mata teduh yang kurindukan

Upload: indah

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Mata Teduh Yang Kurindukan

    1/3

    Mata Teduh yang Kurindukan

      Hari itu, teringat jelas olehku kenangan tiga tahun silam. Tentang kisahmengesankan di masa putih abu-abu yang tak lekang oleh waktu. Kisah tentang

    aku dan dia.  Saat itu, aku sedang berjalan pulang menuju rumahku. Menikmati

    hembusan angin sore yang menyegarkan. Lalu ditengah jalan, aku melihat seoranglelaki yang sedang duduk memunggungiku dibawah pohon yang berada di depan

    danau. Langkahku segera terhenti.  Mataku dengan seketika dapat mengenali sosok itu, sosok yang sedang

    duduk sendirian di bawah pohon. Sosok yang terlihat biasa bagi orang-orang tapitidak bagiku. Laki-laki pendiam yang penuh misteri yang juga menjadi teman

    sekelasku. Entah mengapa tiba-tiba jantungku berdegup kenang, hal yang selalukualami setiap kali aku melihatnya. Kulangkahkan kakiku perlahan menjauhinya,

    aku tak ingin dia menyadari keberadaanku disini. Tapi, baru saja kuangkat kakikananku dia sudah memutar kepalanya dan matanya tepat mendarat di mataku.Spontan aku kembali terdiam, hanya menatapnya dan tak tahu harus melakukan

    apa.Lalu ia tersenyum dan melambaikan tangannya padaku, menyuruhku

    menghampirinya. Kubalas dengan senyum singkat dan melangkahkan kakikumendekatinya, semakin lama semakin dekat begitu juga jantungku yang berdegup

    semakin epat. Saat tepat berdiri disampingnya kulukiskan sedikit senyum lalu bertanya, !ada apa"!. #ia kembali tersenyum sambil menepuk-nepuk rumput

    kering disampingnya, !#uduk disini!. #ia menyuruhku duduk disampingnya, yatepat disampingnya, apa yang terjadi padanya" tak biasanya dia bertindak seperti

    ini.  $Sedang apa"% tanyanya lembut, $aku kebetulan sedang lewat dan

    melihatmu disini. Kamu sendiri sedang apa"% tanyaku gugup. $Tidak, hanyamenikmati pemandangan senja.%. Lalu kami berbinang ukup lama sambil

    menikmati langit senja yang mulai berwarna jingga.  Hari mulai semakin gelap, $Sudah sore, mari kita pulang.% &jaknya ramah.

    &ku hanya mengangguk pelan padanya. Kami berjalan beriringan diantarahembusan angin senja yang sejuk, ditemani oleh langit jingga yang mulai sayup

    dan pepohonan rindang yang melengkapi kenikmatan di senja ini.'a mengantarku hingga depan rumah, padahal aku sudah berkata bahwa aku

     bisa pulang sendirian tapi dia khawatir jika seorang gadis pulang malam sendirian.Kemudian ia berpamitan dan pulang ke rumahnya, aku hanya bisa memandangi

     punggungnya sambil tersenyum senang. Hari ini sungguh hari yang tak akan pernah kulupakan, sebuah kisah manis dengannya yang mungkin tak akan bisa

    terulang kembali.Sejak hari itu, kami sering bertemu di danau sambil menikmati

     pemandangan senja yang indah. Meskipun kami adalah teman sekelas, tapi kami jarang sekali berbinang-binang di kelas karena dia orang yang sangat pendiam

    dan tertutup. Tapi entah mengapa aku merasa nyaman saat berada di dekatnya.

  • 8/18/2019 Mata Teduh Yang Kurindukan

    2/3

      &palagi jika aku menatap matanya, mata teduh yang membuatku merasanyaman, aman dan tenang. Hari demi hari berlalu, kami semakin dekat. Tak jarang

    tatapan kami bertemu, dan tak jarang juga ia memberiku sebuah senyuman yangsangat manis sehingga membuatku hanya bisa terpaku tak bergeming.

    Kami seperti rangkain  puzzle yang melengkapi satu sama lain, layaknyasebuah rangkain, jika satu bagian saja hilang maka rangkaian itu tak akan bisa

    membentuk suatu gambar. Kami sangat dekat, tak jarang kami berjalan-jalan hanya berdua. Meski begitu, jantungku masih tetap saja berdebar-debar jika berada di

    dekatnya.Hingga suatu hari, ia mengajakku berjalan-jalan di sebuah taman kota. Kami

     berjalan mengitari taman itu hanya berdua sambil tertawa dan beranda. Lalu saatmatahari sudah hampir berada tepat diatas kepala kami, ia mengajakku makan

    siang. Kami menuju sebuah bangunan berorak bunga berwarna merah disekelilingtembok berwarna oklat muda.

    Sesudah berada di dalam, segera kuedarkan pandanganku ke sekelilingruangan. $#isana saja.% tunjukku pada sepasang bangku kosong yang berada di

     balkon restoran dengan pemandangan taman kota dibawahnya. 'a mengangguk lalu

    menggandengku menuju bangku itu. Sontak badanku bergetar, dan kutariktanganku dari genggamannya. Tapi ia menggenggamnya lebih kuat sehingga aku

    tak bisa menarik tanganku. (antungku berdegup sangat kenang dan badanku mulaiterasa dingin. Tapi tiba-tiba aku merasa ada kehangatan yang menjalar ke tubuhku,

    hangat yang berasal dari genggaman tangannya. Lalu sedikit demi sedikit badankuterasa hangat dan badanku mulai berhenti bergetar. )enggaman tangannya

    membuatku nyaman dan tenang.Lalu kami sampai pada bangku yang kami tuju, kami duduk berhadapan dan

    mulai membuka-buka buku menu yang berada diatas meja. *eberapa menitkemudian, kami memesan makanan dan pelayan yang menghampiri kami mulai

     berjalan menjauh. Kami tak mengatakan sepatah katapun selama menunggumakanan tiba, aku masih merasa anggung dengan apa yang baru dilakukannya

     padaku dan kurasa dia juga merasakan hal yang sama.&khirnya makanan kami pun tiba, aku bersyukur karena sudah tak nyaman

    dengan keheningan antara kami. Setelah itu kami mulai menyantap makanan kami,dan dia mulai membuka pembiaraan. &walnya terasa anggung tapi akhirnya kami

     bisa membaur kembali. Setelah selesai makan siang, kami menuju sebuah danau ditengah taman kota.

    Tetapi saat ditengah jalan, kami bertemu dengan seorang gadis antik yangmenyapa dia, aku hanya tersenyum padanya. &ku melihat raut wajahnya berubah

    saat menatap gadis itu yang ternyata adalah teman masa keilnya, dulu merekasangat dekat tapi gadis itu pindah keluar kota dan mereka tak pernah bertemu lagi

    sejak saat itu.Lalu tak lama kemudian gadis itu berpamitan pada kami karena ia sedang

    terburu-buru. &ku dan dia melanjutkan langkah kami menuju danau di tengahtaman kota. Tapi sepanjang perjalanan, dia hanya berjalan menunduk dan tak

    mempedulikan semua perkataanku padanya. &ku mulai kesal danmenggonangkan badannya, akhirnya ia tersadar dari lamunannya dan bertanya

  • 8/18/2019 Mata Teduh Yang Kurindukan

    3/3

     padaku dengan suara keras $&da apa"%, aku sangat terkejut karena ia tak pernah berkata sekeras itu padaku, mataku mulai berkaa-kaa dan menjawab

     pertanyaannya dengan emosi $Seharusnya aku yang tanya ada apa" Setelah bertemu gadis itu si+atmu jadi aneh, memangnya seberapa berarti gadis itu hingga

    kamu seperti ini"%, aku segera berlari meninggalkannya sendirian termenung ditengah taman.

    Semenjak hari itu, kami tak pernah lagi berbinang-binang. (angankan berbinang-binang, bertegur sapa pun tidak. Sudah hampir seminggu kami tak

     berkomunikasi, akhirnya pada hari ketujuh ia menghampiriku. &ku segeramenghindarinya tapi ia menahanku dan memintaku medengarkan penjelasannya.

    Meski sangat marah, tetap saja aku tak bisa menolak permintaannya.'a meminta maa+ dan menjelaskan bahwa gadis yang waktu itu adalah inta

     pertamanya, dan ia sangat menyesal telah melakukan hal itu padaku. 'a berkata bahwa ia tak akan mengulanginya kembali. $Sekarang aku sadar, dia memang inta

     pertamaku tapi ia hanya bisa membuatku bersedih dan merenung, tapi hanya kamuyang bisa membawaku dari masa kelamku dan mengembalikan kebahagiaanku, yahanya kamu yang akan menjadi inta terakhirku.% apnya sambil menatap

    mataku dengan serius.$Tapi maa+kan aku, aku tak bisa menemanimu lebih lama lagi. *esok aku

    akan pindah keluar negri karena ayahku ditugaskan ke luar negri jadi aku juga akan

    melanjutkan sekolah disana, dan akan kembali lagi kesini tahun lagi, jadi aku

    memintamu untuk menungguku sampai aku kembali. Maukah kamu menungguku

    selama itu"%

    &ku terkejut dengan semua perkataannya, senang sekaligus sedih. Semua

     berampur menjadi satu. $'ya aku akan menunggumu sampai kapanpun karena

    kamu adalah alasanku untuk tersenyum, alasanku untuk bertahan, dan alasanku

    untuk hidup.% apku sambil meneteskan air mata. 'a tersenyum dan

    menggenggam tanganku lembut. $&ku akan kembali.% apnya lembut.

    Keesokan harinya, aku mengantarnya ke bandara, $&ku tak ingin berkata

    selamat tinggal karena aku masih ingin bertemu denganmu maka dari itu aku hanya

    akan menguapkan sampai bertemu kembali% uapnya tersenyum kemudian berjalan menuju pesawat. &ku hanya bisa melihat punggungnya menjauhiku,

    semakin keil, semakin keil dan akhirnya menghilang. &ku akan tetap

    menunggumu hingga kamu tiba, karena itu epatlah kembali pemilik mata teduh

    yang akan sangat kurindukan.