october 2019 · a k di up j hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn...

36
CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION OCTOBER 2019

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION

O C T O B E R 2 0 1 9

Page 2: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya
Page 3: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

“ M y l o v e f o r Y o u r h o u s e b u r n s i n m e l i k e a f i r e . . . ”( P s a l m s 6 9 : 9 — C E V )

“HEART FOR THE HOUSE” adalah tema Gereja di tahun 2019. Melalui tema

tahunan “Heart For The House”, Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-

sama menggali dan memahami kebenaran Alkitab tentang kecintaan, dedikasi dan

komitmen terhadap Rumah Tuhan sebagai Keluarga Allah/Keluarga Rohani dan

Tubuh Kristus, sesuai dengan FirmanNya.

Selama tahun 2019 kita bersama-sama akan belajar bahwa:

Kita dipanggil bukan hanya untuk mengasihi Tuhan, namun untuk mengasihi

Rumah Tuhan.

Bukti kita mencintai Tuhan adalah kita mengasihi hal-hal yang Tuhan cintai,

yaitu umat dan GerejaNya (His people and His church).

Peranan Gereja dalam kehidupan sebagai sumber kehidupan.

Gereja yang sehat menghasilkan keluarga yang sehat.

Kiranya tema 2019 ini akan memberkati dan memberikan wawasan baru bagi

Jemaat. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2019,

dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.

On behalf of the Pastoral Team,

Dr. Riza Casidy

Page 4: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

INI BUKAN TENTANG AKU LAGI, TETAPI TENTANG APA YANG TUHAN INGIN LAKUKAN MELALUI HIDUPKU

Selasa, 01 Oktober 2019

BUKAN TENTANG AKU

Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,

dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Matius 10:39

Apa yang ada di pikiran Anda ketika membaca ayat bacaan hari ini? Mungkin

dalam hati Anda akan berpikir “kenapa ayat ini sangat kontradiktif?” Oleh karena

memang yang ada dalam pikiran Tuhan terkadang tidak bisa kita mengerti dengan

logika atau pemikiran manusia.

Dalam Matius 10:34-42, Tuhan Yesus menjabarkan tentang apa artinya menjadi

seorang pengikut, yaitu meninggalkan manusia yang lama dan mengikuti apa yang

Ia ingin lakukan dalam hidup kita. Arti dari nyawa (Mat.10:39) adalah tentang hidup

kita, di mana ketika kita mempertahankannya kita tidak akan pernah menemukan

arti kehidupan sesungguhnya, tetapi sebaliknya ketika kita rela menyerahkannya

kepada Tuhan maka kita akan mendapatkan arti dari kehidupan sesungguhnya.

Jika hidup ini adalah milik Tuhan, lalu apa tugas kita? Kita yang sudah

dipercayakan olehNya untuk hidup di dunia ini bertanggung-jawab mengelola

apapun yang sudah dipercayakan kepada kita seperti harta, jabatan, keluarga dll.

Tuhan menginginkan yang kita punya saat ini kita kelola bukan untuk kepentingan

diri kita sendiri tetapi untuk Tuhan dan sesama.

Di saat kita sudah mengalami betapa besarnya kasih Tuhan, kita pasti tidak

akan memikirkan diri sendiri melainkan apa yang Dia Ingin kita lakukan bagi orang

lain untuk kemuliaan Tuhan.

Page 5: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

SEBAB JIKA KITA HIDUP, KITA HIDUP UNTUK TUHAN, DAN JIKA KITA MATI, KITA MATI UNTUK TUHAN. JADI BAIK HIDUP ATAU MATI, KITA ADALAH

MILIK TUHAN. (Roma 14:8)

Rabu, 02 Oktober 2019

HAMBA DAN PENGELOLA

Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau

telah setia memikul tanggung-jawab dalam perkara yang kecil, aku akan

memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.

Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Matius 25:23

Tuhan Yesus pernah memberikan sebuah perumpamaan kepada murid-murid-

Nya tentang talenta. Walaupun talenta yang dimaksud sering didefinisikan sebagai

bakat atau keahlian, tetapi dapat juga diartikan sebagai harta. Karena pada zaman

dahulu di Timur Tengah, talenta merupakan ukuran timbangan emas. Satu talenta

setara dengan 34 kg emas.

Jika talenta dalam perumpamaan itu berbicara tentang harta, maka kisah itu

berbicara tentang tiga orang hamba mengelola harta yang dipercayakan tuannya

kepada mereka. Hamba yang diberi lima dan dua talenta mengelola talentanya

dengan baik, dan diberikan tanggung-jawab yang lebih besar, sedangkan hamba

dengan satu talenta tidak menghasilkan apa-apa, dan mendapat hukuman (Matius

25:14-30).

Sama halnya dengan harta, kita harus mengerti bahwa semua yang ada di dunia

adalah milik Tuhan. Tapi seringkali kita lupa, dan merasa bahwa harta kita adalah

milik kita sendiri. Namun, ketahuilah, semua yang kita miliki berasal dari Tuhan,

yang hanya dipercayakan kepada kita, dan suatu saat harus kita pertanggung-

jawabkan kepadaNya.

Tuhan mempercayai kita sebagai pengelola dan kita harus memaksimalkannya

dengan baik. Kelolalah harta kita dengan bijaksana sesuai dengan Firman Tuhan.

Ketika kita memperlakukan harta kita sebagai milik Tuhan, maka kita akan melihat

pimpinan, penyertaan, dan campur tangan Tuhan atas keuangan kita.

Page 6: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di

dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Matius 25:18

Kamis, 03 Oktober 2019

BUKAN SOAL JUMLAH

Seorang anak muda bersaksi ia selalu merasa minder dan membandingkan

dirinya dengan orang lain. Ia merasa ia kurang pintar, kurang ramah, kurang berjiwa

pemimpin dan lain-lain. Sekalipun orang terdekatnya telah mengingatkan bahwa

dia berharga dan memiliki banyak talenta, ia tetap mengasihani diri sendiri dan

dipenuhi rasa iri terhadap talenta orang lain.

Sikap anak muda ini mirip dengan hamba yang menerima satu talenta dalam

Matius 25. Ia merasa diberikan talenta lebih sedikit dibanding yang lain, fokus

hamba tersebut pada dirinya sendiri. Perasaan tidak adil berakar dari hati yang

sombong. Jika dikonversikan pada mata uang sekarang, satu talenta bernilai

sekitar $600,000. Akan tetapi, hamba tersebut tidak melihat jumlah besar yang

seharusnya tidak layak ia dapatkan, melainkan betapa kecilnya jumlah tersebut jika

dibandingkan dengan orang lain.

Hal yang terpenting bukanlah jumlah talenta yang kita miliki, melainkan usaha

dan kerinduan kita untuk mengembangkannya sebagai pengelola (steward) yang

baik. Allah memperhitungkan kesetiaan kita dalam mengelola talenta. Oleh karena

itu, hamba yang menerima lima talenta dan dua talenta menerima pujian yang sama

dari tuannya, terlepas dari jumlah akhir talenta mereka yang berbeda.

Marilah kita menyelidiki hati kita dan membuang sikap hati yang sombong.

Yang kita butuhkan bukanlah belas kasihan, tetapi pertobatan dan perspektif yang

baru. Ketika kita setia dalam hal kecil, maka Allah akan mempercayakan hal yang

lebih besar lagi.

BARANGSIAPA SETIA DALAM PERKARA KECIL, IA SETIA JUGA DALAM PERKARA-PERKARA BESAR

Page 7: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah

diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih

karunia Allah.

1 Petrus 4:10

Jumat, 04 Oktober 2019

MEMBERI YANG TELAH DIBERIKAN

Dalam sebuah rumah sakit, seorang tukang bersih-bersih tidak bisa operasi

pasien. Seorang dokter tidak bisa membersihkan lantai sebersih tukang pembersih

dan seorang perawat tidak bisa meracik obat untuk pasien. Namun, peran mereka

dengan talenta dan keahlian masing-masing dibutuhkan untuk rumah sakit tersebut

beroperasi dengan baik.

Sama seperti dalam Rumah Tuhan, setiap pelayan dari berbagai macam unit

pelayanan seturut memiliki 1 tujuan yaitu memuliakan Nama Tuhan. Walaupun

pelayannya mempunyai talenta yang berbeda-beda tapi semuanya kembali lagi

hanya untuk kemuliaanNya.

Dalam 1 Petrus 4:10, Tuhan ingin kita sadar bahwa Tuhan sudah memberi-

kan atau membekali setiap orang talenta dan Ia ingin agar talenta tersebut kita

gunakan dengan cara melayaniNya. Walau begitu, keputusan selanjutnya tetap

pada kita. Apakah kita mau mengelola dan mempersembahkan talenta kita untuk

Tuhan atau kita simpan untuk diri sendiri saja?

Saat kita menyadari bahwa Tuhan memberikan talenta bukan untuk diri kita

sendiri, kita akan mengerti bahwa memang sudah seharusnya talenta tersebut

kita kelola dan digunakan untuk melayani sesama. Apakah kamu sudah mengelola

talentamu?

DENGAN MENYADARI BAHWA TALENTA ADALAH PEMBERIAN TUHAN, KITA AKAN MELAYANI HANYA UNTUK KEMULIAANNYA

Page 8: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

BERSYUKURLAH DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN

Sabtu, 05 Oktober 2019

TUHAN ADALAH PEMILIK

Katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan

telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi,

TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”

Ayub 1:21

Segala hal yang kita miliki adalah kepunyaan Tuhan, kita adalah pengelola atas

yang Tuhan telah percayakan kepada kita. Namun, sering sekali kita terlalu berfokus

kepada berkat Tuhan dan mulai menganggap semua hal; barang, waktu, hubungan

kita dengan orang-orang yang kita kasihi adalah kepunyaan kita. Akibatnya, ketika

kita kehilangan hal-hal tersebut, kita berpikir bahwa Tuhan sangat jahat dan tidak

adil. Padahal, apapun yang Tuhan lakukan adalah yang terbaik untuk kita, meskipun

kita tidak bisa melihatnya sekarang.

Seperti Ayub, dia tidak hanya kehilangan kekayaannya, tetapi juga kehilangan

orang yang ia kasihi, yaitu anak-anaknya (Ayub 1:13-19). Tetapi yang menarik adalah

respon Ayub. Di Ayub 1:21 dikatakan bahwa Ayub menyadari penuh bahwa segala

hal yang ia miliki adalah milik Tuhan. Ketika dia berkata ini, bukan berarti dia tidak

merasa sedih atau tidak mempertanyakan Tuhan, tetapi tetap setia di dalam Tuhan

sampai Tuhan memulihkan kondisi Ayub lebih dari sebelumnya.

Semua yang kita miliki adalah milik Tuhan dan percaya bahwa semua hal yang

terjadi di dalam kehidupan kita itu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).

Jadi, untuk kita yang memiliki harta atau apapun juga di dunia ini, bersyukurlah dan

tetap rendah hati. Bagi kita yang kehilangan hal/orang yang kita sayangi, teruslah

berharap di dalam Tuhan.

Page 9: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak

menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

Amsal 3:27

Minggu, 06 Oktober 2019

MEMBERI DAN BERKORBAN

Dika, seorang komedian terkenal, menerima hadiah voucher berbelanja senilai

Rp 100 juta. Dia membawa asistennya, Joko, untuk menemani belanja kebutuhan

kantor baru. Setelah selesai berbelanja, Dika masih memiliki sisa voucher sebesar

Rp 10 juta. Dika tahu bahwa keluarga Joko membutuhkan kasur baru, sehingga

ia memberikan sisa voucher tersebut kepada Joko. Di sisi yang lain, seorang ibu

sedang memasak untuk keluarganya dengan sisa beras terakhir di dapur. Tiba-tiba,

tetangganya datang setelah menerjang hujan dan kelaparan. Ibu tersebut merasa

iba dan mengajaknya makan bersama, sekalipun hal ini berarti setiap orang dalam

keluarganya mendapatkan jatah makan yang lebih sedikit.

Manakah dari kedua cerita di atas yang tergolong memberi dan berkorban?

Penting bagi kita untuk mengerti perbedaan dari memberi dan berkorban. Beda-

nya, berkorban adalah memberi sekalipun yang kita miliki belum tentu cukup.

Aspek penting dalam pengorbanan: menyerahkan hak kita untuk kepentingan

orang lain yang membutuhkan.

Dalam Amsal 3:27, dikatakan bahwa kita tidak boleh menahan kebaikan dari

orang lain. Kebaikan yang kita tunjukkan tidaklah bergantung pada keinginan kita.

Pengorbanan yang sesungguhnya adalah memberi sekalipun hal itu bertentangan

dengan keinginan kita.

Ketika Tuhan Yesus ada di dalam hati kita, berkorban akan menjadi sesuatu

yang alami karena Yesus telah terlebih dahulu berkorban bagi kita, bahkan ketika

kita masih berdosa. Adakah hal yang Tuhan ingin kita korbankan untuk kepentingan

orang lain? Marilah kita menyelidiki kembali motivasi kita dalam memberi.

SUDAHKAH KITA BERKOMITMEN UNTUK MEMBERI SEKALIPUN DALAM SITUASI YANG BERAT?

Page 10: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakanNya kepada kita,

oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

2 Timotius 1:14

KUALITAS HUBUNGAN DENGAN TUHAN AKAN MENENTUKAN PERSEMBAHAN HIDUP YANG KITA BERIKAN

Senin, 07 Oktober 2019

TUHAN PERCAYAKAN, TUHAN MEMAMPUKAN

Seorang anak muda yang baru mulai bekerja di sebuah perusahaan baru saja

mendapatkan gaji pertamanya. Tanpa berpikir panjang, anak muda ini menitipkan

seluruh uang yang diterimanya kepada ibunya. Karena anak muda ini yakin bahwa

ibunya lebih pandai dan bijaksana dalam mengelola uang, ia mempercayakan uang

miliknya kepada ibunya.

Mungkin kita sering menitipkan sesuatu atau meminta bantuan dari seseorang

yang kita percaya karena kita tahu orang tersebut lebih ahli dalam suatu aspek.

Dalam ayat bacaan hari ini, Rasul Paulus mengingatkan kita untuk memelihara

harta yang sudah dipercayakan kepada kita dengan kekuatan dari Roh Kudus dalam

diri kita. Harta dalam konteks ini tidak selalu berbicara mengenai uang, tapi juga

termasuk talenta, hubungan, waktu, kesehatan, dan aspek kehidupan lainnya yang

kita temui sehari-hari.

Kita tidak mampu mengelola semuanya dengan kekuatan kita sendiri. Berita

baiknya, kita tidak mengelolanya sendirian. Ada Roh Kudus yang hadir dalam hati

kita dan memampukan kita untuk mampu mengelola hal yang Tuhan percayakan

kepada kita. Semuanya ini dimulai dari cara pandang dan kerendahan hati untuk

taat kepada Firman Tuhan.

Salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah mempersembahkan kembali

kepada Tuhan apa yang sudah Dia percayakan kepada kita. Berikan yang terbaik

kepada Tuhan melalui pelayanan kita di Gereja dan kehidupan kita sehari-hari.

Page 11: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang

mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.

2 Korintus 8:15

MULIAKANLAH TUHAN DENGAN HARTAMU DAN DENGAN HASIL PERTAMA DARI SEGALA PENGHASILANMU. (Amsal 3:9)

Selasa, 08 Oktober 2019

INVESTASI DAN KEPEMILIKAN

Anak milenial dengan mudahnya menghabiskan uang jajan dengan membeli

segelas kopi atau membeli barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tahukah kita, bahwa Bapa kita di Surga juga memperhitungkan semua keperluan

yang kita butuhkan di dunia?

Dalam 2 Korintus 8:15 membuktikan bahwa mereka yang berpenghasilan

kecil pun dapat membangun lebih banyak apabila mereka dengan bijaksana

mengalokasikan berkat dengan pilihan yang tepat.

Firman Tuhan memperingatkan kita tentang kepuasan yang sifatnya instan

dan mendorong kita dalam berinvestasi untuk masa depan. Ilustrasi Tuhan Yesus

tentang “Anak Yang Hilang” salah satu contoh baik yang menceritakan tentang

kekayaan dapat dengan mudah disia-siakan (Lukas 15:11), dan perumpamaan

tentang Talenta mengingatkan betapa pentingnya talenta yang Tuhan berikan

untuk kita gunakan secara bijaksana baik waktu, uang, dsb (Matius 25:14). Firman

Tuhan juga berkata “Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpa-

han, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan”

(Amsal 21:5).

Kekayaan adalah sarana kita untuk memuliakan Allah dan bukan tujuan kita

sendiri. Berusahalah hidup di bawah kemampuan kita dan menginvestasikan apa

yang kita miliki dengan bijak untuk membangun RumahNya dan mewariskan pada

anak-anak kita.

Page 12: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Pengorbanan dapat didefinisikan dengan sikap memberi dari hal yang paling

berharga atau paling berarti dari segala sesuatu yang ada pada kita. Di dalam

Perjanjian Lama praktek pengorbanan harus selalu disertai dengan pencurahan

darah, karena darah dipandang sebagai sesuatu yang paling berharga di dalam

prinsip kehidupan.

Dari pengertian di atas kita dapat melihat bahwa di dalam korban harus ada

sikap memberi segala sesuatu dari hidup kita. Praktek memberi tidak selalu disertai

dengan sikap berkorban, tetapi di dalam berkorban pasti ada pemberian.

Melalui sebuah peristiwa yang tercatat dalam Markus 12:41-44, Tuhan Yesus

mengajarkan sesuatu yang berharga kepada murid-muridNya tentang bagaimana

berkorban untuk pekerjaan Tuhan. Ternyata bagi Tuhan Yesus, pemberian seorang

janda miskin telah menarik perhatian Tuhan kala itu. Bahkan Yesus memberikan

suatu pernyataan yang tidak lazim, bahwa janda miskin tersebut telah memberi

lebih banyak dari semua pemberian yang Tuhan lihat kala itu.

Orang yang memberi, telah memberi dari kelimpahannya sehingga pemberian

mereka tidak lebih dari sekedar menyisihkan sebagian kecil dari banyak harta yang

mereka miliki. Tetapi janda miskin dalam kisah ini bukan sekedar memberi, tetapi

ada sebuah sikap yang disebut sebagai pengorbanan. Janda miskin tersebut telah

memberikan sesuatu yang paling berharga yang dia punya yaitu seluruh nafkahnya,

sehingga hidup nya di hari itu diserahkan penuh dalam pemeliharaan Tuhan.

Maka dipanggilNya murid-muridNya dan berkata kepada mereka:

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih

banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti

persembahan.

Markus 12:43

BERKORBAN ADALAH MEMBERIKAN SESUATU YANG PALING BERHARGA

Rabu, 09 Oktober 2019

PEMBERIAN SEORANG JANDA

Page 13: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Abraham adalah tokoh penting baik bagi orang Israel maupun orang Kristen.

Orang Israel begitu kagum dan bangga karena telah dilahirkan sebagai keturunan

Abraham secara lahiriah. Kita sebagai orang Kristen juga kagum dan bangga,

bahwa kita yang percaya kepada Tuhan juga merupakan keturunan Abraham secara

iman yang berhak menerima janji-janji Allah.

Hal yang paling menarik dari kehidupan Abraham adalah mengenai imannya

kepada Allah. Tuhan Yesus dalam Perjanjian Baru juga sering mengutip tentang

keimanan dan ketaatan dari seseorang, yang dikaitkan dengan keimanan Abraham.

Abraham adalah contoh bagaimana menjadi orang yang bukan sekedar percaya

kepada Allah, tetapi pribadi yang mempercayakan dirinya kepada Allah.

Ketika Abraham dipanggil Allah menuju suatu negeri yang dijanjikan tanpa

mengetaui letaknya, Abraham melangkah dengan iman dan dia percaya bahwa

Tuhan selalu menyertainya. Keputusan yang sangat sulit waktu itu, karena di Haran

tempat Abraham menetap bersama ayahnya, merupakan kota yang sudah cukup

layak untuk membangun hidup dan peradaban kala itu. Tetapi Abraham melangkah

dengan iman dan mengerti bahwa Tuhan tidak salah dalam setiap keputusanNya.

Seperti itulah mempercayakan diri kepada Allah, berjalan dan melangkah

bersama Tuhan. Meskipun kita tidak mengerti yang akan terjadi di depan, tetapi

tetap percaya bahwa jalan Tuhan adalah jalan damai sejahtera yang mendatangkan

kebaikan.

Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri

yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan

tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Ibrani 11:8

BERIMAN ADALAH MENGGANTUNGKAN SELURUH HIDUP,CITA-CITA DAN MASA DEPAN KEPADA ALLAH

Kamis, 10 Oktober 2019

PERCAYA AKAN JANJI ALLAH

Page 14: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkan-

lah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan

segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu

akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Yosua 1:8

FIRMAN TUHAN ADALAH PENUNTUN UNTUK KITA MENYELESAIKAN HAL YANG TUHAN PERCAYAKAN BAGI KITA

Jumat, 11 Oktober 2019

IMAN YANG MENGALAHKAN DUNIA

Adalah suatu tugas yang berat ketika Yosua dipanggil untuk menggantikan

Musa memimpin bangsa Israel untuk memasuki tanah Kanaan:

Dengan kita memperkatakan Firman Tuhan, kita juga diajarkan untuk percaya

semua janji Allah yang tertulis di dalamnya. Firman juga merupakan sarana Tuhan

untuk iman kita bertumbuh, karena iman timbul dari pendengaran Firman Kristus.

Dengan iman inilah kita dimampukan bukan sekedar percaya, tetapi kapasitas kita

diperbesar sehingga kita juga dimampukan untuk dipercaya oleh Allah.

Kepercayaan dari Allah pasti bisa diselesaikan dengan baik ketika seseorang

dengar-dengaran akan Firman Allah. Jika kita melihat apa yang Yosua hadapi, tentu

mereka tidak akan sanggup melewati semuanya itu. Tetapi karena ada iman yang

lahir dari Firman, maka Yosua mampu mengalahkan semua musuh yang mereka

hadapi. Maka benar Firman Tuhan yang berkata bahwa “...Dan inilah kemenangan

yang mengalahkan dunia: iman kita” (1 Yohanes 5:4).

Yosua dibayang-bayangi figur seorang tokoh besar yaitu Musa, dan ia dituntut

untuk memiliki kapasitas seperti Musa dalam memimpin bangsa Israel.

Yosua diberi tugas untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan.

Sebuah tempat dengan penduduk raksasa dan kota-kota yang berkubu.

Namun di dalam tugas yang begitu berat tersebut, Tuhan memberikan satu

kunci agar Yosua berhasil dalam mengemban misi yang Tuhan berikan, yaitu

supaya Yosua selalu memperkatakan Firman Tuhan siang dan malam.

1.

2.

Page 15: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu;

karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa

Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya

kepadaku hingga pada hari Tuhan.

2 Timotius 1:12

ORANG PERCAYA ADALAH ORANG YANG BISA DIPERCAYA OLEH ALLAH

Sabtu, 12 Oktober 2019

DIPERCAYA OLEH ALLAH

Paulus diakui sebagai tokoh penting dalam komunitas Kristen masa Perjanjian

Baru. Paulus menuliskan sebagian besar Kitab Perjanjian Baru, dan bersama para

rasul lain telah berkontribusi dalam membangun pengajaran teologi Kristen yang

kita kenal hingga hari ini. Paulus telah menunjukkan komitmen untuk mempelajari

hukum Allah di bawah bimbingan guru besar Gamaliel.

Sejak muda, Paulus telah menjadi seorang yang dapat dipercaya dalam

mengemban banyak tugas penting di kalangan agama Yahudi. Berbagai prestasi

telah diraihnya mulai dari ketaatannya pada hukum Musa, dan kegigihannya dalam

membela hukum Allah dengan menganiaya orang Kristen. Sampai pada satu masa

Tuhan Yesus datang langsung kepada Paulus dalam perjalanannya ke Damaskus,

hingga Paulus bertobat, mengikut Yesus dan menjadi pemberita Injil.

Paulus adalah salah satu contoh terbaik dari orang-orang yang bisa dipercaya

oleh Tuhan. Kegigihannya dalam menyelesaikan tugas apapun yang dipercaya-

kan kepadanya, menjadikan dia juga berprestasi di dalam kerajaan Allah melalui

pemberitaan Injil yang Tuhan percayakan kepadanya.

Jika kita mampu berprestasi di dalam setiap pekerjaan dan karir kita, maka

jika juga pasti bisa dipercaya oleh Tuhan di dalam pekerjaanNya yang mulia. Itulah

tujuan kita dipanggil untuk menjadi orang percaya, yaitu supaya setiap kita juga

bisa dipercaya dalam KerajaanNya. Apapun yang kita kerjakan pasti ada misi Injil,

supaya semua orang bisa mengenal Kristus melalui hidup kita.

Page 16: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

MARI KERJAKAN KESELAMATAN DENGAN SETIASELAMA KITA HIDUP DI DUNIA

Minggu, 13 Oktober 2019

HARTA YANG SEJATI

Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah

yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?

Lukas 16:11

Kata stewardship atau penatalayanan memang bukanlah kata yang biasa kita

dengar sehari-hari, namun ini merupakan salah satu prinsip penting yang Alkitab

ajarkan pada kita. Prinsip mengenai stewardship seringkali dipakai dalam kaitannya

dengan mengelola berkat materi yang Allah berikan, padahal sebenarnya tugas

sebagai penatalayan (stewards) yang baik tidak selalu berkaitan dengan uang.

Menurut kamus Merriam-Webster, kata stewardship memiliki makna tugas dan

kewajiban seorang pelayan; orang yang melakukan, mengawasi, dan mengelola

sesuatu. Dari kata stewardship dapat jelas dilihat bahwa kita ini hanyalah pelayan.

Allahlah yang memiliki segala sesuatu di dunia ini. Kita adalah pelayan-pelayan

yang Allah percayai untuk mengelola semua yang Tuhan percayakan kepada kita.

Dari bacaan Firman Tuhan pagi ini, kita belajar bahwa jika kita tidak setia dalam

hal uang (mamon), maka Allah tidak akan mempercayakan harta yang sesungguh-

nya kepada kita. Ada banyak hal yang Tuhan percayakan kepada kita, yang tidak

hanya berkaitan dengan uang.

Uang adalah berkat terkecil yang Allah berikan kepada kita. Tetapi dunia

justru membuat kita lebih terpaku pada materi dan melupakan hal-hal lebih besar

yang Allah anugerahkan kepada kita. Yaitu waktu, kesehatan, orang-orang yang

mengasihi kita, talenta, kesempatan, dan masih banyak lagi. Kehidupan di dunia

hanyalah sementara, harta sesungguhnya menanti di Surga. Arahkan pandangan

pada harta yang sejati, yaitu anugerah keselamatan.

Page 17: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu,

supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan

malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

2 Korintus 9:8

ALLAH SELALU MENYEDIAKAN KEBUTUHAN BAGI MEREKA YANG PERCAYA

Senin, 14 Oktober 2019

SELALU INDAH PADA WAKTUNYA

Ada seorang pria yang kehilangan pekerjaan karena tempat ia bekerja bangkrut.

Ia berusaha mencari pekerjaan, namun selalu gagal. Ia pun bekerja paruh waktu

sebagai kuli. Suatu hari, ia menerima upah mingguannya dari mandor bangunan.

Uang itu harus cukup untuk kebutuhan keluarganya selama seminggu dan untuk

biaya sekolah anaknya. Dalam perjalanan pulang, ia mampir ke gereja tempat ia

beribadah setiap minggu. Ia memasukkan 10% dari penghasilannya ke kotak

persembahan dan memberikan persembahan untuk biaya pembangunan gereja.

Saat ia keluar dari gereja, ia melihat seorang pengemis yang sudah tua dan

sangat kurus. Uang yang ia miliki tidak tersisa banyak, tapi ia merasa sangat

kasihan. Ia berpikir masih bisa mencari pekerjaan tambahan lagi untuk kebutuhan

keluarganya. Akhirnya ia berikan sebagian uang yang tersisa kepada pengemis

tersebut. Saat berjalan pulang, ia bertemu dengan seorang pria tua yang mobilnya

sedang rusak. Hari sudah malam dan jalanan gelap. Ia menghampiri pria tua

tersebut dan menawarkan bantuan, kebetulan ia dulu bekerja sebagai montir.

Setelah mobil kembali menyala, pria tua itu ingin memberikan sejumlah uang

kepadanya. Tapi ia menolaknya dengan halus, menjelaskan bahwa ia hanya ingin

menolong. Tersentuh oleh kejujuran dan kebaikan hatinya, pria tua tersebut pun

menawarkan pekerjaan padanya, ternyata ia pemilik bengkel besar di kota itu.

Tuhan mengizinkan kita mengalami masa-masa sukar. Dalam keadaan paling

sulit sekalipun, Tuhan senantiasa menyertai hidup kita. Dia lebih dari sanggup

mencukupkan kita. Jika kita tidak pernah mengalami kesulitan, bagaimana kita

dapat melihat karya Allah dinyatakan dalam hidup kita?

Page 18: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi

dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.

Markus 12:44

GOD DOESN’T WANT OUR RESOURCES, HE WANTS US

Selasa, 15 Oktober 2019

EVERYTHING

Ketika Tuhan Yesus sedang duduk memperhatikan orang-orang memberi uang

dalam jumlah yang besar dan memasukkan ke dalam peti persembahan, datanglah

seorang janda miskin yang memasukan dua peser ke peti persembahan.

Ketika melihat itu Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa

sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang

memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab janda tersebut memberi

dari kekurangannya.

Itulah yang Tuhan Yesus rindukan supaya kita lakukan yaitu memberi dengan

sepenuh hati. Tuhan tidak pernah menilai atau mengukur besar kecil pemberian

kita, tetapi Ia melihat respon kita ketika saat membawa persembahan; karena

Tuhan tidak menginginkan apa yang kita miliki, tetapi Tuhan ingin hati “kita”. Ia

mau seluruh kehidupan kita lebih dari pada persembahan kita.

Stewardship bukan hanya berarti memberikan sesuatu dari apa yang kita miliki.

Stewardship berarti kita menyadari bahwa apa yang kita miliki adalah milik Tuhan.

Kita telah dipercayakan dengan hal-hal yang baik di dunia ini, dan apa yang ada di

dunia ini berasal dari Tuhan, artinya apa yang ada bukanlah milik kita sendiri, kita

hanya dipercayakan untuk mengelolanya.

Page 19: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu

lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya

itu dengan hidup berfoya-foya.

Lukas 15:13

IT’S NOT JUST WHAT WE USE IT FOR, IT’S ALSO HOW WE USE IT

Rabu, 16 Oktober 2019

HOW WE USE IT

Pasti kita semua sering mendengar atau membaca kisah tentang Anak Yang

Hilang, di mana Si Bungsu meminta harta yang menjadi haknya kepada Sang Ayah

sekalipun ayahnya masih hidup. Dan kemudian ayahnya pun membagikan harta itu

kepada anak-anaknya. Dan seperti kita ketahui Si Bungsu pergi dan memboroskan

apa yang ia miliki itu dengan hidup berfoya-foya dan menghabiskan semuanya.

Hingga datanglah kelaparan dan ia pun hidup melarat.

Coba sekarang tutup mata anda, lalu bayangkan jika anda mendapatkan

uang yang sangat banyak jumlahnya, anda akan pakai untuk apa sajakah uang

tersebut? Mungkin untuk sebagian orang yang belum memiliki kendaraan, akan

terpikir langsung ingin membeli kendaraan yang sudah diimpikan sejak lama,

mungkin juga sebuah rumah yang besar atau mungkin travelling keliling dunia dan

menikmati semua hotel berbintang. Tidak ada yang salah dengan semuanya itu.

Tapi pernahkah kita merenungkan lebih lagi, bukan hanya dengan pemikiran ‘Akan

digunakan untuk apa?’ Tapi juga ‘Bagaimana kita menggunakan yang kita miliki?’

Sebagai steward, tugas kita adalah mengelola yang sudah Tuhan percayakan

kepada kita. Alkitab berkata “Janganlah kita hanya mengumpulkan harta di bumi,

tetapi kumpulkanlah harta di surga karena ngengat dan karat tidak bisa merusak-

nya” (Matius 6:19-20).

Jadi gunakanlah yang sudah Tuhan percayakan kepada kita dengan sebaik-

baiknya dan dengan penuh tanggungjawab.

Page 20: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala

kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.

Kisah Para Rasul 2:44

HENDAKLAH KAMU MURAH HATI, SAMA SEPERTI BAPAMU ADALAH MURAH HATI (Lukas 6:36)

Kamis, 17 Oktober 2019

KEMURAHAN HATI

Orang Kristen mula-mula di masa Perjanjian Baru saling mengasihi satu

sama lain sehingga orang-orang percaya yang kaya menjual harta mereka untuk

membantu orang-orang percaya yang berkekurangan.

Gereja Sycamore Creek di Amerika melakukan sesuatu yang berbeda dengan

uang persembahan pada suatu hari Minggu. Ps. Steve Markle ingin mengajarkan

kemurahan hati kepada jemaat dalam tiga jam ibadah yang berbeda. Persembahan

pada ibadah pertama hari itu tidak masuk ke dalam kas gereja, tetapi Ps. Steve

mengatakan pada jemaat yang hadir bahwa persembahan mereka akan diberi-

kan sebagai uang tips bagi pengantar pizza hari itu di ibadah ke-3. Jemaat sangat

bersemangat terhadap ide melakukan sesuatu kemurahan hati bersama-sama.

Pada ibadah yang ke-3, staf gereja memesan pizza seharga $6, lalu meminta

si pengantar pizza yang ternyata seorang wanita bernama Natasha untuk maju ke

atas panggung, ia menerima uang tips lebih dari $1.000.

Ketika Markle menyerahkan uang $1.000 pada Natasha di depan jemaat, ia

menangis. Ternyata pagi itu ia menerima surat pengusiran dari apartemennya

karena tidak sanggup membayar tunggakannya. Dia adalah seorang janda dengan

anak usia 3 tahun. Dia tidak tahu cara mendapat uang sebesar biaya tunggakan

apartemennya hari itu. Tuhan menolong Natasha tepat pada waktunya melalui tips

yang diterima dari gereja.

Gereja Christ Cathedral melalui Community Services Ministry (CSM) melakukan

pelayanan sosial, antara lain Santunan Janda, Bantuan Sekolah Siswa, Bakti Sosial,

Klinik Kesehatan dll. Mari dukung program Gereja Christ Cathedral dengan doa,

dana dan daya.

Page 21: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya,dan memberikannya

kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya

dan ikat pinggangnya.

I Samuel 18:4

SAHABAT SEJATI RELA BERKORBAN DEMI SAHABATNYA

Jumat, 18 Oktober 2019

THAT’S WHAT FRIENDS ARE FOR

Yonatan adalah anak laki-laki tertua Saul di samping anak laki-lakinya yang lain:

Yiswi dan Malkisua. Yonatan lebih dikenal sebagai sahabat Daud daripada sebagai

seorang pahlawan. Kisah persahabatan Yonatan dan Daud berawal dari peristiwa

Daud mengalahkan Goliat (1 Sam. 18:1).

Dalam tradisi kerajaan dan budaya Israel kuno, anak laki-laki tertua raja berhak

menyandang sebagai putra mahkota dan menjadi pewaris tahta kerajaan (1 Sam.

8). Jadi, Yonatan adalah putera mahkota Saul yang akan menggantikan kedudukan

ayahnya sebagai raja Israel.

Namun Yonatan merelakan kedudukannya sebagai pewaris tahta kerajaaan

Israel kepada Daud. Ia menerima dengan tulus pemilihan Daud sebagai pengganti

ayahnya yang sudah tidak diperkenan lagi oleh Tuhan (1 Sam. 15:10-11; 16:1, 12-

13). Uniknya, ia menjalin persahabatan dengan Daud, sementara ayahnya justru

membenci Daud. Situasi ini sebenarnya menguntungkan bagi Yonatan sebagai

putra mahkota. Tetapi ia menyerahkan jubah, baju perang, pedang, panah, dan ikat

pinggangnya kepada Daud (1 Sam. 18:4). Hal ini merupakan simbol kepercayaan

dan penyerahan hak Yonatan kepada Daud yang adalah sahabat dan calon raja

Israel “mengambil alih” kedudukannya. Yonatan rela mengorbankan kepentingan-

nya demi tergenapinya kehendak Tuhan dan kebaikan Israel.

Demikian juga kita sebagai orang percaya harus menjukkan kemurahan hati dan

pengorbanan kepada sesama agar mereka mengenal dan mengalami kasih Kristus

yang terlebih dulu diberikan kepada kita.

Page 22: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku

menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama

dengan saudara-saudaranya.

Kejadian 44:33

UNTUK MEMBUKTIKAN KASIH, DALAM PRAKTEKNYA KITA HARUS BERKORBAN

Sabtu, 19 Oktober 2019

KASIH ADALAH PENGORBANAN

Tindakan Yusuf membuat para saudaranya terpaksa kembali ke Mesir oleh

karena pialanya kedapatan ada di karung Benyamin. Ketika sampai di rumah

Yusuf mereka mendapati kenyataan bahwa Benyamin harus dihukum menjadi budak

dengan tuduhan mencuri piala. Yehuda tahu, anak dan istrinya di rumah menanti-

kan kedatangannya, namun ia mengorbankan dirinya menggantikan posisi adiknya

karena tahu Benyamin sangat berharga bagi Yakub. Yehuda tahu Yakub bisa mati

karena sedih kalau Benyamin tidak pulang, sehingga ia berkorban menjadi budak.

Sekarang kita ke masa kini. Suatu hari Johal mencoba menguji seorang

tunawisma. Johal pura-pura kelaparan dan bertanya pada seorang tunawisma apa-

kah memiliki makanan atau tidak untuk berbagi dengannya. Tunawisma tersebut

memberikan sandwich untuk Johal. Ketika ditanya Johal kapan terakhir ia makan,

ia menjawab kemarin.

Sebelumnya pria ini adalah seorang sopir truk, tapi SIMnya ditangguhkan oleh

karena pelanggaran lalu lintas. Sejak saat itu ia kehilangan pekerjaan dan ekonomi-

nya sangat sulit. Johal pun berpura-pura bahwa ia juga berjuang dalam hidup dan

membutuhkan uang, ia meminta orang itu meminjamkan uang. Tunawisma itu pun

akhirnya memberikan uang yang dimilikinya senilai $80 untuk Johal. Padahal uang

tersebut akan dipakai untuk mengurus SIMnya.

Tunawisma ini memang tak mementingkan dirinya sendiri dan memilih untuk

membantu orang asing yang baru ia kenal. Karena kemurahan hatinya, akhirnya

Johal memberi uang kepada tunawisma itu sejumlah $700.

Page 23: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah

mengasihi kamu.

Yohanes 15:12

SAAT KITA TAAT KEPADA FIRMAN TUHAN DAN HIDUP SALING MENGASIHI, BANYAK ORANG AKAN DIMENANGKAN KEPADA KRISTUS

Minggu, 20 Oktober 2019

PERINTAH YESUS: SALING MENGASIHI

Tuhan Yesus mengasihi para muridNya dengan rela mati demi keselamatan

mereka. Kristus menantang para murid untuk membuktikan kasih mereka kepada-

Nya, dengan taat kepada perintahNya yaitu untuk saling mengasihi.

Tijn Kolsteren (5 tahun), pada tahun 2016 menderita kanker ganas di otaknya.

Saat kemoterapi dia bertanya kepada dokter, apakah banyak anak yang menderita

seperti dia. Kata dokter, di seluruh dunia ada anak-anak yang menderita seperti

dia, tetapi tidak semua bisa ke dokter karena orangtua mereka tidak mampu. Di

rumah, Tijn mengatakan kepada orangtuanya “Papa, saya harus bekerja mencari

uang untuk membantu anak-anak yang sakit kanker otak.” Papa Tijn terharu tapi

tidak menanggapinya. Tijn ke sekolah dengan membawa cat kuku ibunya, untuk

dia mencari dana dengan mengecat jari tangan teman-temannya dengan upah €1.

Orangtua Tijn terharu dan membuat rumah kaca di depan rumahnya. Di rumah

kaca ini, sepulang sekolah dia melakukan pengecatan kuku. TV terkenal di Belanda

mendengar hal ini dan mendokumentasikannya. Sejak itu, orang dari berbagai kota

datang dan mereka hanya minta cat 1 jari saja memberi €100. Banyak artis, pejabat

yang minta dicat kukunya oleh Tijn dengan memberi uang €1.000.

Selama 1 tahun jumlah uang terkumpul lebih dari 42 Miliar Rupiah, semua untuk

membantu anak-anak penderita kanker otak dari keluarga yang tidak mampu. 8 Juli

2017, Tijn meninggal dunia dalam usia 6 tahun.

Kita dapat menjadi seperti Tijn yang menjadi berkat bagi orang lain sekalipun

terbatas kita memiliki Tuhan yang tak terbatas dan kita perlu mempunyai kerinduan

yang besar bagi keselamatan orang lain.

Page 24: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Sebab oleh karena pekerjaan Kristus nyaris mati dan ia mempertaruhkan

jiwanya.

Filipi 2:30

BARANGSIAPA SUNGGUH-SUNGGUH MENGASIHI KRISTUSAKAN RELA MENDERITA DEMI MELAYANINYA

DAN MEMBANGUN JEMAATNYA

Senin, 21 Oktober 2019

MENCARI KEPENTINGAN KRISTUS

Pada 4 Desember 2007, seorang tentara berusia 19 tahun yang bertugas di Irak

melihat sebuah granat dilemparkan dari sebuah atap rumah. Prajurit itu berusaha

menyingkirkan granat itu namun granat itu malah jatuh ke dalam kendaraannya.

Ia masih punya waktu untuk melompat dan menyelamatkan diri. Akan tetapi, ia

memilih untuk menghempaskan tubuhnya ke atas granat itu, suatu tindakan rela

berkorban yang berani demi menyelamatkan nyawa dari keempat rekan tentaranya.

Orang yang memiliki kasih seperti ini tidak mudah ditemukan, membuat

Rasul Paulus meratap karena lebih banyak orang hanya mempedulikan dirinya

sendiri daripada melayani Kristus (Filipi 2:20-21). Itulah sebabnya, Rasul Paulus

merasa bersyukur untuk Epafroditus, rekan sekerjanya yang “nyaris mati dan mem-

pertaruhkan jiwanya” demi melayani orang lain (Filipi 2:30).

Epafroditus menunjukkan kepada kita teladan hidup yang rela berkorban. Kasih

seperti ini adalah kasih yang luar biasa dan bukan berasal dari diri sendiri. Kasih ini

berasal dari Roh Allah, dia bersedia menderita, memberi perhatian besar kepada

kesejahteraan dan kemajuan iman jemaat, dan tidak mementingkan diri sendiri.

Mari membangun budaya saling mengasihi dengan berkorban bagi orang-

orang di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan sehingga mereka dapat

melihat terang Tuhan dalam hidup kita dan memuliakan Nama Tuhan.

Page 25: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku

menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Lukas 1:38

PERCAYAKAN MASA DEPAN KITA KEPADA TUHAN!

Selasa, 22 Oktober 2019

KERELAAN HATI ORANG PERCAYA

Maria adalah seorang gadis yang bertunangan dengan Yusuf. Dalam budaya

Yahudi pertunangan merupakan tahap pertama dalam perkawinan. Pada tahap ini

mas kawin dibayarkan kepada mempelai perempuan tetapi mempelai perempuan

masih tinggal di rumah orangtuanya. Pertunangan hanya dapat dibatalkan melalui

proses perceraian. Tahap kedua biasanya berlangsung satu tahun kemudian ketika

mempelai laki-laki menjemput mempelai perempuan dari rumah orangtuanya.

Pemberitahuan malaikat bahwa Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki

membuat Maria terkejut. Bagaimana mungkin melahirkan tanpa bersuami? Akan

tetapi, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Bila ia dipilih untuk melahirkan Mesias,

itu merupakan kasih karunia Allah.

Bangsa Yahudi hidup di bawah aturan tradisi yang sangat ketat. Salah satunya

adalah tidak diperkenankan melakukan hubungan intim di luar nikah dengan alasan

apa pun. Jika seorang perempuan yang belum bersuami hamil, maka perempuan

tersebut akan diusir, diasingkan dan dikeluarkan dari ikatan keluarga. Kenyataan

ini sempat membuat Maria kuatir karena ia mengandung padahal tidak pernah

melakukan hubungan intim dengan tunangannya.

Peristiwa ini dapat menjatuhkan nama baiknya sebagai seorang gadis, namun

tak ada bantahan dari bibir Maria. Sebaliknya, yang terucap adalah kepatuhan agar

rencana Allah digenapi melalui dirinya. Ia taat ini karena sadar bahwa dirinya hamba

Tuhan. Ia siap menerima resiko dari kerelaannya untuk melakukan kehendak Tuhan.

Seperti halnya Maria, hendaknya kita juga responi panggilan Tuhan dengan

berkata “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut per-

kataanmu itu” (Lukas 1:38).

Page 26: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang

diam di dalamnya.

Mazmur 24:1

SEBAB SEGALA SESUATU ADALAH DARI DIA, DAN OLEH DIA, DAN KEPADA DIA: BAGI DIALAH KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA! (Roma 11:36)

Rabu, 23 Oktober 2019

STEWARDSHIP = GAYA HIDUP ORANG PERCAYA

Pola pikir atau sudut pandang sebagai seorang steward Allah yang setia dan

taat: hal memberi merupakan suatu gaya hidup, kehormatan dan juga kewajiban.

Penekanannya adalah semua orang harus mengerti prinsipnya dan perlu memiliki

kepekaan terhadap pimpinan Tuhan baginya untuk memberi atau tidak.

Untuk efektif dalam memberi, maka ia harus belajar Firman Tuhan khususnya

tentang prinsip-prinsip stewardship:

Mari berlomba-lomba untuk berbuat baik dan memuliakan Tuhan melalui

perbuatan iman, pemberian-pemberian dan pengorbanan kita.

Allah adalah Pemilik dan saya adalah seorang yang menerima kepercayaan

dan mandat untuk suatu tujuan tertentu (Roma 11:36).

Keputusan/tindakan memberi adalah sebuah tindakan iman dan buah iman

(Yoh. 15:4-5).

Kita harus mengerti tentang arti hidup sebagai orang benar dan memahami

arti ”cukup” atau ”secukupnya” bagi diri sendiri dan keluarga.

Kita harus mengelola anugerah Tuhan dengan baik dan mempertanggung-

jawabkannya kepada Sang Pemilik (Mat. 5:14-30; Luk. 19:12-27).

Keputusan seseorang seharusnya adalah mentaati Firman Tuhan dengan

tidak memberi jika di luar koridor atau tidak sesuai prinsip, meskipun ia ingin

sekali memberi karena didesak atau iba dan lain-lain. Dalam hal ini memberi

adalah hak sekaligus kewajiban dan keputusannya harus dipertanggung-

jawabkan kepada Tuhan sebagai Pemilik. Bukan hal yang mudah, namun kita

perlu melangkah dengan iman.

1.

2.

3.

4.

5.

Page 27: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

...sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.

Filipi 4:11

GAGAL UNTUK MERENCANAKAN BERARTI MERENCANAKAN UNTUK GAGAL(John Maxwell)

Kamis, 24 Oktober 2019

MENGELOLA UANG DENGAN BIJAK

Ada dokter gigi yang menerima banyak pasien, berpenghasilan di atas Rp 30

juta/bulan tetapi keluarganya selalu kekurangan uang. Ada pula seorang supir ber-

gaji Rp 3 juta/bulan yang keluarganya hidup berkecukupan. Hal yang menentukan

di sini adalah sikap hidup (attitude), cara berpikir (pola pikir) dan pengelolaan uang.

Secara garis besar berikut adalah saran patokan-patokan (rules of thumb)

pengelolaan uang kita yang bertanggungjawab:

Mari kelola uang yang telah Tuhan percayakan kepada kita dengan bijak supaya

yang Tuhan kehendaki terhadap uang tersebut dapat terlaksana (untuk keluarga,

membantu keluarga besar/kerabat/pekerjaan Tuhan dan pekerjaan sosial).

Siapkan 10% dari penghasilan bulanan untuk Persembahan Persepuluhan.

Buat rencana anggaran bulanan dan tahunan dan evaluasi secara periodik.

Sisihkan minimal 10% dari penghasilan bulanan sebagai tabungan dan

50% (dari sisa 90% setelah dipotong Persembahan Persepuluhan) dari

penghasilan tahunan (dan/atau dari penghasilan insidentil/ekstra/tambahan)

untuk keperluan lain yang bersifat jangka panjang/darurat.

Pengeluaran yang bersifat konsumtif tidak boleh lebih dari 50% dari

penghasilan bulanan.

Batalkan apabila hendak meminjam uang untuk keperluan konsumtif yang

bukan kebutuhan primer.

Jika hendak meminjam untuk keperluan rumah atau kendaraan (kebutuhan

primer) sebaiknya cicilan maksimal 30% dari penghasilan bulanan.

Persiapkan rencana pensiun sejak dini; idealnya 25-30 tahun di muka.

Persiapkan rencana pembiayaan sekolah anak-anak sejak mereka lahir.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Page 28: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, Kamu pun benar-benar

merdeka.

Yohanes 8:36

KETIKA KEKAYAAN HILANG, TIDAK ADA YANG HILANG; SAAT KESEHATAN HILANG, ADA SESUATU YANG HILANG; SAAT KARAKTER HILANG, SEMUANYA HILANG

(Rick Warren)

Jumat, 25 Oktober 2019

MERDEKA UNTUK MEMBERI

Suze Orman dalam bukunya “The 9 Steps to Financial Freedom”, bercerita

suatu kali ia melewati sebuah toko yang menjual banyak burung Beo. Mereka tidak

ditempatkan dalam kandang melainkan dibiarkan bertengger pada sebatang kayu

dan tidak ada yang terbang. Ternyata penjual burung tersebut melatih burung-

burung itu agar mereka berpikir bahwa kayu tempat mereka bertengger itu adalah

“keamanan” bagi mereka, sehingga secara alami mereka mencengkeram batang

kayu itu dan menjadi lupa caranya terbang.

Seringkali kita seperti para burung itu, memegang erat harta kita sebagai

sebuah “keamanan” dan lupa sesungguhnya betapa “bebasnya” kita dengan atau

tanpa “batang kayu” atau “uang” itu. Bertambah takut dan kencang kita menceng-

keram “batang kayu” atau “uang/harta” maka semakin dalam kita terjerat.

Suze Orman menjelaskan cara melepaskan diri dari “cengkeraman” harta hanya

satu, yaitu dengan memberi dan terus praktek memberi.

Sumber kehidupan kita adalah Tuhan dan cara kita diberkati bukan dengan

mencengkeram uang yang Tuhan beri. Bayangkan kita sedang menerima air dari

Tuhan. Cara terbaik untuk menerimanya bukanlah dengan mencengkeramnya

melainkan mempersiapkan pipa yang terus menerima dari Tuhan dan mengalirkan-

nya. Demikian juga dengan membawa persembahan ke Rumah Tuhan/Gereja ada-

lah langkah pertama dan terutama dan yang menguji kesetiaan dan ketaatan kita

kepada Tuhan sebagai seorang steward yang baik.

Page 29: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang

Benyamin, serta para Imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang

hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah

TUHAN yang ada di Yerusalem.

Ezra 1:5

SEORANG STEWARD (PENATALAYAN) YANG SETIA DAN TAAT DALAM HAL KEUANGAN AKAN TERLEPAS DAN BEBAS DARI PERBUDAKAN MATERI KARENA

TUHANNYA BUKAN LAGI MAMON MELAINKAN YESUS KRISTUS

Sabtu, 26 Oktober 2019

DIGERAKKAN TUHAN UNTUK MEMBERI

Konteks ayat renungan kita hari ini adalah mulai kembalinya orang Israel dari

pembuangan di Babel. Raja Babel Persia yang digerakkan Tuhan mengeluarkan

pengumuman tentang rencananya membangun kembali Bait Allah di Yerusalem

sehingga seluruh bangsa Israel diizinkan pulang ke Yerusalem.

Dari ayat ini kita dapat merenungkan kebenaran sebagai berikut:

Mari kita bawa persembahan-persembahan kita, yaitu untuk Pembangunan

Rumah Tuhan, Persembahan Persepuluhan, Persembahan Mingguan, serta persem-

bahan lain ke Gereja di mana kita berada.

Persembahan untuk mendukung Gereja kita berada merupakan kesadaran,

kepekaan, kesetiaan dan ketaatan kepada Firman Tuhan.

Sebagai seorang steward Allah yang setia dan taat, masing-masing dari kita

perlu paham bahwa persembahan untuk membantu Gereja lokal adalah

tanggungjawab kita bersama. Kepada umatNya yang taat, Ia memberi

kesempatan untuk menjadi saluran berkat dan perpanjangan tanganNya,

bahkan Ia memberi kesempatan mereka untuk ”berkorban” bagi Dia.

Alkitab mengajarkan bahwa pada saat kita beribadah kepada Tuhan, kita

harus mempersembahkan hati, pikiran, tubuh dan materi/harta (Im.23:3;1-8;

Rm.12:1-2; 1 Pet. 5:14-16; 2 Kor. 9:1-13). Ini adalah cara beribadah yang benar

yaitu dengan memahami bahwa Ia adalah Allah yang kudus; kita beribadah

kepada Tuhan.

1.

2.

3.

Page 30: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada

segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberi-

kan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri.

1 Tawarikh 29:3

MEREKA YANG SUDAH MEMBAWA PERSEMBAHAN MEREKA KE RUMAH TUHAN MEMILIKI SUKACITA MELIHAT KEKAYAANNYA

DIPAKAI BAGI KEMULIAAN TUHAN

Minggu, 27 Oktober 2019

CINTAKU KEPADA RUMAH ALLAHKU

Alkitab adalah kisah tentang Allah di mana kasihNya dicurahkan sehingga Ia

menarik bangsa-bangsa datang menyembahNya.

Salah satu bentuk perwujudan kasih Allah adalah RumahNya:

Mari kita sebagai para steward (penatalayan) Allah mengerti pentingnya Rumah

Tuhan dan ambil bagian dalam pembangunan Rumah Tuhan dan pemeliharaannya.

Tuhan selalu rindu untuk dekat dengan umatNya, ”... supaya Aku akan diam

di tengah-tengah mereka” (Kel. 25:8).

Tuhan menginginkan tempat yang kudus bagiNya (Kel. 25:8).

Rumah Tuhan bukan hanya untuk umat Israel melainkan untuk segala bangsa

(1 Raj. 8:41-43).

Meskipun Paulus mengatakan bahwa kita adalah Bait Allah di mana Roh

Kudus tinggal di dalam kita (1 Kor. 6:19), Tuhan menginginkan agar umatNya

beribadah kepadaNya di tempat yang Ia berkenan (Ul. 12:1-7).

Rumah Tuhan menjadi tempat di mana kita mencari Allah (Ul. 12:5; Mz. 23:66;

84:2,3,5,11).

Rumah Tuhan menjadi Allah menegakkan NamaNya (Ul.12:5).

Rumah Tuhan menjadi fokus dan merupakan salah satu cara Tuhan

mengumpulkan dan memberkati umatNya (Ul.12:1-7).

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Page 31: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Kesetiaan merupakan kata kunci dalam ayat di atas yang disampaikan Tuhan

Yesus. Setia = faithful = dependable, devoted, loyal, reliable, steadfast, true, truth-

ful, unswerving, unwavering = artinya melakukan hal-hal yang sudah seharusnya

dilakukan dengan bertanggung-jawab atas apa yang dipercayakan kepadanya.

Maka itu, sebagai orang percaya kita harus meresponi panggilan Tuhan:

Mari kita sebagai para steward (penatalayan) Allah mengerti pentingnya Rumah

Tuhan dan ambil bagian dalam pembangunan Rumah Tuhan dan pemeliharaannya.

... Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah

yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan

jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan

menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

Lukas 16:11-12

STEWARDSHIP ADALAH MENERIMA DAN MEMBAGIKAN PEMBERIAN-PEMBERIAN ALLAH YANG BERLIMPAH DAN MENGELOLANYA

UNTUK MEMENUHI TUJUAN-TUJUAN ALLAH DALAM DUNIA. (Milo Kauffman)

Senin, 28 Oktober 2019

FAITHFUL STEWARD

Lakukan sesuatu yang bisa kita lakukan yang menjadi bagian kita. Bahkan,

“Something as simple as a smile can make a person’s day”- tanpa menunda.

Pekerjaan besar dimulai dengan langkah kecil pertama yaitu komitmen.

Pada suatu saat seorang biarawati/guru di daerah kaya di Kalkuta, India,

sedang berjalan di daerah miskin di kota itu. Ketika mendengar erangan dan

tangisan seorang wanita yang sedang sekarat, dia berusaha keras meminta

bantuan ke berbagai Rumah Sakit agar dapat menolong dan menyelamatkan

wanita tersebut; namun usahanya tidak berhasil dan akhirnya wanita malang

itu meninggal di pelukannya. Sejak saat itu biarawati/guru itu berkomitmen

bahwa selama dia hidup maka tidak akan ada orang yang dalam jangkauannya

yang bakal meninggal tanpa martabat dan kasih (tidak mendapatkan

perlakuan yang manusiawi). Biarawati/guru itu adalah pahlawan besar

Mother Theresa.

1.

2.

Page 32: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

...Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan

persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Matius 2:11

BANYAK YANG KUSIMPAN DI TANGANKU DAN AKU TELAH KEHILANGAN SEMUA-NYA. TETAPI SEMUA YANG TELAH KUTARUH DI DALAM TANGAN ALLAH, MASIH

KUMILIKI SAMPAI SEKARANG. (Martin Luther)

Selasa, 29 Oktober 2019

PERSEMBAHAN KITA ADALAH PENYEMBAHAN KEPADA ALLAH

Kisah orang-orang Majus yang membawa persembahannya hanya ditulis di Injil

Matius dan bukan kebetulan Matius menulis kisah ini karena ada pesan yang hen-

dak Matius sampaikan (Matius 2:1-12). Para pengunjung misterius ini mengarungi

perjalanan yang jauh dari Timur untuk menyembah seseorang yang dilahirkan se-

bagai “raja kaum Yahudi”. Ketika mereka tiba, orang-orang Majus tersebut berlutut

menyembah bayi Yesus dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur.

Alkitab tidak menyebutkan dengan jelas persembahan orang-orang Majus.

Maupun tentang yang Yusuf dan Maria lakukan dengan emas, kemenyan dan mur

itu. Alkitab hanya menceritakan bahwa mereka mempersembahkan korban-korban

persembahan – mereka mempersembahkan hartanya dalam suatu tindakan

penyembahan yang tulus dan murni yang mengekspresikan pengakuan dan

kesetiaannya pada Mesias yang baru saja lahir.

Ketika Tuhan Yesus dewasa, Ia menerima suatu persembahan yang mirip

sebagai tanda pengakuan dan kesetiaan dari seorang wanita yang mencurahkan

minyak narwastu yang sangat mahal pada kaki Yesus dan menyekanya dengan ram-

butnya (Markus 14:3-9; Yohanes 12:1-8). Bagi Tuhan Yesus, persembahan itu adalah

suatu ekspresi kasih dan adorasi (penyembahan), dan Ia menegaskan bahwa yang

dilakukan oleh wanita itu selalu diingat dan diceritakan setiap kali Injil diberitakan.

Mari kita ambil bagian dengan membawa persembahan-persembahan sesuai

kasih karunia yang telah Tuhan limpahkan kepada kita ke Gereja kita berada, agar

kehendakNya terjadi melalui kita dan atas kita.

Page 33: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Rabu, 30 Oktober 2019

PERSEMBAHAN YANG HARUM DI HADAPAN TUHAN

Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN…Ketika TUHAN mencium

persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hatiNya: “Aku

takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia...

Kejadian 8:20-21

MEREKA YANG SUDAH MEMBAWA PERSEMBAHAN MEREKA KE RUMAH TUHAN MEMILIKI SUKACITA MELIHAT KEKAYAANNYA

DIPAKAI BAGI KEMULIAAN TUHAN. (William MacDonald)

Alkitab penuh dengan kejadian-kejadian umat Allah memberikan persembahan

sebagai korban persembahan yang merupakan ungkapan penyembahan, hormat

dan kasih dari umat Allah.

Dalam Perjanjian Lama, setelah Nuh keluar dari bahtera, yang pertama-tama

Nuh lakukan adalah membangun altar dan mempersembahkan korban kepada

Allah (Kej. 8:20). Selanjutnya, Yakub yang mengalami hadirat Allah dalam suatu

mimpi, saat terbangun ia langsung mendirikan altar dari batu dan menuangkan

minyak atasnya (Kej.28:16-18). Ada suatu kesamaan yang konsisten, yaitu ketika

Nuh dan Yakub terpesona dengan kebaikan dan hadirat Allah, maka secara alami

mereka ingin mempersembahkan sesuatu kepada Allah: mereka tidak selalu paham

bagaimana cara mempersembahkan korbannya, namun mereka memiliki keinginan

yang sungguh-sungguh untuk melakukannya.

Mungkin kita akan bertanya “Apakah Allah memerlukan korban persem-

bahan binatang atau minyak tersebut?” Hal ini bukanlah masalah utamanya. Nuh

dan Yakub yang tersentuh dengan kebaikan Allah, rindu dan menghendaki untuk

menyembah Allah. Mereka melakukannya dengan mengambil sesuatu yang mereka

miliki dan mempersembahkannya kepada Allah dengan satu-satunya cara terbaik

yang mereka ketahui.

Mari kita bawa persembahan-persembahan kita ke Rumah Tuhan sebagai

wujud ucapan syukur, kasih dan penyembahan kita kepadaNya, karena Ia telah

terlebih dahulu mengasihi kita.

Page 34: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab

dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela

kepada TUHAN.

1 Tawarikh 29:9

KITA BOLEH DAN PERLU MENABUNG ASALKAN JUGA RAJIN MEMBERI

Kamis, 31 Oktober 2019

PRO-AKTIF DALAM MEMBANGUN RUMAH TUHAN

Gereja sebagai Tubuh Kristus sangat penting karena Tuhan Yesus sendiri yang

menciptakan institusi rohani ini dan Dialah yang membangun dan mengembangkan

Gereja sebagai wadah bagi para anggota keluarga Tubuh Kristus untuk bersekutu

di dalam NamaNya dan bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalamNya.

Selain itu, Jemaat dimampukan untuk dikuduskan, dipisahkan, digunakan,

diperlengkapi, diutus menjadi dan sebagai rekan-rekan sekerja Allah dalam

mengerjakan misiNya di bumi (Keluaran 19:6; Hosea 2:23; Mazmur 22:22; Kisah Para

Rasul 19:32,39,40; Ibrani 2:12; 1 Petrus 2:9-10).

Gereja membutuhkan gedung dengan segala fasilitasnya untuk mendukung

tujuan mulia dan agung ini. Melalui Gereja kita diberi kesempatan, diajar, dilatih,

dididik, didorong dan dibimbing oleh Tuhan untuk meresponi – dengan setia, taat

dan kerja pintar dan kerja keras – pekerjaan dan karunia Allah yang memberikan

pertumbuhan kepada kita.

Tidak kalah pentingnya adalah proses kebersamaan dalam membangun,

menggunakan dan memelihara Rumah Tuhan sebagai sarana, wujud dan bukti dari

persekutuan sejati antara sesama anggota Tubuh Kristus di dalam Dia (Yak 2:14-26;

Ef 4:1-16).

Mari kita sebagai anak-anak Tuhan mengambil bagian, pro-aktif dalam Pem-

bangunan Rumah Tuhan dan bertumbuh bersama dalam melaksanakan pemban-

gunan serta dalam menggunakan dan memelihara Rumah Tuhan. Mari kita bawa

Persembahan Pembangunan Rumah Tuhan, Persembahan Mingguan, dan persem-

bahan-persembahan lainnya dengan penuh sukacita.

Page 35: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya
Page 36: OCTOBER 2019 · a k di up J hi ni h k a u di ai l a , ... n aku ap t aaa a mentt ng eai but a sodn rn eetmai l i eaentr ksa ngt i t bl gaal r eI akai t gunakan dengan cara melayaniNya

UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN

ATAU DIPERBANYAK TANPA IZIN CHRIST CATHEDRAL

C H R I S T C A T H E D R A L , G B I B A S I L E Accmychur ch | ccmych urch.com | 0813 -1060-2060