modul spss 17

Upload: ieloe

Post on 10-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 1

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., shalawat dan salam yang senantiasa

    tercurah kepada junjungan dan tauladan, Muhammad Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

    Alhamdulillah atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga pada kesempatan kali ini, saya dapat

    menyelesaikan Modul SPSS 17.0.

    Modul SPSS 17.0 dibuat sebagai panduan belajar mengenai salah satu perhitungan statistik

    yang pada umumnya kerap dihadapi oleh mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Modul ini memuat

    tentang cara meregresikan data dalam jumlah banyak dengan langkah-langkah yang mudah untuk

    dipahami dan dipelajari.

    Saya menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan yang

    saya miliki, karena itu saya mengucapkan terima kasih untuk saran dan kritik yang telah terima

    maupun yang akan diterima. saya juga menyadari bahwasanya di dalam penyusunan modul ini tidak

    dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih

    kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan modul ini. Dan juga kepada pembaca

    yang telah menggunakan modul ini sebagai salah satu sumber pembelajaran .

    Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memberikan tambahan

    pengetahuan, dan wawasan mengenai salah satu program statistik khususnya SPSS 17.0

    Ayu Zuriah

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) adalah sebuah program pada komputer

    yang digunakan untuk membuat analisis statistika. SPSS (pertama dirilis pada tahun 1968, dan

    diciptakan oleh Norman Nie, seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang

    sekarang menjadi Profesor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor Emeritus Ilmu

    Politik di University of Chicago.

    Sekarang ini SPSS yang berkembang sudah berbasis Windows sehingga di kenal dengan

    SPSS for windows. Petama kali muncul versi windows adalah SPSS for Windows versi 6.00, hingga

    kini SPSS yang paling terbaru adalah SPSS 19. SPSS memilik banyak kegunaan bagi pengguna

    seperti peneliti pasar, peneliti kesehatan, perusahaan survei, pemerintah, peneliti pendidikan,

    organisasi pemasaran, dan sebagainya.

    Pada dasarnya pengoperasian SPSS memiliki kesamaan dalam berbagai versi, perbedaan

    hanya pada fasilitas tambahan yang ditawarkan. Selain itu, SPSS merupakan software statistik yang

    paling populer, fasilitasnya sangat lengkap dibandingkan dengan software lainnya. Oleh karena itu,

    diharapkan dengan penggunaan SPSS dapat memberikan kemudahan dan ketepatan dalam mengolah

    data.

    Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan dari

    analisis data adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terdapat dalam data tersebut

    dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Dalam bab pendahuluan ini, sebelum

    mengolah data, diperlukan pengelompokkan data terlebih dahulu agar dapat menghasilkan penelitian

    dengan hasil yang baik.

    DATA PENELITIAN

    Data metriks atau data kuantitatif yaitu data yang berupa angka menunjukkan jumlah atau

    banyaknya sesuatu unit.

    Data nonmetrik atau data kualitatif yaitu data yang berupa huruf, data yang dikategorisasi

    tetapi tidak dapat dikuantitatifkan atau dioperasikan dalam hitungan. misalnya jenis kelamin.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 3

    TIPE SKALA PENGUKURAN

    Skala Nominal yaitu skala pengukuran yang menyatakan kategori interistik atau klasifikasi

    dari konstruksi yang diukur dalam bentuk variabel dan merupakan data nonparametik atau

    data kualitatif (data bukan angka). Contohnya jenis kelamin.

    Skala Ordinal yaitu skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori tapi juga

    menyatakan peringkat konstruksi yang diukur dan data nonparametik atau data kualitatif.

    Skala Internal (Jarak) yaitu skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak

    konstruksi. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal

    dan ordinal dan ditambah ada interval yang tetap dan menggunakan data parametik atau data

    kuantitatif (data yang berupa angka).

    Skala Ratio yaitu skala perbandingan yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak dan

    perbandingan konstruksi yang diukur. Skala ratio memiliki semua karakteristik yang

    dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dan merupakan data parametik atau

    kuantitatif (data yang berupa angka). Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan

    antara satu individu dengan objek lainnya.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 4

    BAB II

    PENGENALAN SPSS

    MEMBUKA FILE BARU

    Untuk file baru dapat dibuat dengan mengaktifkan SPSS 17.0 dilakukan dengan cara yaitu :

    1) Klik menu Start

    2) Klik All Programs

    3) Klik SPSS for inc

    4) Klik SPSS Statistics 17.0, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

    Gambar 2.1 Tampilan Menu Start

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 5

    Gambar 2.2 SPSS 17.0

    Gambar 2.3 Memulai SPSS 17.0

    3

    4

    5

    6

    2

    1

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 6

    Keterangan :

    Run the tutorial merupakan pilihan apabila akan menjalankan tutorial SPSS..

    Memiliki tampilan seperti yang ada di bawah ini :

    Ada 14 macam tutorial yang disajikan dalam SPSS 17.0 dan apabila ingin

    memilih salah satu di anataranya, arahkan kursor dan klik bagian tutorial yang

    ingin dituju. Selanjutnya untuk menjalankan tutorial dengan meng-klik tanda

    yang terletak di bawah kanan tutorial.

    Type in data. Apabila akan memasukkan data baru dengan pilihan perintah Type

    in data, maka secara otomatis SPSS akan memunculkan pada data view dan

    variabel view.

    Run an existing query. Pilihan ini memuat menu Open atau membuka file

    dengan tipe file *.spq.

    Create new query using Database Wizard merupakan pilihan untuk

    mengekstrak data non-SPSS. Biasanya default SPSS adalah data source Dbase

    Files, Excel Files, MS Access Database, dan Visio Database Simples. Untuk

    Gambar 2.4 Submenu Run the tutorial

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 7

    mengambil data selain default ini, klik Add ODBC Data Source seperti tampilan

    di bawah ini :

    Open an existing data source merupakan pilihan apabila akan membuka file

    yang baru dibuka atau dengan tipe file *.sav

    Gambar 2.5 Tampilan Database Wizard

    Gambar 2.6 Tampilan SPSS 17.0

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 8

    Open another type or file merupakan pilihan untuk membuka file dengan tipe

    file selain *.sav.

    5) Setelah memilih salah satu dari cara membuka file maka klik OK.

    DATA EDITOR

    Ada 2 macam data editor di dalam SPSS yaitu :

    1. Data view

    Data view adalah tempat di mana data statistik yang akan diolah (sudah dalam bentuk angka

    skala). Data view memiliki tampilan seperti di bawah ini :

    Gambar 2.7 Tampilan Data View

    B

    C

    D

    E

    A

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 9

    Keterangan :

    a) Title bar merupakan nama dari judul SPSS yang sedang dibuka. Pada umumnya, nama

    yang diberikan oleh SPSS pada saat membuka pertama kali yaitu Untitled1[DataSet0]-

    SPSS Statistics Data Editor.

    b) Menu berisi perintah mengenai menu di mana di dalamnya terdapat Submenu yang

    digunakan untuk memproses data yang akan diolah.

    o File, pada menu utama File memuat 20 pilihan sub-menu.

    Pada menu utama File memuat sub-submenu tentang file, di antaranya membuat file

    baru (New), membuka (Open), menutup (Close), dan menyimpan file (Save-Save

    As).

    o Edit merupakan submenu untuk melakukan pengeditan data yang telah

    dimasukkan pada SPSS Data Editor. Beberapa kegunaan dari submenu dari menu

    utama Edit adalah melakukan undo atau mengembalikan action terakhir yang

    dilakukan, sedangkan redo sebaliknya, cut clear untuk menghapus data, copy

    Gambar 2.8 Tampilan menu File

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 10

    paste untuk menggandakan dan duplikasi data, find untuk mencari data, dan copy

    paste variable untuk mengganti variabel data.

    o View, merupakan menu yang menampilkan submenu untuk menampilkan status

    toolbar yang sedang aktif (Status Bar), toolbar dan font huruf yang digunakan.

    Pilihan submenu dari menu utama View seperti berikut :

    Gambar 2.9 Tampilan menu Edit

    Gambar 2.10 Tampilan menu Edit

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 11

    o Data, merupakan menu yang menampilkan submenu untuk melakukan perubahan-

    perubahan terhadap data SPSS, seperti mendefinisikan nilai label data (define

    variable properties), mendefinisikan waktu (define dates), mengurutkan data

    (sort cases), dan memisah isi file dengan riteria tertentu (split file).

    o Transform, merupakan pilihan menu utama yang melakukan operasi transformasi

    data, seperti menghitung variabel data (compute variable), mengubah data (recode

    into same variables- recode into different variables) ataupun me-ranking data

    (rank cases).

    Gambar 2.11 Tampilan menu Data

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 12

    o Analyze, merupakan menu utama yang menjadi pusat pengolahan data SPSS,

    menampilkan 21 submenu.

    Gambar 2.12 Tampilan menu Transform

    Gambar 2.13 Tampilan menu analyze

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 13

    o Graphs, dikelompokkan hanya menjadi 4 submenu, yang menampilkan berbagai

    bentuk grafik dan chart.

    o Utilities, menu utama yang merupakan pelengkap pada pengoperasian SPSS ini

    menyajikan 9 submenu. Beberapa kegunaansubmenu dari menu utama Utilities

    adalah menampilkan informasivariabel (variables), mendefinisikan, dan

    menampilkan variabel data (define-use variabel sets).

    Gambar 2.14 Tampilan menu Graphs

    Gambar 2.15 Tampilan menu Utilities

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 14

    o Add-ons, merupakan menu utama yang menawarkan pelayanan SPSS lewat

    website.

    o Window, menu ini memberikan informasi window yang sedang aktif.

    o Help, menu yang memuat 9 submenu ini memberikan bantuan informasi tentang

    topik-topik SPSS (topics) ataupun dalam bentuk tutorial (tutorial).

    Gambar 2.16 Tampilan menu Add-ons

    Gambar 2.17 Tampilam menu Window

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 15

    c) Toolbar berisi icons yang membantu dan mempermudah mengelola data dengan cepat.

    Berikut beberapa icons yang terdapat pada toolbar :

    merupakan icon untuk membuka file.

    merupakan icon untuk menyimpan file.

    merupakan icon untuk mencetak data.

    icon untuk mengembalikan action terakhir.

    icon untuk mengulang action yang baru saja dilakukan.

    d) Baris Nama Variabel merupakan tempat yang menunjukkan nama dari suatu variabel.

    Untuk pertama kali baris nama variabel diberi nama Var. Untuk mengganti nama

    variabel dapat melalui variabel view dan mengganti dengan cara double klik kotak

    variabel tersebut.

    e) Baris data

    Merupakan barisan yang berisi data-data dalam jumlah banyak yang merupakan data

    daripada varibel tersebut.

    Gambar 2.18 Tampilan menu Help

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 16

    2. Variabel view

    Variabel view merupakan bagian yang digunakan untuk mendefinisikan variabel data

    yang akan dimasukkan. Untuk mengaktifkan kotak Variabel View lakukan dengan klik Variabel

    View (bagian yang diberi kotak). Variabel view memiliki gambar seperti di bawah ini :

    Di dalam Variabel View di atas memiliki keterangan sebagai berikut:

    Name : berisi nama variabel. Misal dengan memberikan nama variabel data pertama,

    maka klik kolom Name pada baris pertama, misalnya Jenis Kelamin.

    Type : merupakan tipe data, berbagai macam type yang ada memiliki fungsi yang

    berbeda yaitu :

    a. numeric untuk data angka dengan lebar 8 digit dan 2 angka desimal di belakang

    koma

    b. string untuk data teks, biasanya data berupa nama. Contoh : nama perusahaan.

    1 2

    3 4 5 6 7

    8 9

    10

    Gambar 2.19 Tampilan Variabel

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 17

    c. Date adalah data yang dimasukkan berupa tanggal dst.

    Width : diisikan sejumlah karakter (lebar kolom) yang akan diinput dalam Data View.

    Untuk tipe data numerik, lebar maksimal 40 digit, sedangkan tipe data string lebar

    maksimal 32767digit. Apabila menginginkan menambah lebar ditambah, klik tanda

    panah ke atas, sebaliknya untuk mengurangi digit lebar, klik panah ke bawah.

    Decimal : diisi jumlah desimal karakter maksimal yang akan diinput dalam Data View.

    SPSS memberikan default 2 angka desimal di belakang koma. Jika jumlah desimal ingin

    ditambah, klik tanda panah ke atas dan sebaliknya untuk mengurangi digit lebar, klik

    panah ke bawah.

    Label : kolom yang menunjukkan tambahan informasi dengan memberikan label

    variabel data.

    Value : untuk memberi kodefikasi, misalnya Motor=1, Mobil=2, 3=Jalan kaki.

    Gambar 2.20 Tampilan

    Type

    Gambar 2.21 Tampilan

    Value

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 18

    Missing : untuk merupakan kolom yang menunjukkan data yang hilang) Namun, jika

    data lengkap (tidak ada data yang hilang) maka kolom ini dapat diabaikan.

    Columns : Memiliki fungsi mengubah jumlah karakter yang dapat dimasukkan pada

    suatu variabel tertentu. Bila kita mengisi coloumns dengan angka 2, maka hanya dua

    digit data saja yang dapat dimasukkan pada variabel tersebut.

    Align : untuk pengaturan tampilan perataan kata dalam Data View, seperti left, centre,

    right.

    Measure : merupakan tipe variabel yang akan menentukan jenis analisis yang akan

    digunakan. Maka secara default akan terpilih Nominal atau ordinal , jika variabel bertipe

    Gambar 2.22 Tampilan Missing

    Gambar 2.23 Tampilan Submenu Align

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 19

    string. Scale digunakan apabila data yang ingin kita olah akan dibuat skala pengukuran

    (range).

    MEMINDAHKAN DATA

    Di bawah ini adalah Tabel 1.1 yang merupakan contoh data yang akan diolah ke dalam SPSS

    di mana jumlah data ada 84 buah dengan variabel DER(Hutang), NPM(Net Profit Margin), STKTR

    AKTV(Struktur Aktiva), GROWTH(pertumbuhan), CR (Current Rasio) :

    Tabel 2.1

    Data Penelitian SPSS

    NAMA OBS DER NPM

    STKTR

    AKTV GROWTH CR

    AALI 1 0,19 23,45 0,41 -0,06 1,68

    ANTM 2 1,11 26,37 0,6 0,06 2,68

    ASII 3 1,81 9,3 0,19 0,56 0,74

    INCO 4 0,29 30,25 0,72 0,15 3,65

    INDF 5 2,33 1,34 0,41 -0,06 1,47

    INKP 6 1,57 10,41 0,68 0,03 3,09

    ISAT 7 1,28 14,25 0,66 0,18 1,39

    PTBA 8 0,38 16,27 0,16 0,19 4,51

    Gambar 2.24 Tampilan Measure

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 20

    SMCB 9 2,98 7,67 0,83 -0,03 1,68

    TLKM 10 1,4 10,36 0,74 0,1 0,76

    UNTR 11 1,58 8,32 0,41 0,57 1,55

    BLTA 12 2,94 25,41 0,66 0,81 1,46

    PGAS 13 1,83 16,72 0,57 0,14 3,59

    UNSP 14 1,54 13,5 0,22 0,11 2,09

    AALI 15 0,24 20,95 0,44 0,1 0,87

    ANTM 16 0,7 27,58 0,46 0,14 0,46

    ASII 17 1,41 6,69 0,22 -0,05 0,78

    INCO 18 0,26 38,38 0,57 0,18 4,6

    INDF 19 2,13 3,01 0,4 0,09 1

    INKP 20 0,02 28,44 0,25 -0,99 1,51

    ISAT 21 1,24 11,52 0,73 0,04 0,83

    PTBA 22 0,35 13,74 0,13 0,09 5,44

    SMCB 23 2,37 5,88 0,84 -0,04 1,23

    TLKM 24 1,39 21,46 0,74 0,21 0,68

    UNTR 25 1,44 6,78 0,46 0,06 1,34

    BLTA 26 1,62 39,21 0,72 0,04 1,53

    PGAS 27 1,61 28,54 0,86 0,2 1,45

    UNSP 28 1,78 14,64 0,19 0,43 3,55

    AALI 29 0,28 33,11 0,33 0,53 1,6

    ANTM 30 0,37 42,74 0,25 0,65 0,67

    ASII 31 1,17 9,29 0,22 0,1 0,91

    INCO 32 0,36 50,43 0,66 -0,07 2

    INDF 33 2,62 3,52 0,27 0,83 0,92

    INKP 34 0,02 25,81 0,36 0,05 8,44

    ISAT 35 1,72 12,38 0,67 0,32 0,93

    PTBA 36 0,4 18,43 0,09 0,26 4,43

    SMCB 37 2,19 4,51 0,79 0,02 1,33

    TLKM 38 1,16 21,63 0,75 0,09 0,77

    UNTR 39 1,26 8,22 0,43 0,16 1,34

    BLTA 40 2,2 20,84 0,76 1 0,7

    PGAS 41 2,11 17,87 0,81 0,35 1,17

    UNSP 42 0,81 10,6 0,17 1 3,17

    AALI 43 0,23 32,24 0,31 0,22 1,94

    ANTM 44 0,26 14,26 0,28 -0,15 0,57

    ASII 45 1,21 9,47 0,01 0,27 1,32

    INCO 46 0,21 27,38 0,73 0,14 4,89

    INDF 47 3,11 2,67 0,24 0,34 0,9

    INKP 48 0 21,88 0,41 0,01 3,96

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 21

    ISAT 49 1,95 10,07 0,74 0,14 0,9

    PTBA 50 0,51 23,67 0,06 0,55 3,66

    SMCB 51 2,02 5,88 0,73 0,06 1,68

    TLKM 52 1,38 17,5 0,78 0,11 0,54

    UNTR 53 1,05 9,54 0,42 0,76 1,64

    BLTA 54 3,24 22,24 0,83 0,21 0,71

    PGAS 55 2,47 4,95 0,69 0,26 2,18

    UNSP 56 0,9 5,92 0,16 0,09 1,49

    AALI 57 0,18 22,37 0,32 0,16 1,83

    ANTM 58 0,21 6,94 0,29 -0,03 0,55

    ASII 59 1 10,19 0,25 0,1 1,37

    INCO 60 0,29 22,4 0,68 -0,05 7,24

    INDF 61 2,45 5,59 0,27 0,02 1,16

    INKP 62 0,01 -33,67 0,4 -0,01 8,86

    ISAT 63 2,05 8,15 0,81 0,06 0,55

    PTBA 64 0,4 30,48 0,05 0,32 4,91

    SMCB 65 1,19 15,07 0,75 -0,05 1,27

    TLKM 66 1,22 17,54 0,78 0,07 0,61

    UNTR 67 0,76 13,06 0,48 0,07 1,66

    BLTA 68 3,04 -46,23 0,78 -0,06 0,76

    PGAS 69 1,35 34,56 0,6 0,12 2,48

    UNSP 70 0,9 10,87 0,14 0,08 1,01

    AALI 71 0,23 21,47 0,32 0,12 1,32

    ANTM 72 0,2 16,59 0,26 0,06 0,57

    ASII 73 1,07 10,9 0,22 0,21 1,26

    INCO 74 0,44 34,68 0,63 0,05 6,84

    INDF 75 2,2 7,94 0,27 0,06 0,12

    INKP 76 0,01 -6,05 0,4 -0,01 1,03

    ISAT 77 2,16 3,58 0,77 0,02 0,79

    PTBA 78 0,37 23,55 0,05 0,02 5,97

    SMCB 79 0,86 14,45 0,73 0,01 1,49

    TLKM 80 1,09 17,14 0,76 0,03 0,79

    UNTR 81 0,77 10,64 0,47 0,14 1,59

    BLTA 82 2,65 7,43 0,79 0,02 1,1

    PGAS 83 1,38 32,18 0,56 0,06 2,94

    UNSP 84 0,92 12,94 0,2 1,97 1,38

    Kemudian langkah yang dilakukan untuk memindahkan data ke dalam SPSS dengan :

    Klik Start All Programs SPSS Inc SPSS Stasistic 17.0

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 22

    Pilih Type in data, Copy data di atas dan Paste di Data View seperti gambar di bawah

    ini :

    MENGGANTI NAMA VARIABLE

    Untuk mengganti nama variabel pada data view, dengan cara :

    Membuka Variabel View

    Gambar 2.25 Tampilan Data pada Data View

    Gambar 2.26 Tampilan Variable View

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 23

    Double klik variabel pada Tab Nama untuk mengganti sesuai dengan variabel yang

    dihendaki.

    MENYIMPAN FILE

    Untuk menyimpan data dalam SPSS, hal yang perlu kita lakukan :

    Pada file yang sedang di buka pada SPSS, klik menu File

    Pilih Submenu Save As

    Gambar 2.27 Mengganti nama

    Gambar 2.28 Tampilan Save As

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 24

    Maka akan mucul kotak seperti d bawah ini, dan pada kotak File name berisi nama

    file yang akan kita simpan misalnya SPSS.REGRESI dan pada kotak Save as type

    berisi SPSS Statistics (*sav)

    Pilih Save, maka data akan tersimpan dengan nama file SPSS.REGRESI.sav.

    Gambar 2.29 Tampilan Save Data As

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 25

    BAB III

    DATA SCREENING DAN TRANSFORMASI

    Untuk melakukan uji statistik langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan screening

    terhadap data yang akan diolah. Salah satu asumsi penggunaan statistika parametik adalah asumsi

    multivariate normality. Multivariate normality merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua

    kombinasi linear dari variabel distribusi normal. Asumsi multivariate normality ini dapat diuji

    dengan melihat normalitas suatu variabel.

    Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk

    setiap multivariate. Dengan demikian, data yang berdistribusi normal akan menghasilkan model

    regresi yang baik. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendekteksi normalitas data,

    namun pada modul ini akan menjelaskan mengenai uji statitik Kolmogorov-Smirnov.

    Langkah analisis :

    Buka file SPSS.REGRESI.SAV

    Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, lalu pilih Non-parametic test,

    kemudian pilih submenu 1-sample K-S.

    Gambar 3.1 Tampilan 1-Sample K-S

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 26

    Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

    Pada layar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, isi variabel DER, NPM,

    NET_SLS, STR_AKT, GROW dan CURRENT RATIO pada kotak Test

    Variable List.

    Untuk Test Distribution klik pada bagian Normal.

    Kemudian OK.

    Maka akan menghasilkan output :

    TABEL 3.1

    HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV TEST

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    DER NPM NET_SLS STR_AKT GROW

    CURRENT

    RATIO

    N 84 84 84 84 84 84

    Normal Parametersa,,b

    Mean 1.2190 15.3839 18041991.23 .4786 .1805 2.0456

    Std. Deviation .87445 13.74536 2.300E7 .24758 .33427 1.83172

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .123 .130 .237 .144 .229 .269

    Positive .123 .059 .237 .098 .229 .269

    Negative -.082 -.130 -.217 -.144 -.203 -.182

    Gambar 3.2 Tampilan One-Sample Kolmogorov-Smirnov

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 27

    Untuk probabilitas berdasarkan tabel di atas bahwa untuk variabel DER 0.156 , NPM 0.118,

    STR_AKT 0.063 memiliki nilai di atas = 0.05 yang artinya bahwa variabel-variabel tersebut

    terdistribusi dengan normal sedangkan untuk variabel NET_SLS 0.000 , GROW 0.000 dan

    CURRENT RASIO 0,000 berada di bawah batas = 0.05 yang demikian variabel tersebut tidak

    terdistribusi secara normal.

    Kemudian apabila data tidak terdistribusi secara normal maka data perlu ditransformasi agar

    menjadi normal. Untuk menormalkan data sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana

    bentuk grafik histrogram dari data yang ada di mana bentuk dari grafik itu sendiri ada bermacam-

    macam seperti moderate positive skewness, severe positive skewness. Berikut ini cara untuk melihat

    grafik histogram yaitu :

    Buka file SPSS.REGRESI.sav melalui perintah File Open Data.

    Dari menu utama SPSS pilih menu Graph, lalu Legacy Dialogs kemudian pilih

    Histogram.

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.129 1.190 2.176 1.316 2.100 2.464

    Asymp. Sig. (2-tailed) .156 .118 .000 .063 .000 .000

    a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

    Gambar 3.3 Tampilan Submenu Histogram

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 28

    Kemudian akan muncul layar Histogram. Karena ada 3 variabel yang berdistribusi

    secara tidak normal maka perlu melakukan 3 kali membuat grafik histogram. Setelah itu

    pada kotak variabel diisikan dengan variabel NET_SALES. Seperti tampilan di bawah

    ini :

    Kemudian beri checklist pada kotak display normal curve

    Klik OK. Maka akan menghasilkan output seperti di bawah ini :

    GRAFIK 3.2

    NET SALES

    Gambar 3.4 Tampilan kotak Histogram

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 29

    Lakukan hal yang sama pada variabel GROW dan CURRENT RASIO untuk sehingga

    menghasilkan grafik histogram seperti yang ada di bawah ini :

    GRAFIK 3.3

    GROW

    GRAFIK 3.4

    CURRENT RASIO

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 30

    Dengan melihat grafik Histogram seprti gambar di atas maka kita dapat melakukan

    trasformasi data. Untuk mengetahui jenis transformasi yang akan dilakukan, maka kita harus

    mengetahui termaksud jenis grafik histogram yang mana variabel-variabel tersebut. Berikut ini

    bentuk transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan grafik Histogram :

    1. Moderate Positive Skewness : SQRT(x) atau bentuk kuadrat.

    2. Subtansial Positive Skewness : LG10(x) atau logaritma 10 atau LN

    3. Severe Positive Skewness dengan bentuk L : 1/x atau inverse

    4. Subtansial Negative Skewness : LG10(k-x)

    5. Severe Negative Skewness dengan bentuk J : 1/(k-x)

    Melihat bentuk Grafik yang terjadi pada Net_Sls dan Current rasio merupakan bentuk grafik

    Moderate Positive Skewness sehingga untuk melakukan transformasi data dengan cara :

    Buka file SPSS.REGRESI.sav

    Pada menu utama SPSS, menu Transform submenu Compute

    Gambar 3.5 Tampilan Compute Variable

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 31

    Maka akan muncul layar Compute Variable, untuk kotak Function group pilih All

    dan untuk kotak Functions dan Special variables pilih Sqrt kemudian klik tombol

    maka pada kotak numeric Expression muncul Sqrt(x) untuk (x) akan diganti

    dengan meng-klik variabel NET_SLS lalu tombol sehingga menjadi

    SQRT(NET_SALES). Kemudian pada Target variable diberi nama lain misal

    NET_SLS1. Perhatikan gambar di bawah ini :

    Pilih OK

    Lakukan juga untuk variabel CURRENT RASIO dan variabel GROW dengan menggunakan

    langkah seperti di atas tetapi pada kotak Funtions and Special Variables menggunakan LG10. Dan

    pada Target Variable diberi nama GROW1 dan CR1. Untuk hasilnya kita dapat membuka data

    editor. Akan muncul tab variabel yang baru sesuai dengan variabel yang kita beri nama tersebut.

    Setelah melakukan transformasi data maka data tersebut diharapkan dapat terdistribusi

    secara normal. Untuk memastikannya perlu adanya pengecekan data agar data tersebut dapat

    dinyatakan normal yaitu dengan menggunakan menu utama SPSS, analyze Analyze Non-

    Gambar 3.6 Tampilan Compute Variable

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 32

    parametic test 1-sample K-S. masukkan semua variabel yang sudah kita transformasikan

    kemudian klik OK. Maka kita dapat melihat bahwa data yang kita punya sudah normal dimana

    probabilitas data itu lebih dari = 0.05. untuk lebih jelasnya kita dapat melihat hasil output di

    bawah ini :

    TABEL 3.5

    ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV TEST

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    net_sls1 GROW1 CR1

    N 84 70 84

    Normal Parametersa,,b

    Mean 3546.9244 -.8866 .1781

    Std. Deviation 2350.98220 .49099 .33463

    Most Extreme Differences Absolute .141 .052 .133

    Positive .141 .052 .133

    Negative -.083 -.051 -.068

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.293 .435 1.222

    Asymp. Sig. (2-tailed) .071 .992 .101

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Dari hasil dapat disimpulkan bahwa untuk variabel net sales 0.71, grow 0.992, dan current

    rasio 0.101 merupakan data yang berditribusi secara normal dengan nilai signifikan lebih dari 0.05.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 33

    BAB IV

    KOLERASI

    Uji kolerasi digunakan untuk menguji tentang ada tidaknya hubungan antar variabel satu

    dengan variabel yang lainnya. Uji kolerasi belum dapat diketahui variabel penyebab dan variabel

    akibat. Dalam analisis kolerasi yang diperhatiakan adalah arah (positif atau negative) dan besatnya

    hubungna (kekuatan). Koefisien kolerasi mempunyai harga -1 atau +1 (bergerak dari nol hingga 1

    maka semakin besar atau kuat hubungan variabel atau sempurna = 1). Sebaliknya semakin

    mendekati 0 maka semakin lemah atau kecil hubungannya.

    BIVARIATE COLLELATION

    Sering juga disebut dengan Product Moment Person berguna untuk menguji kolerasi antar

    dua variabel di dalam melakukan uji kolerasi perlu memperhatikan Test of Significant yaitu meliputi

    Two-Tailed (uji dua sisi) digunakan dalam kondisi belum diketahui bentuk hubungan antar variabel

    dan One-tailed (uji satu sisi) digunakan untuk menguji test of significant dari 2 variabel, tetapi telah

    diketahui adanya arah kecenderungan hubungan negative atau positif di antara 2 variabel yang

    berhubungan. Cara menganalisanya adalah

    Buka file SPSS.REGRESI.sav

    Pilih menu Analyze, pilih Correlate dan klik Bivariate

    Gambar 4.1 Tampilan Analyze

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 34

    Maka akan muncul layar Bivariate Correlations. Masukkan variabel DER dan NPM

    dalam kotak Variables.

    Pilih Correlation Coefficient Pearson dan Test Of Significance dengan two tailed

    karena belum ditentukan arah hubungan dari variabel DER dan NPM.

    Gambar 4.2 Tampilan Bivariate Correlations

    Gambar 4.3 Tampilan Bivariate Correlations Options

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 35

    Klik menu Option, lalu Continue akhiri dengan OK. Maka akan menghasilkan Output

    seperti di bawah ini :

    TABEL 4.1

    CORRELATIONS

    Correlations

    DER STR_AKT

    DER Pearson Correlation 1 .412**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 84 84

    STR_AKT Pearson Correlation .412** 1

    Sig. (2-tailed) .000

    N 84 84

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Terdapat hubungan antara DER dengan STR_AKT sebesar 0.412. sifat kolerasi positif

    menunjukkan semakin tinggi hutang akan semakin tinggi juga struktuk aktiva. Nilai signifikasi

    sebesar 0.000 berarti hubungan tersebut signifikan atau diterima pada probabilitas 5%.

    PARTIAL CORRELATION

    kolerasi parsial digunakan untuk menguji kolerasi dengan memperhitungkan efek dari variabel

    lain atau dengan kata lain kolerasi partial mengukur kolerasi antar dua variabel dengan

    mengeluarkan pengaruh dari satu atau lebih variabel lain yang sering disebut dengan variabel

    control. Cara pengolahan data yaitu

    Buka file SPSS.REGRESI.sav

    Klik Analyze Correlate Partial.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 36

    Masukkan variabel NPM dan NET_SLS1 ke dalam kotak Variables. Masukkan variabel

    CR1 ke Controlling for

    Gambar 4. 4 Tampilan Analyze

    Gambar 4.5 Tampilan Partial Correlation

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 37

    Kemudian klik Options dan pilih zero-order correlations dan exclude cases listwise,

    tekan continue lalu OK

    Maka akan menghasilkan tabel seperti di bawah ini :

    TABEL 4.2

    CORRELATIONS

    Correlations

    Control Variables NPM NET_SLS1 CR1

    -none-a NPM Correlation 1.000 -.047 .207

    Significance (2-tailed) . .671 .059

    Df 0 82 82

    NET_SLS1 Correlation -.047 1.000 -.414

    Significance (2-tailed) .671 . .000

    Df 82 0 82

    CR1 Correlation .207 -.414 1.000

    Significance (2-tailed) .059 .000 .

    Gambar 4.6 Tampilan Partial Correlation Options

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 38

    Df 82 82 0

    CR1 NPM Correlation 1.000 .043

    Significance (2-tailed) . .697

    Df 0 81

    NET_SLS1 Correlation .043 1.000

    Significance (2-tailed) .697 .

    Df 81 0

    a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.

    Dari hasil koefisien antara NPM dan NET_SLS1 sebelum menghilangkan pengaruh variabel

    CR1 adalah -0.047 dan signifikan pada alpha 0.05. dan setelah menghilangkan pengaruh variabel

    CR1 adalah 0.043 dan signifikan pada alpha 0.05.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 39

    BAB V

    REGRESI

    Regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

    menunjukkan arah hubungan antara variabel. Variabel adalah simbol yang melekat pada bilangan

    atau angka. Dalam proses aplikasi SPSS, maka data-data selalu dikelompokkan ke dalam kelompok

    variabel-variabel yang sangat menentukan dalam proses penarikan kesimpulan hasil uji statistik.

    Ada 2 jenis variabel di dalam SPSS yaitu :

    1. Variabel bebas (independen variabel) yaitu suatu variabel yang menerangkan

    (mempengaruhi) terhadap variabel lainnya. Variabel ini dalam notasinya seringkali diberi notasi X

    (X1,X2,X3,dst)

    2. Variabel terikat (dependent variabel) yakni suatu variabel yang dipengaruhi (diterangkan)

    oleh variabel lain. Variabel ini dalam notasinya sering ditulis dengan Y.

    Kemudian Regresi Linear ada 2 macam yaitu

    Regresi Linear Sederhana

    Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Regresi

    Linear digunakan apabila variabel dependent dipengaruhi hanya satu variabel independen.

    Bentuk Umum Regresi Linear Sederhana :

    Y = a + bX

    Keterangan :

    Y : peubah tak bebas

    X : peubah bebas

    a : konstanta

    b : kemiringan

    Regresi Linear Berganda

    Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana.

    Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya (X) dua

    atau lebih.

    Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau

    lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau

    hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1, X2, ., Xi terhadap suatu variabel terikat

    Y.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 40

    Bentuk Umum Regresi Linier Berganda :

    Y = a + b1X

    1 + b

    2X

    2 + ...+ b

    nX

    n

    Keterangan :

    Y : peubah takbebas

    a : konstanta

    X1 : peubah bebas ke-1

    b1

    : kemiringan ke-1

    X2 : peubah bebas ke-2

    b2

    : kemiringan ke-2

    Xn : peubah bebas ke-n

    bn

    : kemiringan ke-n

    Sebagai contoh dalam regresi linear dengan menguji pengaruh net profit margin (NPM),

    struktur aktiva (STR_AKT), net sales (NET_SLS1), pertumbuhan perusahaan (GROW1), dan

    current rasio (CR1) terhadap hutang perusahaaan (Y). Proses pengelohan data :

    Buka file SPSS.REGRESI.sav.

    Klik Analyze pilih Regression klik Linear.

    Gambar 5.1 Tampilan Analyze

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 41

    Maka akan muncul kotak Linear Regression seperti gambar di bawah ini :

    Klik variabel DER dan masukkan ke kotak dependen, dan klik variabel NPM,

    STR_AKT, GROW1, NET_SLS1, dan CR1 ke dalam kotak independen.

    Abaikan semua pilihan dan pilih OK.

    KOEFISIEN DETERMINASI

    Koefisien determasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

    variasi variabel dependen. Bila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

    dalam menjelaskan variasi variabel sangat terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien

    determasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

    Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R2 akan meningkat tidak peduli apakah

    variabel tersebut berpengaruh secarasignifikan terhadapo variabel dependen.

    TABEL 5.1

    MODEL SUMMARY

    Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .716a .512 .474 .58837

    a. Predictors: (Constant), CR1, GROW1, NPM, STR_AKT, NET_SLS1

    Gambar 5.2 Tampilan Linear Regression

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 42

    Dari tampilan output SPSS di atas besar dari Adjusted R2 adalah 0.474 atau hanya sebesar

    47,7% DER dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen CR1, GROW1, NPM, STR_AKT,

    NET_SLS1 dan sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya. SEE (Standart Error of estimate) sebesar

    0.58837. semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

    variabel dependen.

    UJI STATISTIK F

    Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

    dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

    atau terikat.

    TABEL 5.2

    ANOVA

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 23.258 5 4.652 13.437 .000a

    Residual 22.155 64 .346

    Total 45.413 69

    a. Predictors: (Constant), CR1, GROW1, NPM, STR_AKT, NET_SLS1

    b. Dependent Variable: DER

    Dari uji ANOVA atau F test didapatkan nilai F hitung sebesar 13.437 dengan probabilitas

    0.000. karena probabilitas jauh lebih kecil dari = 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk

    memprediksi nilai DER atau yang artinya variabel CR1, GROW1, NPM, STR_AKT, NET_SLS1

    secara bersama-sama mampu menerangkan variabel DER.

    UJI STATISTIK T Uji ini untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen

    secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menginterprestasikan

    koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun

    standardized coefficients yaitu dengan melihat nilai signifikasi masing-masing variabel independen

    dari tabel di bawah ini bahwa nilai NET_SLS1 0.480 dan CR1 0.61 memiliki niali jauh di atas 0.05

    sedangkan NPM 0.000 , STR_AKT 0.000 , dan GROW1 0.013 memiliki nilai yang signifikan pada

    0.05

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 43

    TABEL 5.3

    COEFFICIENTS

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 1.803 .281 6.420 .000

    NPM -.041 .008 -.501 -5.177 .000

    STR_AKT 1.434 .315 .446 4.557 .000

    NET_SLS1 -2.395E-5 .000 -.070 -.710 .480

    GROW1 .393 .154 .238 2.548 .013

    CR1 -.498 .261 -.204 -1.906 .061

    a. Dependent Variable: DER

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 44

    BAB VI

    UJI ASUMSI KLASIK

    UJI MULTIKOLONIERITAS

    Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

    kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik sebagiknya tidak terjadi kolerasi di antara

    variabel terikat. Untuk mendektesi adanya atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi

    dapat dengan cara :

    Nilai R2 yang dihasilkan oleh oleh suatu estimasi model empiris sangat tinggi, tetapi

    biasanya variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan terhadap variabel

    dependentnya.

    Dengan melihat batas tolerance yang memiliki nilaki kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada

    kolerasi antar variabel independen. Kemudian dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) juga

    menunjukkan hal yang sama yaitu tidak adanya penyakit multikolonieritas dengan nilai dari

    VIF lebih dari 10.

    Selain itu dari Ouput SPSS juga bisa dilihat nilai CI (Condition Index). Jika nilai CI > 30

    maka dalam model terdapat penyimpangan Asumsi Klasik Multicolinierity.

    Langkah untuk menganalisis penyakit multikolonieritas yaitu :

    1. Buka file SPSS.REGRESI.sav

    2. Pilih menu Analyze, submenu Regresi lalu pilih Linear Regression.

    Gambar 6.1 Tampilan menu Analyze

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 45

    3. Maka akan muncul layar windows Linear Regression.

    Pada kotak Dependent isikan variabel DER dan pada kotak Independen isikan NPM,

    NET_SLS1, STR_AKT, GROW1 dan CR1.

    4. Untuk menampilkan matrik kolerasi dan nilai Tolernace serta VIF pilih Statistics

    maka akan muncul layar tampilan windows Linear Regression Statistics. Akifkan

    pilihan Covariance matrix dan Collinierity Diagnostics.

    Gambar 6.2 Layar Linear Regression

    Gambar 6.3 Tampilan Linear Regression Statistics

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 46

    5. Tekan Continue, abaikan yang lain dan tekan OK

    6. Maka akan muncul tampilan SPSS :

    TABEL 6.1

    COEFFICIENT CORRELATIONS

    Coefficient Correlationsa

    Model CR1 GROW1 NPM STR_AKT NET_SLS1

    1 Correlations CR1 1.000 .127 -.314 .334 .395

    GROW1 .127 1.000 -.182 .331 -.043

    NPM -.314 -.182 1.000 -.220 .114

    STR_AKT .334 .331 -.220 1.000 .089

    NET_SLS1 .395 -.043 .114 .089 1.000

    Covariances CR1 .068 .005 .000 .027 3.481E-6

    GROW1 .005 .024 .000 .016 -2.212E-7

    NPM .000 .000 6.240E-5 .000 3.040E-8

    STR_AKT .027 .016 .000 .099 9.467E-7

    NET_SLS1 3.481E-6 -2.212E-7 3.040E-8 9.467E-7 1.137E-9

    a. Dependent Variable: DER

    Melihat besaran kolerasi antar variabel independen tampak bahwa variabel NET_SLS1

    1.000 , variabel CR1 0.395 , NPM 0.114 memiliki kolerasi yang cukup tinggi , sedangkan

    STR_AKT 0.089 dan GROW1 -0.043 atau sekitar 43%. Oleh karena itu kolerasi ini masih di bawah

    95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas serius.

    Kemudian dari hasil tabel 4.2 di bawah ini, nilai Tolerance untuk NET_SLS1 0.778 , NPM

    0.815 , STR_AKT 0.797 , GROW1 0.874 , CR1 0.664 menunjukkan nilai kurang dari 0.10 yang

    berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan

    nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, bahwa variabel NET_SLS1

    1.286 , NPM 1.228 , STR_AKT 1.254 , GROW1 1.144, CR1 1.506 tidak ada satu variabel

    independent yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi tidak ada multikolonieritas antar variabel

    independen dalam model regresi.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 47

    TABEL 6.2

    COEFFICIENTS

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1 (Constant) 1.803 .281 6.420 .000

    NPM -.041 .008 -.501 -5.177 .000 .815 1.228

    STR_AKT 1.434 .315 .446 4.557 .000 .797 1.254

    NET_SLS1 -2.395E-5 .000 -.070 -.710 .480 .778 1.286

    GROW1 .393 .154 .238 2.548 .013 .874 1.144

    CR1 -.498 .261 -.204 -1.906 .061 .664 1.506

    a. Dependent Variable: DER

    TABEL 6.3

    DIAGNOSTIC COLLINEARITY

    Nilai CI yang dihasilkan untuk masing-masing variabel independen adalah kurang dari 30

    maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak terjangkit penyakit multikolonieritas.

    Collinearity Diagnosticsa

    Model

    Dimen

    sion

    Eigenvalue

    Condition Index

    Variance Proportions

    (Constant) NPM STR_AKT NET_SLS1 GROW1 CR1

    1 1 4.426 1.000 .00 .01 .01 .01 .01 .01

    2 .890 2.230 .00 .01 .01 .04 .00 .44

    3 .272 4.031 .00 .00 .14 .43 .15 .06

    4 .240 4.290 .00 .47 .02 .04 .26 .14

    5 .122 6.021 .00 .30 .71 .02 .42 .25

    6 .049 9.546 .99 .21 .11 .46 .15 .10

    a. Dependent Variable: DER

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 48

    UJI AUTOKOLERASI

    Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara

    kesalahan penggangguan pada perioade t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

    (sebelumnya). Jika adanya kolerasi maka adanya penyakit autokolerasi. Masalah ini disebabkan

    karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

    Apabila pada salah satu terdapat gangguan maka cenderung mempengaruhi gangguan untuk periode

    berikutnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendekteksi ada atau tidaknya

    autokolerasi, pada modul ini akan menjelaskan dengan Uji Durbin Watson (DW test)

    Digunakan untuk autokolerasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta)

    dalam model regresi. Hipotesis yang akan diuji adalah :

    H0 : tidak adanya autokolerasi.

    H1 : adanya autokolerasi.

    Pengambilan keputusan autokolerasi :

    Hipotesis nol Keputusan Jika

    Tidak ada autokolerasi

    positif

    Tolak 0 < d < dl

    Tidak ada autokolerasi

    positif

    No desicion dl d du

    Tidak ada autokolerasi

    negatif

    Tolak 4-dl < d

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 49

    Langkah yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokolerasi :

    1. Buka file SPSS.REGRESI.sav

    2. Menu Analyze Regression Linear

    Kemudian Pada kotak Dependent isikan variabel DER dan pada kotak Independen isikan

    NPM, NET_SLS1, STR_AKT, GROW1 dan CR1.

    Gambar 6.4 Tampilan menu Analyze

    Gambar 6.5 Layar Linear Regression

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 50

    3. Pilih Statistics maka akan muncul layar tampilan windows Linear Regression Statistics.

    Kemudian cheklist bagian Residuals Durbin-Watson.

    4. Pilih Continue kemudian OK.

    5. akan muncul output :

    TABEL 6.4

    MODEL SUMMARY

    Model Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate Durbin-Watson

    1 .716a .512 .474 .58837 2.096

    a. Predictors: (Constant), CR1, GROW1, NPM, STR_AKT, NET_SLS1

    b. Dependent Variable: DER

    Nilai DW sebesar 2.096, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai table dengan

    menggunakan signifikasi 5%, jumlah sampel 84 (n) dan jumlah variabel independen 5 (k=5) maka di

    table Durbin Waston akan didapatkan nilai du sebesar1.386 dan nilai dl = 1.630. Oleh karena nilai

    DW lebih besar dari (du) 1.386 dan kurang dari 4-dl(4-1.630=3.370), maka dapat disimpulkan

    bahwa H0 diterima yaitu tidak adanya atau tidak terdapat autokolerasi. (untuk angka du dan dl dapat

    dilihat di tabel).

    Gambar 6.6 Tampilan Linear Regression

    Statistics

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 51

    UJI HETEROSKEDASTISITAS

    Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

    dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

    ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

    Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalaha Homoskedastisitas atau tidak

    Heteroskedetisitas. Dalam modul ini, akan menerangkan menguji ada tidaknya Heteroskedastisitas

    dengan Uji Park.

    . Cara melakukan Uji Park dengan SPSS :

    1. Buka file SPSS.REGRESI.sav

    2. Meregresikan semua variable bebas (NPM, NET_SLS1, STR_AKT, GROW1 dan

    CR1) terhadap variable terikat (DER)

    3. Untuk mendapatkan variabel residual dengan cara pilih Save pada Layar Linear

    Regression sehingga muncul kotak Linear Regression Save, checklist unstandardized

    residual.

    Gambar 6.7 Linear Regression Save

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 52

    4. Pilih Continue lalu OK. Maka pada Variable Data akan muncul 1 Variabel baru dengan

    nama Res_1 yang merupakan nilai residual.

    5. Kuadratkan nilai residual (Res_1*Res_1) tersebut dengan cara menu Transform

    Compute Variable kemudian beri nama Res_2 dan klik OK.

    6. Kemudian Logaritmakan Res_2 dengan menu Transform dan Compute.

    Gambar 6.8 Tampilan Compute Variable

    Gambar 6.9 Tampilan Compute Variable

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 53

    7. Regresikan LNRes_2 sebagai variabel dependen dan variabel NPM, NET_SLS1,

    STR_AKT, GROW1 dan CR1.

    Maka akan menghasilkan output sebagai berikut :

    TABEL 6.5

    COEFFICIENTS

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t

    Sig.

    Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1 (Constant) -1.623 .997 -1.628 .109

    NPM -.001 .028 -.007 -.050 .960 .815 1.228

    STR_AKT .255 1.117 .031 .228 .820 .797 1.254

    NET_SLS1 .000 .000 -.230 -1.662 .101 .778 1.286

    GROW1 -.024 .548 -.006 -.045 .964 .874 1.144

    CR1 -.586 .928 -.095 -.632 .530 .664 1.506

    a. Dependent Variable: LNRes_2

    Gambar 6.10 Tampilan Linear Regression

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 54

    HasiL output SPSS memberikan koefisien variabel independen tidak ada yang signifikan,

    maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat Heteroskedasititas.

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 55

    Latihan :

    Jelaskan perbedaan antara input data pada spss dengan input data copy-paste dari excel?

    Apakah keuntungannya?

    Dari data yang ada di bawah ini :

    Tahun Y X1 X2 X3 X4

    1960 27.80 397.50 42.20 50.70 78.30

    1961 29.90 413.30 38.10 52.00 79.20

    1962 29.80 439.20 40.30 54.00 79.20

    1963 30.80 459.70 39.50 55.30 79.20

    1964 31.20 492.90 37.30 54.70 77.40

    1965 33.30 582.60 38.10 63.70 80.20

    1966 35.60 560.30 39.30 69.80 80.40

    1967 36.40 624.60 37.80 65.90 83.90

    1968 36.70 666.40 38.40 64.50 85.50

    1969 38.40 717.80 40.10 70.00 93.70

    1970 40.40 768.20 38.60 73.20 106.10

    1971 40.30 843.30 39.80 67.80 104.80

    1972 41.80 911.60 39.70 79.10 114.00

    1973 40.40 931.10 52.10 95.40 124.10

    1974 40.70 1021.50 48.90 94.20 127.60

    1975 40.10 1165.90 58.30 123.50 142.90

    1976 42.70 1349.60 57.90 129.90 143.60

    1977 44.10 1449.40 56.50 117.60 139.20

    1978 46.70 1575.50 63.70 130.90 165.50

    1979 50.60 1759.10 61.60 129.80 203.30

    1980 50.10 1994.20 58.90 128.00 219.60

    a) Bagaimana cara mengidentifikasi data di atas sudah terdistribusi dengan normal?

    b) Bagaimana cara melakukan regresi data dan kolerasi data di atas?

  • Dilarang menggandakan seijin tim penyusun 56

    Sumber :

    Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS . Semarang :

    Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

    Juliandi, Azuar. 2007 . Pengolahan Data Penelitian Menggunakan Spss Korelasi Dan

    Regresi. http://www.azuarjuliandi.com

    Oswari, Teddy. SPSS for Psychology. http://staffsite.gunadarma.ac.id/toswari/.

    Wijaya, Tony. 2009. Analisis data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Penerbit

    Universitas Atma Jaya.