nilai-nilai dakwah dalam novel bulan terbelah di …
TRANSCRIPT
NILAI-NILAI DAKWAH DALAM NOVEL BULAN TERBELAH
DI LANGIT AMERIKA
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
KHAIRAYANI
NIM. 150401089
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2020 M/1441 H
ii
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Ar-Raniry Sebagai Salah Satu Beban Studi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi
Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
Oleh
KHAIRAYANI
NIM. 150401089
Disetujui Oleh:
Pembimbing I,
Dr. Jasafat, M. A
NIP. 196312311994021001
Pembimbing II,
Asmaunizar, S. Ag, M.Ag
NIP. 197409092007102001
iii
SKRIPSI
Telah Dinilai Oleh Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry
Dan Dinyatakan Lulus Serta Disahkan Sebagai
Tugas Akhir untuk Memperoleh Gelar
Sarjana S-1 Ilmu Dakwah
Jurusan Komunikasi dan Penyiaraan Islam
Diajukan Oleh
KHAIRAYANI
NIM. 150401089
Pada Hari/Tanggal
Kamis, 30 Januari 2020 M M
Di
Darussalam-Banda Aceh
Panitia Sidang Munaqasyah
Ketua
Dr. Jasafat, M. A
NIP. 196312311994021001
Sekretaris
Asmaunizar, S. Ag, M.Ag
Penguji I
Dra. Muhsinah, M.Ag
NIP. 196312311992032015
Penguji II
Rusnawati, S.Pd.,M.Si
NIP. 103092009123003
NIP. 197409092007102001
5 Jumadil akhir 1441 H
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Khairayani
NIM : 150401089
Jenjang : Sarjana (S1)
Jurusan/Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ini dengan judul “Nilai-Nilai
Dakwah Dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika” beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara yang tidak-tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
dunia akademis. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang tertulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika di kemudian hari ada
tuntutan dari pihak atas karya saya, dan ternyata memang ditemukan bukti bahwa
saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap menerima sanksi berdasarkan
aturan yang berlaku di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam UIN
Ar-Raniry.
Banda Aceh, 15 Januari 2019
Yang membuat Pertanyaan,
Khairayani
NIM. 150401089
v
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Nilai-nilai Dakwah Dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika”. Nilai-nilai dakwah merupakan salah satu unsur dalam pembentukan
aktifitas dakwah yang bersifat dinamis bersumber dari Qur’an dan Hadist.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa yang melatar belakangi tulisan Novel
Bulan Terbelah Di Langit Amerika dan ingin melihat adakah nilai-nilai dakwah
yang terkandung dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika. Menggunakan
metode content Analisis Isi dengan mengembangkan data-data yang telah
ditemukan. Temuan bahan yang dianalisis berupa kata-kata tertulis atau kutipan-
kutipan di dalam sebuah Novel.Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah dengan dokumentasi, menyelidiki benda-benda tertulis, buku, majalah,
teknik yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan buku-buku, jurnal,
skripsi, internet, pdf, dan lain sebaginya yang relevan dengan data yang
dibutuhkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang melatarbelakangi tulisan
Novel Bulan Terbelah Dilangit Amerika ialah keinginan dari penulis novel untuk
menceritakan kepada semua pembaca tentang pengalaman yang dimiliki penulis
tentang Islam di Amerika yang saat itu sangat di sudutkan di sana setelah kejadian
bom bunuh diri di WTC(World Trade Center) di New York. Penulis sendiri
berhasil menggubah opini masyarakat Amerika terhadap Islam berkat tugas yang
di utuskan kepadanya oleh atasannya di kantor, yaitu menyelidiki fakta dari
kejadian bom bunuh diri tersebut. Dalam novel tersebut terdapat juga nilai-nilai
dakwah seperti nilai-nilai keimanan, keislaman, ketauhidan, toleransi, muamalah,
tawakkal, akhlak, dan ketaqwaan. Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa
novel bulan terbelah dilangit Amerika salah satu novel yang ditulis untuk
menebarkan nilai-nilai kebaikan serta mengajarkan bagaimana perilaku seorang
muslim yang baik, novel ini juga sangat banyak mendapat respon positif dari
pembaca terbukti dengan covel ini menjadi best sellerdan isi dalam novel ini
mengandung nilai-nilai dakwah.
Kata Kunci: Nilai-Nilai Dakwah, Novel Bulan Terbelah Dilangit Amerika.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt atas segala
limpahan nikmat dan rahmat-Nya yang tiada henti terus mengiringi setiap jejak
langkah setiap makhluk-Nya yang ada dibumi ini, tidak ada satupun yang luput
dari pengawasan dan rahmat-Nya. Shalawat dan salam penulis kirimkan ke
pangkuan baginda Rasulullah saw yang telah membawa umatnya dari alam
jahiliyah ke alam islamiyah, dari alam kegelapan ke alam yang penuh terang
benderang dengan cahaya ilmu.
Berkat rahmat Allah swt juga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Nilai-nilai Dakwah Dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika
sebagai tugas akhir yang dibebankan untuk memenuhi syarat-syarat dalam
mencapai SKS yang harus dicapai oleh mahasiswa/i sebagai Sarjana Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi dan Penyiaran
Islam.Penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya untuk wanita
terhebat dalam hidupku, Ibunda Natalia tercinta, yang dengan segenap hati
memberikan perhatian, dukungan moril maupun materil dalam perjuanganku,
serta ayahanda Nasruddin yang aku sayangi. Semoga Allah SWT senantiasa
melindungi dan melimpahkan rahmat karunia-Nya atas budi baik yang telah
diberikan kepada penulis.
Dalam penulisan skripsi ini penulis sangat berhutang budi kepada semua
pihak yang telah membantu memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jasafat, M. A
selaku pembimbing I dan Ibu Asmaunizar, S. Ag, M. Ag selaku pembimbing II
yang telah meluangkan waktu di sela kesibukannya untuk membantu
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga ilmu yang
diajarkan diberkahi dan menjadi pahala amal jariyah untuk Ibu dan Bapak di sisi
Allah SWT.
vii
Ucapan terima kasih kepada Bapak Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi beserta staf dan jajarannya, kepada Bapak ketua Jurusan KPI beserta
staf dan jajarannya. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada saudara yang selalu
menyemangati penulis, untuk abangku (Mardhatillah), dan adikku (Hawwir
Saputra dan Muhammad Rizki Urzi).
Kemudian, penulis ucapkan terima kasih juga kepada seluruh karyawan
ruang baca Fakultas Dakwah, Perpustakaan Induk UIN Ar-Raniry, dan pustaka
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh serta Pustaka Wilayah, yang telah banyak
memberi kemudahan kepada penulis dalam mencari dan menemukan bahan-bahan
untuk penulisan skripsi ini sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
Selanjutnya, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman
seperjuangan Prodi Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2015 yang
selalu memberikan saran, motivasi, arahan, serta dorongan untuk terus semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini. Khususnya kepada Aprila Juwita,
Khairaturrahmi, Siti Nazlatul Ukhra, Ulfah Liana Sari, Siti Almira Erian, Adila
Muarifa, Nuratul Hikmah yang selalu setia menemani dan menyemangati penulis
di waktu-waktu tertentu sampai penulis menyelesaikan skripsi ini, dan juga
kepada teman-teman lainnya yang telah membantu yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu. Semoga Allah swt membalas kebaikan teman-teman semua
dan semoga teman-teman selalu dalam lindungan dan limpahan rahmat-Nya.
Dengan penuh kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis
mengharapkan kebaikan hati para pembaca semua untuk dapat memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan kajian
penelitian ini kedepannya.
Banda Aceh, 29 Desember 2019
Penulis,
Khairayani
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ........................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 3
E. Defenisi Operasional ..................................................................... 4
BAB II PENDAHULUAN
A. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 8
B. Pengertian Nilai-Nilai Dakwah.......................................................... 10
C. Metode Dan Media Dakwah Bil Qalam ........................................... 18
D. Unsur-Unsur Dakwah .................................................................... 31
E. Konsep Umum Dalam Novel ........................................................ 37
1. Pengertian Novel ...................................................................... 37
2. Perkembangan Novel ................................................................ 39
3. Unsur-Unsur Novel .................................................................. 41
4. Jenis-Jenis Novel ...................................................................... 42
5. Fungsi Novel ............................................................................ 44
6. Novel Dalam Prespektif Dakwah ................................................. 46
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ....................................................... 49
B. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 50
C. Sumber Data .................................................................................. 50
D. Teknik Analisis Data ..................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tentang Novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika ................................................................................................ 53
B. Latar Belakang Tulisan Novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika ................................................................................................ 61
C. Nilai-Nilai Dakwah Dalam Novel Terbelah Dilangit Amerika ..... 63
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 85
B. Saran .............................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
1. Uraian Tentang Nilai-Nilai Dakwah Dalam Novel Bulan Terbelah Di
Langit Amerika
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan (Sk) Skripsi
2. Surat Keterangan Revisi Judul
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nilai dakwah merupakan salah satu unsur yang melekat pada aktivitas
dakwah. Unsur tersebut telah dilakukan semenjak dakwah di masa Nabi dan para
sahabat sehingga ulama mutaakhirin. Namun nilai-nilai dakwah belum terwujud
dalam bentuk tulisan khususnya novel. Adapun nilai dakwah yang akan dikaji
dalam skripsi ini adalah ajaran Islam yang bersumber pada Qur’an dan Hadist
yang bersifat dinamis yang terdapat dalam novel.
Novel juga merupakan sebuah karya tulis yang menceritakan sebuah kisah,
dapat memberi motivasi, mengaplikasikan hal-hal yang posistif berdasarkan
kejadian, karena kebanyakan novel ditulis berdasarkan kejadian dan engalaman
yang dapat memberi pelajaran dan pengetahuan.
Beberapa isi dari novel mengandung tulisan maupun kalimat yang
memiliki nilai-nilai dakwah, Adanya nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam
sebuah novel bisa menjadi salah satu faktor pembentuk karakter, pedoman serta
media pembelajaran bagi masyarakat. Sehingga memunculkan suatu nilai dalam
novel sebenarnya sangat diperlukan bagi seorang pegarang novel. Namun
berdasarkan fakta yang terjadi sekarang banyak juga novel yang beredar di
kalangan masyarakat ditulis tanpa ada nilai-nilai yang terkandung didalamnya
baik dari nilai-nilai budaya, moral, dan spiritual (dakwah) misalnya novel Critical
Eleven karya Ika Natasya, Dilan 1990 karya Pidi Baiq Angan Senja Senyum Pagi
karya Fahd Pahdepie, Sebuah Usaha Melupakan karangan Boy Chandra.
2
. Novel Bulan Terbelah Dilangit Amerika merupakan salah satu novel
yang menarik diteliti karena novel tersebut mengisahkan tentang perjalanan si
penulis yang ditugasakan oleh atasannya untuk mencari tahu fakta kejadian
serangan bom bunuh diri yang terjadi di WTC (world trade center) di New York,
Amerika Serikat. Dengan adanya tugas ini dimanfaatkan oleh hanum untuk
memperbaiki nama islam yang mana pada saat itu islam sangat disudutkan oleh
non muslim Amerika. Kajian ini merupakan kajian novel untuk melihat
keterkaitan novel dengan aktifitas dakwah. Fokus kajian penelitian ini yaitu
mengkaji isi novel Bulan Terbelah di Langit Amerika terhadap nilai-nilai dakwah.
Yang menjadi ruang lingkup dalam penulisan skripsi ini adalah aktifitas dan nilai-
nilai dakwah.
Berkaitan dengan aspek-aspek diatas, dalam hal ini peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dalam mengkaji terhadap ada tidaknya nilai-nilai
pendidikan Islam dan aktifitas dakwah yang harus diperhatikan metode dan tata
caranya agar pesan-pesan dakwah dapat tersampaikan dengan baik dan juga bisa
dipahami oleh setiap pembaca novel tersebut dalam Novel Bulan Terbelah Di
Langit Amerika, dengan demikian novel bukan hanya untuk dibaca, tetapi cerita
novel juga dapat diambil makna dan nilai-nilai penting terutama nilai-nilai
pendidikan Islam dalam kehidupan.
Dalam melakukan aktifitas dakwah melalui novel harus memperhatikan
metode dan tata caranya agar pesan-pesan dakwah dapat tersampaikan dengan
baik dan juga bisa dipahami oleh setiap pembaca novel tersebut. Maka dari itu
da’i yang ingin berdakwah melalui novel harus terlebih dahulu mempelajari
3
metode-metode dakwah serta teknik-teknik cara menulis yang baik dan benar.
Dalam novel ini pengarang novel menggunakan metode dakwah bil qalam, karena
pengarang novel berdakwah melalui tulisan untuk menyampaikan nilai-nilai
dakwah yang terdapat di dalam novel karangannya. Berdasarkan uraian diatas
muncullah ketertarikan penulis untuk meneliti tentang Nilai-nilai Dakwah Dalam
Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karena novel ini terdapat banyak nilai
nilai dakwah yang dapat diterapakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
apakah nilai dakwah tersebut bisa tersampaikan dengan baik bagi masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Melatar Belakangi Tulisan Novel Bulan Terbelah di Langit
Amerika?
2. Adakah Nilai-Nilai Dakwah Dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain:
1. Untuk Mengetahui Apa Saja Yang Melatar Belakangi Novel Bulan
Terbelah Di Langit Amerika..
2. Untuk Mengetahui Nilai-Nilai Dakwah Pada Novel Bulan Terbelah Di
Langit Amerika.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat seperti:
1. Sebagai bahan bacaan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
4
2. Diharapkan dapat menjadi informasi bagi peneliti serupa dimasa yang
akan datang dalam melakukan penelitian.
3. Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi penelitian-penelitian
selanjutnya, baik akademis maupun non akademis.
E. Defenisi Operasional
Defenisi operisional atau sering digunakan juga sebagai operasionalisasi
variabel adalah kegiatan atau proses yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengurangi tingkat abstraksi konsep sehingga konsep tersebut dapat diukur.1
Defenisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada
kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Defenisi operasional adalah
semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu
variabel. Defenisi operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap
tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk
menguji kesempurnaan.2 Defenisi Operasional untuk mengetahui kekeliruan para
pembaca dalam memahami judul skripsi. Penulis merasa perlu untuk menjelaskan
beberapa defenisi operasional, yaitu sebagai berikut:
1. Nilai
Nilai merupakan realitas abstrak. Nilai dirasakan dalam diri masing-
masing sebagai daya pendorong dan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman hidup.
Nilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorang sampai pada suatu
1 Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, ed.1 (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013),
hal. 84. 2 Edi Sugiarto, “ Analisis Emosional, Kebijaksanaan Pembelian Dan Perhatian Setelah
Transaksi Terhadap Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Sepeda Motor Honda
Pada UD Dika Jaya Motor Lamongan”. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen, Vol.1/No.
1/Februari/2016.
5
tingkat di mana seseorang lebih siap mengorbankan hidupnya daripada
mengorbankan nilai. Nilai harus dibedakan dari norma dan prinsip. Nilai adalah
daya pendorong dalam hidup yang memberi makna pada tindakan seseorang.
Nilai mempunyai dua segi yaitu intelektual dan emosional. Kombinasi kedua segi
tersebut akan menentukan suatu nilai dan fungsinya dalam kehidupan.3
2. Dakwah
Dakwah merupakan sebuah komunikasi yang mengajak untuk berbuat
kebaikan menyeru kepada yang ma’ruf mencegah daripada yang mungkar.
Dakwah juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memotivasi orang
dengan Basirah, supaya menempuh jalan Allah SWT dan meninggikan
agamanya.4
Adapun tinjauan dari aspek terminologis, pakar dakwah Syekh Ali Mahfuz
mengartikan dakwah dengan mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk
Allah SWT, menyeru mereka kepada kebiasaan yang baik dan melarang mereka
dari kebiasaan yang buruk supaya mendapatkan keberuntungan di dunia dan
akhirat.
3. Pengertian Novel
Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti ‘sebuah kisah,
sepotong berita’. Novel merupakan sebuah prosa naratif fiksional. Bentuknya
panjang dan kompleks yang menggambarkan secara imajinatif pengalaman
manusia. Pengalaman itu digambarkan dalam rangkaian peristiwa yang saling
3 Jirzanah, Aktualisasi Pemahaman Nilai Menurut Max Scheler Bagi Masa Depan Bangsa
Indonesia, Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 1, April 2008, hal. 100 4 Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan
Peradaban Islam, (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 28-30.
6
berhubungan dengan melibatkan sejumlah orang (karakter) di dalam setting (latar)
yang spesifik. Novel adalah karya fiksi prosa yang tertulis dan berbentuk naratif.
Biasanya ditulis dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis.5
Novel adalah karya fiksi yang menawarkan sebuah dunia yang imajiner
dan fantastis. Dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajiner
yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya. Oleh karenanya sangat wajar
jika kita menemukan novel imajinatif fantastis yang kadang berada di luar nalar
manusia dan dunia yang berusaha dibangun pun tak pernah lepas dari alam pikiran
pengarang dari hasil mediasi antara subjek nyata imajiner yang ada.6 Menurut
Suroto, bahwa novel merupakan suatu prosa yang menceritakan suatu kejadian
yang luar biasa dari kehidupan tokoh-tokohnya yang luar biasa, karena dari
kejadian ini terlahir suatu konflik, suatu pertikaian yang mengubah nasib mereka.
Dengan demikian novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh
yang benar-benar istimewa yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib. Atar
Semi mengungkapkan bahwa novel adalah karya yang mengungkapkan aspek-
aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus. Pendapat
tersebut mengandung pengertian bahwa novel selain sebagai seni juga dapat
berperan sebagai penyampai misi-misi kemanusiaan yang tidak berkesan
menggurui, sebab sangat halus dan mendalam.
Adapun Clara Reeve menyatakan novel secara konvensional didefinisikan
sebagai bentuk fiksi, yang paling sedikit memuat lima puluh ribu kata, ditulis
5 Warisman, Pengantar Pembelajaran Sastra, Sajian dan Kajian Riset, (Malang: UB Press,
2017), hal. 129. 6 Hendrawansyah, Paradoks Budaya Tinjauan Strukturalisme Genatik Goldman,
(Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia,2018), hal. 25-26.
7
dalam prosa, sedangkan berdasarkan pendapat Reeve yang lain, novel adalah
gambaran dari kehidupan dan perilaku yang nyata, dari zaman pada saat novel itu
ditulis.7 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa novel merupakan karya
prosa yang berbentuk fiksi maupun non fiksi. Yang berupa media cetak dalam
bentuk buku.
7 Warisman, Membumikan Pembelajaran Sastra yang Humanis, (Malang:Universitas
Brawijaya Press,2016), hal. 109.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Himatulloh mahasiswa Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul Nilai-nilai Dakwah
Dalam Kumpulan Cerpen “Mata Yang Enak Dipandang” Karya Ahmad Tohari.
Fokus penelitian ini tentang nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam tulisan
karya sastra dengan menggunakan pendekatan analisis Semiotik model Ferdinand
De Sausure, yaitu sebuah kajian yang menelaah bagaimana struktur kebahasaan
yang dibangun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya nilai-nilai
dakwah yang tersaji dengan ragam struktur bahasa yang dibangun dalam
kumpulan cerpen tersebut.8
Penelitian yang dilakukan oleh Cici Usratussaidah mahasiswa Fakultas
Agama Islam Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berjudul
“Analisis Wacana Terhadap Nilai Dakwah Dalam Novel Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijck Karangan Hamka. Novel yang menceritakan tentang kisah
perjalanan hidup seorang anak muda bernama zainuddin di tanah kelahiran
ayahnya di Minangkabau. Dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
banyak mengangkat persoalan adat di Minangkabau yang tidak sejalan dengan
nila-nilai keislaman. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Objek
penelitiannya adalah teks dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Data
8 Hikmatulloh, Nilai-nilai Dakwah Dalam Kumpulan Cerpen “Mata Yang Enak
Dipandang” Karya Ahmad Thohari. Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Agama Islam, Universitas
Muhammadiyah).
9
yang di analisis menggunakan analisis wacana model Teun A. Van Dijk.9 Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dari nilai-nilai Islam yang sangat mendasar
dalam dakwah yaitu iman, ihsan, Islam, taqwa, ikhlas, syukur, dan sabar. Hamka
melalui novelnya menyampaikan 6 nilai yaitu iman, Islam, taqwa, ikhlas,
tawakkal, dan sabar. Iman disampaikan dalam bab 14, ikhlas disampaikan dalam
bab 7, sabar disampaikan dalam bab 14, tawakkal disampaikan dalam bab 14,
taqwa disampaikan dalam bab 14, dan Islam disampaikan dalam bab 14.
Penelitian yang dilakukan oleh Novi Maria Ulfah mahasiswa Program
Magister Institut Agama Islam Negeri Walisongo yang berjudul “Analisis Wacana
Nilai-nilai Dakwah dalam Novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad Fuadi.
Fokus kajia ini adalah teks-teks dari novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad
Fuadi. Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana dan kajian interteks.
Analisis wacana untuk melihat bagaimana teks nila-nilai dakwah ditampilkan
dalam novel Negeri Lima Menara. Novel ini menceritakan perjuangan santri
dalam menggapai cita-cita. Hasil penelitian menujunjukkan bahwa banyak nilai-
nilai dakwah yang terdapat nilai keikhlasan, kepemimpinan, patuh terhadap kedua
orang tua, keutamaan menuntut ilmu, mencintai keindahan, dan hal-hal yang
mengarah kepada kebajikan.10
Sementara fokus penelitian penulis pada nilai-nilai
dakwah yang di ceritakan dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika yang
mana latar belakang dalam kejadian dalam novel tersebut berlokasi di daerah
9 Cici Usratussaidah, Analisis Wacana Terhadap Nilai-nilai Dakwah Dalam Novel
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karangan Hamka. Skripsi ( Jakarta: Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah, 2019) 10
Novi Maria Ulfah, Analisis Wacana Nilai-nilai Dakwah Dalam Novel Negeri Lima
Menara Karya Ahmad Fuadi, Tesis (Semarang: Program Magister Institut Agama Islam Negeri
Walisongo, 2012)
10
yang minoritas Islam sehingga bagaimana sipenulis novel memasukkan dan
memberikan nilai-nilai keislaman dalam cerita yang ditulisnya, dengan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
B. Pengertian Nilai-Nilai Dakwah
Secara etimologi, nilai memiliki sepadan dengan kata value dalam bahsa
Inggris. Value berasal dari bahasa latin valare atau valoir dalam bahasa Perancis
kuno yang berarti nilai atau harga. Secara terminologi, Poerwadarminta
mendefinisikan nilai sebagai hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
Sementara Mulyana mengartikan nilai sebagai rujukan dan keyakinan
dalam menentukan pilihan, sedangkan Hufad dan Sauri menyebut nilai sebagai
rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Bahwa hakikat makna nilai
berupa norma, etika, peraturan perundang-undangan, adat kebiasaan, aturan
agama.11
Nilai juga sesuatu yang penting atau hal-hal yang bermanfaat bagi manusia
atau kemanusiaan yang menjadi sumber ukuran dalam sebuah karya sastra. Nilai
adalah ide-ide yang menggambarkan serta membentuk suatu cara dalam sistem
masyarakat sosial yang merupakan rantai penghubung secara terus menerus sejak
kehidupan generasi terdahulu.12
Secara umum karya sastra mengungkapkan isi kehidupan manusia dengan
segala macam perilakunya dalam bermasyarakat. Kehidupan tersebut
diungkapkan dengan penggambaran nilai-nilai terhadap perilaku manusia alam
11
Agus Fakhruddin, Urgensi Pendidikan Nilai Untuk Memecahkan Problematika Nilai
Dalam Konteks Pendidikan Persekolahan, Jurnal Pendidikan Agama Islam- Ta’lim Vol. 12 No.1
Tahun 2014, Hal. 83 12
Nining Salfia, Nilai Moral Dalam Novel 5 CM Karya Donny Dhirgayantoro, Jurnal
Humanika No. 15, Vol. 3, Desember 2015/ ISSN 1979-8296, Hal. 6
11
sebuah karya sastra. Oleh karena sebuah karya sastra selain sebagai pengungkapan
estetika, di sisi lain juga berusaha memberiikan nila-nilai yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
Sastra dan tata nilai adalah dua fenomena yang saling melengkapi dalam
keberadaan mereka sebagai suatu yang eksistensial. Sebagai bentuk seni,
pelahiran sastra bersumber dari kehidupan yang bertata nilai, dan pada gilirannya
sastra juga akan memberi sumbangsi bagi terbentuknya tata nilai. Selain itu juga
memberikan semacam penekanan bahwa cipta seni tersebut merupakan bagian
dari kehidupan itu sendiri.
Nilai juga bisa dikatakan sebagai kualitas atau mutu dari sesuatu. Setiap
benda atau peristiwa di alam semesta ini memiliki kualitas dan mutu masing-
masing. Nilai dari setiap benda atau peristiwa itu berbeda-beda antara satu dengan
lainnya sehingga menempati tingkatan nilai tertentu. Menurut Max Scheler, nilai-
nilai yang ada tidaklah sama rendah dan tingginya. Nilai-nilai itu secara nyatanya
ada yang lebih tinggi dan juga ada yang lebih rendah dibanding nilai lainnya.13
Dalam pengertian abstrak, nilai itu tidak dapat diterima oleh panca indra,
yang dapat dilihat adalah objek yang mempunyai nilai atau tingkah laku yang
mengandung nilai. Kandungan nilai suatu karya sastra lama adalah unsur esensial
karya itu secara keseluruhan. Pengungkapan nilai-nilai yang terdapat dalam
suatu karya sastra tidak hanya memberikan pemahaman tentang latar belakang
sosial budaya si pencerita, akan tetapi juga mengandung gagasan-gagasan
13
Sudarto, Keterampilan Dan Nilai Sebagai Materi Pendidikan Dalam Perspektif Islam,
Jurnal Al Lubab, Volume 1, No. 1 Tahun 2016, hal. 111
12
dalam menanggapi situasi-situasi yang terjadi dalam masyarakat tempat karya
sastra tersebut muncul.14
Nilai itu bersifat objektif, tapi kadang-kadang juga bersifat subjektif. Nilai
bersifat objektif jika tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.
Tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya, bukan pada subjek yang
melakukan penilaian. Kebenaran tidak tergantung pada pendapat individual
melainkan pada objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai bersifat subjektif apabila
subjek berperan dalam memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur
penilaian. Dengan demikian nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai
pandangan yang dimiliki manusia, seperti perasaan seseorang yang tertuju kepada
suka atau tidak suka, senang atau tidak senang dan lain sebagainya.15
Dakwah secara etimologis berasal dari bahasa Arab دعا يداوع yang berarti
seruan, ajakan atau panggilan.16
Orang yang berdakwah disebut dengan da’ i
sedangkan sasarannya disebut mad’u. Sedangkan secara terminologi dakwah ada
beberapa pendapat yang berbeda yang telah banyak didefinisikan oleh para ahli
Namun antara definisi yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Beberapa
contoh definisi dakwah. Dakwah adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan dan
mengajarkan serta mempraktikkan ajaran Islam di dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Abu al-Futu dalam kitabnya al-
Madkhal ila ‘Ilm ad-Daw’wat, dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan
14 La Ode Gusal, Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara Karya
La Ode Sidu, Jurnal Humanika No. 15, Vol. 3, Desember 2015 / ISSN 1979-8296, hal. 3. 15 Totok Wahyu Abadi, Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika, Kanal (Jurnal Ilmu
Komunikasi), 4 (2), Maret 2016, hal. 192 16
Adi Sasono, Solusi Islam Atas Problematika Umat Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah,
( Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hal. 150.
13
ajaran Islam kepada seluruh manusia dan mempraktikkannya (thatbiq) dalam
realitas kehidupan.17
Menurut Prof. Dr. Hamka dakwah adalah seruan panggilan untuk
menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan substansi
terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma’ruf nahi mungkar. Syaikh
Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru kepada kebaikan
dan mencegah dari kemungkaran adalah fardhu yang diwajibkan kepada setiap
muslim.18
Syaikh Ali Makhfudz dalam kitabnya Hidayatul Musyidin memberikan
defenisi dakwah sebagai berikut: dakwah islam yaitu mendorong manusia agar
berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran agar mereka mendapat kebahagiaan di
dunia dan diakhirat. Hamzah yakub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak
manusia dengan hikmah (kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk Allah dan
Rasul-Nya.19
Muhammad Khidr Hussain dalam bukunya “ al-Dakwah ila al
Islah’’ menyebutkan bahwa dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar
berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, melakukan amr ma’ruf nahi munkar
dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.20
Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan
kepada keinsyafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi
17
Faizah dan Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), hal. 7. 18 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011),
hal. 2. 19 Julis Suryani, Komunikasi Dakwah di Era Cyber. Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 41 No.
2. Edisi Desember 2017. Hal. 254. 20
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006),
hal. 19.
14
yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat.21
Menurut Prof. Toha Yahya Omar, M.A. Dakwah yaitu mengajak manusia dengan
cara bijaksana kepadaa jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk
keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia daan akhirat.22
Ibnu Taimiyah
berpendapat bahwa dakwah merupakan suatu proses usaha untuk mengajak agar
orang beriman kepada allah, percaya dan mentaati apa yang telah diberitakan oleh
rasul serta mengajak agar dalam menyembah kepada Allah seakan-akan melihat-
Nya.23
Dalam kehidupan sehari-hari dakwah harus dilakukan oleh setiap orang.
Apalagi sekarang ini kita dipersiapkan untuk mengembangkan dakwah, baik itu
dipedesaan maupun di perkotaan, dakwah sangat lah penting untuk masyarkat
yang khususnya berada di daerah terpencil. Dakwah masa kini tidak cukup
dimaknai sebagai aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar saja, tetapi lebih jauh
dakwah dapat dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan kemaslahatan hidup
manusia sesuai bidang yang digelutinya masing-masing. Didalam kondisi
sekarang ini, kita menginginkan tumbuhnya pribadi-pribadi muslim yang mampu
menjadi pemimpin bagi dirinya, keluarganya, serta masyarakat. Maka dakwah
hendaknya mampu mengubah pribadi seorang muslim dari profil yang statis dan
lemah menjadi profil yang kokoh kuat, dinamis, kreatif, serta produktif.24
Dakwah merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
setiap muslim karena kegiatan berdakwah sangat lah mendasar dalam Islam.
21
Ibid. hal. 20. 22 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009), hal. 3. 23
Ibid, hal. 3. 24 Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual,(Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hal. 71.
15
Tanpa adanya dakwah maka ajaran Islam tidak dapat dipahami oleh umat
manusia. Islam juga senantiasa mendorong umatnya untuk mengerjakan kebaikan
mengajak orang lain agar menjadi pribadi yang baik, berakhlak dan
berpengetahuan.
Setiap muslim wajib melaksanakan dakwah menurut kemampuannya.
Kalau dilihat secara umum, maka negara wajib mengarahkan tim secara khusus
yang melaksanakan dakwah diseluruh penjuru bumi, untuk menyampaikan risalah
Allah dan menjelaskan perintah-Nya dengan cara-cara yang memungkinkan.
Rasulullah Saw telah mengutus para da’i dan mengirimkan surat ke raja-raja dan
para pemimpin, untuk mengajak mereka memeluk agama Islam.25
Itulah mengapa
Islam disebut sebagai agama dakwah agama yang mengajarkan kita tentang hal-
hal yang baik untuk menerapkan didalam kehidupan kita, Islam dan dakwah
merupakan hal yang saling berhubungan, Islam membutuhkan dakwah agar
ajaranya tersampaikan dan dakwah butuh Islam sebagai pijakannya.
Imam Al-Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya, “Allah telah menjadikan
amar makruf dan nahi mungkar sebagai pembeda antara orang mukmin dan
munafik. Dengan demikian hal itu menunjukkan bahwa di antara ciri-ciri yang
paling istimewa dari orang-orang yang beriman adalah amar makruf dan nahi
mungkar.26
Oleh karena itu, Allah SWT, menjelaskan tugas (dakwah) yang mulia
ini dalam firman-Nya dalam surah Ali Imran ayat 110.
25 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, ( Pajang: Era Intermedia, 1997), hal. 36. 26 Ibid, hal. 37.
16
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik”.27
(Q.S Ali Imran: 110)
Dalam buku tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab menjelaskan “
kamu wahai seluruh umat Muhammad dari generasi ke generasi berikutnya, sejak
dahulu dalam pengetahuan Allah adalah umat yang terbaik karena adanya sifat-
sifat yang menghiasi diri kalian. Umat yang dikeluarkan, yakni diwujudkan dan
dinampakkan untuk manusia seluruhnya sejak Adam hingga akhir Zaman. Ini
karena kalian adalah umat yang terus-menerus tanpa bosan menyuruh kepada
yang ma’ruf, yakni apa yang dinilai baik oleh masyarakat selama sejalan dengan
nilai-nilai Ilahi dan mencegah yang munkar, yakni yang bertentangan dengan
nilai-nilai luhur, pencegahan yang sampai pada batas menggunakan kekuatan dan
karena kalian beriman kepada Allah, dengan iman yang benar sehigga atas
dasarnya kalian percaya dan mengamalkan tuntunan-Nya dan tuntunan Rasul-
27
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta Selatan: Wali, 2012),
hal. 64.
17
Nya, serta melakukan amr makruf dan nahi munkar itu sesuai dengan cara dan
kandungan yang diajarkannya.28
Ayat diatas menjelaskan bahwa kita adalah sebaik-baiknya manusia yang
dilahirkan untuk manusia untuk menyampaikan ajaran Allah untuk berbuat
kebajikan dan mencegah daripada kemungkaran.
Nilai-nilai dakwah ialah sesuatu perasaan yang melibatkan keyakinan atau
perasaan yang mendalam yang dimiliki oleh anggota masyarakat dalam
menyiarkan ajakan baik menaati apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya
baik secara indvidu maupun kelompok oleh setiap umat muslim yang dapat dilihat
dari tingkahlaku manusia. Sebagai sebuah tatanan nilai-nilai dakwah, dakwah
menyebarkan ajaran agama Islam yang tentunya telah memberikan banyak
pemahaman kepada para pemeluknya mengenai ajaran dan metode-metode
mendekatkan diri kepada sang pencipta. Melalui ajaran dan metode itu manusia
akan dibawa kepada sebuah cara pandang yang universal terhadap suatu
kehidupan manusia itu sendiri. Manusia melalui proses untuk mengenal sang
pencipta, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung bisa
melalui orang terdekat ataupun juru dakwah sedangkan yang tidak langsung bisa
melalui buku, film, novel atau bacaan-bacaan yang berkaitan dengan ajaran
Islam.29
Nilai-nilai dakwah dikenal juga dengan nilai-nilai Islam yang bersumber
dari Al-Qur’an dan al-Hadist, nilai dakwah bukanlah suatu barang yang mati
28 M. Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-qur’an,
Volume 2 ( Lentera Hati: Jakarta, 2002), hal. 184. 29 Nur Aisah, Nilai-nilai Dakwah Dalam Film Cermin Kehidupan “Latah Membawa
Berkah Bagian 1” (Analisis Semiotik Roland Barthes), (Skripsi), Fakultas Dakwah Dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2016. Hal
18
melainkan nilai dinamis yang disesuaikan dengan semangat zaman dan
perkembangan ilmu pengetahuan yang ada dimasyarakat.30
Dalam hadis juga dikatakan.
ث نا ابن عون قال كت بت إل ث نا معاذ حد عوة ق بل القتال قال فكتب إل حد نفع أسأله هل كانت الدسلم وإن رسول الل صلى الل عليه وسلم قد أغار على بن وهم المصطلق إن ذاك كان ف أول ال
ي هم وأصاب ي ومئذ جويرية اب نة الارث غارون وأن عامهم تسقى على الماء ف قتل مقاتلت هم وسب سب ثن بذا الديث عبد الل بن عمر وكان ف ذلك اليش وحد
(HR. Ahmad: 4625)
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Mu'adz telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Aun ia berkata, "Aku menulis surat kepada Nafi' untuk
bertanya kepadanya, 'Apakah dakwah wajib dilakukan sebelum peperangan? '
Ibnu Aun melanjutkan, "Lalu ia membalas suratku, " (Dakwah) itu dilakukan
pada permulaan Islam, sesungguhnya Rasulullah pernah menyergap bani صلى الله عليه وسلم
Musthaliq. Saat itu mereka sedang lalai dan hewan-hewan ternak mereka pun
sedang diberi minum. Beliau membunuh pasukan mereka dan menawan tawanan
mereka, sehingga tertawanlah Juwairiyah binti Al Harits tertawan. Abdullah bin
Umar menceritakan hadits ini kepadaku, dan ia termasuk salah satu pasukan
yang ikut saat itu." (HR. Ahmad: 4625).31
C. Metode Dakwah dan Media Dakwah Bil Qalam
Dalam melakukan dakwah tentunya tidak terlepas dari metode apa yang
digunakan agar dakwah yang ingin disampaikan oleh para da’i kepada mad’u
dalam melaksanakan tugasnya akan mudah diterima orang, dan itu merupakan
proses berjalannya dakwah. Berdasarkan firman Allah bahwa dakwah memiliki
prinsip, dakwah tidak hanya menunjukkan kekuatannya, tidak hanya berpedoman
pada suatu metode, namun harus tetap efektif dalam penyampaiannya.
30 Muhammad Irham, Implementasi Nilai-nilai Dakwah Dalam Manajemen Pemasaran
Bank BNI Syariah Pekan Baru (Skripsi), Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2017. Hal. 34 31
Imam Ahmad Bin Hambal, Syarah Musnad Imam Ahmad, jilid VI, (Jakarta: Pustaka
Azzam,tt).
19
(Q.S. An-Nahl: 125)
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.32
Allah SWT berfirman memerintahkan kepada Rasul-Nya Muhammad Saw
untuk menyeru manusia kejalan Allah dengan hikmah, Ibnu Jarir berkata, “Yaitu
Al-qur’an dan Hadits yang Allah turunkan kepadanya. (Mauidhatul hasanah), dan
pelajaran yang baik,” termasuk peringatan teguran dan kejadian-kejadian yang
telah dialami oleh manusia. Rasulullah Saw diminta untuk mengingatkan mereka
akan hal itu, supaya mereka lebih hati-hati dan waspada dengan adzab Allah
SWT. Firman Allah SWT:
Dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” Maksudnya adalah jika di
antara mereka ada yang mengajak diskusi dan berdebat, maka hendaklah membantah
mereka dengan wajah yang berseri, lemah lembut dan bahasa yang sopan, sebagaimana
yang difirmankan Allah SWT:
32
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta Selatan: Wali, 2012),
hal. 281
20
Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara
yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zhalim di antara mereka.”( QS.
Al-‘Ankabut:46).
Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya agar lemah
lembut, sebagaimana perintah-Nya kepada Nabi Musa dan Nabi Harun tatkala
Allah mengutus mereka kepada raja Fir’aun yang diabadikan dalam firman-Nya;
“ Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang
lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” ( QS. Thaha: 44).33
Dalam melakukan aktivitas dakwah ada banyak hal yang harus kita
perhatikan, menjadi da’i yang handal dan dapat didengarkan oleh banyak orang
tidak hanya dituntut cerdas dalam melakukan dakwah tetapi juga harus menjadi
teladan yang dapat menjadi panutan bagi para mad’u. Tidak ada kata berhenti
dalam dakwah, walaupun dalam situasi dan konsidi serta berhadapan dengan
siapapun. Islam memang agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong
umatnya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.34
33 Syaikh Syafiyyurahman al-Mubarakfuri, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 5 (Pustaka Ibnu
Katsir: Bogor, 2000), hal. 279-278 34 Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003), hal. 319.
21
Dalam hadis riwayat Ahmad dikatakan:
ث نا يي بن إسحاق قال أخب رن ابن ليعة عن أب السود عن عروة عن أساء بنت أب بكر حد عليه وسلم وهو ي قرأ وهو يصل ي نو عت رسول الل صلى الل الركن ق بل أن يصدع با ي ؤمر قالت س
بن } والمشركون يستمعون فبأي آلء رب كما تكذ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari Abu Al Awad dari 'Urwah dari
Asma' binti Abu Bakar dia berkata, "Sebelum Rasulullah berdakwah dengan
terang-terangan aku pernah mendegar beliau membaca ayat ketika beliau shalat
menghadap rukun, sedangkan orang-orang musyrik mendengarkan: '(Maka
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?) ' (QS. Ar rahmaan: 13).
(HR. Ahmad: 25717).35
Menjadi muslim sejati tidak hanya berbuat kebajikan saja namun memberi
pengetahuan dan pembelajaran bagi orang-orang yang membutuhkan sehingga
apa yang selama ini kita dapatkan berguna bagi orang lain, dengan meyiarkan
informasi Islami kepada mereka yang mungkin sangat minim tentang pengetahuan
agama agar dapat merubah diri mereka menuju kejalan yang lebih baik.
Berdakwah haruslah dengan niat yang tulus dan bersungguh-sungguh untuk
mendapat ridha dari Allah, agar ilmu yang kita sampaikan kepada orang-orang
disekitar dapat menerima dengan baik, terhadap nila-nilai agama yang kita
tanamkan.
35
Imam Ahmad Bin Hambal, Syarah Musnad Imam Ahmad. Musnad ahlul bait, ,
(Jakarta: Pustaka Azzam,tt).
22
1. Metode Dakwah
Agar terwujudnya tujuan dan sasaran dakwah, salah satu faktor pendukung
yang sangat penting di samping banyak faktor yang lain yaitu penggunanan
metode yang relevan, dan sistematis dan sesuai dengan situasi dan kondisi
masyarakat.36
Dalam buku Manajemen Dakwah Menurut Perspektif Al-Qur’an karya
Jakfar Puteh dan Alwahidi Ilyas menyebutkan bahwa metode dakwah merupakan
cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dan tujuan, dan
dapat juga diterjemahkan sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan agar tercapai tujuan yang ditentukan. Metode dakwah
juga bisa dikatakan sebagai cara yang ditempuh oleh da’i dalam melaksanakan
tugasnya berdakwah, metode dakwah menyangkut masalah bagaimana cara
berdakwah itu harus dilakukan. Dakwah akan lebih efektif bila mempergunakan
cara yang tepat.37
Beberapa pendapat ahli tentang defenisi metode dakwah antara lain:
a. Al-Bayuni mengemukakan defenisi metode dakwah yaitu cara-cara yang
ditempuh oleh pendakwah dalam berdakwah atau cara menerapkan strategi
dakwah.38
36 Jakfar Puteh dan Alwahidi Ilyas, Manajemen Dakwah Menurut Perspektif Al-Qur’an, (
Banda Aceh: Buku Laela, 2013), hal. 77. 37 Aliasan, Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an. Jurnal Wardah: No. 23/ Th.
XXII/Desember 2011, hal. 145. 38
Abdul Pirol, Komunikasi dan Dakwah Islam, ( Yogyakarta: Deepublish, 2018), hal.
306.
23
b. Said bin Ali al-Qahthani menyebutkan bahwa metode dakwah adalah ilmu
yang mempelajari bagaimana cara berkomunikasi secara langsung dan
mengatasi kendala-kedalanya.
c. Menurut ‘Abd al-Karim Zaidan metode dakwah ilmu yang terkait dengan
cara melangsungkan penyampaian pesan dakwah dan mengatasi kendala-
kendalanya.
Dalam buku Pengantar Ilmu Dakwah disebutkan bahwa metode dakwah
adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator) kepada
mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini
mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu
pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri
manusia.39
Dalam penyampaian dakwah tentunya sebagai seorang da’i ada banyak
langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melakukan dakwah dalam
penyampaian ajaran Islam, agar dakwah yang disampaiakan dapat diterima oleh
mad’u sesuai ajaran Allah, tentunya tidak terlepas dari Al-Quran dan hadis yang
termaktub dalam surah an-Nahl ayat 125.
(Q.S An-Nahl: 125 )
39 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, hal. 243.
24
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.40
Ayat diatas menjelaskan tentang perintaah Allah SWT kepada Rasul Saw.
Untuk menyeru manusia kepada jalan yang benar dengan salah satu dari tiga cara:
yaitu dengan hikmah, mau’izhah hasanah dan mujadalah. Ketiga metode ini
diterapkan sesuai dengan keadaan yang masyarakat hadapi.
1. Al- Hikmah
Pengertian Al- Hikmah dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 20 kali baik
dalam bentuk nakiroh maupun ma’rifat. Bentuk masdarnya adalah “hukman” yang
diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika dikaitkan dengan hukum
berarti menceh dari kezaliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti
menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas dakwah.41
M. Abduh berpendapat bahwa, Hikmah adalah mengetahui rahasia dan faedah di
dalam tiap-tiap hal. Hikmah juga digunakan dalam arti ucapan yang sedikit lafazh
akan tetapi banyak makna ataupun diartikan meletakkan sesuatu pada tempat atau
semestinya.42
Prof. DR. Toha Yahya Umar, M.A., menyatakan bahwa Hikmah
berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan berpikir, berusaha menyusun
dan mengatur dengan cara yang sesuai keadaan zaman dengan tidak bertentangan
40
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta Selatan: Wali, 2012),
hal. 281 41
Munir, Metode Dakwah, hal. 8. 42
Ibid, hal. 9.
25
dengan larangan Tuhan. Al-Hikmah juga berarti pengetahuan yang dikembangkan
dengan tepat sehingga menjadi sempurna.43
Hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi yang
dilaksanakan atas dasar persuasif. Karena dakwah bertumpu pada human oriented
maka konsekuensi logisnya adalah pengakuan dan penghargaan pada hak-hak
yang bersifat demokratis.44
Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan
bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik
perhatian orang kepada agama atau Tuhan.45
Dengan demikian dapat diketahui
bahwa hikmah mengajak mausia menuju jalan Allah tidak terbatas pada perkataan
lembut, memberi semangat, sabar, ramah, dan lapang dada, tetapi juga tidak
melakukan sesuatu melebihi ukurannya. Dengan kata lain yang harus
menempatkan sesuatu pada tempatnya.46
2. Mau’izhah Hasanah
Mau’izah hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah memberikan
nasihat kepada orang lain dengan cara yang yang baik, yaitu petunjuk-petunjuk ke
arah kebaikan dengan bahasa yang baik, dapat diterima, berkenan di hati,
menyentuh perasaan, lurus dipikiran, menghindari sikap kasar, dan tidak mencari
atau menyebut kesalahan audience sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati
dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak
subjek dakwah. Jadi, dakwah bukan propaganda.47
Menurut ali Musthafa Yakub,
dakwah mau’izhah hasanah, adalah ucapan yang berisi nasihat-nasihat baik dan
43
Munir, Metode Dakwah , hal. 10. 44 Samsul Munir, Ilmu Dakwah, hal. 98. 45
Munir, Metode Dakwah, hal. 10. 46
Samsul Munir, Ilmu Dakwah, hal. 99. 47 Samsul Munir, Ilmu Dakwah, hal. 99-100.
26
bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya, atau argumen-argumen yang
memuaskan sehingga pihak audiensi dapat membenarkan apa yang disampaikan
oleh subjek dakwah.
Sebagi seorang da’i harus mampu menyesuaikan dan mengarahkan pesan
dakwah sesuai tingkat berpingkir dan lingkup pengalaman dari objek dakwah,
agar tujuan dakwah sebagai ikhtiar untuk mengaktualisasikan nila-nilai ajaran
Islam ke dalam kehidupan pribadi atau masyarakat dapat terwujud.
Adapun pengertian secara Istilah, ada beberapa pendapat antara lain:
a. Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip oleh H.
Hasanddin adalah sebagai berikut:
“ Al-Mau’izhah al-Hasanah” adalah (perkataan-perkataan) yang tidak
tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan
menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan Al-Qur’an.48
b. Menurut Abdul Hamid al-Bilali: al-Mau’izhah al-Hasanah merupakan
salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan
Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah
lembut agar mereka mau berbuat baik.
Mau’izhah hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang
mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita
gembira, peringatan, pesan-pesan positif. Prinsip dakwah dengan metode ini,
berarti mengutamakan sifat kasih sayang, lembut dan senantiasa memahami
48
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, hal. 251.
27
perasaan serta gejolak jiwa dari orang yang didakwahkan. Sebab, sifat seperti ini
dapat membuat seseorang merasa dihargai nilai kemanusiaannya dan mampu
membangkitkan perasaan sebagaimana diinginkan.49
3. Al-Mujadalah
Dari segi etimologi ( bahasa) lafazh mujadalah terambil dari kata “jadala”
yang bermakna memintal, melihat. Apabila ditambahkan Alif pada huruf jim yang
mengikuti wazan faa ala, “jaa dala” dapat bermakna berdebat, dan “mujadalah”
perdebatan.50
Menurut Ali al-Jarisyah, dalam kitabnya Adab al-Hiwar
waalmunadzarah, mengartikan bahwa “ al-Jidal” secara bahasa dapat bermakna
pula “datang untuk memilih kebenaran” dan apabila berbentuk isim “al-Jadlu”
maka berarti “pertentangan atau perseteruan yang tajam. Dari segi istilah
(terminologi) terdapat beberapa pengertian al-Mujadalah (al-Hiwar). Al-
Mujadalah (al-Hiwar) berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak
secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan di
antara keduanya. Sedangkan menurut Dr. Sayyid Muhammad Thantawi ialah,
suatu upaya yang bertujuan untuk mengalahkan pendapat lawan dengan cara
menyajikan argumentasi dan bukti yang kuat.
Mujadalah dalam Al-Qur’an melalui ayat-ayatnya menaruh perhatian yang
besar pada percakapan ataupun dialog demi menegakkan dali-dalil ke-Esaan Allah
dan membuktikan misi Rasulullah. Metode ini ditempuh demi menggapai
49 Jakfar Puteh dan Alwahidi Ilyas, Manajemen Dakwah Menurut Perspektif Al-Qur’an,
hal. 94. 50
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, hal. 253-245.
28
kebenaran yang meyakinkan hati, menyegarkan jiwa, menenangkan perasaan dan
menjadikan kaum muslimi hidup dalam iman yang kuat.51
2. Dakwah Bil-Qalam
Pengertian qalam secara etimologis, berasal dari bahasa Arab qalam dengan
bentuk jamak aqlām yang berarti kalam penulis, pena, penulis. Pengertian lainnya
yang disebutkan dalam buku Jurnalisme Universal, antara lain:52
a. Menurut Quraish Shihab bahwa kata qalam adalah segala macam alat tulis
menulis hingga mesin-mesin tulis dan cetak yang canggih.
b. Al-Qurtubi menyatakan bahwa qalam adalah suatu penjelasan
sebagaimana lidah dan qalam yang dipakai menulis (oleh Allah Swt.) baik
yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Jadi penjelasan al-Qurtubi
menunjukkan bahwa qalam adalah sebuah alat untuk merangkai tulisan,
lalu berkembang menjadi alat cetak atau mencetak.
c. Al-Shabuni mengungkapkan bahwa qalam adalah pena untuk menulis, alat
untuk mencatat berbagai ilmu dari ilmu yang ada dalam kitab Allah Swt.
hingga apa yang menjadi pengalaman manusia dari masa ke masa.
Penjelasan al-Qurtubi sama dengan apa yang disampaikan oleh Imam asy-
Syaukani dalam kitab Fat al-Qadīr, bahwa al-qalam menunjukkan kepada
alat yang digunakan untuk menulis. Dan menurut sebagian besar ulama,
makna al-qalam adalah apa yang tertulis di lauh al-mahfūdz.
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya dakwah bilqalam adalah mengajak
manusia untuk berbuat kebaikan menuju kepada ajaran Allah dan meninggalkan
51 Munir, Metode Dakwah, hal. 315. 52
Mukh Khaidar Ali, Skripsi. Dakwah Bil Qalam Ustadz Ismail Idris Musthafa di
Nusantara, (Surabaya: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel, 2017), hal. 29.
29
segala larangan nya yaitu melalui sebuah tulisan segala bentuk informasi yang
berbentuk nilai-nilai keislaman dapat dituangkan kedalam bentuk tulisan dengan
cara menggunakan media buku, majalah juga melalui sebuah novel.
Pengertian dakwah bil qalam menurut Suf Kasman yang mengutip dari
Tasfir Departemen Agama RI menyebutkan definisi dakwah bil qalam, adalah
mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar menurut
perintah Allah Swt. melalui seni tulisan. Kasman juga mengutip pendapat Ali
Yafie yang menyebutkan bahwa, dakwah bil qalam pada dasarnya menyampaikan
informasi tentang Allah Swt., tentang alam atau makhluk-makhluk dan tentang
hari akhir atau nilai keabadian hidup. Dakwah model ini merupakan dakwah
tertulis lewat media cetak.53
Menurut Syeikh Abu Ali Al-Fadl bin Hasan Al-Tabrasi mengatakan
bahwa qalam adalah salah satu alat yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan keinginannya, sehingga bisa sampai pada yang jauh maupun yang
dekat.54
Sedangkan menurut Jalal Al-Din Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Suyuthi
menyatakan bahwa al-qalam adalah alat yang digunakan Allah untuk menulis
takdir yang baik maupun jelek yang bermanfaat atau yang berbahaya.
Abdurrahman bin Nasir Al-Sa’di menyebutkan bahwa qalam mencakup secara
keseluruhan apa yang digunakan untuk menulis berbagai macam ilmu
pengetahuan. Dakwah merupakan sebuah media yang bisa dilakukan oleh banyak
orang untuk memberi pengetahuan dan ilmu yang baik agar tidak melakukan hal-
53
Ibid, hal. 30. 54 Siti Mahmudah, Peran Jurnalis Di Surat Kabar Replubika Dalam Dakwah Bil-Qalam.
Skripsi (Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Walisongo,
2013), hal. 23.
30
hal yang tidak diinginkan, dakwah juga dapat membawa pengaruh yang baik
kepada setiap orang, dengan adanya dakwah sesuatu yang belum diketahui akan
mudah untuk mendapatkan melalui dakwah-dakwah yang disiarkan terutama bagi
masyarkat awam.
Dakwah yang dilakukan melalui media tulisan juga membuat kita
mengasah dalam bidang jurnalistik untuk dapat menulis dengan baik, apalagi
tentang ajaran-ajaran islam yang mana orang-orang awam yang tidak memiliki
internet bisa membaca lewat buku-buku terkait nilai-nilai keislaman, seperti orang
yang mempelajari kitab kuning, yang mana banyak pengetahuan agama yang akan
didapatkan. Model komunikasi dakwah bil-qalam, yakni model komunikasi
melalui tulisan. Berbagai bentuk tulisan dapat menjadi cara seseorang berdakwah
karena kenyataannya tidak semua orang memiliki kemampuan retorika untuk
berdakwah, tidak semua orang memiliki kemampuan berceramah dalam
berdakwah. Sementara orang tersebut memiliki keterpanggilan untuk berdakwah,
menyampaikan suatu pesan agama kepada khalayak.
Berdakwah dengan tulisan misalnya dalam bentuk karya buku, artikel di
media tulis cetak, hasil karya penelitian, dan berbagai opini yang disampaikan
secara tertulis.55
Dakwah dengan tulisan merupakan bagian integral dari bidang
kajian dakwah. Ia merupakan kajian atas salah satu unsur dakwah yaitu media
dakwah. Awalnya, manusia berkomunikasi melalui lisan, kemudian dengan
55 Yuliyatun, Model Komunikasi Dakwah Berbasis Bimbingan Konseling Islam Analisis
terhadap Dialog Interaktif Kajian Fiqh Muslimah di Radio Pas FM Pati. Jurnal At-Tabsyir Vol. 3,
No. 2 Desember 2015. Hal. 260.
31
tulisan, audio, visual dan audio visual. Karena semua media tersebut untuk
berdakwah menjadi penting adanya.56
Dakwah bil-qalam diharapkan dapat membangkitkan kegairahan dan
membuka jalan, bagi para da’i untuk lebih kreatif dan produktif dalam
memanfaatkan era informasi dan keterbukaan, mampu terlibat secara aktif
menulis dakwah diberbagai media massa.
D. Unsur-unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam
setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah da’i (pelaku dakwah), mad’u
(mitra dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media dakwah), thariqah
(metode), dan atsar (efek dakwah).57
1. Da’i (pelaku dakwah)
Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun
perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat
organisasi/lembaga. Nasruddin Lathief mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim
dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi tugas
ulama. Ahli dakwah adalah wa’ad, mubaligh mustama’in (juru penerang) yang
menyeru, mengajak, memberi pengajaran, dan pelajaran agama Islam.58
Sebagai seorang da’i ia dituntut harus bisa menyampaikan dakwah tentang
Allah, alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang dihadirkan dakwah untuk
56
Siti Mahmudah, Peran Jurnalis Di Surat Kabar Replubika Dalam Dakwah Bil-Qalam.
Skripsi (Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Walisongo,
2013), hal. 31. 57 Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006),
hal 21 58
Ibid, hal. 22.
32
memberi solusi, terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode metode
yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku manusia tidak
salah dan tidak melenceng. Seorang dai’i juga harus memiliki jiwa kepemimpinan
dan pengetahuan yang luas terkait apa yang ingin disampaikan terutama dalam
menyampaikan ajaran Islam, namun juga harus melihat bagaimana keadaan sosial
yang ada disekitarnya jangan sampai menyinggung para pendengar dengan apa
yang disampaikan.
2. Mad’u ( penerima Dakwah )
Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia
penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia
yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara
keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertjujuan
untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang-
orang yang telah beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman,
Islam, dan ihsan.59
Mad’u adalah orang yang menerima dakwah, atau dalam ilmu
komunikasi disebut komunikan yaitu sebagai penerima pesan, sebagai mad’u kita
harus memperbanyak pengetahuan dengan cara mengikuti kajian-kajian yang
dapat membuat kita lebih mendalami ilmu agama agar kita dapat menyeimbangi
dunia maupun akhirat, sehingga pengetahuan yang kita miliki tidak terbatas pada
satu perkara saja, namun banyak hal-hal yang lain yang harus diketahui.
Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu:
59
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hal. 23.
33
a. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara
kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan.60
b. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berpikir
secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-
pengertian yang tinggi.
c. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang
membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak
mampu membahasnya secara mendalam.
3. Maddah (Materi) Dakwah
Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i
kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah dakwah
adalah ajaran Islam itu sendiri.61
Materi dakwah dapat diakategorikan dalam beberapa jenis masalah:
a. Masalah Akidah (keimanan) yaitu mengajarkan tentang akidah Islamiah,
hal utama yang dijadikan materi dakwah adalah masalah akidah dan
keimanan.
b. Masalah Syariah yaitu cerminan sebagai peradaban dalam pengertian
bahwa ketika ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban
mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya.
c. Masalah Akhlak merupakan masalah tabiat atau kondisi temperatur batin
yang mempengaruhi perilaku manusia, dalam Islam diajarkan bahwa
akhlak itu merupakan perubahan atau tindakan seseorang dan juga bisa
60
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hal. 23. 61
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah , hal. 24.
34
dikatakan sebagai cerminan seseorang. Akhlak dalam Islam bukanlah
norma ideal yang tidak dapat diimplemantasikan, dan bukan pula
sekumpulan etika yang terlepas dari kebaikan norma sejati. Islam
mengajarkan agar manusia berbuat baik dengan ukuran yang bersumber
pada Allah SWT.
4. Wasilah ( Media ) Dakwah
Wasilah (media) dakwah adalah alat yang digunakan untuk
menyampaiakan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad’u. Untuk
menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagaia
wasilah.62
Hamzah Ya’qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu:
lisan, tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak.
a. Lisan adalah media yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan
suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato, cermah, kuliah,
bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.
b. Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat kabar,
surat-menyurat (korespondensi), spanduk, dan sebagainya.
c. Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur, dan sebagainya.
d. Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra
pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti televisi, film slide,
OHP, Internet dan sebagainya.
62
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hal. 32.
35
e. Akhlak, yaitu media dakwah melalu perbuatan-perbuatan nyata yang
mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan
didengarkan oleh mad’u.
5. Thariqah (Metode) Dakwah
Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk
menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan
dakwah, metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan walaupun baik,
tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja
ditolak oleh si penerima pesan.63
Firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 25
(Q.S. An-Nahl: 25)
Artinya : (ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya
dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang
yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka
disesatkan). Ingatlah, Amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.64
Dalam buku Tafsir Al Azhar karya Prof. Dr. Hamka menjelaskan “supaya
mereka pikul beban mereka dengan sempurna di Hari Kiamat dan beban orang-
orang yang mereka sesatkan dengan tidak berpengetahuan.” Azab itulah yang
akan jadi balasan kepada mereka kelak. Yang jadi pokok asal ialah sombong,
tinggi hati, padahal jiwa kosong dari budi, akal kosong dari ilmu. Memang
63 Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hal. 32. 64
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta Selatan: Wali, 2012),
hal. 269
36
menurut ilmu jiwa kesombongan adalah pertanda dari kerendahan diri. Karena
dengan sombong itulah orang menyembunyikan kekurangannya. Neraka
jahannam jualah tempat mereka. Pikullah beban kesombongan yang berat itu
kesana, beserta beban orang-orang yang telah disesatkan dengan tidak berilmu,
yang hanya meraba-raba mencari jalan gelap, karena tidak mau melalui jalan yang
terang dan benar. Sungguh jahatlah apa yang mereka pikul.65
Dari penjelasan tafsir diatas dalam berdakwah kita dianjurkan memiliki
sifat yang tidak malu dalam mengakui kekurangan serta kesalahan dalam diri kita
sendiri, jangan hanya karena ingin terlihat sempurna dihadapan orang lain, kita
memanfaatkan ketidaktauan orang lain dalam berdakwah, untuk menutupi
kekurangan kita.
6. Atsar (Efek) Dakwah
Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi. Artinya,
jika dakwah telah dilakukan oleh seorang da’i dengan materi dakwah, wasilah,
dan thariqah tertentu, maka akan timbul respon dan efek (atsar) pada mad’u
(penerima dakwah).66
Atsar (efek) Dakwah sering disebut dengan feed back
(umpan balik) dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi
perhatian para da’i. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-
langkah dakwah berikutnya.
E. Konsep Umum Tentang Novel.
1. Pengertian Novel
65
Hamka, Tafsir Al Azhar, (Pustaka Panjimas: Jakarta, 1999), hal. 235. 66
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hal. 34.
37
Novel merupakan karya imajinasi seseorang yang dituangkan ke dalam
cerpen ataupun dapat berupa pengalaman-pengalaman atau peristiwa nyata yang
dapat dijadikan sebagai sarana penghibur bagi si pembaca. Dan dapat dijadikan
sebagai pelajaran untuk seseorang ketika membaca agar dapat menanamkan hal-
hal yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Novel merupakan sebuah media
yang dapat membantu para masyarakat dalam menambah wawasan dan
pengetahuan untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan, dari isi atau pesan yang
terdapat dalam sebuah novel. Novel tentunya sudah banyak diminati oleh banyak
kalangan, baik muda mudi maupun orang-orang yang dewasa. Kadang dengan
membaca novel kita dapat menghibur diri kita untuk menjadi hal lebih
menyenangkan, dan bahkan banyak hal-hal yang baru maupun pengalaman-
pengalaman yang dapat kita jadikan sebagai pejaran untuk hidup kita.
Menurut Surana novel adalah suatu genre sastra yang melukiskan kejadian
yang luar biasa, yang berakhir dengan perubahan nasib tokoh utamanya.67
Priyatni
berpendapat bahwa novel berasal dari bahasa latin novellus. Kata novellus
dibentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa inggris.
Dikatakan baru karena bentuk novel adalah bentuk karya sastra yang datang
kemudian dibentuk dari karya sastra lainnya, yaitu puisi dan drama. Kehadiran
novel sebagai salah satu bentuk karya sastra berawal dari kesustraan Inggris pada
awal abad ke-18.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel merupakan karangan
prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
67
Radfan Faisal, Kajian Post Modernisme Pada Novel “Maryamah Karpov” Karya
Andrea Hirata, Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari, hal. 401.
38
orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel
merupakan suatu bentuk media komunikasi yang penyampaian informasi dan
pesan-pesan moralnya dikemas dengan bahasa yang ringan dan menarik sehingga
membantu para pembacanya memahami secara baik.68
Nurgiyantoro berpendapat
bahwa istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan
istilah Indonesia novellet (Inggris: novellet), yang berarti sebuah karya prosa fiksi
yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek.
Senada dengan pendapat tersebut. Abrams menyatakan bahwa sebutan novel
dalam bahasa Inggris yang kemudian masuk ke Indonesia berasal dari bahasa
Italia novella (yang dalam bahasa Jerman: novelle). Secara harfiah novella berarti
“Sebuah barang baru yang kecil”, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek (
short story) dalam bentuk prosa.69
Berdasarkan sudut pandang seni, Waluyo
menyatakan bahwa novel adalah lambang kesenian yang baru yang berdasarkan
fakta dan pengalaman pengarangnya. Susunan yang digambarkan novel adalah
suatu yang realistis dan masuk akal. Kehidupan yang dilukiskan bukan hanya
kehebatan dan kelebihan tokoh (untuk tokoh yang dikagumi), tetapi juga cacat dan
kekurangannya.70
Selain itu Waluyo juga menyebutkan bahwa novel bukan hanya
sebagai alat untuk hiburan namun merupakan bentuk seni yang mempelajari dan
68 Muhammad Munawir Pohan, Analisis Framming Nilai Siri’ Pada Sosok Zainuddin
Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Jurnal Manajemen Pendidikan dan Islam Vol.
7. No. 1. Januari –Juni 2018, hal. 104. 69 Azma Adam, Karakter Tokoh Dalam Novel Kau, Aku Dan Sepucuk Angpau Merah
Karya Tere Liye, Jurnal Humanika No. 15, Vol. 3, Desember 2015/ ISSN 1979-8296, hal. 3. 70 Syahrizal Akbar, Retno Winarni, Andayani, Kajian Logis Dan Nilai Pendidikan Dalam
Novel “Tuan Guru” Karya Salman Faris, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1, No 1, 2013
(54-68), hal. 57.
39
melihat segi-segi kehidupan dan nilai baik-buruk (moral) dalam kehidupan,
mengarahkan kepada pembaca tentang pekerti yang baik dan budi yang luhur
2. Perkembangan Novel
Perjalanan novel dimulai dari timbulnya novel-novel Melayu China sekitar
tahun 1885. Novel bahasa Melayu pertama ditulis oleh Lie Kim Hok (Sobat Anak-
Anak) dalam bahasa Melayu China pada tahun 1884. Novel-novel Melayu China
mencapai puncak ketenarannya setelah tahun 1925 dengan terbitnya seri bulanan.
Pada tahun-tahun itu muncul novel Marga T berjudul Karmila (1973) yang pada
awalnya dimuat sebagai cerita bersambung pada harian kompas. Novel Marga T
yang kemudian muncul dengan berbagai judul antara lain Badai Pasti Berlalu
(1974) dan Gema Sebuah Hati (1976). Marga T bersama Ashadi Siregar telah
membuka babak baru dalam penulisan novel populer di Indonesia, baik dalam hl
bentuk maupun isi. Novel-novel populer bertema kisah cinta pada masa itu
cenderung dangkal isinya, pendek isinya, men-generalisasi, dan menonjolkan
unsur pornografis. Sementara novel-novel Marga T dan Ashadi Siregar sudah
lebih utuh dan cukup panjang sebagai novel, menggunakan bahasa yang baik,
serta digarap dengan pandangan yang terpelajar.71
Novel merupakan salah satu karya sastra yang tidak asing lagi bagi kita.
Novel merupakan sebuah alat untuk mengimplementasikan kehidupan sehari-hari
yang dijalani oleh manusia dan kemudian di tuliskan dalam karya fiksi. Pada
pertengahan abad 19 Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi telah meletakkan dasar-
dasar penulisan prosa dengan teknik bercerita yang bertumpu pada data historis
71
Mailanizilya, Sejarah Perkembangan Novel Indonesia, Artikel Indonesia 12 Februari
(2016), di akses hari sabtu jam 11.15, 7 Desember 2019
40
atau sejarah dan biografis. Kemudian pada awal abad 20 karya yang dianggap dan
diakui memenuhi aspek-aspek dan juga unsur-unsur struktur dari sebuah novel
adalah karangan Mas Marco Kartodikromo dan karya Merari Siregar.
Kemudian masa selanjutnya adalah pada masa balai pustaka. Segolongan
kecil masyarakat India Belandan telah membaca karya sastra yang berbentuk
novel dalam bahasa Melayu, beberapa tahun sebelum Siti Nurbaya karya Marah
Rusli diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 1922. Oleh beberapa kritikus, novel
tersebt dianggap novel penting, pertama dalam sejarah kesusastraan Indonesia
Modern. Dua tahun sebelumnya penerbit yang sama mengeluarkan Azab dan
Sengsara karya Merari Siregar dan pengaran yang sama telah menerbitkan sebuah
novel Saduran, Si Jamin dan Si Johan, pada 1919.
Dalam perkembangan selanjutnya Balai Pustaka dianggap mempunyai
peran yang penting dalam penerbitan novel di Indonesia, tidak hanya yang ditulis
dalam bahasa Melayu tetapi juga ditulis dalam bahasa daerah seperti Jawa dan
Sunda. Jaringan perpustakaan rakyat, perpustakaan sekolah, dan toko buku yang
diatur sangat rapi oleh penerbit pemerintah itu banyak membantu penyebaran
buku-buku terbitannya. Meningkatnya minat baca menyebabkan Balai Pustaka
harus secara aktif mencari naskah agar judul-judul buku yang diterbitkannya
semakin banyak.72
Dari masa ke masa novel mengalami banyak perkembangan yang pesat. Di
setiap novel-novel itu memiliki semangat yang berbeda yang mewakili masa atau
tahun setiap novel tersebut terbit. Ada perkembangan menarik dalam penulisan
72
Hajar Fitriyanto, Sejarah Sastra Indonesia dan Periodisasinya, Artikel Academia Edu,
di akses pada hari Sabtu jam 11.56 tahun 2016 hal 8
41
novel yang mana bukan saja masalah tentang ratusan judul novel yang dihasilkan
disetiap tahun, melainkan juga judul-judul dari novel tersebut yang difilmkan dari
berbagai tema yang ada seperti masalah sejarah, seks, perempuan, keagamaan,
sosiologi politik dan lain sebagai nya.73
3. Unsur-Unsur Novel.
Dalam penyusunan novel terdapat unsur-unsur yang membangun novel
tersebut. Unsur pada novel terbagi dalam 2 (dua) bagian, yakni unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik yaitu unsur yang terdapat dalam novel tersebut,
sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang terdapat diluar novel. Berikut
merupakan unsur intrinsik dari sebuah novel :
a. Tema
Tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya
sastra sebagai struktur simantis dan bersifat abstrak secara berulang-ulang
dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan implisit.
b. Alur (pot)
Menurut Abrams, alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh
para pelaku dalam suatu cerita.
c. Latar
Menurut Abrams, latar disebut juga sebagai landa tumpu yang
menunjukkan pada pengertian tempat, hubungan waktu sejarah, dan lingkungan
sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
73
Mahfud Achyar, Sejarah Perkembangan Novel Indonesia, Journal Achyars, 13 januari
(2009), diakses pada 6 Desember 2019.
42
d. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita sehingga
peristiwa itu menjalin suatu cerita. Sedangkan cara sastrawan menampilkan tokoh
disebut penokohan, inilah yang dikemukakan oleh Aminuddin.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah tempat seorang sastrawan memandang ceritanya.
Dari tempat itulah sastrawan bercerita tentang tokoh, peristiwa, tempat, waktu
dengan gayanya sendiri.
f. Gaya Bahasa
Menurut Aminuddin, gaya bahasa adalah cara seseorang pengarang
menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan
harmonis serta mampu menyuguhkan makna dan suasana yang dapat menyentuh
daya intelektual dan emosi pembaca
g. Amanat
Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, serta pesan yang
ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.
4. Jenis-jenis Novel
Dilihat dari segi mutunya, novel dibedakan menjadi novel populer, novel
literer, dan novel picisan. Berdasarkan tipe atau sifatnya, novel diklasifikasikan
menjadi novel absurd dan novel horor. Sedangkan panjang pendeknya cerita, ada
43
novel biasa (panjangnya standard) dan ada juga yang disebut novelet (novel
singkat).74
Berikut ini jenis-jenis novel:
a. Novel Populer
Novel populer ini merupakan karya sastra yang berbentuk prosa yang
menyuguhkan problema kehidupan yang berkisar pada cinta asmara yang simpel
dan bertujuan untuk hiburan. Jenis novel ini banyak sekali beredar dalam
kesusastraan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang bahkan akan terus
berkembang sampai akhir kehidupan manusia. Contoh novel populer antara lain:
Badai Pasti Berlalu dan Karmila Karya Marga T., Cintaku di Kampus Biru dan
Kugapai Cintamu Karya Ashadi Siregar,Raumanen Karya Marianne Katoppo.
b. Novel Literer
Novel literer merupakan novel yang bermutu sastra, disebut juga novel
serius karena keseriusan atau kedalaman masalah-masalah kehidupan manusia
yang diungkapkan pengarangnya. Novel literer yaitu novel yang menyajikan
persoalan-persoalan kehidupan manusia secara serius, bersifat filsafat, dan
langgeng (abadi) yang bermanfaat bagi penyempurnaan dan artinya kehidupan
manusia, disamping pesona hiburan dan nikmat cerita. Karya-karya mereka
diantaranya: Sang Guru Karya Gerson Poyk, Harimau-harimau Senja di Jakarta,
Jalan Tak Ada Ujung Karya Mochtar Lubis, Keberangkatan Pada Sebuah Kapal,
Namaku Hiroko, La Barka Karya N.H.
c. Novel Picisan
74
Asep Juanda, New Edition Pocket Book Bahasa Indonesia (Jakarta Selatan: Cmedia,
2017), hal. 126-135.
44
Suatu novel yang isinya cenderung mengeksploitasi selera dengan suguhan
cerita yang mengisahkan cinta asmara yang menjurus ke pornografi dan
pornoaksi. Novel-novel yang dapat digolongkan sebagai novel picisan adalah
Tante Maryati Karya Motinggo Busye dan Gaun Hitam Seorang Hostess serta
Bungalow di Puncak Bukit karya Abdullah Harahap.
d. Novel Absurd
Novel Absurd adalah suatu cerita fiksi berbentuk novel yang kisah
ceritanya menyimpang dari logika biasa, irasional (tidak masuk akal), realitas
bercampur angan-angan dan mimpi. Novel absurd didasari oleh aliran surealisme.
Tokoh-tokoh cerita dalam novel ini dikatakan “anti tokoh”, yakni seorang atau
suatu tokoh yang mustahil adanya. Misalnya orang mati hidup kembali, bunga dan
mayat dapat berbicara, seekor sapi bisa terbang dengan kecepatan tinggi. Ini
merupakan contoh dari novel absurd yaitu: Sobar karya Putu Wijaya. Di
dalamnya dikisahkan dua orang sahabat yang berkelahi. Salah seorang
membunuh temannya, tetapi yang terkapar malah mayatnya sendiri. Para tokoh
novalis Indonesia dengan ceritanya yang absurd ialah Putu Wijaya, Budi Dharma,
dan Iwan Simatupang.
5. Fungsi Novel
Fungsi novel pada dasarnya untuk menghibur para pembaca. Novel pada
hakikatnya adalah cerita yang terkandung juga didalamnya yang bertujuan untuk
memberikan hiburan kepada pembaca. Novel juga memuat tentang kehidupan
manusia dalam menghadapi permasalahan hidup. Fungsi lain dari novel adalah
45
mempelajari tentang kehidupan manusia pada zaman tertentu.75
Hal ini yang
membuat para pengarang untuk menuangkan dalam karya sastra (novel). Selain
itu dengan membaca novel akan memberi kesadaran kepada pembaca tentang
kebenaran-kebenaran hidup. Karya sastra novel mengandung keindahan yang
dapat menimbulkan rasa senang, nikmat, terharu, menarik perhatian,menyegarkan
perasaan pembaca.
Abrams mengklarifikasikan fungsi novel ada empat kategori. Pertama,
fungsi mimetik yang menekankan peniruan dan reflektifitas sebuah novel
terhadap konteks. Kedua, fungsi pragmatik yang mengutamakan utilitas novel
dalam mencapai efek-efek tertentu paa pembacanya (masyarakat). Fungsi
pragmatik memaparkan bagaimana karya sastra dapat memengaruhi konteks.76
Ketiga, fungsi ekspresif yang memandang novel terutama hubungannya dengan
pengarang sebagai seorang individu. Novel merupakan wadah ekspresi, persepsi,
dan perasaan pengarang. Keempat adalah fungsi objektif. Objektivitas karya sastra
menuntutnya untuk lepas dari konteks dan pengarang. Novel bebas dan otonom.
Penilaian atas novel berarti penilaian terhadap nilai-nilai instrinsik lainnya.
Agustien S., Sri Mulyani, dan Sulistiono menguraikan beberapa fungsi
sastra(novel), yaitu:
a. Fungsi rekreatif, yaitu sastra yang dapat memberikan hiburan
menyenangkan bagi pembacanya.
75 Andri Wicaksono, Pengkajian Prosa Fiksi (Yogyakarta: Garudhawaca,2014), hal. 72-
76. 76
Aprinus Salam dan Ramayda Akmal, Pahlawan dan Pecundang Militer dalam Novel-
novel Indonesia ( Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014), hal. 14.
46
b. Fungsi didaktif, mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena
adanya nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
c. Fungsi estetis, mampu memberikan keindahan bagi pembacanya.
d. Fungsi moralitas, mampu memberikan pengetahuan kepada pembacanya
sehingga mengetahui moral yang baik dan yang buruk.
e. Fungsi religius, mengandung ajaran agama yang dapat diteladani para
pembaca sastra.
6. Novel Dalam Perspektif Dakwah
Novel merupakan salah satu media dalam menyampaikan dakwah, karena
menyampaikan dakwah tidak hanya di lakukan melalui mimbar-mimbar, media
sosial, dan lain sebagainya, namun berdakwah bisa dilakukan melalui tulisan
seperti menuangkan ide-ide yang mengandung nilai islami ke dalam sebuah novel.
Karena novel dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dalam jangka waktu yang
panjang, dan bisa di nikmati oleh generasi yang akan datang.
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bil qalam
(dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, novel, buku,
majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang me–ngandung pesan dakwah
sangat penting dan efektif. Kelebihan dari dakwah bil qalam yakni pesan
dakwahnya tetap tersampaikan meskipun da’inya sudah tidak ada, atau penulisnya
sudah wafat.77
Bagi sebagian orang dakwah lebih bisa dipahami melalui sebuah
novel dibandingkaan dengan media lain seperti mengikuti kajian-kajian, ataupun
melalui media sosial. Bahkan novel dapat menjadi inspirasi bagi diri seseorang
77
Anisatul Islamiyah, Pesan Dakwah Dalam Novel Negeri Lima Menara, Jurnal
Komunikasi Islam Volume 05, Nomor 01, Juni 2015, hal. 2.
47
untuk merubah menjadi pribadi yang lebih baik. Banyak sekali novel-novel yang
bergenre islami difilmkan untuk ditayangkan di televisi agar mereka yang tidak
gemar dalam membaca juga tahu, bahwa novel itu tidak menceritakan tentang
kisah percintaan, petualangan, namun juga terdapat nila-nilai positif yang perlu
kita ketahui.
Dalam Berdakwah melalui novel pesan-pesan keagamaanya harus
dikemas kedalam bentuk yang menarik dan menyentuh sehingga membuat kesan
mendalam bagi pembaca, dan pada akhirnya pembaca akan mengamalkan nila-
nila keislaman yang terkandung dalam novel tersebut. Karena novel yang baik
akan membekali pembaca dengan suatu yang bermanfaat bagi kehidupan
pembaca selanjutnya. Oleh karena itu novel sebagai wasilah dakwah Islam tidak
hanya mengantarkan para pembaca kepada pemahaman yang terbatas pada bentuk
ekspresi keagamaan yang formal yang berbau verbalisme saja, akan tetapi juga
meliputi keseluruhan sikap dan upaya manusia mempertanyakan diri dan hakekat
dirinya.
Dengan demikian novel sebagai karya sastra merupakan media dakwah
yang relevan untuk saat ini ketika manusia mulai banyak yang terkikis nilai-nilai
kemanusiaan dan melupakan hakikat kehidupan dan agamanya.78
Dalam beberapa
hal, novel berperan penting dalam menyampaikan dakwah, karena novel
merupakan karya sastra yang bersifat modern. Materi yang dimuat didalamnya
tidak terlalu berat,diketahui masyarakat umum dan isi cerita yang mudah
dipahami, serta kemampuan novelis nya yang cerdas.
78
Abdurrazaq, Analisis Pesan Dakwah Dalam Karya Sastra, Jurnal Intizar Vol. 19, No.
2, 2013, hal. 208.
48
Bagi para da’i yang ingin berdakwah melalui novel, tentunya harus
memahami bagaimana kondisi dan situasi umat pada saat ini dan masa yang akan
datang, sehingga dapat menyesuaikan isi dakwah yang akan disampaikan dan
kemudian diterima oleh oran- orang yang ingin menambah wawasan tentang
keislaman.
Sebagai da’i yang berkompeten dalam mengkaji sebuah novel yang
bergenre religi, harus mencoba memperkenalkan kepada generasi muda yang
gemar menulis, agar isi novelnya dimasukkan nila-nilai keislaman, sehingga
menambah kajiaan baru untuk dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dan menambah kader-kader novelis islami.
49
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian tidak terlepas dari metode karena metode dalam penelitian
merupakan hal yang paling penting. Dalam sebuah penelitian metode merupakan
cara untuk memecahkan suatu masalah yang dilaksanakan secara terencana dan
cermat dengan keinganan mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat
memahami dan menjelaskan data penelitian yang dikumpulkan. Dalam penelitian
Nilai-nilai Dakwah dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika peneliti
menggunakan metode Content Analysis.. Analisis isi ( content analysis ) yaitu
suatu teknik penelitian untuk menganalisis dan membuat rumusan kesimpulan-
kesimpulan dengan mengindetifikasikan karakteristik spesifik secara sistematis
dan objektif dari suatu teks.79
Dalam penelitian ini penulis juga melakukan pengumpulan data yaitu
memahami, mengamati dan mencermati langsung pada novel yang akan dikaji.
mencari informasi terkait dengan masalah-masalah penelitian baik dari buku,
internet, novel dan sumber data lainnya.
Maka dalam penelitian ini penulis akan melihat Nilai-nilai Dakwah dalam
Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabila Rais dan
suaminya Rangga Almahendra.
79
Fatkhiatul Miladyah, Nilai-nilai Dakwah dalam Novel “Bismillah”. Skripsi ( Semarang:
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Islam Walisongo, 2019), hal. 17.
50
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan penelitian yaitu
dokumentasi. Metode dokumentasi, menyelidiki benda-benda tertulis, buku,
majalah, peraturan, dan sebagainya. Dalam menggunakan berbagai cara tersebut
diharapkan dapat memperoleh data yang representatif.80
Dalam hal ini
dokumentasi digunakan untuk mencari data-data yang berhubungan dengan
subjek dan objek penelitian yang sedang diteliti. Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan buku-buku, jurnal, skripsi,
internet, PDF, dan sebagainya yang relevan.81
C. Sumber Data
Sumber data yang diambil langsung pada isi novel Bulan Terbelah di
Langit Amerika atau didapat dalam buku, artikel jurnal maupun data-data yang
didapat melalui online.
a. Data Primer
Data primer dari penelitian ini penulis dapatkan dari novel Bulan
Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabila Rais dan suaminya
Rangga Almahendra yang menceritakan kisah perjalanan perkembangan
Islam di Amerika selama tinggal di Amerika.
80
Tauvif Isma Azizah, Nilai-nilai Akhlak Dalam Novel Ayat-ayat Cinta 2 Karya
Habiburrahman El-Shirazy dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Aqidah Akhlak. Skripsi (
Surakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN, 2017), hal 50 81
Moh Alwi Muharom, Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel “Sastra Jendra
Hayuningrat Pangruwating Diyu” ( Cirebon: Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Institut
Agama Islam, 2018), hal 7
51
b. Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini diperoleh dari penelitian pustaka
(library research) seperti mencari beberapa literatur yang berhubungan
dengan penelitian. Seperti artikel-artikel, media internet, serta buku-buku
yang menjadi kajian penulis seperti:
1. Al-Qur’an dan Terjemahannya
2. Hadist dan Terjemahannya
3. Buku-buku tentang Dakwah dan Metode Dakwah
4. Buku tentang Tafsir Al-Qur’an
5. Skripsi, Tesis, Disertasi penelitian terdahulu
6. Jurnal Ilmiah
7. Media-media yang diakses dengan cara online seperti
website yang berhubungan dengan penelitian penulis
D. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan pengumpulan data, kemudian di analisis melalui
metode analisis isi dengan mengembangkan data-data yang telah ditemukan,
temuan bahan yang akan dianalisis berupa kata-kata tertulis atau kutipan-kutipan
di dalam sebuah novel. Analisis konten merupakan sebuah teknik ilmiah untuk
memaknai teks atau konten. Krippendorf mendefinisikan analisis konten adalah
sebagai sebuah teknik penelitian untuk menyimpulkan makna teks ataupun
melalui prosedur yang dapat dipercayai.82
Dalam penelitian ini data yang diambil
bersumber dari Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika. Data yang diungkapkan
82
Vience Mutiara Rumata, Analisis Isi Kualitatif Twitter “#TaxAmnesty” Dan
“#AmnestiPajak. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan. Vol. 18 No. 1 Juni 2017, hal 3
52
yaitu mengenai struktur data objek penelitian, representasi religiusitas, dan nilai-
nilai religiusitas yang terdapat dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika ke
dalam suatu uraian sehingga dapat diambil kesimpulan tentang nilai-nilai religi di
dalam masyarakat. Data yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan,
dideskripsikan, kemudian dianalisis berdasarkan topik masalah yang diangkat.
Berikut ini merupakan teknik analisis data yang digunakan83
:
1. Membaca secara kritis, lebih mendalam, dan diulang hingga beberapa
kali secara teratur.
2. Mengelompokkan atau mengklasifikasikan data berdasarkan topik
penelitian yaitu unsur intrinsik novel (tokoh, alur, amanat, gaya
bahasa, latar, tema, dan sudut pandang), deskripsi religiusitas di dalam
masyarakat, serta nilai religi yang terdapat pada novel.
3. Mendeskripsikan struktur novel dan nilai religi yang terdapat dalam
novel.
4. Menganalisis struktur novel dan nilai religi yang terdapat dalam novel
5. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
dalam skripsi.
6. Menyusun data hasil analisis.
83
Ariyadih, Nilai Religiusitas dalam Novel Opera Van Gontor Karya Amroeh Adiwijaya
dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran sastra di Sekolah” Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013, hlm. 35, tidak dipublikasikan.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil Novel
Penulis Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Judul Bulan Terbelah di Langit Amerika
Genre Roman
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit 2014, September
Halaman 349
ISBN 978-602-03-3676-3
54
2. Biografi Pengarang.
a. Hanum Salsabila Rais
Hanum Salsabila Rais adalah putri kedua Amien Rais, lahir dan
menempuh pendidikan di Yogyakarta, dan ia pun kemudian mendapat
Dokter gigi dari Universitas Gadjah Mada namun justru mengawali
karirnya sebagai jurnalis dan reporter presenter di Trans TV. Tingggal di
Austria selama 3,5 tahun bersama suaminya, menyukai jalan-jalan di
museum daan istana Eropa Pernah bekerja sebagai jurnalis dan video
podcast maker di executive Academy Vienna, tercatat pula sebagai
koresponden untuk detik.com selama 3 tahun.
Tahun 2013 terpilih menjadi duta perempuan mewakili Indonesia
untuk Youth Global Forum di Suzuka, Jepang oleh Honda Foundation.
Bukunya berjalan di Atas Cahaya mendapatkan apresiasi Buku Nonfiksi
Terfavorit 2013 dari Goodreads Indonesia. Film 99 Cahaya di Langit
Eropa 1dan 2 yang skenario filmnya ditulis sendiri olehnya dan suami
mendapat apresiasi dari 1,8 juta penonton versi film indonesia. Or.id.
Setelahnya, 99 Cahaya di Langit Eropa meraih Book of The Year 2014
IKAPI dan Bulan Terbelah di Langit Amerika menjadi best seller
Gramedia tahun 2014 serta meraih Buku Fiksi Terfavorit 2014 dari
Goodreads Indonesia.
Buku-buku yang telah diterbitkannya, antara lain: Menapak Jejak
Amien Rais: Persembahan Seorang Putri Untuk Ayah Tercinta (2010), 99
55
Cahaya di Langit Eropa (2011), Berjalan di Atas Cahaya (2013), dan
Bulan Terbelah di Langit Eropa (2014), dan Faith and the City (2015).
b. Rangga Almahendra
Rangga Almahendra adalah suami Hanum Salsabiela Rais, teman
perjalanan sekaligus penulis kedua buku ini. Menamatkan pendidikan
dasar hingga menengah di Yogyakarta, kemudian berkuliah di Institut
Teknologi Bandung dan S-2 di Universitas Gadjah Mada. Keduanya lulus
dengan predikat cum laude. Memenangi beasiswa dari pemerintah Austria
untuk studi S-3 di WU Wina, Rangga berkesempatan bertualang bersama
istrinya menjelajah Eropa dan Amerika.
Pada 2010, ia menyelesaikan studinya dan meraih gelar doktor di
bidang Internasional Business&Management. Saat ini ia tercatat sebagai
dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan
Johannes Kepler University. Rangga sebelumnya pernah bekerja di PT
Astra Honda Motor dan ABN AMRO Jakarta. Rangga juga merupakan
sebagai Direktur Utama AdiTV (www.aditv.co.id), serta menjadi Manager
of Office International Affairs FEB-UGM.
3. Sinopsis Novel
Novel Bulan terbelah di Langit Amerika merupakan novel karya Hanum
Salsabila Rais dan Rangga Almahendra suaminya. Yang mengisahkan tentang
perjalanan hidup mereka selama berada di Amerika. Perjalanan mereka di
Amerika tentu adanya maksud dan tujuan. Tujuan sebenarnya adalah mereka
56
mendapatkan tugas yang harus diselesaikan. Misi yang mengharuskan mereka
untuk melawan amarah sekaligus memperjuangkan Islam.
Hanum yang merupakan seorang jurnalis ditugaskan, Gertrud yang
merupakan seorang bosnya di harian Heut ist Wunderbar. Wina, Austria untuk
menulis sebuah artikel yang akan mengubah dunia, dengan tema “Would the
world can be better without Islam?”. Topik yang sangat mengusik keyakinan.
Sebelumnya Hanum menolak untuk melakukan tugas yang diberikan Gertrud
kepadanya, namun Gertrud tidak menyerah untuk merayu hanum untuk dapat
menulis artikel tersebut.
Karena Hanum merupakan seorang muslim, jadi Gertrud ingin Hanum
yang menulisnya, karena beberapa artikel yang ditulis oleh Hanum sangat
membuat Dewan redaksi harian Heut ist Wunderbar puas. Namun Hanum tetap
menolaknya, karena menurutnya itu sangat memojokkan keyakinannya, namun
sejenak ia berfikir dan akhirnya ia menerima tawaran dari Gertrud. Gertrud
mennyuruhnya, karena ia merupakan sosok muslim dan lebih pantas menulisnya,
dan bukan orang lain yang tidak tahu apa-apa tentang islam.
Dengan ia menulis artikel tersebut “Would the world can be better without
Islam?” tentunya itu berkesempatan dijawab TIDAK, artikel tersebut juga
berkaitan dengan peringatan delapan tahun peristiwa 11 September yang terjadi di
Amerika. Menewaskan banyak orang, nonmuslin sekaligus muslim yang berada
disana. Pada saat itulah mereka menganggap penyebab terjadinya peristiwa itu
disebabkan oleh muslim.
57
Sementara suaminya Rangga mendapatkan tugas dari Profesor Reinhard
untuk membuat sebuah penelitian dalam bentuk paper tentang strategic
Management Society dimana Rangga harus mengikuti konferensi pers pada saat
membuat penelitiannya, karena disitu ia akan mendapat banyak masukan. Karena
dalam konferensi pers tersebut di isi oleh seorang milyioner ternama yaitu
Philipus Brown, maka Rangga harus merekam dan mencatat apa yang
disampaikannya. rangga dan Hanum sama-sama mendapatkan tugas di Amerika.
Rangga dengan semangat nya merencanakan agenda mereka ketika akan
berada disana, ia menyelipkan agenda untuk bersenang-senang selama 6 hari,
namun takdir berkehendak lain. Agenda yang telah direncanakan tidak terlaksana.
Mereka harus berpisah karena menyelasaikan tugas masing-masing. Namun
peristiwa pada 11 September 2001 yang belum tuntas. Pertemuan merekalah yang
akan menjawab tentang perpecahan pada saat tragedi 11 September 2001, tentang
kejadian sebenarnya.
4. Unsur Intrisik Dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika.
Unsur intrinsik adalah unsur yang terpenting dalam sebuah novel.
Berdasarkan landasan teori yang telah diungkapkan pada bab 2 (dua),
unsur intrinsik terdiri dari 7 (tujuh) bagian yaitu tema, alur, latar, tokoh
dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
a. Tema
Tema yang terdapat dalam novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika bukan hanya 1 (satu) jenis saja sebagai intinya, tetapi 2 (dua)
jenis, yaitu :
58
1. Tema Mayor ; tema mayor merupakan tema utama cerita, pada
novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika, tema utamanya adalah
religius yang merupakan suatu hubungan antar manusia dengan
Tuhan yang memiliki keterkaitan dengan kebudayaan dan agama
yang terdapat dakwah di dalamnya. Tidak hanya dalam berbentuk
ritual ibadah, akan tetapi juga dalam bentuk kegiatan yang sesuai
dengan ajaran agama. Hal tersebut sudah terlihat dari awal cerita
Hanum menulis tokoh besar dan baik, tetapi berlainan dengan
ajaran-ajaran serta norma agama yang diyakininya.
2. Tema minor merupakan tema atau makna dari sebuah cerita yang
hanya terdapat dalam beberapa bagian saja dan tema tambahan
yang dapat berdiri sendiri. Novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika memiliki beberapa tema minor yaitu percintaan seperti
kisah cinta antara Hanum dan Rangga, Ibrahim Hussein dan Azima
Hussein, Micheal Jones dan Joanna Jones dan kisah persahabatan
yang hadir sebagai bumbu dari kisah perjalanan seperti
persahabatan Rangga dengan kedua sahabatnya yaitu Stefan dan
Khan.
b. Alur
Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika menggunakan alur maju.
Hal ini dikarenakan proses penceritaan yang berdasarkan rentetan
waktu peristiwa. Mulai dari kejadian tahun 2001 hingga
pengklarifikasian yang sesungguhnya oleh Brown.
59
c. Latar
Latar merupakan tempat terjadinya peristiwa di dalam sebuah cerita.
Selain itu latar merupakan landasan sebuah peristiwa terjadi. Latar
memiliki 3 (tiga) unsur yaitu :
1. Latar Tempat : yaitu Pesawat terbang America Airlines, World
Trade Centre, Apartemen di Wina, kantor universitas, stasiun U-
Bahn, ruang kerja Getrud di kantor Heutu ist Winderbar, Harlem,
New York, Museum Memorial 9/11, Kompleks Ground
Zero/Grand Memorial 9/11, bus, Mesjid New York Manhattan,
rumah Azima Hussein, Empire State Building, Hotel Arlington,
Baird Auditorium.
2. Latar Waktu : yaitu berupa pagi, siang, dan malam. Berikut kutipan
yang menunjukkan waktu malam :
Dengan suara parau Dai mengucapkan selamat malam pada para
hadirin yang terhormat.
Kutipan berikut menunjukkan secara jelas bahwa peristiwa
terungkap rahasia yang disimpan oleh Brown selama 8 (delapan)
setelah peristiwa tersebut sehingga Azima menangis setelah
mengetahui apa yang selama ini terjadi pada suaminya.
3. Latar Sosial Budaya
Latar sosial budaya yang tergambar pada kehidupan sosial di
Amerika tidak jauh berbeda dengan Eropa yang mengandung
60
kebebasan. Akan tetapi Amerika jauh lebih keras dan kurang
religius di segala aktivitasnya.
d. Tokoh dan Penokohan
Salah satu tokoh dalam novel ini adalah tokoh utama yaitu Hanum
yang terlihat sejak awal cerita hingga akhir cerita. Ia dan tokoh
lainnya memiliki peran penting di dalam cerita novel tersebut.
Tokoh utama merupakan tokoh yang selalu hadir, yang banyak
diceritakan dalam setiap kejadian dan paling banyak ditemukan
pada setiap halaman.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut
pandang orang pertama atau tokoh sentral dalam cerita.terdapat 2
(dua) tokoh sentral yaitu hanum dan Rangga yang sama-sama
menggunakan kata “aku” sebagai pelaku dan penerima kejadian
tersebut dan orang yang mengetahui cerita tersebut dalam berbagi
ide, pikiran, perasaan, dan gagasan setiap saat dan lebih dekat.
f. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa semi baku
ataupun menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
g. Amanat
Amanat yang disampaikan dalam novel tersebut adalah untuk tidak
menyerah dalam berbagai macam keadaan, menghargai
kepercayaan agama orang lain, menjaga lisan untuk kebaikan,
61
menata hati untuk tidak menjadi pendendam, dan menjalankan
hidup berdasarkan ajaran agama.
B. Latar Belakang Tulisan Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika
Berawalnya Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika ini ketika Hanum
dan suaminya diwawancarai oleh seorang penyiar radio yang membuatnya
teringat pada suatu tulisan tentang muhibah ke Amerika Serikat pada 2009 silam
yang terabaikan. Buku tersebut lebih awal diterbitkan sebelum novel 99 Cahaya di
Langit Epora, berdasarkan kisah perjalanan berkunjung ke New York dan
Washington DC selama 12 (dua belas) hari dan menyempatkan datang ke semua
ikon duo kota besar tersebut.
Cerita dalam novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika ini merupakan
gabungan berbagai gendre buku seperti drama, fakta sejarah, ilmiah, travelling,
spiritual serta fiksi. Awal Bulan Terbelah Di Langit Amerika adalah kisah nyata
yang dialami oleh Hanum dan suaminya, tetapi karena mengingat suatu perjalanan
bukan hanya untuk bercerita maka hanum berubah pikiran. Mulai dari kisah nyata
keduanya maupun cerita narasumber terpercaya selama Hanum menjadi wartawan
dan scholar di Eropa. Beberapa cerita yang dituangkan dalam novel ini berasal
dari inspirasi yang dilihat keduanya dari media sosial seperti youtube, online news
maupun dari karya sastra yang sebelumnya. Semua fakta sejarah, ilmiah,
bangunan bersejarah atau peristiwa yang disampaikan juga beradaptasi dengan
kejadian yang sebenarnya. Pada bulan Februari samapai bulan Mei 2014 Hanum
bergegas mengejar draf Amerika yang belum mempunyai judul ditengah
62
kesibukan dosen dan staf direksi PT. Arah Dunia Televisi (AdiTV), TV islami
Modern di Yogyakarta serta pengejaran film 99 Cahaya di Langit Eropa.
Hal-hal yang melatar belakangi tulisan dalam novel bulan terbelah dilangit
amerika adalah untuk menuangkan sebuah ide dalam menyebarkan nilai-nilai
kebaikan, bagaimana menjadi muslim yang baik, untuk dirinya sendiri dan juga
untuk lingkungan sekitarnya, agar dapat memberi manfaat kepada masyarakat.
Novel ini ditulis juga untuk membantah orang-orang yang selalu menyudutkan
agama Islam, dan penulis novel ini ingin menjelaskan bahwasanya islam itu
agama yang baik, islam tidak pernah meremehkan orang-orang yang tidak
beragama islam atau orang yang memilih agama lain karena islam menghargai
perbedaan, tidak seperti yang orang-orang pikirkan. Sehingga penulis berharap
pembaca novel ini bisa merubah pandangan mereka terhadap agama islam yang
selalu dianggap salah dan bukan agama yang baik.
Kemudian juga yang sering dibahas adalah hanya tentang radikalisme,
terorisme, dan kejahatan lainnya. Sehingga membuat orang-orang yang
menyebarkan nilai-nilai kebaikan tidak dipedulikan, sehingga akhirnya mereka
menulis novel ini untuk memberitahukan kepada masyarakat luas bahwasanya
yang penting untuk dipelajari adalah nilai-nilai kebaikan sehingga nantinya bisa
melawan kejahatan-kejahatan yang terjadi. Sebelum ditayangkan film 99 Cahaya
Di Langit Amerika, penayangannya hanya film-film bergenre horror,
action,romance dan lain sebagainya namun setelah film itu ditayangkan banyak
membawa perubahan, masyarakat akhirnya tertarik untuk dibuat lagi film-fim
religi lainnya. Jika nilai-nilai keislaman dan juga kebaikan selalu disebarluaskan
63
maka masyarakat akan semakin banyak dan luas pengetahuan tentang islam dan
kebaikan.Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika menjadi salah satu novel best
seller sehingga difilmkan.
C. Nilai-nilai Dakwah Pada Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa nilai-nilai dakwah yang terdapat
dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika, nilai-nilai tersebut terdapat
dalam dialog antar tokoh maupun melalui harapan tokoh itu sendiri dalam
menyampaikan pesan dalam novel. Dalam novel ini juga banyak pelajaran-
pelajaran yang dapat dijadikan sebagai sebuah motivasi dalam mencapai apa yang
kita inginkan, dan itu harus dengan usaha yang sungguh-sungguh dengan
menyerahkan diri kepada Allah dan mengharap pertolongan-Nya.
Paragraf dan kalimat yang ada dalam sebuah novel merupakam kumpulan
yang ingin disampaikan oleh penulis novel kepada khalayak luas melalui karya-
karya nya yang dapat merubah pola pikir pembaca untuk dapat mengambil hal-hal
yang positif untuk dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari, terutama novel
yang meceritakan tentang nilai-nilai keislaman yang patut kita ambil pelajaran
untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Tentu nya pesan yang
ditulis didalam novel akan ada yang memahami apa maksud yang ingin
disampaikan.
Setelah penulis membaca dan meneliti novel Bulan Terbelah di Langit
Amerika, ada banyak nilai-nilai dakwah yang penulis dapatkan yang terkandung
di dalamnya. Adapaun nilai-nilai tersebut:
1. Keimanan yaitu meyakini adanya Allah SWT.
64
2. Keislaman adalah tunduk, patuh kepada Allah.
3. Ketauhidan yaitu mengesakan Tuhan bahwasanya tidak ada zat yang
serupa dengan Zat Allah.
4. Ketaqwaan yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi
segala larangan-Nya.
5. Tawakkal merupakan percaya kepada kebesaran Allah, karena Allah
Maha berkehendak.
6. Akhlak yaitu berperilaku baik sesuai ajaran Islam.
7. Toleransi adalah menghargai dan menghormati setiap perbedaan antar
umat manusia.
8. Muamalah adalah hubungan antara manusia dan manusia.
Ayat tentang nilai keimanan
Artinya: Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang
sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan
untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu
Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari
dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi
65
atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali
Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik-
baik penolong. 84
Hadis tentang keimanan
بة ح ث نا أبو بكر بن أب شي ث نا يي بن يي التميمي أخب رن أبو الحوص ح و حد ث نا أبو حد د علي الحوص عن أب إسحق عن موسى بن طلحة عن أب أيوب قال جاء رجل إل النبي صلى الل
د الل ل تشرك ب وسلم ف قال دلن على عمل أعمل يدنين من النة وي باعدن من النار قال ت عب ئا وتقيم الصلة وت ؤت الزكاة وتصل ذا رحك ف لما أدب ر قال رسول الل صلى الل علي وسلم إ شي
بة إ تسك ب تسك با أمر ب دخل النة وف رواية ابن أب ش ي
Artinya :Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi
telah mengabarkan kepada kami Abu al-Ahwash. (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Abu Ishaq dari Musa bin Thalhah
dari Abu Ayyub dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Nabi صلى الله عليه وسلم, seraya
bertanya, 'Tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang mendekatkanku dari surga
dan menjauhkanku dari neraka? ' Beliau menjawab, 'Kamu menyembah Allah,
tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, menyambung silaturrahim dengan keluarga." Ketika dia pamit maka
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Jika dia berpegang teguh pada sesuatu yang
84
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an,
2011), hal. 341.
66
diperintahkan kepadanya niscaya dia masuk surga'." Dan dalam suatu riwayat
Ibnu Abu Syaibah, "Jika dia berpegang teguh dengannya.85
" (HR. Muslim: 15)
Ayat tentang nilai Keislaman
Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya
Allah sangat cepat hisab-Nya.86
Hadis tentang Keislaman
ث نا هشام بن عمار ث نا الوزاعي عن ق رة بن عبد الرحن حد ث نا ممد بن شعيب بن شابور حد حد وسلم من بن حي وئيل عن الزهريي عن أب سلمة عن أب هري رة قال قال رسول الل صلى الل علي
حسن إسلم المرء ت رك ما ل ي عني Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Syu'aib bin Syabur telah menceritakan
kepada kami Al Auza'i dari Qurrah bin Abdurrahman bin Haiwa`il dari Az Zuhri
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
85 Imam Abi Husain Muslim Bin Ibnu Hajj Al-Naisaburi. Sahih Imam Muslim, Juz I Kitab
Iman, (Arab Saudi :Dar- Assalam, 2000) 86
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an,
2011), hal.52.
67
"Tanda dari baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang
tidak bermanfaat baginya." (HR. Ibnu Majah: 3966).87
Ayat tentang ketauhidan
Artinya : Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah:
"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku
bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".88
Hadis tentang ketauhidan
ث نا شعبة عن عطاء بن السائب عن أب البختيي عن ث نا ممد بن جعفر قال حد عبيدة عن قال حد علي وسلم أ رجل حلف بلل الذي ل إل إل هو ك عبد الل بن فر الزب ي عن النبي صلى الل اذب ف
ل قال شعبة من ق بل الت وحيد اللArtinya: Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Atho` bin As-Sa`Ib dari Abu Al Bukhtari dari 'Abidah dari Abdullah bin Az
Zubair dari Nabi صلى الله عليه وسلم, ada seorang laki-laki bersumpah dengan nama Allah yang
tidak ada ilah selain-Nya namun ia bohong dalam sumpahnya, maka Allah akan
mengampuni dosanya, Syu'bah berkata, "Itulah bagian dari tauhid". (HR. Ahmad:
15519).89
87
Sunan Ibnu Majjah, Kitab Az-zuhud jilid VI, (Beirut: Dar Al-Kutub). 88 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an,
2011), hal. 207. 89 Hadis Riwayat Ahmad, no 15519, Kitab Musnad Penduduk (Madinah).
68
Ayat tentang ketaqwaan
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam Keadaan beragama Islam.90
Hadis tentang ketaqwaan
ث نا ممد بن عب يد قال علي وسلم قال إ حد ث نا داود عن أبي عن أب هري رة عن النبي صلى الل حددرو فم قال أت أكث ر ما يدخل الناس النار الجوفا قالوا ي رسول الل وما الجوفا قال الفرج وال
أكث ر ما يدخل النة ت قوى الل وحسن اللق
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid berkata;
telah menceritakan kepada kami Daud dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi
beliau bersabda, "Sesungguhnya kebanyakkan yang menyebabkan manusia ,صلى الله عليه وسلم
masuk neraka adalah dua lubang, " para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah,
apa yang dimaksud dengan dua lubang?" maka beliau bersabda, "Kemaluan dan
mulut, " beliau bersabda, "Tahukah kalian apa yang banyak memasukkan
seseorang ke dalam surga? taqwa kepada Allah dan akhlaq yang mulia." (HR.
Ahmad: 9319).91
90 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an,
2011), hal. 63. 91 Hadis Riwayat Ahmad, no 9319, Bab Musnad Abu Huraira ra,
69
Ayat tentang Akhlak
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta
ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian
kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.92
Hadis tentang akhlak
ث نا العمش عن شقيق وابن ني قال أخب رن العمش عن شقيق عن مسر ث نا وكيع حد و عن حدل يكن رسول الل صلى الل علي وسلم فاحشا ول مت فحيشا وكا ي قول من عبد الل بن عمرو قال
اخياركم أحاسنكم أخلقا قال ابن ني إ خياركم أحاسنكم أخل
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Waqi' telah menceritakan
kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dan Ibnu Numair dia berkata; telah
mengabarkan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari Masruq dari Abdullah bin
'Amru, dia berkata; tidaklah Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu orang yang keji atau orang yang
suka berkata keji. Beliau bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling
baik akhlaqnya." Sedangkan menurut Ibnu Numair, beliau berkata,
92
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an,
2011), hal. 12.
70
"Sesungguhnya yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik
akhlaqnya." (HR. Ahmad: 6526).93
Ayat tentang muamalah
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.94
Hadis tentang muamalah
ث نا شعبة عن ق تادة عن أب الليل عن عبد الل بن ث نا أبو الوليد الطيالسي حد الارث عن حدقا فن صدقا وب ي نا حكيم بن حزام أ رسول الل صلى الل علي وسلم قال الب ييعا بليار ما ل ي فت
ب يعهما قال أبو داود وكذلك رواه سعيد بن بورك لما ف ب يعهما وإ كتما وكذب مقت الب ركة من أب عروبة وحاد وأما هام ف قال حت ي ت فرقا أو يتارا ثلث مرار
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Ath Thayalisi
telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Qatadah dari Abu Al Khalil dari
Abdullah bin Al Harits dari Hakim bin Hizam bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
"Dua orang yang saling berjual beli memiliki khiyar (hak memilih) selama
93 Hadis Riwayat Ahmad, no 6526. Bab Musnad Abdullah Bin Amru bin Al-asy ra.
94 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an, 2011), hal.
517.
71
mereka belum berpisah. Apabila mereka jujur dan memberikan penjelasan (terus
terang dalam muamalah mereka), maka mereka akan diberi berkah dalam jual
beli mereka. Dan apabila mereka menyembunyikan kekurangan dan berdusta,
maka berkah akan terhapus dari jual beli mereka." Abu Daud berkata; dan
demikianlah hadits tersebut diriwayatkan oleh Sa'id bin Abu 'Arubah, dan
Hammad. Adapun Hammam, ia berkata; hingga mereka berpisah, atau memilih
tiga kali. (HR. Abu Daud: 3000).95
Ayat tentang tawakkal
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.96
95 Hadis Riwayat Abu Daud, no 3459. Kitab Jual Beli, Baitul afkar Ad-dauliyah 96 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an,
2011), hal. 71.
72
Hadis tentang tawakkal
ث نا عبد الرحن بن مهديي ث نا ممد بن بشار حد ث نا سفيا عن سلمة بن كهيل عن عيسى حد حد علي وسلم الطي رك بن عاصم عن زري عن عبد الل بن مسعود قال قال رسول الل صلى الل ي رة من الشي
وكل قال أبو عيسى وف الباب عن أب هري رة وحابس التميميي وعائشة وما منا ولكن الل يذهب بلت بة وابن عمر وسعد وهذا حديث حسن صحيح ل ن عرف إل من حديث سلمة بن كهيل وروى شع
ا الديث قال سعت ممد بن إسعيل ي قول كا سليما بن حرب ي قول ف أيضا عن سلمة هذ بن مسعود وما هذا الديث وما منا ولكن الل يذهب بلت وكل قال سليما هذا عندي ق ول عبد الل
نام
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar
berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Mahdi berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail bin Ashim dari 'Isa
bin 'Ashim dari Zirr dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, "Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda, "Sesungguhnya thiyarah (pesimis) bagian dari syirik dan bukan bagian
dari ajaran kami, justru Allah akan menghilangkan thiyarah (pesimis) itu dengan
bertawakkal kepada-Nya." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari
Abu Hurairah, Habis At Tamimi, 'Aisyah, Ibnu Umar dan Sa'd. Hadits ini
derajatnya hasah shahih, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Salamah
bin Kuhail. Syu'bah juga meriwayatkan dari Salamah dengan hadits yang sama.
Ia berkata, "Aku mendengar Muhammad bin Isma'il berkata, "Sulaiman bin Harb
berkata tentang hadits ini, 'dan bukan dari kita, justru Allah akan menghilangkan
thiyarah (pesimis) itu dengan bertawakkal kepada-Nya', Sulaiman berkata, "Ini
73
menurut pendapatku, adalah perkataan Abdullah bin Mas'ud "Dan tidaklah
(thiyarah) dari ajaran kami." (HR. Tirmidzi: 1539).97
Ayat tentang toleransi
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."98
Hadis tentang toleransi
ث نا ليث عن أب ب ردة ث نا عبد الصمد حد علي وسلم قال حد عن أب موسى أ رسول الل صلى اللا ت قومو لمن معها إذا مرت بكم جنازة ي هوديي أو نصراني أو مسلم ف قوموا لا ف لستم لا ت قومو إن
من الملئكة
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad Telah
menceritakan kepada kami Laits dari Abu Burdah dari Abu Musa bahwa
97
Hadis riwayat Tirmidzi, no 1539. Bab Thiyarah, Maktabatul Al-Ma’arif Riyadh. 98
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Cahaya Qur’an,
2011), hal.
74
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Apabila di hadapan kalian lewat jenazah orang
Yahudi atau Nasrani atau muslim, maka hendaklah kalian berdiri! Berdiri
tersebut bukan untuk menghormati jenazah itu, akan tetapi untuk yang
bersamanya yaitu para malaikat." (HR. Ahmad: 18671).99
Adapun nilai-nilai tersebut menyangkut keimanan, ketauhidan, ketaqwaan,
akhlak, muamalah, tawakkal dan toleransi. Berikut uraian tentang Nilai-nilai
dakwah dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Uraian tentang Nilai-nilai Dakwah dalam Novel Bulan Terbelah di
Langit Amerika
No Nilai Dakwah dalam
Novel Bulan Terbelah di
Langit Amerika
Kategori
nilai
Penjelasan
1. Ya Tuhan ...ganjarlah aku
dengan kekuatan untuk
melaksanakan tugas berat
ini. Mudah-mudah Engkau
melihat misi yang lebih
besar dibaliknya:
meluruskan pikiran negatif
orang-orang Barat terhadap
Islam. Aku harus
membuktikan bahwa tema
ulasan tuntutan dewan
redaksi itu tak akan
terbukti. Hal 49
Tawakkal
Bahwasanya hanum selalu
meminta pertolongan kepada
Allah dalam setiap langkah,
untuk dimudahkan segala
urusannya, dan berharap
bahwa tugas yang ia emban
dapat ia selesaikan dengan
baik , dapat membuahkan
hasil, bahwa pemikiran negatif
masyarkat barat terhadap
Islam tidak lah benar, karena
islam merupakan agama yang
yang selalu mengajarkan
kebaikan dalam segala hal.
99 Hadis Riwayat Ahmad, no 18671. Bab Hadis, Abu Musa Al-asy’ari ra.
75
2. Aku yakin semua ini adalah
grand design Allah, tidak
mudah memahami jalan
takdir, karena takdir tak
akan berjalan dengan
arahan navigasi manusia.
Gps Tuhanlah penentunya.
Jalan yang akhirnya
mempertemukan aku dan
Hanum dalam suatu
kebetulah, duduk bersama
dalam tubuh si burung besi
perkasa yang dengan tenang
melewati badai dibawah
sana, menuju satu tujuan.
Hal 59
Keimanan
Allah tidak pernah tidur,
apabila ia berkehendak maka
sesuatu itu akan terjadi , tanpa
kita sadari, Allah telah
menetapkan jalan hidup kita
bagaimanapun keadaannya,
Allah telah menyusun rencana
dan ketetapan yang diberikan
untuk kita jalankan. Allah
maha mengetahui apa yang
hendak kita lakukan dan apa
yang akan terjadi pada kita.
3. Berjalan dan terus lah
berjalan dengan niat
kebaikan untuk mengejar
restu dari Allah, bersama
orang-orang yang kaucintai,
lalu sematkan dalam hati
dan pikiranmu akan
perjalanan hidupmu tentang
surga yang akan kaugapai.
Maka seberat, sepanjang,
dan sebesar apa pun
halangan yang melintangi
langkahmu, akan terbuka
dengan sendirinya atas izin
Nya. Ingatlah, Tuhan akan
mengirim malaikat-
malaikat-Nya yang
mempunyai keringanan
tangan tak bertepi untuk
menyelamatkanmu
manakala kau hendak
terpeleset di ujung yang
curam. Hal 122
Keimanan
Setiap langkah yang kita
ambil pastilah allah telah
menentukan nya bagi kita,
dan setiap perbuatan yang kan
kita kerjakan pastinya untuk
mendapatkan ridha Allah,
untuk itu jika kita merasa
jalan yang kita lalui begitu
suram, dan tidak ada jalan
keluar maka ingatlah, Allah
selalu bersama kita, kita hanya
perlu bersabar dan menjalani
nya dengan penuh keihklasan.
Allah tidak akan memberikan
suatu cobaan kepada seorang
hambanya diluar batas
kemampuanya. Maka tetap
tegar, ikhtiar dan tawakkal.
4. Berjalan lah dan terus
berjalan dengan niat
kebaikan untuk mengejar
restu dari Allah, bersama
orang-orang yang kaucintai,
lalu sematkan dalam hati
dan pikiranmu akan
Setiap jalan yang ingin kita
tempuh tentu harus
disematkan dengan niat yang
baik serta mendapat restu dari
allah. Dan segala sesuatu yang
kamu lakukan dengan harapan
dapat menggapai surga.
76
perjalanan hidupmu tentang
surga yang akan kau gapai.
Maka seberat apapun,
sepanjang, dan sebesar apa
pun halangan yang
melintangi langkahmu,
akan terbuka dengan
sendirinya atas izin-Nya.
Ingatlah , Tuhan akan
mengirim malaikat-
malaikat-Nya yang
mempunyai keringanan
tangan tak bertepi untuk
menyelamatkan manakalaa
kau hendak terpeleset di
ujung jurang yang curam.
Hal 122
Ketaqwaan
Ketika cobaan yang hebat
datang mengahampiri setiap
langkahmu maka yakinlah
baahwa Allah selalu ada
bersamu dan akan
membukakan jalan atas
rintangan yang sedang kamu
hadapi. Dan tuhan telah
menentukan jalan hambanya
manakala ia telah hilang arah,
maka dari itu ingat lah Allah
akan selalu bersama-sama
orang yang sabar dan taat
kepadanya serta berlindung
kepadanya untuk selalu
memohon pertolongan dalam
setiap kegelisahan yang
dialami.
5. Aku yakin, Julia Collins,
perempuan berambut pirang
kemerahan dan
berkacamata tebal ini,
adalah Malaikat bertangan
ringan yang akan
menyelamatkan
keberadaanku di New York.
Dia membersihkan lututku
dengan seksama. Hal 122
Muamalah
Sikap saling tolong sesama
manusia, ini merupakan hal
yang sangat muliapa, sikap
saling tolong menolong sangat
penting dalam kehidupan kita,
dengan kita menolong orang
yang membutuhkan maka kita
akan mendapat pahala dan itu
merupakan suatu ibadah.
6. Ampunilah aku, Tuhan,
atas segala perjalanan hidup
yang tak menyusuri
perintah-Mu. Masukkan
aku dalam surga-Mu jika
Engkau menghendakiku
kelak
Keimanan
bahwa jika kita mendapat
kesusahan maka berlindung
lah kepada Allah dan
memohon ampun atas segala
yang pernah kita lakukan,
tentang keimanan kita kepada
Allah yang terdapat dalam
rukun iman pertama,
bahwasanya manusia yakin
dengan adanya Allah dalam
kehidupan mereka. Dan setiap
doa yang dipanjatkan untuk
mendapatkan ridhanya, dan
memohon ampun kepada
Allah agar dimasukkan ke
dalam surga-Nya. Karena
Allah maha penyayang maha
77
pengampun, sebesar apapun
kesalahan manusia, jika ia
bersunggu-sungguh bertaubat,
maka allah akan mengampuni
dosanya.
7. Persoalan klise, pikirku,
Masjid di Wina, tempat aku
dan Hanum biasa mengajar
Al-Qur’an juga dirundung
masalah yang sama. Tak
sanngup membayar
tunggakan sewa yang
semakin melejit harganya
Ketaqwaan
Bahwa sepasang suami istri
Rangga dan Hanum tidak
pernah melupakan kewajiban
nya sebagai seorang muslim,
yaitu membaca Al-Qur’an dan
mengajaran kepada orng lain.
Perilaku ini menunjukkan
suatu bentuk ibadah kita
kepada Allah SWT. Karena
sebaik-baik manusia itu
berguna bagi orang lain.
Menjadi pribadi yang
bermanfaat merupakan salah
satu karakter yang harus
dimiliki oleh seorang muslim.
Manfaat yang ia berikan
kepada orang lain, akan
kembali kepada nya dirinya
sendiri menjadi kebaikkan
yang ia tanamkan. Dan
sebaik-sebaik kalian adalah
orang yang belajar Al-Qur’an
dan mengajarkannya.
78
8. Kebanyakan dari mereka
para muallaf menjadi
muslim karena
pernikahannya. Tak ada
yang salah dengan itu. Tapi
ketika hidayah itu turun
langsung dari Allah tanpa
perantara, sungguh itu suatu
cerita yang tak biasa.
Keimanan
Bahwa seseorang yang
mendapatkan hidayah untuk
merubah keyakinannya dan
memutuskan untuk berpindah
agama menjadi seorang
muslim karena ingin
menjalani kehidupanyaa
dengan orang yang ia cintai.
Yang merupakan sosok
muslim. Dan memutuskan
untuk menikahinya. Selain itu
berpindah agama dan masuk
agama islam merupakan hal
yang sangat baik.
9. Ya Allah, ya Tuhan, atas
segala malaikat-malaikat di
atas sana... Aku tidak
benar-benar
mengucapkannya. Aku
benar-benar tidak
menginginkanya...
Mengapa Engkau kabulkan
semua ini?
Keimanan
Berdoa dan berkeluh kesahlah
kepada Allah SWT karena
merupakan akhlak terpuji dan
sangatlah disukai. Maka setiap
kegelisahan yang kita hadapi
berlindunglah kepada Allah
agar segaala kesulitan di beri
kemudahan dan perbuatan ini
juga merupakan salah satu
ibadah untuk mencari
keridhaaan Allah.
10. Mom selalu bilang, jadi
orang muslim itu harus
toleran seperti kata
Grandpa. Jika Grandma
ingin aku mendengarkannya
membaca Alkitab, Mom
bilang tidak apa-apa.
Asalkan aku tidak ikut-
ikutan membacanya. Tuhan
tahu hatiku.
Bahwasanya kita harus saling
menghargai antara umat
manusia walaupun berbeda
keyakinan, asalkan kita tidak
mengikuti apa yang mereka
lakukan, sebagai seorang
muslim memang harus
memiliki sikap toleran
terhadap orang lain.
11. Aku sangat hormat kepada
kedua orang tuaku, ayah
dan ibuku. Mereka berdua
adalah dua orang yang
sangat mencintaiku.
Membesarkanku dan
mempersenjataiku dengan
banyak pengetahuan umum
maupun agama.
Akhlak
Bahwa kita harus saling
menghormati dan menghargai
sesama lain, saling
menghargai dan menghormati
memang harus dimiliki oleh
setiap manusia, terutama
terhadap kedua orang yang
kita cintai ayah dan ibu kita.
Karena mereka lah yang telah
merawat dan membesarkan
79
kita. Contoh lain ketika kita
berhadapan dengan orang
yang lebih tua dari kita, sikap
yang harus kita tunjukkan
adalah sikap menghargai dan
menghormati. Karena dengan
demikian itu akan menjaga
keakraban yang dapat
membuat sebuah hubungan
erat dalam ikatan
persaudaraan.
12. Aku benar-benar tersentak.
Rambut palsu itu begitu
lembut. Begitu dilepas,
terlihatlah di sebuah
daleman jilbab yang
menutupi rambut aslinya.
Tiba-tiba aku menyadari
mengapa Azima
mengenakan sweter turtle
neck panjang hingga ujung
telinga itu.
Ketaqwaan
Menutup aurat itu penting
dan dianjurkan dalam islam,
apalagi kita sebagai wanita
muslim, menutup aurat adalah
bagian tubuh yang dalam
pandangan agaman dilarang
untuk diperlihatkan. Apalagi
sebagai wanita muslim,
menutup aurat itu wajib.
Adapaun menutup aurat bagi
wanita adalah seluruh tubuh
kecuali wajah dan telapak
tangan, sedangkan aurat bagi
laki-laki adalah dari pusar
sampai lutut. Dan hanya boleh
diperlihatkan kepada
mahramnya saja. Dalam Al-
quran di jelaskan tentang
kewajiban menutup aurat.
13. Terkadang kita memang tak
adil pada hidup kita sendiri.
Tatkala tiada pilihan, kita
menggerutu. Padahal Tuhan
tak memberi pilihan lain
karena telah menunjukkan
itulah satu-satunya pilihan
terbaik bagi hidup kita.
Keimanan
Menunjukkan bahwa Allah
adalah salah satu harapan kita
disaat kita hilang arah dalam
menentukan sebuah jalan
kehidupan, karena pilihan kita
yang kita tentukan bisa saja
salah bisa saja benar, namun
jika Allah telah berkehendak
maka sesuatu yang tidak
mungkin terjadi, pasti akan
terjadi, dan itu merupakan
jalan yang mungkin terbaik
bagi kita.
80
14.
Mahabesar Allah.
Ketauhidan
bahwa Allah menciptakan
alam semesta ini beserta
isinya dan segala peristiwa
yang terjadi dimuka bumi ini
merupakan ketetapan dan
ketentuan dari Allah.
15. Dialah Sang Mahakuasa.
Pencipta manusia yang
berpikiran bebas untuk
menentukan nasibnya
sendiri. Tidak ada seorang
pun yang diharuskan
memeluk agama tertentu.
Jika ada pemaksaan, itu
adalah bentuk
penyanggahan pada Sang
Mahakudus. Semua orang
bebas menganut suatu
agama dan
mempertahankan keyakinan
mereka.
Toleransi
Menjelaskan bahwa Allah
memiliki kekusasaan, pemilik
keagaungan dan kemuliaan,
bahwa sanya agama apapun
yang kita yakini tidak ada
pemaksaan kita bebas untuk
menentukan apa yang ingin
kan.
16. Jones benar, sebenci-benci
dirinya pada takdir, Tuhan
akan selalu agung dengan
semua pilihan-Nya. Aku
tahu, Jones akan memberi
darma terbaik untuk sisa
hidupnya.
Keimanan
Bahwasanya segala sesuatu
yang terjadi didalam
kehidupan kita merupakan
takdir yang telah digariskan
oleh Allah, sesungguhnya kita
harus bersyukur bahwa Allah
sedang menguji hambanya
untuk selalu tabah dalam
menghadapi segala cobaan
dan setiap apa yang kita
lakukan niatkan untuk
mendapat ridha dari Allah
SWT.
81
17. Setiap muslim yang telah
memulai kehidupannya
dengan syahadat berhak
menjadi terbaik
mengabdikan dirinya pada
Islam.
Keimanan Sebagai muslim tentunya
harus selalu melakukan
kebaikan dan tidak mebuat
hal-hal yang dilarang di dalam
agama. Melakukan amar
ma’ruf mencegah yang
munkar, dan berpedoman pada
al-qur’an dan Hadist.
18. Aku tahu, kedua orang
tuaku setiap hari menangis
karena aku. Dan aku pun
menangis karena mereka.
Hingga tuhan akhirnya
menemukan cara untuk
mendamaikanku dengan
ibuku. Hal 179
Keimanan
Orang tua adalah segalanya
dalam kehidupan kita setelah
Allah, dan kita tidak boleh
menyakiti perasaannya.
Hubungan anak dan orang tua
tidak akan putus walau
bagaimanapun keadaannya,
sebagai anak diwajibkan
selalu berbakti kepada kedua
oang tua.
19. Manusia boleh mencintai
manusia lain, tapi tak boleh
melebihi cintanya pada
Sang Khalik. Hal 179
Ketaqwaan
Setiap manusia berhak
memilh siapa yang akan
dicintai namun bukan berarti
melupakan sang pencipta,
karena cinta kita kepada
seseorang tidak boleh
melebihi dari cinta kepada
Sang Maha Pencipta. Karena-
Nya kita dapat hadir di muka
bumi ini untuk menyaksikan
segala keindahan yang telah
diciptakan-Nya.
20. Mungkin aku bisa
membohongi ibuku,
membohongi seluruh
manusia diluar sana tentang
diriku yang telah berubah.
Tapi aku tidak bisa
membohongi Allah dan tak
bisa membohongi diriku
sendiri pada akhirnya. Hal
180
Keimanan
Pada dasarnya sesuatu yang
kita tutupi dari hal sekecil
apapun, semua nya tak luput
dari pantauan allah, karena
Allah Maha Melihat dan Maha
Mengetahui. Bahkan hal yang
dipendam dalam hati kecil
manusia pun Allah dapat
mengetahui-Nya.
21. Oh Rabbi, mungkinkah ini
bagian dari bulir-bulir
hidayah-Mu padaku? Hal
181
Keimanan
Memohon dan minta
pertolongan kepada Allah
dalam setiap langkahmu agar
kamu dimudahkan dalam
setiap kesulitan dan mendapat
82
ridha dari Allah untuk
memperlancar segala
hambatan dan rintangan.
22. Maaf, Mr. Brown , dalam
agamaku, Islam, kita
diminta untuk bersedekah,
berzakat sepanjang waktu
untuk membersihkan diri.
Hal 196
Keislaman
Dalam Islam diajarkan untuk
saling memberi kepada yang
mereka yang membutuhkan,
salah satunya bersedekah,
karena bersedekah merupakan
hal yang sangat disukai oleh
Allah, dan berzakat untuk
menyucikan jiwa, karena
zakat adalah salah satu
instrumen untuk menyucikan
jiwa.
23. Mengajariku ikhlas dan
berbuat baik tanpa pamrih.
Hal 198
Akhlak
Dalam islam diajarkan untuk
selalu berbuat kebaikan dan
tidak mengharapkan imbalan
ketika membantu seseoarang
yang namun kita hanya
mengharap ridha dari Allah
atast apa yang kita kerjakan,
24. “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu
penegak keadilan, menjadi
saksi karena Allah,
walaupun terhadap dirimu
sendiri atau terhadap ibu
bapak dan kaum kerabatmu.
Jika dia( yang terdakwa)
kaya ataupun miskin, Allah
lebih tahu kemashlahatan
(kebaikannya).”QS An-
Nisaa’ (4): 135. Hal 207
Akhlak
Setiap mereka yang beriman wajib menegakkan keadilan
agar segala sesuatu yang tidak
semestinya dapat dihindari, da
tidak dapat membawa
kerugian bagi yang lain.
Karena Allah menyaksikan
segala sesuatu yang terjadi
dan Allah lebih tau apa yang
akan terbaik bagi umat-Nya.
25. Semakin banyak Anda
memberikan dolar Anda
kepada mereka yang
membutuhkan, Tuhan Yang
Maha Pemurah akan
menambah jumlah dolar
Anda, dengan berkah.
Sebaliknya, semakin Anda
kikir, Tuhan Mungkin tetap
menambah dolar yang Anda
kumpulkan, namun ada
Akhlak Sedekah merupakan hal
sangat disukai oleh Allah,
karena sedekah dapat
memperbanyak amalan kita di
Akhirat kelak, jika kita
mempunyai harta yang lebih
wajib untuk kita sedekahkan
kepada orang yang lebih
membutuhkan, sedekah tidak
akan mengurangi harta kita
namun Allah memberi nya
83
kepedihan di dalamnya. Hal
213
lebih dari apa yang ia
sedekaahkan dengan ikhlas
dan niat untuk mendapat
pahala dari Allah SWT.
26. Ya Allah Maha Pencari Jalan Keluar dari segala
macam masalah, Engkau
benar-benar telah
menyelesaikan maslah-
maslah hamba-Mu. Hal 306
Tawakkal Sesulit apapun masalah yang kita hadapi, yakinlah bahwa
Allah akan selalu memberi
jalan keluar terbaik bagi
hamba-Nya. Ketika kita
menghadapi sebuah cobaan,
ingat lah untuk selalu meminta
ampunan dan pertolongan
kepada Allah SWT.
27. Ikhlas terhadap takdir yang
telah digariskan Tuhan,
setelah usaha ang
maksimal. Hal 306
Tawakkal Segala hal yang terjadi dalam
hidup kita merupakan
ketentuan dari Allah sebelum,
manusia diciptkan, jadi kita
sebagai umat muslim harus
meyakini dan mempercayai
bahwa itu semua merupaka
kehendak dari Yang Maha
Kuasa.
28. Harapan besar yang kandas,
belum tentu sungguh-
sungguh kandas. Tuhan tak
akan mengandaskan impian
hambanya begitu saja Hal
306
Tawakkal Jika sesuatu yang terjadi
dalam hidup kita tidak sesuai
rencana, bukan berarti itu
suatu hal yang tidak baik,
melainkan cara Allah untuk
menunjukkan keadaan yang
lebih sempurna.
29. Sungguh Tuhan telah
memilih orang yang tepat
untuk diselamatkan. Hal
307
Tawakkal Hidup atau mati seorang
hamba, maut maupun
kebahagiaan dan kesedihan,
semuanya telah ditetapkan
oleh Allah. Allah tahu jalan
mana yang terbaik untuk
hamba-Nya.
30. Sungguh tak bisa
kuutarakan betapa Allah
adalah penukar kebahagiaan
dan kesedihan yang Maha
Agung. Hal 318
Tawakkal Jalan hidup sesorang hamba
telah digariskan oleh Allah,
adakala dimana manusia saat
sedang terpuruk, namun
setelahnya Allah berikan
nikmat yang banyak
kepadanya, jadi apapun
keadaan yang diberikan oleh
84
Allah patut kita syukuri dan
nikmati. Karena Allah tidak
akan menguji seorang hamba-
Nya diluar batas
kemampuannya.
31. Engkau diciptakan Tuhan
untuk menunjukkan dunia
ini lebih indah dengan
kehadiran Islam yang
rahmatan lil ‘alamin
Keimanan Islam agama rahmatan lil
‘alamin sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai persaudaraan,
perdamaian, toleransi antar
sesama manusia, sebagai
seorang mukmin kita
seharusnya memiliki sifat
yang demikian.
Berdasarkan hasil penelitian diatas bisa diketahui ada 7 nilai-nilai dakwah
yang terkandung dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika yaitu keimanan,
keislaman, ketaqwaan, tawakkal, muamalah, toleransi, dan akhlak yang mana
dalam setiap nilai tersebut memiliki makna tersendiri jika setiap pembaca mau
memahami dengan baik dan benar.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika, maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Hal hal yang melatar belakangi tulisan novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika adalah untuk menuangkan sebuah ide dalam menyebarkan nilai-nilai
kebaikan, bagaimana menjadi muslim yang baik untuk dirinya sendiri dan
juga untuk lingkungan sekitarnya, agar dapat memberi manfaat kepada
masyarakat. Novel ini ditulis juga untuk membantah orang-orang yang selalu
menyudutkan agama Islam, dan penulis novel ini ingin menjelaskan
bahwasanya Islam itu agama yang baik, Islam tidak pernah meremehkan
orang-orang yang tidak beragama Islam atau orang-orang yang memilih
agama lain, karena Islam menghargai perbedaan, tidak seperti yang
difikirkan. Penulis berharap pembaca novel bisa merubah pandangan mereka
terhadap agama Islam yang selalu dianggap salah dan bukan agama yang
baik.
2. Nilai-nilai dakwah dalam novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika adalah
Keimanan, keislaman, ketauhidan, ketaqwaan, tawakkal, akhlak, toleransi dan
muamallah.
86
B. Saran
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan, penulis mengajukan beberapa
saran, yaitu :
1. Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika bisa menyesuaikan tingkat bahasa
yang bagus tetapi mudah dipahami oleh masyarakat awam akan bahasa sastra
dan membuat isi cerita yang cocok dengan semua umur. Mengingat segala
usia mempunyai kesempatan dalam membaca novel.
2. Lebih menonjolkan cerita yang mengandung dakwah Islam mengingat novel
Bulan Terbelah di Langit Amerika tersebut merupakan novel bertema Islam.
Dibandingkan dengan menambahkan beberapa cerita fiksi yang dapat
membuat para pembaca lebih tertarik dengan kisah cinta dibandingkan
dakwah agama Islam di dalam novel tersebut.
3. Dapat menciptakan novel-novel yang tentunya lebih bagus dari yang
sebelumnya, lebih kreatif, dan dapat menjadi pembelajaran bagi para
pembaca tanpa mengabaikan nilai religius.
Menyadari bahwasanya penelitian ini masih banyak kekurangan sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penelitian ini.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang dan
dapat menambah wawasan sebagai bahan bacaan untuk lebih mengetahui bahwa
di dalam novel juga terdapat nilai-nilai dakwah sehingga bisa di aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
87
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Aziz , Abdul, Jum’ah Amin. 1997. Fiqih Dakwah. Pajang: Era Intermedia.
Amin ,Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. ( Jakarta: AMZAH)
Al-Mubarakfuri, Syaikh Syafiyyurahman. 2000. Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 5 Bogor:
Pustaka Ibnu Katsir.
Departemen Agama RI. 2012 Al-Qur’an dan Terjemahannya Jakarta
Selatan:Wali.
Faizah dan Effendi ,Muchsin. 2006. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada Media.
Hamka. 1999. Tafsir Al Azhar. (Pustaka Panjimas: Jakarta)
Ismail, Ilyas dan Hotman, Prio. 2011. Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun
Agama dan Peradaban Islam. Jakarta: Kencana.
Munir, Muhammad dan Wahyu Ilahi. 2006. Manajemen Dakwah. (Jakarta:
Kencana)
Munir. 2003. Metode Dakwah. ( Jakarta: Prenada Media. 2003)
Shihab, M Quraish. 2002. Tafsir Al- Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
qur’an, Volume 2 ( Lentera Hati: Jakarta)
Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah ( Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada)
Zulganef. 2013. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. ed.1 (Yogyakarta: Graha
Ilmu)
88
2. Skripsi. Thesis
Ariyadih. 2013. Nilai Religiuitas Dalam Novel Opera Van Gontor Karya Amroeh
Adhiwijaya dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di
Sekolah. Skripsi. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Hikmatulloh. Nilai-nilai Dakwah Dalam Kumpulan Cerpen “ Mata Yang Enak
Dipandang” Karya Ahmad Tohari. Skripsi (Yogyakarta: Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah)
Muharom, Moh Alwi. 2018. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel “Sastra
Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” (Cirebon: Fakultas
Ushuluddin Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam)
Muhammad Irham. 2017. Implementasi Nilai-nilai Dakwah Dalam Manajemen
Pemasaran Bank BNI Syariah Pekan Baru Skripsi (Fakultas Dakwah
Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau)
Izzah. Analisis Pesan Dakwah Dalam Novel Terbakar Kumandang Azan Karya
Yusni A. Ghazali. Skripsi(Jakarta: Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah). 2009
Iis Rachmania. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Ummi Karya Asma
Nadia. Skripsi ( Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah)
Cici Usratussaidah. Analisis Wacana Terhadap Nilai-nilai Dakwah Dalam Novel
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karangan Hamka. Skripsi
(Jakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah). 2019
Novi Maria Ulfah. Analisis Wacana Nilai-nilai Dakwah Dalam Novel Negeri
Lima Menara Karya Ahmad Fuadi. Tesis (Semarang: Program Magister
Institut Agama Islam Negeri Walisongo). 2012
89
Mukh Khaidar Ali. Skripsi. Dakwah Bil Qalam Ustadz Ismail Idris Musthafa di
Nusantara. ( Surabaya: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel). 2017
Siti Mahmudah. Peran Jurnalis Di Surat Kabar Replubika Dalam Dakwah Bil-
Qalam. Skripsi (Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut
Agama Islam Negeri Walisongo). 2013
Nugroh, Doni. Nilai-nilai Islam Dalam Novel The Half Mask Karya Deasylawati
Prasetyaningtyas: Tinjauan Sosiologi Sastra. Skripsi (Surakarta:
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah).
2010
3. Jurnal. Artikel
Agus Fakhruddin, Urgensi Pendidikan Nilai Untuk Memecahkan Problematika
Nilai Dalam Konteks Pendidikan Persekolahan, Jurnal Pendidikan
Agama Islam Ta’alim Vol. 12 No. 1 Tahun 2014, hlm. 83
Nining Salfia, Nilai Moral Dalam Novel 5 CM Karya Donny Dhirgayantoro,
Jurnal Humanika No. 15, Vol. 3, Desember 2015/ ISSN 1979-8296,
hlm. 6.
Edi Sugiarto. “ Analisis Emosional. Kebijaksanaan Pembelian Dan Perhatian
Setelah Transaksi Terhadap Pembentukan Disonansi Kognitif
Konsumen Pemilik Sepeda Motor Honda Pada UD Dika Jaya Motor
Lamongan”. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen. Vol.1/No.
1/Februari/2016.
Jirzanah. Aktualisasi Pemahaman Nilai Menurut Max Scheler Bagi Masa Depan
Bangsa Indonesia. Jurnal Filsafat Vol.18. Nomor 1. April 2008. hal. 10
90
Sudarto. Keterampilan Dan Nilai Sebagai Materi Pendidikan Dalam Perspektif
Islam. Jurnal Al Lubab. Volume 1. No. 1 Tahun 2016. hal. 111
La Ode Gusal. Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara
Karya La Ode Sidu. Jurnal Humanika No. 15. Vol. 3. Desember 2015 /
ISSN 1979-8296. hal. 3.
Totok Wahyu Abadi. Aksiologi: Antara Etika. Moral. dan Estetika. Kanal (Jurnal
Ilmu Komunikasi). 4 (2). Maret 2016. hal. 192
Julis Suryani. Komunikasi Dakwah di Era Cyber. Jurnal Pemikiran Islam. Vol. 41
No. 2. Edisi Desember 2017. Hal. 254.
Aliasan. Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an. Jurnal Wardah: No. 23/ Th.
XXII/Desember 2011. hal. 145.
Yuliyatun. Model Komunikasi Dakwah Berbasis Bimbingan Konseling Islam
Analisis terhadap Dialog Interaktif Kajian Fiqh Muslimah di Radio Pas
FM Pati. Jurnal At-Tabsyir Vol. 3. No. 2 Desember 2015. Hal. 260.
Radfan Faisal. Kajian Post Modernisme Pada Novel “Maryamah Karpov” Karya
Andrea Hirata. Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari. hal. 401.
Muhammad Munawir Pohan. Analisis Framming Nilai Siri’ Pada Sosok
Zainuddin Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Jurnal
Manajemen Pendidikan dan Islam Vol. 7. No. 1. Januari –Juni 2018.
hal. 104.
Azma Adam. Karakter Tokoh Dalam Novel Kau. Aku Dan Sepucuk Angpau
Merah Karya Tere Liye. Jurnal Humanika No. 15. Vol. 3. Desember
2015/ ISSN 1979-8296. hal. 3.
Syahrizal Akbar. Retno Winarni. Andayani. Kajian Logis Dan Nilai Pendidikan
Dalam Novel “Tuan Guru” Karya Salman Faris. Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Vol 1. No 1. 2013 (54-68). hal. 57.
91
Anisatul Islamiyah. Pesan Dakwah Dalam Novel Negeri Lima Menara. Jurnal
Komunikasi Islam Volume 05. Nomor 01. Juni 2015. hal. 2.
Abdurrazaq. Analisis Pesan Dakwah Dalam Karya Sastra. Jurnal Intizar Vol. 19.
No. 2. 2013. hal. 208.
Hajar Fitriyanto. Sejarah Sastra Indonesia dan Periodisasinya. Artikel Academia
Edu. di akses pada hari Sabtu jam 11.56 tahun 2016 hal 8
Mahfud Achyar. Sejarah Perkembangan Novel Indonesia. Journal Achyars. 13
januari (2009). diakses pada 6 Desember 2019.
Mailanizilya. Sejarah Perkembangan Novel Indonesia. Artikel Indonesia 12
Februari (2016). di akses hari sabtu jam 11.15. 7 Desember 2019
Sudarto, Keterampilan Dan Nilai Sebagai Materi Pendidikan Dalam Perspektif
Islam, Jurnal Al Lubab, Volume 1, No. 1 Tahun 2016, hlm.111
4. Google Book
Aripudin, Acep. 2011. Pengembangan Metode Dakwah: Respon Da’i Terhadap
Dinamika Kehidupan Beragama di Kaki Ciremai. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Pirol, Abdul. 2018. Komunikasi dan Dakwah Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Antilan Purba, Antilan. 2010. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sasono, Adi. 1998. Solusi Islam Atas Problematika Umat Ekonomi. Pendidikan
dan Dakwah. Jakarta: Gema Insani Press.
Hafidhuddin, Didin.1998. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani Press.
AR, Syamsyuddin dan Damaianti, Viasmaia S, Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa, (Remaja Rosda Jaya: Bandung, 2009)
92
Hendrawansyah. 2018. Paradoks Budaya Tinjauan Strukturalisme Genatik
Goldman. Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia.
Kryanto, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertasi Contoh
Praktis Riset Media, Public Relations, Adverstising, Komunikasi
Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Kencana: Jakarta.
Warisman. 2017. Pengantar Pembelajaran Sastra. Sajian dan Kajian Riset.
(Malang: UB Press.)
Warisman. 2016. Membumikan Pembelajaran Sastra yang Humanis.
(Malang:Universitas Brawijaya Press)
Sanjaya, Wina. 2008. Perempuan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta:
Kencana)
Wicaksono, Andri. 2014. Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta: Garudhawaca.
Siswanto,Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.
93
94
95