ 45

B. Alasan Islam mengenai kewajiban zakat fitrah bagi anak di luar

nikah ............................................................................................ 51

C. Titik beda yang terdapat antara guru dan pelajar SMKA Sheikh

Haji Mohd said mengenai kewajiban pembayaran zakat fitrah anak

di luar nikah................................................................................. 56

D. Analisis diantara zakat fitrah dangan zakat fitrah anak

luar nikah ..................................................................................... 58

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 60

B. Saran-saran .................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 15: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

xv

DAFTAR SINGKATAN

UIN STS : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

SMKA : Sekolah Menengah Agama

AQ : Al-quran

No : Nomor

Cet : Cetakan

Hlm : Halaman

Opc : Opcit

Page 16: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Maklumat Jantina .................................................................................. 45

Tabel 2: Maklumat Umur .................................................................................... 46

Tabel 3: Maklumat Kelayakan Akademik .......................................................... 46

Tabel 4: Maklumat Status ................................................................................... 47

Tabel 5: Pemahaman tanggungjawab pembayaran Zakat Fitrah Penduduk

Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia ................................................. 48

Page 17: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, sebagaimana yang

ditegaskan dalam ayat-ayat Al-Qur‟an dan di dalam hadist Nabi serta

konsekuensi yang harus dijalankan sebagai kewajiban bagi seluruh umat

Islam dari dulu sampai sekarang.1 Dalam ajaran Al-Qur‟an ada perintah

yang selalu dikemukakan secara bergandengan, yaitu shalat dan zakat,

agama Islam dalam syari‟at membagi dua macam zakat yaitu zakat maal

dan zakat fitrah. Zakat maal yaitu zakat yang harus dikeluarkan oleh

semua umat Islam terhadap harta yang dimiliki, yang telah memenuhi

syarat, haul, nisab dan kadarnya. Zakat juga merupakan ibadah ijtima‟iyah

yang memiliki posisi sangat penting, strategis dan menentukan. Bila

dilihat dari sisi pembangunan dan kesejahteraan umat. Zakat dipandang

sebagai ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam. Keberadaan

zakat dianggap sebagai bagian mutlak dari keislaman seseorang, oleh

karena itu, tidak aneh jika Allah SWT mensejajarkan shalat dan kewajiban

berzakat dalam berbagai bentuk kata sebanyak 28 kali.2 Al-Qur‟an

menyatakan bahwa kesetiaan berzakat dipandang sebagai indikator utama

dalam ketundukan seseorang terhadap ajaran Islam. Inilah ciri utama

1 Masdar. F Mas‟udi, Agama Keadilan Risalah Zakat (Pajak) Dalam Islam, Cet ke-3

(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), hlm. 34 2 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Terj. Salman Harun, (Bogor: Pustaka Litera Antarnusa,

2007), hlm. 73

Page 18: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

2

mukmin yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup dan rahmat Allah

SWT. Kebersediaannya dipandang pula sebagai orang yang selalu

berkeinginan untuk membersihkan diri dari jiwa dan berbagai sifat buruk,

sekaligus menyucikan, membersihkan serta mengembangkan harta yang

dimiliki, ia terdorong untuk membantu mereka dengan hati yang riang dan

ringan tanpa merasa terbebani olehnya.3 Mengenai tata cara

pelaksanaannya yaitu pada setiap akhir bulan Ramadhan menjelang Idul

Fitri. Umat Islam melaksanakan kewajiban agama berupa pembayaran

zakat fitrah bagi dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarga yang

menjadi tanggung jawabnya. Menurut Imam Mazhab yaitu Syafi‟i, Maliki

dan Hambali, bahwa wajib bagi suami mengeluarkan zakat fitrah bagi

istrinya, karena si istri dalam keadaan nafkah mengikuti suami.4 Apabila

memiliki seorang anak maka zakat fitrah anak tersebut juga dikeluarkan

oleh ayahnya, dan kewajiban ini terjadi apabila hubungan keluarga

tersebut diikat dalam suatu ikatan pernikahan yang sah menurut agama dan

hukum.5 Status anak dalam keluarga dapat dikategorikan menjadi dua

macam, yaitu: anak yang sah dan anak yang tidak sah. Dalam pandangan

fiqh anak yang dianggap sah yaitu jika terjadi perkawinan antara suami

istri yang sah, dan anak- anak hasil di luar nikah dalam pandangan Islam

disebut dengan anak zina (walad al-zina). Anak hasil hubungan di luar

3 Didin Hafifuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press,

2004), hlm. 1.

4 Al-Furqan Hasbi, 125 Masalah Zakat, (Solo: Tiga Serangkai, 2005), hlm. 23.

5 M. Baghir Al-Habsy, Fiqih Praktik Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah dan Pendapat Para

Ulama, (Bandung: Mirzan, 2005), hlm. 273.

Page 19: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

3

nikah tersebut menjadi problematika tersendiri atas hal keperdataannya.

Disinilah letak permasalahannya, di mana anak zina tidak memiliki

hubungan nasab dengan ayah namun dia hanya memiliki hubungan nasab

dengan sang ibu, maka segala kewajiban sang ayah akan gugur terhadap

anak tersebut termasuk dalam hal zakat fitrah.6 Sebagaimana tertulis di

dalam buku Terjemahan Fathul Mu’in :وفعرة ولدالزا على أ. zakat fitrah anak

hasil luar nikah menjadi kewajiban sang ibu.7 Dalam hal ini yang wajib

mengeluarkan zakat fitrah bagi anak di luar nikah adalah ibunya. Namun

di sisi lain terdapat pro dan kontra dalam pelaksanaannya yakni yang

terjadi di masyarakat mengenai kewajiban zakat fitrah bagi anak di luar

nikah dibayarkan oleh bapaknya. Anggapan masyarakat bahwa sang ayah

bertanggung jawab kepada keluarganya, dan yang berhak nafkah wajib

diberikan untuk keluarganya sekalipun sang anak tersebut bukan anak

biologisnya. Oleh karenanya, penulis mengangkat permasalahan ini

dengan judul “Pemahaman Beberapa Guru Dan Pelajar Di SMKA

Sheikh Haji Mohd Said Seremban, Malaysia Atas Kewajiban

Pembayaran Zakat Fitrah Anak Di Luar Nikah”

6 Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakata: Kencana, 2003), hlm. 47.

7 Zainuddin Al-Malibary, Fathul Mu’in, Terj. Aliy As‟ad, Jilid II, (Yogyakarta: Menara

Kudus, 1979), hlm. 20.

Page 20: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

4

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah tersebut nampak adanya

permasalahan yang perlu di kaji mengenai kewajiban zakat fitrah bagi

anak diluar nikah yaitu adanya pro dan kontra tentang boleh dan tidaknya

zakat fitrah bagi anak diluar nikah yang dikeluarkan bapanya. Adapun

masalah-masalah yang akan di kaji melalui penelitian ini penulis

rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pendapat pelajar dan guru syariah di SMKA Sheikh Haji Mohd

Said, Seremban, Malaysia terhadap tanggungjawab pembayaran zakat

fitrah anak di luar nikah.

2. Apa alasan Islam mengenai kewajiban zakat fitrah anak di luar nikah

3. Apakah titik beda yang terdapat antara guru dan pelajar SMKA Sheikh

Haji Mohd Said mengenai kewajiban pembayaran zakat fitrah anak di luar

nikah

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui pendapat pelajar dan guru Syariah di SMKA Sheikh

Haji Mohd Said, Seremban, Malaysia terhadap tanggungjawab

pembayaran zakat fitrah anak di luar nikah.

b) Untuk mengetahui alasan Islam terhadap kewajiban zakat fitrah anak di

luar nikah

Page 21: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

5

c) Untuk mengetahui titik beda yang terdapat antara guru dan pelajar

SMKA Sheikh Haji Mohd said mengenai kewajiban pembayaran zakat

fitrah anak di luar nikah

2. Kegunaan penelitian

a) Sebagai sumbangsih penulis dalam rangka memahami ajaran agama

islam khususnya tentang status hukum anak luar nikah terhadap

pembayaran zakat fitrah dan aplikasinya di masyarakat dan

keabsahannya yang ditinjau dari hukum islam

b) Untuk menambah kemampuan berfikir bagi penulis serta untuk

menambah khazanah yang dipersembah pada fakultas Syariah.

c) Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai kewajiban zakat

fitrah bagi anak di luar nikah dan mengamalkan apa saja yang menjadi

jalan kebaikan di dalam hidup bermasyarakat.

d) Bagi peneliti bertambahnya wawasan, pengetahuan dan kontribusi yang

beragam di dunia syariat

e) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para peneliti

berikutnya

D. Batasan Masalah

Mengingatkan luasnya permasalahan yang dibahas,maka fokus

penelitian penulis membataskan permasalahan ini.oleh sebab itu, penulis

hanya membahaskan tentang maksud status hukum anak diluar nikah

Page 22: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

6

terhadap pembayaran zakat fitrah di masyarakat dan keabsahannya yang

ditinjau dari hukum islam.

E. Kerangka Teori

1. Penjelasan Istilah

a) Pemahaman

Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan

seseorang mampu memahami arti atau ikonsep, situasi serta fakta yang

diketahuinya. Dalam hal ini dia tidak sekedar hafal secara verbalitas,

tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan,

maka operasionalnya dapat membedakan, mengubah, mempersiapkan,

menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan,

mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan

dan mengambil keputusan. Definisi pemahaman menurut Anas

Sudijono (2010: 50) adalah “kemampuan seseorang untuk mengerti

atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.

Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan

dapat melihatnya dari berbagai segi.

b) Smka Haji Mohd Said Seremban, Malaysia

Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Sheikh Hj Mohd

Said atau nama ringkasnya SMKA SHAMS, merupakan sebuah

Sekolah Menengah Kebangsaan Agama atau SMKA yang terletak di

Jalan Tunku Kurshiah. Ia juga dikenali sebagai SHAMS dan

merupakan sebuah sekolah agama persekutuan. Ia ditubuhkan pada 1

Page 23: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

7

Jun 1959. Terletak di Jalan Tunku Kursiah, Seremban, Negeri

Sembilan. Pada tahun 2008, SHAMS telah dianugerahkan "Sekolah

Kluster Kecemerlangan (SKK)". Sebagai salah satu sekolah cluster di

Malaysia yang diiktiraf di peringkat antarabangsa, SHAMS telah

menandatangani MoU dengan Madrasah Aliah Negeri, Bukit Tinggi,

Indonesia. Ia ditandatangani untuk mengurangkan jurang pendidikan

antara Malaysia dan Republik Indonesia.

e) Kewajiban

Kewajiban adalah suatu tindakan yang harus dilakukan seseorang

sebagai bentuk tanggung jawab atas permasalahan tertentu, baik secara

moral maupun hukum. Pendapat lain mengatakan arti kewajiban adalah

sesuatu yang wajib untuk dilakukan seseorang dengan penuh tanggung

jawab agar mendapatkan haknya. Atau sebaliknya, seseorang harus

melakukan kewajiban karena sudah mendapatkan haknya.

f) Pembayaran

Pembayaran memiliki 1 arti. Pembayaran berasal dari kata dasar

bayar. Pembayaran memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda

sehingga pembayaran dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat,

atau semua benda dan segala yang dibendakan.8

8 https://www.apaarti.com/arti-kata/pembayaran.html, Diakses pada 20 Agustus 2019

Page 24: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

8

g) Zakat Fitrah

Zakat fitrah ialah zakat yang wajib diberikan oleh orang Islam pada

akhir ramadhan atau menjelang shalat idul fitri. Yang dimaksud oleh

peneliti adalah zakat fitrah yang diwajibkan bagi anak di luar nikah.

h) Anak Diluar Nikah

Anak di luar nikah terdiri dari beberapa suku kata, “anak”, “di

luar” dan “nikah”. Anak adalah generasi kedua atau keturunan

pertama; manusia yang masih kecil. Di luar yaitu sesuatu yang tidak

berada pada tempat atau ketentuannya. Dan nikah adalah ikatan

(akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum

dan ajaran agama.9Jadi, yang dimaksud peneliti mengenai anak di

luar nikah yaitu anak yang dilahirkan bukan berdasarkan ikatan

pernikahan yang sah menurut hukum maupun ajaran agama Islam.

Sebagai dasar acuan dari kerangka teori ini antara lain diambil dari

firman Allah S.W.T diantaranya surat At-Taubah ayat 103 yang

berbunyi :

خذ ل و صدكث أ ر تع اوحزكي وصوة ي

حمإن عي صي

شك ل يعوٱلل ش عيي

9 Kamus Besar Bahasa Indonesia;Edisi Keempat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2008), hlm. 962.

Page 25: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

9

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah

untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar

lagi Maha Mengetahui10

ا۞ جإج دق سهيلي فلراءٱلص ييوٱل اوٱى ع ؤى فثعيي وٱل وفكيب

يٱلركاب غرشبيووفوٱى ٱلل بيو وٱة فريضث ٱلص ٱلل وٱلل عيي

حهي

Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk

mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana.11

At-Taubah ayat 60.

Ayat-ayat tersebut merupakan dasar hukum mengenai kewajiban

zakat. Baik zakat maal, zakat fitrah maupun zakat lainnya. Sebaliknya,

ajaran Islam memberikan peringatan dan ancaman keras terhadap

orang-orang yang enggan mengeluarkan zakat. Di akhirat kelak harta

benda yang disimpan dan ditumpuk tanpa dikeluarkan akan berubah

menjadi azab bagi pemiliknya.12

Sesungguhnya arti zakat fitrah itu

sendiri ialah zakat yang wajib disebabkan berbuka dari puasa

Ramadhan. Ulama fikih menamai zakat fitrah dengan zakat ar-Ruus

10

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 205. 11

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 198. 12

Al-Furqon Hasbi, Op. Cit, p.4

Page 26: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

10

(zakat kepala) zakat al-Rikob (zakat perbudakan), zakat al-Abdan

(zakat badan). Yang dimaksud dengan badan disini adalah pribadi atau

perorangan yang merupakan lawan dari jiwa dan nyawa.13

Menurut

Imam Sayid Bakri Syatha zakat fitrah bagi anak di luar nikah

dikeluarkan oleh ibunya karena sesungguhnya ibunya yang wajib

menafkahinya. Tapi dalam aplikasi dalam masyarakat zakat fitrah bagi

anak diluar nikah dikeluarkan oleh bapanya.

Tujuan zakat yang terutama adalah membersihkan harta kekayaan

dari percampuran harta yang haram atau yang syubhat. Karena

didalamnya terdapat hak orang lain, membersihkan jiwa orang-orang

yang kaya dari penyakit kikir, tamak, rakus, egoistis dan ketiadaan rasa

belas kasihan serta kesetiakawanan terhadap sesama muslim dan atau

manusia pada umumnya, serta menumbuhkan rasas persaudaraan san

kesetiakawanan sesama muslim.14

F. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan penelusuran terhadap literatur-literatur yang

berkaitan dengan obyek kajian penelitian ini, ditemukan beberapa hasil

penelitian maupun literatur yang relevan dengan penelitian ini di

antaranya:

13

Ibid. hlm. 47. 14

https://www.muidkijakarta.or.id/fatwa-jenis-jenis-harta-benda-yang-wajib-dizakati/,

diakses pada 23 Agustus 2019.

Page 27: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

11

1. Kulsum Ummi “Analisis Hukum Islam terhadap Hubungan Perdata Anak di

Luar Nikah”. Dalam putusan MK No.46/PUUVIII/2010. Hasil ini

menyimpulkan bahwa menurut putusan MK terhadap hubungan perdata

anak di luar nikah terdapat tambahan pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan

Tahun 1974 yang menyatakan Änak dilahirkan di luar perkawinan hanya

mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya”.

Sedangkan menurut hukum Islam apabila anak dilahirkan di luar nikah atau

tidak ada ikatan perkawinan antara kedua orang tuanya maka anak tersebut

dinamakan anak zina atau anak diluar nikah sehingga hubungan perdatanya

hanya kepada ibunya dan keluarga ibunya. Jadi, anak dalam putusan

Mahkamah Konstitusi dalam hukum Islam anak yang lahir di luar nikah

diartikan kedudukannya sebagai anak zina. Dari hasil kesimpulan tersebut,

jika seorang laki- laki dan perempuan ingin menikah hendaknya pernikahan

tersebut memenuhi syarat formil (syarat sesuai dengan agama masing-

masing) maupun materiil (mencatatkan pernikahannya kepada lembaga yang

berwenang). Agar pernikahan dan anak tersebut mempunyai kekuatan

hukum.15

2. Muhammad Abduh Sulaiman, alumni UMI penelitian skripsi tahun 2010

yang berjudul “Implementasi Sistem Pengumpulan Zakat menurut UU. RI

No.38 tahun 1999 di Kabupaten Wajo”. Mengungkapkan bahwa dalam

masyarakat masih memiliki persesi bahwa keberadaan zakat itu merupakan

semata-mata institusi keagamaan, karena kedudukan tersebut masyarakat

15

Kulsum Ummi, ”Analisis hukum Islam terhadap Hubungan Perdata Anak di luar

Nikah : dalam Putusan MK No.46/PUU-VIII/2010” ,(Skripsi---UIN Sunan Ampel,2012).

Page 28: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

12

lebih cenderung menyerahkan langsung kepada “mustahiq” sehingga

dapatlah dinyatakan bahwa presepsi masyarakat memandang zakat, semata-

mata sebatas institusi keagamaan (masalah ibadah semata), turut

berpengaruh terhadap pelaksanaannya UU. RI. No. 38 Tahun 1999 tentang

pengelolaaan dan pendayagunaan zakat.

3. Sandimula Nur Shadiq (2014) Studi Komparatif Mad‟hab Syafi‟i dan

Mad‟hab Hanafi tentang Status dan Hak Anak Luar Nikah. Skripsi ini

merupakan hasil penelitian pustaka yang bertujuan untuk menjawab

pertanyaan tentang bagaimana pendapat ma‟hab Syafi‟i dan ma‟hab Hanafi

tentang status dan hak anak luar nikah? Dan bagaimana persamaan dan

perbedaan antara ma‟hab Syafi‟i dan ma‟hab Hanafi tentang status dan hak

anak luar nikah? Hasil dari penelitian menunjukkan perbedaan bahwa

pengikut Maz‟hab Syafi‟i berpendapat bahwa anak luar nikah adalah anak

yang lahir kurang dari enam bulan setelah adanya persetubuhan dengan

suami yang sah, adapun anak luar nikah tidak memiliki hubungan nasab

dengan bapak biologisnya, karena anak tersebut lahir di luar perkawinan

yang sah, sehingga nasab anak tersebut dengan bapak biologisnya terputus

secara mutlak, maka status anak tersebut adalah sebagai annabiyyah (orang

asing), yang tidak menyebabkan keharaman untuk dinikahi oleh bapak

biologisnya. Sedangkan menurut ma‟hab Hanafi, bahwa anak luar nikah

adalah anak yang lahir kurang dari enam bulan setelah adanya akad nikah,

adapun status anak luar nikah adalah sama dengan anak yang lahir di dalam

perkawinan yang sah, karena madhab Hanafi menganggap adanya nasab

Page 29: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

13

secara hakiki, sehingga anak tersebut diharamkan untuk dinikahi bapak

biologisnya. Persamaan antara keduanya yaitu, dalam hal kewarisan, bahwa

anak luar nikah tidak mewarisi dari bapak biologisnya, melainkan hanya

kepada ibu, dan keluarga ibunya. Anak luar nikah juga tidak memperoleh

hak nafkah dari bapak biologisnya. Adapun dalam perwalian, bapak biologis

tidak berhak menjadi wali dari anak luar nikahnya, namun yang menjadi

wali adalah wali Hakim, atau Sultan. Dalam Islam, anak bukan hanya

sekedar karunia namun lebih dari itu ia juga merupakan amanah dari Allah

SWT. Setiap anak yang lahir telah melekat pada dirinya pelbagai hak yang

wajib dilindungi, baik oleh orangtuanya maupun Negara. Maka bagi para

masyarakat umum diharapkan untuk lebih mengetahui status anak luar

nikah, dan implikasinya terhadap hak-haknya, serta diskriminasi

terhadapnya, sehingga muncul kesadaran atas dampak negatif dari pergaulan

bebas dan perzinaan, serta lebih menghargai urgensi perkawinan terhadap

keberlangsungan generasi tanpa diskriminasi16

4. Ali Parman, penelitian tahun 2007 yang berjudul “Ketaatan Berzakat”

(Telaah Hukum Islam dan Implikasinya Terhadap Manajemen Zakat di Kota

Makassar) dengan hasil bahwa persepsi masyarakat kota makassar masih

lemah sehingga perlu usaha untuk meningkatkan kualitas pengetahuan

muzakki, demikian pula dimensi perilaku taat masyarakat Kota Makassar

perlu peningkatan agar ketaatan lebih berkualitas.

16

Sandimula Nur Shadiq, “Studi Komparatif Madzhab Syafi‟i dan Madhab Hanafi

tentang Status dan Hak Anak Luar Nikah” ,(Skripsi---UIN Sunan Ampel,2014).

Page 30: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

14

BAB II

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya penulisan skripsi ini berdasarkan pada suatu penelitian

lapangan yang dilakukan di kalangan masyarakat Negeri Sembilan, Malaysia

menggunakan studi kepustakaan yang ada hubungannya dengan zakat fitrah.

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah:.

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang dipilih adalah di Smka Sheikh Haji Mohd Said

Seremban, Malaysia. Waktu penelitian yang dilakukan adalah sekitar bulan 6.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunnakan adalah penelitian hukum emperis yaitu

merupakan salah satu penelitian hukum yang menganalisis dan mengkaji

bekerjanya hukum didalam masyarakat. Dengan kata lain bahwa penelitian

hukum emperis yaitu satu penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan saran-

saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah

tertantu

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu

penelitian yang obyeknya mengenai gejala-gejala atau peristiwa yang terjadi

pada kelompok masyarakat. Dalam hal ini adalah mengenai persoalan yang

berkaitan dengan zakat fitrah bagi anak luar nikah, sehingga penelitian ini juga

bisa disebut penelitian kasus /study kasus (Case Study) dengan pendekatan

Page 31: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

15

deskriptif kualitatif. Adapun lokasi yang menjadi obyek penelitian dalam

skripsi ini di Smka Sheikh Haji Mohd Said Seremban di Negeri Sembilan,

Malaysia.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data itu

diperoleh.Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 sumber data yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder

1. Data Primer

sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

pertama. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

adalah data yang didapatkan langsung dari tempat yang menjadi obyek

penelitian yaitu seramai 40 orang responden di Smka Syeikh Haji Mohd

Said Seremban Negeri Sembilan Malaysia.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder antara lain

berupa bahan-bahan kepustakaan, baik berupa kamus, buku-buku, karya

ilmiah yang berbentuk skripsi dan kitab-kitab yang ada kaitannya dengan

penelitian tersebut.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara dan observasi. Wawancara yaitu suatu kegiatan yang

Page 32: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

16

dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan

mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada responden. Dalam penelitian ini

dilakukan secara bebas dalam arti responden diberi kebebasan menjawab

akan tetapi dalam batas-batas tertentu agar tidak menyimpang dari panduan

wawancara yang telah disusun. Model wawancara yang dilakukan oleh

penulis yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pelaku yang

terkait atas penelitian ini. Dalam hal ini penulis langsung wawancara dengan

beberapa pelajar dan guru Syariah di Smka Sheikh Haji Mohd Said,

Seremban, Malaysia.

F. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh

peneliti. Seperti menurut Sugiyorno (2011:80) ” populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapakn oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Pendapat diats menjadi salah saru

acuan bagi penulis unutk menentukan populasi. Populasi yang akan

digunakan sebagai penelitian adalah mahasiswa Smka Sheikh Haji Mohd

Said Seremban, Malaysia

2. Simpel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti.

Menurut sugiyono (2011:81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.‟ Sehingga smapel

Page 33: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

17

merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan

sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh

pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan

sampel ini penulis menggunakan teknik simple random sampling. Simple

random sampling adalah teknik pengambilan sampel sederhana yang

tidak memperhatikan tingkatan apapun dalam anggota populasi dengan

ketentuan anggota populasi adalah homogen. Contohnya jumlah pelajar

dan guru syariah yang memahami tentang pembayaran zakat fitrah anak

di luar nikah, maka populasinya adalah jumlah pelajar dan guru syariah

tersebut, karena ia sama sifatnya maka dapat diacak untuk menentukan

sampelnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam

pola, kategori dan satu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat disarankan oleh data. Setelah data-data terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari data yang

terkumpul. Dalam melakukan analisis data ini, penulis akan menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang

diselidiki lalu kemudian dianalisis.

Page 34: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

18

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini, penulis menyusun skripsi dalam

lima bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun secara

sistematis bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :

Bab Pertama Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan istilah, sistematika

pembahasan.

Bab Kedua Metodologi Penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pedoman

penulisan.

Bab Ketiga Gambaran Umum Zakat Fitrah terdiri dari pengertian dan dasar

hukum zakat fitrah, tujuan dan hikmah zakat fitrah, syarat-syarat zakat fitrah,

jenis, takaran dan waktu wajib mengeluarkan zakat fitrah,

penyerahan/pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah, definisi anak di luar

nikah dan statusnya.

Bab Keempat Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari sekilas tentang

keberadaan anak di luar nikah di penduduk Malaysia Negeri

Sembilan,Seremban, pemahaman zakat fitrah bagi anak di luar nikah di

penduduk Malaysia Negeri Sembilan,Sikamat, tinjauan hukum Islam mengenai

kewajiban zakat fitrah bagi anak di luar nikah dan analisa peneliti.

Bab Kelima penutup berisi kesimpulan dan saran-saran

Page 35: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

19

BAB III

GAMBARAN UMUM ZAKAT FITRAH DAN ANAK LUAR NIKAH

A. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Fitrah

Fitri berarti : berbuka puasa, yang dimaksudkan disini ialah,

berbuka puasa di waktu matahari terbenam pada hari terakhir bulan

Ramadhan. Berakhirnya bulan Ramadhan itu merupakan sebab lahiriah

pada kewajiban zakat tersebut sehingga diberi nama” اىفعر زكة “ (Zakat

Fitrah), atau صدكثاىفعر (Sedekah Fitri). Demikian pula nama عيداىفعر (Hari

Raya Fitri) hari yang berkenaan dengan penutupan puasa Ramadhan,

dirayakan dengan takbir, tahlil dan tahmid, sebagai tanda kemenangan,

mengalahkan hawa nafsu dalam melaksanakan ibadah puasa. Kemudian

ditutup dengan sholat Idul Fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah swt atas

segala nikmat, hidayah dan taufiknya.

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan sekali setahun

pada saat bulan ramadhan menjelang hingga sebelum solat idul fitri

dilangsungkan. Selain dari istilah “Zakat Fitri”, maka yang lebih populer

di masyarakat Indonesia ialah : Zakat Fitrah”. Fitrah berarti: ciptaan, sifat

asal, bakat, perasaan keagamaan, dan perangai.17

17

Muhammadiyah Ja‟far, Tuntunan Ibadat Zakat Puasa Dan Haji,(Jakarta: Kalam Mulia

Jakarta, November 2003), hlm.61.

Page 36: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

20

Sabda Rasulullah s.a.w :

عاةعركالفرضرشلاللصلىاللعييوشيزكةاىفعررمضان

رواه.شعيرعلىكلحرأوعتدذنرأوأثىاىصييعلىالناسصاعا

يوفالبخارىوكنيععن.ومصيالبخارى مأوي .كتواىفعرةي

Artinya: Dari Ibnu „Umar, katanya: Rasulullah s.a.w mewajibkan, zakat fithri

berbuka” bulan ramadhan, sebanyak satu sha‟ (3,1 liter) tamar

atau gandum atas tiap-tiap orang muslim merdeka atau hamba,

laki-laki atau perempuan”. Riwayat Bukhari dan Muslim dan

dalam hadis Bukhari: Mereka bayar fithrah itu sehari atau dua

hari sebelum: hari raya”.18

Sabda Rasulullah s.a.w :

عابىشعيدكالنانخرجزكةاىفعرصاعاظعامأوصاعاشعيرأو

صاعاحرأوصاعاأكطأوصاعازبيبأخرجاالبخارى

مصيو

Artinya: Dari Abu Said, katanya : Kami mengeluarkan zakat fitrah segantang

dari makanan atau gandum atau kurma atau susu kering atau anggur

kering”. Hadis ini dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim.19

Dengan dua hadis ini teranglah, bahwa yang dimaksudkan oleh

Rasulullah s.a.w banyak fitrah itu, ialah satu sha‟ sedang sha‟ menurut erti

bahasa arab nama ukuran sukatan (takaran). Jadi ukuran banyaknya zakat

fitrah ini, ukuran takaran bukan ukuran timbangan. Penyellidikan ulama-

18

Ibnu Baz, Riwayat Bukhari dan Muslim, hadis nomor1620, bab Zakat Fitrah 19

Ibnu Baz, Riwayat Bukhari dan Muslim, hadis nomor 1621, bab Zakat Fitrah

Page 37: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

21

ulama yang menetukan banyak zakat fitrah dengan timbangan (katian),

adalah kurang teliti (kurang tepat), kerana berat beras satu gantang itu, dari

beberapa macam jenis beras tentu tidak sama, apalagi kalau dibandingkan

dengan segantang jagung atau lain-lainnya,sudah tentu amat berjauhan

timbangannya,walau takarannya.

B. Penjelasan menurut pendapat empat mazhab tentang golongan yang

menerima zakat fitrah

a. Mengikut mazhab Hanafi ada tujuh golongan orang yang layak

menerima zakat fitrah yang pertama, golongan fakir yaitu oang yang

mempunyai harta kurang dari senisab atau mempunyai senisab, atau

lebih, tetapi habis dengan hajat keperluannya. Kedua, golongan

miskin yaitu orang yang tidak mempunyai satupun juga. Ketiga

„Amil yaitu orang yang diangkat untuk mengambil dan mengurus

zakat. Keempat hamba, yaitu hamba yang telah dijanjikan oleh

tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya dengan uang, atau harta

lain. Kelima berutang, yaitu orang yang mempunyai utang,sedang

hitungan hartanya di luar utang, tidak cukup senisab; dia diberi

zakat untuk membayar utangya. Keenam ialah jalan Allah , yaitu

bala tentera untuk berperang pada jalan Allah. Ketujuh ialah

Musafir, yaitu orang yang dalam perjalanan, yang putus

perhubungan dengan hartanya, orang ini diberi sekadar hajatnya.

b. Mengikut Mazhab Maliki ada lapan golongan yang menerima zakat

fitrah. Pertama fakir, yaitu orang yang mempunyai harta, sedang

Page 38: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

22

hartanya tidak mencukupi untuk keperluannya dalam masa satu

tahun, orang yang mencukupi dari penghasilan yang tertentu tidak

diberi zakat, orang yang punya penghasilan tidak mencukupi diberi

sekadar mencukupi. Kedua golongan miskin, yaitu orang yang tidak

mempunyai satupun juga. Ketiga golongan „Amil, yaitu pengurus

zakat, penulis, pembagi, penasihat, dan sebagainya yang bekerja

untuk kepentingan zakat. Syarat menjadi‟Amil ialah adil dan

mengetahui segala hukum yang bersangkutan dengan zakat.

Keempat golongan Muallaf, yaitu sebahagian mengatakan orang

kafir yang ada harapan untuk masuk agama islam, sebahagian yang

lain mengatakan orang yang baru memeluk agama Islam. Kelima

golongan hamba, yaitu hamba muslim yang dibeli dengan uang

penghasilan zakat dan dimerdekakan. Keenam golongan berutang,

yaitu orang yang berutang sedang hartanya tidak mencukupi untuk

membayar utangnya, dibayar utangnya dengan zakat, jika dia

berutang bukan untuk sesuatu yang fasad ( jahat). Ketujuh golongan

jalan Allah, yaitu bala tentera dan mata-mata untuk membeli senjata

atau kuda atau untuk keperluan peperangan yang lain pada jalan

Allah. Kelapan golongan musafir, yaitu orang yang dalam

perjalanan sedang ia hajat kepada sokongan untuk ongkos pulangke

negerinya dengan syarat keadaan perjalanannya bukan maksiat.

c. Mengikut mazhab hanbali pula ada lapan golongan yang layak

menerima zakat. Pertama golongan fakir, yaitu orang yang tidak

Page 39: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

23

mempunyai harta, atau mempunya harta kurang dari seperdua

keperluannya. Kedua golongan miskin, yaitu yang mempunyai harta

seperdua keperluannya atau lebih tetapi tidak mencukupi. Ketiga

golongan „Amil, yaitu pengurus zakat, dia diberi zakat sekadar upah

pekerjaanya ( sepadan dengan upah pekerjaannya ). Keempat

golongan muallaf, yaitu orang mempunyai pengaruh di

sekelilingnya sedang aada harapan ia akan masuk Islam atau

ditakuti kejahatannya, atau orang Islam yang ada harapan imannya

akan bertambah teguh atau ada harapan orang lain akan Islam

karena pengaruhnya. Kelima golongan hamba, yaitu hamba yang

telah dijanjikan oleh tuannya boleh menebus dirinya dengan uang

yang telah ditentukan oleh tuannya itu, ia diberi zakat sekadar

penebus dirinya. Keenam golongan berutang, yaitu orang berutang

untuk mendamaikan orang lain yang berselisih, dan orang yang

berutang untuk dirinya sendiri pada pekerjaan yang mubah atau

haram tetapi dia sudah tobat; diberi zakat sekadatr utangnya.

Ketujuh golongan Jalan Allah, yaitu bala tentera yang tidak dapat

gaji dari pimpinan (pemerintah). Kelapan golongan musafir, yaitu

orang berkeputusan belanja dalam perjalanan yang halal (yang

diperbolehkan). Musafir diberi sekadar cukup ongkos buat

pulangnya.

d. Mengikut mazhab Syafi‟i ada sembilan golongan yang layak

menerima zakat. Pertama fakir, yaitu orang yang tidak mempunyai

Page 40: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

24

harta dan usaha atau mempunyai harta atau usaha yng kurang dari

seperdua kecukupannya, dan tidak ada orang yang berkewajiban

memberi belanjanya. Kedua golongan miskin, yaitu orang

mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya atau

lebih, tetapi tidak sampai mencukupi. Yang dimaksud dengan

kecukupan ialah cukup menurut umur biasa 62 tahun, maka yang

mencukupi dalam masa tersebut dinamakan kaya ianya tidak boleh

diberikan zakat. Adapun kaya dengan usaha, seperti orang yang

mempunyai penghasilan yang tertentu tiap-tiap hari atau tiap bulan,

maka kecukupannya di hitung saban hari atau saban bulan. Apabila

pada suatu hari penghasilannya tidka mnecukupi, hari itu dia boleh

menerima zakat. Adanya rumah yang di diami, perkakas rumah

tangga, pakaian dan lain-lain yang perlu dipakai tiap-tiap hari tidak

terhitung sebgai kekayaan, berarti tidak menghalanginya dari

keadaan yang tergolong fakir atau miskin. Ketiga golongan „Amil,

yaitu semua orang yang bekerja mengurus zakat sedang dia tidak

mendapat upah selain dari zakat itu. Keempat golongan muallaf,

yaitu orang yang baru masuk Islam sedang imannya belum teguh,

orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita

berpengharapan, kalau dia diberi zakat orang lain dari kaumnya

akan masuk Islam, orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir

kalau dia diberi zakat, kita akan terpelihara dari kejahatan kafir

yang dibawah pengaruhnya dan orang yang menolak kejahatan

Page 41: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

25

orang yang anti zakat. Kelima golongan hamba,yaitu hamba yang

dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya, hamba

itu diberi zakat sekadar untuk penebus dirinya. Keenam golongan

berutang, yaitu orang yang berutang karena mendamaikan antara

dua orang yang berselisih, orang yang berutang untuk kepentingan

dirinya sendiri pada keperluan yang mubah atau yang tidak mubah

tetapi dia sudah tobat, orang yang berutang karena menjamin utang

orang lain sedang dia dan yang dijaminnya itu tidak dapat

membayar utang itu. Diberi zakat kalau dia tidak kuasa membayaf

utangnya. Ketujuh golongan jalan Allah, yaitu bala tentera yang

membantu dengan kehendaknya sendiri, sedang dia tidak mendapat

gaji yang tertentu dan tidak pula mendapat bagian dari harta yang

disediakan unutk keperluan peperangan dalam dewan bal tentera.

Orang ini diberi zakat meskipun dia kaya sebanyak keperluannya

untuk masuk ke medan peperangan seperti belanja, pembeli senjata,

kuda dan alat peperangan lainnya. Kelapan golongan Sabilillah

(jalan Allah), yaitu dalam kaedah ilmu usul fiqh bahwa kata-kata

umum itu wajib diartikan menurut umumnya selama tidak ada dalil

untuk memperkecil (mengkhususkannya) dan disini tidak ada dalil

untuk mengecilkannya itu, jadi harus tetap berarti umum meliputi

semua kebaikan yang diredhai Allah seperti membangun madrasah

agama, membikin jalan, jembatan dan sebagainya yang merupakan

kemaslahatan umum. Kesembilan golongan musafir, yaitu orang

Page 42: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

26

yang mengadakan perjalanan dari negeri zakat, atau melalui negeri

zakat. Dalam perjalanannya itu, dia diberi zakat sekadar ongkos

sampai kepadayang dimaksudnya, atau sampai kepada hartanya

dengan syarat bahwa ia memang butuhkan kepada perbantuan,

perjalanannya itupun bukan maksiat tetapi dengan tujuan yang sah,

seperti karena berniaga dan sebagainya.

C. Tujuan dan hikmah zakat firah

1. Penggunaan zakat sungguh penting dan banyak, baik terhadap si kaya atau

terhadap si miskin maupun terhadap masyarakat umumnya, diantaranya :

a) Menolong orang yang lemah dan orang yang susah, agar dia dapat

menunaikan kewajibannya kepada Allah dan terhadap makhluk Allah

(masyarakat).20

b) Membersihkan diri daripada sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta

mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan

membayar amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan.21

Firman Allah swt :

ل و أ حمخذ صي إن ي

عي اوصو ة وحزكي ر تعصدكث

يععيي ش وٱلل ل شك

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah

untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

20

H.Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Jakarta: Attahiriyyah Jakarta,Januari 1954), hlm.213. 21

Ibid.,

Page 43: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

27

ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi

Maha Mengetahui.. At-taubah 103.22

c) Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang

diberkan kepadanya. Tidak syak lagi bahwa berterima kasih yang

diperlihatkan oleh yang diberi kepada yang memberi, adalah suatu

kewajiban yang terpenting menurut arti kesopanan.23

d) Mendekatkan perhubungan kasih saying dan cinta mencintai antara si

miskin dengan si kaya; rapatnya perhubungan tersebut akan

membuahkan beberapa kebaikan dan kemajuan serta berfaedah bagi

kedua golongan dan masyarakat umumnya.24

Firman Allah s.w.t :

اةوفكل شت عش نتخج

ثوحت ثأ ن فشبيوٱلل ل و

يفلنأ ي ثوٱل

ائثح شنتيث وشععيي وٱلل يشاء يضعفل ت ثوٱلل

Atinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan

sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap

bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa

yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi

Maha Mengetahui.Al-Baqarah 261.25

Dari ayat tersebut, teranglah bahwa derma pada jalan Allah (kebaikan)

itu, akan mendapat ganjaran tujuh ratus kali ganda dari harta yang di

22

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 205. 23

Ibid. hlm. 214. 24

Ibid., 25

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 44.

Page 44: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

28

dermakan, malahan allah akan melipat gandakan dari itu bagi siapa

yang dikehendakinya.

D. Syarat-Syarat Zakat Fitrah

Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :

1. Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat

fitrah.

2. Lahir sebelum terbenam matahari (menjumpai waktu tenggelamnya

matahari) pada hari penghabisan bulan Ramadan.

3. Mempunyai lebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri

dan untuk yang wajib dinafkahinya, baik manusia ataupun binatang,

pada malam hari raya dan siang harinya. Orang yang tidak mempunyai

lebihan tidak wajib membayar fitrah. Zakat fitrah ini hukumnya wajib

atas setiap manusia yang muslim, baik dia sudah dewasa maupun ketika

masih kanak-kanak. Bahkan janin yang masih ada di dalam perut

ibunya dan sudah bernyawa, termasuk yang terkena kewajiban untuk

dikeluarkan zakatnya. Zakat ini juga tetap wajib atas laki-laki dan

wanita, yang berakal atau pun yang tidak berakal. Adapun waktu

pembayarannya adalah ketika masih dibulan ramadhan karena zakat

fitrah adalah ibadah yang tidak bisa dilepaskan dengan rangkaian

ibadah di bulan Ramadhan, sebab kewajiban berzakat fitrah hanya

boleh dilakukan pada bulan Ramadhan. Dengan kata lain apabila zakat

fitrah dilakukan di luar buan Ramadhan, bisa dipastikan bahwa status

Page 45: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

29

zakat fitrah yang dibayarkan menjadi tidak sah. Rasulullah dalam salah

satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas menjelaskan, yang

artinya : Barangsiapa yang membayar zakat fitrah sebelum dia

melaksanaan shalat iedul fitri, maka zakat fitrahnya diterima

(dinyatakan sah), akan tetapi barangsiapa yang mengeluarkannya

setelah melaksanakan shalat idul fitri, maka zakat fitrahnya hanya

dianggap sebagai sedekah biasa.26

E. Jenis Takaran Dan Waktu Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah

1. Jenis takaran

Sebagaimana yang telah diuraikan dahulu, bahwa zakat fitrah itu wajib

atas tiap-tiap muslim tanpa membedakan status social dan ekonominya

maupun tingkat umurnya. Dalam hal ini,jumhur fuqah menetukan syarat

wajib yaitu: memiliki kelebihan makanan untuk sehari semalam, pada

malam hari raya Idul Fitri. Adapun kadar dan jenis bahan makanan yang

dijadikan zakat fitrah27

, dijelaskan dalam hadits sebagai berikut:

diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, (muttafaq alaih).daei Ibnu Umar

ra ia berkata :

ررضياللعاكال خ رشلفرض":عاة اىفعرزكةصلى الله عليه وسلمالل رمضان

صاعا ر، وتصاعاأ شعير نروالر،اىعتدعلى جثى،وال

غيروال والص

واىهتير ي صي ".ال

26 Joni Zulhendra,”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Fitrah Dalam Bentuk Uang”,

(Jurnal Normative, VoL 5 nomor 2 2017), hlm. 97. 27

Muhammadiyah Ja‟far, Tuntunan Ibadat Zakat Puasa Dan Haji, (Jakarta: kalam Mulia

Jakarta, November 2003), hlm. 64.

Page 46: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

30

Artinya : Rasulullah s.a.w telah mewajibkan zakat fitrah, yaitu : satu

gantang kurma, atau satu gantang syair, atas orang budak dan

orang merdeka, laki-laki dan perempuan , anak-anak dan dewasa

dari segenap orang islam.28

Dari hadits tersebut dapat kita fahami, bahwa yang dijadikan zakat

fitrah itu adalah bahan makanan pokok bagi orang yang mengeuarkan

zakat fitrah atau bahan makanan pokok di daerah, tempat berzakat fitrah,

seperti : bahan makanan pokok bagi penduduk Asia Tenggara atau

ASEAN, adalah beras atau jagung, maka mereka wajib mengeluarkan

zakat fitrah dengan beras atau jagung. Adapun penduduk daerah yang

makanan pokoknya dari tepung sagu, atau tepung gaplek dan sebagainya,

maka mereka mengeluarkan zakat fitrah dari bahan makanan itu. Ukuran

zakat fitrah bagi setiap jiwa adalah satu sha‟ (gantang) = 3 ½ liter, atau 2

½ kg, sebagai standar yang umum di Jawa Timur.29

1. Waktu wajib mengeluarkan zakat fitrah

Waktu wajib menunaikan zakat fitrah, mulai terbenamnya

matahari, pada hari terakhir bulan Ramadhan,atau pada malam pertama

bulan Syawal,malam hari raya Idul Fitri.

sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Umar ra,

ia berkata :

ءدىكتوخروج الناسالىالصلاةامرةإخراجزكةاىفعرانح

28

Ibnu Baz,Riwayat Bukhari dan Muslim, hadis nomor1620, bab Zakat Fitrah 29

Ibid. hlm. 65.

Page 47: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

31

Artinya: sesungguhnya Rasululluah s.a.w telah memerintahkan kita agar

mengeluarkan zakat fitrah itu, sebelum orang pergi ke tempat

shalat Idul Fitri.

Hadits tersebut menjelaskan bahwa zakat fitrah itu tidak boleh

terlambat sampai sesudah shalat Idul fitri. Akan tetapi para ulama

sepakat, bahwa zakat fitrah itu, boleh dikeluarkan sebelum masuk

waktunya.

Menurut Ash Shan‟ani , mendahulukan zakat fitrah sebelum waktu

wajibnya ada beberapa pendapat:

i) Zakat Fitrah itu sama dengan zakat harta, boleh dikeluarkan lebih

dahulu, sampai jarak dua tahun.

ii) Boleh dikeluarkan lebih awal, asalkan didalam bulan Ramadhan,

dan tidak dibolehkan sebelum itu; kerana Yang menyebabkan ada

hal yaitu : puasa dan buka, maka tidak boleh keluar daripadanya ,

sama saja dengan nisab dan hal (bertemu tahunnya).

iii) Tidak boleh mendahului waktu wajibnya , kecuali yang dapat

dibenarkan seperti : sehari, atau dua hari sebelumnya.30

F. Penyaluran Zakat

1. Di dalam obyek penyaluran zakat ini, nampak sekali dengan jelas, betapa

besar peranan zakat itu untuk membangun masyarakat dan meningkatkan

traf hidup umat.hal ini dapat kita lihat pada setiap sektor obyeknya yang

meliputi pembinaan peribadi umat, dan pembangunan masyarakat, dalam

berbagai aspeknya.

30

Ibid. hlm. 68.

Page 48: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

32

Di dalam Al-Quran Allah berfirman :

وفٱلركاب ؤى فثكيب اوٱل ييعيي سهيوٱى ع جلي فلراءوٱل دق اٱلص إج

حهي عيي وٱلل ٱلل بيو فريضث ٱلص وٱة يوفشبيوٱلل غر وٱى

Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang

dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan

Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.31

Ayat tersebut merupakan penegasan dan pembatasan tentang sasaran

penyaluran zakat, dan juga merupakan pencegah terhadap penyaluran

zakat diluar jalur tersebut ;

a) Fukara dan masakin

Para ulama sepakat bahwa fskir miskin itu adalah orang-orang

yang paling berhak menerima zakat, da nada pula yang berpendapat

bahwa fakir dan miskin itu adalah dua nama yang bersatu pada orang

yang tidak memiliki kecukupan didalam kebutuhan hidupnya.

Menurut ulama Syafi‟iah fakir ialah orang yang sangat melarat

hidupnya, tidak memiliki harta dan tenaga; sedang orang miskin ialah

orang yang tidak memiliki kecukupan dalam kehidupannya sehari-hari.

Menurut Prof.T.M. Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan fakir miskin

itu dua kata yang berlainan pengertiannya,bersatu pada zatnya. Inilah

makna yang kami dapati sesudah melalui berpuluh puluh pendapat,

31

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 198.

Page 49: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

33

dan inilah yang kami pandang teguh alasannya. Kesimpulannya fakir

itu ialah orang-orang yang menghendaki pertolongan, dan perlu

ditolong, dalam menyelenggarakan keperuan hidupnya sehari-hari, dan

miskin itu ialah orang-orang fakir yang bersifat tenang dan tidak

meminta minta.32

b) Amilin

Amilin ini ialah orang-orang yang ditugaskan untuk

mengumpulkan zakat dari orang-orang yang berzakat dan membagi

bagikannya kepada orang orang yang berhak. Amilin atau panitia zakat

ini berhak mendapat bagian dari zakat itu, sebagai imbalan jasa dari

tugas pekerjaan mereka, walaupun mereka termasuk dalam kategori

orang kaya. Oleh sebab itu maka bagian untuk amilin ini tidak

disamakan jumlahnya dengan bagian lainnya, seperti bagian fakir

miskin karena amilin ini diberikan bagian bukan karena

kebutuhannya.33

c) Muallaf (orang yang dibujuk hatinya)

Menurut Imam Malik, Imam Syafi‟I, dan Imam Ahmad, orang-

orang muallaf (orang yang dibujuk hatinya) dengan zakat adalah :

i) Orang-orang yang baru masuk islam dan imannya masih lemah.

Mereka diberikan zakat sebagai bantuan untuk meningkatkan

imannya.

32

Ibid. hlm. 70. 33

Ibid. hlm. 71.

Page 50: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

34

ii) Pemimpin yang telah masuk islam dan diharapkan akan

mempengaruhi kaumnya yang masih kafir, supaya mereka masuk

islam.

iii) Pemimpin yang telah kuat imannya diharap mencegah perbuatan

jahat orang-orang kafir yang ada di bawah pimpinannya atau

perbuatan orang-orang yang tidak mau memelihara zakatnya.

iv) Orang-orang yang dapat mencegah tindakan orang-orang yang

tidak mau membayar zakat.34

d) Firriqab (memerdekakan budak)

Kata “Riqab” adalah jamak daripada “Raqabah” menurutbahasa

berarti : pangkal leher bagian belakang, atau tengkuk. Menurut istilah

syara‟ riqab berarti : budak atau hamba sahaya. Budak dinamakan

raqaba atau riqab, karena dia dikuasai sepenuhnya oleh tuannya.

Ketaatannya kepada tuannya serupa dengan hewan yang diikat

lehernya, kemana saja ditarik ia harus mengikut. Untuk melepaskan

ikatan budak iu, dan membebaskannya dari kongkongan perbudakan,

dan mengembalikannya kepada fitrahnya sebagai hamba Allah yang

merdeka. Maka agama islam menetapkan didalam undang-undang

zakat, satu bagian untuk membebaskan budak dari ikatnnya.35

e) Al-Gharimin (orang-orang yang berutang)

Yang dimaksudkan dengan Gharimin ialah : orang-orang yang

tersangkut utang karena kegiatannya dalam urusan kepentingan umum

34

Ibid. hlm. 73. 35

Ibid. hlm. 74.

Page 51: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

35

antara lain misalnya : mendamaikan perselisihan antara keluarga,

memelihara persatuan umat islam, melayani kegiatan dakwah islam

dan sebagainya, mereka berhak menerima bagian zakat. Adapun

orang-orang yang berutang karena kerosakan moral dan mentalnya

seperti : orang berutang karena akibat narkotika, minuman keras, judi

dan sebagainya, mereka tidak berhak mendapat bagian dari zakat.36

f) Fi sabilillah (di jalan Allah)

Pengertian Sabilillah ialah : segala jalan yang akan mengantarkan

umat kepada mardhatillah. Sabilillah ini meliputi seluruh kepentingan

agaa islam dan umatnya. Yang paling utama ialah : membiayai

pasukan sukarelawan islam, melengkapi berbagai jenis persenjataan

dan perbekalannya serta alat pengangkutan mendirikan balai

pengobatan (rumah sakit), membangun jalan umum dan sarana

kesejahteraan umat, serta membiayai organisasi gerakan dakwah

islam.37

g) Ibnussabil (orang yang sedang dalam perjalanan)

Yang dimaksudkan dengan Ibnussabil ialah : orang-orang yang

sedang dalam perjalanan jauh dari kampung halamannya, jauh dari

harta bendanya sedang ia membutuhkan biaya untuk menyelesaikan

tugasnya, dan untuk kembali ke negerinya, misalnya : orang yang

melakukan perjalanan ke luar daerah atau ke luar negeri untuk mencari

36

Ibid. hlm. 75. 37

Ibid. hlm. 76.

Page 52: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

36

ilmu, melakukan penelitian ilmiah atau untuk memperbaiki hubungan

antara daerah.38

G. Pengertian Anak Luar Nikah

Anak zina adalah anak yang dilahirkan dari akibat hubungan seksual

antara dua orang (laki-laki dan perempuan) yang bukan suami istri, dan

salah satu dari keduanyaatau keduanya masih terikat hubungan perkawinan

dengan orang lain. Anak luar Nikah adalah anak yang dilahirkan oleh

seorang ibu, tetapi ia tidak dibenihkan oleh seorang laki-laki yang terikat

hubungan perkawinan sah dengan wanita lain. Jadi anak luar nikah adalah

anak yang lahir dari hubungan seksual seorang laki-laki dan seorang

perempuan yang keduanya masih berstatus lajang, dan dilakukan dengan

cara suka sama suka. 39

Anak tak sah taraf disebut walad al-zina menurut istilah /bahasa Arab

yang bermaksud anak zina atau anak luar nikah. ,para Fuqaha bersepakat

bahwa anak zina ialah anak yang tidak boleh disabitkan nasabnya kepada

penzina melainkan persetubuhan itu disandarkan kepada penikahan yang

sah atau fasid atau syubhah atau dari hamba yang dimiliki atau syubhah

hamba yang dimiliki maka boleh dinasabkan kepada penzina dan kedua-

duanya boleh diwarisi dan mewarisi di antara satu sama lain. Al-

Dawish 2002 pula menjelaskan sekiranya berlaku

perzinaan dan melahirkan anak maka anak yang lahir daripada perzinaan itu

38

Ibid., 39

Anshary, Kedudukan Anak Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Nasional,

(Bandung: Mandar Maju, Mei 2014) hlm.59.

Page 53: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

37

tidak boleh disandarkan atau disabitkan nasab kepadanya dan anak itu tidak

boleh mewarisi hartanya.

H. Status Anak Luar Nikah Dalam Perspektif Fiqh

Pada dasarnya, semua anak yang terlahir ke dunia ini dalam

kondisi suci dan tidak membawa dosa turunan apapun dari segala perbuatan

orang tuanya atau pun orang lain, meskipun ia terlahir sebagai hasil zina

(anak hasil pernikahan yang tidak sah). anak yang lahir tidak dari dari suatu

pernikahan maka di sini jelas pula statusnya, yaitu dinasabkan kepada ibu

dan keluarga ibunya. Dan mereka berhak mendapatkan perlakuan yang

baik. Akan tetapi dalam realitas masyarakat anak hasil zina seringkali

terlantar karena laki-laki yang menyebabkan kelahiran, tidak bertanggung

jawab untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, serta seringkali anak

diangggap sebagai anak haram dan terdiskriminasi karena dalam akte

kelahirannnya hanya dinisbatkan kepada ibunya. Namun dalam hadits

terkait dengan status anak zina disebutkan bahwa anak hasil zina atau anak

yang dilahirkan di luar pernikahan yang sah dinasabkan kepada ibunya.40

Setiap anak zina tidak akan ada hubungan kewarisan dengan laki-laki yang

mengakibatkan kelahirannnya. Akibatnya anak tersebut hanya saling

mewarisi dengan ibunya.

I. Dalil Pensyariatan Penasaban Anak Luar Nikah

Dalam Islam seperti mana yang kita maklum, penasaban anak tak

sah taraf kepada bapa biologi adalah dilarang secara mutlak. Pendapat

40

Abu Bakar al-Dimyati, I‟anah al-Thalibin,(Mesir: Al-Allamah,1995) juz. 2, hal. 128.

Page 54: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

38

jumhur fuqaha yang menolak pensabitan nasab anak zina kepada bapa

biologi secara mutlak adalah berdasarkan kepada dalil naqli dan aqli. Allah

S.W.T telah berfirman di dalam Al-Quran :

يو خيقٱل اء اٱل ۥبش افجعي ا نصت ر اربموكنوص كدير

Aritnya : Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia

jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan

adalah Tuhanmu Maha Kuasa.(Al-Furqan : 54)41

Berdasarkan ayat ini dapat difahami pensabitan nasab yang terhasil

daripada persetubuhan suami isteri yang halal merupakan nikmat Allah

S.W.T kepada manusia. Manakala, adalah menjadi satu “niqmah”

(kehinaan) terhadap anak yang lahir dari persetubuhan haram dan tidak

wajar diberi kemuliaan kepada pelaku zina untuk menasabkan anak hasil

daripada persetubuhan haram itu.

Firman Allah S.W.T lagi di dalam surah al-An'am ayat 164:

كو دير أ ة غٱلل

اأ رب و رب ء كل صبولش سكلحك جف إل ا ولعيي

روازرة حزر وز رى خ أ ربكإلىث ر جعك اذينتئك ة ذينخ

ت خيفن

Aritnya : Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah,

padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah

seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali

kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan

memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu

41

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 364.

Page 55: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

39

kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu

perselisihkan".42

Ayat ini menyangkal hujah pendapat yang menyatakan bahawa anak zina

tidak boleh dinasabkan kepada bapa biologi kerana membawa kemudaratan

kepada anak tersebut serta menjatuhkan maruahnya disebabkan oleh

jenayah yang tidak pernah dilakukannya.

Hadith Rasullullah S.A.W :

اللدليفرش:للصلىاللعييوشيكالرشلاأن:عأيبريرة

الجروليعار

Artinya : Anak dinasabkan kepada isteri atau suami (melalui perkahwinan

yang sah), dan bagi penzina pula kehinaan dan kekecewaan.43

Hadis ini menjelaskan bahawa penzina tidak mempunyai apa-apa hak ke

atas hasil penzinaannya termasuk hak menasabkan anak hasil perbuatan

zina tersebut.

J. Fatwa-Fatwa Berkenaan Anak Tak Sah Taraf di Beberapa Negeri

Sepertimana kita sedia maklum, peruntukan undang-undang bagi setiap

negeri adalah berbeza. Maka peruntukan fatwa bagi setiap negeri juga

adalah tidak sama.

1. Fatwa Wilayah-Wilayah Persekutuan

42

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 150. 43

(Al-Nawawi (t.t), Sahih Muslim bi Syarh Imam Muhyi al-Din Al-Nawawi, Beirut: Dar al-

Ma‟rifah, juz 9, hlm 280-281

Page 56: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

40

Jawatankuasa Perundingan Hukum Syarak Wilayah Persekutuan pada

tarikh 2 Januari 2001 telah memutuskan dan mewartakan fatwa bahawa

“Anak yang dilahirkan lebih daripada 6 bulan Qamariah dari tarikh

sesuatu pasangan ini di akadnikahkan ialah anak sah taraf”.

2. Fatwa Kerajaan Negeri Selangor

Jawatankuasa Fatwa Selangor bertarikh 17 Januari 2005 telah

memutuskan bahawa sighah berkaitan anak tak sah taraf menurut

hukum syara‟ ialah :

a. Anak yang dilahirkan tanpa nikah sama ada hasil daripada zina,

rogol atau melalui cara sainifik yang bertentangan dengan hukum

syara‟.

b. Anak yang dilahirkan kurang daripada 6 bulan 2 lahzah qamariah

dari waktu “Imkan ad Dukhul” dan bukan hasil daripada

persetubuhan syubhat.

c. Anak yang dilahirkan lebih daripada 6 bulan 2 lahzah qamariah dari

segi waktu “Imkan ad Dukhul” selepas akad yang sah dan ada bukti

dari segi syara‟ bahawa anak tersebut ialah anak tanpa nikah

melalui iqrar (pengakuan) mereka yang berkenaan (suami dan isteri

tersebut atau salah seorang daripadanya), atau 4 orang saksi yang

memenuhi syarat-syarat mengikut hukum syara‟.

3. Fatwa Kerajaan Negeri Sembilan

Page 57: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

41

Pada menjalankan kuasa yang diberikan oleh seksyen 30 Enakmen

Pentadbiran Hukum Syarak (Negeri Sembilan) 1991 dan setelah

diluluskan dengan sebulat suara oleh Jawatankuasa Syariah menurut

subseksyen 33(6) Enakmen Pentadbiran Hukum Syarak (Negeri

Sembilan) 1991, maka Mufti Kerajaan Negeri Sembilan bagi pihak dan

atas nama Jawatankuasa Syariah, pada 12 Januari 2002, telah

mengeluarkan fatwa berikut:

a. Jika seorang bayi itu dilahirkan kurang 6 bulan daripada tarikh akad

nikah maka anak tersebut haram dinasabkan kepadaa suami ibunya

atau lelaki yang menyebabkan kehamilan anak tersebut.

b. Seorang bayi yang dilahirkan lebih daripada 6 bulan dan kurang

daripada 4 tahun daripada tarikh tersebut diketahui dengan yakin

atau berat zan bahawa kehamilan telah berlaku sebelum akad, atau

suami tidak bersetubuh selepas akad atau tidak dimasukkan mani

suaminya ke dalam rahim, maka anak tersebut haram dinasabkan

kepada suami ibunya atau lelaki yang menyebabkan kehamilan

ibunya yang melahirkan anak tersebut.

c. Wajib bagi suami tersebut menafikan bahawa bayi berkenaan adalah

anaknya

d. Pihak berkuasa yang mendaftarkan kelahiran ditegah daripada

membinkan atau membintikan mana-mana bayi di dalam perenggan

(1) dan (2) kepada suami ibu bayi atau lelaki yang menyebabkan

kehamilan ibunya yang melahirkan anak tersebut.

Page 58: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

42

4. Fatwa Negeri Sarawak

Ahli Lembaga Fatwa Negeri Sarawak dalam penyelarasan Sighah

Fatwa Anak Tak Sah Taraf yang telah diputuskan oleh Jawatankuasa

Fatwa Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia Peringkat Kebangsaan

Kali Ke-64 pada 27 Julai 2004 bersetuju menerima Sighah Pewartaan

Anak Tak Sah Taraf adalah seperti berikut :

Anak zina atau anak di luar nikah (anak tak sah taraf) sama ada diikuti

dengan perkahwinan kedua pasangan ibu “bapanya” atau tidak

hendaklah dibinkan atau dibintikan kepada “Abdullah”.

“Anak Tak Sah Taraf” ialah:

a. Anak yang dilahirkan di luar nikah sama ada akibat zina atau rogol

dan dia bukan daripada persetubuhan syubhah atau bukan daripada

anak perhambaan;

b. Anak yang dilahirkan kurang dari 06 bulan 02 lahzah (saat)

mengikut Takwim Qamariah daripada tarikh akad nikah.

c. “Anak Tak Sah Taraf” tidak boleh dinasabkan kepada lelaki yang

menyebabkan kelahirannya atau kepada sesiapa yang mengaku

menjadi bapa kepada anak tersebut. Oleh itu mereka tidak boleh

pusaka mempusakai, tidak menjadi mahram dan tidak boleh menjadi

wali.

5. Fatwa Negeri Perlis

Mengikut peruntukan subseksyen 48(6) Enakmen Pentadbiran Agama

Islam 2006, Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis,

Page 59: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

43

setelah diperkenankan oleh Raja Pemerintah dan memaklumkan

Kerajaan Negeri, dengan ini menyebabkan fatwa berikut disiarkan,

iaitu: "Anak yang lahir kurang 6 bulan selepas ibunya berkahwin, boleh

dibinkan kepada suami ibunya, kecuali jika dinafikan oleh si suami."

Fatwa negeri Perlis dengan ini membenarkan seorang wanita yang

berkahwin dan melahirkan anak sekalipun tempoh perkahwinannya

kurang daripada tempoh 6 bulan tetap boleh menasabkan (membinkan)

anak yang dilahirkan kepada suaminya dengan syarat si suami tidak

membantahnya. Mengikut peruntukan subseksyen 48(6) Enakmen

Pentadbiran Agama Islam (2006), Majlis Agama Islam dan Adat

Istiadat Melayu P

erlis, setelah diperkenankan oleh Raja Pemerintah dan memaklumkan

Kerajaan Negeri, dengan ini menyebabkan fatwa berikut disiarkan,

iaitu: "Anak yang lahir kurang 6 bulan selepas ibunya berkahwin, boleh

dibinkan kepada suami ibunya, kecuali jika dinafikan oleh si suami.”

Fatwa yang dikeluarkan oleh Majlis Fatwa Perlis agak berbeza dengan

fatwa-fatwa negeri lain. Kebanyakkan negeri lain tidak membenarkan

untuk menasabkan anak tak sah taraf sekiranya pernikahan mereka

kurang dari 6 bulan. Namun demikian, Mufti Perlis, Datuk Dr Mohd

Asri Zainul Abidin, berpendapat bahawa keputusan yang dikeluarkan

oleh Mahkamah Rayuan adalah seiring dengan fatwa negeri Perlis, di

mana membolehkan anak yang lahir kurang dari enam bulan dan boleh

dibin atau dibintikan kepada bapanya. Baliau mendakwa keputusa

Page 60: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

44

Majlis Fatwa Kebangsaan itu telah menzalimi anak terbabit dan ibu

bapa mereka sepanjang hayat.

Berdasarkan perbincangan di atas, anak tak sah taraf boleh

ditakrifkan berdasarkan anak yang lahir di luar pernikahan yang syarie

(anak zina), anak li‟an, anak laqit (pungut atau terdampar), anak

mangsa rogol atau anak sumbang mahram. Anak tak sah taraf juga tidak

boleh dinasabkan kepada bapanya walaupun kedua ibu bapanya telah

berkahwin.

Page 61: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

45

BAB IV

PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

A. Pendapat pelajar dan guru Syariah di SMKA Sheikh Haji Mohd Said,

Seremban, Malaysia terhadap tanggungjawab pembayaran zakat fitrah

bagi anak luar nikah.

1. Gambaran maklumat responden

Maklumat responden pelajar dan guru syariah di Smka Sheikh Haji Mohd

Said, Seremban, Malaysia menurut kajian tanggungjawab pembayaran

zakat fitrah bagi anak luar nikah dalam tinjauan hukum islam adalah

mengenai jantina, umur, kelayakan akademik, dan juga status.

Maklumatnya di tabel berikut :

Tabel 1

Maklumat jantina

Jantina

Pria 23

Wanita 17

Page 62: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

46

Tabel 2

Maklumat umur

Umur

17-18 16

19-20 14

20-30 8

50 tahun keatas 2

Tabel 3

Maklumat kelayakan akademik

Kelayakan

Akademik

D3 30

S1 0

S2 6

S3 4

Page 63: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

47

Tabel 4

Maklumat status

Status

Jomblo 32

Bernikah 8

Lain-lain 0

Dari data Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4 menunjukkan bahwa jantina pria

lebih ramai daripada wanita iaitu pria sebanyak 23 orang dan wanita sebanyak 17

orang. Manakala umur pula, bagi umur 17-18 tahun sebanyak 16 orang, 19-20

tahun sebanyak 14 orang, 20-30 tahun sebanyak 8 orang, dan untuk 50 tahun

keatas sebanyak 2 orang. Seterusnya bagi kelayakan akademik pula, untuk

kelayakan D3 sebanyak 30 orang, kelayakan bagi S1 sebanyak 0 orang, kelayakan

S2 sebanyak 6 orang, dan kelayakan S3 sebanyak 4 orang. Manakala maklumat

status bagi jomblo sebanyak 32 orang, bernikah sebanyak 8 orang, dan yang lain-

lain tiada.

a) Gambaran Pendapat pelajar dan guru Syariah SMKA Sheikh Haji Mohd

Said Terhadap Pembayaran Zakat Fitrah Dan Zakat Fitrah Bagi Anak Luar

Nikah ialah Zakat merupakan salah satu rukun islam yang wajib

dilaksanakan. Kewajiban zakat sama halnya dengan kewajiban shalat. Di

dalam alquran terdapat 32 ayat yang memerintahkan shalat dan zakat secara

beriringan.

Page 64: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

48

Menurut Istilah, zakat adalah pemberian harta dengan kadar yang tertentu

kepada yang berhak sebgai ibadah wajib kepada kepada Allah s.w.t. Kesadaran

masyarakat dalam memahami tanggungjawab pembayaran zakat fitrah dan juga

zakat fitrah anak luar nikah sangat penting.

Pada realita yang ada di lapangan menunjukkan bahwa penduduk Seremban,

Negeri Sembilan, Malaysia tentang pemahaman tanggungjawab pembayaran

Zakat fitrah dan zakat fitrah bagi anak luar nikah sebagai berikut :

Tabel 5

Pemahaman tanggungjawab pembayaran zakat fitrah penduduk

Seremban, Negeri Sembilan Malaysia

Pilihan Jawaban Pemilih

a) Sangat setuju 20

b) Setuju 18

c) Kurang setuju 2

d) Sangat tidak setuju 0

Jumlah 40

Page 65: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

49

Carta Bar 1

Pemahaman tanggungjawab pembayaran zakat fitrah bagi anak luar nikah

Tabel 5 menunjukkan bahwa pelajar dan guru syariah di SMKA Sheikh Haji

Mohd Said, Seremban, Malaysia lebih memahami tentang tanggungjawab

pembayaran zakat fitrah. Dari tabel 5 menjelaskan bahwa sebanyak 20 orang yang

sangat setuju, 18 orang setuju, 2 orang kurang setuju, dan 0 sangat tidak setuju .

Hal ini jelas bahwa bapa yang bertanggungjawab untuk membayar zakat fitrah.

Ternyata kebanyakan pelajar dan guru syariah di Smka Sheikh Haji Mohd Said,

Seremban, ramai mengetahui dan memahami tentang zakat fitrah ini,

30

10

16

0

14

0 0

6

0

4

0

5

10

15

20

25

30

35

Bapa Ibu

Pemilih 17-18 tahun 19-20 tahun 20-30 tahun 50 tahun keatas

Page 66: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

50

Carta bar 1 pula menjelaskan tentang kefahaman tanggungjawab

pembayaran zakat fitrah bagi anak luar nikah bagi pelajar dan guru syariah di

Smka Sheikh Haji Mohd Said, Seremban, Malaysia. Kajian ini mengikut tahap

umur dari umur 17 tahun hiinggalah 50 tahun keatas. Carta bar 1 menunjukkan

bahwa 17-18 tahun sebanyak 16 orang mengatakan bapa yang bertanggungjawab

untuk pembayaran zakat fitrah anak luar nikah dan 0 orang mengatakan ibu. Bagi

umur 19-20 tahun pula sebanyak 14 orang mengatakan bapa yang

bertanggungjawab untuk pembayaran zakat fitrah anak luar nikah dan 0 orang

mengatakan ibu. Bagi umur 20-30 tahun pula sebanyak 0 orang mengatakan bapa

yang bertanggungjawab untuk pembayaran zakat fitrah anak luar nikah dan 6

orang mengatakan ibu. Manakala bagi umur 50 thun keatas pula tiada yang

mengatakan bapa yang bertangunggjawab untuk pembayaran zakat fitrah bagi

anak luar nikah dan 4 orang sahaja mengatakan ibu.

Disini jelas majoriti pelajar dan guru syariah di Smka Sheikh Haji Mohd

Said, Seremban, Malaysia mengetahui bahwa tanggungjawab pemabayaran zakat

fitrah bagi anak luar nikah adalah tanggungjawab bapa, karna sebanyak 32 orang

yang mengatakan bapa yang bertanggungjawab dalam pembayaran zakat fitrah

anak luar nikah dan 8 orang sahaja yang mengatakan ibu yang bertanggungjawab.

10 orang guru mengatakan bahwa ibu yang bertanggungjawab dalam pembayaran

zakat fitrah anak di luar nikah dan sebanyak 30 orang pelajar mengatakan bahwa

bapa yang bertanggungjawab dalam pembayaran zakat fitrah anak di luar nikah

Page 67: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

51

B. Alasan Islam mengenai kewajiban zakat fitrah bagi anak di luar nikah

Pergaulan bebas yang semakin liar, telah menjadi musibah terbesar di

masyarakat kita. Lebih-lebih ketika lembaga berwenang di tempat Malaysia

melegalkan pernikahan antara wanita hamil dengan lelaki yang menghamilinya di

luar nikah. Keputusan ini membuka peluang besar bagi para pemuja syahwat

untuk menyalurkan hasrat binatangnya atas nama „cinta‟. Zina dilakukan atas

prinsip mau sama mau, suka sama suka,

Bagi lelaki, adanya aturan semacam itu merupakan kesempatan besar untuk

menyalurkan nafsu binatangnya. Tinggal pihak wanitanya, apakah dia rela

membuka pintu ataukah tidak. Ingat, karena tidak ada unsur paksaan di sana.

Sehingga, kuncinya ada pada pemilik pintu. Karena itulah, ketika Allah

menjelaskan hukum bagi para pezina, Allah mendahulukan penyebutan zaniyah

(pezina wanita).

Allah berfirman :

وحد واكل ل انفٱج اجيثوٱلز خذ ٱلز ة ولحأ ائثجل ا فث فدي

ارأ كة

ي ؤ ٱل اظانفث عذاب د مٱلأخر وى يش وٱل نةٱلل حؤ إننخ ٱلل

Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-

tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas

kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama

Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah

(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-

orang yang beriman .44

44

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya (Kuala

Lumpur: Media Digital Printing, 2011) hlm. 358.

Page 68: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

52

Al-Qurthubi mengatakan, “Kata “zaniyah” (wanita pezina) lebih

didahulukan dalam ayat di atas karena aib perzina itu lebih melekat pada diri

wanita. Mengingat mereka seharusnya lebih tertutup dan berusaha menjaga diri,

maka para wanita pezina disebutkan lebih awal sebagai bentuk peringatan keras

dan perhatian besar bagi mereka.

Pertama, anak hasil zina (anak di luar nikah) tidak dinasabkan ke bapak

biologis.

Anak zina pada asalnya dinasabkan kepada ibunya sebagaimana anak

mula‟anah dinasabkan kepada ibunya. Sebab keduanya sama-sama terputus

nasabnya dari sisi bapaknya 45

.

Nabi shallallahu ‟alaihi wa sallam menyatakan tentang anak zina,

زلدووال

ةر احكأ

وأ

ثأ

Artinya: “Untuk keluarga ibunya yang masih ada, baik dia wanita merdeka

maupun budak.”46

Sebagaimana pendapat Syaikh Zainuddin Bin abdul Aziz Al-Malibariy yang

tertulis didalam buku terjemahan Fathul Mu‟in :

و أ فعرةولدالزاعلى

Aritnya : Zakat fitrah anak hasil zina menjadi kewajiban sang ibu47

45

Al Mughni : 9:123 46

Abu Daud Sulaiman, Hadis Sahih,(Mesir,Dar Alamiyyah 1992) ,Sunan Abu Daud,, Juz

III, dihasankan Syuaib Al-Arnauth,kitab Ath-Thalaq, Bab Fi Iddi’a` Walad Az-Zina no. 2268.

Page 69: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

53

Dalam riwayat yang lain, dari Ibnu Abbas, dinyatakan,

وادعىولداغيررشدةفلايرثوليرث

Artinya: “Siapa yang mengklaim anak dari hasil di luar nikah yang sah, maka dia

tidak mewarisi anak biologis dan tidak mendapatkan warisan darinya.48

Dalil lainnya adalah hadis dari Aisyah radhiallahu ’anha, bahwa Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

أ لدل واشرفيل رجرالاعيل

Artinya: “Anak itu menjadi hak pemilik firasy, dan bagi pezina dia mendapatkan

kerugian.”

Imam An-Nawawi mengatakan, “Ketika seorang wanita menikah dengan

lelaki atau seorang budak wanita menjadi pasangan seorang lelaki, maka wanita

tersebut menjadi firasy bagi si lelaki. Selanjutnya lelaki ini disebut

“pemilik firays”. Selama sang wanita menjadi firasy lelaki, maka setiap anak yang

terlahir dari wanita tersebut adalah anaknya. Meskipun bisa jadi, ada anak yang

tercipta dari hasil yang dilakukan istri selingkuh laki-laki lain. Sedangkan laki-laki

selingkuhannya hanya mendapatkan kerugian, artinya tidak memiliki hak sedikit

pun dengan anak hasil perbuatan zinanya dengan istri orang lain.49

Berdasarkan keterangan di atas, para ulama menyimpulkan bahwa anak

hasil zina sama sekali dosa besar. Ini berdasarkan hadis dari Sa‟d, Nabi shallallahu

„alaihi wa sallam bersabda,

47

Zainuddin Al-Malibary, Fathul Mu’in, Terj. Aliy As‟ad, Jilid II, (Yogyakarta: Menara

Kudus, 1979), hlm. 20. 48

Abu Daud Sulaiman, Hadis Sahih,(Mesir,Dar Alamiyyah 1992) ,Sunan Abu Daud,, Juz

III, dihasankan Syuaib Al-Arnauth,kitab Ath-Thalaq, Bab Fi Iddi‟a` Walad Az-Zina no. 2266. 49

Bukhari,Syarh Shahih Muslim,Kitab Ibnu Baz Al-buyu‟ Alwalad lilfarasy, hlm 1912

Page 70: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

54

أةيغيرإلىادعى حرامعييفالجثأةيغيرأيعيو

Artinya:“Siapa yang mengaku anak seseorang, sementara dia tahu bahwa itu

bukan bapaknya maka surga haram untuknya.”50

(HR. Bukhari no. 6385)

Karena bapa biologis bukan bapaknya maka haram hukumnya anak itu di-bin-kan

ke bapaknya.

Mengingat anak ini tidak punya bapak yang „legal‟, maka dia di-bin-kan ke

ibunya. Sebagaimana Nabi Isa „alaihis salam, yang dengan kuasa Allah, dia

diciptakan tanpa ayah. Karena beliau tidak memiliki bapak, maka beliau di-bin-

kan kepada ibunya, sebagaimana dalam banyak ayat, Allah menyebut beliau

dengan Isa bin Maryam.

Tidak ada hubungan saling mewarisi antara bapak biologis dengan anak

hasil zina. Karena sebagaimana ditegaskan sebelumnya, bapak biologis bukan

bapaknya. Memaksakan diri untuk meminta warisan, statusnya merampas harta

yang bukan haknya. Bahkan hal ini telah ditegaskan Nabi shallallahu „alaihi wa

sallam, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis, di antaranya:

النبيكض صلى عييالل نوشيأ كن ث

أ ال يه و،ح

أ ة رحر عا

ا ة يرثولةييحقلفإ

Artinya: “Nabi shallallahu „alaihi wa sallam memutuskan bahwa anak dari hasil

hubungan dengan budak yang tidak dia miliki, atau hasil zina dengan

wanita merdeka tidak dinasabkan ke bapak biologisnya dan tidak

50

Ibnu Baz,Riwayat Bukhari dan Muslim, hadis nomor 1, bab Larangan Terhadap

Penggabungan seseorang kepaqda bapa orang lain dan anggapannya terhadap kesetiaan,

hlm.1802.

Page 71: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

55

mewarisinya.51

(HR. Ahmad 7042, Abu Daud 2267, dihasankan Syuaib

Al-Arnauth).

Jika bapak biologis ingin memberikan bagian hartanya kepada anak

biologisnya, ini bisa dilakukan melalui wasiat. Si Bapak bisa menuliskan wasiat,

bahwa si A (anak biologisnya) diberi jatah sekian dari total hartanya setelah si

Bapak meninggal. Karena wasiat boleh diberikan kepada selain ahli waris.

Tidak ada wali nikah, kecuali dari jalur laki-laki. Anak perempuan dari hasil

hubungan zina tidak memiliki bapak. Bapak biologis bukanlah bapaknya. Dengan

demikian, dia memliki hubungan kekeluargaan dari pihak bapak biologis. Bapak

biologis, kakek, maupun paman dari bapak biologis, tidak berhak menjadi wali.

Karena mereka bukan paman maupun kakeknya. Lalu siapakah wali nikahnya?

Orang yang mungkin bisa menjadi wali nikahnya adalah

a. Anak laki-laki ke bawah, jika dia janda yang sudah memiliki anak.

b. Hakim (pejabat resmi KUA).

Hadits nabi :

وأكا"ولدالزاكالأابيصلىاللعييوشيف رواهأةداود".ل

Artinya: Nabi saw bersabda tentang anak hasil zina: “Bagi keluarga ibunya” (HR.

Abu Dawud)52

51

Abu Daud Sulaiman, Hadis Sahih,(Mesir,Dar Alamiyyah 1992) Hadis nomor 2267,Sunan

Abu Daud,7042, Juz III, dihasankan Syuaib Al-Arnauth 52

Abdullah Hakim, Sahih Al-Bukhari,(Sudan,Dar al-Haramain,1997), hadis nomor

8074,Al-Mustadraku A’la Shahihaini, bab Faraid, Juz IV, hlm. 491.

Page 72: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

56

C. Titik beda yang terdapat antara guru dan pelajar SMKA Sheikh Haji

Mohd said mengenai kewajiban pembayaran zakat fitrah anak di luar

nikah

1. Guru

Guru berpendapat bahwa ibu yang wajib membayar zakat fitrah anak di luar

nikah. Karena guru merujuk buku Fathul Mu‟in dan hadis mengenai

penurunan nasab anak luar nikah. Berikut adalah pendapat guru tersebut :

Sebagaimana pendapat Syaikh Zainuddin Bin abdul Aziz Al-Malibariy

yang tertulis didalam buku terjemahan Fathul Mu‟in :

فعرةولداو أ لزاعلى

Aritnya : Zakat fitrah anak hasil zina menjadi kewajiban sang ibu.

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis,

di antaranya:

النبيكض صلى عييالل نوشيأ كن ث

أ ال يه و،ح

أ ة رحر عا

ا ة يرثولةييحقلفإ

Artinya: “Nabi shallallahu „alaihi wa sallam memutuskan bahwa anak dari hasil

hubungan dengan budak yang tidak dia miliki, atau hasil zina dengan

wanita merdeka tidak dinasabkan ke bapak biologisnya dan tidak

mewarisinya.53

(HR. Ahmad 7042, Abu Daud 2267, dihasankan Syuaib

Al-Arnauth).

53

Abu Daud Sulaiman, Hadis Sahih,(Mesir,Dar Alamiyyah 1992) Hadis nomor 2267,Sunan

Abu Daud,7042, Juz III, dihasankan Syuaib Al-Arnauth

Page 73: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

57

2. Pelajar

Pelajar berpendapat bahwa bapa yang wajib membayar zakat fitrah anak luar

nikah karena pelajar hanya memahami dan merujuk kepada pendapat imam

An-Nawawi, Imam Abu Hanifah Ahmad, Ishak dan Abu Tsaur dimana

mereka mengatakan bahwa “Jika seorang anak tidak mempunyai harta, maka

zakat fitrahnya dibayarkan oleh ayahnya, ayahnya wajib membayarkannya

sesuai dengan ijma‟ para ulama, diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dan

lainnya, namun jika seorang anak mempunyai harta, maka zakat fitrahnya

diambilkan dari hartanya, demikian pendapat Abu Hanifah, Ahmad, Ishak

dan Abu Tsaur”. (Al Majmu‟: 6/108).

D. Analisis diantara zakat fitrah dangan zakat fitrah anak luar nikah

Dalam analisis ini dapat mengetahui bahwa zakat fitrah telah diwajibkan

sepertimana disebutkan dalam hadits dari Abdullah Bin Umar,bahawasanya ia

berkata :

ررضياللعاكال خ رشلفرض":عاة اىفعرزكةصلى الله عليه وسلمالل رمضان

صاعا ر، وتصاعاأ شعير نروالر،اىعتدعلى جثى،وال

غيروال والص

واىهتير ي صي ".ال

Artinya : Rasulullah s.a.w telah mewajibkan zakat fitrah, yaitu : satu gantang

kurma, atau satu gantang syair, atas orang budak dan orang merdeka,

laki-laki dan perempuan , anak-anak dan dewasa dari segenap orang

islam.54

54

Ibnu Baz,Riwayat Bukhari dan Muslim, hadis nomor1620, bab Zakat Fitrah

Page 74: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

58

Tentang siapa yag harus menanggung zakat fitrah, para ulama‟ sepakat yang

menanggunng ialah masing-masing individu karena zakat fitrah adalah zakat

badan, bukan zakat harta benda.seorang anak kecil yang tidak punya harta

ditanggung oleh orang tuanya iaitu bapanya. Adapun yang disepakati oleh

para ulama‟ ialah, bahwa zakat fitrah itu wajib bukan karena predikat

mukalaf sebagaiamana yang berlaku dalam ibada-ibadah yang lain.tetapi

kerana sisi lain sehingga anak kecil dan orang berstatus budak juga wajib

mengeluarkannya. Ulama-ulama yang memahami dai hal itu bahwa yang

menjadi illah atau alasan hukum adalah perwalian, mereka mengatakan wali

yan berkewajiban menzakati orang-orang yang berada dalam

tanggungjawabnya. Tetapi ulama-ulama yang mengartikan hal ini dari sisi

nafkah, mereka mengatakan bahwa pemberi nafkah yang berkewajiban

mengeluarkan zakat fitrah atas nama semua orang yang wajib ia nafkahi

berdasarkan ketentuan syariat. Perbedaan ini perlu dikemukakan, karena

anak dan budak pada dasarnya harus dinafkahi.

Manakala tanggungjawab pembayaran zakat fitrah untuk anak luar nikah

pula terlatak pada tanggungjawab ibunya karena penurunan nasab diturunkan

kepada ibu, jadi ibunya hendaklah bertanggungjawab dalam pembayaran

zakat fitrah anak luar nikah. Manakala bapa tidak berhak dalam nasab dan

pembayaran zakat ini. Bahkan hal ini telah ditegaskan Nabi shallallahu „alaihi

wa sallam, sebagaimana disebutkan dalam hadis, di antaranya:

Page 75: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

59

النبيكض صلى عييالل نوشيأ كن ث

أ ال يه و،ح

أ ة حر

ر اعا ة يرثولةييحقلفإ

Artinya : “Nabi shallallahu „alaihi wa sallam memutuskan bahwa anak dari

hasil hubungan dengan budak yang tidak dia miliki, atau hasil zina

dengan wanita merdeka tidak dinasabkan ke bapak biologisnya dan

tidak mewarisinya.55

Dalam hal ini jelas bahwa ibu yang bertanggungjawab dalam pembayaran

zakat fitrah anak luar nikah kerana anak luar nikah telah dinasabkan kepada

ibunya.

55

HR. Ahmad 7042, Abu Daud 2267, dihasankan Syuaib Al-Arnauth

Page 76: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Disini penulis dapat menyimpulkan kajian yang bertajuk Pemahaman

Beberapa Guru Dan Pelajar Di SMKA Sheikh Haji Mohd Said Seremban,

Malaysia Atas kewajiban Pembayaran Zakat Fitrah Anak Di Luar Nikah

adalah didapati bahwa sebanyak 30 pelajar syariah Di SMKA Sheikh Haji

Mohd Said Seremban, Malaysia yang berpendapat bahwa bapa yang wajib

bertangunggjawab atas pembayaran zakat fitrah anak di luar nikah dan

sebanyak 10 guru Syariah di Smka Sheikh Haji Mohd Said, Seremban,

Malaysia berpendapat bahwa yang berkewajiban untuk membayar zakat

fitrah anak di luar nikah adalah ibunya.

2. Mengikut alasan dari islam juga telah terbukti bahwa bapa tidak berhak

dalam tanggungjawab pembayaran zakat fitrah anak luar nikah ini, bapa

tidak perlu membayar karena ia tiada hubungan nasab dengan anak itu.

Sebagaimana pendapat Syaikh Zainuddin Bin abdul Aziz Al-Malibariy

yang tertulis didalam buku terjemahan Fathul Mu‟in :

و أ فعرةولدالزاعلى

Page 77: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

61

Aritnya : Zakat fitrah anak hasil zina menjadi kewajiban sang ibu56

Nabi shallallahu ‟alaihi wa sallam menyatakan tentang anak zina,

وزاولد األ أثأوحرةك

Artinya: “Untuk keluarga ibunya yang masih ada, baik dia wanita merdeka

maupun budak.”57

Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis, di antaranya:

النبيكض صلى عييالل نوشيأ كن ث

أ ال يه و،ح

أ ة حر

ر اعا ة يرثولةييحقلفإ

Artinya:“Nabi shallallahu „alaihi wa sallam memutuskan bahwa anak dari

hasil hubungan dengan budak yang tidak dia miliki, atau hasil zina

dengan wanita merdeka tidak dinasabkan ke bapak biologisnya dan

tidak mewarisinya. (HR. Ahmad 7042, Abu Daud 2267, dihasankan

Syuaib Al-Arnauth).

Dalil-dalil ini memberitahu bahwa bapa tiada apa-apa hak dalam nasab dan

zakat bagi anak luar nikah ini.

3. Titik beda yang terdapat antara guru dan pelajar SMKA Sheikh Haji

Mohd said mengenai kewajiban pembayaran zakat fitrah anak di luar

nikah adalah pelajar hanya merujuk kitab Al-Majmu‟ dimana kitab

tersebut menjelaskan bahwa “Jika seorang anak tidak mempunyai harta,

maka zakat fitrahnya dibayarkan oleh ayahnya, ayahnya wajib

membayarkannya sesuai dengan ijma‟ para ulama, diriwayatkan oleh Ibnul

Mundzir dan lainnya, namun jika seorang anak mempunyai harta, maka

56

Zainuddin Al-Malibary, Fathul Mu’in, Terj. Aliy As‟ad, Jilid II, (Yogyakarta: Menara

Kudus, 1979), hlm. 20. 57

Abu Dawud, kitab Ath-Thalaq, Bab Fi Iddi‟a`, Walad Az-Zina no.2268 dan dinilai hasan

oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no.1983

Page 78: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

62

zakat fitrahnya diambilkan dari hartanya, demikian pendapat Abu Hanifah,

Ahmad, Ishak dan Abu Tsaur”. (Al Majmu‟: 6/108). Manakala bagi guru

pula ia merujuk kitab Fathul Mu‟in dimana kitab tersebut menjelaskan

bahwa zakat fitrah anak hasil zina menjadi kewajiban sang ibu. Dan guru

juga merujuk kepada hadis yang menjelaskan tentang nasab. Hadis

tersebut menjelaskan bahwa anak hasil zina tidak dinasabkan kepada bapa

biologis jadi hanya ibunya yang berkewajiban dalam pembayaran zakat

fitrah anak di luar nikah. Disini jelas perbedaan yang terdapat pada guru

dan pelajar adalah bahwa sebanyak 30 orang pelajar hanya memahami

tentang zakat fitrah sahaja. Manakala sebanyak 10 orang guru memahami

tentang zakat fitrah dan zakat fitrah anak di luar nikah.

Page 79: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

63

B. Saran –Saran

Setelah penulis membahas tentang tanggungjawab pembayaran zakat fitrah

bagi anak luar nikah studi kasus di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia,

maka perkenanlah penulis untuk memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Saranan penulis agar penduduk Seremban Negeri Sembilan Malaysia

mengambil cakna tentang zakat fitrah anak luar nikah.

2. Ibu bapa hendaklah mengetahui dan memahami tentang zakat fitrah

anak luar nikah

3. Majlis agama Islam Negeri Sembilan (MAINS) hendaklah memain

peranan penting,meluaskan tentang zakat fitrah anak luar nikah melalui

program-program ataupun forum supaya ia terdedah lebih awal supaya

penduduk Seremban Negeri Sembilan mengetahui dan memahami

tentang zakat fitrah

4. Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) hendaklah memberi

pencerahan lebih awal tentang zakat fitrah anak luar nikah ini di

sekolah-sekolah supaya anak-anak lebih awal memahami dan

mengetahui.

Page 80: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

64

DAFTAR PUSTAKA

1. Internet

http://eprints.walisongo.ac.id/2775/3/102311053_Bab2.pdf

http://jakarta.tribunnews.com/2018/06/06/sudah-bayar-zakat-fitrah-begini-

lafal-

niatnya-untuk-sekeluarga-dan-diri-sendiri-yuk-dicatat?page=all#gref

https://www.muidkijakarta.or.id/fatwa-jenis-jenis-harta-benda-yang-wajib-

dizakati/

https://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-

islam/dakwah/10/12/23/154145-

sejarah-awal-mula-kewajiban-zakat

https://www.zonareferensi.com/pengertian-tanggung-jawab/

2. Literature

Abdullah Hakim, Sahih Al-Bukhari, Sudan,Dar al-Haramain,1997,

hadis nomor 8074,

Abu Bakar al-Dimyati, I‟anah al-Thalibin,Mesir: Al-Allamah,1995

juz. 2

Abu Dawud, kitab Ath-Thalaq, Bab Fi Iddi‟a`, Walad Az-Zina

Al-Furqan Hasbi, 125 Masalah Zakat,Solo: Tiga Serangkai, 2005, P3

M.Zaidi Abdad,Lembaga Perekonomian Umat Di Dunia Islam,

Bandung: Angkasa

Page 81: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

65

Al-Mustadraku A’la Shahihaini, bab Faraid, Juz IV

Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Fiqh, Jakata: Kencana, 2003

Anshary, Kedudukan Anak Dalam Perspektif Hukum Islam Dan

Hukum Nasional, Bandung: Mandar Maju, Mei 2014

Didin Hafifuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema

Insani Press, 2004

H.Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Jakarta: Attahiriyyah Jakarta,Januari 1954

Joni Zulhendra,”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Fitrah Dalam

Bentuk Uang”, Jurnal Normative, VoL 5 nomor 2 2017

Kamus Besar Bahasa Indonesia;Edisi Keempat, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2008

Kulsum Ummi, ”Analisis hukum Islam terhadap Hubungan Perdata Anak

di luar Nikah : dalam Putusan MK No.46/PUU-VIII/2010” ,Skripsi---

UIN Sunan Ampel,2012

M. Baghir Al-Habsy, Fiqih Praktik Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah dan

Pendapat Para Ulama, Bandung: Mirzan, 2005

Masdar. F Mas‟udi, Agama Keadilan Risalah Zakat Pajak Dalam Islam,

Cet ke-3 Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993

Muhammadiyah Ja‟far, Tuntunan Ibadat Zakat Puasa Dan Haji,Jakarta:

Kalam Mulia Jakarta, November 2003

Rinto Agustino, M.Sc, Zakat Sebagai Ketahanan Nasioanal, Jakarta, Maret

2018 P.2

Page 82: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

66

Sandimula Nur Shadiq, “Studi Komparatif Madzhab Syafi’i dan Madhab

Hanafi tentang Status dan Hak Anak Luar Nikah” ,Skripsi---UIN

Sunan Ampel,2014

Tim Penterjemahan dan penafsiran Al-quran, Al-Quran dan Terjemahnya

Kuala Lumpur: Media Digital Printing, 2011

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Terj. Salman Harun, Bogor: Pustaka Litera

Antarnusa, 2007

Zainuddin Al-Malibary, Fathul Mu’in, Terj. Aliy As‟ad, Jilid II,

Yogyakarta: Menara Kudus, 1979

Page 83: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

67

LAMPIRAN

Tabel 1

Maklumat jantina

Jantina

Pria 23

Wanita 17

Tabel 2

Maklumat umur

Umur

17-18 16

19-20 14

20-30 8

50 tahun keatas 2

Page 84: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

68

Tabel 3

Maklumat kelayakan akademik

Kelayakan

Akademik

D3 30

S1 0

S2 6

S3 4

Tabel 4

Maklumat status

Status

Jomblo 32

Bernikah 8

Lain-lain 0

Tabel 5

Pemahaman tanggungjawab pembayaran zakat fitrah penduduk

Seremban, Negeri Sembilan Malaysia

Pilihan Jawaban Pemilih

a) Sangat setuju 20

b) Setuju 18

c) Kurang setuju 2

Page 85: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

69

d) Sangat tidak setuju 0

Jumlah 40

Carta Bar 1

Pemahaman tanggungjawab pembayaran zakat fitrah bagi anak luar nikah

Formulir Soal Jawab Kefahaman Masyarakat Islam Terhadap Tanggungjawab

Pembayaran Zakat fitrah Bagi Anak Luar Nikah Dalam Tinjauan Hukum Islam

30

10

16

0

14

0 0

6

0

4

0

5

10

15

20

25

30

35

Bapa Ibu

Pemilih 17-18 tahun 19-20 tahun 20-30 tahun 50 tahun keatas

Page 86: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

70

Formulir ini dilengkapi dengan 3 bagian, yaitu bagian A, bagian B dan bagian C.

responden hendaklah mengisi seluruh bagian.

Setiap bagian adalah seperti berikut :

Bagian A : Maklumat Responden

Bagian B : Tinjauan Pemahaman

Bagian C : Saran-saran

Bagian A : Maklumat Respondan

Tandakan ( / ) pada ruang yang disediakan

Jantina : Pria Wanita

Umur : 17-18 19-20

20-30 50

tahun keatas

Kelayakan Akademik D3

S1

S2

S3

Status : Jomblo

Bernikah

Lain-lain

Page 87: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

71

Bagian B : Soal kefahaman

Tandakan ( / ) pada ruang yang disediakan

1 2 3 4

Sangat tidak

setuju

Kurang Setuju Setuju Sangat setuju

No Item 1 2 3 4

1

Saya mengetahui maksud zakat fitrah

2

Saya menyadari bahwa islam mewajibkan membayar zakat

fitrah bagi setiap muslim yang berkemampuan

3

Saya mengetahui bahwa pembayaran zakat fitrah bagi anak

adalah dibawah tanggungan seorang bapa

4

Saya mengetahui bahwa pembayaran zakat fitrah bagi anak

bukan bagian dari tanggungjawab seorang ibu

5

Tidak ada kewajiban membayar zakat fitrah bagi seseorang yang

berstatus anak luar nikah

6

Pembayaran zakat fitrah bagi anak luar nikah adalah

tanggungjawab bapa biologis

7

Pembayaran zakat fitrah bagi anak luar nikah adalah

tanggungjawab ibu

8

Saya memahami bahwa dalam Islam, tanggungjawab membayar

zakat fitrah bagi anak luar nikah tidak akan berpindah kepada

ayah biologis maupun keluarga ayah biologis

Page 88: PEMAHAMAN BEBERAPA GURU DAN PELAJAR DI SMKA SHEIKH …

72