pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 lkjip 2017.pdfpelaksanaan...

61

Upload: lenhi

Post on 29-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita
Page 2: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita
Page 3: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita
Page 4: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal

24 ayat (2) menegaskan bahwa kekuasaan kehakiman oleh sebuah

Mahkamah Agung dan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan

Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer,

lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh Mahkamah Konstitusi.

Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa

“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan

peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum,

lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan

Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan

amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah

membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 yang telah diganti dengan Undang-

Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang perubahan pertama undang-undang

Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun

2009 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai

organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud

ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-

undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilanmasing-

masing”.Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang

disebut dengan peradilan satu atap sebagai realisasi dari pasal tersebut

lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua

atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai

Page 5: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

2

penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang

perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang

perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama.

Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Tanjung Pati

merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah

Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas

dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan

menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis,

periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk

mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati dalam

satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan

sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang

dicapainya.

Sebagai bagian dari institusi pelaksana kekuasaan kehakiman dalam

lingkungan Peradilan Agama, ditengah besarnya tuntutan masyarakat akan

kualitas sistem peradilan dan pelayanan hukum, senantiasa bertekad untuk

mewujudkan peradilan yang profesional, mandiri, efektif, efisien, transparan

dan modern serta siap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat

pencari keadilan.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Tugas pokok Pengadilan Agama Agama, sebagai Pengadilan Tingkat

Pertama bertugas dan berwenang, menerima, memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkar-perkara ditingkat pertama sebagaimana diatur dalam

Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang

Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara

tertentu antara orang-orang yang beragama islamdibidang : (a) Perkawinan,

Page 6: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

3

(b) Waris, (c) Wasiat, (d) Hibah, (e) Wakaf, (f) Zakat, (g) Infaq, (h) Sadaqah, (i)

Ekonomi Syari’ah.

Disamping tugas pokok yang dimaksud diatas, Pengadilan Agama Tanjung

Pati mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi mengadili ( Judicial Power ) diakui menerima, memeriksa,

mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan

pengadilan agama dalam tingkat pertama ( Vide : Pasal 49 Undang-

Undang Nomor 50 Tahun 2009)

2. Fungsi pembinaan yakni memberikan pengarahan, bimbingan dan

petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional dibawah jajarannya

baik menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan, maupun

administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan

pembangunan ( Vide : Pasal 53 Ayat 3 undang – undang nomor 50 Tahun

2009 jo.KMA Nomor KMA/080/VIII/2006 )

3. Fungsi Pengawasan yakni mengadakan pengawasan melekat atas

pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera

Pengganti dan Jurusita/Jurusita Pengganti dibawah jajarannya agar

peradilan diselenggrakan dengan seksama dan sewajarnya ( Vide : Pasal

53 Ayat 1 dan 2 undang – undang Nomor 50 Tahun 2009 ) dan terhadap

pelaksanaan Administrasi Umum, Kesektariatan serta Pembangunan (

Vide : KMA Nomor KMA/080/VIII/2006 ).

4. Fungsi Nasehat yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang

hukum islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila

diminta ( Vide : Pasal 52 Ayat 1 Undang – undang Nomor 50 Tahun 2009 )

5. Fungsi Administratif yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (

teknis dan persidangan ) dan administrasi umum ( kepegawaian,

keuangan dan umum/perlengkapan ) ( Vide : KMA Nomor

KMA/080/VIII/2006).

Page 7: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

4

Dalam PERMA nomor 7 tahun 2015, Pengadilan Agama yang

merupakan Pengadilan Tingkat Pertama mempunyai susunan Organisasi

yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera

Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, Panitera Muda Hukum,

Kasubag. Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan, Kasubag

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, Kasubag Umum dan Keuangan,

Panitera Pengganti dan Jurusita/ Jurusita Pengganti yang mempunyai

tugas pokok dan fungsi antara lain:

1. Ketua Pengadilan Agama; tugas pokok dan fungsinya adalah

pemimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Tanjung Pati dalam

mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai

dengan kebijakan tugas menurut Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku ;

2. Wakil Ketua Pengadilan Agama; tugas pokok dan fungsinya adalah

mewakili Ketua Pengadilan Agama Tanjung Pati dalam hal

merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai

Wakil Ketua Pengadilan Agama Tanjung Pati serta mengkoordinir dan

melaporkan Pengawasan tugas kepada Ketua Pengadilan Agama

Tanjung Pati.

3. Hakim; tugas pokok dan fungsinya adalah menerima dan meneliti

berkas perkara serta bertanggung jawab atas perkara yang diterima

yang menjadi wewenang nya baik dalam proses maupun

peneyelesaiannya sampai dengan minutasi. Berkoordinasi dengan

Ketua Pengadilan Agama menyusun program kerja jangka panjang dan

jangka pendek, serta melaksanakan Pengawasan Pola Bindalmin atas

perintah Ketua.

4. Panitera; tugas pokok dan fungsinya adalah berkoordinasi dengan

Ketua Pengadilan Agama dalam merencanakan dan melaksanakan

pelayanan teknis di bidang Administarsi Perkara, dan menyiapkan

konsep rumusan kebijakan dalam menggerakkan dan mengarahkan

pelaksanaan tugas kegiatan kepaniteraan.

Page 8: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

5

5. Sekretaris: tugas pokok dan fungsinya adalah berkoordinasi dengan

Ketua Pengadilan Agama dalam memimpin pelaksanaan tugas

bagiankesekretariatan dalam rangka memberikan dukungan dibidang

administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia serta

ketersediaan sarana dan prasarana serta menyusun program kerja

jangka panjang dan jangka pendek suatu organisasi.

6. Panitera Muda Gugatan; tugas pokok dan fungsinya adalah

memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada

bagian gugatan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam

pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab

kepada Panitera.

7. Panitera Muda Permohonan; tugas pokok dan fungsinya adalah

memimpin dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada

bagian permohonan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan

dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/

bertanggungjawab kepada Panitera.

8. Panitera Muda Hukum; tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin

dan mengkoordinir/menggerakan seluruh aktivitas pada bagian hukum

serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan

mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada

Panitera.

9. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan

Pelaporan; tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan

penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan, program dan

anggaran,pengelolaan teknologi informasi dan statistik, serta

pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi serta pelaporan

dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Sekretaris .

10. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana;

tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan penyiapan bahan

pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana

dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Page 9: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

6

11. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan; tugas pokok dan fungsinya

adalah melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat,

arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan,

perpustakaan, serta pengelolaan keuangan dan membuat laporan/

bertanggungjawab kepada Sekretaris.

12. Panitera Pengganti; tugas pokok dan fungsinya adalah mendampingi

dan membantu Majelis Hakim mengikuti sidang pengadilan membuat

berita acara, membuat instrumen sidang, mengetik putusan dan

penetapan perkara menyerahkan berkas perkara yang telah selesai

pada Panitera Muda Hukum/meja III melalui Wakil Panitera serta

bertanggungjawab kepada Panitera.

13. Jurusita dan Jurusita Pengganti; tugas pokok dan fungsinya adalah

melaksanakan tugas kejurusitaan dan bertanggungjawab dengan

Panitera.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pengadilan Agama Tanjung

Pati memiliki Wilayah Hukum (yuridiksi) yakni semua wilayah Kabupaten

Limapuluh Kota yang terdiri dari 13 (tiga belas) Kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Harau, yang meliputi nagari-nagari : Nagari Taram, Nagari

Bukik Limbuku, Nagari Pilubang, Nagari Sarilamak, Nagari Koto Tuo,

Nagari Lubuk Batingkok, Nagari Harau, Nagari Tarantang, Nagari Solok

Bio-Bio, Nagari Batu Balang, Nagari Gurun.

2. Kecamatan Pangkalan Koto Baru, yang meliputi nagari-nagari : Nagari

Pangkalan, Nagari Koto Alam, Nagari Manggilang, Nagari Gunuang

Malintang, Nagari Tanjuang Balik dan Nagari Tanjuang Balik.

3. Kecamatan Kapur IX, yang meliputi nagari-nagari : Nagari Koto Lamo,

Nagari Lubuak Alai Nagari Muaro Paiti, Nagari Koto Bangun, Nagari

Durian Tinggi Nagari Sialang dan Galugua

4. Kecamatan Guguak, yang meliputi nagari-nagari : Nagari Sungai

Talang, Nagari Guguak VIII Koto, Nagari Kubang, Nagari VII Koto

Talago dan Nagari Simpang Sugiran.

Page 10: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

7

5. Kecamatan Mungka, yang meliputi nagari-nagari : Nagari Mungka,

Nagari Sungai Antuan, Nagari Jopang Manganti, Nagari Talang Maur

dan Nagari Simpang Kapuak.

6. Kecamatan Suliki, yang meliputi nagari-nagari : Nagari Suliki, Nagari

Kurai, Nagari Sei. Rimbang, Nagari Limbanang, Nagari Andiang dan

Nagari Tanjuang Bungo.

7. Kecamatan Bukik Barisan, yang meliputi nagari-nagari : Nagari Banja

Loweh, Nagari Koto Tangah, Nagari Sungai Naning, Nagari Baruah

Gunuang dan Nagari Maek.

8. Kecamatan Gunuang Omeh, yang meliputi nagari-nagari : Nagari

Pandam Gadang, Talang Anau dan Nagari Koto Tinggi.

9. Kecamatan Payakumbuh, yang smeliputi nagari-nagari : Sungai

Beringin, Piobang, Koto Baru Simalanggang, Simalanggang, Koto

Tangah Simalanggang, Taeh Baruh, dan Taeh Bukik;

10. Kecamatan Akabiluru, yang meliputi nagari-nagari : Koto Tangah Batu

Hampa, Batu Hampa, Sariak Laweh, Sei. Balantiak, Suayan, Pauh

Sangik, dan Durian gadang;

11. Kecamatan Luak, yang meliputi nagari-nagari : Mungo, Andaleh, Sungai

Kamuyang dan Tanjuang Haro Sikabu-Kabu;

12. Kecamatan Lareh Sago Halaban, yang meliputi nagari-nagari : Halaban,

Ampalu, Tanjuang gadang, Sitanang, Batu payuang, Labuah gunuang,

Balai panjang dan Bukik sikumpa;

13. Kecamatan Situjuah Limo Nagari, yang meliputi nagari-nagari :

Situjuah gadang, Situjuah Banda Dalam, Situjuah Batua, Tungka dan

Situjuah Ladang Laweh.

Dalam Cetak Biru Mahkamah Agung 2010-2035, digambarkan

arah kebijakan dan strategi jangka panjang Mahkamah Agung. Arahan

kebijakan tersebut, dibagi dalam beberapa strategi perubahan pada : (1)

Fungsi Peradilan, (2) Manajemen Perkara, (3) Manajemen Sumberdaya

Manusia, (4) Manajemen Sumber Daya Keuangan, (5) Manajemen Sarana

dan Prasaran, (6) Manajemen Teknologi Informasi, (7) Transparasi

Page 11: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

8

Peradilan, dan (8) Fungsi Pengawasan. Kebijakan ini sebagai tindak lanjut

dari reformasi birokrasi dan admnistrasi di peradilan sesuai dengan

Peraturan presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi 2010-2025.

Dalam mencapai reformasi birokrasi tersebut, Mahkamah Agung

mengeluarkan program Quick Wins Refomasi Birokrasi sebagai upaya

untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek

kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber

daya manusia aparatur dalam rangka mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Qiuck wins adalah program yang dimaksudkan untuk

membangunkepercayaan masyarakat (public trust building). Oleh karena

itu, aktivitas yang dipilih dalam program ini haruslah program yang

mempunyai:

1. Daya ungkit (key leverage) yang terkait pada perbaikan produk

utama (core business) suatu kementrian/lembaga negara

2. Hasil dari perubahan dalam program percapatan ini, dapat dengan

mudah terlihat dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh

masyarakat maupun pemangku kepentingan (stakeholder).

3. Hasil akhir dari program ini adalah perbaikan tata laksana

(businessprosess) produk utama (core business)

kementrian/lembaga negara.

Pada tahapan ini, setiap kementerian/lembaga negara diwajibkan untuk:

1. Mengidentifikasi area-area yang paling kritikal dalam kaitannya

dengan pelaksanaan tupoksi.

2. Menetapkan 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) program percepatan

sesuai dengan keluasan tupoksi

Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan program

percepatan adalah:

Page 12: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

9

1. Langsung bersentuhan dengan kebutuhan minimal masyarakat

2. Merupakan tupoksi kementrian/lembaga negara.

3. Dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat (+/- 12 bulan)

Dalam implementasinya Mahkamah Agung mengambil langkah

yang berkaitan dengan program quick wins RB serta adanya upaya dan

kebijakan yang lebih serius mengenai kebijakan Presiden terpilih; 9 agenda

perubahan Nawa Cita, reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas

korupsi, bermartabat dan terpercaya, ini dibagi atas: (1) Transparasi

putusan, (2) Manajemen Informasi Teknologi, (3) Kode Etik Hakim, (4)

Pendapatan Negara Bukan Pajak, dan (5) Manajemen SDM.

Pengadilan Agama Tanjung Pati, selaku salah satu satuan kerja

yang berada di bawah Mahkamah Agung telah mengambil bebarapa

langkah persuasif, antisipatif dan jika perlu, dengan tindakan korektif

untuk mewujudkan program quick wins RB tersebut. Tindakan tersebut

dapat dilihat dari hal sebagai berikut:

a. Transparasi putusan di implementasikan dengan publikasi putusan di

website www.pa-tanjungpati.go.id yang dapat diakses oleh publik

dengan tetap memperhatikan SK KMA Nomor I-144/KMA/SK/I/2011

tentang Pedoman Layanan Informasi di Pengadilan.

b. Manajemen teknologi informasi di implementasikan dengan

penyatuan proses berperkara dengan Sistim Informasi Penelusuran

Perkara (SIPP)

c. Kode etik hakim di implementasikan dengan mengacu kepada

Peraturan Bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial Nomor

02/PB/MA/IX/2012 tentang Paduan Penegakan Kode Etik dan

Pedoman Perilaku Hakim.

d. Pemungutan Pendapatan Negara Bukan Pajak sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Mahkamah Agung

dan Badan Peradila yang Berada Dibawahnya.

Page 13: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

10

e. Manajemen Sumber Daya Manusia dengan menekankan kepada

kinerjadan kompetensi.

C. PERMASALAH UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Dari penjelasan tugas pokok dan fungsi di atas, Pengadilan Agama

Tanjung Pati mencoba untuk memetakan permasalahan utama berdasarkan

fungsi yang dimandatkan.

1. Manajemen Penyelesaian Perkara.

Sesuai dengan SEMA Nomor 2 tahun 2014 tentang penyelesaian perkara

di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding Pada Empat

Lingkungan Peradilan, disebutkan bahwasanya penyelesaian perkara

pada tingkat pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan,

termasuk minutasi perkara. Pada prosesnya perkara diterima di meja I

kemudian diregister di meja II, kemudian diteruskan Ketua Pengadilan

Agama Tanjung Pati untuk menetapkan PMH, kemudian diteruskan

kepada Panitera untuk penunjukan Panitera Pengganti, dan kemudian

disampaikan kepada hakim majelis untuk penetapan hari sidang.

Ketika sampai pada waktunya majelis hakim akan mengadakan

persidangan terhadap perkara tersebut, sering kali ada kendala disaat

salah satu hakim cuti/berhalangan hadir, maka persidangan tidak dapat

dilaksanakan, sehingga mengakibatkan penundaan sidang, hal ini

dipengaruhi karena jumlah hakim di Pengadilan Agama Tanjung Pati

hanya 5orang (termasuk ketua dan wakil ketua).

Lambatnya relaas panggilan tabayyun dari Pengadilan Agama lain ke

Pengadilan Agama Tanjung Pati, sehingga memperlambat persidangan

dan penyelesaian perkara.

Page 14: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

11

Permasalahan Tantangan Potensi

Pembagian tugas

yang tidak

merata

Lambatnya

relaas panggilan

tabayyun dari PA

Lain

Hakim hanya 5

orang

(termasuk

ketua dan

wakil ketua)

Penundaan

persidangan

Pembagian tugas

dibuat sebaik

mungkin, agar

tercipta keadilan,

kepuasan dan

semangat bekerja

Mengoptimalkan

penggunaan situs

tabayyun

Tabel : Permasalahan, Tantangan, Potensi Manajemen Penyelesaian

Perkara

2. Manajemen Administrasi Perkara

Masalah utama yang dihadapi pada manajemen administrasi perkara

adalah rangkap tugas kepaniteraan sehingga penyelesaian administrasi

perkara tidak tepat waktu, selain itu terlambatnya Pemberitahuan dari

Pengadilan Agama lain sehingga menimbulkan keterlambatan dalam

penerbitan akte cerai sehingga memperlambat pengadministrasian

perkara.

Permasalahan Tantangan Potensi

Rangkap tugas

kepaniteraan

Masih terdapat

Jurusita/Jurusita

Pengganti yang

Ketidakjelasan

petugas

pelayanan

Tidak tertib

administrasi

Pengisian personil

pada jabatan baru

(Pranata Peradilan)

sesuai dengan Perma

No 7 tahun 2015

Memaksimalkan

pengawasan melekat

dari panitera

Page 15: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

12

tidak menginput

tanggal

pemberitahuan

putusan di SIPP.

Tabel : Permasalahan, Tantangan, Potensi Manajemen Administrasi

Perkara

3. Aksebilitas Masyarakat

Guna membantu masyarakat miskin dan terpinggirkan dalam

memperoleh kemudahan akses pengadilan, Mahkamah Agung

menetapkan kebijakan tentang pembebasan biaya perkara kepada

masyarakat miskin (prodeo), sidang diluar kantor dan pos bantuan

hukum (posbakum). Pengadilan Agama Tanjung Pati mendapatkan

anggaran untuk penyelesaian perkara prodeo, namun dana yang

tersedia dirasa sangat kurang karena masih adanya masyarakat miskin

yang datang ke Pengadilan Agama Tanjung Pati namun anggaran prodeo

telah habis, sehingga dijadikan sebagai prodeo murni. Untuk sidang

diluar kantor Pengadilan Agama Tanjung Pati ditahun 2017

mendapatkan anggaran Rp.39.190.000,- (tiga puluh Sembilan juta

seratus Sembilan puluh ribu rupiah) digunakan untuk 22 kali kegiatan

sebanyak Rp.39.190.000 (tiga puluh Sembilan juta seratus Sembilan

puluh ribu rupiah), dan untuk posbakum Pengadilan Agama Tanjung

Pati tidak mendapatkan relokasinya.

Disamping kebijakan tersebut diatas, Mahkamah Agung juga

mempunyai berbagai kebijakan tentang transparasi peradilan. Dalam

transparasi peradilan tersebut diatur keterbukaan informasi tentang

proses berperkara di peradilan dan publikasi putusan di website

masing-masing peradilan. Hal ini berguna untuk peningkatan

kepercayaan masyarakat terhadap peradilan.

Page 16: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

13

Permasalahan Tantangan Potensi

Masih adanya

prodeo murni

Tidak adanya

layanan bagi

masyarakat

miskin yang

ingin

mendapatkan

bantuan hukum

Dana prodeo

yang ada tidak

mencukupi.

Masyarakat

miskin tidak

mandapatkan

bantuan

hukum

Penambahan anggaran untuk

penyelesaian perkara prodeo

Pengusulan anggaran untuk

posbakum.

Perma No. 1 Tahun 2014

tentang pedoman pemberian

layanan hukum bagi

masyarakat tidak mampu.

Tabel : Permasalahan, Tantangan, Potensi Peningkatan Aksesbilitas

4. Keterbukaan Informasi.

Permasalahan utama yang dihadapi diantaranya adalah (1) Rendahnya

publikasi putusan pada website Pengadilan Agama Tanjung Pati yang

disebabkan karena keterbatasan SDM yang menimbulkan rangkap

jabatan sehingga mempengaruhi beberapa kinerja utama.

5. Penguatan sumber daya terkendala pada terbatasnya anggaran untuk

mengikuti bimbingan teknis.

6. Pengelolaan aset, keuangan, dan kinerja terkendala pada sumber daya

manusia yang mengelola aset, keuangan yang belum dapat dioptimalkan

karena faktor kuantitas dan kualitas.

D. SISTIMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penulisanLaporanKinerja Instansi Pemerintah pada

Pengadilan Agama Tanjung Pati merujuk pada Permenpan Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, adapun sistimatikanya

sebagai berikut:

Page 17: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

14

BAB I Pendahuluan

Pada bagian ini menyajikan tentang penjelasan umum

organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis

organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang

sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja

tahun yang bersangkutan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan

Agama Tanjung Pati untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis Pengadilan Agama Tanjung Pati sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja Pengadilan Tanjung Pati.

Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut

dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja

tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kineja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun

ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan

standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi

yang telah dilakukan;

Page 18: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

15

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan

kinerja).

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan

dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi

sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan

dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Page 19: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

16

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tanjung Pati tahun 2015 – 2019

merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan –

tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,

penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan

dan peraturan perundang – undangan untuk mencapai efektifitas dan

efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta

sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati

diselaraskan dengan arah Cetak Biru Mahkamah Agung 2010 – 2035 dan arah

kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam

Kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2015-2019)

sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta

sebagai pedoman pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan

kegiatan dalam pencapaian Visi dan Misi serta tujuan organisasi pada 2015 –

2019.

A. VISI DAN MISI

Untuk menyatukan persepsi dan fokus tindakan dimaksud, maka

pelaksanaan tugas dan fungsi dilandasi suatu visi dan misi yang ingin

diwujudkan. Visi dan Misi merupakan panduan yang memberikan pandangan

dan arah kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi

dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan.

Adapun visi dari Pengadilan Agama Tanjung Pati adalah :

“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI YANG AGUNG”

Page 20: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

17

Untuk mewujudkan visi tersebut, Pengadilan Agama Tanjung Pati

menetapkan Misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu:

1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan

2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat perncari keadilan

3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan

B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkandiatas,

maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan kedalam bentuk yang lebih

terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis Pengadilan

Agama Tanjung Pati. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau

implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Adapun Tujuan yang hendak

dicapai Pengadilan Agama Tanjung Pati adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap system peradilan

melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

2. Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara melalui

pemanfaatan teknologi informasi

3. Terwujudnya pelayanan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan

terpinggirkan

4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan

Sedangkan sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tanjung

Pati adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel;

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

3. Meningkatkan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan

terpinggirkan;

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Page 21: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

18

Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat

rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. ProgramDukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Agung merupakan program untuk mencapai sasaran

strategis dalam hal Terwujudnya Proses peradilan yang pasti, transparan,

dan akuntabel. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah:

1. Peningkatan pelayanan informasi pada Mahkamah Agung dan Pengadilan

semua lingkungan pengadilan;

2. Pelaksanaan penyusunan perencanaan dan anggaran serta penataan

organisasi Mahkamah Agung;

3. Dukungan pelayanan pimpinan Mahkamah Agung dan tugas teknis

lainnya;

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah

Agung.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam peningkatan

efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.Kegiatan pokok program

ini adalah pengadaan sarana dan prasarana lingkungan Mahkamah

Agung.

c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama.

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan

program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal Meningkatnya

akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan. Kegiatan

pokok program ini adalah :

1. Peningkatan Manajemen Peradilan Agama;

2. Peningkatan Pelayanan Bantuan Hukum di Pengadilan Agama;

3. Dukungan Manajemen dan dukungan teknis lainnya direktorat

Jenderal Badan Peradilan Agama (BADILAG);

Page 22: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

16

Matriks Rencana Strategis (Renstra)

Pengadilan Agama Tanjung Pati Tahun 2017

Matriks Kinerja

NO

KINERJA

UTAMA

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1 2 3 4

1.

Terwujudnya

proses peradilan

yang pasti,

transparan dan

akuntabel

Persentase sisa perkara yang diselesaikan 93%

Persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu

98.1%

a. Persentase penurunan sisa perkara 1.9%

b. Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum :

- Banding

- Kasasi

- PK

99.7%

c. Index responden pencari keadilan yang

puas terhadap layanan peradilan

81%

2.

Peningkatan

efektifitas

pengelolaan

penyelesaian

perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh

para pihak tepat waktu

100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi

4%

c. Persentase berkas perkara yang

dimohonkan banding, kasasi dan PK yang

diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100%

d. Persentase putusan yang menarik perhatian

masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat

100%

Page 23: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

17

diakses secara online dalam waktu 1 hari

sejak diputus

3.

Meningkatnya

akses peradilan

bagi masyarakat

miskin dan

terpinggirkan

Persentase Perkara prodeo yang diselesaikan 100%

Persentase perkara yang diselesaikan di luar

gedung pengadilan

100%

a. Persentase perkara permohonan (voluntair)

identitas hukum

100%

b. Persentase pencari keadilan golongan

tertentu yang mendapat layanan bantuan

hukum (POSBAKUM)

0%

4

Meningkatnya

kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang

ditindaklanjuti (dieksekusi)

99%

Page 24: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

18

C. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI

Pengadilan Agama Tanjung Pati telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dapat dilihat sebagai berikut :

NO KINERJA

UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN

1. Terwujudnya

Proses

Peradilan

yang Pasti,

Transparan

dan Akuntabel

a. Persentase sisa

perkara yang

diselesaikan

Catatan :

Sisa perkara :sisa perkara tahun sebelumnya

b. Persentase

perkara yang

diselesaikan

tepat waktu

Catatan :

Perbandinganjumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara

yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang

masuk)

Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang

diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun

������ ������� ���� ������������ ����� ��������

������ ������� ���� ��� x 100%

������ ���� ������� ���� ������������

������ ���� ������� ���� ����� ������������ x 100%

Page 25: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

19

sebelumnya

Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan

tahun berjalan

c. Persentase

penurunan sisa

perkara.

Tn = Sisa perkara tahun berjalan

Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya

Catatan:

Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan

d. Persentase perkara

yang Tidak

Mengajukan Upaya

Hukum :

Banding

Kasasi

PK

Catatan :

Upaya hukum = Banding, kasasi, PK

Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum,

maka semakin puas atas putusan pengadilan

��.�� ��

��.� x 100%

������ ������� ���� ����� ���������� ����� �����

������ ������� ������� x 100%

Page 26: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

20

e. Index responden

pencari keadilan

yang puas terhadap

layanan peradilan

Index Kepuasan Pencari Keadilan

Catatan :

PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004

tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah

sesuaiPeraturan Menteri PAN dan RBNomor 16 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan

Pelayanan Publik

2. Peningkatan

Efektivitas

Pengelolaan

Penyelesaian

Perkara

a. Persentase Isi

putusan yang

diterima oleh para

pihak tepat waktu

b. Persentase Perkara

yang Diselesaikan

melalui Mediasi

Catatan :

Perma No.1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

x 100% ������ ��� ������� ���� �������� ����� �����

������ �������

������ ������� ���� ������������ ������� �������

������ ������� ���� ��������� ������� x 100%

Page 27: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

21

c. Persentase berkas

perkara yang

dimohonkan

Banding, Kasasi dan

PK yang diajukan

secara lengkap dan

tepat waktu

Jumlah berkas perkara yang dimohonkan Kasasi dan

PK secara lengkap

Jumlah berkas perkara yang dimohonkan upaya hukum

d. Persentase putusan

yang menarik

perhatian

masyarakat

(ekonomi syariah )

yang dapat diakses

secara online dalam

waktu 1 hari sejak

diputus

Jumlah amar putusan perkara ekonomi syariah

yang di upload dalam website

jumlah putusan perkara

x 100%

x 100%

Page 28: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

22

3. Meningkatnya

Akses

Peradilan bagi

Masyarakat

Miskin dan

Terpinggirkan

a. Persentase Perkara

Prodeo yang

diselesaikan

Catatan :

Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum

bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

b. Persentase Perkara

yang diselesaikan di

luar Gedung

Pengadilan

Catatan :

Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum

bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar

kantor pengadilan (zetting plaatz, sidang keliling maupun gedung-

gedung lainnya)

c. Persentase Perkara

Permohonan(Volunt

air) Identitas Hukum

������ ������� ������ ���� ������������

������ ������� ������ x 100%

������ ������� ���� ������������ �� ���� ������ ����������

������ ������� ���� ���������� ������������ �� ����

������ ����������

x 100%

������ ������� ��������� ��������� ����� ���� ������������

������ ������� ��������� ��������� ����� ���� �������� x 100%

Page 29: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

23

Catatan :

Perma 1 Tahun 2015 tentang Pelayanan Terpadu Sidang Keliling

Pengadilan Negeri dan pengadilan agama / Mahkamah syariah dalam

rangka penerbitan akta perkawinan, buku nikah dan akta kelahiran.

Sema 3 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelayanan dan pemerikasaan

perkara Volunteer isbat nikah dalam pelayanan terpadu.

Identitas Hukum : Orang atau Anak yang status hukumnya tidak jelas.

Sidang Terpadu : Sidang yang melibatkan Pengadilan, Kementerian

Agama dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil

d. Persentase Pencari

Keadilan Golongan

Tertentu yang

Mendapat Layanan

Bantuan Hukum

(Posbakum)

Catatan :

PERMA No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum

bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan

(marjinal)

������ ������� �������� �������� �������� ��������������� ������� ������� �����

������ ������� �������� �������� �������� x 100%

Page 30: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

24

4. Meningkatnya

Kepatuhan

Terhadap

Putusan

Pengadilan

Persentase Putusan

Perkara Perdata yang

Ditindaklanjuti

(dieksekusi).

Jumlah Putusan perkara yang ditindaklanjuti

Jumlah Putusan Perkara yang sudah BHT

Catatan :

BHT : Berkekuatan Hukum Tetap

x 100%

Page 31: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

25

Page 32: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

26

Kinerja U

D. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI TAHUN 2017

Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Agama Tanjung Pati,

sebagai berikut:

NO

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1 2 3 4

1. Terwujudnya proses

peradilan yang pasti,

transparan dan

akuntabel

Persentase sisa perkara yang diselesaikan 93%

Persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu

98.1%

d. Persentase penurunan sisa perkara 1.9%

e. Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum :

- Banding

- Kasasi

- PK

99.7%

f. Index responden pencari keadilan yang

puas terhadap layanan peradilan

81%

2. Peningkatan

efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

e. Persentase isi putusan yang diterima oleh

para pihak tepat waktu

100%

f. Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi

4%

g. Persentase berkas perkara yang

dimohonkan banding, kasasi dan PK yang

diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100%

h. Persentase putusan yang menarik perhatian

masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat

diakses secara online dalam waktu 1 hari

sejak diputus

100%

Page 33: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

27

3. Meningkatnya akses

peradilan bagi

masyarakat miskin

dan terpinggirkan

Persentase Perkara prodeo yang diselesaikan 100%

Persentase perkara yang diselesaikan di luar

gedung pengadilan

100%

c. Persentase perkara permohonan (voluntair)

identitas hukum

100%

d. Persentase pencari keadilan golongan

tertentu yang mendapat layanan bantuan

hukum (POSBAKUM)

0%

4 Meningkatnya

kepatuhan terhadap

putusan pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang

ditindaklanjuti (dieksekusi)

99%

E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan

terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan

kinerja antara lain adalah meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan

kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama

Tanjung Pati menciptkan tolak ukur kinerja sebagai evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Agama Tanjung Pati,

sebagai berikut:

NO

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1 2 3 4

1. Terwujudnya proses

peradilan yang pasti,

transparan dan akuntabel

Persentase sisa perkara yang diselesaikan 93%

Persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu

98.1%

g. Persentase penurunan sisa perkara 1.9%

h. Persentase perkara yang tidak mengajukan 99.7%

Page 34: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

28

upaya hukum :

- Banding

- Kasasi

- PK

i. Index responden pencari keadilan yang

puas terhadap layanan peradilan

81%

2. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara

i. Persentase isi putusan yang diterima oleh

para pihak tepat waktu

100%

Persentase perkara yang diselesaikan

melalui mediasi

4%

k. Persentase berkas perkara yang

dimohonkan banding, kasasi dan PK yang

diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100%

l. Persentase putusan yang menarik perhatian

masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat

diakses secara online dalam waktu 1 hari

sejak diputus

100%

3. Meningkatnya akses

peradilan bagi

masyarakat miskin dan

terpinggirkan

Persentase Perkara prodeo yang diselesaikan 100%

Persentase perkara yang diselesaikan di luar

gedung pengadilan

100%

e. Persentase perkara permohonan (voluntair)

identitas hukum

100%

f. Persentase pencari keadilan golongan

tertentu yang mendapat layanan bantuan

hukum (POSBAKUM)

0%

4 Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan

Persentase putusan perkara perdata yang

ditindaklanjuti (dieksekusi)

99%

Page 35: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

29

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan

strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan

berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk

memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan

alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

A.1 Perbandingan Target Kinerja dengan Realisasi Kinerja Tahun 2017

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati

tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian

indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat

apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum

terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian

terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2017 ini.

Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut

diuraikan dalam tabel dibawah ini.

Perbandingan target tahun 2017 dengan realisasi kinerja tahun 2017 :

Page 36: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

30

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

1 2 3 4 5 6

1. Terwujudnya

proses

peradilan yang

pasti,

transparan dan

akuntabel

Persentase sisa

perkara yang

diselesaikan

93% 94% 101.07%

Persentase perkara

yang diselesaikan tepat

waktu

98.1% 99.56% 101.49%

Persentase penurunan

sisa perkara

1.9% 1.72% 90.53%

Persentase perkara

yang tidak mengajukan

upaya hukum :

- Banding

- Kasasi

- PK

99.7% 99.79% 100.09

Index responden

pencari keadilan yang

puas terhadap layanan

peradilan

81% 84.67% 104.53%

2. Peningkatan

efektifitas

pengelolaan

penyelesaian

perkara

Persentase isi putusan

yang diterima oleh

para pihak tepat waktu

100% 100% 100%

Persentase perkara

yang diselesaikan

melalui mediasi

4%

Persentase berkas

perkara yang

dimohonkan banding,

100% 100% 100%

Page 37: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

31

kasasi dan PK yang

diajukan secara

lengkap dan tepat

waktu

3. Meningkatnya

akses peradilan

bagi

masyarakat

miskin dan

terpinggirkan

Persentase putusan

yang menarik

perhatian masyarakat

(ekonomi syariah)

yang dapat diakses

secara online dalam

waktu 1 hari sejak

diputus

100% - -

Persentase Perkara

prodeo yang

diselesaikan

100% 100% 100%

Persentase perkara

yang diselesaikan di

luar gedung pengadilan

100% 100% 100%

Persentase perkara

permohonan

(voluntair) identitas

hukum

100% 100% 100%

g. Persentase pencari

keadilan golongan

tertentu yang

mendapat layanan

bantuan hukum

(POSBAKUM)

0% - -

4 Meningkatnya

kepatuhan

terhadap

putusan

pengadilan

Persentase putusan

perkara perdata yang

ditindaklanjuti

(dieksekusi)

99% 100% 101.01%

Page 38: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

32

A.2 Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun

2017 dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir

Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati Tahun 2017

mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel

diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017,

Pengadilan Agama Tanjung Pati telah melaksanakan seluruhkegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran

yangditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan

Akuntabel.

Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2017 sebagai

berikut :

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

Sisa perkara adalah perkara yang tidak dapat diselesaikan pada tahun

berjalan dan menjadi sisa pada tahun berikutnya.Penyebab tunggakan

perkara ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adanya

perkara khusus yang tidak dapat diselesaikan dan banyaknya perkara

ghaib yang masuk diakhir tahun sehingga perkara tersebut tidak bisa

segera diproses dan menjadi sisa untuk tahun berikutnya.

Untuk tahun 2017 sisa perkara sebesar 1.72% atau 16 perkara sisa

dari 943 perkara yang masuk di tahun 2017. Sisa ini naik dari tahun

2016 dimana sisa perkara pada tahun 2016 adalah sebesar 1.89%

atau 14 perkara dari 784 perkara yang masuk di tahun 2016. Dan

untuk tahun 2015 sisa perkara adalah 5.80% atau 43 perkara sisa dari

741 perkara yang masuk ditahun tersebut.

Berikut table sisa perkara selama 3 tahun terakhir

No Perkara 2015 2016

2017

1. Sisa Perkara 43 14 16

2. Pekara Masuk 602 741 929

Page 39: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

33

Persentase 5.80% 1.89% 1.72%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

No Bulan

Jangka Waktu Putus

0 – 3 Bln 3-5 Bln > 5 Bln

1 Januari 14 -

2 Februari 23 2

3 Maret 58 3

4 April 114 5

5 Mei 207 9

6 Juni 54 4

7 Juli 46 4

8 Agustus 81 8 1

9 September 64 6 2

10 Oktober 63 5

11 November 71 2 1

12 Desember 74 6

JUMLAH 869 54 4

c. Persentase penurunan sisa perkara

Perkara perdata yang diselesaikan ditahun 2017 adalah

sebanyak 927 perkara dari 943 perkara yang masuk pada tahun

2017 dan 16 sisa perkara pada tahun 2016(98,30%), dan terdapat 4

perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan. Berikut tabel keadaan

perkara di Pengadilan Agama Tanjung Pati tahun 2017 :

No Bulan Sisa bulan Masuk Putus Sisa

Lalu Akhir

1. Januari 14 57 14 57

Page 40: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

34

2. Februari 57 46 25 78

3. Maret 79 88 61 106

4. April 105 222 119 208

5. Mei 208 109 216 101

6. Juni 101 18 58 61

7. Juli 61 91 51 101

8. Agustus 101 80 90 91

9. September 91 73 72 92

10. Oktober 92 59 68 83

11. November 83 50 74 59

12. Desember 59 37 80 16

Jumlah 943 927

Grafik keadaan perkara tahun 2017

Adapun sebagai perbandingan persentase perkara yang diselesaikan,

sebagai berikut:

0

100

200

300

400

500

600

putus

masuk

sisa

Page 41: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

35

Tahun 2015 2016 2017

Perkara Masuk Minut Masuk Minut Masuk Minut

Jumlah 597 602 741 770 943 927

Perkara yang masuk pada tahun 2015 sebanyak 597 perkara dan diselesaikan

sebanyak 602 perkara (98,88%), dan perkara yang masuk tahun 2017

sebanya 741 perkara yang diselesaikan sebanyak 770 perkara (97,76%).

Dari uraian diatas terlihat bahwa adanya penurunan dan

peningkatan penyelesaian perkara dari tahun ke tahun.Dan untuk tahun

2017 dengan tahun 2015 terjadi penurunan penyelesaian perkara sebesar

1,12%, hal ini tidak terlepas dari faktor banyaknya perkara ghaib yang

masuk diakhir tahun sehingga perkara tersebut belum dapat segera

diproses, dan menjadi sisa untuk tahun 2017.

d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

banding.

Upaya hukum merupakan bentuk aksepbilitas terhadap putusan

hakim, dimana semakin tinggi perkara yang mengajukan upaya hukum maka

semakin rendah aksepbilitas terhadap putusan hakim dan sebaliknya, artinya

semakin tinggi aksepbilitas putusan hakim maka semakin menurunnya

kepuasan masyarakat terhadap putusan hakim yang dihasilkan dan semakin

rendahnya aksepbilitas putusan hakim

maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap putusan hakim yang

dihasilkan.

Berikut data upaya hukum banding selama 3 tahun terakhir, adalah

sebagai berikut:

No

Uraian

2015

2016

2017

Banding 1 3 2

Minut 602 770 927

Page 42: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

36

% yang mengajukan

banding

0,16% 0,39% 0,21%

% yang tidak

mengajajukan

banding

99,84% 99,61% 99,79%

Tabel pencapaian upaya hukum banding

Dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi Fluktuasi perkara yang

mengajukan banding. Pada tahun 2015 0.16% tahun 2016 0.39

% dan tahun 2017 0.21 %, artinya kepercayaan masyarakat

terhadap putusan yang dihasilkan oleh Hakim Pengadilan

Agama Tanjung Pati meningkat pada tahun 2017.

e. Index Kepuasan Masyarakat

Hasil penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat pada Pengadilan

Agama KABUPATEN LIMAPULUH KOTA pada Tahun 2017

mempunyai kategori SANGAT BAIK, yaitu dengan nilai rata-rata

tertimbang SKM adalah 3,39 atau konversi IKM sebesar 84,67.

Berikut adalah tabel nilai persepsi, interval IKM, interval konversi IKM,

mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan menurut

KEP/25/M.PAN/2/2004 :

NILAI PERSEPSI

NILAI INTERVAL

IKM

NILAI INTERVAL KONVERSI

IKM

MUTU PELAYANAN

KINERJA UNIT

PELAYANAN

1 1,00-1,75 25-43,75 D Tidak baik

2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang baik

3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik

4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat baik

Berbagai unsur yang terkandung dalam kuisioner dapat dijadikan

suatu acuan untuk melihat sistem pelayanan, dan secara rinci dapat

dijadikan suatu pedoman perbaikan kinerja. Sehingga dari indeks per

unsur ini dapat digunakan untuk melihat kekurangan dari sistem di

Page 43: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

37

suatu unit kerja, keluhan masyarakat, hal-hal yang harus diutamakan,

unsur yang harus ditingkatkan dan harus dipertahankan.

Ada dua hal penting yang harus diutamakan dalam memaksimalkan

kinerja di sektor pelayanan publik. Pertama adalah indikator efisiensi

yang dapat dilihat dari mudahnya mendapatkan informasi pelayanan

oleh masyarakat, kecepatan pelayanan dan biaya yang terjangkau oleh

masyarakat. Kedua adalah indikator sufisiensi yang dapat dilihat dari

bagaimana menyikapi keluhan dari masyarakat, tidak terdapatnya

diskriminasi dalam pelayanan serta pelayanan yang ada memang

dibutuhkan oleh masyarakat.

TABEL NILAI RATA-RATA UNSUR PELAYANAN PENGADILAN AGAMA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

No. Unsur Pelayanan Nilai Unsur Pelayanan

Mutu Pelayanan

1 Kemudahan prosedur pelayanan 3,61 Sangat Baik

2 Persyaratan pelayanan 3,64 Sangat Baik

3 Kejelasan Petugas 3,41 Sangat Baik

4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,62 Sangat Baik

5 Keberadaan petugas pelayanan 3,64 Sangat Baik

6 Kemampuan petugas pelayanan 3,64 Sangat Baik

7 Kecepatan pelayanan 3,65 Sangat Baik

8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,66 Sangat Baik

9 Kesopanan petugas pelayanan 3,61 Sangat Baik

10 Keramahan petugas pelayanan 3,68 Sangat Baik

11 Kesesuaian jadwal pelayanan 3,64 Sangat Baik

12 Keterjangkauan biaya pelayanan 3,59 Sangat Baik

13 Kesesuaian biaya pelayanan 3,68 Sangat Baik

14 Keamanan lingkungan 3,64 Sangat Baik

15 Keberadaan maklumat pelayanan 3,29 Sangat Baik

16 Keberadaan sarana

pengaduan/saran/masukan 3,58 Sangat Baik

Rata-rata tertimbang 3.39 Sangat Baik

Page 44: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

38

Catatan : Warna biru menunjukkan persentase yang tinggi pada

unsur pelayanan

GRAFIK Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Pada Unit Pelayanan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

Berdasarkan Tabel dan Grafik menunjukkan bahwa dari 16 unsur

pelayanan semuanya baik.

Page 45: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

39

2. Peningkatan efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Untuk mewujudkan peningkatan efektivitas penyelesaian perkara,

ada 2 (dua) indikator yakni:

a. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

Pada tahun 2017, Pengadilan Agama Tanjung Pati telah melakukan

mediasi sebanyak 123 perkara, dan yang berhasil dimediasi sebanyak 6

perkara atau sebesar 4.88%. Rendahnya tingkat keberhasilan mediasi ini

disebabkan oleh para pihak yang pada umumnya mengajukan perkara ke

Pengadilan Agama Tanjung Pati merasa tidak punya jalan keluar lagi dan

masalahnya sudah akut dan berlarut-larut.

b. Persentase berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi, PK

yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

Berikut table perkara yang mengajukan upaya hukum dan

disampaikan secara lengkap:

NO TINGKAT KEWENANGAN 2015 2016 2017

1 BANDING 1 3 2

2 KASASI - - 1

3 PK - - -

Table perkara yang mengajukan upaya hukum dan disampaikan

secara lengkap tahun 2015-2017

Page 46: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

40

Grafik 2 : Upaya Hukum Pada Pengadilan Agama Tanjung Pati 2015 s/d

2017

3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan

Terpinggirkan (Acces To Justice)

Untuk mewujudkan peningkatan akses peradilan bagi masyarakat

miskin dan terpingirkan, Pengadilan Agama Tanjung Pati menetapkan yakni:

Kinerja Utama

Indikator

Kinerja

Target

Realisasi

Capaian (%)

Peningkatan

aksesibilitas

masyarakat

terhadap

peradilan

(acces to

justice)

Penyelesaian

perkara

prodeo

100%

100%

100%

Penyelesaian

perkara

dengan sidang

100%

100%

100%

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

BANDING KASASI PK

2015

2016

2017

Page 47: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

41

diluar gedung

kantor

Persentase

perkara

permohonan

(voluntair)

identitas

hukum

100% 100% 100%

Persentase

pencari

keadilan

golongan

tertentu yang

mendapat

layanan

bantuan

hukum

(POSBAKUM)

0%

0%

0%

a. Penyelesaian perkara prodeo

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan tahun 2017 adalah

sebesar 100%, dimana pada tahun 2017 ada 15 perkara prodeo yang masuk,

dan semuanya dapat diselesaikan. Dan pada tahun 2016 capaian penyelesaian

perkara prodeo juga 100% dimana ada 14perkara masuk dan semuanya

dapat diselesaikan.

Tabel Jumlah Perkara Prodeo Tahun 2015-2017

No

Uraian

2015

2016

2017

1 Perkara prodeo yang masuk DIPA. 10 10 15

Page 48: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

42

2. Perkara Prodeo Murni 3 4 0

3. Perkara prodeo yang diselesaikan. 13 14 15

Grafik Perkara Prodeo yang Masuk dan Diselesaikan

Tahun 2015-2017

Dari tabel dan grafik diatas terlihat adanya peningkatan jumlah

perkara prodeo ditahun 2015 yakni mencapai 5 perkara, artinya Pengadilan

Agama Tanjung Pati berhasil mewujudkan program Mahkamah Agung dalam

memberikan akses bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, dengan cara

membebaskan biaya perkara bagi masyarakat miskin dan membebankannya

pada negara sesuai dengan anggaran yang telah disediakan.

b. Penyelesaian perkara dengan sidang diluar gedung kantor.

Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Tanjung Pati telah melakukan

sidang diluar gedung kantor sebagai wujud peningkatan akses peradilan bagi

masyarakat miskin dan terpinggirkan, dengan cara menggelar sidang pada

wilayah hukum Pengadilan Agama Tanjung Pati yang jauh dari lokasi kantor

Pengadilan Agama Tanjung Pati, sehingga dengan program ini masyarakat

yang terpinggirkan atau sulit untuk datang kelokasi kantor Pengadilan Agama

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Prodeo DIPA Prodeo Murni Prodeo Yangdiselesaikan

2015

2016

2017

Page 49: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

43

Tanjung Pati tetap dapat merasakan keadilan, dan untuk tahun 2017

Pengadilan Agama Tanjung Pati telah menyelesaikan 354 perkara melalui

sidang diluar gedung kantor, atau sebesar 354/354*100% = 100 %, untuk

tahun 2016 penyelesaian perkara untuk siding diluar gedung kantor adalah

139 perkara atau 139/139*100% = 100% dan untuk tahun 2015 141 perkara

atau 100%.

Berikut table penyelesaian perkara dengan sidang diluar gedung kantortahun

2015-2017.

Tahun 2015 2016 2017

Perkara Sidang Diluar

Gedung

Kantor

Perkara

Yang

Diselesaikan

Sidang

Diluar

Gedung

Kantor

Perkara

Yang

Diselesaikan

Sidang Diluar

Gedung

Kantor

Perkara

Yang

Diselesaikan

Jumlah 141 141 139 139 354 354

% 100% 100% 100%

Grafik penyelesaian perkara dengan sidang diluar gedung kantor

tahun 2015-2017

c. Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum

Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Tanjung Pati telah melakukan

sidang terpadu permohonan identitas hukum sebagai wujud peningkatan

akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan, dengan cara

menggelar sidang pada wilayah hukum Pengadilan Agama Tanjung Pati yang

0

100

200

300

400

500

600

700

sidang diluar gedung perkara yang diselesaikan

2017

2016

2015

Page 50: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

44

jauh dari lokasi kantor Pengadilan Agama Tanjung Pati, sehingga dengan

program ini masyarakat yang terpinggirkan atau sulit untuk datang kelokasi

kantor Pengadilan Agama Tanjung Pati tetap dapat merasakan keadilan, dan

untuk tahun 2017 Pengadilan Agama Tanjung Pati telah menyelesaikan 308

perkara melalui sidang terpadu, atau sebesar 308/308*100% = 100 %, untuk

tahun 2016 penyelesaian perkara untuk sidang terpadu adalah 113 perkara

atau 113/113*100% = 100% dan untuk tahun 2015 21 perkara atau 100%.

Berikut table penyelesaian perkara dengan sidang diluar gedung kantortahun

2015-2017.

Tahun 2015 2016 2017

Perkara Sidang

Terpadu

Perkara

Yang

Diselesaikan

Sidang

Terpadu

Perkara

Yang

Diselesaikan

Sidang

Terpadu

Perkara

Yang

Diselesaikan

Jumlah 21 21 113 113 308 308

% 100% 100% 100%

Grafik penyelesaian perkara dengan sidang terpadu tahun 2015-

2017

d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat

layanan bantuan hukum (POSBAKUM)

Sampai saat ini Pengadilan Agama Tanjung Pati belum mendapatkan

anggaran untuk layanan ini.

0

100

200

300

400

500

sidang diluar gedung perkara yang diselesaikan

2017

2016

2015

Page 51: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

45

4. Terwujudnya Sistem Manajemen Informasi yang Terintegrasi dan

Menunjang Sistem Peradilan yang Sederhana, Transparan dan

Akuntabel.

Untuk mewujudkan sistem manajemen informasi yang terintegrasi

dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel,

Pengadilan Agama Tanjung Pati menetapkan 1 (satu) indikator yakni : (1)

Integrasi informasi perkara secara elektronik melalui Aplikasi SIPP, (2)

Pengoptimalan upload putusan dalam directory Mahkamah Agung RI.

a. Integrasi informasi perkara secara elektronik melalui SIPP

Untuk menunjang sasaran keterbukaan informasi di peradilan sesuai

dengan SK KMA No. I-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Layanan

Informasi di Pengadilan, Pengadilan Agama Tanjung Pati telah melakukan

manajemen informasi perkara melalui aplikasi Sistem Administrasi Perkara

Pengadilan Agama (SIADPA) dan semenjak Juli 2017 Pengadilan Agama

Tanjung Pati telah menggunakan aplikasi baru yakni SIPP (Sistem Informasi

Penelusuran Perkara) sesuai dengan instruksi Mahkamah Agung, dimana

didalam aplikasi ini dapat dilihat perjalanan perkara mulai dari pendaftaran

samapai dengan perkara diputus.

Untuk tahun 2017 terdapat 943 perkara masuk dan telah diinput

kedalam aplikasi SIPP, telah diputus perkara sebanyak 927 perkara. Dan

untuk tahun 2016 terdapat 784 perkara yang masuk dan 784 perkara telah

diinput kedalam aplikasi SIADPA, dan telah diputus sebanyak 770 perkara.

Dan untuk tahun 2015 terdapat 646 perkara masuk dan telah diinput

kedalam aplikasi SIADPA sebanyak 646 perkara, dan diputus sebanyak 602

perkara.

Page 52: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

46

Grafik Manajemen informasi perkara tahun 2012, 2013, 2014, 2015

dan 2017

b. Pengoptimalan upload putusan dalam directory putusan

Mahkamah Agung RI

Untuk menunjang sasaran keterbukaan informasi di peradilan sesuai

dengan SK KMA No. 144/KMA/SK/VII/2007 tentang Keterbukaan Informasi

di Pengadilan maka diciptakanlah directory putusan Mahkamah Agung RI,

hasil kerjasama Mahkamah Agung RI dengan Kemitraan Australia Indonesia.

Upload putusan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang

lengkap bagi masyarakat secara cepat dan mudah.Informasi yang diberikan

adalah informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh para pencari

keadilan dan masyarakat, termasuk putusan dan penetapan pengadilan.

Untuk Pengadilan Agama yang menyidangkan perkara perdata seperti

perceraian, maka untuk menjaga privasi serta martabat pihak-pihak tertentu

dalam berperkara maka dilakukan pengaburan terhadap identitas mereka.

Untuk tahun 2015 Pengadilan Agama Tanjung Pati telah mengupload

putusan sebanyak 603 putusan atau sekitar 100% (603/603*100%), untuk

tahun 2016 100% atau (770/770*100%) dan untuk tahun 2017 100% atau

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

sisa tahun lalu masuk putus sisa

2015

2016

2017

Page 53: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

47

(489/929*100%), dandari pencapaian diatas terdapat pencapaian dapat

dipertahankan sebesar 52.64% walaupun SDM terutama Hakim yang hanya 5

orang (2 majelis)sehingga dapat mempengaruhi upload putusan dalam

directory putusan Mahkamah Agung RI.

Berikut table upload putusan dalam directory putusan Mahkamah Agung

Tahun 2015 2016 2017

Perkara Putus Upload Putus Upload Putus Upload

Jumlah 603 603 770 770 927 489

Grafik Upload Putusan dalam Directory Putusan Mahkamah Agung RI

tahun 2015-2017

5. Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan

Secara Optimal Baik Internal Maupun Eksternal.

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan

secara optimal baik internal maupun eksternal,Pengadilan Agama Tanjung

Pati menetapkan 2 (dua) indikator yakni: (1) Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti; (2) Persentase temuan hasil pemeriksaan

internal dan eksternal yang ditindaklanjuti.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Putus Upload

2015

2016

2017

Page 54: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

48

Kinerja Utama Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%)

Terwujudnya

pelaksanaan

pengawasan kinerja

aparat peradilan

secara optimal baik

internal maupun

eksternal

Persentase

pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100 100 100%

Persentase tindak

lanjut hasil temuan

atas pemeriksaan

internal dan

eksternal.

100 100 100%

a. Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti pada tahun

2017 adalah sebesar 0% dalam artian tidak ada pengaduan yang masuk ke

Pengadilan Agama Tanjung Pati, begitu juga dengan tahun 2016 persentase

pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah 0% atau tidak ada

pengaduan yang masuk ke Pengadilan Agama Tanjung Pati.

b. Persentase tindak lanjut hasil temuan atas pemeriksaan internal dan

eksternal.

Tahun 2017 tidak ada temuan dari BPK RI tentang laporan keuangan

Pengadilan Agama Tanjung Pati. Sedangkan untuk temuan pengawasan

internal baik dari Hatiwasda Pengadilan Tinggi Agama Padangmaupun dari

Badan Pengawas MA-RI telah ditindaklanjuti.

6. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Untuk mewujudkan peningkatan kualitas SDM lembaga peradilan,

Pengadilan Agama Tanjung Pati menetapkan indikator yakni: (1)

Pelaksanaan rapat dalam rangka memecahkan masalah yang timbul guna

peningkatan layanan dan kinerja SDM.

Page 55: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

49

a. Peningkatan Pelaksanaan Rapat dalam Rangka Memecahkan

Masalah yang Timbul Guna Peningkatan Layanan dan Kinerja SDM.

Dalam upaya peningkatan kinerja aparatur peradilan,Pengadilan

Agama Tanjung Pati menempuh beberapa cara diantaranya malaksanakan

kegiatan rapat koordinasi, baik rapat antar bagian maupun rapat dengan

seluruh pegawai PengadilanAgama Tanjung Patiyang bertujuan untuk

memecahkan masalah yang timbul dalam bekerja, dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan.

Untuk tahun 2017 Pengadilan Agama Tanjung Patimengadakan lebih

kurang 18 kali kegiatan rapat baik yang dipimpin langsung oleh Ketua

Pengadilan Agama Tanjung Pati, dan juga dipimpin oleh Panitera dan

Sekretaris Pengadilan Agama Tanjung Pati. Rapat yang dipimpin oleh Ketua

diikuti oleh Hakim, Pegawai dan Tenaga Honorer Pengadilan Agama Tanjung

Pati.

7. Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan, dan Kinerja

Untuk mewujudkan peningkatan pengelolaan aset, keuangan dan

kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati menetapkan 3 (tiga) indikator yakni :

(1) Persentase realisasi sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan

prima, (2) Persentase penyampaian laporan keuangan ke korwil setelah

rekonsiliasi dengan KPPN dan KPKNL, (3) Persentase produktifitas kinerja

SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja).

a. Persentase realisasi saran dan prasarana yang mendukung

pelayanan prima.

Untuk tahun 2017 Pengadilan Agama Tanjung Pati menyerap

anggaran belanja modal sebesar 99.99% dari anggaran yang tersedia sebesar

Rp. 130.000.000,-.

b. Persentase penyampaian laporan keuangan ke Korwil setelah

selesai rekonsiliasi dengan KPPN setempat (Bukittinggi) dan KPKNL

stempat (Bukittinggi).

Page 56: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

50

Untuk tahun 2017 penyampaian laporan keuangan ke Korwil setelah

dilakukan rekonsiliasi ke KPPN Bukittinggi dan KPKNL Bukittinggi mencapai

100%, artinya laporan keuangan dan laporan aset Pengadilan Agama Tanjung

Pati dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan hasil rekonsiliasi yang

menemukan kesamaan.

Begitu juga Pada tahun 2017 penyampaian laporan keuangan juga

telah disampaikan (100%), dengan tepat waktu dan dengan terlebih dahulu

melaksanakan rekonsiliasi dengan KPPN Sijunjung dan KPKNL Padang.

c. Persentase produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi

Kerja)

Untuk tahun 2017, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Penilaian

Prestasi Kerja (PKK) Pengadilan Agama Tanjung Pati realisasinya mencapai

90,64% dari yang ditargetkan diawal tahun sebesar 85%, artinya capaian

kinerja pegawai Pengadilan Agama Tanjung Pati sebesar 106,63% dari target

yang telah ditetapkan, (90,64/85*100% = 106,63%), sedangkan untuk tahun

2015 capaian SKP adalah sebesar 84%, atau naik 22,63% dari tahun

sebelumnya.

A.3. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun ini dengan

Target Jangka Menengah yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan

Strategis.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati

tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi

pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dengan target jangka menengah

sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan target

jangka menengah atau tidak. Secara umum realisasi kinerja tahun 2017 telah

sesuai target jangka menengah yang telah dirumuskan sebelumnya pada

rencana strategis 2015-2019. Perbandingan realisasi kinerja ini dapat dilihat

dari matriks berikut :

Page 57: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

51

A.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Standar

Nasional

Sesuai dengan SEMA Nomor 2 tahun 2014 tentang Penyelesaian

Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada Empat

Lingkungan Peradilan tanggal 13 Maret 2014, mengatur bahwasanya

penyelesaian perkara pada tingkat pertama paling lambat dalam waktu 5

(lima) bulan, termasuk minutasi perkara. Jika mengacu kepada SEMA Nomor

2 tahun 2014 tersebut, maka realisasi penyelesaian perkara yang ada di

Pengadilan Agama Tanjung Pati sudah sesuai dengan standar nasional yang

ditetapkan oleh Mahkamah Agung.

Untuk pengiriman berkas banding, kasasi dan pk Pengadilan Agama

Tanjung Pati telah melakukannya sesuai dengan SEMA Nomor 1 tahun 2014

tentang Dokumen Elektronik sebagai Kelengkapan Permohonan Banding,

Kasasi dan PK. Hal ini dapat dilihat dari realisasi berkas perkara banding,

kasasi dan pk dinyatakan lengkap mencapai 100%.

Publikasi putusan dalam directory putusan Mahkamah Agung sesuai

dengan144/KMA/SK/VII/2007 tentang Keterbukaan Informasi. Pengadilan

Agama Tanjung Pati untuk tahun 2017 publikasi putusan dalam directory

Mahkamah Agung RIsebesar35,94%, rendahnya pencapaian ini dipengaruhi

oleh kurangnya Sumber Daya Manusia.

Tindak lanjut atas pengaduan masyarakat ke Pengadilan Agama

Tanjung Pati realisasinya mencapai 100% pada tahun 2017. Hal ini

disesuaikan dengan keputusan KMA RI Nomor 076/KMA/SK/VI/2009

tentang petunjuk pelaksanaan penanganan pengaduan di lingkungan lembaga

peradilan. Sedangkan untuk peningkatan kualitas SDM diatur dalam cetak

biru pembaharuan peradilan tahun 2010-2035 yang dikeluarkan oleh

Mahkamah Agung.

Page 58: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

52

A.5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau

Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang Telah

Ditetapkan.

Keberhasilan Pengadilan Agama Tanjung Pati dalam merealisasikan

target yang ingin dicapai pada tahun 2017 tidak terlepas dari beberapa hal

berikut :

1. Peningkatan sosialisasi Visi dan Misi Pengadilan Agama Tanjung Pati

yang ingin dicapai sehingga setiap Hakim dan Pegawai memiliki

pemahaman yang sama tentang Visi dan Misi tersebut;

2. Pendistribusian kebijakan yang merata sehingga masing-masing

Hakim dan Pegawai memiliki pemahaman dan informasi yang sama;

3. Perencanaan anggaran telah melibatkan seluruh Hakim dan Pegawai;

4. Komitmen bersama untuk terbuka terhadap perkembangan dunia

peradilan dan keterbukaan informasi;

5. Komitmen untuk mengimplementasikan Standar Operasional

Prosedur dalam menjalankan kinerja sehari-hari.

Kelemahan Pengadilan Agama Tanjung Pati dalam merealisasikan target

kinerja selama tahun 2017 adalah:

1. Masih terbatasnya sumber daya (SDM, maupun sarana dan prasarana)

yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Tanjung Pati.

2. Letak kantor Pengadilan Agama Tanjung Patiyang kurang strategis,

sehingga menyulitkan orang yang ingin berurusan ke kantor

Pengadilan Agama Tanjung Pati.

A.6. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Fasilitas sumber daya yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Tanjung

Pati secara umum belum memadai, dari sisi SDM masih sedikit Hakim yang

mempunyai sertifikasi ekonomi syari’ah, sehingga menyulitkan untuk

menentukan majelis bagi perkara eknomi syari’ah dan masih adanya

beberapa Hakim yang belum memiliki sertifikat mediator. Untuk

memaksimalkan keadaan tersebut, maka perkara ekonomi syari’ah

Page 59: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

53

disidangkan oleh Hakim biasa, dan mediasi tetap dilaksanakan oleh Hakim

yang belum bemiliki sertifikat mediator karena kekurangan jumlah Hakim di

Pengadilan Agama Tanjung Pati.

Selian kekurangan tenaga teknis (Hakim) Pengadilan Agama Tanjung

Pati juga kekurangan tenaga non teknis peradilan, maka untuk

memaksimalkan keadaan tersebut, banyak pegawai yang rangkap

tugas/jabatan seperti Kasubag.Kepegawaian Organisasi dan Tata Laksana

merangkap tugas sebagai Jurusita pengganti, dan Jurusita Pengganti

merangkap tugas sebagai Bendahara Pengeluaran.

A.7. Analisis Program yang Menunjang Keberhasilan Kinerja dan

Program yang Gagal dalam Pencapaian Kinerja.

Untuk tahun 2017 ada tiga program yang dipunyai oleh Pengadilan Agama

Tanjung Pati yang berhubungan dengan kinerja :

1. Program peningkatan manajemen peradilan agama

2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya Mahkamah Agung RI

3. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah

Agung RI.

Secara umum ketiga program tersebut berhasil dalam meningkatkan

kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati, sehingga tidak ada program yang

dinilai mengalami kegagalan.

B. ANALISIS CAPAIAN KEUANGAN

Untuk capaian keuangan, ada beberapa program yang dituangkan

dalam bentuk DIPA dan dirinci dalam bentuk Rencana Kinerja Anggaran

Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL). Dalam DIPA Pengadilan Agama

Tanjung Pati Tahun 2017 terdapat 3 (tiga) program yaitu:

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

Mahkamah Agung RI

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah

Agung RI

Page 60: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

54

3. Program peningkatan manajemen peradilan agama.

Capaian kinerja anggaran per program, realisasi anggaran dan

capaiannya adalah sebagai berikut :

Program Pagu Realisasi Capaian

Program dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya

Mahkamah Agung

Rp. 3.047.897.000,- Rp. 2.997.212.958,- 98.35%

Program peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur Mahkamah

Agung RI

Rp. 135.000.000,- Rp. 134.983.983,- 99.99%

Program peningkatan

manajemen peradilan

agama

Rp. 43.690.000,- Rp. 43.656.000,- 100%

Capaian kinerja penyerapan anggaran untuk DIPA 01 Badan Urusan

Administrasi tahun 2017 adalah sebesar 98.42% dan untuk DIPA 04

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama adalah sebesar 100%. Nilai

tersebut merupakan pencapaian yang baik.

Page 61: pa-tanjungpati.go.idpa-tanjungpati.go.id/attachments/article/19/2.17.8 LKjIP 2017.pdfpelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita

55

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama

Tanjung Pati yang diuraikan dalam laporan ini merupakan hasil kerja keras

dari semua unsur terkait, mulai dari pimpinan, hakim, pejabat struktural,

pejabat fungsional serta semua staf yang telah berupaya seoptimal mungkin

untuk mencapai target sesuai program kerja yang telah disusun. Secara

umum, kinerja Pengadilan Agama Tanjung Pati dapat dikatakan baik karena

telah berhasil merealisasikan indikator-indikator kinerja yang telah

ditetapkan sebelumnya dan mengalami peningkatan kinerja dari beberapa

tahun sebelumnya.

B. REKOMENDASI

Namun demikian kami menyadari masih ada beberapa program

kinerja yang belum dapat diselesaikan secara optimal dengan target yang

diprogram. Hal ini dikarenakan keterbatasan-keterbatasan dan batasan

wewenang yang dipunyai oleh Pengadilan Agama Tanjung Pati. Diharapkan

dimasa yang akan datang keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat di atasi,

baik dengan berbagai pengusulan anggaran, maupun pengusulan

penambahan SDM. Dengan mencoba mengusulkan anggaran untuk memenuhi

sumber daya penunjang kinerja seperti pengusulan anggaran untuk

penyediaan saranan dan prasarana yang mendukung pelayanan prima dan

pengajuan pengusulan penambahan SDM untuk mengisi formasi pranata

peradilan, pustakawan, fungsional bendahara, dan diharapkan kinerja yang

akan datangmenjadi lebih efisien dalam meningkatkan kepuasanmasayarakat

yang berurusan dengan Pengadilan Agama Tanjung Pati.