manusia dan penciptaannya.docx
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-
qur’an dan Ilmu Biologi”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Alhmdulillah, berkat dukungan semua pihak penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Walaupun kenyataannya penulis menemukan beberapa kendala, diantaranya sulitnya
memperoleh sumber dan minimnya pengetahuan penulis mengenai tema makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung tersusunnya makalah ini, antara lain penulis ucapkan terima kasih kepada:
Drs. H. Mulyana (Kepala Madrasah Aliyah Yayasan Pendidikan Kalangsari)
Syaefulloh, S.Pd.I (Guru Bidang mata pelajaran Retorika Dakwah)
Siswa Kelas XII IPA MA YPK Cijulang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
Tangerang, 3 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan................................................................................................. ........ 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Manusia................................................................................. ........ 4
B. Definisi Al-Qur’an....................................................................................... 4
C. Definisi Ilmu Biologi........................................................................... ........ 5
BAB III PEMBAHASAN
A. Proses Penciptaan Manusia menurut Al-Qur’an............................. ........ 7
B. Proses Penciptaan Manusia menurut Ilmu Biologi.......................... ........ 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan......................................................................................... ........ 17
B. Saran.................................................................................................... ........ 17
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... ........ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan
tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia
berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien,
Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses
selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar
para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari
seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi
biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar
konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan
sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan
martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di
dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang
sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan
pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk
manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi
kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13).
{“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar.
Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah
telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-
Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah
karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan)
dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat
memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu
mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang
diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain.
Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di
dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan
sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat
apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia
berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak,
menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain
sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa
kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai
harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan
sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu
juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa
cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan
yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan
apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk
hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal
kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga
tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya
hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia
melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.
Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu
dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa
dengan ovum.
Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci,
akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang
diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan
konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan
pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia
sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan
dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi
yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan
dalam Surat All-Baqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu
khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan
sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.
Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti,
yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi
Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa
Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan yang
telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga
berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para
pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini
dari kerusakan.
B. Rumusan masalah
1. Apa hakikat pencitaan manusia?
2. Apa pengertian manusia?
3. Apa pengertian Al-Qur’an secara etimologi dan terminologi?
4. Apa pengertian ilmu biologi?
5. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an?
6. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut ilmu biologi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan hakikat penciptaan manusia
2. Menjelaskan pengertian manusia
3. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an
4. Menjelaskan pengertian ilmu biologi
5. Memberikan gambaran mengenai proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an
6. Memberikan gambaran mengenai proses penciptaan manusia menurut ilmu biologi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagaiHomo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari
golonganmamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian,
mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam
mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka
dalam masyarakatmajemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya.
Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau
perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria.
Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-
anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang)tua.
B. Definisi Al-Qur’an
a) Secara Etimologi (bahasa)
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang
berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah
bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep
pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni
pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan)
bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami
telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.
b) Secara Terminologi (istilah)
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir,
membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai
berikut:
"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril
a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"
Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-
Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umatNabi Musa AS atau Kitab
Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai
ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.
C. Definisi Ilmu Biologi
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah
"biologi" dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan
kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Istilah
"ilmu hayat" dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan". Obyek kajian
biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai
aspek kehidupannya.
Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme,
seperti botani (ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi
(ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri
fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula
taksonomi dan paleobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh
dipelajari dalamanatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi.
Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam
kurun waktu panjang dipelajari dalamevolusi, sedangkan pertumbuhan dan
perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalambiologi perkembangan. Interaksi
antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi;
Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup
suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan
berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya
makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu,
perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun
organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh
perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan
bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran
sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap
tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam
terminologi Aristoteles, "filosofi alam" adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena
alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu
pengetahuan alam lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses Peciptaan Manusia menurut Al-Qur’an
Penjelasan tentang proses penciptaan manusia sebelum dijelaskan menurut pandangan
ilmu pengetahuan umum Allah SWT sudah terlebih dahulu mejelaskan perihal kejadian
tersebut dalam Al Qur’an seperti dalam surat Al-Mu’min, 40 : 67 bahwa Manusia adalah
keturunan Nabi Adam As, jasmaninya berproses dari saripati tanah. Tumbuh-tumbuhan
menghisap saripati tanah itu dan hewan memakan sebagian tumbuh-tumbuhan. Manusia
memakan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Ini berarti ke dalam tubuh manusia telah masuk
unsur saripati tanah.
Sebagian saripati makanan (saripati tanah), berproses manjadi nuthfah (air yang berisi
spermatozoa, disebut sperma) yang terdapat pada laki-laki (suami). Melalui proses
senggama, nuthfah masuk ke dalam qarar (rahim atau kandungan ibu). Di dalam rahim,
nuthfah (sperma) bertemu dengan sel telur atau ovum, sehingga terjadi pembuahan.
Al-Qur’an telah menjelaskan bagaimana tahapan penciptaan manusia, antara lain:
a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang
keringkemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini
ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama
itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw
bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah".
(HR. Bukhari)
b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam
keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak
menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh
Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An
Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’
(4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-
Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung
hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk
menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam
bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan
meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi
Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits
dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci
melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan
ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling
Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya
seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim
ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan
sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh
kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal
(umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan
penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad
manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari
tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang
kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses
metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma),
kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara
sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga
mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada
tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits
yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi
salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau
mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang
diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al
Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk
mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang
terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).
Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada
abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan
genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh
ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan
kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama
embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding
abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di
dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang
menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa
yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput
yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).
B. Proses Penciptaan Manusia menurut Ilmu biologi
Menurut ilmu Biologi, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan asal kejadiannya
adalah dari tanah. Hal ini telah dibuktikan dengan menggunakan metode abu bekas
bakaran dari makhluk hidup tersebut. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa unsur-
unsur asli yang ada pada manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sama dengan unsur-
unsur yang terdapat dalam tanah, yaitu Oksigen ( O ), Hidrogen ( H ), Zat Belerang ( S ),
Zat Arang ( C ), Kalium ( K ), Natrium ( Na ), Yodium ( J ), Asam Arang ( CO2 ), Air
( H2O ) dan zat-zat lainyya yang berfungsi sebagai pelengkap.
Senada dengan pendapat di atas, Prof. Bahi Khuli mengemukakan bahwa ada unsur yang
sama antara debu dan jasad manusia. Unsur-unsur tesebut adalah :
- Oksigen = 63 %
- Karbon = 20,20 %
- Hidrogen = 9,90 %
- Nitrogen = 2,50 % - Kalsium = 2,45 %
-Phaspor = 1,01 %
- Klor = 0,16 %
- Fhlor = 0,14 %
- Kaporit = 0,14 %
- Photasium = 0,11 %
- Sodium = 0,10 %
- Magnesium = 0,07 %
- zat besi = 0,01 %
- Yodium+Silikon+Magnet = Molekul atom.
Para pakar ilmuwan berpendapat bahwa manusia berasal dari sel tunggal dalam
rahim sang ibu, yang berukuran lebih kecil daripada sebutir garam. Kemudian sel ini
membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, membelah lagi menjadi 8, 16 dan begitu
seterusnya. Kemudian pertama kali segumpal daging muncul, kemudian segumpal
daging itu menjadi suatu bentuk tertentu, dan untuk selanjutnya membentuk lengan,
kaki, dan mata. Sel tersebut telah tumbuh 1 milyar kali lebih besar dan 6 milyar kali
lebih berat dari sel awal.
Di dalam bukunya, “Perkembangan Manusia”, Profesor Amaratus Keith Moore
menyatakan tentang Abad Pertengahan bahwa, “Perkembangan ilmu pengetahuan
berjalan secara lambat dari zaman pertengahan dan ada sedikit perkembangan
penyelidikan dalam hal embriologi yang diusahakan selama abad ini sebagaimana yang
telah kita ketahui. Hal ini dijelaskan di dalam al-Quran, kitab suci umat Muslim, manusia
diciptakan dari sebuah campuran pengeluaran dari laki-laki dan perempuan. Beberapa
referensi yang lain menyebutkan bahwa penciptaan manusia itu dari setetes mani
(sperma) dan juga diharapkan bahwa hasil dari organisme itu terbentuk dalam janin
perempuan seperti sebuah biji enam hari setelah permulaan (blastosit manusia mulai
tertanam sekitar enam hari setelah pembuahan).”
Dalam ilmu Biologi proses penciptaan manusia pada umumnya dijelaskan pada sistem
reproduksi, dimana pada sistem inilah penciptaan manusia dijelaskan secara ilmiah.
Adapun penjelasan terkait sistem reproduksi sebagai berikut :
Alat Reproduksi Wanita dan fungsinya
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
GENETALIA EKSTERNA :
a)Mons Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk
estetika
b)Labia Mayora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan
pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.
c)Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah
erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
d)Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila
mendapatkan rangsangan seksual.
e)Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna
untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f)Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk
lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia
interrnal dapat mengalir keluar
GENATELIA INTERNA :
a)Vagina
Berfungsi sebagai :
Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus
Alat untuk bersenggama
Jalan lahir bayi waktu melahirkan
b)Uterus
Berfungsi sebagai:
Tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil.
Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim.
c)Tuba Fallopi
Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam
uterus.
d)Ovarium
Berfungsi memproduksi ovum
e)Ligamentum
Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi
dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.
Alat Reproduksi Pria dan fungsinya
Alat-alat reprofroduksi pria yaitu:
GENETALIA EKSTERNA
a)Penis
Berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi
b) Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu
GENETALIA INTERNA
a)Testis
Berfungsi sebagai :
Memproduksi sperma
Tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin
sekunder dan kejantanan
b)epididimis
Berfungsi sebagai:
menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya
mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma
c)vans deferens
Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis
Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan .
d)Vesika seminalis
Berfungsi sebagai:
Tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang
mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan
agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan
seksual.
e)Kelenjar prostat
Berfungsi sebagai:
Mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu mengandung
asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain.
f) kelenjar bulbo uretralis
berfungsi mengsekre3si cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih
memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.
Proses Pembuahan pada reproduksi manusia
Dimulai dari proses awal reproduksi manusia, yakni keluarnya sel telur dari ovarium
seorang wanita normal yang mengeluarkan satu hingga beberapa sel telur setiap bulan
ketika memasuki masa-masa subur.
Sel telur dihasilkan oleh folikel-folikel, kantung-kantung berisi cairan, di bagian
dalam ovarium yang pada masa ovulasi akan mengeluarkan benjolan (protrusi) kecil
berwarna kemerahan, muncul pada ujung benjolan tersebut dengan bentuk sel-sel yang
mirip jeli. Setelah keluar dan lepas dari benjolan tersebut, sel-sel kemudian akan
berkelana menuju tuba falopi di mana nantinya akan dibuahi oleh sel sperma dari
seorang pria.
BULAN ke- 1: Sperma, satu dari 500 million yang dikeluarkan ketika intercourse,
menembus membran yang melindungi telur, kemudian memasukkan ekornya. Sekali
telur terbuahi, tidak ada sperma lain yang bisa masuk. Selanjutnya telur terbuahi mulai
membelah.
1 minggu setelah pembuahan, bulatan terdiri 200 cell disebut embrio, menempel pada
uterus.
BULAN ke- 2 : Incredible Transformation. 3 minggu setelabuahan, embrio
berkembang seperti pada gambar kiri. Ujungnya kelak menjadi kepala dan otak.
Selanjutnya berkembang lebih menyerupai mahluk hidup. Karena perubahannya yang
cepat itu, embrio bersifat rentan, mudah rusak oleh asupan makanan bumil seperti:
alkohol, rokok, dan obat2an.
Pertengahan bulan ke-2, mata terbentuk pertama kali pada bagian samping kepala.
Bergeser agak ke depan pada minggu ke-7, minggu ke-8.5, dan minggu ke-10. Sudah ada
kelopaknya.
BULAN ke- 3 : Embrio berubah menjadi fetus. Organ dalam terbentuk. Plasenta
kelihatan, pembuluh darah juga jelas. Jari tangan dan kaki mulai kelihatan bentuknya.
Jari tangan berkembang lebih dulu daripada kaki. Sama halnya ketika lahir, tangan akan
lebih dulu aktif untuk memegang daripada kaki untuk berjalan.
BULAN ke- 4 : Kelopak mata makin sempurna dan bereaksi terhadap cahaya.
Hidung, bibir, dan dagu tebentuk. Kulit ditumbuhi bulu2 bernama lanugo. Genital
luarnya sudah mulai terbentuk. Itulah kenapa minggu ke-13 sampai ke-17 kita bisa
mengetahui gendernya melalui USG. Tulang sudah mulai kelihatan, walaupun belum
benar-benar jadi tulang sampai dia lahir nanti. Dia ditemani bulatan bernama kuning
telur yang bertugas mensupply darah sampai organ tubuhnya bisa berfungsi. Bayi pada
bulan ke-4 ini masih kelihatan kecil walaupun sudah berbentuk. Karena makanan dan
energi digunakan untuk pembentukan organ.
BULAN ke- 5 : Gambar kiri: proses pertumbuhan telinga. Sudah bisa mendengar
suara jantung dan aliran darah ibunya, kemungkinan suara ibunya. Namun belum bisa
mendengar kebanyakan suara luar. Meconium, alias poop pertama, yang nanti keluar
setelah bayi lahir, mulai terbentuk. Kalau perempuan, mulai memproduksi telur
menunggu sampai mulainya periode nanti. Kalau laki-laki, sudah mulai memproduksi
testosterone. Sudah bisa menelan dan mengemut jari.
Akhir bulan ke-5, akan memproduksi lemak, kelak jadi jerawat, dan membuat
kulitnya lebih berisi, semakin sempurna. Sudah melayang-layang bagaikan penyelam
ulung, di sini kita mulai bisa merasakan gerakan bayi yang kemungkinan pada saat
menyelam itu dia membentur dinding rahim.
BULAN ke 6 – 9 : Perubahan pada Bayi hanya berkisar pada volume saja, yaitu
membesarnya semua anggota tubuh, rambut, kuku dan lain-lainnya.
Proses Kelahiran Bayi
Proses kelahiran bayi yang berlangsung normal dibagi dalam tiga tahap atau kala.
Penting sekali bagi Anda untuk mengetahui proses tersebut agar Anda bisa
menyikapinya secara tepat.
Tahap pertama (pembukaan)
Tahap ini merupakan yang paling lama, dimulai dari kontraksi sampai saluran rahim
terbuka penuh oleh kepala bayi. Pada persalinan pertama, prosesnya bisa lebih dari 18
jam, sementara pada persalinan kedua dan seterusnya antara 2-3 jam.
Kontraksi yang lemah namun teratur dimulai dari bagian atas rahim ke bawah sampai
vagina, biasanya diawali dengan nyeri di punggung terus menjalar menjadi seperti kram
di perut bawah.
Sedikit demi sedikit kontraksi akan semakin seringdan kencang untuk mengeluarkan
mendesak kepala bayi ke mulut rahim. Setiap kontraksi berlangsung 30 sampai 60 detik.
Jarak antar kontraksi adalah 10-20 menit. Rasa sakit menghilang setiap kali rahim
mengendor.
Mulut rahim menjadi lunak, tipis dan melebar sehingga memudahkan bayi keluar dari
rahim.
Sedikit cairan dan darah biasanya ikut menyertai proses persalinan, sebelum akhirnya
pecah air ketuban.
Tahap kedua (mengedan)
Tahap dari pembukaan penuh sampai bayi lahir. Dalam tahap ini bayi lahir melalui
mulut rahim ke vagina, lalu dikeluarkan. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari
satu jam untuk persalinan pertama. Pada persalinan kedua, hanya sekitar 20 menit.
Ibu akan merasakan keinginan untuk mengedan (menekan otot perut) dan merasakan
sensasi seperti orang yang ingin buang air besar. Semakin lama, dorongan mengedan itu
akan semakin kuat dan sering. Bayi lalu akan keluar melalui mulut rahim.
Pada posisi normal di mana kepala keluar terlebih dahulu, kepala bayi berfungsi
sebagai pembuka jalan. Dengan demikian, bayi dapat bernafas bahkan sebelum seluruh
badan keluar dari rahim.
Tahap ketiga (plasenta)
Pada tahap ini plasenta (jawa: ari-ari) akan terlepas dari dinding rahim. Prosesnya
biasanya terjadi 15-20 menit setelah kelahiran bayi.
Kontraksi rahim yang keras terus berlanjut setelah kelahiran bayi dan akan menekan
pembuluh darah, mengurangi perdarahan dan menyebabkan plasenta lepas dari dinding
rahim.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Al Qur’an bukan merupakan kitab sains ataupun ilmu pengetahuan, namun ia
merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang Maha Mengetahui segala ilmu. Salah satu
bukti nyata adalah seperti yang termaktub dalam surah Al Mu’minun ayat 12-14 di atas.
Allah swt memaparkan bagaimana fase penciptaan manusia. Dia telah memaparkan jauh
sebelum manusia memiliki pengetahuan tentangnya, di mana manusia saat itu masih
memiliki sedikit ilmu. Sehingga sekali lagi, sungguh beruntung bagi mereka yang
berpikir.
Nah, dari sekian banyaknya ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
penciptaan manusia, termasuk ilmu biologi. Maka dapat kita pahami bahwa proses
panjang penciptaan manusia dimulai dari proses pembuahan, proses kehamilan, hingga
proses kelahiran manusia tidak bisa lepas dari konsep yang telah Allah gambarkan dalam
Al-Qur’an.
B. Saran
Dari pembahasan di atas, penulis hanya bisa menyarankan agar pembaca senantiasa
meningkatkan semangat keilmuannya dengan tidak melupakan nilai-nilai dari induk
segala ilmu, yaitu Al-Qur’an.
BAB V
PENUTUP
Demikian makalah ini penulis laporkan, semoga menjadi tolak ukur penilaian kemampuan
penulis dan menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca.
Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya. Kami ucapkan mohon ma’af yang sebesar-
besarnya atas segala kesalahan.
Wassalam. Penulis
DAFTAR PUSTAKA
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/contoh-kata-pengantar-yang-baik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur'an
http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi
http://www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html
http://didimasyhudi.blogspot.com/2009/05/1.html
http://4moslem.wordpress.com/2008/11/25/quran-dan-sains-2/
http://sukmanesha.wordpress.com/2008/11/12/evolusi-ajaib-pembuahan-sperma-menjadi-
manusia/
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manus