mubtada dan khabar.docx

6
TUGAS BAHASA ARAB “Mubtada dan Khobar” DOSEN : Wahyudi Khairani, S.PdI KELOMPOK 5 NAMA : Khairul Mukhlis Sibyan : Slamet Budi P : Yuvina : Sri Rosyida Yanti : Muhammad Furqan KELAS : A / D3 Keperawatan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Upload: furqon-fuerys-vagetizta

Post on 26-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Mubtada dan Khabar

TRANSCRIPT

Page 1: Mubtada dan Khabar.docx

TUGAS BAHASA ARAB

“Mubtada dan Khobar”

DOSEN : Wahyudi Khairani, S.PdI

KELOMPOK 5

NAMA : Khairul Mukhlis Sibyan

: Slamet Budi P

: Yuvina

: Sri Rosyida Yanti

: Muhammad Furqan

KELAS : A / D3 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

TA 2012 / 2013

Page 2: Mubtada dan Khabar.docx

Mubtada dan Khabar

Mubtada ialah isim marfu' yang bebas dari amil lafazh, sedangkan khabar ialah isim marfu'

yang di-musnad-kan kepada mubtada, contohnya seperti perkataan:   (Zaid

berdiri);  (dua Zaid itu berdiri); dan     (Zaid-Zaid itu berdiri).

Maksudnya: Mubtada itu isim marfu' yang kosong atau bebas dari amil lafazh, yakni: yang me-rafa'-

kan mubtada itu bukan amil lafazh, seperti fa'il atau naibul fa'il, melainkan oleh amil maknawi, yaitu

oleh ibtida atau permulaan kalimat saja.

Sedangkan khabar adalah isim marfu' yang di-musnad-kan atau disandarkan

kepada mubtada, yakni tidak akan ada khabar kalau tidak ada mubtada dan mubtada itulah yang

me-rafa'-kan khabar,seperti lafazh:   (Zaid berdiri). Lafazh   menjadi mubtada yang di-

rafa'-kan oleh ibtida, tanda rafa'-nya dengan dhammah karena isim mufrad. Sedangkan

lafazh   menjadi khabar-nya yang di-rafa'-kan oleh mubtada, tanda rafa'-nya

dengan dhammah karena isim mufrad.

 (Dua Zaid itu berdiri). Lafazh   menjadi mubtada yang di-rafa'-kan,

tanda rafa'-nya dengan alif karena isim tatsniyah. Sedangkan lafazh   menjadi khabar yang

di-rafa'-kan oleh mubtada, tanda rafa'-nya dengan alif karena isim tatsniyah.

 (Zaid-Zaid itu berdiri). Lafazh   mubtada dan   menjadi khabar-nya,

di-rafa'-kan dengan memakai wawu karena jamak mudzakkar salim.

Kata nazhim:

Mubtada ialah isim yang selamanya di-rafa'-kan dan terbebas dari setiap lafazh yang

menjadi amil.

Sedangkan khabar ialah isim yang marfu' di-musnad-kan (disandarkan) kepada mubtada

karena sesuai pada lafazhnya.

Pembagian Mubtada

Mubtada itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu mubtada yang zhahir dan mubtada yang

mudhmar(dhamir). Mubtada zhahir penjelasannya telah dikemukakan.

Sedangkan mubtada yang mudhmar (isim dhamir) ada dua belas, yaitu:   (saya),   

(kami atau kita),   (kamu -laki-laki),   (kamu -perempuan),   (kamu berdua

-laki-laki/perempuan),   (kalian -laki-laki),   (kalian -perempuan),   (dia -laki-laki),   (ia -

Page 3: Mubtada dan Khabar.docx

perempuan),  (mereka berdua -laki-laki/perempuan),   (mereka semua -laki-laki,   (mereka

semua -perempuan),seperti perkataan   (saya berdiri).

Adapun meng-i'rab-nya adalah sebagai berikut:   (saya) berkedudukan

menjadi mubtada yang di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya mabni sukun. Sedangkan lafazh   

menjadi khabar-nya, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya dengan dhammah. Dan   (kami

berdiri). Lafazh   berkedudukan menjadi mubtada, di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya dengan mabni

dhammah, sedangkan   menjadikhabar-nya, juga di-rafa'-kan, tanda rafa'-nya

dengan wawu karena jamak mudzakkar salim.

Dan lafazh yang menyerupainya, seperti:

Kata nazhim:

Mubtada, yaitu isim zhahir sebagaimana (pada contoh-contoh) yang telah dikemukakan,

atau dhamir, seperti   (kamu patut untuk menetapkan hukum -diantara manusia).

Tidak diperbolehkan membuat mubtada dengan menggunakan isim dhamir muttashil, tetapi

diperbolehkan dengan setiap dhamir yang munfashil. Diantaranya

ialah: 

Pembagian Khabar

Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair mufrad.

1. Khabar mufrad

(Khabar mufrad) adalah khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula

menyerupai jumlah.

Contoh:   (Zaid berdiri); kedua-duanya isim mufrad.

Dan juga termasuk khabar mufrad bila mubtada dan khabar itu terdiri dari isim tatsniyah dan jamak,

seperti contoh di bawah:

 = Zaid-Zaid itu berdiri;

 = dua Zaid itu berdiri;

 = Zaid-Zaid itu berdiri.

Page 4: Mubtada dan Khabar.docx

2. Khabar ghair mufrad

Khabar ghair mufrad ialah, khabar yang terdiri dari jumlah, seperti jumlah ismiyah (mubtada

dan khabar lagi), atau jumlah fi'liyyah (yaitu terdiri dari fi'il dan fa'il sebagaimana yang akan

dijelaskan di bawah ini).

Khabar ghair mufrad ada empat macam, yaitu: 1. Jar dan majrur; 2. zharaf; 3. fi'il beserta fa'ilnya;

dan 4. mubtada beserta khabarnya. Contohnya seperti perkataan:   (Zaid berada di dalam

rumah); khabarnya terdiri dari jar dan majrur.   (Zaid berada di sisimu); khabarnya

zharaf,  (Zaid, ayahnya telah berdiri); khabarnya terdiri dari fi'il dan fa'il.   

(Zaid hamba perempuannya pergi); khabar-nya terdiri dari mubtada dan khabar lagi.

Contoh lain:

 = Ustadz atau guru itu berada di dalam madrasah atau sekolah.

Mubtada' (المبتدأ) 

Definisi:

Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.

 

Misal:

 

Orang itu muslim = (Ar-rojulu muslimun) (الرجل مسلم)

 

Dua orang itu muslim = (Ar-rojulaani muslimaani) (الرجالن مسلمان)

 

Mereka itu muslim = (Ar-rijaalu muslimuuna) (الرجال مسلمون)

 

Keterangan:

 

Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas (yaitu : Ar-rojulu,Ar-

rojulaani, Ar-rijaalu) adalah mubtada'.  Setiap mubtada' harus marfu'. Umumnya mubtada'

terletak di awal kalimat, namun terkadang tidak (pada kasus-kasus tertentu). Secara umum

juga, mubtada' itu ma'rifah (bukan nakirah), seperti pada ketiga contoh di atas, mubtada'-

mubtada'nya ma'rifah dengan tanda adanya alif laam. Kecuali pada kasus-kasus tertentu

mubtada' bisa nakirah.

 Khobar Mubtada' (خبر المبتدأ) 

Definisi:

Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada.

Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun,muslimaani, dan muslimuuna), ketiga

kata tersebut adalah khobar, yang menyempurnakan makna mubtada'. Seandainya tidak

ada khobar tersebut, maka kalimat di atas tidak akan dipahami maksudnya.

Page 5: Mubtada dan Khabar.docx

Di dalam bahasa Indonesia, setiap kalimat minimal harus berpola S P (Subjek Prediket),

bisajuga S P O atau S P O K. Masih ingat pelajaran bahasa Indonesia kan? :)

Nah, di dalam bahasa Arab, kalau ada mubtada' maka khobar harus ada, polanya M K

(Mubtada' Khobar),kalau tidak ada khobar maka belum menjadi kalimat yang sempurna.

Paham?

 

Kaedah Khobar:

 

1. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jumlah (mufrod, mutsanna,

ataujama'nya). Bingung? Kalau bingung, coba baca  pelajaran sebelumnya ya. Atau

bisa tanya di bagian komentar. Lanjut? OK!  Misalnya pada contoh dii atas, jika

mubtada'nya mufrod (seperti Ar-rojulu), maka khobarnya pun harus mufrod,

yaitu muslimun. Jika mubtada'nya mutsanna (seperti muslimaani), maka khobarnya

pun harus mutsanna, yaitu muslimaani. Jika mubtada'nya jama' (sepertiAr-rijaalu),

maka khobarnya pun harus jama', yaitu muslimuuna. Sudah paham sekarang?

2. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jenis (mudzakkar atau muannats

nya).

Misalnya,

Jika mubtada'nya mudarrisah (pengajar wanita) pada kalimat (المدرسة حاضرة) (Al-

Mudarrisatu Hadiroh) = Pengajar wanita itu datang. Maka khobarnya harus muannats

juga yaitu حاضرة(Haadiroh, bukan Haadir).

Sudah aja ya.