najis dan macam2 najis

6
NAJIS 1. Pengertian Najis adalah bentuk kotoran yang setiap muslim wajib untuk menyucikan diri darinya dan mencuci bagian yang terkena olehnya. 2. Pengelompokkan Najis a) Najis Mukhaffafah (Najis Ringan) Yang termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang hanya diberoi minum asi (air susu ibu) tanpa makanan lain dan belum berumur 2 tahun. Untuk mensucikan najis mukhafafah ini yaitu dengan memercikkan air bersih pada bagian yang kena najis. b) Najis Mutawassithah (Najis Biasa/Sedang) Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang/hewan adalah najis biasa dengan tingkatan sedang. Air kencing, kotoran buang air besar dan air mani/sperma adalah najis, termasuk bangkai (kecuali bangke orang, ikan dan belalang), air susu hewan haram, khamar, dan lain sebagainya. Najis Mutawasitah terdiri atas dua bagian, yakni : - Najis 'Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa atau tercium baunya. - Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas kencing & miras) Untuk membuat suci najis mutawasithah 'ainiyah caranya dengan dibasuh 1 s/d 3 dengan air bersih hingga hilang benar najisnya. Sengankan untuk najis hukmiyah dapat kembali suci dan hilang najisnya dengan jalan dialirkan air di tempat yang kena najis. c) Najis Mughallazhah (Najis Berat)

Upload: nur-darda-hajatulail

Post on 17-Feb-2016

262 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: NAJIS Dan Macam2 Najis

NAJIS

1. Pengertian

Najis adalah bentuk kotoran yang setiap muslim wajib untuk menyucikan diri darinya dan mencuci bagian yang terkena olehnya.

2. Pengelompokkan Najisa) Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)

Yang termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang hanya diberoi minum asi (air susu ibu) tanpa makanan lain dan belum berumur 2 tahun. Untuk mensucikan najis mukhafafah ini yaitu dengan memercikkan air bersih pada bagian yang kena najis.

b) Najis Mutawassithah (Najis Biasa/Sedang)Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang/hewan adalah najis biasa dengan tingkatan sedang. Air kencing, kotoran buang air besar dan air mani/sperma adalah najis, termasuk bangkai (kecuali bangke orang, ikan dan belalang), air susu hewan haram, khamar, dan lain sebagainya.

Najis Mutawasitah terdiri atas dua bagian, yakni :- Najis 'Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa atau tercium baunya.- Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas kencing & miras)

Untuk membuat suci najis mutawasithah 'ainiyah caranya dengan dibasuh 1 s/d 3 dengan air bersih hingga hilang benar najisnya. Sengankan untuk najis hukmiyah dapat kembali suci dan hilang najisnya dengan jalan dialirkan air di tempat yang kena najis.

c) Najis Mughallazhah (Najis Berat)Najis mugholazah contohnya seperti air liur anjing, air iler babi dan sebangsanya. Najis ini sangat tinggi tingkatannya sehingga untuk membersihkan najis tersebut sampai suci harus dicuci dengan air bersih 7 kali di mana 1 kali diantaranya menggunakan air dicampur tanah.

3. Contoh contoh Najisa) Anjing

Anjing adalah hewan yang dihukumi najis. Sesuatu atau benda yang terjilat olehnya harus dicuci sebanyak tujuh kali, yang salah satunya adalah dengan menggunakan (dicampur) tanah. Hal ini didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mughafal, bahwa Rasulullah bersabda:

“Apabila ada anjing menjilati bejana salah seorang diantara kalian, maka hendaklah ia mencucinya sebanyak tujuh kali dengan air dan campurilah dengan tanah, untuk yang kedelapan kalinya” (HR.Muttafaqun ‘Alaih)

Page 2: NAJIS Dan Macam2 Najis

Dibersihkannya bekas jilatan anjing ini adalah karena najisnya terletak pada mulut dan air liurnya. Adapun bulu anjing adalah suci (bila berada dalam keadaan kering) dan tidak ada ketetapan yang menyebutkan sebagai najis. Apabila ada anjing yang meminum air dari suatu bejana seorang muslim, maka bejana tersebut harus dicuci sebanyak tujuh kali, yang salah satunya menggunakan tanah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas. Sedang apabila ada anjing menjilat makanan yang keras atau beku, maka bagian makanan yang terjilat dan sekelilingnya harus dibuang (dipisahkan) dan sisanya boleh dimakan, karena masih tetap suci.

b) BabiBabi merupakan hewan yang tubuhnya secara keseluruhan adalah dihukumi najis, sebagaimana difirmankan Allah azza wa Jalla: (Al-Anam:145)Hendaklah para wanita muslimah mengetahui, bahwa menurut kesepakatan para ulama babi itu najis. Akan tetapi diperbolehkan menjahit dengan bulu babi.

c) Kotoran dan kencing hewan yang haram dimakan dagingnyaSetiap binatang yang tidak boleh (haram) dimakan dagingnya menurut syari’at Islam seperti Keledai, maka semua yang keluar dari binatang binatang tersebut adalah najis, baik itu kotoran maupun kencingnya. Akan tetapi, sedikit darinya dapat dimaafkan pada saat berada dalam kondisi kesulitan (mencari benda yang dapat digunakan untuk bersuci).Mengenai air kencing binatang binatang yang tidak dapat dimakan seperti bighal, keledai atau kuda, dalam hal ini para sahabat pernah terkena kencing binatang binatang tersebut pada beberapa peperangan yang mereka ikuti. Akan tetapi, mereka dalam hal ini tidak mencuci tubuh atau pakaian yang terkena kencing ituSedangkan mengenai binatang yang boleh dimakan dagjngnya, maka kotoran dan kencingnya adalah suci dan tidak ada nash yang menetapkan akan kenajisannya.

d) Hewan Jalalah(liar)Jalalah adalah hewan liar yang memakan kotoran, baik kotoran unta, sapi, kambing, ayam, angsa, dll. Sehingga hewan tersebut berubah baunya. Semua yang keluar dari hewan tersebut adalah najis, dagingnya tidak boleh dimakan dan air susunya juga tidak boleh diminum, serta tidak boleh dijadikan sebagai hewan tunggangan. Akan tetapi apabila hewan jalalah ini ditangkarkan serta diberikan makanan yang suci sehingga dagingnya menjadi baik dan bau busuknya pun hilang, maka hewan ini menjadi halal untuk dimakan. Sementara sebutan jalalah padanya pun menjadi hilang dengan sendirinya dan selanjutnya kembali suci secara lahir ataupun batin

e) KhamerJumhur ulama berpendapat bahwa khamar adalah najis karena berdasarkan pada firman Allah ta’ala:

Page 3: NAJIS Dan Macam2 Najis

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, judi, berhal-berhala, panah-panah (yang digunakan mengundi nasib) adalah kekejian(najis) yang termasuk perbuatan setan.maka, jauhilah ia agar kamu mendapat keberuntungan.”

Sekelompok ulama ada yang mengatakan bahwa khamer itu pada dasarnya adalah suci, sebab kata kata nahis pada ayat tersebut ditafsirkan sebagai najis maknawi, karena kata najis itu meruakan predikat dari arak serta segala yang dihubungkan dengannya. Padahal semua itu tidak dapat dikatakan najis. Ternyata, berhala disini dikatakan najis, tetapi najis maknawi yang apabila disentuh tidak menyebabkan najis. Jadi pengharaman akan benda benda tidak berarti bahwa itu najis.

f) MadziMadzi adalah cairan bening sedikit lebih kental yang keluar dari saluran kencing ketika bercumbu atau ketika nafsu syahwat mulai terangsang, terkadang seseorang tidak menyadari akan proses keluarnya. Menurut kesepakatan para ulaman madzi ini dihukumi najis. Apabila madzi ini mengenai badanm maka harus dibersihkan dan apabila mengenai pakaian maka cukup hanya dengan menyiramkan air pada bagian yang terkena

g) WadiWadi dalah cairan kental yang biasanya keluar setelah seseorang selesai dari buang air kecilnya. Wadi ini dihukumi najis dan harus disucikan seperti halnya kencing, akan tetapi tidak wajib mandi.

h) Kencing dan muntah manusiaMenurut kesepakatan para ulama, keduanya adalah najis. Rasulullah SAW memperingatkan dengan keras supaya menghindarinya. Akan tetapi, beliau memberikan keringanan pada kencing yang keluar dari kemaluan bayi yang belum memakan makanan lain, selain hanya minum air susu ibunya. Sedang apabila telah memakan makanan lain, maka dalam hal ini wajib untuk dicuci, dimana tidak ada perbedaan pendapat dari para ulama mengenai masalah ini.

i) DarahYang dimaksud darah disini adalah darah haid, perdarahan yang dialami oleh seorang wanita yang tengah hamil, nifas, maupun darah yang mengalir, misalnya darah yang mengalir dari hewan yang baru disembelih. Menurut ijma ulama, seluruh darah tersebut adalah najis, tetapi dimaafkan jika terkena sedikit saja darinya. Sedangkan darah yang terdapat pada urat (daging yang telah disembelih) juga diberi keringanan dan dimaafkan. Adapun Abu Hurairah berpendapat bahwa keluarnya darah satu atau dua percikan ketika dalam melaksanakan shalat tidak membatalkan shalat tersebut.

Page 4: NAJIS Dan Macam2 Najis

Juga diberikan kepada nanah, darah bisul, dan darah kutu. Namun diutamakan agar sedapat mungkikn seseorang untuk menghindarinya. Karena pada dasarnya Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi akan kebersihan.

j) ManiMengenai mani, terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama, yang mana sebagian dari mereka menganggapnya najis. Yang jelas ia tetap suci. Akan tetapi disunatkan mencucinya apabila basah dan cukup dengan menggaruknya apabila dalam keadaan (telah) kering

k) BangkaiYang dimaksud dengan bangkai disini adalah setiap hewan yang mati tanpa melalui proses penyembelihan yang disyari’atkan oleh Islam dan juga potongan tubuh dari hewan yang dipotong atau terpotong dalam keadaan masih hidup.Mengenai bangkai ini ada beberapa pengecualian, diantaranya1. Bangkai ikan dan belalang2. Bangkai yang tidak memiliki darah yang mengalir seperti semut, lebah, dll3. Tulang, tanduk dan bulu bangkai

l) Sisa Air minumYaitu air yang tersisa di dalam bekas tempat air minum. Mengenai status air ini ada beberapa macam, di antaranya adalah:

(i) Sisa air minum anjing dan babi: najis(ii) Sisa air minum bighal, keledai, dan binatang buas:suci(iii) Sisa air minum kucing:suci(iv)Sisa air minum orang:suci