nilai-nilai religius dalam novel hafalan …€¦ · yang membedakan dengan novel-novel religius...

16
NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 15 NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE Erna Eka Zuliati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penulisan artikelini mempunyai arah dan sasaran yang tepat. Ada dua tujuanyaitu, mengkaji nilai-nilai religius iman kepada Allah SWT dalam novel Hafalan Shalat Delisakarya Tere Liye. Manfaat teoritis yaitu dapat memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan sastra Indonesia terutama dalam pengkajian novel. Manfaat Praktis yaitu dapat memperluas cakrawala apresiasi pembaca sastra Indonesia terhadap aspek religius dalam sebuah novel. Artikel ini diharapkan dapat mengajarkan pada masyarakat bahwa banyak pelajaran yang dapat diambil dari sebuah karya sastra (novel) sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat. dan nila-nilai religius taqwa kepada Allah SWT.dalam novel Hafalan Shalat Delisakarya Tere Liyedapat disimpulkan sebagai berikut: Nilai keimanan adalah berhubungan dengan hati, hatilah yang sangat berperan dalam mewujudkan iman seseorang.Sedangkan taqwa secara etimologis tersebut maka takwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (istiqomah).Iman dan taqwa bagai dua sisi mata uang yang tidak terlepas satu dengan yang lain. Taqwa adalah sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam berbagai ajaran Islam secara utuh dan konsisten. Dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye ini, hal yang membedakan dengan novel-novel religius lainya.Tere Liye dalam karya sastra Hafalan Shalat Delisa ini mampu menejembatani menyampaikan nilai-nilai religius taqwa kepada Allah SWT.dengan ringan dan mudah diterima dari berbgai kalangan. Kata-kata kunci : nilai-nilai, religius, iman, taqwa PENDAHULUAN Sebagian besar kita, sering menganggap sastra sebagai dunia yang asing. Ibarat sebuah pulau belum dikenal, tidak semua nahkoda kapal mau melemparkan jangkarya di sana. Tidak setiap orang peduli, konsen, apresiasi, bergelut atau hidup dari sastra.Mengapa?Karena secara pragmatis sastra dianggap tidak mampu memberikan kontribusi, apalagi melimpahkan materi.Mereka yang berlabuh dan mendedikasikan hidupnya didunia satra, adalah mereka yang terpilih (Choosen people) atau orang-orang yang batinya terpanggil seruan bilur- bilur potensi estetika dalam dirinya yang secara kodrati merupakan anugrah dari Tuhan (Wibowo,

Upload: lamnguyet

Post on 17-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 15

NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISAKARYA TERE LIYE

Erna Eka ZuliatiMahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak: Tujuan penulisan artikelini mempunyai arah dansasaran yang tepat. Ada dua tujuanyaitu, mengkaji nilai-nilai religiusiman kepada Allah SWT dalam novel Hafalan Shalat DelisakaryaTere Liye. Manfaat teoritis yaitu dapat memberikan manfaat bagipengembangan keilmuan sastra Indonesia terutama dalam pengkajiannovel. Manfaat Praktis yaitu dapat memperluas cakrawala apresiasipembaca sastra Indonesia terhadap aspek religius dalam sebuah novel.Artikel ini diharapkan dapat mengajarkan pada masyarakat bahwabanyak pelajaran yang dapat diambil dari sebuah karya sastra (novel)sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat. dan nila-nilaireligius taqwa kepada Allah SWT.dalam novel Hafalan ShalatDelisakarya Tere Liyedapat disimpulkan sebagai berikut: Nilaikeimanan adalah berhubungan dengan hati, hatilah yang sangatberperan dalam mewujudkan iman seseorang.Sedangkan taqwa secaraetimologis tersebut maka takwa dapat diartikan sikap memeliharakeimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islamsecara utuh dan konsisten (istiqomah).Iman dan taqwa bagai dua sisimata uang yang tidak terlepas satu dengan yang lain. Taqwa adalahsikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam berbagai ajaranIslam secara utuh dan konsisten.

Dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye ini, halyang membedakan dengan novel-novel religius lainya.Tere Liyedalam karya sastra Hafalan Shalat Delisa ini mampu menejembatanimenyampaikan nilai-nilai religius taqwa kepada Allah SWT.denganringan dan mudah diterima dari berbgai kalangan.

Kata-kata kunci : nilai-nilai, religius, iman, taqwa

PENDAHULUANSebagian besar kita, sering

menganggap sastra sebagai duniayang asing. Ibarat sebuah pulaubelum dikenal, tidak semua nahkodakapal mau melemparkan jangkaryadi sana. Tidak setiap orang peduli,konsen, apresiasi, bergelut atauhidup dari sastra.Mengapa?Karenasecara pragmatis sastra dianggap

tidak mampu memberikankontribusi, apalagi melimpahkanmateri.Mereka yang berlabuh danmendedikasikan hidupnya diduniasatra, adalah mereka yang terpilih(Choosen people) atau orang-orangyang batinya terpanggil seruan bilur-bilur potensi estetika dalam dirinyayang secara kodrati merupakananugrah dari Tuhan (Wibowo,

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 16

2013:28). Sejalan dengan pernyataandiatas, menurut Prof. Dr. WahyudiSiswanto, M.Pd, karya sastra yangbaik adalah karya satra yang tidakterikat oleh nilai-nilai dan fakta-faktasetempat, tetapi lebh bersifatuniversal. Makin baik karya sastramakin universal masalah hidup yangdiungkapkanya, seperti cinta kasih,ambisi, kebencian, kematian dankesepian (Siswanto, 2013:75)

Novel adalah sebagai salahsatu bentuk karya sastra yang dapatdengan bebas berbicara tentangkehidupan yang dialami olehmanusia dengan berbagai peraturandan norma-norma dalam interaksinyadengan lingkungan sehingga dalamkarya sastra (novel) terdapat maknatertentu tentang kehidupan. Sehinggamelalui karya sastra novel, pesanyang akan tersampaikan. NovelHafalan Shalat Delisa jugamerupakan sebuah produk karyasastra yang masuk dalam kategorinovel pendidikan dan pencerahanyang di dalamnya banyakmemberikan representasi tentangnilai-nilai religious. Dalam novelHafalan Shalat Delisa ini banyakdisajikan baik secara tersurat dantersirat tentang nilai-nilai religius,terutama; sabar, ibadah, tawakal,gigih atau tidak mudah putus asa,jujur, dan yang paling utama adalahkeikhlasan.

Novel Hafalan Shalat Delisamerupakan novel ke empat yangditulis oleh Tere Liye. NovelHafalan shalat Delisa yang sudahmemasuki cetakan XXII pada tahun2013 ini menarik untuk dinikmati,bukan hanya jalan ceritanya yangbagus, tetapi juga sangat mengurasemosi dan sangat menyentuh hatiorang yang membacanya. Novel

Hafalan Shalat Delisa ditulis olehTere Liye yang dilatar belakangi olehbencana tsunami Aceh tahun 24desember 2004.

Sehingga dengan harapannovel ini yang dapat dijadikansebagai pelajaran berharga untukmengetahui berbagai nilaikehidupan, dan nilai-nilai religius.Novel ini juga memberikan contohyang baik bagi orang tua yangmendidik anaknya dengan dasarnilai-nilai religius. Secara singkat,novel Hafalan Shalat Delisa yangditulis oleh Tere Liye mengisahkanseorang anak perempuan berusia 6tahun bernama Delisa yang mencobamenghafal bacaan shalat sebagaiujian akhir di TPA (TamanPendidikan Al-quran) tempatnyamengaji di sebuah desa yangbernama Lhok Nga, Aceh. Untukmenyemangati Delisa, Ummi(panggilan ibunya) menjanjikansebuah kalung berliontin huruf “D‟jika Delisa berhasil menghafal semuabacaan shalat. Namun di saat ujianberlangsung, tsunami menghantamLhok Nga tepat pada tanggal 26desember 2004 lalu.Yang setelahperistiwa itu Delisa berusahamengingat hafalan shalat yangpernah hilang dalam ingatannya.Danseorang anak yang kuat dalammenghadapi musibah tsunami yangmerenggut nyawa kakak-kakak danibunya.

Religius, menurut James.W(2010) (dalam Agus Wibowo:2013:40) Religi merupakan ikatanatau pengikatan yang bermakna,penyerahan diri, tunduk patuh, taat,dalam pengertian positif yangmenimbulkan kebahagiaan pada diriseseorang. Ajaran dalam sastrareligius mencakup masalahberbagai

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 17

persoalan yang tidak terbatas,menyangkut persoalan hidup dankehidupan, seluruh persoalan yangmencakup harkat dan martabatmanusia.Yaitu persolan manusiadengan diri sendiri, manusia denganmanusia lain, dengan lingkunganalam dan manusia dengan Tuhannya.Berdasarkan latar belakang tersebutyang menarik perhatian penulisuntuk melakukan analisis terhadapnovel tersebut.penulis tertarik untukmengadakan kajian gunamengungkap nilai-nilai religius padanovel Hafalan Shalat Delisa karyaTere Liye dengan judul: Nilai-nilaiReligius Hafalan Shalat Delisa karyaTere Liye.

Manfaat Penulisan ArtikelManfaat dari penulisan artikel

ini adalah dapat memberikanmanfaat bagi pengembangankeilmuan sastra Indonesia terutamadalam pengkajian novel.Ada duamanfaat yang diharapkan yaitu (1)manfaat teoritis. Dapat memperluascakrawala apresiasi pembaca sastraIndonesia terhadap aspek religidalam sebuah novel.(2)dan manfaatpraktis, artikel ini diharapkan dapatmengajarkan pada masyarakat bahwabanyak pelajaran yang dapat diambildari sebuah karya sastra (novel)sehingga dapat meningkatkan minatbaca masyarakat.

METODEMetode kualitatif

memberikan perhatian terhadap dataalamiah,data dalam hubunganyadengan konteks keberadaanya.Metode kualitatif diaggap sebagaimultimetode sebab penelitianmelibatkan sejumlah besar gejalasosial yang relevan. Dalam penelitian

karya sastra misalnya akanmelibatkan pengarang, lingkungansosial, termasuk unsur-unsur budayapada umunya. (Kutha Retna, 2015:4)Dalam penelitian ini, metode yangdigunakan adalah metode kualitatif.Penerapan metode kualitatif inibersifat deskriptif yang berarti datayang dihasilkan berupa kata-katadalam bentuk kutipan-kutipan.Metode kualitatif yang bersifatdeskriptif dimaksudkan adalahbahwa data yang dikumpulkanberupa kata-kata, gambar, dan bukanangka-angka. Ciri-ciri terpentingmetode kualitatif adalah (1)Memberikan perhatian utama padamakna dan pesan, sesuai denganhakikat obyek. (2) Lebihmengutamakan proses dibandinghasil penelitian sehingga maknaselalu berubah. (3) Tidak ada jarakantara subyek peneliti dengan obyekpeneliti. (4) Desain dan kerangkapenelitian bersifat smentara, sebabpenelitian bersifat terbuka. (5)Penelitian bersifat alamiah, terjadidalam konteks budayanya masing-(Ratna,2015:47).

Proses dalam penelitiankualitatif ini dengan menggunakanpendekatan sosiologis. Sosiologisastra memang penelitian dalamkaitanya dengan masyarakat dan tekssastra. Hubungan manusia denganteks sastra itu tentunya merupakanhubungan yang bersifat spesifik.Diantara hubungan spesifik ituadalah hubungan antar teks sastradengan pembacanya dipandangseSara sosiologis. pendekatansosiologi menganalisis manusiadalam masyarakat ke individu,pendekatan sosiologis menganggapkarya sastra sebagai milikmasyarakat. (Ratna, 2015:59)

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 18

Penelitian kualitatif bersifatdeskriptif lebih mengutamakanproses daripada hasil, analisis datacenderung induktif, dan maknamerupakan hal yang esensial. lebihdiutamakan karena hubungan antarbagian-bagian yang sedang ditelitijauh lebih jelas apabila diamatidalam proses. Dalampelaksanaannya, metode deskriptifkualitatif menuntut peneliti untukmenangkap aspek penelitian secaraakurat serta memperhatikan secaracermat apa saja yang menjadi fokuspenelitian sehingga pemberianinterpretasi dapat lebih mendalam.

Dalam penenelitian ini,penerapan rancangan tersebut adalahsebagai berikut,(1) Penelitimengamati adanya nilai religiusiman dan taqwa kepada Allah dalamnovel Hafalan Sholat Delisa karyaTere Liye. (2) Penelitimemprediksibahwa isu yang akan diteliti angatmenarik untuk diteliti. (3) Penelitimengidentifikasi masalah yang adadalam penelitian (4) Penelitimengidentifikasi manfaat penelitianbaik secara teoritis maupun secarapraktis. (5) Peneliti merumuskanmasalah sesuai dengan identifikasimasalah yang diteliti. (6) Penelitimemnentukan landasan teori yangakan digunakan dalam penelitian (7)Peneliti mencari, mengumpulkan danmengolah data. (8) Penelitimelakukan analisis data berdasarkanteori yang dikumpulkan dalamlandasan teori. (9) Penelitimendiskripsikan hasil analisis (10)Peneliti menafsirkan danmendiskripsikanhasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASANNilai-nilai Religius Iman kepadaAllah SWT

Secara istilah iman adalahmengucapkan dengan lisan (iqrarlisany) membenarkan dalam hati(tasdiqun Bil qolby) danmelaksanakan dengan segala anggotabadan (a’malu bil arkan).Pembenaran dalam iman berartipembenaran yang teguh disertaidengan ketundukan dan penyerahanjiwa. Dalam iman pembenaranterutama terkait dengan hati.Hatisangat berperan dalam mewujudkaniman seseorang.Meskipun begituAllah sesungguhnya telahmemberikan potensi pada manusiauntuk bertuhan dan mengabdi hanyakepada Allah SWT, yang disebutdengan fitrah tauhid. Dalam sabdaRosulullah SAW yang diriwayatkanoleh muslim.

“tidaklah seorang anak itudilahirkan kecuali dalam keadaanfitrah (bertauhid) kemudian keduaorang tuanyalah yang menjadikanyaberagama yahudi, nasrani ataumajusi.

Dalam paparan analisis novelHafalan Shalat Delisa yangdimaksudkan adalah berikut ini.Bahwa tauhid dalam Islam yang

diekspresikan dengan kalimat “laa

ilaaha ilallah” merupakan titik tolakdari keimanan. Jadi, tauhidmengandung pengertian bahwamanusia tidak membutuhkan apa-apaselain Allah, sehingga seseorangyang beriman diberi kemulyaan dankepuasan sebagai hamba yang bebasdan benar-benar terhormat, denganmenyandarkan segala sesuatu karenaAllah.SWT.

Cinta karena Allah

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 19

Iman kepada Allahmerupakan ajaran yang paling pokokyang mendasari seluruh ajaranIslam.Cinta yang dilandasi semata-mata hanya karena Allah SWT.jugamerupakan salah satu dari wujudkeimanan kita kepada Allah SWT.begitulah seharusnya rasa cintamanusia diwujudkan. Karena Allahlah yang telah menganugerahkanrasa cinta untukmahlukNya.Rasulullah SAWbersabda:

"”Barang siapa yang mencintaikarena Allah, membenci karenaAllah, memberi karena Allah, dantidak memberi karena Allah. Maka iasesungguhnya telah memperolehkesempurnaan iman."” (H.R . athThabrani dalam Al-kabir)

Maka jelaslah bahwamenjalani wala’ atau loyalitas danukhuwah selain karena AllahSWT.tidak ada gunanya disisi AllahSWT ( Al-fauzan, 1998:147)a)"Delisa… D-e-l-i-s-a cinta ummi…

Delisa c-i-n-t-a ummi karenaAllah!"Ia pelan sekali mengatakanitu.

b) U-m-m-i juga cinta sekaliDelisa… u-m-m-i c-i-n-t-aDelisakarena Allah!” ummi Salamahterisak memeluk bungsunya.Memeluk erat (Liye Tere,2013:53)

Hanya cinta karena Allahlah yangmampu mempertemukan seseorangdengan yang lain kelak di harikiamat. Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda:Bersabda:Sesungguhnya Allah berfirman padahari kiamat, dimanakah orang-orangyang saling mencintai karena

keagunganKu?Pada hari ini akan akunaungi mereka di bawah naunganKu,pada hari yang tidak ada naunganselain naungan-Ku.” (H.R. Muslim,no.2566, Ahmad dan Malik, no.1776)

Maka sebuah kesimpulan didapatbahwa cinta hakiki yang harusdimiliki setiap insan adalah solusiuntuk memecahkan degradasi moralyang tengah terjadi pada saat inikhusunya kecintaan anak terhadaporang tua.

Khusuk

Khusuk dalam novel Hafalan ShalatDelisa karya Tere Liye seperti yangdi tanyakan oleh Delisa kepadaustadz Rahman pada saatmenerangkan tentang khusuk setelahbelajar membaca iqra’ di Meunusah.

“Kenapa dia nggak ngerasa sakit,kan pasti sakit sekali kalaudipotong, ustadz?” kalau anak lainmenggidik. Delisa justrumengacungkan tangan danbertanya .memandang penuh rasaingin tahu. Ustadz Rahmanmenelan ludah.“Eh, karena orangyang khusuk pikiranya selalufokus. “Pikiranya satu!”(TereLiye, 2013:40).

Pada ungkapan khusuk yang lainyaketika Delisa menyelesaikan hafalanshalatnya yang bertepatan dengandatangnya tsunami yang datangmelanda Lhok Nga.

a) “Delisa mendengar suaramengerikani itu. Tapi Delisasedang khusuk. Delisa inginmenyelesaikan hafalan sholatdengan baik (Tere Liye, 2013:70)

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 20

b) SUBHANALLAH! Delisa tidakmemperdulikan apa yang terjadiDelisa ingin khusuk. Delisa inginsatu.(Tere Liye, 2013:71)

Ustadz Rahman agak terkejutdengan pertanyaan Delisa. UstadzRahman tentu saja kesulitanmenjelaskan arti khusuk kepada anakseusia Delisa. Namun demikian,tidak berarti bahwa khusyuk itumasalah sesuatu yang tidak terukur.Justru, khusyu adalah tingkatan yangmesti kita capai dan kita upayakan,baik dalam shalat, membaca AlQur’an, berdoa, atau dalam hal yanglainnya. Beberapa pengertian khusukditerangkan didalam Al-quran,sebagai berikut;Sesungguhnya AllahSWT telah memuji orang-orang yangkhusu’, seperti yang disebutkandalam surat Al-Mu’minuun ayat satudan dua; “Sungguh beruntunglahorang-orang yang beriman, (yaitu)orang-orang yang khusyu dalamshalatnya”.

3. Sujud kepada Allah SWT“ Sujud merupakan satu bentukkepasrahan dan penghambaan dirikepada AllahSwt. Hanya kepadaAllah sajalah manusia itu bolehbersujud. Adapun kepadasesamamanusia kita diperintahkanuntuk saling menghormati saja.Padasaat kita sujud makadahi, telapaktangan, kaki, dan lutut semuamenempel ke tanah (alas sujud).Inilahposisi paling ideal sebagaibentuk kepasrahan, ketundukan, dankepatuhan totalkepada Allah Swt(kmenag RI:2015:)

Tepat Delisa mengatakan takbirsebelum sujud, tepat sebelumkepalanya menghantam tembokitu, selaksa cahaya melesat dari

Arsay Allah SWT.(Tere Liye,2011:71)

Demikian dahsyatnya sujud yangdiperintahkan oleh Allah hati danfikiran yang kita rendahkanserendah-rendahnya sebagai tandaketundukan total atas segalakehendak Allah. Sarana menyatukankehendak Allah dengan kehendakkita.

Nilai IbadahDalam kaitanya dengan nilai

religi yang terdapat dalam novelHafalan Shalat Deliasa adalahberdasarkan keutamaan dari ibadahbahwasanya ibadah dapatmeringankan seseorang untukmelakukan berbagai kebajikan danmeninggalkan kemunkaran.

Waktu subuh

Tere Liye mengungkapkan peristiwawaktu subuh ini dalam novelnyaHafalan Shalat Delisa ini.

a) Adzan subuh dari meanusahterdengar syahdu. Bersahut satusama lain. Menggetarkan langit-langit Lhok Nga yang masihgelap.

b) Ibu-ibu membimbing anakkecilnya bangun shalatberjamaah “Ashshalatu khoirumminan naum!” Delisamenggeliat.Geli. Cut Aisyahnakal menusuk hidungnyadengan bulu ayam penunjukbatas tadarus (Tere Liye,2013:1)

“Asshalaatu khairun minannaum”, itulah lafal Arab daripenggalan kalimat adzan shalatsubuh yang artinya “shalat lebih baik

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 21

dari tidur”keistimewaan waktu subuhdengan seruan adzan yang berbedadari lima seruan waktu shalat. Lebihistimewa diantara waktu istimewayang diciptakan Allah SWT untukumat Muslim adalah waktu Subuh.Di dalamnya terkandung banyakkeberkahan, Secara khususRasulullah Saw pernah berdoa ” YaAllah, berkahilah umatku selamamereka senang bangun subuh ”

ShalatSeperti diantaranya adalah

yang telah dilakukan oleh Tere Liyeyang patut kita berikan penghargaanatas perhatianya terhadap shalat danberdakwah yang dikemas dalamsebuah karya sastra.

Shalat adalah ibadahbadaniyah yang pertama kalidiwajibkan mendahului semuaibadah badaniyah yang lain. shalatadalah tiang agama, sebagaimanasabda nabi Muhammad SAW.“barang siapa mnedirikan Shalatmaka seseungguhnya dia telahmndirikan agama dan barang siapamerusak makanya makasesungguhnya dia telah merusakagama. (Tim dosen PAI:2009:89)Delisa ingin shalat seperti sahabatRasullah yang benar-benarsempurna.Hal ini terwujut ketikamenyetorkan hafalan shalat pada buguru Nur minggu itu.

Delisa ingin untuk pertamakalinya shalat, untuk pertamakalinya membaca bacaan shalatdengan sempurna, Delisa inginseperti sahabat Rosulullah…Delisa ingin seperti itu. (TereLiye, 2013:68)

Pada puncak dari novelHafalan Shalat Delisa adalah shalatDelisa, gadis kecil berusia enam

tahun yang memperjuangkanshalatnya dengan ketulusan dankepasrahan diri kepada Allah SWT.hingga di ambang kematian. Halinilah kiranya yang dapat menjadiinspirasi untuk para pembaca padaumumnya dan penulis khususnya.

Motivasi Shalat

Motivasi merupakan sebuahrangsangan atau dorongan yangdimiliki oleh seseorang atausekelompok masyarakat yang inginbekerjasama secara maksimal dalammelakukan sesuatu yang sudahdirencanakan untuk mencapai sebuahtujuan yang sudah ditetapkan.Sepertiupaya ummi Salamah dalammemotifasi semua putrinya ketikamenghafal bacaan shalat denganhadiah sebuah kalung.

“Kamu kan harus ikut umikepasar sekarang!”“Enggak ah, Delisa menghafalsaja hari ini!”Delisa menggelengburu-buru.Kamu harus ikut sayang… ummimau beli itu,”“itu apa?”“ummi mau beli itu—i-t-u tuh!”ummi membuat tanda bundarandari jemari telunjuk dan jempoldua tanganyaTersenyum.hijaunyamenyala.Ummi mengangguk(Tere Liye, 2013:16)

Dari beberapa paparanmotivasi diatas dapat disimpulkanbahwa motivasi dapat dipandangsebagai fungsi, berarti motivasiberfungsi sebagai daya penggerakdari dalam individu untuk melakukanaktivitas tertentu dalam mencapaitujuan.

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 22

Shalat Subuh BerjamaahDalam novel Hafalan Shalat

Delisa kesibukan pada saat shalatsubuh berjamaah sangat ditonjolkan.Ketika malam telah berganti pagipenghuni Lhok Nga seolah-olahtidak mengenal dingin, tua, muda,laki-laki, perempuan sholat jamaahsubuh adalah bagian penting dariLhok Nga.

Remaja tanggung sambilmenguap menahan kantukmengambil wudhu.Anak lelakibergegas menjamah sarung dankopyah. Anak gadis menjumputlipatan mukna putih di atas meja.Bapak-bapak membuka pinturumah menuju manusah. Ibu-ibumembimbing anak kecilnyabangun shalat berjamaah (TereLiye, 2013:1)

Kehidupan Lhok Nga dimulaisejalan dengan Allah SWT yangmemerintahkan kita untuk bangundan menegakkan sholat di waktusubuh, sebagaimana ayat,

“Dirikanlah sholat darisesudah matahari tergelincir sampaigelap malam dan (dirikanlah pulashalat) subuh.Sesungguhnya shalatsubuh itu disaksikan (olehmalaikat)”. (QS. Al Israa, 17:78).

Sholat berjamaah jugamemiliki fungsi dalam hubungankemanusiaan.Hubungan iniditunjukkan dengan simbol-simbolyang terdapat di dalamnya.Mulai darikeberadaan imam, makmum sertabarisan dan lainnya.Dalam sholatberjamaah, imam diibaratkan sebagaipimpinan yang harus diikuti.

IkhlasIkhlas merupakan sikap dan

perbuatan yang timbul karena adanyakeinginan sendiri, bukan karena

perintah atau paksaan orang lain.Jika mengerjakan sesuatu karenamengharap imbalan dari suatu pihaktertentu maka belum termasukikhlas.Syarat diterimanya ibadahadalah rasa ikhlas sebagaimanaditerangkan dalam ayat Al-Qur'an(QS.Az Zumar: 65),

Orang-orang yang kesulitanmelakukan sesuatu itu, mungkinkarena hatinya Delisa… kurangihlas! Hatinya jauh dariketulusan.”“tidak ihlas? Tidak ihlasbagaimana maksud kakubai!”Delisa menelan ludahnya.Ya semisal orang tersebut merasaterpaksa melakukan sesuatu itu.Misalnya seperti Delisa yangterpaksa disuruh Abimembersihkan rumah, atauapalah! Itu namanya tidak ihlas”“Nggak… Delisa nggak pernahmerasa terpaksa, kok!“kan tadi misal, sayang… ataubisa jadi misalnya mengharaphadiah… mengharap imbalan…orang itu melakukan bukan karenasesuatu yang lebih hakiki.Hmmm..maksud kak Ubai bukankarena sesuatu yang lebih mulia,bukan karena Allah orang itutidak ihlas (Tere Liye, 2013:245)

Selain ikhlas yang dijelaskan olehkak Ubai untuk Delisa, perilakuikhlas juga dapat mendatangkanberbagai keuntungan bagi pelakunya.

Menerima takdir Allah

Dijelaskan dalam Al-quran suratAl-Hadiid ayat 22 bawasanya tidak adayang terjadi di dunia ini tanparencana Allah SWT.

“Tiada suatu bencanapun yang

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 23

menimpa di bumi dan (tidak pula)pada dirimu sendiri melainkan telahtertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)sebelum Kamimenciptakannya.Sesungguhnya yangdemikian itu adalah mudah bagiAllah.Tiada suatu bencanapun yangmenimpa di bumi dan (tidak pula)pada dirimu sendiri melainkan telahtertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)sebelum Kamimenciptakannya.Sesungguhnya yangdemikian itu adalah mudah bagiAllah.” (Q.S Al-hadiid ayat:22)

Dalam novel Hafalan ShalatDelisa, Prajurit Smith yang begitutertegun dengan ketentuan Delisakecil disaat meregang nyawasendirian tanpa ayah ibu dankeluarganya. Peristiwa inilah yangakhirnya menyadarkan prajurit Smithdapat menerima kenyataan anak danistrinya yang telah pergi.

Nilai HidayahAllah SWT. mendatangkan hidayah-Nya pada seseorang tanpa melihatpada siapa dan dari mana. Dalamnovel Hafalan Shalat Delisa, yangterjadi pada saat prajurit Smithmenemukan tubuh Delisa yangtersangkut disemak belukar dalamkondisi yang memprihatinkan, tubuhmembiru dan mengeriput.Namundiliputi cahaya yang mnakjubkan.

Ya Allah, tubuh itu bercahaya.tubuh itu ditatapnya bercahaya.Berkilauan menakjubkan.Lihatlah! Lebih indah dari tujuhpelangi dijadikan satu (Tere Liye,2013:108)

2. Nilai-nilai Religius taqwakepada Allah SWT

Dalam buku AktualisasiPendidikan Islam Taqwa berasal dari

kata waqa-yaqii-waqoyatan, yangberarti takut, menjaga, memeliharadan melindungi. Sesuai denganmakna etimologis tersebut makatakwa dapat diartikan sikapmemelihara keimanan yangdiwujudkan dalam pengamalanajaran agama Islam secara utuh dankonsisten (istiqomah) (Thoha,2009:60)

Akhlak

Toleransi Antar UmatBeragama

Toleransi mengarah kepadasikap terbuka dan mau mengakuiadanya berbagai macam perbedaandari umat beragama yang lain.Landasan dasar pemikiran ini adalahfirman Allah:

“Hai manusia, Sesungguhnyakami menciptakan kamu dari seoranglaki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsa-bangsadan bersuku-suku supaya kamusaling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang palingmulia diantara kamu disisi Allahialah orang yang paling taqwadiantara kamu. Sesungguhnya AllahMaha mengetahui lagi MahaMengenal”(Q.S Al-Hujurat ayat 13)

Dalam novel Hafalan ShalatDelisa, toleransi yang menonjoladalah pada keluarga Abi Usman danKoh Acan. Bagaimana mereka hidupberdampingan dengan perbedaantetapi tetap dalam toleransi yangtinggi. Koh Acan yang meskipun iaseorang cina tetapi begitu besardukunganya terhadap anak-anak abiUsman ketika memulai belajar haflanshalat.a) “Nggak… haiya, saya nggak

mungkinlah pasang harga mahal

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 24

kalau buat hadiah hafalan shalat!Nggak mungkinlah.

b) “Ah, nggak usah. Biar sayabayar penuh saja kok Acan!”ummi menggeleng pelan.Tersenyummenolak.”Tidaklah… Kalauuntuk hadiah hafalan shalat ini,ummi Salamah bayar separosaja, haiya!” (Tere Liye,2013:155)

Meskipun Koh Acan adalah seorangCina tulen dan berkeyakinan yangberbeda dengan Abi Usman tetapitetap memberi perhatian besarterhadap anak-anak Abi Usman yangbelajar menghafal bacaan shalat. KohAcan juga memberikan harapan, jikabanyak anak-anak yang bagusshalatnya maka negeri kita juga akanlebih aman, demikian Koh Acanberpendapat.

Nilai Ihtiar

Selalu bersemangat dalammenghadapi kehidupan

Ikhtiar dan tawakal dalamIslam merupakan satu mata rantaiyang tak dapat dipisahkan. Manusiahidup didunia ini pastilahmempunyai harapan, tanpa adanyaharapan manusia tidak mempunyaiarti sebagai manusia. Harapan seringdisamakan dengan cita-cita. Padahalkeduanya mempunyai arti yangberbeda dimana harapan adalahkeinginan yang belum terwujud.Sedangakan cita-cita mempunyaidefinisi sebagai keinginan yang adadalam hati seseorang. Cita-citamungkin bisa tercapai atau tidak,agar cita-cita itu dapat dikabulkanoleh Allah ada beberapa faktor yangharus dipenuhi yaitu berdoa dan

berbakti kepada Allah serta bekerjakeras dan mampu menghadapikehidupan yang dijalaninya.

Meski tanpa pemahamanDelisa.Ketika Delisa untuk pertamakalinya menemukan keluarganyasetelah semua pergi adalah AbiUsman. Bagaimana Delisamenyambut seperti tidak terjadi apa-apa, ketika dipertemukan dengan AbiUsman. Kondisi separah itu tetapmembuat Delisa semangat saatbertemu kembali dengan Abi.

b) “A-B-I!!!A-B-I!!”Lihatlah, paras itu sama sekalitidak bersedih. Menyambutnyaamat riang.Seperti menyambut Abi setelahtiga bulan berlayar.Muka ituseperti bercahaya sakingsenangnya.Berguguran sejuta pertanyaanitu.Delisa bahkan lebih tegardisbanding dirinya.Tidak adarona sedih disana.

c) “A-b-i.. A-b-i… Delisaberseru-seru senang. Kerudungbirunyaterlepas.Memperlihatkan kepalabotaknya. Abi menelan ludah.Melepas pelukan. Mengusaplembut kepala Delisa.Memperhatikan seluruh tubuhbungsunya.“Kaki Delisa dipotong,Bi!”Delisa menyeringai.Abimengeluh.“Gigi Delisa lepas dua,Bi!”delisa membuka mulutnyanyengir.Abi mengeluh semakin dalam.

“Siku-siku Delisa dibungkus,Bi!” Delisa menunjukan lengankanannya (Tere Liye, 2013:144)

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 25

Dalam hal itu merupakan bimbinganbagi setiap mukmin agar berlindungkepada Allah SWT.seraya memohonketeguhan dari-Nya. Maka,keteguhan hati seyogyanya lebih luasdari sekedar berkomitment atau janjiatau cita-cita. Keteguhan hatimerupakan kondisi sekuat karangdimana tidak akan pernah menjadilonggar ataupun lemah.

Nilai Optimis

Allah SWT. MenyampaikanfirmanNya:

”Janganlah kamu bersikap lemah(pesimis), dan janganlah (pula)kamu bersedih hati, padahal kamuadalah orang-orang yang palingtinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (Ali Imran:139)Bukankah keyakinan ini sudah lebihdari cukup untuk menjadi landasan,agar kita senantiasa memilikiharapan dan optimisme dalam hidup?Optimis dalam hidup harus dimilikiinsan muslim yang ada di seluruhdunia, karena sejatinya optimisadalah cara untuk selalu berharap,tentunya berharap pada Allah SWT.sebagaimana sifat Delisa yang selaluoptimis, sifat Abi yang bersemangatuntuk mendapatkan informasitentang keberadaan Delisa yangselamat dari bencana tsunami.a) “Kita pasti akan menemukan

Ummi, Abi, Kak Fatimah, KakZahra,Kak Aisyah, Sayang…”(Tere Liye, 2013:139)

b) Bagi Delisa kehidupan sudahkembali.Bagi Delisa kehidupansudah berlalu.Bagi Delisa harilalu sudah tutup buku. Ia siapmeneruskan kehidupan .tak adayang perlu dicemaskan. Tak ada

yang perlu ditakutkan. Delisasiap menyambung kehidupan;meski sedikitpun ia belummengerti apa arti hdup dankehidupan (Tere Liye, 2013:146)

Nilai Kesabaran Sabar dalam melaksanakan

perintah Allah SWTAllah SWT mengirimkan

manusia ke alam dunia ini tiada lainsupaya manusia beribadah kepadaAllah SWT. “Tidak ada suatukegiatan, tiada suatu perbuatan daribangun tidur sampai tidur kembalikecuali semata-mata untukmengabdikan diri kita kepada AllahSWT. Dalam Al-quran Allahmenenegskan betapa pentingnyakesabaran.

Artinya, “Jadikanlah sabar dan sholatsebagai penolongmu. dansesungguhnya yang demikian itusungguh berat, kecuali bagi orang-

orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa merekaakan menemui Tuhannya, dan bahwa

mereka akan kembali kepada-Nya”(QS. al-Baqarah, 2:45-46)

a)Remaja tanggung sambilmenguap menahan kantukmengambil wudhu. Anaklelaki bergegas menjamahsarung dan kopyah. Anakgadis menjumput lipatanmukna putih di atas meja.Bapak-bapak membuka pinturumah menuju manusah. Ibu-ibu membimbing anakkecilnya bangun shalatberjamaah (Tere Liye,2013:124)

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 26

Intinya, ketaatan itu terdapat rasaberat dalam jiwa dan badansehingga butuh adanya kesabarandan dipaksakan.

Sabar Menghadapi UjianAda dua macam takdir Allah

SWT ada yang menyenangkan danada yang terasa pahit. Untuk takdirAllah SWT.yang menyenangkan,maka seseorang hendaknyabersyukur.

Musibah yang tidak menyenangkanseperti yang terjadi di LhokNga.Utamanya pada keluarga Delisa.

“Sabar……. Anakku! Allah akanmembalas semua kesabarandengan pahala yang besar!” (TereLiye, 2013:156)Bagi Delisa kehidupan sudahkembali.Bagi Delisa semua inisudah berlalu.Bagi Delisa harilalu sudah tutup buku.Ia siapmeneruskan kehidupan. Tak adayang perlu dicemaskan.Tak adayang perlu ditakutkan. Delisa siapmenyambung kehidupan, meskisedikitpun ia belum mengerti apaitu hakikat hidup dan kehidupan(Tere Liye, 2013:157)

Kedudukan orang-orang yang sabardi mata Allah SWT sangattinggi.Jika ada.Karena bersabardengan ketentuan Allah SWTmerupakan salah satu dari macamsabar. Dan balasan lain dari sabarkita itu adalah surga. RasulallahSAW bersabda: sesungguhnya AllahSWT berfirman “Jika hambaku diujidengan kedua matanya dan diabersabar, maka Aku akan menggantikedua matanya dengan surga”(HR.Bukhori).

Pertolongan Allah SWTManusia sangat lemah dihadapan

Allah SWT. sehingga diperlukanuntuk meminta bantuan danpertolongan Allah SWT.QuraishShihab menyatakan dalambukunya Tafsir Al-misbah:

I iyyaka nasta ‘in, “Hanya kepada-

Mu Kami memohon pertolongan.”Betapa perlunya manusiamempelajari kebenaran yang terdapatdalam ucapan singkat ini.

“Permohonan bantuan kepada Allahadalah, permohonan agar Diamempermudah apa yang tidakmampu diraih oleh si pemohon

dengan upaya sendiri” (QuraishShihab,2011:68)Begitu panjang kesulitan yangmenimpa keluarga Abi Usman dankeluarganya, mungkin inilah saatnyaAllah menurunkan kemumudahandan mengabulkan doaa-doa AbiUsman.

Fainna maal ‘usri yusra ,setelah kesulitan pasti adakemudahan! sesungguhnyasetelah ada kesulitan pasti adakemudahan! Itu janji Mu yangtertoreh dalam kitab suci (TereLiye, 2013:124)

Oleh karena keterbatasan-keterbatasan tersebut, manusiameskipun memiliki berbagaikemuliaan, masih memerlukanpertolongan Allah SWT.

Kesimpulan

1) Nilai-nilai religius iman kepadaAllah SWT. dalam novelHafalan Sholat Delisa karyaTere Liye

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 27

Meskipun tidak selalumenulis novel-novel religi tetapiTere Liye dalam karyanya novelHafalan Shalat Delisa, Tere Liyemenyajikan karyanya dengan nilaireligi yang cukup dalam.Meskipunditampilkan dengan sebuahkebiasaan-kebiasaankeseharianmasyarakat yang nampak sederhana.Tere Liye seperti mengikatkandirinya pada Tuhan yang mendasaribahwa Tuhan akan selalu ada untukhambaNya. Selain dari prilaku tokohyang mendasarkan keyakinanyakepada Allah, hal ini nampak padacatan kaki yang dibuat oleh TereLiye yang selalu berdoa untukDelisa, gadis kecil berusia 6 tahunyang seolah-olah dihadirkan olehTere Liye pada kehidupan nyata.Sehingga cara yang buat oleh TereLiye ini membawa pembaca novelHafalan Shalat Delisa semakin kuatmasuk didalam cerita novel dengantanpa disadari. Hal inilahsesungguhnya yang nantinya akanbermuara pada sikap iman kepadaAllah SWT.Dan nilai keimanan adalahberhubungan dengan hati, hatilahyang sangat berperan dalammewujudkan iman seseorang.Teguhtidaknya iman seseorang bergantungpada hati yang sifatnya berubah-ubah.Nilai-nilai religi iman kepadaAllah SWT.

Dengan demikian yangdimaksudkan dari nilai keimanankepada Allah SWT. dalam NovelHafalan Shalat Delisa karya TereLiye ini bukan sekedar hubunganantara manusia dengan Khaliknyatetapi juga nilai keimanan yangberasal dari menjaga hubunganantara manusia dengan manusia.Maka dengan membangun kedua

hubungan vertikal dan horisontalkesempurnaan nilai keimanan kepadaAllah SWT. akan diperoleh dari niai-nilai religi yang dimaksudkan.

2) Nilai-nilai religius taqwakepada Allah SWT. dalamnovel Hafalan Shalat Delisakarya Tere Liye

Iman dan taqwa bagai dua sisimata uang, yang tidak terlepas satudengan yang lain. Taqwa adalahsikap memelihara keimanan yagdiwujudkan dalam berbagai ajaranislam secara utuh dan konsisten.Iman dan takwa perlu ditumbuhkansejak kecil karena dengan keduanyayang ditumbuhkan sejak kecil danmenyatu ke dalam kepribadian.Dalam novel Hafalan Shalat Delisakarya Tere Liye ini, hal yangmembedakan dengan novel-novelreligius lainya. Tere Liye dalamkarya sastra Hafalan Shalat Delisaini mampu menejembatanimenyampaikan nilai-nilai religiustaqwa kepada Allah SWT.denganringan dan mudah diterima dariberbagai kalangan.

Adanya beberapa petikan ayat-ayat Al-quran yang disertakan olehTere Liye dalam alur cerita dansikap-sikap yang menunjukankesesuaian dengan nilai taqwakepada Allah SWT. menjadi bentukpenguat bagi penulis dalammenyampaikan nilai-nilai religiustaqwa kepada Allah SWT. Tere Liyeyang selau menghadirkan Tuhandalam setiap permasalahan paratokoh menunjukan bahwa Tuhanadalah inti dari kenormativan. Darisini jelas bahwa nilai religius yangditawarkan oleh Tere Liye dalamnovel Hafalan Shalat Delisa masih

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 28

dalam bingkai sumber religius yangutama yaitu Tauhid yaitu keesaanTuhan.

SARAN :1) Lembaga Universitas IslamMalang (Unisma)

Penganalisisan sebuah karyasastra tidak lepas dari referensi yangmendukungnya. Untuk itu, kepadaUnisma, sebagai suatu lembagapendidikan islam hendaknya jugamemberi perhatian yang cukup,seperti memberikan kesempatanyang seluas-luasnya kepadamahasiswa untuk melakukanpenelitian karya sastra yang memilikimuatan religious sekaligus mampumenyediakan buku-buku ataureferensi yang cukup. Artinya,Unisma tidak hanya menggiringmahasiwa pascasarjana hanya untukmelakukan penelitian tindakan kelas.2) Guru Bahasa Indonesia

Rendahnya moralitas anak-anak didik banyak disebabkankurangnya materi yang berisiketeladanan. Untuk itu, guru bahasaIndonesia hendaknya bisa lebihkreatif dalam memilih materi yangakan diajarkan seperti halnya novelHafalan Shalat Delisa karya TereLiye ini banyak memberikan contohketeladan hidup, keteladanan sikapreligius sehingga novel ini bisadigunakan sebagai alternatif materibahan ajar sastra.3) Peserta Didik

Pesatnya perkembanganteknologi sangat mempengaruhikarakter anak, untuk itu arahan danketeladanan harus benar-benarsampai dan dapat diterima ringandengan merasa tidak terpaksa.Peserta didik merupakan salahperhatian terpenting dalam

mengkonsumsi penyajian karyasastra (novel) yang digemari. Untukitu melalui penelitian ini penulisberharap mampu mengarahkan padapeserta didik dan dapat memberikanketeladanan niai religius dari karyasastra novel Hafalan Shalat Delisakarya Tere Liye ini. Dan mampumenjadi generasi muda yangberkepribadian religius dan cintaakan nilai seni budaya bangsasendiri.4) Para Penikmat Sastra

Penikmat sastra adalah salahsatu yang sangat berberan dalamperkembangan sastra.Penikmatsastralah yang lebih awalmemberikaan apresiasi maupunkritik terhadap karya sastra.Untuk itudari hasil penelitian nilai-nilaireligius novel Hafalan Shalat Delisaini penulis berharap para penikmatsastra dapat memberikan apresiasiyang positif atau kritik yangmembangun terhadap hasil penelitianini.

DAFTAR RUJUKANAl- Fauzan Shohh Bin Fauzan,

2008.Kitab Tauhid. Jakarta:Darul Haq

Atmosuwito Subijantoro, 2010.Sastra dan Relegiusitasdalam Sastra. Bandung: SinarBaru Algensindo

Arikunto, Suharsini. 2002. ProsedurPenelitian: Suatu Metode Praktek.

Jakarta: Rineka CiptaBaihaqi Fuat Abdul, 2010.

Kumpulan Hadits ShahihBukhari Muslim. JawaTengah: Insan Kamil

Departemen Agama RI,2007.Syaamil Al-Qur’an.Bandung: Syamil

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 29

Endraswara Suwardi, 2013.Metodologi Penelitian Sastra.Yogjakarta: CAPS

Idris, Ridlwan, Zain, Hanafi, dkk,2006.Reorientasi PendidikanAgama Islam. Surabaya: HilalPustaka

Kementrian Pendidikan danKebudayaan,2014.Pendidikan AgamaIslam dan Budi pekerti,Jakarta: Pusat kurikulum danpembukuan

LiyeTere, 2013.Hafalan ShalatDelisa. Jakarta: Republika.

Majid, Andayani, 2013. PendidikanKarakter Perspektif Islam.Bandung: Remaja RosdaKarya.

Minderop Albertine, 2013. PsikologiSastra.Jakarta:Pustaka OborIndonesia.

Mistar Junaidi, 2010. PedomanPenulisan Tesis. Malang:Program Pasca SarjanaUnisma

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. TeoriPengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gadjah MadaRatna Nyoman Kutha, 2015

Teori,Metode dan TeknikPenelitian Sastra.Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Samani, Harianto, 20113, Konsepdan Model PendidikanKarakter. Bandung: Rosdakarya

Shihab Quraish, 2011: Tafsir AlMisbah, Bandung: LenteraHati

Siswantoro. 2010. Metode PenelitianSastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

University Press.Sutopo. 2002. Penelitian Kualitatif.Surakarta. Sebelas Maret UniversityPress.

NOSI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2016___________________________________Halaman | 30

Tim Dosen PAI, 2009,.AktualisasiPendidikan Islam. Surabaya:Hilal pustaka

Siswantoro Wahyudi 2013.Pengantar Teori Sastra.Malang: AM Publishig

Sugiyono,2013. Metode PenelitianPendidikanMetode Kuantitaifdan Kualitatif Bandung:Alfabeta

Wibowo Agus, 2013. Pendidikankarakter Berbasis Sastra.Yogjakarta: Digi@rt