nilai moral novel ayah karya andrea hirata dan skenario …

178
i NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Diyah Sulistiyani 122110009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

i

NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA

DAN SKENARIO PEMBELAJARAN

DI KELAS XI SMA

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Diyah Sulistiyani

122110009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2016

Page 2: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

ii

Page 3: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

iii

Page 4: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

iv

Page 5: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1. “Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena

kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang”

(QS. Al-Mukminun:11).

2. “Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum sehingga mereka

merubah nasib mereka sendiri” (QS. Ar-Ra‟d: 11).

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta bapak Mungalim

dan ibu Suratmi yang selalu memberikan

doa dan restunya;

2. Kakakku, Sarifatun dan Ida serta adikku

Miftah yang tiada lelah memberikan

motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Teman-teman FKIP Program Studi PBSI

angkatan 2012 yang telah mendukung.

Page 6: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata dan Skenario Pembelajaran di

Kelas XI SMA” dengan lancar. Skripsi ini disusun dalam rangka penyelesaian

studi program Strata I Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo, yang telah memberikan

kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas

Muhammadiyah Purworejo;

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan

kesempatan menyelesaikan studi di FKIP;

3. Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan kesempatan, dorongan,

dan motivasi kepada peneliti melakukan penelitian;

Page 7: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

vii

Page 8: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

viii

ABSTRAK

Sulistiyani, Diyah. 2016. “Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata dan

Skenario Pembelajaran di SMA Kelas XI SMA”. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Ayah

karya Andrea Hirata, (2) nilai moral novel Ayah karya Andrea Hirata, (3) skenario

pembelajaran unsur intrinsik dan nilai moral novel Ayah karya Andrea Hirata di

kelas XI SMA.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini

adalah aspek nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

Fokus penelitian ini berupa hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia

dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan diri sendiri serta skenario

pembelajaran di kelas XI SMA. Sumber data berupa novel, buku sastra, kutipan

langsung dan tidak langsung. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kartu

pencatat data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis

isi.Teknik yang digunakan penulis untuk menyajikan hasil analisis adalah teknik

penyajian informal.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik

novel Ayah meliputi: (a) tema novel ini adalah kesabaran dalam menjalani

kehidupan rumah tangga serta ketulusan cinta, (b) tokoh utama adalah Sabari dan

tokoh tambahan antara lain Marlena, Markoni, Toharun, Tamat, Ukun, dan Zorro,

(c) alur yang digunakan adalah alur maju, (d) terdapat tiga macam latar, yaitu latar

tempat meliputi Belantik, ruang kelas, stasiun radio, bawah pohon akasia, ruang

sidang III, taman balai kota, masjid Baiturachman, dan pelabuhan, latar waktu

meliputi sore dan malam, latar sosial adalah status sosial, dan (e) sudut pandang

yang digunakan adalah pusat pengisahan persona ketiga serba tahu, (2) nilai

moral novel Ayah mencakup tiga aspek, yaitu: (a) hubungan manusia dengan

Tuhan meliputi beribadah dan bersyukur, (b) hubungan manusia dengan manusia

lain meliputi persahabatan, menepati janji, tolong menolong, dan kasih sayang,

(c) hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi pantang menyerah dan

kejujuran, (3) skenario pembelajaran novel Ayah karya Andrea Hirata

menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT), yaitu: (a)

penyampaian motovasi dan penjelasan tujuan pembelajaran, siswa dapat

mengetahui unsur intrinsik novel, (b) pembagian kelompok, (c) kegiatan belajar

dalam kelompok, (d) presentasi kelompok.

Kata kunci: Unsur Intrinsik, Nilai Moral Novel Ayah, Skenario Pembelajaran

Novel.

Page 9: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN ........................................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN ............................................................................................ iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

PRAKATA ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5

C. Batasan Masalah..................................................................... 6

D. Penegasan Istilah .................................................................... 6

E. Rumusan Masalah .................................................................. 8

F. Tujuan Penelitian ................................................................... 8

G. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

H. Sistematika Skripsi ................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS ................... 12

A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 12

B. Kajian Teoretis ....................................................................... 16

1. Pengertian Novel ............................................................. 17

2. Unsur Instrinsik Novel ..................................................... 17

a. PengertianTema.......................................................... 18

b. Pengertian Tokoh dan Penokohan ……………. ........ 19

c. Pengertian Alur …………………………………... .. 20

d. Pengertian Latar ………………………………….. .. 21

e. Pengertian Sudut Pandang ......................................... 22

Page 10: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

x

f. Hubungan Antarunsur ................................................ 23

3. Nilai Moral dalam Karya Sastra ……………………… . 24

a. Pengertian Moral …………………………………. .. 24

b. Moral dalam Karya Sastra ………………………... .. 25

c. Jenis Nilai Moral ………………………………….. 26

1) Hubungan Manusia denganTuhan ………….. ..... 26

2) Hubungan Manusia dengan Manusia Lain …... ... 27

3) Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri .............. 28

4. Skenario Pembelajaran Sastra ......................................... 28

a. Pengertian Pembelajaran Sastra ................................ 29

b. Tujuan Pembelajaran ................................................. 29

c. Manfaat Pembelajaran Sastra .................................... 30

d. Bahan Pembelajaran .................................................. 31

e. Langkah-langkah Pembelajaran ................................ 32

f. Sumber Belajar .......................................................... 38

g. Waktu ........................................................................ 38

h. Evaluasi ..................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 40

A. Objek Penelitian ..................................................................... 40

B. Fokus Penelitian ..................................................................... 40

C. Sumber Data ........................................................................... 41

D. Instrumen Penelitian............................................................... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 41

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 42

G. TeknikP enyajian Hasil Analisis ............................................ 43

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA .............................. 45

A. Penyajian Data ....................................................................... 45

1. Unsur Intrinsik Novel Ayah Karya Andra Hirata ............. 45

2. Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata ................ 46

3. Skenario Pembelajaran Novel Ayah Karya

Andrea Hirata ......................................................................... 47

B. Pembahasan Data ................................................................... 49

1. Unsur Intrinsik Novel Ayah Karya Andrea Hirata ........... 49

a. Tema .......................................................................... 49

b. Tokoh dan Penokohan ............................................... 59

c. Alur ........................................................................... 72

d. Latar .......................................................................... 82

e. Sudut Pandang ........................................................... 94

f. Hubungan Antarunsur ............................................... 96

2. Nilai Moral Pada Novel Ayah Karya Andrea Hirata ........ 103

a. Hubungan Manusia denganTuhan.............................. 103

b. Hubungan Manusia dengan Manusia Lain ................. 106

Page 11: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

xi

c. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri .................... 113

3. Skenario Pembelajaran Novel Ayah karya

Andrea Hirata di Kelas XI SMA ............................................ 117

a. Standar Kompetensi .................................................... 118

b. Kompetensi Dasar....................................................... 118

c. Indikator...................................................................... 118

d. Tujuan Pembelajaran ........................................................ 118

e. Materi Pembelajaran Sastra ............................................. 119

f. Model Pembelajaran .................................................. 120

g. Proses Belajar Mengajar ............................................. 122

h. Sumber Belajar ........................................................... 127

i. Alokasi Waktu ............................................................ 128

j. Evaluasi ...................................................................... 128

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 129

A. Simpulan ................................................................................... 129 B. Saran ......................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Unsur Intrinsik Novel Ayah Karya Andrea Hirata …………….. 46

Tabel 2.Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata ………………… 47

Page 13: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Sampul Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Lampiran 2: Biografi Pengarang

Lampiran 3: Sinopsis Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Lampiran 4: Daftar Tabel

Lampiran 5: Kartu Pencatat Data

Lampiran 6: Silabus

Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 8: Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 9: Kartu Bimbingan

Page 14: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

14

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini, akan dikemukakan latar belakang masalah, penegasan istilah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika skripsi.

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra pada hakikatnya merupakan hasil refleksi atau evaluasi

terhadap pengarang dan kehidupan di sekitarnya. Kehidupan yang dituangkan

dalam karya sastra mencakup hubungan manusia dengan lingkungan dan

masyarakat, hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya,

dan hubungan manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu, apa yang ditulis

pengarang tidak lepas dari kondisi masyarakat. Dengan demikian, karya sastra

merupakan ungkapan pengarang terhadap kehidupan sekitarnya.

Karya sastra merupakan bentuk imajinasi yang ditulis oleh

pengarangnya tentang pengalaman-pengalaman hidup, kondisi lingkungan

yang melingkupinya, dan menceritakan berbagai masalah kehidupan. Sebagai

sebuah karya imanijnatif, fiksi menawarkan berbagai masalah manusia dan

kemanusiaan, hidup dan kehidupan (Nurgiyantoro, 2013: 2). Karya sastra

diharapkan tidak hanya sebagai hiburan atau keindahan saja terhadap

pembacanya, melainkan karya sastra itu dapat memberikan sesuatu yang

memang dibutuhkan manusia pada umumnya, yakni berupa nilai-nilai sastra

seperti nilai pendidikan, moral, sosial, dan religius. Hal itu terjadi karena

1

Page 15: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

15

karya sastra bersifat multi dimensi yang di dalamnya terdapat dimensi

kehidupan, contohnya saja jenis karya sastra berupa novel.

Novel adalah salah satu karya sastra yang di dalamnya berisi sebuah

cerita imajinatif, fiktif, mengandung daya cipta, serta keindahan yang

dominan. Melalui karyanya tersebut, seorang pengarang akan dapat

menuangkan ide dan gagasan yang ada dalam pikiran pengarang ke dalam

satuan cerita yang menarik bagi pembaca. Melalui kehidupan sehari-hari,

sastra berguna sebagai alat menyatukan perasaan, seperti cinta, marah, dan

benci. Sastra juga merupakan media komunikasi yang melibatkan tiga

komponen, yaitu: pengarang sebagi pengirim pesan, karya sastra sebagai

pesan itu sendiri, dan pembaca karya sastra sebagai penerima pesan. Prosa

fiksi yang berupa novel merupakan jenis karya sastra yang digemari oleh

pembacanya. Jenis karya sastra ini menceritakan berbagai masalah kehidupan

manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesaama interaksinya

dengan diri sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan (Nurgiyantoro, 2013: 3).

Novel sebagai karya fiksi menawarkan sebuah dunia. Dunia yang

berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif yang dibangun

melalui berbagai unsur interaksinya seperti peristiwa, plot, tokoh, (dan

penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja

bersifat imajinatif (Nurgiyantoro, 2013: 5). Stanton (2012: 90) menyatakan

novel mampu menghadirkan perkembangan satu karakter, situasi sosial yang

rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter, dan berbagai

peristiwa ruwet yang terjadi beberapa tahun silam secara lebih detail.

Page 16: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

16

Sebuah karya sastra di dalamnya terdapat nilai yang berisi tentang

suatu hal dan berkaitan dengan ajaran baik buruk yang dimiliki oleh manusia,

baik yang ditampilkan melalui tindakan manusia maupun dari pikiran

manusia. Darmadi (2012: 50) menyatakan bahwa nilai adalah sesuatu yang

disenangi, diinginkan, dicita-citakan, dan disepakati. Nilai berada dalam hati

nurani dan pikiran sebagai suatu keyakinan atau kepercayaan. Nilai memiliki

arti yang sangat luas bila dihubungkan dengan unsur yang ada pada diri

manusia sebagai akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan. Sesuatu dikatakan

sebagai nilai apabila sesuatu itu berguna (nilai kegunaan), benar (nilai

kebenaran), indah (nilai estetis), baik (moral), dan sebagainya. Nilai

bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan

perilaku manusia, serta menjadi petunjuk bertingkah laku manusia dalam

kehidupan sehari-hari.

Istilah moral berhubungan dengan sikap yang dimiliki manusia secara

langsung dan mengikat pada tindakan serta pola pikir yang ada pada diri

manusia. Nilai moral adalah peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat

seseorang individu dari suatu kelompok yang meliputi perilaku, tata krama

yang menjunjung budi pekerti dan nilai susila (Waluyo, 2008: 6).

Salah satu pengarang novel yang mampu menarik perhatian pembaca

dengan nilai-nilai yang terkandung dalam novelnya adalah Andrea Hirata.

Sejak tahun 2005 sampai 2015 Andrea Hirata produktif dalam menghasilkan

novel. Karya fenomenalnya antara lain, empat novel tergabung dalam tetralogi

Laskar Pelangi yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryah

Page 17: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

17

Karpov. Dua novel tergabung dalam dwilogi Padang Bulan yaitu dua karya

Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas. Selain itu, juga ada novel Sebelas

Patriot dan novel terbarunya adalah novel Ayah.

Novel Ayah merupakan novel terbaru karya Andrea Hirata setelah

novel Sebelas Patriot. Novel ini merupakan novel pembangun jiwa, yang

menarik adalah kemampuan pengarang untuk menyisipkan pesan moral dalam

ceritanya. Pendidikan moral mempunyai peranan yang sangat penting di

sekolah, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak,

serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa, sehingga pembaca dapat memanfaatkan

novel Ayah untuk diambil nilai moralnya dan menerapkannya dalam

pembelajaran sastra.

Penelitian terhadap novel Ayah mengutamakan pada aspek nilai moral.

Untuk memahami isinya, perlu dipahami terlebih dahulu cerita yang disajikan

dengan mengetahui unsur-unsur strukturnya. Oleh karena itu, dalam penelitian

ini digunakan teori struktural sebagai sarana untuk dapat memahami karya

sastra sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Berkaitan dengan

tujuan penelitian, dalam penelitian ini digunakan teori moral sastra.

Berdasarkan uaraian di atas, penulis memilih judul “Nilai Moral Novel

Ayah Karya Andrea Hirata dan Skenario Pembelajaran di Kelas XI SMA”,

sebagai bahan penelitian dengan alasan sebagai berikut ini:

1. Andrea Hirata merupakan seorang pengarang yang produktif dengan

karya-karyanya yang mengandung unsur positif bagi pembaca. Salah

Page 18: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

18

satunya adalah novel Ayah yang menceritakan seorang laki-laki dengan

akhlak yang baik.

2. Setelah membaca novel Ayah karya Andrea Hirata, penulis menemukan

nilai moral dalam novel tersebut sehingga perlu dianalisis.

3. Novel Ayah sepengetahuan penulis belum ada yang meniliti pada aspek

nilai moral di Universitas Muhammadiyah Purworejo.

4. Novel Ayah baik dan menarik untuk bahan pembelajaran di kelas XI

SMA, dan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar dapat memiliki

moral serta akhlak yang baik.

B. Identifikasi Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Karya sastra merupakan bentuk imajinasi yang ditulis oleh pengarangnya

tentang pengalaman-pengalaman hidup, kondisi lingkungan yang

melingkupinya, dan menceritakan berbagai masalah kehidupan.

2. Novel adalah satu karya sastra yang di dalamnya berisi sebuah cerita

imajinatif, fiktif, mengandung daya cipta, serta keindahan yang dominan.

Melalui karya sastra tersebut pengarang dapat menuangkan ide dan

gagasan yang ada dalam pikirannya ke dalam satuan cerita yang menarik

bagi pembaca.

Page 19: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

19

3. Nilai moral adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tingkah

laku dan adat istiadat seorang individu dari suatu kelompok yang meliputi

perilaku, tata karma yang menunjang budi pekerti dan nilai susila.

4. Novel Ayah karya Andrea Hirata merupakan salah satu novel pembangun

jiwa yang menaburkan pesan-pesan yang baik kepada pembaca. Pengarang

mampu membawa pembaca masuk dalam suasana yang diceritakan dalam

novel Ayah. Novel ini sebagai novel pembangun jiwa, yang menarik

adalah kemampuan pengarang untuk menyisipkan pesan moral dalam

ceritanya.

C. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih fokus dan terarah sesuai dengan apa yang

akan disampaikan, maka peneliti berupaya untuk membatasi masalah yang

akan dianalisis. Penelitian kualitatif lebih bersifat seni (kurang terpola), dan

disenut sebagai metode imperatif karena data hasil penelitian lebih berkenan

dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan (Sugiyono,

2015: 7). Berdasarkan pertimbangan hal tersebut, penelitian ini dibatasi pada

unsur intrinsik, nilai moral yang terkandung dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata, serta skenario pembelajaran di kelas XI SMA.

D. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini antara penulis

dan pembaca mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam judul skripsi,

Page 20: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

20

penulis perlu menjelaskan kembali arti istilah yang dipaparkan di bawah ini.

Judul penelitian “Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata dan Skenario

Pembelajaran di Kelas XI SMA”. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan

sebagai berikut:

1. Nilai Moral

Nilai moral dalam karya sastra, yaitu menyangkut baik buruk yang

diterima secara umum dan berpangkal pada nilai-nilai kemanusiaan. Nilai

moral adalah peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat seseorang

individu dari suatu kelompok yang meliputi perilaku, tata krama yang

menjunjung budi pekerti dan nilai susila (Waluyo, 2008: 6)

2. Ayah

Ayah adalah judul novel karya Andrea Hirata (sebuah novel

pembangun jiwa) yang diterbitkan PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta,

cetakan Mei 2015, jumlah halaman 412.

3. Andrea Hirata adalah pengarang novel Ayah. Ia lahir di Belitung, 24

Oktober 1982.

4. Skenario Pembelajaran

Skenario adalah rencana berupa langkah demi langkah yang tertulis

secara terperinci yang digunakan sebagai acuan dalam proses interaksi

antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan (Sukirno, 2013:

228).

Page 21: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

21

5. SMA adalah tingkatan satuan pendidikan menengah atas (depdikbud,

1994: 893).

Berdasarkan penegasan istilah di atas, makna judul “Nilai Moral

Novel Ayah Karya Andrea Hirata dan Skenario Pembelajaran di Kelas XI

SMA” adalah penelitian atau kajian mengenai unsur intrinsik, nilai moral

pada novel Ayah karya Andrea Hirata dan skenario pembelajaran di kelas

XI SMA.

E. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

2. Bagaimanakah nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata?

3. Bagaimanakah skenario pembelajaran unsur intrinsik dan nilai moral

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata di kelas XI SMA?

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:unsur intrinsik yang

terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata;

1. unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata;

2. nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata;

Page 22: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

22

3. skenario pembelajaran unsur intrinsik dan nilai moral novel Ayah karya

Andrea Hirata di kelas XI SMA.

G. Manfaat Penelitian

Ada dua macam kegunaan dalam penelitian pada novel Ayah karya

Andrea Hirata, kegunaannya dipaparkan sebagai berikut ini.

1. Segi Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan,

memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan sastra dalam hal pemilihan

bahan ajar dan penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam

mengkaji nilai moral yang terdapat pada karya sastra, khususnya novel.

2. Segi Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran sastra. Bagi guru

diharapkan dapat menambah alternatif-alternatif bahan pembelajaran

sastra dalam menanamkan akan nilai-nilai moral kepada siswa.

Untuk siswa diharapkan dapat menjadi sebuah wawasan untuk

merangsang kepekaan siswa terhadap ajaran moral yang terdapat dalam

karya sastra, khususnya novel.

H. Sistematika Skripsi

Sistematika ini bertujuan untuk memberikan gambaran skripsi yang

disusun. Skripsi yang berjudul “Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Page 23: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

23

dan Skenario Pembelajaran di Kelas XI SMA”. Skripsi ini terdiri dari lima

bab, pada bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan, pernyataan, moto dan persembahan, prakata,

abstrak, daftar isi, daftra tabel, dan daftar lampiran.

Skripsi yang berjudul “Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata

dan Skenario Pembelajaran di Kelas XI SMA” terdiri 5 bab, pada bagian awal

berisi persutujuan, pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, prakata,

abstrak, dan daftar isi. Pada bab I, penulis memaparkan alasan pemilihan

judul, penegasan istilah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, serta sistematika skripsi.

Pada bab II, penulis memaparkan tinjauan pustaka dan kajian teoretis.

Tinjauan pustaka berisi penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan

topik penelitian ini diantaranya Damayanti (2013), dan Safitri (2015). Kajian

teoretis berisikan teori-teori yang dijadikan landasan penelitian, yaitu teori

yang dikemukakan Nurgiyantoro, yaitu secara garis besar persoalan hidup dan

kehidupan manusia itu dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia

dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia dalam lingkup sosial

termasuk hubungannya dengan lingkungan alam sekitar, dan hubungan

manusia dengan Tuhannya.

Dalam bab III berisi metode penelitian. Metode penelitian ini meliputi

objek penelitian, fokus penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik penyajian hasil analisis data. Bab ini

Page 24: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

24

menjelaskan tentang metode yang digunakan penulis untuk meneliti karya

sastra.

Dalam bab IV berisi penyajian data dan pembahasan data hasil

penelitian. Dalam bab ini penulis menguraikan data penelitian yang diambil

dari novel Ayah karya Andrea Hirata berupa kutipan-kutipan langsung dan sub

bab pembahasan data yang membahas unsur intrinsik dan nilai moral novel

tersebut serta skenario pembelajaran di kelas XI SMA.

Dalam bab V berisi penutup. Dalam bab ini penulis menyajikan

simpulan dan saran-saran yang releva dengan kesimpulan tersebut. Selain itu,

penulis juga melampirkan sinopsis novel Ayah, biografi pengarang, daftar

tabel, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan daftar pustaka.

Page 25: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

Pada bab ini, dikemukakan tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan

pustaka memuat beberapa hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan

yang diteliti oleh penulis. Kajian teoretis berisi tentang teori-teori yang relevan

dengan penelitian yang akan diteliti.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis terhadap kajian

terdahulu sehingga diketahui perbedaan yang khas antara kajian terdahulu

dengan kajian yang akan penulis lakukan. Beberapa kajian tentang nilai moral

tersebut berbentuk skripsi yang dilakukan oleh Eka Damayanti (2013), Patria

Endah Safitri (2015), dan Dewi Puspita Sari (2015)

1. Sari (2015)

Menulis skripsi berjudul “Nilai Moral Dalam Novel Rindu Karya

Tere Liye : Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasiny Dalam

Pembelajaran Sastra di SMA”. Permasalahan yang disajikan dalam

penelitian ini antara lain (1) latar sosio-historis Tere Liye, (2) struktur

novel Rindu karya Tere Liye meliputi tema, alur, karakter (penokohan),

dan lata, (3) nilai moral novel Rindu karya Tere Liye, yaitu kejujuran,

kesediaan untuk bertanggung jawab, kemandirian moral, keberanian

moral, dan kerendahan hati.

12

Page 26: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

26

Penelitian ini menggunakan tinjauan psikologi sastra. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, simak, dan catat.

Teknik analisis data menggunakan model pembacaan semiotik, yaitu

heuristik dan hermaneutik.

Penelitian yang telah dilakukan Sari mempunyai persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kesamaannya,

keduanya membahas nilai moral novel, keduanya menganalisis nilai moral

untuk bahan ajar di SMA. Perbedaannya, terdapat pada subjek

penelitiannya, penelitian Sari mengambil subjek novel Rindu karya Tere

Liye, sedangkan penulis mengambil subjek novel Ayah karya Andrea

Hirata.

2. Damayanti (2013)

Menulis skripsi berjudul “Analisis Nilai Moral Novel Cinta Suci

Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy dan Skenario Pembelajarannya

di Kelas XI SMA”.Permasalahan yang disajikan pada penelitian ini antara

lain (1) unsur intrinsik dalam novel Cinta Suci Zahrana karya

Habiburrahman El Shirazy meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur,

latar, sudut pandang, dan hubungan antar unsur. Unsur-unsur intrinsik

yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana tersebut saling

berhubungan, (2) nilai moral dalam novel Cinta Suci Zahrana ada empat,

yaitu (a) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi: niat

baik, berfikir cerdas, sabar, bijaksana, tanggung jawab, sikap sadar, kasih

sayang, intropeksi diri, sikap Pbijak, rela berkorban, pantang menyerah

Page 27: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

27

dan berpendirian, (b) nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain

meliputi: sikap tolong menolong, berbakti kepada orangtua, keakraban,

kerjasama, memuji, persahabatan, memberi semangat, persaudaraan,

menasehati, dan sikap kekeluargaan, nilai moral hubungan manusia

dengan alamsekitar meliputi: sayang binatang dan memuji keindahan

alam, (c) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi:

beribadah, berdoa, bersyukur, dan memohon ampun kepada Allah.

Model pembelajaran yang digunakan dalam skenario pembelajaran

di SMA menggunakan model PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Teknik yang digunakan untuk

menganalisis data adalah teknik analisis isi.Teknik yang digunakan untuk

menyajikan hasil analisis adalah teknik penyajian informal.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Damayanti mempunyai

persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Kesamaannya, keduanya membahas nilai moral novel, keduanya

menganalisis nilai moral dengan skenario pembelajarannya di SMA.

Perbedaannya, terdapat subjek penelitian, penelitian Eka mengambil

subjek novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy,

sedangkan penulis mengambil subjek novel Ayah karya Andrea Hirata.

3. Safitri (2015)

Menulis skripsi berjudul “Nilai Moral Novel Pengantin Hamas

Karya Vanny Chrisma W. dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di

Page 28: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

28

Kelas XI SMA”. Permasalahan yang disajikan dalam penelitian ini antara

lain pendeskripsian unsur intrinsik dalam novel Pengantin Hamas karya

Vanny Chrisma W. yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar,

dan sudut pandang, pendeskripsian nilai moral dalam novel Pengantin

Hamas karya Vanny Chrisma W. yang meliputi persoalan hidup dan

kehidupan manusia yang dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia

dengan manusia lain dan lingkungannya, manusia dengan Tuhan, dan

hubungan manusia dengan diri sendiri.

Model pembelajaran yang dilakukan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran di SMA menggunakan model Group Investigation

(investigasi kelompok). Teknik yang digunakan untuk menganalisis data

adalah teknik analisis isi. Teknik yang digunakan digunakan penulis untuk

manyajikan hasil analisi adalah teknik penyajian informal.

Penelitian yang dilakukan oleh Safitri mempunyai persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kesamaannya,

keduanya sama-sama membahas nilai moral yang terkandung dalam

sebuah novel dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA.

Perbedaannya, yaitu pada penelitian yang dilakukan Endah Safitri

menggunakan novel Pengantin Hamas karya Vanny Chrisma W.,

sedangkan penulis menggunakan novel Ayah karya Andrea Hirata.

Penelitian yang dilakukan Safitri menggunakan model pembelajaran

Group Investigation (Investigasi kelompok), sedang penulis menggunakan

model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

Page 29: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

29

Pada penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2013) yang

menggunakan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, dan Efektif). Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh

Safitri (2015) dalam rencana pelaksanaan pembelajaran di SMA

menggunakan model pembelajaran Group Investigation (Investigasi

Kelompok), model pembelajaran ini merupakan model pembelajaraan

kooperatif yang menepatkan siswa ke dalam kelompok heterogen.

Pembaharuan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah model

yang pembelajaran yang digunakan penulis adalah model pembelajaraan

kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together). Pembelajaran kooperatif

tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi

interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meninkatkan penguasaan

akademik.

B. Kajian Teoretis

Kajian teori merupakan penjabaran dari kerangka yang memuat teori

yang dijadikan dalam membahas masalah yang diteliti. Dalam kajian teoretis

ini dibahas mengenai unsur intrinsik karya sastra, nilai moral dalam karya

sastra, dan pembelajaran sastra di SMA. Baribin (1985: 52) menyatakan unsur

pembangun fiksi terdiri dari tema, tokoh, alur, latar, dan sudut pandang. Di

bawah ini adalah paparan mengenai teori-teori tersebut.

Page 30: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

30

1. Pengertian Novel

Novel merupakan karya fiksi yang berbentu naratif. Kata novel

berasal dari bahasa Italia novella serta dari bahasa Jerman novelled yang

berarti sebuah kisah atau sepotong berita. Nurgiyantoro (2013: 3)

menyatakan bahwa fiksi atau novel menceritakan berbagai masalah

kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama,

interaksinya dengan dirinya sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan.

Istilah fiksi diterjemahkan dengan rekaan atau cerita khayalan.

Kebenarannya hanya ada dalam cerita tersebut sehingga tidak perlu dicari

di luar dunia rekaan. Tema, tokoh, alur, peristiwa, dan tempat yang

menjadi unsur cerita adalah imajinatif pengarang saja.

Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian

cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (Debdikbud, 1994: 694).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa novel

merupakan sebuah karya sastra. Sebagai sebuah karya sastra novel

merupakan karya sastra berbentuk naratif yang di dalamnya menceritakan

tentang jalannya kehidupan serta konflik-konflik yang dialami tokoh-

tokohnya dikisahkan dengan imajinatif pengarang.

2. Unsur Intrinsik

Unsur intrisik adalah unsur-usur yang membangun karya sastra itu

sendiri. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur (yang secara

Page 31: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

31

langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan unsur intrinsik menjadi

faktor pendukung sebuah novel dapat terwujud. Unsur-unsur tersebut

antara lain tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan

hubungan antarunsur.

a. Tema

Tema menurut Stanton dan Kenny adalah makna yang dikandung

oleh sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2013: 114). Tema merupakan suatu

gagasan sentral, sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam suatu

tulisan atau karya fiksi.Tema walaupun sulit ditemukan tetapi secara

pasti bukanlah makna yang disembunyikan. Tema merupakan makna

pokok sebuah karya sastra tidak disembunyikan justru hal inilah yang

ditawarkan kepada penikmat sastra. Namun, tema merupakan makna

keseluruhan yang didukung cerita, dengan sendirinya ia akan

tersembunyi dibalik cerita yang mendukungnya.

Waluyo (2011: 7) menyatakan bahwa tema adalah gagasan pokok

dalam cerita fiksi. Tema cerita mungkin dapat diketahui oleh pembaca

melalui judul atau petunjuk setelah judul, namun yang banyak ialah

melalui proses pembacaan karya sastra yang mungkin perlu dilakukan

beberapa kali, karena belum cukup dilakukan dengan sekali baca.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

tema adalah dasar atau makna sebuah sebuah cerita. Tema adalah suatu

pokok pikiran atau dasar pikiran yang dipakai oleh pengarang dalam

penyusunan sebuah karangan atau karya sastra.

Page 32: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

32

b. Tokoh dan Penokohan

Aminudin (2014: 79) memaparkan bahwa tokoh adalah pelaku

yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu

mampu menjalin suatu cerita. Tokoh sebagai pelaku dalam sebuah

cerita sangata berkaitan dengan jalannya cerita, tanpa tokoh cerita itu

tidak akan berkembang.

Waluyo (2011: 18) menyatakan bahwa tokoh dan penokohan

memiliki hubungan yang sangat erat. Tokoh-tokoh itu memiliki watak

yang menyebabkan terjadi konflik dan konflik itulah yang kemudian

menghasilkan cerita.

Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan

yang berbeda-beda. Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya

tokoh dalam suatu cerita tokoh dibagi menjadi menjadi dua, yaitu

tokoh utama (central character, main character) dan tokoh tambahan

(peripheral character). Tokoh utama adalah tokoh yang tergolong

penting dan dimunculkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi

sebagian cerita, dan sebaliknya ada tokoh yang hanya dimunculkan

sekali atau beberapa kali dalam cerita dan itupun mungkin dalam porsi

penceritaan yang relatif pendek adalah tokoh tambahan (Nurgiyantoro,

2013: 258).

Page 33: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

33

c. Alur (Plot)

Aminudin (2013: 83) berpendapat bahwa alur adalah rangkaian

cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin

suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.

Waluyo (2011: 9) mengemukakan bahwa alur atau plot adalah

jalinan cerita yang disusun dalam urutan waktu yang menunjukkan

hubungan sebab dan akibat dan memiliki kemungkinan agar pembaca

menebak-nebak peristiwa yang akan datang. Plot memliki fungsi untuk

membaca ke arah pemahaman cerita secara rinci dan menyediakan

tahap-tahap tertentu bagi pengarang utuk melanjutkan cerita

berikutnya.

Alur atau plot menurut Stanton adalah cerita yang berisi urutan

kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab

akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya

peristiwa yang lain (Nurgiyantoro, 2013: 167).

Tasrif membedakan tahapan alur menjadi lima bagian, yaitu: (1)

tahap penyituasian (situation), tahap ini berisi pelukisan dan

pengenalan situasi (latar) dan tokoh-tokoh cerita; (2) tahap

pemunculan konflik (generating circumstances), tahap ini berisi

maslah-maslah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya

konflik mulai dimunculkan; (3) tahap peningkatan konflik (rising

action), tahap ini berisi konflik yang telahdimunculkan pada tahap

sebelumnya semakin berkembang; (4) tahap klimak (climax), tahap ini

Page 34: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

34

berisi konflik atau pertentangan yang terjadi pada tokoh cerita

mencapai titik puncak; (5) tahap penyelesaian (denouement), tahap ini

berisi penyelesaian dari konflik yang sedang terjadi(dalam

Nurgiyantoro, 2013: 209).

Berdasarkan kriteria urutan waktu, ada tiga macam alur, yaitu:

(1) alur maju, alur maju ini berisi peristiwa-peristiwa tersusun secara

kronologis, artinya peristiwa pertama diikuti peristiwa kedua, dan

selanjutnya. Cerita umum dimulai dari tahap awal sampai tahap akhir;

(2) alur sorot balik, alur ini berisi peristiwa-peristiwa yang dikisahkan

tidak kronologis (tidak runtut ceritanya); (3) alur campuran, alur ini

peristiwanya gabungan dari plot progresif dan regresif (Nurgiyantoro,

2013: 213-214).

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alur adalah

struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun untuk menandai

urutan bagian-bagian dalam keseluruhan cerita. Rangkaian kejadian

yang dihadirkan oleh para pelaku dalam cerita, dibentuk oleh tahapan-

tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita. Oleh karena itu, alur

merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga

membentuk kerangka utama cerita yang dimulai dari pengenalan

hingga pemecahan konflik.

d. Latar (Setting)

Latar atau setting adalah tempat kejadian cerita. Tempat kejadian

cerita dapat berkaitan dengan aspek fisik, aspek sosiologi, dan aspek

Page 35: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

35

psikis. Namun, setting juga dapat dikaitkan dengan tempat dan waktu

(Waluyo, 2011: 23)

Nurgiyantoro (2013: 314) membedakan unsur latar ke dalam tiga

unsur pokok, yaitu: (1) latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, misalnya desa,

gunung, kota, hotel, rumah, dan sebagainya; (2) latar waktu

berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa

yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, misalnya tahun, siang,

malam, dan jam; (3) latar sosial menunjuk pada hal-hal yang

berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu

tempat yang diceritakan dalam karya fiksi, misalnya kebiasaan hidup,

tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir, dan bersikap.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa latar

merupakan tempat, waktu, dan sosial saat peristiwa itu berlangsung.

Latar tempat mengacu pada tempat terjadinya peristiwa di dalam

cerita, latar waktu mengacu pada kapan peristiwa dalam cerita itu

terjadi, sedangkan latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan

dengan perilaku kehidupan sosial.

e. Sudut Pandang (Point of view)

Abraham menyatakan bahwa sudut pandang adalah cara yang

digunakan oleh pengarang untuk menyajikan tokoh, tindakan latar, dan

sebagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi

kepada pembaca (Nurgiyantoro, 2013: 338).

Page 36: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

36

Ada dua metode dalam pusat pengisahan, yaitu (1) metode orang

pertama tunggal (aku), pengarang menceritakan kisah aku.“Aku”

kemungkinan pengarangnya, tetapi dapat pula hanya narator

(pencerita), dan (2) metode orang kedua (dia), yaitu pengarang

menceritakan kisah dia atau mereka.Dalam hal ini, pengarang menjadi

seseorang yang serba tahu. Kedudukan pengarang dapat sebagai tokoh

utama akan tetapi dapat juga sebagai tokoh tambahan (bukan tokoh

utama) (Nurgiyantoro, 2013: 346).

Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sudut

pandang (Point of View) merupakan penyebutan kata ganti nama untuk

tokoh-tokoh dalam cerita, dan posisi narator dalam sebuah cerita.

f. Hubungan antarunsur

Antarunsur pembanngun sastra pada novel Ayah karya Andrea

Hirata terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut

pandang ada jalinan yang erat atau koherensi. Dalam bab ini penulis

menguraikan keterkaitan antarunsur yaitu: (a) hubungan tema dengan

alur, (b) tema dengan tokoh, (c) tema dengan latar, ( d) alur dengan

tokoh, (e) alur dengan latar, dan (f) tokoh dengan latar.

Page 37: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

37

3. Nilai Moral dalam Karya Sastra

a. Pengertian Moral

Pengertian moral secara umum lebih menyaran pada pengertian

tentang ajaran baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban

dan sebagainya (Dekdikbud, 1994: 665)

Seorang dikatakan bermoral apabila memiliki kesadaran moral

yaitu dapat menilai hal-hal yang baik dan buruk, hal-hal yang boleh

dilakukan serta hal-hal yang etis dan tidak etis (Budiningsih, 2013: 5).

Moral sering disinonimkan dengan istilah etika, maksudnya nilai moral

merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang

dianggap penting dan bermanfaat dalam pembentukan sikap, akhlak,

dan budi pekerti yang mulia. Zuriah (2015: 22) menyatakan bahwa

aspek pendidikan moral adalah suatu program pendidikan (sekolah dan

luar sekolah) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan sumber-

sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan

psikologis untuk tujuan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa moral

merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan ajaran yang baik

buruk mengenai perbuatan, sikap, dan budi pekerti seseorang serta

moral dapat membentuk pribadi-pribadi yang memiliki perkembangan

positif dan kesadaran moral yang dapat membedakan yang baik dan

buruk, hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Pendidikan

moral merupakan sesuatu yang baik maupun buruk yang berguna bagi

Page 38: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

38

kehidupan manusia yang diperoleh melalui proses perubahan sikap dan

tingkah laku dalam upaya mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran.

b. Moral dalam Karya Sastra

Karya sastra pada hakikatnya merupakan media komunikasi

pengarang dalam menyampaikan pendapat, pandangan dan

penilaiannya terhadap sesuatu kepada pembaca. Sesuatu yang ingin

disampaikan pengarang kepada pembaca yang bersifat nilai-nilai

positif yang mengajarkan sesuatu hal dikenal dengan istilah moral.

Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup

pengarang yang bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai

kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca

(Nurgiyantoro, 2013: 430).

Pengertian moral dalam karya sastra itu sendiri berbeda dengan

pengertian moral secara umum, yaitu menyangkut nilai baik buruk

yang diterima secara umum dan berpangkal pada nilai-nilai

kemanusiaan. Moral dalam karya sastra biasanya dimaksudkan sebagai

petunjuk dan saran yang bersifat praktis bagi pembaca dalam

kehidupan sehari-hari (Nurgiyantoro, 2013: 430).

Keberadaan moral dalam karya sastra tidak lepas dari pandangan

pengarang tentang nilai-nilai kebenaran yang dianutnya. Ajaran moral

tersebut pada hakikatnya merupakan sarana atau petunjuk agar

pembaca memberikan respon atau mengikut pandangan pengarang.

Page 39: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

39

Ajaran moral yang dapat diterima pembaca biasanya bersifat universal,

dalam arti menyimpang dari kebenaran dan hak manusia. Pesan moral

sastra lebih memberat pada sifat kodrati manusia yang hakiki, bukan

pada aturan yang dibuat, ditentukan, dan bertentanagan dengan ajaran

agama (Nurgiyantoro, 2013: 431).

c. Jenis Nilai Moral

Jenis moral dalam karya sastra sebagai variasi dan tidak terbatas

jumlahnya baik persoalan hidup maupun persoalan yang menyangkut

harkat dan martabat manusia dan dapat diangkat sebagai ajaran moral

dalam karya sastra. Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan

manusia dapat dibedakan ke dalam persoalan: hubungan manusia

dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup

sosial dan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan diri sendiri

(Nurgiyantoro, 2013: 441).

1) Hubungan Manusia dengan Tuhan

Hubungan manusia dengan Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa

sebagai dimensi taqwa yang pertama, menurut ajaran Ketuhanan

Yang Maha Esa merupakan Prima Causa hubungan-hubungan

yang lain. Oleh karena itu, hubungan inilah yang seyogyanya

diutamakan dan secara tertib diatur tetap dipelihara. Dengan

menjaga hubungan dengan Allah, manusia akan terkendali tidak

melakukan kejahatan terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan

lingkungan hidup. Segala perintah dan semua larangan Allah

Page 40: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

40

ditetapkan bukan untuk kepentingan Allah sediri, tetapi untuk

keselamtan manusia.

Ketaqwaan atau pemeliharaan hubungan dengan Allah,

Tuhan Yang Maha Esa itu, dapat dilakukan antara lain: (1) beriman

kepada Allah menurut cara-cara yang diajarkan melalui waktu

yang sengaja diturunkan untuk menjadi petunjuk dan pedoman

hidup manusia, (2) beribadah kepada-Nya dengan jalan

melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam, menunaikan

zakat, berpuasa, melakukan ibadah haji menurut cara-cara yang

ditetapkan-Nya, (3) mensyukuri nikmat-Nya dengan jalan

menerima, mengurus, memanfaatkan semua pemberian Allah

kepada manusia, (4) bersabar menerima cobaan dari Allah dlam

makna tabah, tidak putus asa, (5) memohon ampun atas segala dosa

dan tobat dlam mkana sadar untuk tidak lagi melakukan segala

perbuatan yang tercela.

2) Hubungan Manusia dengan Manusia Lain

Selain memelihara komunikasi dan hubungan tetap dengan

Allah dan diri sendiri, dimensi taqwa yang ketiga adalah membina

hubungan baik dengan sesama manusia. Hubungan antarmanusia

ini dapat dipelihara dengan mengembangkan cara dan gaya hidup

yang selaras dengan nilai norma yang disepakati bersama dalam

masyarakat.

Page 41: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

41

Hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat

dapat dipelihara antara lain dengan (1) tolong menolong, (2) suka

memaafkan orang lain, (3) menepati janji, (4) lapang dada, (5)

menegakkan keadilan dan berlaku adil terhadap diri sendiri dan

orang lain. Selain hubungan manusia dengan manusia, ada juga

hubungan manusia dengan alam atau lingkungan sekitar yang dapat

dikembangkan memelihara dan menyayangi binatang, tumbuh-

tumbuhan, tanah, air, udara, serta semua alam semesta yang

sengaja diciptakan oleh Allah Swt. untuk kepentingan manusia dan

makhluk lainnya.

3) Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Hubungan manusia dengan diri sendiri sebagai dimensi

taqwa dapat dipelihara dengan jalan menghayati benar patokan-

patokan akhlak. Hubungan manusia dengan diri sendiri diantaranya

(1) sabar, (2) pemaaf, (3) adil, (4) ikhlas, (5) berani, (6) memegang

amanah, (7) mawas diri, dan (mengembangkan semua sikap yang

terkandung dalam akhlak atau budi pekerti yang baik.

4. Skenario Pembelajaran Sastra

Skenario adalah rencana berupa langkah demi langkah yang tertulis

secara terperinci yang digunakan sebagai acuan dalam proses interaksi

antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan (Sukirno, 2013:

228). Berikut ini akan dipaparkan mengenai skenario pembelajaran sastra,

Page 42: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

42

yaitu: pengertian pembelajaran sastra, tujuan pembelajaran, manfaat

pembelajaran sastra, bahan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,

sumber belajar, waktu, dan evaluasi.

a. Pengertian Pembelajaran Sastra

Hamalik (2011: 57) memaparkan pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran sastra di samping berbicara tentang sejarah sastra

dan teori sastra, perlu diarahkan pada pembinaan apresiasi sastra yang

mencakup adanya pemberian kesempatan untuk berekreasi, mencoba

sendiri menciptakan karya sastra. Oleh karena itu, pembelajaran yang

dilakukan dengan benar akan menyediakan kesempatan untuk

mengembangkan keterampilan sehingga memungkinkan timbulnya

proses belajar pada diri siswa.

b. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan

guru itu sendiri. Pendidik adalah suatu proses dalam rangka

mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin

terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan

perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi

secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas

Page 43: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

43

mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai

sebagaimana yang diinginkan (Hamalik, 2015: 79).

c. Manfaat Pembelajaran Sastra

Rahmanto (1988: 16) menyatakan bahwa pembelajaran sastra

dapat membantu pendidikan yang cakupannya meliputi empat manfaat:

(1) membantu keterampilan berbahasa, (2) meningkatkan pengetahuan

budaya, (3) meningkatkan cipta dan rasa, (4) menunjang pembentukan

watak, sebagai berikut ini.

1. Membatu keterampilan berbahasa

Pembelajaran sastra akan membantu siswa berlatih

kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada

pembelajaran sastra, siswa dapat melatih keterampilan menyimak

dengan mendengarkan suatu karya yang dibacakan oleh guru,

teman, atau rekaman. Siswa dapat melatih keterampilan berbicara

dengan ikut berperan dalam suatu drama. Siswa juga dapat

meningkatkan keterampilan membaca dengan membacakan puisi

atau prosa. Siswa juga dapat meningkatkan keterampilan menulis

dengan sebuah karya sastra seperti cerpen atau puisi.

2. Meningkatkan pengetahuan budaya

Setiap karya sastra menghadirkan sesuatu dan menyajikan

banyak hal yang apabila dihayati akan semakin menambah

pengetahuan orang yang menghayatinya. Pembelajaran sastra dapat

Page 44: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

44

mengantar para siswa untuk mengetahui budaya-budaya yang ada

dalam suatu masyarakat.

3. Menciptakan cipta dan rasa

Pembelajaran sastra dapat membantu mengembangkan

kecakapan dan bersifat penalaran, perasaan, dan kesadaran sosial.

Pembelajaran sastra akan membantu siswa berlatih memecahkan

masalah dan berfikir logis. Selain itu, pembelajaran sastra dapat

menghadirkan berbagai problem atau situasi yang merangsang

tanggapan perasaan atau emosional yang memungkinkan kita

tergerak untuk mengembangkan perasaan kita sesuai dengan kodrat

kemanusiaan kita. Sastra juga dapat digunakan untuk

menumbuhkan kesadaran pemahaman kesadaran orang lain yaitu

dengan menumbuhkan rasa simpati terhadap masalah yang

dihadapi seseorang.

4. Menunjang pembentukan watak

Pembelajaran sastra mempunyai kemungkinan untuk

mengantar siswa mengenal seluruh rangkaian kehidupan manusia

seperti kabahagian, kebebasan, kesetiaan, kabanggaan diri, dan

keputusan. Pembelajaran sastra dapat memberikan bantuan dalam

mengembangkan berbagai kualitas kepribadian siswa.

d. Bahan Pembelajaran

Untuk memilih bahan pembelajaran sastra bagi siswa, tidak

mudah dilakukan oleh seorang guru. Kemampuan untuk memilih

Page 45: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

45

bahan pembelajaran sastra ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:

berapa banyak karya sastra yang disediakan di perpustakaan sekolah,

kurikulum yang harus diikuti, dan persyaratan bahan yang harus

diberikan. Pembelajaran sastra di SMA dapat menggunakan novel.

Bahan pembelajaran sastra meliputi fungsi novel dan pengertian nilai

moral.

e. Langkah-langkah Pembelajaran

1) Standar Kompetensi

Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan.

2) Kompetensi Dasar

7.2 Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia.

3) Indikator

Indikator merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang

dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian

pembelajaran. Indikator berfungsi sebagai tanda-tanda yang

menunjukkan terjadinya perubahan perilaku siswa. Dalam

indikator mempunyai tujuan sebagai berikut:

a) menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata;

b) menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

Page 46: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

46

4) Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran sastra harus diarahkan kepada pembinaan

apresiasi sastra agar siswa memiliki kesanggupan untuk

memahami, menikmati, dan menghargai suatu karya sastra. Tujuan

pokok yang perlu dicapai dalam pembelajaran novel adalah sebagai

berikut:

a) siswa dapat menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata;

b) siswa dapat menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata.

5) Materi Pembelajaran

pembelajaran sastra harus sesuai dengan materi yang sudah

disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa

agar siswa lebih tertarik dan mudah menerima materi. Materi

dalam pembelajaran sastra mencakup sebagai berikut:

a) novel Ayah karya Andrea Hirata

b) unsur intrinsik novel Ayah karya Andrea Hirata yang meliputi,

tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang.

c) Nilai moral novel Ayah karya Andrea Hirata yang meliputi,

hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan

manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam

sekitar, hubungan manusia dengan dririnya sendiri.

Page 47: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

47

6) Metode Pembelajaran

Tata cara penyajian yang perlu dipertimbangkan oleh guru

dalam memberikan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

a) pelacakan pendahuluan

Dalam pelacakan pendahuluan langkah-langkah yang

ditempuh sebagai berikut:

(1) sebelum siswa membaca novel Ayah karya Andrea Hirata,

guru memberikan penjelasan mengenai pengarang novel

tersebut;

(2) guru menugaskan siswa membaca novel Ayah karya Andrea

Hirata dengan teliti;

(3) setelah membaca siswa dapat mengetahui apa yang ingin

disampaikan pengarang dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata;

(4) guru memberikan sedikit penjelasan mengenai isi cerita

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

b) penentuan sikap praktis

Dalam penentuan sikap praktis langkah-langkah yang

ditempuh sebagai berikut:

(1) guru menyampaikan kepada murid mengenai identitas

novel Ayah karya Andrea Hirata;

Page 48: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

48

(2) guru menugaskan siswa mencatat tokoh-tokoh yang ada

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, supaya siswa

mudah dalam menemukan nilai moral.

c) introduksi

Dalam introduksi langkah-langkah yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

(1) guru mengucapkan salam, kemudian guru bertanya

mengenai novel Ayah karya Andrea Hirata;

(2) guru memberikan komentar mengenai judul novel Ayah

karya Andrea Hirata;

(3) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok;

(4) guru menugaskan siswa membaca novel Ayah karya Andrea

Hirata;

(5) guru memberi tugas pada tiap-tiap kelompok untuk

berdiskusi mencari unsur-unsur intrinsik dan nilai moral

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata;

(6) siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas;

(7) guru menyimpulkan hasil diskusi.

d) penyajian

Dalam penyajian langkah-langkah yang ditempuh sebagai

berikut:

(1) guru menyiapkan daftar pertanyaan untuk pembahasan bab

1 dan 2 novel Ayah karya Andrea Hirata

Page 49: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

49

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kurang lebih sebagai

berikut ini.

1. Pada bagian mana sebenarnya cerita itu dimulai?

2. Pelukisan latarnya bagaimana?

3. Siapa tokoh utamanya siapa?

4. Bagaimana keadaan tokoh utama waktu itu?

5. Peristiwa apa yang terjadi pada awal cerita?

(2) setelah menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan itu. Guru

menyuruh siswa untuk melanjutkan membaca bab 3 sampai

selesai dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

e) diskusi

Dalam diskusi langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

(1) setelah siswa membaca novel Ayah karya Andrea Hirata,

guru menyuruh siswa untuk berdiskui mengenai novel

tersebut;

(2) guru memandu jalannya diskusi dan menyiapkan daftar

pertanyaan untuk didiskusikan.

Di bawah ini contoh panduan diskusi dalam bentuk

pertanyaan.

(a) Bagaimana pendapat Anda terhadap tokoh dan

penokohan dalam novel Ayahkarya Andrea Hirata?

(b) Sebutkan aspek nilai moral yang ada dalam novel

Ayahkarya Andrea Hirata?

Page 50: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

50

(c) Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan dalam

novel Ayah karya Andrea Hirata mencakup apa saja?

(d) Nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata mencakup apa

saja?

(e) Nilai moral hubungan manusia dengan alam sekitar

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata mencakup apa

saja?

(f) Nilai moral hubungan manusia dengan dirinya

sendiridalam novel Ayah karya Andrea Hirata

mencakup apa saja?

(3) Siswa melakukan diskusi bersama kelompok masing-

masing;

(4) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas;

(5) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.

f) Pengukuhan

Dalam pengukuhan langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(1) guru menyuruh siswa membuat catatan kecil singkat

tentang apa yang telah mereka baca;

(2) siswa membuat catatan mengenai kesan-kesan tentang buku

yang mereka baca;

Page 51: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

51

(3) guru memberikan saran dan tanggapan untuk

menyempurnakan catatan tersebut.

f. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dipakai adalah hasil karya sastra, pribadi

guru serta buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil karya

sastra misalnya penggalan novel secara keseluruhan, baik unsur-unsur

intrinsik dan ekstrinsik. Adapun novel yang dianalisis adalah novel

Ayah karya Andrea Hirat, yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada

tahun 2015, merupakan cetakan kesembilan (2015) dan terdiri dari 412

halaman. Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan

dengan sastra.Misalnya buku-buku tentang sastra, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, buku paket pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

di SMA.

g. Waktu

Alokasi waktu berkaitan dengan cara mengatur waktu bagi guru

dalam menyampaikan materi. Seseorang guru harus bisa mengatur dan

menggunakan waktu yang tepat dengan keluasan dan kedalaman

materi.

Dalam pengajaran novel Ayah karya Andrea Hirata, waktu yang

digunakan adalah dua kali pertemuan, satu jam pelajaran 45 menit,

satu kali pertemuan dua jam pelajaran 90 menit, jadi dua kali

pertemuan memerlukan waktu 180 menit.

Page 52: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

52

h. Evaluasi

Dlam pembelajaran sastra, evaluasi dibagi menjadi evaluasi yang

berhubungan dengan aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik

(keterampilan), dan afektif (sikap). Aspek kognitif berhubungan

dengan akal pikiran dalam mengerjakan soal tes dan substansi tugas,

penilaian dalam aspek psikomotorik berupa keterampilan bahasa siswa

(dapat dievaluasi dari penggunaan bahasa dalam mengerjakan tugas),

sedangkan penilaian dalam aspek afektif berhubungan dengan

perubahan sikap sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.

Page 53: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

53

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini, penulis membahas tujuh subbab. Tujuh subbab itu adalah

objek penelitian, fokus penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis. Tujuh

subbab tersebut akan diuraikan secara rinci sebagai berikut.

A. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sasaran atau obyek yang menjadi pokok

pembicaraan dalam penelitian (Arikunto, 2014: 141). Objek penelitian ini

adalah aspek nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan domain tunggal atau beberapa yang

terkait dari situasi sosial (Sugiyono, 2015: 209). Fokus penelitian adalah pusat

dari objek penelitian. Fokus penelitian ini adalah nilai moral yang ada dalam

novel Ayah karya Andrea Hirata yang meliputi hubungan manusia dengan

Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan sekitar, hubungan

manusia dengan dirinya sendiri dan skenario pembelajaran di kelas XI SMA.

40

Page 54: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

54

C. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh (Arikunto,

2014: 172). Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ayah karya Andrea

Hirata yang diterbitkan oleh PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta, 2015, yang

terdiri dari 412 halaman, sampul warna coklat. Data berupa kutipan-kutipan

baik kutipan langsung maupun kutipan tak langsung.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu dan fasilitas yang digunakan

oleh penulis dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah, hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih muda

diolah (Arikunto, 2014: 203). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah peneliti sendiri sebagai instrumen serta menggunakan buku teori sastra,

buku teori moral, kertas pencatat data beserta alat tulisnya, dan novel Ayah

karya Andrea Hirata.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti

dalam pengumpulan data penelitiannya (Arikunto, 2014: 160). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi

pustaka. Teknik studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-

catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang

Page 55: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

55

dipecahkan (Nazir,1988: 111). Dalam penelitian ini teknik studi pustakanya

adalah dengan membaca seluruh teks novel Ayah karya Andrea Hirata secara

teliti. Selain menggunakan teknik studi pustaka, pengumpulan data dalam

penelitian ini juga menggunakan teknik observasi dengan bertumpu pada teori

struktural dan ekstrinsik sastra terutama pada nilai moral. Langkah-langkah

yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut ini:

a. setelah ditemukan objek penelitian, kemudian objek tersebut dibaca secara

kritis dan teliti oleh penulis;

b. mengidentifikasi aspek-aspek nilai moral, yaitu menentukan kutipan-

kutipan yang merupakan aspek nilai moral. Kemudian penulis mencari

hubungan aspek-aspek nilai moral yang ada dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata;

c. mencatat data penelitian ke dalam nota pencatat.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menenmukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2010: 248). Penelitian yang penulis

lakukan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata merupakan penelitian

deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik contect analysis atau metode

analisis isi. Metode analisis isi adalah lebih mengenai sebuah strategi

Page 56: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

56

penelitian dari pada sekadar sebuah metode analisis teks tunggal (Tischer,

2009: 94). Artinya penulis membahas dan mengkaji novel Ayah karya Andrea

Hirata berdasarkan aspek nilai moral.

Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam analisis data adalah

sebagai berikut ini:

1. menganalisis data mengenai unsur intrinsik yang terdapat dalam novel

Ayah karya Andrea Hirata;

2. menganalisis aspek-aspek nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan

manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan

hubungan manusia dengan alam sekitar;

3. data yang sesuai dengan yang dibahas selanjutnya diambil dan dijadikan

bahan pembahasan dalam skripsi kemudian simpulan diambil berdasarkan

komponen-komponen hasil analisis tersebut.

G. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

adalah penelitian yang menggumpulkan data dan dalam memberikan

penafsiran terhadap hasil tidak menggunakan angka, menekankan pada

deskripsi. Teknik yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah

teknik penyajian informal. Teknik penyajian informal adalah perumusan

dengan menggunakan kata-kata biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang

(Sudaryanto, 2015: 145). Jadi, teknik penyajian hasil analisis unsur intrinsik,

Page 57: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

57

nilai moral, dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata dengan kata-kata tanpa menggunakan tanda dan

lambang-lambang.

Page 58: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

58

BAB IV

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

Dalam bab ini, penulis membahas dua hal paparan pokok, yaitu (1)

penyajian data dan (2) pembahasan data. Pembahasan data merupakan hasil

penelitian yang terdiri dari unsur intrinsik, nilai moral, dan skenario pembelajaran.

A. Penyajian Data

Dalam novel Ayah karya Andrea Hirata yang akan penulis teliti, (1)

unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan

sudut pandang, (2) nilai moral yang meliputi persoalan hidup dan kehidupan

manusia yang dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri

sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial

termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia

dengan Tuhannya, dan (3) skenario pembelajaran sastra di kelas XI SMA.

Sebelum penulis membahas data penelitian tentang novel Ayah karya

Andrea Hirata melalui kajian nilai moral sastra, terlebih dahulu penulis

menyajikan data. Data-data dalam penyajian ini merupakan gambaran

mengenai masalah-masalah yang akan penulis bahas dalam pembahasan data.

1. Unsur intrinsik novel Ayah karya Andrea Hirata

Unsur intrinsik yang penulis analisis dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata antara lain meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar,

dan sudut pandang.

45

Page 59: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

59

Tabel 1

Unsur Intrinsik Novel Ayah Karya Andrea Hirata

No Unsur Pembentuk karya Sastra Penyajian Data

1. Tema

a. Masalah percintaan 3, 170

b. Masalah keluarga 178, 181, 182

c. Masalah Persahabatan 188, 295

d. Masalah Kegagalan

Pernikahan

206, 212

2. Tokoh dan Penokohan

a. Tokoh Utama 39, 149, 164

b. Tokoh Tambahan

3, 113, 163, 170, 188, 228,

260, 295, 304, 357,394

3. Alur

a. Tahap Penyituasian 3, 13

b. Tahap Pemunculan Konflik 178, 181, 182

c. Tahap Peningkatan Konflik 206, 212

d. Tahap Klimaks 228, 237

e. Tahap Penyelesaian 381,383

4. Latar

a. Latar Tempat 2, 30, 77, 97, 111, 212, 228,

304, 381

b. Latar Waktu 121, 180, 222, 224

c. Latar Sosial 114, 160

5. Sudut Pandang 9, 106

2. Nilai moral dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Nilai moral yang penulis analisis dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata adalah (1) hubungan manusia dengan Tuhan, (2) manusia dengan

manusia lain, (3) hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (4)

hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Page 60: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

60

Tabel 2

Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata

No Nilai Moral Data Data dalam

Halaman

1. Hubungan manusia

dengan Tuhan

a. Beribadah 9, 305

b. Bersyukur 382, 383

2. Hubungan manusia

dengan manusia lain

a. Persahabatan 295, 299

b. Tolong menolong 295, 299

c. Kasih sayang 182, 183, 191

d. Menepati janji 381, 383

3. Hubungan manusia

dengan diri sendiri

a. Pantang menyerah 149, 373

b. Kejujuran 162, 164

3. Skenario Pembelajaran Novel Ayah karya Andrea Hirata

a. Standar Kompetensi

Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

b. Kompetensi Dasar

7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia

c. Indikator

Dalam pembelajaran novel indikator mempunyai tujuan sebagai

berikut ini:

1) menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata;

2) menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

Page 61: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

61

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pokok yang harus dicapai dalam pembelajaran novel

adalah sebagai berikut ini:

1) siswa dapat menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata;

2) siswa dapat menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata.

e. Materi Pembelajaran

Materi dalam pembelajaran sastra mencakup sebagai berikut:

1) novel Ayah;

2) unsur intrinsik;

3) nilai moral.

f. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran

disesuaikan dengan materi yang disajikan, keadaan murid dan suasana

kelas.

g. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan buku-buku pelajaran yang

diwajibkan, media elektronik, kamus, dan buku lengkap yang sesuai

digunakan dalam belajar.

Page 62: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

62

h. Waktu

Waktu yang disediakan untuk pembelajaran sastra dapat diatur

sesuai dengan keleluasaan dan kedalaman materi. Sesuai silabus, satu

minggunya pembelajaran sastra terdapat dua kali pertemuan dengan

sekali pertemuan waktunya 2 jam (2 x 45 menit).

i. Evaluasi

Evaluasi identik dengan penilaian. Penilaian dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan materi.

B. Pembahasan Data

1. Unsur Intrinsik Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Dalam skripsi ini penulis menganalisis unsur intrinsik novel Ayah

karya Andrea Hirata yang meliputi: (a) tema, (b) tokoh dan penokohan, (c)

alur, (d) latar, (e) sudut pandang, dan (f) hubungan antarunsur.

a. Tema

Tema berasal dari masalah-masalah yang ada dalam suatu karya

sastra. Sebelum menentukan tema, terlebih dahulu diuraikan masalah-

masalah yang ada dalam karya sastra tersebut. Masalah-masalah yang

ada dalam novel Ayah meliputi masalah percintaan, masalah keluarga,

masalah persahabatan, masalah kegagalan pernikahan.

1) Masalah Percintaan

Masalah percintaan pada novel ini terjadi saat Sabari mulai

mencintai Marlena, sejak pertemuan pertamanya dengan Marlena

disebuah tempat ujian masuk SMA. Hingga Sabari merasa tidak

Page 63: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

63

ada perempuan lain selain Marlena yang dicintainya. Hal tersebut

terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Marlena, oh, Marlena, perempuan yang telah membuat

Sabari senewen karena kasmaran. Cinta pertamanya,

belahan jiwanya, segala-galanya. Sayang seribu sayang, tak

sedikit pun Marlena mengacuhkannya.” (hal: 3)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa tokoh utama

novel ini, yaitu Sabari. Cintanya kepada Marlena seorang wanita

yang dia kenal dan mulai dia ketahui sejak ujian masuk SMA.

Cinta kepada Marlena begitu besar. Marlena adalah cinta pertama

Sabari, bagi Sabari Marlena adalah segala-galanya. Akan tetapi

tidak habis pikir, Sabari hanya mencintai Marlena atau lebih

tepatnya hanya terpaku dengan satu wanita saja yaitu Marlena. Hal

itu terbukti pada kutipan di bawah ini.

“Maka, Sabari gelisah, lalu kecewa, kemudian menderita.

Tentu kemudian khalayak ramai tak habis pikir melihat

seorang lelaki hanya terpaku pada satu perempuan, tak

dapat dibelok-belokkan ke perempuan lain, seolah dunia ini

hanya selebar saputangan Lena.” (hal: 3)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari mulai

gelisah dan kemudian dia menderita karena Marlena, perempuan

yang dia kagumi dan cintai. Hingga banyak khalayak ramai tidak

habis pikir kepada Sabari yang hanya terpaku pada satu perempuan

saaj. Sampai-sampai dia tidak bisa dibelokkan kepada perempuan

lain, selain Marlena. Seolah-olah dunia hanya selebar sapu tangan

Marlena saja. Hingga dia tidak bisa untuk mencinta perempuan lain

selain Marlena. Sebenarnya Sabari tahu jika Marlena tidak pernah

Page 64: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

64

mencintainya. Akan tetapi, cinta Sabari terhadap Marlena begitu

besar dan tulus. Hingga suatu ketika Sabari menawarkan dirinya

untuk menikahi Marlena yang telah hamil. Hal tersebut terlihat

pada kutipan di bawah ini.

“Siang itu Markoni memanggil Sabari dan menawarinya

untuk menikahi Lena. Lena ada di situ, duduk membatu

menghadapi meja. Markoni meninggalkan mereka. Sabari

gemetar. Sinar matahari menembus celah tirai keong,

terpantul di atas dulang tembaga di tengah meja, tempias

menampar wajah Lena. Tak berkedip Lena menatap lelaki

buruk rupa yang dengan gagah berani menumbalkan diri

untuknya.” (hal: 170)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

bersedia menikah dengan Marlena yang telah hamil entah dengan

siapa dia hamil. Siang itu Markoni memanggil Sabari dan

menawarinya untuk menikahi Marlena. Karena Markoni sudah

tahu kalau Sabari begitu mencintainya Marlena. Sabari tidak dapat

menjawab pertanyaan dari Markoni tersebut, meski Sebenarnya dia

mau menikahi Marlena, hal tersebut membuat Sabari senang

karena bisa menikahi Marlena. Berbeda dengan Marlena, dia hanya

diam membatu dan tidak berkedip menatap Sabari yang dengan

berani menumbalkan dirinya untuk menikahi Marlena yang telah

hamil. Marlena tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh

Sabari yang mau menumbalkan dirinya untuk Marlena, perempuan

yang sangat membenci Sabari.

Berdasarkan tiga kutipan dalam tema masalah percintaan

dapat disimpulkan bahwa Sabari mulai jatuh cinta kepada Marlena

Page 65: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

65

sejak mereka berdua bertemu saat mengikuti seleksi masuk SMA.

Sabari begitu terlena kepada Marlena sampai-sampai tak bisa

dibelokkan ke wanita lain. Dia begitu mencintai Marlena. Hingga

pada suatu ketika diketahuilah bahwa Marlena hamil dan hamilnya

Marlena entah dengan siapa. Sampai akhirnya Sabari

mengorbankan dirinya untuk menikahi Lena. Meski Lena tak

pernah mencintai dirinya dan Sabari pun tak peduli jika Marlena

telah hamil. Meski sebenarnya Marlena tidak mau dan tidak

bersedia menikah dengan Sabari.

2) Masalah Keluarga

Masalah keluarga dalam novel ini bermula setelah Sabari

menikah dengan Marlena. Setelah menikah dengan Sabari, Marlena

tidak mau tinggal bersama Sabari, dia tetap tinggal bersama

orangtuanya. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Rumah tangga Sabari dimulai dengan sangat unik. Yaitu

Lena tetap tinggal di rumah orangtuanya dan Sabari di

rumah orangtuanya juga. Tak pernah hanya sehari, apa lagi

semalam, Lena tinggal dengan Sabari.” (hal: 178)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa rumah

tangga Sabari dan Marlena dimulai dengan kehidupan yang begitu

unik. Dimana Marlena tinggal dengan orangtuanya dan Sabari juga

demikian dia tinggal dengan orangtuanya. Meski demikian Sabari

berharap Lena tinggal dengannya, oleh sebab itu sabari

membangun sebuah rumah. Berbulan-bulan Sabari membangun

rumah itu dengan tanggannya sendiri. Dibayangkannya setelah

Page 66: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

66

Marlena melahirkan, mereka akan tinggal bersama. Betapa

bahagianya Sabari, Marlena telah melahirkan. Lena dan bayinya

tinggal bersama Sabari. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Akhirnya, semua yang diidamkan Sabari satu per satu

menjadi kenyataan. Lena dan bayi lucu itu pindah dari

rumah Markoni ke rumah yang baru dibangunnya. Keluarga

kecil, rumah kecil, kebahagian besar, begitu perasaan

Sabari.” (hal: 181)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa kegembiraan

yang selama ini diimpikan oleh Sabari terwujud juga. Marlena

akhirnya melahirkan, seorang bayi yang lucu. Sabari sangat

bahagia dengan kehadiran bayi lucu itu. Dan bahagianya lagi

Marlena dan bayi kecil lucu itu tinggal bersama Sabari di rumah

keci yang baru saja dibangun olehnya. Sebuah rumah kecil dengan

kebahagian yang besar, begitulah yang dirasakan oleh Sabari.

Akan tetapi Marlena tidak merasakan kebahagian seperti yang

dirasakan oleh Sabari. Marlena kembali ke hobi atau kebiasaan

lamanya yang sering pergi bahkan kadang tidak pulang. Hal

tersebut terbukti dalam kutipan di bawah ini.

“Sayangnya perasaan Lena berbeda dengan Sabari. Dia

segera kembali ke hobi lamanya. Mulai dia pergi sebentar,

lalu pergi lama, lalu menginap, lalu tak pulang-pulang.

Untuk membuat cerita panjang menjadi pendek. Dia tak

bahagia. Jiwanya terlalu rebelious, penuh pemberontakan,

untuk terikat kepada seorang suami dan anak. Apalagi,

suami itu tak pernah diinginkannya. Baginya, tak ada hal

yang lebih mengerikan di dunia selain terjebak dalam

pernikahan yang tak bahagia.” (hal: 181-182)

Page 67: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

67

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Marlena

tidak merasakan kebahagian seperti yang dirasakan oleh Sabari.

Sabari begitu menyayangi Zorro dengan tulus meski Zorro bukan

anak kandungnya. Berbeda dengan Marlena yang kembali ke

kebiasaan lamanya, yaitu yang suka pergi sebentar, lalu pergi lama

dan menginap bahkan sampai tidak pulang. Karena bagi dirinya dia

merasa tertekan dan jiwanya yang terlalu rebellious. Karena bagi

dirinya tidak ada hal yang lebih mengerikan kecuali terjebak di

dalam pernikahan. Apalagi karena dia sudah sejak remaja hidup

bebas dengan senang bepergian, dia adalah anak yang

pembangkang dan susah diatur.

Berdasarkan kutipan dalam tema permasalahan keluarga

dapat disimpulkan bahwa, kehidupan rumah tangga Sabari dengan

Marlena dimulai dengan kehidupan yang sangat unik. Setelah

menikah meeka berdua belum pernah tinggal serumah. Mereka

tingga dirumah orang tua masing-masing. Hingga akhirnya Sabari

dengan telaten membangun sebuah rumah kecil. Berharap setelah

melahirkan Marlena mau tinggal bersamanya. Apa yang

dianggankan Sabari terwujud, Marlena melahirkan lalu dia tinggal

bersama Sabari. Betapa bahagianya Sabari dan Sabari juga begitu

menyayangi bayi tersebut. Akan tetapi, berbeda dengan Marlena,

dia kembali kekebiasaan lamanya yang sering pulang terlambat.

Page 68: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

68

3) Masalah Persahabatan

Dalam novel ini Sabari mempunyai sahabat yang begitu

akrab dengannya. Kedua sahabatnya yaitu Tamat dan Ukun.

Hingga suatu ketika Sabari menggenalkan anaknya yang masih

kecil kepada kedua sahabatnya tersebut. Hal tersebut terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Ukun dan Tamat sering ke Belantik karena mereka pun

telah jatuh hati kepada anak itu.

Ini Pak cik Ukun, Sabari mengenalkan Ukun kepada Zorro.

Om Ukun, kata Ukun mengoreksi.

Sabari menoleh kepada Tamat. Om Tamat?

Dengan bersemangat Sabari bercerita bahwa pada umur

lima bulan anaknya sudah bisa duduk, umur enam bulan

sudah bisa merangkak.

Bagaimana logikanya?, tanya Tamat.

Anak kecil duduk dulu, baru merangkak.” (hal: 188)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

mempunya kedua Sahabat yang begitu akrab dengan dirinya.

Kedua sahabatnya, yaitu Tamat dan Ukun. Sabari juga

memperkenalkan kedua sahabatnya tersebut pada anaknya Zorro.

Sabari juga menceritakan tentang Zorro pada kedua sahabatnya itu

dengan semangat hingga mereka beradu argument. Beruntungnya

Sabari memiliki sahabat yang begitu baik dan peduli kepadanya.

Saat dia kehilangan anaknya, karena anaknya diambil paksa oleh

Marlena. Betapa mulianya kedua sahabat Sabari tersebut, karena

mau mencari Lena dan Zorro. Semua itu mereka lakukan demi

Sabari, agar Sabari tidak menjadi orang sinting. Hal itu terlihat

pada kutipan di bawah ini.

Page 69: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

69

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari

tidak jadi orang sinting? Itu baru namanya kawan, sungguh

mulia!.” (hal: 295)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

merasa beruntung memiliki kedua sahabat seperti Tamat dan Ukun.

Kedua sahabatnya itu berniat atau mempunyai niatan untuk

mencari Lena dan Zorro demi sahabatnya Sabari, supaya dia tidak

menjadi sinting. Betapa baiknya kedua sahabat Sabari tersebut dan

mulianya mereka mau mencari Lena dan Zorro demi Sabari.

Berdasarkan kedua kutipan diatas pada tema persahabatan

dapat disimpulkan bahwa Sabari sangatlah beruntung mempunyai

dua sahabat yaitu Tamat dan Ukun. Mereka berdua juga telah

menyayangi Zorro anak dai Marlena yang dirawat oleh Sabari.

Selain itu, ketika Sabari kehilangan Zorro karena Zorro diambil

secara paksa oleh Marlena. Mereka rela dan mau berkorban demi

Sabari. Mereka membantu Sabari mencari Zorro demi Sabari agar

Sabari tidak stres dikarenakan kepergian Zorro.

4) Masalah Kegagalan Pernikahan

Kesabaran Sabari memang benar-benar diuji. Baru saja dia

merasakan kebahagiannya, tinggal bersama Zorro dan Marlena.

Setelah Zorro lahir Marlena kembali pada hobi lamanya, akan

tetapi sabari tetap sabar. Hingga suatu ketika kesabarannya benar-

benar diuji. Dimana Marlena menggugat cerai Sabari. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

Page 70: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

70

“Baca ini, surat panggilan pihak-pihak yang berperkara,

dalam kurung, relaas, nomor 4352, garis miring, pdgt strip

rhsjy setrip hdgu, garis miring BLGT, telah memanggil

Marlena binti Markoni dan Sabari bin Insyafi.

Jadi?

Kau kena gugat! Tamat gemas.

Gugat apa?

Gugat cerai!

Mulut Sabari ternganga.

Siapa yang mengugatku cerai?

Ajudan bupati. Ya, Lena! Ukun pun tak sabar.

Tidak mungkin!

Mengapa tidak mungkin?

Sabari mengalihkan pandangan ke padang ilalang.

Itu tak mungkin, kata Sabari pelan. Matanya berkaca-kaca.

Ukun dan Tamat tahu Sabari tak sanggup menerima

kenyataan. Oleh karena itu, dia tak mau memahami maksud

surat itu.” (hal: 206)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa awal

kehancuran rumah tangga Sabari dan Marlena. Meski sebelumnya

Sabari merasakan kesedihan karena Marlena yang lebih sering

pergi dari pada di rumah untuk mengurus anak dan suaminya.

Sabari merasa bingung mendapatkan surat yang diantar oleh juru

antar. Tamat sahabat Sabari membaca surat yang diterima olehnya.

Lalu memberitahukan apa isi dan maksud dari surat yang diterima

olehnya. Setelah Tamat membaca isi dan maksud dari surat

tersebut kemudian dia memberitahukan kepada Sabari bahwa surat

itu adalah surat panggilan dari pengadilan. Surat itu adalah surat

panggilan untuk menghadiri sidang perceraian. Sabari begitu

terkejut mengetahui isi dan maksud dari surat itu. Dan Sabari tak

sanggup menerima kenyataan oleh karena itu dia tak mau

memahami isi dan maksud dari surat tersebut. Betapa hancurnya

Page 71: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

71

Sabari dan dia benar-benar tidak sanggup menerima kenyataan

tersebut. Kenyataan dia harus berpisah atau bercerai dengan

Marlena. Betapa hancurnya hati Sabari seperti diguntung-gunting

melihat buku nikahnya digunting di ruang persidangan. Hal

tersebut terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Persidangan tak berlangsung lama. Hati Sabari seperti

digunting melihat panitera pengadilan menggunting buku

nikahnya dan nikah Lena. Yang Mulia mengetuk palu.

Majelis menutup pengadilan.” (hal: 212)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa betapa

sedihnya Sabari dan betapa hancurnya hatinya saat melihat buku

nikahnya dengan Marlena digunting oleh panitera pengadilan.

Dengan demikian resmi sudahlah Marlena dan Sabari bercerai.

Sabari sangat sedih dan tidak dapat menerima semua kenyataan

tersebut.

Berdasarkan kedua kutipan pada tema masalah kegagalan

pernikahan dapat disimpulkan bahwa, Sabari merasa hati dan

perasaannya begitu hancur. Dia digugat cerai oleh Marlena, wanita

yang begitu dia cintai. Semakin hancur hati dan perasaannya

setelah melihat buku nikahnya dengan marlena digunting oleh

panitera pengadilan setelah sidang gugatan cerai Marlena kepada

Sabari selesai.

Berdasarkan masalah-masalah di atas dapat disimpulkan

bahwa tema dalam novel Ayah adalah kesabaran dalam menjalani

kehidupan rumah tangga serta ketulusan cinta.

Page 72: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

72

b. Tokoh dan penokohan

1) Tokoh

Jenis tokoh dibagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan.

(a) Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang berhubungan dengan

setiap peristiwa dan diutamakan penceritaannya di dalam novel

yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, di dalam novel

Ayah ini tokohnya adalah Sabari. Tokoh ini lebih sering

dimunculkan oleh pengarang dalam setiap bab dan tokoh ini

merupakan penggerak konflik cerita.

Sabari adalah seoarang anak yang setia. Dia mencintai

seorang perempuan yang bernama Marlena sejak SMA, sampai

dia hafal telah berapa lama mencintai Marlena. Dan tidak akan

pernah bisa berpindah pada perempuan lain. Sabari merupakan

orang yang tidak pantang menyerah. Ia mencari cara untuk bisa

tetap dekat dengan Marlena. Hingga dia bekerja di pabrik

batako milik ayah Marlena, Markoni. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Sabari tak terpengaruh oleh suara-suara yang

mengecilkan hati itu. Baginya itu bunyi distorsi radio,

menguing-nguinglah, sesuka kalian. Dia fokus kepada

Lena. Dia tak mau dan tak dapat pindah ke frekuensi

lain.” (hal: 39-40)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa hati Sabari

tidak akan pernah bisa berpaling kepada selai Marlena, dia

Page 73: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

73

tetap fokus kepada Lena. Sabari tidak dapat berpindah ke lain

hati. Dia sudah begitu mencintai Marlena. Sabari adalah orang

yang setia, bukti dalam kutipan di atas. Selain itu dia juga

orang yang pantang menyerah, misal dalam hal cintanya

kepada Marlena. Berbagai cara dia lakukan agar bisa melihat

atau bahkan dekat dengan Marlena. Sampai-sampai dia bekerja

di pabrik batako milik ayah Marlena. Hal tersebut terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Sabari begitu gembira, apakah lantaran dia menerima

upah yang besar? Tidak juga. Apakah lantaran dia tiba-

tiba menjadi tampan? Mustahil. Semuanya tak lain tak

bukan karena Lena. Yaitu, sesuai dengan apa yang

dibayangkannya sebelum bekerja di pabrik itu, di sela-

sela pekerjaannya, sekali-sekali, meski hanya berkelebat

sepintas, macam tikus diuber meong, dia bisa melihat

Lena.” (hal: 149)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

merasa begitu senang dapat bekerja dipercetakan batako milik

ayah Marlena, tapi kegembiraannya itu bukan lantaran dia

mendapatkan upah yang besar, menjadi tampan itu juga bukan.

Semua itu karena Lena. Karena sebelum mulai bekerja atau

disela-sela pekerjaannya dia bisa melihat pujaan hatinya tidak

lain tidak bukan adalah Marlena. Selain setia dan pantang

menyerah Sabari juga orang yang jujur pula. Saat ditanya oleh

ayahnya Marlena, Sabari menjawab pertanyaan tersebut dengan

jujur meski agak bingung dan gemetar ketika akan menjawab.

Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

Page 74: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

74

“Boi, sudah berapa lama kau suka sama Lena? Nada suara

Markoni turun dua oktaf.

11 bulan, 5 bulan, 4 hari, 3 jam …. 4 menit, Pak.

Markoni terpana.” (hal: 164)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

dengan jujur menjawab pertanyaan Markoni. Sabari menjawab

dengan lengkap telah berapa lama dirinya mncintai Marlena.

Mendengar jawaban Sabari, Markoni terpana lantaran Sabari

menjawab pertanyaannya dengan detail.

Berdasarkan ketiga kutipan diatas tentang tokoh utama,

dapat disimpulkan bahwa tokoh utama memiliki sifat yang

setia, itu terbukti bahwa Sabari tidak mau pindah ke lain hati.

Sabari juga orang yang pantang menyerah, dia berjuang supaya

bisa melihat Marlena setiap saat atau setiap waktu. Hal itu

terbukti dengan cara dia berjuang agar bisa bekerja ditempat

percetakan batako milik ayah Marlena. Selain itu, Sabari juga

orang yang jujur, hal itu terbukti pada kutipan saat dia ditanya

oleh ayah Marlena. Dengan jelas dan jujur dia menjawab

pertanyaan Markoni ayah Marlena.

(b) Tokoh Tambahan

Tokoh tambahan dalam novel ini lebih banyak dibanding

dengan tokoh utama. Beberapa di antaranya adalah Marlena,

Markoni, Toharun, Tamat, Ukun, dan Zorro.

Page 75: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

75

(1) Marlena

Marlena masuk ke dalam tokoh tambahan karena

dalam novel ini, terkadang tokoh ini memunculkan konflik.

Dapat terlihat ketika Marlena marah pada Sabari, karena

Sabari memberika buku pada Marlena sebagai hadiah

harapan tiga lomba menulis puisi. Marlena juga berwatak

keras seperti ayahnya, apa yang diinginkannya harus

terwujud, seperti mengambil Zorro dari Sabari secara

paksa. Peristiwa tersebut dapat menimbulkan konflik untuk

peristiwa-peristiwa selanjutnya. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Siapa yang menyuruhmu mengambilnya?! Siapa?! Aku

bisa mengambilnya sendiri!”

Padahal Sabari menyerahkannya tak kurang khidmat dari

cara Paskibra Kabupaten menyerahkan bendera.” (hal: 3)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan kemarahan

Marlena kepada Sabari ketika Sabari mengambilkan buku.

Dia sangat marah kepada Sabari, padahal Sabari sudah

dengan khidmat menyerahkan buku tersebut untuk

Marlena. Marlena memang mempunyai sikap yang keras.

Selain itu Marlena orangnya juga kejam, seperti saat dia

mengambil paksa Zorro dari Sabari. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Lena maraih Zorro, langsung menggendongnya

dan bergegas pergi. Zorro meronta. Sabari

mendekat, dua pria tadi menghalanginya. Lena

Page 76: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

76

bergegas pergi. Zorro memberontak dan

memanggil-manggil aya! aya! Tanggannya

menggapai-gapai. Semuanya terjadi dengan sangat

cepat. Tahu-tahu Lena dan Zorro telah berada di

seberang jalan, lalu masuk ke mobil dan langsung

meluncur.” (hal: 228-229)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Marlena benar-benar orang keras dan tega. Dia dengan

paksa mengambil Zorro saat bersama dengan Sabari di

taman kota. Meski Zorro meronta-ronta dan memanggil

Sabari dengan sebutan aya dan tanggannya mengapai-

gapai. Akan tetapi, saat Sabari mencoba untuk mendekat

dia dihalangi oleh kedua pria yang bersama dengan

Marlena. Betapa teganya Marlena memisahkan Zorro

dengan Sabari.

Berdasarkan kedua kutipan diatas dapat

disimpulkan bahwa tokoh Marlena adalah orang yang

galak, hal itu terbukti saat dia memarahi Sabari hanya

karena Sabari mengambilkan buku untuknya. Selain itu, dia

juga orang yang keras dan tega, itu terbukti pada kutipan

diatas ketika Marlena dengan paksa mengambil Zorro dari

Sabari.

(2) Markoni

Markoni masuk dalam tokoh tambahan karena ia

memperkuat alur cerita ini. Markoni sebagai ayah dari

Marlena digambarkan sebagai sosok yang keras dan mudah

Page 77: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

77

emosi. Ketika Buncai bertemu dengan Markoni, lalu

Buncai membisiki Markoni tentang siapa sebenarnya lelaki

buruk rupa, berkening lutung, bergigi tupai, bernama Sabari

itu. Tentang maksud sebenarnya Sabari bekerja di pabrik

batako miliki Markoni. Keesokan harinya Markoni

memanggil Sabari dengan maksud dan tujuan bertanya

apakah benar dia bekerja di pabrik batako milik Markoni

hanya karena ingin mendekati Marlena. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Kau bekerja di sini karena mau bertemu dengan

Lena?!

Ya, Pak.

Tertangkap basah kau!

Ya, Pak.

Aih, licik sekali muslihatmu ya, sampai terpilih

menjadi karyawan teladan segala. Kau itu serigala

berbulu domba, lihai macam intel Melayu, tapi aku

adalah mata-mata KGB! Aku lebih lihai daripada

kau! Kau sangka bisa mengelabuiku Boi?!”

(hal: 163)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Markoni juga orang yang keras dan tegas. Apalagi ketika

dia tahu kalau niatan Sabari bekerja di pabrik batako

miliknya adalah agar bisa mendekati Marlena. Mengetahui

hal tersebut Markoni menjadi marah. Tak selang lama dia

lalu memanggil Sabari dan menayakan hal tersebut.

Mendengar jawaban Sabari, Markoni lalu menjadi emosi.

Page 78: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

78

Berdasatkan kutipan diatas dapat disimpulkan

bahwa Markoni atau ayah dari Marlena tersebut orang yang

sangat tekas dan mudah emosi. Hal itu terbukti saat dia

mengetahui niatan Sabari yang sebenarnya. Kenapa Sabari

ingin bekerja di pabrik batako miliknya. Setelah

mengetahui hal tersebut Markoni murka lalu dia

memanggil Sabari dan langsung menanyakan hal tersebut.

(3) Toharun

Toharun masuk ke dalam tokoh tambahan karena

tokoh ini dapat memperkuat alur cerita. Dalam novel Ayah,

Toharun sebagai sahabat tokoh utama, yakni Sabari. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Toharun berpamitan kepada mereka, tetapi tak

memberi tahu mau merantau kemana. Mungkin ke

Bangka, Palembang, atau Jakarta untuk mengejar

cita-citanya menjadi Menteri Olahraga Republik

Indonesia. Setelah berpamitan, lelaki yang besar

seperti lemari itu tak ada kabar beritanya.”

(hal: 113)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Toharun adalah sahabat Sabari yang setalah lulus SMA dia

pergi. Dia berpamitan kepada teman-temannya meski dia

tidak mengatakan mau pergi kemana. Dia ingin mengejar

cita-citanya menjadi Menteri Olahraga Republik Indonesia.

Lama tak ada kabar Toharun akhrnya kembali ke Belanti,

Belitong, dia tidak menjadi Menteri Olahraga Republik

Page 79: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

79

Indonesia. Kini dia menjadi guru olahraga. Dia juga yang

melatih Sabari saat akan mengikuti lomba maraton. Meski

latihan darinya begitu berat dan kejam menurut Sabarai.

Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Sungguh kejam latihan dari Toharun, tetapi nyata

kemajuan yang dirasakan Sabari. Maka, dia tak

pernah mengeluh, lagi pula piala marathon itu

begitu manis untuk menjadi hadiah selamat datang

bagi anaknya nanti. Karena latihan super keras itu,

Sabari semakin yakin dia akan menggondol juara

pertama. Penat tubuhnya lenyap jika Sabari

membayangkan menyerahkan piala itu kepada Zorro

di pelabuhan nanti.” (hal: 357)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Toharun melatih Sabari dengan sungguh-sungguh. Meski

menurut Sabari latihan dari Toharun begitu kejam, tetapi

Sabari merasakan perubahan dan kemajuan selama dilatih

oleh Toharun. Maka Sabari tidak akan pernah mengeluh

lagi. Dia ingat kepada Zorro kalau nanti dia menang dia

akan mempersembahkan piala hasil lombanya kepada

Zorro.

Berdasarkan kedua kutipan diatas dapat

disimpulkan bahwa tokoh Toharun adalah teman Sabari.

Setelah lulus SMA dia pergi merantau tapi entah dimana

dia merantau. Hingga suatu ketika dia pulang dan melatih

Sabari lari maraton. Dikarenakan Sabari akan mengikuti

perlombaan lari maraton.

Page 80: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

80

(4) Tamat

Tamat masuk ke dalam tokoh tambahan karena

tokoh ini dapat memperkuat alur cerita. Dalam novel ini,

tokoh Tamat adalah sahabat Sabari yang selalu setia pada

Sabari. Dia membantu Sabari mencari Lena dan Zorro,

supaya Sabari tidak menjadi orang sinting. Hal itu terlihat

dalam kutipan di bawah ini.

“Kawan dekat Sabari, yakni Maulana Hasan

Magribi lahir saat azan Magrib biasa dipanggil

Ukun dan Mustamat Kalimat, biasa dipanggil

Tamat, berkali-kali mengingatkan Sabari bahwa dia

bisa berakhir di Pantai Rehabilitasi Gangguan Jiwa

Amanah di bawah pimpinan Dra. Ida Nuraini,

apabila kepalanya yang ditumbuhi rambut keriting

bergumpal-gumpal itu hanya dipenuhi bayangan

Lena. Sabari bergidi. Dia pula sering mengingatkan

dirinya sendiri akan hal itu” (hal: 4-5).

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Tamat dan Ukun adalah sahabat Sabari yang setia

kepadanya. Berkali-kali juga dia mengingatkan Sabari

karna nanti bisa-bisa dia berakhir di Pantai Rehabilitasi

Gangguan Jiwa Amanah di bawah pimpinan Dra. Ida

Nuraini, karena terlalu sering memikirkan Marlena dan

selalu setiap harinya dikepalanya dipenuhi dengan pikiran

tentang Marlena. Tamat juga yang membantu Sabari

mencari Marlena. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Astaga, apa yang terjadi kepadamu, Boi? Tanya

Tamat.

Lihatlah, rupamu macam iblis.

Page 81: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

81

Sabari tersenyum pahit lalu menunduk.

Tamat mengatakan bahwa esik sore mereka akan ke

Sumatra untuk mencari Lena dan Zorro. Jika

berjumpa, mereka akan membujuknya agar pulang

ke Belitong. Sabari tak berkata-kata.” (hal: 299)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Tamat berpamitan kepada Sabari, dia dan Ukun akan pergi

ke Sumatra untuk mencari Lena dan Zorro. Jika nanti

mereka bertemu dengan Lena dan Zorro, mereka akan

membujuknya agar mau pulang ke Belitong.

Berdasarkan kedua kutipan diatas dapat

disimpulkan bahwa Tamat sahabat dari Sabari adalah

seorang yang mengerti akan keadaan temannya. Dia tidak

ingin nasib temannya berakhir disebuah tempat rehabilitasi.

Oleh karena itu dia akan mencari Zorro dan Lena demi

Sabari. Supaya Sabari tidak menjadi sinting atau gila

karena berpisah n selalu merindukan Zorro dan Lena.

(5) Ukun

Ukun masuk ke dalam tokoh tambahan karena

tokoh ini dapat memperkuat alur cerita. Dalam novel ini,

tokoh Ukun adalah sahabat Sabari yang selalu setia pada

Sabari. Dia juga ikut membantu Sabari mencari Lena dan

Zorro, supaya Sabari tidak menjadi orang sinting. Hal itu

terlihat dalam kutipan di bawah ini.

“Kawan dekat Sabari, yakni Maulana Hasan

Magribi lahir saat azan Magrib biasa dipanggil

Page 82: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

82

Ukun dan Mustamat Kalimat, biasa dipanggil

Tamat, berkali-kali mengingatkan Sabari bahwa dia

bisa berakhir di Pantai Rehabilitasi Gangguan Jiwa

Amanah di bawah pimpinan Dra. Ida Nuraini,

apabila kepalanya yang ditumbuhi rambut keriting

bergumpal-gumpal itu hanya dipenuhi bayangan

Lena. Sabari bergidi. Dia pula sering mengingatkan

dirinya sendiri akan hal itu.” (hal: 4-5)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa

Tamat dan Ukun adalah sahabat Sabari yang setia

kepadanya. Berkali-kali juga dia mengingatkan Sabari

karna nanti bisa-bisa dia berakhir di Pantai Rehabilitasi

Gangguan Jiwa Amanah di bawah pimpinan Dra. Ida

Nuraini, karena terlalu sering memikirkan Marlena dan

selalu setiap harinya dikepalanya dipenuhi dengan pikiran

tentang Marlena. Sama halnya dengan tamat, ukun sebagai

sahabat Sabari, dia juga membantu Sabari untuk mencari

Lena dan Zorro. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Karena itu, Boi, kata Ukun, tolong jangan gila

dulu. Biarlah kami mencari Lena dan Zorro dulu.

Kalau kami gagal, silakan kalau kau mau menjadi

gila, tak ada keberatan dariku dan Tamat sebagai

kawan-kawanmu. Untuk sementara ini, tahan dulu.

Sabari diam saja. Diam macam kuburan.”

(hal: 299)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Ukun

meminta kepada Sabari jangan gila dulu. Karena dia dan

tamat akan mencari Lena dan Zorro. Jika bertemu mereka

akan membujuk Lena dan Zorro untuk pulang.

Page 83: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

83

Berdasarkan kutipan pada tokoh Ukun dapat

disimpulkan bahwa tokoh Ukun sama halnya dengan

Tamat. Dia juga sangat mengerti keadaan temannya. Dia

juga mau membantu Sabari, supaya Sabari tidak menjadi

sinting atau gila karena kehilangan Zorro dah Marlena.

Maka, Ukun beserta Tamat akan berusaha mencari Zorro

dan Lena, mereka juga berjanji akan membawa Zorro dan

Lena pulang.

(6) Zorro (Amiru)

Di dalam novel Ayah, Zorro merupakan tokoh

tambahan karena dapat memperkuat alur cerita. Zorro

merupakan anak Marlena, yang sejak bayi dirawat oleh

Sabari. Bahkan Marlena tak pernah peduli dengannya saat

masih bayi. Setelah bercerai dengan Sabari, Marlena

mengambil Zorro dengan paksa. Zorro adalah anak yang

pintar. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Cerdas dan banyak sekali tahu kata-kata, jauh di

atas rata-rata anak-anak seusianya. Apakah dia

diajari kata-kata di rumah?

Jon dan Lena menggeleng sambil tersenyum geli.

Zorro naik ke kelas dua menduduki peringkat

pertama.” (hal: 255)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Zorro

tumbuh menjadi anak yang cerdas. Dia banyak mengetahui

kata-kata yang belum tentu orang lain tahu. Lena terkagum

dengan kecerdasan Zorro dan dia tak tahu dari mana

Page 84: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

84

anaknya bisa tahu banyak kata-kata itu. Selain itu, Zorro

juga juara dalam mengikuti lomba. Dia bercerita tentang

keluarga langit saat mengikuti lomba. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Zorro menjadi juara lomba. Di rumah Lena

bertanya, bagaimana dia bisa mengarang kisah

keluarga langit itu? Zorro menatap ibunya. Dia tak

bisa menjawab karena dia sendiri heran bagaimana

dia bisa bercerita seperti itu.” (hal: 260)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Zorro

menjadi juara perlombaan. Lena heran dari mana anaknya

bisa mengarang keluarga langit, Zorro sendiri juga bingung

dan heran bagaimana dia bisa bercerita tentang keluarga

langit itu. Sebenarnya dulu sejak dia masih kecil Sabari

sering bercerita tentang keluarga langit.

Berdasarkan kutipan pada tokoh Zorro dapat

disimpulkan bahwa tokoh Zorro adalah anak yang cerdas.

Kecerdasannya membuat semua orang terkagum-kagum.

Terutama saat dia maju kedepan lalu bercerita tentang

keluarga langit. Zorro sendiri juga bingung dan tidak tahu

bagaimana dia bisa bercerita tentang hal tersebut.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengarang novel ini menggambarkan penokohan

secara analitik. Penokohan secara analitik adalah pelukisan

Page 85: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

85

tokoh cerita dengan memberi deskripsi, uraian, atau

penjelasan secara langsung.

c. Alur

Tasrif (dalam Nurgiyantoro, 2013: 149) membedakan tahapan

alur menjadi lima bagian, yaitu:

1) Tahap Penyituasian (situation)

Pada bagian pertama digambarkan ketika Sabari yang

sangat terlena dengan Marlena. Bahwa Marlena adalah cinta

pertamanya. Meskipun Lena tidak mengacuhkan cintanya. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Marlena, oh, Marlena, perempuan yang telah membuat

Sabari senewen karena kasmaran. Cinta pertamanya,

belahan jiwanya, segala-galanya. Sayang seribu sayang, tak

sedikitpun Lena mengacuhkannya. Gambar-gambar hitam

putih, karena sudah lama tentu saja, silih berganti melayang

dalam kepala lelaki lugu yang melankonis itu. Gambar

waktu Sabari mengambil saputangan Lena yang jatuh di

lapangan upacara.” (hal: 3)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa sebelum

adanya konflik Sabari merasa benar-benar terlena dengan Marlena,

meski Marlena tak peduli dengannya. Dijelaskan bahwa Sabari

menganggap Lena sebagai cinta pertamanya. Perempuan yang

membuat Sabari kasmaran. Setelah kejadian ditempat ujian masuk

SMA, Sabari terus mengenggam pensil yang dipakai oleh Marlena

saat mencontek jawaban milik Sabari. Hal tersebut terbukti pada

kutipan dibawah ini.

Page 86: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

86

“Usai ujian itu, sepanjang sore dan malam, Sabari terus

menggenggam pensil pemberian anak perempuan yang tak

dikenalnya itu. Tak pernah sedetik pun melepaskannya.

Keesokannya dia terbangun, pensil itu masih berada dalam

genggamannya.” (hal: 13)

Berdasarkan kutipan diatas dijelaskan bahwa Sabari

merasakan sesuatu yang membuatnya bahagia, seperti telah jatuh

hati kepada anak perempuan itu. Sampai-sampai dia tak mau

melepaskan pensil yang digenggamnya. Tidur pun pensil tersebut

tetap dia genggam.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan awal mula

Sabari jatuh hati kepada Marlena. Marlena wanita yang telah

membuat Sabari hati Sabari berbunga-bunga. Tetapi, sayang

Marlena tak menghiraukan Sabari. Marlena benar-benar sosok

wanita yang dipuja oleh Sabari. Pensil yang pernah dipakai oleh

Marlena pun selalu berada dalam genggaman Sabari.

2) Tahap Pemunculan Konflik (generating circumstances)

Pada tahap ini mengambarkan perasaan Sabari yang begitu

sedih. Karena, semenjak menikah dengan Marlena, Sabari dan

Marlena tidak tinggal satu rumah. Marlena tinggal bersama kedua

orangtuanya dan Sabari juga demikian tetap tinggal bersama

dengan orangtuanya. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Rumah tangga Sabari dimulai dengan sangat unik. Yaitu

Lena tetap tinggal di rumah orangtuanya dan Sabari di

Page 87: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

87

rumah orangtuanya juga. Tak pernah meski hanya sehari,

apalagi semalam, Lena tinggal dengan Sabari.” (hal: 178)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa semenjak

menikah dengan Lena tak pernah sekalipun mereka tinggal satu

rumah. Mereka tinggal di rumah masing-masing bersama dengan

orang tua masing-masing. itulah yang menjadi awal dari

permasalahan yang ada didalam rumah tangga Sabari dengan

Marlena. Namun, akhirnya Sabari merasa lega dan bahagia karena

setelah melahirkan, Marlena mau tinggal bersama Sabari. Meski

akhirnya Sabari merasa sedih lagi karena Lena kembali pada

kebiasaan lamanya. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Akhirnya, semua yang diidamkan Sabari satu per satu

menjadi kenyataan. Lena dan bayi kecil lucu itu pindah dari

rumah Markoni ke rumah yang baru dibangunnya. Keluarga

kecil, rumah kecil, kebahagian besar, begitu perasaan

Sabari.

Sayangnya perasaan Lena berbeda dengan Sabari. Dia

segara kembali ke hobi lamanya. Mulanya dia pergi

sebentar, lalu pergi lama, lalu menginap, lalu tak pulang-

pulang. Untuk membuat cerita panjang menjadi pendek.

Dia tak bahagia. Jiwanya terlalu rebellious, penuh

pemberontakan, untuk terikat kepada seorang suami dan

abak. Apalagi, suami itu tak pernah diinginkannya.

Baginya, tak ada hal yang lebih mengerikan di dunia ini

selain terjebak dalam pernikahan yang tak bahagia.”

(hal: 181-182)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

perlahan-lahan merasakan kebahagian, setelah Marlena

melahirkan, dia dan bayi mungilnya tinggal di rumah yang Sabari

bangun. Meski pada akhirnya timbullah permasalahan dalam

rumah tangganya, dimana setelah melahirkan Marlena kembali ke

Page 88: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

88

kebiasaan lamanya yang suka pergi-pergi. Bahkah dia tidak pernah

mengurus anaknya. Sabari yang selalu mengurus anaknya. Karena

bagi Marlena terjebak dalam pernikahan dan mengurus anak adalah

hal yang lebih mengerikan di dunia. Apalagi ini adalah pernikahan

yang tidak dia kehendaki, menikah dengan pria yang tidak dia

cintai.

Berdasarkan kutipan pada tahap pemunculan konflik dapat

disimpulkan bahwa, awal mula permasalahan yang timbul dalam

rumah tangga Sabari adalah sejak menikah dengan Marlena mereka

berdua tidak pernah tinggal bersama. Akan tetapi, setelah Marlena

melahirkan mereka kemudian tinggal satu rumah. Akan tetapi,

setalah melahirkan Marlena kembali pada kebiasaannya dulu. Dia

sering pergi dan telat pulang bahkan sampai tidak pulang. Sabari

yang mengurus Zorro sendirian.

3) Tahap Peningkatan Konflik (rising action)

Keadaan ini melukiskan peristiwa bahwa Sabari harus

menerima kenyataan yang begitu menyakitkan. Setelah dia

menerima surat panggilan dari pengadilan agama. Surat tersebut

menjelaskan atau berisi gugatan cerai Marlena kepada Sabari. Hal

itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Baca ini, surat panggilan pihak-pihak yang berperkara,

dalam kurung, relaas, nomor 4352, garis miring, pdgt strip

rhsjy setrip hdgu, garis miring BLGT, telah memanggil

Marlena binti Markoni dan Sabari bin Insyafi.

Page 89: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

89

Jadi?

Kau kena gugat! Tamat gemas.

Gugat apa?

Gugat cerai!

Mulut Sabari ternganga.

Siapa yang mengugatku cerai?

Ajudan bupati. Ya, Lena! Ukun pun tak sabar.

Tidak mungkin!

Mengapa tidak mungkin?

Sabari mengalihkan pandangan ke padang ilalang.

Itu tak mungkin, kata Sabari pelan. Matanya berkaca-kaca.

Ukun dan Tamat tahu Sabari tak sanggup menerima

kenyataan. Oleh karena itu, dia tak mau memahami maksud

surat itu.” (hal: 206)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari harus

menerima kenyataan dimana dia digugat cerai oleh Marlena. Dia

menerima surat panggilan dari penggadilan, dia dipanggil untuk

menghadiri persidangan. Sabari tidak sanggup menerima kenyataan

tersebut. Oleh karena itu, dia tidak mau memahami isi dan maksud

surat yang dia terima. Sabari tidak habis pikir Marlena benar-benar

menggugat cerai dirinya.

Hati Sabari terasa lebih sakit lagi, saat melihat panitera

pengadilan menggunting buku nikahnya dengan Marlena. Setelah

persidangan perceraian selesai buku nikahnya lalu digunting. Hal

itu terbukti dalam kutipan dibawah ini.

“Persidangan tak berlangsung lama. Hati Sabari seperti

digunting melihat panitera pengadilan menggunting buku

nikahnya dan buku nikah Lena. Yang Mulia mengetuk palu.

Majelis menutup sidang.” (hal: 212)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Sabari

merasa sangatlah sedih setelah dia dinyatakan bercerai dengan

Page 90: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

90

Lena. Hati Sabari seakan dicabik-cabik melihat apa yang telah

dilakukan oleh panitera pengadilan. Buku nikahnya dan buku nikah

Lena telah terpotong-potong.

Berdasarkan kedua kutipan di atas dapat disimpulkan

bahwa betapa hancurnya hati dan perasaan Sabari. Dia seakan-kan

tidak bisa menerima semua kenyataan tersebut. Kenyataan dia dan

Lena telah bercerai. Hati Sabari semakin hancur seperti buku nikah

yang telah digunting oleh panitera pengadilan.Sabari hanya bisa

melihat kejadian tersebut dengan muka yang lesuh.

4) Tahap Klimaks (climax)

Pemaparan klimaks pada novel Ayah adalah setelah

perceraian Sabari dengan Marlena. Pada suatu sore di taman balai

kota. Saat Sabari mengajak Zorro jalan-jalan di taman kota.

Sesampainya di taman balai kota Sabari dan Zorro duduk.

Kemudian Sabari bangkit dan berjalan untuk membelikan Zorro

balon gas. Ketika Sabari berbalik usai membeli balon gas, Sabari

melihat Zorro dibawa Marlena dengan paksa. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Sesampainya di taman balai kota, kedua anak beranak itu

duduk di bangku taman. Zorro sibuk mengunyah kembang

gula berwarna pink, makanan aneh yang kribo itu. Sabari

bangkit dan berjalan untuk membeli balon gas yang

jaraknya hanya beberapa langkah dari tempat duduk

mereka. Usai membeli balon gas, begitu berbalik dilihatnya

beberapa orang telah mengelilingi Zorro. Orang-orang

Page 91: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

91

itulah Lena, lelaki terpelajar yang dilihatnya di pengadilan

agama itu, dan dua lelaki lainnya.

Lena meraih Zorro, langsung menggendongnya dan

bergegas pergi. Zorro meronta. Sabari mendekat, dua pria

tadi menghalanginya. Lena bergegas pergi. Zorro

memberontak dan memanggil-manggil, Aya! Aya!

Tanggannya mengapai-gapai. Semuanya terjadi dengan

sangat cepat. Tahu-tahu Lena dan Zorro telah berada di

seberang jalan, lalu masuk mobil dan langsung meluncur.”

(hal: 228-229)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Marlena

mengambil Zorro secara paksa dari Sabari. Hal itu terjadi ketika

sore hari dimana Zorro dan Sabari sedang berada di taman kota.

Saat itu Zorro sedang duduk sementara sabari sedang pergi

membelikan Zorro balon gas. Tidak lama kemudian Lena datang

dengan kedua laki-laki. Saat Sabari berbalik arah akan kembali ke

tempat Zorro duduk, Zorro sudah berada dalam gendongan

Marlena. Saat Sabari akan mendekat dia dihalangi oleh dua pria

tersebut. Zorro memberontak kejadian itu terjadi begitu cepat.

Betapa sedihnya Sabari harus dipisahkan dengan Zorro, meski

Zorro bukanlah anaknya tapi Sabari sangat menyayanginya.

Sepulang dari taman balai kota, hujan sangat lebat.

Ditengah perjalanan pulang Sabari kehujanan, dia tetap berjalan

tidak peduli badannya telah basah karena air hujan. Betapa

sedihnya Sabari setelah dia bercerai dengan Lena kini dia juga

harus berpisah dengan Zorro. Sabari selalu mengingat kejadian

sore itu saat Lena mengambil Zorro darinya. Hal tersebut terbukti

pada kutipan di bawah ini.

Page 92: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

92

“Sabari takkan pernah lupa, hujan lebat, bulan September,

saat itulah Lena mengambil Zorro darinya. Dua minggu

setelah itu ibunya meninggal. November, Marleni hilang,

tetangga melihat kucing itu kabur bersama seekor kucing

garong”

“Sabari mengalami situasi sudah jatuh tertimpa tangga, lalu

menginjak paku dan pakunya karatan, mengandung bahaya

tetanus. Semua orang telah pergi naik kapal nabi Nabi Nuh,

dia tinggal sendiri, tak diajak. Yang tertinggal hanya dua

orang, dia dan sepi.” (hal: 237)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaska bahwa, Sabari

akan selalu ingt akan kejadia saat Lena mengambil Zorro dari

dirinya. Dia mengalami cobaan yang begitu besar dan bertubi-tubi.

Dia bercerai dengan Lena wanita yang sangat dia sayangi dan

cintai, kemudia dia harus kehilangan Zorro, anak yang ia sayangi

sepenuh hati, meski Zorro bukanlah anak kandungnya. Begitu

beratnya cobaan yang Sabari saat itu.

Berdasarkan kedua kutpan di atas dapat disimpulkan

bahwa, Lena benar-benar mengambil Zorro dari Sabari. Cara Lena

mengambil Zorro dari Sabari sangatlah keji. Dia memisah anak

dengan sang ayah dengan paksaan. Hal tersebut membuat Sabari

sangat terpukul. Setelah bercerai dia harus kehilangan Zorro juga.

Dia bagaikan orang yang kehilangan segala-galanya. Sampai-

sampai dia tetap ingat akan kejadian saat Lena mengambil Zorro

secara paksa dari Sabari.

Page 93: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

93

5) Tahap Penyelasian (denouement)

Berbagai masalah hidup dan penderitaan yang telah

dihadapi Sabari. Mulai dari pernikahannya dengan Lena yang tidak

diharapkan oleh Lena, perceraiannya dengan Lena, dan harus

berpisah dengan Zorro, anak yang dia sayangi. Meski Zorro

bukanlah anak kandungnya. Setelah bertahun-tahun berpisah

dengan Zorro, Sabari dapat bertemu kembali dengan Zooro, berkat

bantuan dari kedua sahabatnya, yaitu Tamat dan Ukun. Yang telah

lama berkeliling Sumatra dan akhirnya menemukan Zorro dan

dibawalah pulang Zorro untuk bertemu dengan Sabari. Dan

Marlena pun mengizinkan Zorro untuk tinggal Bersama Sabari.

Betapa bahagianya Sabari, setiap hari Sabari mensyukuri hal itu.

Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Amiru pun langsung mengenali laki-laki yang berdiri di

samping sepeda memegang piala itu.dia berlari

menyongsongnya, Aya! Aya! panggilnya.

Zorro, Zorro! panggil Sabari, tetapi tak ada suara yang

dapat keluar dari mulutnya.

Amiru memeluk ayahnya erat-erat. Dia mencium bau yang

selalu menjadi misteri baginya, bau yang selalu

menyayangi dan melindunginya. Dia kini tahu, bau itu

adalah bau ayahnya. Dipeluknya ayahnya semakin erat. Air

mata anak dan ayah itu berlinang-linang.” (hal: 381)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

akhirnya bertemu kembali dengan Zorro yang telah lama berpisah

dengannya. Pertemuannya dengan Zorro berkat bantuan kedua

Sahabatnya yaitu Tamat dan Ukun. Saat tiba di pelabuhan Zorro

langsung mengenali pria yang berdiri di samping sepeda, dia

Page 94: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

94

adalah Sabari ayahnya, lalu Zorro memanggilnya. Lalu mereka

berdua berpelukan. Betapa bahagianya Sabari bisa bertemu

kembali dengan anaknya, yaitu Zorro. Bahagianya lagi Marlena

mengizinkan Zorro untuk tinggal bersama Sabari. Hal itu terlihat

pada kutipan di bawah ini.

“Merlena mengizinkan Amiru tinggal bersama Sabari.

Setiap waktu Sabari mensyukuri hal itu. Ayah dan anak

itulangsung tak terpisahkan seperti dahulu. Mereka pun

kembali ke kebiasaan lama, Sabari bercerita dan berpuisi

menjelang Zorro tidur. Bedanya, sekarang Amiru juga bisa

bercerita dan berpuisi untuk ayahnya.” (hal: 383)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

merasa sangat bahagia bisa bertemu dan berkumpul kembali

bersama Zorro. Dan bahagianya lagi Marlena mengizinkan Zorro

untuk tinggal bersamanya. Setiap hari Sabari tak henti-hentinya

selalu mensyukuri hal tersebut.

Pada kedua kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tahap

penyelesaian dari semua masalah yang dihadapi oleh Sabari selama

bertahun-tahun adalah kembalinya Zorro kepadanya. Akan tetapi,

ada yang kurang, yaitu Lena tidak ikut pulang bersama dengan

Zorro. Rasa bahagia dirasakan oleh Sabari saat bertemu dengan

Zorro yang telah berpisah bertahun-tahun. Kebahagiannya

bertambah lengan karena Lena mengizinkan Zorro untuk tinggal

bersama Sabari.

Page 95: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

95

Berdasarkan kriteria urutan waktu, novel Ayah mengalami

alur maju. Dikatakan alur maju karena alur sesuai dengan urutan

peristiwa berdasarkan kronologis.

d. Latar

Unsur latar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu latar tempat, latar

waktu, dan latar sosial. Untuk mendapat gambaran secara lengkap

mengenai latar tempat, latar waktu, dan latar sosial dalam novel Ayah

sebagai berikut:

1) Latar Tempat

Dalam novel Ayah, latar tempat terdiri lebih dari satu tempat.

a) Belantik

Sebuah desa tempat dimana Sabari dan kawan-kawannya

tinggal. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Di kampung lain, Belantik, Sabari juga gelisah menunggu

hasil ujian itu, bukan hanya karena dia ragu bisa diterima di

SMA negeri, melainkan lebih karena perempuan misterius

yang telah memberinya pensil dan membuat badannya

panas dingin. Layaknya orang yang kena sambar cinta

pertama, dia serbasalah, susah tidur. Miring ke kiri salah,

ke kanan salah. Telentang, dia malu, karena cicak-cicak

mengejeknya.” (hal: 30)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa latar tempat

yang digunakan adalah desa Belantik. Dimana tempat tnggal

Sabari dan teman-temannya. Saat itu Sabari tengah gelisah

menunggu hasil ujian.

Page 96: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

96

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

Sabari serta teman-temannya tinggal di sebuah kampung dan

kampung tersebut bernama Belantik. Sebuah kampung tempat

dimana Sabari dilahirkan hingga dia tumbuh besar dan

mengenal seorang anak perempun. Anak perempuan tersebut

yang akhirnya membuat Sabari jatuh cinta.

b) Ruang Kelas

Tempat dimana Sabari dan Marlena mengikuti pelajaran

saat sekolah. Hal itu terlihat dalam kutipan di bawah ini.

“Saat itu kelas Lena sedang pelajaran Bahasa Indonesia. Bu

Norma melemparkan pertanyaan.

“Kalimat majemuk!” teriak Sabari.

“Cerdas!” kata bu Norma, tanpa menyadari bahwa jawaban

berasal dari kelas sebelah yang tengah belajar Biologi.

Sampai usai pelajaran. Sabari disuruh guru Biologi berdiri

dengan kaki sebelah di pojok kelas, sambil menjewer

telinganya sendiri. Seisi kelas terpingkal-pingkal

melihatnya.” (hal: 77-78)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa pada kutipan

tersebut latar tempat yang digunakan adalah di dalam ruangan

kelas. Dimana saat Sabari dan Marlena mengikuti pelajaran di

sekolahnya. Terjadi sebuah kejadian dimana kelas Sabari

sedang pelajaran biologi dan kelas Lena pelajaran bahasa

Indonesia. Sabari dihukum karena menjawab pertanyaan dari

kelas sebelah yang bukan pelajaran yang sedang diajarkan

dikelasnya.

Page 97: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

97

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar

tempat yang digunakan adalah ruang kelas. Hal itu terbukti

bahwa dalam latar tempat disebut Sabari harus berdiri di pojok

kelas .

c) Stasiun Radio

Di stasiun radio ini Sabari manyampaikan maafnya kepada

Lena dan Bogel, sekaligus mempersembahkan lagu untuk

Marlena. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Ukun menyarankan agar Sabari meminta maaf kepada

Lena dan Bogel secara terbuka sekaligus

mempersembahkan sebuah lagu untuk Lena melalui acara

organ tunggal live show radio itu.” (hal: 95)

“Penyiar memintanya bersiap-siap. Sabari mendekatkan

mulut ke mik. Dia gugup karena tahu seisi kampong akan

mendengar suaranya.

“Siap?”

“Insa Allah, Bang.”

Ngeng, lampu merah bertulisan on air menyala. Penyiar

menyapa pendengar lalu menyapa Sabari.” (hal: 97)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa latar tempat

yang digunakan adalah stasiun radio. Tempat yang dijadikan

untuk menyampaikan permintaan maaf Sabari kepada Marlena

dan Buncai secara terbuka dan sekaligus mempersembahkan

sebuah lagu untuk Marlena.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar

tempatnya berada di sebuah stasiun radio. Hal itu dibuktikan

dengan adanya kata “penyiar”, karena kata penyiar biasa untuk

penyiar radio bukan penyiar berita.

Page 98: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

98

d) Bawah Pohon Akasia

Sebuah pohon yang terletak di dekat gerbang sekolah.

Tempat dimana biasanya dia menunggu Marlena. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Dia melamun di bawah pohon akasia dekat gerbang

sekolah, tempat dia biasa menunggu Lena dan kecanduan

akan kelebat ajaib perempuan itu naik sepeda. Lima detik

tak lebih, lalu segala hal sepanjang hari itu akan berlinag

madu.” (hal: 111)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa tempat yang

digunakan dalam cerita tersebut adalah bawah pohon akasia.

Sebuah tempat yang biasanya digunakan Sabari untuk

menunggu Lena dan untuk demi melihat Lena. Sabari selalu

duduk di bawah pohon akasia tersebut.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar

tempatnya berada di bawah pohon akasia. Sebuah tempat yang

biasa digunakan Sabari menunggu kedatangan Lena. Sambil

menunggu kedatangan Lena, Sabari yang menunggu di bawah

pohon akasia tersebut sambil melamun.

e) Ruang Sidang III

Sebuah ruangan di pengadilan agama, di mana Sabari dan

Marlena menghadiri sidang perceraian mereka. Hal itu terlihat

pada kutipan di bawah ini.

“Persidangan tak berlangsung lama. Hati Sabari seperti

digunting melihat panitera pengadilan menggunting buku

nikahnya dan buku nikah Lena. Yang Mulia mengetuk palu.

Majelis menutup sidang.

Page 99: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

99

Terdengar panggilan bagi pasangan lain untuk memasuki

Ruang Sidang III. Seorang petugas meminta Sabari keluar.

Sabari bangkit, berjalan keluar menyusul Ukun dan Tamat.

Dia sempat menoleh ke belakang, melihat tempat Lena

duduk tadi. Begitu cepat semuanya berlangsung, lalu dia

merasa kosong. Di dunia nan fana ini, cinta bersemi dan

terempas tiada tara.” (hal: 212-213)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa latar tempat

yang digunakan dalam cerita tersebut adalah ruang sidang III.

Dimana saat itu sedang ada sidang perceraian Sabari dengan

Marlena orang yang sangat dicintai oleh Sabari. Betapa

hancurnya hati Sabari saat melihat buku nikahnya dengan

Marlena digunting oleh panitera sidang. Sidang selesai, seorang

petugas meminta Sabari untuk keluar. Begitu cepat semua itu

terjadi. Kini resmilah sudah Sabari bercerai dengan Marlena.

Pada kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar

tempatnya berada di ruang sidang III. Hal tersebut terbukti

bahwa latar tempatnya berada di ruang sidang III adalah adanya

Majelis yang menutup sidang, Yang Mulia mengetuk palu yang

bertanda bahwa persidangan telah selesai.

f) Taman Balai Kota

Sebuah tempat di mana Sabari dan Zorro selalu datang

sekadar untuk duduk dan main-main setiap sore. Hal itu terlihat

pada kutipan di bawah ini.

“seperti biasa, setiap sore, Sabari mengajak Zorro ke taman

balai kota. Masuk September, hujan hampir setiaphari.

Sebelum berangkat, disiapkannya tas punggung kecil

kesayangan anaknya, yang kemudian dipakai Zorro dengan

Page 100: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

100

gagah. Di dalam tas itu ada topi, jas hujan, sarung tangan,

baju ganti. Sabari pun memasukkan kemeja ganti untuknya

sendiri kalau-kalau nanti kehujanan.” (hal: 228)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa latar tempat

yang digunakan adalah di taman balai kota. Tempat dimana

setiap sore Sabari selalu mengajak Zorro ke tempat itu. Tempat

tersebut yang menjadi saksi saat Marlena mengambil Zorro dari

Sabari. Kejadian yang begitu menyakitkan setelah

perceraiannya dengan Marlena adalah diambilnya Zorro dari

Sabari ketika mereka sedang di taman balai kota.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar

tempat berada di taman balai kota. Tempat tersebut adalah

sebuah tempat yang setiap sore Sabari kunjungi bersama Zorro.

Tempat tersebut juga merupakan saksi dimana Lena mengambil

Zorro dari Sabari secara paksa.

g) Masjid Baiturachman

Tempat pertama kali yang di kunjungi oleh Tamat dan

Ukun sesampainya mereka di Aceh. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Perjalanan itu begitu menakjubkan bagi mereka. Di kapal

Ukun rajin mempraktikkan bahasa Indonesia dan senang

banyak kenalan baru. Tiga hari kemudian orang-orang

kampung itu sudah berdiri tertegun dengan napas tertahan

di haribaan Masjid Baiturochman.

“Inilah tujuan kita ke Aceh, Boi,” kata Tamt sambil

memeluk pundak Ukun.

“Alangkah megahnya, Boi, jauh lebih megah dari yang

kulihat di almanak. Alangkah beruntungnya kita pernah

Page 101: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

101

melihat langsung masjid yang hebat ini.” Mata Ukun basah.

Dia memang lebih sentimental daripada Tamat.”

(hal: 304)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa latar tempat

yang digunakan adalah di Masjid Baiturachman. Tempat

pertama kali yang Ukun dan Taman sambangi ketika sampai di

Aceh ketika mereka mencari Lena dan Zorro. Mereka sangat

senang bisa berada ditempat tersebut. Mereka juga senang bisa

melihat langsung dan menginjakkannya kaki di masjid tersebut.

Pada kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa msjid

Baiturachman adalah tempat yang pertama kali disinggahi olh

Uun dan Tamat dalam perjalannya mencari Zorro dan Lena.

Mereka di masjid tersebut menyempatkan untuk melaksanakan

ibadah shalat jumat. Mereka berdua sangat beruntung dan

senang dapat singgah di masjid yang menurut mereka

menakjubkan.

h) Pelabuhan

Tempat Sabari menanti kedatangan anak yang telah lama

pergi dari dirinya karena ikut bersama ibunya, yaitu Zorro. Hal

itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Anak buah kapal melemparkan tambang yang disambut

seorang kuli pelabuhan. Tambang diikatkan di tambatan

kapal. Pintu lambung kapal terbuka. Kuli pelabuhan tadi

menjulurkan keeping-keping papan yang akan menjadi

titian para penumpang dari kapal ke dermaga.

Tak lepas Sabari menatap penumpang yang keluar satu per

satu melalui pintu itu. Umumnya mereka orang-orang

dewasa, lelaki dan perempuan. Tak lama kemudian

Page 102: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

102

dilihatnya seorang anak melangkah keluar. Dia terpana

karena langsung mengenali kemeja yang dikenakan anak

itu. Sabari merasa kakinya tak menginjak bumi.

Amiru pun langsung mengenali laki-laki yang berdirindi

samping sepeda memegang piala itu.dia berlari

menyongsongnya, Aya! Aya! panggilnya.

Zorro, Zorro! panggil Sabari, tetapi tak ada suara yang

dapat keluar dari mulutnya.

Amiru memeluk ayahnya erat-erat. Dia mencium bau yang

selalu menjadi misteri baginya, bau yang selalu

menyayangi dan melindunginya. Dia kini tahu, bau itu

adalah bau ayahnya. Dipeluknya ayahnya semakin erat. Air

mata anak dan ayah itu berlinang-linang.” (hal: 381)

Berdasarkan kuitipan di atas, dijelaskan tempat yang

digunakan adalah di pelabuhan. Tempat bertemunya kembali

dengan Zorro. Meski menunggu sangat lama di pelabuhan

akhirnya Sabari dapat melihat, bertemu dan memeluk anaknya

kembali seperti dulu.

Pada kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar tempat

berada di sebuah pelabuhan. Tempat tersebut adalah tempat

dimana Sabari dan Zorro bertemu kembali. Hal yang

membuktikan jika kutipan di atas latar tempatnya berada di

pelabuhan adalah adanya anak buah kapal dan pintu lambung

kapal yang terbuka.

2) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya suatu

peristiwa. Latar waktu yang terjadi dalam novel Ayah berupa sore

dan malam.

Page 103: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

103

a) Sore

Waktu yang menunjukkan Sabari menghabiskan waktunya

di taman balai kota. Hal itu terlihat pada kutipan bawah ini.

“Setiap Sabtu sore Sabari menghabiskan waktu di taman

balai kota karena kata orang Sabtu sore Marlena dan

sekongkol-sekongkolnya suka nongkrong di taman balai

kota. Seperti masih SMA dulu, Ukun dan Tamat gemas,

benci sekaligus kasihan dengan Sabari. Adakalanya, Ukun

mengancam, “Jiwamu sudah dikecoh cinta. Waspada, Ri,

bisa-bisa kau kena gangguan iwa, masuk Panti Amanah

pimpinan Doktoranda Ida Nuraini!.” (hal: 121)

Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa latar waktunya

adalah sore hari, dimana saat Sabari selalu menghabiskan sore

hari di taman balai kota bersama Zorro. Hampir setia sore

Sabari mengajak Zorro jalan-jalan ke taman balai kota.

Waktu dimana Sabari melihat ibu mertuanya tergopoh-

gopoh mendatangi Sabari, memberi tahunya kalau Marlena

sakit perut (akan melahirkan). Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

“Di tengah kegembiraan itulah, sore Minggu itu Sabari

terperanjat melihat ibu mertuanya tergopoh-gopoh

mendatanginya. Sabari menyongsongnya. Kata ibu

mertuanya, di rumah sedang tidak ada siapa-siapa dan Lena

harus segera dibawa ke klinik karena sakit perut.”

(hal: 120)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa latar

waktnya sore. Sore dalam kutipan di atas saat Sabari sedang

duduk-duduk di depan rumahnya. Dari jauh dia melihat ibu

Page 104: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

104

mertuanya berlari menuju rumahnya ntuk memberitahukan

bahwa Marlena akan melahirkan

Berdasarkan kedua kutipan di atas, disimpulkan bahwa latar

waktu yang digunakan adalah sore hari. Latar waktu yang

digunakan sama namun dengan peristiwa yang berbeda dan

membuat konflik semakin bervariasi.

b) Malam

Waktu yang menunjukkan ketika Sabari tidur sambil

memeluk Zorro, karena dia takut kalau Zorro akan di bawa

pergi jauh. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Saban malam Sabari tidur sambil memeluk Zorro. Kalau

terlintas dalam pikirannya anaknya akan dibawa pergi jauh

ke Pulau Bangka, tubuhnya gemetar. Kalau terbangun

cepat-cepat dilihatnya Zorro, kalau-kalau sudah tak ada.

Zorro pun semakin tak terpisahkan dari ayahnya. Bocah

kecil dapat merasakan apa yang terjadi. Dia selalu minta

digendong ayahnya.” (hal: 222)

Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa satiap malam

sebelum dirinya tidur, Zorro selalu dipeluk oleh Sabari. Sabari

takut kehilangan Zorro. Bahkan Zorro dapat merasakan apa

yang dirasakan oleh Sabari, sampai-sampai dia juga tidak mau

jauh dari Sabari.

Setiap malam Zorro meminta ayahnya untuk menyanyikan

puisi merayu awan. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Zorro terpana. Setiap malam dia selalu meminta ayahnya

untuk menyanyikan lagu merayu awan itu. Setelah

beberapa waktu, dia sendiri mulai pandai menyanyikannya,

meski terbata-bata.” (hal: 224)

Page 105: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

105

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa betapa

Zorro terpana saat mendengarkan Sabari menyanyikan lagu

merayu awan. Hingga setiap malam Sabari menyanyikan lagu

awan tersebut. Sampai pada akhirnya Zorro bisa menyanyikan

lagu tersebut meski dengan nadaatau suara yang kurang tepat,

karena dia belum bisa berbicara dengan jelas.

Berdasarkan kedua kutipan di atas, disimpulkan bahwa latar

waktu yang digunakan selain sore hari juga digunakan latar

waktu pada malam hari. Latar waktu pada malam hari

dikutipan tersebut menggunakan latar waktu yang dengan

kejadian atau peritiwa yang berbeda.

3) Latar Sosial

Latar sosial-budaya menunjuk pada hal-hal yang

berhubungan dengan prilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu

tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan

sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang

cukup kompleks. Dapat berupa (a) kebiasaan hidup, (b) adat

istiadat, (c) tradisi, (d) keyakinan, pandangan hidup, dan (e) cara

berfikir dan bersikap. Latar sosial-budaya juga berhubungan

dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah,

menengah, atau atas (Nurgiyantoro, 2013: 322).

Dalam novel Ayah, latar sosial yang dibahas di dalam novel

ini tentang status sosial tokoh. Status sosial tokoh Sabari, yaitu

Page 106: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

106

berada didalam status sosial bawah hal itu terbukti bahwa Sabari

sebagai seorang kuli bangunan sebelum dia bekerja di pabrik

percetakan batako milik ayah Marlena, Markoni. Sabari merupakan

orang yang pekerja keras dan rajin. Ayahnya seorang pensiunan

guru SD, bidang studi Bahasa Indonesia. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Maka, bekerjalah Sabari sebagai kuli dan sungguh tinggi

dedikasinya. Tak kenal lelah dia. Juli lain mencuri-curi

waktu agar bisa bermalas-malasan, dia sebaliknya. Yang

tak disurih dikerjakannya, apalagi yang disuruh. Orang lain

minta libur, dia minta masuk kerja. Kerap mandor

menyetopnya karena terlalu banyak mengaduk semek,

memaku sesuatu yang seharusnya tak dipaku, memasang

yang bukan untuk dipasang, dan mengangkat yang

seharusnya tak diangkat.” (hal: 114)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa kehidupan

yang di alami oleh tokoh utama merupakan kehidupan yang selalu

bekerja keras dan pantang menyerah. Meski dia hanya bekerja

sebagai kuli bangunan, tetapi semangatnya untuk bekerja sangatlah

besar.

Sabari memang orang yang pekerja keras. Selain itu, dia

juga masih menyempatkan waktunya untuk mengurus ibu dan

ayahnya meski hanya dengan mendorong kursi roda ayahnya dan

mnegobrol dengan ibunya. Hal itu terbukti dalam kutipan di bawah

ini.

“Selebihnya, semua berlangsung seperti sediakala. Sabari

bangun subuh, mengurus kambing, bekerja, merasa

beruntung jika sekilas saja dapat melihat Lena, pilang

mengurus kambing lagi, ngobrol dengan ibunya,

Page 107: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

107

mendorong kursi roda ayahnya ke dermaga, saling bercerita

dan berbalas puisi sambil menyaksikan matahari terenam di

muara, malamnya duduk di beranda, menyaksikan cahaya

bulan jatuh di padang ilalang. Dia merindukan Lena hingga

jatuh tertidur sambil menggegnggam pensil. Keesokan

terbangun, dia masih menggenggam pensil itu.” (hal: 160)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa selain

orang yang pekerja keras, dia juga orang yang sayng kepada kedua

orangtuanya. Dia selalu menyempatkan waktu untuk kedua

orangtuanya, meski hanya sekedar mengobrol ibunya dan

mengajak jalan-jalan ayahnya saja.

Berdasarkan kedua kutipan di atas dapat disimpulkan

bahwa Sabari memang orang yang pekerja keras dan berjiwa

pantang meyerah. Sabari juga penyanyang keluarga, dia selalu

menyempatkan waktunya untuk kedua orang tuanya.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel Ayah, pengarang menggunakan

pusat pengisahan persona ketiga serba tahu. Pengarang menjadi

narrator, yaitu seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan

tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata gantinya ia, dia ,

dan mereka. Dengan mengkombinasikan metode dramatik-ironik

dengan metode objektif. Pencerita tahu segala hal mengenai peristiwa,

sikap, pikiran, dan perasaan tokoh. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

Page 108: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

108

“Dulu dia tak ubahnya anak-anak lain di Belantik, kampung

paling ujung, di pinggir laut Belitong sebelah timur. Pulang

sekolah dia langsung mengalungkan ketapel, mengantonbi

duku muda untuk pelurunya, bersandal cunghai, melempari

buah sagu, mengejar layangan, berlari-lari di padang, dan

berenang di danau galain tambang. Kulit kelam terbakar

matahari, luka-luka seantero kaki, pulang ke rumah

dimarahi Ibu demi melihat baju penuh bercak getah buah

hutan, lalau pontang-panting berlalri ke masjid agar tak

terlambat dan dimarahi guru mengaji. Di masjid tertawa,

bersorak, berebut, bertengkar, menangis.

Soal cinta? Sabari tak kenal dan tak suka. Cinta adalah kata

yang asing. Cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat.

Cinta adalah burung merpati dalam topi pesulap. Cinta

adalah tempat yang jauh, sangat jauh, dan urusan konyol

orang dewasa.” (hal: 9-10)

“Dia sedikit limbung sebab telah enam tahun cita-citanya

itu pingsan. Dia mau menjadi dokter hewan sejak kelas

enam SD, sejak melihat dokter hewan membantu sapi

beranak dalam buku komik.waktu itu ayanya masih

berjaya. Selama enam tahun itu, baru kali ini dia berani

mengatakan lagi bahwa dia mau menjadi dokter hewan. Dia

mengatakannya karena Sabari mengatakan bahwa dia mau

menjadi guru Bahasa Indonesia. Tanpa diketahui Sabari,

dia telah membangkitkan lagi cita-cita Izmi.” (hal: 106)

Berdasarkan kedua kutipan di atas, dapat dijelaskan bahwa sudut

pandang yang digunakan pada novel Ayah adalah sudut pandang

persona ketiga serba tahu. Hal itu dikarenakan dalam menceritakan

tokohnya pengarang atau penulis novel tersebut menyebut tokoh-

tokohnya dengan sebutan “ia, dia, dan mereka”, terkadang juga

menyebutkan namanya secara langsung.

Berdasarkan kutipan di atas, disimpulkan bahwa pengarang

menempatkan posisi sebagai orang yang berada di luar cerita. Ia tidak

terlibat secara langsung, akan tetapi pengarang mengetahui kejadian-

Page 109: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

109

kejadian yang dialami oleh tokoh-tokoh dan berusaha untuk

menceritakan kembali kepada pembaca dengan bahasanya sendiri.

f. Hubungan Antarunsur

Berdasarkan analisis unsur intrnsik tampak adanya kesatuan

yang utuh antarunsur pembangun sastra pada novel Ayah karya Andrea

Hirata. Dari tema, tokoh, alur, latar, dan sudut pandang ada jalinan

yang erat. Di bawah ini penulis mengurai hubungan antarunsur novel

Ayah.

a. Hubungan Tema dengan Plot

Tema adalah ide pokok atau gagasan utama yang hendak

disampaikan pengarang kepada pembaca. Untuk menyampaikan

idea tau gagasan, pengarang harus menggunakan media yakni

pengarang harus menciptakan cerita yang terdiri dari berbagai

peristiwa yang terjalin dalam hubungan sebab akibat. Sebaliknya,

untuk menemukan tema dapat dilihat melalui konflik-konflik yang

menonjol yang termasuk bagian dari plot.

Tema novel Ayah adalah kesabaran dalam menjalani

kehidupan rumah tangga dan ketulusan cinta. Setelah sekian lama

Sabari mengagumi dan mencintai Marlena, meski Marlena tak

pernah mencintainya. Akhirnya mereka berdua menikah, meski tak

tinggal serumah. Sabari begitu sabar dalam menjalani

kehidupannya selama menikah dengan Marlena. Dan pada

akhirnya Marlena melahirkan seorang bayi laki-laki, meskipun

Page 110: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

110

bayi tersebut bukan anak kandung Sabari, Sabari tulus mencintai

dan menyayangi anak tersebut. Namun, dari hal itu muncul

masalah-masalah yang membuat cerita terus bergerak di dalam

novel Ayah.

Konflik di dalam novel Ayah berawal dari Sabari yang kagum

terhadap Marlena semenjak peristiwa saat ujian akan masuk SMA.

Saat Marlena merebut lembar jawaban milik Sabari. Semenjak itu

Sabari mulai mengagumi Marlena dan terlena padanya. Sabari

menganggap Lena sebagai cinta pertamanya. Akibat dari peristiwa

itu muncul konflik berurutan. Mulai dari sikap Marlena yang tidak

mengacuhkan cinta Sabari. Karena bagi Lena Sabari orang yang

aneh dan menyebalkan. Marlena juga tidak peduli dengan apa yang

dilakukan Sabari untuk menarik perhatiannya. Sampai Sabari

bekerja di pabrik percetakan batako milik ayah Marlena, dan

Marlena tetap tidak peduli meski Sabari mendapat medali

penghargaan sebagai karyawan teladan. Pada suatu ketika Sabari

menikah dengan Marlena, dan Marlena tak habis pikir mau-

maunya Sabari menumbalkan dirinya untuk menikahi Marlena.

Muncul konflik lagi, setelah Sabari menikah dengan Lena mereka

berdua tidak pernah tinggal serumah, itu membuat Sabari sangat

sedih. Namun, Sabari tetap sabar dengan keadaan tersebut. Tetapi

Sabari akhirnya merasa senang karena setelah Marlena melahirkan,

mereka tinggal serumah, akan tetapi berbeda dengan Marlena, dia

Page 111: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

111

tidak merasa bahagia seperti yang dirasakan Sabari. Sabari

merasakan kesedihan, karena Lena kembali ke hobby lamanya,

Lena yang suka pergi sebentar lalu pergi lama lalu menginap

bahkan tak pulang sama sekali. Akan tetapi Sabari tetap sabar,

dengan semua itu, demi Zorro dia rela keluar dari tempatnya

bekerja untuk mengurus Zorro anak Marlena. Masalah demi

masalah silih berganti datang dikehidupan Sabari. Sabari mencoba

untuk sabar. Namun, pada akhirnya dia menyerah dan terperuk

menjadi seperti orang gila setelah Zorro diambil oleh Marlena dan

berpisah dengannya. Berkat bantuan kedua sahabatnya akhirnya

Sabari bertemu kembali dengan Zorro dan bersama-sama tinggal

dengan Zorro. Marlena juga mengizinkan Zorro untuk tinggal

bersama Sabari. Betapa bahagianya Sabari.

Jadi, tema dan alur mempunyai hubungan erat. Alur dapat

membantu menetukan tema dan begitu pula sebaliknya tema dapat

memberi gambaran pada alur.

b. Hubungan Tema dengan Tokoh dan Penokohan

Untuk menyampaikan idea tau gagasan utama, diperlukan

pembawa gagasan berupa pelaku atau tokoh-tokoh cerita.

Biasanya, pembawa gagasan utama adalah tokoh-tokoh utama,

sementara tokoh lain merupakan tokoh latar yang memperkuat

penokohan tokoh utama dan gagasan yang dibawanya.

Page 112: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

112

Tema dalam novel Ayah adalah kesabaran dalam menjalani

kehidupan rumah tangga dan ketulusan cinta. Dari tema tersebut,

Sabari menjadi tokoh Utama dalam novel Ayah. Sabari mempunyai

kepribadian yang baik, setia, orang yang tidak pantang menyerah,

pekerja keras, dan orang sabar. Hal itu terlihat ketika dia diuji

kesetiaannya dalam menunggu Marlena, dia tidak mau mencintai

wanita lain, meski dia sudah bercerai dia berharap agar Lena

kembali lagi kepadanya. Dia juga diuji kesabarannya dalam

menjalani kehidupan rumah tangganya yang penuh dengan ujian.

Namun, dia tetap sabar dalam menghadapi semua itu, semua itu

karna Zorro yang selalu membuatnya semangat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan antara

tokoh dalam novel Ayah memiliki hubungan erat. Hal itu terbukti

antara unsur satu dengan yang lainnya saling mendukung dan

melengkapi.

c. Hubungan Tema dengan Latar

Seperti yang telah disebutkan bahwa tema pada novel Ayah

adalah kesabaran dalam menjalani kehidupan rumah tangga dan

ketulusan cinta. Latar tempat dalam novel Ayah berada di

Indonesia tepatnya di desa Belantik, Belitung, Bangka Belitung.

peristiwa dimana sering dialami oleh tokoh utama dalam novel ini.

Oleh karena itu latar tempat yang sering muncul yaitu desa

Belantik.

Page 113: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

113

Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan antara

tema dan latar cerita mempunyai hubungan yang erat dengan

peristiwa yang terjadi pada tokoh-tokohnya. Hal tersebut dapat

membentuk tema yang sesuai dengan latar cerita.

d. Hubungan Alur dengan Tokoh dan Penokohan

Hubungan alur dengan tokoh dalam novel Ayah dapat dilihat

ketika Sabari mulai bekerja di pabrik batako milik Markoni ayah

Marlena. Alasan Sabari bekerja di pabrik batako milik Markoni

adalah agar dia bisa menjaga ayahnya dan agar dia bisa setiap hari

melihat Marlena. Saat ia mulai bekerja di pabrik batako milik

Markoni, Markoni tahu alasan mengapa Sabari mau bekerja di

pabrik batako miliknya. Alasannya adalah agar dia bisa melihat

dan dekat dengan Marlena. Tahu alasan tersebut Markoni sangat

marah dan marah, hingga suatu ketika Markoni memanggil Sabari

dan bertanya tetang kebenaran hal tersebu. Sabari pun berkata

dengan jujur. Meski demikian, Sabari tetap bekerja dengan giat

hingga akhirnya dia bisa memperoleh medali sebagai karyawan

teladan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa alur

cerita dengan tokoh mempunyai hubungan yang erat. Alur cerita

dalam novel Ayah menggambarkan watak tokoh utama dalam

menghadapi masalah yang terjadi dan sebaliknya, dengan adanya

tokoh, alur cerita itu menjadi berkembang.

Page 114: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

114

e. Hubungan Alur dengan Latar

Hubungan antara alur dengan latar salaing berkaitan. Alur

akan menceritakan suatu kejadian yang terjadi dalam suatu latar.

Latar akan menjadi sebuah rangkaian cerita yang membentuk alur.

Di dalam novel Ayah diceritakan berbagai peristiwa, latar tempat

dan waktu. Hubungan alur dan latar sangat berpengaruh dalam

pembentukan jalinan cerita.

Sabari lahir dan dibesarkan oleh ayahnya di desa Belantik,

kota Belitung, Bangka Belitung. Dari dia kecil hingga SMA dia

juga berada di Belitung. Setelah lulus SMA dia bekerja di luar kota

Belitung. Segala peristiwa yang Sabari alami dalam novel ini

sebagian besar berada di desa Belantik, Belitung, Bangka Belitung.

Dari uraian di atas, dpat penulis simpulkan bahwa alur cerita

dengan latar mempunyai hubungan erat. Alur cerita mempengaruhi

perubahan latar tempat dan waktu. Begitu pula latar sosial terdapat

pada novel ini, berkaitan dengan alur cerita.

f. Hubungan Latar dengan Tokoh dan Penokohan

Tokoh-tokoh dalam sebuah cerita memerlukan ruang, waktu,

dan keadaan sosial tempat mereka melakukan atau mengalami

sesuatu. Ruang, saat dan keadaan sosial tersebut berpengaruh pula

pada tokoh dan penokohan.

Tokoh utama dalam novel Ayah adalah Sabari. Tokoh ini

menjadi kunci segala peristiwa yang diceritakan. Selain itu juga

Page 115: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

115

terdapat tokoh-tokoh pendukung lainnya. Mereka adalah Marlena,

Markoni, Toharun, Tamat, Ukun, dan Zorro atau Amiru. Sabari

berlatar sosial sebagai seorang kuli bangunan sebelum dia bekerja

di pabrik percetakan batako milik ayah Marlena, Markoni. Sabari

merupakan orang yang pekerja keras dan rajin. Ayahnya seorang

pensiunan guru SD, bidang studi Bahasa Indonesia.

Latar waktu yang berpengaruh terhadap tokoh utama, yaitu

ketika bulan Agustus. Sabari mengikuti perlombaan maraton dalam

rangka perayaan Kemerdekaan. Jika dia menang nanti piala

kejuaraan lomba maraton tersebut akan dia persembahkan untuk

Zorro. Di bulan September kedua sahabat Sabari, yaitu Tamat dan

Ukun pulang dari mencari Zorro. Mereka berdua pulang dengan

membawa Zorro. Betapa senangnya Sabari bisa bertemu dengan

Zorro lagi, selain itu Marlena juga mengizinkan Zorro untuk

tinggal bersama Sabari.

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam

novel Ayah latar dalam cerita mempunyai hubungan erat dengan

tokoh dan penokohan. Lingkungan tempat tinggal tokoh utama

membentuk watak tokoh utama.

Page 116: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

116

2. Nilai Moral pada Novel Ayah karya Andrea Hirata

a. Hubungan Manusia dengan Tuhan

Hubungan manusia dengan Allah, Tuhan Yang Maha Esa sebagai

dimensi takwa pertama, menurut ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa.

Hubungan manusia dengan Tuhan merupakan prima causa hubungan-

hubungan yang lain. Oleh karena itu, hubungan ini yang seyogianya

diutamakan dan secara tertib diatur dan dipelihara. Hubungan manusia

dengan Tuhan dalam novel Ayah, yaitu beribadah, mengaji, dan

bersyukur .

1) Beribadah

Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada

Allah Swt. yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya. Ibadah yang dilakukan tokoh dalam novel

Ayah karya Andrea Hirata adalah mengaji dan melaksanakan

Shalat Jumat di masjid Baiturachman. Hal itu terlihat pada kutipan

di bawah ini.

“Kulit kelam terbakar matahari, luka-luka seantero kaki,

pulang ke rumah dimarahi Ibu demi melihat baju penuh

bercak getah buah hutan, lalu pontang-panting berlari ke

masjid agar tak terlambat dan dimarahi guru mengaji.” (hal:

9)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dijelaskan bahwa wujud

nilai moral seperti beribadah dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata adalah mengajarkan bahwa dalam keadaan apapun kita

sebagai makhluk yang beragama mempunyai kewajiban untuk

Page 117: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

117

menyembah sang pencipta. Ibadah yang dilakukan oleh tokoh

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata adalah mengaji, salah satu

tanda bukti berbakti kepada Allah Swt. anak-anak mengaji, dengan

mengaji nantinya mereka akan diajari untuk melakukan solat.

Selain kutipan di atas, beribadah yang dilakukan oleh para tokoh

juga tampak dalam kutipan di bawah ini.

“Suasana shalat Jumat di masjid ini tak dapat dilukiskan

dengan kata-kata. Saat engkau shalat rasanya ribuan

malaikat menungguimu. Suara muazin merdu sekali. Begitu

megah, begitu agung masjid ini sehingga kuakui semua

dosaku, yang terkecil sekalipun.” (hal: 305)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa kewajiban

sebagai seorang muslim adalah melaksanakan solat. Dalam

keadaan apapun kita sebagai makhluk yang beragama mempunyai

kewajiban untuk menyembah Sang Pencipta. Selain itu, dengan

kita melaksanakan ibadah solat hati kita menjadi damai dan tenang

dan shalat juga merupakan sarana untuk kita mendekatkan diri

kepada Allah. Pada kutipan di atas, tokoh melaksanakan shalat

Jumat, shalat Jumat itu hukumnya wajib bagi laki-laki.

Berdasarkan kedua kutipan di atas, dapat disimpulkan

bahwa wujud nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah seperti

beribadah. Beribadah merupakan nilai moral hubungan manusia

dengan Tuhan, dalam novel ini terdapat dua macam beribadah

yang dilakukan oleh para tokohnya, yaitu shalat dan mengaji.

Page 118: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

118

2) Bersyukur

Syukur adalah merasa senang dan berterima kasih atas

nikmat yang diberikan Allah Swt. nikmat yang dikaruniakan Allah

kepada manusia sungguh banyak dan tidak dapat terhitung

jumlahnya. Allah menyebutkan dalam surat An-Nahl ayat 18, yang

artinya “ dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya

kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah

benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Perintah

bersyukur ini mengajarkan kepada umat Islam agar menjadi insane

yang pandai berterima kasih kepada Allah Swt. Manusia harus

selalu bersyukur kepada Allah sebagai bukti ibadah kepada Allah

secara total. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Juru antar bersyukur semuanya telah berlangsung dengan

baik. Dia kembali ke motornya. Diengkolnya motor itu

berkali-kali, gagal.” (hal: 382)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa rasa

bersyukur yang diungkapkan oleh salah satu tokoh, yaitu ketika

melihat tokoh Sabari dapat bertemu kembali dengan anaknya yang

telah lama berpisah dengannya. Dia bersyukur semua perjuangan

Sabari mengikuti lomba dan berharap untuk bertemu kembali

dengan anaknya berlangsung dengan baik. Selain kutipan di atas,

ungkapan rasa syukur terhadap Allah juga tampak dalam kutipan di

bawah ini.

“Marlena mengizinkan Amiru tinggal bersama Sabari.

Setiap waktu Sabari mensyukuri hal itu. Ayah dan anak itu

Page 119: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

119

langsung tak terpisahkan seperti dulu. Mereka pun kembali

ke kebiasaan lama, Sabari bercerita dan berpuisi menjelang

Zorro tidur. Bedanya sekarang, Amiru juga bisa bercerita

dan berpuisi untuk ayahnya.” (hal: 383)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

sangat senang bisa bertemu dengan Zorro dan yang membuatnya

lebih senang lagi adalah ketika Marlena mengizinkan Zorro tinggal

bersama sabari. Setiap waktu Sabari selalu bersyukur atas semua

ini.rasa syukur tersebut dia panjatkan kepada Allah atas apa yang

dia alami sekarang ini, yaitu bertemu kembali dengan anaknya.

Berdasarkan kedua kutipan di atas, dapat disimpulkan

bahwa nilai moral hubunga manusia dengan Tuhan selain

beribadah, yaitu bersyukur atau rasa syukur. Bersyukur dalam noel

Ayah ini adalah rasa syukur yang diucapkan oleh tokoh-tokohnya.

Rasa syukur yang mereka ucapakan karena tokoh Sabari pada

akhirnya dapat bertemu kembali dengan anaknya, yaitu Zorro dan

rasa syukur lainnya adalah diizinkannya Zorro tinggal dengan

Sabari oleh Lena.

b. Hubungan Manusia dengan Manusia lain

Manusia tidak dapat lepas dari kehidupan sosial karena

kehidupan tidak akan terjadi tanpa ada orang lain. Maksudnya,

seseorang tidak mungkin hidup tanpa ada bantuan dari orang lain,

mereka saling membutuhkan. Hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial dan masyarakat ini berhubungan erat dengan rasa

Page 120: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

120

ingin bersatu dan rasa rindu yang mencakup bagaimana seseorang

memperlakukan orang lain dengan baik, kesadaran untuk

menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi sesama dan

masyarakatnya, menolong sesama manusia yang memerlukan bantuan

dan pertolongan, serta sikap dan kepedulian sosial yang lainnya.

Hubungan manusia dengan manusia lain dalam novel Ayah, yaitu

persahabatan, menepati janji, tolong menolong, dan kasih sayang.

1) Persahabatan

Persahabatan yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata merupakan persahabatan yang terjalin Sabari, Tamat, dan

Ukun. Hal ini ditunjukkan ketika Tamat dan Ukun berniat mencari

Zorro dan Marlena demi Sabari, agar dia tidak menjadi gila. Hal

tersebut terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari

tidak jadi orang sinting? Itu baru namanya kawan, sungguh

mulia!” (hal: 295)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

menjalin persahabatan yang baik dengan Tamat dan ukun. Tamat

dan Ukun tidak ingin melihat sahabatnya menjadi gila, maka

mereka rela demi sahabatnya untuk pergi mencari Zorro dan

Marlena. Selain itu, persahabatannya dengan Ukun, persahabatan

yang lain juga ditunjukkan pada Tamat yang memberitahu Sabari

tentang niatannya mencari Zorro dan Marlena. Hal itu terlihat pada

kuripan di bawah ini.

Page 121: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

121

“Tamat mengatakan bahwa esok sore mereka akan ke

Sumatra untuk mencari Lena dan Zorro. Jika berjumpa,

mereka akan membujuknya agar pulang ke Belitong, Sabari

tak berkata-kata.” (hal: 299)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Tamat

berpamitan kepada Sabari karena Tamat akan pergi mencari Lena

dan Zorro. Sebagai sahabatnya Tamat tak mau bertindak gegabah,

maka karna itu dia berpamitan dengan Sabari terlebih dahulu.

Berdasarkan kedua kutipan di atas, disimpulkan nilai moral

hubungan manusia dengan manusia lain, yaitu persahabatan.

Persahabatan dalam cerita di novel Ayah ini adalah persahabatan

Sabari dengan Tamat dan Ukun. Tamat dan Ukun adalah sahabat

Sabari yang paling mengerti keadaannya. Mereka berdua rela

berkorban untuk mencari Zorro dan Lena demi Sabari. Mereka

berdua berjanji akan membawa pulang Zorro dan Lena jika nanti

mereka bertemu. Semua itu mereka berdua lakukan supaya Sabari

tidak menjadi sinting atau gila.

2) Menepati Janji

Ada satu jenis bumbu dalam pergaulan sehari-hari yang

disebut “janji”. Janji sering digunakan oleh orang yang akan

mengadakan pertemuan. Dalam beberapa ayat Al-Quran, Allah

menetapkan kewajiban orang yang beriman untuk menepati janji.

Dalam Qs. Al-Isra ayat 34, yang artinya “Dan janganlah kamu

mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik

(bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji, sesungguhnya

Page 122: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

122

janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya”. Perintah untuk

menepati janji itu mengajarkan kepada umat Islam agar menjadi

insan yang suka menepati janji. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

“Amiru pun langsung mengenali laki-laki yang berdiri di

samping sepeda sambil memegang piala itu. Dia berlari

menyongsongnya, Aya! Aya! panggilnya.

Zorro, Zorro! Panggil Sabari, tetapi tak ada suara yang

dapat keluar dari mulutnya.” (hal: 381)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari dapat

bertemu kembali dengan Zorro karena Tamat dan Ukun. Mereka

berdua menepati janjinya, jika bertemu dengan Lena dan Zorro

akan dibujuk untuk pulang ke Belitong. Tetapi mereka berdua

hanya membawa pulang Zorro. Setidaknya mereka berdua telah

menepati janjinya pada Sabari membawa pulang Zorro untuk

Sabari. Agar Sabari tidak menjadi gila. Selain itu, menepati janji

juga ditunjukkan oleh tokoh Sabari kepada Zorro. Hal itu terdapat

pada kutipan di bawah ini.

“Salah satu hal pertama yang dilakukan Sabari adalah

mengajak Amiru ke Restoran Modern. Dipesannya

makanan dari menu yang dulu diceritakannya untuk

pengantar tidur anaknya itu, nasi goreng luar negeri

terutama. Beban berat terlepas dari pundaknya karena janji

lamanya kepada Zorro telah tunai.” (hal: 383)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

menepati janjinya kepada Zorro membawanya ke Restorant

Modern. Dulu saat Zorro masih kecil Sabari hanya bisa

menceritakan tentang menu-menu dari Restorant Modern tersebut.

Page 123: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

123

Kini Sabari telah mengajak Zorro menikmati makanan yang dulu

pernah dia ceritakan saat Zorro masih kecil. Dan kini lunaslah janji

Sabari kepada Zorro.

Berdasarkan kedua kutipan di atas, dapat disimpulkan

bahwa menepati janji adalah hubungan manusia dengan manusia

lain. Menepati janji itu merupakan hal yang wajib, karena janji

adalah hutang. Dalam kutipan di atas disebutkan bahwa Tamat dan

Ukun telah menepati janjinya kepada Sabari untuk membawa

pulang Zorro meski mereka tidak bisa membawa pulang Marlena.

Selain itu, menepati janji pada kutipan di atas dibuktikan dengan

diajaknya Zorro atau Amiru ke Restoran Modern oleh Sabari,

karena Sabari pernah berjanji akan mengajak Zorro ke restoran

tersebut.

3) Tolong Menolong

Islam sangat memperhatikan dimensi horizontal antar

manusia, antara lain ditunjukkan oleh sikap tolong menolong.

Interaksi sosialnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang

lain. Oleh karena itu, sikap tolong menolong sangat diperlukan.

Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari

tidak jadi orang sinting? Itu baru namanya kawan, sungguh

mulia!” (hal: 295)

“Tamat mengatakan bahwa esok sore mereka akan ke

Sumatra untuk mencari Lena dan Zorro. Jika berjumpa,

mereka akan membujuknya agar pulang ke Belitong. Sabari

tak berkata-kata.” (hal: 299)

Page 124: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

124

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Tamat,

Ukun, dan Sabari bersahabat sejak lama. Mereka saling tolong

menolong. Seperti yang ditulis pada kutipan di atas, Tamat dan

Ukun yang berniat menolong Sabari untuk mencari Lena dan

Zorro. Jika bertemu nanti, Tamat dan Ukun akan membujuk

mereka untuk pulang ke Belitong.

Berdasarkan kedua kutipan di atas, dapat disimpulkan

tolong menolong hal yang wajib dilakukan sesama manusia.

Manusia adalah makhluk sosial dimana mereka hidup dengan

saling melengkapi satu sama lain, salah satunya adalah dengan

tolong menolong. Manusia hidup didunia ini juga membutuhkan

makhluk hidup lainnya. Tolong menolong yang ada dalam novel

Ayah ditunjukkan oleh Tamat dan Ukun, mereka berniat mencari

Zorro untuk menolong Sabari. Mereka menolong Sabari untuk

mencari Zorro dan Lena, sampai mereka berkeliling Sumatra demi

menolong Sabari supaya Sabari bisa hidup normal kembali tidak

seperti orang sinting atau gila.

4) Kasih Sayang

Kasih sayang yang terdapat dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata adalah bentuk perlakuan sayang terhadap orang lain,

meskipun tidak diungkapkan dengan kata-kata, namun melalui

tindakan juga sudah memperlihatkan perlakuan sayang terhadap

Page 125: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

125

orang lain.seperti perlakuan Sabari kepada Zorro bocah bayi yang

dilahirkan oleh Marlena. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Sabari membelikan anak itu boneka Zorro. Si kecil

menggenggamnya, tak pernah mau melepaskannya. Jadilah

Sabari menyebut Zorro, anak itu menoleh-noleh mencari

sumber suara, lalu tergelak-gelak. Di telinga Sabari

tawanya seperti air hujan yang berjatuhan di danau.”

(hal: 182)

“Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya

sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil

yang sangat indah dan seluruh kebaikanyang terpancar

darinya. Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari

jemari kakinya yang mungil.” (hal: 183)

Berdasarkan kutipan di atas, menjelaskan bahwa kasih

sayang yang diberikan Sabari kepada Zorro merupakan kasih

sayang yang tulus, layaknya sang ayah kepada anaknya. Meski

Zorro bukan anak kandung Sabari. Sabari menjaga dan

menyayangi Zorro seperti anaknya sendiri. Selain itu, rasa kasih

sayang Sabari kepada Zorro semakin besar dan sampai-sampai

Sabari takut kehilangan Zorro. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

“Sejak kabar itu beredar. Zorro tak pernah lepas dari

pandangannya. Jika Zorro tidur siang,dia menutup jendela

dan pintu rapat-rapat. Hatinya lega jika melihat Zorro masih

ada di situ, tidur melengkung di dipan. Zorro dapat

merasakan kecemasan ayahnya. Dia tak mau tidur jika tak

dipeluk ayahnya. Semua semakin menghancurkan hati

Sabari.” (hal: 191)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa setelah

Sabari mendengar berita yang beredar jika Marlena akan

menceraikan dirinya. Membuat Sabari takut akan kehilangan Zorro

Page 126: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

126

dan berpisah dengannya. Sabari begitu menyayangi Zorro,

sehingga dia tak mau sampai berpisah jauh dengan Zorro. Zorro

juga merasakan kegelisahan yang dirasakan oleh ayahnya.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kasih sayang juga merupakan bagian dari nilai moral hubungan

manusia dengan manusia lain. Kasih sayang yang terdapat pada

novel Ayah ini diperlihatkan oleh Sabari. Betapa Sabari sangat

menyayangi Zorro, meski Zorro bukanlah anak kandungnya. Akan

tetapi, Sabari sangat menyayangi Zorro hingga dia takut

kehilangannya. Setelah perceraiannya dengan Lena, beredar kabar

bahwa Lena akan mengambil Zorro dari dirinya. Betapa takutnya

Sabari, jika itu benar-benar terjadi. Dia harus berpisah dengan anak

yang benar-benar dia sayangi.

c. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Hubungan manusia dengan diri sendiri adalah hubungan yang

menghubungan perasaan manusia dengan diri sendiri. Wujud nilai

religi hubungan manusia dengan diri sendiri pada novel Ayah karya

Andrea Hirata adalah hubungan tokoh-tokoh dalam novel ini dengan

diri sendiri.

1) Pantang Menyerah

Pantang menyerah merupakan upaya keras untuk terus

berusaha mencapai sesuatu. Pantang menyerah dilakukan

Page 127: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

127

seseorang apabila mempunyai tujuan tertentu guna mendapatkan

yang diinginkan. Hal iti terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Sabari begitu gembira, apakah lantaran dia menerima upah

yang besar? Tidak juga. Apakah lantaran dia tiba-tiba

menjadi tampan? Mustahil. Semuanya tak lain tak bukan

karena Lena. Yaitu, sesuai dengan apa yang

dibayangkannya sebelum bekerja di pabrik itu, di sela-sela

pekerjaannya, sekali-sekali, meski hanyaberkelebat

sepintas, macam tikus diuber meong, dia bisa melihat Lena,

dan hal itu lebih dari cukup untuk membuatnya berangkat

tidur dalam keadaan tersenyum simpul, tidur dalam

keadaan tersenyum lebar, dan bangun tertawa.” (hal: 149)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa sikap yang

dimiliki Sabari adalah sikap yang pantang menyerah. Demi melihat

pujaan hatinya setiap hari, dia rela bekerja di pabrik batako milik

Markoni ayah Marlena. Setiap hari Sabari bekerja dengan giat,

semua itu demi Marlena. Dia selalu berjuang demi pujaan hatinya.

Selain itu terdapat juga kutipan yang menunjukkan sikap pantang

menyerah dari tokoh utama. Hal itu terdapat pada kutipan di bawah

ini.

“Matahari mengendap. Malam menjelang. Telapak kaki

Sabari melepuh, lalu berdarah. Bercak-bercak darah

tertinggal di aspal. Meski kakinya perih dan napasnya

tersengal-sengal, meski sampai finis malam nanti, Sabari

bertekad untuk terus berlari karena dia teringat akan

anaknya. Dia tak mau menyerah demi Zorro. Seorang ayah,

tak boleh menyerah demi anaknya, begitu kata hati Sabari.”

(hal: 373)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa Sabari

menunjukkan sikap pantang menyerah saat mengikuti perlombaan

lari maraton meski kakinya terluka. Dia tetap berlari menuju garis

Page 128: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

128

finis meski malam baru sampai di garis finis. Dia tak mau

menyerah demi Zorro. Karena dia ingat dan dia tahu bahwa

seorang ayah tak boleh menyerah demi anaknya. Semua

perjuangannya dalam mengikuti lomba lari maraton itu demi

Zorro. Dia ingin mempersembahkan sebuah piala untuk Zorro saat

dia kembali ke Belantik nanti.

Dalam kedua kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

sikap pantang menyerah memang haruslah dimiliki pada diri setiap

individu. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu yang kita ingin maka

kita harus terus berusaha dan pantang menyerah. Hal itu dibuktikan

atau dicontoh oleh tokoh Sabari. Dia berusaha dan pantang

menyerah agar setiap harinya bisa melihata Lena pujaan hatinya.

Dia berusaha supaya bisa bekerja di pabrik batako milik Markoni

ayah Lena, dengan demikian setiap hari dia bisa melihat dan

berjumpa dengan Lena. Sikap pantang menyerah Sabari juga

dibuktikan saat mengikuti lomba maraton. Meski sudah menjelang

petang dan dia sudah jelas-jelas kalah dia tetap berlari untuk

sampai di garis finis supaya dia bisa mendapatkan piala yang

nantinya aan dipersembahkan untuk Zorro.

2) Kejujuran

Perbuatan jujur atau benar seperti yang diungkapkan oleh

tokoh utama dalam novel ini merupakan lawan dari sikap dusta

atau bohong. Kejujuran dalam novel ini ditunjukkan oleh Sabari

Page 129: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

129

sebagai tokoh utamanya. Hal tersebut terlihat dalam kutipan di

bawah ini.

“Aku memanggilmu karena Lena!

Sabari kaget.

Mengapa Lena, Pak?

Jangan kura-kura dalam perahu!

Baiklah, Pak.

Kau suka sama Lena, ya?

Sabari kaget lagi, tetapi dengan cepat menguasai diri.

Ya, Pak.

Nah, ketahuan belangmu!

Ya, Pak.

Kau bekerja di sini karena mau bertemu dengan Lena?

Ya, Pak.” (hal: 162)

“Boi, sudah berapa lama kau suka sama Lena? Nada suara

Markoni turun dua oktaf.

Sabari melirik jam bulat yang menempel di dinding.

11 tahun, 5 bulan, 3 jam … 4 menit, Pak.

Markoni terpana.

Apakah Marlena suka sama kau, Boi?

Sabari tersenyum-senyum simpul.” (hal: 164)

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa sebagai umat

Islam kejujuran sangatlah penting bagi setiap manusia. Dengan kita

bersikap jujur, kita bisa dipercaya oleh orang lain. Sabari telah

membuktikan kejujurannya kepada Markoni ayah dari Marlena.

Dia mengakui maksud dan tujuannya bekerja di pabrik milik

Markoni, saat Markoni tentang hal tersebut Sabari menjawab

dengan jujur tentang maksudnya bekerja di pabrik batako milik

Markoni. Dan ketika Markoni bertanya sudah berapa lama Sabari

menyukai Lena anaknya, Sabari pun menjawabnya dengan jujur

sudah berapa lama dirinya menyukai Marlena.

Page 130: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

130

Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai

moral hubungan manusia dengan diri sendiri adalah kejujuran.

Kejujuran juga suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap

individu. Kejujuran dalam novel Ayah ini ditunjukkan oleh Sabari

ketika dia ditanya oleh Markoni ayah Marlena. Sabari menjawab

semua pertanyaan dari ayah Marlena dengan jujur, meski dia takut.

3. Skenario Pembelajaran Novel Ayah karya Andrea Hirata di Kelas XI

SMA

Dalam pembelajaran sastra, seorang guru tidak hanya mengajarkan

teori-teori saja. Selain teori-teori sastra yang diajarkan, seorang guru harus

mengenalkan karya sastra dan menerapkan teori-teori tersebut untuk

mengapresiasi karya sastra. Dengan mengapresiasi karya sastra, dapat

melatih siswa mempertajam perasaa, penalaran, dan daya khayal serta

kepekaan terhadap masyarakat, budaya, agama, dan lingkungan hidup.

Pengalaman siswa dalam mengkaji dan mengapresiasi karya sastra akan

berdampak positif dan berpengaruh terhadap kepekaan, moral, dan nalar

siswa, misalnya nilai-nilai positif dalam karya sastra seperti yang

dicontohkan dalam karya sastra (novel Ayah).

Bahan pembelajaran sastra yang guru ajarkan harus memperhatikan

latar belakang siswa. Seorang siswa akan tertarik dengan karya sastra yang

mengena pada kehidupan siswa, baik tokoh, alur, latar cerita, atau pun

yang lainnya. Ayah karya Andrea Hirata tepatdiajarkan pada siswa SMA

Page 131: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

131

karena secara psikologi siswa sudah mampu meneladani nilai moral dalam

novel yang ceritanya berlatar perjuangan untuk menghadapi sebuah

cobaan.

a. Standar Kompetensi

Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

b. Kompetensi Dasar

7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia

c. Indikator

Indikator merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang

dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran.

Indikator berfungsi sebagai tanda yang menunjukkan terjadinya

perubahan perilaku siswa. Dalam pembelajaran novel indikator

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) menceritakan isi novel Ayah karya Andrea Hirata;

2) menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata;

3) menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya Andra Hirata.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pokok yang harus dicapai dalam pembelajaran novel

sebagai berikut:

1) siswa mampu menceritakan isi novel Ayah karya Andrea Hirata;

Page 132: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

132

2) siswa mampu menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata;

3) siswa mampu menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata.

e. Materi Pembelajaran Sastra

Materi dalam pembelajaran sastra mencakup sebagai berikut:

1) Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang melekat langsung pada

bagian pokok dari karya sastra. Unsur intrinsik yang penulis

analisis dalam novel Ayah karya Andrea Hirata meliputi tema,

tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang.

2) Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang secara tidak langsung

melekat dan membangun suatu karya sastra, terlepas dari yang

diceritakan. Unsur ekstrinsik meliputi: (a) latar belakang kehidupan

pengarang dan kondisi zaman saat karya sastra diciptakan; (b)

status sosial; (c) budaya; (d) agama; (e) dan lain-lain. Unsur

ekstrinsik yang menjadi materi dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata, yakni berkaitan dengan nilai moral di dalam kehidupan.

Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia

itu dapat dibedakan ke dalam persoalan manusia dengan Tuhannya,

manusia dengan manusia lain, manusia dengan diri sendiri.

Page 133: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

133

f. Model Pembelajaran

Mengajarkan suatu karya sastra (novel) penulis harus memilih

metode pembelajaran yang tepat. Berdasarkan kebutuhan dan materi

pembelajaran sastra, metode pembelajaran sastra yang masih

menunjang untuk dipakai dalam pembelajaran sastra adalah

menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head

Together. Perencanaan dengan tipe Numbered Head Together adalah

kelompok dibentuk oleh guru dengan anggota 3-5 orang, setalah dibagi

kelompok oleh guru siswa kemudian mengerjakan tugas dari guru

secara kerjasama. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan

atau meyampaikan hasil dikusi dari kelompoknya didepan kelas, untuk

saling tukar pendapat dengan kelompok lain.

1) Tahapan Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together

(NHT)

Adapun tahapan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran

model Numbered Head Together (NHT) yaitu:

a) penyampaian motivasi dan tujuan pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seorang

pendidik harus memberikan motivasi dan tujuan dari

pembelajaran.

Page 134: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

134

b) pembagian kelompok

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan siswa dalam

masing-masing kelompoknya mendapatkan nomor urut. Setiap

kelompok beranggotakan 3-5 orang. Selain itu, guru

menjelaskan tentang tugas dan cara mengerjakan.

c) kegiataan belajar dalam kelompok

Setelah guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok

mengerjakan permasalahannya. Tiap kelompok

mendiskusikannya bersama. Kelompok memutuskan jawaban

yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggotanya

mengetahui jawaban tersebut.

d) presentasi kelompok

Guru memanggil salah satu nomor secara random dan siswa

yang bernomor tersebut maju untuk melaporkan jawabannya.

Tiap kelompok yang nomornya dipanggil harus siap

memberikan jawaban mereka. Siswa dari kelompok lain

dipersilakan memberikan tanggapan apabila jawaban kelompok

lain kurang tepat.

2) Adapun Kelebihan dan Kelemahan Model Numbered Head

Together (NHT)

Kelebihan dari model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT), yaitu:

a) Setiap murid menjadi siap semua;

Page 135: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

135

b) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh;

c) Murid yang pandai dapat mengajari murid yang kurang pandai;

d) Terjadinya interaksi yang tinggi antara siswa dalam menjawab

soal;

e) Tidak ada murid yang mendominasi dalam kelompok, karena

adanya nomor yang membatasi.

Setiap memiliki kelebihan, suatu model pembelajaran pasti

memiliki kelemahan juga. Begitu juga dengan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) juga memiliki beberapa

kelemahan, yaitu:

a) Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena

membutuhkan waktu yang lama;

b) Tidak semua anggota jelompok dipanggil oleh guru. Karena

kemungkinan waktu yang terbatas.

g. Proses Belajar Mengajar

Pembelajaran novel dengan materi nilai moral pada novel Ayah

karya Andrea Hirata berfokus pada aspek membaca. Sehubungan

dengan hal itu penulis memaparkan skenario pembelajaran berupa

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlampir. Di bawah ini

disajikan langkah-langkah pembelajaran novel dengan materi nilai

moral novel Ayah di kelas XI SMA.

Page 136: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

136

1) Pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 45 menit

a) Pendahuluan (5 menit)

Dalam pendahuluan langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut ini:

(1) guru mengucapkan salam dan berdoa;

(2) guru mempresensi dan mengkondisikan kelas agar siswa

siap dalam mengikuti kegiatan belajar;

(3) guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran;

(4) guru memberikan apresiasi dan memotivasi siswa tentang

pelajaran yang akan dilaksanakan.

b) Kegiatan inti dengan alokasi waktu 80 menit

Dalam kegiatan inti meliputi tiga tahap, yaitu:

(1) eksplorasi (25 menit)

Dalam eksplorasi langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(a) siswa diberi kesempatan untuk mencari materi sesuai

dengan kompetensi dasar pembelajaran yang berupa

teori unsur intrinsik dan aspek nilai moral novel;

(b) siswa menyampaikan hasil pencarian materinya di

depan kelas.

Page 137: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

137

(2) Elaborasi (45 menit)

Dalam elaborasi langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(a) beberapa siswa maju ke depan untuk menjawab

pertanyaan guru. Pertanyaan tersebut dapat berupa,

“Sebutkan tiga macam alur berdasarkan urutan waktu?”

(b) siswa menyebutkan tiga macam alur berdasarkan urutan

waktu;

(c) siswa yang lain memberikan tanggapan;

(d) guru memberikan materi mengenai unsur intrinsik novel

dan nilai moral yang terdapat dalam novel;

(e) guru menyarankan siswa untuk membuat kelompok;

(f) guru menyediakan subjek penelitian (novel Ayah) dan

guru menugaskan siswa untuk membaca novel. Waktu

yang dibutuhkan untuk mmbaca novel cukup lama,

sehingga siswa bisa melanjutkan di luar jam sekolah.

(3) konfirmasi (10 menit)

Dalam konfirmasi langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(a) guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan

di rumah. Tugasnya, yakni membaca kemudian

menganalisis unsur intrinsik dan nilai moral dalam

novel Ayah;

Page 138: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

138

(b) guru membatasi waktu penyelesaian mengerjakan

tugasnya.

c) Penutup (5 menit)

Dalam kegiatan penutup langkah-langkah yang ditempuh

sebgai berikut:

(1) guru bersama siswa menyimpulkan kembali pembelajaran

yang telah dipelajari;

(2) guru mengucapkan salam penutup.

2) Pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 45 menit

a) Pendahuluan (10 menit)

Dalam pendahuluan langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(1) guru mengucap salam dan memimpin doa;

(2) guru mempresentasikan dan mengkondisikan kelas agar

siswa siap dalam mengikuti kegiatan belajar, supaya

tercipta kegiatan belajar mengajar yang tertib;

(3) guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya;

(4) guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran.

b) Kegiatan Inti (75 menit)

Dalam kegiatan ini mencakup tiga tahap pelaksanaan, yaitu:

(1) Eksplorasi (20 menit)

Page 139: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

139

Dalam eksplorasi langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(a) guru menanyakan tugas pertemuan sebelumnya;

(b) guru sedikit mengulas kembali materi yang sudah

dibahas dengan tetap memantau keaktifan siswa;

(c) siswa membentuk kelompok.

(2) elaborasi (40 menit)

Dalam elaborasi langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(a) siswa mempresentasikan hasil dari mengkaji unsur

intrinsik dan nilai moral yang terdapat dalam novel

Ayah;

(b) kelompok yang tidak maju, menyimak dan

menaggapinya.

(3) Konfirmasi (15 menit)

Dalam konfirmasi langkah-langkah yang ditempuh

sebagai berikut:

(a) guru memberikan umpan balik terhadap keberhasilan

siswa dalam menerima materi dalam bentuk

penghargaan.

c) Penutup (5 menit)

Dalam kegiatan penutup langkah-langkah yang ditembuh

sebagai berikut:

Page 140: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

140

(1) guru bersama siswa menyimpulkan kembali materi yang

sudah dipelajari;

(2) guru mengadakan evaluasi;

(3) guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam

penutup.

h. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dipakai adalah hasil karya sastra, pribadi

guru, dan buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil karya

sastra misalnya penggalan novel, siswa dapat secara langsung

mengkaji novel secara keseluruhan, baik unsur intrinsik maupun

ekstrinsiknya. Adapun novel yang dianalisi, yakni novel Ayah karya

Andrea Hirata, yang diterbitkan oleh oleh PT. Bentang Pustaka,

Yogyakarta, 2015, merupakan cetakan kesembilan (2015) dan terdiri

dari 412 halaman.

Sumber belajar atau media dalam pembelajaran sastra khususnya

novel Ayah karya Andrea Hirata diantara, yakni buku-buku referensi

berupa: (a) buku paket pelajaran bahasa Indonesia yang diwajibkan,

yaitu buku paket Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI tahun

2012 dan diterbitkan oleh Masmedia; (b) buku pelengkap, artinya buku

yang menunjang (buku acuan) bahan ajar atau materi pelajaran selain

buku wajib atau buku utama, yaitu buku LKS bahasa Indonesia. Dapat

juga berupa media cetak (surat kabar dan majalah). Media cetak

sebagai sumber belajar harus mengembangkan segi bahasa, estetika,

Page 141: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

141

psikologi, materi dan tujuan belajar. Misalnya cerpen dan puisi yang

ada di surat kabar.

i. Alokasi Waktu

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dpat diatur sesuai

dengan keleluasaan dan kedalam materi. Sesuai silabus, pembelajaran

sastra dalam satu minggunya ada dua kali pertemuan dengan sekali

pertemuan waktunya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit).

j. Evaluasi

Evaluasi dalam pembelajaran sastra ini meliputi evaluasi dalam

aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan afektif

(sikap). Evaluasi dalam aspek kognitif berhubungan dengan akal

pikiran dalam mengerjakan soal tes dan subtansi tugas, penilaian

dalam aspek psikomotorik berupa keterampilan bahasa siswa (dapat

dievaluasi dari penggunaan bahasa dalam mengerjakan tugas),

sedangkan penilaian dalam aspek afektif berhubungan dengan sikap

sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.

Page 142: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

142

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban singkat atas

masalah yang diteliti, sedangkan saran berisi masukan penulis yang berkaitan

dengan hasil penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang terdapat pada Analisi Nilai Moral

Novel Ayah karya Andrea Hirata dan Skenario Pembelajaran di Kelas XI

SMA, peneliti mengambil simpulan berikut ini‟

1. Unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata mencakup lima

aspek, yaitu: (a) tema novel Ayah adalah kesabaran dalam menjalani

kehidupan rumah tangga serta ketulusan cinta, (b) tokoh utama novel ini

adalah Sabari, (c) berdasarkan kriteria urutan waktu, novel Ayah

mengalami alur maju, (d) unsur latar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: el

latar tempat, waktu, dan latar sosial, dan (e) sudut pandang dalam novel

Ayah, pengarang menggunakan pusat pengisahan persona ketiga serba

tahu.

2. Nilai moral novel Ayah karya Andrea Hirata mencakup tiga aspek, yaitu:

(a) hubungan manusia dengan Tuhan meliputi: bersyukur dan beribadah,

(b) hubungan manusia dengan manusia termasuk hubungan manusia

dengan alam sekitar meliputi: persahabatan, tolong menolong, kasih

129

Page 143: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

143

sayang, dan menepati janji, (c) hubungan manusia dengan dirinya sendiri

meliputi pantang menyerah dan kejujuran.

3. Skenario Pembelajaran novel dengan materi nilai moral dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata di kelas XI SMA meliputi (1) menyampaikan materi

pembelajaran tentang unsur intrinsik novel dan nilai moral yang terdapat

dalam karya sastra; (2) novel Ayah karya Andrea Hirata sebagai bahan

analisis peserta didik; (3) peserta didik mengidentifikasi dan menganalisis

unsur intrinsik dan nilai moral dalam novel Ayah secara kelompok; (4)

mendiskusikan hasil analisis kelompok dengan kelompok diskusi lain; (5)

melaporkan atau mempresentasikan hasil diskusi; (6) guru mengevaluasi

hasil kelompok peserta didik dan menyimpulkan hasil belajar. Evaluasi

diberikan dalam bentuk aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

B. Saran

Berdasarkan penelitian nilai moral novel Ayah karya Andrea Hirata,

penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam pembelajaran sastra di SMA, sebaiknya guru tidak hanya

memberikan pengetahuan tentang sastra. Namun, guru juga harus

memasukkan nilai-nilai moral yang ada kaitannya dengan sastra tersebut,

sehingga siswa dapat memahami dengan baik dan diharapkan siswa dpat

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga harus menyediakan

Page 144: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

144

fasilitas berupa novel yang berbau sastra atau lainnya di perpustakaan

sekolah, sehingga siswa dapat dengan mudah membacanya.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam

memahami unsur intrinsik dan nilai moral dalam novel. Selain itu, dapat

memberikan pelajaran mengenai nilai moral untuk diterapkan pada

kepribadian siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Pembaca

Dengan penelitian ini diharapkan pembaca dapat lebih mudah

memahami novel Ayah karya Andrea Hirata. Selain itu, pembaca juga

dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan dalam memahami karya

sastra dan ilmunya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 145: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

145

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2013. Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Baribin, Raminah. 1985. Apresiasi Prosa Fiksi. Semarang: IKIP Negeri

Semarang.

Budiningsih, C. Asri. 2013. Pembelajaran Moral. Jakarta: Rineka Cipta.

Damayanti, Eka. 2013. Analisis Nilai Moral Novel Cinta Suci Zahrana Karya

Habiburrahman El Shirazy dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI

SMA. Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Darmadi, Hamid. 2009. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.

Dekdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hirata, Andrea. 2015. Ayah. Yogyakarta: Bentang.

Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

karya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Safitri, Patria Endah. 2015. Nilai Moral Novel Pengantin Hamas Karya Vanny

Chrisma W. dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI SMA.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Sari, Dewi Puspita. 2015. Nilai Moral dalam Novel Rindu Karya Tere Liye:

Tinjauan Psikologi dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra

di SMA. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 146: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

146

Stanton, Robert. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata

Dharma University Press.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukirno. 2013. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Tim. 2015. Pedoman Penyusunan Skripsi. Purworejo: Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Tischer, Stefan dkk. 2009. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Waluyo, Herman J. 2008. Pengkajian Prosa Fiksi Teori dan Praktik. Surakarta:

UNS Press.

Waluyo, Herman J. 2011. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: UNS

Press.

Zuriah, Nurul. 2015. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 147: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

147

LAMPIRAN

Page 148: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

148

Lampran 1

SAMPUL NOVEL

Page 149: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

149

Lampiran 2

BIOGRAFI PENGARANG

Andrea Hirata Seman Said lahir di Belitung 24 Oktober 1982, atau yang

akrab di panggil dengan panggilan Andrea Hirata, anak keempat dari pasangan

Seman Said Harunnayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di desa miskin yang

cukup terpelosok yaitu di Pulau Belitong. Saat dia masih kecil, orang tuanya

mengubah namanya tujuh kali. Mereka akhirnya memberi nama Andrea, yang

nama Hirata diberikan oleh ibunya. Dia tumbuh dalam keluarga miskin yang tidak

jauh dari tambang timah milik pemerintah, yakni PN Timah (sekarang PT Timah

Tbk.) Andrea Hirata memulai pendidikan tinggi dengan gelar di bidang ekonomi

dari Universitas Indonesia Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah

ekonomi, ia amat menggemari sains--fisika, kimia, biologi, astronomi dan sastra.

Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker.

Sedang mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa di

Himalaya

Setelah menerima beasiswa dari Uni Eropa, dia mengambil program

master di Eropa, pertama di Universitas Paris, lalu di Universitas Sheffield Hallam

di Inggris tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan

dari universitas tersebut dan ia lulus cumlaude. Tesis itu telah diadaptasikan ke

dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi

pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai

referensi ilmiah. Andrea Hirata merilis novel Laskar Pelangi pada tahun 2005.

Page 150: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

150

Novel ini ditulis dalam waktu enam bulan berdasarkan pengalaman masa kecilnya

di Belitung. Ia kemudian menggambarkannya sebagai "sebuah ironi tentang

kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia.

Novel ini terjual lima juta eksemplar, dengan edisi bajakan terjual 15 juta lebih.

Karyanya banyak diminati tidak hanya di tanah air namun juga

mancanegara. Prestasi yang diraih yang belum lama ini oleh Andrea Hirata yaitu

penghargaan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang sastra dari

Universitas Warwick, Inggris karena kontribusinya di sastra internasional delapan

tahun belakangan. Andrea Hirata menghasilkan karya yaitu novel yang pertama

Laskar Pelangi (2005) , Sang Pemimpi (2006) , Edensor (2007), Maryah Kaprov

(2008), Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelasn (2010), Sebelas Patriot (2011),

Laskar Pelangi Soong Book (2012). Selain itu menghasilkan karya lain yaitu

novel Ayah yang terbit pada tahun 2015 dan hingga saat ini ia masih senang dan

gemar menulis novel.

Page 151: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

151

Lampiran 3

SINOPSIS

Kisah cinta Sabari kepada Marlena, teman satu sekolahnya ketika SMA,

yang merupakan anak kampung tetangga. Sabari yang sebelumnya tidak terlalu

tertarik dengan kisah cinta dan wanita, mendadak berubah 180 derajat soal cinta,

sejak Marlena memberikan sebatang pensil kepadanya sebagai hadiah setelah

Marlena merebut paksa kertas jawaban Bahasa Indonesia Sabari pada saat ujian

masuk SMA. Berikutnya, Sabari yang lugu dan pandai berpuisi -yang diwarisi

dari ayahnya- selalu membuatkan puisi cinta untuk pujaan hatinya, Lena.

Sebanyak dia membuatkan puisi cinta, sebanyak itu pula Lena menolaknya,

bahkan menghinanya. Namun penolakan Lena tak membuat Sabari berkecil hati.

Sabari melakukan apa saja yang menurut Zuraida, temannya Lena, disukai oleh

Lena.

Kesetiaan Sabari yang demikian tulus tak lantas membuat Marlena luluh

hatinya. Sabari sama sekali buka tipe pria idaman Lena. Apa yang diinginkan oleh

Marlena tidak ada sedikitpun pada diri Sabari. Sekeras-kerasnya Lena menolak

dan menjauh, sekeras itu pula usaha Sabari mendekati Marlena. Hal itu yang

membuat Sabari memutuskan untuk bekerja di perusahaan batako ayahnya Lena.

Demi satu hal yakni mendekati Lena. Usaha yang keras itu tampak tak

membuahkan hasil sama sekali. Yang ada Sabari semakin mengetahui bahwa

Lena sering bergonta-ganti pasangan, sering bertengkar dengan ayahnya, sering

pulang larut malam, dan masih banyak hal yang diketahuinya soal Marlena.

Page 152: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

152

Tapi rupanya, cinta Sabari kepada Lena adalah cinta yang tak pada

umumnya. Seburuk apapun citra Lena di masyarakat, Sabari tetap merindukan

kehadiran Marlena. Suatu hari, didengarnya pertengkaran hebat antara Marlena

dan ayahnya, Markoni. Konon, pertengkaran tersebut disebabkan karena terjadi

„hal yang tak diinginkan‟ dalam pergaulan Lena yang berganti-ganti pasangan itu.

Sabari yang mengetahui hal tersebut kemudian mengorbankan dirinya dengan

menikahi Marlena. Ayah Marlena setuju, mengingat Sabari adalah karyawan

terbaik dua tahun berturut-turut di perusahaan batako miliknya.

Zorro, adalah Amiru, adalah anak Lena dengan entah siapa, yang sejak

Lena menikah dengan Sabari menjadi anak laki-laki sabari yang amat sangat

dicintai oleh Sabari. Tindakan Lena yang tetap jarang pulang setelah menikah

dengan Sabari, membuat Sabari seorang diri membesarkan Zorro. Zorro berparas

tampan, mewarisi wajah ibunya yang rupawan. Zorro dibesarkan oleh Sabari

dengan puisi dan cerita-cerita. Suatu hari, ketika Zorro yang belum genap berusia

3 tahun, sedang bermain bersama Sabari di taman kota, dia diambil paksa oleh

ibunya sebagai konsekuensi atas keputusan sidang cerai yang diajukan Lena

kepada Sabari. Sejak saat itu, Sabari mulai -sedikit demi sedikit- kehilangan

semangatnya. Kecintaannya pada Zorro membuatnya tidak siap menghadapi

kehilangan yang begitu tiba-tiba.

Setelah bercerai dengan Sabari, Marlena menikah dengan tiga laki-laki

secara berturut-turut. Hal itu tidak terlalu sulit dilakukan oleh Marlena, mengingat

dirinya memang memiliki paras yang cantik dan dia termasuk orang yang akan

melakukan apa yang dia inginkan. Selama Marlena berpindah-pindah dan

Page 153: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

153

menikah dengan beberapa laki-laki, selama itu pula Zorro, anak pintar yang

rupawan itu, menemani ibundanya, termasuk merasakan memiliki ayah berganti

ganti dan saudara tiri berganti-ganti. Namun rupanya, kelembutan hati dan

kebesaran jiwa Sabari menurun kepada Zorro. Anak itu menguatkan ibundanya

ketika ibundanya merasa sedih, dan tetap berbuat sedemikian baik kepada bapak

tirinya, salah satunya Amirza.

Sepeninggal Lena dan Zorro dari rumahnya membuat Sabari kehilangan

banyak hal yakni istrinya, anaknya, semangatnya, hartanya, dan pelan-pelan

kesadarannya. Saking putus asanya, Sabari pernah menyangkutkan sebuah pesan

di kaki penyu, yang kemudian penyu tersebut ditemukan oleh seorang nelayan di

Australia, 7 tahun kemudian. Hal tersebut membuat dua sahabatnya rela untuk

mencari Zorro dan Lena kemana pun mereka pergi. Setelah hampir mengaduk-

aduk Pulau Sumatera, dua sahabat Sabari, Tamat dan Ukun, berhasil membawa

Lena dan Zorro kepada Sabari. Bukan main senangnya Sabari. Anaknya yang dulu

diambil paksa oleh ibunya, saat usianya belum genap 3 tahun, kini kembali

kepadanya setelah terpisah 8 tahun 20 hari.

Page 154: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

154

Lampiran 4

Daftar Tabel

Tabel 1

Unsur Intrinsik Novel Ayah karya Andrea Hirata

No Unsur Pembentuk karya Sastra Penyajian Data

1. Tema

a. Masalah percintaan 3, 170

b. Masalah keluarga 178, 181, 182

c. Masalah Persahabatan 188, 295

d. Masalah Kegagalan

Pernikahan

206, 212

2. Tokoh dan Penokohan

a. Tokoh Utama 39, 149, 164

b. Tokoh Tambahan 3, 113, 163, 170, 188, 228,

260, 295, 304, 357,394

3. Alur

a. Tahap Penyituasian 3, 13

b. Tahap Pemunculan Konflik 178, 181, 182

c. Tahap Peningkatan Konflik 206, 212

d. Tahap Klimaks 228, 237

e. Tahap Penyelesaian 381, 383

4. Latar

a. Latar Tempat 2, 30, 77, 97, 111, 212, 228,

304, 381

b. Latar Waktu 121, 180, 222, 224

c. Latar Sosial 114, 160

5. Sudut Pandang 9, 106

Page 155: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

155

Tabel 2

Nilai Moral Novel Ayah karya Andrea Hirata

No Nilai Moral Data Data dalam

Halaman

1. Hubungan manusia

dengan Tuhan

a. Beribadah 9, 305

b. Bersyukur 382, 383

2. Hubungan manusia

dengan manusia lain

a. Persahabatan 295, 299

b. Tolong menolong 295, 299

c. Kasih saying 182, 183, 191

d. Menepati janji 381, 383

3. Hubungan manusia

dengan diri sendiri

a. Pantang menyerah 149, 373

b. Kejujuran 162, 164

Page 156: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

156

Lampiran 5

KARTU PENCATAT DATA

Unsur Intrinsik Novel Ayah karya Andrea Hirata

Tema

No Data dalam Kutipan Halaman

1. Masalah Percintaan

“Marlena, oh, Marlena, perempuan yang telah membuat Sabari

senewen karena kasmaran.Cinta pertamanya, belahan jiwanya,

segala-galanya.Sayang seribu sayang, tak sedikit pun Marlena

mengacuhkannya.”(hal: 3)

“Maka, Sabari gelisah, lalu kecewa, kemudian menderita.Tentu

kemudian khalayak ramai tak habis pikir melihat seorang lelaki

hanya terpaku pada satu perempuan, tak dapat dibelok-belokkan

ke perempuan lain, seolah dunia ini hanya selebar saputangan

Lena.”( hal: 3)

“Siang itu Markoni memanggil Sabari dan menawarinya untuk

menikahi Lena.Lena ada di situ, duduk membatu menghadapi

meja.Markoni meninggalkan mereka.Sabari gemetar.Sinar

matahari menembus celah tirai keong, terpantul di atas dulang

tembaga di tengah meja, tempias menampar wajah Lena.Tak

berkedip Lena menatap lelaki buruk rupa yang dengan gagah

berani menumbalkan diri untuknya.”( hal: 170)

3

3

170

2. Masalah Keluarga

“Rumah tangga Sabari dimulai dengan sangat unik.Yaitu Lena

tetap tinggal di rumah orangtuanya dan Sabari di rumah

orangtuanya juga.Tak pernah hanya sehari, apa lagi semalam,

Lena tinggal dengan Sabari.”( hal: 178)

“Akhirnya, semua yang diidamkan Sabari satu per satu menjadi

kenyataan.Lena dan bayi lucu itu pindah dari rumah Markoni ke

rumah yang baru dibangunnya.Keluarga kecil, rumah kecil,

kebahagian besar, begitu perasaan Sabari.”( hal: 181)

“Sayangnya perasaan Lena berbeda dengan Sabari.Dia segera

kembali ke hobi lamanya.Mulai dia pergi sebentar, lalu pergi

lama, lalu menginap, lalu tak pulang-pulang.Untuk membuat

cerita panjang menjadi pendek.Dia tak bahagia.Jiwanya terlalu

rebelious, penuh pemberontakan, untuk terikat kepada seorang

178

181

181-182

Page 157: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

157

suami dan anak.Apalagi, suami itu tak pernah

diinginkannya.Baginya, tak ada hal yang lebih mengerikan di

dunia selain terjebak dalam pernikahan yang tak bahagia.”( hal:

181-182)

3. Masalah Persahabatan

“Ukun dan Tamat sering ke Belantik karena mereka pun telah

jatuh kepada anak itu. Ini Pak cik Ukun, Sabari mengenalkan

Ukun kepada Zorro. Om Ukun, kata Ukun mengoreksi. Sabari

menoleh kepada Tamat.Om Tamat? Dengan bersemangat Sabari

bercerita bahwa pada umur lima bulan anaknya sudah bisa

duduk, umur enam bulan sudah bisa merangkak. Bagaimana

logikanya?, tanya Tamat. Anak kecil duduk dulu, baru

merangkak.”( hal: 188)

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari tidak

jadi orang sinting?Itu baru namanya kawan, sungguh mulia!”

( hal: 295)

188

295

4. Masalah Kegagalan Pernikahan

“Baca ini, surat panggilan pihak-pihak yang berperkara, dalam

kurung, relaas, nomor 4352, garis miring, pdgt strip rhsjy setrip

hdgu, garis miring BLGT, telah memanggil Marlena binti

Markoni dan Sabari bin Insyafi. Jadi? Kau kena gugat! Tamat

gemas. Gugat apa? Gugat cerai! Mulut Sabari ternganga. Siapa

yang mengugatku cerai? Ajudan bupati. Ya, Lena! Ukun pun

tak sabar. Tidak mungkin! Mengapa tidak mungkin? Sabari

mengalihkan pandangan ke padang ilalang. Itu tak mungkin,

kata Sabari pelan.Matanya berkaca-kaca. Ukun dan Tamat tahu

Sabari tak sanggup menerima kenyataan.Oleh karena itu, dia tak

mau memahami maksud surat itu.”( hal: 206)

“Persidangan tak berlangsung lama.Hati Sabari seperti

digunting melihat panitera pengadilan menggunting buku

nikahnya dan nikah Lena.Yang Mulia mengetuk palu.Majelis

menutup pengadilan.( hal: 212)

206

212

Page 158: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

158

Tokoh dan Penokohan

No Data dalam Kutipan Halaman

1. a. Sabari

“Sabari tak terpengaruh oleh suara-suara yang mengecilkan

hati itu. Baginya itu bunyi distorsi radio, menguing-

nguinglah, sesuka kalian. Dia fokus kepada Lena. Dia tak

mau dan tak dapat pindah ke frekuensi lain.” (hal: 39-40)

“Sabari begitu gembira, apakah lantaran dia menerima upah

yang besar?Tidak juga.Apakah lantaran dia tiba-tiba

menjadi tampan?Mustahil. Semuanya tak lain tak bukan

karena Lena. Yaitu, sesuai dengan apa yang

dibayangkannya sebelum bekerja di pabrik itu, di sela-sela

pekerjaannya, sekali-sekali, meski hanya berkelebat

sepintas, macam tikus diuber meong, dia bisa melihat Lena.(

hal: 149)

“Boi, sudah berapa lama kau suka sama Lena? Nada suara

Markoni turun dua oktaf. 11 bulan, 5 bulan, 4 hari, 3 jam

…. 4 menit, Pak. Markoni terpana.”( hal: 164)

b. Marlena

“Siapa yang menyuruhmu mengambilnya?!Siapa?!Aku bisa

mengambilnya sendiri!” Padahal Sabari menyerahkannya

tak kurang khidmat dari cara Paskibra Kabupaten

menyerahkan bendera.”( hal: 3)

“Lena maraih Zorro, langsung menggendongnya dan

bergegas pergi.Zorro meronta.Sabari mendekat, dua pria

tadi menghalanginya.Lena bergegas pergi. Zorro

memberontak dan memanggil-manggil aya!

aya!Tanggannya menggapai-gapai.Semuanya terjadi dengan

sangat cepat.Tahu-tahu Lena dan Zorro telah berada di

seberang jalan, lalu masuk ke mobil dan langsung

meluncur.”( hal: 228-229)

c. Markoni

“Kau bekerja di sini karena mau bertemu dengan Lena?! Ya,

Pak. Tertangkap basah kau! Ya, Pak. Aih, licik sekali

muslihatmu ya, sampai terpilih menjadi karyawan teladan

segala. Kau itu serigala berbulu domba, lihai macam intel

Melayu, tapi aku adalah mata-mata KGB! Aku lebih lihai

daripada kau! Kau sangka bisa mengelabuiku Boi?!” (hal:

163)

39-40

149

164

3

228-229

163

Page 159: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

159

d. Toharun

“Toharun berpamitan kepada mereka, tetapi tak memberi

tahu mau merantau kemana.Mungkin ke Bangka,

Palembang, atau Jakarta untuk mengejar cita-citanya

menjadi Menteri Olahraga Republik Indonesia.Setelah

berpamitan, lelaki yang besar seperti lemari itu tak ada

kabar beritanya.”( hal: 113)

“Sungguh kejam latihan dari Toharu, tetapi nyata kemajuan

yang dirasakan Sabari. Maka, dia tak pernah mengeluh, lagi

pula piala marathon itu begitu manis untuk menjadi hadiah

selamat datang bagi anaknya nanti. Karena latihan super

keras itu, Sabarisemakin yakin dia akan menggondol juara

pertama. Penat tubuhnya lenyap jika Sabari membayangkan

menyerahkan piala itu kepada Zorro di pelabuhan nanti.”

(hal: 357)

e. Tamat

“Kawan dekat Sabari, yakni Maulana Hasan Magribi lahir

saat azan Magrib biasa dipanggil Ukun dan Mustamat

Kalimat, biasa dipanggil Tamat, berkali-kali mengingatkan

Sabari bahwa dia bisa berakhir di Pantai Rehabilitasi

Gangguan Jiwa Amanah di bawah pimpinan Dra. Ida

Nuraini, apabila kepalanya yang ditumbuhi rambut keriting

bergumpal-gumpal itu hanya dipenuhi bayangan Lena.

Sabari bergidi. Dia pula sering mengingatkan dirinya sendiri

akan hal itu.( hal: 4-5)

“Astaga, apa yang terjadi kepadamu, Boi? Tanya Tamat.

Lihatlah, rupamu macam iblis. Sabari tersenyum pahit lalu

menunduk. Tamat mengatakan bahwa esik sore mereka

akan ke Sumatra untuk mencari Lena dan Zorro. Jika

berjumpa, mereka akan membujuknya agar pulang ke

Belitong. Sabari tak berkata-kata.”( hal: 299)

f. Ukun

“Kawan dekat Sabari, yakni Maulana Hasan Magribi lahir

saat azan Magrib biasa dipanggil Ukun dan Mustamat

Kalimat, biasa dipanggil Tamat, berkali-kali mengingatkan

Sabari bahwa dia bisa berakhir di Pantai Rehabilitasi

Gangguan Jiwa Amanah di bawah pimpinan Dra. Ida

Nuraini, apabila kepalanya yang ditumbuhi rambut keriting

bergumpal-gumpal itu hanya dipenuhi bayangan Lena.

113

357

4-5

299

4-5

Page 160: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

160

Sabari bergidi. Dia pula sering mengingatkan dirinya sendiri

akan hal itu.( hal: 4-5)

“Karena itu, Boi, kata Ukun, tolong jangan gila dulu.Biarlah

kami mencari Lena dan Zorro dulu.Kalau kami gagal,

silakan kalau kau mau menjadi gila, tak ada keberatan

dariku dan Tamat sebagai kawan-kawanmu.Untuk

sementara ini, tahan dulu. Sabari diam saja.Diam macam

kuburan.”( hal: 299)

g. Zorro (Amiru)

“Cerdas dan banyak sekali tahu kata-kata, jauh di atas rata-

rata anak-anak seusianya.Apakah dia diajari kata-kata di

rumah? Jon dan Lena menggeleng sambil tersenyum geli.

Zorro naik ke kelas dua menduduki peringkat pertama.”

(hal: 255)

“Zorro menjadi juara lomba.Di rumah Lena bertanya,

bagaimana dia bisa mengarang kisah keluarga langit

itu?Zorro menatap ibunya.Dia tak bisa menjawab karena dia

sendiri heran bagaimana dia bisa bercerita seperti itu.”( hal:

260)

299

255

260

Alur

No Data dalam Kutipan Halaman

1. Tahap Penyituasian (Situation)

“Marlena, oh, Marlena, perempuan yang telah membuat Sabari

senewen karena kasmaran.Cinta pertamanya, belahan jiwanya,

segala-galanya.Sayang seribu sayang, tak sedikitpun Lena

mengacuhkannya.Gambar-gambar hitam putih, karena sudah

lama tentu saja, silih berganti melayang dalam kepala lelaki

lugu yang melankonis itu.Gambar waktu Sabari mengambil

saputangan Lena yang jatuh di lapangan upacara.”(hal: 3)

“Usai ujian itu, sepanjang sore dan malam, Sabari terus

menggenggam pensil pemberian anak perempuan yang tak

dikenalnya itu. Tak pernah sedetik pun melepaskannya.

Keesokannya dia terbangun, pensil itu masih berada dalam

genggamannya.” (hal: 13)

3

13

Page 161: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

161

2. Tahap Pemunculan Konflik (generating circumstance)

“Rumah tangga Sabari dimulai dengan sangat unik.Yaitu Lena

tetap tinggal di rumah orangtuanya dan Sabari di rumah

orangtuanya juga.Tak pernah meski hanya sehari, apalagi

semalam, Lena tinggal dengan Sabari.”( hal: 178)

“Akhirnya, semua yang diidamkan Sabari satu per satu menjadi

kenyataan.Lena dan bayi kecil lucu itu pindah dari rumah

Markoni ke rumah yang baru dibangunnya.Keluarga kecil,

rumah kecil, kebahagian besar, begitu perasaan Sabari.

Sayangnya perasaan Lena berbeda dengan Sabari.Dia segara

kembali ke hobi lamanya.Mulanya dia pergi sebentar, lalu pergi

lama, lalu menginap, lalu tak pulang-pulang.Untuk membuat

cerita panjang menjadi pendek.Dia tak bahagia.Jiwanya terlalu

rebellious, penuh pemberontakan, untuk terikat kepada seorang

suami dan abak.Apalagi, suami itu tak pernah

diinginkannya.Baginya, tak ada hal yang lebih mengerikan di

dunia ini selain terjebak dalam pernikahan yang tak bahagia.”

(hal: 181-182)

178

181-182

3. Tahap Peningkatan Konflik (rising actions)

“Baca ini, surat panggilan pihak-pihak yang berperkara, dalam

kurung, relaas, nomor 4352, garis miring, pdgt strip rhsjy setrip

hdgu, garis miring BLGT, telah memanggil Marlena binti

Markoni dan Sabari bin Insyafi. Jadi? Kau kena gugat! Tamat

gemas. Gugat apa? Gugat cerai! Mulut Sabari ternganga. Siapa

yang mengugatku cerai? Ajudan bupati. Ya, Lena! Ukun pun

tak sabar. Tidak mungkin! Mengapa tidak mungkin? Sabari

mengalihkan pandangan ke padang ilalang. Itu tak mungkin,

kata Sabari pelan.Matanya berkaca-kaca. Ukun dan Tamat tahu

Sabari tak sanggup menerima kenyataan.Oleh karena itu, dia tak

mau memahami maksud surat itu.”( hal: 206)

“Persidangan tak berlangsung lama. Hati Sabari seperti

digunting melihat panitera pengadilan menggunting buku

nikahnya dan buku nikah Lena. Yang Mulia mengetuk palu.

Majelis menutup sidang.” (hal: 212)

206

212

4. Tahap Klimaks (climaxs)

“Sesampainya di taman balai kota, kedua anak beranak itu

duduk di bangku taman. Zorro sibuk mengunyah kembang gula

berwarna pink, makanan aneh yang kribo itu. Sabari bangkit dan

Page 162: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

162

berjalan untuk membeli balon gas yang jaraknya hanya

beberapa langkah dari tempat duduk mereka.Usai membeli

balon gas, begitu berbalik dilihatnya beberapa orang telah

mengelilingi Zorro.Orang-orang itulah Lena, lelaki terpelajar

yang dilihatnya di pengadilan agama itu, dan dua lelaki lainnya.

Lena meraih Zorro, langsung menggendongnya dan bergegas

pergi.Zorro meronta.Sabari mendekat, dua pria tadi

menghalanginya.Lena bergegas pergi. Zorro memberontak dan

memanggil-manggil, Aya! Aya! Tanggannya mengapai-

gapai.Semuanya terjadi dengan sangat cepat.Tahu-tahu Lena

dan Zorro telah berada di seberang jalan, lalu masuk mobil dan

langsung meluncur.” (hal: 228-229)

“Sabari takkan pernah lupa, hujan lebat, bulan September, saat

itulah Lena mengambil Zorro darinya. Dua minggu setelah itu

ibunya meninggal. November, Marleni hilang, tetangga melihat

kucing itu kabur bersama seekor kucing garong. Sabari

mengalami situasi sudah jatuh tertimpa tangga, lalu menginjak

paku dan pakunya karatan, mengandung bahaya tetanus. Semua

orang telah pergi naik kapal nabi Nabi Nuh, dia tinggal sendiri,

tak diajak. Yang tertinggal hanya dua orang, dia dan sepi.” (hal:

237)

228-229

237

5. Tahap Penyelesaian (denoument)

“Amiru pun langsung mengenali laki-laki yang berdirindi

samping sepeda memegang piala itu.dia berlari

menyongsongnya, Aya! Aya!panggilnya. Zorro, Zorro!panggil

Sabari, tetapi tak ada suara yang dapat keluar dari mulutnya.

Amiru memeluk ayahnya erat-erat.Dia mencium bau yang selalu

menjadi misteri baginya, bau yang selalu menyayangi dan

melindunginya.Dia kini tahu, bau itu adalah bau ayahnya.

Dipeluknya ayahnya semakin erat.Air mata anak dan ayah itu

berlinang-linang.”( hal: 381)

“Merlena mengizinkan Amiru tinggal bersama Sabari.Setiap

waktu Sabari mensyukuri hal itu. Ayah dan anak itu langsung

tak terpisahkan seperti dahulu. Mereka pun kembali ke

kebiasaan lama, Sabari bercerita dan berpuisi menjelang Zorro

tidur.Bedanya, sekarang Amiru juga bisa bercerita dan berpuisi

untuk ayahnya.”( hal: 383)

381

383

Page 163: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

163

Latar

No Data dalam Kutipan Halaman

1. Latar Tempat

a. Belantik

“Di kampung lain, Belantik, Sabari juga gelisah menunggu

hasil ujian itu, bukan hanya karena dia ragu bisa diterima di

SMA negeri, melainkan lebih karena perempuan misterius

yang telah memberinya pensil dan membuat badannya panas

dingin. Layaknya orang yang kena sambar cinta pertama, dia

serbasalah, susah tidur. Miring ke kiri salah, ke kanan

salah.Telentang, dia malu, karena cicak-cicak

mengejeknya.”( hal: 30)

b. Ruang Kelas

“Saat itu kelas Lena sedang pelajaran Bahasa Indonesia. Bu

Norma melemparkan pertanyaan. “Kalimat majemuk!”

teriak Sabari. “Cerdas!” kata bu Norma, tanpa menyadari

bahwa jawaban berasal dari kelas sebelah yang tengah

belajar Biologi. Sampai usai pelajaran.Sabari disuruh guru

Biologi berdiri dengan kaki sebelah di pojok kelas, sambil

menjewer telinganya sendiri.Seisi kelas terpingkal-pingkal

melihatnya.”( hal: 77-78)

c. Stasiun Radio

“Ukun menyarankan agar Sabari meminta maaf kepada Lena

dan Bogel secara terbuka sekaligus mempersembahkan

sebuah lagu untuk Lena melalui acara organ tunggal live

show radio itu.”( hal: 95)

“Penyiar memintanya bersiap-siap.Sabari mendekatkan

mulut ke mik. Dia gugup karena tahu seisi kampong akan

mendengar suaranya. “Siap?” “Insa Allah, Bang.” Ngeng,

lampu merah bertulisan on air menyala.Penyiar menyapa

pendengar lalu menyapa Sabari.”( hal: 97)

d. Bawah Pohon Akasia

“Dia melamun di bawah pohon akasia dekat gerbang

sekolah, tempat dia biasa menunggu Lena dan kecanduan

akan kelebat ajaib perempuan itu naik sepeda.Lima detik tak

lebih, lalu segala hal sepanjang hari itu akan berlinag

madu.”( hal: 111)

30

77-78

95

97

111

Page 164: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

164

e. Ruang Sidang III

“Persidangan tak berlangsung lama. Hati Sabari seperti

digunting melihat panitera pengadilan menggunting buku

nikahnya dan buku nikah Lena. Yang Mulia mengetuk palu.

Majelis menutup sidang. Terdengar panggilan bagi pasangan

lain untuk memasuki Ruang Sidang III. Seorang petugas

meminta Sabari keluar. Sabari bangkit, berjalan keluar

menyusul Ukun dan Tamat. Dia sempat menoleh ke

belakang, melihat tempat Lena duduk tadi. Begitu cepat

semuanya berlangsung, lalu dia merasa kosong. Di dunia

nan fana ini, cinta bersemi dan terempas tiada tara.”( hal:

212-213)

f. Taman Balai Kota

“seperti biasa, setiap sore, Sabari mengajak Zorro ke taman

balai kota. Masuk September, hujan hampir setiap hari.

Sebelum berangkat, disiapkannya tas punggung kecil

kesayangan anaknya, yang kemudian dipakai Zorro dengan

gagah. Di dalam tas itu ada topi, jas hujan, sarung tangan,

baju ganti. Sabari pun memasukkan kemeja ganti untuknya

sendiri kalau-kalau nanti kehujanan.”( hal: 228)

g. Masjid Baiturachman

“Perjalanan itu begitu menakjubkan bagi mereka. Di kapal

Ukun rajin mempraktikkan bahasa Indonesia dan senang

banyak kenalan baru. Tiga hari kemudian orang-orang

kampung itu sudah berdiri tertegun dengan napas tertahan di

haribaan Masjid Baiturochman. “Inilah tujuan kita ke Aceh,

Boi,” kata Tamt sambil memeluk pundak Ukun. “Alangkah

megahnya, Boi, jauh lebih megah dari yang kulihat di

almanak. Alangkah beruntungnya kita pernah melihat

langsung masjid yang hebat ini.” Mata Ukun basah. Dia

memang lebih sentimental daripada Tamat.”( hal: 304)

h. Pelabuhan

“Anak buah kapal melemparkan tambang yang disambut

seorang kuli pelabuhan. Tambang diikatkan di tambatan

kapal. Pintu lambung kapal terbuka. Kuli pelabuhan tadi

menjulurkan keeping-keping papan yang akan menjadi titian

para penumpang dari kapal ke dermaga. Tak lepas Sabari

menatap penumpang yang keluar satu per satu melalui pintu

itu. Umumnya mereka orang-orang dewasa, lelaki dan

212-213

228

304

Page 165: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

165

perempuan.Tak lama kemudian dilihatnya seorang anak

melangkah keluar. Dia terpana karena langsung mengenali

kemeja yang dikenakan anak itu. Sabari merasa kakinya tak

menginjak bumi. Amiru pun langsung mengenali laki-laki

yang berdirindi samping sepeda memegang piala itu.dia

berlari menyongsongnya, Aya! Aya!panggilnya. Zorro,

Zorro! panggil Sabari, tetapi tak ada suara yang dapat keluar

dari mulutnya. Amiru memeluk ayahnya erat-erat.Dia

mencium bau yang selalu menjadi misteri baginya, bau yang

selalu menyayangi dan melindunginya. Dia kini tahu, bau itu

adalah bau ayahnya. Dipeluknya ayahnya semakin erat.Air

mata anak dan ayah itu berlinang-linang.”( hal: 381)

381

2. Latar Waktu

a. Sore

“Setiap Sabtu sore Sabari menghabiskan waktu di taman

balai kota karena kata orang Sabtu sore Marlena dan

sekongkol-sekongkolnya suka nongkrong di taman balai

kota. Seperti masih SMA dulu, Ukun dan Tamat gemas,

benci sekaligus kasihan dengan Sabari.Adakalanya, Ukun

mengancam, “Jiwamu sudah dikecoh cinta. Waspada, Ri,

bisa-bisa kau kena gangguan jiwa, masuk Panti Amanah

pimpinan Doktoranda Ida Nuraini!”( hal: 121)

“Di tengah kegembiraan itulah, sore Minggu itu Sabari

terperanjat melihat ibu mertuanya tergopoh-gopoh

mendatanginya. Sabari menyongsongnya .Kata ibu

mertuanya, di rumah sedang tidak ada siapa-siapa dan Lena

harus segera dibawa ke klinik karena sakit perut.” (hal: 180)

b. Malam

“Saban malam Sabari tidur sambil memeluk Zorro. Kalau

terlintas dalam pikirannya anaknya akan dibawa pergi jah ke

Pulau Bangka, tubuhnya gemetar. Kalau terbanguncepat-

cepat dilihatnya Zorro, kalau-kalau sudah tak ada.Zorro pun

semakin tak terpisahkan dari ayahnya. Bocah kecil dapat

merasakan apa yang terjadi. Dia selalu minta digendong

ayahnya.”( hal: 222)

“Zorro terpana.Setiap malam dia selalu meminta ayahnya

untuk menyanyikan lagu merayu awan itu. Setelah beberapa

waktu, dia sendiri mulai pandai menyanyikannya, meski

terbata-bata.”( hal: 224)

121

180

222

224

Page 166: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

166

3. Latar Sosial

“Maka, bekerjalah Sabari sebagai kuli dan sungguh tinggi

dedikasinya. Tak kenal lelah dia. Juli lain mencuri-curi waktu

agar bisa bermalas-malasan, dia sebaliknya. Yang tak disurih

dikerjakannya, apalagi yang disuruh. Orang lain minta libur, dia

minta masuk kerja. Kerap mandor menyetopnya karena terlalu

banyak mengaduk semek, memaku sesuatu yang seharusnya tak

dipaku, memasang yang bukan untuk dipasang, dan mengangkat

yang seharusnya tak diangkat.”( hal: 114)

114

Sudut Pandang

No Data dalam Kutipan Halaman

1. “Dulu dia tak ubahnya anak-anak lain di Belantik, kampung

paling ujung, di pinggir laut Belitong sebelah timur. Pulang

sekolah dia langsung mengalungkan ketapel, mengantonbi duku

muda untuk pelurunya, bersandal cunghai, melempari buah

sagu, mengejar layangan, berlari-lari di padang, dan berenang di

danau galain tambang. Kulit kelam terbakar matahari, luka-luka

seantero kaki, pulang ke rumah dimarahi Ibu demi melihat baju

penuh bercak getah buah hutan, lalau pontang-panting berlalri

ke masjid agar tak terlambat dan dimarahi guru mengaji.Di

masjid tertawa, bersorak, berebut, bertengkar, menangis. Soal

cinta? Sabari tak kenal dan tak suka. Cinta adalah kata yang

asing. Cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat. Cinta

adalah burung merpati dalam topi pesulap. Cinta adalah tempat

yang jauh, sangat jauh, dan urusan konyol orang dewasa.”( hal:

9-10)

“Dia sedikit limbung sebab telah enam tahun cita-citanya itu

pingsan. Dia mau menjadi dokter hewan sejak kelas enam SD,

sejak melihat dokter hewan membantu sapi beranak dalam buku

komik.waktu itu ayanya masih berjaya. Selama enam tahun itu,

baru kali ini dia berani mengatakan lagi bahwa dia mau menjadi

dokter hewan. Dia mengatakannya karena Sabari mengatakan

bahwa dia mau menjadi guru Bahasa Indonesia. Tanpa diketahui

Sabari, dia telah membangkitkan lagi cita-cita Izmi.” (hal: 106)

9-10

106

Page 167: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

167

Nilai Moral Novel Ayah Karya Andrea Hirata

No Data dalam Kutipan Halaman

1. Hubungan Manusia dengan Tuhan

a. Bersyukur

“Juru antar bersyukur semuanya telah berlangsung dengan

baik.Dia kembali ke motornya. Diengkolnya motor itu

berkali-kali, gagal. (hal: 382)

“Marlena mengizinkan Amiru tinggal bersama Sabari. Setiap

waktu Sabari mensyukuri hal itu. Ayah dan anak itu

langsung tak terpisahkan seperti dulu. Mereka pun kembali

ke kebiasaan lama, Sabari bercerita dan berpuisi menjelang

Zorro tidur. Bedanya sekarang, Amiru juga bisa bercerita

dan berpuisi untuk ayahnya.” (hal: 383)

b. Beribadah

“Kulit kelam terbakar matahari, luka-luka seantero kaki,

pulang ke rumah dimarahi Ibu demi melihat baju penuh

bercak getah buah hutan, lalu pontang-panting berlari ke

masjid agar tak terlambat dan dimarahi guru mengaji.” (hal:

9)

“Suasana shalat Jumat di masjid ini tak dapat dilukiskan

dengan kata-kata. Saat engkau shalat rasanya ribuan

malaikat menungguimu. Suara muazin merdu sekali. Begitu

megah, begitu agung masjid ini sehingga kuakui semua

dosaku, yang terkecil sekalipun.” (hal: 305)

382

382

9

305

2. Manusia dengan Manusia Lain

a. Persahabatan

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari tidak

jadi orang sinting? Itu baru namanya kawan, sungguh

mulia!” (hal: 295)

“Tamat mengatakan bahwa esok sore mereka akan ke

Sumatra untuk mencari Lena dan Zorro. Jika berjumpa,

mereka akan membujuknya agar pulang ke Belitong, Sabari

tak berkata-kata.” (hal: 299)

b. Menepati Janji

“Amiru pun langsung mengenali laki-laki yang berdiri di

samping sepeda sambil memegang piala itu. Dia berlari

295

299

Page 168: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

168

menyongsongnya, Aya! Aya! panggilnya. Zorro, Zorro!

Panggil Sabari, tetapi tak ada suara yang dapat keluar dari

mulutnya.” (hal: 381)

“Salah satu hal pertama yang dilakukan Sabari adalah

mengajak Amiru ke Restoran Modern. Dipesannya makanan

dari menu yang dulu diceritakannya untuk pengantar tidur

anaknya itu, nasi goreng luar negeri terutama. Beban berat

terlepas dari pundaknya karena janji lamanya kepada Zorro

telah tunai.” (hal: 383)

c. Tolong Menolong

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari tidak

jadi orang sinting? Itu baru namanya kawan, sungguh

mulia!” (hal: 295)

“Tamat mengatakan bahwa esok sore mereka akan ke

Sumatra untuk mencari Lena dan Zorro. Jika berjumpa,

mereka akan membujuknya agar pulang ke Belitong. Sabari

tak berkata-kata.” (hal: 299)

d. Kasih Sayang

“Sabari membelikan anak itu boneka Zorro. Si kecil

menggenggamnya, tak pernah mau melepaskannya. Jadilah

Sabari menyebut Zorro, anak itu menoleh-noleh mencari

sumber suara, lalu tergelak-gelak. Di telinga Sabari tawanya

seperti air hujan yang berjatuhan di danau.” (hal: 182)

“Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya

sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang

sangat indah dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya.

Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari jemari

kakinya yang mungil.” (hal: 183)

“Sejak kabar itu beredar. Zorro tak pernah lepas dari

pandangannya. Jika Zorro tidur siang, dia menutup jendela

dan pintu rapat-rapat. Hatinya lega jika melihat Zorro masih

ada di situ, tidur melengkung di dipan. Zorro dapat

merasakan kecemasan ayahnya. Dia tak mau tidur jika tak

dipeluk ayahnya. Semua semakin menghancurkan hati

Sabari.” (hal: 191)

381

383

295

299

182

183

191

3. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

a. Pantang Menyerah

“Sabari begitu gembira, apakah lantaran dia menerima upah

Page 169: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

169

yang besar? Tidak juga. Apakah lantaran dia tiba-tiba

menjadi tampan? Mustahil. Semuanya tak lain tak bukan

karena Lena. Yaitu, sesuai dengan apa yang dibayangkannya

sebelum bekerja di pabrik itu, di sela-sela pekerjaannya,

sekali-sekali, meski hanya berkelebat sepintas, macam tikus

diuber meong, dia bisa melihat Lena, dan hal itu lebih dari

cukup untuk membuatnya berangkat tidur dalam keadaan

tersenyum simpul, tidur dalam keadaan tersenyum lebar, dan

bangun tertawa.” (hal: 149)

“Matahari mengendap. Malam menjelang. Telapak kaki

Sabari melepuh, lalu berdarah. Bercak-bercak darah

tertinggal di aspal. Meski kakinya perih dan napasnya

tersengal-sengal, meski sampai finis malam nanti, Sabari

bertekad untuk terus berlari karena dia teringat akan

anaknya. Dia tak mau menyerah demi Zorro. Seorang ayah,

tak boleh menyerah demi anaknya, begitu kata hati Sabari.”

(hal: 373)

b. Kejujuran

“Aku memanggilmu karena Lena!

Sabari kaget.

Mengapa Lena, Pak?

Jangan kura-kura dalam perahu!

Baiklah, Pak.

Kau suka sama Lena, ya?

Sabari kaget lagi, tetapi dengan cepat menguasai diri.

Ya, Pak.

Nah, ketahuan belangmu!

Ya, Pak.

Kau bekerja di sini karena mau bertemu dengan Lena?

Ya, Pak.”( hal: 162)

“Boi, sudah berapa lama kau suka sama Lena? Nada suara

Markoni turun dua oktaf.

Sabari melirik jam bulat yang menempel di dinding.

11 tahun, 5 bulan, 3 jam … 4 menit, Pak.

Markoni terpana.

Apakah Marlena suka sama kau, Boi?

Sabari tersenyum-senyum simpul.” (hal: 164)

149

373

162

164

Page 170: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

170

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Semester : 1

Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel

terjemahan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya

Dan Karakter

Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/ Alat

7.2

Menganalisis

unsur-unsur

ekstrinsik

novel

Indonesia.

Novel Indonesia

dan novel

terjemahan.

Unsur-unsur

intrinsik (alur,

tema, tokoh

penokohan,

sudut pandang

danlatar)

Unsur ekstrinsik

(nilai religius,

moral)

Bersahabat/

komunikatif

Kreatif

Kepemimpinan

Keorisinilan

Membaca novel

Indonesia dan

terjemahan

Menganalisis unsur-

unsur-unsur intrinsik

(alur, tema,

penokohan, sudut

pandang, dan latar)

novel Indonesia dan

terjemahan.

Membandingkan

unsur intrinsik dan

ekstrinsik novel

Indonesia dengan

novel terjemahan.

Menganalisis unsur-unsur

ekstrinsik (nilai moral) dan

intrinsik novel indonesia

(tema, tokoh penokohan,

alur, latar, dan sudut

pandang)

Menganalisis unsur-unsur

ekstrinsik dan intrinsik

novel terjemahan.

Membandingkan unsur

ekstrinsik dan intrinsik

novel terjemahan.

Jenis Tagihan:

tugas individu

tugas

kelompok

ulangan

Bentuk

Instrumen:

uraian bebas

pilihan ganda

jawaban

singkat

4

Novel

AyahKarya

Andrea

Hirata

Lam

pir

an

6

Page 171: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

171

Mengetahui,

Kepala Sekolah ...................

...............................................

NIP / NIK :

......................., ............... 2016

Guru Bahasa Indonesia

...............................................

NIP / NIK :

Page 172: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

172

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/ Semester : XI / 1

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

7. Membaca: memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/ terjemahan

B. Kompetensi Dasar

7.2. Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia

C. Indikator

1. Siswa mampu menceritakan isi novel Ayah karya Andrea Hirata.

2. Siswa dapat menjelaskan unsure intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

3. Siswa dapat menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menceritakan isi novel Ayah karya Andrea Hirata.

2. Siswa dapat menjelaskan unsure intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

Page 173: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

173

3. Siswa dapat menjelaskan nilai moral dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian novel adalah karangan prosa yang panjang yang mengandung

rangkaian cerita yang melukiskan kehidupan para tokoh secara imajinatif

berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional dalam masyarakat.

2. Unsur intrinsik adalah unsur yang melekat langsung pada bagian pokok

dari karya sastra. Unsur intrinsik yang penulisan analisis dalam novel

Ayah karya Andrea Hirata meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar,

dan sudut pandang.

3. Unsur ekstrinsik yang menjadi materi dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata, yaitu berkaitan dengan nilai moral di dalam kehidupan. Secara

garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia itu dapat dibedakan

kedalam persoalan hidup hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan

manusia dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan diri sendiri.

F. Metode Pembelajaran

Kegiatan awal : ceramah dan diskusi

Kegiatan akhir : penugasan

Metode Pembelajaran : Numbered Head Together

G. Sumber Belajar

Novel Ayah karya Andrea Hirata yang diterbitkan PT. Bentang Pustaka,

Yogyakarta 2015, merupakan cetakan kesembilan (2015) dan terdiri dari 412

halaman. Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan sastra.

Page 174: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

174

Misalnya, buku-buku tentang sastra, Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku

paket pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan berdoa.

2) Guru mempresensi dan mengkondisikan kelas agar siswa siap

dalam mengikuti kegiatan belajar.

3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

Guru memberikan apresiasi dan memotivasi siswa tentang

pelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

a) Siswa diberi kesempatan untuk mencari materi sesuai dengan

kompetensi dasar pembelajaran yang berupa teori unsur

intrinsik dan aspek nilai moral.

b) Siswa menyampaikan hasil pencarian materinya di depan kelas.

2) Elaborasi

a) Beberapa siswa maju kedepan untuk menjawab pertanyaan

guru. Pertanyaan dapat berupa “sebutkan tiga macam alur

berdasarkan urutan waktu?”

b) Siswa menyebutkan tiga macam alur berdasarkan urutan waktu.

c) Siswa yang lain memberikan tanggapan.

Page 175: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

175

d) Guru memberikan materi mengenai unsur intrinsik novel dan

nilai moral yang terdapat dalam novel.

e) Guru menyuruh siswa membuat kelompok.

f) Guru menyediakan subjek penelitian (novel Ayah) dan guru

menyuruh siswa untuk membaca novel. Waktu yang

dibutuhkan untuk membaca novel cukup lama, sehingga siswa

bisa melanjutkan di luar jam sekolah.

3) Konfirmasi

a) Guru memberikan tugas kepada siswa untukd ikerjakan di

rumah. Tugasnya, yakni membaca kemudian menganalisis

unsur intrinsic dan nilai moral dalam novel Ayah.

b) Guru membatasi waktu penyelesaian mengerjakan tugasnya.

c. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan kembali pembelajaran yang

telah dipelajari.

2) Guru mengucapkan salam penutup.

2. Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan

1) Guru mengucap salam dan memimpin doa.

2) Guru mempresentasikan dan mengkondisikan kelas agar siswa siap

dalam mengikuti kegiatan belajar, supaya tercipta kegiatan belajar

mengajar yang tertib.

Page 176: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

176

3) Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

a) Guru menanyakan tugas pertemuan sebelumnya.

b) Guru sedikit mengulas kembali materi yang sudah dibahas

dengan tetap memantau keaktifan siswa.

c) Siswa membentuk kelompok.

2) Elaborasi

a) Siswa mempresentasikan hasil dari mengkaji unsure intrinsik

dan nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah.

b) Kelompok yang tidak maju, menyimak dan menaggapinya.

3) Konfirmasi

a) Guru memberikan umpan balik terhadap keberhasilan siswa

dalam menerima materi dalam bentuk penghargaan.

c. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan kembali materi yang sudah

dipelajari.

2) Guru mengadakan evaluasi.

3) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan salam penutup.

Page 177: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

177

I. Evaluasi

1. Evaluasi proses

Bacalah novel Ayah karya Andrea Hirata.

2. Evaluasi hasil

a. Jelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

b. Jelaskan nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata?

Skor Penilaian

a. Penilaian Kognitif

No. Aspek yang dinilai Skor

1.

2.

Jelaskan pengertian novel?

Sebutkan unsur intrinsik dan unsur

ekstrinsik ?

Kriteria Skor:

Setiap jawaban lengkap (5 unsur atau lebih) =20

Jawaban kurang lengkap =10

Tidak ada jawaban = 0

b. Penilaian Psikomotorik

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mengidentifikasi unsur-unsur

intrinsik dan unsur ekstrinsik?

Page 178: NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO …

178

Kriteria Skor:

Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

c. Penilaian Afektif

No Nama

Siswa

Idikator Proses

Ketekunan Kerajinan Disiplin Kerjasama Tanggung

Jawab

KriteriaSkor:

Sangatbaik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang =1

Purworejo, Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Guru Mata Pelajaran

Asriyah Diyah Sulistiyani

NIP. 19680212 200701 2 026 NIM. 122110009