pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan rumah ibadah

70
PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN RUMAH IBADAH PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN 2011

Upload: rahmat-romadon

Post on 07-Aug-2015

307 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Pedoman ini berisi tentang pedoman penyelenggaraan perpustakaan rumah ibadah dari Perpustakaan Nasional RI.

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

PEDOMAN UMUM

PENYELENGGARAAN

PERPUSTAKAAN RUMAH

IBADAH

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

TAHUN 2011

Page 2: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah i

Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah /

editor, Hj. Indah Wuryani.-- Jakarta : Perpustakaan Nasional RI,

2011.

v 58 hlm. ; 21 cm

Bibliografi : hlm. 51 - 58

ISBN 978-979-008-441-4

1. Perpustakaan Rumah Ibadah - Buku Pegangan, Pedoman,

dsb. I. Indah Wuryani, Hajjah

II. Perpustakaan Nasional

027.67

Page 3: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah ii

KATA PENGANTAR

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, menegaskan bahwa perpustakaan sebagai wahana belajar

sepanjang hayat dan sarana mengembangkan potensi masyarakat

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan

pendidikan nasional. Disamping itu, dalam rangka meningkatkan

kecerdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar

membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan

perpustakaan sebagai sumber informasi.

Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang

Perpustakaan menjelaskan bahwa Perpustakaan adalah institusi

pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam

yang dilakukan secara profesional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan para pemustaka. Dengan kata lain, bahwa

Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka,

meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan

dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perpustakaan Rumah Ibadah selintas memang dapat

dikatagorikan sebagai Perpustakaan Khusus. Namun apabila kita

cermati betul, Perpustakaan Rumah Ibadah lebih tepat bila

dimasukkan dalam katagori Perpustakaan Umum karena

perpustakaan ini lebih terbuka bagi umat dan masyarakat umum

disekitarnya tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras,

agama, dan status sosial-ekonomi. Keberadaan Perpustakaan

Rumah Ibadah di wilayah Indonesia cukup banyak dan cukup

beragam dari sisi misi, tujuan, sasaran dan lokasi. Sebagai contoh

perpustakaan masjid atau mushola, perpustakaan gereja,

perpustakaan vihara, dan perpustakaan klenteng muncul dimana-

mana.

Agar Perpustakaan Rumah Ibadah dapat berkembang dan

dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, perpustakaan

ini perlu dikelola secara profesional menurut sistem baku dan

ketentuan umum yang berlaku. Tuntutan masyarakat pemustaka

Page 4: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah iii

akan berkembang dari masa ke masa serta semakin menghendaki

kecepatan dan kemudahan dalam pelayanan perpustakaan.

Kondisi ini juga akan meminta kesiapan dan kompetensi dari

para pengelola perpustakaan.

Buku pedoman ini disusun dan diterbitkan untuk

membantu serta memberikan acuan kerja secara mudah bagi para

pengelola perpustakaan, khususnya Perpustakaan Rumah Ibadah.

Dengan membaca, memahami dan menerapkan isi pedoman ini

secara baik dan benar oleh para pengelola dan penyelenggara

perpustakaan terkait, saya percaya dan mengharapkan keberadaan

Perpustakaan Rumah Ibadah di Indonesia akan berjalan maju dan

berkembang pesat.

Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah

membantu/berpartisipasi dalam penyusunan serta penerbitan

Buku Pedoman ini, kami atas nama Pimpinan Perpustakaan

Nasional RI dan lembaga mengucapkan terima kasih.

Jakarta, November 2011

Deputi Bidang Pengembangan

Sumber Daya Perpustakaan,

Drs. H. Bambang Supriyo Utomo, M.Lib.

Page 5: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah iv

TIM PENYUSUN

PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN

PEPRUSTAKAAN RUMAH IBADAH

Pengarah : 1. Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si.

2. Drs. H. Bambang Supriyo Utomo, M.Lib

Ketua Penanggung

Jawab Kegiatan : Drs. H. Muh Syarif Bando, MM

Sekretaris : 1. Dra. Sri Sumekar, M.Si

2. Karidi

Nara Sumber

Editor

:

:

1. Prof. DR. Sulistyo Basuki

2. Drs. H. Supriyanto, M.Si

3. Drs. H. Rachmat Natadjumena, Dip. Lib. MA

4. Drs. Dady P. Rahmananta, M.L.S

5. DR. Zulfikar Zen, MA

6. Drs. H.M. Kailani Eryono, MM

7. Suprihati, SH., MBA

8. Drs. H. Sudirwan Hamid, MM

9. Imam Nurhadi, S.Sos

10. Yus Rusman, BBA

11. Rifai, SH

12. Drs. H. Widiyanto, M.Si

13. Dra. Hj. Titiek Kismiyati, M.Hum

14. Dra. Ofi Sofiana, M.Hum

15. Dra. Lucya Dhamayanti, M.Hum

16. Dra. Retno Hermawati, MM

Dra. Hj. Indah Wuryani

Page 6: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah v

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .................................................................. ii

Susunan Panitia Tim Penyusun Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah ..............

iv

Daftar Isi .............................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ........................................... 1

A. LATAR BELAKANG................................. 1

B. PENGERTIAN ......................................... 2

C. TUJUAN ..................................................... 2

BAB II KOLEKSI DAN PENGOLAHAN ........... 4

A. KOLEKSI …………………………… 4

B. PENGOLAHAN …………………….. 9

C. PRESERVASI ……………………..... 24

BAB III SARANA DAN PRASARANA

PERPUSTAKAAN ……………………...

27

A. GEDUNG/RUANG PERPUSTAKAAN ... 27

B. PERABOT DAN PERLENGKAPAN

PERPUSTAKAAN ……………………...

28

1. Jenis Perabot ................................................ 28

2. Perlengkapan Perpustakaan ………………. 29

BAB IV LAYANAN PERPUSTAKAAN ……………. 30

A. Jenis Layanan ……………………………. 30

B Sistem Layanan. ………………………….. 36

C. Progam Layanan …………………………. 37

Page 7: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah vi

BAB V TENAGA PERPUSTAKAAN ....................... 41

A. JENIS TENAGA PERPUSTAKAAN .....

1. Pustakawan ………………………….. 41

2. Tenaga Teknis Perpustakaan ………... 41

B. KEPALA PERPUSTAKAAN …………. 42

C. PENGEMBANGAN TENAGA ……….. 43

BAB VI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN …… 45

A. PEMBENTUKAN PERPUSTAKAAN

RUMAH IBADAH …………………….

45

B. ORGANISASI PERPUSTAKAAN

RUMAH IBADAH …………………….

46

BAB VII PENUTUP ………………………………… 48

DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 50

LAMPIRAN....................................................................... 58

Page 8: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang

terdiri dari lima sila. Sila pertama adalah Ketuhanan

yang Maha Esa. Merujuk pada sila pertama, masyarakat

Indonesia dimungkinkan untuk menganut agama sesuai

dengan keyakinannya. Ibadah agama dilakukan di rumah

ibadah seperti mesjid untuk umat Islam, gereja untuk

umat Kristen Protestan dan Katolik, Pura untuk umat

Hindu, Vihara untuk umat Budha, Kelenteng untuk umat

Konghuchu, dan tempat ibadah umat lainnya. Di dalam

melakukan ibadah, umat beragama perlu memperluas

keimanannya tidak saja melalui khotbah dan ritual di

rumah ibadah saja, juga melalui informasi yang

dibutuhkan yang berkaitan dengan agamanya.

Informasi tersebut perlu disediakan di perpustakaan,

sehingga setiap rumah ibadah perlu memiliki

perpustakaan. Di perpustakaan bukan saja tempat untuk

menyimpan buku atau materi perpustakaan namun

diharapkan dapat menjadi pusat belajar bagi mereka

yang akan mendalami agama dan kegiatan lain yang

berkaitan dengan pendalaman agama. Dan masih

dimungkinkan bahwa perpustakaan juga dapat menjadi

tempat rekreasi apabila disediakan bacaan ringan dan

aktifitas perpustakaan yang menghibur.

Page 9: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

2

B. PENGERTIAN

Dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan, disebutkan bahwa pengertian

perpustakaan adalah institusi pengelola karya tulis, karya

cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan

sistem baku, guna memenuhi kebutuhan pendidikan,

penelitian, preservasi, informasi, dan rekreasi.

Mengacu pada pengertian tersebut, perpustakaan

rumah ibadah adalah lembaga atau unit kerja yang

mengelola karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam

secara profesional dengan sistem baku, yang dibentuk

dan dikembangkan oleh rumah ibadah guna memenuhi

kebutuhan penelitian, pengetahuan, informasi,

keagamaan, dan rekreasi. Di Indonesia dikenal beberapa

jenis perpustakaan, yaitu Perpustakaan Nasional,

Perpustakaan Umum, Perpustakaan Khusus,

Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan

Tinggi. Salah satu jenis perpustakaan khusus adalah

perpustakaan rumah ibadah. Disebut perpustakaan

khusus karena koleksinya sebagian besar bersifat khusus

bidang keagamaan, dengan pemustaka diprioritaskan

khusus jamaah dan masyarakat sekitar rumah ibadah.

C. TUJUAN

Secara umum perpustakaan rumah ibadah bertujuan

menyediakan layanan informasi dalam rangka memenuhi

kebutuhan informasi bagi jemaah dan masyarakat di

lingkungan rumah ibadah, baik informasi untuk

kecerdasan spiritual, intelektual, maupun kecerdasan

emosional.

Page 10: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

3

Secara khusus perpustakaan rumah ibadah mempunyai

tujuan:

a. Meningkatkan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dalam bidang keagamaan dan

pengetahuan umum lainnya..

b. Menunjang dan membantu memenuhi kebutuhan

informasi dalam aktivitas ibadah.

c. Mendukung pelaksanaan program rumah ibadah.

d. Sebagai sarana jamaah dan masyarakat untuk

mendapatkan informasi hiburan atau rekreatif guna

mendapatkat informasi lainnya.

e. Berperan meningkatkan kegemaran membaca, serta

memperluas wawasan dan pengetahuan.

Mendukung pendidikan sepanjang hayat dalam kerangka

mencerdaskan kehidupan bangsa

Page 11: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

4

Page 12: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

5

BAB II

KOLEKSI DAN PENGOLAHAN

A. KOLEKSI

1. JENIS KOLEKSI a. Menurut bentuk fisiknya koleksi perpustakaan pada

umumnya terdiri dari koleksi tercetak, terekam, dan digital. Koleksi tercetak berupa buku, surat kabar, majalah, peta, dan gambar/lukisan cetak. Koleksi terekam berupa kaset, slide film, video, dsb. Koleksi digital berupa e-book, material online. Selain koleksi tercetak, terekam, dan digital bentuk fisik koleksi juga dapat berbentuk tertulis, misalnya berupa naskah/manuskrip (tulisan tangan).

b. Menurut isi : koleksi perpustakaan rumah ibadah dapat berisi berbagai subjek pengetahuan, tetapi diutamakan koleksi yang berkaitan dengan keagamaan. Prosentasenya berbanding 60% untuk koleksi dengan subjek keagamaan, dan 40% dengan subjek pengetahuan umum.

Menurut

Fisiknya

Koleksi tercetak (buku, Surat

Kabar, brosur, peta, majalah, dsb.

Koleksi terekam (kaset,film,

microfilm, video, microfis, dsb

Koleksi digital

Page 13: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

6

c. Menurut bentuk penyajian: koleksi

perpustakaan rumah ibadah dapat disajikan

dalam bentuk penyajian fiksi, non fiksi, dan

refrensi (rujukan). Koleksi fiksi berupa

novel, cerita pendek, cerita roman, dsb.

Koleksi non fiksi adalah koleksi berisi

pengetahuan umum di luar cerita rekaan.

Koleksi referensi atau rujukan berupa

ensiklopedia, kamus, direktori, buku

pegangan, dsb.

2. PENGEMBANGAN KOLEKSI

Perpustakaan perlu menyusun kebijakan

pengembangan koleksi yang merupakan kebijakan

berkaitan dengan pemilihan/seleksi materi

perpustakaan, pengadaan materi perpustakaan, dan

penyiangan koleksi.

Menurut

Isinya

Mencakup seluruh cabang I pengetahuan

dari semua subjek

Misi rumah ibadah yang bersangkutan

Menurut bentuk

penyajian

Fiksi

Non fiksi

Referens

Page 14: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

7

a. Pemilihan/Seleksi Koleksi

Pemilihan/seleksi koleksi adalah kegiatan untuk

mengidentifikasi materi perpustakaan untuk dipilih

atau tidak menjadi koleksi perpustakaan. Seleksi

untuk koleksi perpustakaan rumah ibadah dilakukan

oleh pimpinan rumah ibadah, kepala perpustakaan

dan tokoh dan pemuka agama di lingkungan rumah

ibadah

Ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan

dalam pemilihan koleksi perpustakaan, antara lain:

1) Kualitas isi : koleksi perpustakaan rumah ibadah

ditujukan dalam rangka peningkatan kecerdasan

moral, akhlak, dan pengetahuan agama para

jemaahnya. Berkaitan dengan hal tersebut maka

kualitas isi koleksi perpustakaan harus dilihat

kualitas isi baik dari segi pengarang, bahasa

yang digunakan, serta penjabaran materinya,

sehingga tidak menyimpang dengan ajaran

agama. Untuk bahan non cetak/terekam atau

audio visual diupayakan menyajikan gagasan

dan informasi yang akurat, sistematis, dengan

gambar yang jelas serta cara penyampaian yang

santun dan menarik.

2) Berdasarkan penyajiannya koleksi perpustakaan

rumah ibadah dipilih dengan komposisi koleksi

yakni bidang keagamaan (60%) dari bidang

pengetahuan lain (40%).

Page 15: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

8

b. Pengadaan Materi Perpustakaan

Pengadaan materi perpustakaan merupakan salah

satu aktivitas dalam kegiatan perpustakaan.

Pengadaan materi perpustakaan dapat dilakukan

melalui pembelian, tukar menukar, hadiah,

bantuan/sumbangan, hibah, dan sumbangan lain

sesuai kaidah agama masing-masing. Ada beberapa

tahapan dalam kegiatan pengadaan materi

perpustakaan dengan cara pembelian:

1) Mengumpulkan alat seleksi berupa katalog

penerbit, daftar buku baru, resensi surat kabar,

data buku di internet, saran dari jamaah, dsb.

2) Melakukan seleksi atau memilih judul materi

perpustakan yang ada di alat seleksi tersebut

disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran

yang tersedia.

3) Mencatat dan mendaftar data materi

perpustakaan yang sudah dipilih dan diseleksi.

4) Mengajukan daftar hasil seleksi ke pengurus

rumah ibadah.

c. Alur Kerja Pengadaan

1) Kepala perpustakaan menetapkan kebijakan

pengadaan koleksi, berkaitan dengan jumlah,

anggaran, jenis koleksi, dan subjek yang harus

diadakan.

2) Setelah menerima arahan kepala perpustakaan,

petugas bagian pengadaan mencari dan

mengumpulkan alat seleksi berupa katalog

Page 16: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

9

penerbit, daftar buku, katalog toko buku,

melalui data buku di internet, dsb.

3) Setelah alat seleksi terkumpul, petugas memilih

judul materi perpustakaan dari daftar, sesuai

dengan kebijakan yang sudah ditetapkan..

4) Daftar materi perpustakaan baik berupa materi

perpustakaan kemudian diketik menjadi daftar

materi perpustakaan hasil seleksi, dan

diserahkan kepada kepala perpustakan untuk

dikoreksi.

5) Hasil koreksi diperbaiki dan diserahkan kepada

petugas pengadaan, untuk diadakan melalui

proses pembelian.

d. Penambahan, Pencacahan, dan Penyiangan Koleksi

Kemutakhiran koleksi merupakan harapan

pemustaka, untuk menjaga agar koleksi tetap

mutakhir, perpustakaan perlu melakukan

penambahan dan penyiangan koleksi. Penambahan

koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 10% dari

jumlah koleksi perpustakaan, sesuai dengan

kebutuhan pemustaka. Perpustakaan juga perlu

melakukan pencacahan koleksi secara berkala.

Pencacahan koleksi dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui jumlah koleksi, serta pendataan koleksi

yang hilang atau rusak. Selain itu perpustakaan juga

melakukan penyiangan koleksi. Penyiangan

merupakan kegiatan penarikan atau pencabutan

koleksi dari rak, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Tidak pernah digunakan atau sudah lama tidak

digunakan.

Page 17: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

10

2) Sudah ada edisi terbaru.

3) Materi perpustakaan tidak sesuai dengan misi

ibadah

4) Koleksi dalam kondisi rusak dan tidak

terbarukan.

B. PENGOLAHAN

1. INVENTARISASI a. Inventarisasi dilakukan untuk menginventarisir atau

mendaftar koleksi yang diadakan oleh perpustakaan baik dari pembelian, tukar menukar, hadiah atau bantuan/sumbangan dan sumbangan lain sesuai kaidah agama masing-masing. Langkah-langkah inventarisasi materi perpustakaan adalah sebagai berikut: Mendaftar judul materi perpustakaan hasil

pengadaan ke dalam daftar buku induk Melakukan registrasi dengan cara memberikan

nomor induk buku sesuai dengan urutan jumlah terakhir koleksi yang ada di perpustakaan, tanggal terima, asal koleksi (P = pembelian, H = hadiah, T = tukar menukar, B/S = bantuan/sumbangan, serta memberikan stempel kepemilikan perpustakaan.

b. Alur Kerja Inventarisasi Koleksi Materi perpustakaan hasil pengadaan diterima

petugas pengolahan : Materi diperiksa (dicocokkan dengan daftar,

sesuai dengan pesanan, dan dicek kondisi fisiknya).

Page 18: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

11

Materi tersebut dibubuhi dengan stempel/cap kepemilikan pada bagian tertentu, seperti :di balik halaman judul, di tengah buku (pada halaman rahasia), atau di halaman akhir

Materi tersebut dicatat dalam buku induk. Kolom-kolom yang ada dalam buku induk yaitu antara lain : - Tanggal, bulan dan tahun buku dicatat - Nomor urut (nomor induk) - Pengarang - Judul - Penerbit - Tahun terbit - Sumber (pembelian/hadiah/tukar menukar) - Harga - Jilid/eksemplar

Contoh Stempel/cap Kepemilikan

Contoh Stempel inventarisasi koleksi

PERPUSTAKAAN

GEREJA KRISTEN INDONESIA

(GKI)

Tgl terima : 4 Juli 2011

Asal dari : P (Pembelian

No. Inventaris : 120/PGKI

MILIK PERPUSTAKAAN

MASJID ISTIQLAL

JAKARTA

Page 19: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

12

Contoh: Kolom Buku Induk

Tgl No.

Induk

Nama

Pengarang

Judul Penerbit Th

Terbit

Edisi/cet Sumber

P/H/B

Harga Jml Eks/

Jilid

2. DESKRIPSI BIBLIOGRAFIS/PANGKALAN DATA a. Deskripsi Bibliografis

Pengolahan materi perpustakaan dilakukan

dengan cara membuat katalog. Tujuan utama

pembuatan katalog ialah membantu pemustaka

dalam temu kembali informasi yang dibutuhkan.

Pembuatan deskripsi bibliografis dengan

pedoman katalogisasi yang sudah dibakukan,

antara lain Peraturan Katalogisasi Indonesia,

terbitan Perpustakaan Nasional. . Deskripsi

bibliografis terdiri dari unsur-unsur : judul dan

pernyataan tanggung jawab; edisi; rincian

spesifik materi atau bahan pustaka; publikasi,

distribusi atau impresum; keterangan fisik atau

kolasi; keterangan seri; catatan; nomor standar

dan ketersediaan materi perpustakaan.

Page 20: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

13

Contoh Deskripsi Bibliografis

ABD Akaha, Abduh Zufidar

s 25 Kebiasaan Nabi/ Abduh Zufidar Akaha; Penyunting

Dahlan Arawi.—Edisi 2.—Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010.

67 hlm.; 21 cm.

ISBN 979-592-194-0

. Sifat-sifat Rasul

28242

SIH Sihombing, P.T.D.

p Pendeta Mangaradja Hezekiel Manullang.../ P.T.D.

Sihombing. –Ed. 1– Jakarta: Albert-Orem Ministry

kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Humbang

Hasundutan, c2008.

xxxix, 398 hlm.:ilus; 21 cm.

ISBN 9789-799892850

1. Huria Kristen Batak Protestan- Pendeta-Biografi

I. Judul

Page 21: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

14

29142

MAT Matakin

g Golden anniversary MATAKIN, 16 April 1955-2005 : you

jiao wu lei=Ada pendidikan tiada perbedaan/ Matakin;

Jakarta: Majelis Tinggi Agama Khonghuchu indonesia, 2005.

70 hlm.:ilus; 21 cm.

1.Matakin 2. Khonghuchu

I.Judul

294.542

MAT Majawan, I Nyoman, Jro Mangku

g Tuntunan nganteb upakara : Dewa yadnya : suatu

tuntunan yang praktis/ Jro Mangku (Jan Banggul) I

Nyoman Majawan; Surabaya: Paramita, 2009.

vi,58 hlm.:ilus; 21 cm.

ISBN 9789797226961

1.Hindu

I.Judul

Page 22: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

15

b. Pangkalan Data

Pembuatan katalog disamping secara manual

dan/atau secara online /katalog terpasang (online

public access catalogue/OPAC) dengan cara

memasukan data katalog dalam sebuah sistem

pangkalan data menggunakan perangkat komputer.

Pembuatan pangkalan data dapat menggunakan

perangkat lunak yang bisa diunduh secara cuma-

cuma, seperti SliMS pada http://slims.web.id.

Perpustakaan yang sudah memberikan layanan

internet dan OPAC memerlukan sekurang-kurangnya

2 (dua) perangkat komputer untuk layanan internet

dan OPAC. Perangkat komputer sebaiknya dipisahkan

antara penggunaan untuk layanan internet dan

OPAC.

294.342

SUS Susanto, Gimin Edi

k Kisah dan keajaiban bulan purnama dalam perkembangan

agama Buddha / Gimin edi susanto.- Ed. 1.- [Bekasi]:

Yanwreko Wahana Karya, 2008.

vi,188 hlm.; 21 cm.

ISBN 9789793636252

1.Budhist

I.Judul

Page 23: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

16

3. KLASIFIKASI

Untuk penyimpanan koleksi, bahan perpustakaan

dikelompokan secara sistematik berdasarkan sistem

klasifikasi. Penentuan nomor klasifikasi dengan

menggunakan pedoman klasifikasi yang sudah

dibakukan, yaitu DDC (Dewey Decimal

Classification), DDC Edisi Ringkas Terjemahan

dalam Bahasa Indonesia yang diterbitkan

Perpustakaan Nasional

Klasifikasi adalah pengelompokan koleksi

berdasarkan sistem notasi/angka antara lain dengan

sistem klasifikasi desimal Dewey (Dewey Decimal

Classification). Dalam menentukan notasi

diusahakan mencari nomor yang paling spesifik.

Untuk menentukan subjek hendaknya dibaca dan

dipahami isi buku yang diperoleh dari : halaman

judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, dibaca

tiap-tiap bab, dan pada kesimpulan.

Page 24: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

17

Contoh Deskripsi Bibliografis + Notasi Klasifikasi

297.42

ABD Akaha, Abduh Zufidar

s 25 Kebiasaan Nabi/ Abduh Zufidar Akaha; Penyunting

Dahlan Arawi.—Edisi 2.—Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2010.

67 hlm.; 21 cm.

ISBN 979-592-194-0

. Sifat-sifat Rasul

2242

SIH Sihombing, P.T.D.

p Pendeta Mangaradja Hezekiel Manullang.../ P.T.D.

Sihombing. –Ed. 1– Jakarta: Albert-Orem Ministry

kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Humbang

Hasundutan, c2008.

xxxix, 398 hlm.:ilus; 21 cm.

ISBN 9789-799892850 1. Huria Kristen Batak Protestan- Pendeta-Biografi I. Judul

Page 25: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

18

29142

MAT Matakin

g Golden anniversary MATAKIN, 16 April 1955-2005 : you

jiao wu lei=Ada pendidikan tiada perbedaan/ Matakin;

Jakarta: Majelis Tinggi Agama Khonghuchu indonesia, 2005.

70 hlm.:ilus; 21 cm.

1.Matakin 2. Khonghuchu

I.Judul

294.542

MAT Majawan, I Nyoman, Jro Mangku

g Tuntunan nganteb upakara : Dewa yadnya : suatu

tuntunan yang praktis/ Jro Mangku (Jan Banggul) I

Nyoman Majawan; Surabaya: Paramita, 2009.

vi,58 hlm.:ilus; 21 cm.

ISBN 9789797226961

1.Hindu

I.Judul

Page 26: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

19

2942

SUS Susanto, Gimin Edi

k Kisah dan keajaiban bulan purnama dalam perkembangan

agama Buddha / Gimin edi susanto.- Ed. 1.- [Bekasi]:

Yanwreko Wahana Karya, 2008.

vi,188 hlm.; 21 cm.

ISBN 9789793636252

1.Budhist

I.Judul

Page 27: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

20

4. TAJUK SUBJEK

Menentukan tajuk subjek dengan menggunakan

pedoman tajuk subjek yang sesuai dengan kebutuhan

perpustakaan rumah ibadah.

Contoh Deskripsi Bibliografis + Notasi klasifikasi + jejakan

297.42

ABD Akaha, Abduh Zufidar

s 25 Kebiasaan Nabi/ Abduh Zufidar Akaha; Penyunting

Dahlan Arawi.—Edisi 2.—Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2010.

67 hlm.; 21 cm.

ISBN 979-592-194-0

1. Sifat Rasul I. Judul

Page 28: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

21

2242

SIH Sihombing, P.T.D.

p Pendeta Mangaradja Hezekiel Manullang.../ P.T.D.

Sihombing. –Ed. 1– Jakarta: Albert-Orem Ministry

kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Humbang

Hasundutan, c2008.

xxxix, 398 hlm.:ilus; 21 cm.

ISBN 9789-799892850

1. Huria Kristen Batak Protestan- Pendeta-Biografi I. Judul

29142

MAT Matakin

g Golden anniversary MATAKIN, 16 April 1955-2005 : you

jiao wu lei=Ada pendidikan tiada perbedaan/ Matakin;

Jakarta: Majelis Tinggi Agama Khonghuchu indonesia, 2005.

70 hlm.:ilus; 21 cm.

1.Matakin 2. Khonghuchu

I.Judul

Page 29: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

22

294.542

MAT Majawan, I Nyoman, Jro Mangku

g Tuntunan nganteb upakara : Dewa yadnya : suatu

tuntunan yang praktis/ Jro Mangku (Jan Banggul) I

Nyoman Majawan; Surabaya: Paramita, 2009.

vi,58 hlm.:ilus; 21 cm.

ISBN 9789797226961

1.Hindu

I.Judul

294.342

SUS Susanto, Gimin Edi

k Kisah dan keajaiban bulan purnama dalam perkembangan

agama Buddha / Gimin edi susanto.- Ed. 1.- [Bekasi]:

Yanwreko Wahana Karya, 2008.

vi,188 hlm.; 21 cm.

ISBN 9789793636252

1. Budhist

I. Judul

Page 30: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

23

5. PENGOLAHAN FISIK KOLEKSI

Agar koleksi siap dilayankan perlu dilengkapi dengan

sarana fisik berupa : a) Label nomor panggil (call number) yang terdiri atas

notasi klasifikasi, tiga huruf pertama tajuk entri utama, dan huruf pertama judul. Contoh:

297.42

ABD

s

b) Melakukan pengetikan kartu katalog, kartu dan

kantong buku, nomor buku induk, tanda buku,

label buku/tanda buku.

c) Penempelan kantong buku pada halaman terakhir

buku (kartu buku dimasukkan ke dalam kantong

buku), dan lembaran tanggal kembali.

Contoh Kartu Buku

PERPUSTAKAAN MASJID AL-

AZHAR

KARTU BUKU

No. Panggil : 297.1 ACH Z

Pengarang : Achmad Zaki

Judul Buku : Zaman nabi

No.

Anggota

Tanggal

Pinjam

No.

Anggota

Tanggal

Pinjam

U 2145 14 Juni

2011

Page 31: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

24

d) Memasang label buku

Contoh Label Buku

PERPUSTAKAAN PURA

DHARMA SATYA

377

AGU

s

e) Kantong buku-kartu buku dimasukkan ke

dalam kantong buku

Contoh Kantong Buku

f) Menempel kantong buku dan lembaran tanggal

kembali ( date due slip).

297.42

ABD

s

Page 32: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

25

Contoh Lembar Tanggal Kembali

PERPUSTAKAAN VIHARA

BUDHI UTAMA

No.

Anggota

Tanggal Wajib

Mengembalikan

Tanggal

Kembali

M 3213 12 Juli 2011 12 Juli 2011

g) Filing yaitu penyusunan kartu katalog ke dalam

laci katalog

h) Melakukan shelving (penataan) koleksi di rak

sesuai dengan urutan nomor panggil.

Alur Kerja Pengolahan Materi Perpustakaan

a. Petugas membuat konsep katalog

(menggunakan kertas buram), dengan

mencatat data bibliografi, berupa nama

pengarang , judul, penerbit, tahun terbit,

jumlah halaman, catatan ilustrasi, ukuran

buku, catatan, catatan bibliografi dan ISBN,

atau catatan lain.

Page 33: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

26

b. Membuat klasifikasi – mencari tajuk subjek dan

nomor kalisifikasi, dengan membuat tanda

buku (call number) yang terdiri dari : Nomor

klasifikasi, tiga huruf pertama nama

pengarang, satu huruf pertama pada judul

C. PRESERVASI KOLEKSI

Preservasi koleksi perpustakaan merupakan salah

satu aktivitas penting agar setiap materi

perpustakaan tetap terpelihara atau terawat, dan

kondisi fisiknya tetap bagus dan dapat

dimanfaatkan oleh pemustaka. Ada beberapa

kegiatan dalam preservasi koleksi, yaitu:

Preservasi fisik bahan perpustakaan dan kandungan

informasi.

1. Preservasi fisik bahan perpustakaan terdiri atas:

a. Preventif

Preservasi fisik preventif adalah melakukan

tindakan pencegahan sebelum terjadi

kerusakan pada materi perpustakaan

Kegiatan ini meliputi :

1) Mengelola Jajaran Koleksi

Perpustakaan rumah ibadah biasanya

menggunakan sistem layanan terbuka,

sehingga penempatan dan pengambilan

serta pengembalian koleksi oleh pemustaka

dilakukan dengan tidak rapi dan

berantakan. Mengelola jajaran koleksi di

rak merupakan salah satu upaya menjaga

agar koleksi terus dalam keadaan rapi, tidak

ada halaman atau cover buku yang terlipat,

Page 34: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

27

sehingga buku lebih awet dan tidak cepat

rusak.

2) Perawatan koleksi

Sebagian koleksi perpustakan rumah ibadah

terbuat dari jenis kertas daluang (misalnya

koleksi kitab kuning untuk perpustakaan

masjid), sehingga meemerlukan perawatan

agar tidak cepat rapuh. Ada beberapa cara

yang berkaitan dengan perawatan koleksi:

Pencegahan sebelum terjadi kerusakan

dengan cara memperhatikan keadaan ruang

koleksi, baik dari kebersihan, kerusakan

(bocor) dan sirkulasi udara. Memberikan

kapur barus atau bahan kimia yang dapat

menjaga kerusakan karena ngengat atau

rayap.

b. Kuratif

Preservasi fisik kuratif adalah tindakan dalam

melakukan perbaikan materi perpustakaan

yang mengalami kerusakan, yaitu dengan

melakukan

Penanganan materi perpustakaan yang

mengalami kerusakan dengan tindakan

perbaikan misalnya laminasi halaman yang

rusak, melakukan penjilidan ulang (rebinding).

2. Preservasi Kandungan Informasi

Preservasi kandungan informasi adalah upaya

melakukan preservasi informasi yang terkandung

Page 35: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

28

didalam materi perpustakaan, dengan cara Alih

media atau bentuk seperti bentuk mikro, CD-ROM

atau dalam bentuk digital.

Page 36: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

29

BAB III

SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN

Sarana dan prasarana perpustakaan merupakan salah satu

unsur mendasar dalam penyelenggaraan perpustakaan, sarana

dan prasarana tersebut terdiri dari gedung/ruang dan perabot,

serta perlengkapan perpustakaan

A. GEDUNG /RUANG PERPUSTAKAAN

Gedung/Ruang perpustakaan adalah tempat atau bagian

tertentu dalam sebuah bangunan yang digunakan untuk

menjalankan fungsi perpustakaan. Antara satu ruang

dengan ruang yang lain dibatasi atau tidak dibatasi oleh

alat pemisah/penyekat.

Perpustakaan memiliki beberapa fungsi penting antara

lain sebagai tempat penyimpanan koleksi, aktivitas

layanan perpustakaan, dan tempat bekerja petugas

perpustakaan

Lokasi perpustakaan terletak di tempat yang mudah

dijangkau, nyaman dan tenang.. Tata ruang

perpustakaan diatur sebagai berikut :

a. Pengawasan dan pengamanan materi perpustakaan

dapat dilaksanakan dengan baik dan tertib.

b. Sirkulasi udara yang baik dan pengaturan

pencahayaan dan/atau sinar matahari yang sesuai

dengan keperluan perpustakaan.

Page 37: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

30

c. Aktivitas layanan dapat berjalan lancar.

d. Keleluasaan pemustaka dalam beraktivitas.

e. Dilengkapi dengan pencahayaan yang memadai,

sehingga pemustaka dan pengelola dapat membaca

dan bekerja dengan nyaman.

f. Ketersediaan ruangan baik untuk ruang

penyimpanan koleksi, ruang baca, maupun ruang

kerja disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan.

g. Ruang koleksi diatur sesuai dengan jenis koleksi,

yakni ruang koleksi buku, ruang koleksi majalah dan

surat kabar, dan ruang koleksi audio visual.

Pengaturan ini diperlukan karena jenis dan bentuk

perabot masing-masing koleksi tidak sama.

B. PERABOT DAN PERLENGKAPAN

PERPUSTAKAAN

Dasar Pertimbangan Kebutuhan Perabot dan

Perlengkapan Perpustakaan Rumah Ibadah disesuaikan

dengan kegiatan yang akan dilakukan. Ruang tersebut

sebaiknya diperkirakan secara jelas luas yang

dibutuhkan, kondisi dan kapasitas ruang tersebut serta

hubungan dengan ruang lainnya. Aspek lain yang perlu

dipertimbangkan dalam penentuan perabot dan

perlengkapan adalah jumlah dan jenis koleksi yang

sudah ada, maupun rencana pengembangan koleksi.

1. JENIS PERABOT

Page 38: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

31

Perabot (furniture) perpustakaan ialah sarana yang

berfungsi sebagai penunjang fungsi perpustakaan

seperti rak buku, meja dan kursi baca, rak koran,

majalah, almari katalog, meja sirkulasi, papan

pengumuman dan lain sebagainya.

2. PERLENGKAPAN PERPUSTAKAAN

Perlengkapan perpustakaan adalah sarana penunjang

kegiatan teknis perpustakaan seperti, mesin ketik,

komputer, duplikator kartu katalog, kartu buku,

lembar pengembalian (date due slip) dan sebagainya.

Perabot dan perlengkapan rumah ibadah disesuaikan

dengan luas ruangan, jenis koleksi, jenis layanan,

terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan dan

diperbaiki.

Selain perabot tersebut, layanan perpustakaan juga

perlu dilengkapi dengan perlengkapan antara lain:

a. Kotak karton untuk menyimpanan kartu data

sirkulasi.

b. Kotak kartu kardek untuk mencatat data nomor

majalah, standar buku,

c. Papan pengumuman digunakan untuk tempat

pengumuman informasi bagi pemustaka.

d. Perlengkapan fisik buku berupa label buku, lembar

tanggal kembali, kartu buku, dan kantong kartu

buku.

Page 39: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

______________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

32

e. Perlengkapan perawatan koleksi berupa alat

penjilidan, perlengkapan menjilid (kertas karton,

lem, gunting, dsb).

Page 40: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

33

BAB IV

LAYANAN PERPUSTAKAAN

A. Jenis Layanan

Pada prinsipnya perpustakaan rumah ibadah adalah

lembaga layanan perpustakaan umum. Jenis

layanannya antara lain adalah layanan sirkulasi,

layanan referensi, layanan baca di tempat, layanan

ekstensi, layanan kerjasama, layanan foto kopi,

layanan terjemahan.

1. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan peminjaman dan

pengembalian koleksi perpustakaan.

Aspek layanan sirkulasi meliputi

a. Peminjaman dan pengembalian bahan

perpustakaan dengan sistem kartu atau

kantong.

Sistem kartu adalah sistem peminjaman dengan

menggunakan kartu dengan ukuran 7,5x12,5

cm sebagai medianya. Ketika buku dipinjam

kartu dikeluarkan dari buku kemudian pada

kolom tanggal dituliskan tanggal pengembalian

dan pada kolom peminjam ditulis nama

peminjamnya.

Page 41: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

34

Berikut ini contoh sistem peminjaman kartu

Pengarang

Judul

Tanggal Kembali

Nama Peminjam

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

…………. ………………………………

Sistem Kantong adalah sistem peminjaman

menggunakan kantong kartu anggota. Pada saat

meminjam setiap anggota akan menerima kantong

yang memuat informasi mengenai nomor anggota,

nama anggota, alamat dan masa berlaku

keanggotaannya. Kantong kartu anggota berfungsi

untuk menyimpan kartu buku pada saat pemakai

menggunakan hak pinjamnya.

Page 42: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

35

Contoh sistem peminjaman kantong

Nama Perpustakaan

Nomor anggota:

Nama:

Alamat:

Masa Berlaku:

b. Peminjaman dan pengembalian bahan

perpustakaan dibatasi dengan peraturan yang

ditetapkan.

1) Peminjam

Peminjaman koleksi diberikan hanya

kepada jamaah atau umat di lingkungan

rumah ibadah yang menjadi anggota

perpustakaan.

2) Koleksi yang boleh dipinjam

Jenis koleksi yang lazim dipinjamkan

adalah buku yang memberikan wawasan

pengetahuan bagi pemustaka.

Jumlah buku yang boleh dipinjam dan

lama peminjaman tergantung kepada

jumlah koleksi atau jumlah pemakai dan

ditetapkan berdasarkan kebijakan

perpustakaan.

Page 43: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

36

3) Sanksi keterlambatan, menghilangkan, dan

merusak koleksi yang dipinjam

Sanksi keterlambatan pengembalian buku

dalam bentuk denda dengan besaran yang

telah ditetapkan.

Merusakkan bahan pustaka dikenakan

sanksi kepada pemustaka diminta untuk

memperbaiki.

Menghilangkan koleksi, pemustaka

diminta mengganti dengan buku yang

sama atau sejenis, atau mengganti dengan

uang seharga buku yang hilang ditambah

biaya pengolahan .

c. Alur kerja peminjaman

1) Pemustaka mencatat data koleksi pada

formulir peminjaman.

2) Formulir peminjaman , kartu anggota serta

kantong anggota diserahkan kepada

petugas perpustakaan.

3) Petugas perpustakaan memeriksa kartu

anggota.

4) Mengeluarkan kartu buku dari kantong

kartu buku dan mencatat nomor anggota

serta tanggal kapan buku harus

dikembalikan pada kolom yang tertera

dalam kartu buku.

5) Mencatat pula nomor anggota serta

tanggal kapan buku harus dikembalikan

pada slip (kartu) yang biasanya terdapat

pada halaman terakhir buku-buku yang

dipinjamkan.

Page 44: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

37

6) Masukan kartu buku pada kantong kartu

pinjam.

7) Kantong kartu pinjam bersama kartu buku

disusun (file) pada peminjaman menurut

tanggal kembali.

8) Petugas menyerahkan buku pinjaman

kepada peminjam.

c. Pengembalian bahan perpustakaan

Pemustaka menyerahkan buku yang dipinjam

kepada petugas perpustakaan..

Petugas memeriksa kartu slip (kartu kembali)

Apabila terlambat, hitung hari

keterlambatan dan perhitungkan denda.

Apabila tidak terlambat proses lebih

lanjut .

Petugas mencari kartu buku dan kantong kartu

pinjam (kartu buku dan kantong kartu pinjam

adalah 1 (satu) paket dalam file kotak

peminjaman) pada tanggal kembali yang

terdapat pada kotak peminjaman.

Petugas mengembalikan kantong kartu pinjam

pada pemiliknya dan masukan kembali kartu

buku pada kantong buku yang terdapat pada

buku.

Petugas mengembalika buku pada rak.

d. Penyiangan dan cacah ulang

Penyiangan (weding) adalah suatu proses

menarik bahan perpustakaan dari koleksi agar

selalu mutakhir dengan cara yang sistematik

dan terencana.

Page 45: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

38

e. Statistik

Perpustakaan rumah ibadah membuat statistik

sirkulasi tentang pemustaka, jumlah bahan

perpustakaan yang dipinjam, dan statistik

lainnya. Statistik peminjaman terdiri dari

statistik jumlah dan kelompok buku yang

paling banyak dipinjam, diperpanjang, dan

dikembalikan, serta statistik kelompok

pemustaka atau peminjam.

2. Layanan Referensi

Layanan referensi adalah layanan yang diberikan

kepada pemustaka berupa informasi baik untuk

kepentingan pribadi atau kelompok, pendidikan,

penelitian maupun kepentingan lainnya.

a. Jenis Layanan Referensi

Jenis Layanan referensi antara lain: rujukan

cepat, penelusuran literatur, bimbingan

pemakai.

b. Sarana Layanan Referensi

Untuk mendukung layanan referensi

diperlukan berbagai jenis sumber referensi

antara lain: Ensiklopedi, kamus, direktori

(buku alamat), buku panduan (guide book),

almanak, sumber biografi, sumber geografi,

indeks, abstrak, dan bibliografi. Sumber

referensi tidak hanya berbentuk bahan tercetak,

tetapi juga bahan-bahan elektronik misalnya

CD-ROM. Bahkan, dewasa ini tersedia sumber

Page 46: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

39

referensi yang terpasang (online) seperti e-

book.

3. Layanan membaca di tempat

Adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan

bagi pengunjung yang akan membaca di tempat.

Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi

pemustaka yang tidak ingin meminjam untuk

dibawa pulang, tetapi mereka sudah merasa cukup

dengan membacanya di perpustakaan.

B. Sistem Layanan

1. Sistem layanan terbuka (open access)

Sistem layanan terbuka adalah layanan untuk

pemustaka yang dapat memilih dan mengambil

bahan perpustakaan langsung di rak.

Alur Kerja Sistem Layanan Terbuka

a) Pemustaka datang ke perpustakaan.

b) Mencari koleksi langsung ke rak.

c) Setelah menemukan koleksi pemustaka dapat

membacanya di tempat atau membawa ke

bagian sirkulasi untuk proses peminjaman.

2. Sistem Layanan Tertutup (closed access)

Sistem layanan tertutup adalah layanan yang tidak

memungkinkan pemustaka untuk memilih dan

mengambil langsung bahan pustaka di rak, tetapi

harus melalui petugas sirkulasi.

Page 47: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

40

Alur Kerja Sistem Layanan Tertutup

a) Pemustaka datang ke perpustakaan.

b) Pemustaka mencari data koleksi pada laci

katalog.

c) Mencatat nomor panggil (call number) koleksi

pada formulir peminjaman.

d) Menyerahkan formulir peminjaman kepada

petugas sirkulasi.

e) Petugas mencari di rak koleksi sesuai dengan

nomor panggil yang tercatat pada formulir

peminjaman.

f) Petugas menyerahkan koleksi pada

pemustaka.

g) Apabila koleksi ingin dipinjam untuk dibawa

pulang, maka pemustaka melakukan proses

peminjaman.

C. Program Layanan

1. Program Layanan Perpustakaan

Program layanan perpustakaan disusun untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan

pemustaka.

2. Jenis Program Layanan

a. Bimbingan untuk Pemustaka

Bimbingan pemustaka merupakan kegiatan

untuk memperkenalkan fungsi dan manfaat

perpustakaan.

Page 48: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

41

b. Lomba Pembudayaan Perpustakaan

Lomba Pembudayaan Perpustakaan dapat

dilakukan dengan kegiatan antara lain :

- membaca kitab suci,

- lomba kotbah/dakwah,

- lomba bercerita,

- lomba membuat karya ilmiah

- menulis resensi buku

- dsb.

c. Bedah Buku dan Temu Pengarang

Bedah buku dan temu pengarang dilakukan

dengan cara mengundang salah seorang atau

beberapa penulis yang bukunya sedang hangat

dibicarakan masyarakat atau merupakan buku

bestseller.

d. Mendongeng (Story Telling)

Mendongeng atau story telling dilakukan oleh

petugas atau pendongeng dengan cara

menceriterakan kembali buku dengan topik-

topik yang menarik.

e. Pekan atau Bulan Ilmiah

Perpustakaan bisa menyelenggarakan bulan

atau pekan ilmiah, disesuaikan dengan hari-

hari besar keagamaan.

Page 49: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

42

3. Promosi Perpustakaan

Promosi adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh

perpustakaan dengan tujuan untuk menyampaikan,

memperkenalkan fungsi dan manfaat perpustakaan.

Jenis promosi yang cocok untuk perpustakaan rumah

ibadah, antara lain :

a. Logo dan nama

Logo dan nama yang khas biasanya menjadi

sesuatu yang mudah dikenal dan diingat orang.

Oleh karena itu, ada baiknya layanan di

perpustakaan rumah ibadah diberi nama dan logo

yang khas, dan mudah dingat. Logo dan nama ini

dapat dibagikan kepada para jamaah pada saat

kebaktian, upacara keagamaan, sholat Jumat,

dimana pada saat tersebut jamaah dan umat

berkumpul di rumah ibadah untuk menjalankan

ritual.

Contoh logo perpustakaan mesjid

Contoh logo perpustakaan gereja

Page 50: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

43

Selebaran

Promosi dapat dilakukan dengan membuat

selebaran antara lain berupa brosur, leaflet, poster

dan buletin

b. Pameran

Pameran adalah sarana promosi yang dapat

dilakukan baik di dalam maupun di luar rumah

ibadah.

c. Media

Media ruang, pers, radio, dan televisi merupakan

sarana penting untuk menyebarkan informasi

mengenai jasa perpustakaan.

d. Ceramah/sosialisasi

Ceramah dapat dilakukan pada berbagai kelompok

jamaah dan masyarakat.

4. Kerjasama Pepustakaan

Kerjasama perpustakaan dilakukan dengan

perpustakaan lain dalam rangka menunjang

peningkatan layanan.

Ada beberapa jenis kegiatan yang dapat dilakukan

dalam kerjasama antar perpustakaan antara lain

sebagai berikut:

Page 51: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

44

a. Pengadaan koleksi

Dalam kegiatan ini beberapa perpustakaan rumah

ibadah bekerja sama dalam pengadaan buku.

Setiap perpustakaan bertanggung jawab atas

kebutuhan informasi pemustakanya sehingga akan

memilih buku berdasarkan permintaan

anggotanya.

b. Tukar Menukar Koleksi

Kerja sama ini umumnya dilakukan antar

perpustakaan yang bersepakat untuk saling tukar

menukar koleksi yang berlebih.

c. Peminjaman Antarperpustakaan

Dalam kerjasama ini perpustakaan boleh

meminjam koleksi perpustakaan lain dan

meminjamkan koleksi yang dimilikinya ke

perpustakaan lain. Peminjaman dilakukan oleh

dan atas nama perpustakaan, bukan atas nama

anggota.

Page 52: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

45

BAB V

TENAGA PERPUSTAKAAN

A. Jenis Tenaga Perpustakaan

Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan

dan tenaga teknis perpustakaan.

1. Pustakawan

Pustakawan adalah seseorang yang memiliki

kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan

dan/atau pelatihan kepustakawanan serta

mempunyai tugas dan bertanggungjawab untuk

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan

perpustakaan.

Kualifikasi pendidikan pustakawan

2. Tenaga Teknis Perpustakaan

Tenaga teknis perpustakaan adalah tenaga non

pustakawan yang secara teknis mendukung

pelaksanaan fungsi perpustakaan, misalnya tenaga

teknis komputer, tenaga teknis audio visual, dan

tenaga teknis ketatausahaan.

Keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan

sebagian terletak pada tenaga pengelolanya.

Tersedianya tenaga yang terampil dan

berpengalaman dan berpengetahuan teknis serta

jumlah yang memadai serta penuh dedikasi sangat

diperlukan.Tenaga teknis pengolahan materi

perpustakaan harus dibekali dengan pendidikan

dan pelatihan teknis perpustakaan, karena

Page 53: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

46

tugasnya memerlukan pengetahuan khusus yang

berkaitan dengan teknis pengelolaan koleksi

perpustakaan.

Tenaga teknis perpustakaan selain dibekali

dengan pendidikan dan pelatihan, juga

mempunyai kualifikasi sebagai berikut :

a. Bermoral baik.

b. Suka membantu dan ramah

c. Memiliki wawasan dan pengetahuan

keagamaan yang luas

d. Sabar menerima saran/kritikan

e. Berinisiatif, inovatif/kreatif dan energik

f. Mampu berkomunikasi lisan dan tertulis

g. Memiliki performence yang menarik

h. Mengetahui fungsi/tugas perpustakaan dan

lembaga induknya

i. Mengetahui masyarakat lingkungan dan bisa

membina kerja sama

B. Kepala Perpustakaan

Peminpin perpustakaan sebaiknya dijabat oleh

seseorang yang sudah pernah mengikuti pendidikan

dan pelatihan perpustakaan. Pimpinan perpustakaan

rumah ibadah dapat dijabat oleh pimpinan rumah

ibadah, tetapi bila memungkinkan dipimpin oleh

orang yang tidak merangkap jabatan.

Tugas Pimpinan Perpustakaan Rumah Ibadah:

a. Menyiapkan rencana program tahunan.

b. Pengorganisasian pekerjaan.

Page 54: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

47

c. Membimbing dan menggerakkan tenaga

pengelola.

d. Menjalin kerja sama dengan perpustakaan lain.

e. Melakukan evaluasi program.

f. Menyusun laporan kepada lembaga induk

(pimpinan rumah ibadah)

C. Pengembangan Tenaga

1. Tujuan Pengembangan Tenaga

Tujuan pengembangan tenaga antara lain :

a. Mengikuti perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi (TIK), sehingga perlu

diimbangi dengan peningkatan kompetensi

tenaga pengelola perpustakaan.

b. Meningkatkan kualitas perpustakaan rumah

ibadah.

2. Jenis Pengembangan Tenaga

a. Pendidikan tenaga teknis pengelola

perpustakaan, untuk membekali tenaga

pengelola yang belum mempunyai

kemampuan dalam pengelolaan teknis

perpustakaan.

b. Pendidikan etika layanan : untuk membekali

pengetahuan tenaga layanan perpustakaan

tentang etika dalam memberikan layanan

kepada pemustaka melalui Diklat Etika

Layanan.

c. Pendidikan manajemen perpustakaan untuk

mengembangkan wawasan dan pengetahuan

Page 55: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

48

pimpinan perpustakaan tentang pengelolaan

perpustakaan.

d. Pendidikan otomasi perpustakaan, untuk

tenaga teknis pengolah data dan program

otomasi perpustakan.

e. Pendidikan pustakawan: untuk menyiapkan

tenaga perpustakan yang belum memiliki

jenjang jabatan fungsional pustakawan.

f. Selain melalui pendidikan dan pelatihan,

untuk meningkatkan wawasan dan

pengetahuan tenaga pengelola perpustakaan

juga perlu diikutsertakan dalam kegiatan

seminar, workshop, atau kongres yang

berkaitan dengan bidang ilmu perpustakaan.

Page 56: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

49

BAB VI

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

A. Pembentukan Perpustakaan Rumah Ibadah

Perpustakaan rumah ibadah adalah salah satu jenis

perpustakaan yang penyelenggaraannya dilakukan

oleh pemilik/pendiri rumah ibadah, baik perorangan,

korporasi, yayasan, lembaga masyarakat, dsb.

Pembentukan perpustakaan rumah ibadah dilakukan

melalui proses sebagai berikut:

1. Perpustakaan diusulkan dan dibentuk oleh unit

pembina/lembaga induknya (yayasan masjid,

gereja, pura, dsb).

2. Pembentukan organisasi perpustakaan dituangkan

dalam surat keputusan pimpinan lembaga induk.

Misalnya surat keputusan pimpinan masjid untuk

perpustakaan masjid, pimpinan gereja untuk

perpustakaan gereja, dsb.

3. Menyiapkan sarana dan prasarana perpustakaan,

misalnya ruang/gedung, koleksi, SDM, sarana

rak, sarana baca (meja atau kursi baca, atau

karpet, dsb.), serta merencanakan anggaran

operasional untuk pengembangan perpustakaan.

4. Melaporkan kepada Perpustakaan Nasional untuk

dicatat dalam pangkalan data perpustakaan

Page 57: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

50

B. Organisasi Perpustakaan Rumah Ibadah

1. Besar kecilnya struktur organisasi perpustakaan

disesuaikan dengan fungsi, tujuan, dan kebutuhan

pemustaka.

2. Struktur organisasi perpustakaan sekurang-

kurangnya harus memiliki unit kerja yang

melakukan fungsi pengolahan materi perpustakaan

dan layanan.

3. Struktur organisasi perpustakaan rumah ibadah

diperlukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan

efektifitas kerja perpustakaan

4. Organisasi perpustakaan disesuaikan dengan

tujuan, kebutuhan, dsan kondisi perpustakaan

rumah ibadah.

5. Kedudukan perpustakaan rumah ibadah dan unit

pembina/penyelenggara perpustakaan harus jelas.

6. Pembagian kewenangan dan tugas pokok masing-

masing unit kerja perlu disusun dan dijabarkan

dalam uraian tugas.

C. Struktur Organisasi

Berikut ini dikemukakan contoh bagan struktur

organisasi perpustakaan rumah ibadah yang paling

sederhana:

Page 58: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

51

Tata Usaha

Urusan Teknis

Lembaga Induk

Kepala Perpustakaan

(Pustakawan)

Urusan

Pelayanan

Page 59: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

52

Page 60: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

53

BAB VII

PENUTUP

Buku pedoman ini disusun oleh Perpustakaan

Nasional RI dalam rangka pembinaan teknis

penyelenggaraan perpustakaan rumah ibadah.

Diharapkan buku pedoman ini dapat meningkatkan

kualitas penyelenggaraan perpustakaan rumah ibadah.

Pada dasarnya Perpustakaan Rumah Ibadah

merupakan komponen penting dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu

kelembagaan Perpustakaan Rumah Ibadah harus

didasari dengan fondasi kuat yang mencakup masalah

ketenagaan, anggaran dan materi.

Pengelolaan Perpustakaan rumah Ibadah dengan

demikian bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat

( target oriented ) yang bertumpu kepada manajemen

partisipatif.

Page 61: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

54

Page 62: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

55

DAFTAR PUSTAKA

Chernik, Barbara E. 2003. Procedures for Library Media

Technical Assistants. Chicago: American Library

Association.

Fosket, D.J. 2002. Information Service in Libraries. New Delhi

: Anmol Publications.

Devinder Kaur, and R.G. Prasher. 2002. Libraranship:

Philoshophy, Laws, and Etics. New Delhi: Medallion Press.

G.E. Gorman, and B.R. Howes. 1989. Collection Development

For Libraries. London: Bowker Saur.

Standar Nasional Indonesia (SNI), 2010. Standar Nasional

Indonesia Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah.

Jakarta : Perpustakaan Nasional RI nekerja sama dengan

Badan Standar Nasional.

Shihabuddin Qalyubi. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan

dan Informasi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga.

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Undang–undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007

Tentang Perpustakaan. 2007. Jakarta : Perpustakaan

nasional RI.

Page 63: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

56

LAMPIRAN

CONTOH PERABOT DAN PERLENGKAPAN

PERPUSTAKAAN RUMAH IBADAH

MEJA SIRKULASI/PELAYANAN

RAK PENITIPAN/LOKER

Keterangan : Lemari penitipan tidak memakai kunci,

bahan dari kayu klasII/bloktik, jarak antara ambal 40 cm

Page 64: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

57

RAK BUKU

Page 65: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

58

RAK BUKU DUA MUKA

Rak buku dua muka

Bahan : dari kayu klas II/bloktik

Tiang : dari kaso 4/4/metal

Page 66: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

59

RAK MAJALAH/DISPLAY

Page 67: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

60

RAK SURAT KABAR

MEJA BACA

Mejan baca ukuran : 120 x 90 cm²

Tinggi : 75 m

Bahan : dari kayu klas II bloktik

Page 68: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

61

KURSI

Page 69: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

62

LACI KATALOG

CONTOH LACI KATALOG

Page 70: Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

________________________________________ Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Rumah Ibadah

63

MEJA TEMPAT KARTU PEMINJAMAN (Slipping

truck Unit)