makalah perkembangan anak pada usia sekolah.docx
TRANSCRIPT
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
1/15
Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunanya yang dilakukan pada setiap tahapan
umur. Baik tahapan janin, bayi, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa maupun usia lanjut. Anak-anak
memasuki tahapan dimana mereka sudah cukup mengerti dan memahami sesuatu serta mampu
memahami mana yang baik dan mana yang buruk.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya yang digunakan dalam rangka
mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak dewasa. Namun, emosi anak-anak kadang
kala labil sehingga harus diarahkan dan diolah sedemikian rupa agar tidak terjerumus pada sesuatu
yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain di sekitarnya.
Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana mereka akan
berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap karakter anak usia sekolah agar dapat memberikan
tugas dengan tepat yang dapat mengoptimalkan potensi mereka yang sesuai dengan umur mereka.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan individu?
Apa ciri-ciri khas peserta didik usia sekolah?
Bagaimana kriteria anak matang sekolah?
Apa tugas perkembangan pada masa anak sekolah?
Apa implikasi tugas perkembangan pada pendidikan?
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
2/15
C. Tujuan
Memahami pertumbuhan dan perkembangan individu.
Memahami ciri-ciri khas peserta didik usia sekolah.
Memahami kriteria anak matang sekolah.
Memahami tugas perkembangan pada masa anak sekolah.
Memahami implikasi tugas perkembangan pada pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
1. Pertumbuhan
a. Pengertian
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.[1]
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.[2]
Hereditas merupakan totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau
segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai
pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.[3]
Pertumbuhan juga diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran
fisik yang bersifat kuantitatif, seperti ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, dan
umur tulang.
2. Perkembangan
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
3/15
a. Pengertian
Menurut Nagel dalam Sunarto dan Agung Hartono (2008,38), perkembangan merupakan pengertian
dimana terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karna
itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan
mengakibatkan perubahan fungsi.[4]
Menurut Schneirla dalam Sunarto dan Agung Hartono (2008,38), perkembangan adalah perubahan-
perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional
dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan progresif meliputi:
1) Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru
dan seterusnya sampai dewasa.
2) Filogenetik, yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini.[5]
Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ
jasmaniah, dan bukan pada organ jasmani tersebut, sehingga penekanan arti perkembangan terletak
pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanisfestasi pada kemampuan organ fisiologis.
Perkembangan juga diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan-
perubahan aspek psikologis dan aspek social.[6]
3. Aspek-aspek Perkembangan
a. Perkembangan fisik
Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja yang
pertumbuhannya begitu cepat. Masa yang tenang ini diperlukan oleh anak untuk belajar berbagai
kemampuan akademik.
Menurut seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam
tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat,
hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan
tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta
perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan
sebagainya).[7]
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
4/15
Bagi anak kegiatan fisik diperlukan untuk mengembangkan kestabilan tubuh dan kestabilan gerak
serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan berbagai keterampilan. Kebutuhan untuk selalu
bergerak perlu bagi anak karena energy yang terumpuk pada anak perlu penyaluran. Di samping itu
kegiatan jasmani diperlukan untuk lebih menyempurnakan berbagai keterampilan menuju
keseimbangan tubuh,seperti bagaimana menendang bola dengan tepat sasaran, mengantisipasi
gerakan. Pada prinsipnya selalu aktif bergerak penting bagi anak.
b. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berpikir anak berkembang dan
berfungsi. Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih
kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Kemampuan berpikir
anak berkembang dari tingkat yang sederhana dan konkret ke tingkat yang lebih rumit dan abstrak.
Menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir (usia 7-
12 tahun). Piaget menemukan beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-sifat perkembangan
kognitif anak, diantaranya[8]:
1) Anak adalah pembelajar yang aktif.
Anak tidak hanya mengobservasi dan mengingat apa-apa yang mereka lihat dan dengar secara pasif,
tetapi mereka secara natural memiliki rasa ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif
berusaha mencari informasi untuk membantu pemahaman dan kesadarannya tentang realitas
tentang dunia yang mereka hadapi.
2) Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalamannya.
Anak-anak tidak hanya mengumpulkan apa-apa yang mereka pelajari dari fakta-fakta yang terpisah
menjadi suatu kesatuan. Sebaliknya, anak secara gradual membangun suatu pandangan menyeluruh
tentang bagaimana dunia bergerak.
3) Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
5/15
Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang
sudah ada, yakni anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam suatu skema. Akomodasi terjadi ketika
anak menyesuaikan diri pada informasi baru, yakni anak menyesuaikan skema mereka dengan
lingkungannya.
4) Proses equilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah bentuk-bentuk pemikiran yang
lebih komplek.
Melalui proses asimilasi dan akomodasinya, sistem kognisi seseorang berkembang dari satu tahap ke
tahap selanjutnya, sehingga kadang-kadang mencapai keadaan equilibrium, yakni keadaan seimbang
antara struktur kognisinya dan pengalamannya di lingkungan.
c. Perkembangan bahasa
Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam memahami da menginterpretasikan komunikasi lisan
dan tulisan. Pada masa ini perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan katadan tata bahasa. Anak-anak semakin banyak menggunakan kata kerja yang tepat untuk menjelaskan
satu tindakan seperti memukul, melempar, menendang, atau menampar. Mereka belajar tidak
hanya untuk menggunakan banyak kata lagi, tetapi juga memilih kata yang tepat untuk penggunaan
tertentu. Area utama dalam pertumbuahan bahasa adalah pragmatis, yaitu penggunaan praktis dari
bahasa untuk komunikasi.
Perkembangan bicara[9]
Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting dalam berkelompok. Anak belajar bagaimana
berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Anak menggunakan kemampuan
bicara sebagai bentuk komunikasi, bukan semata-mata sebagai bentuk latihan verbal.
Minat membaca[10]
Sampai usia 8 tahun anak membaca penuh semangat terutama tentang ceritera-ceritera khayal
seperti misalnya karya Anderson dan Grimm. Sedangkan, pada usia 10-12 tahun perhatian membaca
mencapai puncaknya. Materi bacaan semakin luas. Dari kegiatan membaca inilah anak memperkaya
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
6/15
perbendaharaan kata dan tata bahasa sebagai bekal untuk berbicara dan berkomunikasi dengan
orang lain.
d. Perkembangan moral
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika
yang berlaku di masyarakat. Perilaku moral banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua serta
perilaku moral dari orang-orang di sekitarnya. Perkembangan moral ini juga tidak terlepas dari
perkembangan kognitif dan emosi anak. Perkembangan moral tidak terlepas dari perkembangan
kognitif dan emosi anak.
Menurut Piaget, anatar usia 5-12 tahun konsep anak mengenaia keadilan sudah berubah. Piaget
menyatakan bahwa relativisme moral menggantikan moral yang kaku. Misalnya: bagi anak usia 5
tahun, berbohong adalah hal yang buruk, tetapi bagi anak yang lebih besar sadar bahwa dalam
beberapa situasi, berbohong adalah dibenarkan dan oleh karenanya berbohong tidak terlalu buruk.
Piaget berpendapat bahwa anak yang lebih muda ditandai dengan moral yang heteronomous
sedangkan anak pada usia 10 tahun mereka sudah bergerak ke tingkat yang lebih tinggi yang disebut
moralitas autonomous.[11]
Kohlberg menyatakan adanya 6 tahap perkembangan moral. Ke-enam tahap tersebut terjadi pada
tiga tingkatan, yakni tingkatan:[12]
1) Pra-konvensional, anak peka terhadap peraturan-peraturan yang belatar belakang budaya dan
terhadap penilaian baik-buruk, benar-salah tetapi anak mengartikannya dari sudut akibat fisik suatu
tindakan.
2) Konvensional, memenuhi harapan-harapan keluarga, kelompok atau agama dianggap sebagai
sesuatu yang berharga pada dirinya sendiri, anak tidak perduli apapun akan akibat-akibat langsung
yang terjadi. Sikap yang nampak pada tahap ini terlihat dari sikap ingin loyal, ingin menjaga,
menjunjung dan member justifikasi pada ketertiban.
3) Pasca-konvensional, ditandai dengan adanya usaha yang jelas untuk mengartikan nilai-nilai
moral dan prinsip-prinsip yang sohih serta dapat dilaksanakan, terlepas dari otoritas kelompok atau
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
7/15
orang yang memegang prinsip-prinsip tersebut terlepas apakah individu yang bersangkutan
termasuk kelompok itu atau tidak.
e. Perkembangan Emosi
Emosi memainkan peran yang penting bagi perkembangan. Akibat dari emosi ini juga dirasakan oleh
fisik anak terutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang.
Hurlock menyatakan bahwa ungkapan emosi yang muncul pada masa ini masih sama dengan masa
sebelumnya, seperti: marah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih
sayang.[13]
Ciri-ciri emosi emosi masa kanak-kanak akhir:[14]
1) Emosi anak berlangsung relative lebih singkat (sebentar), hanya beberapa menit dan sifatnya
tiba-tiba.
2) Emosi anak kuat atau hebat. Hal ini terlihat bila anak: takut, marah atau sedang bersendau
gurau.
3) Emosi anak mudah berubah.
4) Emosi anak nampak berulang-ulang.
5) Respon emosi anak berbeda-beda.
6) Emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya.
7) Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
8/15
8) Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional.
f. Perkembangan sosial
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi
sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma
kelompok, tradisi, dan moral agama. Perkembangan social anak dipengaruhi oleh keluarga, teman
sebaya dan guru.
1) Kegiatan bermain[15]
Bermain sangat penting bagi perkembangan fisik, psikis dan social anak. Dengan bermain anak
berinteraksi dengan teman main yang banyak memberikan berbagai pengalaman berharga. Bermain
secara kelompok memberikan peluang dan pelajaran kepada anak untuk berinteraksi, bertenggang
rasa dengan sesame teman.
2) Teman sebaya[16]
Teman sebaya memberikan pengaruh pada perkembangan social baik yang bersifat positif maupun
yang negatif. Pengaruh positif terlihat pada pengembangan konsep diri dan pembentukan harga diri.
Pengaruh negatif membawa dampak seperti merokok, mencuri, membolos, menipu serta perbuatan
antisosial lainnya.
B. Masa Perkembangan Usia Sekolah
Sejalan dengan apa yang telah diuraikan di atas perkembangan manusia mengikuti pola umum,
meskipun terdapat perbedaan yang menyangkut irama dan tempo perkembangan. Secara umum
tahapan perkembangan manusia akan melalui beberapa tahap, salah satunya pada usia sekolah.
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
9/15
1. Ciri-ciri khas peserta didik usia sekolah
Ciri-ciri khas anak usia sekolah dasar[17]
Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
Suka memuji diri sendiri
Kalau tidak dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggap tidak
penting
Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya
Suka meremehkan orang lain
Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah
Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka
membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
2. Kematangan sekolah
Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan
pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu. Akan tetapi,
kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena
kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam
bentuk dan masa tertentu. Kematangan merupakan suatu hasil dari perubahan-perubahan tertentu
dan penyesuaian struktur pada diri individu seperti adanya kematangan jaringan-jaringan tubuh,
saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut kematangan biologis. Kematangan pada aspek meliputi
keadaan berfikir, rasa, kemauan, dan lain-lain.[18]
Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki masa-masa sekolah. Usia anak
yang matang sekolah yaitu sekitar umur 7 tahun. Kriteria / kategori kematangan sekolah adalah :
Anak sudah dapat menangkap masalah-masalah yang bersifat abstrak seperti matematika dan
angka-angka.[19]
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
10/15
Anak sudah dapat menggambar dengan lebih rapi.
Anak sudah dapat mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyisir rambut sendiri, mengikat tali sepatu
serta menyisir rambut dengan benar.
Anak sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya untuk duduk dan mendengarkan pelajarandaripada masa sebelumnya, walaupun mereka lebih senang melakukan kegiatan fisik[20]
3. Tugas perkembangan
Pada masa ini anak sudah semakin luas lingkungan pergaulannya. Anak sudah banyak bergaul
dengan orang-orang di luar rumah. Masyarakat mengharapkan agar anak menguasai dan
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya agar diterima dengan baik oleh lingkungannya.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa anak sekolah adalah[21]
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai diri sendiri
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita
Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai
Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga
Mencapai kebebasan pribadi
Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangan ditentukan oleh lingkungan keluarga, orang
tua, orang-orang terdekat dalam keluarga dan guru di sekolah.
Tugas-tugas perkembangan yang dipaparkan diatas, merupakan gambaran perwujudan kematangan
biologis dan psikologis individu, ekspektasi masyarakat dan tuntutan budaya dan agama. Penuntasan
tugas-tugas perkembangan tersebut tidak selalu berjalan dengan mulus. Untuk mencapai tugas-
tugas perkembangan tersebut, beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah, yaitu:[22]
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
11/15
Menciptakan iklim religious yang dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran beragama, akhlak
mulia, etika atau karakter peserta didik. Pihak sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana
peribadatan, memberikan contoh atau suri tauladan dalam melaksanakan ibadah, dan berakhlak
mulia, seperti menyangkut aspek kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kejujuran, dan
tanggung jawab.
Membangun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan keterampilan social dan
kematangan emosi peserta didik, seperti memelihara hubungan yang harmonis antara kepala
sekolah dengan guru-guru, guru dengan guru, siswa dengan siswa. Guru bersikap ramah dan respek
terhadap peserta didik, begitupun peserta didik kepada guru.
Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir, nalar, dan kemampuan
mengambil keputusan yang baik. Penciptaan ilkim intelektual ini bias berlangsung dalam proses
pembelajaran di kelas (seperti guru menerapkan metode pembelajaran yang variatif; menjelaskan
materi pelajaran dengan menggunakan multimedia atau memanfaatkan laboratorium secara efektif;
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan mengemukakan pendapat atau
gagasan); dan kegiatan kelompok-kelompok belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Mengoptimalkan program bimbingan dan konselling untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar/ akademik, maupun karier (sekolah lanjutan
atau dunia kerja).
4. Implikasi tugas perkembangan pada pendidikan
Pada masa ini anak mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun masih terbatas
pada hal-hal yang sifatnya konkret, dapat digambarkan atau pernah dialami. Meskipun sudah
mampu berpikir logis, tetapi cara berpikir mereka masih berorientasi pada kekinian. Baru pada masa
remajalah anak dapat benar-benar berpikir abstrak, membuktikan hipotesisnya dan melihat berbagai
kemungkinan dimana anak sudah mencapai tahapan berpikir operasi formal. Anak telah mampu
menggunakan simbol-simbol untuk melakukan suatu kegiatan mental, mulailah digunakan logika.
Pada masa ini umumnya egosentrisme mulai berkurang. Anak mulai memperhatikan dan menerima
pandangan orang lain. Berkurang rasa egonya dan mulai bersikap social. Materi pembicaraan mulai
lebih ditunjukkan kepada lingkungan social, tidak pada dirinya saja. Mampu mengelompokkan
benda-benda yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda. Anak mampu
mengklasifikasikan objek menurut beberapa tanda dan mampu menyusunnya dalam suatu seri
berdasarkan suatu dimensi.
Mulai timbul pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar. Anak dapat berpikir dari banyak
arah atau dimensi pada satu objek. Mengalami kemajuan dalam pengembangan konsep.
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
12/15
Pengalaman langsung sangat membantu dalam berpikir. Oleh sebab itu, guru perlu mengamati dan
mendengar apa yang dilakukan oleh siswa dan mencoba menganalisisnya bagaimana siswa berpikir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan fisik yang bersifat kuantitatif.
Perkembangan adalah perubahan psikologi yang bersifat kualitatif.
Aspek-aspek perkembangan meliputi perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan
bahasa, perkembangan moral, perkembangan emosi dan perkembangan sosial
Ciri-ciri khas anak usia sekolah, yaitu
Emosi masih labil
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
13/15
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Suka membandingkan dirinya dengan orang lain
Menganggap sesuatu tidak penting
Kematangan sekolah
Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki masa-masa sekolah. Kriteria /
kategori kematangan sekolah adalah :
Anak dapat menangkap masalah
Anak dapat menggambar dengan rapi
Anak sudah dapat melakukan kegiatan sehari-hari
Tugas perkembangan meliputi,
Adanya kematangan fisik tertentu pada periode perkembangan tertentu
Adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang mengalami perkembangan itu sendiri,
Adanya tuntutan kultural dari masyarakat sekitar
Implikasi tugas perkembangan pada pendidikan
Anak mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun masih terbatas pada hal-hal
yang sifatnya konkret. Mulai timbul pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar. Anak dapat
berpikir dari banyak arah atau dimensi pada satu objek. Sehingga guru perlu mengamati dan
mendengar apa yang dilakukan oleh siswa dan mencoba menganalisisnya bagaimana siswa berpikir.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press
Purwanti, Endang dan Nur Widodo. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Malang: UMM Press
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
14/15
Sunarto dan Agung Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta
Yusuf , Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta
[1] Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.35
[2] Ibid, hlm.35
[3] Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm.21
[4] Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.38
[5] Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.38
[6] Ibid, hlm.18
[7] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.73
[8] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.98-
101
[9] Rita Eka Izzaty dkk, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: UNY Press, 2008), hlm.108
[10] Ibid, hlm.109
[11] Rita Eka Izzaty dkk, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: UNY Press, 2008), hlm.110
[12] Ibid,hlm.110
[13] Rita Eka Izzaty dkk, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: UNY Press, 2008), hlm.112
[14] Ibid, hlm.112
[15] Ibid, hlm.114
[16] Ibid, hlm.114
[17] Rita Eka Izzaty dkk, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: UNY Press, 2008), hlm.116
-
5/19/2018 Makalah Perkembangan Anak Pada Usia Sekolah.docx
15/15
[18] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya), hlm.12
[19] Ibid, hlm.12
[20] Sri Rumini dan Siti Sundari, Perkembangan Anak & Remaja, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2004),
hlm.41-42
[21] Rita Eka Izzaty dkk, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: UNY Press, 2008), hlm.103
[22] Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm.19