dzikir dan doa 1

36
Pendahuluan A. Pengertian Doa Kata-kata doa dalam Al-Qur’an banyak sekali, masing- masing mempunyai pengertian tertentu, diantaranya berarti: 1. Menyembah, sebagaimana firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah kepada apa yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madlarat kepadamu selain Allah”.(QS. Yunus:106) 2. Minta bantuan, seperti dalam firman Allah: ”Dan minta bantuanlah kepada penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.(QS. Al-Baqarah:23) 3. Permohonan, seperti dalam firman Allah: “Memohonlah kamu kepada-Ku niscaya Ku-kabulkan permohonanmu.” (QS. Ghafir:60)

Upload: muhayiroh-ayie

Post on 27-Jun-2015

468 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dzikir Dan Doa 1

Pendahuluan

A. Pengertian Doa

Kata-kata doa dalam Al-Qur’an banyak sekali, masing-masing mempunyai pengertian

tertentu, diantaranya berarti:

1. Menyembah, sebagaimana firman Allah:

“Dan janganlah kamu menyembah kepada apa yang tidak memberi manfaat dan

tidak pula memberi madlarat kepadamu selain Allah”.(QS. Yunus:106)

2. Minta bantuan, seperti dalam firman Allah:

”Dan minta bantuanlah kepada penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-

orang yang benar”.(QS. Al-Baqarah:23)

3. Permohonan, seperti dalam firman Allah:

“Memohonlah kamu kepada-Ku niscaya Ku-kabulkan permohonanmu.” (QS.

Ghafir:60)

4. Panggilan atau seruan, seperti dalam firman Allah:

“Pada hari (Allah) memanggilmu.” (QS. Isra’:52)

Page 2: Dzikir Dan Doa 1

5. Sanjunagn, seperti dalam firman Allah:

“Sanjunglah Allah atau sanjunglah Ar-Rahman.” (QS. Isra’:110)

6. Ucapan, seperti dalam firman Allah:

“Ucapan mereka di dalam (surga) ialah Subhanakallahumma (Maha Suci Engkau Ya

Allah).” (QS. Yunus:10)

Jadi berdoa adalah memohon dengan sepenuh hati kepada allah dengan

mengharapkan kebaikan yang disisi-Nya agar mengabulkan sesuatu yang kita kehendaki.

B. Pengertian Dzikir

Sama halnya dengan Doa dalam Al-Qur’an banyak disebut kata Dzikir. Menurut

bahasa Dzikir berarti “mengingat atau menyebut”, disamping itu dapat juga berarti:

1. Pelajaran, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah

orang yang mengambil pelajaran?.” (QS. Al-Qamar:17)

2. Al-Qur’an, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

“Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-

bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Quran yang penuh hikmah.” (QS. Ali

Imran:58)

Page 3: Dzikir Dan Doa 1

3. Kemulian yang besar, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

“Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu

dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.”(QS Az-

Zuhruf:44)

4. Peringatan, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

“Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari

Tuhanmu dengan perantara seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi

peringatan kepadamu.”(QS. Al-A’raf:69)

5. Wahyu, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

“Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah

seorang yang amat pendusta lagi sombong.”(QS. Al-Qamar:25)

6. Penjelasan, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

Page 4: Dzikir Dan Doa 1

“(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada

hamba-Nya, Zakaria.” (QS.Maryam:2)

7. Berdzikir (menyebut nama Allah), sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah:

“Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah,

zikir yang sebanyak-banyaknya.”(QS. Al-Ahzab:41).

Adapun yang dimaksud dengan dzikir menurut Al-Quran dan As-Sunnah adalah

segala macam untuk mengingat kepada Allah baik dengan cara membaca tahlil, tasbih

tahmid, taqdis, takbir, tasmiyah, hasbalah, qira’atul Quran maupun membaca doa-doa

yang ma’tsur dari Rasulullah SAW.

Dalil-dalil yang mendasari rumusan defenisi dzikir semacam ini adalah sebagai

berikut:

1. Firman Allah SWT

“Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kamu sekalian (mengingatlah)

kepada Allah dengan berdzikir yang banyak dan bertasbihlah kamu sekalian pada-

Nya di waktu pagi dan petang.”(Al-Ahzab:41-42)

2. Sabda Nabi Muhammad saw

Afdlaludz Dzikri, laa ilaaha illallaahu, wa afdlalud du’aai Alhamdulillah

Page 5: Dzikir Dan Doa 1

“Paling utama Dzikir adalah “, laa ilaaha illah” (tiada tuhan kecuali Allah), dan

paling utama Doa adalah “alhamdulillah” (segala puji bagi Allah).”(HR. Ibnu

Majah)

3. Sabda Nabi Muhammad saw

Ahabbul kalaamiilaallahi ta’aala arba’un subhaanallahi, wal hamdulillahi, wa

laa ilaaha illaallaahu wa Allahu akbar

“Ucapan Dzikir yang paling disukai Allah ada empat; yaitu subhanallah (Maha Suci

Allah), alhamdulillah (segala puji bagi allah), Laa ilaaha illah (tidak ada tuhan

kecuali Allah) dan Allahu akbar (Allah Maha Besar).” (HR. Muslim)

4. Firman Allah SWT

“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian

dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian

yang panjang dimalam hari.”(QS. Al-Insan:25-26)

5. Firman Allah SWT

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada

orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan

pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka

perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah

Page 6: Dzikir Dan Doa 1

menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali

Imran:173)

6. Sabda Nabi Muhammad saw

Man qara’a kulla yaumin wa lailatin chamsiina aayatan lam yuktab minal

ghafiliin

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an tiap hari dan malam sebanyak 50 ayat,

maka tilah iya dicatat sebagai orang yang lalai (termasuk orang yang bedzikr).”(HR.

Inbu Sunny)

7. Firman Allah SWT

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah

untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al-An’am:162)

Page 7: Dzikir Dan Doa 1

C. Hubungan Antara Doa dan Dzikir

Sebenarnya antara doa dan dzikir merupakan suatu kesatuan yang sangat erat

hubungannya, masing-masing saling menyempurnakan antara satu dengan yang lainnya.

Hal ini terlihat jelas dalam firman Allah dan Sabda Nabi Muhammad saw, antara lain:

1. Firman Allah dalam surat Al-Fatihah ayat 1-7

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala

puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang

menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya

kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan

(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-

Fatihah:1-7)

Dari ayat pertama sampai ayat kelima merupakan bentuk Dzikir kepada Allah SWT

sedangkan dari ayat keenam sampai ketujuh merupakan suatu doa kepada allah SWT.

Page 8: Dzikir Dan Doa 1

2. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 191

“Yaitu orang-orang yang beriman yang selalu mengingat Allah baik dalam keadaan

sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah

Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami

dari siksa neraka.”(QS. Ali Imran:191)

3. Sabda Nabi Muhammad saw

Man jalasa majlimasan fiihi laghthuhu faqaala qabla ayyaquuma min majlisihi:

Subhaanaka Allahumma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta,

astahfiruka wa atuubu ilaika, illa kaffarallahu maa kaana fii majlisihi dzaalika

“Barangsiapa duduk di dalam suatu majlis dan terjadi di dalamnya suatu kesibukan-

kesibukan pembicaraan, lalu sebelum bangun meninggalkan majlis tersebut

membaca dzikir “Subhaanaka…hingga wa atuubu ilaika”, niscaya Allah menhapus

kesalahanyang dilakuan dalam majlis tersebut.” (HR. Tirmidzi)

Dalam hadist ini mengandung tuntunan dzikir dan doa, sebelum doa lebih dahulu di

awali dengan dzikir berupa ”tasbih, tahmid, dan tahlil, baru kemudian diakhiri dengan

doa berupa istighfar (permohonan ampun) dan taubat kepada Allah.

Jadi antara doa dan dzikir snagat erat hubungannya sebagaimana dalam rangkaian

ayat-ayat surat Al-Fatihah tersebut, dalam rangkaian lafadz-lafadz doa Rasulullah di atas.

Page 9: Dzikir Dan Doa 1

D. TATA CARA DZIKIR

Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah dzikir hendaklah dilakukan dengan cara-cara

sebagai berikut:

1. Berniat semata-mata hanya mencari ridha Allah SWT. Sesuai dengan sabda

Rasulullah

Majtama’a qaumun fi baitin min buyutillahi yadzkuruunallaha ta’alaa,

yuriiduuna bidzaalika wajhallahi ta’alaa illa ghufira lahum wa baddala

sayyiaatihim hasanaatin

“tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah (mesjid) untuk berdzikir

kepada Allah dengan niat semata-mata mencari ridha Allah SWT. Melaikan Allah

akan mengampuni mereka dengan menggantikan kesalahan-kesalahan mereka

dengan kebaikan-kebaikan.” (HR. Ahmad)

2. Bersikap tadlarru’ (merasa rendah diri di hadapan Allah), dan chiifah (merasa takut

kepada Allah) serta tidak mengeraskan suara, sesuai dengan firman Allah SWT.

“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam dirimu dengan merendahkan diri dan

rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan

janganlah kamu masuk orang-orang yang lupa.” (QS. Al-A’raf: 205)

3. Menggunakan lafadz-lafadz dzikir sesuai dengan yang telah dituntunkan oleh Syara’,

tanpa mengada-adakan dengan yang lainnya. Sesuai dengan sabda Rasulullah

Man ahdatsa fii amrinaa haadzaa maa laisa minhu fahuwa raddun

Page 10: Dzikir Dan Doa 1

“Barangsiapa yang mengada-adakan dalam agama kami ini, dengan sesuatu yang tidak ada

tuntunan di dalamnya, maka maka dia itu tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Menyesuaikan antara lafadz-lafadz dzikir yang dibaca dengan waktu, tempat dan

situasinya sendiri-sendiri sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Hal ini sesuai dengan sabda beliau:

Man ’amila ’amalan laisa ‘alaihi amrunaa fahuwa raddun

“Barangsiapa mengerjakan sesuatu pekerjaan yang tidak ada dalam Agama kami

maka yang dikerjakan itu tertolak.” (HR. Bukhari)

5. Berusaha menghilangkan segala macam gangguan konsentrasi Dzikir, sesuai dengan

firman Allah SWT.

“Wahai orang-orang beriman, janganlah harta-harta kamu dan anak-anakmu

melalaikan kamu dari dzikir (mengingat Allah). Barangsiapa yang berbuat demikian

maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munafiqun: 9)

Dan juga sesuai dengan firman Allah

“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah;

mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan

itulah golongan yang merugi.” (QS Al-Mujadilah: 9)

Page 11: Dzikir Dan Doa 1

E. Waktu-waktu Dzikir

Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, waktu-waktu yang baik untuk berdzikir kepada

Allah adalah sebagai berikut

1. Pada waktu pagi hari, terutama sesudah shalat subuh hingga sebelum terbit matahari,

sesuai dengan firman Allah SWT

“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.” (QS. Al-Insan:25)

“Dan dari sebagian malam maka bertasbihlah kepada-Nya dan pada waktu sesudah

sujud-sujud (shalat subuh).” (QS. Qaf: 40)

“Maka bertasbihlah engkau dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari (QS.

Thahaa: 130)

2. Pada waktu siang hari terutama sesudah shalat dzuhur di waktu matahari tergelincir,

sesuai dengan firman Allah SWT.

“sesungguhnya pada waktu siang hari terdapat urusan (pembicaraan yang panjang),

dan sebutlah nama Tuhanmu (dzikir) dan putuskanlah dirimu dari dunia untuk

beribadah kepada-Nya.”(QS. Al-Muzammil:7-8)

Page 12: Dzikir Dan Doa 1

“Dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”(QS. Ghafir:55)

3. Pada waktu sore hari terutama sesudah shalat ashar dan pada waktu sebelum

terbenam matahari, sesuai dengan firman Allah SWT

“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan

memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih

pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari,

supaya kamu merasa senang.” (QS. Taha: 130)

4. Pada awal malam, terutama setelah shalat maghrib dan isya’, sesuai dengan firman

Allah SWT

“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang.”

(QS. Qaf: 40)

5. Pada waktu habis bangun tidur tengah malam hingga menjelang masuk waktu shalat

subuh, sesuai dengan firman Allah SWT

“Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun tidur malam dan di

waktu bintang-bintang masuk keperaduannya.” (QS at-tur:48-49)

Page 13: Dzikir Dan Doa 1

6. Pada waktu berada dalam majlis-majlis pertemuan, sesuai dengan sabda Nabi

Muhammad saw.

Maa qa’ada qaumun yadzkuruunallah illa haffathumul malaaikatu wa

ghasyiyathumur rahmatu wanuzilat ’alaihimus sakiinatu

“tidaklah duduk suatu kaum (dalam majlis suatu pertemuan) dimana mereka

senantiasa berdzikir kepada Allah melainkan malaikat akan menaungi serta

mengayomi mereka dengan rahmat dan akan diturunkan ketenangan pada mereka.”

(HR. muslim)

7. Di segala waktu yang dituntunkan Syara’ untuk berdzikir pada-Nya, sesuai dengan

sabda Nabi Muhammad saw.

Aktsiruu dzikrallah ’alaa kulli haalin fainnnahu laisa ‘amalun ahabbu ilalahi

ta’alaa walaa anjaa lil’abdi min kulli syai’in fiddunya wal aakhirati min

dzikrillahi ta’alaa

“perbanyaklah dzikir kepada Allah pada segala waktu/keadaan karena sesungguhnya

tidak ada amal yang paling di cintai Allah dan tidak ada yang paling dapat

menyelamatkan bencana seorang hamba di dunia dan akhirat kecuali sebab dzikir

kepada Allah SWT.” (HR. Tabrani)

Page 14: Dzikir Dan Doa 1

F. Keutamaan Doa dan Dzikir

Banyak sekali ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi SAW yang menerangkan keutamaan

doa dan dzikir. Antara lain sebagai berikut:

1. Firman Allah SWT

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan

bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”(QS. Al-

Baqarah:152)

2. Firman Allah SWT

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir

yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab:41)

3. Firman Allah SWT

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah

menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab:35)

Page 15: Dzikir Dan Doa 1

4. Firman Allah SWT

”Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa

takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan

janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”(QS. Al-A’raf:205)

5. Firman Allah SWT

“Dan Tuhanmu berfirman: Memohonlah kamu kepada-Ku niscaya Ku-kabulkan

permohonanmu.” (QS. Ghafir:60)

6. Firman Allah SWT

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),

bahwasanya Aku adalah dekat.”(QS. Al-Baqarah 186)

7. Sabda Nabi Muhammad saw.

Matsalul ladzii yadzkuru rabbahu wal ladzi la yadzkuru rabbahu mitslul hayyi

wal mayyiti

“perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya, dan orang yang tidak mengingat

bagikan orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Bukhari)

Page 16: Dzikir Dan Doa 1

8. Sabda Nabi Muhammad saw

Alaa unabbiukum bikhairi a’amalikum wa azkaa-haa inda maliikum wa arfa’ihaa

fii darajaatikum wa khairul lakum min infaaqidz dzahabi wal waraqi wa khairul

lakum min an talqau adwwakum fa tadhribuu a’naa qahum wa yahribuu

a’naaqakum? Qaaluu balaa qaala: dzikrullah ta’alaa.

“Maukah kamu aku tunjukan amal perbuatan yang paling baik, paling suci disisi

tuhanmu, paling dapat mengangkat drajatmu, yang lebih baik bagimu daripada

engkau menafkahkan emas dan perak, dan yang lebih baik bagimu daripada engkau

menjumpai musuh lalu kamu memenggal tengkuk-tengkuknya. Para sahabat

menjawab:”Baiklah!” Ya Rasulullah! Sabda beliau:”Dzikirlah ingatlah Allah” (HR.

Tarmidzi dan Ibnu Majah)

9. Sabda Nabi Muhammad saw

Wa yaquulullah ta’ala: Anaa inda adhani abdii bii, wa anaa ma’ahu idza

dzakaranii, fain dzakaranii fii nafsihi dzakartuhu fi nafsii wain dzakarani fii

malain dzakartuhu fi malaai khairin minhum, wain taqarraba ilayya syibran

taqarrabtu ilaihi dziraa’an wain ta qaraba ilayya dzira’un taqarrabtu ilaihi

baa’an wain ataanii yamsyii ataituhu harwalatan.

“Aku senantiasa menuruti keyakinan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku selalu

menyertainya bila ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku pun

mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku ketika ia sedang berada dalam

majlis. Kuingat ia dalam kumpulan orang yang lebih baik daripada itu. Jika ia

mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat

kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa, jika ia datang kepada-Ku

dengan berjalan, Aku datang kepadanya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim)

Page 17: Dzikir Dan Doa 1

10. Sabda Nabi Muhammad saw

An ’abdillahi ibni busyrin radhiyallahu anhuma anna rajuln qaala: ya rasullahi

inna syaraai’al islami qad katsurat ’alayya fakhbirnii bi syaiin atatsabbatu bihi,

qaala: laa yazaalu lisaanuka rathban min dzikrillahi

“Dari Abdullah Bin Bisr ra, katanya: pada suatu ketika ada seseorang laki-laki

bertanya kepada Nabi saw:”Ya Rasulullah! Sesungguhnya ajaran/tuntutan Islam

telah banyak sekali yang saya terima. Karena itu beritahukan kepadaku sesuatu yang

dapat memantapkan hatiku? Jawab Nabi:“Janganlah kering lidahmu dari dzikir

(ingat kepada Allah).” (HR. Tarmizi dan Ibnu Majah)

11. Sabda Nabi Muhammad saw

Man qaraa harfan min kitaabillahi falahu bihi hasanatun, wal hasanatu bi’asyri

amtsaalihaa, laa aquulu alif laam mim, harfun wa laakin alifun harfun, wa

laamun harfun wa miimun harfun

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah (Al-Qur’an) maka ia

mendapatkan satu kebajikan. Sedangkan satu kebajikan itu dilipat sepuluh kali. Aku

tidak mengatakan (Alif laam Miim) itu satu huruf akan tetapi Alif satu huruf Laam

satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tarmizi)

12. Sabda Nabi Muhammad saw

Wa ’an uqbatabni ‘amirin radliyallahu anhu qaala: kaharaja rasulullahi wa

nahnu fiish shuffati fa qaala: ayyukum yuhibbu an yaghduu kulla yaumin illa

buthhaana au ilaal ‘aqiiqi fa ya’tii minhu bi naa qaataini kuumaawaini fiighairi

itsmin walaa qathii’atirahmin faqulnaa: ya rasulullah nihubbu dzaalika, qaala:

afalaa yaghduu ahadukum ilaal masjidi fa ya’lamu, au yaqrau aayataini min

kitabillahi azza wa jalla khairul lahu min naaqataini, wa tsalaatsu khirul lahu

Page 18: Dzikir Dan Doa 1

min tsalaatsin, wa arba’un khairul lahu min arba’in wa min a’daadihinna minal

ibili

“Dari Uqbah Bin Amer ra. Ia berkata: ”Pada suatu ketika rasullah SAW pergi,

sedang kami berada di serambi mesjid, lalu beliau bersabda:”Siapa diantara kamu

yang suka berangkat pagi-pagi ke Buthhan atau ke Aqiq setiap hari. Lalu dia datang

membawa dua ekor unta gemuk tanpa berbuat dosa dan memutuskan hubungan

kekeluargaan (silaturrahim)? Para sahabat menjawab:”Kami menyukai hal-hal

demikian itu, Ya Rasulullah” Nabi bersabda: “kenapa kamu pagi-pagi tidak mau

berangkat ke mesjid lalu mendengarkan atau membaca dua ayat dari kitabullah azza

wa jalla, itu lebih baik baginya daripada dua unta, atau mendengar dan membaca

tiga ayat, itu lebih baik baginya daripada tiga ekor unta. Atau membaca empat ayat,

itu lebih baik baginya dari sejumlah unta itu semua.” (HR. Muslim)

13. Sabda Nabi Muhammad saw

Man qa’ada maq’adan lam yadzkurillaha fiihi kaanat alaihi mianallahi tiratun,

wa manidlthaja’a madlja’an lam yadzkurillaha fiihi kaanat alaihi minallah tiratun

“Barang siapa hadir di suatu majlis, di situ dia tidak mau mengingat Allah, berarti ia

telah jauh dari rahmat-Nya. Dan barangsiapa yang tidur diranjang, dia tidak

mengingat allah di tempat itu, maka ia telah di jauhkan dari rahmat-Nya.” (HR. Abu

Daud)

14. Sabda Nabi Muhammad saw

Ma jalasa qaumun majlisan lam yadzkurillaha fiihi, wa lam yushalli alaa

nabiyyihim illa kaana ’alaihim tiratun fain syaa adzdzabahum wain syaa

ghafara lahum

Page 19: Dzikir Dan Doa 1

“barangsiapa yang hadir di suatu majlis, tetapi ia tidak mengingat Allah dan tidak

pula membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw berarti ia telah dijauhkan dari

rahmat-Nya. Jika Allah menghendaki siksa niscaya disiksanya dan jika Dia

menghendaki mengampuni niscaya diampuni-Nya.” (HR Tarmizi)

15. Sabda Nabi Muhammad saw

Ad du’aau huwal ibaadah

“Doa itu merupakan ibadah.” (HR. Abu Daud dan Tarmizi)

G. SYARAT-SYARAT BERDOA

Kita telah menyadari bahwa doa merupakan ibadah. Karena itu, agar doa kita

dikabulkan oleh Allah, maka kita harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:

1. Hendaknya berdoa itu disadari dengan penuh keikhlasan. Hal ini seperti firman Allah:

“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah

kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS.

Al-Jinn:18)

Juga berdasarkan wasiat Nabi saw. kepada pamannya Ibnu Abbas

Yaa ghulamuh fadhillaaha yahfadhka ihfadhillaaha tajid tujahaaka waidzaa

saalta fas alillaaha waidzaas ta’anta fasta’in billaahi

“Wahai anak kecilku! Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah

niscaya kamu dapati Dia berada di depanmu. Jika kamu memohon maka mohonlah

kepada Allah, jika kamu mohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada

Allah.” (HR. Tarmizi)

Page 20: Dzikir Dan Doa 1

2. Hendaknya tidak tergesa-gesa agar permohonannya dikabulkan sebagaimana sabda

Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra:

Ya yazaalu yustajaabu lil’abdi maa lam yad’ubitsmin au qathii’ati rahimin maa

lam yasta’jil

“Doa seseorang senantiasa dikabulkan (oleh Allah) selama tidak berdoa untuk

berbuat dosa atau memutuskan tali kekeluargaan dan selama tidak tergesa-gesa

(agar dikabulkan).” (HR Muslim)

3. Hendak doa dipanjatkan kepada Allah itu untuk kebaikan bukan keburukan. Hal ini

sesuai sabda nabi saw dari Abu Hurairah ra:

Laa yazaalu yustajaabu lil’abdi maa lam yad’u biits min au qathii’ati rahimin

“senantiasa doa seorang hamba untuk dikabulkan (oleh Allah) selama tidak berdoa

untuk berbuat dosa memutuskan tali persaudaraan.” (HR. Muslim)

4. Hendaknya sewaktu berdoa, menghadirkan hati dengan penuh konsentrasi kepada

Allah SWT. Sesuai sabda Nabi saw dari Abu Hurairah:

Ud’ullaaha waantum muuqinuuna bil ijaabati wa’alamu annallaha laystajiibu

du’aan min qalbi ghaafilin laahiin.

Berdoalah kamu kepada Allah, sedangkan kamu berkeyakinan bahwa permohonanmu

pasti dikabulkan. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan suatu

permohonan yang luar dari hati yang lupa dan lalai.” (HR. Tarmizi)

5. Makanlah makanan yang halal dan baik.sebagaimana sabda Nabi saw dari Abu

Hurairah ra: “Wahai segenap manusia sesungguhnya Allah itu Dzat Yang Maha Baik,

Dia tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesunguhnya Allah memerintah

kaum mukmin sebagaimana yang di perintahkan kepada para rasul. Lalu Nabi

membaca ayat: ya ayyuhar rusulu innii bima ta’malunaa khaiirun (wahai para rasul!

Page 21: Dzikir Dan Doa 1

Makanlah dari makanan yang baik-halal dan berbuatlah kebajikan sesungguhnya Aku

Maha Waspada terhadap apa yang kamu kerjakan).”setelah itu Nabi saw.

menceritakan seorang laki-laki yang mengadakan perjalanan jauh sambil rambutnya

kusut dan berdebu, lalu ia mengadahkan kedua tangannya kelangit sambil berdoa:

“Ya Tuhanku, Ya Tuhan! Sesungguhnya makanan yang aku makan berasal dari

barang yang haram, begitu pula minuman dan pakaian. Apa mungkin doaku akan

Engkau kabulkan.” (HR. Muslim)

6. Membaca Shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, hal ini seperti yang

ditegaskan oleh Nabi saw:

Kullu du’ain mahjuubun hatta yushallaa ’alaan nabiyyi shallaalaahu (alaihi wa

salaama)

“semua doa itu pasti terhalang sehingga dibacakan shalawat kepada Nabi saw.” (HR

Tarmizi)

H. Tata Cara Berdoa

Ada beberapa tata krama berdoa yang harus dipenuhi agar sebuah doa dapat

sempurna. Adapun tata krama berdoa itu sebagai berikut:

1. Sebelum berdoa hendaklah memuji terlebih dahulu kepada Allah SWT dan membaca

shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad saw contohnya

Alhamdu lilaahi rabbil aalamiina ash-shalaatu wassalaamu’alaa khatamil

anbiyaai wal mursaliina muhammadin shalaallahu ‘alaihi wasallama

“segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga tetap dicurahkan atas penutup

para nabi dan rasul, Muhammad saw.” (HR Tarmizi)

Page 22: Dzikir Dan Doa 1

2. Berprasangka baik kepada Allah SWT dan yakin bahwa doa pasti dikabulkan, baik

cepat maupun lambat. Hal ini berdasarkan firman Allah:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),

bahwasanya Aku adalah dekat.”(QS. Al-Baqarah 186)

Juga berdasarkan hadist Nabi saw dari Abu Hurairah:

Yaquulullahun ’azza wajalla anaa ’inda dhani ’abdii bii waanaa ma’ahu hiina

yadzkurunii

“Aku menuruti keyakinan hamba-Ku terhadap diri-Ku, dan Aku selalu bersama ia

jika mengingat kepada-Ku.” (HR. Muslim dan Ahmad).

Dan sabda beliau

Ud’uullaaha waantum muuqinuuna bil ijaabati

“berdoalah kamu kepada Allah, dan kamu yakin bahwa doamu pasti dikabulkan.”

(HR. Tarmizi)

3. Mengakui dosa dan kesalahan. Karena perbuatan semacam ini merupakan bukti

peribadatan kepada Allah SWT secara sempurna. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi

dari Ali bin Abu Thalib:

Innaalaaha laya’jibu minal ’abdi idzaa qaala; laa ilaaha illa anta inni qad

dhalamtu nafsii faghfir lii dzunuubi innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta

“sesungguhnya Allah kagum terhadap seorang hamba tatkala ia mengatakan: Tidak

ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau. Sesungguhnya aku telah

Page 23: Dzikir Dan Doa 1

menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah dosa dan keslahanku, karena tidak ada

yang dapat mengampuni semua dosa selain Engkau.” (HR. Hakim)

4. Agar mempunyai kemantapan hati dalam berdoa. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi

saw, diriwayatkan dari Anas bin Malik ra:

Idzaa da’aa ahadukum falya’zimil masalata walaa yaquulanna allaahumma in

syi’ta faa’thinii fainnahu laa mustakhira lahu.

“apabila kamu berdoa, maka hendaklah memantapkan doanya, dan jangalah berdoa:

”Ya Allah, jika engkau menghendaki (memperkenankan doaku) maka kabulkanlah

doaku, karena sesungguhnya Allah tidak dipaksa untuk mengabulkan suatu doa.”

(HR. Muslim)

5. Memhon dengan amat sangat agar doanya dikabulkan. Untuk itu ulangilah smapi tiga

kali. Kata Ibnu Mas’ud ra:

Kaana nabiyyu shallallahu ’alaihi wasallama idzaa da’aa tsalatsa waidzaa

saalaa saala tsalaatsa

“Biasanya Nabi saw apabila berdoa beliau berdoa sampai tiga kali dan apabila

beliau memohon maka beliau memohon sampai mengulanginya tiga kali.” (HR.

Muslim)

6. Memulai untuk diri sendiri. Perhatikan firman Allah:

“Ya Tuhan kami, ampuni dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang beriman

lebih dahulu daripada kami.”(QS. Al-Hasyr:10)

7. Memilih waktu-waktu doa dikabulkan

Page 24: Dzikir Dan Doa 1

I. Waktu-Waktu Doa Dikabulkan

1. Waktu tengah malam sesuai dengan firman Allah:

“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (adh-dhariyat:18)

Hadist Nabi saw dari Abu Hurairah ra:

Yanzilu rabbunaa tabaaraka wata’aalaa kulla lailatin ilas samaaid dunyaa hiina

yabqaa tsulutsul laili faya quulu man yad’uu ni faastajibuu lahu waman yas

alunii fau’thiihi waman yasthghfirunii faaghfiru lahu.

“Tuhan kami setiap malam pasti turun dilangit yang paling bawah, ketika tersisa

sepertiga malam terakhir, seraya berfirman: “siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya

Ku kabulkan doanya, siapa yang memohon kepada-Ku, niscaya Ku kabulkan doanya,

siapa yang memohon kepada-Ku niscaya Ku perkenankan permohonannya dan siapa

yang memohon pengampunan kepadaku, niscaya Ku ampini dosa baginya.” (HR.

Bukhari, Tarmizi dan Ahmad)

2. Doa antara adzan dan iqamat. Riwayat Anas Bin Malik ra. Ia berkata bahawa

rasulullah bersabda:

Ad du’aau laa yuraddu bainal adzaani wal iqaamati fad’uu

“Doa yang dipanjatkan di antara adzan dan iqamat tidak akan tertolak, karena itu

berdoalah kamu.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

3. Doa didalam shalat. Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

Layanthaiyanna aqwaamun ’an raf’I abshaarihim ’indad du’aai fiish shaalati

ilaas samaai au latuhtha fanna abshaaruhum

Page 25: Dzikir Dan Doa 1

“Apakah orang-orang itu masih tidak mau berhenti dari mengadahkan

pandangannya kearah langit ketika berdoa dalam shalat ataukah pandangan mereka

disambar (petir).” (HR. Muslim)

4. Doa ketika sujud. Diriwayatkan dari Abu Harairah bahwa Rasulullah saw bersabda:

Aqrabu maa yakuunul ’abdu min rabbihi wahuwa saajidun faaktsiruud du’aa

“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhan ialah ketika ia sedang sujud, karena

itu perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)

5. Doa sudah shalat. Menurut Mu’adz bin Jabar ra bahwa Nabi saw pernah bersabda:

Allaahumma a’innii ’alaa dzikrika wasyukrika wahusni ’ibaadatika.

“Ya Allah, tolonglah daku untuk selalu ingat dan syukur kepada-Mu serta beribadah

dengan baik pada-Mu.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

6. Doa ketika situasi gawat. Menurut Sahl bin sa’ad ra Rasulullah saw bersabda:

Itsnataani laa turradaaniau qallamaa turradaani, ad du’aau ’indan nidaai

wa’indal ba’si hiina yalhanu ba’dluhum ba’dlan

“Ada dua hal ynag tidak akan bertolak atau jarang sekali tertolak, yaitu: “doa ketika

adzan dan doa ketika situasi gawat, yaitu ketika perang sedang berkecamuk.” (HR.

Abu Daud)

7. Doa disaat hari jum’at. Dari Abu Hurairah ra Rasulullah saw bersabda:

Fii yaumil jum’ati saa’atun laa yuwaa fiquhaa muslimun wahuwa qaaimun

yushalii yasalullaa-ha khairan ilaa a’thaahu.

“Pada hari jum’at saat bagi orang muslim yang berketepatan pada saat itu shalat

dan memohon kebaikan kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya.”

(HR. Bukhari)

Page 26: Dzikir Dan Doa 1

8. Doa pada hari Arafah. Dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya Rasulullah

saw bersabda:

Khairud du’aai yaumu arafata wakhairu maa qaltu anaa wannabiyyuuna min

qablii; laa ilaaha illaahu wahdahu laa syarika lahu lahulmulku walahul hamdu

’alaa kulli syaaiin qadiirun.

“Sebaik-baik doa ialah doa yang dipanjatkan pada hari arafah, dan sebaik-baik

dzikir yang aku dan para nabi sebelumku membacanya ialah: Tidak ada Tuhan yang

berhak disembah melaikan Allah semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya

segala kekuasaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu.” (HR.

Tarmizi)

9. Doa ketika ayam berkokok. Dari Abu Hurairah ra Rasulullah saw bersabda:

Idzaa sami’tum shiyaahad diiki fas alilaaha min fadllihi fainnahaa raat malakan

waidzaa sami’tum bahiqal himaari fata’awwadzuu billahi minasysyithani

fainnahaa raat syaithana.

“Apabila kamu mendengar ayam berkokok maka memohonlah kepada Allah dari

karuni-Nya, karena sesungguhnya ia melihat malaikat, dan apabila kamu mendengar

suara keledai maka berlindunglahn kepada Allah, karena sungguhnya ia melihat

syaithan.” (HR. Muslim dan Tarmizi)

10. Ketika memejamkan mata orang mati. Diceritakan oleh Ummu Salamah:

“Ketika Abu Salamah meninggal dunia Nabi saw. Masuk didapati dia matanya

terbuka, maka oleh Nabi saw dipejamkannya, setelah itu, beliau bersabda:

“Sesunggunya ruh apabila dicabut (oleh malaikat), maka akan diikuti oleh

pandangan, lalu keluarganya menangis disekelilingnya. ”Janganlah kamu

mendoakan atas dirimu melainkan dengan kebaikan, karena sesungguhnya malaikat

Page 27: Dzikir Dan Doa 1

akan mengamini terhadap doa yang kamu baca.” Kemudian beliau membaca doa

sebagai berikut:

Allahummaghfir li abi salamata warfa’ darajatahu fiil mahdiyiina wakhlufhu fii

aqabihi fiil ghaabiriina waghfir lanaa walahu ya rabbal ’aalamiina wafsah lahu

fii qabrihi wanawwir lahu fiihi

“Ya Allah, ampunilah dosa Abu Salamah dan angkat drajatnya dalam golongan

orang-orang yang mendapat petunjuk dan berilah ganti kepada keluarga yang

ditinggalkannya dan ampunilah dosa kami, wahai Tuhan yang mememilihara alam

semesta, luaskan baginya dalam kuburnya dan terangilah baginya di dalamnya.”

(HR. Muslim)

11. Doa pada malam Lailatul Qadar. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Rasulullah saw

bersabda:

Allahumma innaka ’afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu annii

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau suka Pemaaf, maka

maafkanlah keslahakanku.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

12. Doa ketika hujan turun. Dari Sahl bin Sa’ad. Rasulullah saw bersabda:

Tsintaani maa turradaanid du’aau ’indan nidaai wa tahtal mathari

“Ada dua perkara yang tidak akan tertolak: Yaitu doa ketika adzan dan ketika hujan

sedang turun.” (HR. Hakim)