ntruk

11
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu  penelitian untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang rtujuan untuk memperbaiki hasil belajar. Menurut Wardani (2002) penelitian nndakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi din, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga basil belajar siswa menjadi meningkat. Dalam penelitian tindakan kelas mi, peneliti trtindak sebagai pemberi tindakan atau pengajar, sedangkan teman sejawat trtindak sebagai pemerhati/pengamat proses  pembelajaran. Tindakan yang dilakukan adalah diawali dengan p emberian tugas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika di kelas V SDN 015KtiantairBabu Rengat. Bentuk penelitian kelas yang digunakan adalah tindakan kelas kolaboratif. Peneliti dan guru  berkolaborasi dalam merencanakan tindakan, m elakukan tindakan, zigamat dan refleksi hasil tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti !Ing selanjutnya disebut guru, sedangkan guru kelas II SDN 015 Kuantan Babu Rengat sebagai  pengamat selama proses pembelajaran berlan gsung. Daur sikius penelitian tidakan kelas menurut Wardani (2002) terdiri dan beberapa sikius yang dapat dilihat dari gambar berikut: 13 II Refleksi awal J ri- IPereneanaan I 1 Refleksi I II sIKLUsi;J EPe!aksanaan 11 1:IIII: IITJ PengamatanZ!Il II Perencanaanl ILRefleksi II II SIKLUS nj [I Pelaksanaan [ngamatan Gambar 1 : Sikius PTK menurut Wardani (2002) Wardani (2002) mengatakan bahwa daur sikius dalam penelitian tindakan kelas mempunyai empat komponen yaitu: 1. Merencanakan : rencana tindakan kelas "apa" yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. 2. Melakukan tindakan : apa yang dilakuka oleh guru dan pengamat sebagai upaya perbaikan,  peningkatan atau perubahan yang diinginkan. 3. Mengamati : mengamati atas hasil dan dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakkan terhadap siswa. 4. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Dalam penelitian mi peneliti melakukan tiga sikius. Sikius I terdiri atas tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua sedangkan pertemuan ketiga ulangan harian-1. Sikius II dilaksanakan dari pertemuan keempat sampai pertemuan kelima, sedangkan pertemuan keenam diadakan ulangan harian-2. SFkfs4ll dilaksanakan d-ari pertemuan ketujuh sampai  pertemuan kedelapan, sedangkan pert emuan kesembilan diadakan ulangan harian- 3. Masing   masing komponen pada setiap sikius dalam penelitian mi berisikan: 14 1. Refleksi awal : Permasalahan yang dihathpi di kelas V SDN 01 5 Kuantan Babu Rengat adalah rendahnya hasil belajar siswa, yang disebabkan oleh penyampaian materi dengan ceramah dan sekali-kali dengan tanyajawab.

Upload: suputrolucis

Post on 11-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Bentuk PenelitianBentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yangrtujuan untuk memperbaiki hasil belajar. Menurut Wardani (2002) penelitian nndakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi din, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga basil belajar siswa menjadi meningkat. Dalam penelitian tindakan kelas mi, peneliti trtindak sebagai pemberi tindakan atau pengajar, sedangkan teman sejawat trtindak sebagai pemerhati/pengamat proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan adalah diawali dengan pemberian tugas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika di kelas V SDN 015KtiantairBabu Rengat.Bentuk penelitian kelas yang digunakan adalah tindakan kelas kolaboratif. Peneliti dan guru berkolaborasi dalam merencanakan tindakan, melakukan tindakan,zigamat dan refleksi hasil tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti !Ing selanjutnya disebut guru, sedangkan guru kelas II SDN 015 Kuantan Babu Rengat sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung.Daur sikius penelitian tidakan kelas menurut Wardani (2002) terdiri dan beberapa sikius yang dapat dilihat dari gambar berikut:13II Refleksi awal JriIPereneanaanI 1 Refleksi III sIKLUsi;J EPe!aksanaan 111:IIII: IITJ PengamatanZ!IlII PerencanaanlILRefleksi IIII SIKLUS nj [I Pelaksanaan[ngamatanGambar 1 : Sikius PTK menurut Wardani (2002)Wardani (2002) mengatakan bahwa daur sikius dalam penelitian tindakan kelas mempunyai empat komponen yaitu:1. Merencanakan : rencana tindakan kelas "apa" yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.2. Melakukan tindakan : apa yang dilakuka oleh guru dan pengamat sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.3. Mengamati : mengamati atas hasil dan dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakkan terhadap siswa.4. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.Dalam penelitian mi peneliti melakukan tiga sikius. Sikius I terdiri atas tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua sedangkan pertemuan ketiga ulangan harian-1. Sikius II dilaksanakan dari pertemuan keempat sampai pertemuan kelima, sedangkan pertemuan keenam diadakan ulangan harian-2. SFkfs4ll dilaksanakan d-ari pertemuan ketujuh sampai pertemuan kedelapan, sedangkan pertemuan kesembilan diadakan ulangan harian-3. Masingmasing komponen pada setiap sikius dalam penelitian mi berisikan:141. Refleksi awal : Permasalahan yang dihathpi di kelas V SDN 01 5 Kuantan Babu Rengat adalah rendahnya hasil belajar siswa, yang disebabkan oleh penyampaian materi dengan ceramah dan sekali-kali dengan tanyajawab.2. Merencanakan : Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan kisi-kisi soal, soal ulangan harian 1, 2 dan 3, alternatif jawaban ulangan harian 1, 2 dan 3, serta mempersiapkan1embar pengamatan.3. Melakukan tindakan : Memotovasi siswa untuk dapat mengerjakan tugas dan mengulang kembali meteri yang telah dipelajari.4. Mengamati : Observasi dilakukan bersama denanp pa Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru kelas W&DN&15-KuantaBab Rengat yang mengamati, dengan menggunakan lembar pengamatan terfokus.5. Refleksi : Mengkaji hasil tindakan yang dilakukan. Kelemahan dan kekurangan dari tindakan akan diperbaiki dalam sikius selanjutnya.B. Subjek Penelitian.Subjek penelitian mi adalah siswa Kelas V SD Negeri 01 5 Kuantan Babu Rengat, pada Tahun Ajaran-20&7- 2. Dengan jumlah murid 26 orang terdiri dan 16 laki.-laki dan 10 onang penempuan dengan kemampuan heterogen yaitu ada yang tinggi, sedang dan kurang.C. Instrumen PenelitianInstrumen dalam penelitian mi terdini dan1. Penangkat pembelajaranPerangkat pembelajaran terdini dana. SilabusSilabus yang akan digunakan memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahanlalat pembelajaran.15b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk enam kali pertemuan melaksakan RPP dan tiga kali pertemuan untuk melaksanakan ulangan harian. Setiap rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran langkah-langkah kegiatan, alokasi waktu, alat dan sumber serta penilaian. RPP-1 memuat materi pembelajaran tentang perkalian bilangan asli dengan pecahan biasa dan perkalian bilangan ash dengan pecahan campuran (Lampiran 2a). RPP-2 memuat materi tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa (Lampiran 2) "P-3 memuat materi tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran (Lampiran 2c). RPP-4 memuat materi tentang perkalian pecahan campuran dengan pecahan campuran (Lampiran 2d). RPP-5 memuat materi tentang perkalian bilangan ash dengan pecahan desimal (Lampiran 2e). RPP-6 memuat materi tentang perkalian dua buah pecahan desimah (Lampiran 21).C. Lembar Tugas SiswaDalam setiap pertemuan membahas lembar kerja siswa. Setiap lembar kerja siswa yang akan digunakan memuat tugas dan prosedur yang mengacu pada pembelajaran dengan metode pemberian tugas (Lampiran3).d. Angket tanggapan siswaAngket siswa dibuat untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode pemberian tugas. Angket diberikan kepada siswa setelah mengadakan ulangan harian-3 dengan mengisi lembar angket tanggapan siswa yang telah disediakan.16D. Teknik Pengumpulan DataAda dua data yang dikumpulkan dalam penelitian mi, yaitu data hasil belajar siswa sebelum tindakan dan data sesudah tindakan berlangsung.1. Data hasil belajar sebelum tindakanData mi diperoleh dari analisis hasil belajar pada materi operasi bilangan bulat. Data mi digunakan sebagai skor dasar untuk menentukan nilai perkembangan siswa dalam metode pemberian tugas.2. Data siswa setelah tindakana. Data hasil belajarData mi diperoleh setelah siswa diberikan tindakan pembelajaran dengan metode pemberian tugas yang dilaksanakan dalam tiga kali ulangan harian. Ulangan harian-1 dilaksanakan pada pertemuan ketiga, ulangan harian-2 diiaksanakan pada pertfiman keenam dan ulang an haiiaw.3 cliiaksanakan setelah pertemuan kesembi1am.b. Data hasil pengamatanUntuk memperoleh data hasil pengamatan, pada setiap pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap guru dan siswa. Pengamatan dilaksanakan oleh pengarnat, dengan mengisi lembar pengamatan guru dan siswa.C. Data angket tanggapan siswaData angket tanggapan siswa dibuat untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap perubahan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti. Perubahan yang dilaksanakan peneliti adalah dengan metode pemberian tugas. Adapun indikator pada angket tanggapan siswa adalah tugas yang diberikan peneliti terlalu banyak, senang belajar perkalihan pecaha, senang belajar dengan cara yang baru, senang bisa menjawab dan mengoreksi hasil kerja teman serta senang diberi tugas mengerjakan soal di papan tulis17E. Teknik Analisis DataData yang dianalisis dalam penelitian mi adalah:1. Analisis Data Aktivitas Guru dan SiswaData yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Menurut Sukamadinata (2005) penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditujukan untuk mendiskripsikan data-data tentang seseorang. Analisis data tentang guru dan siswa adalah hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan tindakan. Pelaksanaan dikatakan sesuai jika semua aktifitas guru dan siswa pada pembelajaran dengan metode pemberian tugas dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan semestinya. Pembeljaran terhadap aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dilakukan dengan lembar pengamatan terfokus. Menurut Wardani (2002) dalam lembar pengamatan terfokus pengamat menggunakan kertas kosong untuk merekam pembelajaran yang diamati, namun ada fokus-fokus tertentu yang sudah disepakati anatara guru dan pengamat. Pengamat dapat menggunakan teknikteknik tertentu untuk merekam jalannya perbaikan hingga dapat mengkonstruksikan pelajaran yang berlangsung. Setiap langkah yang dilakukan oleh guru dan siswa dicatat dalam kertas kosong tersebut.2. Analisis Data Angket Tanggapan SiswaAnalisis data angket tanggapan siswa yang digunakan adaah data yang peneliti buat dalam lembar angket tanggapan siswa yang diisi oleh semua siswa kelas V SDN 01 5 Kuantan Babw- Rengat. Siswa dinyatakan senang dengan metode pemberian tugas yang dilakukan oleh peneliti apabila frekuensi tanggapan siswa yang senang dengan metode pemberian tugas lebih banyak dan siswa yang tidak senang dengan metode pemberian tugas.

I183 . Analisis Data Keberhasilan TindakanAnalisis data yang digunakan utuk melihat peningkatan basil belajar matematika siswa adalah tabel distribusi frekuensi. Hasil belajar siswa akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Tindakan dianggap berhasil apabila frekuensi nilai yang rendah semakin lama semakin berkurang, sedangkan frekuensi nilai yang tinggi semakin lama semakin bertambah. Ketercapaian kompetensi dasar pada materi perkalian pecahan dilakukan dengan melihat skor basil belajar matematika siswa secara individual yang mengikuti pembelajaran dengan metode pemberian tugas. KKM yang ditetapkan sekolah pada penelitian mi, siswa dikatakan mencapai standar ketuntasan dasar apabila basil belajar matematika yang diperoleh 60. Analisis peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari nilai ulangan harian-1, ulangan harian-2 dan ulangan harian-3 dengan menganalisis setiap indikatornya. Ketuntasan individu pada setiap indikator sebesar 60% dan skor maksimum setiap indikator. Ketuntasan tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut:SPKetercapaian (K) =x 100 SMKeterangan:SP : Skor yang yang diperoleb siswa SM : Skor MaksimumK : Ketercapaian Indikator19BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Pelaksanaan TindakanPelaksanaan tindakan dengan metode pemberian tugas dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap PersiapanTahap mi adalah tahap pra kegiatan inti peneliti, yakni tahap sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dalam tahap mi kegiatan penelitian terfokus pada persiapan instrumen peneliti yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Tugas Siswa (LTS), kisi-kisi hasil belajar, soal test terdiri dari ulangan harian 1,2 dan 3 serta alternatif jawaban test hasil belajar ulangan harian 1,2 dan 3 yang disertai dengan skor penilaian. Disini peneliti juga menginformasikan tugas yang akan dikerjakan untuk pertemuan berikutnya. Sebelum pertemuan pertama peneliti mensosialisasikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan 6 kali pertemuan untuk melaksankan RPP dan tiga kali pertemuan untuk melaksanakan ulangan harian.2. Tahap Penyajian KelasProses pembelajaran dilaksanakan sebanyak kali pertemuan untuk melaksankan RPP dan tiga kali pertemuan untuk melaksanakan ulangan harian yang dilakukan dalam tiga sikius. Sikius I adalah pertemuan pertama dan kedua untuk pertemuan ketiga diadakan ulangan harian- 1, sikius II adalahpertemuan keempat dan kelima untuk pertemuan keenam diadakan ulangank20harian-2, dan sikius III pertemuan ketujuh dan kedelapan sedangkan pertemuan kesembilan diadakan ulangan harian-3. Adapun gambaran singkat proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti mulai dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kesembilan adalah sebagai berikut:2.1.Siklusl,.-a. Per temuan ke-1 . (Senin, 24 Maret 2008)Sebelum memasuki pertemuan pertama, peneliti terlebih dahulu memberikan PR dan LTS-1 (Lamrirwr-4a). dan menginformasikan langkahlangkah pembelajaran yang perlu diketahui siswa dalam mengerjakan tugas. Hal i_ni diharapkan agar siswa dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.Sebelum proses pembelajaran dimulai, masing-masing siswa telah duduk pada bangkunya dan disiapkan oleh ketua kelas sambil mengucapkan salam. Selanjutnya, peneliti memulai kegiatan pembelajaran yang berpandu pada RPP4 (Lampimr-2a). Peneliti menginformasikan tujuan pembelajaran, mengaitkan pengetahuan yang akan dipelajari dengan pembelajaran sebelumnya.Sebelum memasuki kegiatan inti peneliti mengingatkan kembali langkahIangkah pembelajaran dengan metode pemberian tugas. Peneliti mengumpulkan wgas yang dibuat siswa berupa soal perkalian bilangan asli dengan pecahan biasa dan perkalian bilangan asli dengan pecahan campuran. Masing-masing siswa mendapat soal yang sudah dibuat temannya. Setiap siswa harus menyelesaikan soal yang sudah diperolehnya sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian soal dibangkunya masing-masing. Peneliti memantau kegiatan siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan dan siswa yang salah dalam21menyelesaikan soal, dalam bentuk menjelaskan kembali langkah-langkah pengerjaan soal. Dalam waktu yang sudah ditetapkan siswa mengumpulkan kembali lembar soal dan jawaban, peneliti mengembalikan soal kepada pemilik soal untuk dikoreksi. Siswa yang membuat soal mengoreksi hasil kerja temannya dan mengumpulkan kembali kepada peneliti.Untuk mengecek kebenaran soal danjawaban yang dikerjakan siswa, maka peneliti meminta dua orang siswa untuk mempresentasikan soal yang sudah dibuatnya di papan tulis, siswa yang lain memperhatikan yang diamati oleh__(1(peneliti dan pengamat dan salah seorang guru SD Babu Rengat. Dari soal yang sudah dikerjakan siswa terdapat kesalithan pada perkalian bilangan asli dengan pecahan campuran, yaitu siswa belum bisa merubah pecahan campuran menj adi pecahan biasa.Dari hasil presentasi siswa ke papan tulis peneliti bersama siswa meluruskan jawaban siswa yang masih belum benar tersebut. Sebagai pemantapan peneliti memberikan beberapa contoh soal dan menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya. Khusus untuk perkalian bilangan asli dengan pecahan campuran terlebih dahulu peneliti menjelaskan cara merubah pecahan campuran menjadicahan biasa. Peneliti bersama siswa menemukan aturan perkalian bilangan ash cngan pecahan biasa dan perkahian bilangan asli dengan pecahan campuran. Setehah siswa dianggap mengerti barulah penehiti memberikan soal latihan di bukuket. Pada bagian akhir pembelajaran, penehiti bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberikan tugas berupa PR dan LTS-2 untukrtemuan berikutnya.22Dari pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung, berdasarkan pengamatan peneliti sebagai peneliti path pertemuan pertama ada 4 siswa yang belum me!aksanakan tugas dengan alasan siswa lupa, 2 siswa belum benar membuat tugas secara baik dengan alasan belum mengerti merubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Secara umum pada pertemuan mi, aktifitas pembelajaran sebagaimana yang diharapkan belum terlaksana dengan baik, karena siswa belurn terbiasa belajar dengan metode pemberian tugas. Dari saran pengamat peneliti diminta untuk membimbing dan dorongan sehingga siswa mau mengerjakan tugas.,L,b. Pertemuan ke-2. (Selasa,-- 25 Maret 2008)Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua berpandu pada RPP-2 (Lampiran 2b) yaitu tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Saat peneliti memasuki kelas, terlihat siswa sudah duduk di bangkunya masing-masing dengan LTS-2 yang sudah dibuatnya.Seperti biasanya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari, memberi motivasi pada siswa agar dapat mengerjakan tugas dan mengulang kembali materi yang telah dipelajari. Siswa mengumpulkan soal yang telah dibuatnya, ternyata semua siswa sudah melaksanakan tugas. Soal yang sudah dikumpulkan ditukarkan dengan siswa yang lain untuk dikerjakan. Masing-masing siswa mulai mengerjakan soal yang sudah diperolehnya, ternyata siswa lebih cepat menyelesaikan soal temannya dari waktu yang telah ditentukan. Setiap siswa mengembalikan jawaban dari soal yang sudah dibuatnya untuk dikoreksi.

23Beberapa orang siswa diminta mempresentasikan soal yang sudah dibuatnya di papan tulis. Dari presentasi siswa di papan tulis, peneliti bersama siswa mencek kembali kebenaran soal dan jawaban yang sudah dikerjakan siswa tersebut. Siswa yang lain memperhatikan sambil mencoba mengerjakan di kertas buram yang diamati oleh peneliti. Peneliti meminta salah seorang siswa menyebutkan salah satu contoh soal dan peneliti menuliskan di papan tulis. Melalui tanya jawab siswa bersama peneliti mengevaluasi jawaban dari soal tersebut. Bagi siswa yang belum paham dapat mengajukan pertanyaan seputar materi, dan akhimya terjadilah tanya jawab antara peneliti dan siswa sehingga suasana kelas terlihat aktif. Peneliti menginformasikan aturan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa, dan memberikan latihan yang ada di buku paket dan selanjutnya mengevaluasi jawaban bersama siswa. Diakhir pertemuan peneliti membimbing siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari materi yang dipelajari. Untuk pertemuan berikutnya peneliti menginformasikan ulangan harian-1, siswa diharapkan lebih giat lagi belajar di rumah.Berdasarkan pengamatan peneliti, proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan yang direncanakan dan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, namun masih ada siswa yang ribut sehingga mengganggu temannya. Disisi lain siswa yang memiliki kemampuan lemah masih terlihat kesulitan menyelesaikan soal, sehingga cenderung menyontek dan malas mengerjakan soal yang diberikan peneliti. Pengamat menyarankan agar peneliti lebih mengkondisikan siswa yang ribut dan siswa yang menyontek hasil keija temannya.LFmC. Pertemuan ke3. (Rabu, 26 Maret 2008)Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga adalah melaksanakan ulangan harian-1 . Dalam ulangan harian-1 semua siswa terlihat hadir setelah sebelunmya diabsen satu persatu. Soal ulangan disediakan peneliti dan dikerjakan dalam waktu 70 menit. Setelah selesai siswa mengumpulkan ulangan harian-1, peneliti bersama siswa mempresentasikan jawaban yang dibuat siswa. Diakhir pertemuan peneliti memberikan tugas berupa LTS-3 untuk pertemuan berikutnya.Refleksi Sikius IDalam pelaksanaan sikius pertama dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, peneliti dapat menyimpulkan dari tugas yang sudah dikerjakan baik berupa, lembar tugas siswa, latihan di papan tulis, latihan di buku dan ulangan harian-1" rnasih terdapat kesalahan dalam menyelesaikan soal. Pada penyelesaian hasil akhir daii perkalian pecahan yang sudah siswa kerjakan, masih juga ada siswa yang belum benar menyederhanakan hasil perkalian pecahan yang sudah dibuatnya, yaitu pada perkalian bilangan asli dengan pecahan biasa dan perkalian bilangan ash dengan pecahan campuran. Dari hasil ulangan harian4 terdapat 19 siswa yang sudahmenuhi KKM.Peneliti beranggapan bahwa siswa dapat terlebih dahulu belajar dirumahan membaca buku panduan berupa buku paket matematika atau bukutematika lainnya. Sebagai tahap refleksi peneliti mengupayakan untuk pertemuan baikutnya agar dapat memperhatikan dan memberikan bimbingan Iebih bagi siswa ag belum bisa menyederhanakan basil perkalian pecahan.252.2 Siklus II.ra. Pertemuan k4% (Senin, 3Maret-2U48)Dengan berpedoman pada RPP-3 (Lampiran 2c) dan LTS-3 (Lampiran 3c) yaitu tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengulang kembali materi perkalian bilangan ash dengan pecahan campuran, dan memotivasi siswa agar dapat mengerjakan tugas dengan baik. Soal yang sudah dibuat siswa dikumpulkan dan ditukarkan dengan siswa yang lain, masingmasing siswa yang sudah mendapat soal dapat hangsung mengerjakannya. Peneliti memantau aktifltas siswa dan memberikan bantuan bagi siswa yang memerlukan. Dari hasil pantuan penehiti terlihat siswa mulai memahami langkah-langkah penyelesaian soal, namun ada 5 siswa yang masih belum paham merubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa, hal mi disebabkan oleh disaat penehiti menjelaskan siswa tersebut tidak memperhatikan dengan baik. Kemudian soal dikembalikan kepada siswa yang membuat soal untuk dikoreksi dan dikembalikan kepada penehiti.Proses pembelajaran selanjutnya, penehiti meminta dua orang siswa untuk mempresentasikan soal yang sudah dibuatnya di papan tuhis, siswa yang ham diharapkan memperhatikan dan mencobanya di kertas buram. Dari dua orang siswa tersebut ada satu orang siswa yang sudah benar mengeijakan soah dan seorang siswa lagi belum benar menyederhanakan hasil dari pecahan pada soal yang dituhisnya. Penehiti bersama siswa mengevaluasi soal yang dibuat temannya di papan tuhis.

26Peneliti memberikan contoh soal di papan tulis dan mengulang kembali cara merubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa, dan cara menyederhanakan hasil perkalian pecahan. Setelah siswa dianggap sudah mengerti, peneliti memberikan soal latihan yang ada pada buku paket dengan terlebih dahulu menanamkan aturan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran, dan mengadakan diskusi kelas seputar materi pelajaran. Pada pertemuan mi terlihat interaksi belajar siswa dan peneliti yang membuat suasana kelas terlihat aktif.Dalam pertemuan keempat mi proses pembelajaran juga, berlangsung sebagairnana yang diharapkan, namun masih ada siswa yang terlihat sulit mengikuti pelajaran dan belum berani mengajukan pertanyaan. Sehubungan dengan itu atas saran pengamat, peneliti diminta lebih sering memantau dan memberikan motivasi serta membimbing siswa tersebut.Pada bagian akhir peneliti dan siswa membuat kesimpulan dan seperti pertemuan sebelumnya peneliti memberikan PR dan LTS-4 untuk dikerjakanpada perteman berikutnya. cr'n b. Pertemuan 1. (Kegiatan pembelajaran pada pertemuan mi mengacu pada RPP-4 (Lampiran 2d), yang diawali dengan pertanyaan terhadap tugas yang dibuat siswa sebagai apersepsi untuk memulai pelajaran dengan materi yang barn. Ada 3 orang siswa dan 26 orang siswa yang tidak membuat tugas, alasannya belum mengerti cam membuat soal pecahan campuran.I'

27Tanpa diminta, masingmasing siswa mengumpulkan tugas menyusun (soal) dan jawaban perkalian pecahan campuran dengan pecahan campuran, untuk ditukarkan dengan siswa yang lain. Seperti biasanya masingmasing siswa yang sudah mendapat soal dapat mengerjakannya. Setiap siswa mengembalikan jawaban yang sudah dibuatnya kepada siswa yang membuat soal untuk dikoreksi. Hasil pemeriksaan yang dilakukan siswa dikembalikan kepada peneliti.Hampir semua siswa kelas V mengacungkan jari agar bisa diminta mempresentasikan soal yang sudah dibuatnya di papan tulis. Peneliti meminta salah seorang siswa laki-laki untuk mempresentasikan soal yang dibuatnya di papan tulis, siswa yang lain memperhatikan dan mengevaluasi jawaban temannya. Siswa bersama peneliti menemukan aturan perkalian pecahan campuran dengan pecahan campuran. Untuk pemantapan peneliti membuat contoh soal, bersama siswa mengevaluasi jawaban dan soal tersebut. Jika siswa sudah dianggap mengerti barulah peneliti memberikan soal latihan dan kemudian mengevaluasi jawabannya.Kegiatan inti dalam pertemuan kelima mi, siswa mengalami kesulitan menentukan hasil akhir dari pecahan yang sudah ditulisnya. Hal mi terlihat dan jawaban siswa, ada siswa yang hanya bisa menentukan hasil penkalian pecahan sampai pada mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut dan siswa belum bisa menyedenhanakan hasil penkaliannya. Ada juga siswa yang sudah bisa menyederhanakan tetapi belum pada hasil yang paling sederhana.Pengamat menyarankan untuk membeni penguatan dalam menentukan hasil akhir dari penkalian pecahan campuran dengan pecahan campuran.

iii

28Dibagian akhir pembelajaran peneliti bersama siswa kembali membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. Sebagai pemantapan bagi siswa menghadapi ulangan harian2 peneliti memberikan beberapa soal latihan untuk dikerjakan di rumah. Pertemuan berikutnya adalah melaksanakan ulangan harian2.

C. Pertemuan ke-6. ( Rabu, 2 Maret 2008)Pada pertemuan keenam mi diadakan ulangan harian-2 dengan memberikan petunjuk pengerjaan soal ulangan harian-2 yang dilaksanakan dalam waktu 70 menit, soal disediakan oleh peneliti semua siswa terlihat hadir setelah sebelumnya diabsen satu persatu.Setelah ulangan harian-2 berakhIr semua lembar jawaban dikumpul. Peneliti bersama siswa mengevaluasi jawaban dari soal ulangan harian-.2. Untuk pertemuan berikutnya peneliti memberikan LTS..6 sebagai tugas yang hams dikerjakan di rumah untuk dibawa pada pertemuan berikutnya.Refleksi Sikius IIDalam pelaksanaan sikius kedua dari pertemuan keempat sampai pertemuan keenam, peneliti dapat menyimpulkan dari tugas yang sudah dikerjakan baik berupa PR, lembar tugas siswa, latihan di papan tulis, latihan di buku dan ulangan harian-2, masih terdapat kesalahan dalam merubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Dan hasil pengamatan ternyata siswa juga mengalami kesulitan jika angkanya lebih besar, pada perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan perkalian Fcah an campuran dengan pecahan campuran. Dari ulangan harian-2 terdapat siswa !ang sudah berhasil memenuhi KKM yaitu 21 siswa.Peneliti beranggapan bahwa siswa dapat terlebih dahulu belajar di rumah dengan memperbanyak mengerjakan soal-soal latihan sebagai pemantapan dalam mempelajari perkalian pecahan. Sebagai tahap refleksi guru mengupayakan untuk pertemuan berikutnya agar dapat memperhatikan dan memberikan bimbingan lebih bagi siswa yang belum bisa merubah pecahan campuran dengan pecahan biasa dengan angka yang !ebih besar.Setelah berdiskusi dengan pengamat, peneliti disarankan melakukan perubahan sebagai upaya perbaikan terhadap hasil ulangan harian-2. Siswa mengalami penurunan terhadap ketercapaian KKM pada setiap indikator ulangan harian-2, dibandingkan dengan ketercapaian KKM setiap indikator pada ulangan harian-1 . Perubahan yang dilakukan peneliti adalah guru yang terlebih dahulu memberikan contoh soal dan menjelaskan langkah-langkah mengerjakan soal di papan tulis yang diperhatikan siswa, jika siswa sudah dianggap mengerti, barulah guru meminta beberapa orang siswa untuk mempresentasikan soal yang sudah dibuatnya di papan tulis.2.3 Sikius IIIa. Pertemun ke-7. ( Senin, 07 April 2008)Seperti pada pertemuan sebelurnnya siswa sudah duduk dibangkunya masing-masing dengan tugas berupa soal yang telah dibuatnya, sebelum soal dikumpulkan peneliti memotivasi siswa dan mengulang kembali pelajaran sebelumnya. Setelah soal dikumpulkan, peneliti meminta salah seorang siswa untuk menukarkan soal perkalian bilangan asli dengan pecahan des imal yang sudah dibuatnya untuk ditukarkan dengan siswa yang lain. Masing-masing siswaDAFTAR PUSTAKADjamarah dan Zain . 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rhineka Cipta. Jakarta. Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP SD. Depdiknas. JakartaHudoyo, Herman. 1979. Matematika dan pelaksanaannya di depan kelas./ Usaha Nasional. SurabayaHeleni. 1990. Suatu Kajian Tentang Penerapan Tugas Menyusu Pertanyaan Dan Jawaban Terhadap Peningkatan Hasil Belaftir Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Di kelas liJurusan Fisika SMA Negeri 8 PadangMoedjiono dan Dimyati. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud. Jakarta.Nasution. 1992. Berbagal Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. JakartaSlameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rhineka Cipta. JakartaISoedjana. 1986. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Universitas Terbuka. JakartaWinkel, W. S. 1996. Pisikologi Pengajaran. PT. Gramedia. JakartaWardani, dkk. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Pusat Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta

SILABUSSekolah: SDN 015 KUANTAN BABU RENGATKelas: VMata Pelajaran: MatematikaSemester: IIStandar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah..______ PenilaiaiiAlokasiKompetensi Materi' Pokok IKegiatan.Sumber I Bahan I..Indikator.BentukwaktuDasarPembelajaranPembelajaranTekmkInstrumen Alat PembelajaranInstrumen (menit)Mengalihkan PengerjaanMengalikan bilangan Menenthkan hasilLTSTertulis Terlampir2x35 BukuMatematikapecahanhitung bilangan ash dengan pecahan perkalian bilangankelas V. Karanganbiasa dan mengalikan ash dengan pecahanNut Akhsin danbilangan ash dengan biasa dan mengalikanHeny. Kpecahan campuranbilangan asli denganpecahan campuranMengalihkan PengerjaanMengalikan pecahan Menentukan hasilLTSTertulis Terlampir2x35 BukuMatematikapecahanhitung bilangan biasa denganperkalian pecahankelas V. Karanganpecahan biasabiasa dengan pecahanNur Akhsin danbiasaHeny. KULANGAN HARlAN 2x35Mengalihkan PengerjaanMengalikan pecahan Menentukan hasilLTSTertulis Terlampir2 x 35 Buku Matematikapecahanhithng bilangan biasa denganperkalian pecahankelas V. Karanganpecalian canipuranbiasa dengan pecahanNur Akhsin dancampuranHeny. KMengalihkan PengeijaanMengalikan pecahan Menentukan hasilLTSTertulis Terlampir2x35 BukuMatematikapecahanbitting bilangan campuran denganperkalian pecahankelas V. Karanganpecahan campurancampuran denganNut Akhsin danpecahan campuran Heny. KULANGAN HARlAN2x35i W9

Mui$ uIIIikin PIn$OI1%MflbI1Vj 'MIIk1hIu1FLTST1IertampIr2 x %5 WAtemat apecahanhitting bilangan asli dengan pecahan perkalian bilangankelas V. Karangandesimalash dengan pecahanNur Akhsin dandesimalHeny. KMengalihkan PengerjaanMengalikan duaMenenthkan hasilLTSTertulis Terlampir2x35 Buku Matematikapecahanhitung bilangan buah pecahanperkalian dna buahkelas V. Karangandesimalpecahan desimalNur Akhsin clanHeny. KULANGAN HARlAN2x35

BABVKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanDari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dapatdisimpulkan bahwa penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil(:belajar matematika kelas V SD_Negeri 04uantanBaht-R*gt, Tahun ajaran 20)1kO&pada materi pokok perkahan pecahanB. SaranMela!ui penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran:1. Untuk melaksanakan metode pemberian tugas hendaknya guru matematika SLYN 0 1 5 Kuantan Babu Rengat memperhatikan langkah-Iangkah penggunaan metode pemberian tugas yaitu mempertimbangan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas, waktu, diberi bimbingan/pengawasan oleh guru, diberi dorongan sehingga anak mau bekerja dan penilain pekerjaan siswa dengan tes maupun non tes.2 Bagi siswa kelas V SDL NgenOL5Kuantan.ai Rengat hendaknya dapat membangun pengetahuan sendiri dan menanamkan kejujuran serta rasa tanggung jawab dalam melaksakan tugas yang diberikan guru, guna meningkatkan hasil belaj ar matematika.3. Bagi yang ingin melanj utkan penelitian mi dalam ruang lingkup lebih luas dapat memperbaiki kelemahan dalam penelitian mi.