menafsirkan gagasan tan malaka dalam pendidikan matematika final
TRANSCRIPT
MENAFSIRKAN PEMIKIRAN TAN MALAKA DALAM PENDIDIKAN MATEMATIKAIwan PranotoMoedomo Learning InitiativesCommon Room23 Mei 2012
@iwanpranoto © 2012
@iwanpranoto © 2012
MATEMATIKA BAGI TAN
@iwanpranoto © 2012
Penghargaan terhadap Matematika di Sumatra
Kegemaran berhitung dan berpikir memang umum di Indonesia. Di
daerah yang saya kenal ketika saya masih pemuda, kegiatan untuk
berhitung itu memang luar biasa. Di tanah Batak dan Minangkabau kegiatan itu sampai ke puncak.
Hal. 82
@iwanpranoto © 2012
Matematika adalah Pemahaman
Sebenarnya matematikalah yang paling gampang kalau dibandingkan dengan sains yang lain, yaitu bagi
mereka yang berpikir logis dan cerdik memakai cara. Bagi mereka
semacam ini, tak perlu banyak menghafalkan.
You know we all became mathematicians for the same reason: we
were lazy. ~Max Rosenlicht
@iwanpranoto © 2012
Sikap Terhadap Matematika
Pendidikan ala sekolah Belanda tak menambah,
bahkan membunuh kegiatan matematika.
Kalau si murid mempelajari matematika, bukan karena ia suka pada ilmu itu, melainkan karena ia
terpaksa mempelajari, untuk mendapatkan pangkat yang tinggi, seperti opzicthter atau
insinyur.
Tetapi kalau ia sudah mendapat angka yang
memuaskan, matematika sebagai pelatih otak dia lemparkan sama sekali.
@iwanpranoto © 2012
Bermatematika sebagai pleasure atau enjoyment bagi Tan.
“…dalam perasaan kekurangan materi, penulis banyak
mendapatkan materi pada ilmu tak bermateri. Persoalan
matematika melupakan banyak perkara lain-lain…”~TanMalaka
Di Abad 21 ini, apakah anak-anak
suka belajar matematika?
Apakah mereka belajar krn
diujikan di UN?
@iwanpranoto © 2012
Cakap bermatematika tak terlalu berguna tanpa suka bermatematika
Tugas utama guru matematika adalah
mengajak siswa menyukai proses bermatematika
Guru tak dapat membuat siswa cakap, siswa sendirilah yg dapat
membuat mereka cakapPengetahu
an
Kecakapa
n
Sikap
@iwanpranoto © 2012
Belajar Matematika: Untuk Apa?“Seorang … kalau sdh dilatih dg silat yg
baik, akan berbeda pandang langkah sikap & tangkisannya terhadap
serangan lawannya… Begitulah juga otak yang sudah dilatih oleh
matematika, lain sikapnya terhadap suatu persoalan daripada otak
mentah.”~TanMalaka
Matematika bukan sebagai alat, tetapi
sarana mengembangkan diri kita
Saat sekarang, justru pembuat Standar Isi
terjebak dg “Matematika sebagai Alat”
Berhitung adalah bagian yg kecil
dalam matematika
@iwanpranoto © 2012
BELAJAR BERNALAR MELALUI BERMATEMATIKA
@iwanpranoto © 2012
Induksi – Deduksi - VerifikasiBentuk aljabar ini selalu bernilai
ganjil untuk semua x bulat.
Induksi: Coba-coba, “Memperumum”,
Menghasilkan Conjecture
“bagaimana metode membikin satu
kesimpulan itu jadi hukum,…”
“Kita sekarang hampir percaya akan rumus ini, dan kita condong mau
angkat calon hukum ini jadi hukum baru.”
@iwanpranoto © 2012
MInDS
Semenjak Bacon (dari Verulam?), maka induction, deduction dan
verification ini sudah menjadi CARA-TIGA-SERANGKAI dalam SCIENCE, salah satunya tiada boleh dilupakan, kalau hendak mengadakan sesuatu pemeriksaan yang beralasan bukti.
@iwanpranoto © 2012
Matematika: Manipulasi Tanpa Makna lagi
“Memindahkan persoalan berhitung aritmetika td pd persoalan aljabar yg mmg memudahkan
semua persoalan & lekas mendapatkan hasil…. Tiadalah lagi dipikirkan jalan, cara, metode mana yang dipakai dan cara mana
yang pendek dan jitu di antara beberapa cara. …lekas mendapat hasil, pendapatan yang betul, result. Sedangkan sebetulnya cara
mendapatkan hasil itulah yang lebih penting.”
@iwanpranoto © 2012
Budaya “result-oriented”
Perilaku kita yg sekedar ingin dpt jawab, tanpa mau
paham dari mananya.
Pada jaman sekarang, budaya jalan-pintas ini
yg berkembang, termasuk pada siswa
kita.
Siswa kita cenderung menghafal berbagai rumus, walaupun tak paham makna rumus
tersebut.
@iwanpranoto © 2012
Bagaimana dengan praktik pembelajaran Matematika Sekolah di jaman sekarang?
Apakah siswa belajar “menjelaskan cara,
meyakinkan, mendebat, berargumen” dalam
pembelajaran matematika?
Guru: “Mengapa saya perlu mengajarkan
kecakapan bernalar serta berargumen, toh tidak akan diujikan di UN?”
@iwanpranoto © 2012
PENDIDIKAN UMUM
@iwanpranoto © 2012
Gagasan pendidikan dasar dan menengah
@iwanpranoto © 2012
Kritik terhadap guru yang fokus pada cara mengajar: Active Learning
@iwanpranoto © 2012
Mutu Lingkungan Sosial Siswa
@iwanpranoto © 2012
SELESAI