mushaf utsmani - · pdf filepenulisan al-quran pada masa rasulullah saw ... terjadinya perang...

12
MUSHAF UTSMANI Oleh: Indri Mawardiyanti (201320290211018) MAGISTER ILMU AGAMA ISLAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG April 2014

Upload: hanhan

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

MUSHAF UTSMANI

Oleh:

Indri Mawardiyanti

(201320290211018)

MAGISTER ILMU AGAMA ISLAM

PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

April 2014

Page 2: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

A. Sejarah Penulisan dan Pengumpulan Al-Qur’an

1. Penulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw

Penulisan al-Quran telah dilaksanakan pada masa Rasulullah saw,

tidak kurang dari 65 orang sahabat yang bertindk sebagai penulis wahyu.

Mereka adalah Abban bin Sa’id, Abu Salam, Abu Ayyub al-Ansari, Abu Bakar

as-Siddiq, Abu Hudhaifah, Abu Sufyan, Abu Salama, Abu ‘Abbas, Ubayy bin

Ka’b, al-Arqam, Usaid bin al-Hudair, Aus, Buraida, Bashir, Thabit bin Qais,

Ja’far bi Abi Thalib, Jahm bin Sa’d bin ar-Rabi’, Suhaim, Hatib, hudhaifa,

Husain, Hanzala, Huwaitib, Khalid bin Sa’id, Khalid bin Walid, az-Zubair bin

al-‘Awwam, Zubair bin ‘Arqam, Zaid bin Thabit, Sa’d bin ar-Rabi’, Sa’d bin

‘Ubada, Sa’id bin Sa’id, Shurahbil bin Hasna, Talha, ‘Amir bin Fuhaira, ‘Abbas,

‘Abdullah bin al-Arqam, ‘Abdullah bin Abi Bakr, ‘Abdullah bin Rawaha,

Abdullah bin Zaid, ‘Abdullah bin Sa’d, ‘Abdullah bin ‘Abdullah, ‘Abdullah nin

‘Amr, Utsman bin ‘Affan, Uqba, al-‘Ala bin ‘Uqba, Ali bin Abi Thalib, Umar bin

Khattab, ‘Amr bin As, Muhammad bin Maslama, Mu’adh bin Jabal, Mu’awiya,

Ma’n bin Mu’aqib bin Mughira, Mundhir, Muhajir, dan Yazid bin Abi Sufyan.1

Rasulullah senantiasa mendiktekan al-Quran secara turin kepada

Sahabat, setelah selesai didikte mereka membaca ulang di depan Rasulullah

agar yakin tidak ada sisipan kata lain yang masuk ke dalam teks al-Quran.

Dengan demikan maka seluruh al-Qur’an pada masa Rasulullah sudah

tersedia dalam bentuk tulisan.

2. Pengumpulan pada Masa Abu Bakar as-Shidiq

Meski Rasulullah saw telah mencurahkan perhatiannya untuk

memelihara keutuhan al-Quran, beliau tidak merangkumnya dalam satu

jilid.2 Penghimpunan al-Quran pada masa Abu Bakar dilatar belakangi oleh

terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang melibatkan sebagian

besar sahabat yang menghafal al-Qur’an. Dalam peperangan tersebut tidak

kurang dari 70 penghafal al-Qur’an gugur. Inilah yang membut prihatin

1 M.M. Al-A’zami, The History The Qur’anic Text From Revelation to Compilation: A Comparative Study with the Old and New Testamants diterjemahkan oleh Sohirin Solihin, dkk (Jakarta: Gema Insani Press, 2005). 73. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di M.M. A’zami, Khuttab an-Nabi. 2Ibid, 83

Page 3: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

Umar bin Khatab kemudian ia mengusulkan kepada Abu Bakar untuk segera

memngumpulkan dan mebukukan al-Quran karena khawatir akan musnah

dengan seiring dengan gururnya para hafid al-Quran.3

Pada mulanya Abu Bakar merasa ragu untuk dapat merealisasikan ide

Umar terebut, menurut pandanganya Rasulullah sendiri tidak pernah

melakukannya. Namun setelah mempertimbangkan kebaikan yang akan

diperoleh dari pengumpulan ini maka Abu Bakarpun bersedia

melakukannya.4

Berikutnya Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk

menjalankan ide pengumpulan al-Quran. Dipilihnya Zaid sebagai ketua

pengumpulan didasarkan karena sifat-sifat yang dimiliki oleh Zaid

diantaranya ia adalah seorang pemuda yang energik, akhalaknya tidak

pernah tercemar, cerdas, hafid, memeliki pengalaman sebagai penulis wahyu

pada masa Rasulullah, dan ia adalah salah seorang sahabat yang

menyaksikan dan mendengarkan bacaan al-Quran Rasulullah dengan Jibril.5

Pada mulanya Zaid menolak akan tugas tersebut dengan alasan yang

sama dengan yang dikemukannkan oleh Abu Bakar, namun setelah Abubakar

dan Umar meyakinkanya akhirnya ia mau melaksanakan tugas tersebut.6

Tugas Zaid meliputi:

a. Meneliti al-Quran secara seksama, maksudnya meneliti dan mencari

catatan-catan al-Qur’an yang telah ditulis atas perintah Rasullullah saw.

b. Kemudian catatan-catatan yang telah diteliti tersebut dikumpulkan

kedalam satu mushaf.

Guna meringankan tugas Zaid, maka Abu Bakar menunjuk Ubay bin

Ka’ab, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Mereka

semua adalah penulis wahyu dimasa Rasulullah dan hafal al-Quran. Dalm

menjalankan tugas tersebut Zaid melaksanakannya dengan sangat teliti dan 3 Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qu’an diterjemahkan oleh Mudzakir AS (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2013), 188. 4 Athaillah, Sejarah al-Quran: Verifikasi tentang Otentisitas Al-Quran (Yogjakarta: Pustaka Pelajar. 2010). 215. 5 A’zami, The History the Quranic Teks, 85 6 Al-Qattan, Studi ilmu-ilmu Quran, 191.

Page 4: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

selektif, ia tidak akan menerima hafalan dan catatan melainkan diiringi

dengan dua orang saksi yang menyaksikan catatan tersebut ditulis di

hadapan Rasulullah saw. Salian catatan-catatan para sahabat yang lain itu

disalin dengan urutan yang sesuai dengan urutan ayat-ayat yang telah

ditetapkan oleh Rasulullah.Setelah semua lengkap maka salinan itu dijilid

dan dijahid agar lembarran-lembarannya tidak tercecer. Salinan al-Quran

tersebut diserahkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk disimpan. Salinan ini

kemudian diberi nama “Mushaf”. Dalam menyelesaikan pengumpulan dan

penyalinan catatan al-Quran tersebut Zaid dan anggotanya membutuhkan

waktu kurang lebih selama satu tahun.7

Sebelumnya pungunpulan al-Quran telah dilakukan oleh para sahabat

secara pribadi. Sahabat yang melakukannya diantaranya adalah Ali ni Abi

Thalib, Ubay bin Ka’ab, Ibn Abbas dan Abu Musa al-Asyari.8 Meski demikian

Umar memandang perlu adanya mengumpulkan kembali al-Quran sebab

mushaf yang dikumpulkan para sahabat beum sepenuhnya dapat

dipertanggungjawabkan sebab catatan-catatan tersebut terbatas pada

hafalan dan catatan perorangan saja.

3. Pada Masa Umar bin Khattab

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, al-Quran yang dikumpulkan

dan disimpan oleh Abu Bakar kemudian disimpan olehnya. Pada masa ini

tidak terdapat langkah-langkah baru, sebab pada masa ini kondisi tidak

menghendaki demikian. Dalam rangka melestarika al-Quran, Umar

memperhatikan pengajaran al-Quran secara merata keseluruh negeri Islam

dan mengawasi terhadap qira’at yang digunakan dalam mengajarkan al-

Quran agan tidak keluar dari tujuh qira’at yang diperbolehkan Rasulullah

saw.

Setelah Umar wafat penjagaan terhadap mushaf diserahkan kepada

Hafsah yang tidak lain adalah putri Umar bin Khattab dan Janda Rasulullah

saw. Setelah Utsman ditunjuk sebagi khalifah berikutnya, ia tetap

7 Athaillah, Sejarah al-Quran, 221-226 8 Ibid, 226

Page 5: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

membiarkan mushaf al-Quran di simpan oleh Hafsah. Mushaf disimpan oleh

Hafsah hingga akhir hayatnya, setelah ia wafat Khalifah Walid bin Hakam

seara resmi mengambilnya dan kemudian membakarnya dengan alasan

bahwa yang ada didalam mushaf tersebut telah ada di dalam mushaf imam

dan dikhawatirkan semakin lama nanti orang akan meragukan mushaf

tersebut.9

4. Pengumpulan pada Masa Utsman bin Affan

Pada masa Khalifah Utsman bin Affan dilakukan upaya pengumpulan

al-Qur’an yang dilaksanakan dalam bentuk yang berbeda dengan yang

dilaksanakan pada masa Khalifah Abu Bakar. Sebagaiman yang telah

disebutkan sebelunya bahwa selain mushaf yang telah dikumpulkan pada

pada masa Abu Bakar, sebagaian sahabat secara pribadi atas inisiatif dan

usaha sendiri juga melakukan pengumpulan al-Qur’an. Sebagian sahabat

menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al-Quran di tempat

mereka tinggal, sehingga tidak heran jika mushaf-mushaf tersebut menjadi

pegangan kaum Muslim setempat. Beberapa sahabat yang memiliki mushaf

pribadi dan diajarkan kepada masyarakat disekitarnya diantaranya Ubay ibn

Ka’ab dipakai di damaskus, Miqdad di Himsh, Ibnu Mas’ud di Kuffah dan Abu

Musa al-Asy’ari di Basrah.10

Mushaf-mushaf tersebut tidak seragam, terutama dalam hal

bacaannya sehingga bagi kelompok-kelompok yang fanatik mereka saling

membenarkan mushaf yang mereka gunakan. Hal ini mengakibatknan

perbedaan bacaan dikalangan umat muslim dan juga mengakibatkan

pertikaian yang tajam antar sesama umat muslim. Melihat hal tersebut

Huzaifah ibn al-Yamani yang saat itu ditugaskan oleh Khalifah Utsman bin

Affan untuk menaklukkan Armenia dan Adzibijan, melahirkan gagasan untuk

diusulkan kepada Utsman agar sesegera mungkin bertindak untuk

menyeragamkan mushaf al-Qur’an kepada satu Qira’at atau satu bacaan saja.

Menaggapi usulan Huzaifah tersebut Utsman mengadakan pertemuan

dengan para sahabat dan menanyakan pendapat mereka terkait

9 Ibid, 235 10 Ibid, 237.

Page 6: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

penyeragaman bacaan al-Quran, kemudian pada sahabat bersepakat

menyetujui usulan tersebut.11

Setelah mendapat dukungan dari para sahabat yang lain maka

Utsman mengambil beberapa langkah diantanya:12

a. Meminjam mushaf resmi yng telah dikerjakan oleh Zaid pada masa Abu

Bakar kepada Hafsah untuk disalim ke dalam beberapa mushaf. Pada

mulanya Hafsah enggan mengirimkannya kepada Utsman, namun pada

akhirnya ia bersedia meminjamkannya dengan syarat setelah penyalinan

selesai maka harus segera di kemabalikan kepadanya. Penolakan

tersebut sebagai cermin sifat kehati-hatian Hafsah dalam memelihara

mushaf tersebut.

b. Membentuk sebuah panitia yang terdiri atas empat orang, yaitu Zaid bin

Tsabit sebagai ketua dan anggotanya terdiri dari: Abdullah ibn al-Zubair,

Sa’id ibn al-Ash, dan Abdurrahman bin Harits ibn Hisyam. Kemudian

panitia ini bertambah menjadi 12 orang yakni empat orang orang

sebelumnya bersana dengan Malik ibn Amir, Kasir ibn Aflah, Ubay ibn

Ka’ab, Anas ibn Malik, dan Abdullah ibn ‘Amr ibn ‘As, Abdullah ibn Umar,

dan Abban ibn Said.

Tugas panitia ini adalah (a) menyalin kembali mushaf resmi yang telah

dipinjam dari Hafsah kedalam bebeberapa buah mushaf, (b) sebelum

memuli penyalinan, mereka terlebih dahulu meneliti kelengkapan dari

isi mushaf, (c) apabila terjadi perselisihan pendapat tentang bacaan

suatu ayat maka mereka merujukkan pada logat Quraisy, sebagaimana

yang diintruksikan oleh Utsman serta mengingat bahwa al-Quran turun

dengan logat tersebut.

c. Setelah panitia selesai melaksanakan tugasnya maka mushaf-mushaf

yang telah diselesaikan dikirim ke berbagai pusat negeri Islam. Terkait

jumlah salinan yang dibuat oleh panitia ada beberapa pendapat:

pertama, terdapat empat mushaf yang ditempatkan di Kufah, Basra,

Suria, dan Madinah; kedua, ada terdapat delapan mushaf yang

11 Ibid, 241 12 Ibid, 242-246

Page 7: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

ditempatkan di Kufah, Basra,Suria, Madinah, Mekkah, Yaman, Bahrain,

dan satu lagi di simpan senriri oleh Utsman; ketiga, terdapat sembilan

mushaf yang di tempatkan di Kufah, Basrah, Madinah, Mekkah, Mesir,

Suriah, Bahrain, Yaman, dan al-Jazirah.13

d. Memerintahkan kepada kaum Muslimin di seluruh negeri Islam untuk

membakar semua mushaf dan catatan-catatan al-Quran yang tidak

sesuai dengan mushaf iman yang telah mereka terima.

Penyalinan yang dilakukan oleh Zaid dan para anggotanya dilakukan

dengan sangat teliti sekali dan tidak pernah menyimpang dari mushaf resmi

yang dihimpun pada masa Abu Bakar walau sekecil apapun.14 Mushaf yang

disusun pada masa Utsman ini ini kemudian disebut sebagai “Mushaf Imam”

atau “Mushaf Utsmani”. Mufhan inilah yang menjadi rujukan pokok dalam

penulisan al-Quran dimasa berikutnya.

B. Penolakan Terhadap Mushaf Utsmani

Berkenaan dengan telah diselesaikannya pengumpulan mushaf al-Qur’an

dan dikirimkannya mushaf tersebut ke beberapa kota umat muslim oleh Utsman

sebagian besar menerimanya, kecuali umat Muslim di Kuffah yang masih tetap

mempertahankan mushaf Ibn Mas’ud. Penolakan tersebut diakibatkan karena

adanya kesalah fahaman terkait mushaf iman yang dianggap dikerjakan sendiri

oleh Zaid bin Tsabit, sebab ia merasa lebih senior dibandingkan Zaid baik dari

segi usia, lamanya menjadi muslim, dan luasnya pengetahuan tentang hal-hal

yang berkenaan dengan al-Quran. Tidak dilibatkannya Ibnu Mas’ud dalam

kepanitian adalah karena alasan-alasan praktis dan teknis saja sebagaimana

berikut:15

a. Al-Qur’an dikumpulkan di Madinah sedangkan Ibnu Mas’ud bermukum di

Kufah

b. Ditunjuknya Zaid sebagai ketua penghimpunan karena pada masa Abu Bakar

Zaid juga ditugaskan sebagai ketua, sehingga ditunjukknya ia pada saat itu

tidak lain adalah untuk mempermudah pelaksanaan saja.

13 A’zami, The history the Quranic Teks, 105 14 Athaillah, Sejarah al-Quran, 255 15 Ibid, 248-249

Page 8: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

c. Zaid telah menyaksikan pengecekan dan peragaan pembecaan al-Quran

untuk terakhir kalinya dilakukan Rasulullah saw di hadapan Jibril, sehingga

hanya Zaid yan paling mengetahui wahyu al-Quran seara langsung dan

secara keseluruhan.

d. Zaid sebagai pemuda yang cerdas, tidak tecela, dan penulis wahyu.

e. Zaid relatif lebih muda dari ibnu Mas’ud.

Meski pada mulanya menolak mushaf imam, namun pada akhirnya Ibnu

Mas’ud setelah ia memahami kesalahfahamannya terhadap penghimpunan al-

Qur’an maka ia pun menerimanya.

C. Tertib Ayat dan Surah dalam Mushaf Utsmani

Qur’an terdiri atas surah-surah dan ayat-ayat, baik yang pendek maupun

yang panjang. Ayat adalah sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam sebuah

surah dari Qur’an. Surah adalah sejumlah ayat Qur’an yang mempunyai

permulaan dan kesudahan. Diakui secara umum bahwa susunan ayat dan surah

dalam al-Quran memiliki keunikan yang luar biasa. Susunannya tidak secara

urutan saat wahyu diturunkan dan subyek bahasan Rahasinya hanya Allah SWT,

karena Dia pemilik kitab. Al-Quran mencakup surah-surah panjang dan pendek,

yang terpanjang 286, yang terpendek tersiri atas 3 ayat.

Tertib atau urutan ayat-ayat Qur’an ini adalah tauqifi, ketentuan dari

Rasulullah. Sebagian besar ulama’ telah bersepakat terkait tertib ayat dalam al-

Quran. Setelah jibril menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw, kemudia

rasulullah memanggil penulis wahyu dan menunjukkan di mana ayat-ayat

tersebut harus diletakkan. 16 Dalam salah satu riwayat disebutkan:

Telah menceritakan kepada kami Isma'il Bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami 'Auf Bin Abu Jamilah Telah menceritakan kepadaku Yazid Al Farisi Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abbas dia berkata; aku bertanya kepada Utsman; "Apa yang mendorong kalian menyandarkan surat Al Anfal yang merupakan surat Al Matsani (surat yang terdiri dari puluhan ayat) kepada surat Bara'ah (surat At Taubah) yang termasuk surat Al Mi`in (surat yang terdiri dari ratusan ayat), kemudian kalian membaca keduanya dan tidak menulis pemisah diantara keduanya dengan Bismillahirrahmanirrahim, lalu kalian meletakkannya termasuk ke dalam As Sab'u Ath Thiwal (tujuh surat yang panjang), apa alasan yang mendorong kalian melakukan demikian?" Utsman menjawab; "Pada suatu waktu turunlah surat yang memiliki banyak ayat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kebiasaan beliau apabila diturunkan wahyu kepadanya

16 al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qu’an, 205.

Page 9: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

beliau memanggil sebagian sahabat juru tulisnya, lalu beliau bersabda: "Letakkan ayat ini dalam surat yang di dalamnya disebutkan begini dan begini." Dan apabila turun beberapa ayat kepadanya beliau bersabda: "Letakkanlah ayat ayat ini dalam surat yang di dalamnya disebutkan begini dan begini." Apabila turun satu ayat kepadanya, maka beliau bersabda: "Letakkanlah ayat ini dalam surat yang disebutkan di dalamnya begini dan begini."17

Intruksi Rasulullah terkait tertibnya ayat dalam al-Quran tidak lain

dilakukan guna menjaga kemurnian al-Qur’an. Sehingga Rasulullah saw tidak

hanya menyuruh sahabat menghafal dan menulis ayat-ayat al-Quran secara utuh

tetapi juga sekaligus menetapkan ayat-ayat al-Quran pada surahnya masing-

masing.18 Dengan demikian maka jelaslah susunan ayat dalam surah-surah

dalam al-Qur’an merupakan susunan yang ditetapkan oleh Rasullah saw sendiri.

Sedangkan dalam susunan Surah terdapat beberapa pendapat

diantaranya sebagai berikut:

a. Dikatakan bahwa tertib surah bersifat tauqifi dan ditangani langsung oleh

Nabi sebagaimana diberitahukan oleh Jibril kepadanya. Dengan demikian,

Quran pada masa Rasulullah saw telah tersusun surah-surahnya secara

tertib sebagaimana tertibnya ayat dan surah pada mushaf Utsmani. Banyak

kalangan mendukung pendapat ini.

b. Dikatakan bahwa tertib surah berdasarkan ijtihad para sahabat, mengingat

adanya perbedaan tertib surah pada beberapa mushaf. Misalnya pada

mushaf Ali disusun menurut tertib nuzul; pada mushaf Ibn Mas’ud yang

pertama ditulis adalah surah Baqarah, Nisa’ dan Ali ‘Imran; pada mushaf

Ubay yang pertama Fatihah, Baqarah, kemudian Nisa’ dan kemudian Ali

Imran.

c. Dikatakan bahwa sebagian surah itu tertibnya tauqifi dan sebagian lainnya

berdasarkan ijtihad para sahabat, hal ini karena terdapat dalil yang

menunjukkan tertib sebagian surah pada masa Nabi. Misalnya, keterangan

yang menunjukkan tertib as-sab’ut tiwal, al-hawamim dan al-mufassal pada

masa hidup Rasulullah.

D. Mushaf –Mushaf Selain Mushaf Utsamani

Sebagaimana telah disebut sebelumnya bahwa selain mushaf Utsmani,

sebagian sahabat juga telah memiliki mushaf yang dikumpulka atas inisiatif dan

17 Hadits Riwayat Ahmad no. 468, lihat juga riwayat Abu Daud no. 668 18 Atthaillah, Sejarah al-Quran, 203.

Page 10: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

usaha sendiri. Mushaf-mushaf tersebut dinisbahkan kepada beberapa sahabat

diantanya: Abdullah bin Mas’ud, Ubay bin Ka’ab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin

Abbas, Abu Musa al-Asy’ari, Anas ibn Malik, Umar bin Kahtab, Zaid bin Tsabit,

Abdullah ibn Zubair, Abdullah ibn Amrin, Salim amaulana Abi Huzaifah, ‘Ubaid

ibn Umair, Aisyah dan Ummu Salamah. Namun tidak semua dapat dikatan

sebagai mushaf dalam arti yang sebenarnya. Dari mushaf-mushar tersebut ada

beberapa yang dapat disebut mushaf dalam arti yang sebenarnya dan lengkap

diantaranya adalah mushaf Abdullah ibn Mas’ud, Mushaf Ubay bin Ka’ab, Mushaf

Ali bin Abi Thalib, Abbadullah bin ‘Abbas.19

Berkenaan dengan adanya mushaf selain mushaf Utsmani, terdapat

golongan yang menyebutkan adanya perbedaan antara mushaf Utsmani dengan

yang lainnya beberapa diantaranya merujuk kepada riwayat ‘Aisyah ra.

Perbedaan tersebut merupakan data bagi sementara kaum orientalis untuk

menuduh mushaf Utsmani tidak lagi otentik, adapun riwayat-riwayat yang

digunakan bebagian besar hanya dibuat-buat. Salah satu tokoh oreintalis yang

menyebutkan perbedaan tersebut adalah T.Noeldeke.20 Ia mencontohkan

kesalahan tulisan dalam mushaf Utsmani diantaranya:

Surah,ayat Mushaf Utsmani Seharusnya21

Al-Baqarah: 177 الصابرون الصابرین

An-Nisa’: 162 قیمونمال والمقیمین

Al-Maidah: 69 الصابئین الصابئون

Thaha: 63 لساحران ھذین إن لساحران ھذان إن

Selain itu, ada dari kalangan Syi’ah ekstem juga meragukan autentisitas

al-Quran yang ditulis dalam mushaf Utsmani. Mereka beranggapan bahwa Abu

Bakar, ‘Umar, dan Utsman telah mengubah al-Quran dan telah membuang

beberapa kalimat, ayat dan surah. Perbedaan tersebut terdiri dari kurang lebih

12 termasuk kalimat, ayat dan surah. 22 Tuduhan yang dilontarkan oleh kalangan

19

Ibid, 273 20

Ibid, 275 21

Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada Atthaillah, Sejarah al-Quran, 275-290. 22 Ibid, 290. Lebih jelasnya lihat Atthaillah, Sejarah al-Quran, 290-303

Page 11: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

syiah ekstrim ini juga lebih banyak dilandasi oleh dikap fanatisme kepada Ali bin

Abi Thalib dan rasa antipati terhadap Abu Abkar. Umar san Utsman.23

Perbedaan yang paling mencolok antara mushaf Utsmani dengan mushaf

Ibn Mas’ud dan mushaf Ubay ibn Ka’ab adalah tidak sama urutan surah-surahnya

juga tidak sama jumlah surahnya. Mushaf Utsmani memuat 114 surah, mushaf

Ibn Mas’ud memuat 112 surah (tidak mencantumkan surah al-Falaq dan an-Nas,

diriwayat lain disebutkan juga ia tidak menuliskan al-Fatihah), mushaf Ubay ibn

Ka’ab memuat 116 (selain 114 yang terdapat dalam mushaf utsmani ia

menambahkan surah al-Khal’u dan al-Hafdu).24

Untuk menghindari terjadinya dampak yang lebih besar terkait

perbedaan tersebut dan untuk menjaga autentisitas al-Qur’an, maka setelah

Khalifah Utsman bin Affan memerintahkan untuk mengumpulkan dan kemudian

membakar seluruh mushaf-mushaf tersebut. Adapun bagi pemilik mushaf-

mushaf tersebut mereka telah menggunakan mushaf Utsmani sebagaimana yang

diintruksikan oleh khalifah Utsman.

E. Rasm Mushaf Utsmani

Rasm Mushaf Utsmani adalah tata cara menulis al-Quran yang ditetakan

pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Mushaf utsmani ditulis dengan kaidah-

kaidah tertentu, diantara kaidah-kaidah tersebut berbeda dengan kaidah

penulisan imla’ pada umumnya.berikut ini ringkasan kaidah-kaidah dalam Rams

Mushaf Utsmani:25

a. Al-Hadzf (Membunag, menghilangkan, atau meniadakan huruf).

b. Al-Ziyadah (penambahan)

c. Al-Hamzah, apabila hamzah berharakat sukum ditulis dengan huruf

berharokat yang sebelumnya.

d. Badal (Pengganti)

e. Washal dan Fashl(Penyambungan dan Pemisah)

23

Ibid, 303 24

Ibid, 307-319. Terkait Mushaf Ibn Mas’ud penjelasan lebih rinsi dapat dilihat di Al-A’zami, The History The Qur’anic Text. 215-230 25

Rasihon Anwar, Ulum Al-Quran, (Bandung: Pusaka Setia, 2008), 49. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat di Ahmad Izzah, Ulumul Quran, 110-112 dan Atthaillah, Sejarah al-Quran, 256-272

Page 12: MUSHAF UTSMANI - · PDF filePenulisan al-Quran pada Masa Rasulullah saw ... terjadinya Perang Yamamah pada tahun 12 H yang ... menetap di luar Madinah dan sekaligus mengajarkan al

F. Pendapat tentang Rasm Mushaf Utsmani

Berkenaan dengan Rasm Mushaf utsmani, dikalangan Ulama terdapat

perbedaan tentang status hukumnya. Pendapat tersebut diantaranya:26

1. Sebagian mereka berpendapat bahwa Rams Usmani untuk al-Quran bersifat

tauqifi yang wajib dipakali dalam menulis al-Quran, dan harus disucikan.

2. Banyak ulama berpendapat bahwa rsm Utsmani bukan tauqifi dari Nabi

tetapi hanya merupakan satu cara penulisan yang disetujui Utsman dan

diterima umat dengan baik, sehingga menjadi suatu keharusan yang wajib

dijadikan pegangan dan tidak boleh dilanggar.

3. Segologan orang berpendapat bahwa rasm Utsmani itu hanyalah sebuah

istilah, tata cara, dan tidak ada salahnya jika menyalahi bila orang telah

mempeergunakan satu rams tertentu untuk imla’ dan rasm itu tersiar luas di

antara mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Al-A’zami, M.M. 2005. The History The Qur’anic Text From Revelation to Compilation: A

Comparative Study with the Old and New Testamants diterjemahkan oleh Sohirin Solihin,

dkk. Jakarta: Gema Insani Press.

Al-Qattan, Manna Khalil. 2013. Studi Ilmu-Ilmu Qu’an diterjemahkan oleh Mudzakir AS. Bogor:

Pustaka Litera Antar Nusa.

Anwar, Rasihon. 2008. Ulum Al-Quran. Bandung: Pusaka Setia.

Athaillah. 2010. Sejarah al-Quran: Verifikasi tentang Otentisitas Al-Quran. Yogjakarta: Pustaka

Pelajar.

Izzah, Ahmad. 2009. Ulumul Quran; Telaah Tekstualitas dan Kontektualitas Alquran. Bandung:

Tafakur.

26 Al-Qattan, Studi ilmu-ilmu Quran, 213-218