makalah definisi nominal dan operasional
TRANSCRIPT
MAKALAH
DEFINISI NOMINAL DAN OPERASIONAL
Diampu Oleh : Sri Rejeki, M., M. Pd
Nama Anggota :
1. EVI NURLUT FIANI
2. INDALIA NUPI HERAWAN
3. MUJI SOLIH ASTUTI
4. RIFAATUL MAHMUDAH
5. SITI APSOH
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTOTAHUN PELAJARAN
2014/2015
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat memperbaiki bentuk mauun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Ahir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyususnan makalah ini dari awal sampai ahir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segalah usaha penulis.
Purwokerto, 6 November 2014
Penulis.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Salah satu persaratan dalam penulisan karangan ilmiah adalah
pemakain kata-kata atau istilah-istilah secara ejeg. Baik mengenai bentuk
maupun maknanya. Pesyaratan itu timbul karena sifat atau bawaan bahasa
yang rumit dan tidak esak. Lebih-lebih mengenai hubungan kata dan
maknanya. Satu kata mungkin dapat di tafsirkan dengan pengertian yang
berbeda-beda dalam bebedrapa bidang ilmu. Menetapkan arti kata berarti
membatasi pemakaian kata itu. Arti yang sadah di tetapkan itu disebut batasan
kata atau istilah yang di gunakan dalam model ini, defisi. Definisi merupakan
pernyataan yang tepat mengenai arti seatu kata atau konsef.
Sehubungan dengan definisi, yang perlu di pahami adalah konsef dan
kata. Konsef adalah pengertian yang di simpulkan secara umum dan (afstraksi)
dengan mengamati persamaan yang terdapat di antara sejumlah gejalah.
Misalnya. Konsef “segitiga” adalah hasil abstraksi dari sejumlah segi tiga.
Konsef tersebut mencakup ciri-ciri yang sama yaitu suatu bidang, besisi tiga ,
tertutup.
Konsef diungkapan dalam bentuk kata atau kelompok kata. Dengan
demikian, membatasi pengertian suatu kata berarti membatasi konsef yang
terkandung pada kata itu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nominal
Definisi ini terutama digunakan di dalam kamus, baik kamus satu
bahasa (seperti kamus umum bahasa indonesia), dan kamus etimologi. Dalam
definisi suatu kata di batasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya
(padanannya), dengan terjemahannya , atau dengan menunjukan asal katanya (
etimologinya). Misalnya, kata “otak” di definisikan dengan kata “benak”,
”road” dengan kata “jalan” dan “bhineka” dengan bentuk selesai dari akar kata
“bhid” (s)+ “ika”.
Definisi ini biasa digunakan dalam kamus.Dalam definisi ini suatu kata
dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanan), dan dengan
terjemahannya atau menunjukkan asal katanya (etimologi).
B. Definisi formal
Definisi formal atau definisi logis merupakan batasan ilmiah yang
kerap kali digunakan di dalam karangan ilmiah. Suatu definisi formal selalu
terdiri dari dua ruas bagian yaitu bagian yang di definisikan yang di sebut
definiens. Tempat kedua sukubtersebut harus dapat dipertukarkan tanpa
mengubah arti.
Contoh :
Dosen =pengajaran di perguruan tinggi, dapat di ubah menjadi : “pengajar di
perguruan tinggi = dosen
Contoh di atas menjelaskan bahwa definisi formal mempunyai bentuk
persamaan, yang berarti ruas kiri = ruas kanan.
Di dalam definisi formal definiens terdiri dari dua bagian pula.
Definiens “ pengajar di perguruan tinggi” terdiri atas “pengajar” dan “di
perguruan tinggi.” Pengajar merupakan kelas atasan sedang di perguruan
tinggi merupakan ciri membedakan dosen dan guru SLTA.
2
Benda-benda dan gagasan-gagasan dapat dikelompokan secara
sistematik kalau pengelompokan ini di dasarkan atas hubungan ke atas ke
bawah maka akan memperoleh kelas-kelas atasan dan kelas-kelas bawahan.
Kelas atasan di sebut genus dan kelas bawahan adalah spesi. Hubungan genus
dan spesi itu relatif sifatnya. Dengan demikian, ditinjau dari kelas bawahannya
suatu spesi merupakan genus dan ditinjau dari kelas atasnya suatu genus
merupakan spesi.
Definisi formal terdiri dari ruas atau bagian yaitu :
- Definiendum = bagian yang didefinisikan
- Definiens = bagian yang mendefinisikan
Contoh : Dosen = pengajar di perguruan tinggi
C. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang memberikan
penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi
operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur
variabel yang akan diteliti. Dengan kata lain, definisi operasional adalah
definisi yang dibuat oleh peneliti itu sendiri. definisi operasional adalah suatu
definisi diberikan oleh peneliti dan sekaligus memberikan penjelasan tentang
cara mengukur masing-masing variabel penelitian. Misalnya dalam ukuran
berat, ukuran waktu, ukuran kecepatan, ukuran unit, ukuran mata uang, ukuran
persentase dan lain sebagainya.
Defisi operasional menunjukan kepada kita apa yang harus kita
lakukan dan bagaimana melakukannya, apa yang akan diukur dan bagaimana
mengukurnya. Defisi ini kita perlukan terutama dengan mengadakan
penelitian sehubungan dengan hal-hal yang tidak dapat di amati atau di ukur
secara langsung seperti hasil belajar, kemampuan,menalar, dan intelegensi.
Misalnya, anda ingin mengetahui apakah mutu makanan
mempengaruhi pertumbuhan ikan. Dalam hal ini aa dua hal yang perlu anda
jelaskan, yaitu “mutu makanan” dan “pertumbuhan ikan” kalau ”mutu
makanan” dijelaskan dengan “kualitas makanan” ( definisi nominal) atau
3
“sifat-sifat pada makanan yang menentukan apakah makanan itu baik atau
tidak untuk pertumbuhan badan”. Tetapi kalau kata “ mutu makanan” itu
dedifinisikan sebagai “ kadar protein yang terkandung di dalam makanan “
pesoalannya menjadi lebih jelas.
Jadi dari defisi oprasional misalnya “ rata-rata pertambahan berat
ikan”
Definisi ini kita perlukan jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan
hal – hal yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung.
Misal : anda ingin mengetahui apakah mutu makanan mempengaruhi
pertumbuhan ikan.
Untuk membahasnya perlu kita ketahui atau dijelaskan apa mutu
makanan dan apa arti pertumbuhan ikan.
Suyanto dan Salamah (2009) mengatakan bahwa definisi operasional
yaitu konsep atau teori yang dapat diukur (measureable) atau diamati
(observable).
Nazir (2009) mengatakan bahwa definisi operasional adalah suatu definisi
yang diberikan kepada suatu konstruk dengan menggunakan konstruks yang
lain.
D. Definisi luas
Definisi ini merupakan uraian panjang lebar, bisa satu paragraph, satu
bab, atau bisa meliputi seluruh karangan.Definisi ini diperlukan bila kita
berhadapan dengan suatu konsep yang amat rumit,yang tidak bisa di jadikan
Contoh-contoh :
1. DEFINISI NOMINAL
a. Badut ialah pelawak.
b. Ikan dalam Bahasa Inggris disebut fish.
2. DEFINISI FORMAL
a. Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga gawang.
b. Selat ialah lautan sempit yang terletak diantara dua pulau.
c. SMK adalah lembaga pendidikan di bidang kejuruan.
4
3. DEFINISI OPERASIONAL
a. Kepadatan penduduk ialah jumlah rata – rata penduduk per kilometer
persegi.
b. Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah dalam meter kubik
yang dapat dimuatkan pada bak mobil.
Manusia selain memerlukan makanan, air, dan vitamin, juga
memerlukan mineral.
Mineral ialah unsur – unsur zat yang terdapat di dalam tanah.
Zat – zat ini berwujud sebagai pesenyawaan kimia yang disebut garam.
Kira – kira empat persen dari tubuh manusia terdiri dari bermacam –
macam mineral, yaitu kalsium, tembaga, dan yodium. Unsur yang
terbanyak adalah kalsium dan fosfor, yaitu antara 2,3 dan 3,4 persen
dari tubuh atau antara 57 dan 85 persen dari seluruh mineral yang ada
di dalam tubuh.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan makalah ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam makalah ini membahas tentang Definisi. Definisi mempunyai tugas
untuk menentukan batas dari suatu pengertian, dengan tepat, jelas dan singkat.
Maksudnya, menentukan batas-batas pengertian tertentu sehingga jelas apa
yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampur aduk kan dengan pengertian-
pengertian lain.
Didalam membuat Definisi terdapat tujuan khusus dan tujuan umum,
kemudian definisi mempunyai jenis-jenisnya diantaranya, Definisi Nominal
dan Definisi Riil, kemudia dalam Definisi terdapat Teknik dalam
mendefinisikan diantaranya Enumerative Definition, Ostensive Definition,
metode Genus dan Difference, Constructive Definition, Operational
Definition, Abbreviative Definition, Synonymous Definition. Kemudian dalam
definisi terdapat pula Aturan-aturan Definisi diantaranya yaitu yang
didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi, Definis tidak boleh terlalu
luas dan terlalu sempit, Definisi harus mengacu pada atribut esensial yang
dimiliki, Definisi harus jelas, Definisi harus literal, Definisi tidak boleh dalam
bentuk kalimat negative, Definisi harus dievaluasi senetral mungkin, Definisi
yang dibuat harus terus konsisten dengan definisi yang sudah berlaku, Definisi
harus dapat dibolak-balikkan dengan hal yang didefinisikan. Macam-macam
dari pembahasan makalah ini mempunyai fungsi yang bermacam-macam pula,
tetapi saling berkaitan dan mendukung terciptanya bahasa Indonesia yang
baik.
B. Saran
Dari pembahasan yang telah di buat dalam Karya Ilmiah tentang
Definisi ini bisa bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Alangkah baiknya
selain mempelajari teori-teori yang ada di dalam Bahasa Indonesia dapat di
terapkan pula dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya yaitu dengan
6
menggunakan bahasa Indonesia ketika dalam acara-acara formal dalam setiap
pertemuan.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2176584-pengertiandefinisi-
operasional/#ixzz2BIymzMaY
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2176584-pengertian-definisi-
operasional/#ixzz2BIz2vyrh
8