METODE PELAKSANAAN PERKERASAN ASPAL LAPIS ATAS

1. PEMBERSIHAN LAHAN - Bersihkan lantai jembatan dari lumpur & tanah yang

melekat menggunakan air & sekop dan tunggu hingga lantai jembatan kering.

- Bersihkan lantai jembatan yang akan dilapisi aspal menggunakan alat alternative seperti, Sapu dll.

- Pastikan kembali lahan lantai jembatan yang akan diaspal bersih dari pasir, tanah, air & lumpur

2. PEKERJAAN PEMBUATAN ASPAL PADATa. Tenaga Kerja

o 1 Pengawas Lapangan

o Group pekerja untuk mencampur aspal

b. Peralatan ( Disediakan oleh pihak Kontraktor )o Sekop

o Pan/Wadah penggoreng

o Kaleng 5 Kg

o Cangkul Besi

- Pemcampuran Aspal dilakukan dengan manual menggunakan peralatan yang sederhana seperti wadah dari besi (pan / drum yang dibelah) dan sekop dan memantau suhu dalam pencampuran yang tepat.

- Panaskan terlebih dahulu Aspal Cair dalam waktu 4 – 5 Jam pemanasan.

- Panaskan Skrining pasir dan kerikil halus hingga kering.

- Komposisi penggorengan 10 Sekop Pasir dan 10 sekop kerikil tahap dan dilakukan penyiraman aspal cair dengan kaleng ukuran 6,5 Kg dengan suhu 135oC untuk 100 Kg campuran aspal padat.

- Aduk Rata campuran hingga terlihat mengkilap.

3. PEKERJAAN LAPIS RESAP PENGIKAT (Prime Coat) Prosedur pelaksanaan :- Aspal dan minyak tanah dicampur dan dipanaskan

sehingga menjadi campuran aspal cair dengan proporsi 25% - 35% kerosene/minyak tanah.

- Pastikan permukaan yang dilapisi harus bersih dengan debu dan kotoran / sampah.

- Campuran aspal cair disiramkan menggunakan kaleng yang dilubangi sisi bawahnya dengan produksi local untuk menyiram tier.

- Penyiraman prime coat dilakukan setiap blok / setiap 5 m dan dilakukan secara merata keseluruh permukaan.

4. PROSES PEKERJAAN PENGHAMPARAN

a. Lakukan pengukuran untuk setiap meter disepanjang jembatan. Penghamparan dilakukan di ditik awal lantai jembatan dan setiap 5 m ditandai sebagai interval pengaspalan hingga Titik akhir lantai jembatan.

b. Pada saat lapisan pertama (aspal cair) selesai disiramkan dan masih panas dan lengket, hamparkan lapisan kedua / campuran aspal padat yang telah diproduksi dengan tebal ketinggian 2,5 – 3 cm dan dilakukan penghamparan untuk setiap blok / 5 m secara bertahap dan kemudian ratakan aspal yang telah di hamparkan ke sisi samping badan jalan dengan menggunakan alat bantu perata dengan kayu,

c. Setelah diratakan secara manual kemudian dipadatkan dengan menggunakan mesin pemadat / plate stamper dan melakukan penggilasan 8 kali passing dimana sebelumya stamper dioleskan minyak kelapa/solar sebagai raskam agar aspal tidak lengket pada stamper.

d. Selanjutnya siramkan kembali lagi aspal cair panas diatas permukaan lapisan aspal padat sebelumnya yang telah dipadatkan. Lakukan penyiraman aspal cair secara merata diatas aspal padat yang telah diratakan.

e. Ketika lapisan aspal padat sebelumnya disiramkan aspal cair masih panas dan masih lengket, lakukan pemasangan lapisan ketiga dengan menghamparkan aspal padat dengan ketebalan lapisan permukaan setebal 2,5 – 3 cm. Kemudian lakukan pemadatan secepatnya menggunakan mesin pemadat /plate stamper dengan berat 80 – 85 Kg untuk minimum 5 kali passing.

f. Atur ketinggian akhir pengaspalan hingga mencapai 5 cm dan ketinggian As jalan 7 cm.

g. Ulangi tahapan (a) untuk blok berikutnya / 5 m berikutnya, hingga mencapai Titik akhir lantai jembatan.

h. Setelah selesai seluruh lantai jembatan dihamparkan, aspal dapat digunakan untuk lalu lintas kendaraan.

A. Tenaga Kerja o 1 Orang Pengawas

o 1 Orang pekerja untuk memanaskan aspal/menjaga

suhu aspal.o Pekerja untuk menyemprotkan aspal

o 1 Grup pekerja untuk mengangkut aspal dan

menghamparkan aspal.o 1 Group pekerja untuk menghamparkan aspal dan

aspal menjadi lapisan sesuai dengan ketebalannya.

B. Peralatan / Alat Bantu( Disediakan oleh Pihak Kontraktor )

o Cangkul perata

o Pengki

o Sekop

o Stamper Kodok 80 – 85 Kg

o Benang / Patok

o Gerobak Sorong

o Solar