pedoman pengenalan bunyi jantung

3
PEDOMAN PENGENALAN BUNYI JANTUNG Modul Kardiovaskuler TUJUAN UMUM : Mampu mengenal bunyi jantung normal & patologis dan menentukan posisi stetoskop dan penggunaan ujung membran atau sungkup (bel) stetoskop. TUJUAN KHUSUS : Setelah mahasiswa mengikuti pengenalan bunyi jantung, bila diberi pasien mahasiswa : 1. Mampu mengenal bunyi jantung normal 2. Mampu mengenal bunyi pada mitral regurgitasi 3. Mampu mengenal bunyi pada aorta stenosis 4. Mampu mengenal bunyi pada mitral stenosis 5. Mampu mengenal bunyi pada aorta regurgitasi 6. Mampu mengenal bunyi jantung tiga 7. Mampu mengenal bunyi jantung empat 8. Mampu mengenal bunyi pada mitral valve prolaps PELAKSANAAN : 1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 6-10 orang 2. Diskusi dipimpin oleh seorang tutor. 3. Digunakan satu buah phantom. 4. Mahasiswa menggunakan jas laboratorium 5. Tempat pelaksanaan : Skill Lab 6. Pengenalan bunyi jantung dilaksanakan satu kali latihan @120 menit 7. Ruangan periksa hendaknya memiliki cahaya yang cukup dan tenang. 8. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini (lihat daftar di atas) 9. Cara Pelaksanaan kegiatan : Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit Tutor menjelaskan bunyi jantung normal dan patologis dengan memperdengarkan bunyi jantung melalui phantom. Tutor menjelaskan cara mengenali bunyi jantung tersebut.

Upload: ziza

Post on 14-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN PENGENALAN BUNYI JANTUNG

PEDOMAN PENGENALAN BUNYI JANTUNGModul Kardiovaskuler

TUJUAN UMUM:

Mampu mengenal bunyi jantung normal & patologis dan menentukan posisi stetoskop dan penggunaan ujung membran atau sungkup (bel) stetoskop.TUJUAN KHUSUS:

Setelah mahasiswa mengikuti pengenalan bunyi jantung, bila diberi pasien mahasiswa :

1. Mampu mengenal bunyi jantung normal

2. Mampu mengenal bunyi pada mitral regurgitasi

3. Mampu mengenal bunyi pada aorta stenosis

4. Mampu mengenal bunyi pada mitral stenosis

5. Mampu mengenal bunyi pada aorta regurgitasi

6. Mampu mengenal bunyi jantung tiga

7. Mampu mengenal bunyi jantung empat

8. Mampu mengenal bunyi pada mitral valve prolaps

PELAKSANAAN:

1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 6-10 orang

2. Diskusi dipimpin oleh seorang tutor.3. Digunakan satu buah phantom.4. Mahasiswa menggunakan jas laboratorium

5. Tempat pelaksanaan : Skill Lab 6. Pengenalan bunyi jantung dilaksanakan satu kali latihan @120 menit

7. Ruangan periksa hendaknya memiliki cahaya yang cukup dan tenang.8. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini (lihat daftar di atas)9. Cara Pelaksanaan kegiatan :

Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit Tutor menjelaskan bunyi jantung normal dan patologis dengan memperdengarkan bunyi jantung melalui phantom. Tutor menjelaskan cara mengenali bunyi jantung tersebut. Tutor mendemostrasikan cara pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop (membran/bell) serta letak ujung stetoskop pada setiap bunyi jantung. Setiap mahasiswa mempraktekkan pemeriksaan setiap bunyi jantung. Dilakukan diskusi setelah semua mahasiswa mempraktekkan aukultasi bunyi jantung. Tutor memberi kesimpulan selama 5 menit

Pengenalan Stetoskop :

Terdapat dua bagian ujung stetoskop

1. Membran (Diafragma)

Merupakan bagian stetoskop yang baik jika digunakan untuk mendengarkan bunyi-bunyi bernada tinggi S1 dan S2, bising pada regurgitasi aorta dan mitral serta bunyi gesekan perikardium (pericardial frictions rubs).

2. Sungkup (Bell)

Ujung sungkup (bell) lebih sensitif untuk mendengarkan bunyi bernada rendah S3 dan S4 dan bising stenosis mitral. Tekan ujung stetoskop ini secara lembut dengan kekuatan yg cukup untuk menghasilkan keaadaan kedap udara ketika keseluruhan bingkai sungkup tersebut mengenai permukaan dada pasien secara penuh. Gunakan ujung sungkup untuk mendengarkan bunyi jantung di daerah apeks, kemudian gerakan ke medial di sepanjang tepi bawah sternum. Tumpangkan permukaan ventral pangkal tangan Anda pada dada pasien agar bagian ini menjadi titik putar yang dapat membantu anda untuk mempertahankan tekanan dengan intensitas yang ringan.Bunyi jantung normal :

S1 : Mempunyai asal yang kompleks. Komponen utamanya berasal dari peregangan korda katup mitral ketika ia menutup selama sistole ventrikel. S1 mempunyai frekuensi yang lebih rendah dan sedikit lebih lama daripada S2. Perhatikan juga letak bunyi jantung : S1 lebih epalan dari S2 di daerah basis (ruang sela iga-2 kanan dan kiri).

S2 : berasal dari penutupan tiba-tiba katup semilunare. Dengarkan bunyi ini pada basis jantung. S2 mempunyai nada yang lebih tinggi dan intensitas maksimum didaerah aorta. Bunyi S1 sering lebih keras dari pada S2 didaerah apeks, walaupun tidak selalu demikian.

Bising Jantung Patologik :

Pada setiap bunyi jantung patologi harus mengetahui lokasi, penjalaran, intensitas, jenis nada (membran atau bell).