mi/ramdani mediaindonesia.com jujur bersuara … gubernur diy pun muncul di mana-mana. ketika...

1
Deputi Perdana Menteri Rusia Igor Shuvalov, pemilik klub Chelsea Roman Abramovich, serta striker Arsenal Andrei Arshavin. PM Rusia Vladimir Putin juga menyatakan akan terbang ke markas FIFA untuk me- ngucapkan terima kasih secara langsung kepada Blatter. Igor mengatakan keputusan FIFA itu merupakan suatu ke- percayaan besar yang harus di- jalankan sebaik-baiknya. Rusia dan Qatar sama-sama belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun, ibu kota Rusia, Moskow, pernah meng- gelar Olimpiade 1980. Adapun Qatar menjadi ne- gara Timur Tengah pertama yang terpilih untuk menghelat pesta sepak bola dunia terse- but. Negara asal Presiden Kon- federasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohamed bin Hammam itu sempat diragukan karena me- miliki suhu ekstrem. (Rtr/*/*/ Nav/R-3) HATI-HATI dengan keluhan tidur Anda. Jika Anda memiliki kebiasaan mendengkur, susah tidur, dan merasa tidak segar ketika terbangun di pagi hari, mungkin Anda mengalami gangguan metabolisme. Jangan pernah memandang remeh gangguan itu, karena berdasarkan studi sekelompok ilmuwan AS, gangguan metabolisme tersebut memenuhi tiga dari lima faktor risiko penyakit jantung. Kelima faktor tersebut adalah kelebihan lemak di perut, ting- ginya angka trigliserida, rendahnya kadar kolesterol baik atau HDL, serta tingginya tekanan dan kandungan gula darah. Peneliti dari University Pittsburgh melakukan studi terhadap 812 orang berusia 45-74 tahun selama tiga tahun. Mereka mene- mukan risiko gangguan metabolisme dua kali lebih besar pada mereka yang mendengkur, 80% pada mereka yang mengalami susah tidur, dan 70% pada mereka yang merasa tidak segar ketika terbangun di pagi hari. (HealthDay/Mps/X-5) MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA JUMAT, 3 DESEMBER 2010 | NO.10873 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN MI/RAMDANI Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Gol Khusus untuk Jennifer Kurniawan Irfan mempersembahkan gol debutnya untuk sang pacar. “Gol ini untuk pacar saya, Jennifer.” Olahraga, Hlm 28 EDITORIAL MOMENTUM dan komunikasi adalah dua hal yang tidak boleh kita pandang remeh. Keduanya teramat berbahaya untuk diletakkan di sudut sempit dan waktu yang terbatas. Kisruh di seputar keistimewaan Yogyakarta yang dipicu pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal monarki yang bertabrakan dengan konstitusi dan nilai-nilai demokrasi memberi pelajaran nyata betapa mahapentingnya momentum dan komunikasi. Presiden Yudhoyono memilih mengungkapkan soal keistime- waan Yogyakarta yang disandingkan dengan kata ‘monarki’ itu pada 26 November lalu, di depan sidang kabinet, di tengah masyarakat Yogyakarta yang belum sembuh dari luka akibat bencana Merapi. Karena disampaikan dalam sidang kabinet yang membahas banyak hal, penjelasan soal keistimewaan Yogyakarta pun ha- nya memperoleh ruang yang amat terbatas. Padahal, beberapa kata tidak cukup bisa menjelaskan soal keistimewaan Yogya- karta yang amat luas dan kompleks. Maka, ketika momentum yang salah itu berjalin dengan ko- munikasi yang tidak tuntas, muncullah keresahan, kemarahan, bahkan perlawanan. Cela- kanya, tidak ada respons yang cepat dari Presiden un- tuk menjernihkan persoalan. Butuh waktu satu minggu untuk menjelaskan. Dalam sepekan terakhir, tensi masyarakat Yogya- karta dibiarkan mendidih dengan eskalasi yang kian memuncak. Spanduk, stiker, dan posko-posko referen- dum yang mendesak agar Sri Sultan HB X dan Paku Alam IX ditetapkan sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DIY pun muncul di mana-mana. Ketika situasi mendidih itu, Presiden tampil menjelaskan se- muanya. Sebagai kepala negara, Yudhoyono setuju penetapan Sultan-Paku Alam sebagai gubernur-wakil gubernur untuk lima tahun mendatang. Ia juga setuju untuk menyerahkan pengaturan dan pembi- caraan suksesi kepemimpinan di Yogyakarta kepada Sultan dan kerabatnya. Itu merupakan bagian dari ‘koreksi’ atas ‘kekeliruan’ memilih momentum dan cara berkomunikasi sebelumnya. Padahal, ketika kesempatan menjelaskan soal keistimewaan diberikan secara luas, kisruh tidak akan terjadi. Meski masih banyak yang menilai penjelasan Presiden kemarin berputar- putar, setidaknya substansi yang disampaikan jauh lebih baik daripada pernyataan sebelumnya. Karena itu, ke depan, lingkaran Istana harus mampu meru- muskan bagaimana supaya pemimpin negara tidak begitu gampang menyampaikan sesuatu dengan waktu dan cara yang salah. Apalagi bila hal yang disampaikan itu mengandung sensitivitas yang tinggi di mata publik. Sebuah persoalan yang kompleks tidak bisa dijelaskan de- ngan waktu yang singkat dan sepotong-sepotong. Ketika SBY menjelaskan dengan alokasi waktu yang cukup dan fokus, walaupun untuk sebagian rakyat Yogya dianggap belum me- nenangkan, persoalan menjadi lebih jelas. Adalah tidak elok bila Presiden terlalu sering dipaksa melakukan klarikasi atas kontroversi pernyataannya yang disalahtafsirkan. Kalau terlalu banyak khalayak salah tafsir pernyataan pemimpinnya, tidak salah juga bila sang pemimpin memperbaiki komunikasi politiknya, terutama soal ruang dan momentum. Meremehkan Momentum Tidak elok bila Presiden terlalu sering dipaksa melakukan klarifikasi atas kontroversi pernyataannya yang disalahtafsirkan.” Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com PAUSE Gangguan Tidur dan Penyakit Jantung MI/ROMMY PUJIANTO RUSIA akhirnya terpilih men- jadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Adapun Qatar dipercaya untuk menyelenggarakan ajang sepak bola paling akbar itu empat tahun berikutnya. Kepastian itu diungkapkan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Joseph Blatter setelah menggelar rapat tertutup dengan komite ekse- kutif (exco) di Zurich, Swiss, tadi malam. Pengumuman itu sempat tertunda sekitar satu setengah jam. Rusia memperoleh suara bulat dari seluruh anggota exco untuk menyingkirkan Inggris serta empat negara yang men- calonkan diri sebagai tuan ru- mah bersama, Belanda-Belgia, dan Spanyol-Portugal. “Selamat pada Rusia. Saya yakin Anda bisa menyelengga- rakan perhelatan akbar ini de- ngan baik. Kami tidak meragu- kan hal itu,” kata Blatter. Saat penyerahan piagam ke- putusan, Rusia hanya diwakili Pusat Berkukuh Gubernur DIY Dipilih Langsung Sri Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam tetap menjadi orang nomor satu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Akhmad Mustain P RESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin men- jawab polemik menge- nai keistimewaan Yogyakarta setelah muncul reaksi menang- gapi pernyataan SBY mengenai sistem monarki di Yogyakarta. Sebelum memimpin sidang paripurna kabinet khusus membahas RUU Keistimewaan DIY, SBY mengatakan pihaknya tetap menginginkan Sri Sultan HB X dan Paku Alam IX sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DIY lima tahun mendatang setelah masa perpanjangan tiga tahun berakhir pada 2011. Dalam satu pekan terakhir terjadi polemik mengenai keis- timewaan DIY setelah SBY mengatakan adanya sistem monarki di Yogyakarta. Sri Sul- tan serta kaum intelektual, bu- dayawan, dan masyarakat Yog- yakarta berpendapat tidak ada monarki di Yogyakarta. Bahkan SBY dianggap tidak memahami sejarah dengan mempersoalkan keistimewaan DIY. Tadi malam Presiden dan Sri Sultan bertemu dalam acara peringatan Hari Guru Na- sional. Sri Sultan menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan bidang Pendi- dikan. Hadirin bertepuk tangan meriah ketika Presiden menye- matkan penghargaan itu seraya menepuk bahu Sri Sultan. Seusai sidang kabinet yang berlangsung sekitar 3 jam ke- marin, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan peme- rintah akhirnya memutuskan Gubernur DIY dipilih secara demokratis sesuai amanat UUD 1945. Artinya, Sultan Hamengku Buwono tidak otomatis ditetap- kan sebagai Gubernur DIY. Meski rumusan kata per- katanya belum nal, ada dua substansi utama. Pertama, me- netapkan Sri Sultan Hamengku Buwono dan Sri Paku Alam sebagai orang nomor satu dan nomor dua di wilayah itu. Ke- dua, penyelenggara pemerin- tahan sehari-hari dipilih rakyat secara demokratis. Dikatakannya, rumusan ter- sebut adalah hasil arahan Pre- siden, yang menginginkan keistimewaan DIY tetap ber- pijak pada tiga hal, yakni DIY dalam bingkai NKRI, menghor- mati keistimewaan DIY seperti amanat UUD 1945, serta asas demokratisasi. ‘’Posisi Sultan dan Paku Alam tetap ditempatkan sebagai o- rang nomor satu dan memiliki kewenangan. Tetapi di dalam tatanan pemerintahan, yang menuntut akuntabilitas dan se- bagainya, itulah yang akan dipi- lih oleh rakyat,’’ tukas Djoko. Lantik bupati Mendagri Gamawan Fauzi menambahkan salah satu hak istimewa Sultan, calon guber- nur harus mendapat persetu- juan Sultan. Penyelenggara pemerintahan, lanjutnya, harus dipilih secara demokratis agar Sultan tidak terkena pertanggungjawaban masalah-masalah hukum akibat penyelenggaraan negara. Di Yogyakarta puluhan warga mengatasnamakan Kawulang Ngayogyakarto Hadiningrat berunjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung mendukung keistimewaan Yogyakarta. Aksi serupa juga dilakukan di rumah pribadi Wakil Pre- siden Boediono di Jalan Ka- liurang, Sleman, Yogyakarta. (Bay/Ant/X-4) [email protected] Berita terkait hlm 2 2011, Politik Sandera Hukum DINAMIKA politik saat ini me- nunjukkan pemerintah lemah dan tersandera oleh politik kepentingan. Hal itu, salah satunya, terlihat dalam penyu- sunan revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu. Di- namika itu diperkirakan masih berlanjut pada tahun depan. Fenomena kepentingan poli- tik yang menyandera hukum itu mengemuka dalam Dialog Politik & Ekonomi Indonesia 2011 yang diselenggarakan Me- dia Group di Jakarta, kemarin. Panelis yang hadir dalam sesi politik adalah Mendagri Ga- mawan Fauzi, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua MK Mahfud MD, dan pengamat politik J Kristiadi. Adapun panelis dalam sesi ekonomi ialah ekonom Riset Danareksa Purbaya Yudi Sade- wa, Direktur Pusat Kajian Ke- bijakan Ekonomi dan Politik UGM Tony Prasetiantono, Ke- tua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, dan pengamat ekonomi lingkungan Sonny Keraf. “Proses penyusunan regulasi politik yang akan dilakukan ta- hun 2011 hanya akan menjadi FIFA Pilih Rusia dan Qatar medan pertarungan kepen- tingan partai dalam berebut kekuasaan,” tutur Kristiadi. Saat ini pemerintah dan DPR masih membahas revisi UU Pe- nyelenggaraan Pemilu. Mayori- tas fraksi di DPR menghendaki pengurus partai masuk dalam Komisi Pemilihan Umum. Mahfud juga memperkirakan bahwa suhu politik Indonesia masih hangat dan mengganggu penuntasan sejumlah kasus se- perti Century, maa pajak, dan cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur BI. “Bagi pemerintah ibarat buah simalakama. Jika tidak dituntaskan, pemerintah- annya harus siap menghadapi krisis kepercayaan. Sebaliknya, jika diusut, tidak menutup kemungkinan akan menyeret orang-orang penting di dalam lingkaran kekuasaannya,” tu- tur Mahfud. Padahal, lanjut Mahfud, pe- nuntasan kasus-kasus itu se- andainya dapat menjatuhkan para pejabat yang terbukti terlibat, menjadi penanda ke- suksesan reformasi politik dan hukum. (Wta/X-3) Berita terkait hlm 3 dan 17 UMUMKAN TUAN RUMAH: Presiden FIFA Sepp Blatter mengumumkan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 di Zurich, Swiss, tadi malam. Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui mediaindonesia.com atau e-mail: [email protected] PENGHARGAAN UNTUK SRI SULTAN: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Satyalancana Pembangunan bidang Pendidikan untuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Jakarta, tadi malam. - Berita terkait hlm 16 REUTERS/CHISTIAN HARTMANN

Upload: lamhanh

Post on 20-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/RAMDANI MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA … Gubernur DIY pun muncul di mana-mana. Ketika situasi mendidih itu, Presiden tampil menjelaskan se-muanya. Sebagai kepala negara, Yudhoyono

Deputi Perdana Menteri Rusia Igor Shuvalov, pemilik klub Chelsea Roman Abramovich, serta striker Arsenal Andrei Arshavin.

PM Rusia Vladimir Putin juga menyatakan akan terbang ke markas FIFA untuk me-ngucapkan terima kasih secara langsung kepada Blatter.

Igor mengatakan keputusan FIFA itu merupakan suatu ke-percayaan besar yang harus di-jalankan sebaik-baiknya. Rusia dan Qatar sama-sama belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun, ibu kota Rusia, Moskow, pernah meng-

gelar Olimpiade 1980.Adapun Qatar menjadi ne-

gara Timur Tengah pertama yang terpilih untuk menghelat pesta sepak bola dunia terse-but. Negara asal Presiden Kon-federasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohamed bin Hammam itu sempat diragukan karena me-miliki suhu ekstrem. (Rtr/*/*/Nav/R-3)

HATI-HATI dengan keluhan tidur Anda. Jika Anda memiliki kebiasaan mendengkur, susah tidur, dan merasa tidak segar ketika terbangun di pagi hari, mungkin Anda mengalami gangguan metabolisme. Jangan pernah memandang remeh gangguan itu, karena berdasarkan studi sekelompok ilmuwan AS, gangguan metabolisme tersebut memenuhi tiga dari lima faktor risiko penyakit jantung.

Kelima faktor tersebut adalah kelebihan lemak di perut, ting-ginya angka trigliserida, rendahnya kadar kolesterol baik atau HDL, serta tingginya tekanan dan kandungan gula darah.

Peneliti dari University Pittsburgh melakukan studi terhadap 812 orang berusia 45-74 tahun selama tiga tahun. Mereka mene-mukan risiko gangguan metabolisme dua kali lebih besar pada mereka yang mendengkur, 80% pada mereka yang mengalami susah tidur, dan 70% pada mereka yang merasa tidak segar ketika terbangun di pagi hari. (HealthDay/Mps/X-5)

MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA JUMAT, 3 DESEMBER 2010 | NO.10873 | TAHUN XLI | 28 HALAMANMI/RAMDANI

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Gol Khusus untukJennifer KurniawanIrfan mempersembahkan gol debutnya untuk sang pacar. “Gol ini untuk pacar saya, Jennifer.”Olahraga, Hlm 28

EDITORIAL

MOMENTUM dan komunikasi adalah dua hal yang tidak boleh kita pandang remeh. Keduanya teramat berbahaya untuk diletakkan di sudut sempit dan waktu yang terbatas.

Kisruh di seputar keistimewaan Yogyakarta yang dipicu pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal monarki yang bertabrakan dengan konstitusi dan nilai-nilai demokrasi memberi pelajaran nyata betapa mahapentingnya momentum dan komunikasi.

Presiden Yudhoyono memilih mengungkapkan soal keistime-waan Yogyakarta yang disandingkan dengan kata ‘monarki’ itu pada 26 November lalu, di depan sidang kabinet, di tengah masyarakat Yogyakarta yang belum sembuh dari luka akibat bencana Merapi.

Karena disampaikan dalam sidang kabinet yang membahas banyak hal, penjelasan soal keistimewaan Yogyakarta pun ha-nya memperoleh ruang yang amat terbatas. Padahal, beberapa kata tidak cukup bisa menjelaskan soal keistimewaan Yogya-karta yang amat luas dan kompleks.

Maka, ketika momentum yang salah itu berjalin dengan ko-munikasi yang tidak tuntas, muncullah keresahan, kemarahan, bahkan perlawanan. Cela-kanya, tidak ada respons yang cepat dari Presiden un-tuk menjernihkan persoalan. Butuh waktu satu minggu untuk menjelaskan.

Dalam sepekan terakhir, tensi masyarakat Yogya-karta dibiarkan mendidih dengan eskalasi yang kian memuncak. Spanduk, stiker, dan posko-posko referen-dum yang mendesak agar Sri Sultan HB X dan Paku Alam IX ditetapkan sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DIY pun muncul di mana-mana.

Ketika situasi mendidih itu, Presiden tampil menjelaskan se-muanya. Sebagai kepala negara, Yudhoyono setuju penetapan Sultan-Paku Alam sebagai gubernur-wakil gubernur untuk lima tahun mendatang.

Ia juga setuju untuk menyerahkan pengaturan dan pembi-caraan suksesi kepemimpinan di Yogyakarta kepada Sultan dan kerabatnya. Itu merupakan bagian dari ‘koreksi’ atas ‘kekeliruan’ memilih momentum dan cara berkomunikasi sebelumnya.

Padahal, ketika kesempatan menjelaskan soal keistimewaan diberikan secara luas, kisruh tidak akan terjadi. Meski masih banyak yang menilai penjelasan Presiden kemarin berputar-putar, setidaknya substansi yang disampaikan jauh lebih baik daripada pernyataan sebelumnya.

Karena itu, ke depan, lingkaran Istana harus mampu meru-muskan bagaimana supaya pemimpin negara tidak begitu gampang menyampaikan sesuatu dengan waktu dan cara yang salah. Apalagi bila hal yang disampaikan itu mengandung sensitivitas yang tinggi di mata publik.

Sebuah persoalan yang kompleks tidak bisa dijelaskan de-ngan waktu yang singkat dan sepotong-sepotong. Ketika SBY menjelaskan dengan alokasi waktu yang cukup dan fokus, walaupun untuk sebagian rakyat Yogya dianggap belum me-nenangkan, persoalan menjadi lebih jelas.

Adalah tidak elok bila Presiden terlalu sering dipaksa melakukan klarifi kasi atas kontroversi pernyataannya yang disalahtafsirkan. Kalau terlalu banyak khalayak salah tafsir pernyataan pemimpinnya, tidak salah juga bila sang pemimpin memperbaiki komunikasi politiknya, terutama soal ruang dan momentum.

Meremehkan Momentum

Tidak elok bila Presiden terlalu sering dipaksa melakukan klarifikasi atas kontroversi pernyataannya yang disalahtafsirkan.”

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

PAUSE

Gangguan Tidur dan Penyakit Jantung

MI/ROMMY PUJIANTO

RUSIA akhirnya terpilih men-jadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Adapun Qatar dipercaya untuk menyelenggarakan ajang sepak bola paling akbar itu empat tahun berikutnya.

Kepastian itu diungkapkan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Joseph Blatter setelah menggelar rapat tertutup dengan komite ekse-kutif (exco) di Zurich, Swiss, tadi malam.

Pengumuman itu sempat tertunda sekitar satu setengah jam. Rusia memperoleh suara bulat dari seluruh anggota exco untuk menyingkirkan Inggris

serta empat negara yang men-calonkan diri sebagai tuan ru-mah bersama, Belanda-Belgia, dan Spanyol-Portugal.

“Selamat pada Rusia. Saya yakin Anda bisa menyelengga-rakan perhelatan akbar ini de-ngan baik. Kami tidak meragu-kan hal itu,” kata Blatter.

Saat penyerahan piagam ke-putusan, Rusia hanya diwakili

Pusat Berkukuh Gubernur DIY Dipilih LangsungSri Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam tetap menjadi orang nomor satu di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Akhmad Mustain

PR E S I D E N S u s i l o Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin men-jawab polemik menge-

nai keistimewaan Yogyakarta setelah muncul reaksi menang-gapi pernyataan SBY mengenai sistem monarki di Yogyakarta.

Sebelum memimpin sidang paripurna kabinet khusus membahas RUU Keistimewaan DIY, SBY mengatakan pihaknya tetap menginginkan Sri Sultan HB X dan Paku Alam IX sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DIY lima tahun mendatang setelah masa perpanjangan tiga tahun berakhir pada 2011.

Dalam satu pekan terakhir terjadi polemik mengenai keis-timewaan DIY setelah SBY mengatakan adanya sistem monarki di Yogyakarta. Sri Sul-tan serta kaum intelektual, bu-dayawan, dan masyarakat Yog-yakarta berpendapat tidak ada monarki di Yogyakarta. Bahkan SBY dianggap tidak memahami sejarah dengan mempersoalkan keistimewaan DIY.

Tadi malam Presiden dan Sri Sultan bertemu dalam acara peringatan Hari Guru Na-sional. Sri Sultan menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan bidang Pendi-

dikan. Hadirin bertepuk tangan meriah ketika Presiden menye-matkan penghargaan itu seraya menepuk bahu Sri Sultan.

Seusai sidang kabinet yang berlangsung sekitar 3 jam ke-marin, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan peme-rintah akhirnya memutuskan Gubernur DIY dipilih secara demokratis sesuai amanat UUD 1945. Artinya, Sultan Hamengku Buwono tidak otomatis ditetap-kan sebagai Gubernur DIY.

Meski rumusan kata per-

kata nya belum fi nal, ada dua substansi utama. Pertama, me-netapkan Sri Sultan Hamengku Buwono dan Sri Paku Alam sebagai orang nomor satu dan nomor dua di wilayah itu. Ke-dua, penyelenggara pemerin-tahan sehari-hari dipilih rakyat secara demokratis.

Dikatakannya, rumusan ter-sebut adalah hasil arahan Pre-siden, yang menginginkan keistimewaan DIY tetap ber-pijak pada tiga hal, yakni DIY dalam bingkai NKRI, menghor-

mati keistimewaan DIY seperti amanat UUD 1945, serta asas demokratisasi.

‘’Posisi Sultan dan Paku Alam tetap ditempatkan sebagai o-rang nomor satu dan memiliki kewenangan. Tetapi di dalam tatanan pemerintahan, yang menuntut akuntabilitas dan se-bagainya, itulah yang akan dipi-lih oleh rakyat,’’ tukas Djoko.

Lantik bupatiMendagri Gamawan Fauzi

menambahkan salah satu hak istimewa Sultan, calon guber-nur harus mendapat persetu-juan Sultan.

Penyelenggara pemerintahan, lanjutnya, harus dipilih secara demokratis agar Sultan tidak terkena pertanggungjawaban masalah-masalah hukum akibat penyelenggaraan negara.

Di Yogyakarta puluhan warga mengatasnamakan Kawulang Ngayogyakarto Hadiningrat berunjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung mendukung keistimewaan Yogyakarta.

Aksi serupa juga dilakukan di rumah pribadi Wakil Pre-siden Boediono di Jalan Ka-liurang, Sleman, Yogyakarta. (Bay/Ant/X-4)

[email protected] Berita terkait hlm 2

2011, PolitikSandera HukumDINAMIKA politik saat ini me-nunjukkan pemerintah lemah dan tersandera oleh politik ke pentingan. Hal itu, salah satunya, terlihat dalam penyu-sunan revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu. Di-namika itu diperkirakan masih berlanjut pada tahun depan.

Fenomena kepentingan poli-tik yang menyandera hukum itu mengemuka dalam Dialog Politik & Ekonomi Indonesia 2011 yang diselenggarakan Me-dia Group di Jakarta, kemarin. Panelis yang hadir dalam se si politik adalah Mendagri Ga-mawan Fauzi, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua MK Mahfud MD, dan pengamat politik J Kristiadi.

Adapun panelis dalam sesi eko nomi ialah ekonom Riset Danareksa Purbaya Yudi Sade-wa, Direktur Pusat Kajian Ke-bijakan Ekonomi dan Politik UGM Tony Prasetiantono, Ke-tua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, dan pengamat ekonomi lingkungan Sonny Keraf.

“Proses penyusunan regulasi politik yang akan dilakukan ta-hun 2011 ha nya akan menjadi

FIFA PilihRusia dan Qatar

medan pertarungan kepen-tingan partai dalam berebut kekuasaan,” tutur Kristiadi.

Saat ini pemerintah dan DPR ma sih membahas revisi UU Pe-nyelenggaraan Pemilu. Mayori-tas fraksi di DPR menghendaki pengurus partai masuk dalam Komisi Pemilihan Umum.

Mahfud juga memperkirakan bahwa suhu politik Indonesia masih hangat dan mengganggu penuntasan sejumlah kasus se-perti Century, mafi a pajak, dan cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur BI. “Bagi pemerintah ibarat buah simalakama. Jika tidak dituntaskan, pemerintah-annya harus siap menghadapi krisis kepercayaan. Sebaliknya, jika diusut, tidak menutup kemungkinan akan menyeret orang-orang penting di dalam lingkaran kekuasaannya,” tu-tur Mahfud.

Padahal, lanjut Mahfud, pe-nuntasan kasus-kasus itu se-andainya dapat menjatuhkan para pejabat yang terbukti terlibat, menjadi penanda ke-suksesan reformasi politik dan hukum. (Wta/X-3)

Berita terkait hlm 3 dan 17

UMUMKAN TUAN RUMAH: Presiden FIFA Sepp Blatter mengumumkan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 di Zurich, Swiss, tadi malam.

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui

mediaindonesia.com atau e-mail:

[email protected]

PENGHARGAAN UNTUK SRI SULTAN: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Satyalancana Pembangunan bidang Pendidikan untuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Jakarta, tadi malam. - Berita terkait hlm 16

REUTERS/CHISTIAN HARTMANN