perkembangan psikososio anak usia sekolah

26
MAKALAH Perkembangan Anak Usia Sekolah Oleh : Kelompok 4 Fany Luthfiani Gita Apri Lonia Siti Rahma Weni Sriwahyuni Kelas : II A S1 Keperawatan Dosen Pembimbing : Ns. Junaidi, S.Kep STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi

Upload: gita-aprilonia

Post on 21-Dec-2015

233 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

neurobehaviour

TRANSCRIPT

Page 1: perkembangan psikososio anak usia sekolah

MAKALAH

Perkembangan Anak Usia Sekolah

Oleh :

Kelompok 4

Fany Luthfiani

Gita Apri Lonia

Siti Rahma

Weni Sriwahyuni

Kelas : II A S1 Keperawatan

Dosen Pembimbing : Ns. Junaidi, S.Kep

STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi

TA : 2014/2015

Page 2: perkembangan psikososio anak usia sekolah

KATA PENGANTAR

          Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah

yang berjudul "PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH” dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.. Keberhasilan penulis dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

          Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat

bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

 

                                                                                                 Bukittinggi,20 maret

2015

                                                              Penulis

i

Page 3: perkembangan psikososio anak usia sekolah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

Latar Belakang........................................................................................................... 1

Rumusan Masalah...................................................................................................... 1

Tujuan Penulisan........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3

Perkembangan Anak Usia Sekolah dan Karakteristiknya.......................................... 3

Teori Pengamatan Anak............................................................................................. 5

Segi-segi Perkembangan Anak usia Sekolah............................................................. 6

Tugas-Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar............................................ 11

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 13

Kesimpulan................................................................................................................ 13

Saran dan Kritik......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: perkembangan psikososio anak usia sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap anak secara kodrat membawa variasi dan irama perkembangannya sendiri.

Sebagai pendidik atau orang tua harus bersikap tenang dan terus memperhatikan

pertumbuhan anak agar terhindar dari gangguan apapun yang tentu saja akan merugikan.

Suatu perkembangan akan melalui proses. Ada beberapa teori yang perlu kita ketahui

kebenarannya atau kita renungkan demi perkembangan psikologi anak. Menurut Piaget dari

fase ke fase seseorang akan mengalami perbedaan tidak hanya bersifat kuantitatif, tetapi yang

terpenting yaitu terdapat perbedaan kualitatif.

Perkembangan individu dari lahir hingga dewasa dibagi empat fase yaitu, masa pra

sekolah, masa sekolah usia dasar, masa sekolah menengah, dan masa mahasiswa. Tiap fase

memiliki kriteria atau karakteristik sendiri-sendiri. Sehingga apabila dijelaskan semuanya,

maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Karenanya, dari beberapa fase tersebut,

pemakalah hanya akan membahas satu fase saja yaitu fase perkembangan anak pada usia

sekolah dasar. Dimana pada tahap ini anak sudah mulai berkembang dari berbagai seginya.

Pada masa perkembangan anak diharapkan dapat melakukan tugas-tugas tertentu sesuai

dengan tingkat perkembangannya. Agar dapat diperoleh gambaran menyeluruh tentang

perkembanagan anak usia sekolah dasar, maka kami akan mengemukakannya dalam makalah

ini ditinjau dari beberapa segi perkembangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah karakteristik perkembangan anak usia sekolah ?

2. Apa saja teori pengamatan anak usia sekolah ?

3. Bagaimana gambaran perkembangan anak usia sekolah dari berbagai segi

perkembanagan?

4. Apa saja tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

· Untuk mengetahui apa karakteristik dari perkembangan anak pada masa usia sekolah

· Untuk mengetahui apa saja teori pengamatan anak usia sekolah

1

Page 5: perkembangan psikososio anak usia sekolah

· Untuk mengetahui bagaimana gambaran perkembangan anak usia sekolah ditinjau dari

berbagai segi perkembangan

· Untuk mengetahui apa saja tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah dasar

2

Page 6: perkembangan psikososio anak usia sekolah

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN KARATERISTIKNYA

Pada periode ini dimulai pada umur 6 tahun sampai pada kira-kira umur 13 tahun.

Pada periode ini juga disebut sebagai periode intelektual, karena pada periode ini seorang

anak memiliki perkembangan dalam hal berfikir sangat pesat.

Semua bagian dari anak baik itu fisik maupun psikis juga mulai berkembang dengan

seimbang, Sebab pada masa ini, anak sudah mulai mengenal lingkungan sekitar dengan

obyek-obyek lain yang berada di luar dirinya. Pada masa ini juga, seorang anak akan

memiliki keinginan yang sangat besar terhadap sesuatu yang baru, dia akan mencoba sesuatu

yang cocok untuk dirinya. Walaupun Sesuatu itu dirasa buruk oleh orang lain, dia tidak mau

tahu, dia hanya asalkan hal tersebut sesuai dengan dirinya.

Dalam menghadapi lingkungan sekitar, awalnya seorang anak menilai lingkungan

tersebut secara subyektif, yaitu penilaian yang disesuaikan dengan dirinya. Tetapi lama

kelamaan, penilaian tersebut akan berubah menjadi obyektif, hal ini disebabkan pemahaman

yang semakin sempurna terhadap obyek di luar dirinya.

Pada masa ini bisaanya anak sudah matang untuk masuk sekolah.

Adapun perkembangan jiwa pada masa sekolah yang menonjol adalah:

a) Adanya keinginan yang cukup tinggi, terutama yang menyangkut perkembangan

intelektual anak, bisaanya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau senag melakukan

percobaan-percobaan.

b) Energi yang melimpah, sehingga kadang kalah anak itu tidak memperdulikan dirinya telah

lelah atau capek.

c) Perasaan kesosialan yang berkembang cepat, sehingga anak menyukai untuk lebih

mematuhi grup teman sebayanya daripada orang tuanya.

d) Sudah dapat berfikir secara abstrak, sehingga memungkinkan bagi anak untuk menerima

hal-hal yang berupa teori-teori atau norma-norma tertentu.

e) Minat istimewanya tertuju kepada kegemaran dirinya, yang mengakibatkan anak

melalaikan tugas belajarnya.

f) Perasaan marah dan ingin bertengkar, perasaan ini timbul karena kurangnya perhatian

terhadap dirinya.

3

Page 7: perkembangan psikososio anak usia sekolah

Pada masa usia sekolah ini, sikap hidup yang sebelumnya egosentris diganti dengan

sikap yang obyektif, dan empiris berdasarkan pengalaman. Emosional anak sudah mulai

semakin berkurang, sedang unsur intelek dan akal budi (rasio, fikir) jadi semakin menonjol.

Minat anak yang obyektif terhadap dunia sekitar menjadi besar.

Pada saat ini anak tidak lagi banyak dikuasai oleh dorongan-dorongan yang bersifat

intern dari dalam dirinya, dalam hal melakukan perbuatan dan berfikir. Akan tetapi lebih

banyak dirangsang oleh stimulus-stimulus yang berasal dari luar. Untuk melakukan kegitan

tersebut, maka anak memerlukan banyak informasi. Karenanya dia selalu haus bertanya,

meminta bimbingan, menuntut pengajaran serta pendidikan.

Pada masa usia sekolah dasar ini dibagi menjadi 2 kelas, yaitu :

1. Masa kelas-kelas rendah (usia 6-9 tahun)

Sifat khas pada masa ini adalah :

· Ada korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah

· Sikap tunduk pada peraturan permainan yang tradisional

· Ada kecenderungan memuji dirisendiri

· Suka membandinkan dirinya dengan anak lain, jika menguntungkan

· Kalau tidak dapat menyelesaaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting

· Mengehndaki nilai rapor yang baik, tanpa mengingat apakah dirinya pantas diberi nilai baik

atau tidak.

2. Masa kelas-kelas tinggi (usia 10-12/13 tahun)

Sifat khas pada masa ini adalah :

· Minat kepada kehidupan praktis kongkret kehidupan sehari-hari, cenderung

membandingkan pekerjaan yang praktis

· Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar

· Menjelang akhir periode ini cenderung ada minat untuk mempelajari pelajaran-pelajaran

khusus

· Sampai usia 11 tahun, anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk

menyelesaikan tugasnya. Setelahnya anak cenderung menyelesaikan tugasnya dengan bebas

dan berusaha menyelesaikannya sendiri

· Anak memandang nilai rapor sebagai ukuran yang tepat terhadap pestasi sekolah

4

Page 8: perkembangan psikososio anak usia sekolah

· Dalam permainan bisaanya anak tidak terikat pada peraturan permainan tradisional, mereka

cenderunbg membuat peratuaran sendiri(DEDIKBUD, 1982/1983)

B. TEORI PENGAMATAN ANAK

Dalam perkembangan kejiwaan anak, pengamatan menduduki tempat yang sangat penting.

Sehingga banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli. Diantaranya:

1. Teori Meuman

Meuman membagi pengamatan ke dalam tiga masa, yaitu:

a. Masa sintesis fantasi : masa ini terjadi pada umur 7 sampai dengan 8 tahun. Dalam masa

ini pengamatan anak masih global, bagian-bagiannya belum tampak jelas. Bagian-bagian

yang yang belum jelas itu ditambahkan( synthese = penggabungan) dengan fantasi anak

tersebut.

b. Masa analisis : dalam masa ini anak sudah dapat membedakan bagian-bagian, tetapi masih

belum bisa merangkai dan menghubungkan dengan bagian lainnya, sehingga menjadi

keseluruannya. Sekarang fantasi anak mulai berkurang, dan diganti dengan sikap yang lebih

berfikir rasional. Masa ini terjadi pada umur 8 sampai dengan 12 tahun.

c. Masa logis : pada tahun 12 tahun ke atas. Anak mulai memahami benda-benda dan

peristiwa. Tumbuh wawasan akal budinya. Bagian-bagian sekarang mulai dikaitkan dengan

hubungan totalitasnya dengan pikiran yang logis.

2. Teori William Stern

Stern membagi pengamatan menjadi empat masa, yaitu:

a. Masa mengenal benda: 0 sampai 8 tahun. Di samping mendapatkan gambaran total yang

samara-samar, ia telah dapat membedakan benda tertentu, seperti manusia atau hewan.

b. Masa mengenal perbuatan: Pada masa ini anak menaruh minat besar terhadap pekerjaan

dan perbuatan orang dewasa, serta tingkah laku binatang. Terjadi pada umur 8 sampai 9

tahun.

c. Masa mengenal hubungan: 9 sampai 10 tahun. Anak mulai mengenal hubungan antara

waktu, tempat, dan sebab akibat.

d. Masa mengenal sifat: 10 tahun keatas. Anak mulai menganalisis hasil pengamatan

sehingga ia mengenal sifat-sifat benda, manusia dan hewan.

5

Page 9: perkembangan psikososio anak usia sekolah

3. Teori Oswald Kroh

Oswald membagi pengamatan kedalam empat tahap, yaitu:

a. Sintesis fantasi: 7 sampai 8 tahun. Pengamatan masih dipengaruhi oleh fantasinya.

Kenyataan dicampur-bawurkan dengan fantasi.

b. Masa realisme naïf: 8 sampai 10 tahun. Semua yang diamati diterima begitu saja tanpa ada

kecaman atau kritik. Masa ini juga disebut “masa pengumpulan ilmu pengetahuan.

c. Masa realisme kritis: 10 sampai 12 tahun. Dalam masa ini anak mulai berfikir kritis. Ia

mulai mencapai tingkat berfikir abstrak.

d. Masa subyektif: 12 sampai 14 tahun. Anak berpaling dari dunianya sendiri. Perhatiannya

ditujukan kepada dirinya sendiri. Hidupnya mulai gelisah, ragu-ragu, timbul rasa malu, hidup

perasaannya tidak harmonis.

Dari semua teori yang telah dikemukakan oleh para ahli, ternyata semuanya memiliki banyak

persamaan, hanya sedikit yang berbeda. Dari persamaan yang ada, pengamatan dapat

disimpulkan sebagai berikut; dimulai dari pengamatan keseluruhan menuju kepada bagian-

bagiannya, menerima tanpa kritik menuju kearah pengertian, dari dunia fantasi menuju dunia

realitas.

C. SEGI-SEGI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

1. Perkembangan Fisik

Pada masa ini pertumbuhan fisik tidak secepat masa bayi atau pada masa renaja.

Peningkatan tinggi badan setahun sekitar 5-6 cm. Bentuk badan mempengaruhi tinggi dan

berat badan. Secara umum perkembangan fisik sejajar dengan perkembangan

mental.Terutama pada tahun-tahun pertama gizi dan kesehatan memiliki peranan yang besar

terhadap kecerdasan.

Perbedaan antar jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dalam pertumbuhan fisik

menjadi lebih nyata pada masa ini. Artinya bentuk badan antara laki-laki dan perempuan

yang semula ketika masa kanak-kanak masih cenderung kelihatan sama, akan tetapi pada

masa ini cenderung terlihat perbedaannya secara lebih menonjol dan jelas.

2. Perkembangan Emosi

Anak SD sudah menyadari bahwa ia tidak dapat menyatakan dorongan dan emosinya

begitu saja tanpa memperhatikan lingkungannya. Ia mulai belajar mengungkapkan

perasaannya dalam perilaku yang dapat diterima secara social. Penumbuhan kesadaran ini

tergantung pada bagaimana orang tua mendisiplinkan anaknya.

6

Page 10: perkembangan psikososio anak usia sekolah

3. Perkembangan Sosial dan Kepribadian

Pada usia sekolah dasar anak-anak mulai melepaskan diri dari keluarga. Mereka mulai

mendekatkan diri dengan orang lain di samping anggota keluarga. Meluasnya lingkungan

sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh yang ada di luar pengawasan orang

tua. Ia bergaul dengan teman-temannya dan guru yang mempunyai pengaruh yang sangat

besar terhadap proses emansipasi. Dalam proses emansipasi dan individu maka teman-teman

sebaya mempunyai peranan yang besar. Di samping itu maka perkembangan motif prestasi

dan identitas kelamin sangat penting, tetapi juga perkembangan pengertian norma justru lebih

mengalami kemajuan yang esensial dalam periode ini.

Anak SD memiliki kontak yang intensif dengan teman-teman sebaya. Anak-anak

saling mempengaruhi satu sama lain. Anak-anak berusaha untuk menjadi anggotasuatu

kelompok.

Pada mulanya anak mengetahui beberapa tingkah laku yang dihargai dan dipuji serta

tingkah laku yang tidak dihargai dan tidak dipuji, dia belum tahua apa yang harus dilakukan

untuk dapat doiterima dalam kelompok. Sering dapat dilihat bahwa anak cenderung

menirukan anggota kelompok yang paling aktif dan berkuasa.

4. Perkembangan Kognitif: Tahap Operasi Konkret

Anak pada usia ini sudah memasuki masa sekolah. Dia mempunyai kapasitas mental

untuk mengatur dan menghubungkan pengalaman dalam suatu kesimpulan. Dia sudah

memahami pembagian ruang, sadar akan waktu, berat dan volume, membuat kategorisasi,

menganalisis, menilai, dan mengerti hukum sebab akibat. Aspek mentalnya dapat beroperasi

untuk membuat kombinasi, memisahkan, membuat urut-urutan, perkalian dan pembagian,

substitusi, dan berkoresponden secara pribadi. Meskipun demikian, mereka mengalami

kesulitan untuk memecahkan masalah-masalah yang bersifat verbal.

Perkembangan kemampuan peserta didik usia 6-12 tahun (SD). Pada usia ini peserta

didik dalam periode operasional konkrit yang dalam menyelesaikan masalah sudah mulai

ditempuh dengan berpikir, tidak lagi terlalu terikat pada keadaan nyata. Kemampuan

mengolah informasi lingkungan sudah berkembang sehingga transformasi yang dihasilkan

sudah lebih sesuai dengan kenyataan. Demikian juga perkembangan moral anak sudah mulai

beralih pada tingkatan moralitas yang fleksibel dalam rangka menuju ke arah pemilihan

kaidah moral sendiri secara nalar. Perkembangan moral peserta didik masa ini sangat

dipengaruhi oleh kematangan intelektual dan interaksi dengan lingkungannya. Dorongan

untuk keluar dari lingkungan rumah dan masuk ke dalam kelompok sebaya mulai nampak

7

Page 11: perkembangan psikososio anak usia sekolah

dan semakin berkembang. Pertumbuhan fisik mendorong peserta didik untuk memasuki

permainan yang membutuhkan otot kuat.

5. Perkembangan Moral/Etika

Mereka mulai memperhatikan kelompok dan menyesuaikan dengan norma-norma

kelompok. Mereka mulai melakukan relasi timbal balik dengan orang lain (we are good to

each other). Motifnya adalah menjadi ‘ anak laki-laki yang baik dan anak perempuan yang

manis’ (to be a nice guy/ girl) agar diterima oleh orang lain, menarik perhatian orang lain,

dan mempunyai peran yang penting. Namun pada masa ini, banyak terjadi konformitas

(budaya membebek terhadap stereotip-stereotip dalam masyarakat). Dalam dirinya mulai

muncul kesanggupan menilai perbuatan dari motivasinya.

6. Perkembangan Ego

Pada tahap ini, anak bergumul. Di satu sisi, dia ingin bersikap rajin, berkelakuan baik,

dan berinisiatif. Namun, di sisi lain, dia ingin mengalahkan rasa rendah diri (inferioritas).

Anak mulai menyadari kompetensi, kemampuan, bakat, atau talentanya. Pada saat ini, mereka

sangat bersemangat untuk mengembangkan keterampilan, ingin mencapai sesuatu, dan

bekerja dengan rajin sebagai suatu kesenangan atau untuk mendapatkan pengakuan. Mereka

mulai senang mengerjakan hal-hal yang kompleks, senang membantu orang lain dan berminat

untuk mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan belajar. Meskipun demikian,

kadang-kadang mereka harus berusaha melawan keinginan untuk bersikap pasif, kehilangan

ambisi, melawan keterlambatan, dan sulit berkonsentrasi.

7. Perkembangan Minat

Dengan meluasnya cakrawala mental anak, minat-minatnya pun berkembang. Hal ini

akan mempunyai dampak terhadap bentuk dan kedalaman aspirasinya. Minat juga juga dapat

menjadi kekuatan motivasi. Prestasis seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas

minat-minatnya.

Minat menimbulkan kepuasan. Seorang anak cenderung untuk mengulang tindakan-tindakan

yang didasari oleh minat. Dan minat ini dapat bertahan sepanjang hidupnya.

8. Perkembangan Iman

Anak mengawali suatu taraf saat ia mengambil alih cerita atau kisah, kepercayaan,

8

Page 12: perkembangan psikososio anak usia sekolah

dan tradisi persekutuan tempat ia menjadi anggotanya, atau ambil bagian di dalamnya. Pada

usia sekolah ini, anak mulai dapat menempatkan diri dalam perspektif orang lan. Ia mulai

memiliki world of view (pandangan dunia) yang didasari pada aspek resiprositas (asas

memberi dan menerima). Anak juga mulai mengembangkan kesadaran mengenai keadilan.

Mereka tertarik kepada kisah-kisah atau cerita sederhana yang dapat dipahami. Pemahaman

atau pengertian mereka masih bersifat harfiah (literal) dan sering kali, pandangannya

terhadap yang baik dan yang jahat sangat sempit. Demikian juga pandangannya mengenai

keadilan. Imannya sering diekspresikan dalam ungkapan : orang yang baik menerima berkat

Tuhan, sementara orang yang jahat dihukum oleh Tuhan.

9. Perkembangan Fantasi

Walaupun anak sudah mengenal dunia luar dan sudah berinteraksi dengan berbagai obyek di

luar dirinya. Akan tetapi fantasip seorang anak akan hilang, fantasi itu akan tetap hidup

sampai seorang anak benar-benar bisa berfikir rasional. Fantasi ini akan timbul ketika anak

membaca buku-buku cerita, mendengarkan cerita dan lainnya.

Beberapa Masa Fantasi 

a. Masa dongeng: 4 sampai 8 tahun. Masa ini bertepatan dengan perkembangan anak kearah

kenyataan. Anak masih suka mendengarkan cerita-cerita tentang raja, pemburu dan lainnya.

b. Masa Robinson Crusoe: 8 sampai 12 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai tidak

menyukai cerita-cerita yang tidak masuk akal. Sekarang lebih menyukai cerita yang benar-

benar terjadi, cerita yang masuk akal, seperti cerita perjalanan.

c. Masa pahlawan: 12 sampai 15 tahun. Anak lebih suka membaca buku tentang perjuangan.

Dalam masa fantasi, kadang-kadang seorang anak terpengaruh dengan apa yang ia

fantasikan. Fantasi memiliki manfaat jika seorang anak menggunakannya hanya sebagai

hiburan, selain itu fantasi juga bisa digunakan sebagai tempat belajar, seperti mencontah

perbuatan baik dari tokoh yang dibacanya.

Tidak selamanya fantasi berdampak positif terhadap anak. Terkadang anak akan

tenggelam dalam dunia fantasinya, sehingga ia suka melamun. Selain itu, ia akan menjadi

orang penakut dalam menghadapi kenyataan, menjadi seorang pembbual.

9

Page 13: perkembangan psikososio anak usia sekolah

10. Kehidupan Perasaan

Pada masa ini, perasaan yang paling besar dan yang paling menonjol adalah perasaan

intelektual. Teka-teki silang, soal matematka dan perhitungan merupakan daya tarik yang

besar bagi seorang anak. Sebaliknya, kehidupan emosionalnya belum begitu berkembang.

Criteria baik dan buruk, indah dan jelek, sopan dan tidak, semua nilai itu diperoleh dari orang

tua atau orang dewasa.

Dengan menghilangnya cerita-cerita dongeng fantasi, maka berkurang pula gambaran

fantasi tentang surga dan neraka, sehingga perasaan religius dalam diri anakpun mulai

menipis. Hal ini, bukan berarti bahwa perasaan religius anak hilang sama sekali, akan tetapi

tidak menoojol, perasaan ini akan timbul secara tiba-tiba. Karena itu, hendaknya dalam

mendidik anak dalam masalah agama pada usia 6 sampai 12 tahun tidak dilakukan dengan

kekerasan, ancaman-ancaman ataupun kekerasan.

Selain perasaan tadi, masih ada beberapa perasaan yang berbentuk emosi yang ikut

berkembang pula pada masa ini. Perasaan-persaan ini memerlukan perlakuan yang kusus dari

orang sekitar agar tidak bersifat merusak.

1. Marah

Dalam masa ini terdapat lebih banyak keadaan yang dapat menimbulkan rasa marah dari pada

masa sebelumnya. Hal ini, disebabkan oleh dia lebih besar keinginannya akan kebebasan diri.

Jika ada penghalang untuk mendapatkan hal tersebut, maka rasa marah akan timbul.

Hal-hal yang dapat menimbulkan rasa marah antara lain:

· Senanti dikritik

· Diganggu ketika mengerjakan sesuatu

· Terus- menerus diberi nasehat

· Tidak tercapai tujuan yang diinginkan

Dalam melampiaskan marahnya, anak memiiki cara, atara lain:

1. Tidak mau berbicara

2. Menentang

3. Mencari sebab untuk bertengka

4. Dan sebagainya.

2. Takut

Perasaan takut dan cemas yang dialami oleh seorang anak merupakan suatu unsur

10

Page 14: perkembangan psikososio anak usia sekolah

utama dari kehidupan, dan merupakan naluri yang memperingatkan manusia akan adanya

bahaya, agar manusia bersiap sedia untuk melindungi dan mempertahankan diri dari suatu

ancaman.

Bisaanya rasa takut yang timbul dari seorang anak, dikarenakan dia belum

mengetahui tentang sesuatu itu, yang samara-samar dan rahasia. Perasaan ini juga timbul

karena fantasi anak yang masih tinggi, sehingga dia sering membayangkan hal-hal yang aneh.

Untuk mengatasi perasaan-perasaan takut pada anak, diperlukan sikap orang dewasa

yang tenang dan bijaksana. Tuntunan dan pemberian keyakinan akan tuangan kasih sayang

orang tua akan menguatkan unsure kepercayaan pada diri anak. Merupakan kekeliruan jika

orang tua bertindak keras, serta menggunakan ancaman dan paksaan untuk menghilangkan

rasa takut pada diri anak. Sebab sekalipun seorang anak itu kelihatan diam, tapi sebenarnya

dia masih belum bisa menghilangkan rasa takutnya. Orang tua harus bisa memberikan

penjelasan yang gamblang terhadap anak mengenai suatu benda atau peristiwa, agar anak

mendapatkan wawasan yang benar dan mendalam.

D. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR

Pada setiap masa perkembangan manusia ada tugas-tugas tertentu yang oleh

lingkungan social atau masyarakat diharapkan dapat dilaksanakan oleh individu. Tugas-tugas

ini disebut tugas perkembangan. Agar dapat diterima oleh kelompok sosialnya seorang anak

harus mampu melakukan tugas-tugas perkembangan yang oleh masyarakatnya diharapkan

dapat dilaksanakan pada masa perkembangannya tersebut, dan agar tidak mengalami

kesulitan terhadap tugas-tugas pada masa perkembangan berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah dasar adalah :

1. mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung

2. mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari

3. belajar bergaul dengan kelompok sebaya

4. belajar bekerja dengan kelompok sebaya

5. mempelajari peran jenis kelamin yang sesuai

6. belajar menjadi pribadi yang mandiri

7. mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan

8. mengembangkan hati nurani dan system nilai sebagai pedoman perilaku

9. mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga social

10. mengembangkan konsep diri yang sehat

11

Page 15: perkembangan psikososio anak usia sekolah

Pada masa ini, anak diharapkan mempelajari beberapa keterampilan sebagai berikut :

a. Keterampilan membantu diri sendiri, seperti kemempuan anak untuk bisa makan, memakai

pakaian sendiri, dan mandi sendiri tanpa memerlukan perhatian dari orang tua.

b. Keterampilan Sosial, diharapkan seorang anak bisa membantu orang lain, minimal ia sudah

sanggup untuk membersihkan tempat tidurnya sendiri, membersihkan rumah, dan membantu

berbelanja. Di sekolah ia bisa membantu guru untuk menghapus papan tulis, membagikan

buku, membersihkan kelas, dan sebagainya.

c. Keterampilan Sekolah, seperti menulis, menggambar, memasak, menjahit, dan sebagainya.

d. Keterampilan Bermain, seperti sepak bola, naik sepeda, berenang, dan sebagainya.

Membina anak agar dapat melakukan tugas-tugas perkembangannya dalah menjadi

tanggungjawab orang tua atau pendidik. Bahkan peranan teman sebaya dalam hal ini juga

ada. Oleh karena itu, orang tua harus membantu untuk memupuk dasar-dasar agar anak

mampu bergaul dengan anak sebayanya.

12

Page 16: perkembangan psikososio anak usia sekolah

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian yang kami paparkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

· Pada masa sekolah dasar, semua bagian dari anak baik itu fisik maupun psikis juga mulai

berkembang dengan seimbang, Sebab pada masa ini, anak sudah mulai mengenal lingkungan

sekitar dengan obyek-obyek lain yang berada di luar dirinya. Pada masa ini juga, seorang

anak akan memiliki keinginan yang sangat besar terhadap sesuatu yang baru, dia akan

mencoba sesuatu yang cocok untuk dirinya.

· Perbedaan antar jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dalam pertumbuhan fisik menjadi

lebih nyata pada masa ini

· Perkembangan kemampuan peserta didik usia 6-12 tahun (SD). Pada usia ini peserta didik

dalam periode operasional konkrit yang dalam menyelesaikan masalah sudah mulai ditempuh

dengan berpikir, tidak lagi terlalu terikat pada keadaan nyata. Kemampuan mengolah

informasi lingkungan sudah berkembang sehingga transformasi yang dihasilkan sudah lebih

sesuai dengan kenyataan.

· Dengan meluasnya cakrawala mental anak, minat-minatnya pun berkembang. Hal ini akan

mempunyai dampak terhadap bentuk dan kedalaman aspirasinya. Minat juga juga dapat

menjadi kekuatan motivasi. Prestasis seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas

minat-minatnya

· Pada masa usia sekolah dasar, anak memiliki beberapa tugas dalam perkembangannya yang

menjadi tanggungjawab orang tua, pendidik bahkan teman sebayanya agar dapat

membinanya dalam pelaksanannya.

B.SARAN DAN KRITIK

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan perlu

perbaikan agar makalah ini menjadi lebih sempurna. Oleh sebab itu penulis bersedia

menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah agar bisa bermanfaat

bagi penulis dan pembaca.

13

Page 17: perkembangan psikososio anak usia sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Munawar Sholeh.1991. “ Psikologi Perkembangan”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hartono, Kartini. 1995. “Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan)”. Bandung: CV Mandar

Maju.

Monks, F.J., Knoers, Siti Rahayu Haditono. 1996. “Psikologi Perkembangan–Pengantar

dalam Berbagai Bagiannya”. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Munandar, Utami. 1985. “Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah – Petunjuk

Bagi Para Guru dan Orang Tua”. Jakarta : PT GRAMEDIA

Soesilowindradini. “Psikologi Perkembangan (masa remaja)”. Surabaya: Usaha Nasional

14