manfaat dzikir dalam psikoneurologi
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
1/16
BAB IV
MANFAAT ZIKIR DALAM PSYCHO-NEUROLOGI
A. Orang Yang Berzikir Adalah Orang Yang Menemukan Jiwanya
Pezikir adalah orang yang menemukan diri, bersama menyatu antara diri
dan hidupnya. Berzikir adalah mengambil kembali hak kenal kita kepada yang
kita ketahui secara hakiki, yakni Allah, maka disebut zikrullah. Berzikir adalah
esensi bersama Tuhan untuk menemukan Tuhan. Semua yang ada bukan dari kita
walaupun kita merasa berjalan dengan kaki kita, menulis dengan tangan kita,
berpikir dengan otak kita, tidur dengan terpejamnya mata kita dan seterusnya
adalah bukan hak kita untuk menguasai itu semua tapi semua ada dalam
kehendak-Nya. Tingkatan kita adalah berikhtiyar bukan mencipta. Jadi terciptanya
zikir adalah dari Allah adapun usaha berzikir adalah wujud kepasrahan kita
kepada Allah SWT. Segala hal termasuk ingat sesuatu pada saat berzikir itu
adalah terdeteksi dalam sistem saraf walaupun kita tidak menyadari kerumitan
yang ada dalam diri kita sendiri.
Setiap lantunan zikrullah setiap itu pula respon sistem saraf membuat
cetakan positif atau negatifnya. Maka zikir harus diawali kata kunci niat
(intention). Hal ini agar sistem saraf yang bekerja dalam otak tidak terjebak pada
kekaburan sebuah perjalanan. Hal ini dikenal dengan nama aktifnya hipokampus,
di mana ia mempunyaikekuatan memastikan sebuah keputusan (determination).
Keraguan pada dasarnya tidak sesuai fitrah manusia karena jalan ke Allah dengan
tidak ragu tapi dengan pasti lahir maupun batin, yakni iman. Pasti batin
dinamakan iman, dan pasti lahir namanya amalan sholihan (perbuatan yang
berpilar dari iman atau dari kepastian ruhani). Jadi orang yang berzikir jelas orang
yang mengambil hak pasti bagi jiwanya, yakni jiwa yang menyatu terus-menerus
bersama Allah tanpa ragu, dan hak ini fitrah hati. Jiwa yang dizikirkan maka akan
membangunkan dari tidurnya (lalainya), yakni segera bangkit dan mengejar
Tuhan sebagai sumber keberadaannya di alam semesta ini. Di sini secara secara
eksplisit menegaskan kemampuan manusia reflektif manusia yang dapat
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
2/16
menemukan kemampuan dirinya berikut ragam potensi satu sama lain sebagai
power dalam berhubungan dengan Tuhan.1 Manusia diberi kebebasan untuk
mengaplikasikan atau tidak tentang kredibilitas kewajiban ibadahnya sebagai
konsekuensi manifestasi iman yang tidak lain adalah jembatan memahami dirinya.
Allah Maha jelas (al-Dhahir), maka penegasan yang disampaikan pun ya
ayyuhalladzina amanuw (wahai sekalian orang yang pasti). Jelas semua itu serba
tegas, pasti dan sempurna sebagaimana Islam adalah agama yang sempurna (pasti
komprehensif dari segala lini dan sisinya).
Orang yang berzikir bukan sekedar mencari Tuhannya tapi orang yang
sudah disambut Tuhannya. Semakin banyak zikir maka semakin banyak pula sarat
makna positif yang didapatkan pezikir. Segala sesuatu memiliki dimensi
sepanjang itu namanya bukan Tuhan. Maka berzikir pun memiliki dimensi, kuat
atau lemah dimensi itu tergantung pada pemaksimalan dan tingkatan kesucian
yang tercermin dari kalbu si pezikir. Orang yang sukses berzikir bukan berarti
orang yang tidak pernah gagal dari zikirnya. Justru orang yang sukses berzikir
adalah orang memperjuangkan zikirnya dari lelahnya. Maka duduknya,
berdirinya, berbaringnya semua berbajukan zikrullah. Nafasnya adalah zikrullah.
Inilah tingkatan jiwa menyempurna mengambil jasmaninya dengan
berharmonisasinya zikir lahir dengan zikir batin.. Berzikir adalah berperilaku
mengingat Tuhan. Allah menegaskan bahwa setiap menyebut nama-Nya pasti
akan menyebabkan Allah menyebut kita, bahwa akan menenteramkan jiwa kita.
Menentramkan jiwa bermakna respon emosional positif (coping yang positif)
yang terletak pada batang otak kemudian diformat dengan bahasa otak dan akhir
ditransmisikan (pancarkan) ke thalamus. Talamus kemudian mengontak
hipokampusdan amigdala untuk mensekresi GABA (gamma aminobutyric acid)2,
1Di antara otak sebagai kekuatan raksasa yang tersembunyikan eksistensi biologisnya (di
dalam tempurung kepala), menggambarkan berdasarkan temuan terkini, bahwa seluruh jaringan
telepon dunia ekuivalen dengan fungsi yang dapat diemban hanya oleh seukuran kacang otak anda.
Bahkan otakpun mampu menampung semua informasi yang diumpankan kedalam otak, dengan
perhitungan 10 bit informasi per detik kedalam otak, namun otak tidak pernah mengalami
kejenuhan. Silahkan, baca pada, TIM Pengembangan Sumber Daya Manusia Yayasan PendidikanHaster,Metode Pemanfaatan Keajaiban Otak, Bandung : Pionir Jaya, 2003, hlm. 25, 36.
2GABA adalah apa yang ada dalam sistem saraf yang dapat menghambat, sintesis dan
sekresi. GABA banyak dijumpai di area hipokampus sebagai pengontrol respon emosi dan
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
3/16
dan menghambat acetylcholine dan serotonin serta neurotransmitter (molekul
sinyal khusus) eksitasi yang lain.3 Setelah terjadi kontak timbal balik antara
thalamus-hipokampus-amigdala-prefrontal kiri-prefrontal kanan, maka thalamus
mengontak ke hipotalamus agar mensekresi enkepalin dan mengendalikan
endorphin untuk menghambat sekresi CRF (corticortropic releasing factor)4
Kemudian CRF mengendalikan HPAA agar mengendalikan ACTH.
Terkendalinya sekresi ACTH menyebabkan pula sekresi kortisol oleh korteks
adrenal juga terkendali (terkontrol). Terkendalinya sekresi kortisol secara
berlebihan maka kortisol tidak bertindak sebagai imunosupresip, melainkan
sebagai mobilisator energi dan reaksi adaptif sistem tubuh. Sehingga kondisi
kortisol itu dapat memberikan bahan protektif (perlindungan) pada tubuh melalui
peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik.5 Hal di atas jika dipahami
membawa satu penegasan tidak ada satu celah pun dalam tubuh terjelas sampai
tubuh yang tak terjelas karena sangat kecilnya, yang ada dalam diri manusia
adalah bergerak atau bereaksi jasmani-ruhani, karena semua itu adalah hayat
(hidup). Indikator masuk atau tidaknya zikrullah ada pada hormonkortisolyang
merupakan indikator ikhlas.6
Zikir adalah sebuah fenomena behaviour (tingkah laku), maka sebagai
fenomena tersurat. Fenomena tersurat adalah bergantung pada fenomena tersirat,
yang dalam hal ini apa yang ada dan lebih detail dari jisim kasar luar manusia,
yakni sistem saraf yang kompleks. Tingkah laku dari sebuah zikir secara empirik
adalah penghayatan ketenangan secara kasat mata (mata lahir). Ketenangan dari
pengendali HPPA (hyphotalamic pituitary adrenal axis), yakni satu sistem saraf otonom yang
berperan dalam reaksi emosional (positif-negatif-stres) yang berhubungan langsung dengan respon
imun atau daya ketahanan dan kekebalan tubuh. Silahkan cermati pada, Moh. Sholeh,op. cit.,
hlm.160, 198.3Ibid., hlm.199
4
CRF adalah pemicu reaksi bagi HPAA (yang bertugas memberi reaksi secaraemosional).CRF adalah dipunyai oleh sebagian besar dari neuronnorepinefrin. Kegiatan HPAAmengalami kenaikan kegiatan pada konsisi yang stress, yang ditujukkan dengan meningkatnya
sekresi CRF, ATCH dan kortisol. CRF berkadar kecil dalam sirkulasi darah sehingga diduga
berfungsi lokal, demikian pula dengan ACTH (adrenocorticotropic hormons) yang merupakan
penggambar dari gangguan irama sirkadian (tidur-bangun) secara sama dalam gambaran tersebut
akibat adanya stres, baik keadaan stres akut maupun kronik. Silahkan baca, Moh. Sholeh,ibid.,
76,157,161,165, 199.5Muh. Sholeh, loc.cit.
6Moh. Sholeh, ibid., hlm. 124
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
4/16
zikir adalah dikendalikan oleh gerakan yang tidak ragu dari amigdala. Hal ini
jelas, karena di amigdala sebagai gudang dari emosional bereksistensi secara
pribadi dan merupakan sumber makna sosok pribadi manusia.7
Manusia secara anatomik dan natural bergantung satu sama lain di
dalamnya, misalnya satu sel dengan sel yang lain, saraf satu dengan saraf yang
lain, irama damai dengan ketenangan. Terciptanya tenang adalah hasil dari
ikhtiyar mencapai tenang. Tenang adalah dari Allah dan mencari tenang adalah
keleluasaan yang Allah limpahkan pada manusia untuk mendapatkannya. Adapun
zikrullah adalah limpahan agung yang sangat jelas dan pasti untuk merekrut
segala yang tenang, tanpa rekayasa (jujur) atau tidak ada permainan di dalamnya
tapi yang ada adalah keseriusan. Maka capaian tenang darizikrullahadalah nyata
bukan isapan jempol dan sangat pasti, bahkan dapat dibuktikan secara ilmiah.
Bagi pezikir tidak ada keraguan bahwa Tuhan ada dalam hati orang-orang
beriman (quluubun mu'minin). Artinya, hati yang pasti (iman) akan dikaruniai
kemampuan merasakan kehadiran Allah dalam hatinya, sehingga para pezikir
tidak lain adalah orang-orang yang sangat dekat dengan Allah atau suara-suaranya
sangat dekat dengan-Nya, baik suara lahir (lisan) maupun suara batinnya. Berzikir
adalah menyebut dari setelah mengingat-Nya. Tidak ada kejauhan bagi orang
yang menyebut karena adanya fakta jelas, yakni sesuatu yang disebut, baik jauh
atau dekat. Tentu Ia akan mendekat bila jauh dan tak berjarak lagi jika sebutan
menjadi (zikir) menjadi nafas-nafas) hidupnya. Kecerdasan emosi sangat
fenomenal dalam kondisi ini (bnerzikir) disebabkan ada proses pengenalan di
dalamnya. Fakta secara umum menyatakan jika inti kecerdasan emosional adalah
mengenali diri dan mengamati diri sepanjang hayat.8
Jika keseriusan tersebut dilaksanakan maka ego (diri) terhapus secara
perlahan dalam zikrullah, bersamaan itu manusia akan menemukan Tuhan yang
sebenarnya. Hal ini dikarenakan Allah pun menyebut siapapun yang mezikirkan-
Nya. Hal ini dapat dipahami pada Q.S. al-Baqarah : 152, yang artinya : "Maka
7Moh. Sholeh, loc.cit.
8Mengenali diri kita adalah kita menyadari terhadap perasaan diri kita sendiri sewaktu
perasaan itu timbul. Silahkan lihat pada, Daniel Golemaan, Emotional Intelligent : Mengapa EI
Lebih Penting dari IQ, Jakarta : GPU, 2000, Cet. Ke-10. hlm. 62.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
5/16
zikirkan Aku sehingga Aku menzikirikanmu". Perlu diketahui bahwa secara
anatomis tubuh manusia merupakan alam raya sel karena wujudnya adalah bentuk
pemadatan dari triliunan sel yang di dalamnya ada struktur materi (energi padat)
dan non-materi (energi halus). Semua itu adalah ada dan membentuk wujudnya
masing-masing pada manusia. Kemudian manusia akan dihadapkan dengan ragam
wilayah ego yang amat tebal hijab-nya dan penumbangannya adalah dengan
zikrullah.
Zikrullah merupakan panduan bimbingan manusia menuju Allah yang
menjadi sebab pezikir mampu memasuki durasi alam hakikat. Bersamaan maksud
ini Anand Krishna menyatakan, bahwa sesuatu yang terbatas dapat diketahui dan
dijelaskan. Adapun Yang Tak Terbatas hanya dapat dialami, dirasa dan diselami
dan tidak dapat dijelaskan. Pada wilayah kesadaran berarti manusia ada pada area
merasakan keterbatasan sebuah "pengetahuan". Pencerahan dari-Nya-lah yang
membebaskan manusia dari "yang dapat diketahui", yang kemudian mengantarkan
ke "Yang Melampaui Pengetahuan".9
Prof. Lynn Wilcox, membahasakan hal ini dengan : "manusia bertindak
seolah-olah kesadaran pribadinya sebagai realitas dunia" Padahal sebenarnya tidak
demikian kesadaran yang turun dari Yang Maha Terjaga yang telah menurunkan
hanya saja kesadaran ini sangat jarang disadari manusia karena ingat selain Allah
maka setiap itu pula lalailah manusia itu. Namun demikian uniknya, ternyata daya
magnetis pribadi manusia selalu tersambung ke gravitasi semesta, sedangkan
sistem saraf dan partikel-partikel magnetisnya menciptakan kombinasi yang
mengatur kehidupan manusia di dalam dirinya (sebagai mikrokosmos-semesta
kecil).10
Sebenarnya, yang dinamakan kesadaran diri (self-conscious) adalah
menemukan diri ditengah-tengah semesta, kemudian mengetahui ihwal
kedatangannya dan membawa kepada misi ibadah pada-Nya dari arah manapun
sebagai konsekuensi logisnya. Jelaslah, bahwa kesadaran diri secara tegas adalah
9Anand Krishna, Menyelami Samudra Kebijaksanaan Sufi, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2001, Cet. Ke-3., hlm.83.10
Lynn Wilcox, Ilmu Jiwa Berjumpa Tasawuf : Sebuah Upaya Spiritualisasi Psikologi,
terj. I.G. Bagoes Oka, Jakarta : SIS, 2003, Cet. Ke-1.,hlm.243, 246.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
6/16
pertemuan antara tubuh biologis (biology body), mistisisme (spirituality), dan
fisika mistisisme (mysticismphysical). Penemuan diri ini dibantu dan dibimbing
oleh Allah melalui zikir sebagai bentuk pencerahannya perilaku (behaviour) dan
hasilnya atau tenangnya jiwa, merupakan bentuk psikisnya.. Pencerahan
menyebabkan terjadinya sesuatu di otak dan menyebabkan otak mengetahui serta
mengenali hakikat sehingga lahirlah kesadaran.11
Berzikir adalah kesadaran yang menyangkut : pernafasan lembut
penyerahan diri, bersuara jahr ataupun sirr, konsentrasi untuk menjaga
keseimbangan penyatuan terhadap diri, baik lahir maupun batin ke satu obyek
yakni Allah. Semua kegiatan ini secara anatomis dikendalikan sistem saraf dan
merupakan bentuk komunikasi antar sel (cel communication), yang meliputi
empat hal, antara lain : melalui sinyal, yakni sesama sel saling menangkap
pesannya. Ini terjadi diluar kemampuan manusia untuk merekamnya. Senyawa
yang berfungsi sebagai molekul sinyal adalah hormon, faktor pertumbuhan,
sitokin dan neurotransmitter.12
Tubuh luar pezikir adalah wujud dari komunikasi
tubuh dalam pezikir di tingkat sistem saraf yang berkomunikasi. Jadi kontemplasi
dari pezikir bukan sekedar hasil tanpa usaha tapi reaksi antar sel yang
memberikan sinyal sesamanya. Semua itu akan saling menerima rangsangan dan
mengirimkan pesan-pesan yang selalu proporsional (baca : cermatilah bahwa
agamapun berirama saling bernasihat antar manusia satu dengan lainnya), sesuai
dengan persangkaan manusia itu sendiri rangsangan akan muncul tersebut dari
impuls saraf ke pusat susunan saraf yang selanjutnya memberikan respon (reaksi)
terhadap rangsangan itu.13
Aksi dan reaksi adalah sesuatu yang fitrah dan secara
fisika dapat dipastikan alasannya.
Berdasarkan hal di atas, maka ketentraman jiwa merupakan reaksi tubuh
atas berbagai aktifitas aksi yang terkendali dan teratur rapi sehingga setiap
aktifitas, baik duduk, berdiri atau berbaring dan apa saja dari hasil pikiran akan
11Dr. Ali Ansari, Tasawuf Dalam Sorotan Sains.Modern, terj. Ilyas hasan, Bandung :
Pustaka Hidayah, Cet. Ke-1, hlm. 92.12
Moh.Sholeh, op. cit., hlm.4513
Drs Kus Irianto, Sruktur dean FungsiTubuh Manusia Paramedis, bandung : Yrama
Widya, 2004, Cet. Ke-2, hlm. 240.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
7/16
menuju ke arah di mana obyek tersebut dituju. Semua itu sudah terdata lewat
impuls saraf ke pusat.
Adapun zikir merupakan komunikasi pertemuan antara diri dengan Allah
secara akrab. Rasa pertemuan ini secara prinsipil ada di hati (indra terdalam yang
merasa) dan akan terbina untuk menemukan tingkat realitas terdalam tanpa
meninggalkan indra yang lima. Di sini semua indra akan kooperatif sehingga
memunculkan kesadaran dan memunculkan penajaman mata hati (bashirah)
dengan area obyeknya "tanpa batas" bersama Tuhan dalam hati yang sudah
terbuka. Orang yang berzikir dapat menemukan diri karena ia mampu mengatur
keadaan dirinya dalam ritme-ritme kehidupan bahkan sampai ke arah ia akan
menentang kepada setiap yang menjauhkan dirinya dengan diri-Nya. Di sini
pezikir bersama dengan yang dizikirkan, ia bersama Raja Semesta, bersama Ada
yang sebenarnya. Ia menemukan dirinya sampai kehilangan dirinya (fana) dan
menemukan Allah SWT Yang Maha Pengasih dari segala "kekasih" yang
pengasih.
Dua pola keseimbangan otak secara anatomis adalah, belahan kanan dan
kiri. Belahan kanan meliputi : pencitraan, ritme, warna, melamun, daya imaginasi
dan aktifitas-aktifitas lain yang sejenis. Sedangkan belahan kiri, mencakup : kata,
bilangan, logika, analisa dan aktifitas-aktifitas yang sejenis.14Adapun berzikir ada
dalam pengaktifan kekuatan otak kanan, tapi bukan berarti belahan otak kiri itu
pasif, ia tetap mengakses sehingga analisis diri yang sadar atau tidak sadar tetap
akan muncul dalam berbagai pola perbuatan. Hal ini sering ditengarai sebagai
penemuan ide rasional. Inilah pencerahan atau terbukanya ruang keseimbangan
hidup terhadap sadar hidup, yang secara spontan akan menggebrak ke perubahan
perilaku dari kondisi agung yang didapati secara lebih meyakinkan dan lebih
cepat dari pada input analisa matematis semata. Kesadaran yang tersentuh
keagungan ini akan membawa pelakunya memburu kebaikan apapun. Ini rasional
yang sudah tercerahkan dan hanya mampu dilakukan oleh orang-orang sudah
14Tim Pengembangan Sumber DAYA Manusia yayasan Pendidikan Haster, op. cit., hlm.
14-15. Untuk lebih detailnya mengamati bagaimana susunan anatomis belahan otak dapat
diperhatikan pada Carlton G. Smith, Penguraian Otak Manusia Secara Berurutan, terj. Dr. H.
Abdoel Kamid Iskandar, MS., Jakarta : ECG, 1997, Cet. Ke-1., hlm.4-5.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
8/16
tercurahkan ruhaninya. Jika orang-orang Barat lebih mengedepankan pola kerja
otak belahan kiri, yang mana telah menyebabkan terakseskannya renessaince
dengan pola logika-empirik, sebenarnya miskin kedalaman rasa. Atau pun
barangkali orang-orang Timur pun lebih cenderung mengaktifkan pola kerja otak
belahan kanan, sehingga yang berkembang adalah kekuatan-kekuatan imaginasi
semata. Namun perkembangan sekarang menunjukkan pemerataan, baik di Barat
maupun Timur. Spiritual dan sains menyambung dengan pola IQ, EQ dan SQ.
Menemukan diri dan merupakan hasil dari proses mencari dan memanggil fitrah.
Allah menyampaikan media ini dengan kata-kata yang sangat padat dan jelas,
yakni : illa liya'buduun (kecuali untuk ibadah). Hakikat adalah kerasionalan yang
berada di wilayah rasa yang datang pada manusia-manusia yang serius mengenali
dirinya, yang diawali dari asal kesadaran yang tersentuh keagungan yang
kemudian melahirkan kekhusyuan luar biasa. Kunci ini terdeteksi dan terpahami
di qalbun. Jika segala hal tidak ada yang terputus dari Allah SWT. Maka siapa
yang terbaik dalam menemukan dirinya tentu dia yang terbaik dan mampu belajar
dari Tuhan serta memahaminya dengan kesadaran lahir-batin pada seruan-Nya.
Tapi anehnya banyak yang tidak suka dan sengaja menghindari mendengarkan
seruan-Nya. Hal ini adalah menunujukkan ia belum mengenal dirinya, tertidur,
terjebak dan otaknya macet.
Zakir yang sudah dapat menemukan dirinya dapat diibaratkan sedang
berada di alam kejernihan (alam tauhid-tawhidullah) dengan menemukan memori
ikhwal datangnya untuk kemudian menyadari dan mengikuti Allah SWT. Alam
kejernihan itu sendiri sebenarnya dapat dilogikakan melalui belahan otak kiri,
lewat penteorian yang diterima. Kekuatan ini dapat dikembangkan ke tingkat
pencitraan (visualisasi) kekuatan pikiran. Di sini pertemuan pendayaan belahan
otak kanan-kiri bersambung, hanya porsinya yang membedakan. Visualisasi ini
adalah proses di mana manusia mengontak ke hal-hal yang jauh ke depan, sampai
ke obyek tanpa terbatas dan tak terlihat secara abstrak (ghaib atau belum
mengenal secara eksistensi). Hal ini sepertinya biasa, tapi sebenarnya luar biasa,
dan sepertinya tidak ilmiah tapi justru sangat ilmiah. Bila otak yang digunakan
separuh bidang, maka yang dihasilkan adalah penyudutan terhadap hal tersebut.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
9/16
Ini adalah konsekuensi dari sebab manusia itu belum maksimal dalam
menemukan dirinya yang menyebabkan ego lebih mendominasi dan imbasnya
memunculkan kerusakan, baik dalam kehalusan maupun lahiriah. Mengenali diri
dalam kaca mata otak, secara jelas memuat lima tahap memori manusia, antara
lain : belajar, menyimpan,, mengingat, mengenali dan menggantikan. Tahap-tahap
ini ada pada bagian-bagian cerebrum15
, yang menciptakan perubahan-perubahan
di RNA (ribonucleic acid) molekul-molekul dan selanjutnya menyebabkan aksi
dan reaksi dalam akson.16 Jadi star berzikir sekecil apapun ia akan mendapat
respon.
Jelaslah, bahwa otak ibarat raksasa tidur yang luar biasa untuk mengakses
hidup manusia di dunia termasuk juga dalam menyadari urgensi zikir. Zikir
berada pada porsi tinggi yang diaktualisasikan di belahan otak kanan. Hal ini
wajar dan mengena karena zikir memuat pencitraan, ritme, warna, nada alam
(kehalusan nafas) dan imaginasi yang semua itu masuk di area belahan otak
kanan. Kekuatan ini dapat berlipat ganda, tidak dalam arti otak belahan kanan
ditambah otak belahan kiri sama dengan dua, tapi pada hasilnya, matematika yang
dihasilkannya pun berbeda bukan sekedar seperti matematika karya serapan otak
belahan kiri. Matematika ini berwujud seperti seperti satu takut + satu takut =
keberanian (takutnya menipis bukan membanyak). Logika ini ada dalam wujud
imateri dan hanya terjangkau di alam rasa. 'Logika' ini dipahami dikalbu tapi
diterima nalar otak. Maka logika penemuan diri pun berproses sedemikian rupa
dalam diri melalui hubungan antar saraf dan otomatis.
Adapun manusia bercenderungan hanya melihat eksistensi wujud luar,
tanpa mau tahu tentang keberadaan mekanisme otomatis yang bergerak rumit,
tanpa disuruh dengan durasi di bawah detik dan di dalam otak, yang menyebabkan
terciptanya bicara, melihat, mendengar, menyentuh, membau dan sebagainya
menyatu tanpa kita tahu secara sadar proses rumit dari penyatuannya.. Semua itu
15Cerrebriumterletak pada bagian batang otak (brain stem) dan melekatnya, disamping
ada juga cerebellum disana. Silahkan lihat kembali pada anatomi otak dan bagian-bagian(warganya). Carlton G. Smith M.D.., Ph.D., Penguraian Otak Manusia Secara Berurutan, terj. Dr.
H. Abdul kamid I., M.S., Jakarta : ECG, 1997, Cet. Ke-1., hlm. 2.16
Lynn Wilcox,op. cit., hlm. 90, 96.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
10/16
reflek dan dapat dirasa secara bersamaan, dan kehidupan lebih merupakan sebuah
kumpulan yang dapat dirasakan secara lahir dan batin. Kepekaan rasa sangat kuat
bagi pelaku zikir yang mapan karena mereka berotak dan mentransformasikan
hanya untuk Allah dan untuk merasakan kedekatan dengan-Nya. Walaupun
demikian ia tetap merasa tidak lebih tahu dan justru semakin berendah hati. Ini
aneh tapi nyata.
B.Zikir : Menyatukan Antara Berpikir ke Tuhan Sekaligus Merasakan
Kehadiran-Nya
Zikir secara mendasar dapat diikuti ke semua bidang keilmiahan, termasuk
di antaranya sisi eksistensinya yang dapat dipelajari lewat otak dan saraf-sarafnya
sebagai kekuatan pikir (tafakkur) dan hatisebagai kekuatan rasa (zawq) di mana
realitas tegak bersama zakir (pezikir) di qalbu. Zikir mengantarkan zakir
mendapatkan tafakkur (pikiran yang ber-tauhidullah). Tujuan zikir tidak untuk
mendapatkan ciptaan Allah tapi untuk mendapatkan Allah, sehingga penyatuan
menjadi irama dan fenomenanya. Otak akan menjadi berakal adalah dengan
menghambakan kekuatan pikirnya secara maksimal kepada Allah dengan
memikirkan Allah.
Adapun qalbu akan benar-benar menghamba ke Allah, jika ia
dimaksimalkan untuk merasakan Tuhan melalui hatinya sehingga jika kita belum
merasakan Tuhan, berarti hati kita masih belum menghamba pada-Nya atau
dikenal dengan istilah lalai. Lalai ini adalah seburuk-buruk hijab yang menghalau
dari kesadaran, maka di mana otak anda (afala ta'qilun) dan wajar pula otak yang
tertidur (lalai) dibangunkan oleh Allah dengan kata-kata afala tazakkarun
(mengapa kalian lalai?). Inilah sebenarnya yang menjadikan kita ada tuntunan dan
tuntutan dari Allah bila kita adalah makhluk tinggi yang segalanya ditanggung-
jawabi di hadapan-Nya. Dari sini manusia harus memohon kekuatan untuk selalu
bersama-Nya.
Pada saat zakir memperoleh kekuatan ke Tuhan, sebenarnya ia sedang
memasuki proses evolusi spiritual (spiritualityevolution) dari tingkatan manusia
primata (jasadiah) menuju meta-primata (insankamil), personal ke trans-personal.
Inilah yang disebut penyatuan (keutuhan) dan puncaknya "ke-akuan" menjadi
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
11/16
terlupakan karena adanya hal bersifat fisis (halus) yang terjadi lewat pengalaman
cinta-tauhidullah. Hal tersebut tidak hanya di otak tapi juga di area energi yang
merupakan diri fisis manusia.17
Energi manusia pada posisi ini hilang ke wilayah
pusat dan memasuki Sumber Energi (Tuhan) sehingga "ke-akuan" hilang dan
hanya ada WujudDia. Dalam potret ini, kita berubah dan "aku" menjadi "hampa
aku" (fana) dan dari vertikalisasi ke Tuhan menuju kembali kepada keadaan
semula sebagai aku (aku membumi), dan membawa aku yang sudah tersucikan
oleh Aku yang sebenarnya (Allah). Kekuatan ke Tuhan ini dapat dipahami pada
tanda-tanda-Nya yang lain, seperti : melihat, mendengar, mencium, meraba,
menggenggam, dan semua itu bukan produk jadi, tapi hasil proses yang
berkesinambungan. Misalnya, melihat lahir dari sel saraf melihat (sel saraf
sensorik-saraf eferen) yang mengantarkan impuls-impuls saraf (dorongan-
dorongan elektrik/semacam listrik antar saraf) dari indera ke otak atau sumsum
tulang belakang. Adapun meraba mampu menjadikan manusia merasa panas,
dingin, nyeri dan lain sebagainya berada pada ujung akhir saraf sensoris, yaitu
putting meraba, yang terletak di dalam kulit jangat (dermis). Jika "indera
pendengar", terletak pada koklea (rumah siput). Getaran-getaran yang sampai ke
alat ini diterima oleh alat penerima (alat korti), yang kemudian diteruskan ke
serabut-serabut saraf ke pusat pendengaran. Adapun "indera pembau" ada pada
selaput lendir rongga hidung. Pada sel-sel pembau ada ujung-ujung saraf pembau
(saraf cranial) yang kemudian bergabung membentuk serabut-serabut saraf-saraf
pembau untuk berjalinan dengan serabut-serabut otak dan demikian pula indera-
indera yang lain pun memiliki prosesnya untuk menghasilkan apa yang
dinamakan melihat, mendengar, mencium, merasa sesuatu yang fisikal, apa itu
panas, dingin, nyeri dan lain sebagainya.18
Lima indera memiliki paduan ke sel-sel saraf dan menghasilkan manusia
menyadari sesuatu fisikal dengan proses yang runtut, otomatis dan rumit yang tiap
waktu dengan proses kehidupan manusia. Semua tersalur ke otak, bahkan
"mendengar" memiliki kekuatan yang lebih tinggi yakni mendengar ke tingkat
17Dr. Ali Ansari, op.cit., hlm. 176.
18Silahkan perhatikan lebih lanjut pada, Drs. Kus Irianto, op.cit., hlm. 243-272.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
12/16
halus dan bercengkerama dengan Tuhan, malaikat, syaitan, dan hati. Di sini tidak
ada huruf untuk dilihat, tidak ada gelombang suara untuk didengar, tidak ada rasa
manis tanpa gula, asam tanpa keasaman, yang ada hanya rasa yang mampu
membentuk manusia menjadi manusia, seperti sayang ke sesama, keluarga dan
kebenaran. Ini hanya dimiliki oleh hati yang hidup yang setiap waktunya adalah
penyucian dan penyucian dari berbagai hawa.
Hawa-hawa tersebut dapat berwujud marah, benci, tentram, sayang, rindu,
dendam, tidak sabaran, iri, dengki dan lain sebagainya. Adapun hati yang
berwujud imateri tentram adalah hatinya para hamba-hamba Allah yang taat. Hati
mereka terbimbing dan seimbang walaupun terkadang kondisi kurang seimbang.
Misal ingin beli sesuatu yang disukainya tapi uang tidak ada bagi hati yang
tenteram tentu akan memilih untuk bersabar dan bersyukur. Kekuatan sabar inilah
jalan didapatkannya tingkat ketentraman. Maka zikir yang kontinyu jelas akan
menaikkan hawa ketentraman pada kesempurnaan untuk menghadapi beragam
ujian hidup, baik internal maupun eksternal.Zakir merupakan ahlullahyang terus
merasakan kebersamaan dengan Allah. Mereka ini para manusia kamil yang
mampu menjaga keutuhan dengan Allah, tidak ada "aku" pada mereka. "Aku-aku"
mereka sudah lebur karena terpesonanya rasa terhadap pusat penggerak rasa
(Allah) yang tidak dapat dibendung di tingkat rasa.
Jadi semua hal yang bernama hasil pasti membutuhkan perjalanan, dan
perjalanan pasti membutuhkan perawalan. Perawalan adalah fitrah makhluk hidup
dalam skala ragamnya termasuk sel sekalipun yang bertempat di dalam sistem
saraf otak. Zikir membutuhkan di awali untuk mendapatkan hasil, dan saraf
membutuhkan stimulasi untuk menerbitkan komunikasi antar sel secara elektris.
Ketentraman dari pezikir tidak dapat diambil oleh orang yang tidak berzikir
karena segala sesuatu membutuhkan perjalannya masing-masing untuk menemui
tujuan. Tempat berdirinya zikir dibatasi atau dihijabi oleh tidak berzikir (tidak
ingat). Berzikir adalah bersadar untuk mengingat dan tidak berzikir adalah
berkelalaian dari mengingat. Berzikir akan mengokohkan emosi dan menggiatkan
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
13/16
kegiatan motorik dan sensoris bawah sadar. Semua itu tidak terlepas dari pran
serta sistem limbik19
C.Zikir Mengharmonisasikan Antara Lahir dan Batin
Dalam diri manusia ada potensi kehewanan jika ditilik lewat anatomis
fisiknya Potensi lain dari manusia adalah kemalaikatan lewat potensi kemampuan
berdekatan dengan Allah ke tingkat terdekat yang mana posisi ini bukan produk
jadi tapi perjuangan sepanjang hayat di sekolah semesta yang tentu harus
dimanajemenkan setiap gerak-geriknya bersama nafas kita. Manusia menjadi ber
daya kemalaikatan jika beroperasi ke wilayah luar kemauan dirinya.20
Zakiryang masuk ke tataran puncak tidak hanya menyerasikan antara lahir
(energi padat) dengan batin (energi dasar) tapi juga dengan Allah SWT. Namun
disayangkan, dalam akhir menuju ke kesatuan itu banyak yang gagal karena
terjebak dunia dan tertipu syaitan. Keseimbangan adalah sunnatullah (garis edar
Allah) karena merupakan bersatunya awal perjalanan dengan akhir perjalanan.
Adapun keluar dari keharmonisan, berarti keluar dari garis edar Allah (menentang
Allah SWT). Manusia membawa potensi sebagai manusia langit dan manusia
bumi. Keduanya tidak dipisah tapi disatukan dan tersatukan dalam wujud manusia
sempurna (insan kamil). Hanya saja terkadang manusia itu sendiri yang justru
hanya mengambil salah satu saja sehingga melahirkan ketidaksempurnaan.
Segala sesuatu yang ada dan seimbang adalah bukan Allah tapi Allah
hadir dalam segala sesuatu yang bertrilliun-trilliun ragam itu. Inilah keharmonisan
fitrah semesta dengan sebab asalnya yakni al-Kholiq dan di sini manusia
menemukan keagungan Allah sebagai pendidik semesta (rabb al-alamin).
Mengapazikirmampu mengharmonisasikan manusia di tingkat lahir dan batin?.
Karena fitrah manusia adalah lahir dan batin. Lahir dapat merusak batin dengan
obat-obatan terlarang dan perilaku menyimpang dan batin jauh lebih rusak jika
kondisi manusia jika dibiarkan mati tanpa mengenal Tuhannya.
19Moh. Sholeh, loc. cit.
20Silahkan perhatikan pada, Dr. Ali Ansari, op. cit., hlm. 156.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
14/16
Keseimbangan dalam posisi lahiriah ini terbina dalam otak dan disebabkan
saraf otak sebagai kunci laporan dari saraf-saraf sebelumnya yang memiliki daya
pengendali (reaksi tubuh terhadap hal sekitar)21
Inilah yang menyebabkan kondisi lahir manusia banyak dipenuhi saraf-
saraf pada tiap alat-alat tubuhnya disebabkan keseimbangan itu adalah pekerjaan
rumah (PR) manusia terhadap alam termasuk dalam menguasai dirinya.. Saraf
dalam kaitan kesimbangan ini pun adalah membutuhkan keseimbangan yang
tersalur lewat ikatan sinapsis dari pengiriman impuls. Adapun sel saraf dari alat
indera ke otak dan tulang belakang adalah untuk mengokohkan manusia untuk
berdiri tegak yang disebut sel saraf sensorik (saraf aferen). Di sini lima indera
menjadi bekerja dan peka. Pada sisi lainnya, ada juga yang berfungsi sebagai sel
saraf motorik (saraf aferen).
Secara khusus, baik sel saraf motorik maupun sensorik terbagi dalam dua
penyaluran sel saraf penghubung (batang saraf campuran). Kejadian ini sangat
rumit dalam tubuh manusia dan perlu ditegaskan bahwa semua sel dari saraf
berpembawaan sunatullah (secara mendasar menuju ke Allah), termasuk
keseimbangan tubuh untuk menjaga dari kerusakan dan kepunahan. Begitu pun
dengan alam semesta di luar (makro-kosmos) dengan alam semesta dalam diri
manusia (mikro kosmos).22
Setiap hal diseimbangkan dan diselaraskan oleh Allah, di mana Allah
sudah menempatkan semua pasangan yang tepat antara satu dengan yang lain
dalam dimensi sekecil dan segaib apapun. Hal itu dapat dipahami pada Q.S. al-
Dzariyat: 49. Keseimbangan adalah salah satu bentuk keadilan Allah SWT yang
sangat rumit.Ihsansaja hanya dapat dicapai melalui proses keseimbangan dari ke-
Islaman yang konsisten ke tingkat iman dan tersuplai dengan kehadiran kalbu
lewat ruang keyakinan untuk dijadikan dalam amal sholih yang sudah diserahkan
esensinya bersama diri ke Allah semata dengan mengharap ridha-Nya. Sistem
keseimbangan yang tetap terjaga sebenarnya ada pada penyampaian informasi dari
tubuh dan dari sistem-saraf periferal ke sistem-saraf-pusat. Adapun gerakan
21Drs. Kus Irianto,, op. cit., 342.
22Ibid., hlm.243.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
15/16
impuls saraf-saraf merambat secara elektro-kimiawi, yakni gelombang listrik yang
merambat ke semua permukaan membran neuron (komunikasi melalui molekul
terpaparkan melalui membran) dengan membalikkan polarisasinya yang
berkecepatan 1,5 kaki per detik dalam neuron kecil sampai 368 kaki / detik dalam
neuron yang lebih besar. Hal ini berjalan kontinyu sampai memasuki celah kecil
(sinapse) yang termisterius. Perubahan sederhana akan terhantar dari sudut-sudut
saraf otak yang akan menghasilkan informasi-informasi rumit seperti yang terjadi
di computer digital .23
Keseimbangan dari hasil zikir pun bersinggungan dengan teori "God
Sentris", yang merupakan makna dari tauhidullahyang bernilai 100 persen dari
suatu perbuatan lahir-batin ke Allah semata dan menyerahkan esensi kepada-Nya
yang kemudian Ia akan memberi apa yang kita perlukan.24
Ini adalah pola
keseimbangan. Setiap pezikir tahu persis kedudukan ini sehingga mereka akan
berlomba dalam mencapai tingkat kedekatan yang sempurna "melebur" bersama
Allah Sebenarnya, wujud keseimbangan zikir jasmani dan ruhani dapat diambil
dari makna baiknya pendengaran ketika menjaga kekuatan frekuensi suara ke
telinga atau menghindari suara-suara bising karena kekuatan telinga mulai
meruhani dan kekuatan dengarnya akan terganggu oleh ketidak-konsentrasian
lahir. Maka, begitupun zikir, ia akan membutuhkan kondisi yang tepat untuk
berharmonisasi, yakni ketenangan (memasuki wilayah hadhirat Rabb al-izzati,
dan terliputi suasana semesta tanpa beban/100 persen ikhlas pada Allah SWT).
Zikir, satu sisi adalah fenomena lahiriah, namun sisi lain, sebagai fenomena
melangit yakni naiknya alam rasa dan terfokus pada Allah SWT semata sehingga
meninggalkan setiap bentuk ghayrullah. Hal ini bukan berarti meninggalkan
dunia, tapi meninggalkan keterikatan dari dunia sehingga akan meringankan fokus
ke Allah sehingga melahirkan proporsionalitas hidup zakir. Zikir sangat kuat
dalam proses pengharmonisasian lahir dan batin bergerak halus ke pola zikir
lathaa'if, yaitu pola zikir hati yang tujuan untuk menghilangkan penyakit batin
menuju semua arah baik. Diantaranya, ada yang bertempat di dada kiri (lathifatus
23Lynn Wilcox, op. cit., hlm.57-58.
24Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan SQ Power : Sebuah Inner
Journey Melalui al-Ihsan, Jakarta : ARGA, 2003, Cet. Ke-3, hlm.201.
-
7/22/2019 Manfaat Dzikir Dalam Psikoneurologi
16/16
Sirri) fokus pada dada bagian kanan (lathifatul khafi), di bawah pusar (lathifatun
akhfa) bertempat di bagian otak (lathifatun nafsi), maupun yang berfokus pada
setiap organ tubuh (lathifatul qalabi), termasuk lathifatur ruuhi (bawah susu
kanan) dan lathifatul qolbi (bawah susu kiri).25
Semua itu memiliki area
jangkauan pada ragam dimensi fisik sebagai konsentrasinya masing-masing.
25Silahkan liht pada, K. Fadhil Ahmad,Al-Mujahadah Istighaasyah Al-Waaqi'ah,Demak
: t. Penerbit, 2005, hlm. 27-28.