metode kritis-historis orientalis

61
Adnin Armas, M.A. Adnin Armas, M.A. Adnin Armas, M.A. Adnin Armas, M.A. Kandidat Doktor di ISTAC- Kandidat Doktor di ISTAC- IIUM, Kuala Lumpur/Direktur IIUM, Kuala Lumpur/Direktur Eksekutif INSISTS Eksekutif INSISTS

Upload: lukman-bin-masa

Post on 11-Jun-2015

570 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: metode kritis-historis orientalis

Adnin Armas, M.A.Adnin Armas, M.A.

Adnin Armas, M.A.Adnin Armas, M.A.

Kandidat Doktor di ISTAC-IIUM, Kandidat Doktor di ISTAC-IIUM, Kuala Lumpur/Direktur Eksekutif Kuala Lumpur/Direktur Eksekutif INSISTSINSISTS

Page 2: metode kritis-historis orientalis

Metode Kritis-Historis Metode Kritis-Historis

(Historical Critical Method/(Historical Critical Method/

Überlieferungsgeschichtliche)Überlieferungsgeschichtliche)

Materi Kajian: Problem Teks Materi Kajian: Problem Teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Perjanjian Lama dan Perjanjian BaruBaru

Page 3: metode kritis-historis orientalis

Problem Teks Perjanjian Problem Teks Perjanjian LamaLama

Persoalan Lisan dan TulisanPersoalan Lisan dan Tulisan Sumber LisanSumber Lisan PL PL → bahasa Ibrani,→ bahasa Ibrani, Aram, bahasa Aram, bahasa

Kanaan, bahasa YehudaKanaan, bahasa Yehuda Tulisan PL Tulisan PL →Kanaan→Aramaik →Kanaan→Aramaik

(Asyur)→tulisan persegi (square (Asyur)→tulisan persegi (square script)→Ibraniscript)→Ibrani

Page 4: metode kritis-historis orientalis

Problem Teks Perjanjian Problem Teks Perjanjian LamaLama

Persoalan PenerjemahanPersoalan Penerjemahan

→ → Aramaik (Targum)Aramaik (Targum)

Biblia HebraicaBiblia Hebraica → Yunani kuno (Septuagint) → Yunani kuno (Septuagint)

→ → Syiriak (Peshitta)Syiriak (Peshitta)

→ → Latin (Vulgata) → EropaLatin (Vulgata) → Eropa

Page 5: metode kritis-historis orientalis

Problem Teks Perjanjian Problem Teks Perjanjian LamaLama

Persoalan Teks:Persoalan Teks:

Teks PL pertama kali dicetak pada tahun Teks PL pertama kali dicetak pada tahun 1488 di Soncino, Italia.1488 di Soncino, Italia.

Sebelumnya, selama kurang lebih 3000 Sebelumnya, selama kurang lebih 3000 tahun ditulis tangan.tahun ditulis tangan.

Page 6: metode kritis-historis orientalis

Problem Teks Perjanjian Problem Teks Perjanjian LamaLama

Persoalan Teks:Persoalan Teks: Penduduk Samaria menganggap hanya Penduduk Samaria menganggap hanya

Torah, bukan Neviim dan Kethubim.Torah, bukan Neviim dan Kethubim. Orang-orang Yahudi: PL Orang-orang Yahudi: PL →24 buku→24 buku Protestan →39 bukuProtestan →39 buku Katolik Roma dan Ortodoks Katolik Roma dan Ortodoks → 46 buku→ 46 buku

Page 7: metode kritis-historis orientalis

Problem Teks Perjanjian Problem Teks Perjanjian BaruBaru

Teks Asal telah berubah Menjadi Bahasa Teks Asal telah berubah Menjadi Bahasa Yunani KunoYunani Kuno

Lebih Dari 5000 ManuskripLebih Dari 5000 Manuskrip Teks Standart: Edisi Erasmus (1516)Teks Standart: Edisi Erasmus (1516)

Page 8: metode kritis-historis orientalis

Metode Kritis-HistorisMetode Kritis-Historis

1.1. Kritik Sastra (Kritik Sumber)Kritik Sastra (Kritik Sumber)

2.2. Kritik TeksKritik Teks

3.3. Kritik BentukKritik Bentuk

4.4. Kritik RedaksiKritik Redaksi

5.5. Kajian FilologisKajian Filologis

Page 9: metode kritis-historis orientalis

Kritik Sastra PLKritik Sastra PL

Jerome (Jerome (±342-420):±342-420): Sejumlah paragraf bukan karangan Musa.Sejumlah paragraf bukan karangan Musa.

Abraham ibn Ezra (1092-1167):Abraham ibn Ezra (1092-1167):

Musa bukanlah pengarang keseluruhan TauratMusa bukanlah pengarang keseluruhan Taurat

Andreas Bodenstein menulis De canonis Andreas Bodenstein menulis De canonis Scripturis libellius (Kanonisasi Kitab Suci) Scripturis libellius (Kanonisasi Kitab Suci) pada tahun 1520. pada tahun 1520.

Page 10: metode kritis-historis orientalis

Kritik Sastra PLKritik Sastra PL

Isaac de la PeyrIsaac de la Peyrère (1592-1676):ère (1592-1676): Pengarang Taurat lebih dari seorang. Pengarang Taurat lebih dari seorang.

Sebabnya banyak kisah dalam Taurat Sebabnya banyak kisah dalam Taurat yang kabur (yang kabur (obscurityobscurity), membingungkan ), membingungkan ((confusionconfusion), tidak lengkap (), tidak lengkap (unfinishedunfinished), ), terdistorsi (terdistorsi (distorteddistorted) dan bertentangan ) dan bertentangan ((contradictionscontradictions). ).

Page 11: metode kritis-historis orientalis

Kritik Sastra PLKritik Sastra PL

Baruch Spinoza/Benedict de Spinoza Baruch Spinoza/Benedict de Spinoza (1632-1677): (1632-1677):

Menolak keimanan sebagai titik tolak Menolak keimanan sebagai titik tolak untuk mengkaji Alkitab. Semangat penuh untuk mengkaji Alkitab. Semangat penuh kebebasan tanpa prejudis keimanan kebebasan tanpa prejudis keimanan adalah keharusan untuk mengkaji adalah keharusan untuk mengkaji Alkitab. Alkitab.

Page 12: metode kritis-historis orientalis

Kritik Sastra PLKritik Sastra PL

Richard Simon (!638-1712) menulis Richard Simon (!638-1712) menulis Histoire critique de Vieux TestamentHistoire critique de Vieux Testament (Historis-Kritis Perjanjian Lama-1678): (Historis-Kritis Perjanjian Lama-1678): Taurat adalah hasil kompilasi yang Taurat adalah hasil kompilasi yang sangat panjang (sangat panjang (the result of a long the result of a long process of compilationprocess of compilation).).

Page 13: metode kritis-historis orientalis

Kritik Sastra PLKritik Sastra PL

Jean le Clerc (1654-1736): “higher Jean le Clerc (1654-1736): “higher criticism”criticism”

““Dokumen-dokumen Bibel telah Dokumen-dokumen Bibel telah dihasilkan dalam situasi-situasi khusus dihasilkan dalam situasi-situasi khusus untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dengan maksud-maksud yang khusus dengan maksud-maksud yang khusus.khusus.

Page 14: metode kritis-historis orientalis

Kritik Sastra PLKritik Sastra PL

PL (PL (Masoretic textMasoretic text) menjadi ) menjadi textus textus receptusreceptus ketika Masoretes meletakkan ketika Masoretes meletakkan tanda-tanda vokal pada abad ke-8 tanda-tanda vokal pada abad ke-8 hingga abad ke-11 M.hingga abad ke-11 M.

Page 15: metode kritis-historis orientalis

Kritik Teks PBKritik Teks PB

Teks Standart: Edisi Erasmus (1516)Teks Standart: Edisi Erasmus (1516) John Mill menghimpun 30.000 varian bacaan yang John Mill menghimpun 30.000 varian bacaan yang

berbeda (1707).berbeda (1707). Richard Bentley (m. 1742) meninggalkan lebih dari Richard Bentley (m. 1742) meninggalkan lebih dari

40 tempat40 tempat Johan Albrecht Bengel (m. 1752): Bacaan yang Johan Albrecht Bengel (m. 1752): Bacaan yang

lebih sulit lebih diprioritaskan dibanding bacaan lebih sulit lebih diprioritaskan dibanding bacaan yang mudah.yang mudah.

Asumsi: penulias akan memudahkana tulisan yang Asumsi: penulias akan memudahkana tulisan yang sukar dipahami, ketimbang menyulitkan tulisan sukar dipahami, ketimbang menyulitkan tulisan yang mudah dipahami.yang mudah dipahami.

Page 16: metode kritis-historis orientalis

Kritik Teks PBKritik Teks PB

Johan Salomo Semler (m. 1791): Kalam Ilahi Johan Salomo Semler (m. 1791): Kalam Ilahi dan Kitab Suci tidak identik. Kitab Suci memuat dan Kitab Suci tidak identik. Kitab Suci memuat buku2 yang penting hanya utk masa terdahulu buku2 yang penting hanya utk masa terdahulu saat buku2 tsb ditulis. Ajaran seperti itu tiddak saat buku2 tsb ditulis. Ajaran seperti itu tiddak dapat memberi sumbangan moral kepada dapat memberi sumbangan moral kepada manusia hari ini untuk maju. Bagian-bagian manusia hari ini untuk maju. Bagian-bagian dari Bibel bukanlah inspirasi dan tidak dpt dari Bibel bukanlah inspirasi dan tidak dpt diterima secara otoritatif. Buku yg ada dlm diterima secara otoritatif. Buku yg ada dlm Bibel adalah murnis historis. Bibel terbentuk Bibel adalah murnis historis. Bibel terbentuk berdasarkan kpd kesepakatan dari wilayah2 berdasarkan kpd kesepakatan dari wilayah2 Gereja. Gereja.

Page 17: metode kritis-historis orientalis

Kritik TeksKritik Teks

Johann Jakob Griesbach (m. 1812) memasukkan Johann Jakob Griesbach (m. 1812) memasukkan versinya ketimbang menggunakan textus versinya ketimbang menggunakan textus receptus. Menganalisa pengarang PB. Karya receptus. Menganalisa pengarang PB. Karya Matius, Markus dan Lukas mustahil Matius, Markus dan Lukas mustahil diharmonisasikan. Susunan kronologis dari diharmonisasikan. Susunan kronologis dari karya mereka tidak dapat dipercaya.karya mereka tidak dapat dipercaya.

Karl Lachmann meninggalkan secara total teks Karl Lachmann meninggalkan secara total teks standar dan menerbitkan teks baru (1831).standar dan menerbitkan teks baru (1831).

Teks orisinal PB tidak mungkin akan dihasilkan Teks orisinal PB tidak mungkin akan dihasilkan lagi.lagi.

Page 18: metode kritis-historis orientalis

Kritik BentukKritik Bentuk

Johann Gottfried Herder (1744-1803):Johann Gottfried Herder (1744-1803): Setiap pengarang Bibel memiliki maksud, Setiap pengarang Bibel memiliki maksud,

waktu dan lokasi masing-masing. Bibel waktu dan lokasi masing-masing. Bibel yang utama (Primal Gospel) adalah oral yang utama (Primal Gospel) adalah oral dibanding tulisan. Bibel yang paling tua dibanding tulisan. Bibel yang paling tua adalah ucapan oral Yesus. adalah ucapan oral Yesus.

Page 19: metode kritis-historis orientalis

Kritik BentukKritik Bentuk

Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher (1768-1834):(1768-1834):

Sekalipun Bibel adalah wahyu, namun ia Sekalipun Bibel adalah wahyu, namun ia ditulis dalam bahasa manusia. ditulis dalam bahasa manusia.

Buku-buku yang ada dalam Bibel Buku-buku yang ada dalam Bibel sepatutnya diperlakukan sama dengan sepatutnya diperlakukan sama dengan karya-karya tulis yang lain.karya-karya tulis yang lain.

Timotius I bukanlah berasal dari Paulus.Timotius I bukanlah berasal dari Paulus.

Page 20: metode kritis-historis orientalis

Orientalis ModernOrientalis Moderndalam Studi al-Qur’āndalam Studi al-Qur’ān

Otto Pretzl (m. 1941)

Gustav Weil (m. 1889) Abraham Geiger (m. 1871)

Ignaz Goldziher (m. 1921) Snouck Hurgronje (m. 1936) Theodor Nöldeke (m. 1930)

Joseph Schacht (m. 1969)

Friedrich Schwally (m. 1919) Edward Sell (m. 1932)

G. Bergstraesser (m. 1931) Arthur Jeffrey (m. 1959) Richard Bell (m. 1959)

John Wansbrough (m. 2002) Regis Blachere (m. 1973)

Harald Motzki Andrew RippinHerbert Berg

Daniel A. Madigan

Page 21: metode kritis-historis orientalis

“Sudah tiba masanya untuk melakukan kritik teks terhadap al-

Qur’an sebagaimana telah kita lakukan terhadap Bibel Yahudi yang berbahasa Ibrani-Aramaik

dan kitab suci Kristen yang berbahasa Yunani.”

Pendeta Alphonse Mingana (m. 1937):

Page 22: metode kritis-historis orientalis

Mohammed Arkoun:Mohammed Arkoun:

““Sayang sekali kritik-kritik filsafat tentang teks-Sayang sekali kritik-kritik filsafat tentang teks-teks suci--yang telah diaplikasikan kepada teks suci--yang telah diaplikasikan kepada Bibel Ibrani dan Perjanjian Baru, sekalipun Bibel Ibrani dan Perjanjian Baru, sekalipun tanpa menghasilkan konsekuensi negatif untuk tanpa menghasilkan konsekuensi negatif untuk ide wahyu terus ditolak oleh pendapat ide wahyu terus ditolak oleh pendapat kesarjanaan Muslim. kesarjanaan Muslim. Karya-karya mazhab Karya-karya mazhab Jerman terus ditolak, dan kesarjanaan Muslim Jerman terus ditolak, dan kesarjanaan Muslim tidak berani menempuh penelitian seperti itu tidak berani menempuh penelitian seperti itu sekalipun penelitian tersebut akan menguatkan sekalipun penelitian tersebut akan menguatkan sejarah Mushaf dan teologi wahyusejarah Mushaf dan teologi wahyu.” .”

Page 23: metode kritis-historis orientalis

Arthur Jeffery (1892-Arthur Jeffery (1892-1959):1959):

““Komunitaslah yang menentukan masalah Komunitaslah yang menentukan masalah ini suci dan tidak.ini suci dan tidak. Komunitaslah yang Komunitaslah yang memilih dan mengumpulkan bersama memilih dan mengumpulkan bersama tulisan-tulisan tersebut untuk kegunaannya tulisan-tulisan tersebut untuk kegunaannya sendiri, yang mana komunitas merasa sendiri, yang mana komunitas merasa bahwa ia mendengar suara otoritas bahwa ia mendengar suara otoritas keagamaan yang otentik yang sah untuk keagamaan yang otentik yang sah untuk pengalaman keagamaan yang khusus.” pengalaman keagamaan yang khusus.”

Page 24: metode kritis-historis orientalis

Taufik Adnan Amal:

“Uraian dalam paragraph-paragraf berikut mencoba mengungkapkan secara ringkas

proses pemantapan teks dan bacaan Alqur’an, sembari menegaskan bahwa proses tersebut

masih meninggalkan sejumlah masalah mendasar, baik dalam ortografi teks maupun

pemilihan bacaanya, yang kita warisi dalam mushaf tercetak dewasa ini. Karena itu, tulisan

ini juga akan menggagas bagaimana menyelesaikan permasalahan itu lewat suatu

upaya penyuntingan edisi kritis al-Qur’an.”

Page 25: metode kritis-historis orientalis

““Edisi kritis Alquran ini tentunya Edisi kritis Alquran ini tentunya diarahkan sedemikian rupa untuk diarahkan sedemikian rupa untuk

menghasilkan bentuk teks yang lebih menghasilkan bentuk teks yang lebih memadai dan mudah dibaca.” memadai dan mudah dibaca.”

Page 26: metode kritis-historis orientalis

Luthfi Assyaukanie:Luthfi Assyaukanie:

““Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa al-Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa al-Qur’an dari halaman pertama hingga terakhir merupakan Qur’an dari halaman pertama hingga terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara Muhammad secara verbatimverbatim, baik kata-katanya (, baik kata-katanya ( lafdhanlafdhan) ) maupun maknanya (maupun maknanya (ma‘nanma‘nan). Kaum Muslim juga ). Kaum Muslim juga meyakini bahwa al-Qur’an yang mereka lihat dan baca meyakini bahwa al-Qur’an yang mereka lihat dan baca hari ini adalah persis seperti yang ada pada masa Nabi hari ini adalah persis seperti yang ada pada masa Nabi lebih dari seribu empat ratus tahun silam. Keyakinan lebih dari seribu empat ratus tahun silam. Keyakinan semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi dan angan-angan teologis (dan angan-angan teologis (al-khayal al-dinial-khayal al-dini) yang dibuat ) yang dibuat oleh para ulama sebagai bagian dari formalisasi doktrin-oleh para ulama sebagai bagian dari formalisasi doktrin-doktrin Islam. doktrin Islam. Hakikat dan sejarah penulisan al-Qur’an Hakikat dan sejarah penulisan al-Qur’an sendiri sesungguhnya penuh dengan berbagai nuansa sendiri sesungguhnya penuh dengan berbagai nuansa yang yang delicatedelicate (rumit), dan tidak sunyi dari perdebatan, (rumit), dan tidak sunyi dari perdebatan, pertentangan, intrik dan rekayasa.” pertentangan, intrik dan rekayasa.”

Page 27: metode kritis-historis orientalis

Jurnal Justisia Fakultas Syariah Institut Jurnal Justisia Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Semarang, (Edisi 23 Agama Islam Negeri Semarang, (Edisi 23 Th XI, 2003):Th XI, 2003):

““Dalam studi kritik Qur’an, pertama kali Dalam studi kritik Qur’an, pertama kali yang perlu dilakukan adalah kritik yang perlu dilakukan adalah kritik historisitas Qur’an. Bahwa Qur’an kini historisitas Qur’an. Bahwa Qur’an kini sudah berupa teks yang ketika hadir sudah berupa teks yang ketika hadir bukan bebas nilai dan tanpa konteks. bukan bebas nilai dan tanpa konteks. Justru konteks Arab 14 abad silam telah Justru konteks Arab 14 abad silam telah mengkonstruk Qur’an…mengkonstruk Qur’an…

Page 28: metode kritis-historis orientalis

Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, 2003):2003):

Adalah Muhammad saw, seorang figur yang Adalah Muhammad saw, seorang figur yang saleh dan berhasil mentransformasikan nalar saleh dan berhasil mentransformasikan nalar kritisnya dalam berdialektika dengan realitas kritisnya dalam berdialektika dengan realitas Arab. Namun, setelah Muhammad wafat, Arab. Namun, setelah Muhammad wafat, generasi pasca Muhammad terlihat tidak kreatif. generasi pasca Muhammad terlihat tidak kreatif. Jangankan meniru kritisisme dan kreativitas Jangankan meniru kritisisme dan kreativitas Muhammad dalam memperjuangkan perubahan Muhammad dalam memperjuangkan perubahan realitas zamannya, realitas zamannya, generasi pasca-Muhammad generasi pasca-Muhammad tampak kerdil dan hanya mem-tampak kerdil dan hanya mem-bebek bebek pada apa pada apa saja yang asalkan itu dikonstruk Muhammadsaja yang asalkan itu dikonstruk Muhammad……

Page 29: metode kritis-historis orientalis

Tanpa menegasikan besarnya peran yang dimainkan Tanpa menegasikan besarnya peran yang dimainkan Mushaf Utsmani dalam mentransformasikan pesan Mushaf Utsmani dalam mentransformasikan pesan Tuhan, kita terlebih dulu menempatkan Mushaf Utsmani Tuhan, kita terlebih dulu menempatkan Mushaf Utsmani itu setara dengan teks-teks lain. Dengan kata lain, itu setara dengan teks-teks lain. Dengan kata lain, Mushaf itu tidak sakral dan absolut, melainkan profan Mushaf itu tidak sakral dan absolut, melainkan profan dan fleksibel. Yang sakral dan absolut hanyalah pesan dan fleksibel. Yang sakral dan absolut hanyalah pesan Tuhan yang terdapat di dalamnya, yang masih dalam Tuhan yang terdapat di dalamnya, yang masih dalam proses pencarian. proses pencarian. Karena itu, kini kita diperkenankan Karena itu, kini kita diperkenankan bermain-main dengan Mushaf tersebut, tanpa ada beban bermain-main dengan Mushaf tersebut, tanpa ada beban sedikitpun, sedikitpun, beban sakralitas yang melingkupi perasaan beban sakralitas yang melingkupi perasaan dan pikiran kita.” (dan pikiran kita.” ( Aksin Wijaya, Aksin Wijaya, ““Menggugat Menggugat Otentisitas Wahyu TuhanOtentisitas Wahyu Tuhan” (2004), Tesis Master IAIN ” (2004), Tesis Master IAIN Yogya, hal. 123) Yogya, hal. 123)

Page 30: metode kritis-historis orientalis

Aplikasi Metode Aplikasi Metode Kritis-Historis Kritis-Historis

Dalam Studi al-Dalam Studi al-Qur’anQur’an

Page 31: metode kritis-historis orientalis

Al-Qur’an zaman Nabi

Muhammad (saw)

Page 32: metode kritis-historis orientalis

“Muhammad sebagai penyampai al-Qur’an untuk

orang ‘yang buta huruf’ bukan untuk ditulis di atas

kertas.”

Aloys Sprenger (1813-1893):

Page 33: metode kritis-historis orientalis

“Ketika maut mendekatinya, Muhammad tidak berusaha untuk menghimpun materi wahyu ke dalam sebuah buku. Tidak dihimpunnya materi wahyu itu bukan disebabkan Muhammad sudah terlebih dahulu wafat, namun memang karena

Muhammad tidak ingin menghimpunnya ke dalam sebuah mushaf. Selain itu, Muhammad tidak

menghimpun al-Qur’an menjadi sebuah mushaf supaya Muhammad bebas untuk merubah ayat-

ayat yang tidak sesuai lagi dengan keadaan. Muhammad lebih suka para muridnya untuk

menghapal materi wahyu tersebut.”

Hartwig Hirshfeld (m. 1934):

Page 34: metode kritis-historis orientalis

Tidak ada alasan formal untuk mempercayai Muhammad secara pribadi telah terus

menetapkan mushaf dari wahyu. Sesungguhnya terdapat alasan yang serius untuk berfikir bahwa

Ia tidak menjadikan tugas menghimpun buku sebagai sebuah visi (There is no formal reason to believe that Muhammad would have personally

proceeded to constitute a corpus from the Revelation. Indeed there is a serious reason to

think that he had not even envisioned this task).

Régis Blachère (m.1973):

Page 35: metode kritis-historis orientalis

Al-Qur’an zaman Abu Bakar

dan Umar ra.

Page 36: metode kritis-historis orientalis

Hadits yang menyatakan bahwa al-Qur’an pertama kali dihimpun pada

zaman Abu Bakar adalah palsu. Hadits tersebut bertujuan untuk menjustifikasi tindakan ‘Utsman

menghimpun al-Qur’an.

Leone Caentani (m. 1935):

Page 37: metode kritis-historis orientalis

Mushaf Abu Bakr adalah mushaf pribadi

Friedrich Schwally (m. 1919):

Page 38: metode kritis-historis orientalis

Motivasi yang mendorong Abu Bakr dan ‘Umar adalah

perasaan rendah diri (murakkab naqs), dan karena ‘Umar

memberikan mushaf tersebut kepada anaknya, maka mushaf

tersebut adalah harta pribadi (maliyah shaksiyyah)

Musthafa Mandur :

Page 39: metode kritis-historis orientalis

Taufik Adnan Amal:Taufik Adnan Amal:

““Mushaf yang dihimpun pada zaman Mushaf yang dihimpun pada zaman Abu Bakr dan ‘Umar bukanlah mushaf Abu Bakr dan ‘Umar bukanlah mushaf resmi. Selain itu, motivasi yang resmi. Selain itu, motivasi yang mendorong dihimpunnya mushaf mendorong dihimpunnya mushaf tersebut bukanlah disebabkan tersebut bukanlah disebabkan banyaknya para Qurra’ yang banyaknya para Qurra’ yang meninggal dalam perang Yamamah.” meninggal dalam perang Yamamah.”

Page 40: metode kritis-historis orientalis

Mushaf-Mushaf Tandingan

Page 41: metode kritis-historis orientalis

Arthur Jeffery:Arthur Jeffery:

Sebenarnya terdapat beragam Mushaf yang Sebenarnya terdapat beragam Mushaf yang beredar di berbagai wilayah kekuasaan beredar di berbagai wilayah kekuasaan Islam. Mushaf-Mushaf tersebut berbeda Islam. Mushaf-Mushaf tersebut berbeda dengan Mushaf ‘Utsman. Jadi, ketika dengan Mushaf ‘Utsman. Jadi, ketika Mushaf ‘Utsmani dijadikan satu teks Mushaf ‘Utsmani dijadikan satu teks standart yang resmi dan digunakan di standart yang resmi dan digunakan di seluruh wilayah kekuasaan Islam, seluruh wilayah kekuasaan Islam, maka maka kanonisasi tersebut tidak terlepas dari kanonisasi tersebut tidak terlepas dari alasan-alasan politisalasan-alasan politis ( (political reasonspolitical reasons).).

Page 42: metode kritis-historis orientalis

Arthur Jeffery:

Mushaf Abdullah ibn Mas’ud mengeluarkan al-

fatihah, al-nas, al-falaq dari al-Qur’an

Page 43: metode kritis-historis orientalis

Arthur Jeffery:Arthur Jeffery:

““Tentu saja terdapat kemungkinan Tentu saja terdapat kemungkinan al-al-Fatihah Fatihah sebagai sebuah doa sebagai sebuah doa dikonstruksi oleh Nabi sendiri, tetapi dikonstruksi oleh Nabi sendiri, tetapi penggunaannya dan posisinya di penggunaannya dan posisinya di dalam al-Qur’an kita saat ini dalam al-Qur’an kita saat ini dikarenakan para penyusunnya, yang dikarenakan para penyusunnya, yang menempatkannya, mungkin di menempatkannya, mungkin di halaman awal Mushaf Standar.”halaman awal Mushaf Standar.”

Page 44: metode kritis-historis orientalis

Luthfie Luthfie AssyaukanieAssyaukanie

““Ibnu Mas‘ud bukanlah seorang diri yang tidak Ibnu Mas‘ud bukanlah seorang diri yang tidak menyertakan al-Fatihah sebagai bagian dari al-menyertakan al-Fatihah sebagai bagian dari al-Qur’an. Sahabat lain yang menganggap surah Qur’an. Sahabat lain yang menganggap surah “penting” itu bukan bagian dari al-Qur’an adalah “penting” itu bukan bagian dari al-Qur’an adalah Ali bin Abi Talib yang juga tidak memasukkan Ali bin Abi Talib yang juga tidak memasukkan surah 13, 34, 66, dan 96. surah 13, 34, 66, dan 96. Hal ini memancing Hal ini memancing perdebatan di kalangan para ulama apakah al-perdebatan di kalangan para ulama apakah al-Fatihah merupakan bagian dari al-Qur’an atau ia Fatihah merupakan bagian dari al-Qur’an atau ia hanya merupakan “kata pengantar” saja yang hanya merupakan “kata pengantar” saja yang esensinya bukanlah bagian dari kitab suci. esensinya bukanlah bagian dari kitab suci.

Page 45: metode kritis-historis orientalis

Luthfi Assyaukanie:Luthfi Assyaukanie:

Salah seorang ulama besar yang menganggap Salah seorang ulama besar yang menganggap al-Fatihah bukan sebagai bagian dari al-Qur’an al-Fatihah bukan sebagai bagian dari al-Qur’an adalah Abu Bakr al-Asamm (w. 313 H). Dia dan adalah Abu Bakr al-Asamm (w. 313 H). Dia dan ulama lainnya yang mendukung pandangan ini ulama lainnya yang mendukung pandangan ini berargumen bahwa berargumen bahwa al-Fatihah hanyalah al-Fatihah hanyalah “ungkapan liturgis” untuk memulai bacaan al-“ungkapan liturgis” untuk memulai bacaan al-Qur’an.Qur’an. Ini merupakan tradisi popular Ini merupakan tradisi popular masyarakat Mediterania pada masa awal-awal masyarakat Mediterania pada masa awal-awal Islam. Sebuah hadis Nabi mendukung fakta ini: Islam. Sebuah hadis Nabi mendukung fakta ini: “Siapa saja yang tidak memulai sesuatu “Siapa saja yang tidak memulai sesuatu dengan bacaan dengan bacaan alhamdulillaalhamdulillah [dalam hadis lain h [dalam hadis lain bismillahbismillah] maka pekerjaannya menjadi sia-sia.” ] maka pekerjaannya menjadi sia-sia.”

Page 46: metode kritis-historis orientalis

Mushaf ‘Utsmani

Page 47: metode kritis-historis orientalis

Arthur Jeffery:

Standartisasi Mushaf ‘Uthmani tidak terlepas

dari alasan-alasan politis (political reasons).

Page 48: metode kritis-historis orientalis

Arthur Jeffery:Arthur Jeffery:

Sebenarnya terdapat beragam Mushaf yang Sebenarnya terdapat beragam Mushaf yang beredar di berbagai wilayah kekuasaan beredar di berbagai wilayah kekuasaan Islam. Mushaf-Mushaf tersebut berbeda Islam. Mushaf-Mushaf tersebut berbeda dengan Mushaf ‘Utsman. Jadi, ketika dengan Mushaf ‘Utsman. Jadi, ketika Mushaf ‘Utsmani dijadikan satu teks Mushaf ‘Utsmani dijadikan satu teks standart yang resmi dan digunakan di standart yang resmi dan digunakan di seluruh wilayah kekuasaan Islam, seluruh wilayah kekuasaan Islam, maka maka kanonisasi tersebut tidak terlepas dari kanonisasi tersebut tidak terlepas dari alasan-alasan politisalasan-alasan politis ( (political reasonspolitical reasons).).

Page 49: metode kritis-historis orientalis

Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, 2003):2003):

Dari sekian banyak daftar ketidakkreatifan Dari sekian banyak daftar ketidakkreatifan generasi pasca-Muhammad, generasi pasca-Muhammad, yang paling yang paling mencelakakan adalah pembukuan Qur’an mencelakakan adalah pembukuan Qur’an dengan dialek Quraisy, dengan dialek Quraisy, oleh Khalifah oleh Khalifah Usman Ibn Affan yang diikuti dengan klaim Usman Ibn Affan yang diikuti dengan klaim otoritas mushafnya sebagai musfah otoritas mushafnya sebagai musfah terabsah dan membakar (menghilangkan terabsah dan membakar (menghilangkan pengaruh) mushaf-mushaf milik sahabat pengaruh) mushaf-mushaf milik sahabat lain…lain…

Page 50: metode kritis-historis orientalis

Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, 2003):2003):

Imbas dari sikap Usman yang tidak kreatif ini adalah Imbas dari sikap Usman yang tidak kreatif ini adalah terjadinya militerisme nalar Islam untuk terjadinya militerisme nalar Islam untuk tunduk/mensakralkan Qu’an produk Quraisy. tunduk/mensakralkan Qu’an produk Quraisy. Karenanya, wajar jika muncul asumsi bahwa Karenanya, wajar jika muncul asumsi bahwa pembukuan Qur’an hanya siasat bangsa Quraisy, pembukuan Qur’an hanya siasat bangsa Quraisy, melalui Usman, untuk mempertahankan hegemoninya melalui Usman, untuk mempertahankan hegemoninya atas masyarakat Arab [dan Islam]. atas masyarakat Arab [dan Islam]. Hegemoni itu Hegemoni itu tampak jelas terpusat pada ranah kekuasaan, agama tampak jelas terpusat pada ranah kekuasaan, agama dan budaya. Dan hanya orang yang mensakralkan dan budaya. Dan hanya orang yang mensakralkan Qur’anlah yang berhasil terperangkap siasat bangsa Qur’anlah yang berhasil terperangkap siasat bangsa Quraisy tersebut.” (Pengantar Redaksi; Quraisy tersebut.” (Pengantar Redaksi; Kritik Kritik Historisitas Qur’an: Pengantar menuju DesakralisasiHistorisitas Qur’an: Pengantar menuju Desakralisasi))

Page 51: metode kritis-historis orientalis

Ahmad Baso:Ahmad Baso:

Mushaf Utsmani adalah konstruk Quraisy terhadap al-Mushaf Utsmani adalah konstruk Quraisy terhadap al-Qur’an dengan mengabaikan sumber-sumber mushaf Qur’an dengan mengabaikan sumber-sumber mushaf lainnya. Misalnya, Mushaf Abdullah bin Mas‘ud yang lainnya. Misalnya, Mushaf Abdullah bin Mas‘ud yang sempat diabaikan oleh Utsman, menyebutkan bacaan, sempat diabaikan oleh Utsman, menyebutkan bacaan, “Inna al-dina ‘inda Allah al-hanifiyyah,” bukan “al-Islam.”“Inna al-dina ‘inda Allah al-hanifiyyah,” bukan “al-Islam.” Versi ini disingkirkan oleh Utsman dalam mushafnya Versi ini disingkirkan oleh Utsman dalam mushafnya karena Ibnu Mas‘ud tidak merepresentasikan karena Ibnu Mas‘ud tidak merepresentasikan kekuasaan Quraisy. Abdullah bin Mas‘ud berasal dari kekuasaan Quraisy. Abdullah bin Mas‘ud berasal dari kalangan suku marjinal Hudzail. Dan yang perlu kalangan suku marjinal Hudzail. Dan yang perlu diketahui, kekuasaaan Utsman adalah representasi dari diketahui, kekuasaaan Utsman adalah representasi dari kekuasaan hegemoni Quraisy yang memonopoli kekuasaan hegemoni Quraisy yang memonopoli segenap produk-produk segenap produk-produk culturalcultural dan keagamaan dalam dan keagamaan dalam sejarah awal… sejarah awal… mana yang mewakili kalamullah, mana yang mewakili kalamullah, Mushaf Utsmani atau Mushaf Abdullah bin Mas‘ud? Mushaf Utsmani atau Mushaf Abdullah bin Mas‘ud?

Page 52: metode kritis-historis orientalis

Mus’ab bin Sa’d:Mus’ab bin Sa’d:

adrakat al-nas hina fa‘ala adrakat al-nas hina fa‘ala ‘Utsman ma fa‘ala, fama raitu ‘Utsman ma fa‘ala, fama raitu ahadan ankara dhalika, ya‘ni min ahadan ankara dhalika, ya‘ni min al-muhajirin wa al-ansar wa ahl al-muhajirin wa al-ansar wa ahl al-‘ilmal-‘ilm..

Page 53: metode kritis-historis orientalis

Ali ra.:Ali ra.:

““SeandainyaSeandainya Ia belum melakukannya, Ia belum melakukannya, maka aku yang membakarnya (maka aku yang membakarnya (law lam law lam yasna’hu ‘Utsman lasana‘tuhuyasna’hu ‘Utsman lasana‘tuhu).).

““Seandainya aku yang berkuasa, niscaya Seandainya aku yang berkuasa, niscaya aku akan berbuat mengenai Mushaf aku akan berbuat mengenai Mushaf sebagaimana yang ‘Utsman buat (sebagaimana yang ‘Utsman buat (law law walitu, lafa‘altu fi al-Masahif alladhi fa‘ala walitu, lafa‘altu fi al-Masahif alladhi fa‘ala ‘Utsman‘Utsman).).

Page 54: metode kritis-historis orientalis

Thabit bin ‘Imarah al-Thabit bin ‘Imarah al-Hanafi:Hanafi:

““Aku telah mendengar Ghanim bin Qis al-Mazni Aku telah mendengar Ghanim bin Qis al-Mazni mengatakan: “Seandainya ‘Utsman belum menulis mengatakan: “Seandainya ‘Utsman belum menulis mushaf, maka manusia akan mulai membaca puisi.” mushaf, maka manusia akan mulai membaca puisi.” ((law lam yaktub ‘Utsman al-mushaf, latafiqa al-nas law lam yaktub ‘Utsman al-mushaf, latafiqa al-nas yaqra’una al-shi‘ryaqra’una al-shi‘r). ).

Abu Majlaz mengatakan: “Seandainya ‘Utsman tidak Abu Majlaz mengatakan: “Seandainya ‘Utsman tidak menulis al-Qur’an, maka manusia akan terbiasa menulis al-Qur’an, maka manusia akan terbiasa membaca puisi.”(membaca puisi.”(law la anna ‘Utsman kataba al-Qur’an law la anna ‘Utsman kataba al-Qur’an laulfiyat al-nas yaqra’una al-shi‘rlaulfiyat al-nas yaqra’una al-shi‘r).).

Page 55: metode kritis-historis orientalis

Arthur Jeffery:Arthur Jeffery:

Al-Qur’an memiliki banyak Al-Qur’an memiliki banyak kelemahan. Oleh sebab itu, perlu kelemahan. Oleh sebab itu, perlu sebuah al-Qur’an dengan bentuk sebuah al-Qur’an dengan bentuk yang baru yang disebut dengan yang baru yang disebut dengan al-Qur’an edisi kritis (al-Qur’an edisi kritis (a critical a critical edition of the Qur’anedition of the Qur’an))

Page 56: metode kritis-historis orientalis

Jilid Pertama, mencetak teks hafs yang diklaim

sebagai textus receptus dengan menyertakan apparatus criticus

Arthur Jeffery:

Page 57: metode kritis-historis orientalis

Jilid Kedua, pengenalan (introduction) terhadap

sejarah al-Quran sebagaimana Geschichte des Qorans edisi kedua

Page 58: metode kritis-historis orientalis

Jilid ketiga, menerangkan

apparatus criticus

Page 59: metode kritis-historis orientalis

Jilid keempat, membuat kamus al-Qur’an yang akan

memuat makna asal kosa kata al-Qur’an.

Page 60: metode kritis-historis orientalis

Taufik Adnan Amal:Taufik Adnan Amal:

““Edisi kritis Alquran iniEdisi kritis Alquran ini tentunya diarahkan sedemikian tentunya diarahkan sedemikian rupa untuk menghasilkan rupa untuk menghasilkan bentuk teks yang lebih bentuk teks yang lebih memadai dan mudah dibaca.” memadai dan mudah dibaca.”

Page 61: metode kritis-historis orientalis

Program Studi Tafsir Hadits Program Studi Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin dan FilsafatFakultas Ushuluddin dan FilsafatUIN Syarif HidayatullahUIN Syarif Hidayatullah

Mata kuliah: Kajian Orientalisme terhadap al-Qur’an Mata kuliah: Kajian Orientalisme terhadap al-Qur’an dan Haditsdan Hadits

Tujuan: Mahasiswa dapat menjelaskan dan Tujuan: Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan kajian orientalis terhadap al-Qur’an menerapkan kajian orientalis terhadap al-Qur’an dan Haditsdan Hadits

Referensi: Referensi: Mohammed Arkoun, Rethinking IslamMohammed Arkoun, Rethinking IslamNorman Calder, Studies in Early Muslim Norman Calder, Studies in Early Muslim

JurisprudenceJurisprudenceKenneth Cragg, The Event of the Qur’an: Islam in its Kenneth Cragg, The Event of the Qur’an: Islam in its

ScriptureScriptureFarid Essack, Qur’an Liberation & PluralismFarid Essack, Qur’an Liberation & Pluralism